50
2013, No.1395 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 50B TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN INSTRUKTUR NASIONAL SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik, penyelenggaraan Sensus Penduduk, Sensus Pertanian, dan Sensus Ekonomi dilakukan 10 tahun sekali. Selanjutnya, dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik disebutkan bahwa waktu penyelenggaraan Sensus Penduduk adalah pada tahun berakhiran angka 0 (nol), Sensus Pertanian pada tahun berakhiran angka 3 (tiga), dan Sensus Ekonomi pada tahun berakhiran angka 6 (enam). Penyelenggaraan Sensus Pertanian dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sejak tahun 1963. Artinya, Sensus Pertanian 2013 (ST2013) adalah yang keenam kalinya. Kegiatan pertanian yang dicakup dalam sensus pertanian sebelumnya dan dalam ST2013 meliputi 6 subsektor, yaitu: tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan. ST2013 merupakan kegiatan besar sehingga pelaksanaannya harus dilakukan dalam beberapa tahapan, baik dalam persiapan maupun pelaksanaannya. Persiapan ST2013 sudah dilaksanakan mulai tahun 2010. Pada tahun 2012 dilaksanakan updating Direktori Perusahaan Pertanian (DPP). Tahun 2013 dilaksanakan pencacahan lengkap rumah tangga usaha pertanian pada bulan Mei dan pencacahan sampel Survei Pendapatan Rumah Tangga Usaha Pertanian (SPP) pada bulan November. Tahun 2014 dilaksanakan pencacahan sampel Survei Subsektor. 1.2 Tujuan Umum ST2013 Tujuan Survei Pendapatan Rumah Tangga Usaha Pertanian Tahun 2013 (SPP 2013) adalah: www.djpp.kemenkumham.go.id

BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

2013, No.1395 4

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 50B TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN INSTRUKTUR NASIONAL SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sesuai Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1997 tentang

Statistik, penyelenggaraan Sensus Penduduk, Sensus Pertanian, dan Sensus

Ekonomi dilakukan 10 tahun sekali. Selanjutnya, dalam Peraturan Pemerintah

RI Nomor 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik disebutkan bahwa

waktu penyelenggaraan Sensus Penduduk adalah pada tahun berakhiran angka

0 (nol), Sensus Pertanian pada tahun berakhiran angka 3 (tiga), dan Sensus

Ekonomi pada tahun berakhiran angka 6 (enam). Penyelenggaraan Sensus

Pertanian dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sejak tahun 1963. Artinya,

Sensus Pertanian 2013 (ST2013) adalah yang keenam kalinya. Kegiatan

pertanian yang dicakup dalam sensus pertanian sebelumnya dan dalam ST2013

meliputi 6 subsektor, yaitu: tanaman pangan, hortikultura, perkebunan,

peternakan, perikanan, dan kehutanan.

ST2013 merupakan kegiatan besar sehingga pelaksanaannya harus

dilakukan dalam beberapa tahapan, baik dalam persiapan maupun

pelaksanaannya. Persiapan ST2013 sudah dilaksanakan mulai tahun 2010. Pada

tahun 2012 dilaksanakan updating Direktori Perusahaan Pertanian (DPP). Tahun

2013 dilaksanakan pencacahan lengkap rumah tangga usaha pertanian pada

bulan Mei dan pencacahan sampel Survei Pendapatan Rumah Tangga Usaha

Pertanian (SPP) pada bulan November. Tahun 2014 dilaksanakan pencacahan

sampel Survei Subsektor.

1.2 Tujuan Umum ST2013

Tujuan Survei Pendapatan Rumah Tangga Usaha Pertanian Tahun 2013

(SPP 2013) adalah:

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 2: BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

2013, No.1395 5

1) Mendapatkan data pendapatan/penerimaan rumah tangga pertanian

beserta struktur pendapatan menurut subsektor.

2) Mendapatkan data mengenai penguasaan, penggunaan, dan konversi

lahan dari rumah tangga pertanian.

3) Mendapatkan data mengenai keadaan sosial ekonomi dan ketahanan

pangan rumah tangga pertanian.

BAB II KEGUNAAN DATA SPP2013

Kegiatan SPP 2013 merupakan salah satu kegiatan ST2013 yang sangat

penting dan hasilnya paling banyak ditunggu oleh berbagai kalangan. Oleh

karena itu, perlu dipersiapkan peserta latih (instruktur maupun petugas) dalam

upaya menumbuhkan minat, pemahaman, dan motivasi untuk mengikuti

pelatihan secara baik dan sungguh-sungguh. Setiap instruktur harus mampu

meyakinkan kepada peserta latih bahwa SPP 2013 merupakan suatu kegiatan

yang sangat penting serta menghasilkan sesuatu yang kegunaannya sangat

besar, baik bagi pemerintah maupun bagi pengguna data yang lain.

Dilihat dari sisi pengerahan sumber daya manusia maupun penggunaan

anggaran, kegiatan ini merupakan kegiatan statistik yang sangat besar. Oleh

karena itu, tidak ada pilihan lain kecuali ikut serta menyukseskannya. Dilihat

dari keseluruhan kegiatan, SPP 2013 merupakan suatu rangkaian proses yang

panjang dari ST2013 serta saling mempengaruhi sehingga output dari satu

tahapan kegiatan akan memengaruhi output dari tahapan kegiatan berikutnya.

Tahapan kegiatan pelatihan petugas pasti akan memengaruhi tahapan

pengumpulan data dan kualitas data yang akan dihasilkan.

Berbagai manfaat dari kegiatan SPP 2013 adalah diperolehnya data yang

lebih detail terkait kegiatan usaha pertanian yang dilakukan oleh rumah tangga.

Salah satunya adalah data pendapatan dari rumah tangga yang melakukan

usaha pertanian. Pendapatan rumah tangga usaha pertanian dapat diperoleh

dari berbagai sumber pendapatan yang dimiliki oleh rumah tangga, antara lain

dari usaha pertanian, usaha di luar sektor pertanian, buruh pertanian, buruh di

luar sektor pertanian, dan pendapatan/penerimaan lainnya. Selain diperoleh

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 3: BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

2013, No.1395 6

data pendapatan rumah tangga, kegiatan SPP 2013 juga mampu menghasilkan

data yang lebih komprehensif mengenai profil suatu rumah tangga usaha

pertanian. Data hasil SPP 2013 juga dapat digunakan untuk menunjang

berbagai analisis terkait indikator kesejahteraan petani, analisis cost benefit ratio,

ketahanan pangan, dan pelengkap data kemisikinan.

BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS

Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang

berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka memenuhi kualifikasi

sebagai berikut:

a) Memahami secara menyeluruh ruang lingkup tugas.

b) Memahami secara memadai konsep-konsep materi SPP 2013.

c) Memahami secara mantap mekanisme pengumpulan data di lapangan.

d) Memahami arti penting proses data cleaning di tingkat lapangan.

Tanggung jawab Innas adalah mempersiapkan petugas lapangan yang

berkualitas secara langsung yang akan dihadapi dalam pelatihan petugas. Tugas

utama Innas adalah melatih petugas.. Mengingat peserta pelatihan yang

beragam, maka Innas dituntut untuk memiliki pemahaman yang menyeluruh

mengenai SPP 2013 karena Innas akan langsung melatih petugas. Innas

diharapkan akan berperan sebagai narasumber SPP 2013 yang dapat

diandalkan.

Walaupun komposisi pelatihan petugas bervariasi, tetapi yang harus

menjadi fokus Innas dalam pelatihan adalah petugas itu sendiri. Ini penting

untuk dicatat, karena waktu pelatihan relatif terbatas padahal petugas harus

menguasai semua materi SPP 2013. Selama pelatihan harus dihindari diskusi

yang berkepanjangan dan tidak produktif.

Jelasnya, tugas utama Innas ada dua, yaitu melatih petugas dalam kelas

pelatihan yang akan diselenggarakan oleh BPS Provinsi, dan berperan sebagai

narasumber SPP 2013 di tingkat provinsi.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 4: BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

2013, No.1395 7

BAB IV

PERSIAPAN PELATIHAN Kegiatan persiapan pelatihan, antara lain mencakup persiapan teknis

dalam bentuk pemantapan penguasaan materi dan bahan pelatihan,

meyakinkan kelengkapan dan alat dukung proses pelatihan serta persiapan fisik

dan mental. Persiapan fisik perlu karena instruktur akan bertugas dalam waktu

relatif lama. Persiapan mental juga perlu karena instruktur akan menghadapi

peserta latih yang terdiri dari puluhan orang dengan latar belakang pendidikan

dan pekerjaan yang bervariasi. Dalam situasi pelatihan semacam itu, instruktur

dituntut untuk siap secara mental mengelola potensi ’konflik’ yang mungkin

terjadi antar peserta latih. Selain itu, instruktur juga dituntut untuk memiliki

pengetahuan dasar dalam metode pengajaran.

4.1 Persiapan Teknis

Yang pertama harus disiapkan oleh pelatih adalah pemantapan

penguasaan materi ajar yang perlu disampaikan kepada peserta latih.

Sebelumnya Innas harus mampu membedakan mana materi yang perlu dan

yang tidak perlu dilatihkan serta topik mana yang perlu ditekankan dan mana

yang tidak perlu ditekankan. Sebagai contoh yang tidak perlu disinggung dalam

pelatihan, misalnya masalah non-teknis yang merupakan porsi panitia pelatihan.

Sementara yang perlu ditekankan adalah topik yang terkait dengan materi pokok

dan konsep pendapatan/penerimaan rumah tangga usaha pertanian. Untuk

memantapkan pemahaman peserta mengenai konsep dasar ini, jika perlu Innas

mendorong dan memfasilitasi peserta latih untuk mendiskusikannya di luar jam

pelatihan.

