Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Umum
Pariwisata merupakan suatu kegiatan bepergian yang dilakukan seseorang untuk
sementara waktu dari suatu tempat asal ke tempat yang lain (daerah tujuan wisata), semata-
mata untuk menikmati kegiatan pertamasyaan atau rekreasi dalam rangka memenuhi
keinginan yang beraneka ragam. Kegiatan tersebut melibatkan berbagai industri pariwisata
yang mempunyai kaitan erat seperti transportasi, jasa akomodasi/penginapan, restoran,
pemandu wisata, dan lain-lain. Industri-industri pariwisata ini memegang peranan yang
sangat penting dalam pengembangan pariwisata.
Dalam menjalankan perannya, industri pariwisata harus menerapkan konsep dan
peraturan serta panduan yang berlaku dalam pengembangan pariwisata agar mampu
mempertahankan dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan yang nantinya bermuara
pada pemberian manfaat ekonomi bagi industri pariwisata dan masyarakat lokal. Industri-
industri pariwisata yang sangat berperan dalam pengembangan pariwisata diantaranya
adalah usaha jasa akomodasi atau industri perhotelan. Sehingga pengembangan industri
kepariwisataan khususnya industri jasa akomodasi/ perhotelan semakin penting, tidak
semata-mata hanya untuk meningkatkan kenyamanan wisatawan, tetapi juga dapat dampak
ekonomi yang ditimbulkan seperti meningkatkan pendapatan, memperluas kesempatan
kerja dan kesempatan berusaha.
Fungsi utama dari hotel adalah sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan tamu
(wisatawan atau pelancong) sebagai tempat tinggal sementara. Pada umumnya kebutuhan
utama para tamu dalam hotel adalah istirahat, tidur, mandi, makan, minum, hiburan dan lain-
lain. Namun dengan perkembangan dan kemajuan hotel sekarang ini, fungsi hotel bukan
saja sebagai tempat menginap atau istirahat bagi para tamu, namun fungsinya bertambah
sebagai tujuan konferensi, seminar, lokakarya, musyawarah nasional dan kegiatan
semacam itu yang tentunya membutuhkan sarana dan prasarana yang lengkap. Dengan
demikian fungsi hotel sebagai suatu sarana komersial berfungsi bukan hanya untuk
menginap, beristirahat, makan dan minum tetapi juga sebagai tempat melangsungkan
berbagai macam kegiatan sesuai dengan tujuan pendirian hotel tersebut.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dianggap penting untuk melakukan pengumpulan
data dan informasi mengenai perusahaan/usaha jasa akomodasi. Pengumpulan data
statistik hotel dan akomodasi ini dilakukan secara rutin setiap tahun. Nama dan alamat hotel
diperoleh dari hasil pendataan lapangan tahun sebelumnya. Sehingga untuk pelaksanaan
tahun 2015, daftar nama dan alamat hotel menjadi semakin lengkap.
Pedoman Pencacahan VHTL 1
1.2 Tujuan
Tujuan pencacahan perusahaan/usaha jasa akomodasi adalah sebagai berikut:
a. Mendapatkan karakteristik spesifik (profil) kegiatan usaha/perusahaan akomodasi.
b. Mendapatkan gambaran struktur pembiayaan.
c. Menyusun kerangka (sampling frame) untuk keperluan survei lainnya.
d. Mendapatkan informasi dasar tentang berbagai permasalahan usaha akomodasi di
Indonesia.
1.3 Cakupan
Pencacahan perusahaan/usaha jasa akomodasi ini dilaksanakan di seluruh wilayah
Indonesia yang meliputi seluruh usaha akomodasi komersial jangka pendek (sensus
lengkap). Kegiatan pendataan ini dilakukan oleh para petugas BPS daerah, baik BPS
provinsi, kabupaten, maupun kota. Perusahaan/usaha akomodasi komersial jangka pendek
yang dicakup dalam kegiatan ini meliputi seluruh hotel syariah (baik hotel syariah hilal-1
maupun syariah hilal-2), hotel bintang (bintang 1 sampai dengan bintang 5), hotel
nonbintang/melati, pondok wisata (home stay), penginapan remaja (youth hostel), vila, dan
jasa akomodasi jangka pendek lainnya seperti bungalo dan cottage.
Kriteria dan klasifikasi usaha-usaha akomodasi jangka pendek tersebut didasarkan
pada Permen Budpar No PM.86/HK.501/MKP/2010 tentang tata cara pendaftaran usaha
penyediaan akomodasi. Jenis usaha akomodasi meliputi: hotel (bintang dan non bintang),
bumi perkemahan, persinggahan karavan, vila, pondok wisata dan akomodasi lainnya.
Disamping itu, juga berdasarkan pada Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Republik Indonesia No. PM. 53/HM.001/MPEK/2013 tentang Standar Usaha Hotel. Dimana
pengklasifikasian hotel bintang dan nonbintang dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Usaha
(LSU) bidang Pariwisata. Kemudian dilengkapi dengan Permen Parekraf No 6 Tahun 2014
tentang perubahan atas Perman Parekraf no. PM. 53/HM.001/MPEK/2013.
Peraturan lainnya yang digunakan adalah Permen Parekraf No 9 Tahun 2014 tentang
Standar Usaha Pondok Wisata. Juga digunakan Permen Parekraf No 2 Tahun 2014 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Usaha Hotel Syariah. Konsep dan definisi yang digunakan pada
kegiatan ini juga mengacu pada Peraturan Kepala BPS No. 57 Tahun 2009 tentang
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia.
1.4 Data dan keterangan yang dikumpulkan
Data dan keterangan perusahaan/usaha yang dikumpulkan dalam pencacahan jasa
akomodasi jangka pendek ini meliputi :
a. Nama perusahaan/usaha, nama pemilik/pengusaha, dan alamat perusahaan/usaha,
Pedoman Pencacahan VHTL 2
b. Izin usaha, status badan hukum/usaha,
c. Tahun mulai beroperasi,
d. Jumlah hari kerja,
e. Teknologi informasi yang digunakan,
f. Penerapan sistem ramah lingkungan
g. Banyaknya kamar, tempat tidur dan tarif kamar per malam,
h. Fasilitas yang tersedia
i. Penggunaan ruang sidang
j. Karakteristik pekerja/karyawana
k. Pendapatan dan pengeluaran
l. Permodalan
1.5 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Waktu
1. Rancangan Kuesioner dan buku pedoman November 2014
2. Pengiriman dokumen ke daerah Desember 2014
3. Pencacahan Januari-Juni 2015
4. Pemeriksaan Januari-Juni 2015
5. Pengolahan dokumen di provinsi Februari-Juli 2015
6. Pengiriman data ke BPS RI Maret-Agustus 2015
7. Pengolahan data di BPS RI Agustus-Oktober 2015
8. Publikasi November 2015
Pedoman Pencacahan VHTL 3
Pedoman Pencacahan VHTL 4
BAB II
METODOLOGI PENGUMPULAN DATA DAN ORGANISASI SURVEI
2.1 Metodologi
Pendataan dilakukan dengan cara sensus lengkap terhadap semua perusahaan/
usaha jasa akomodasi komersial yang tergolong jangka pendek. Pencacahan perusahaan/
usaha tersebut dilaksanakan dengan cara wawancara langsung. Namun apabila tidak memungkinkan untuk diselesaikan, maka kuesioner dapat ditinggal dengan memberikan
penjelasan terlebih dahulu mengenai cara pengisian kuesioner secara benar. Kuesioner
dapat diambil kembali apabila telah terisi lengkap. Responden dalam pencacahan ini adalah
pengusaha jasa akomodasi, pengelola atau orang yang mengetahui tentang kegiatan
pengelolaan hotel dan akomodasi jangka pendek.
2.2 Organisasi Survei
Untuk memperlancar pelaksanaan lapangan pencacahan perusahaan/usaha jasa
akomodasi jangka pendek ini, maka perlu ditentukan mengenai berbagai proses kegiatan
sebagaimana dijelaskan berikut ini.
a. Dokumen Yang Digunakan
Dokumen yang digunakan pada pencacahan perusahaan/usaha jasa akomodasi
jangka pendek ini adalah kuesioner VHTL dan buku pedoman pencacahan. Kuesioner
VHTL berisi rincian pertanyaan mengenai karakteristik perusahaan/usaha jasa
akomodasi yang hendak dikunjungi.
b. Arus Dokumen
Kuesioner VHTL dikirim dari BPS RI ke BPS provinsi yang kemudian diteruskan
ke BPS kabupaten/kota untuk dibagikan kepada petugas pengumpul data (pencacah).
Setelah pencacahan selesai, petugas pengumpul data menyerahkan kuesioner VHTL
ke BPS kabupaten/kota untuk diperiksa baik kelengkapan isian maupun
konsistensinya oleh pengawas kabupaten/kota. Selanjutnya kuesioner VHTL dikirim ke
BPS provinsi untuk di entri. Pengolahan data dilakukan di BPS provinsi. Dokumen
yang sudah diimput ke dalam komputer (entry data) selanjutnya dikirim ke
Subdirektorat Statistik Pariwisata, BPS RI. dengan alamat email
[email protected]; dengan tembusan [email protected] atau
Pedoman Pencacahan VHTL 5
mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]
Pedoman Pencacahan VHTL 6
b. Alur Pengiriman Dokumen/Data
2.3 Tugas Pencacah
a. Melakukan pencacahan setiap perusahaan/usaha dengan menggunakan
kuesioner VHTL berdasarkan direktori hasil pencacahan tahun sebelumnya dan
berdasarkan temuan terhadap usaha baru pada saat pelaksanaan pendataan.
b. Mengikuti pertemuan dengan Pengawas Kabupaten/Kota atau KSK untuk
membahas berbagai temuan/masalah yang ditemukan di lapangan dan cara
mengatasinya.
c. Melakukan kunjungan ulang terhadap responden yang isian kuesionernya belum
lengkap atau bermasalah dengan disertai Pengawas/KSK.
d. Menyerahkan seluruh kuesioner hasil pencacahan (kuesioner VHTL) ke
Pengawas/KSK.
e. Menepati jadwal pelaksanaan pencacahan VHTL.
BPS PUSAT‐SUBDIT PARIWISATA
Start Penerimaan dan Pendistribusian
Dokumen VHTL ke Petugas
PelaksanaanPencacahan Usaha Jasa Akomodasi
Kuesioner VHTL Hasil Pelaksanaan Pencacahan
Pengiriman Kuesioner Hasil Pencacahan ke
BPS Provinsi
Pembuatan Program Aplikasi
Program Aplikasi Entri Data
Program Aplikasi Tabulasi
Start
Estimasi Data Nonrespon
Penyusunan Publikasi VHTL
Desiminasi Statistik Hotel dan Jasa Akomodasi
Tabulasi Data VHTL
Pengolahan/ Entri Data Dokumen VHTL
Instalasi Program Entri Data
Pengiriman Data VHTL Hasil Entri ke BPS RI
Penerimaan dan Pengiriman Dokumen VHTL ke BPS Kab/Kota
PengirimanDokumen VHTL ke
BPS Provinsi
BPS PROPINSI BPS KAB/KOTA
Kompilasi Data VHTL
Pembuatan Kuesioner & Buku Pedoman VHTL
BAB III
PEDOMAN PENGISIAN DAFTAR VHTL
3.1. Tata Tertib Pengisian Daftar VHTL
a. Semua pengisian daftar harus menggunakan pensil hitam.
b. Isian harus ditulis dengan jelas dan mudah dibaca. Penulisan menggunakan huruf
kapital (balok), tidak boleh disingkat, kecuali singkatan yang sudah umum. Angka
harus ditulis dengan angka biasa (bukan angka romawi).
c. Perhatikan instruksi/rambu-rambu tata cara pengisian di setiap pertanyaan.
d. Pengisian daftar menggunakan beberapa cara:
Mengisi keterangan/jawaban pada tempat yang tersedia
Penulisan angka ke dalam kotak mengikuti kaidah penuh tepi kanan (right
justified).
