Upload
lyhanh
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 1
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangPembangunan Kesejahteraan Sosial merupakan manifestasi tanggung jawab
Pemerintah sebagai urusan wajib bidang sosial dalam penyediaan pelayanan kebutuhan
dasar bagi masyarakat terutama bagi Penyandang Masalah kesejahteraan Sosial (PMKS).
Pada gilirannya diharapkan upaya tersebut mampu meningkatkan kesejahteraan dan
kemampuan PMKS dalam melaksanakan peran dan fungsi sosial dalam masyarakat.
Dalam Rencana Pembangunan Jawa Barat, komitmen pembangunan kesejahteraan
sosial tersebut telah menjadi agenda utama pembangunan tahun 2013-2018, dengan
strategis mencegah timbulnya Masalah Kesejahteraan Sosial dan Memberikan Pelayanan
Sosial dan memberikan pelayanan sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial
(PMKS), melalui sistem panti dan luar panti atau berbasiskan masyarakat/komuniti, serta
bantuan kepada korban bencana dalam meningkatkan keberfungsian sosialnya. dengan
arah kebijakan Meningkatkan pelayanan dan rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial,
perlindungan sosial terhadap PMKS dan penghargaan kepada para Perintis Kemerdekaan
Republik Indonesia (PKRI)/Janda PKRI dan keluarga pahlawan serta terpeliharanya nilai-
nilai keperintisan, kepahlawanan, kejuangan dan kesetiakawanan sosial. Agenda utama
pembangunan daerah tersebut sesungguhnya merupakan respon atas permasalahan
kemiskinan yang masih cukup tinggi termasuk didalamnya penyandang permasalahan
kesejahteraan sosial.
Untuk merealisasikan agenda strategis tersebut, sebagaimana diatur dalam
Peraturan Daerah tentang RPJMD 2013-2018 juga Peraturan Daerah Nomor 21 Tahun
2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat serta Peraturan
Gubernur Jawa Barat Nomor 68 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian tugas
unit dan Tata Kerja Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat maka Dinas Sosial Provinsi Jawa
Barat menyelenggarakan Pembangunan Kesejahteraan Sosial yang mencakup Program
pelayanan dan rehabilitasi sosial, Program Bantuan dan Perlindungan Sosial, Program
Pemberdayaan masyarakat dan kelembagaan Sosial, program Pengembangan Usaha.
Kesejahteraan Sosial dan Pembinaan Lanjut serta Penyediaan pelayanan Sosial
melalui 9 Balai dan 12 Sub unit balai terhadap 26 jenis Penyandang Permasalahan
kesejahteraan Sosial, disamping juga melaksanakan fungsi manajemen dan program
pengembangan sumberdaya kesejahteraan Sosial.
Sesuai Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 68 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok,
Fungsi, Rincian tugas unit dan Tata Kerja Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat maka Dinas
Sosial Provinsi Jawa Barat, dipimpin oleh Kepala Dinas dibantu oleh 1 (satu) Sekretaris
dan 4 (empat) Kepala Bidang terdiri dari:
a. Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial
b. Bidang Pemberdayaan Sosial
c. Bidang Bantuan dan Perlindungan Sosial
d. Bidang Pembinaan sosial
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 2
Secara umum, capaian Hasil Pembangunan Kesejahteraan Sosial menunjukkan
perkembangan yang baik dalam artian bahwa capain pada tahun 2016 Dinas Sosial
Provinsi Jawa Barat menetapkan target penanganan PMKS sebanyak 485.151. Orang
atau 7,50 % dari populasi PMKS sebanyak 6.468.685 tahun 2013. Sedangkan realisasi
penanganan PMKS mencapai 491.620. orang atau 7,60 %. Dengan demikian capaian
kinerja Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat melalui Program kegiatan yang bersumber dari
APBD dan APBN sebesar 101,33 % (kategori Sangat Baik). Hasil Pembangunan
Kesejahteraan Sosial ini secara tidak langsung telah memberikan kontribusi terhadap
penurunan angka kemiskinan, penurunan tingkat pengangguran terbuka, peningkatan
Indeks Pembangunan Manusia (IPM), serta penurunan angka Disparitas Wilayah.
Pencapaian kinerja tersebut, tentu saja tidak terlepas dari beberapa kendala baik internal
maupun eksternal. Kendala Internal diantaranya adalah kualitas SDM penyelenggara dan
manajemen pelayanan kesejahteraan sosial yang masih terus menerus ditingkatkan,
Kondisi sarana dan prasarana yang belum memadai. Sedangkan kendala dan tantangan
eksternal diataranya adalah Sinergitas antar unit dan program serta koordinasi dengan
Pemerintah Kabupaten / Kota yang belum optimal serta kecendurungan masih banyaknya
populasi PMKS yang belum mendapatkan aksesibilitas pelayanan. Disisi lain, tantangan
yang harus dihadapi Dinas Sosial adalah semakin besarnya tuntutan publik dalam
optimalisasi Penyelenggaraan Pembangunan Kesejahteraan Sosial. Dinas Sosial
merupakan instansi Pemerintah daerah Provinsi Jawa Barat sebagaimana diamanatkan
oleh undang-undang 14 tahun 2008 berkewajiban menyusun Laporan Instansi Pemerintah
(LKIP) dalam rangka mewujudkan pemerintah yang baik yaitu yang transparan, efektif dan
efisien,akuntabel dan dapat dipertanggungjawabkan.
Guna implementasi Pertanggung jawaban manajemen, sekaligus memenuhi
kelembagaan untuk memberikan informasi terhadap publik atas hasil Penyelenggaraan
Pembangunan Kesejahteraan Sosial, berikut kami sampaikan Laporan Kinerja InstansiPemerintah (LKIP) Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat Tahun 2015.
Pembangunan bidang kesejahteraan sosial pada hakekatnya adalah merupakan
bagian dari pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat
Indonesia seluruhnya, yang sasarannya diarahkan kepada Pembangunan Sumber Daya
Manusia Bidang Kesejahteraan Sosial yang sebaik-baiknya serta penciptaan lingkungan
sosial masyarakat yang sehat dan dinamis.
Tujuan pembangunan kesejahteraan sosial adalah meningkatkan taraf kesejahteraan
sosial masyarakat yang sebaik-baiknya dalam upaya menciptakan suatu kondisi tata
kehidupan sosial yang diliputi rasa keselamatan, kesusilaan dan ketentraman lahir batin,
sehingga memungkinkan setiap warga masyarakat memenuhi kebutuhan jasmani, rohani
dan sosialnya secara layak bagi individu, keluarga maupun masyarakat.
Penyelenggaraan pelayanan kesejahteraan sosial diprioritaskan kepada masyarakat
yang memiliki kehidupan yang tidak layak secara kemanusiaan dan memiliki kriteria
masalah sosial, meliputi : Kemiskinan, keterlantaran, kecacatan, keterpencilan,
ketunasosialan, dan penyimpangan perilaku, korban bencana, dan atau korban tindak
kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi. Proses pertumbuhan ekonomi dan perkembangan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 3
situasi dan kondisi politik di Indonesia, serta perkembangan masyarakat secara global dan
Pembangunan yang kurang optimal, berdampak terhadap pertumbuhan dan
perkembangan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial yang dari tahun ke tahun
cenderung meningkat baik kuantitas maupun kualitasnya bahkan mengarah kepada
masalah kesejahteraan sosial yang semakin kompleks.
Sementara peran serta masyarakat yang diharapkan turut serta bekerjasama sebagai
mitra kerja Pemerintah dalam upaya penanganan masalah kesejahteraan sosial, pada
kenyataan dewasa ini belum memperlihatkan perkembangan hasil yang optimal
sebagaimana diharapkan sesuai keberadaan dan peranannya sebagai Potensi sumber
Kesejahteraan sosial masyarakat di bidang kesejahteraan sosial.
Dengan adanya perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah yang diganti oleh Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah pada intinya mengatur dan menyempurnakan mengenai
penyelenggaraan Otonomi Daerah yang lebih diarahkan kepada Otonomi penuh, nyata dan
bertanggungjawab berada pada daerah Kabupaten dan Kota, sedangkan pelaksanaan
otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas, berimplikasi terhadap
kelembagaan daerah Provinsi yang menuju kearah perampingan berdasarkan kebutuhan,
kemampuan dan kewenangan yang menjadi tujuan masing-masing.
Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, sesuai dengan kuantitas dan kualitas
jenis permasalahan kesejahteraan sosial, maka pembangunan bidang kesejahteraan sosial
di tingkat Provinsi merupakan urusan Provinsi wajib yang dilaksanakan, secara lebih
terarah, terencana, terkoordinasi, terpadu, sinergis dan melembaga serta
berkesinambungan sehingga mampu mencapai hasil yang maksimal sesuai dengan yang
diharapkan.
Untuk mencapai hasil maksimal dipandang perlu menyusun rencana/program kerja
yang bersifat jangka panjang dan jangka pendek. Mengacu kepada Instruksi Presiden RI
Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, bahwa tiap
Instansi Pemerintah sampai Tingkat Eselon II telah mempunyai Rencana Strategis, yang
merupakan suatu proses yang berorentasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun
waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan Potensi, Peluang
dan Kendala serta Ancaman yang ada atau mungkin timbul. Rencana strategis
mengandung Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Program dan Kegiatan dengan
mengantisipasi perkembangan masa depan. Oleh karena itu setiap
Dinas/Instansi/Lembaga diwajibkan menyusun rencana startegis yang mengacu pada pola
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan
Dekonsentrasi, pasal 3 tentang Kewenangan Pemerintah yang dilimpahkan kepada
Gubernur antara lain pada point b yaitu melakukan koordinasi wilayah, perencanaan,
Pelaksanaan, sektoral, kelembagaan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian pada
point g pengkondisian terselenggaranya Pemerintah Daerah yang baik, bersih dan
bertanggung jawab, baik yang dilakukan oleh Badan Eksekutif maupun Legislatif Daerah.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 4
Rencana strategis pembangunan bidang kesejahteraan sosial disusun dalam rangka
memberikan gambaran kepada seluruh jajaran pelaksana pembangunan bidang
kesejahteraan sosial di lingkungan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dan berbagai pihak
terkait, tentang program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka menengah
kurun waktu 5 (lima) tahun (dari tahun 2013 s.d tahun 2018) agar diketahui dan dijadikan
sebagai bahan pedoman dalam pelaksanaan program dan pertanggungjawaban kepada
Pemerintah serta Masyarakat.
Melalui penyusunan rencana strategis pembangunan bidang kesejahteraan sosial
akan tampak jelas dan terarah serta hasil yang ingin dicapai sesuai dengan Visi dan Misi
Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat melalui pelaksanaan kegiatan yang lebih terencana,
terkoordinasi, melembaga serta berkesinambungan sehingga diharapkan akan benar-benar
mencapai hasil yang maksimal.
1.2 Landasan Hukum
Dalam rangka melaksanakan tugas penanganan terhadap penyandang masalah
kesejahteraan Sosial, Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat didasarkan pada payung hukum
antara lain:
1. Ketetapan MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang
Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;
2. Undang–Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 75);
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
4. Undang-Undang No. 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial;
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
7. Peraturan Presiden nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89);
9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
11. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 5
12. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi Atas Implementasi Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
13. Peraturan Daerah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Daerah Provinsi Jawa Barat;
14. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat;
15. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 68 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi,
Rincian tugas unit dan Tata Kerja Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat maka Dinas Sosial
Provinsi Jawa Barat.
1.3 TUJUAN
LKIP merupakan bentuk pertanggungjawaban pencapaian kinerja/akuntabilitas
kinerja Instansi Pemerintah. Hal ini didasarkan pada tuntutan ruang publik tentang hak
publik untuk mendapatkan informasi penyelenggaraan pemerintahan, yang dikuatkan
dengan Undang-undang Nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik.
Keterbukaan informasi publik bertujuan antara lain meningkatkan peran aktif masyarakat
dalam pengambilan kebijakan publik dan pengelolaan badan publik yang baik, juga untuk
mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik yaitu yang transparan, efektif dan efisien,
akuntabel dan dapat dipertanggungjawabkan.
1.4 Tugas Pokok dan Fungsi
Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi
Jawa Barat Nomor 21 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah
Provinsi Jawa Barat, sedangkan landasan operasional pelaksanaan tugas dan fungsinya
diatur dalam Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 68 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok,
Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat.
Adapun tugas pokok Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat adalah menyelenggarakan
urusan pemerintahan daerah bidang sosial berdasarkan asas otonomi, asas dekonsentrasi
dan tugas pembantuan, sedangkan fungsi Dinas Sosial sebagai berikut:
1. Penyelenggaraan perumusan dan penetapan kebijakan teknis urusan sosial meliputi
pembinaan sosial, pelayanan dan rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial, bantuan
dan perlindungan sosial.
2. Penyelenggaraan urusan sosial, pembinaan sosial, pelayanan dan rehabilitasi sosial,
pemberdayaan sosial, bantuan dan perlindungan sosial.
3. Penyelenggaran pembinaan dan pelaksanaan tugas – tugas sosial meliputi
pembinaan sosial, pelayanan dan rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial, bantuan
dan perlindungan sosial.
4. Penyelenggaraan koordinasi dan pembinaan UPTD.
5. Penyelenggaraan tugas lain dari Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 6
Susunan organisasi Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat terdiri dari Kepala, Sekretaris
yang membawahi 3 (tiga) Kepala Sub Bagian dan 4 (empat) Kepala Bidang yang masing-
masing membawahi 3 (tiga) Kepala Seksi, dengan susunan sebagai berikut :
1. Kepala
2. Sekretariat, membawahi:
a. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum
b. Sub Bagian Keuangan
d. Sub bagian Perencanaan dan Program
3. Bidang Pembinaan Sosial, membawahi:
a. Seksi Penyuluhan dan Bimbingan Sosial
b. Seksi Bina Sumbangan Sosial
c. Seksi Pelestarian Nilai-Nilai Kepahlawanan dan Kejuangan
4. Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, membawahi:
a. Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Penyandang Cacat
b. Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Anak Nakal dan Korban Narkoba
c. Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Tuna Sosial
5. Bidang Pemberdayaan Sosial, membawahi:
a. Seksi Pemberdayaan Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial
b. Seksi Pemberdayaan Keluarga dan Masyarakat
c. Seksi Pemberdayaan Komunitas Adat
6. Bidang Bantuan dan Perlindungan Sosial, membawahi:
a. Seksi Bantuan Korban Bencana
b. Seksi Perlindungan Korban Tindak Kekerasan
c. Seksi Perlindungan dan Jaminan Sosial
Adapun rincian tugas dari masing masing eselon sebagai berikut:
1. Kepala Dinas, mempunyai rincian tugas sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan penetapan program kerja Dinas Sosial.
b. Menyelenggarakan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi Dinas.
c. Menyelenggarakan penetapan kebijakan teknis Dinas sesuai dengan kebijakan
umum Pemerintah Daerah.
d. Menyelenggarakan fasilitasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan program
sekretariat, pembinaan sosial, pelayanan dan rehabilitasi sosial, pemberdayaan
sosial, bantuan dan perlindungan sosial.
e. Menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi pemerintah, swasta
dan lembaga terkait lainnya untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan Dinas.
f. Menyelenggarakan koordinasi penyusunan Rencana Strategis, pelaksanaan
tugas-tugas teknis serta evaluasi dan pelaporan yang meliputi kesekretariatan,
pembinaan sosial, pelayanan dan rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial,
bantuan dan perlindungan sosial.
g. Menyelenggarakan koordinasi kegiatan teknis dalam rangka penyelenggaraan
pelayanan umum bidang sosial.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 7
h. Menyelenggerakan perumusan dan penetapan Rencana Strategis, Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), LKPJ dan LPPD Dinas.
i. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan
kebijakan.
j. Menyelenggarakan koordinasi dengan Badan Koordinasi Pemerintahan dan
Pembangunan Wilayah, dalam pelaksanaan kegiatan di Kabupaten/Kota.
k. Menyelenggarakan koordinasi dan pembinaan UPTD.
l. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
2. Sekretariat, mempunyai rincian tugas sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Dinas dan Sekretariat.
b. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi keuangan.
c. Menyelenggarakan pengkajian anggaran belanja.
d. Menyelenggarakan pengendalian administrasi belanja.
e. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi kepegawaian.
f. Menyelenggarakan penatausahaan, kelembagaan dan ketatalaksanaan.
g. Menyelenggarakan pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan.
h. Menyelenggarakan pengkajian bahan rancangan pendokumentasian peraturan
perundang-undangan, pengelolaan perpustakaan, protokol dan hubungan
masyarakat.
i. Menyelenggarakan pengelolaan naskah dinas dan kearsipan.
j. Menyelenggarakan pembinaan jabatan fungsional.
k. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan
kebijakan.
l. Menyelenggarakan pengkajian perumusan dan penetapan rencana strategis,
laporan akuntabilitas instansi pemerintah (LAKIP), LKPJ dan LPPD Dinas.
m. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait.
n. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
3. Bidang Pembinaan Sosial, mempunyai rincian tugas sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Pembinaan Sosial.
b. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi penyuluhan dan bimbingan sosial.
c. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi sumbangan sosial.
d. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi pelestarian nilai-nilai kepahlawanan
dan kejuangan.
e. Menyelenggarakan fasilitasi pembinaan sosial.
f. Menyelenggarakan pengkajian bahan-bahan koordinasi penyelenggaraan
pembinaan sosial.
g. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan
kebijakan.
h. Menyelenggarakan koordinasi dengan Badan Koordinasi Pemerintahan dan
Pembangunan Wilayah, dalam pelaksanaan kegiatan di Kabupaten/Kota.
i. Menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bidang Pembinaan Sosial.
j. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 8
k. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
4. Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, mempunyai rincian tugas sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi
Sosial.
b. Menyelenggarkan pengkajian bahan kebijakan teknis pelayanan dan rehabilitasi
sosial dalam panti dan luar panti penyandang cacat, anak nakal dan korban
narkoba serta tuna sosial.
c. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi pelaksanaan penyusunan data
penyandang cacat, anak nakal dan korban narkoba serta tuna sosial.
d. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi sosialisasi pelayanan dan
rehabilitasi sosial penyandang cacat, anak nakal dan korban narkoba serta tuna
sosial.
e. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi pelaksanaan bimbingan sosial luar
panti penyandang cacat, anak nakal dan korban serta tuna sosial.
f. Menyelenggarakan fasilitasi bantuan sosial penyandang cacat, anak nakal dan
korban narkoba serta tuna sosial.
g. Menyelenggarakan fasilitasi pembinaan kelompok usaha bersama penyandang
cacat, anak nakal dan korban narkoba serta tuna sosial.
h. Menyelenggarakan fasilitasi pelaksanaan koordinasi penanganan penyandang
cacat, anak nakal dan korban narkoba serta tuna sosial.
i. Menyelenggarakan pelayanan dan rehabilitasi sosial penyandang cacat, anak
nakal dan korban narkoba serta tuna sosial lintas Kabupaten/Kota.
j. Menyelenggarakan fasilitasi pelayanan dan rehabilitasi sosial penyandang cacat,
anak nakal dan korban narkoba serta tuna sosial di Kabupaten/Kota untuk
mendukung peningkatan pengembangan pelayanan.
k. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan
kebijakan.
l. Menyelenggarakan koordinasi dengan Badan Koordinasi Pemerintahan dan
Pembangunan Wilayah, dalam pelaksanaan kegiatan di Kabupaten/Kota.
m. Menyelenggarankan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bidang Pelayanan dan
Rehabilitasi Sosial.
n. Menyelenggarakaan koordinasi dengan unit kerja terkait.
o. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
5. Bidang Pemberdayaan Sosial, mempunyai rincian tugas sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan pengkajian program keja Bidang Pemberdayaan Sosial.
b. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi penyusunan pedoman dan
suvervisi pemberdayaan PSKS.
c. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi dan suvervisi pemberdayaan
keluarga dan masyarakat.
d. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi dan suvervisi pemberdayaan
komunitas adat.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 9
e. Menyelenggarakan fasilitasi pemberdayaan PSKS, keluarga dan masyarakat serta
komunitas adat.
f. Menyelenggarakan koordinasi penyelenggaraan pemberdayaan sosial.
g. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan
kebijakan.
h. Menyelenggarakan koordinasi dengan Badan Koordinasi Pemerintahan dan
Pembangunan Wilayah, dalam pelaksanaan kegiatan di kabupaten/kota.
i. Menyelenggarankan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bidang Pemberdayaan
Sosial
j. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait
k. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
6. Bidang Bantuan dan Perlindungan Sosial, mempunyai rincian tugas sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Bantuan dan Perlindungan
Sosial.
b. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis bantuan dan perlindungan
sosial.
c. Menyelenggarakan fasilitasi bantuan korban bencana, perlindungan korban tindak
kekerasan, perlindungan dan jaminan sosial.
d. Menyelenggarakan pengkajian bahan pertimbangan serta memberikan
rekomendasi bantuan korban bencana, perlindungan korban tindak kekerasan,
perlindungan dan jaminan sosial.
e. Menyelenggarakan koordinasi penyelenggaraan bantuan korban bencana,
perlindungan korban tindak kekerasan, perlindungan dan jaminan sosial.
f. Menyelenggaran telahaan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan
kebijakan.
g. Menyelenggarakan kordinasi dengan Badan Koordinasi Pemerintahan dan
Pembangunan Wilayah dalam pelaksnaan kegiatan di kabupaten/kota.
h. Menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bidang Bantuan dan
Perlindungan Sosial.
i. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait.
j. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 10
Struktur Organisasi Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, dapat dilihat pada gambar dibawah
ini:
Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 68 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok, fungsi dan
Rincian Tugas Unit Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dan
Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 40 Tahun 2010 tentang Tugas, Pokok dan Fungsi Unit
Pelaksana Teknis Daerah di Lingkungan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan teknis operasional, meliputi 9 (sembilan) Balai dan 12 Sub Unit sebagai
berikut:
I. Balai Pelatihan Pekerjaan Sosial (BPPS) Cibabat Cimahi.A. Tugas Pokok Balai:
Melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang pelatihan pekerja sosial.
