15
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam makalah Analis menajemen agroindustri terbagi menjadi empat bagian, Yaitu; gaya manajemen, manajemen konflik, manajemen risiko dan perencanaan proyek agroindustri. Dimana pada gaya manajemen tersebut, terbagi menjadi tiga gaya manajemen yang kami pelajari. Mulai dari gaya manajemen barat, gaya manajemen timur dan gaya manajemen negara kita sendiri yaitu Indonesia. Manajemen konflik berfungsi untuk mengidentifikasi penyebab suatu konflik dan suatu proses penyelesaian konflik tersebut. Manajemen risiko bertujuan untuk dapat mengidentifikasi risiko-risiko yang dapat terjadi pada suatu usaha agroindustri, mengetahui dampak dari risiko tersebut, dan proses memutuskan tindakan apa yang akan dilakukan untuk menangani risiko tersebut. Perencanaan proyek agroindustri digunakan untuk mengetahui manfaat ekonomis suatu usaha agroindustri untuk usaha/proyek itu sendiri, untuk Negara (makro), dan untuk masyarakat sekitar usaha agroinduatri tersebut. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana perbandingan gaya manajemen barat dan timur pada kedua perusahaan semen tersebut! Manajemen Agroindustri Page 1

Bab i Bab II Penutup Daftar Pustaka

Embed Size (px)

DESCRIPTION

panduan skripsi

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangDalam makalah Analis menajemen agroindustri terbagi menjadi empat bagian, Yaitu; gaya manajemen, manajemen konflik, manajemen risiko dan perencanaan proyek agroindustri. Dimana pada gaya manajemen tersebut, terbagi menjadi tiga gaya manajemen yang kami pelajari. Mulai dari gaya manajemen barat, gaya manajemen timur dan gaya manajemen negara kita sendiri yaitu Indonesia. Manajemen konflik berfungsi untuk mengidentifikasi penyebab suatu konflik dan suatu proses penyelesaian konflik tersebut. Manajemen risiko bertujuan untuk dapat mengidentifikasi risiko-risiko yang dapat terjadi pada suatu usaha agroindustri, mengetahui dampak dari risiko tersebut, dan proses memutuskan tindakan apa yang akan dilakukan untuk menangani risiko tersebut. Perencanaan proyek agroindustri digunakan untuk mengetahui manfaat ekonomis suatu usaha agroindustri untuk usaha/proyek itu sendiri, untuk Negara (makro), dan untuk masyarakat sekitar usaha agroinduatri tersebut.

1.2 Rumusan Masalah Bagaimana perbandingan gaya manajemen barat dan timur pada kedua perusahaan semen tersebut!

Apakah perbandingan tersebut sudah cocok pada kultur Indonesia?

Sebut dan jelaskan cara mengatasi konflik dengan menggunakan metode manajemen risiko pada suatu organisasi?

Bagaiaman cara mengaplikasikan manajemen risiko pada suatu perusahaan agroindustri?

Bagaimana cara menganalisa perencanaan proyek agroindustri pada suatu perusahaan?

Manfaat apa sajakah yang dapat diberikan pada perencanaan proyek agroindustri tersebut?

1.3 Tujuan Agar dapat mengetahui bagaimana perbandingan pada gaya barat dan gaya timur di kedua perusahaan

Dapat mengetahui kecocokan gaya manajemen tersebut terhadap kultur di Indonesia

Agar mempelajari cara mengatasi konflik-konflik dengan metode manajemen konflik pada organisasi tersebut

Dapat mengaplikasikan manajemen risiko pada tiap perusahaan

Agar dapat menganalisa perencanaan proyek dengan baik dan benar

Agar kita mengetahui manfaat apa saja yang terkandung dalam perencanaan proyek tersebut