3.2. Tata Cara Pengisian Daftar VHTL
Karakteristik usaha jasa akomodasi yang dikumpulkan sangat beragam, oleh karena
itu untuk memudahkan pengisian, kuesioner tersebut dikelompokkan menjadi beberapa blok
yaitu :
1. Blok I. Pengenalan Tempat
2. Blok II. Keterangan Perusahaan
3. Blok III. Pekerja
4. Blok IV. Balas Jasa Pekerja
5. Blok V. Pendapatan dan Pengeluaran
6. Blok VI. Permodalan
7. Blok VII. Kritik dan Saran
8. Blok VIII. Pengesahan
9. Blok IX. Keterangan Petugas
10. Blok X. Catatan
BLOK I : PENGENALAN TEMPAT
Blok ini digunakan untuk mencatat identitas responden, dalam hal ini adalah
perusahaaan/usaha jasa akomodasi. Identitas ini digunakan untuk memudahkan proses
pengolahan dan untuk mengetahui kelengkapan pemasukan dokumen.
Pedoman Pencacahan VHTL 7
Rincian 1 s.d Rincian 4:
Isian nama dan kode provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan kelurahan/desa sesuai
dengan keberadaan perusahaan/usaha akomodasi tersebut pada saat pencacahan. Isian
tersebut dapat mengacu pada Master File Desa yang tersedia.
Rincian 6 s.d. Rincian 8:
Tulis nama lengkap perusahaan/usaha akomodasi, nama General Manager, dan
alamat lengkap perusahaan/usaha akomodasi jangka pendek tersebut. Penulisan nama
perusahaan/usaha jasa akomodasi diawali dengan nama, kemudian diikuti dengan jenis
usahanya.
Contoh 1:
6. Nama lengkap usaha akomodasi: SHERATON BANDUNG HOTEL & TOWERS. 7. Nama General Manager : CHARLES IDRIS 8. Alamat lengkap usaha akomodasi:
Alamat tempat usaha : JL. IR. H. JUANDA NO. 390, BANDUNG. Kode Pos : 40135 Nomor Telepon : (022) 2500303 Nomor Faksimili : (022) 2500301 E-mail : [email protected] Website : http://www.sheratonbandung.com
Contoh 2:
6. Nama lengkap usaha akomodasi: DEEP PURPLE HOMESTAY. 7. Nama General Manager : CHAER JUMADI 8. Alamat lengkap usaha akomodasi:
Alamat tempat usaha : GEDONGKIWO MJ I /784, YOGYAKARTA. Kode Pos : 55133 Nomor Telepon : (0274) 7845868 Nomor Faksimili : (0274) 7845868 E-mail : [email protected] Website : http://www.deeppurple.com
BLOK II: KETERANGAN PERUSAHAAN
Rincian 1: Klasifikasi usaha akomodasi
Lingkari kode klasifikasi usaha akomodasi yang sesuai dan tuliskan kode ke kotak
Pedoman Pencacahan VHTL 8
yang tersedia. Klasifikasi usaha akomodasi merupakan standar usaha hotel yang
dirumuskan pada kualifikasi usaha hotel dan atau penggolongan kelas usaha hotel yang
mencakup aspek produk, pelayanan, dan pengelolaan usaha hotel. Isian pada rincian ini
didasarkan pada jawaban responden yang dibuktikan dengan sertifikat yang dimilikinya.
Baik sertifikat yang dikeluarkan oleh PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia)
maupun LSU (Lembaga Sertifikasi Usaha) Bidang Pariwisata.
Usaha Penyediaan Akomodasi adalah usaha yang menyediakan akomodasi jangka pendek untuk pengunjung dan pelancong lainnya. Termasuk penyediaan akomodasi yang
lebih lama untuk pelajar, pekerja dan sejenisnya. Penyediaan akomodasi dapat hanya
menyediakan fasilitas akomodasi saja atau fasilitas akomodasi dan fasilitas makanan dan
minuman, atau fasilitas akomodasi, makanan dan minuman dan/atau fasilitas rekreasi. (KBLI
2009).
Penyediaan Akomodasi Jangka Pendek adalah penyediaan akomodasi, khususnya untuk harian atau mingguan, pada prinsipnya untuk tinggal dalam jangka pendek sebagai
pengunjung. Termasuk penyediaan akomodasi dengan furnitur, lengkap dengan dapur,
dengan atau tanpa jasa pramuwisma dan sering kali termasuk beberapa tambahan jasa dan
fasilitas seperti fasilitas parkir, binatu, kolam renang, ruang olahraga, fasilitas rekreasi dan
ruang rapat. Termasuk juga akomodasi yang disediakan oleh berbagai macam hotel,
penginapan, losmen, hostel, villa dan lain-lain. (KBLI 2009).
Usaha Hotel Syariah adalah usaha hotel yang penyelenggaraannya harus memenuhi kriteria Usaha Hotel Syariah sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri ini. Baik yang
mencakup aspek produk, pelayanan, maupun pengelolaan. (Permen Parekraf No. 2 Tahun
2014).
Kode klasifikasi usaha akomodasi yang digunakan pada rincian ini meliputi:
Kode 1 : Syariah Hilal 1
Hotel Syariah Hilal-1 adalah penggolongan untuk usaha hotel syariah yang dinilai memenuhi seluruh kriteria Usaha Hotel Syariah yang diperlukan untuk
melayani kebutuhan minimal wisatawan muslim. (Permen Parekraf No. 2 Tahun
2014)
Kode 2 : Syariah Hilal 2
Hotel Syariah Hilal-2 adalah penggolongan untuk Usaha Hotel Syariah yang dinilai memenuhi seluruh Kriteria Usaha Hotel Syariah yang diperlukan untuk
melayani kebutuhan moderat wisatawan muslim. (Permen Parekraf No. 2 Tahun
2014)
Pedoman Pencacahan VHTL 9
Kode 3 : Bintang 1
Hotel Bintang adalah usaha penyediaan akomodasi yang memenuhi ketentuan persyaratan sebagai hotel bintang yang ditetapkan dalam surat keputusan
instansi yang membinanya. (KBLI 2009)
Hotel Bintang Satu adalah usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan, makan minum serta jasa lainnya bagi umum dengan menggunakan sebagian
atau seluruh bangunan. Usaha ini dikelola secara komersial serta memenuhi
ketentuan persyaratan sebagai hotel bintang satu yang ditetapkan dalam surat
keputusan instansi yang membinanya. (KBLI 2009)
Kode 4 : Bintang 2
Hotel Bintang Dua adalah usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan, makan minum serta jasa lainnya bagi umum dengan menggunakan sebagian
atau seluruh bangunan. Usaha ini dikelola secara komersial serta memenuhi
ketentuan persyaratan sebagai hotel bintang dua yang ditetapkan dalam surat
keputusan instansi yang membinanya. (KBLI 2009)
Kode 5 : Bintang 3
Hotel Bintang Tiga adalah usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan, makan minum serta jasa lainnya bagi umum dengan menggunakan sebagian
atau seluruh bangunan. Usaha ini dikelola secara komersial serta memenuhi
ketentuan persyaratan sebagai hotel bintang tiga yang ditetapkan dalam surat
keputusan instansi yang membinanya. (KBLI 2009)
Kode 6 : Bintang 4
Hotel Bintang Empat adalah usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan, makan minum serta jasa lainnya bagi umum dengan menggunakan sebagian
atau seluruh bangunan. Usaha ini dikelola secara komersial serta memenuhi
ketentuan persyaratan sebagai hotel bintang empat yang ditetapkan dalam surat
keputusan instansi yang membinanya. (KBLI 2009)
Kode 7 : Bintang 5
Hotel Bintang Lima adalah Kelompok ini mencakup usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan, makan minum serta jasa lainnya bagi umum dengan
menggunakan sebagian atau seluruh bangunan. Usaha ini dikelola secara
komersial serta memenuhi ketentuan persyaratan sebagai hotel bintang lima
(termasuk lima berlian) yang ditetapkan dalam surat keputusan instansi yang
membinanya. (KBLI 2009)
Pedoman Pencacahan VHTL 10
Kode 8 : Nonbintang/Melati
Hotel non bintang/melati adalah usaha penyediaan akomodasi yang memenuhi ketentuan sebagai hotel melati yang ditetapkan dalam surat
keputusan instansi yang membinanya. Termasuk motel. (KBLI 2009)
Kode 9 : Pondok Wisata (Home Stay)
Pondok Wisata (Home Stay) adalah usaha penyediaan akomodasi berupa bangunan rumah tinggal yang dihuni oleh pemiliknya dan dimanfaatkan
sebagian untuk disewakan dengan memberikan kesempatan kepada wisatawan
untuk berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari pemiliknya. (Permen Parekraf
No. 9 Tahun 2014)
Kode 10 : Penginapan remaja (Youth Hostel)
Penginapan remaja (Youth Hostel) adalah usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan bagi remaja sebagai akomodasi dalam rangka kegiatan pariwisata
dengan tujuan untuk rekreasi, memperluas pengetahuan/pengalaman dan
perjalanan. (KBLI 2009)
Kode 11 : Vila
Vila adalah usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan bagi umum yang merupakan rumah-rumah pribadi yang khusus disewakan kepada wisatawan
berikut fasilitasnya dan dikelola sendiri oleh pemiliknya. (KBLI 2009)
Kode 12 : Jasa akomodasi jangka pendek lainnya
Jasa akomodasi jangka pendek lainnya adalah usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan yang tidak termasuk salah satu di atas, misalnya
bungalo, cottage, dan lain-lain. (KBLI 2009)
Rincian 2: Apakah usaha akomodasi ini sudah memperoleh sertifikasi usaha ?
Lingkari kode jawaban yang sesuai dan tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.
Tuliskan kode 1 jika ”Ya” dan kode 2 jika ”Tidak”.
Sertifikasi Usaha Hotel adalah proses pemberian sertifikat kepada usaha hotel untuk mendukung peningkatan mutu produk, pelayanan dan pengelolaan usaha hotel melalui
penilaian kesesuaian standar usaha hotel. (Permen Parekraf No.