B. Fungsi Balai:
1. penyelenggaraan pengkajian bahan petunjuk teknis pelatihan pekerjaan sosial;
dan
2. penyelenggaraan pelaksanaan pelatihan pekerja sosial.
C. Rincian Tugas Balai Pelatihan Pekerjaan Sosial (BPPS) Cibabat Cimahi yaitu:
1. melaksanakan penyusunan program kerja Balai Pelatihan Kesejahteraan Sosial
Cibabat-Cimahi;
2. menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis pelatihan pekerja sosial;
3. menyelenggarakan pelatihan pekerja sosial, meliputi pengembangan pelatihan dan
penyelenggaraan pelatihan Pekerja Sosialsosial, relawan sosial, pelaku
penyelenggaraan kesejahteraan sosial dan pekerja sosial profesional;
4. menyelenggarakan fasilitasi yang berkaitan dengan pelatihan pekerja sosial;
5. menyelenggarakan ketatausahaan Balai Pelatihan Kesejahteraan Sosial Cibabat-
Cimahi;
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 11
6. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan
kebijakan;
7. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
8. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan; dan
9. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
D. Susunan dan Struktur Organisasi Balai Pelatihan Pekerja Sosial Cibabat-Cimahi:
1. Kepala Balai
2. Sub Bagian Tata Usaha
3. Seksi Pengembangan Pelatihan
4. Seksi Penyelenggaraan Pelatihan
5. Kelompok Jabatan Fungsional
E. Tugas Pokok Kepala Balai:
Melaksanakan memimpin, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan
pelaksanaan kegiatan tugas pokok Balai Pelatihan Pekerja Sosial Cibabat-Cimahi
F. Fungsi Kepala Balai:
1. penyelenggaraan pengkajian bahan petunjuk teknis pelatihan pekerja sosial; dan
2. penyelenggaraan pelaksanaan pelatihan pekerja sosial.
G. Rincian Tugas Kepala Balai:
1. menyelenggarakan perumusan program kerja Balai Pelatihan Pekerja Sosial
Cibabat-Cimahi;
2. menyelenggarakan koordinasi, pembinaan, dan pengendalian pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi Balai Pelatihan Pekerja Sosial Cibabat-Cimahi;
3. menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis pelatihan pekerjaan sosial;
4. menyelenggarakan pelatihan pekerjaan sosial meliputi pengembangan pelatihan
dan penyelenggaraan pelatihan;
5. memberikan saran pertimbangan dan rekomendasi kepada Kepala Dinas
mengenai pelatihan pekerja sosial;
6. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan
kebijakan;
7. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan; dan
8. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
H. Sub Bagian Tata Usaha
1. Tugas Pokok:
Melaksanakan pengelolaan data dan informasi, penyusunan rencana, program,
pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian dan umum.
2. Fungsi:
a. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan rencana, program, pengendalian
dan pelaporan;
b. pelaksanaan pengelolaan data dan informasi, kepegawaian dan umum; dan
c. pelaksanaan pengelolaan urusan keuangan.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 12
3. Rincian Tugas:
a. melaksanakan penyusunan program kerja Balai Pelatihan Pekerja Sosial
Cibabat-Cimahi dan Subbagian Tata Usaha;
b. melaksanakan pengelolaan data dan informasi;
c. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian;
d. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan;
e. melaksanakan pengelolaan tata usaha, meliputi naskah dinas dan kearsipan,
urusan rumah tangga serta perlengkapan;
f. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
g. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
h. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kerja Balai
Pelatihan Pekerja Sosial dan kegiatan Sub Bagian Tata Usaha; dan
i. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
I. Seksi Pengembangan Pelatihan:
1. Tugas Pokok:
Melaksanakan pengembangan pelatihan pekerja sosial meliputi perencanaan,
metode pelatihan dan evaluasi.
2. Fungsi :
a. pelaksanaan penyusunan bahan petunjuk teknis pengembangan pelatihan
pekerja sosial; dan
b. pelaksanaan pengembangan pelatihan pekerja sosial meliputi perencanaan,
metode pelatihan dan evaluasi
3. Rincian Tugas :
a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Pengembangan Pelatihan ;
b. melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis pengembangan pelatihan
pekerja sosial;
c. melaksanakan perencanaan pengembangan pelatihan Pekerja Sosial;
d. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data tenaga pelatihan
kesejahteraan sosial;
e. melaksanakan pengembangan metode pelatihan pekerja sosial;
f. melaksanakan evaluasi pelaksanaan pengembangan pelatihan pekerja sosial;
g. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
h. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
i. melaksanakan evaluasi dan pelaporan; dan
j. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
J. Seksi Penyelenggaraan Pelatihan:
1. Tugas Pokok:
Melaksanakan pelatihan pekerja sosial meliputi pelayanan teknis dan administrasi
serta pelayanan alat bantu pelatihan.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 13
2. Fungsi:
a. penyusunan bahan petunjuk teknis penyelenggaraan pelatihan pekerja sosial;
dan
b. pelaksanaan pelatihan pekerja sosial meliputi pelayanan teknis dan
administrasi serta pelayanan alat bantu pelatihan.
4. Rincian Tugas :
a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Penyelenggaraan Pelatihan;
b. melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis pelatihan Pekerja Sosial;
c. melaksanakan pelayanan teknis dan administrasi di bidang penyelenggaraan
pelatihan Pekerja Sosial
d. melaksanakan pelatihan bagi Pekerja Sosial;
e. melaksanakan pelayanan alat bantu pelatihan, meliputi laboratorium kelas,
laboratorium lapangan dan perpustakaan;
f. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
g. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
h. melaksanakan evaluasi dan pelaporan; dan
i. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
II. Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat (BRSPC) Cibabat - Cimahi.A. Tugas Pokok Balai:
Melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang rehabilitasi sosial penyandang Cacat
khususnya penyandang Cacat tubuh dan tuna rungu wicara.
B. Fungsi Balai:
1. penyelenggaraan pengkajian bahan petunjuk teknis rehabilitasi sosial penyandang
Cacat khususnya penyandang Cacat tubuh dan tuna rungu wicara; dan
2. penyelenggaraan Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat khususnya penyandang
Cacat tubuh dan tuna rungu wicara
3. Rincian Tugas Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat (BRSPC) Cibabat
Cimahi yaitu:
4. menyelenggarakan penyusunan program kerja Balai Rehabilitasi Sosial
Penyandang Cacat Cibabat-Cimahi;
5. menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis Rehabilitasi Sosial
Penyandang Cacat, khususnya penyandang Cacat tubuh dan tuna rungu wicara;
6. menyelenggarakan Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat, khususnya
penyandang Cacat tubuh dan tuna wicara meliputi penerimaan dan penyaluran
serta rehabilitasi sosial;
7. menyelenggarakan pendekatan awal, meliputi orientasi dan konsultasi, identifikasi
dan seleksi;
8. menyelenggarakan penerimaan penyandang Cacat khususnya penyandang Cacat
tubuh dan tuna rungu wicara;
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 14
9. menyelenggarakan bimbingan sosial, fisik, mental dan keterampilan penyandang
Cacat khususnya penyandang Cacat tubuh dan tuna rungu wicara;
10. menyelenggarakan resosialisasi dan advokasi sosial kepada penyandang Cacat
khususnya penyandang Cacat tubuh dan tuna rungu wicara;
11. menyelenggarakan penyaluran penyandang Cacat khususnya penyandang Cacat
tubuh dan tuna rungu wicara;
12. menyelenggarakan bimbingan dan pembinaan lanjutan bagi eks binaan;
13. menyelenggarakan ketatausahaan Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat
Cibabat – Cimahi;
14. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan
kebijakan;
15. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
16. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan; dan
17. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
E. Susunan dan Struktur Organisasi Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat
Cibabat-Cimahi;
1. Kepala Balai;
2. Sub Bagian Tata Usaha;
3. Seksi Penerimaan dan Penyaluran;
4. Seksi Rehabilitasi Sosial; dan
5. Kelompok Jabatan Fungsional.
E. Tugas Pokok Kepala Balai:
Melaksanakan memimpin, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan
pelaksanaan kegiatan tugas pokok Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat
Cibabat-Cimahi.
F. Fungsi Kepala Balai:
1. penyelenggaraan pengkajian bahan petunjuk teknis Rehabilitasi Sosial
Penyandang Cacat ; dan
2. penyelenggaraan pelaksanaan Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat.
G. Rincian Tugas Kepala Balai:
1. menyelenggarakan perumusan program kerja Balai Rehabilitasi Sosial
Penyandang Cacat Cibabat-Cimahi;
2. menyelenggarakan koordinasi, pembinaan, dan pengendalian pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat Cibabat-Cimahi;
3. menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis rehabilitasi sosial
penyandang Cacat;
4. menyelenggarakan rehabilitasi sosial penyandang Cacat khususnya penyandang
Cacat tubuh dan tuna rungu wicara meliputi penerimaan dan penyaluran serta
rehabilitasi sosial ;
5. memberikan saran pertimbangan dan rekomendasi kepada Kepala Dinas
mengenai Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat;
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 15
6. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan
kebijakan;
7. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait ;
8. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan; dan
9. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
H. Sub Bagian Tata Usaha
1. Tugas Pokok :
Melaksanakan pengelolaan data dan informasi, penyusunan rencana, program,
pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian dan umum.
2. Fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan rencana, program, pengendalian
dan pelaporan;
b. pelaksanaan pengelolaan data dan informasi, kepegawaian dan umum; dan
c. pelaksanaan pengelolaan urusan keuangan.
3. Rincian Tugas:
a. melaksanakan penyusunan program kerja Balai Rehabilitasi Sosial
Penyandang Cacat Cibabat-Cimahi dan Subbagian Tata Usaha;
b. melaksanakan pengelolaan data dan informasi;
c. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian;
d. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan;
e. melaksanakan pengelolaan tata usaha, meliputi naskah dinas dan kearsipan,
urusan rumah tangga serta perlengkapan;
f. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
g. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
h. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kerja Balai
Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat Cibabat- Cimahi dan kegiatan
Subbagian Tata Usaha; dan
i. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
I. Seksi Penerimaan dan Penyaluran :
1. Tugas Pokok :
Melaksanakan penerimaan dan penyaluran bagi penyandang Cacat tubuh
khususnya penyandang Cacat tubuh dan tuna rungu wicara.
2. Fungsi :
a. penyusunan bahan petunjuk teknis penerimaan dan penyaluran penyandang
Cacat khususnya penyandang Cacat tubuh dan tuna rungu wicara;
b. pelaksanaan penerimaan dan penyaluran penyandang Cacat khususnya
penyandang Cacat tubuh dan tuna rungu wicara;
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 16
3. Rincian Tugas :
a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Penerimaan dan Penyaluran;
b. melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis penerimaan dan
penyaluran penyandang Cacat khususnya penyandang Cacat tubuh dan tuna
rungu wicara;
c. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data penerimaan dan
penyaluran penyandang Cacat khususnya penyandang Cacat tubuh dan tuna
rungu wicara;
d. melaksanakan pendekatan awal, meliputi orientasi dan konsultasi, identifikasi
dan seleksi penyandang Cacat khususnya penyandang Cacat tubuh dan tuna
rungu wicara ;
e. melaksanakan penerimaan penyandang Cacat khususnya penyandang Cacat
tubuh dan tuna rungu wicara ;
f. melaksanakan resosialisasi penyandang Cacat khususnya penyandang Cacat
tubuh dan tuna rungu wicara;
g. melaksanakan penyaluran penyandang Cacat khususnya penyandang Cacat
tubuh dan tuna rungu wicara yang sudah dibina;
h. melaksanakan bimbingan dan pembinaan lanjut kepada eks binaan;
i. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
j. melaksanakan evaluasi dan pelaporan; dan
k. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
J. Seksi Rehabilitasi Sosial
1. Tugas Pokok:
Melaksanakan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi penyandang Cacat
khususnya penyandang Cacat tubuh dan tuna rungu wicara.
2. Fungsi:
a. penyusunan bahan petunjuk teknis pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi
penyandang Cacat khususnya penyandang Cacat tubuh dan tuna rungu
wicara;
b. pelaksanaan rehabilitasi sosial bagi penyandang Cacat khususnya
penyandang Cacat tubuh dan tuna rungu wicara.
3. Rincian Tugas:
a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Rehabilitasi Sosial;
b. melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis pelayanan dan rehabilitasi
sosial penyandang Cacat khususnya penyandang Cacat tubuh dan tuna rungu
wicara;
c. melaksanakan bimbingan fisik, mental, sosial dan keterampilan penyandang
Cacat khususnya penyandang Cacat tubuh dan tuna rungu wicara;
d. melaksanakan advokasi sosial bagi penyandang Cacat khususnya
penyandang Cacat tubuh dan tuna rungu wicara;
e. melaksanakan pelayanan bimbingan fisik, mental dan sosial bagi penyandang
Cacat khususnya penyandang Cacat tubuh dan tuna rungu wicara;
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 17
f. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
g. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
h. melaksanakan evaluasi dan pelaporan; dan
i. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
III. Balai Pemberdayaan Sosial Bina Remaja (BPSBR) Cibabat-Cimahi, BPSBRmembawahi Sub Unit Rumah Perlindungan Sosial Bina Remaja (RPSBR) CiamisA. Tugas Pokok :
Melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang pemberdayaan sosial remaja, meliputi
remaja putus sekolah dan/atau tidak mampu melanjutkan sekolah.
B. Fungsi :
1. penyelenggaraan pengkajian bahan petunjuk teknis pemberdayaan sosial bina
remaja meliputi remaja putus sekolah dan/atau tidak mampu melanjutkan sekolah;
dan
2. penyelenggaraan pemberdayaan sosial remaja putus sekolah dan/atau tidak
mampu melanjutkan sekolah.
C. Rincian Tugas Balai
1. menyelenggarakan penyusunan program kerja Balai Pemberdayaan Sosial Bina
Remaja Cibabat-Cimahi;
2. menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis pemberdayaan sosial bina
remaja;
3. menyelenggarakan pemberdayaan sosial remaja putus sekolah dan/atau tidak
mampu melanjutkan sekolah, meliputi penerimaan dan penyaluran serta
pemberdayaan sosial;
4. menyelenggarakan pendekatan awal, meliputi orientasi, konsultasi, indentifikasi,
motivasi dan seleksi;
5. menyelenggarakan penerimaan remaja putus sekolah dan/atau tidak mampu
melanjutkan sekolah;
6. menyelenggarakan bimbingan fisik, mental, sosial dan keterampilan remaja putus
sekolah dan/atau tidak mampu melanjutkan sekolah;
7. menyelenggarakan advokasi sosial kepada remaja putus sekolah dan/atau tidak
mampu melanjutkan sekolah;
8. menyelenggarakan penyaluran remaja putus sekolah dan/atau tidak mampu
melanjutkan sekolah yang sudah dibina;
9. menyelenggarakan bimbingan dan pembinaan lanjut kepada eks binaan;
10. menyelenggarakan ketatausahaan Balai Pemberdayaan Sosial Bina Remaja;
11. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan ddpengambilan
kebijakan;
12. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
13. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan; dan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 18
14. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
D. Susunan dan Struktur Organisasi Balai Pemberdayaan Sosial Bina Remaja Cibabat-
Cimahi;
1. Kepala Balai;
2. Sub Bagian Tata Usaha;
3. Seksi Penerimaan dan Penyaluran;
4. Seksi Pemberdayaan Sosial;
5. Kelompok Jabatan Fungsional; dan
6. Sub Unit Pelayanan.
E. Tugas Pokok Kepala Balai :
Memimpin, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan
tugas pokok Balai Pemberdayaan Sosial Bina Remaja.
F. Fungsi :
1. penyelenggaraan pengkajian bahan petunjuk teknis pemberdayaan sosial bina
remaja meliputi remaja putus sekolah dan/atau tidak mampu melanjutkan sekolah;
dan
2. penyelenggaraan pemberdayaan sosial remaja putus sekolah dan/atau tidak
mampu melanjutkan sekolah.
G. Rincian Tugas Kepala Balai :
1. menyelenggarakan perumusan program kerja Balai Pemberdayaan Sosial Bina
Remaja Cibabat-Cimahi;
2. menyelenggarakan koordinasi, pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi Balai Pemberdayaan Sosial Bina Remaja Cibabat-Cimahi;
3. menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis pemberdayaan sosial bina
remaja putus sekolah dan/atau tidak mampu melanjutkan sekolah;
SUB UNIT PELAYANAN
KEPALA
SUB BAGIAN TU
SEKSI PEMBERDAYAANSOSIAL
SEKSI PENERIMAAN DANPENYALURAN
JABATANFUNGSIONAL
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 19
4. menyelenggarakan pemberdayaan sosial remaja putus sekolah dan/atau tidak
mampu melanjutkan sekolah, meliputi penerimaan dan penyaluran serta
pemberdayaan sosial;
5. memberikan saran pertimbangan dan rekomendasi kepada Kepala Dinas
mengenai pemberdayaan sosial bina remaja putus sekolah dan/atau tidak mampu
melanjutkan sekolah;
6. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan
kebijakan;
7. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
8. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan; dan
9. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
H. Sub Bagian Tata Usaha
1. Tugas Pokok :
Melaksanakan pengelolaan data dan informasi, penyusunan rencana, program,
pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian dan umum
2. Fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan rencana program pengendalian dan
pelaporan;
b. pengelolaan data dan informasi, kepegawaian dan umum; dan
c. pengelolaan urusan keuangan.
3. Rincian Tugas :
a. melaksanakan penyusunan program kerja Balai Pemberdayaan Sosial Bina
Remaja dan Sub bagian Tata Usaha;
b. melaksanakan pengelolaan data dan informasi;
c. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian;
d. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan;
e. melaksanakan pengelolaan tata usaha, meliputi naskah dinas dan kearsipan,
urusan rumah tangga serta perlengkapan;
f. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
g. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
h. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kerja Balai
Pemberdayaan Sosial Bina Remaja, dan kegiatan Subbagian Tata Usaha; dan
i. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Seksi
Penerimaan dan Penyaluran
4. Tugas Pokok :
Melaksanakan penerimaan dan penyaluran bagi remaja putus sekolah dan/atau
tidak mampu melanjutkan sekolah.
5. Fungsi :
a. penyusunan bahan petunjuk teknis penerimaan dan penyaluran remaja putus
sekolah dan/atau tidak mampu melanjutkan sekolah; dan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 20
b. pelaksanaan penerimaan dan penyaluran remaja putus sekolah dan/atau tidak
mampu melanjutkan sekolah.
6. Rincian Tugas:
a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Penerimaan dan Penyaluran;
b. melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis penerimaan dan
penyaluran remaja putus sekolah dan/atau tidak mampu melanjutkan sekolah;
c. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data penerimaan dan
penyaluran bagi remaja putus sekolah dan/atau tidak mampu melanjutkan
sekolah;
d. melaksanakan pendekatan awal, meliputi orientasi, konsultasi, identifikasi,
motivasi dan seleksi remaja putus sekolah dan/atau tidak mampu melanjutkan
sekolah;
e. melaksanakan penerimaan remaja putus sekolah dan/atau tidak mampu
melanjutkan sekolah;
f. melaksanakan penyaluran remaja putus sekolah dan/atau tidak mampu
melanjutkan sekolah yang sudah dibina;
g. melaksanakan bimbingan dan pembinaan lanjut kepada eks binaan;
h. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
i. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
j. melaksanakan evaluasi dan pelaporan; dan
k. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
I. Seksi Pemberdayaan Sosial :
1. Tugas Pokok :
Melaksanakan pemberdayaan sosial remaja putus sekolah dan/atau tidak mampu
melanjutkan sekolah.
2. Fungsi :
a. penyusunan bahan petunjuk teknis pemberdayaan sosial remaja putus
sekolah dan/atau tidak mampu melanjutkan sekolah; dan
b. pelaksanaan pemberdayaan sosial remaja putus sekolah dan/atau tidak
mampu melanjutkan sekolah.