Penguasaan materi yang mantap merupakan prasyarat bagi Innas untuk

memiliki kepercayaan diri dalam “menguasai” kelas. Berikut ini disajikan

beberapa topik permasalahan yang perlu mendapat perhatian calon Innas dalam

rangka melakukan persiapan teknis.

a) Belajar ulang. Innas harus membaca ulang semua buku pedoman, power

point bahan ajar, ralat buku pedoman (jika ada) dan tambahan penegasan

yang ditetapkan sebagai bahan ajar. Innas harus yakin bahwa dalam

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 5: BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

2013, No.1395 8

mengajar nanti dapat lebih banyak menjelaskan daripada membacakan. Oleh

karena itu, Innas harus benar-benar menguasai konsep dan definisi yang

digunakan dalam SPP 2013. Penguasaan materi hanya ketika mengikuti

pelatihan Innas saja tidak akan cukup karena memori bisa terhapus dengan

adanya tenggang waktu antara pelatihan Innas dan pelatihan petugas. Innas

juga harus mencoba memperkaya diri dengan berbagai contoh kasus yang

terjadi di lapangan, khususnya yang sering terjadi di daerah tempat Innas

mengajar. Ketika membaca ulang, siapkan alat tulis untuk membuat catatan-

catatan pendek.

b) Menyiapkan catatan pendek. Innas harus memperlengkapi diri dengan

catatan pendek versi instruktur sendiri (di luar yang telah ada pada bahan

ajar). Catatan pendek dapat terdiri dari beberapa kata kunci, seperti skema

alur pikir yang dianggap perlu dituliskan di papan tulis ketika menjelaskan

topik tertentu. Tanpa persiapan ini, Innas akan kelihatan kurang siap di

depan peserta. Menyiapkan catatan pendek pada dasarnya merupakan

kegiatan menarasikan ide-ide yang ada dalam pikiran sehingga menjadi lebih

konkret. Jangan pernah merasa rugi mendalami suatu konsep pemikiran

karena profesionalisme seseorang sangat dipengaruhi oleh banyaknya konsep

yang dipahami. Seorang Innas yang menganggap pemahaman konsep hanya

perlu untuk pelatihan (sehingga merasa cukup hanya mengandalkan

pembacaan buku pedoman di kelas), di kemudian hari akan mengalami

kerugian dari sisi penguasaan aset intelektual yang pada dasarnya bersifat

dinamis dan akumulatif.

c) Pemeriksaan jenis dan jumlah dokumen. Innas, sebelum memulai

pelatihan, perlu memeriksa jenis dan kelengkapan dokumen dan peralatan

peserta. Jika ada dokumen dan peralatan yang belum diterima peserta, segera

mintakan kepada panitia. Jika perlu, bantulah panitia mengatasi masalah

kelengkapan dokumen dan peralatan pelatihan bagi peserta.

4.2. Persiapan Bahan Ajar

Bahan ajar disediakan dalam bentuk powerpoint presentation. Bahan ajar

ini merupakan alat bantu yang seragam untuk setiap kelas di semua pusat

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 6: BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

2013, No.1395 9

pelatihan. Innas dituntut memiliki keterampilan untuk mengoperasikan bahan

ajar secara optimal dan paham lokasi materi tertentu di dalam bahan ajar.

Bahan ajar terdiri dari beberapa bagian dan masing-masing bagian ditayangkan

sesuai kebutuhan.

4.3 Pengaturan Ruang Pelatihan

Ruang pelatihan perlu diatur sehingga proses pelatihan dapat berlangsung

secara efektif dan nyaman. Pengaturan ruang pelatihan perlu

mempertimbangkan letak papan tulis dan atau layar, posisi dan jarak tempat

duduk Innas dengan peserta, serta susunan tempat duduk peserta. Yang

terakhir ini perlu diatur sedemikian rupa sehingga semua peserta dapat melihat

Innas dan papan tulis dengan leluasa serta mendengar suara Innas secara jelas.

Perlu diatur juga agar tempat duduk peserta tidak terlalu saling berjauhan.

Jika memungkinkan tersedia viewer dan papan tulis putih (white board),

maka atur sedimikian rupa sehingga sewaktu-waktu tayangan (layar) bisa

ditampilkan pada papan tulis ketika memberi contoh pengisian daftar. Ketika

menayangkan penjelasan, yang tidak memerlukan coretan, maka tayangan

sebaiknya ke layar atau tembok agar papan tulis tetap bisa dipakai. Tata letak

tempat duduk pada kelas pelatihan petugas diupayakan sebagai berikut:

Innas Papan Tulis

Layar

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 7: BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

2013, No.1395 10

4.4 Persiapan dan Pelaksanaan Role Playing

Berdasarkan serangkaian uji coba dan gladi bersih, diketahui bahwa

petugas lapangan mutlak perlu melakukan role playing sebelum ke lapangan.

Role playing sangat penting agar calon petugas memiliki pemahaman yang benar

dan mantap mengenai konsep-konsep yang diajarkan di kelas, menghayati

mekanisme pendataan di lapangan, serta memiliki pengalaman. Mengingat

pentingnya fungsi role playing, maka Innas perlu menyiapkan secara cermat,

mengawasi proses, dan mendiskusikan hasilnya secara tuntas. Praktik utama

dalam pelatihan Innas adalah latihan mengajar dan role playing.

Bagi Innas, role playing adalah ajang untuk berlatih yang sesungguhnya.

Dengan role playing akan dapat diketahui apakah pemahaman yang diperoleh

dari Instruktur Utama (Intama) sudah optimal atau belum. Mekanisme umum

pelaksanaan role playing adalah sebagai berikut:

a) Role playing dilakukan dengan wawancara di kelas. Petani sebagai responden

sebanyak 2 (dua) orang per kelas didatangkan langsung ke dalam kelas.

b) Panitia menyiapkan Daftar ST2013-SPP.S.

c) Secara urut dan bergantian, petugas setiap kelompok mewawancarai

responden dalam kelompok tersebut.

d) Setelah masing-masing memeriksa hasil kerjanya, lakukan pemeriksaan

silang (saling tukar menemukan kesalahan atau kekurangan dalam hasil

Daftar ST2013-SPP.S), lalu diskusikan permasalahan yang ditemukan.

e) Role playing dilaksanakan 1 sesi atau 1,5 jam, dengan rincian 15 menit

pengarahan, 45 menit untuk pencacahan, dan 30 menit pembahasan.

f) Pembahasan disusun masing-masing tim dan dikumpulkan sebagai bahan

laporan/evaluasi Innas. Pembahasan diharapkan dapat menjawab minimum

4 butir pertanyaan berikut:

i. Apa kesulitan dan permasalahan selama pencacahan? Mengapa?

Bagaimana mengatasinya?

ii. Pertanyaan mana yang sering sulit menanyakannya? Mengapa? Bagaimana

mengatasinya?

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 8: BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

2013, No.1395 11

iii. Pertanyaan mana yang sering sulit dijawab responden? Mengapa?

Bagaimana mengatasinya?

iv. Apa yang menurut Anda perlu dipersiapkan lagi untuk siap menjalankan

tugas Anda?

g) Proses kegiatan role playing merupakan bagian dari laporan yang harus

disiapkan oleh Innas. Laporan role playing mencakup:

i. Bagaimana Anda membagi kelompok peserta, bagaimana peserta

melakukan pencacahan?

ii. Waktu (jam berapa mulai, berapa lama rata-rata mencacah, jam berapa

selesai mencacah, serta berapa lama diskusi pembahasan).

iii. Pengamatan terhadap kelemahan peserta dalam mencacah, dan apa yang

Anda lakukan?

iv. Rangkuman laporan peserta.

4.5 Mengenali Calon Peserta Latih

Agar proses pelatihan berlangsung lancar, hidup, dan dinamis, maka Innas

perlu mengenali calon peserta secara memadai dengan mempelajari kelengkapan

dan kebenaran biodata peserta latih. Selain itu, informasi mengenai latar

belakang sosial ekonomi budaya peserta akan berguna bagi Innas dalam

mempersiapkan diri mengatur strategi pelatihan.

Perlu dicatat bahwa secara umum berlaku bahwa peserta yang usianya

lebih muda akan lebih mudah menyerap informasi yang diberikan dengan cepat

dibandingkan peserta yang usianya lebih tua. Secara umum juga berlaku bahwa

semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka semakin mudah dan cepat

informasi akan diserap, begitu pula sebaliknya. Selain itu, agar kehadiran dapat

diterima secara cepat dan tidak dianggap ’orang asing’ oleh peserta, Innas dapat

melakukan pendekatan budaya dengan, misalnya menggunakan jargon-jargon

khas daerah setempat yang sering digunakan.

Dengan memahami berbagai karakteristik peserta pelatihan di atas, Innas

dapat memilih bahasa dan cara mengajar yang paling tepat untuk diterapkan ke

peserta latih. Hal tersebut sangat penting untuk diperhatikan, demi tercapainya

tujuan pelatihan petugas secara optimal.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 9: BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

2013, No.1395 12

Innas perlu menyiapkan catatan perorangan mengenai partisipasi setiap

peserta dalam kelas, ketepatan waktu hadir, perhatian mengikuti kelas,

penyerapan materi, dan sebagainya yang menyangkut perilaku sebagai peserta.

Akhirnya, perlu diingat bahwa mempersiapkan setiap peserta agar memiliki

kualifikasi yang diinginkan sangat penting karena kinerja masing-masing

petugas akan terkait dengan data ribuan bahkan ratusan ribu petani.

4.6 Persiapan Fisik dan Mental

Persiapan fisik di sini mencakup persiapan kondisi tubuh yang fit dan

prima, latihan sendiri di rumah, serta persiapan pakaian yang digunakan. Innas

harus ingat bahwa mereka akan mengajar dalam jangka waktu yang relatif

panjang sehingga kondisi tubuh yang fit merupakan salah satu modal yang

cukup penting dalam mengajar yang harus selalu dijaga. Innas harus

mengkonsumsi makanan berkualitas serta vitamin yang cukup untuk menjaga

vitalitas tubuh.

