Upload
others
View
20
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era masyarakat informasi saat ini, komunikasi dan informasi telah menjadi
kebutuhan pada setiap aspek kehidupan masyarakat modern, termasuk dalam
penyelenggaraan pemerintahan. Setiap institusi pemerintah memiliki kewajiban untuk
memenuhi hak atas informasi masyarakat yang dilayaninya. Hal tersebut sesuai dengan
amanat Undang – Undang No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Pemenuhan hak informasi masyarakat tersebut pada dasarnya berkaitan dengan
upaya pemerintah untuk membangun suatu tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif,
demokratis, dan terpercaya. Tata kelola pemerintah menjadi salah satu agenda prioritas
nasional yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015
– 2019 dengan mengedepankan transparansi dan akuntabilitas dalam setiap proses
penyelenggaraan pemerintahan.
Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP)
Surabaya sebagai lembaga publik serta institusi pemerintah berkewajiban memberikan
informasi yang benar dan berimbang mengenai lembaga, kegiatan, program, dan kajian.
Hal tersebut sesuai dengan semangat reformasi birokrasi dimana salah satunya adalah
keterbukaan informasi publik. Salah satu bentuk transparansi dan akuntabilitas dengan
penerbitan buku profil lembaga.
Profil lembaga merupakan informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara
berkala sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
2166/MENKES/PER/X/2011 tentang Standar Layanan Informasi Publik di Kementerian
Kesehatan. Termasuk di dalamnya perlu menginformasikan tentang kelembagaan, program
dan/atau kegiatan yang sedang dijalankan, ringkasan kinerja, laporan kegiatan yang
berkaitan dengan kepentingan masyarakat banyak. Informasi ini wajib diumumkan tanpa
didahului dengan permintaan dari masyarakat dan diumumkan selambat-lambatnya 1
(satu) kali dalam setahun melalui website, leaflet, media internal, dan/atau papan
pengumuman.
Buku profil BBTKLPP Surabaya disusun untuk memberikan informasi terkait
permasalahan kesehatan dan peran BBTKLPP Surabaya dalam memberikan solusi di
wilayah layanan khususnya dalam program pencegahan dan pengendalian penyakit. Tahun
2018 merupakan tahun keempat menjelang pencapaian rencana strategis Kementerian
Kesehatan 2015 – 2019, oleh karena itu profil ini menampilan pencapaian kinerja tahun
selama 4 tahun dari 2015 – 2018. Buku profil BBTKLPP Surabaya ini bermanfaat sebagai
bahan evaluasi keberhasilan dan hambatan sebagai bahan penyusunan rencana kegiatan
tahun berikutnya.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan informasi tentang organisasi, permasalahan kesehatan, dan peran
BBTKLPP Surabaya dalam memberikan solusi di wilayah layanan.
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan gambaran tentang organisasi dan kelembagaan BBTKLPP Surabaya
b. Memberikan informasi pencapaian kinerja BBTKLPP Surabaya dari 2015 – 2018
pada kegiatan surveilans dan karantina kesehatan
c. Memberikan informasi pencapaian kinerja BBTKLPP Surabaya dari 2015 – 2018
pada kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik
d. Memberikan informasi pencapaian kinerja BBTKLPP Surabaya dari 2015 – 2018
pada kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung
e. Memberikan informasi pencapaian kinerja BBTKLPP Surabaya dari 2015 – 2018
pada kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular
f. Memberikan informasi pencapaian kinerja BBTKLPP Surabaya dari 2015 – 2018
pada kegiatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada
program pencegahan dan pengendalian penyakit
g. Memberikan gambaran tentang peran BBTKLPP Surabaya dalam memberikan
solusi di wilayah layanan
BAB II
GAMBARAN UMUM INSTANSI
A. Gambaran Singkat BBTKLPP Surabaya
Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP)
Surabaya adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kesehatan RI yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 2349/MENKES/PER/XI/2011
tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Teknik Kesehatan
Lingkungan dan Pengendalian Penyakit. BBTKLPP Surabaya memberikan pelayanan
pencegahan dan pengendalian penyakit melalui upaya deteksi dan respon dini faktor risiko
penyakit dan kejadian penyakit di empat (4) wilayah provinsi Jawa Timur, Bali, NTB, dan
NTT. Wilayah layanan BBTKLPP Surabaya, meliputi 82 kabupaten/kota, 50,53 juta orang
atau sekitar 20,02% dari penduduk Indonesia.