3. Rincian Tugas :
a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Pemberdayaan Sosial;
b. melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis pemberdayaan sosial ,
remaja putus sekolah dan/atau tidak mampu melanjutkan sekolah;
c. melaksanakan bimbingan fisik, mental, sosial dan keterampilan remaja putus
sekolah dan/atau tidak mampu melanjutkan sekolah;
d. melaksanakan pendekatan awal, meliputi orientasi, konsultasi, identifikasi,
motivasi dan seleksi remaja putus sekolah dan/atau tidak mampu
melanjutkan sekolah;
e. melaksanakan advokasi sosial kepada remaja putus sekolah dan/atau tidak
mampu melanjutkan sekolah;
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 21
f. melaksanakan pemberdayaan sosial remaja putus sekolah dan/atau tidak
mampu melanjutkan sekolah di luar ordinat balai;
g. melaksanakan bimbingan dan pembinaan lanjut eks binaan;
h. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
i. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
j. melaksanakan evaluasi dan pelaporan; dan
k. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
IV. Balai Rehabilitasi Sosial Bina Karya (BRSBK) Cisarua Bandung Barat, membawahiSub Unit :
a. Rumah Rehabilitasi Sosial Bina Mandiri (RRSBM) Cirebonb. Rumah Persinggahan Caringin Bandung
A. Tugas Pokok Balai :
Melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang rehabilitasi sosial gelandangan,
pengemis dan orang terlantar, korban trafficking, korban tindak kekerasan, dan anak
jalanan
B. Fungsi :
1. penyelenggaraan pengkajian bahan petunjuk teknis rehabilitasi sosial
gelandangan, pengemis dan orang terlantar, korban trafficking, korban tindak
kekerasan dan anak jalanan;
2. penyelenggaraan rehabilitasi sosial bagi gelandangan, pengemis dan orang
terlantar, korban trafficking, korban tindak kekerasan dan anak jalanan;
3. penyelenggaraan rehabilitasi sosial dan pemulangan gelandangan, pengemis dan
orang terlantar, korban trafficking, korban tindak kekerasan dan anak jalanan
4. menyelenggarakan pendekatan awal, meliputi orientasi, konsultasi, identifikasi,
motivasi dan seleksi;
5. menyelenggarakan penerimaan gelandangan, pengemis, orang terlantar, korban
trafficking, korban tindak kekerasan dan anak jalanan;
6. menyelenggarakan bimbingan fisik, mental, sosial dan keterampilan gelandangan,
pengemis, orang terlantar, korban trafficking, korban tindak kekerasan dan anak
jalanan;
7. menyelenggarakan resosialisasi dan advokasi sosial kepada gelandangan,
pengemis, orang terlantar, korban trafficking, korban tindak kekerasan dan anak
jalanan;
8. menyelenggarakan pengembalian gelandangan, pengemis, orang terlantar, korban
trafficking, korban tindak kekerasan dan anak jalanan yang sudah dibina ke
lingkungan masyarakat;
9. menyelenggarakan bimbingan dan pembinaan lanjut bagi eks binaan;
10. menyelenggarakan ketatausahaan Balai Rehabilitasi Sosial Bina Karya Cisarua
Bandung-Barat;
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 22
11. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan
kebijakan;
12. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
13. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan; dan
14. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
C. Susunan dan Struktur Organisasi Balai Pemberdayaan Sosial Bina Remaja Cibabat-
Cimahi;
1. Kepala Balai;
2. Sub Bagian Tata Usaha;
3. Seksi Penerimaan dan Penyaluran;
4. Seksi Rehabilitasi Sosial;
2. Kelompok Jabatan Fungsional; dan
3. Sub Unit Pelayanan.
E. Tugas Pokok Kepala Balai :
Memimpin, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan
tugas pokok Balai Rehabilitasi Sosial Bina Karya.
SUB UNIT PELAYANAN
KEPALA
SUB BAGIAN TU
SEKSI REHABILITASISOSIAL
SEKSI PENERIMAAN DANPENYALURAN
JABATANFUNGSIONAL
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 23
F. Fungsi :
1. penyelenggaraan pengkajian bahan petunjuk teknis rehabilitasi sosial
gelandangan, pengemis dan orang terlantar, korban trafficking, korban tindak
kekerasan dan anak jalanan;
2. penyelenggaraan rehabilitasi sosial bagi gelandangan, pengemis dan orang
terlantar, korban trafficking, korban tindak kekerasan dan anak jalanan.
G. Rincian Tugas :
1. menyelenggarakan penyusunan program kerja Balai Rehabilitasi Sosial Bina
Karyar Cisarua- Bandung Barat;
2. menyelenggarakan koordinasi, pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi Balai Rehabilitasi Sosial Bina Karyar Cisarua- Bandung Barat;
3. menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis rehabilitasi sosial
gelandangan, pengemis dan orang terlantar, korban trafficking, korban tindak
kekerasan dan anak jalanan;
4. menyelenggarakan rehabilitasi sosial gelandangan, pengemis dan orang terlantar,
korban trafficking, korban tindak kekerasan dan anak jalanan;
5. memberikan saran pertimbangan dan rekomendasi kepada Kepala Dinas
mengenai rehabilitasi sosial bagi gelandangan, pengemis dan orang terlantar,
korban trafficking, korban tindak kekerasan dan anak jalanan.
6. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan
kebijakan;
7. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
8. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan; dan
9. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
H. Sub bagian Tata Usaha :
1. Tugas Pokok :
Melaksanakan pengelolaan data dan informasi, penyusunan rencana, program,
pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian dan umum.
2. Fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan rencana, program, pengendalian
dan pelaporan;
b. pengelolaan data dan informasi, kepegawaian dan umum; dan
c. pengelolaan urusan keuangan.
2. Rincian Tugas :
a. melaksanakan penyusunan program kerja Balai Rehabilitasi Sosial Bina Karya
dan Subbagian Tata Usaha;
b. melaksanakan pengelolaan data dan informasi;
c. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian;
d. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan;
e. melaksanakan pengelolaan tata usaha, meliputi naskah dinas dan kearsipan,
urusan rumah tangga serta perlengkapan;
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 24
f. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
g. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
h. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kerja Balai
Rehabilitasi Sosial Bina Karya dan Subbagian Tata Usaha; dan
i. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
I. Seksi Penerimaan dan Penyaluran :
1. Tugas Pokok :
Melaksanakan melaksanakan penerimaan dan penyaluran gelandangan,
pengemis dan orang terlantar, korban trafficking, korban tindak kekerasan dan
anak jalanan
2. Fungsi :
a. penyusunan bahan petunjuk teknis penerimaan dan penyaluran gelandangan,
pengemis dan orang terlantar, korban trafficking, korban tindak kekerasan dan
anak jalanan; dan
b. pelaksanaan pembinaan dan pengembalian gelandangan, pengemis dan
orang terlantar, korban trafficking, korban tindak kekerasan dan anak jalanan;
3. Rincian Tugas :
a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Penerimaan dan Penyaluran;
b. melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis penerimaan dan
penyaluran gelandangan, pengemis dan orang terlantar, korban trafficking,
korban tindak kekerasan dan anak jalanan;
c. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data penerimaan dan
penyaluran gelandangan, pengemis dan orang terlantar, korban trafficking,
korban tindak kekerasan dan anak jalanan;
d. melaksanakan pendekatan awal, meliputi orientasi, konsultasi, identifikasi,
motivasi dan seleksi gelandangan, pengemis dan orang terlantar, korban
trafficking, korban tindak kekerasan dan pekerja migran bermasalah;
e. melaksanakan pembinaan gelandangan, pengemis dan orang terlantar,
korban trafficking, korban tindak kekerasan dan anak jalanan;
f. melaksanakan resosialisasi gelandangan, pengemis dan orang terlantar,
korban trafficking, korban tindak kekerasan dan anak jalanan;
g. melaksanakan pengembalian gelandangan, pengemis dan orang terlantar,
korban trafficking, korban tindak kekerasan dan anak jalananyang sudah
dibina ke lingkungan masyarakat/ke daerah asal;
h. melaksanakan bimbingan dan pembinaan lanjut kepada eks binaan;
i. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
j. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan
k. melaksanakan evaluasi dan pelaporan; dan
l. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 25
J. Seksi Rehabilitasi Sosial :
1. Tugas Pokok :
Melaksanakan pelayanan dan rehabilitasi sosial gelandangan, pengemis dan
orang terlantar, korban trafficking, korban tindak kekerasan dan anak jalanan
2. Fungsi :
a. penyusunan bahan petunjuk teknis rehabilitasi sosial bagi gelandangan,
pengemis dan orang terlantar, korban trafficking, korban tindak kekerasan dan
anak jalanan; dan
b. pelaksanaan rehabilitasi sosial gelandangan, pengemis dan orang terlantar,
korban trafficking, korban tindak kekerasan dan anak jalanan;
3. Rincian Tugas :
a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Rehabilitasi Sosial;
b. melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis rehabilitasi sosial
gelandangan, pengemis dan orang terlantar, korban trafficking, korban tindak
kekerasan dan anak jalanan;
c. melaksanakan bimbingan fisik, mental, sosial dan keterampilan gelandangan,
pengemis dan orang terlantar, korban trafficking, korban tindak kekerasan dan
anak jalanan;
d. melaksanakan advokasi sosial gelandangan, pengemis dan orang terlantar,
korban trafficking, korban tindak kekerasan dan anak jalanan;
e. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
f. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
g. melaksanakan evaluasi dan pelaporan; dan
h. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
V. Balai Perlindungan Sosial Tresna Werdha Ciparay-Bandung membawahi Sub Unit :a. Rumah Perlindungan Sosial Tresna werdha (RPSTW) Garut
b. Rumah Perlindungan Sosial Tresna werdha (RPSTW) Karawang
c. Rumah Perlindungan Sosial Tresna werdha (RPSTW) Bogor
d. Taman makam Pahlawan (TMP) Cikutra Bandung
A. Tugas Pokok Balai:
Melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang perlindungan dan pelayanan
kesejahteraan sosial lanjut usia terlantar.
B. Fungsi:
1. penyelenggaraan pengkajian bahan petunjuk teknis perlindungan dan pelayanan
kesejahteraan sosial lanjut usia terlantar; dan
2. penyelenggaraan perlindungan dan pelayanan kesejahteraan sosial lanjut usia
terlantar;
C. Rincian Tugas Balai:
a. menyelenggarakan perumusan program kerja Balai Perlindungan Sosial Tresna
Werdha ;
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 26
b. menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis perlindungan dan pelayanan
kesejahteraan sosial lanjut usia terlantar;
c. menyelenggarakan perlindungan dan pelayanan kesejahteraan sosial lanjut usia
terlantar meliputi penerimaan, penyaluran serta perlindungan sosial;
d. meneyelenggarakan pendekatan awal, orientasi, konsultasi, identifikasi motivasi
dan seleksi
e. menyelnggarakan pembinaan dan pengembalian lanjut usia terlantar ke
lingkungan masyarakat atau keluarganya.
f. menyelenggarakan advokasi sosial kepada lanjut usia terlantar;
g. menyelenggarakan pemeliharan sub unit pelayanan meliputi pemeliharaan,
keamanan, dan ketertiban:
h. menyelenggarakan ketatausahaan Balai Perlindungan Sosial Tresna Werdha
Ciparay – Bandung
i. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan
kebijakan;
j. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
k. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan; dan
l. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
D. Susunan dan Struktur Organisasi Balai Perlindungan Sosial Tresna Werdha
Ciparay-Bandung;
1. Kepala Balai
2. Sub Bagian Tata Usaha
3. Seksi Penerimaan dan Penyaluran
4. Seksi Pelayanan Kesejahteraan Sosial
5. Kelompok Jabatan Fungsional; dan
6. Sub Unit Pelayanan.
SUB UNIT PELAYANAN
KEPALA
SUB BAGIAN TU
SEKSI PELAYANANKESEJAHTERAAN SOSIAL
SEKSI PENERIMAANDAN PENYALURAN
JABATANFUNGSIONAL
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 27
E. Tugas Pokok Kepala Balai :
Memimpin, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan
tugas pokok Balai Perlindungan Sosial Tresna Werdha Ciparay-Bandung dan Sub unit
pelayanan.
F. Fungsi :
1. penyelenggaraan pengkajian bahan petunjuk teknis perlindungan dan pelayanan
kesejahteraan sosial lanjut usia terlantar dan sub unit pelayanan;
2. penyelenggaraan perlindungan dan pelayanan kesejahteraan sosial lanjut usia
terlantar dan sub unit pelayanan
G. Rincian Tugas :
1. menyelenggarakan perumusan program kerja Balai Perlindungan Sosial Tresna
Werdha dan sub unit pelayanan;
2. menyelenggarakan koordinasi, pembinaan, dan pengendalian pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi Balai Perlindungan Sosial Tresna Werdha dan sub unit
pelayanan ;
3. menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis perlindungan dan pelayanan
kesejahteraan sosial lanjut usia terlantar dan sub unit pelayanan;
4. menyelenggarakan perlindungan dan pelayanan kesejahteraan sosial lanjut usia
terlantar dan sub unit pelayanan ;
5. memberikan saran pertimbangan dan rekomendasi kepada Kepala Dinas
mengenai perlindungan dan pelayanan kesejahteraan sosial lanjut usia terlantar;
6. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan
kebijakan;
7. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
8. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan; dan
9. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
H. Subbagian Tata Usaha:
1. Tugas Pokok :
Melaksanakan pengelolaan data dan informasi, penyusunan rencana, program,
pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian dan umum.
2. Fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan rencana, program, pengendalian
dan pelaporan;
b. pelaksanaan pengelolaan data dan informasi, kepegawaian dan umum; dan
c. pelaksanaan pengelolaan urusan keuangan.
3. Rincian Tugas :
a. melaksanakan penyusunan program kerja Balai Perlindungan Sosial Tresna
Werdha dan Subbagian Tata Usaha;
b. melaksanakan pengelolaan data dan informasi;
c. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian;
d. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan;
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 28
e. melaksanakan pengelolaan tata usaha, meliputi naskah dinas dan kearsipan,
urusan rumah tangga serta perlengkapan;
f. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
g. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
h. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kerja Balai
Perlindungan Sosial Tresna Werdha dan kegiatan Subbagian Tata Usaha;
dan
i. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
I. Seksi Penerimaan dan Penyaluran:
1. Tugas Pokok :
Melaksanakan penerimaan dan pengembalian lanjut usia terlantar ke lingkungan
keluarga atau masyarakat.
2. Fungsi :
a. penyusunan bahan petunjuk teknis penerimaan dan pengembalian lanjut usia
terlantar; dan
b. pelaksanaan penerimaan dan pengembalian lanjut usia terlantar kepada
keluarga atau masyarakat;
3. Rincian Tugas :
a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Penerimaan dan Penyaluran;
b. melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis penerimaan dan
pengembalian lanjut usia terlantar;
c. melaksanakan pendekatan awal, meliputi orientasi, konsultasi, identifikasi,
motivasi dan seleksi lanjut usia terlantar;
d. melaksanakan penerimaan dan pengembalian lanjut usia terlantar yang sudah
dibina kepada keluarga dan atau masyarakat;
e. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
f. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
g. melaksanakan evaluasi dan pelaporan; dan
h. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
J. Seksi Pelayanan Kesejahteraan Sosial:
1. Tugas Pokok:
Melaksanakan perlindungan dan pelayanan kesejahteraan sosial lanjut usia
terlantar.
2. Fungsi:
a. penyusunan bahan petunjuk teknis perlindungan dan pelayanan
kesejahteraan sosial lanjut usia terlantar pada Balai Perlindungan Sosial
Tresna Werdha ;
b. pelaksanaan pelayanan kesejahteraan sosial lanjut usia terlantar Balai
Perlindungan Sosial Tresna Werdha.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 29
3. Rincian Tugas:
a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Pelayanan Kesejahteraan
Sosial;
b. melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis perlindungan danpelayanan
kesejahteraan sosial lanjut usia terlantar;
c. melaksanakan perlindungan dan pelayanan kesejahteraan sosial lanjut usia
terlantar, meliputi pelayanan sandang, pangan, kesehatan, keterampilan,
kesenian, bimbingan keagamaan/mental, fisik dan sosial;
d. melaksanakan perlindungan dan pelayanan kesejahteraan sosial di luar
ordinat balai;
e. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
f. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
g. melaksanakan evaluasi dan pelaporan; dan
h. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
VI. Balai Rehabilitasi Sosial Karya Wanita (BRSKW) Cirebon, BRSKW membawahi SubUnit RRSKW SukabumiA. Tugas Pokok Balai :
Melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang rehabilitasi sosial bagi wanita tuna
susila
B. Fungsi:
1. penyelenggaraan penyusunan petunjuk teknis rehabilitasi sosial bagi wanita tuna
susila dan
2. penyelenggaraan rehabilitasi sosial bagi wanita tuna susila;
C. Rincian Tugas Balai:
1. menyelenggarakan perumusan program kerja Balai Rehabilitasi Sosial Karya
Wanita ;
2. menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis rehabilitasi sosial wanita
tuna susila;
3. menyelenggarakan rehabilitasi sosial wanita tuna susila, meliputi pembinaan,
pelayanan rehabilitasi sosial, dan pengembalian ke daerah asal;
4. menyelenggarakan pendekatan awal, orientasi, konsultasi, identifikasi motivasi
dan seleksi wanita tuna susila;
5. menyelenggarakan pembinaan wanita tuna susila
6. menyelenggarakan bimbingan fisik, mental, sosial, dan keterampilan bagi wanita
tuna susila ;
7. menyelenggarakan resosialisasi dan advokasi sosial kepada wanita tuna susila
8. menyelenggarakan pengembalian wanita tuna susila yang sudah dibina ke
lingkungan masyarakat dan keluarganya
9. menyelenggarakan bimbingan dan pembinaan lanjut bagi eks binaan;
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 30
10. menyelenggarakan ketatausahaan Balai Rehabilitasi Sosial Karya Wanita
Palimanan - Cirebon
11. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan
kebijakan;
12. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
13. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan; dan
14. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
D. Susunan dan Struktur Organisasi Balai Rehabilitasi Sosial Karya Wanita
Palimanan – Cirebon ;
1. Kepala Balai
2. Sub Bagian Tata Usaha
3. Seksi Penerimaan dan Penyaluran
4. Seksi Rehabilitasi Sosial
5. Kelompok Jabatan Fungsional; dan
6. Sub Unit Pelayanan.
E. Tugas Pokok Kepala Balai :
Memimpin, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan
tugas pokok Balai Rehabilitasi Sosial Karya Wanita Palimanan-Cirebon.
F. Fungsi :
1. penyelenggaraan penyusunan petunjuk teknis rehabilitasi sosial bagi wanita tuna
susila; dan
2. penyelenggaraan rehabilitasi sosial bagi wanita tuna susila.
SUB UNIT PELAYANAN
KEPALA
SUB BAGIAN TU
SEKSI REHABILITASISOSIAL
SEKSI PENERIMAAN DANPENYALURAN
JABATANFUNGSIONAL
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 31
G. Rincian Tugas :
1. menyelenggarakan perumusan program kerja Balai Rehabilitasi Sosial Karya
Wanita ;
2. menyelenggarakan koordinasi, pembinaan, dan pengendalian pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi Balai Rehabilitasi Sosial Karya Wanita;
3. menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis rehabilitasi sosial wanita
tuna susila;
4. menyelenggarakan rehabilitasi sosial wanita tuna susila, meliputi pembinaan, dan
pengembalian ke daerah asal;
5. memberikan saran pertimbangan dan rekomendasi kepada Kepala Dinas
mengenai rehabilitasi sosial pekerja seks komersial;
6. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan
kebijakan;
7. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
8. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan; dan
9. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
H. Sub Bagian Tata Usaha :
1. Tugas Pokok :
Melaksanakan pengelolaan data dan informasi, penyusunan rencana, program,
pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian dan umum.
2. Fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan rencana, program, pengendalian
dan pelaporan;
b. pelaksanaan pengelolaan data dan informasi, kepegawaian dan umum; dan
c. pelaksanaan pengelolaan urusan keuangan
3. Rincian Tugas :
a. melaksanakan penyusunan program kerja Balai Rehabilitasi Sosial Karya
Wanita dan Subbagian Tata Usaha;
b. melaksanakan pengelolaan data dan informasi;
c. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian;
d. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan;
e. melaksanakan pengelolaan tata usaha, meliputi naskah dinas dan kearsipan,
urusan rumah tangga serta perlengkapan;
f. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
g. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
h. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kerja Balai
Rehabilitasi Sosial Karya Wanita , dan kegiatan Subbagian Tata Usaha; dan
i. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 32
I. Seksi Penerimaan dan Penyaluran :
1. Tugas Pokok :
Melaksanakan penerimaan dan penyaluran wanita tuna susila yang sudah dibina
ke lingkungan masyarakat dan keluarganya.
2. Fungsi :
a. penyusunan bahan petunjuk teknis penerimaan dan penyaluran wanita tuna
susila;
b. pelaksanaan pembinaan dan pengembalian wanita tuna susila yang sudah
dibina ke lingkungan masyarakat atau keluarganya.
3. Rincian Tugas:
a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Penerimaan dan Penyaluran;
b. melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis penerimaan dan
penyaluran/ pemulangan wanita tuna susila;
c. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data penerimaan dan
penyaluran/pemulangan wanita tuna susila;
d. melaksanakan pendekatan awal, meliputi orientasi, konsultasi, identifikasi,
motivasi dan seleksi wanita tuna susila;
e. melaksanakan pembinaan wanita tuna susila;
f. melaksanakan resosialisasi wanita tuna susila;
g. melaksanakan pengembalian wanita tuna susila yang sudah dibina ke
lingkungan masyarakat atau keluarganya;
h. melaksanakan bimbingan dan pembinaan lanjut bagi eks binaan;
i. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
j. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
k. melaksanakan evaluasi dan pelaporan; dan
l. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
J. Seksi Rehabilitasi Sosial:
1. Tugas Pokok:
Melaksanakan rehabilitasi sosial bagi wanita tuna susila.
2. Fungsi:
a. penyusunan bahan petunjuk teknis rehabilitasi sosial wanita tuna susila; dan
b. pelaksanaan rehabilitasi sosial wanita tuna susila.