Untuk mengatasi rasa grogi dan meningkatkan rasa percaya diri pada saat

mengajar, Innas harus melatih diri sendiri dalam hal penampilan dan suara.

Lakukan latihan di rumah atau di depan cermin setiap hari. Perhatikan

penampilan dan intonasi suara, kembangkan kemampuan bicara dari hari ke

hari, sehingga pada waktu tampil mengajar yang sesungguhnya akan percaya

diri. Tidak ada keahlian yang muncul tiba-tiba atau yang sudah dibawa sejak

lahir. Keterampilan mengajar akan menjadi bagian penting keahlian secara

keseluruhan. Seseorang dikatakan mengerti suatu konsep ditandai dengan ke-

mampuannya menjelaskan kepada orang lain. Keberhasilan dalam mengajar

merupakan langkah-langkah peningkatan profesionalisme dalam berkarir.

Pakaian yang digunakan oleh Innas juga tidak kalah penting untuk

dipersiapkan karena pakaian yang digunakan dapat mencerminkan kepribadian

seseorang. Cara Innas dalam berpakaian juga akan mempengaruhi penilaian

peserta. Innas harus menggunakan busana yang formal dan sopan agar

mendapat kesan pertama yang baik dari peserta.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 10: BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

2013, No.1395 13

Persiapan mental juga tidak kalah pentingnya dari persiapan fisik. Seorang

Innas harus menyadari bahwa petugas tidak mempunyai pengetahuan,

pengalaman, dan keahlian mengajar SPP 2013. Maka, jangan berharap bahwa

dengan sendirinya mereka mampu memahami suatu konsep pada SPP 2013

dengan konsep survei/sensus lainnya. Bisa atau tidak bisa mereka melakukan

tugasnya dengan benar di lapangan sangat tergantung kepada Innas. Oleh

karena itu, jika terjadi kesalahan petugas di lapangan, maka nama Innas akan

terbawa-bawa. Menyadari kondisi yang akan dihadapi dalam tugas ini, maka

Innas perlu mempersiapkan mental bagaimana membuat peserta yang tidak

tahu menjadi tahu.

BAB V CAKUPAN MATERI

Materi pokok dan jumlah sesi pelatihan pada dasarnya sama untuk setiap

jenjang pelatihan. Materi pokok pelatihan mencakup topik-topik bahasan sebagai

berikut:

a) Konsep pendapatan dari berbagai sumber pendapatan: usaha pertanian

menurut subsektor, usaha non pertanian, pendapatan/penerimaan lainnya,

dan pendapatan dari buruh/karyawan/pegawai menurut subsektor.

b) Konsep nilai produksi dan biaya produksi.

c) Tata cara pengisian kuesioner.

d) Mekanisme pendataan di lapangan.

e) Mekanisme pengawasan dan pemeriksaan hasil pencacahan.

Seluruh materi teknis harus dipahami dan dikuasai oleh para Innas yang

selanjutnya harus disampaikan kepada petugas yang nantinya akan bertugas di

lapangan. Dalam pelatihan petugas, materi lebih difokuskan pada topik-topik

yang sesuai dengan tugas pokok mereka, yaitu tata cara pengisian kuesioner,

penguasaan konsep dan definisi, dan mekanisme kunjungan sesuai jadwal yang

telah ditetapkan. Sementara untuk yang bertugas sebagai pengawas/pemeriksa

(PML), pembahasan konsep perlu lebih diperdalam agar mereka lebih siap

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 11: BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

2013, No.1395 14

menjadi tempat bertanya para PCL. Selain itu, PML dituntut untuk memiliki

kemampuan mengorganisasikan kegiatan lapangan.

Panduan umum pemberian materi pelatihan termasuk sesi-sesinya adalah

sebagai berikut:

a) Disiapkan 16 sesi dengan masing-masing sesi berdurasi rata-rata 120 menit.

b) Materi pelatihan mencakup penjelasan teori, praktek, dan pendalaman. Topik

dan durasi disajikan pada jadwal terlampir.

c) Materi pendahuluan biasanya disampaikan oleh pejabat yang bertugas untuk

membuka pelatihan dengan dihadiri oleh seluruh peserta. Apabila pejabat

tersebut hanya membuka pelatihan, maka Innas akan menyampaikan materi

pendahuluan.

d) Apabila diadakan acara seremonial penutupan (secara resmi), maka waktunya

adalah pada sesi terakhir maksimum 60 menit. Jika tidak diadakan acara

seremonial penutupan, maka Innas menutup pelatihan di kelasnya masing-

masing dengan menyampaikan harapan agar petugas dapat melaksanakan

tugas dengan sebaik-baiknya.

e) Tidak diperkenankan memadatkan materi, meskipun dengan cara

memperpanjang waktu per sesi dengan maksud mempercepat jadwal

pelatihan. Satu hari maksimum hanya 4 sesi. Jika lebih dari itu, maka akan

berdampak pada kejenuhan peserta.

f) Diperbolehkan mengadakan sesi tambahan untuk diskusi dan penjelasan hal-

hal yang dianggap penting untuk pemantapan.

g) Diharapkan Innas menyiapkan latihan soal yang dibawa pulang ke kamar

penginapan.

h) Pola aktivitas pelatihan adalah:

i. Penjelasan teori, konsep, definisi, dan tata cara pengisian.

ii. Praktek mengisi daftar.

iii. Pendalaman.

5.2 Materi Non Teknis

Yang penting untuk diingat adalah bahwa tugas Innas bukan hanya

sekadar memberikan pelatihan teknis, tetapi juga memberikan pembekalan non

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 12: BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

2013, No.1395 15

teknis, termasuk pemberian motivasi untuk menjalani pelatihan secara sungguh-

sungguh dan pembangunan moral kerja agar petugas memilki komitmen

menjalankan tugas secara penuh tanggung jawab. Materi non teknis ini

meskipun tidak dipersiapkan secara khusus, namun perlu disampaikan oleh

Innas. Hal ini penting karena pada akhirnya kualitas hasil pendataan ditentukan

oleh kinerja petugas lapangan yang tidak semata-mata ditentukan oleh

penguasaan materi teknis, tetapi juga moral kerja petugas lapangan. Metode

penyampaian materi non teknis tidak harus disampaikan secara khusus atau

pada waktu tersendiri, namun dapat disisipkan pada saat penyampaian materi

teknis.

BAB VI

METODE PELATIHAN YANG EFEKTIF

Semua Innas dituntut untuk menguasai serta menerapkan metode

pelatihan yang efektif. Suatu metode dikatakan efektif jika sasaran yang

ditetapkan dapat tercapai. Sebenarnya metode yang efektif merupakan syarat

yang perlu, bukan syarat yang cukup untuk mencapai sasaran. Artinya, metode

pelatihan yang efektif memang diperlukan, tetapi tidak cukup untuk menjamin

tercapainya sasaran. Untuk menjamin tercapainya sasaran diperlukan syarat

lain, antara lain penguasaan materi pelatihan dari Innas, kedisiplinan, serta

motivasi aktor pelatihan (Innas dan peserta latih) untuk menyukseskan

pelatihan.

Metode pelatihan yang efektif adalah metode yang dapat mengantarkan

tercapainya sasaran akhir pelatihan, yaitu menyiapkan petugas lapangan yang

andal dalam arti memiliki pemahaman, keterampilan, dan motivasi kerja yang

memadai. Agar para peserta latih memiliki pemahaman yang memadai, dalam

arti mampu menyerap materi pelatihan secara optimal, ada beberapa kiat yang

dapat dijadikan sebagai pedoman oleh Innas.

6.1 Pembukaan Pelatihan

Mulailah pelatihan dengan ungkapan-ungkapan pembukaan (opening)

yang menggugah atau menggelitik secara intelektual sehingga tumbuh perhatian,

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 13: BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

2013, No.1395 16

minat, dan motivasi peserta untuk mengikuti pelatihan. Meskipun demikian

ungkapan-ungkapan itu tidak boleh kaku, vulgar, atau datar.

Jelaskan secara sistematis bahwa kegiatan SPP 2013 merupakan kegiatan

nasional dengan sasaran yang sangat luas, berjangka panjang, dan banyak

ditunggu pengguna data, bahkan merupakan pekerjaan mulia karena

menyangkut kepentingan orang banyak. Penegasan semacam itu diharapkan

dapat memberi kesan kepada peserta bahwa keterlibatan mereka dalam SPP

2013 berarti terlibat dalam kegiatan yang besar dan mulia.

Tegaskan bahwa kinerja mereka sebagai petugas lapangan nantinya akan

turut menentukan keberhasilan atau kegagalan kegiatan nasional yang besar

dan mulia ini. Kepada Innas dapat diilustrasikan bahwa dengan mengajar sekitar

50 PCL, mereka bertanggung jawab terhadap kualitas data sekitar 2400 rumah

tangga usaha pertanian yang terkena sampel SPP

Jelaskan secara gamblang sasaran yang ingin dicapai dari pelatihan SPP

2013, yang pada prinsipnya mencakup empat isu besar:

1) Peserta menguasai konsep-konsep secara benar.

2) Peserta memilki keterampilan melakukan wawancara pada pencacahan

sampel menggunakan instrumen yang sesuai secara cermat.

3) Peserta menyadari pentingnya untuk menerapkan konsep dan keterampilan

itu secara konsisten di lapangan.

4) Peserta menyadari pentingnya menjaga kualitas data yang dihasilkan.

6.2 Membangun Suasana yang Kondusif

Selama pelatihan berlangsung, bangunlah suasana akrab dengan peserta.