PM.53/HM.001/MPEK/2013)
Sertifikat Usaha Pariwisata adalah bukti tertulis yang diberikan oleh lembaga sertifikasi usaha pariwisata kepada usaha pariwisata yang telah memenuhi standar usaha pariwisata.
Pedoman Pencacahan VHTL 11
Rincian 3: Jika "Ya" (R.2. berkode 1), dari instansi/lembaga mana yang mengeluarkan ?
Jika rincian 2 diatas berkode 1 (”Ya”), maka isikan lembaga yang mengeluarkan
sertifikat tersebut. Lingkari kode jawaban yang sesuai dan tuliskan ke dalam kotak yang
tersedia.
Kode lembaga yang mengeluarkan sertifikat pada rincian ini meliputi:
Kode 1 : PHRI
PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) adalah sebuah organisasi perusahaan yang beranggotakan para pengusaha hotel, restoran, jasa pangan,
dan jasa boga.
Kode 2 : LSU Bidang Pariwisata
Lembaga Sertifikasi Usaha Bidang Pariwisata (LSU Bidang Pariwisata) adalah lembaga mandiri yang berwenang melakukan sertifikasi usaha di bidang
pariwisata sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kode 3 : DSN-MUI
Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) adalah bagian dari struktur kelembagaan MUI yang bertindak sebagai Lembaga Sertifikasi di
bidang Usaha Pariwisata Syariah.
Kode 4 : Lainnya . . . . . . . . . . . (sebutkan)
Jika usaha akomodasi tersebut telah memiliki sertifikat klasifikasi usaha
akomodasi dari lembaga/ instansi selain dari ketiga yang telah disebutkan
sebelumnya. Kemudian sebutkan instansi/lembaga yang mengeluarkannya.
Rincian 4: Dalam operasionalnya, Izin usaha akomodasi yang dimiliki adalah
Lingkari kode jawaban yang sesuai dan tuliskan kode ke kotak yang tersedia. Rincian
ini dimaksudkan untuk mengetahui kepemilikan izin operasional dari usaha akomodasi yang
dicacah. Jika jawaban responden berkode 3 (izin lainnya) agar dituliskan jenis izinnya pada
tempat yang tersedia.
Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) adalah dokumen resmi yang membuktikan bahwa usaha pariwisata yang dilakukan oleh pengusaha telah tercantum di dalam daftar usaha
pariwisata menurut Peraturan Menteri yang wajib didaftarkan oleh setiap pengusaha usaha
pariwisata. Diterbitkan oleh Bupati/Walikota kecuali DKI Jakarta oleh Gubernur.
Izin Tetap Usaha Pariwisata (ITUP) adalah izin tetap usaha pariwisata bidang kawasan pariwisata yang berisi hal-hal sesuai dengan Peraturan Menteri yang wajib didaftarkan oleh
Pedoman Pencacahan VHTL 12
setiap pengusaha usaha pariwisata. Dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Izin Terpadu di tiap
kabupaten/kota.
Rincian 5: Bentuk badan hukum perusahaan/usaha akomodasi
Lingkari salah satu kode 1 sampai dengan kode 6 dan tuliskan kode jawaban pada
kotak yang tersedia.
Badan hukum perusahaan/usaha adalah status badan hukum yang telah dimiliki oleh suatu kegiatan ekonomi/usaha berdasarkan akte pendiriannya yang dikeluarkan oleh
notaris, berupa akte notaris, atau berdasarkan surat keputusan dari pejabat yang
berwenang.
Kode badan hukum/usaha yang digunakan pada rincian ini meliputi:
Kode 1 : PT/PT Persero
Perseroan Terbatas (PT) adalah perusahaan yang berstatus badan hukum, didirikan dengan modal yang terbagi dalam saham-saham dan pemegang
saham bertanggung jawab terbatas pada nilai nominal saham yang dimiliki.
Dalam menjalankan kegiatannya pemegang saham ikut serta berperan
tergantung besar kecilnya jumlah saham yang dimiliki, atau berdasarkan
perjanjian antara pemegang saham.
PT Persero merupakan perusahaan yang saham-sahamnya dimiliki oleh negara (pemerintah), dan kekayaan perusahaan dipisahkan dari kekayaan negara
dengan tujuan mencari keuntungan maksimal dengan menggunakan faktor-
faktor produksi secara efisien.
Kode 2 : Yayasan
Yayasan merupakan sebuah badan hukum dengan kekayaan yang dipisahkan. Tujuan pendiriannya dititikberatkan pada usaha sosial dan bukan mencari
untung.
Kode 3 : Koperasi
Koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata
susunan ekonomi sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan.
Kode 4 : CV
CV (Commanditair Venootschap) merupakan suatu bentuk perjanjian kerjasama untuk berusaha antara orang-orang yang bersedia memimpin,
mengatur perusahaan dan bertanggung jawab penuh atas kekayaan pribadinya,
Pedoman Pencacahan VHTL 13
dengan orang-orang yang memberikan pinjaman dan tidak bersedia memimpin
perusahaan serta bertanggungjawab pada kekayaan yang diikutsertakan dalam
perusahaan tersebut.
Kode 5 : Firma
Firma adalah suatu persekutuan untuk menjalankan perusahaan dengan nama bersama, masing-masing anggota firma bertanggung jawab sepenuhnya atas
segala perikatan. Laba yang diperoleh dibagi bersama-sama dan rugi dari
perusahaan ditanggung bersama pula.
Kode 6 : Tidak berbadan hukum/Perseorangan
Perseorangan merupakan usaha/ perusahaan yang belum mempunyai badan hukum/usaha, biasanya untuk usaha-usaha perorangan.
Rincian 6: Tahun mulai beroperasi
Tuliskan tahun mulai beroperasi usaha/perusahaan akomodasi tersebut, dan
pindahkan kedalam kotak yang tersedia.
Tahun mulai beroperasi adalah tahun pertama kali perusahaan/usaha akomodasi tersebut mulai beroperasi untuk menerima tamu menginap. Jika tidak diketahui kapan mulai
beroperasi untuk menerima tamu menginap, dapat didekati dengan tahun yang tercantum
pada akte pendirian kegiatan usaha tersebut. Apabila suatu kegiatan usaha berubah kegiatan utamanya, maka tahun beroperasi adalah tahun pada kegiatan utama terakhir.
Catatan: Apabila suatu perusahaan/usaha pernah mengalami masa tidak beroperasi (tidak aktif),
maka tahun berdiri tetap tahun yang lama, kecuali setelah masa tidak aktif, perusahaan
tersebut berubah kegiatan utamanya.
Contoh: Tahun 1986 suatu perusahaan mulai beroperasi, pada tahun 1995 - 1997 perusahaan itu
tidak aktif, tetapi tahun 1998 aktif kembali, maka perusahaan tersebut mulai beroperasi
tetap tahun 1986.
Rincian 7: Isikan banyaknya hari kerja pada bulan-bulan kegiatan selama Tahun 2014
Tuliskan banyaknya hari kerja pada bulan-bulan kegiatan selama Tahun 2014 sesuai
dengan kolom yang telah disediakan. Tuliskan pula hasil penjumlahan hari kerja selama
Tahun 2014 dalam kolom jumlah. Kemudian pindahkan isian pada kolom jumlah tersebut
kedalam kotak yang tersedia.
Pedoman Pencacahan VHTL 14
Hari kerja adalah hari perusahaan melakukan kegiatan operasional usaha dan ada seorang atau lebih yang bekerja secara terus menerus paling sedikit satu jam per hari
Rincian 8.a: Apakah dalam operasional atau pengelolaan usaha, perusahaan menerapkan teknologi komputer?
Lingkari kode 1 jika dalam operasional atau pengelolaan usaha, perusahaan
menerapkan teknologi komputer dan kode 2 jika ”Tidak”. Tuliskan kode jawaban ke kotak
yang tersedia. Jika jawaban berkode 2 atau ”Tidak” langsung lanjutkan ke rincian 9.
Rincian 8.b: Jumlah unit komputer yang dimiliki dan digunakan dalam operasional usaha/perusahaan . . . . unit
Rincian 8.b. hanya terisi jika rincian 8.a. berkode 1 atau ”Ya”. Tuliskan jumlah
komputer yang dimiliki oleh perusahaan/usaha jasa akomodasi tersebut dalam satuan unit.
Rincian 8.c: Apakah komputer tersebut ada yang digunakan untuk mengakses internet?
Lingkari kode 1 jika komputer tersebut digunakan untuk mengakses internet dan kode
2 jika ”Tidak”. Tuliskan kode jawaban ke kotak yang tersedia. Jika jawaban berkode 2 atau
”Tidak”, langsung lanjutkan ke rincian 9.
Internet (interconnected-networking) ialah rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Sistem Internet ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara
global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket.
Rincian 8.d: Apakah dalam transaksi usahanya menggunakan fasilitas E-commerce?
Rincian ini hanya diisi apabila jawaban rincian 8.c berkode 1 atau ”Ya”. Lingkari kode 1
jika ”Ya” dan kode 2 bila ”Tidak”. Tuliskan kode jawaban ke dalam kotak yang tersedia.
E-Commerce adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, website atau jaringan komputer
lainnya.
Rincian 9: Apakah Pembayaran dapat melalui kartu kredit (credit card)/ kartu ATM (debit card)?
Lingkari kode 1 jika ”Ya” dan kode 2 jika ”Tidak”. Tuliskan kode jawaban ke kotak yang
tersedia.
Kartu kredit adalah suatu jenis penyelesaian transaksi ritel (retail) dan sistem kredit, yang namanya berasal dari kartu plastik yang diterbitkan kepada pengguna sistem tersebut. Kartu
kredit memiliki bentuk dan ukuran yang standar.
Kartu debit adalah sebuah kartu pembayaran secara elektronik yang diterbitkan oleh Bank.
Pedoman Pencacahan VHTL 15
http://id.wikipedia.org/wiki/Elektronikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bank
Kartu ini dapat berfungsi sebagai pengganti pembayaran dengan uang tunai. Kartu ini
mengacu pada saldo tabungan bank anda di bank penerbit tersebut. Fungsi dari kartu debit
adalah untuk memudahkan pembayaran ketika berbelanja tanpa harus membawa uang
tunai. Kartu debit biasanya juga memungkinkan untuk penarikan uang tunai secara instan,
karena dapat bertindak sebagai kartu ATM untuk penarikan tunai.
Rincian 10: Apakah melayani pemesanan kamar melalui internet?
Lingkari kode 1 jika ”Ya” dan kode 2 bila ”Tidak”. Tuliskan kode jawaban ke dalam
kotak yang tersedia.
Rincian 11: Sarana promosi yang digunakan
Media apakah yang digunakan olah pihak akomodasi dalam mempromosikan
usahanya. Lingkari kode jawaban yang sesuai, pilihan dapat lebih dari satu, jumlahkan kode
media yang dilingkari kemudian tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.
Rincian 12: Sistem penyediaan air bersih
Lingkari kode 1 jika hanya menggunakan air tanah, kode 2 jika hanya menggunakan
PDAM, dan kode 3 jika menggunakan air tanah dan PDAM. Tuliskan kode jawaban tersebut
ke dalam kotak yang tersedia.