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Gaya Manajemen

PT Gudang Garam Tbk

PT HM Sampoerna Tbk- PT Gudang Garam Tbk

PT Gudang Garam Tbk merupakan perusahaan terkemuka di Indonesia dengan perjalanan usaha selama lebih dari 50 tahun yang memproduksi berbagai jenis produk berkualitas tinggi. Berawal dari Industri rumahan (home-industry), Gudang Garam telah tumbuh dan berkembang dengan tata kelola perusahaan (good corporate governance) yang berdasarkan pada filosofi Catur Dharma. Nilai-nilai tersebut merupakan panduan Perseroan kepada segenap pemegang saham, karyawan dan masyarakat. Dimana filosofi Catur Dharma tersebut adalah :

1. Kehidupan yang bermakna dan berfaedah bagi masyarakat luas merupakan suatu kebahagiaan.

2. Kerja keras, ulet, jujur, sehat dan beriman adalah prasyarat kesuksesan.

3. Kesuksesan tidak dapat terlepas dari peranan dan kerjasama dengan orang lain.

4. Karyawan adalah mitra usaha yang utama.

Apa yang dicapai Gudang Garam sekarang tentuya tidak terlepas dari kekuatan sang pendiri yaitu Almarhum Surya Wonowidjojo. Beliau adalah seorang wiraswastawan sejati yang dimatangkan oleh pengalaman dan naluri bisnis. Di mata para karyawan, Almarhum tak hanya berperan sebagai pemimpin, melainkan juga sebagai bapak, saudara dan sahabat yang sangat memperhatikan karyawannya. Sebagai sebuah keluarga besar, Gudang Garam amat memperhatikan kesejahteraan dan keselamatan karyawan. Kesejahteraan karyawan merupakan prioritas kami, Dari paragraf paragraf diatas (terutama pada kalimat yang bercetak miring), dapat disimpulkan bahwa PT. Gudang Garam Tbk. Menggunakan gaya Manajemen Timur lebih tepatnya gaya manjemen jepang. Yaitu yang bertipikal bekerja keras, ulet, kekeluargaan, mengutamakan kesejahteraan karyawan, dan kepemimpinan paternalistic.

- PT HM Sampoerna Tbk

PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (Sampoerna) merupakan salah satu produsen rokok terkemuka di Indonesia. Kami memproduksi sejumlah merek rokok kretek yang dikenal luas, seperti Sampoerna Kretek, A Mild, serta Raja Kretek yang legendaris Dji Sam Soe.

Kami adalah afiliasi dari PT Philip Morris Indonesia dan bagian dari Philip Morris International, produsen rokok terkemuka di dunia.

Kesuksesan PT HM Sampoerna Tbk. ("Sampoerna")merupakan hasil kerja keras karyawankami yang bekerja dengan seluruh potensi yang mereka miliki. Di masa mendatang, kesuksesanSampoerna akan ditentukan oleh kemampuan kami merekrut, melatih dan mengembangkan karyawan-karyawan terbaik. Hari ini maupun esok, karyawan kami akan terus menjadi aset yang paling berharga.

Mengingat pentingnya peran seluruh karyawan dalam menentukan keberhasilan perusahaan, anggota manajemen kami meluangkan waktu secara berkala untuk bertemu dan berbicara dengan para karyawan di seluruh tingkatan, untuk memberikan mereka informasi mengenai perkembangan-perkembangan penting, serta untuk memastikan bahwa suara mereka didengar dalam membuat setiap keputusan bisnis penting. Kami juga berkomitmen untuk memberikan lingkungan kerja yang adil dan aman bagi seluruh karyawan kami. Dari paragraf paragraf diatas (terutama pada kalimat yang bercetak miring), dapat disimpulkan bahwa PT HM Sampoerna Tbk menggunakan gaya Manajemen Barat. Yaitu menempatkan karyawan sebagai manusia yang perlu distandarisasi dalam proses produksi, menghargai pekerjaan karyawan, dan menggunakan system ekonomi kapitalis kolektif.

Kesimpulan :

Terdapat perbedaan gaya manajemen pada PT. Gudang Garam Tbk dengan PT HM Sampoerna Tbk.