3. Rincian Tugas :
a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Rehabilitasi Sosial;
b. melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis rehabilitasi sosial;
c. melaksanakan bimbingan fisik, mental, sosial dan keterampilan wanita tuna
susila;
d. melaksanakan advokasi sosial kepada wanita tuna susila;
e. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
f. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 33
g. melaksanakan evaluasi dan pelaporan; dan
h. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
VII. Balai Rehabilitasi Sosial Pamardhi Putera (BRSPP) Lembang Bandung Barat.A. Tugas Pokok:
Melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang rehabilitasi sosial kepada korban
penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA).
B. Fungsi:
1. penyelenggaraan pengkajian bahan petunjuk teknis rehabilitasi sosial Pengguna
NAPZA;
2. penyelenggaraan pelayanan dan rehabilitasi sosial Pengguna NAPZA;
C. Rincian Tugas Balai:
1. menyelenggarakan perumusan program kerja Balai Rehabilitasi Sosial Pamardi
Putra;
2. menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis rehabilitasi sosial Pengguna
NAPZA;
3. menyelenggarakan rehabilitasi sosial eks pengguna NAPZA meliputi penerimaan
dan penyaluran serta rehabilitasi sosial;
4. menyelenggarakan pendekatan awal, meliputi orientasi, konsultasi, identifikasi,
motivasi dan seleksi dan Pengguna NAPZA;
5. menyelenggarakan pembinaan kepada Pengguna NAPZA;
6. menyelenggarakan bimbingan fisik, mental, sosial dan keterampilan eks pengguna
NAPZA;
7. menyelenggarakan resosialisasi dan advokasi sosial eks pengguna NAPZA;
8. menyelenggarakan pengembalian eks pengguna NAPZA yang sudah dibina ke
lingkungan masyarakat atau keluarganya;
9. menyelenggarakan bimbingan dan pembinaan lanjut bagi eks binaan;
10. menyelenggarakan ketatausahaan Balai Rehabilitasi Sosial Pamardi Putra
Lembang - Bandung Barat
11. menyelenggarakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
12. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
13. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan; dan
14. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
D. Susunan dan Struktur Organisasi Balai Rehabilitasi Sosial Pamardi Putra Lembang –
Bandung Barat
1. Kepala Balai
2. Sub Bagian Tata Usaha
3. Seksi Penerimaan dan Penyaluran
4. Seksi Rehabilitasi Sosial
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 34
5. Kelompok Jabatan Fungsional; dan
6. Sub Unit Pelayanan
E. Tugas Pokok Kepala Balai:
Memimpin, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan
tugas pokok Balai Rehabilitasi Sosial Pamardi Putra Lembang-Bandung Barat.
F. Fungsi:
1. penyelenggaraan pengkajian bahan petunjuk teknis rehabilitasi sosial Pengguna
NAPZA;
2. penyelenggaraan pelayanan rehabilitasi sosial Pengguna NAPZA.
G. Rincian Tugas:
1. menyelenggarakan perumusan program kerja Balai Rehabilitasi Sosial Pamardi
Putra;
2. menyelenggarakan koordinasi, pembinaan, dan pengendalian pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi Balai Rehabilitasi Sosial Pamardi Putra;
3. menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis rehabilitasi sosial Pengguna
NAPZA;
4. menyelenggarakan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi Pengguna NAPZA,
meliputi pembinaan, advokasi dan pengembalian serta pelayanan kesejahteraan
sosial;
5. memberikan saran pertimbangan dan rekomendasi kepada Kepala Dinas
mengenai rehabilitasi sosial Pengguna NAPZA;
6. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan
kebijakan;
SUB UNIT PELAYANAN
KEPALA
SUB BAGIAN TU
SEKSI REHABILITASISOSIAL
SEKSI PENERIMAAN DANPENYALURAN
JABATANFUNGSIONAL
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 35
7. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
8. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan; dan
9. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
H. Subbagian Tata Usaha:
1. Tugas Pokok:
Melaksanakan pengelolaan data dan informasi, penyusunan rencana, program,
pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian dan umum.
2. Fungsi:
a. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan rencana, program, pengendalian
dan pelaporan;
b. pelaksanaan pengelolaan data dan informasi, kepegawaian dan umum; dan
c. pelaksanaan pengelolaan urusan keuangan dan perlengkapan.
3. Rincian Tugas:
a. melaksanakan penyusunan program kerja Balai Rehabilitasi Sosial dan
Subbagian Tata Usaha;
b. melaksanakan pengelolaan data dan informasi;
c. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian;
d. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan;
e. melaksanakan pengelolaan tata usaha, meliputi naskah dinas dan kearsipan,
urusan rumah tangga serta perlengkapan;
f. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
g. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
h. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kerja Balai
Rehabilitasi Sosial Pamardi Putra dan kegiatan Subbagian Tata Usaha; dan
i. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
I. Seksi Penerimaan dan Penyaluran:
1. Tugas Pokok:
Melaksanakan pembinaan dan pengembalian rehabilitasi sosial Pengguna NAPZA
ke lingkungan masyarakat atau keluarganya.
2. Fungsi:
a. penyusunan bahan petunjuk teknis penerimaan dan penyaluran Pengguna
NAPZA;
b. pelaksanaan pemantauan dan pengendalian kegiatan pembinaan dan
pengembalian Pengguna NAPZA; dan
3. Rincian Tugas :
a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Penerimaan dan Penyaluran;
b. melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis penerimaan dan
penyaluran Pengguna NAPZA;
c. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data penerimaan, pembinaan
dan penyaluran/pengembalian Pengguna NAPZA;
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 36
d. melaksanakan pendekatan awal, meliputi orientasi, konsultasi, identifikasi,
motivasi dan seleksi dan Pengguna NAPZA;
e. melaksanakan pembinaan kepada Pengguna NAPZA
f. melaksanakan resosialisasi kepada Pengguna NAPZA;
g. melaksanakan penyaluran/pengembalian Pengguna NAPZA yang sudah
dibina ke lingkungan masyarakat atau keluarganya;
h. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
i. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
j. melaksanakan evaluasi dan pelaporan; dan
k. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
J. Seksi Rehabilitasi Sosial:
1. Tugas Pokok:
Melaksanakan rehabilitasi sosial Pengguna NAPZA.
2. Fungsi:
a. penyusunan bahan petunjuk teknis rehabilitasi sosial Pengguna NAPZA;
b. pelaksanaan rehabilitasi sosial kepada Pengguna NAPZA.
3. Rincian Tugas:
a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Rehabilitasi Sosial;
b. melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis rehabilitasi sosial bagi
Pengguna NAPZA;
c. melaksanakan bimbingan fisik, mental, sosial dan keterampilan bagi
Pengguna NAPZA;
d. melaksanakan advokasi sosial kepada Pengguna NAPZA;
e. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
f. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
g. melaksanakan evaluasi dan laporan; dan
h. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
VIII. Balai Rehabilitasi Sosial Marsudi Putra (BRSMP) Cileungsi BogorA. Tugas Pokok:
Melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang rehabilitasi sosial bagi anak nakal/ anak
yang berhadapan dengan hukum.
B. Fungsi:
1. Penyelenggaraan pengkajian bahan petunjuk teknis rehabilitasi sosial anak nakal
/ anak yang berhadapan dengan hukum; dan
2. Penyelenggaraan rehabilitasi sosial anak nakal / anak yang berhadapan dengan
hukum.
C. Rincian Tugas Balai:
1. Penyelenggarakan perumusan program kerja Balai Rehabilitasi Sosial Marsudi
Putra;
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 37
2. Menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis rehabilitasi sosial bagi anak
nakal/anak yang berhadapan dengan hukum;
3. Menyelenggarakan rehabilitasi sosial bagi anak nakal/ anak yang berhadapan
dengan hukum, meliputi pembinaan, advokasi dan pengembalian serta pelayanan
kesejahteraan sosial;
4. Menyelenggarakan pendekatan awal, meliputi orientasi, konsultasi, identifikasi,
motivasi dan seleksi bagi anak nakal/anak yang berhadapan dengan hukum;
5. Menyelenggarakan pembinaan kepada anak nakal/anak yang berhadapan dengan
hukum;
6. Menyelenggarakan bimbingan fisik, mental, sosial dan keterampilan bagi anak
nakal/anak yang berhadapan dengan hukum;
7. Menyelenggarakan resosialisasi dan advokasi sosial bagi anak nakal/anak yang
berhadapan dengan hukum;
8. Menyelenggarakan pengembalian anak nakal/anak yang berhadapan dengan
hukum yang sudah dibina ke lingkungan masyarakat atau keluarganya;
9. Menyelenggarakan bimbingan dan pembinaan lanjut bagi eks binaan;
10. Menyelenggarakan ketatausahaan Balai Rehabilitasi Sosial Pamardi Putra
Lembang - Bandung Barat
11. Menyelenggarakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
12. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
13. Menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan; dan
14. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
D. Susunan dan Struktur Organisasi Balai Rehabilitasi Sosial Marsudi Putra Cileungsi
Bogor
1. Kepala Balai;
2. Sub Bagian Tata Usaha;
3. Seksi Penerimaan dan Penyaluran;
4. Seksi Rehabilitasi Sosial;
5. Kelompok Jabatan Fungsional; dan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 38
6. Sub Unit Pelayanan.
E. Tugas Pokok Kepala Balai:
Memimpin, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan
tugas pokok Balai Rehabilitasi Sosial Marsudi Putra.
F. Fungsi:
1. penyelenggaraan pengkajian bahan petunjuk teknis rehabilitasi sosial anak nakal /
anak yang berhadapan dengan hukum;
2. penyelenggaraan rehabilitasi sosial anak nakal / anak yang berhadapan dengan
hukum;
G. Rincian Tugas:
1. menyelenggarakan perumusan program kerja Balai Rehabilitasi Sosial Marsudi
Putra;
2. menyelenggarakan koordinasi, pembinaan, dan pengendalian pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi Balai Rehabilitasi Sosial Marsudi Putra;
3. menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis rehabilitasi sosial bagi anak
nakal / anak yang berhadapan dengan hukum;
4. menyelenggarakan rehabilitasi sosial bagi anak nakal / anak yang berhadapan
dengan hukum, meliputi pembinaan, advokasi dan pengembalian serta pelayanan
kesejahteraan sosial;
5. memberikan saran pertimbangan dan rekomendasi kepada Kepala Dinas
mengenai pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi anak yang berhadapan dengan
hukum;
6. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan
kebijakan;
7. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
8. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan; dan
SUB UNIT PELAYANAN
KEPALA
SUB BAGIAN TU
SEKSI REHABILITASISOSIAL
SEKSI PENERIMAAN DANPENYALURAN
JABATANFUNGSIONAL
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 39
9. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
H. Subbagian Tata Usaha:
1. Tugas Pokok:
Melaksanakan pengelolaan data dan informasi, penyusunan rencana, program,
pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian dan umum.
2. Fungsi:
a. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan rencana, program, pengendalian
dan pelaporan;
b. pelaksanaan pengelolaan data dan informasi, kepegawaian dan umum; dan
c. pelaksanaan pengelolaan urusan keuangan perlengkapan.
3. Rincian Tugas:
a. melaksanakan penyusunan program kerja Balai Rehabilitasi Sosial Marsudi
Putra dan Subbagian Tata Usaha;
b. melaksanakan pengelolaan data dan informasi;
c. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian;
d. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan;
e. melaksanakan pengelolaan tata usaha, meliputi naskah dinas dan kearsipan,
urusan rumah tangga serta perlengkapan;
f. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
g. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
h. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kerja Balai
Rehabilitasi Sosial Marsudi Putra dan kegiatan Subbagian Tata Usaha;
i. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
I. Seksi Penerimaan dan Penyaluran :
1. Tugas Pokok :
Melaksanakan penerimaan dan pengembalian anak yang berhadapan dengan
hukum.
2. Fungsi :
a. penyusunan bahan petunjuk teknis penerimaan dan penyaluran anaka nakal /
anak yang berhadapan dengan hukum; dan
b. pelaksanaan penerimaan dan penyaluran anak nakal / anak yang
berhadapan dengan hukum.
3. Rincian Tugas :
a. Melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Penerimaan dan Penyaluran;
b. Melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis pelayanan pembinaan dan
pengembalian anak nakal / anak yang berhadapan dengan hukum;
c. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data pembinaan dan
pengembalian anak nakal / anak yang berhadapan dengan hukum;
d. Melaksanakan pendekatan awal, meliputi orientasi, konsultasi, identifikasi,
motivasi dan seleksi anak nakal / anak yang berhadapan dengan hukum;
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 40
e. Melaksanakan pembinaan anak nakal / anak yang berhadapan dengan
hukum;
f. Melaksanakan resosialisasi kepada anak nakal / anak yang berhadapan
dengan hukum;
g. Melaksanakan pengembalian anak nakal / anak yang berhadapan dengan
hukum yang sudah dibina ke lingkungan masyarakat atau keluarganya;
h. Melaksanakan bimbingan dan pembinaan lanjut bagi eks anak nakal / anak
yang berhadapan dengan hukum ;
i. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
j. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
k. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan; dan
l. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
J. Seksi Rehabilitasi Sosial :
1. Tugas Pokok :
Melaksanakan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi anak nakal / anak yang
berhadapan dengan hukum.
2. Fungsi :
a. Penyusunan bahan petunjuk teknis pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi
anak nakal / anak yang berhadapan dengan hukum; dan
b. Pelaksanaan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi anak nakal / anak yang
berhadapan dengan hukum;
3. Rincian Tugas :
a. Melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi
Sosial;
b. Melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis pelayanan dan rehabilitasi
sosial bagi anak nakal / anak yang berhadapan dengan hukum;
c. Melaksanakan bimbingan fisik, mental, sosial dan keterampilan kepada anak
nakal /anak yang berhadapan dengan hukum;
d. Melaksanakan advokasi sosial kepada anak nakal / anak yang berhadapan
dengan hukum;
e. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
f. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
g. Melaksanakan evaluasi dan laporan; dan
h. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 41
IX. Balai Perlindungan Sosial Asuhan Anak ( BPSAA ) Pagaden Subang, BPSAAmembawahi Sub Unit :a. Rumah Perlindungan Sosial Asuhan Anak (RPSAA)Ciumbuleuit Bandungb. Rumah Perlindungan Sosial Asuhan Anak (RPSAA) Cibalagung Bogorc. Rumah Perlindungan Sosial Asuhan Anak (RPSAA) Cibabat Cimahid. Rumah Perlindungan Sosial Asuhan Anak (RPSAA) Cisurupan GarutA. Tugas Pokok Balai :
Melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang perlindungan dan pelayanan
kesejahteraan sosial bagi balita dan anak terlantar/yatim/piatu/yatim piatu.
B. Fungsi :
1. penyelenggaraan pengkajian bahan petunjuk teknis perlindungan dan pelayanan
kesejahteraan sosial balita dan anak terlantar /yatim/piatu/yatim piatu yang meliputi
jenjang SD sampai dengan SMU/SMK; dan
2. penyelenggaraan perlindungan dan pelayanan kesejahteraan sosial balita dan
anak terlantar /yatim/piatu/yatim piatu yang meliputi jenjang SD sampai dengan
SMU/SMK.
C. Rincian Tugas Balai :
1. menyelenggarakan perumusan program kerja Balai Perlindungan Sosial Asuhan
Anak ;
2. menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis perlindungan dan pelayanan
kesejahteraan sosial bagi balita dan anak terlantar/yatim/piatu/yatim piatu yang
meliputi jenjang SD sampai dengan SMU/SMK;
3. menyelenggarakan perlindungan dan pelayanan kesejahteraan sosial bagi balita
dan anak terlantar/yatim/piatu/yatim piatu yang meliputi jenjang SD sampai dengan
SMU/SMK;
4. menyelenggarakan pendekatan awal, meliputi orientasi, konsultasi, identifikasi,
motivasi dan seleksi balita dan anak terlantar/yatim/piatu/yatim piatu yang meliputi
jenjang SD sampai dengan SMU/SMK;
5. menyelenggarakan penerimaan balita dan anak terlantar/yatim/piatu/yatim piatu
yang meliputi jenjang SD sampai dengan SMU/SMK;
6. menyelenggarakan bimbingan fisik, mental, sosial dan keterampilan balita dan
anak terlantar/yatim/piatu/yatim piatu yang meliputi jenjang SD sampai dengan
SMU/SMK;
7. menyelenggarakan advokasi balita dan anak terlantar/yatim/piatu/yatim piatu yang
meliputi jenjang SD sampai dengan SMU/SMK;
8. menyelenggarakan pengembalian balita dan anak terlantar/yatim/piatu/yatim piatu
yang meliputi jenjang SD sampai dengan SMU/SMK yang sudah dibina ke
lingkungan masyarakat atau keluarganya;
9. menyelenggarakan bimbingan dan pembinaan lanjut eks binaan
10. menyelenggarakan ketatausahaan Balai Perlindungan Sosial Asuhan Anak;
11. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan
kebijakan;
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 42
12. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
13. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan; dan
14. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
D. Susunan dan Struktur Organisasi Balai Perlindungan Sosial Asuhan Anak Pagaden-
Subang
1. Kepala Balai;
2. Sub Bagian Tata Usaha;
3. Seksi Penerimaan dan Penyaluran;
4. Seksi Kesejahteraan Sosial;
5. Kelompok Jabatan Fungsional; dan
6. Sub Unit Pelayanan.
E. Tugas Pokok Kepala Balai:
Memimpin, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan
tugas pokok Balai Perlindungan Sosial Asuhan Anak
F. Fungsi:
1. Penyelenggaraan pengkajian bahan petunjuk teknis perlindungan dan pelayanan
kesejahteraan sosial balita dan anak terlantar/yatim/piatu/yatim piatu yang meliputi
jenjang SD sampai dengan SMU/SMK; dan
2. Penyelenggaraan perlindungan dan pelayanan kesejahteraan sosial balita dan
anak terlantar/yatim/piatu/yatim piatu yang meliputi jenjang SD sampai dengan
SMU/SMK;
G. Rincian Tugas :
1. Menyelenggarakan perumusan program kerja Balai Perlindungan Sosial Asuhan
Anak ;
2. Menyelenggarakan koordinasi, pembinaan, dan pengendalian pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi Balai Perlindungan Sosial Asuhan Anak ;
SUB UNIT PELAYANAN
KEPALA
SUB BAGIAN TU
SEKSI REHABILITASISOSIAL
SEKSI PENERIMAAN DANPENYALURAN
JABATANFUNGSIONAL
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 43
3. Menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis perlindungan dan pelayanan
kesejahteraan sosial bagi balita dan anak terlantar/yatim/piatu/yatim piatu yang
meliputi jenjang SD sampai dengan SMU/SMK;
4. Menyelenggarakan perlindungan dan pelayanan kesejahteraan sosial bagi balita
dan anak terlantar/yatim/piatu/yatim piatu yang meliputi jenjang SD sampai dengan
SMU/SMK;
5. Memberikan saran pertimbangan dan rekomendasi kepada Kepala Dinas
mengenai pelayanan dan perlindungan sosial bagi balita dan anak
terlantar/yatim/piatu/yatim piatu;
6. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan
kebijakan;
7. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
8. Menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan; dan
9. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
H. Subbagian Tata Usaha :
1. Tugas Pokok :
Melaksanakan pengelolaan data dan informasi, penyusunan rencana, program,
pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian dan umum.
2.Fungsi :
a. Pelaksanaan koordinasi dan penyusunan rencana, program, pengendalian
dan pelaporan;
b. Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi, kepegawaian dan umum; dan
c. Pelaksanaan pengelolaan urusan keuangan.
3. Rincian Tugas :
a. Melaksanakan penyusunan program kerja Balai Perlindungan Sosial Asuhan
Anak dan Subbagian Tata Usaha;
b. Melaksanakan pengelolaan data dan informasi;
c. Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian;
d. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan;
e. Melaksanakan pengelolaan tata usaha, meliputi naskah dinas dan kearsipan,
urusan rumah tangga serta perlengkapan;
f. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
g. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
h. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kerja Balai
Perlindungan Sosial Asuhan Anak dan Subbagian Tata Usaha; dan
i. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 44
I. Seksi Penerimaan dan Penyaluran :
1. Tugas Pokok :
Melaksanakan pembinaan dan pengembalian balita dan anak
terlantar/yatim/piatu/yatim piatu yang meliputi jenjang SD sampai dengan
SMU/SMK .
2. Fungsi :
a. Penyusunan bahan petunjuk teknis penerimaan dan penyaluran balita dan
anak terlantar/yatim/piatu/yatim piatu yang meliputi jenjang SD sampai dengan
SMU/SMK; dan
b. Pelaksanaan penerimaan dan penyaluran balita dan anak
terlantar/yatim/piatu/yatim piatu yang meliputi jenjang SD sampai dengan
SMU/SMK.