Keakraban perlu untuk memperluas rasa kepemilikan (sense of belonging)

terhadap SPP 2013. Tunjukkan wajah yang cerah dan antusiasme yang tinggi

dalam mengajar serta sedikit gurauan (ice breaking) untuk menghilangkan

kekakuan suasana atau rasa bosan peserta.

Tunjukkan rasa percaya diri yang cukup agar peserta memiliki kesan

bahwa Innas memiliki kemampuan mengajar yang handal. Pandangan Innas

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 14: BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

2013, No.1395 17

dapat menjangkau semua peserta selama mengajar, maka usahakan untuk

selalu lebih tinggi dari peserta dengan tidak banyak duduk. Separuh badan

Innas sebaiknya dapat terlihat oleh peserta paling belakang. Selama berbicara,

Innas seharusnya dalam sikap berdiri, baik ketika membaca maupun menjelas-

kan. Innas juga harus menjadi pusat perhatian sehingga setiap gerakannya

bermakna mendukung penjelasannya.

Gambar 6.1 Suasana Ruang Pelatihan yang Baik

Gambar 6.2 Suasana Ruang Pelatihan yang Kurang Baik

6.3 Penyajian Materi Pelatihan

6.3.1 Umum

Usahakan supaya volume suara dapat didengar oleh semua peserta secara

jelas. Selain itu, usahakan juga supaya ketika menjelaskan konsep, definisi, dan

mekanisme lapangan disinggung secara meyakinkan tentang latar belakang

tujuannya. Sebagai contoh:

i. Ketika menjelaskan pemeriksaan, jelaskan bahwa sistem itu dipilih untuk

memastikan kelengkapan, kewajaran, dan konsistensi isian kuesioner terjaga

di tingkat lapangan.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 15: BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

2013, No.1395 18

ii. Ketika menjelaskan sketsa peta ST2013-SPP.WB, jelaskan bahwa hal tersebut

perlu dilakukan untuk memastikan agar tidak ada rumah tangga yang

terlewat maupun cacah ganda.

iii.Ketika menjelaskan “data cleaning”, jelaskan bahwa hal tersebut mutlak

dilakukan untuk menggaransi kualitas kerja petugas.

Penjelasan konsep, definisi, dan mekanisme lapangan dalam SPP 2013

harus tuntas dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti sehingga tidak

menyisakan keraguan bagi peserta. Dapat membagi waktu secara efektif dan

efisien kapan harus menjelaskan dan kapan harus menggunakan alat peraga.

Berikan kesempatan sebanyak-banyaknya kepada peserta untuk

bertanya. Berikan pujian kepada pertanyaan yang baik dan bermakna untuk

penyerapan materi. Klarifikasikan maksud pertanyaan kepada peserta sebelum

menjawabnya. Jawaban harus tetap merujuk pada konsep dan definisi di buku

pedoman serta menggunakan analogi dan logika. Jika tidak dapat dijawab,

maka tunda pertanyaan tersebut untuk didiskusikan dengan sesama Innas atau

pengawas. Catatlah setiap ada masalah yang tidak diterangkan di dalam buku

pedoman.

Berikan banyak contoh kasus dan latihan pengisian daftar. Adakan latihan

wawancara sesama peserta. Setiap nomor pertanyaan pada kuesioner harus

dipraktikkan kepada setiap peserta. Gunakan berbagai cara untuk membuat

kelas menjadi hidup dan dinamis, antara lain dengan cara mendorong para

peserta supaya berani dan termotivasi untuk berpartisipasi secara aktif di kelas.

Cara lain adalah mengajukan pertanyaan kepada peserta pelatihan dalam

bentuk kasus yang realistis di mana pertanyaan yang diajukan sebaiknya ditulis

di papan tulis.

6.3.2 Sistematika Penyajian

Sistematika penyajian materi setiap sesi harus tetap terjaga serta

mengikuti jadual yang telah ditetapkan. Sebelum mulai penyajian materi dalam

suatu sesi, terlebih dahulu kemukakan topik (spesifik) yang akan dibahas serta

sasaran yang akan dicapai dalam sesi ini. Sebagai contoh, ketika memulai suatu

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 16: BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

2013, No.1395 19

sesi, instruktur dapat menyampaikan kalimat-kalimat pembukaan berikut, “Sore

ini kita akan membahas kegiatan yang sangat penting untuk melihat

kesejahteraan petani kita, yaitu keadaan sosial ekonomi dan ketahanan pangan

rumah tangga. Setelah penyajian topik ini selesai, dalam 10 menit terakhir kita

akan mengadakan semacam tes untuk memastikan apakah kita semua

memahami semua materi pada sesi ini.”

Bagian awal penyajian materi dalam suatu sesi sebaiknya berisi penjelasan

mengenai cakupan materi secara keseluruhan. Dalam menyajikan materi secara

keseluruhan, Innas dituntut memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk

memanfaatkan flow chart, tabel atau model visual lain secara optimal.

Penjelasan materi secara keseluruhan sebaiknya juga disajikan dalam

bagian akhir penyajian sebelum diadakan tes. Hal ini penting dilakukan untuk

memastikan bahwa topik yang dijadwalkan dalam suatu sesi telah dicakup

semuanya.

BAB VII

MEMOTIVASI PESERTA

7.1 Mengikuti Pelatihan Dengan Baik

Innas harus memotivasi peserta agar mengikuti pelatihan secara tertib,

disiplin, dan penuh perhatian. Beberapa peserta mungkin terlihat antusias

sedangkan beberapa peserta yang lain membutuhkan atau mengharapkan Innas

dapat memberikan inspirasi, dorongan atau menstimulasi minat mereka

terhadap pelatihan ini. Seorang Innas akan dapat menerapkan pembelajaran

yang efektif apabila memiliki keterampilan dalam memotivasi sehingga peserta

selalu terlihat penuh perhatian selama pelatihan berlangsung. Peserta akan

tertib, disiplin, dan memberikan respon yang positif terhadap pelatihan yang

• Hindari pengajaran yang monoton

• Hidupkan suasana diskusi di kelas

• Sentuh rasa ingin tahu dan emosi peserta untuk memperoleh perhatian

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 17: BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

2013, No.1395 20

tersusun/terstruktur dengan baik yang diberikan oleh seorang Innas yang

antusias dan penuh perhatian terhadap peserta dan materi yang diajarkan.

Beberapa strategi umum yang harus diperhatikan Innas dalam memotivasi

peserta seperti dirumuskan oleh Barbara Gross Davis (1993) adalah sebagai

berikut:

a) Menunjukkan wajah cerah dan antusiasme yang tinggi dalam mengajar

Antusiasme dari Innas merupakan faktor yang sangat penting dalam

memotivasi peserta. Biasanya antusiasme datang dari rasa percaya diri,

ketertarikan terhadap materi yang diajarkan dan kesenangan dalam

mengajar.

b) Memperhatikan kebutuhan peserta

Beberapa kebutuhan yang dapat memotivasi peserta apabila terpenuhi adalah

kebutuhan untuk mempelajari sesuatu untuk tujuan tertentu, kebutuhan

untuk mencari pengalaman baru, kebutuhan untuk mengatasi tantangan,

kebutuhan untuk menjadi kompeten, dan kebutuhan untuk merasa terlibat

serta berinteraksi dengan orang lain.

c) Membuat peserta berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran di kelas

Peserta belajar dengan melakukan, membuat, menulis, mendesain,

menciptakan, dan memecahkan masalah. Berikan pertanyaan serta

kesempatan sebanyak-banyaknya untuk bertanya dan hargai setiap

pertanyaan dari peserta. Jangan memberitahu sesuatu, jika hal tersebut bisa

dijadikan pertanyaan untuk peserta. Dorong peserta untuk memberikan

saran pemecahan terhadap suatu masalah.

d) Memiliki harapan yang realistis terhadap peserta

Harapan dari Innas mempunyai pengaruh yang kuat terhadap peserta. Jika

Innas mengharapkan para peserta mempunyai motivasi, bekerja keras dan

memiliki perhatian yang besar terhadap pelatihan, maka hal itu akan

terwujud apabila harapan tersebut juga diwujudkan dalam contoh sikap yang

nyata. Misalnya, jika Innas memiliki harapan agar peserta dapat menjadi

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 18: BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

2013, No.1395 21

petugas yang baik, maka Innas juga harus dapat memberikan contoh, misal

cara mengajar yang baik.

e) Memberitahu peserta yang mereka butuhkan agar berhasil dalam pelatihan

Pastikan kepada peserta bahwa mereka dapat melakukan yang terbaik dan

beritahu apa yang harus mereka lakukan agar berhasil dalam pelatihan.

Ucapkan sesuatu yang bisa memberikan efek positif, seperti “Jika Anda bisa

memecahkan masalah dari contoh ini, maka Anda akan berhasil dalam tes

nanti” atau “Bagi Anda yang tidak bisa memecahkannya, saya akan

membantu Anda”. Jangan mengucapkan kata-kata seperti “Anda sangat

ketinggalan sekali” atau “Kalau kemampuan Anda seperti ini, bagaimana bisa

saya membantu Anda?”

f) Meningkatkan motivasi diri peserta

Hindari kata-kata yang menonjolkan posisi anda sebagai Innas. Pergunakan

kata-kata, seperti “Menurut saya, akan lebih baik jika.…” daripada “Saya

minta….” atau “Anda harus….”

g) Harus spesifik dalam memberikan feedback yang negatif

Feedback negatif sangat berpengaruh dan bisa membuat atmosfir negatif di

kelas. Ketika Innas mengidentifikasi kelemahan peserta, pastikan untuk

menggunakan kata-kata yang bijak yang tidak akan menyinggung perasaan

peserta.

h) Hindari komentar yang menjatuhkan

Innas harus ingat bahwa setiap peserta memiliki tingkat pemahaman yang

berbeda-beda. Sehingga Innas harus menunjukkan sikap yang positif apabila

ada peserta yang meminta Innas untuk mengulangi lagi suatu penjelasan

yang telah diberikan. Innas juga harus menghargai setiap pertanyaan yang

diajukan oleh peserta. Hindari komentar yang dapat menjatuhkan mental

peserta karena komentar yang bersifat negatif akan membuat peserta menjadi

malas untuk bertanya. Jika hal ini sampai terjadi, maka Innas akan dianggap

tidak berhasil memotivasi peserta untuk belajar serta menghambat

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 19: BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

2013, No.1395 22

tercapainya tujuan pelatihan SPP 2013, yaitu untuk mendapatkan petugas

yang berkualitas.