PT. Gudang Garam Tbk

(Gaya manajemen Timur, Jepang)PT HM Sampoerna Tbk

(Gaya manajemen Barat)

1. kepemimpinan paternalistic.1. Standarisasi karyawan

2. bekerja keras, ulet2. menghargai pekerjaan karyawan

3. mengutamakan kesejahteraan karyawan3. system ekonomi kapitalis kolektif.

4. Kekeluargaan

2.2 Gaya Manajemen Usaha Koperasi

Organisasi koperasi merupakan suatu sistem sosio ekonomi. Menurut pengertian nominalis yang sesuai dengan pendekatan ilmiah modern dalam ilmu ekonomi koperasi, koperasi adalah lembaga lembaga atau organisasi organisasi yang tanpa memperhatikan bentuk hukum atau wujudnya memenuhi kriteria atau ciri ciri seperti dibawah ini:

a. Kelompok Koperasi

Sejumlah individu yang bersatu dalam suatu kelompok atas dasar sekurang kurangnya satu kepentingan atau tujuan yang sama.

Sesuai dengan kultur Indonesia Bineka Tunggal Ika: Berbeda-beda namun tetap satu jua.

b. Swadaya dari Kelompok Koperasi

Anggota anggota kelompok koperasi secara individu bertekad mewujudkan tujuannya, yaitu memperbaiki situasi ekonomi dan sosial mereka, melalui usaha usaha bersama dan saling membantu.

Sesuai dengan Pancasila, sila ke-3: Kepentingan manusia sebagai individu.c. Peran KoprasiOrganisasi koperasi, sebagai badan usaha yang bertindak sebagai perusahaan yang melayani anggota maupun non anggota.

Sesuai dengan Pancasila, sila ke-5: Keadilan social bagi semua orang. Dari Paragraf-paragraf dapat disimpulkan bahwa gaya manajemen yang digunakan oleh usaha (organisasi) koprasi sesuai dengan kultur Indonesia, yaitu Bineka Tunggal Ika dan berlandaskan pada Pancasila.2. 3 Manajemen Konflik

Konflik intern Maspion Group

Gejala perpecahan di Maspion Group ini bersumber dari transaksi jual-beli tanah PT Bumi Maspion (Maspion IV) di Romokalisari, Gresik, dan di kawasan PT Maspion Industrial Estate (Maspion V) di Manyar, Gresik. Tanah-tanah tersebut dibeli oleh Hani Sugeng Bagyo (yang adalah adik ipar dari Alim Satria) melalui Alim Satria yang bertindak untuk dan atas nama PT Bumi Maspion dan PT Maspion Industrial Estate. Di kedua perusahaan tersebut jabatan Alim Satria masing-masing adalah Direktur I, dan Direktur Utama.

Puncaknya, ketika pihak Alim Markus dengan tiga orang adiknya melakukan rapat keluarga tanpa kehadiran Alim Satria, kemudian hasil rapat keluarga tersebut diekspos di media massa (Harian Jawa Pos, Sabtu, 8 Desember 2012). Di situ, meskipun tanpa menyebut nama, lagi-lagi Alim Satria disudutkan, dipersalahkan dan dituntut harus bertanggung jawab atas dijualnya tanah-tanah milik Maspion Group itu. Bahkan para pemegang saham di luar Alim Satria akan melaksanakan RUPS dengan agenda meminta pertanggungjawaban Alim Satria secara hukum, dan akan memecatnya dari semua jabatannya di Maspion Group.