Rincian 13.a: Apakah dalam beroperasi, sudah menjalankan sistem ramah lingkungan?
Lingkari kode 1 jika ”ya” dan kode 2 bila ”tidak”. Tuliskan kode jawaban ke kotak yang
tersedia. Jika kode 2, langsung ke rincian 14.
Sistem ramah lingkungan adalah suatu sistem yang bertujuan untuk mencegah kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Contoh sistem ramah lingkungan:
penghematan energi (listrik, air, AC dsb), penggunaan air daur ulang, penggunaan energi
alternatif dan sebagainya
Rincian 13.b: Jika “Ya”, apakah ada donasi yang disisihkan dari biaya pengunjung?
Rincian ini hanya terisi apabila jawaban rincian 13.a berkode 1 atau ”Ya”. Lingkari
kode 1 jika ada donasi dari pengunjung hotel yang digunakan untuk menjalankan sistem
ramah lingkungan, dan kode 2 jika ”tidak”. Tuliskan kode jawaban ke kotak yang tersedia.
Rincian 14: Apakah ada lahan khusus yang diperuntukkan sebagai lahan konservasi lingkungan, seperti taman dan lain-lain?
Lingkari kode 1 jika ada lahan khusus yang diperuntukkan untuk konservasi
lingkungan dan kode 2 jika ”Tidak”. Tuliskan kode jawaban ke kotak yang tersedia.
Konservasi lingkungan adalah upaya pelestarian lingkungan, tetapi tetap memperhatikan,
Pedoman Pencacahan VHTL 16
http://id.wikipedia.org/wiki/Tabunganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Uanghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kartu_ATM&action=edit&redlink=1
manfaat yang dapat di peroleh pada saat itu dengan tetap mempertahankan keberadaan
setiap komponen lingkungan untuk pemanfaatan masa depan.
Rincian 15: Apakah sudah melakukan konservasi energi, seperti penggunaan energi surya ?
Lingkari kode 1 jika usaha ini sudah melakukan konservasi energi dan kode 2 jika
”Tidak”. Tuliskan kode jawaban yang sesuai ke kotak yang tersedia.
Konservasi energi adalah upaya sistematis, terencana, dan terpadu guna melestarikan sumber daya energi dalam negeri serta meningkatkan efisiensi pemanfaatannya.
Pelaksanaan konservasi energi mencakup seluruh aspek dalam pengelolaan energi yaitu:
penyediaan energi, pengusahaan energi, pemanfaatan energi, konservasi sumber daya
energi. Misalnya penggunaan energi surya.
Rincian 16: Apakah sudah memberlakukan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) ?
Lingkari kode 1 jika usaha ini sudah memberlakukan konsep 3R dan kode 2 jika
”Tidak”. Tuliskan kode jawaban yang sesuai ke kotak yang tersedia.
Reduce (Mengurangi) yaitu mengurangi segala sesuatu yang menyebabkan timbulnya sampah, contoh: menggunakan kedua sisi kertas untuk penulisan dan fotokopi,
menyediakan jaringan informasi dengan komputer (tanpa kertas), menggunakan produk
yang dapat diisi ulang.
Reuse (Guna ulang) yaitu kegiatan penggunaan kembali sampah yang masih digunakan baik untuk fungsi yang sama maupun fungsi lain, contoh: menggunakan alat kantor yang
dapat digunakan berulang-ulang, menggunakan sisi kertas yang masih kosong untuk
menulis.
Recycle (Mendaur ulang) yaitu mengolah sampah menjadi produk baru lagi, contoh: mengolah sampah organik menjadi kompos.
Rincian 17: Sistem pengolahan limbah
Lingkari kode 1 jika sistem pengolahan limbah menggunakan instalasi pengolah
limbah internal dan kode 2 jika tidak dilakukan pengolahan limbah terlebih dahulu tetapi
langsung dibuang keluar kawasan. Tuliskan kode jawaban ke dalam kotak yang tersedia.
Rincian 18: Lokasi bangunan usaha akomodasi
Lingkari kode jawaban yang sesuai dan tuliskan kode jawaban ke kotak yang tersedia.
Lingkari kode 1 jika ”Berdiri Sendiri”, kode 2 jika ”Menyatu dengan Bangunan Lain”, dan
kode 3 jika ”Berada di Kawasan Wisata”.
Berdiri sendiri : apabila bangunan hotel tersebut berdiri sendiri dan tidak satu bangunan
Pedoman Pencacahan VHTL 17
dengan bangunan lainnya.
Menyatu dengan bangunan lain : apabila bangunan hotel tersebut menyatu dengan bangunan lain seperti apartemen, mall dan sebagainya.
Berada di kawasan wisata : apabila bangunan hotel tersebut berada di kawasan wisata dengan tidak memandang berdiri sendiri maupun menyatu dengan bangunan lain.
Misalnya Hotel Mercure di Ancol berada di kawasan wisata. Bangunan Hotel Ever Green di
Puncak berdiri sendiri. Bangunan Hotel BEST WESTERN Grand Palace Kemayoran
menyatu dengan bangunan lain.
Rincian 19: Jarak usaha akomodasi dari:
Isikan jarak terdekat dari usaha akomodasi (dalam km) ke fasilitas penunjang moda
transportasi. Jarak yang dimaksud adalah jarak tempuh yang terdekat dan masih dalam satu
provinsi. Apabila di dalam provinsi dimana usaha akomodasi itu berada tidak memiliki
fasilitas-fasilitas penunjang transportasi (bandara, terminal, dan stasiun) maka ditulis tanda
strip (-).
Fasilitas penunjang moda transortasi tersebut meliputi:
a. Bandara (Jarak usaha akomodasi dengan bandara terdekat);
b. Terminal (Jarak usaha akomodasi dengan terminal terdekat);
c. Stasiun (Jarak usaha akomodasi dengan stasiun kereta api terdekat).
Rincian 20.a: Apakah usaha akomodasi ini menjadi anggota asosiasi perhotelan?
Lingkari kode 1 jika ”Ya” dan kode 2 jika ”Tidak”. Kemudian pindahkan ke dalam kotak
yang tersedia. Asosiasi yang bergerak dibidang perhotelan misalnya PHRI, JIHA dan
sebagainya.
Rincian 20.b: Jika “Ya” tuliskan nama asosiasi :
Jika R.20.a berkode 1, maka tuliskan nama asosiasi perhotelan yang diikutinya.
Rincian 21.a: Status Pengusahaan Akomodasi
Lingkari kode jawaban yang sesuai dan tuliskan kode jawaban ke kotak yang tersedia.
Hotel Chain Internasional: hotel yang pengelolaannya berada dibawah manajemen jaringan hotel Internasional. Pengelolaannya dapat berbentuk kontrak manajemen dan atau
waralaba (franchise). Contoh : Hyatt Group, Ibis Group, Sangrila Group, Hilton Group dan
sebagainya.
Hotel Chain Nasional: hotel yang pengelolaannya berada dibawah manajemen jaringan
Pedoman Pencacahan VHTL 18
hotel nasional yang berada didalam negeri. Pengelolaannya dapat berbentuk kontrak
manajemen dan atau “franchise”. Contoh: Natour Group, Horison Group, Sahid Group dan
sebagainya.
Sendiri/mandiri: pengelolaan hotel dengan manajemen sendiri.
Rincian 21.b: Tulis nama kelompok (group pengelolaan) usaha akomodasi: . . . . . . . .
Jika rincian 21.a berkode 1 atau 2 maka tuliskan nama kelompok/group pengelolanya.
Rincian 22: Banyaknya kamar, tempat tidur, kapasitas tamu, dan tarif kamar per malam pada saat pencacahan
Kolom (1): Jenis Kamar
Dirinci menurut : 1. Kamar Nonsuite (Standard, Superior, dan Deluxe)
2. Kamar Suite (Junior Suite, Suite dan Presidential Suite)
Suite room adalah salah satu jenis penamaan kamar yang ada di hotel yang mana kamar tersebut dicirikan dengan dua ruangan yang terpisah dalam satu kamar, yaitu kamar tamu
dan kamar tidur. Jenis-jenis penamaan kamar suite room yang ada di hotel, antara lain:
Junior suite, suite, Family suite/ room, Presidential suite, dan Penthouse.
Kolom( 2): Banyaknya kamar
Tuliskan banyaknya kamar yang tersedia dalam usaha akomodasi tersebut pada
tempat yang tersedia dirinci menurut jenis kamar seperti yang tertera di kolom (1).
Kamar yang dimaksud adalah kamar yang siap untuk dijual pada saat pencacahan (tidak termasuk kamar pribadi, kamar penjaga malam, kamar pegawai hotel dan kamar yang
sedang dalam perbaikan).
Kolom (3): Banyaknya tempat tidur
Tuliskan banyaknya tempat tidur yang tersedia dan siap pakai, tidak termasuk tempat
tidur yang ada di gudang (persediaan untuk extra bed). Tempat tidur ukuran king size atau
single dihitung satu tempat tidur. Jumlah tempat tidur yang tersedia dihitung dalam arti jumlah fisik tempat tidur.
Kolom (4): Kapasitas Tamu Hotel
Tuliskan banyaknya kapasitas tamu pada saat pencacahan.
Kapasitas Tamu adalah batas maksimal jumlah tamu yang dapat menginap di usaha akomodasi tersebut per malam.
Kolom (5) s/d (6): Tarif kamar per malam
Sebelum mengisi kolom ini agar terlebih dahulu melingkari kode tarif (kode 1 = rupiah
Pedoman Pencacahan VHTL 19
atau Kode 2 = US dolar). Kemudian tuliskan kode yang dilingkari tersebut pada kotak yang
tersedia.
Isikan tarif kamar minimum per malam pada kolom (5) untuk tiap-tiap jenis kamar, baik
kamar nonsuite maupun kamar suite, saat pencacahan.
Isikan pada kolom (6) tarif kamar maksimum per malam, baik kamar nonsuite maupun
kamar suite, saat pencacahan.
Catatan: Tarif kamar yang dimaksud adalah tarif published. Jika tarif kamar yang ada pada
usaha akomodasi hanya satu, maka kolom (5) minimum dan kolom (6)
maksimum diisi tarif yang sama. Tarif minimum biasanya tarif jenis kamar
standard untuk nonsuite dan junior suite untuk kamar suite. Tarif maksimum
biasanya tarif jenis kamar deluxe untuk nonsuite dan presidential untuk kamar
suite.
Rincian 23 a. Banyaknya tamu WNI selama tahun 2014:
Isikan banyaknya tamu WNI (Warga Negara Indonesia) yang datang dan menginap
(check in) selama tahun 2014. Pindahkan isian tersebut ke dalam kotak yang tersedia.
Rincian 23 b. Banyaknya tamu WNA selama tahun 2014:
Isikan banyaknya tamu WNI (Warga Negara Indonesia) yang datang dan menginap
(check in) selama tahun 2014. Pindahkan isian tersebut ke dalam kotak yang tersedia.
Tamu WNA biasanya ditandai dengan penggunaan paspor asing sebagai kartu identitasnya.