Pelayanan kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit di wilayah layanan
ditingkatkan melalui operasionalisasi dua kantor BBTKLPP Surabaya yang berada di
Surabaya dan Instalasi Laboratorium Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) di
Nongkojajar, Kabupaten Pasuruan. Kantor pusat Surabaya menjadi lokasi aktivitas Bidang
Pengembangan Teknologi Laboratorium, Bidang Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan,
Bidang Surveilans Epidemiologi, Bagian Tata Usaha, 7 instalasi laboratorium dan 5
instalasi penunjang laboratorium. Adapun di Instalasi Laboratorium P2P Nongkojajar
terdapat empat (4) laboratorium, yaitu Instalasi Laboratorium Zoonosis dan Hewan Coba,
Instalasi Laboratorium Parasit, Vektor dan Kecacingan, Instalasi Laboratorium Virologi, dan
Instalasi Uji Resistensi Obat.
Dalam melaksanakan tugas, BBTKLPP Surabaya dilengkapi dengan dukungan
laboratorium baik untuk faktor risiko penyakit maupun untuk kejadian penyakit. BBTKLPP
Surabaya bertanggung jawab dalam melaksanakan respon cepat kejadian penyakit,
melakukan surveilans resistensi penyakit potensial KLB, penilaian dan penanggulangan
KLB, wabah serta bencana.
B. Visi dan Misi
Visi Misi BBTKLPP Surabaya sejalan dengan visi misi Kementerian Kesehatan dalam
perannya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui agenda prioritas Kabinet
Kerja atau yang dikenal dengan Nawa Cita, yaitu :
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan
rasa aman pada seluruh warga Negara.
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang
bersih, efektif, demokratis dan terpercaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa
dalam kerangka negara kesatuan.
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum
yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis
ekonomi domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
C. Tujuan dan Sasaran
Tujuan BBTKLPP Surabaya dalam mendukung pembangunan kesehatan,
khususnya pencapaian program pencegahan dan pengendalian penyakit adalah menjadi
pusat unggulan regional dalam surveilans faktor risiko dan teknologi tepat guna
pencegahan dan pengendalian penyakit.
Sasaran strategis BBTKLPP Surabaya berdasarkan perjanjian kinerja sesuai
dengan Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015 – 2019.
Tabel 1. Sasaran Strategis BBTKLPP Surabaya berdasarkan Perjanjian Kinerja
pada Rencana Aksi Kegiatan tahun 2015 – 2019
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 Kabupaten/kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotensi kejadian luar biasa (KLB) dan melakukan respon penanggulangan terhadap sinyal KLB untuk mencegah terjadinya KLB
1. Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan BTKL
90%
2. Jumlah sertifikat hasil uji laboratorium dan kalibrasi
12.000 sertifikat
3. Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium
20 rekomendasi
4. Jumlah Teknologi Tepat Guna bidang P2P yang dihasilkan
5 unit
2 Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik
5. Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik
13 rekomendasi
3 Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung
6. Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit menular langsung
2 rekomendasi
4 Meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular
7. Jumlah laporan penilaian implementasi KTR oleh B/BTKLPP
1 laporan
5 Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
8. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya
14 Dokumen
9. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P
8 jenis
10. Jumlah pengadaan sarana prasarana
2 pengadaan
D. Tugas Pokok dan Fungsi
Tugas pokok dan fungsi BBTKLPP Surabaya berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan RI No. 2349/MENKES/PER/XI/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit.
Tugas Pokok
Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP)
mempunyai tugas melaksanakan surveilans epidemiologi, kajian dan penapisan teknologi,
laboratorium rujukan, kendali mutu, kalibrasi, pendidikan dan pelatihan, pengembangan
model dan teknologi tepat guna, kewaspadaan dini dan penanggulangan KLB di bidang
pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan serta kesehatan matra.
