2
BAB I PENDAHULUAN Kematian ibu merupakan hasil dari interaksi berbagai aspek, baik aspek klinis, aspek sistem pelayanan kesehatan, maupun faktor-faktor non-kesehatan yang mempengaruhi pemberian pelayanan klinis dan terselenggaranya sistem pelayanan kesehatan secara optimal. Oleh karena itu, diperlukan kesamaan persepsi dan pengertian dari semua pihak mengenai pentingnya dan peran berbagai aspek tersebut dalam penanganan masalah kematian ibu sehingga strategi untuk mengatasinya harus merupakan integrasi menyeluruh dari berbagai aspek tersebut. Berdasarkan estimasi yang dibuat dari hasil SDKI tahun 1990 sampai 2007 menggunakan perhitungan exponensial, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2015 baru mencapai 161/100.000 kelahiran hidup,sementara target MDG Indonesia adalah 102/100.000 kelahiran hidup. Di seluruh dunia hampir 600.000 wanita usia 15 - 49 tahun meninggal setiap tahunnya akibat komplikasi dari kehamilan dan persalinan, hal ini menjadi masalah, khususnya di negara-negara berkembang. Dengan mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi terjadinya kematian maternal dan nyaris mati maternal yang berbeda disetiap daerah atau di fasilitas kesehatan maka kematian maternal ini dapat dicegah. Kematian maternal bukan hanya kejadian yang tragis, tetapi juga menjadi sebuah gambaran atas kualitas pelayanan obstetrik di sebuah negara. Menurut European Concerted Action pada penelitiannya Avoidable Death’s dengan membandingkan kematian maternal antar negara di dapati bahwa kematian maternal tergantung dari prevalensi penyakit yang di derita ibu yang bervariasi antara satu negara dengan negara lain. Hal ini di sebabkan oleh perbedaan dari kepedulian pemeriksaan kehamilan dan dipengaruhi oleh faktor demografi, sosioekonomi, dan faktor budaya. WHO memperkirakan setiap tahun terjadi 210 juta kehamilan di seluruh dunia, Dari jumlah ini 20 juta perempuan mengalami kesakitan sebagai akibat kehamilan, sekitar 8 juta mengalami komplikasi yang mengancam jiwa , tahun 1995 lebih dari 500.000 terjadi kematian maternal, dari jumlah ini sekitar 240.000 hampir 50% terjadi di negara-negara Asia Selatan dan Tenggara, termasuk Indonesia.

BAB I

Embed Size (px)

DESCRIPTION

nearmiss

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

Kematian ibu merupakan hasil dari interaksi berbagai aspek, baik aspek klinis, aspek sistem pelayanan kesehatan, maupun faktor-faktor non-kesehatan yang mempengaruhi pemberian pelayanan klinis dan terselenggaranya sistem pelayanan kesehatan secara optimal. Oleh karena itu, diperlukan kesamaan persepsi dan pengertian dari semua pihak mengenai pentingnya dan peran berbagai aspek tersebut dalam penanganan masalah kematian ibu sehingga strategi untuk mengatasinya harus merupakan integrasi menyeluruh dari berbagai aspek tersebut. Berdasarkan estimasi yang dibuat dari hasil SDKI tahun 1990 sampai 2007 menggunakan perhitungan exponensial, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2015 baru mencapai 161/100.000 kelahiran hidup,sementara target MDG Indonesia adalah 102/100.000 kelahiran hidup.

Di seluruh dunia hampir 600.000 wanita usia 15 - 49 tahun meninggal setiap tahunnya akibat komplikasi dari kehamilan dan persalinan, hal ini menjadi masalah, khususnya di negara-negara berkembang. Dengan mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi terjadinya kematian maternal dan nyaris mati maternal yang berbeda disetiap daerah atau di fasilitas kesehatan maka kematian maternal ini dapat dicegah. Kematian maternal bukan hanya kejadian yang tragis, tetapi juga menjadi sebuah gambaran atas kualitas pelayanan obstetrik di sebuah negara. Menurut European Concerted Action pada penelitiannya Avoidable Death’s dengan membandingkan kematian maternal antar negara di dapati bahwa kematian maternal tergantung dari prevalensi penyakit yang di derita ibu yang bervariasi antara satu negara dengan negara lain. Hal ini di sebabkan oleh perbedaan dari kepedulian pemeriksaan kehamilan dan dipengaruhi oleh faktor demografi, sosioekonomi, dan faktor budaya.

WHO memperkirakan setiap tahun terjadi 210 juta kehamilan di seluruh dunia, Dari jumlah ini 20 juta perempuan mengalami kesakitan sebagai akibat kehamilan, sekitar 8 juta mengalami komplikasi yang mengancam jiwa , tahun 1995 lebih dari 500.000 terjadi kematian maternal, dari jumlah ini sekitar 240.000 hampir 50% terjadi di negara-negara Asia Selatan dan Tenggara, termasuk Indonesia.