3. Rincian Tugas :
a. Melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Penerimaan dan Penyaluran;
b. Melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis pembinaan dan
pengembalian balita dan anak terlantar /yatim/piatu/yatim piatu yang meliputi
jenjang SD sampai dengan SMU/SMK;
c. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data pembinaan dan
pengembalian balita dan anak terlantar /yatim/piatu/yatim piatu yang meliputi
jenjang SD sampai dengan SMU/SMK
d. Melaksanakan pendekatan awal, meliputi orientasi, konsultasi, identifikasi,
motivasi dan seleksi anak terlantar/yatim/piatu/yatim piatu;
e. Melaksanakan pembinaan kepada anak terlantar/ yatim/piatu/yatim piatu yang
meliputi jenjang SD sampai dengan SMU/SMK ;
f. Melaksanakan pengembalian anak terlantar/ yatim/piatu/yatim piatu yang
meliputi jenjang SD sampai dengan SMU/SMK sudah dibina ke lingkungan
masyarakat atau keluarganya;
g. Melaksanakan resosialisasi bagi balita dan anak terlantar/yatim/piatu/yatim
piatu yang meliputi jenjang SD sampai dengan SMU/SMK
h. Melaksanakan bimbingan dan pembinaan lanjut bagi eks binaan;
i. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
j. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
k. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan; dan
l. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
J. Seksi Pelayanan Kesejahteraan Sosial:
1. Tugas Pokok :
Melaksanakan perlindungan dan pelayanan kesejahteraan sosial balita dan anak
terlantar/yatim/piatu/yatim piatu yang meliputi jenjang SD sampai dengan
SMU/SMK.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 45
2. Fungsi :
a. Penyusunan bahan petunjuk teknis perlindungan dan pelayanan
kesejahteraan sosial Balai Perlindungan Sosial Asuhan Anak ; dan
b. Pelaksanaan perlindungan dan pelayanan sosial Balai Perlindungan Sosial
Asuhan Anak .
3. Rincian Tugas :
a. Melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Pelayanan Kesejahteraan
Sosial;
b. Melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis perlindungan dan
pelayanan kesejahteraan sosial balita dan anak terlantar/yatim/piatu/yatim
piatu yang meliputi jenjang SD sampai dengan SMU/SMK;
c. Melaksanakan perlindungan dan pelayanan kesejahteraan sosial balita dan
anak terlantar yang meliputi jenjang SD sampai dengan SMU/SMK meliputi
pelayanan sandang, pangan, kesehatan, keterampilan, kesenian, bimbingan
keagamaan/mental, fisik dan sosial;
d. Melaksanakan advokasi sosial kepada balita dan anak terlantar yang meliputi
jenjang SD sampai dengan SMU/SMK
e. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
f. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
g. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan; dan
h. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
1.5 Lingkungan Strategis Yang BerpengaruhPopulasi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Provinsi Jawa Barat
saat ini menunjukkan kecenderungan semakin menurun dimana jumlah PMKS pada tahun
2013 adalah 6.468.685. jiwa kemudian turun pada tahun 2014 menjadi 5.983.534. Hal ini
disebabkan antara lain karena optimalisasi program dan kegiatan pelayanan bidang
kesejahteraan sosial yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat diikuti
dengan meningkatnya partisipasi masyarakat dalam program/kegiatan tersebut. Disisi lain
lain yang masih menjadi tantangan dalam pembangunan kesejahteraan sosial adalah
masih terdapatnya masyarakat yang kurang beruntung yang belum mendapatkan
aksesibilitas pelayanan sosial. Kondisi ini mempresentasikan bahwa penanganan dan
pelayanan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) masih
membutuhkan kerja keras Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dan mitra kerja Dinas Sosial
yaitu PSKS dan Masyarakat sebagaimana diamanatkan dalam undang-undang Dasar
tahun 1945 bahwa fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 46
Meskipun telah memberikan kontribusi terhadap penurunan kemiskinan, Peningkatan
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan penurunan angka kemiskinan maupun
pengangguran terbuka, dalam perkembangannya pembangunan kesejahteraan sosial
masih dihadapkan pada tantangan internal dan eksternal diantaranya: mutu menejemen
yang masih harus dikembangkan, sarana dan prasarana yang masih harus ditingkatkan
serta kondisi eksternal seperti bencana lokal dan sosial, kenaikan TDL, dimana
menimbulkan ekses secara ekonomi, psikis dan sosiologis, sehingga perlu dilakukan
upaya-upaya sistematik guna merespon ekses atau perubahan sosial dimasyarakat.
Selanjutnya perkembangan penyelenggaraan kesejahteraan sosial sangat
dipengaruhi sekali dengan kondisi serta perkembangan sektor-sektor lain, politik, ekonomi,
sosial, budaya serta pertahanan keamanan yang pada intinya terbagi dalam periode-
periode. Setiap periode memberikan ciri tertentu dalam pola kebijaksanaan penanganan
permasalahannya, serta permasalahan kesejahteraan sosial itu sendiri. Lingkungan
strategis yang berpengaruh terhadap pembangunan kesejahteraan sosial antara lain:
1.5.1 Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Provinsi Jawa Barat saat ini
cenderung mengalami penurunan (sesuai data Dinas Sosial Provinsi) dari kuantitas,
hal ini disebabkan upaya optimalisasi pelayanan kesejahteraan sosial di Dinas Sosial
Provinsi Jawa Barat melalui terutama 5 PMKS jalanan seperti Anak Jalanan,
Gelendangan Pengemis dan Gelandangan psikotik, Pekerja Seks Komersial (PSK).
Permasalahan tersebut sangat erat kaitannya dengan kondisi kemiskinan yang pada
saat ini masih menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Barat .Kondisi seperti ini
membutuhkan perhatian dalam penanganan. Dibutuhkan langkah langkah yang lebih
fokus dan strategis dalam penanganan permasalahan 5 PMKS jalanan ini, disamping
melaksanakan tugas pelayanan dan pemberdayaan bagi Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial lainnya yang juga membutuhkan penanganan Dinas Sosial
Provinsi Jawa Barat .
1.5.2 Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)Kesejahteraan masyarakat akan dapat ditingkatkan apabila masyarakat diberdayakan
untuk dapat meningkatkan dan mengembangkan kemampuan dan kapasitasnya. Hal
ini dapat dilakukan melalui proses pemberdayaan masyarakat. Konsep
pemberdayaan masyarakat memegang peranan penting dalam proses implementasi
program pemberdayaan yang nantinya akan dilakukan oleh pihak pemerintah
maupun swasata. Hakekat sebuah program pemberdayaan dengan pendekatan
partisipatif adalah untuk mengentaskan kemiskinan secara keseluruhan. Karena
metode pemberdayaan tersebut memiliki sejumlah muatan indikator yang cukup
mendukung dan dilengkapi dengan sudut pandang yang terarah. Dari keseluruhan
proses tersebut diarahkan untuk mendukung tercapainya bangunan konstruksi
kemandirian yang berkelanjutan dari masyarakat setempat.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 47
1.5.3 Potensi KemasyarakatanFaktor lingkungan memberikan pengaruh positif terhadap upaya antara lain nilai
kegotong–royongan, kesetiakawanan dan kepedulian sosial serta tersedianya sumber
daya alam yang sebenarnya sangat potensial bila diolah dan dikembangkan guna
memperluas sumber penghasilan bagi penyandang masalah. Untuk itu diperlukan
upaya yang bersifat kreatif sehingga sumber daya alam tersebut dapat dimanfaatkan
sebaik-baiknya.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 48
BAB IIPERENCANAAN KINERJA
A. PERENCANAAN STRATEGIS DAN RENCANA KINERJA
Rencana Strategis bidang sosial atau yang disebut dengan Renstra merupakan suatu
proses perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu
tertentu berisi visi, misi, tujuan, sasaran, dan strategi yang dilaksanakan melalui kebijakan
dan program Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat.
Penyusunan Renstra Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat tahun 2013-2018
berdasarakan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3851) dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614).
Renstra Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat merupakan perencanaan strategis jangka
menengah yang perlu dijabarkan dalam perencanaan yang lebih mikro, operasional, dan
berjangka pendek dalam satu tahunan berupa Rencana Kerja Tahunan Dinas Sosial
Provinsi Jawa Barat.
Renstra Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 – 2018 dibuat berdasar pada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013 – 2018 yang
ditetapkan dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun
2013 – 2018.
1. V i s iVisi Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat merupakan tujuan umum yang hendak dicapai
dan merupakan komitmen Dinas Sosial untuk mewujudkan amanat konstitusi. Adapun
visi Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut :
“Menjadi Lembaga Penyelenggara Kesejahteraan Sosial Yang Prima Di Jawa Barat
Tahun 2018”.
2. M i s iMisi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan yang merupakan
penjabaran dari visi yang telah ditetapkan. Adapun untuk mewujudkan visi yang telah
ditetapkan maka dijabarkan dalam misi sebagai berikut:
a. Meningkatkan kuantitas dan kualitas penanganan Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS);
b. Meningkatkan peran masyarakat, Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS),
dan dunia usaha dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial;
c. Melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai keperintisan kepahlawanan dan
kejuangan serta kesetiakawanan sosial;
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 49
d. Meningkatkan sumber daya penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
3. Tujuan StrategikTujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu)
sampai dengan 5 (lima) tahun. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan
visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis strategis. Tujuan strategik yang
hendak dicapai Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dalam kurun waktu 5 (lima) tahun
yakni tahun 2013–2018 adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS) melalui Pelayanan Kesetaraan Sosial;
b. Meningkatkan Prakarsa dan Peran Aktif Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial
dalam Penanganan PMKS;
c. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Membela Kepentingan Nasional dan
Berjuang untuk Meningkatkan Kesejahteraan Sosial serta Menghargai Jasa-jasa
Pahlawan;
d. Meningkatkan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, Sarana dan Prasarana dan
Pendanaan dalam rangka Memberikan Pelayanan yang Lebih Baik kepada
Masyarakat.
Tabel : 2.1 Matrik Hubungan antara Misi dan Tujuan
MISI TUJUAN INDIKATOR
1 MeningkatkanPemenuhanKebutuhan DasarPMKS melaluiPelayanan KesetaraanSosial
1 Meningkatkan PemenuhanKebutuhan Dasar PMKSmelalui PelayananKesetaraan Sosial
1 Prosentase PenyandangMasalah KesejahteraanSosial (PMKS) yangterpenuhinya kebutuhandasar dan dapat menjalankanfungsi sosialnya
2 MeningkatkanPrakarsa dan PeranAktif Potensi SumberKesejahteraan Sosialdalam PenangananPenyandang MasalahKesejahteraan Sosial
2 Meningkatkan Prakarsa danPeran Aktif Potensi SumberKesejahteraan Sosial dalamPenanganan PenyandangMasalah KesejahteraanSosial
2 Meningkatkan Prakarsa danPeran Aktif Potensi SumberKesejahteraan Sosial dalamPenanganan PenyandangMasalah KesejahteraanSosial
3 Melestarikan danmengembangkan nilainilai keperintisankepahlawanan dankejuangan sertakesetiakawa nansosial
3 Meningkatkan KesadaranMasyarakat dalamMembela KepentinganNasional dan Berjuanguntuk MeningkatkanKesejahteraan Sosial sertaMenghargai Jasa-jasaPahlawan
3 Prosentase masyarakat yangmemiliki kesadaran terhadapnilai nilai kepahlawanan dankesetiakawanan sosial
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 50
4 Meningkatkansumberdayapenyelenggaraankesejahteraansosial
4 Meningkatkan KapasitasSumber Daya Aparatur,Sarana dan Prasarana danPendanaan dalam rangkaMemberikan Pelayananyang Lebih Baik kepadaMasyarakat
4 Prosentase Aparatur yangmeningkat Pengetahuan danKeterampilannya sertaSarana dan Prasarana dalamPelayanan.
4. Sasaran Strategik, Indikator Kinerja dan Programa. Sasaran Strategik
Sasaran Strategis merupakan kondisi yang akan dicapai Dinas Sosial Provinsi
Jawa Barat Tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut:
1) Meningkatkan Pemenuhan Kebutuhan Dasar PMKS melalui Pelayanan
Kesetaraan Sosial
2) Meningkatkan Prakarsa dan Peran Aktif Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial
dalam Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
3) Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Membela Kepentingan Nasional
dan Berjuang untuk Meningkatkan Kesejahteraan Sosial serta Menghargai
Jasa-jasa Pahlawan
4) Meningkatkan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, Sarana dan Prasarana dan
Pendanaan dalam rangka Memberikan Pelayanan yang Lebih Baik kepada
Masyarakat
b. Indikator KinerjaSasaran Strategik sebagaimana telah ditetapkan Memiliki Indikator Kinerja sebagai
berikut:
1) Meningkatkan Pemenuhan Kebutuhan Dasar PMKS melalui Pelayanan
Kesetaraan Sosial
TUJUAN SASARAN STRATEGISURAIAN INDIKATOR URAIAN INDIKATOR
Meningkatkan PemenuhanKebutuhanDasar PMKSmelaluiPelayananKesetaraanSosial
ProsentasePenyandangMasalahKesejahteraanSosial (PMKS)yang terpenuhinyakebutuhan dasardan dapatmenjalankanfungsi sosialnya
TerpenuhinyaKebutuhandasar PMKS
Jumlah PMKS BinaanTerpenuhi KebutuhanDasarnya
Rasio PMKS Binaanterhadap Jumlah PMKS
Prosentase KAT yangsudah Tersosialisasi danBerkehidupan Normal
Peningkatan Pengetahuan,Keterampilan danKemampuan Fakir Miskindan Komunitas AdatTerpencil
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 51
PeningkatanPelayananTerhadapKorbanBencanaalam
Jumlah Korban BencanaAlam yang Dilayani
Prosentase CakupanPelayanan Korban BencanaAlam
Nilai Bantuan Sosial yangDiterima Korban BencanaAlam
Laporan Pelayanan KorbanBencana Alam
MenurunnyaPMKS LuarJawa Baratyang masukke WilayahJawa Barat
Jumlah PMKS Luar Jawayang ditangani
Prosentase PenurunanPMKS dari Luar Jawa Barat
Jumlah PMKS yangdikembalikan ke DaerahAsal di Luar Jawa Barat
2) Meningkatkan Prakarsa dan Peran Aktif Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial
dalam Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial.
TUJUAN SASARAN STRATEGIS
URAIAN INDIKATOR URAIAN INDIKATOR
Meningkatkan Prakarsadan PeranAktif PotensiSumberKesejahteraan SosialdalamPenangananPenyandangMasalahKesejahteraan Sosial
MeningkatkanPrakarsa danPeran Aktif PotensiSumberKesejahteraanSosial dalamPenangananPenyandangMasalahKesejahteraanSosial
Meningkatnya PelayananPSKSterhadapPMKS
Jumlah Lembaga PSKSyang berperan dalamPeningkatan KesejahteraanSosial
Jumlah dan ProsentasePMKS yang DilayaniBerdasarkan Standar
Tingkat SinergitasPenanganan PMKS denganPemangku Kepentingan
Jumlah dan ProsentasePMKS yang berubahmenjadi PSKS
3) Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Membela Kepentingan Nasional
dan Berjuang untuk Meningkatkan Kesejahteraan Sosial serta Menghargai
Jasa-jasa Pahlawan.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 52
TUJUAN SASARAN STRATEGIS
URAIAN INDIKATOR URAIAN INDIKATOR
MeningkatkanKesadaranMasyarakat dalamMembelaKepentinganNasional danBerjuang untukMeningkatkanKesejahteraanSosial sertaMenghargai Jasa-jasa Pahlawan
Prosentasemasyarakat yangmemilikikesadaranterhadap nilai nilaikepahlawanandankesetiakawanansosial
MeningkatkanKesejahteraanPara PerintisKemerdekaandan KeluargaPahlawanNasional
Jumlah PerintisKemerdekaan yangMendapatkanBantuan Sosial
Jumlah KeluargaPahlawan yangmemperolehSantunan
4) Meningkatkan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, Sarana dan Prasarana dan
Pendanaan dalam rangka Memberikan Pelayanan yang Lebih Baik kepada
Masyarakat
TUJUAN SASARAN STRATEGIS
URAIAN INDIKATOR URAIAN INDIKATOR
Meningkatkan KapasitasSumberDayaAparatur,Sarana danPrasaranadanPendanaandalam rangkaMemberikanPelayananyang LebihBaik kepadaMasyarakat
ProsentaseAparatur yangmeningkatPengetahuan danKeterampilannyaserta Sarana danPrasarana dalamPelayanan
MeningkatkanPengetahuan,Keterampilandan DisiplinAparatur
Jumlah Aparatur yangMeningkat Pengetahuandan Keterampilannya
Prosentase Aparaturyang Lulus UjiKompetensi
Prosentase Aparaturyang Mendapat TindakDisiplin
TerpenuhinyaKebutuhanSarana danPrasaranaPelayananPublik
Prosentase PemenuhanSarana PrasaranaPelayanan
Jumlah PenambahanSarana dan PrasaranaPelayanan
Jumlah SaranaPelayanan yangdiperlihara
MeningkatnyaSistemPelayanan,Perencanaandan Pelaporan
Indeks KepuasanMasyarakat
ISO 9001:2008
Jumlah DokumenPerencanaan danPelaporan yangditerbitkan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 53
c. ProgramUntuk mewujudkan sasaran strategik 1 yaitu “Meningkatkan Pemenuhan
Kebutuhan Dasar PMKS melalui Pelayanan Kesetaraan Sosial” maka ditetapkan
berbagai program dan Kegiatan sebagai berikut:
1) Program Pelayanan Rehabilitasi Sosiala) Penerimaan dan Penyaluran Anak Berhadapan dengan Hukum di Balai
Rehabilitasi Sosial Marsudi Putra (BRSMP) Cileungsi Bogor
b) Rehabilitasi Sosial Anak Nakal/Anak Berhadapan dengan Hukum di
BRSMP Cileungsi Bogor
c) Penerimaan dan Penyaluran Kelayan Wanita Tuna Susila di Balai
Rehabilitasi Sosial Karya Wanita (BRSKW) Cirebon dan Sub Unit
d) Rehabilitasi Sosial Wanita Tuna Susila di BRSKW Cirebon dan Sub Unit
e) Penerimaan dan Penyaluran kelayan Penyandang Disabilitas di Balai
Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas (BRSPD) Cibabat – Cimahi
f) Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas di BRSPD Cibabat – Cimahi
g) Meningkatkan Pengetahuan, Kemampuan dalam Rangka Pelayanan dan
Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial di Luar Balai
h) Penerimaan dan Penyaluran Korban Penyalahgunaan Nakotika,
Psikotropika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya (NAPZA) di Balai
Rehabilitasi Sosial Pamardi Putra (BRSPP) Lembang Bandung Barat
i) Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan Nakotika, Psikotropika,
Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya (NAPZA) di (BRSPP) Lembang
Bandung Barat
j) Rehabilitasi Sosial Korban Narkotika di Luar Balai
k) Rehabilitasi Sosial Anak Nakal/Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH)
l) Lembaga Koordinasi Peningkatan dan Pengendalian Kesejahteraan
Sosial (LKP2KS) Penyandang Disabilitas
m) Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas di Luar Balai
n) Penerimaan dan Penyaluran Gelandangan dan Pengemis di Balai
Rehabilitasi Sosial Bina Kaya (BRSBK) dan Sub Unit
o) Rehabilitasi Sosial Gelandangan dan Pengemis di BRSBK dan Sub Unit
p) Penerimaan dan Penyaluran Remaja Putus Sekolah di Balai
Pemberdayaan Sosial Bina Remaja (BPSBR) dan Sub Unit Rumah
Pemberdayaan
q) Layanan dan Pemberdayaan Sosial Remaja di BPSBR dan Sub Unit
Rumah Pemberdayaan
r) Penanganan dan Pemulangan PMKS Jalanan (Gelandangan, Pengemis,
Tuna Sosial dan Eks Psikotik) di Wilayah Perbatasan Provinsi Jawa Barat
2) Program Pemberdayaan Sosiala) Pemberdayaan Sosial Wanita Rawan Sosial Ekonomi
b) Peningkatan Pelayanan Kesejahteraan Sosial Masyarakat Adat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 54
c) Peningkatan Pelayanan Kesejahteraan Sosial Keluarga Berumah Tidak
Layak Huni (KBTLH)
d) Pemberdayaan Keluarga Miskin dalam Kelompok Usaha Bersama
(KUBE)
e) PSKS dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial
3) Program Perlindungan Sosiala) Pendampingan Program Keluarga Harapan (PKH)
b) Bimbingan Sosial dan Bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) Korban
Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran
c) Penanganan Anak Jalanan Terpadu Kab/Kota
d) Perlindungan Sosial Anak Terlantar di Luar Balai
e) Perlindungan Sosial Lanjut Usia di Luar Balai
f) Perlindungan Sosial Korban Bencana
4) Program Penanggulangan Bencana Alam dan Perlindungan Masyarakata) Fasilitasi dan Perlindungan Sosial Korban Bencana
5) Program Pendayagunaan dan Pemberdayaan Potensi SumberKesejahteraan Sosial (PSKS)a) Pemberian tali asih Tagana
b) Pemberdayaan TKSK dalam Penyelenggaraan kesejahteraan Sosial
c) Pengembangan Pelatihan untuk Peningkatan Pengetahuan, Kemampuan
dan Pemberdayaan Tenaga Kesejahteraan Sosial pada Balai
Pengembangan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BPPKS)
d) Peningkatan Pelestarian Kepahlawanan Keperintisan dan Kesejahteraan
Janda PKRI
e) Bimbingan Teknis Pendayagunaan Sumber Dana Sosial
f) Penyuluhan dan Bimbingan Sosial
g) Penyelenggaraan Pelatihan untuk Peningkatan Pengetahuan,
Kemampuan dan Pemberdayaan Tenaga Kesejahteraan Sosial pada
BPPKS
B. Definisi Indikator Kinerja
Untuk memahami penjelasan tentang indikator kinerja dalam penetepan kinerja maka
berikut ini penjelasan mengenai indkator kinerja sebagai berikut:
1. Keberfungsian sosial dan kebutuhan dasarIstilah keberfungsian sosial mengacu pada cara-cara yang dipakai oleh individu,
keluarga dalam bertingkah laku agar dapat melaksanakan tugas-tugas kehidupannya
serta dapat memenuhi kebutuhannya. Juga dapat diartikan sebagai kegiatan-kegiatan
yang dianggap penting dan pokok bagi penampilan beberapa peranan sosial tertentu
yang harus dilaksanakan oleh setiap individu sebagai konsekuensi dari
keanggotaannya dalam masyarakat. Penampilan dianggap efektif diantaranya jika
suatu keluarga mampu melaksanakan tugas-tugasnya, menurut (Achlis, 1992)
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 55
keberfungsian sosial adalah kemampuan seseorang dalam melaksanakan tugas dan
peranannya selama berinteraksi dalam situasi sosial tertentu berupa adanya rintangan
dan hambatan dalam mewujudkan nilai dirinya mencapai kebutuhan hidupnya.