7.2 Menjadi Petugas Lapangan yang Penuh Tanggung Jawab

Pelaksanaan lapangan SPP 2013 akan dilakukan oleh petugas pencacah

(PCS) dan diawasi oleh petugas pengawas (PMS). Sistem tim ini dipilih untuk

memastikan agar pengawasan melekat dapat dilakukan di tingkat lapangan

sehingga hasil pendataan sudah ‘bersih’ (clean) di tingkat lapangan pula. Dalam

kaitan ini, keberhasilan dalam menyelenggarakan pelatihan sangat menentukan

keberhasilan untuk mencapai sasaran tersebut. Oleh karena itu, penyelenggara

pelatihan berkewajiban untuk memiliki perhatian yang lebih serta komitmen

yang tinggi untuk memastikan keberhasilan proses pelatihan.

Proses pelatihan calon petugas akan lebih baik jika calon peserta

sebelumnya telah memahami ruang lingkup wilayah dan jadwal kerja, kewajiban

serta hak mereka nantinya selaku petugas lapangan SPP 2013 yang tertuang

dalam kontrak kerja. Dengan demikian, perlu ada semacam briefing singkat

mengenai kontrak kerja sebelum proses pelatihan dimulai.

Setelah peserta memahami hak dan kewajiban sebagai petugas lapangan

SPP 2013, Innas harus memberikan motivasi bahwa para petugas akan

mengemban tugas mulia negara sehingga mereka harus melaksanakannya de-

ngan penuh keikhlasan dan tanggung jawab. Pendekatan ini juga dapat

dilakukan untuk menghadapi peserta yang mengeluh mengenai honor yang tidak

sesuai dengan beban kerja.

Innas harus menjelaskan bahwa keberhasilan SPP 2013 akan mempunyai

dampak yang tidak langsung terhadap pembangunan pertanian di Indonesia.

Petugas yang berkualitas akan berkorelasi positif dengan kualitas data yang

dikumpulkan. Jika data yang dikumpulkan akurat dan valid, maka perencanaan

pembangunan pertanian akan tepat sasaran. Sehingga dapat dikatakan bahwa

para petugas SPP 2013 juga mempunyai sumbangsih terhadap perbaikan

kehidupan masyarakat Indonesia, termasuk kehidupan mereka sendiri.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 20: BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

2013, No.1395 23

Menghadapi peserta yang mengeluh mengenai beratnya beban tugas yang

akan diemban dalam SPP 2013, Innas harus mampu memberikan kata-kata

yang memunculkan motivasi pada diri setiap peserta bahwa mereka mampu

untuk melakukannya. Ceritakan kisah-kisah inspiratif yang mampu menggugah

semangat peserta. Sampaikan bahwa setiap hambatan merupakan sebuah

tantangan yang harus dihadapi untuk meningkatkan kualitas diri. Seperti kata

pepatah, bahwa keberhasilan kita ditentukan oleh seberapa besar kemauan kita

untuk berhasil. Namun kemauan saja tidak cukup, karena harus diiringi dengan

tindakan nyata. Secara bertahap, dengan mulai menikmati tugas yang diemban,

maka perlahan-lahan tidak akan merasa berat lagi untuk menjalankannya,

bahkan akan semakin menikmatinya. Ingat juga kata pepatah Cina kuno, bahwa

perjalanan 1000 mil dimulai dengan 1 langkah.

BAB VIII

EVALUASI PELATIHAN Evaluasi pelatihan dapat didefinisikan sebagai proses sistematis untuk

menganalisis tingkat pencapaian tujuan pelatihan. Penggunaan kata proses

menunjukkan bahwa kegiatan evaluasi tidak hanya sekali melainkan dilakukan

secara menyeluruh mulai dari awal pelatihan, di saat pelatihan berlangsung, dan

di akhir masa pelatihan. Pengertian sistematis di sini berarti terencana dan

berkesinambungan.

Setiap kegiatan evaluasi tidak dapat dilepaskan dari tujuan

dilaksanakannya pelatihan, yang dalam hal ini adalah pelatihan SPP 2013.

Dengan merujuk pada tujuan dilaksanakannya pelatihan SPP 2013, yaitu untuk

memperoleh petugas yang berkualitas, maka beberapa karakteristik dari setiap

peserta akan dinilai.

Karakteristik pertama adalah daya serap peserta terhadap konsep dan

definisi yang dipakai dalam SPP 2013 serta mekanisme pelaksanaan lapangan.

Daya serap peserta dapat dilihat dari keaktifan di kelas dan nilai-nilai pada saat

kuis maupun pendalaman. Perilaku peserta pelatihan pada saat mengikuti

pelajaran di kelas juga menjadi salah satu acuan untuk melihat kualitas

petugas. Dalam SPP 2013, petugas lapangan diharapkan dapat bertingkah laku

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 21: BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

2013, No.1395 24

sopan karena mereka bertugas dengan membawa atribut BPS. Dengan demikian

apabila petugas SPP 2013 tidak dapat membawa diri dengan baik pada saat me-

laksanakan tugasnya, maka nama BPS juga akan tercemar.

Evaluasi juga dapat dilakukan untuk melihat tingkat keberhasilan

jalannya proses belajar mengajar (Purwanto 2008: 5). Hal ini dapat dilakukan

oleh Innas dengan cara mengajukan pertanyaan untuk mengetahui sampai

sejauh mana peserta mengerti akan penjelasan yang diberikan oleh Innas.

Apabila ternyata masih ada peserta yang belum mengerti, Innas harus mencari

metode lain untuk memberikan penjelasan dengan bahasa yang mudah

dipahami oleh peserta.

Hasil evaluasi ini selanjutnya harus dibuat dalam bentuk laporan. Laporan

dibuat oleh setiap Innas dan memuat semua kelas/gelombang yang diajar.

Laporan juga diharapkan menyertakan foto-foto pelatihan. Agar dapat

terdokumentasi secara permanen, maka laporan yang dikirim sebaiknya berupa

softcopy pdf file. Bentuk laporan Innas dapat dilihat pada daftar lampiran dan

dilengkapi dengan lampiran-lampiran lain termasuk:

a) Laporan pelatihan SPP 2013.

b) Jadwal pelatihan petugas yang ada di pusat pelatihan.

c) Daftar fasilitas belajar dan akomodasi/konsumsi.

d) Rekapitulasi biodata peserta pelatihan.

e) Nilai pendalaman dan pengamatan.

f) Masalah dan pemecahan selama pelatihan.

g) Laporan pelaksanaan role playing.

h) Rangkuman catatan lainnya dari pelaksanaan pelatihan.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 22: BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

2013, No.1395 25

Lampiran 1.

Jadwal Pelatihan Innas

Hari/

Tanggal Jam Kegiatan

Pemimpin Rapat/

Pembicara

(1) (2) (3) (4)

Selasa/

17 Sept. 2013

14.00 – 16.00 Registrasi peserta Panitia

19.30 – 20.00

Pembukaan (Menyanyikan lagu Indonesia Raya, Do’a Pembukaan dan Laporan Panitia Penyelenggara)

Panitia

20.00 – 20.45 Arahan Kepala BPS sekaligus Membuka Pelatihan Innas SPP ST2013

Kepala BPS RI

20.45 - 21.00 Coffe Break

21.00 - 21.15 Pengumuman Panitia Panitia

Rabu/

18 Sept. 2013

08.00 – 10.00

Penjelasan Umum, Metodologi,

Daftar ST2013-SPP.DSRT dan Peta ST2013-WB

Instruktur Utama

10.00 – 10.15 Coffe Break

10.15 – 12.15 Pembahasan kuesioner ST2013-SPP.S Blok I-IV

Instruktur Utama

12.15 – 13.15 Ishoma

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 23: BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

2013, No.1395 26

13.15 – 15.15 Pembahasan kuesioner ST2013-SPP Blok V-VII

Instruktur Utama

15.15 – 15.30 Coffe Break

15.30 – 17.30

Pembahasan kuesioner ST2013-SPP Blok VIII-XI

Assignment I

Instruktur Utama

Kamis/

19 Sept. 2013

08.00 – 10.00 Pembahasan kuesioner ST2013-SPP Blok XII-XV

Instruktur Utama

10.00 – 10.15 Coffe Break

10.15 – 12.15

Assignnment II , Pembahasan kuesioner ST2013-SPP Blok XVI - XVIII

Instruktur Utama

12.15 – 13.15 Ishoma

13.15 – 15.15 Role Playing Instruktur Utama

15.15 – 15.30 Coffe Break

15.30 – 17.30 Role Playing Instruktur Utama

17.15 – 19.00 Ishoma

19.00 – 21.00 Evaluasi role playing Instruktur Utama

07.30 – 09.00

Review materi dan penegasan

Instruktur Utama

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 24: BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

2013, No.1395 27

Jum’at

20 Sept. 2013

09.00 – 09.15 Coffe Break

09.15 – 11.15 Pendalaman Panitia / Instruktur Utama

11.15 – 13.15 Ishoma

13.15 – 15.15 Tata Cara Pemeriksaan Kuesioner

Instruktur Utama

15.15 – 15.30 Coffe Break

15.30 – 17.30 Tata Cara Pemeriksaan Kuesioner dan Editing Coding

Instruktur Utama

17.15 – 19.00 Ishoma

19.00 – 21.00 Penutupan Deputi Bidang Stat. Produksi

Sabtu/21 Sept. 2013

08.00-10.00 Penyelesaian administrasi dan chek out

Panitia

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 25: BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

2013, No.1395 28

Lampiran 2.