Rincian 24: Fasilitas yang tersedia
Isikan kode 1 (“Ya”) jika tersedia fasilitas dimaksud dan kode 2 (“Tidak”) apabila tidak
tersedia fasilitas tersebut. Fasilitas kamar tersebut merupakan fasilitas yang menjadi bagian
dari penilaian dalam mengklasifikasikan hotel sebagaimana yang terdapat pada Permen
Parekraf no. PM. 53/HM.001/MPEK/2013 tentang standar usaha hotel.
A. Fasilitas Kamar
Fasilitas kamar meliputi rincian A1 s.d. A21. Rincian ini untuk mengetahui jenis
fasilitas yang tersedia di kamar pada usaha akomodasi yang digunakan untuk kepentingan
pelayanan tamu. Fasilitas tersebut diantaranya meliputi:
1. AC
2. TV/TV kabel
3. Freezer/Mini Bar
4. Brankas/Individual Safe Deposit Box
5. Rak koper
6. Tempat penyimpanan pakaian
Pedoman Pencacahan VHTL 20
7. Meja dan kursi duduk
8. Coffee tea maker
9. Peralatan tulis untuk tamu
10. Denah lokasi kamar dan petunjuk penyelamatan diri
11. Lampu baca
12. Saluran komunikasi internal & eksternal
13. Jaringan internet
14. Smoke detector dan Sprinkler
15. Cermin panjang
16. Air Mandi Panas dan Dingin
17. Perlengkapan dan handuk mandi
18. Tempat sampah
19. Wastafel, kloset, shower/bak mandi
20. Petunjuk arah kiblat
21. Tanda dilarang mengganggu atau Permintaan pembersihan kamar
B. Fasilitas Penunjang
Fasilitas penunjang meliputi rincian B1 s.d. B19. Rincian ini untuk mengetahui jenis
fasilitas penunjang yang tersedia pada usaha akomodasi yang digunakan untuk kepentingan
pelayanan tamu.
1. Penanda arah fasilitas hotel, meliputi tanda arah yang menunjukan fasilitas hotel
(hotel directional sign) dan tanda arah menuju jalan keluar yang mana (evacuation
sign);
2. Area parkir, merupakan wilayah/ tempat menghentikan atau menaruh kendaraan
bermotor bagi pengunjung untuk beberapa saat.
3. Lobi
4. Lift (tamu, karyawan, dan barang);
5. Toilet umum, merupakan tempat cuci tangan dan muka, serta kamar kecil (kakus);
6. Ruang penitipan barang
7. Meeting/Function room
8. Tempat ibadah, merupakan ruangan yang disediakan untuk pengunjung melakukan
usaha lahir dan batin sesuai dengan perintah Tuhan untuk mendapatkan
kebahagiaan hidup, baik untuk diri sendiri, keluarga, masyarakat dan maupun
terhadap alam semesta.
9. Lapangan tenis
10. Binatu
11. Kolam renang
Pedoman Pencacahan VHTL 21
12. Money changer
13. Minimarket
14. Biro/Agen Perjalanan Wisata
15. Toko cindera mata
16. Ruang pemeriksaan kesehatan
17. Toko Obat (Drug Store)
18. Pelayanan antar jemput
19. WIFI
C. Fasilitas Lainnya, dan tuliskan banyaknya fasilitas yang tersedia:
Rincian C1 hingga C5, isikan ketersediaan fasilitas dan banyaknya fasilitas, baik yang
dikelola sendiri oleh hotel di kolom (3) dan fasilitas yang dikelola pihak lain pada kolom (4).
Fasilitas tersebut meliputi:
1. Café
2. Restoran/Rumah Makan
3. Bar
4. Pusat kebugaran (fitness centre)
5. Spa
Rincian 25: Banyaknya ruang pertemuan menurut kapasitas tempat duduk pada saat pencacahan dan penggunaan selama tahun 2014 [Diisi jika BII.R24B7 berkode 1]
Rincian ini terisi hanya jika Blok II.R24.B7 (meeting/function room) berkode 1 (“Ya”).
Isikan banyaknya ruang pertemuan (meeting/function room) yang tersedia menurut
kapasitas ruang tersebut pada kolom (2). Isikan juga banyaknya kegiatan
konferensi/konvensi/ pertemuan yang menggunakan ruang pertemuan tersebut pada kol (3),
baik untuk pertemuan yang berskala nasional maupun pertemuan yang berskala
internasional pada kolom (4). Sedangkan pada kolom (5) isikan banyaknya penggunaan
ruang pertemuan untuk kegiatan selain konferensi/konvensi/pertemuan seperti untuk pesta
perkawinan (wedding party), pameran, dan sebagainya.
BLOK III. : PEKERJA
Blok ini digunakan untuk mencatat banyaknya pekerja/karyawan tetap, tidak
tetap/kontrak, tidak dibayar (WNI) dan pekerja asing (WNA) yang dirinci menurut jenjang
pendidikan dan jenis kelamin.
Rincian 1: Banyaknya pekerja/karyawan menurut status pekerja, jenjang pendidikan yang ditamatkan dan jenis kelamin pada saat pencacahan.
Pedoman Pencacahan VHTL 22
Isikan banyaknya pekerja/karyawan yang bekerja pada usaha akomodasi menurut
status pekerja, jenjang pendidikan yang ditamatkan dan jenis kelamin pada saat
pencacahan. Kemudian jumlahkan pada masing-masing kolom dan baris, serta isikan pada
Baris Jumlah dan pada Kolom (10).
Pekerja dibayar: orang yang bekerja pada suatu perusahaan/usaha dengan menerima upah/gaji baik berupa uang atau barang.
Pekerja tetap: orang yang bekerja pada perusahaan/usaha dengan menerima upah/gaji secara tetap, tidak tergantung pada absensi/kehadiran pekerja tersebut, dan biasanya
apabila diberhentikan akan mendapat pesangon.
Pekerja tidak tetap: orang yang bekerja pada perusahaan/usaha dan menerima upah/gaji, dengan memperhitungkan jumlah hari masuk kerja/prestasi pekerja tersebut.
Pekerja kontrak: orang yang bekerja dengan perjanjian tertentu.
Pekerja tidak dibayar: pekerja pemilik dan atau pekerja keluarga yang aktif dalam kegiatan perusahaan/usaha, tetapi tidak mendapat upah/gaji. Bagi pekerja keluarga yang bekerja
kurang dari 1/3 (sepertiga) jam kerja normal yang biasa di perusahaan/usaha, tidak dihitung sebagai pekerja. Termasuk pekerja training yang bekerja kurang dari 1/3 (sepertiga) jam kerja normal.
Pekerja asing: pekerja yang bukan warga negara Indonesia dan bekerja dengan mendapat upah/gaji secara tetap (sebagai pekerja tetap) atau yang bekerja dengan perjanjian tertentu
(sebagai pekerja kontrak).
Jam kerja normal: total jam kerja usaha tersebut dalam satu minggu (jam kerja yang biasa berlaku di perusahaan tersebut).
Jenjang pendidikan: tingkat pendidikan tertinggi pekerja/karyawan yang pada saat pencacahan telah diselesaikan/ditamatkan. Apabila seseorang belum mengikuti pelajaran
pada kelas tertinggi akan tetapi telah lulus ujian akhir dianggap tamat sekolah.
Contoh: Seorang pimpinan perusahaan/usaha yang pernah kuliah tetapi tidak selesai, maka dianggap tamat SMA.
Jenjang pendidikan diantaranya:
1. Tamat SMP dan jenjang pendidikan dibawahnya (SD).
Tamat SMP: mereka yang tamat Sekolah Menengah Pertama, MULO, HBS 3 tahun, Sekolah Luar Biasa Menengah Tingkat Pertama dan Madrasah Tsanawiyah, Sekolah
Kepandaian Putri, Sekolah Menengah Ekonomi Pertama, Sekolah Teknik, Sekolah
Kesejahteraan Keluarga Pertama, Sekolah Ketrampilan Kejuruan 4 tahun, Sekolah
Pedoman Pencacahan VHTL 23
Usaha Tani, Sekolah Pertanian Menengah Pertama, Sekolah Guru Bantu, Pendidikan
Guru Agama 4 tahun, Kursus Pegawai Administrasi, Kursus Karyawan Perusahaan, dan
Pendidikan Pegawai Urusan Peradilan Agama.
2. Tamat SMK kejuruan pariwisata: mereka yang tamat dari Sekolah Menengah kejuruan pariwisata, seperti tamat dari Sekolah Menengah Ilmu Pariwisata (SMIP).
3. Tamat SMA lainnya: mereka yang tamat dari SMTA umum dan SMTA kejuruan selain Pariwisata, seperti Sekolah Menengah Atas, HBS 5 tahun, AMS, Madrasah Aliyah,
Sekolah Menengah Pekerjaan Sosial, Sekolah Menengah Industri Kerajinan, Sekolah
Menengah Seni Rupa, Sekolah Menengah Karawitan Indonesia, Sekolah Menengah
Musik, Sekolah Teknologi Menengah Pembangunan, Sekolah Menengah Ekonomi Atas,
Sekolah Teknologi Menengah, Sekolah Menengah Teknologi Pertanian, Sekolah
Menengah Teknologi Perkapalan, Sekolah Menengah Teknologi Pertambangan,
Sekolah Menengah Teknologi Grafika, Sekolah Guru Olah Raga, Sekolah Guru
Pendidikan Luar Biasa, Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama, Pendidikan Guru
Agama 6 tahun, Sekolah Guru Taman Kanak-Kanak, Kursus Pendidikan Guru, Sekolah
Analisis Menengah Kimia Atas, Sekolah Asisten Apoteker, Sekolah Bidan, Sekolah
Pengatur Rontgen, dan Kursus Pegawai Administrasi Atas.
4. Diploma I/II/III kejuruan pariwisata: diploma I, II atau III pada suatu pendidikan yang khusus diberikan untuk program diploma kejuruan pariwisata atau sarjana muda
kejuruan pariwisata, seperti tamat jurusan ticketing Diploma I/II Biro Perjalanan dan
jurusan memasak (Cook) dari BPLP, tamat Akademi Perhotelan dan sebagainya
5. Diploma I/II/III lainnya: diploma I, II atau III pada suatu pendidikan yang khusus diberikan untuk program diploma atau sarjana muda selain kejuruan pariwisata, seperti
tamat jurusan komputer dari BSI, Akademi Bahasa Asing dan Akademi Seni Tari
Indonesia. Bagi fakultas yang tidak mengeluarkan gelar sarjana muda maka mereka
yang menempuh pendidikan sampai semester 8/9 dan belum tamat tetap dimasukkan
sebagai tamat SMA.
6. DIV/S1 kejuruan Pariwisata: mereka yang tamat program sarjana kejuruan pariwisata.
7. DIV/S1 lainnya: mereka yang tamat program pendidikan sarjana, dan Akta V pada suatu universitas/institut/sekolah tinggi selain kejuruan pariwisata.
8. S2/S3: mereka yang tamat program pendidikan pasca sarjana, doktor, spesialis 1 dan 2 pada suatu universitas/institut/sekolah tinggi.