Kebutuhan dasar meliputi unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia untuk
mempertahankan keseimbangan fisiologis dan psikologis untuk mempertahankan
kehidupan dan kesehatan. Dengan demikian keberfungsian sosial PMKS sebagaimana
dalam indikator kinerja meliputi tiga hal penting yaitu:
a. Dapat melaksanakan tugas-tugas kehidupan
b. Berperan sesuai peranan sosialnya, dan
c. Dapat memenuhi kebutuhan dasarnya
2.2. RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016
NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGET
1 MeningkatkankesejahteraanPenyandangMasalahKesejahteraanSosial (PMKS)
1 MeningkatnyaKesejahteraanPenyandangMasalahKesejahteraanSosial (PMKS)
1 % (prosentase)- Keluarga Miskin,- Penyandang cacat,- Anak Terlantar,
Jalanan,dan AnakBerhadapan denganHukum,
- Gelandangan, Pengemisdan Eks GelandanganPsikotik,
- Wanita Tuna Susila,- Lanjut Usia Terlantar,- Korban Penyalahgunaan
Napza dan HIV/AIDS- Komunitas Adat
Terpencil Yang dapatmemenuhi kebutuhandasarnya dan menjalankanfungsi sosialnya
0,190,741,49
15,06
5,021,064,89
2,12
2 % Korban TindakKekerasan dan PekerjaMigran yang dapatmenjalankan fungsisosialnya
0,45
3 % Bekas Warga BinaanPemasyarakatan yang dapatmenjalankan fungsi sosialnya
0,16
4 % Korban Bencana danOrang Terlantar yg dapatmenjalankan fungsisosialnya
0,70
2 MeningkatkanPartisipasiPotensi danSumberKesejahteraanSosial dalampenyelenggaraankesejahteraansosial
1 Meningkatnyapartisipasi PSKSdalampenyelenggaraanUsahaKesejahteraanSosial
1 % Kader PSKS (Orsos,Karang Taruna, Tagana)yang melakukan fungsipenyelenggaraan sosialterhadap PMKS
2,82
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 56
2 % Kader PSKS (PSM,WKSBM, TKSK, SaktiPeksos, Pekerja Sosial,Pendamping) yangMelakukan FungsiPenyelenggaraanKesejahteraan SosialTerhadapPMKS
6,03
3 Meningkatkanintensitaspenyelenggaraankegiatan dalamrangkamenumbuhkankesadaranmasyarakatdalampembangunankesejahteraansosial danpenanaman nilaikepahlawanansertakesetiakawanansosial
1 Meningkatnyaintensitaspenyelenggaraankegiatan dalamrangkamenumbuhkankesadaranmasyarakatdalampembangunankesejahteraansosial danpenanaman nilaikepahlawanansertakesetiakawanansosial
1 % Kader masyarakat yangMelaksanakan penyuluhandalam rangka penumbuhankesadaran masyarakat dalampembangunanKesejahteraan Sosial
12,10
2 % Kader masyarakat yangmelaksanakan penyuluhandalam rangka penumbuhankesadaran nilai-nilaikepahlawanan dankesetiakawanan sosial
4,76
4 MengoptimalkanpemanfaatanSumberPelayananKesejahteraanSosial melaluiPenguatanjaringan
1 OptimalnyaPemanfaatanSumberpelayanankesejahteraansosial melaluipenguatanjaringankerja
1 % Dunia UsahaPeduli Sosial yangmelakukan UsahaKesejahteraanSosial (UKS)
1,30
2.2. PERJANJIAN KINERJARencana Kinerja Tahunan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 yang telah dibuat
untuk melaksanakan kegiatan, program dan sasaran di tahun 2015 menjadi dasar bagi
Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat untuk mewujudkan kinerja Output ataupun Outcome yang
ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
berdasarkan pada Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan
Pemberantasan Korupsi yang ditindaklanjuti dengan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor SE/31/M.PAN/12/2004 tentang
Penetapan Kinerja. Pada tanggal 31 Desember 2010 muncul Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan
Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 57
menjadikan Penetapan Kinerja sebagai komitmen kinerja Kepala Dinas Sosial Provinsi
Jawa Barat dinyatakan dalam Perjanjian Kinerja, sebagaimana dapat dilihat padalampiran Penetapan Kinerja Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat Tahun 2015. Penetapan
Kinerja Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 dijadikan acuan untuk mengukur
Kinerja Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 dan melaporkannnya dalam LKIP.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 58
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Akuntabilitas Kinerja dalam format Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LKIP)
Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat tidak terlepas dari rangkaian mekanisme fungsi
perencanaan yang sudah berjalan mulai dari Perencanaan Strategis (Renstra) dan
Rencana Kinerja Tahunan (RKT), dan Penetapan Kinerja (PK) Dinas Sosial Provinsi Jawa
Barat, yang tidak terlepas dari pelaksanaan pembangunan itu sendiri sebagai fungsi
Actuating dari berbagai piranti perencanaan yang sudah dibuat tersebut, hingga kemudian
sampailah pada saat pertanggungjawaban pelaksanaan pembangunan yang mengerahkan
seluruh sumber daya manajemen pendukungnya.
Pertanggungjawaban kinerja pelaksanaan pembangunan sifatnya terukur, terdapat
standar pengukuran antara yang diukur dengan piranti pengukurannya.
Pertanggungjawaban pengukuran yang diukur adalah kegiatan, program, dan sasaran,
yang prosesnya adalah sejauh mana kegiatan, program, dan sasaran dilaksanakan tidak
salah arah dengan berbagai piranti perencanaan yang telah dibuat.
Pengukuran Kinerja merupakan bentuk penilaian yang dilakukan terhadap
keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran Pembangunan Kesejahteraan
Sosial yang dilakukan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat Tahun 2016.
Pengukuran kinerja dilakukan dengan cara membandingkan target setiap Indikator
Kinerja Sasaran dengan realisasinya. Setelah dilakukan penghitungan akan diketahui
selisih atau celah kinerja (peformance gap). Selanjutnya berdasarkan selisih Kinerja
tersebut dilakukan evaluasi guna mendapatkan strategi yang tepat untuk peningkatan
Kinerja dimasa yang akan datang (performance improvement).
Dalam memberikan penilaian tingkat capaian Kinerja setiap sasaran, menggunakan
skala pengukuran 4 (empat) katagori sebagaimana tabel di bawah:
Skala Pengukuran Capaian Sasaran Kinerja Tahun 2016
NO PERSENTASE CAPAIAN KATEGORI CAPAIAN
1 1 Lebih dari 100 % Sangat Baik
2 75 % sampai 100 % Baik
3 55 % sampai 75 % Cukup
4 Kurang dari 55 % Kurang
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 59
3.2. EVALUASI KINERJA PROGRAMPengukuran kinerja Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat tahun 2016 menggunakan
metode yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan
Kinerja dan pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Hasil pengukuran kinerja beserta evaluasi setiap tujuan dan sasaran Dinas
Sosial Provinsi Jawa Barat tahun 2016 disajikan sebagai berikut:
1. Meningkatnya Kesejahteraan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial(PMKS)
TUJUAN 1 SASARAN 1
Meningkatkan kesejahteraan PMKS Meningkatnya Kesejahteraan PenyandangMasalah Kesejahteraan Sosial
Pengukuran capaian sasaran strategik 1 dengan 11 indikator dapat diperoleh
gambaran hasil pengukuran secara rinci sebagai berikut:
Tabel 3.1PENGUKURAN SASARAN MENINGKATNYA KESEJAHTERAAN
PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL TAHUN 2016
NO. INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN%
KATEGORI
1. % Keluarga Miskin yangdapat memenuhi kebutuhandasar dan dapat menjalankanfungsi sosialnya
0,19 0,33 183,33 Sangat Baik
2. % Penyandang cacat yangdapat memenuhi kebutuhandasar dan dapat menjalankanfungsi sosialnya
0,74 0,88 131,34 Sangat Baik
3. % Anak Terlantar, Jalanan,dan Anak Berhadapandengan Hukum yangterpenuhi kebutuhandasarnya
1,49 1,57 116,30 Sangat Baik
4. % Gelandangan,Pengemisdan Eks GelandanganPsikotik yang terpenuhikebutuhan dasarnya dandapat menjalankan fungsisosialnya
15,06 15,71 114,67 Sangat Baik
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 60
5. % Wanita Tuna Susila ygdapat memenuhi kebutuhandasar dan dapat menjalankanfungsi sosialnya
5,02 5,53 121,01 Sangat Baik
6. % Lanjut Usia Terlantar yangterpenuhi kebutuhandasarnya
1,06 1,16 119,59 Sangat Baik
7. % Korban PenyalahgunaanNapza dan HIV/AIDS dapatmemenuhi kebutuhan dasardan dapat menjalankan fungsisosialnya
4,89 4,68 105,41 Sangat Baik
8. % Korban Tindak Kekerasandan Pekerja Migran dapatmemenuhi kebutuhan dasardan dapat menjalankan fungsisosialnya
0,45 0,41 100 Baik
9. % Bekas Warga BinaanPemasyarakatan yang dapatmemenuhi kebutuhan dasardan dapat menjalankan fungsisosialnya
0,16 0,14 100 Baik
10. % masyarakat di daerahTerpencil yang dapatmemenuhi kebutuhandasarnya dan dapatmenjalankan fungsi sosialnya
2,12 1,93 100 Baik
11. % Pernanganan KorbanBencana dan Orang Terlantardapat memenuhi kebutuhandasar dan dapat menjalankanfungsi sosialnya
0,70 0,64 100 Baik
Sumber: Renstra (2013-2018), Renja, RKT dan PK Dinas Sosial, diolah
Memperhatikan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa meningkatnya kesejahteraan
sosial Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dapat diukur dengan
melihat capaian 11 indikator sasaran yaitu persentase Keluarga miskin yang dapat
memenuhi kebutuhan dasarnya dan dapat menjalankan fungsi sosialnya, persentase
disabilitas yang dapat memenuhi kebutuhan dasarnya dan dapat menjalankan fungsi
sosialnya, persentase penanganan anak terlantar yang dapat memenuhi kebutuhan
dasarnya dan dapat menjalankan fungsi sosialnya, anak jalanan dan anakyang
berhadapan dengan hukum yang dapat memenuhi kebutuhan dasarnya dan dapat
menjalankan fungsi sosialnya, persentase penanganan gelandangan, pengemis dan
eks gelandangan psikotik yang dapat memenuhi kebutuhan dasarnya dan dapat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 61
menjalankan fungsi sosialnya, persentase penanganan Wanita Tuna Susila yang dapat
memenuhi kebutuhan dasarnya dan dapat menjalankan fungsi sosialnya, penanganan
lanjut usia terlantar yang dapat memenuhi kebutuhan dasarnya, penanganan korban
penyalahgunaan Napza dan penderita HIV/AIDS yang dapat memenuhi kebutuhan
dasarnya dan dapat menjalankan fungsi sosialnya, penanganan korban tindak
kekerasan dan pekerja migran, persentase penanganan eks warga binaan
pemasyarakatan dan penanganan korban bencana dan orang terlantar yang dapat
memenuhi kebutuhan dasarnya dan dapat menjalankan fungsi sosialnya.
a. Indikator % Keluarga Miskin yang dapat memenuhi kebutuhan dasarnya dandapat menjalankan fungsi sosialnya
Penanganan terhadap keluarga miskin pada tahun 2016 dengan indikator capaian
dapat menjalankan fungsi sosialnya ditargetkan sebanyak 7.776 jiwa atau 0,19 % dari
populasi keluarga miskin sebanyak 4,320,000 jiwa, realisasi capaian sebanyak 14.256
jiwa atau 0,33 % (kontribusi Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat), sehingga capaian
kinerja mencapai 183,33 % atau kategori sangat baik. Capaian tersebut jika
dibandingkan dengan tahun lalu capaian kinerja mengalami peningkatan, dimana pada
tahun 2015 sebesar 183,33 % dan tahun 2016 atau meningkat menjadi 183,33 %.
Dibandingkan dengan Renstra, dengan indikator capaian ”Keluarga miskin yang dapat
menjalankan fungsi sosialnya” ditargetkan sebesar 0,43% terealisasi sebesar 0,33 %
atau 69,76 % dari target yang ditetapkan dalam Rencana Strategis Dinas Sosial.
Sedangkan capaian ini telah memberikan kontribusi terhadap pencapaian SPM bidang
sosial sebesar 0,37 %. Jawa Barat dapat menjangkau sebanyak 14.256 jiwa. Capaian
kinerja tersebut dicapai melalui pelaksanaan program Pemberdayaan Sosial dengan
kegiatan Pemberdayaan Fakir Miskin, Keluarga Rentan, Wanita Rawan Sosial
Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat di daerah tertinggal dan terpencil (P2DT2).
b. Indikator % Penyandang Disabilitas yang dapat memenuhi kebutuhan dasarnyadan dapat menjalankan Fungsi Sosialnya
Penanganan terhadap penyandang disabilitas melalui serangkaian pelaksanaan
program dan kegiatan pelayanan rehabilitasi sosial pada tahun 2016 dengan indikator
dapat menjalankan fungsi sosialnya ditargetkan sebanyak 1.000 orang atau 0,74 %
dari populasi penyandang disabilitas sebanyak 153.909 orang, terealisasi sebanyak
1.354 orang atau 0,88 % dengan capaian kinerja sebesar 131,34 %. Capaian tersebut
masuk dalam kategori “sangat baik”. Dibandingkan capaian pada tahun 2015 sebesar
96,96 %, maka capaian pada tahun 2016 mengalami peningkatan capaian kinerja
sebesar 34,04 %. Dibandingkan dengan Renstra, dengan indikator capaian”
persentase Penyandang Disabilitas yang dapat menjalankan fungsi sosialnya
”ditargetkan sebesar 1,88 % terealisasi sebesar 0,80 % atau 42,55 % dari target yang
direncanakan dalam Rencana Strategis Dinas Sosial. Sedangkan capaian ini telah
memberikan kontribusi terhadap pencapaian Pelaksanaan dan pengembangan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 62
jaminan sosial bagi penyandang cacat fisik dan mental,serta lanjut usia tidak potensial
SPM bidang sosial sebesar 2,00 %. Pencapaian kinerja tersebut melalui implementasi
program pelayanan dan rehabilitasi sosial dengan kegiatan Rehabilitasi Sosial
Penyandang cacat.
c. Indikator % Anak balita terlantar, Anak Terlantar, Anak Jalanan dan AnakBerhadapan dengan Hukum yang terpenuhi kebutuhan dasarnya dan dapatmenjalankan fungsi sosialnya
Penanganan terhadap Anak balita terlantar, Anak Terlantar, Anak Jalanan dan Anak
yang Berhadapan dengan Hukum melalui program perlindungan, advokasi dan
pemberdayaan sosial pada tahun 2016 ditargetkan sebanyak 2.341 orang atau 1,49 %
dari populasi, telah menjangkau 187.260 orang. Terealisasi sebesar 1,57 % sebanyak
2.678 orang dengan capaian kinerja sebesar 116,30 % (kategori “sangat baik”).
Dibandingkan capaian pada tahun 2015 sebesar 113 %, maka capaian pada tahun
2016 mengalami peningkatan menjadi 115,32 %. Dibandingkan dengan Renstra,
ditargetkan sebesar 1,43 % terealisasi sebesar 1,43 % atau 100 % dari target yang
direncanakan dalam Rencana Strategis Dinas Sosial. Sedangkan capaian ini telah
memberikan kontribusi terhadap pencapaian SPM bidang sosial sebesar 1,78 %.
Capaian kinerja tersebut merupakan hasil pelaksanaan kegiatan Pelayanan Anak
Terlantar, Pembinaan Anak Jalanan, Perlindungan Sosial Anak yang berhadapan
dengan hukum.
d. Indikator % Gelandangan, Pengemis dan Eks Gelandangan Psikotik yangterpenuhi kebutuhan dasarnya dan dapat menjalankan fungsi sosialnya
Sedangkan Penanganan terhadap Gelandangan, Pengemis dan Eks Gelandangan
Psikotik melalui program bimbingan dan pemberdayaan sosial pada tahun 2016
dengan indikator Gelandangan, Pengemis dan Gelandangan Psikotik yang terpenuhi
kebutuhan dasarnya ditargetkan sebanyak 21.424 orang atau 15,06 % dari populasi
sebesar 156.378 orang, realisasi penanganan sebanyak 22.330 orang atau 15,71 %,
dengan capaian kinerja sebesar 114,67 % (kategori “sangat baik”). Dibandingkan
dengan target yang ditetapkan dalam Renstra, sebesar 58,01 % terealisasi sebesar
24,61 % dari target yang ditetapkan dalam Rencana Strategis Dinas Sosial.
Sedangkan capaian ini telah memberikan kontribusi terhadap pencapaian SPM bidang
sosial sebesar 17,85 %. Capaian kinerja tersebut merupakan hasil implementasi
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial melalui kegiatan Rehabilitasi Sosial
Gelandangan dan Pengemis, eks gelandangan psikotik.
e. Indikator % Wanita Tuna Susila yang dapat memenuhi kebutuhan dasarnya dandapat menjalankan fungsi sosialnya
Penanganan terhadap Wanita Tuna Susila melalui serangkaian pelaksanaan
program/kegiatan bimbingan rehabilitasi dan pemberdayaan sosial pada tahun 2016
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 63
dengan indikator capaian WTS yang dapat menjalankan fungsi sosialnya ditargetkan
sebanyak 251 orang atau 5,02 % dari populasi sebanyak 5.502 orang dan telah
menjangkau sebanyak 277 orang atau 5,53 %, dengan capaian kinerja sebesar 121,01
% (kategori “sangat baik”). Dibandingkan dengan target yang ditetapkan dalam
Renstra, sebesar 6,22 % terealisasi sebesar 5,03 % atau 80,86 % dari target yang
direncanakan dalam Rencana Strategis Dinas Sosial. Sedangkan capaian ini telah
memberikan kontribusi terhadap pencapaian SPM bidang sosial sebesar 6,28 %.
Sedangkan capaian kinerja diatas merupakan hasil pelaksanaan kegiatan Rehabilitasi
Sosial eks tuna susila dan Korban Eksploitasi Seksual Komersial Anak (ESKA).
f. Indikator % Lanjut Usia Terlantar yang terpenuhi kebutuhan dasarnya
Penanganan terhadap Lanjut Usia terlantar melalui program perlindungan, bimbingan
fisik dan sosial pada tahun 2016 dengan indikator capaian Lanjut Usia Terlantar yang
dapat terpenuhi kebutuhan dasarnya ditargetkan sebanyak 2.329 orang atau 1,06 %
dari populasi sebanyak 240.083 orang, telah menjangkau sebanyak 2.545 orang atau
1,16 %, dengan capaian kinerja sebesar 119,50 % (kategori “sangat baik”).
Dibandingkan dengan target yang ditetapkan dalam Renstra, sebesar 2,43% tercapai
sebesar 1,06 % atau 43,62 % dari target yang direncanakan dalam Rencana Strategis
Dinas Sosial. Sedangkan capaian ini telah memberikan kontribusi terhadap
pencapaian salah satu jenis pelayanan dasar dalam SPM bidang sosial yaitu
Pelaksanaan dan pengembangan jaminan sosial bagi penyandang cacat fisik dan
mental, serta lanjut usia tidak potensial sebesar 2,65 %. Pencapaian kinerja tersebut
merupakan hasil dari pelaksanaan kegiatan Pelayanan Lanjut Usia dalam Program
Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial.
g. Indikator % Anak Nakal Korban Napza dan Penderita HIV/AIDS yang terpenuhikebutuhan dasarnya dan dapat menjalankan fungsi sosialnya
Sedangkan penanganan terhadap Anak Nakal Korban Napza penderita HIV/AIDS
melalui serangkaian pelaksanaan program/kegiatan bimbingan rehabilitasi dan
pemberdayaan sosial pada tahun 2016 ditargetkan sebanyak 425 orang atau 4,89 %
dari populasi sebanyak 9.574 orang dan telah menjangkau sebanyak 448 orang atau
4,68 %, dengan capaian kinerja sebesar 106,41 % (kategori “sangat baik).
Dibandingkan dengan tahun 2011 penanganan terhadap Anak Nakal Korban Napza
dan penderita HIV/AIDS mengalami peningkatan. Dimana pada tahun 2015 capaian
kinerja sebesar 76,75 % dan tahun 2016 meningkat menjadi 105%. Sedangkan
Dibandingkan dengan Renstra, dengan indicator capaian ”persentase Anak Nakal
Korban Napza dan penderita HIV/AIDS yang dapat menjalankan fungsi sosialnya”
ditargetkan sebesar 13,23 % terealisasi sebesar 4,44 % atau 32,12 % dari target yang
direncanakan dalam Rencana Strategis Dinas Sosial. Sedangkan capaian ini telah
memberikan kontribusi terhadap pencapaian SPM bidang sosial sebesar 5,91 %.