Penyebab Konflik:

Kesalahpahaman antara Alim Markus selaku Dirut Maspion dengan Alim Satria yang tidak lain adalah adik kandung Alim Markus atas penjualan tanah PT Bumi Maspion (Maspion IV) di Romokalisari, Gresik, dan di kawasan PT Maspion Industrial Estate (Maspion V) di Manyar, Gresik, oleh Alim Satria tanpa sepengetahuan Alim Markus. Dimana Alim Markus berkata bahwa Saya ini Dirut Maspion, setiap penjualan aset harus sepengetahuan saya. Kalau ada yang menjual dan beli tanah Maspion tanpa sepengetahuan saya, pasti ada yang tidak benar. Karena itu saya nyatakan tanah di Maspion IV dan V bersengketa. Sedangkan Alim Satria juga menyebutkan bahwa kakaknya, Alim Markus sendiri juga beberapa kali telah melakukan tindakan seperti dirinya, yakni menjual tanah-tanah milik Maspion Grup kepada pihak lain di Kawasan Industri Maspion Unit IV dalam kedudukannya sebagai Direktur Utama PT Bumi Maspion, yang juga tanpa ada persetujuan dari Dewan Direksi dan Dewan Komisaris secara keseluruhan. Penyelesaian Konflik:

Menggunakan rancangan penyelesaian sebagai berikut:

1. Penyelesaian secara kekeluargaan, dikarenakan konfik ini terjadi masih dalam ruang lingkup keluarga. Yaitu dengan melakukan rapat keluarga untuk menentukan penyelesaian dari konflik tersebut.

2. Menggunakan alternatif Solusi Kompromi, dikarenakan kedua belah pihak sama-sama kuat maka alternatif solusi kompromi dapat dilakukan. Yaitu dengan membuat komitmen antara kedua belah pihak untuk tidak memperpanjang masalah dan memutuskan solusi terbaik.

3. Menjalin komunikasi dua arah yang baik, dikarenakan inti dari penyebab konflik ini adalah terjadinya miss communication antara Alim Markus dan Alim Satria. Yaitu dengan mempertemukan kedua belah pihak untuk merundingan solusi terbaik yang dapat dilakukan.

4. Menggunakan jalur hukum, hal ini merupakan alternative solusi terakhir yang dapat dilakukan. Yaitu dengan melaporkan kasus tersebut kepihak yang berwenang.

2. 4 Manajemen Risiko

ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI KERIPIK PISANG DI KABUPATEN KARANGANYAR (komoditas buah pisang)

a. Identifikasi

Teknik yang digunakan pada identifikasi risiko usaha agroindustri Keripik Pisang di kabupaten Karanganyar ini adalah dengan wawancara. Dari wawancara tersebut didapati risiko usaha yang dapat terjadi adalah

Ketidakpastian dari harga bahan baku

Jumlah bahan baku Produksi yang laku dijual Harga produkb. Pengukuran

Setelah melakukan identifikasi risiko, maka tahap berikutnya adalah pengukuran risiko dengan cara melihat potensial terjadinya seberapa besar severity (kerusakan) dan probabilitas terjadinya risiko tersebut. Dari resiko yang telah diketahui dari wawancara pada Usaha Agroindustri Kripik Pisang di Kabupaten Karanganyar maka diketahui usaha tersebut mempunyai nilai koefisien variasi sebesar 3,46 dengan batas bawah keuntungan yang negatif yaitu sebesar (-) Rp. 8.063.813,88 setiap pengolahan buah pisang segar sebanyak 330,31 kilogram kg bahan baku. Risiko tersebut memiliki kemungkinan terjadi yang tinggi, yaitu dapat terjadi tiap kali produksi keripik pisang. Hal tersebut menunjukan dampak yang terjadi tinggi, sedangkan efeknya bila risiko tersebut terjadi adalah gagal memenuhi deadline, gagal memenuhi kebutuhan pasar, dan usaha agroindusti kripik pisang membutuhkan dana tambahan dengan jumlah yang cukup besar untuk menutupi kerugian agar usaha tersebut tetap bias berjalan.