Rincian 2: Banyaknya pekerja/karyawan menurut jenis jabatan, jenis pendidikan, dan jenis kelamin pada saat pencacahan
Pedoman Pencacahan VHTL 24
Isikan banyaknya pekerja pada masing-masing kolom menurut jenis jabatan, jenis
pendidikan, dan jenis kelamin pada saat pencacahan.
Kolom (1): Jenis Jabatan
Jenis jabatan yang dimaksud meliputi:
a. Direktur/General Manager Direktur/General Manager, adalah orang yang berwenang merumuskan dan menetapkan suatu kebijaksanaan dan program umum perusahaan, atau organisasi
sesuai dengan batas wewenang yang diberikan oleh suatu badan pengurus atau
badan pimpinan yang serupa seperti dewan komisaris.
b. Manager
c. Asisten Manager Manager/asisten manager, adalah orang yang berwenang dan bertanggung jawab dalam merencanakan, mengatur serta mengendalikan penyelenggaraan usaha.
d. Supervisor (Penyelia) Supervisor atau Penyelia adalah seseorang yang diberikan tugas dalam sebuah organisasi perusahaan dimana mempunyai kekuasaan untuk mengeluarkan
perintah kepada rekan kerja bawahannya. Peran kerja supervisor berada di level
tengah, yaitu di antara para atasan pembuat kebijakan dan di antara para staf
pelaksana rutinitas di lapangan.
e. Teknis Pekerja teknis, adalah pekerja yang bertugas menangani bidang pekerjaan yang berkaitan langsung dengan kegiatan operasional perusahaan/ usaha. Seperti
pekerja pemasaran/humas, pemeliharaan (maintenance)/ perbaikan, resepsionis/
informasi, juru masak, petugas kamar, petugas bar dan restoran.
f. Administrasi Pekerja administrasi, adalah pekerja yang menangani administrasi, keuangan/ akunting, marketing, kepegawaian dan umum.
g. Lainnya Pekerja lainnya, adalah pekerja yang sifat pekerjaannya mendukung kegiatan operasional perusahaan/usaha, seperti pekerja operator telepon, binatu, keamanan
dan tukang kebun.
Kolom (2): tuliskan banyaknya pekerja laki-laki WNI dengan jenis pendidikan kejuruan pariwisata menurut jenis jabatan.
Kolom (3): tuliskan banyaknya pekerja perempuan WNI dengan jenis pendidikan kejuruan
Pedoman Pencacahan VHTL 25
pariwisata menurut jenis jabatan.
Kolom (4): tuliskan banyaknya pekerja laki-laki WNI dengan jenis pendidikan lainnya menurut jenis jabatan.
Kolom (5): tuliskan banyaknya pekerja perempuan WNI dengan jenis pendidikan lainnya menurut jenis jabatan.
Kolom (6): tuliskan banyaknya pekerja laki-laki WNA menurut jenis jabatan
Kolom (7): tuliskan banyaknya pekerja perempuan WNA menurut jenis jabatan
Kolom (8): tuliskan banyaknya pekerja menurut jenis jabatan. Isian kolom (8) merupakan penjumlahan isian kolom (2) + kolom (3) + kolom (4) + kolom (5) + kolom (6) +
kolom (7)
Baris jumlah: merupakan penjumlahan untuk masing-masing kolom.
Rincian 3: Jumlah pekerja Indonesia yang mempunyai sertifikat kompetensi pariwisata (dari Lembaga Sertifikasi Profesi Pariwisata)
Isikan banyaknya pekerja Indonesia yang mempunyai sertifikat kompetensi pariwisata
dari Lembaga Sertifikasi Profesi bidang Pariwisata pada masing-masing kolom menurut
bidang kompetensi pada saat pencacahan.
Sertifikat Kompetensi di Bidang Pariwisata adalah bukti tertulis yang diterbitkan oleh lembaga sertifikasi profesi terlisensi yang menerangkan bahwa seseorang telah menguasai
kompetensi kerja tertentu sesuai dengan SKKNI bidang pariwisata, standar internasional
dan/atau standar khusus. Pola sertifikasi kompetensi dilakukan/difasilitasi oleh Direktorat
Standardisasi Pariwisata dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) bidang pariwisata yang
telah mendapat lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Bidang kompetensi pariwisata untuk usaha akomodasi meliputi:
Front Office: Keahlian dalam bidang kantor depan hotel; seperti dalam melayani reservasi, penjualan kamar, registrasi dan pelayanan informasi kepada tamu selama menginap,
juga dalam menangani pembayaran tamu.
Housekeeping: Keahlian dalam bidang fungsi rumah tangga sebuah akomodasi, memiliki ketrampilan dalam bidang kebersihan dan perawatan sehari-hari dari mulai kamar tidur
tamu sampai area publik seperti toilet.
Tata Boga: Keahlian dalam teknik meramu, mengelolah dan menyediakan serta menghidangkan makanan.
Pattiserie: keahlian dalam meramu, mengolah, membuat dan menyediakan serta menghidangkan aneka jenis kue.
Pedoman Pencacahan VHTL 26
Food & Beverage Service: keahlian dalam bidang menyajikan, menata dan melayani makanan dan minuman.
SPA: keahlian dalam bidang perawatan tubuh secara tradisional dengan menggunakan berbagai media terutama media air.
Rincian 4: Apakah usaha akomodasi ini melakukan sertifikasi kompetensi bagi karyawannya?
Lingkari kode “1” jika usaha akomodasi telah melakukan sertifikasi kompetensi bagi
karyawannya dan kode “2” jika belum melakukan sertifikasi kompetensi bagi
karyawannya. Tuliskan kode jawaban yang sesuai ke dalam kotak yang telah disediakan.
Rincian 5: Jumlah tenaga kerja yang rutin menggunakan komputer…… orang
Isikan jumlah tenaga kerja yang rutin menggunakan komputer.
Pengguna secara rutin adalah tenaga kerja yang menggunakan komputer paling tidak satu jam dalam sehari.
Rincian 6: Jumlah tenaga kerja yang menangani teknologi informasi …… orang
Isikan jumlah tenaga kerja yang menangani teknologi informasi. Tenaga kerja
teknologi informasi (TI) adalah semua tenaga kerja di perusahaan tersebut yang bertugas
mengelola di bidang teknologi informasi sehingga fungsi TI berjalan dengan baik. Tenaga
kerja yang dimaksud tidak termasuk tenaga kerja outsourching.
BLOK IV: BALAS JASA PEKERJA
Isikan besarnya balas jasa yang diterima pekerja menurut jenisnya.
Jenis-jenis balas jasa:
a. Upah/gaji pokok adalah upah/gaji dasar sebelum ditambah dengan berbagai tunjangan dan perangsang tetap lainnya. Termasuk bila ada upah kotor yang tidak
dapat dipisahkan antara upah pokok dan tunjangan teratur lainnya. Tidak termasuk
upah/gaji antara lain: bonus yang dibayarkan secara tidak teratur, tunjangan
lebaran/perkawinan/ perumahan/penggantian biaya sakit.
b. Upah lembur adalah tambahan upah berupa uang yang dibayarkan perusahaan karena karyawan melakukan kegiatan kerja di luar jam kerja efektif (lembur).
c. Hadiah, bonus, dan sejenisnya.
d. Tunjangan rutin adalah penerimaan pekerja yang sifatnya rutin/teratur seperti uang makan, transport, dan beras. Tidak termasuk tunjangan rutin antara lain: THR, bonus
tahunan, semesteran, perlengkapan kerja, dll.
Pedoman Pencacahan VHTL 27
e. Lain-lain meliputi balas jasa selain yang disebutkan diatas seperti iuran dana pensiun, tunjangan sosial, asuransi tenaga kerja, dan sejenisnya.
Pekerja pelaksana: pekerja yang terlibat secara langsung dalam pelayanan tamu hotel atau bekerja untuk kenyamanan tamu hotel, diantaranya seperti resepsionis, room
boy/pelayan kamar, bartender, pelayan perjamuan, kasir, pramusaji, juru masak, juru
cuci, dll.
Bukan pekerja pelaksana antara lain: eksekutif, kepegawaian, pembukuan, pemasaran, klinik, dan sebagainya yang tidak berkaitan langsung dengan pekerjaan yang
berhubungan dengan pelayanan tamu hotel.
Kolom (2): Isikan jumlah keseluruhan balas jasa untuk pekerja yang bukan merupakan pekerja pelaksana sesuai dengan jenis balas jasa yang terdapat pada kolom
(1).
Kolom (3): Isikan jumlah keseluruhan balas jasa untuk pekerja pelaksana sesuai dengan jenis balas jasa yang terdapat pada kolom (1).
Kolom (4): tuliskan jumlah keseluruhan balas jasa menurut jenisnya. Kolom ini merupakan penjumlahan isian kolom (2) dengan kolom (3).
Baris jumlah: merupakan penjumlahan menurut masing-masing kolom.
BLOK V. PENDAPATAN DAN PENGELUARAN
Isikan besarnya pendapatan dan pengeluaran perusahaan/usaha jasa akomodasi
selama tahun 2014 dalam satuan rupiah.
1. Jumlah pendapatan usaha
a. Jumlah pendapatan dari kegiatan utama Nilai dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh kegiatan akomodasi antara lain
pendapatan dari sewa kamar, sewa tempat dan pendapatan lainnya yang
berhubungan dengan usaha akomodasi.
b. Pendapatan dari kegiatan lainnya Pendapatan/penerimaan dari kegiatan lain yang tidak berkaitan dengan usaha.
Yang termasuk pendapatan lainnya adalah pendapatan dari iklan, pendapatan
dari bunga atas simpanan di pihak lain atau meminjamkan ke pihak lain, deviden,
royalti/hak cipta, sumbangan dan lain-lain.
Pedoman Pencacahan VHTL 28
2. Jumlah Pengeluaran usaha Rincian ini untuk mencatat seluruh pengeluaran (biaya) administrasi/operasional
perusahaan yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan usaha.
Jumlah ini tidak termasuk upah/gaji pekerja/karyawan selama tahun 2014.
BLOK VI. PERMODALAN
Blok ini untuk mengetahui struktur permodalan usaha akomodasi
Rincian 1.a: Status penanaman modal
Lingkari kode status penanaman modal sesuai jawaban responden, dan tulislah kode
jawaban ke dalam kotak yang tersedia.
Status permodalan: permodalan utama yang diperoleh perusahaan pada waktu pendirian dan berdasarkan keputusan yang diberikan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal
(BKPM), meliputi:
1. Fasilitas Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN): Suatu perusahaan dikatakan mempunyai fasilitas permodalan PMDN apabila perusahaan tersebut
telah mendapatkan persetujuan dari BKPM bahwa usahanya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan dan ketentuan serta persyaratan penanaman
modal dalam negeri yang berlaku.
2. Fasilitas Penanaman Modal Asing (PMA): Suatu perusahaan dikatakan mempunyai fasilitas permodalan PMA apabila perusahaan tersebut telah
mendapatkan persetujuan dari presiden melalui BKPM bahwa usahanya sesuai
dengan peraturan perundang-undangan dan ketentuan serta persyaratan
penanaman modal asing yang berlaku.