Jadwal Pelatihan Petugas

Survei Pendapatan Rumah Tangga Usaha Pertanian 2013 (SPP2013)

Hari Jam Kegiatan Pemimpin Rapat/

Pembicara

(1) (2) (3) (4)

I 12.00 – 14.00 Registrasi Peserta Panitia

14.00 – 14.30 Pembukaan BPS Provinsi

14.30 – 15.30 Daftar ST2013-SPP.DSRT

dan Peta ST2013-WB

Instruktur

Nasional

15.30 – 15.45 Ishoma

15.45 – 17.15

Pembahasan kuesioner

ST2013-SPP-S Blok I-IV

Assignment I

Instruktur

Nasional

17.15 – 19.00 Ishoma

19.00 – 21.00 Mengerjakan Assignment I Mandiri

II

08.00 – 10.00

Review Materi Hari

Pertama dan Assignment

I Review

Pembahasan kuesioner

ST2013-SPP.S Blok V-VII

Instruktur

Nasional

10.00 – 10.15 Istirahat

10.15 – 12.15 Pembahasan kuesioner Instruktur

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 26: BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

2013, No.1395 29

Hari Jam Kegiatan Pemimpin Rapat/

Pembicara

(1) (2) (3) (4)

ST2013-SPP Blok VIII-XI Nasional

12.15 – 13.15 Ishoma

13.15 – 15.15 Pembahasan kuesioner

ST2013-SPP Blok XII-XV

Instruktur

Nasional

15.15 – 15.30 Ishoma

15.30 – 17.30

Pembahasan kuesioner

ST2013-SPP Blok XVI-

XVIII

dan Assignment II

Instruktur

Nasional

17.30 – 19.00 Ishoma

19.00 – 21.00 Mengerjakan Assignment II Mandiri

III

08.00 – 10.00 Review Materi Hari Kedua

dan Assignment II

Instruktur

Nasional

10.00 – 10.15 Istirahat

10.15 – 12.15 Role Playing (2 Responden

per Kelas)

Instruktur

Nasional

12.15 – 13.15 Ishoma

13.15 – 15.15 Evaluasi Role Playing Instruktur

Nasional

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 27: BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

2013, No.1395 30

Hari Jam Kegiatan Pemimpin Rapat/

Pembicara

(1) (2) (3) (4)

15.15 – 15.30 Ishoma

15.30 – 17.30 Pendalaman Instruktur

Nasional

IV

08.00 - 10.00

Evaluasi

Pendalaman,Pemeriksaan

Kuesioner dan Editing

Coding

Instruktur

Nasional

10.00 - 10.30 Istirahat Instruktur

Nasional

10.30 – 12.00

Pemeriksaan Kuesioner

dan Editing Coding (

Lanjutan)

Penutupan

Instruktur

Nasional

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 28: BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

2013, No.1395 31

Lampiran 3.

BENTUK LAPORAN INNAS TENTANG PELATIHAN

Perihal: Laporan Pelatihan .........., ……………….. 2013

Petugas (PCS dan PMS) SPP 2013

Kepada Yang Terhormat

Direktur Statistik Tanaman Pangan,

Hortikultura, dan Perkebunan BPS

di

Jakarta

Bersama ini kami sampaikan laporan pelaksanaan pelatihan petugas (PCS

dan PMS) Survei Pendapatan Rumah Tangga Usaha Pertanian 2013 (SPP 2013).

1. Nama : ……………………………..…………

2. NIP/NMS : ……………………………..…………

3. Tempat Pelatihan : ……………………………..…………

4. Waktu Pelatihan : ……………………………..…………

5. Jumlah Peserta Pelatihan :

PMS : …... Orang

PCS : …... Orang

Jumlah : …... Orang

6. Daftar fasilitas belajar dan akomodasi/konsumsi dilihat pada Lampiran .....

7. Rekapitulasi biodata peserta pelatihan dapat dilihat pada Lampiran .....

8. Daftar nilai peserta pelatihan dan wilayah kerjanya dapat dilihat pada

Lampiran .....

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 29: BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

2013, No.1395 32

9. Masalah dan pemecahan selama pelatihan dapat dilihat pada Lampiran .....

Demikan laporan yang dapat disampaikan untuk dijadikan bahan evaluasi.

………, …………………. 2013

Innas,

( )

NIP.

Tembusan Kepada Yth:

1. Kepala BPS Provinsi ………………………………...

2. Kepala BPS Kabupaten/Kota*) ……………………..

*) coret yg tidak sesuai

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 30: BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

2013, No.1395 33

Lampiran 4.

DAFTAR FASILITAS BELAJAR DAN

AKOMODASI/KONSUMSI TEMPAT PELATIHAN

A. Faslitas Belajar

1. Kapasitas ruang

belajar : ………………. orang

2. Penerangan

: Listrik -

1

Lainnya -

2

3. Papan Tulis : Putih dengan spidol -1

Lainnya dengan kapur -2

4. Alat-alat tulis peserta : Buku tulis/block note -1

Ballpoint -2

Pensil -3

Penghapus -4

Peruncing -5

Tas -6

B.

Fasilitas

Akomodasi/Konsumsi

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 31: BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

2013, No.1395 34

1. Apakah peserta

menginap Ya -1

Tidak -

2 (ke P. 7)

2. Banyaknya orang

per kamar : …………………..…… orang

3. a. Penerangan

kamar : Listrik -1

Lainnya

-2

b. Cukup terang

untuk

membaca : Ya -1

Tidak

-2

4. Air untuk mandi : Leding -1

Lainnya

-2

5. Lokasi tempat menginap dan tempat belajar

bersama:

Ya -1 (ke P.8) Tidak -2

6. Jarak tempat menginap ke tempat belajar:

.....………………… meter

7. Transportasi lokal : Ada -1

Tidak -

2

(sebutkan

……….........………………………….)

8. Meja

: Ada -1

(…..buah/kamar) Lainnya -2

9. Kursi

: Ada -1

(…..buah/kamar) Lainnya -2

10. Makan : ……….kali/hari

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 32: BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

2013, No.1395 35

11. Jumlah makan

selama pelatihan : ……….kali

12. Tempat makan : di penginapan -1 di kelas -2

13. Jumlah snack

selama pelatihan

: ……….kali

………, …………………. 2013

Innas,

( )

NIP.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 33: BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

2013, No.1395 36

Lampiran 5.

REKAPITULASI BIODATA PESERTA PELATIHAN

No. Nama Jenis

Kelamin Pendidikan

Terakhir Pekerjaan NIP/NMS

Bertugas Sebagai

Ada Pengalaman dalam

Sensus/Survei BPS?

(Ya -1, Tidak -2)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

………, …………………. 2013

Innas,

( )

NIP.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 34: BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

2013, No.1395 37

Lampiran 6.

DAFTAR NILAI PESERTA PELATIHAN PETUGAS

No. Nama Bertugas Sebagai

Nilai Pendalaman

Nilai Mengajar

Total

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

………, …………………. 2013

Innas,

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 35: BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

2013, No.1395 38

NIP.

No. Permasalahan Penyelesaian

(1) (2) (3)

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 36: BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

2013, No.1395 39

Lampiran 7.

DAFTAR PERMASALAHAN DAN PENYELESAIAN SELAMA PELATIHAN

Kelas : ………….....

Gelombang : ………….....

………, …………………. 2013

Innas,

( )

NIP.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 37: BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

2013, No.1395 40

PERMASALAHAN

DAN PENEGASAN SPP ST2013

No.

Permasalahan Penegasan

(1) (2) (3)

1. Apakah jumlah sampel selalu 10 rumah

tangga (ruta) dalam 1 blok sensus?

Jumlah sampel tidak selalu 10 ruta,

bisa lebih atau kurang dari 10.

2. Mengapa harus menggunakan dokumen

scanner?

Penyiapan dokumen scanner sudah

diputuskan oleh Pimpinan dan

mempertimbangkan segala

kemungkinan.

3. Apakah ruta terpilih harus sama dengan

jenis strata yang ada, misal ruta yang

terpilih perkebunan, tetapi ada di strata

tanaman pangan?

Bisa saja terjadi ruta terpilih tidak

sama dengan jenis strata yang

sama.

4. Bagaimana penulisan pada peta Blok

Sensus untuk rumah tangga pengganti?

Pada peta Blok Sensus berikan

tanda panah pada simbol posisi

rumah tangga sampel pengganti

tersebut dan berikan tanda silang

pada tanda panah rumah tangga

sampel utama.

5. Bagaimana jika rumah tangga pengganti

tidak bisa dicacah sampai dengan batas

waktu pencacahan?

Penggantian sampel hanya dapat

diganti satu kali kesempatan saja.

Jika sampai dengan masa

pencacahan berakhir tidak dapat

diwawancarai, maka kuesioner

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 38: BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

2013, No.1395 41

No.

Permasalahan Penegasan

(1) (2) (3)

ST2013-SPP.S hanya dapat terisi

sampai dengan Blok IIB R. 205.

6. Referensi pencacahan 1-30 November

2013, bagaimana kalau sampel utama

tidak dapat dicacah?

PMS harus mengatur strategi agar

pelaksanaan pencacahan dapat

berjalan sesuai jadwal yang

ditentukan.

7. Apakah petugas PCS dan PMS boleh

petugas BPS organik?

PCS adalah Mitra Terbaik/ KSK/

Staf.

PMS adalah Kortim Terbaik/ KSK/

Staf/ Kasi.