Fungsi
• Pelaksanaan Surveilans Epidemiologi
• Pelaksanaan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan
• Pelaksanaan Laboratorium Rujukan
• Pelaksanaan Pengembangan Model dan Teknologi Tepat Guna
• Pelaksanaan Uji Kendali Mutu dan Kalibrasi
• Pelaksanaan Penilaian dan Respon Cepat, Kewaspadaan Dini, dan Penanggulangan
KLB/Wabah dan Bencana
• Pelaksanaan Surveilans Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular
• Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
• Pelaksanaan Kajian dan Pengembangan Teknologi Pengendalian Penyakit, Kesehatan
Lingkungan, dan Kesehatan Matra
• Pelaksanaan Ketatausahaan dan Kerumahtanggaan BBTKLPP
E. Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Ka. BBTKL & PP Surabaya
Ka. Bagian Tata Usaha
Sub Bagian Umum
Sub Bagian Program dan Laporan
Bidang Surveilans
Epidemiologi
Seksi Lingkungan Biologi
Bidang Pengembangan Teknologi Dan Laboratorium
Seksi Lingkungan Fisik dan Kimia
Bidang Analisis Dampak Kesehatan
Lingkungan
Seksi Advokasi Kejadian Luar Biasa
Seksi Pengkajian dan Diseminasi
Seksi Teknologi Laboratorium
Seksi Teknologi
Pengendalian Penyakit
INSTALASI INSTALASI
INSTALASI KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
F. BAGIAN DAN BIDANG
1. Bagian Tata Usaha
Tugas :
Melaksanakan penyusunan program dan laporan, urusan keuangan, kepegawaian, dan
umum
Sub Bagian :
• Subbagian Program dan Laporan
Penyiapan bahan penyusunan program, evaluasi dan laporan, serta informasi.
• Subbagian Umum
Melakukan keuangan, kepegawaian, urusan tata usaha, perlengkapan, dan rumah
tangga.
2. Bidang Pengembangan Teknologi dan Laboratorium (PTL)
Tugas :
Melaksanakan perencanaan dan evaluasi, pengembangan dan penapisan teknologi dan
laboratorium, kemitraan dan jejaring kerja, kesehatan lingkungan, kesehatan matra serta
pendidikan dan pelatihan bidang pengembangan teknologi dan laboratorium pengendalian
penyakit, kesehatan lingkungan dan kesehatan matra.
Seksi :
• Seksi Teknologi Pengendalian Penyakit
Melakukan penyiapan bahan perencanaan, evaluasi dan koordinasi pelaksanaan
pengembangan dan penapisan teknologi, serta pendidikan dan pelatihan di bidang
pengendalian penyakit, kesehatan lingkungan dan kesehatan matra.
• Seksi Teknologi Laboratorium
Melakukan penyiapan bahan perencanaan, evaluasi dan koordinasi pelaksanaan
pengembangan teknologi laboratorium, pendidikan dan pelatihan di bidang
pengendalian penyakit, kesehatan lingkungan dan kesehatan matra.
3. Bidang Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL)
Tugas :
Melaksanakan perencanaan dan evaluasi pelaksanaan analisis dampak lingkungan fisik
dan kimia, serta dampak lingkungan biologi, dan pendidikan dan pelatihan di bidang
pengendalian penyakit, kesehatan lingkungan, dan kesehatan matra.
Seksi :
• Seksi Lingkungan Fisik dan Kimia
Melakukan penyiapan bahan perencanaan, evaluasi, dan koordinasi pelaksanaan
analisis dampak lingkungan fisik dan kimia di bidang pengendalian penyakit dan
kesehatan lingkungan, dan kesehatan matra.
• Seksi Lingkungan Biologi
Melakukan penyiapan bahan perencanaan, evaluasi, dan koordinasi pelaksanaan
analisis dampak lingkungan biologi di bidang pengendalian penyakit dan kesehatan
lingkungan.
4. Bidang Surveilans Epidemiologi
Tugas :
Melaksanakan perencanaan dan evaluasi di bidang surveilans epidemiologi penyakit
menular dan penyakit tidak menular, advokasi dan fasilitasi kesiapsiagaan dan
penanggulangan KLB, kajian dan diseminasi informasi, kesehatan lingkungan, kesehatan
matra, kemitraan, dan jejaring kerja, serta pendidikan dan pelatihan bidang surveilans
epidemiologi.