Capaian kinerja tersebut adalah hasil pelaksanaan Program Pelayanan dan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 64
Rehabilitasi Sosial kegiatan Penanganan HIV/AIDS dan Rehabilitasi SosialAnak
Nakal/Korban NAPZA.
h. Indikator % Korban Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran Terlantar yang dapatmemenuhi kebutuhan dasarnya dan dapat menjalankan fungsi sosialnya
Penanganan terhadap Korban Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran terlantar melalui
serangkaian pelaksanaan program/kegiatan bimbingan rehabilitasi, advokasi dan
pemberdayaan sosial pada tahun 2016 ditargetkan sebanyak 40 orang atau 0,45 %
dari populasi sebanyak 9.797 orang dan telah menjangkau sebanyak 40 orang atau
0,41 %, dengan capaian kinerja sebesar 100 % (kategori “Baik). Dibandingkan dengan
tahun 2015 penanganan terhadap Korban Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran
terlantar sebanyak 95 orang mengalami penurunan sebesar 0,06 persen.
Dibandingkan dengan Renstra, dengan indicator capaian % Korban Tindak Kekerasan
dan Pekerja Migran terlantar yang dapat menjalankan fungsi sosialnya” ditargetkan
sebesar 5,25 % terealisasi sebesar 1,83 % atau 34,85 % dari target yang direncanakan
dalam Rencana Strategis Dinas Sosial. Sedangkan Provinsi Jawa Barat dapat
menjangkau sebanyak 80 orang. Sedangkan capaian ini telah memberikan kontribusi
terhadap pencapaian SPM bidang sosial sebesar 1,25 %. Hasil kinerja tersebut
merupakan implementasi dari Program Program Bantuan dan Perlindungan Sosial
dengan kegiatan Penanganan Korban Tindak Kekerasan dan Perlakuan Salah dan
Penanganan pekerja migran.
i. Indikator % Bekas Warga Binaan Pemasyarakatan yang dapat memenuhikebutuhan dasarnya dan dapat menjalankan fungsi sosialnya
Penanganan terhadap Bekas Warga Binaan Pemasyarakatan melalui serangkaian
pelaksanaan program/kegiatan bimbingan rehabilitasi, advokasi dan pemberdayaan
sosial pada tahun 2016 ditargetkan sebanyak 10 orang atau 0,16 % dari populasi
sebanyak 6.988 orang dan telah menjangkau sebanyak 10 orang atau 0,14 %, dengan
capaian kinerja sebesar 100 % (kategori “baik). Dibandingkan dengan tahun 2015
penanganan terhadap Bekas Warga Binaan Pemasyarakatan tidak mengalami
peningkatan. Dimana pada tahun 2015 capaian kinerja sebesar100 % dan tahun 2016
meningkat menjadi 100 %. Dibandingkan dengan Renstra, indikator capaian ”% Bekas
Warga Binaan Pemasyarakatan yang dapat menjalankan fungsi sosialnya” ditargetkan
sebesar 6,13 % terealisasi sebesar 0,57 % atau 9,29 % dari target yang direncanakan
dalam Rencana Strategis Dinas Sosial. Sedangkan capaian ini telah memberikan
kontribusi terhadap pencapaian SPM bidang sosial sebesar 0,71 %. Capaian kinerja
tersebut merupakan hasil implementasi Program Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial
dengan kegiatan Rehabilitasi Sosial Bekas Warga Binaan Pemasyarakatan.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 65
j. Indikator % Masyarakat Didaerah Terpencil dan Tertinggal yang dapatmemenuhi kebutuhan dasarnya dan dapat menjalankan fungsi sosialnya
Sedangkan Penanganan terhadap masyarakat didaerah terpencil melalui serangkaian
pelaksanaan program bimbingan dan pemberdayaan sosial pada tahun 2016
ditargetkan sebanyak 36 orang atau 2,12 % dari populasi sebesar 1.863 orang,
realisasi penanganan sebanyak 36 orang atau 1,93 %, dengan capaian kinerja sebesar
100 % (kategori “ baik”). Dibandingkan dengan Renstra, indikator capaian ”%
masyarakat didaerah terpencil dan tertinggal yang dapat memenuhi kebutuhan
dasarnya”ditargetkan sebesar 1,38 % terealisasi sebesar 1,75 % atau 126,81 %
daritarget yang direncanakan dalam Rencana Strategis Dinas Sosial. Sedangkan
capaian ini telah memberikan kontribusi terhadap pencapaian SPM bidang sosial
sebesar 7,31 %. Hasil capaian kinerja tersebut diatas dicapai melaui pelaksanaan
Program Pemberdayaan Sosial dengan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat yang
tinggal di daerah terpencil dan tertinggal.
k. Indikator % Korban Bencana dan Orang Terlantar yang dapat memenuhikebutuhan dasarnya dan dapat dapat menjalankan fungsi sosialnya
Penanganan terhadap Korban Bencana dan Orang Terlantar melalui program
bimbingan sosial dan pemberdayaan sosial pada tahun 2016 ditargetkan sebanyak 74
orang atau 0,70 % dari populasi sebesar 11.590 orang, realisasi penanganan
sebanyak 74 orang atau 0,64 %,dengan capaian kinerja sebesar 100 % (kategori
“baik”). Dibandingkan dengan tahun 2015 penanganan terhadap Korban Bencana dan
Orang Terlantar tidak mengalami peningkatan. Dimana pada tahun 2015 capaian
kinerja sebesar 100 % dan tahun 2016 juga mencapai 100 %. Dibandingkan dengan
Renstra, indikator capaian ”persentase Korban Bencana dan Orang Terlantar yang
dapat menjalankan fungsi sosialnya” ditargetkan sebesar 0,71 % terealisasi sebesar
0,58 % atau 81,69 % dari target yang direncanakan dalam Rencana Strategis Dinas
Sosial. Sedangkan capaian ini telah memberikan kontribusi terhadap pencapaian SPM
bidang sosial sebesar 102,11 dari target 80 %. Sedangkan hasil capaian kinerja
tersebut melalui pelaksanaan Program Bantuan dan Perlindungan Sosial dengan
kegiatan Penanganan Orang Terlantar dan Program Penanggulangan Bencana
Berbasis Masyarakat dengan kegiatan Kesiap-siagaan Penanggulangan Bencana,
Mitigasi Penanggulangan Bencana Berbasis masyarakat di daerah rawan bencana
alam dan sosial, Pemulihan Sosial Eks Korban Bencana Alam dan Sosial dan
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pengelola Bencana dan Logistik.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 66
2. Meningkatnya Partisipasi Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial.
TUJUAN 2 SASARAN 2
Meningkatkan partrisipasi Potensi danSumber kesejahteraan (PSKS) dalampenyelengaraan kesejahteraan sosial
Meningkatnya partisipasi Potensi dan Sumberkesejahteraan Sosial (PSKS) dalampenyelenggaraan kesejahteraan sosial
Pengukuran terhadap sasaran ke 2 meningkatnya partisipasi PSKS dalam
penyelenggaraan kesejahteraan sosial diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 3.2PENGUKURAN KINERJA PARTISIPASI PSKS DALAM
PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL TAHUN 2016
SASARAN STRATEGIK TARGET REALISASI CAPAIAN(%)
KATEGORIURAIAN INDIKATOR
MeningkatnyaPartisipasiPotensidan SumberKesejahteraanSosial (PSKS)DalamPenyelenggaraanKesejahteraanSosial
% Kader PSKS(Orsos, KarangTaruna, Tagana)yang melakukanfungsipenyelenggaraankesejahteraansosial terhadapPMKS
2,82 2,56 100 Baik
% Kader PSKS(PSM, WKSBM,TKSK, SaktiPeksos, PekerjaSosial,Pendamping)yang melakukanfungsipenyelenggaraankesejahteraansosial terhadapPMKS
6,03 5.48 100 Baik
Sumber: Renstra (2013-2018), Renja, RKT dan PK Dinas Sosial, diolah
Meningkatnya Partisipasi Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) dapat diukur
seberapa besar capaian 2 (dua) indikator yang menjadi ukuran yaitu persentase Organisasi
Sosial (Orsos) dan PSM, Karang Taruna, WKSBM, dan TKSK yang mendapatkan
pembinaan dan memberikan pelayanan pada PMKS. Sebagaimana telah tergambar pada
tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 67
Indikator : % Kader PSKS (Organisasi Sosial, Karang Taruna, Tagana) yangmelakukan fungsi penyelenggaraan kesejahteraan sosial terhadap PMKS
Pembinaan Organisasi Sosial pada tahun 2016 ditargetkan sebanyak 52 Orsos/LKS atau
2,82 % dari jumlah Orsos sebanyak 2.232 Orsos, terealisasi sebanyak 57 Orsos atau 2,56
% dengan capaian kinerja sebesar 100 % (kategori “baik”). Dibandingkan dengan
penanganan yang sama di tahun 2014 sebesar 71,29 %, maka capaian tahun ini
mengalami peningkatan menjadi 100 % atau meningkat sebesar 28,71 %. Capaian ini
dibandingkan dengan target renstra tahun 2015 sebesar 31,63 % terealisasi sebesar 2,56
% atau capaian kinerja sebesar 7,37 %, dan memberi kontribusi terhadap pencapaian
aspek pelayanan dasar penyediaan sarana dan prasarana sosial dalam SPM bidang sosial
sebesar 12,29 %. Capaian ini dicapai melalui implementasi Program Pemberdayaan
Kelembagaan Kesejahteraan Sosial dengan kegiatan Pembinaan Organisasi Sosial.
Indikator : % Kader PSKS ( PSM, WKSBM, TKSK, Sakti Peksos, Pekerja Sosial,Pendamping ) yang melakukan fungsi penyelenggaraan kesejahteraan sosialterhadap PMKS
Pembinaan PSM, Karang Taruna, WKSBM, dan TKSK (PSKS) pada tahun 2016
ditargetkan sebanyak 1.006 PSKS atau 6,03 % 4,98 % dari jumlah PSKS sebanyak 18.349
PSKS, terealisasi sebanyak 1.006 PSKS atau 5,48 % dengan capaian kinerja sebesar 100
% (kategori “baik”). Dibandingkan dengan penanganan yang sama di tahun 2015 sebesar
71,29 %, maka capaian tahun ini mengalami peningkatan menjadi 100 % atau meningkat
sebesar 28,71 %. Capaian ini dibandingkan dengan target renstra yaitu sebesar 1.270
PSKS dari populasi sebanyak 18.349 PSKS atau 6,92 % terealisasi sebanyak 1.006 PSKS
atau sebesar 5,48 % atau capaian kinerja sebesar 71,97 %, dan memberi kontribusi
terhadap pencapaian aspek pelayanan dasar penyediaan sarana dan prasarana sosial
dalam SPM bidang sosial sebesar 119,95 %. Capaian ini dicapai melalui implementasi
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial dengan kegiatan
Pemantapan PSM, Pembinaan WKSBM, dan Pembinaan Tenaga Kesejahteraan Sosial.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 68
3. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pembangunan KesejahteraanSosial.
TUJUAN 3 SASARAN 3
Meningkatkan peran sertamasyarakat dalam pembangunankesejahteraan sosial
Meningkatnya intensitas penyelenggaraan kegiatandalam rangka menumbuhkan kesadaran masyarakatdalam pembangunan kesejahteraan sosial danpenanaman nilai kepahlawanan serta kesetiakawanansosial
Penghitungan capaian kinerja sasaran strategis ke 3 dapat diperoleh sebagaimana
tergambar pada tabel berikut ini:
Tabel 3.3PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN
KESEJAHTERAAN SOSIAL TAHUN 2016
SASARAN STRATEGIK TARGET REALISASI CAPAIAN(%)
KATEGORIURAIAN INDIKATOR
Meningkatnyaintensitaspenyelenggaraan kegiatandalam rangkamenumbuhkankesadaranmasyarakatdalampembangunankesejahteraansosial danpenanamannilaikepahlawanansertakesetiakawanansosial
Persentase kaderMasyarakat yangmelaksanakanpenyuluhan dalamrangkapenumbuhankesadaran dalampembangunanKesejahteraanSosial
12,10 11 100 Baik
Persentase kaderMasyarakat yangmelaksanakanpenyuluhan dalamrangkapenumbuhankesadaranterhadapnilai-nilaikepahlawanandankesetiakawanansosial
4,76 4.32 100 Baik
RATA- RATA 100 BAIK
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 69
Sumber: Renstra (2013-2018), Renja, RKT dan PK Dinas Sosial, diolah
Capaian sasaran strategis Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pembangunan
kesejahteraan sosial dapat dukur dengan membandingkan realisasi dengan target yang
telah ditetapkan pada 2 (dua) indikator sebagai ukuran yaitu persentase masyarakat yang
berpartisipasi dalam melaksanakan Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS). Berdasarkan hasil
pengukuran sebagaimana tertulis pada tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Indikator Persentase kader Masyarakat yang melaksanakan penyuluhan dalamrangka penumbuhan kesadaran dalam pembangunan Kesejahteraan Sosial
Masyarakat yang mengikuti kegiatan dalam rangka penumbuhan kesadaran dalam
pembangunan Kesejahteraan Sosial tahun 2016 telah mencapai 2.687 orang atau
12,10 % dari total jumlah masyarakat yang diharapkan berpartisipasi dalam
penyelenggaraan kesejahteraan sosial sebanyak 24.432 orang, terealisasi sebanyak
2.687 orang atau 11 % masyakat berpartisipasi dalam penyelenggaraan kesejahteraan
sosial, dengan capaian kinerja sebesar 100 % dari target sebesar 20,01 % (kategori
”baik”). Capaian ini dibandingkan dengan tahun 2015 dapat memberikan motivasi pada
900 orang/masyarakat untuk berpartisipasi dalam penyelengaraan Kesejahteraan
Sosial, dan tahun 2016 sebanyak 3.000 orang/masyarakat, telah mengalami
peningkatan menjadi sebanyak 3.000 orang yang berpartisipasi dalam
penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial. Capaian tersebut jika dibandingkan dengan
target dalam Renstra sebesar 20,51 %, maka tahun 2016 dapat tercapai sebesar 97,56
%.
b. Indikator Persentase kader Masyarakat yang melaksanakan penyuluhan dalamrangka penumbuhan kesadaran terhadap nilai-nilai kepahlawanan dankesetiakawanan sosial
Sedangkan Masyarakat yg mengikuti kegiatan penumbuhan kesadaran terhadap nilai-
nilai kepahlawanan dan kesetiakawanan sosial tahun 2016 mencapai 210 orang atau
4,76 % dari jumlah masyarakat yg mengikuti kegiatan penumbuhan kesadaran
terhadap nilai-nilai kepahlawanan dan kesetiakawanan sosial di Jawa Barat sebanyak
4.868 orang. Dengan capaian kinerja sebesar 100 % (kategori”baik”). Dibandingkan
dengan target yang ditetapkan dalam Rencana Strategis sebesar 18,33 %.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 70