8. Bila ada ketidaksesuaian antara no. urut

DSRT dengan letak/posisi gambar pada

peta, apakah tanda panah dibiarkan pada

no. urut yang salah atau diperbaiki

sesuai dengan letak yang sebenarnya?

Tanda panah digambar pada posisi

yang sebenarnya di lapangan.

9. Apa tindak lanjut peta yang telah dibuat

untuk pelaksanaan SPP 2013?

Peta hasil SPP 2013 yang telah

sesuai kondisi lapangan akan

digunakan untuk kegiatan ST2013

selanjutnya. Oleh karena itu, peta

hasil SPP2013 harus di-scan untuk

dokumentasi.

10. Apakah peta bisa di-update? Peta harus dilakukan update sesuai

keadaan lapangan, tetapi tidak

mengubah batas Blok Sensus.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 39: BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

2013, No.1395 42

No.

Permasalahan Penegasan

(1) (2) (3)

Update: menambah legenda penting,

memperbaiki posisi/letak jalan,

gang, lorong.

11. Untuk pelaksanaan SPP 2013, apakah

peta di-print di kertas A4 atau A3?

Peta di-print di kertas A3 oleh BPS

Kabupaten/Kota.

12. Apakah penggantian sampel tidak melihat

subsektor atau jenis komoditasnya?

Tidak, hanya melihat pasangan

nomor urut yang sama antara

sampel utama dan sampel

pengganti.

13. Bagaimana wilayah-wilayah yang tidak

konsentrasi (biasanya lokasi antar rumah

tangga berjauhan) agar target 1 bulan

pencacahan bisa terpenuhi?

Dalam pendataan ST2013-SPP.S

target rumah tangga sampel per

blok sensus, baik blok sensus

konsentrasi maupun tidak adalah

sekitar 10 rumah tangga. Petugas

harus mengatur strategi

pencacahan sehingga diperkirakan

target 1 bulan pencacahan bisa

terpenuhi.

14. Pekerja serabutan juga merupakan

sebagai pendapatan ruta, apakah dicatat

di Blok III?

Ya, dicatat di Blok III Kolom (11)

untuk sektor pertanian dan atau

Kolom (13) untuk di luar sektor

pertanian.

15. Jika sampel adalah ruta padi ternyata

tidak pernah tanam padi (salah

identifikasi pada Daftar ST2013-L) tetapi

Tidak perlu diganti sampel. Selama

rumah tangga tersebut merupakan

rumah tangga pengelola usaha

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 40: BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

2013, No.1395 43

No.

Permasalahan Penegasan

(1) (2) (3)

menanam singkong, apakah harus ganti

sampel?

pertanian wawancara tetap

dilanjutkan.

16. Konsep “Bukan rumah tangga pertanian”

(kode 2) pada Rincian 205, apakah

hanya untuk kesalahan pada pencacahan

Daftar ST2013-L atau sesuai keadaan

lapangan pada saat pencacahan?

Misal, pada waktu pencacahan SPP 2013,

ruta tersebut sudah tidak berusaha di

sektor pertanian lagi.

a. Jika terjadi karena kesalahan

listing pada pencacahan lengkap

bahwa ruta tersebut sebenarnya

bukan ruta pertanian, maka

dilakukan penggantian sampel.

b. Jika selama setahun yang lalu

mempunyai usaha pertanian,

meskipun saat pencacahan

sudah alih usaha di luar sektor

pertanian, maka ruta tersebut

tetap dicacah.

17. Untuk daerah sulit (biaya besar, misal

menggunakan pesawat seperti di Papua),

apakah sampel blok sensus bisa diganti?

Jika terpilih di daerah sulit, maka

tetap harus dilakukan pencacahan

di lapangan karena dasar penarikan

sampel adalah probability sampling

dan keterwakilan subsektor.

18. Untuk pembantu dan sopir yang

menginap (menjadi ART), apakah biaya

makan dan minum diperkirakan sebagai

upah/gaji?

Ya, tetap diperkirakan.

19. Responden (pengelola) yang sudah

diketahui sampai dengan batas waktu

pencacahan masih pergi, apakah bisa

diganti dengan responden lain yang

Responden harus pengelola usaha

pertanian, jika diperkirakan sampai

dengan batas waktu pencacahan,

pengelola tidak bisa dicacah, maka

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 41: BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

2013, No.1395 44

No.

Permasalahan Penegasan

(1) (2) (3)

mengetahui? lakukan penggantian sampel.

20. a. Blok III ART pengelola sudah tidak ada

dalam ruta (misal, menikah dan

pindah rumah) pada saat pencacahan

dan ruta tersebut tidak ada petani lagi.

Apakah tetap dicacah atau ganti

sampel?

b. Jika ruta tersebut masih ruta

pertanian, apakah usaha ART

tersebut tetap dimasukkan ke dalam

ruta tersebut?

a. Jika pengelola sudah tidak ada

dalam ruta, maka dilakukan

penggantian sampel.

b. Jika ruta tersebut masih ada

pengelola usaha pertanian yang

lain, maka tidak perlu dilakukan

penggantian sampel dan

wawancara dilanjutkan.

21. Jika KRT mengusahakan tanaman

pertanian, tetapi pada saat pencacahan

KRT tersebut meninggal dunia dan

digantikan oleh anak/menantunya yang

tidak berusaha di sektor pertanian serta

tidak mengetahui pengelolaan dan

ongkos-ongkosnya, bagaimana dengan

perlakuan untuk ruta tersebut?

Sampel ruta diganti.

22. Rumah tangga sampel pecah, terdiri dari

ayah dan anaknya, ayahnya (ruta

pertama) tidak mempunyai usaha

pertanian sedangkan anaknya (ruta

kedua) mempunyai usaha pertanian. Jika

KRT awal adalah ayahnya, maka ruta

Karena KRT semula adalah ayahnya

yang ternyata tidak mempunyai

usaha pertanian, maka sampel

diganti dengan sampel pengganti

pasangannya pada Daftar ST2013-

SPP.DSRT(C).

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 42: BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

2013, No.1395 45

No.

Permasalahan Penegasan

(1) (2) (3)

manakah yang dicacah SPP 2013?

23. Apakah penggunaan traktor milik sendiri

juga diimputasi nilai sewanya?

Tidak, hanya pengeluaran BBM dan

perawatan/perbaikan kecil.

24. Dua rumah tangga sampel menjadi satu

rumah tangga sampel. Yang dicacah

salah satu atau kedua-duanya?

KRT dari ruta gabungan dan

tercantum pada DSRT tetap

dilakukan pencacahan sedangkan

yang tidak menjadi KRT pada ruta

gabungan dilakukan penggantian

sampel.

25. a. Mengapa harus ada strata non-

konsentrasi?

b. Adakah BS nonkonsentrasi terpilih

sebagai sampel?

a. Agar mewakili dalam estimasi.

b. Ada sampel dari BS non-

konsentrasi.

26. Pembagian tugas Blok Sensus, apakah

boleh lintas kecamatan?

Untuk PCS (Mitra/KSK) tidak boleh

lintas kecamatan, akan tetapi untuk

PMS dari BPS Kabupaten/Kota hal

ini dimungkinkan.

27. Jika ada 3 pengelola dalam 1 ruta, ketika

wawancara ada 1 pengelola tidak dapat

ditemui sampai batas pencacahan karena

naik haji. Apakah ganti sampel?

Tidak ganti sampel. Pencacahan

dilanjutkan meskipun hanya 1

pengelola sebagai pemberi

informasi.

28. Apakah Daftar ST2013-SPP.DSRT(C) bisa

langsung diberikan kepada PCS?

Daftar ST2013-SPP.DSRT(C) tetap

dipegang oleh PMS.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 43: BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

2013, No.1395 46

No.

Permasalahan Penegasan

(1) (2) (3)

29. Pada Blok III konsep setahun yang lalu,

apakah bulan atau hari?

Sehari sebelum pencacahan,

mundur setahun ke belakang.

30. Pada saat pencacahan SPP 2013, ruta

tersebut sedang menunggu musim

panen, apakah tetap dicacah?

Ya, karena masih usaha pertanian.

31. Untuk Blok III Kolom (10), pegawai baru

sektor pertanian belum mendapat gaji,

bagaimana perlakuannya?

Kolom (10) berkode 1 dan Kolom

(11) diisi perkiraan gaji yang akan

diterima sesuai hari kerja.

32. Apakah ruta berkode 4 (mengelola milik

orang lain dengan menerima upah) dapat

terpilih menjadi sampel?

Mempunyai peluang untuk terpilih

menjadi sampel.

33. Bagaimana jika ruta menyewakan lahan

transaksinya bukan pada saat

pencacahan, tetapi sejak 5 tahun yang

lalu?

Pendapatan yang diterima dibagi

per tahun.

34. Jika hanya sewa tanaman saja, apakah

lahannya dicatat atau tidak?

Lahan dicatat dan berasal dari

pihak lain.

35. Menanam tanaman di lahan Perhutani

yang sudah ada tanaman tahunan,

apakah luas lahannya dicatat atau tidak?

Luas lahan yang dikuasai tetap

dicatat dan berasal dari pihak lain.

36. Untuk Blok VII R.A.2, apakah termasuk

Tanaman Sedang Tidak Menghasilkan

(TSTM) dan Tanaman Tidak

Tidak, hanya untuk Tanaman

Belum Menghasilkan (TBM).

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 44: BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

2013, No.1395 47

No.

Permasalahan Penegasan

(1) (2) (3)

Menghasilkan (TTM)?

37. Sawah yang dialiri dari pompa, apakah

termasuk sawah irigasi?

Tidak, sawah tersebut termasuk

sawah non irigasi.

38. Jika lahan sawah menjadi sarang walet,

apakah dianggap konversi?

Ya, dari lahan sawah menjadi lahan

bukan pertanian.