Seksi :
• Seksi Advokasi Kejadian Luar Biasa
Melakukan penyiapan bahan perencanaan, evaluasi dan koordinasi pelaksanaan
advokasi, dan fasilitasi kejadian luar biasa, serta wabah dan bencana.
• Seksi Pengkajian dan Diseminasi
Melakukan penyiapan bahan perencanaan, evaluasi dan koordinasi kajian,
pengembangan dan diseminasi informasi, serta pendidikan dan pelatihan bidang
surveilans epidemiologi.
G. Instalasi
Berdasarkan Keputusan Kepala Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan
Pengendalian Penyakit Surabaya Nomor : HK.02.03/1/1684/2017 tentang Penataan
Instalasi di Lingkungan BBTKLPP Surabaya, BBTKLPP Surabaya memiliki 16 instalasi.
Dua belas (12) instalasi merupakan instalasi laboratorium, adapun empat (4) lainnya
merupakan instalasi penunjang laboratorium non teknis.
Instalasi Laboratorium Faktor Risiko Penyakit Berasal dari Lingkungan
1. Instalasi Laboratorium Kimia Fisika Media Air
Tugas :
Melakukan analisa kualitas air minum dan air bersih sesuai metode analisa SNI dan
akreditasi laboratorium pengujian dan kalibrasi ISO/IEC 17025 : 2017. Tak kurang dari
2000 sampel uji air minum dan air bersih setiap tahunnya dikerjakan di laboratorium yang
didukung 4 orang pranata laboratorium kesehatan ini.
Kapasitas Laboratorium :
• Pemeriksaan air minum sesuai
dengan Permenkes RI
No.492/Menkes/Per/IV/2010 tentang
batas syarat kualitas air minum
dengan parameter : suhu, bau,
padatan terlarut, kekeruhan, rasa,
warna, pH, Fluorida, besi, mangan,
kadmium, kromium total, seng,
kesadahan, klorida, nitrat, nitrit,
sulfat,tembaga, dam amoniak.
• Pemeriksaan Air Bersih sesuai dengan Permenkes RI No.416/Menkes/Per/IX/1990
tentang batas syarat kualitas air bersih dengan parameter : suhu, bau, padatan terlarut,
kekeruhan, rasa, warna, daya hantar listrik, pH, Fluorida, besi, mangan, kadmium,
timbal, seng, kesadahan, klorida, nitrat, nitrit, sulfat, zat organik, detergen, dan kromium
valensi 6.
Pemeriksaan Logam Berta pada air menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS)
2. Instalasi Laboratorium Kimia Fisika Limbah Cair
Tugas :
Melakukan analisa kualitas air limbah secara kimia sesuai metode analisa SNI dan
akreditasi laboratorium pengujian dan kalibrasi ISO/IEC 17025 : 2017. Rata-rata
pemeriksaan setiap tahun sebanyak 1500 sampel yang dilakukan 4 orang pranata
laboratorium kesehatan yang kompeten.
Kapasitas laboratorium :
• Pemeriksaan air limbah rumah sakit,
air limbah industi, air limbah domestik,
air badan air, air kolam renang sesuai
dengan baku mutu air limbah
berdasarkan peraturan yang berlaku
baik nasional maupun regional.
• Pengujian air limbah, parameter :
suhu,padatan terlarut, padatan
tersuspensi, pH, besi, mangan,
tembaga, seng, kadmium, timbal, nikel,
sianida, sulfida, fluorida, klorida,
amoniak (NH3-N), nitrit, nitrat, BOD,
COD, Deterjen, Phenol, Krom
hexavalen, dan krom total.
• Pengujian air badan air, parameter : suhu, padatan terlarut, padatan tersuspensi, pH,
BOD, COD, oksigen terlarut (DO), Phosphat, nitrat, amoniak (NH3-N), kadmium,
kromium, tembaga, besi, timbal, mangan, seng, klorida, sianida, nitrit, Sulfat, klorin
bebas, H2S, Deterjen, Phenol, dan florida.
• Pengujian Air Kolam Renang, parameter : bau, benda terapung, kejernihan, pH, oksigen
terabsorbsi, Klorin, tembaga, kesadahan.