Setelah mengetahui potensi besarnya kerusakan dan probabilitas resiko, kita dapat mengukur bobot risiko pada usaha agroindustri kripik pisang tersebut. Risiko yang terjadi memiliki skala yang tinggi, dengan probabilitas terjadinya sangat mungkin terjadi, serta dampak yang substansial pada biaya, waktu dan kualitas.

c. PengendalianPengendalian dapat digunakan dengan melakukan pengelolahan resiko. Jenis cara mengelola risiko yang dapat digunakan adalah Risk Retention, yaitu dengan menerima resiko sebagai bagian penting dari aktivitas produksi. Karena risiko tersebut memang tidak dapat dihindari, namun dapat di kurangi probabilitas terjadinya. Pengendalian risiko yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan penganggaran dana yang lebih untuk bahan baku disebabkan harga bahan baku yang kadang melunjak juga kadang turun. Bila harga sedang melunjak naik usaha agroinduatri dapat menutupi kekurangan dana dengan dana yang telah dianggarkan. Sedangkan bila harga sedang turun, maka sisa dari dana yang telah dianggarkan dapat menjadi nilai sisa di akhir masa produksi. Pengendalian juga dapat dilakukan dengan bermitra dengan petani buah pisang atau dengan memiliki lahan pohon pisang sendiri, dengan begitu jumlah baham baku dapat lebih dikendalikan. Untuk risiko produk tak laku dijual, kita dapat mengurangi probabilitas terjadinya risiko tersebut dengan melakukan pencarian pasar yang tepat untuk penjualan kripik pisang, juga bisa dengan melakukan inovasi dengan menambah variasi rasa untuk kripik pisang untuk lebih menarik konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang lama. Untuk pengendalian harga produk, dapat dikendalikan dengan melakukan penetapan harga yang memperhatikan bahan baku untuk memperoleh harga produk kripik pisang tersebut.

2.5 Perencanaan Proyek Agroindustri

(PG Ngadirejo, Kabupaten Kediri).

a. Manfaat finansial bagi intern Perusahaan

PG Ngadirejo, Kabupaten Kediri, mencoba merencanakan sebuah proyek untuk mengoptimalkan baik dari rendemen maupun kerjasama dengan petani. Dimana dengan kerja sama ini hingga saat ini, produksi gula PG Ngadirejo mencapai 63.325 ton dengan jumlah tebu yang digiling mencapai 751.527 ton. Targetan keuntungan pada 2012 mencapai Rp126 miliar, lebih besar dibandingkan dengan keuntungan pada 2011 yang hanya Rp111,26 miliar.b. Manfaat ekonomi makro (bagi Negara)

Pabrik Gula (PG) Ngadirejo, Kediri milik PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) menjadi PG dengan tingkat rendemen (kadar gula dalam tebu) tertinggi. Rendemen PG Ngadirejo mencapai 8,69 persen. produksi gula PG Ngadiredjo per 15 September 2012 mencapai 63.325 ton dengan jumlah tebu yang digiling mencapai 751.527 ton. Tahun lalu, laba PG Ngadiredjo mencapai Rp 111,26 miliar dan tahun ini ditargetkan menembus Rp 126 miliar. Dengan hal ini PG Ngadirejo menyumbang devisa Negara yang cukup signifikan.

PG Ngadirejo membuat Program co-generation yang dilakukan dengan mengolah ampas menjadi sumber energi listrik yang bisa dipasarkan secara komersial. Program ini sudah mulai dirintis sejak 2011 dan diharapkan bisa resmi memproduksi produksi listrik untuk keperluan komersial pada tahun mendatang.Dengan penerapan program ini, PG Ngadiredjo bisa mengurangi biaya operasional sekaligus memperbanyak sumber pendapatan pabrik. "Kelebihan tenaga listrik yang dihasilkan PG Ngadiredjo ke depan bisa dijual. Dimana dengan Program co-generation ini PG Ngadirejo memberikan manfaat bagi perekonomian Negara yaitu dengan mengurangi biaya operasional yang didistribusikan atau anggarkan ke pabrik tersebut.