4. Optimalnya Pemanfaatan Sumber Pelayanan Kesejahteraan Sosial MelaluiPenguatan Jaringan Kerja.
TUJUAN 4 SASARAN 4
Mengoptimalkan PemanfaatanSumber Pelayanan Kesejahteraan SosialMelalui Penguatan Jaringan Kerja
Optimalnya Pemanfaatan SumberPelayanan Kesejahteraan Sosial MelaluiPenguatan Jaringan Kerja
Sedangkan capaian sasaran strategis optimalnya pemanfaatan sumber pelayanan
kesejahteraan sosial melalui penguatan jaringan kerja dapat dariseberapa besar
capaian indikator dunia usaha peduli sosial yang melakukan Usaha Kesejahteraan
Sosial. Adapun hasil pengukurannya dapat dijelaskan seperti pada tabel berikut ini:
Tabel 3.4.PENGUKURAN KINERJA SASARAN
PEMANFAATAN SUMBER PELAYANAN KESEJAHTERAAN SOSIALMELALUI PENGUATANJARINGAN KERJA TAHUN 2016
SASARAN STRATEGIK TARGET REALISASI CAPAIAN(%)
KATEGORIURAIAN INDIKATOR
OptimalnyaPemanfaatanSumberPelayananKesejahteraanSosial MelaluiPenguatanJaringan Kerja
% Dunia UsahaPeduli SosialyangmelaksanakanUsahaKesejahteraanSosial (UKS)
1,30 1,19 100 Baik
Indikator % Dunia Usaha Peduli Sosial Yang melaksanakan UsahaKesejahteraan Sosial (UKS)
Sumber: Renstra (2013-2018), Renja, RKT dan PK Dinas Sosial, diolah
Memperhatikan hasil pengukuran sebagaimana pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa
pada tahun 2016 Dunia Usaha Peduli Sosial yang melaksanakan Usaha Kesejahteraan
Sosial ditergetkan sebanyak 14 perusahaan atau 1,30 % dari jumlah Dunia Usaha Peduli
Sosial sebanyak 1.200 perusahaan, terealisasi sebanyak 14 perusahaan atau 1,19 %
dengan capaian kinerja sebesar 100 % (kategori “baik”). Capaian ini dicapai melalui
implementasi Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial dengan
kegiatan Peningkatan Kerja sama Dunia Usaha Peduli Sosial.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 71
Tabel 3.5.EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA
NO. SASARAN INDIKATOR KINERJA % CAPAIANKINERJA
% PENYERAPANANGGARAN
RUMUS (100%-KOLOM 5)=
1 2 3 4 5 6
1 MeningkatnyaKesejahteraanPenyandang MasalahKesejahteraan Sosial (PMKS)
Persentase Keluarga Miskin yang dapat memenuhikebutuhan dasarnya dan dapat menjalankan fungsisosialnya
183,33 95,583
Persentase Penyandang disabilitas yang dapatmemenuhi kebutuhan dasarnya dan dapat menjalankanfungsi sosialnya
131,34 99,2
Persentase Anak Terlantar, Jalanan, dan AnakBerhadapan dengan Hukum yang terpenuhi kebutuhandasarnya dan dapat menjalankan fungsi sosialnya
116,30 86,777
Persentase Gelandangan, Pengemis dan EksGelandangan Psikotik yang terpenuhi kebutuhandasarnya dan dapat menjalankan fungsi sosialnya
114,67 99,526
Persentase Wanita Tuna Susila yang dapat memenuhikebutuhan dasarnya dan dapat menjalankan fungsisosialnya
121,01 83,11
Persentase Lanjut Usia Terlantar yang terpenuhikebutuhan dasarnya dan dapat menjalankan fungsisosialnya
119,59 99,647
Persentase Korban Penyalahgunaan Napza danHIV/AIDS dapat memenuhi kebutuhan dasarnya dandapat menjalankan fungsi sosialnya
105,41 96,787
Persentase Korban Tindak Kekerasan dan PekerjaMigran Terlantar yang dapat memenuhi kebutuhandasarnya dan dapat menjalankan fungsi sosialnya
100 86,57
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 72
Persentase Bekas Warga Binaan LembagaPemasyarakatan yang dapat memenuhi kebutuhandasarnya dan dapat menjalankan fungsi sosialnya
100 98,30
Persentase Masyarakat di Daerah Terpencil danTertinggal yang dapat memenuhi kebutuhan dasarnyadan dapat menjalankan fungsi sosialnya
100 99,82
Persentase Korban Bencana dan Orang Terlantar yangdapat memenuhi kebutuhan dasarnya dan dapatmenjalankan fungsi sosialnya
100 96,486
2 Meningkatnya partisipasi PSKSdalam penyelenggaraan UsahaKesejahteraan Sosial
Persentase Kader PSKS (Orsos, Karang Taruna,Tagana) yang melakukan fungsi penyelenggaraankesejahteraan sosial terhadap PMKS
100 99,91
Persentase Kader PSKS (PSM, WKSBM, TKSK, SaktiPeksos, Pekerja Sosial, Pendamping) yang melakukanfungsi penyelenggaraan kesejahteraan sosial terhadapPMKS
100 98,30
3 Meningkatnya intensitaspenyelenggaraan kegiatan dalamrangka menumbuhkan kesadaranmasyarakat dalam pembangunankesejahteraan sosial dan penanamannilai kepahlawanan sertakesetiakawanan sosial
Persentase Kader masyarakat yang melaksanakanpenyuluhan dalam rangka penumbuhan kesadaranmasyarakat dalam pembangunan kesejahteraan sosial
100 98,77
Persentase Kader masyarakat yang melaksanakanpenyuluhan dalam rangka penumbuhan kesadaran nilai-nilai kepahlawanan dan kesetiakawanan sosial
100 98,525
4 Optimalnya PemanfaatanSumber Pelayanan KesejahteraanSosial Melalui Penguatan JaringanKerja
Persentase Dunia Usaha Peduli Sosial yangmelaksanakan Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS)
100 99,615
Sumber: Renstra (2013-2018), Renja, RKT, DPA, DIPA dan PK Dinas Sosial, Laporan Keuangan diolah
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 73
B. REALISASI ANGGARAN1. REALISASI ANGGARAN APBD
Realisasi anggaran APBD Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.6.REALISASI ANGGARAN APBD TAHUN 2016
Uraian AnggaranSetelah P.APBD
Jumlah s.dBulan Desember % Sisa
BELANJA DAERAH 153.367.741.749 143.684.081.530 94,36 9.683.660.219
BELANJA TIDAKLANGSUNG
50.382.295.749 49.701.206.934 98,65 681.088.815
BELANJA LANGSUNG 102.985.446.000 93.982.874.596 92,26 9.002.571.404
Program Perencanaan,Pengendalian dan EvaluasiPembangunan Daerah
495.000.000 481.853.064 98,63 13.146.936
Sinergitas PenyusunanProgram dan AspekPembangunanKesejahteraan Sosial
495.000.000 481.853.064 98,63 13.146.936
Program PengembanganKomunikasi, Informasi,Media Massa DanPemanfaatan TeknologiInformasi
150.000.000 147.985.063 100,00 2.014.937
Pengelolaan SistemInformasi dan KomunikasiDinas Sosial Provinsi JawaBarat
150.000.000 147.985.063 100,00 2.014.937
Program PeningkatanKesejahteraan SumberDaya Aparatur
1.500.000.000 1.269.698.300 85,89 230.301.700
Peningkatan Pengetahuan,Kemampuan danKesejahteraan AparaturDinas Sosial Provinsi JawaBarat
1.500.000.000 1.269.698.300 85,89 230.301.700
Program PelayananAdministrasi Perkantoran
6.120.700.000 5.545.725.930 91,92 574.974.070
Administrasi PerkantoranBalai Rehabilitasi SosialKarya Wanita (BRSKW)Palimanan Cirebon dan SubUnit
500.000.000 443.645.651 89,85 56.354.349
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 74
Administrasi PerkantoranBPPKS
350.000.000 309.729.334 88,50 40.270.666
Administrasi PerkantoranBalai Rehabilitasi SosialPenyandang Disabilitas(BRSPD) Cibabat-Cimahi
350.000.000 291.664.125 83,33 58.335.875
Administrasi PerkantoranBalai Rahabilitasi SosialPamardi Putra (BRSPP)Lembang-Bandung Barat
338.000.000 317.479.920 94,61 20.520.080
Administrasi PerkantoranBalai Pemberdayaan SosialBina Remaja (BPSBR)Cibabat-Cimahi dan Sub Unit
550.000.000 513.702.615 98.07 36.297.385
Administrasi PerkantoranBalai Rehabilitasi Sosial BinaKarya (BRSBK) dan Sub Unit
491.000.000 456.476.347 94,15 34.523.653
Administrasi PerkantoranBalai Perlindungan SosialAsuhan Anak (BPSAA)Pagaden Subang dan SubUnit
750.000.000 661.829.960 91,28 88.170.040
Administrasi PerkantoranBalai Perlindungan SosialTresna Werdha (BPSTW)Ciparay dan Sub Unit
800.000.000 701.128.307 88,39 98.871.693
Administrasi PerkantoranDinas Sosial Provinsi JawaBarat
1.695.000.000 1.579.061.534 93,19 115.938.466
Administrasi PerkantoranBalai Rehabilitasi SosialMarsudi Putra (BRSMP)Cileungsi Bogor
296.700.000 271.008.137 95.17 25.691.863
Program PeningkatanSarana Dan PrasaranaAparatur
19.806.400.000 18.090.825.772 91,56 1.715.574.228
Revitalisasi Sarana danPrasarana Kantor BPSTWCiparay dan Sub Unit
1.594.400.000 1.590.172.000 99,73 4.228.000
Meningkatkan Sarana danPrasarana Aparatur DinasSosial Provinsi Jawa Barat
6.962.000.000 6.389.048.000 91,81 572.952.000
DED Pengembangan Balaidan Sub Unit Dinas SosialProvinsi Jawa Barat
1.750.000.000 1.600.373.100 92,43 149.626.900
Revitalisasi Sarana danPrasarana Aparatur BRSPDCimahi
300.000.000 298.451.000 99,48 1.549.000
Relokasi Sub Unit RumahPerlindungan Sosial TresnaWerdha (RPSTW) Tahap IIKota Bogor
6.700.000.000 5.909.976.532 88,21 790.023.468
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 75
Revitalisasi BRSKWPalimanan Cirebon
300.000.000 297.778.000 99,93 2.222.000
Revitalisasi BalaiPerlindungan Sosial AsuhanAnak Pagaden Subang dan4 Sub Unit RumahPerlindungan Sosial Anak
1.000.000.000 969.240.140 97,77 30.759.860
Revitalisasi BalaiRehabilitasi Sosial MarsudiPutra (BRSMP) CileungsiBogor
300.000.000 291.403.000 98,31 8.597.000
Pembuatan Pagar RRSKWSukabumi
600.000.000 447.873.000 76.29 152.127.000
Revitalisasi PeningkatanSarana dan PrasaranaBPPKS
300.000.000 296.511.000 98,84 3.489.000
Program PemeliharaanSarana Dan PrasaranaAparatur
11.538.526.000 11.246.535.310 97,89 291.990.690
Memelihara Sarana danPrasarana Kantor BRSBKdan Sub Unit
1.007.540.000 998.845.500 99,16 8.694.500
Memelihara Sarana danPrasarana Kantor BPSTWCiparay dan Sub Unit
2.384.486.000 2.368.995.507 99,49 15.490.493
Memelihara Sarana danPrasarana Kantor BalaiRehabilitasi SosialPenyandang DisabilitasCibabat-Cimahi
672.000.000 670.042.000 99,71 1.958.000
Memelihara Sarana danPrasarana Kantor DinasSosial Provinsi Jawa Barat
2.000.000.000 1.968.172.932 98.41 31.827.068
Memelihara Sarana danPrasarana Kantor BalaiRehabilitasi Sosial PamardiPutra Lembang-BandungBarat
905.500.000 902.738.610 99,86 2.761.390
Memelihara Sarana danPrasarana Balai RehabilitasiSosial Marsudi PutraCileungsi Bogor
694.000.000 660.863.075 97,10 33.136.925
Memelihara Sarana danPrasarana Aparatur BalaiPemberdayaan Sosial BinaRemaja (BPSBR) Cibabat –Cimahi dan Sub Unit
925.000.000 907.406.850 98.78 17.593.150
Memelihara Sarana DanPrasarana Kantor BRSKWPalimanan Cirebon dan SubUnit
650.000.000 625.731.600 96,40 24.268.400
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 76
Pemeliharaan Sarana danPrasarana Aparatur BalaiPerlindungan Sosial AsuhanAnak Pagaden Subang danSub Unit RumahPerlindungan Sosial Anak
1.800.000.000 1.659.295.646 93,33 140.704.354
Memelihara Sarana danPrasarana Kantor BPPKSCimahi
500.000.000 484.443.590 97,28 15.556.410
Program PeningkatanPengembangan SistemPelaporan Capaian KinerjaDan Keuangan
300.000.000 299.736.971 99.97 263.029
Perencanaan, Evaluasi danPelaporan Internal SKPD
200.000.000 199.981.000 100,00 19.000
Pengelolaan KeuanganDaerah Dinas Sosial
100.000.000 99.755.971 99,90 244.029
Program PelayananRahabilitasi Sosial
21.719.120.000 20.163.319.755 93,58 1.555.800.245
Penerimaan dan PenyaluranAnak Berhadapan Hukum diBalai Rehabilitasi SosialMarsudi Putra CileungsiBogor
419.000.000 387.920.757 94.68 31.079.243
Rehabilitasi Sosial AnakNakal/Anak BerhadapanDengan Hukum di BalaiRehabilitasi Sosial MarsudiPutra Cileungsi Bogor
1.487.000.000 1.351.775.181 91,90 135.224.819
Penerimaan dan PenyaluranKelayan Wanita Tuna Susiladi Balai Rehabilitasi SosialKarya Wanita Cirebon danSub Unit
900.000.000 837.745.000 95.49 62.255.000
Rehabilitasi SosialPenyandang Disabilitas diBalai Rehabilitas SosialPenyandang DisabilitasCibabat-Cimahi
2.228.000.000 2.188.960.000 98,43 39.040.000
Penerimaan dan PenyaluranKelayan BRSPD Cibabat-Cimahi
425.000.000 423.913.000 99,92 1.087.000
Rehabilitasi Sosial WanitaTuna Susila di BRSKW danSub Unit Rumah RehabilitasiSosial
2.200.000.000 1.935.045.600 90,73 264.954.400
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 77
Meningkatkan Pengetahuan,Kemampuan dalam rangkaPelayanan dan RehabilitasiSosial Tuna Sosial di LuarBalai
900.000.000 870.692.200 96,86 29.307.800
Penerimaan dan PenyaluranKorban PenyalahgunaanNarkotika, Psikotropika danZat Adiktif Lainnya (NAPZA)BRSPP Lembang BandungBarat
680.000.000 522.943.250 76,92 157.056.750
Rehabilitasi Sosial KorbanNarkotika di Luar Balai
500.000.000 499.989.000 100,00 11.000
Rehabilitasi Sosial AnakNakal / Anak BerhadapanHukum (ABH)
470.000.000 469.980.000 100,00 20.000
Lembaga KoordinasiPeningkatan danPengendalian KesejahteraanSosial (LKP2KS)
250.000.000 249.374.800 99,97 625.200
Rehabilitasi SosialPenyandang Disabilitas diLuar Balai
1.500.000.000 1.493.619.425 99.95 6.380.575
Penerimaan dan PenyaluranGepeng di Balai RehabilitasiSosial Bina Karya dan SubUnit
600.000.000 576.243.000 96,07 23.766.000
Rehabilitasi Sosial KorbanNarkotika, Psikotropika, ZatAdiktif Lainya (NAPZA)BRSPP Lembang BandungBarat
2.511.500.000 1.928.056.613 77,61 583.443.387
Rehabilitasi SosialGelandangan dan Pengemisdi Balai Rehabilitasi SosialBina Karya dan Sub Unit
2.423.620.000 2.313.972.250 95.58 109.647.750
Penerimaan dan PenyaluranRemaja Putus Sekolah diBPSBR dan Sub Unit RumahPemberdayaan
625.000.000 620.873.712 99,39 4.126.288
Layanan dan PemberdayaanSosial Remaja di BPSBRdan Sub Unit RumahPemberdayaan
3.300.000.000 3.272.899.467 99,36 27.100.533
Penanganan danPemulangan PMKS Jalanan(Gelandangan, Pengemis,Tuna Sosial dan EksPsikotik) di WilayahPerbatasan Provinsi JawaBarat
300.000.000 219.325.500 77,64 80.674.500
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 78
Program PemberdayaanSosial
2.700.000.000 2.346.149.200 90,94 353.850.800
Verifikasi Proposal BantuanHibah
200.000.000 68.126.700 38,98 131.873.300
Pemberdayaan KeluargaMiskin dalam KelompokUsaha Bersama (KUBE)
1.450.000.000 1.290.411.000 91,62 159.589.000
Pemberdayaan SosialWanita Rawan SosialEkonomi
750.000.000 688.644.500 99,94 61.355.500
Peningkatan PelayananKesejahteraan SosialMasyarakat Adat
300.000.000 298.967.000 99,74 1.033.000
Program PerlindunganSosial
28.015.700.000 23.931.693.881 87,33 4.084.006.119
Perlindungan Sosial LanjutUsia di BPSTW dan SubUnit Rumah Perlindungan
8.955.375.000 8.759.047.768 99,01 96.327.232
Pelayanan dan PerlindunganSosial Anak di BPSAAPagaden Subang dan SubUnit Rumah PerlindunganSosial Anak
8.725.000.000 8.407.560.099 98.07 317.439.901
Program Keluarga Harapan 2.000.000.000 1.929.967.764 97,77 70.032.236
Bimbingan Sosial danBantuan Usaha EkonomiProduktif (UEP) KorbanTindak Kekerasan danPekerja Migran
350.000.000 319.375.000 99,86 30.625.000
Penerimaan dan PenyaluranAnak di BPSAA PagadenSubang dan Sub Unit RumahPerlindungan
700.000.000 532.865.000 76,17 167.135.000
Penanganan Anak JalananTerpadu di Jawa Barat
800.000.000 792.674.500 99,91 7.325.500
Perlindungan Sosial AnakTerlantar di Luar Balai
768.200.000 681.887.400 90,72 86.312.600
Penerimaan dan Penyalurandi BPSTW Ciparay dan SubUnit Rumah Perlindungan
500.000.000 498.846.500 100,00 1.153.500
Perlindungan Sosial LanjutUsia Terlantar di Luar Balai
264.000.000 257.162.000 97,41 6.838.000
Peringatan Hari Lanjut UsiaNasional (HLUN) TingkatProvinsi Jawa Barat
300.000.000 299.548.000 99,86 452.000
Perlindungan SosialPengungsi Bekas AnggotaGerakan Fajar Nusantara diJawa Barat
4.753.125.000 1.452.759.850 36,81 3.300.365.150
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 79
Sumber: Renstra (2013-2018), Renja, RKT, DPA/DPPA, PK dan Laporan Keuangan, diolah
Program PenanggulanganBencana Alam DanPerlindungan Masyarakat
2.950.000.000 2.842.195.450 96,53 107.804.550
Perlindungan Sosial KorbanBencana
2.950.000.000 2.842.195.450 96,53 107.804.550
Program Pendayagunaandan Pemberdyaan PotensiSumber KesejahteraanSosial (PSKS)
7.690.000.000 7.617.155.900 99,30 72.844.100
Pemberian Tali Asih KorbanBencana
2.500.000.000 2.499.416.500 99,98 583.500
Pemberdayaan TKSK dalamPenyelenggaraanKesejahteraan Sosial
2.300.000.000 2.299.670.000 99,99 330.000
Pengembangan Pelatihanuntuk PeningkatanPengetahuan, Kemampuandan Pemberdayaan TenagaKesejahteraan Sosial padaBPPKS
500.000.000 437.648.000 89,55 62.352.000
PSKS dalamPenyelenggaraanKesejahteraan Sosial
350.000.000 349.900.000 99.98 100,00
Peningkatan PelestarianKepahlawanan, Keperintisandan Kesejahteraan JandaPKRI
350.000.000 344.735.000 99.92 5.264.500
Bimbingan TeknisPendayagunaan SumberDana Sosial
300.000.000 300.000.000 100,00 -
Penyuluhan dan BimbinganSosial
390.000.000 389.526.500 99,93 473.500
Penyelenggaraan Pelatihanuntuk PeningkatanPengetahuan, Kemampuandan Pemberdayaan TenagaKesejahteraan Sosial padaBPPKS
1.000.000.000 996.259.400 99,99 3.740.600
102.985.446.000 93.982.874.596 92,26 9.002.571.404
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 80
2. REALISASI ANGGARAN APBN
Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat melalui anggaran APBN Tahun 2016 sebesar
Rp.39.945.236.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 39.226.380.227,- (98,20%) terdiri
dari:
Tabel 3.7.REALISASI ANGGARAN APBN TAHUN 2016
Uraian AnggaranSetelah APBN
Jumlah s.dBulan Desember % Sisa
Program DukunganManajemen dan PelaksanaanTugas Teknis LainnyaKementerian Sosial (Satker 01)
326.447.000 323.901.350 99,22 2.545.650
Perencanaan dan Penganggaran 326.447.000 323.901.350 99,22 2.545.650Program Pemberdayaan Sosial(Satker 03)
5.881.260.000 5.823.264.000 99,01 57.996.000
Pemberdayaan SosialPerorangan, Keluarga danKelembagaan Masyarakat
4.905.356.000 4.849.414.000 98.89 55.942.000
Pengumpulan dan PengelolaanSumber Dana Sosial
490.900.000 489.350.000 99,68 1.550.000
Kepahlawanan, Keperintisankesetiakawanan dan RestorasiSosial
485.004.000 484.500.000 99,90 410.000
Program Rehabilitasi Sosial(Satker 04)
17.391.817.000 17.164.079.527 98,69 227.737.473
Rehabilitasi Sosial KorbanPenyalahgunaan Napza
591.280.000 581.280.000 98,31 10.000.000
Rehabilitasi Sosial OrangDengan Kecacatan
4.768.316.000 4.652.505.000 97,57 115.811.000
Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial 953.471.000 952.288.620 99,88 1.182.380Rehabilitasi dan PerlindunganSosial Anak
7.752.370.000 7.703.132.907 99,36 49.237.093
Pelayanan Sosial Lanjut Usia 3.326.380.000 3.274.880.000 98,45 51.500.000Program Perlindungan danJaminan Sosial (Satker 05)
11.279.562.000 11.076.516.400 98,20 203.045.600
Perlindungan Sosial KorbanBencana Alam
3.837.250.000 3.830.867.000 99,83 6.383.000
Perlindungan Sosial KorbanBencana Sosial
623.640.000 620.366.000 99,48 3.274.000
Jaminan Kesejahteraan Sosial(Bantuan Tunaibersyarat/Program KeluargaHarapan)
6.608.492.000 6.605.403.400 99,95 3.088.600
Asuransi Kesejahteraan Sosial(Askesos)
210.180.000 19.880.000 9,46 190.300.000
Program Penanganan FakirMiskin (Satker 06)
5.881.260.000 5.823.264.000 99,01 57.996.000
Penanggulangan KemiskinanPerdesaan
2.606.800.000 2.540.576.000 97,46 66.224.000
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 81
Sumber: Renstra (2013-2018), DIPA, PK dan Laporan Keuangan, diolah
Penanggulangan KemiskinanPerkotaan
2.334.350.000 2.177.318.000 93,27 157.032.000
Program Pendidikan,Pelatihan, Penelitian danPengembangan danPenyuluhan Sosial (Satker 11)
125.000.000 120.725.000 96,58 4.275.000
Penyuluhan Sosial KementerianSosial
125.000.000 120.725.000 96,58 4.275.000
Jumlah Seluruhnya 39.945.236.000 39.226.380.277 98,20 718.855.723
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 101
BAB IVPENUTUP
A. KESIMPULANDari penjelasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2016
Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat menetapkan target penanganan PMKS sebanyak 7.776
jiwa atau 0,18 % dari 4.320.000 jiwa populasi PMKS. Sedangkan realisasi penanganan
PMKS mencapai 14.256 jiwa atau 0,33 %. Dengan demikian capaian kinerja Dinas Sosial
Provinsi Jawa Barat melalui Program kegiatan yang bersumber dari APBD dan APBN
sebesar 183,33 % (kategori Sangat Baik) terdapat peningkatan karena pada tahun 2015
sebesar 174 %. Capaian positif ini karena adanya dukungan kebijakan, dukungan Sumber
Daya Manusia (SDM), sarana dan prasarana walaupun kondisinya masih kurang optimal,
juga dukungan pemerintah pusat melalui dana APBN dalam pelaksanaan pembangunan
kesejahteraan sosial di Provinsi Jawa Barat.
Selanjutnya secara fungsional target capaian kinerja dilaksanakan sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan memperhatikan kaidah
profesionalitas dan Akuntabiltas Kinerja Pemerintah Daerah.
Sebagai kesimpulan bahwa pembangunan Kesejahteraan Sosial yang dilaksanakan
oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat pada Tahun 2016 secara umum telah terlaksana
sesuai dengan target yang telah ditetapkan termasuk pelaksanaan kegiatan telah sesuai
dengan jadwal kegiatan, prosedur sesuai ketetapan, jumlah sasaran termasuk indikator
kinerja dilaksanakan sesuasi rencana. Pelaksanaan program kegiatan berjalan tepat waktu
sehingga pelayanan bidang kesejahteraan sosial tidak mengalami keterlambatan. Maka
secara umum dapat disimpulkan bahwa Program Kegiatan Pembanguan Bidang
Kesejahteraan Sosial di Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi
Jawa Barat efektif dan efisien serta akuntabel.
B. SARAN / REKOMENDASI
Berdasarkan beberapa kesimpulan tersebut di atas, maka ada beberapa
saran/rekomendasi antara lain:
1. Untuk mendapatkan capaian kinerja, analisa dan evaluasi perlu dilakukan standarisasi
ukuran kinerja, sehingga ada keseragaman dalam penilaian kinerja.
2. Diperlukan komitmen dan dukungan semua pihak untuk mencapai sasaran, indikator
kinerja sehingga nantinya akan tercapai visi misi yang telah ditetapkan.
3. Agar implementasi Sistem AKIP benar-benar efektif, perlu adanya sinergi antara
laporan kinerja dan laporan keuangan sebagai satu kesatuan, seingga realisasi
anggaran yang digunakan untuk melakukan kegiatan berbanding lurus dengan out put
maupun out comes kegiatan yang bersangkutan.
4. Dalam pelaksanaan pembangunan kesejahteraan sosial di Provinsi Jawa Barat masih
perlu didukung dengan anggaran yang bersumber dari APBN. Dalam implementasi
pembangunan bidang kesejahteraan sosial diperlukan sinergitas lintas sektoral instansi
pemerintah agar pembangunan kesejahteraan lebih maksimal.
5. Tetap mengembangkan pola penanganan PMKS yang inovatif, progresif dan
berkesinambungan.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 102
C. RENCANA TINDAK LANJUT1. Melakukan reviu atas perencanaan strategis, terutama sasaran strategis beserta
indikator kinerja RPJMD dan Renstra OPD sehingga berorientasi outcome dan dapat
menggambarkan kinerja utama yang akan dicapai oleh Pemerintah Provinsi.
2. Melakukan reviu Renstra yang mengacu sepenuhnya pada RPJMD.
3. Menyusun perencanaan program kegiatan mengacu pada hasil evaluasi Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP).
Cimahi, Januari 2017
KEPALA DINAS SOSIALPROVINSI JAWA BARAT
Drs. H. ARIFIN HARUN KERTASAPUTRAPembina Utama Madya
NIP. 19580206 198303 1 007