39. Bagaimana dengan tanaman semusim

yang ditanam di sekeliling rumah dan

tidak bisa dihitung luasnya?

Pendapatan dicatat di R. 1501.g

Lainnya.

40. Jagung muda, jagung manis, dan

singkong yang diambil daunnya

dimasukkan kemana?

Jagung selama tidak menjadi

pipilan kering dimasukkan sebagai

produk ikutan tanaman jagung

(palawija) dan dikategorikan panen.

Hal yang sama berlaku untuk daun

singkong.

41. Bagaimana struktur ongkos yang

dikeluarkan untuk tanaman cabai yang

panen pertamanya dimulai pada referensi

pencacahan dan perkiraan selesai panen

(dibongkar) diluar referensi pencacahan?

Nilai produksi yang dicatat adalah

nilai produksi yang di panen mulai

periode pencacahan sampai dengan

perkiraan tanaman tersebut

dibongkar.

Nilai pengeluaran yang dicatat

adalah nilai pengeluaran dari

tanaman cabai tersebut mulai

ditanam sampai dengan tanaman

tersebut dibongkar.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 45: BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

2013, No.1395 48

No.

Permasalahan Penegasan

(1) (2) (3)

42. Untuk tanaman hortikultura semusim

seperti cabai rawit, jika sebelum referensi

pencacahan (Nov 2012- Nov 2013) ada

panen yang seharusnya tanaman cabai

tersebut dibongkar tetapi tidak

dibongkar, kemudian diberikan

perawatan (pemupukan, penyemprotan,

dll) sehingga pada referensi pencacahan

kembali panen. Tanaman cabai tersebut

akan dibongkar setelah referensi

pencacahan. Bagaimana pencatatan nilai

produksi dan ongkosnya?

a. Nilai produksi panen sebelum

referensi pencacahan tidak

dicatat.

b. Nilai produksi panen yang

dicatat adalah nilai produksi

yang di panen pada referensi

pencacahan sampai dengan

perkiraan tanaman tersebut

dibongkar.

c. Nilai pengeluaran yang dicatat

adalah nilai pengeluaran dari

tanaman cabai tersebut mulai

ditanam sampai dengan

tanaman tersebut dibongkar.

43. Bagaimana bibit untuk tanaman tebu

yang dipanen beberapa kali?

Ongkos-ongkosnya adalah termasuk

biaya bibit sejak penanaman sampai

dengan pada saat pencacahan.

44. Ruta mengambil karet dari karet yang

ditanam di lahan adat dengan sistem

bebas ambil. Bagaimana penggunaan

lahannya?

Lahan tidak ada karena

pemungutan hasil hutan.

45. Beberapa karyawan perusahaan

perkebunan kelapa sawit ditugasi

mengurus sapi yang dikelola perusahaan,

dimasukkan subsektor manakah

karyawan/buruh tersebut?

Karyawan/buruh subsektor

perkebunan.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 46: BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

2013, No.1395 49

No.

Permasalahan Penegasan

(1) (2) (3)

46. Ruta A menyewa pohon kelapa seluas 1

Ha dari ruta B. Di lahan tersebut, ruta B

mengusahakan tanaman kehutanan

(sengon). Apakah lahan tersebut dicatat

di ruta A atau ruta B?

Pada blok V, ruta B memiliki lahan

yang digunakan untuk tanaman

sengon sedangkan ruta A

menguasai lahan yang berasal dari

sewa dan digunakan untuk

tanaman kelapa.

47. Untuk ternak bagi hasil dan hilang,

apakah masuk Blok XV R.1501.f.ii atau

R.1502.d?

Bagi hasil masuk Blok XV

R.1501.f.ii sedangkan hilang masuk

Blok XV R. 1502.d.

48. Apakah yang memelihara ternak kadang-

kadang menjual juga dimasukkan ke

pendapatan usaha peternakan?

Pada pelaksanaan SPP 2013 tidak

mengenal BMU, jika selama setahun

yang lalu menjual ternaknya, maka

tetap dicatat sebagai usaha

peternakan.

49. Apakah ayam pedaging tidak disamakan

dengan tanaman semusim atau tetap

mengikuti periode selama setahun yang

lalu?

Tetap selama setahun yang lalu.

50. Penjualan sapi perah betina produktif,

nilainya masuk mana?

Tidak masuk kemanapun alias

diabaikan karena dianggap sebagai

pengurangan barang modal

(investasi).

51. JIka ada sapi yang mati karena tertabrak

mobil dan diganti dengan sapi lagi,

Jumlah sapi yang mati dicatat dan

nilainya ‘0’ sedangkan sapi

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 47: BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

2013, No.1395 50

No.

Permasalahan Penegasan

(1) (2) (3)

bagaimana penghitungannya? penggantian harus dicatat di

penambahan lain, baik jumlah

maupun nilainya.

52. Di Sulawesi Tengah, ada sapi yang tidak

dikandangkan dan dilepas sama sekali

(tidak diurus sama sekali), selama

setahun yang lalu responden tidak

pernah mengecek jumlah sapi tersebut,

bagaimana cara pencatatannya?

Tetap dianggap sebagai usaha

sedangkan mutasi dan ongkos tetap

dicatat.

53. Bagaimana jika pada saat pencacahan

ada usaha ternak walaupun pada Daftar

ST2013-L hanya sebagai buruh?

Tetap masuk Blok IX.

54. Kambing/kuda yang khusus diambil

susunya, apakah diperlakukan seperti

sapi perah?

Tidak, kuda dan kambing tetap

dianggap seperti sapi potong (tidak

dianggap barang modal). Dalam hal

ini hasil berupa susu dicatat

sebagai produksi ikutan.

55. Budidaya perikanan di laut yang

menghasilkan rumput laut, kerapu, dan

kerang mempunyai satuan produksi yang

berbeda, bagaimana cara mengisi satuan

produksi?

Satuan produksi dikosongkan, yang

terisi hanya nilai produksi total

dari rumput laut, kerapu, dan

kerang.

56. Kerang mutiara memiliki produksi berupa

mutiara (bukan kerang), apakah dianggap

produksi primer atau ikutan (Blok X) dan

Mutiara adalah produksi primer dan

satuannya butir.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 48: BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

2013, No.1395 51

No.

Permasalahan Penegasan

(1) (2) (3)

apakah satuannya?

57. Bagaimana dengan penangkapan ikan

hias yang satuannya adalah ekor

sedangkan Blok XI R.2a satuannya

adalah kg?

Satuan produksi dikosongkan, yang

terisi hanya nilai produksinya.

58. Bagaimana perlakuan untuk

penangkapan ikan yang dijual dalam

bentuk ikan asin/ikan asap dan tidak

pernah dijual dalam bentuk ikan segar?

Tetap dicatat dalam ikan segar,

harga diperkirakan sesuai harga

setempat.

Sedangkan pengolahan ikan

asin/ikan asap masuk ke dalam

industri pengolahan.

59. Untuk komoditas budidaya perikanan

yang sama, jika produksi mencakup ikan

dan biota lain dengan satuan berbeda,

bagaimana pencatatan produksinya?

Dicatat nilainya saja sedangkan

volumenya dikosongkan.

60. Pada penangkapan ikan, jika responden

memiliki dua perahu dan melakukan

penangkapan pada hari yang sama,

apakah dihitung 1 trip atau 2 trip?

1 trip karena maksimal 1 hari 1

trip. Hasil per trip dijumlahkan dari

2 perahu tersebut.

61. Di Sumsel, penangkapan ikan di rawa

dilakukan dengan sistem lelang. Si

pemenang lelang membayar buruh untuk

menangkap ikan. Berapa jumlah tripnya?

1 hari 1 trip tanpa melihat jumlah

buruhnya. Hasil per trip

dijumlahkan dari seluruh buruh.

62. Apakah ikan pengganggu pada kegiatan Jika ikan pengganggu tersebut

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 49: BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

2013, No.1395 52

No.

Permasalahan Penegasan

(1) (2) (3)

budidaya ikan termasuk produksi

ikutan?

dijual, maka pendapatannya dicatat

sebagai produk ikutan.

Jika ikan penganggu tersebut tidak

dijual, maka pendapatannya dicatat

di Blok XV R.1501.a.i.

63. Bagaimana cara menghitung trip untuk

kapal penampung di laut?

Jumlah trip dihitung sesuai konsep

dari pelabuhan asal sampai kembali

lagi.

64. Biaya yang dikeluarkan untuk mengupah

orang yang menjualkan hasil produksinya

ke TPI masuk ke mana?

Masuk upah pekerja.

65. Menangkap belut masuk ke mana? Bila dilakukan di perairan umum,

maka masuk penangkapan ikan.

Bila dilakukan di sawah, maka

tidak termasuk penangkapan ikan.

Penghasilan dari menangkap belut

diisikan pada Blok XV R.1501.a.i.

66. Bagaimana pencatatan kegiatan

mengambil kayu di hutan kemudian

dibuat arang dan dijual?

Mengambil kayu hutan dicatat di

Blok XIV.A1 dengan nilai yang

diperkirakan. Arang yang dijual

dicatat di Blok XIV.B1 dengan nilai

pendapatan sebesar nilai jual arang

dikurangi (perkiraan) nilai kayu dan

biaya lainnya.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 50: BAB I PENDAHULUAN€¦ · BAB III TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS INNAS Innas bertanggung jawab dalam menyiapkan petugas SPP 2013 yang berkualitas. Petugas dikatakan berkualitas, jika mereka

2013, No.1395 53

No.

Permasalahan Penegasan

(1) (2) (3)

67. Jika menanam jati untuk pagar, apakah

luasnya dimasukkan pada Blok V?

Ya, Luas lahan yang digunakan

untuk menanam jati sebagai pagar

termasuk lahan rumah dan

pekarangan serta diisikan pada

lahan bukan pertanian.

KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK,

SURYAMIN

www.djpp.kemenkumham.go.id