Upload
ayu-larissa-putri
View
218
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
poiuytre
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehilangan gigi merupakan masalah yang sering ditemukan. Hilangnya satu
atau beberapa gigi dapat mengakibatkan terganggunya keseimbangan susunan gigi
geligi. Bila hal tersebut tidak segera diatasi, maka akan terjadi gangguan pada fungsi
bicara, pengunyahan maupun estetik, yang mana hal tersebut dapat berdampak pada
kesehatan tubuh secara umum. Untuk mengatasi hal tersebut ada beberapa pilihan
perawatan antara lain dapat dibuatkan gigi tiruan jembatan, implant atau gigi tiruan
sebagian lepasan (Carr et al., 2011).
Kehilangan gigi dapat menyebabkan kelainan bicara serta memperburuk
penampilan (loss of appearance) (Deshraj & Shakya, 2012), gigi akan kehilangan
kontak dengan tetangganya, demikian pula gigi akan kehilangan lawan gigitnya
sehingga bila gigi sudah tidak mempunyai antagonis lagi maka akan terjadi
pergeseran, miring atau berputarnya gigi, dan erupsi berlebih (overeruption)
(Mahoorkar et al., 2010).
Pemakaian gigi tiruan mempunyai tujuan bukan hanya memperbaiki fungsi
pengunyahan, fonetik, dan estetik saja, tetapi juga harus dapat mempertahankan
kesehatan jaringan tersisa. Untuk tujuan terahir ini selain erat kaitannya dengan
pemeliharaan kebersihan mulut, juga bagaimana mengatur agar gaya-gaya yang
terjadi masih bersifat fungsional atau mengurangi besarnya gaya yang kemungkinan
akan merusak (Carr et al., 2011).
Gigi tiruan sebagian adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengembalikan
beberapa gigi asli yang hilang dengan dukungan utama adalah jaringan lunak di
bawah plat dasar dan dukungan tambahan dari gigi asli yang masih tertinggal dan
terpilih sebagai gigi pilar. Restorasi prostetik ini sering disebut juga Removable
Partial Denture (Gunadi et al., 2012).
Kehilangan atau tidak adanya gigi baik sebagian atau seluruhnya akan
menimbulkan berbagai gangguan pada orang tersebut. Oleh sebab itu sebaiknya
1
2
segera dibuatkan gigi tiruan pengganti.
Akibat-akibat yang timbul karena hilangnya gigi dalam jangka waktu yang
lama dan tidak segera dibuatkan gigi tiruan pengganti diantaranya antara lain pada
gigi asli yang hilang dapat terjadi penurunan efisiensi kunyah, gangguan fungsi
bicara, memperburuk penampilan. Pada gigi asli yang masih tertinggal dapat
terjadi drifting yaitu bergeraknya gigi tetangga ke daerah yang tak bergigi, erupsi
gigi antagonis yang berlebihan, gangguan pada sendi temporomandibular,
terbentuknya poket gingiva pada gigi miring dan berlanjut menjadi poket
periodontal (Gunadi et al, 2012).
Selain itu karena adanya beban berlebihan pada jaringan pendukung,
terjadi ketidaksesuaian oklusi dan terbentuk ruang yang memudahkan terjadinya
impaksi makanan. Oral hygiene pasien menjadi buruk, trauma periodontal akibat
gigi yang miring, efek terhadap jaringan lunak di dalam mulut, pada kasus
kehilangan gigi anterior dapat menimbulkan rasa malu dan rendah diri karena
estetis menjadi berkurang serta kurang sempurnanya pengucapan beberapa huruf
(Gunadi et al, 2012).
Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan gigi tiruan
sebagian diantaranya adalah gigi tiruan tersebut harus tahan lama, dapat
mempertahankan dan melindungi gigi yang masih ada serta jaringan yang
sekitarnya, tidak boleh merugikan pasien dalam bentuk apapun, mempunyai
konstruksi dan desain yang harmonis (Carr et al., 2011). Keberhasilan pembuatan
GTS sangat tergantung pada peran serta pasien untuk mau dan dapat beradaptasi
dalam pemakaiannya.
Pada kasus ini, pasien mengalami kehilangan gigi akibat pencabutan.
Selain karena keinginan pasien untuk mengganti gigi-giginya, akibat yang
ditimbulkan hilangnya gigi dalam waktu yang lama perlu diperhatikan. Pasien
mengalami kehilangan gigi 14, 15, 16, 17, 25 yang diklasifikasikan sebagai
kehilangan gigi sebagian RA Kennedy kelas III modifikasi 1 dan gigi 34, 35, 36,
3
37 45, 46 yang diklasifikasikan sebagai kehilangan gigi RB Kennedy kelas II
modifikasi 1.
Berdasarkan latar belakang tersebut, akan dibahas kasus kehilangan gigi
sebagian RA Kennedy kelas III modifikasi 1 dan RB Kennedy kelas II modifikasi
1.
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana menentukan rencana perawatan pasien sesuai dengan kasus
kehilangan gigi sebagian RA Kennedy kelas III modifikasi 1 dan RB Kennedy
kelas II modifikasi 1
2. Bagaimana membuat desain gigi tiruan dengan kasus kehilangan gigi sebagian
RA Kennedy kelas III modifikasi 1 dan RB Kennedy kelas II modifikasi 1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mahasiswa mampu menentukan rencana perawatan pasien sesuai dengan
kasus RA Kennedy kelas III modifikasi 1 dan RB Kennedy kelas II
modifikasi 1
2. Mahasiswa mampu membuat desain gigi tiruan dengan kasus RA Kennedy
kelas III modifikasi 1 dan RB Kennedy kelas II modifikasi 1