3. Non fasilitas: Suatu perusahaan dimana permodalan perusahaan dalam rangka usahanya tidak mendapat fasilitas dari BKPM atau BKPMD.
Perusahaan dalam kategori nonfasilitas terdiri dari :
a. Perusahaan yang belum/tidak pernah mengajukan permohonan tentang fasilitas
permodalannya kepada BKPM atau kepada presiden.
b. Perusahaan yang telah mengajukan permohonan tentang fasilitas permodalannya tetapi belum disetujui oleh presiden atau oleh BKPM (masih dalam proses).
Rincian 1.b: Jika rincian 1.a berkode 2 (PMA) negara utama penanam modal………..
Isikan nama negara utama yang melakukan penanaman modal pada perusahaan
akomodasi tersebut.
Pedoman Pencacahan VHTL 29
Rincian 2: Persentase permodalan
Tuliskan persentase permodalan yang digunakan. Penjumlahan dari ketiga sumber
modal di atas harus sama dengan 100 persen.
Sumber modal suatu perusahaan terdiri dari modal yang berasal dari :
a. Pemerintah Pusat/daerah adalah modal perusahaan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD). Contoh Modal perusahaan yang berasal dari BUMN atau BUMD
b. Swasta Nasional adalah modal perusahaan berasal dari Badan Usaha Swasta Nasional dan atau warga negara Indonesia. Contoh Modal perusahaan yang berasal
dari Group Ciputra.
c. Asing adalah modal perusahaan yang berasal dari pemerintah asing, warga negara asing dan atau pihak asing.
Rincian 3: Sumber modal
Lingkari kode jawaban yang sesuai. Jawaban boleh lebih dari satu. Isikan
penjumlahan kode jawaban yang sesuai ke dalam kotak yang tersedia.
Sumber modal suatu perusahaan terdiri dari modal yang berasal dari :
1. Sendiri/hibah
2. Saham
3. Pinjaman Bank
4. Pinjaman Lembaga Keuangan bukan Bank
Lembaga keuangan bukan bank adalah lembaga keuangan selain bank, seperti: pegadaian, sewa guna (leasing), anjak piutang (factoring), lembaga kredit, koperasi,
modal ventura dan sebagainya.
BLOK Vll : KRITIK DAN SARAN RESPONDEN
Blok ini berisi kritik dan saran dari responden.
BLOK VIII : PENGESAHAN
Blok ini bertujuan untuk mengetahui bahwa jawaban yang diberikan dalam daftar
diketahui oleh yang bertanggung jawab dalam perusahaan tersebut. Dilengkapi dengan
nama, jabatan, nomor telepon, tanggal pengesahan, dan tanda tangan responden (yang
memberi jawaban) serta cap perusahaan. Hal ini berguna sekali jika dibutuhkan adanya
kunjungan ulang.
Pedoman Pencacahan VHTL 30
BLOK IX : KETERANGAN PETUGAS
Blok ini dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban petugas, baik yang melakukan
pencacahan maupun pengawasan pada waktu pelaksanaan kegiatan. Isikan nama petugas,
tanggal pencacahan, dan tanda tangan petugas.
BLOK X : CATATAN
Blok ini digunakan untuk memberikan catatan mengenai isian-isian daftar. Berikan
catatan catatan jika diperlukan dengan singkat dan jelas.
Pedoman Pencacahan VHTL 31
Pedoman Pencacahan VHTL 32
BAB IV
TUGAS PENGAWAS DALAM KEGIATAN PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA JASA AKOMODASI
4.1. Dokumen
Dokumen yang akan diperiksa adalah dokumen hasil pencacahan perusahaan/usaha
jasa akomodasi VHTL.
4.2. Tugas Pengawas/Pemeriksa:
a. Menerima, mengatur dan melaksanakan pembagian dokumen VHTL.
b. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan pelaksanaan lapangan pencacahan VHTL
yaitu :
1) Memeriksa kebenaran isian daftar VHTL yang diisi oleh pencacah, bila isian
tersebut ada yang meragukan/kurang lengkap, maka pengawas
mengembalikan daftar tersebut kepada pencacah untuk diteliti kembali di
lapangan. Bila perlu penelitian kembali dilakukan oleh pencacah bersama-
sama dengan pengawas.
2) Menerima kembali dokumen dari petugas pencacah hasil pencacahan
perusahaan/usaha, serta bertanggung jawab atas kelengkapan dan kualitas
hasil pencacahan.
c. Pengawas menyampaikan dokumen VHTL yang sudah terisi dan sudah diperiksa ke
BPS Kabupaten/Kota sesuai dengan jadwal kegiatan yang telah ditentukan.
d. Menepati jadwal pelaksanaan pencacahan VHTL sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan.
Pedoman Pencacahan VHTL 33
Pedoman Pencacahan VHTL 34
BAB V
PEMERIKSAAN KONSISTENSI ISIAN KUESIONER VHTL
5.1. UMUM
Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan pemeriksaan daftar VHTL
hasil pelaksanaan pendataan oleh petugas pencacah:
a. Periksa kebenaran cara pengisian (isian kolom dan rincian daftar), konsistensi antar
blok, antarkolom maupun antarrincian dalam blok, apakah sudah sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
b. Periksa apakah ada informasi atau keterangan yang dicatat oleh pencacah pada Blok
X (CATATAN) yang berguna dalam mendukung pemeriksaan daftar VHTL.
5.2. PEMERIKSAAN DAFTAR VHTL
BLOK I: PENGENALAN TEMPAT
Rincian 1 s.d 5: Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Kelurahan/Desa, dan Nomor Urut Akomodasi.
Periksa apakah penulisan dan kode sudah sesuai dengan Master File Desa. Perbaiki
jika ada yang tidak sesuai, termasuk apakah sudah dicoret (misal Kabupaten/Kota atau
Kabupaten/Kota).
Rincian 6 s.d 8: Nama Akomodasi, General Manager dan Alamat Lengkap Akomodasi
Cermati dan periksa kebenaran penulisan nama akomodasi, general manager dan
kelengkapan penulisan alamat akomodasi, jika belum agar dilengkapi dan konfirmasikan
dengan pencacah.
BLOK II. KETERANGAN PERUSAHAAN
Pada blok ini, ada 2 jenis pertanyaannya, yaitu :
1. Pertanyaan terbuka, artinya responden memberikan jawaban sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya. Jika masih kosong, konfirmasikan kepada pencacah. Apabila
disediakan kotak di sebelah kanannya, periksa apakah pemindahannya sudah benar.
2. Pertanyaan tertutup, yaitu responden memilih alternatif jawaban yang tersedia untuk
setiap pertanyaan, jawaban adalah kode yang dilingkari. Perlu dicermati pemindahan
kode yang dilingkari ke kotak yang tersedia. Perbaiki jika terdapat kekeliruan.
Rincian 1: Klasifikasi usaha akomodasi :
Pedoman Pencacahan VHTL 35
Salah satu kode klasifikasi usaha akomodasi harus sudah dilingkari, sedangkan isian
pada kotak harus sesuai dengan kode yang dilingkari. Kode yang dicakup dari kode 1 sd.
Kode 12.
Rincian 2: Apakah usaha akomodasi ini sudah memperoleh sertifikasi usaha ?
Harus ada kode jawaban yang dilingkari, dan isian pada kotak harus sesuai.
Rincian 3: Jika "Ya" (R.2. berkode 1), dari instansi/ lembaga mana yang mengeluarkan ?
Jika rincian 2 berkode 1, maka harus ada kode jawaban yang dilingkari. Apabila
jawaban berkode 4 (Lainnya), pastikan sudah disebutkan lembaga atau instansi yang
mengeluarkan sertifikat dimaksud. Apabila rincian 1 berkode 1 s.d. 9 dan rincian 2 berkode
1, maka rincian 3 harus berkode 1, 2, atau 3. Isian pada kotak harus sesuai dengan kode
yang dilingkari.
Rincian 4: Dalam operasionalnya, izin usaha akomodasi yang dimiliki adalah
Harus ada kode jawaban yang dilingkari, dan isian pada kotak harus sesuai dengan
kode yang dilingkari. Apabila jawaban berkode 3, pastikan sudah disebutkan jenis izin
Lainnya yang dimaksud.
Rincian 5: Bentuk badan hukum perusahaan/ usaha akomodasi:
Harus ada kode badan hukum perusahaan/usaha akomodasi yang dilingkari, dan isian
pada kotak harus sesuai dengan kode yang dilingkari.
Rincian 6: Tahun mulai beroperasi
Cermati dan periksa bahwa rincian ini harus ada isiannya, dan cek kembali apakah
isian tahun mulai beroperasi ini sudah dipindahkan ke dalam kotak yang tersedia.
Rincian 7: Isikan banyak hari kerja pada bulan-bulan kegiatan selama Tahun 2014
Periksa isian dalam kolom-kolom yang tersedia, serta apakah isian sesuai dengan
bulan yang bersangkutan. Kolom jumlah berisi penjumlahan hari kerja dari tiap-tiap kolom.
Rincian 8.a: Apakah dalam operasional atau pengelolaan usaha, perusahaan menerapkan teknologi komputer?
Harus ada kode jawaban yang dilingkari. Jika kode 2 dilingkari, maka rincian 8b, 8c
dan 8d harus kosong. Periksa apakah kode yang dituliskan kedalam kotak sudah sesuai dengan kode yang dilingkari. Jika tidak sesuai, perbaiki dengan kode yang dilingkari.
Rincian 8.b: Jumlah komputer yang dimiliki dan digunakan dalam operasional usaha/perusahaan: . . . . . . . . . . . . . unit
Pedoman Pencacahan VHTL 36
Rincian ini ada isiannya jika rincian 8.a berkode 1 atau kode 1 yang dilingkari.
Rincian 8.c: Apakah komputer tersebut ada yang digunakan untuk mengakses internet ?
Rincian ini ada isiannya jika rincian 8.a kode 1 yang dilingkari, periksa apakah isian
yang ditulis sudah dimasukkan kedalam kotak yang tersedia.
Rincian 8.d: Apakah dalam transaksi usahanya menggunakan fasilitas e-commerce ?
Rincian ini ada isiannya jika rincian 8.a kode 1 yang dilingkari. Periksa apakah kode
yang dituliskan kedalam kotak sudah sesuai dengan kode yang dilingkari.
Rincian 9: Apakah pembayaran dapat melalui kartu kredit (credit card)/kartu ATM (debit card)?
Salah satu kode harus sudah dilingkari, sedangkan isian pada kotak harus sesuai
dengan kode yang dilingkari.
Rincian 10: Apakah melayani pemesanan kamar lewat internet?
Salah satu kode harus sudah dilingkari, sedangkan isian pada kotak harus sesuai
dengan kode yang dilingkari.
Rincian 11: Sarana promosi yang digunakan:
Kode jawaban yang dilingkari bisa lebih dari satu. Cermati kebenaran angka yang
tertulis pada kotak apakah sudah merupakan penjumlahan dari kode-kode yang dilingkari.