c. Manfaat bagi masyarakat

Tidak hanya semakin berprestasi dari sisi perolehan rendemen, Pabrik Gula (PG) Ngadirejo juga bertekad untuk memberikan manfaat kepada masyarakat di sekitarnya. Administratur PG Ngadirejo, Ir. Budi Adi Prabowo, MM mengungkapkan keberadaan PG Ngadirejo hingga saat ini tidak terlepas dari peran aktif warga Kediri khususnya warga Desa Jambean, Kecamatan Kras yang senantiasa menjaga pabrik. Tanpa dukungan warga sekitar, sangat mustahil pabrik gula yang didirikan pada tahun 1912 hingga hari ini tetap bisa berdiri kokoh dan tetap berproduksi dengan baik. Mengingat keterbatasan kemampuan kami, tentu saja kami tidak bisa menerima warga sekitar untuk bekerja disini.selain iti PG Ngadirejo juga mengadakan pelatihan keterampilan kerja untuk angkatan kerja yang belum memunyai pekerjaan. Pelatihan ini dimaksudkan agar dapat menjadi bekal bagi para peserta pelatihan sebagai modal menciptakan lapangan kerja sendiri atau bekerja di tempat lain. , pelatihan tersebut merupakan bentuk kepedulian kami pada masyarakat lingkungan pabrik yang dibiayai dengan dana dari Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PTPN X. Pada pelatihan ini untuk angkatan pertama ini diikuti 40 orang peserta, dengan skill yang diajarkan meliputi keterampilan di bidang otomotif, las, dan bubut. Pemberian materi di adakan didalam kelas hingga praktek di bengkel milik pabrik gula. Pemberian pelatihan ini tidak hanya diperuntukkan bagi para laki-laki saja. Rencananya untuk angkatan kedua akan dilaksanakan juga untuk kaum perempuan. Dengan materi pelatihan antara lain ketrampilan tataboga dan jahit-menjahit.

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa untuk analisa pada macam materi yang mencantumkan gaya manajemen, manajemen konflik, manajemen risiko dan perencanaan proyek agroindustri ini merupakan sebuah cakupan dimana kita dapat belajar menjadi seorang manajemen disuatu perusahaan untuk mengatasi setiap hal yang terjadi di dalam perusahaan tersebut. Mulai dari mempelajari gaya manajemen suatu perusahaan, mempelajari indentifikasi konflik beserta penyelesaiannya. Mempelajari identifikasi risiko, mengetahui dampak risiko, dan tanggapan yang akan dilakukan perusahaan. Mempelajari manfaaf ekonomis suatu proyek bagi proyek itu sendiri, bagi Negara (makro), dan bagi masyarakat sekitar proyek tersebut. 3.2 Saran

Saran yang kami berikan diperuntukan pada kelompok kami sendiri supaya proses pencarian data, pengerjaan, dan penyelesain dilakukan dengan lebih efektif dan efisien. Untuk proses pencarian data juga harus dilakukan secara tepat dan langsung mengarah pada materi yang dimaksud.DAFTAR PUSTAKA

http://www.gudanggaramtbk.com/tentang_kami/catur_dharmahttp://www.gudanggaramtbk.com/tentang_kami/perusahaan_kami/karyawan_kamihttp://www.sampoerna.com/id_id/about_us/pages/sampoerna_overview.aspxhttp://www.sampoerna.com/id_id/about_us/pages/our_employees.aspxhttp://rezafahroni69.blogspot.com/2012/11/bab-3-bentuk-koperasi-hierarki-tanggung.htmlhttp://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2012/12/22/keluarga-pemilik-maspion-group-pecah-518993.htmlhttp://www.antarajatim.com/lihat/berita/96718/pg-ngadirejo-targetkan-keuntungan-rp126-miliarhttp://www.bumn.go.id/ptpn10/publikasi/berita/dorong-pertumbuhan-ekonomi-masyarakat-pg-ngadirejo-berikan-pelatihan-kerja/http://dglib.uns.ac.id/pengguna.php?mn=detail&d_id=4928

Manajemen AgroindustriPage 4