Rincian 12: Sistem penyediaan air bersih:
Salah satu kode harus sudah dilingkari, sedangkan isian pada kotak harus sesuai
dengan kode yang dilingkari.
Rincian 13.a: Apakah dalam beroperasi, akomodasi menjalankan sistem ramah lingkungan?
Salah satu kode harus sudah dilingkari, sedangkan isian pada kotak harus sesuai
dengan kode yang dilingkari.
Rincian 13.b: Jika “Ya” apakah ada donasi yang disisihkan dari biaya pengunjung?
Pastikan rincian ini terisi bila rincian 13.a berkode jawaban 1. Salah satu kode harus
sudah dilingkari, sedangkan isian pada kotak harus sesuai dengan kode yang dilingkari.
Rincian 14: Apakah ada lahan khusus yang diperuntukkan sebagai lahan konservasi lingkungan, seperti taman dan lain-lain?
Salah satu kode harus sudah dilingkari, sedangkan isian pada kotak harus sesuai
Pedoman Pencacahan VHTL 37
dengan kode yang dilingkari.
Rincian 15: Apakah usaha ini sudah melakukan konservasi energi, seperti penggunaan energi surya ?
Salah satu kode harus sudah dilingkari, sedangkan isian pada kotak harus sesuai
dengan kode yang dilingkari.
Rincian 16: Apakah sudah memberlakukan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) ?
Salah satu kode harus sudah dilingkari, sedangkan isian pada kotak harus sesuai
dengan kode yang dilingkari.
Rincian 17: Sistem pengolahan limbah
Salah satu kode harus sudah dilingkari, sedangkan isian pada kotak harus sesuai
dengan kode yang dilingkari.
Rincian 18: Lokasi bangunan usaha akomodasi
Salah satu kode harus sudah dilingkari, sedangkan isian pada kotak harus sesuai
dengan kode yang dilingkari.
Rincian 19: Jarak usaha akomodasi dari:
Cermati dan periksa apakah jarak yang ditulis sudah sesuai dengan kondisi yang
sebenarnya, dan rincian ini harus ada isiannya jika terdapat sarana transportasi tersebut
dalam satu provinsi.
Rincian 20.a: Apakah usaha akomodasi ini menjadi anggota asosiasi perhotelan?
Salah satu kode harus sudah dilingkari, sedangkan isian pada kotak harus sesuai
dengan kode yang dilingkari.
Rincian 20.b: Jika “Ya” tuliskan nama asosiasi :
Apabila jawaban pada rincian 20.a berkode 1, cek apakah rincian ini sudah terisi.
Rincian 21.a: Status Pengusahaan Akomodasi
Salah satu kode harus sudah dilingkari, sedangkan isian pada kotak harus sesuai
dengan kode yang dilingkari.
Rincian 21.b: Tulis nama kelompok (group pengelolaan) usaha akomodasi :
Apabila jawaban pada rincian 21.a berkode 1 atau 2, maka periksa apakah rincian ini
sudah terisi.
Rincian 22: Banyaknya kamar, tempat tidur, kapasitas tamu, dan tarif kamar per malam pada saat pencacahan
Pedoman Pencacahan VHTL 38
Cermati bahwa rincian ini harus ada isiannya, dan cek kembali apakah isian
banyaknya kamar, tempat tidur yang tersedia dan tarif kamar per malam sudah benar dan wajar. Perlu diperhatikan perbandingan antara jumlah kamar dengan tempat tidur karena
tempat tidur yang dihitung dalam arti jumlah fisik. Sedangkan kapasitas hunian hotel
terdapat pada kolom (4). Cermati juga tarif kamar apakah dalam rupiah atau dolar amerika
(US Dolar).
Rincian 23a. Banyaknya tamu WNI selama tahun 2014:
Cermati bahwa rincian ini harus ada isiannya, dan cek kembali apakah isian
banyaknya tamu WNI sudah dipindahkan ke dalam kotak yang tersedia.
Rincian 23b. Banyaknya tamu WNA selama tahun 2014:
Cermati bahwa rincian ini harus ada isiannya, dan cek kembali apakah isian
banyaknya tamu WNA sudah dipindahkan ke dalam kotak yang tersedia.
Rincian 24: Fasilitas yang tersedia
A. Fasilitas Kamar
Cermati bahwa untuk no urut 1 s/d 21 pada kolom (3) rincian ini harus ada isiannya
dengan kode 1 atau kode 2.
B. Fasilitas Penunjang
Cermati bahwa untuk no urut 1 s/d 19 pada kolom (3) rincian ini harus ada isiannya
dengan kode 1 atau kode 2.
C. Fasilitas Lainnya, dan tuliskan banyaknya fasilitas yang tersedia:
Cermati bahwa untuk no urut 1 s/d 5 pada kolom (3) rincian ini harus ada isiannya
dengan kode 1 atau kode 2. Jika kolom (3) berkode 1, periksa kembali pada kolom (4) dan
kolom (5), apakah sudah terisi.
Rincian 25: Banyaknya ruang pertemuan menurut kapasitas tempat duduk pada saat pencacahan dan penggunaannya selama Tahun 2014 [Diisi jika BII.R24B7 berkode 1]
Rincian ini tidak boleh kosong bila di no urut 7 pada rincian 24.B ada fasilitas untuk
ruang sidang/meeting. Cermati isian yang ada di dalam kotak apakah sudah benar dan
wajar.
BLOK III. : PEKERJA
Pemeriksaan pada blok ini memerlukan kecermatan, karena konsistensi tiap rincian
harus terjaga, jumlah pekerja harus sama setiap rinciannya.
Pedoman Pencacahan VHTL 39
Rincian 1: Banyaknya pekerja/karyawan menurut status pekerja, jenjang pendidikan yang ditamatkan dan jenis kelamin pada saat pencacahan.
Cermati apakah rincian ini telah diisi dengan jelas dan benar. Periksa dan hitung
kembali apakah isian kolom (10) masing-masing baris merupakan penjumlahan kolom (2)
s/d kolom (9). Begitu juga dengan baris Jumlah, periksa kembali apakah penjumlahan
tersebut sudah benar untuk masing-masing kolom.
Rincian 2: Banyaknya pekerja/karyawan menurut jenis jabatan, jenis pendidikan, dan jenis kelamin saat pencacahan
Cermati apakah rincian ini telah diisi dengan jelas dan benar. Periksa dan hitung
kembali apakah isian kolom (8) masing-masing baris merupakan penjumlahan kolom (2) s/d
kolom (7). Begitu juga dengan baris Jumlah, periksa kembali apakah penjumlahan tersebut
sudah benar untuk masing-masing kolom.
Rincian 3: Jumlah pekerja Indonesia yang mempunyai sertifikat kompetensi pariwisata (dari Lembaga Sertifikasi Profesi Pariwisata)
Cermati apakah rincian ini telah diisi dengan benar dan wajar terkait dengan jumlah
pekerja yang terdapat pada usaha akomodasi tersebut.
Rincian 4: Apakah usaha akomodasi ini melakukan sertifikasi kompetensi bagi karyawannya?
Salah satu kode harus sudah dilingkari, sedangkan isian pada kotak harus sesuai
dengan kode yang dilingkari.
Rincian 5: Jumlah tenaga kerja yang rutin menggunakan komputer …… orang
Cermati apakah rincian ini telah diisi dengan benar dan wajar terkait dengan jumlah
pekerja yang terdapat pada usaha akomodasi tersebut.
Rincian 6: Jumlah tenaga kerja yang menangani teknologi informasi …… orang
Cermati apakah rincian ini telah diisi dengan benar dan wajar terkait dengan jumlah
pekerja yang terdapat pada usaha akomodasi tersebut.
BLOK IV: BALAS JASA PEKERJA
Periksa isian dari nilai balas jasa menurut jenisnya, apakah sudah wajar, konsisten,
dan sesuai dengan konsep yang digunakan pada kegiatan ini. Isian kolom (4) merupakan
penjumlahan dari kolom (2) dan kolom (3). Isian pada baris jumlah merupakan penjumlahan
dari tiap jenis balas jasa yang diterima, baik oleh bukan pekerja pelaksana (kolom 2)
maupun pekerja pelaksana (kolom 3).
Pedoman Pencacahan VHTL 40
BLOK V: PENDAPATAN DAN PENGELUARAN
Periksa apakah isian pendapatan dan pengeluaran sudah relevan, wajar, dan sesuai
dengan kondisi yang terjadi. Jika terdapat data-data yang outlier dan memang kondisinya
seperti itu, mohon ditulis blok dicatatan.
BLOK VI: PERMODALAN
Rincian 1.a: Status penanaman modal
Salah satu kode harus sudah dilingkari, sedangkan isian pada kotak harus sesuai
dengan kode yang dilingkari.
Rincian 1.b: Jika rincian 1.a berkode 2 (PMA) negara utama penanam modal: . . . . . .
Cermati isian pada rincian ini. Rincian ini terisi apabila jawaban rincian 1.a berkode 2.
Isian kode negara dapat dilihat pada program entri data dan pengisian kode tersebut
dilakukan pada saat entri data
Rincian 2: Persentase permodalan:
Cermati dan periksa isian pada rincian ini. Pastikan penjumlahan dari ketiga sumber
modal dalam rincian ini adalah 100 persen.
Rincian 3: Sumber modal:
Periksa kode jawaban apakah sudah dilingkari. Jawaban boleh lebih dari satu.
Sedangkan isian pada kotak merupakan penjumlahan dari kode yang dilingkari.
BLOK Vll: KRITIK DAN SARAN RESPONDEN
Blok ini berisi kritik dan saran dari responden. Periksa juga apakah ada kritik dan
saran dari responden yang bisa langsung ditindaklanjuti.
BLOK VIII: PENGESAHAN
Periksa apakah pemberi jawaban telah menuliskan nama, jabatan, telepon, tanggal
pengesahan, dan membubuhkan tanda tangannya. Bila ada yang terlewat, diminta agar
pencacah memperbaiki/kembali ke responden untuk mengisinya sebagai bukti pengesahan,
bahwa isian dalam kuesioner ini benar-benar merupakan jawaban responden dan sudah
sesuai dengan kondisi usahanya.
BLOK IX : KETERANGAN PETUGAS
1. Periksa apakah pencacah telah menuliskan nama, tanggal pelaksanaan kegiatan, dan
membubuhkan tanda tangannya. . Bila belum, pencacah diminta agar mengisinya
Pedoman Pencacahan VHTL 41
sebagai tanda pertanggungjawaban pelaksanaan tugasnya.
2. Setelah selesai melakukan pemeriksaan terhadap seluruh isian dan telah melakukan
perbaikan/pembetulan, pengawas harus mengisi nama, tanggal pengawasan/
pemeriksaan, dan membubuhkan tanda tangannya sebagai bukti dokumen tersebut
telah diperiksa.
BLOK X : CATATAN
Apabila ada hal-hal yang memerlukan keterangan, bisa dituliskan pada blok ini. Selain
informasi dari responden, pencacah dan pengawas juga bisa menambahkan catatan untuk
memperjelas masalah yang berkaitan dengan isian kuesioner.
Pedoman Pencacahan VHTL 42