Proses Penjaminan Mutu Hasil Uji Chemical Oxygen Demand (COD) Melalui Pembuatan Deret Larutan Kerja Untuk Kurva
Kalibrasi Pada Spektrofotometer
3. Instalasi Laboratorium Biologi Media Lingkungan dan Biomarker
Tugas :
Melakukan analisa kualitas bakteriologi air minum, air bersih,akr,air laut,air badan air,air
limbah rumah sakit/domestik/ limbah klinik, makanan/minuman, swab alat makan/
minum/masak, swab alat kesehatan/ linen, swab lantai /dinding/AC; melakukan bimbingan
teknis kepada mahasiswa magang, pegawai, dan sebagai laboratorium rujukan untuk
kasus KLB keracunan makanan dan diare di wilayah kerja BBTKLPP Surabaya.
Laboratorium biologi memeriksa 6000 sampel dengan didukung oleh 4 orang tenaga analis
yang profesional.
Kapasitas Laboratorium :
Parameter Metode Uji Keterangan
E coli Tabung Ganda APHA Edisi 22 tahun
2012 ,9221 G
Terakreditasi
Coliform Tabung Ganda APHA Edisi 22 tahun
2012 ,9221 B
Terakreditasi
Coli tinja Tabung Ganda APHA Edisi 22 tahun
2012 ,9221 G
Terakreditasi
Samonella typhi APHA Edisi 22 tahun 2012 ,9260 B Terakreditasi
Staphilococcus aureus APHA Edisi 22 tahun 2012 ,9213 B Terakreditasi
Vibrio colera APHA Edisi 22 tahun 2012 ,9260 H Terakreditasi
ALT / angka kuman Pour Plate Count APHA Edisi 22
tahun 2012 ,9215 B
Terakreditasi
Fungi absorbsi komparator Terakreditasi
Benthos SNI 03 – 3401 – 1999, Terakreditasi
Plankton SNI – 063963 – 1995 Terakreditasi
E coli makanan (BAM 4TH ED /2002 dan APHA Edisi
22/2012)
Proses Akreditasi
Legionella sp APHA Edisi 22 tahun 2012 ,9260 J -
Fasilitas Pendukung :
• BSC ESCO untuk inokulasi bakteri
• Incubator suhu 350C dan 440C untuk
inkubasi bakteri
• Vortex untuk menghomogenkan
larutan
• Stomacher untuk menghancurkan
makanan pada pemeriksaan makanan
• Microbiologi Air Sampler untuk
pengambilan contoh uji udara ruang
secara mikrobiologi
• Showcase sebagai tempat penyimpanan media dan reagensia
• Frezer suhu -300C sebagai tempat penyimpanan kultur
• Milipoor + pompa dan membran filter set sebagai alat penyaring contoh uji
• Centrifuge, alat mengendapkan larutan dan/atau bakteri
4. Instalasi Laboratorium Kimia Fisika Media Udara dan Radiasi
Tugas :
Melakukan analisa kualitas udara dan radiasi secara kimia sesuai metode analisa SNI dan
akreditasi laboratorium pengujian dan kalibrasi ISO/IEC 17025 : 2017. Tiap tahun rata-rata
laboratorium kimia fisika media udara dan radiasi memeriksa sebanyak 900sampel.
Pemeriksaan sampel dilakukan oleh 3 orang analis yang kompeten di bidangnya.
Kapasitas Laboratorium :
• Pengujian Fisika dan Kimia Udara Ambien
Sulfur dioksida (SO2), Nitrogen dioksida (NO2), Oksidan (O3), Amonia (NH3), Karbon
monoksida, H2S, Timah Hitam (Pb), Debu (TSP, PM 10), kebisingan, suhu,
kelembaban, radiasi pengion dan non pengion.
Pemeriksaan Bakteri pada Usap Alat Makan
• Pengujian Fisika dan Kimia Udara Ruang (RS, fasyankes)
Sulfur dioksida (SO2), Nitrogen dioksida (NO2), Oksidan (O3), Amonia (NH3), Karbon
monoksida, Debu (TSP, PM 10), kebisingan, pencahayaan, suhu dan kelembaban.
• Pengujian Fisika Kimia Udara Lingkungan Kerja
Sulfur dioksida (SO2), Nitrogen dioksida (NO2), Oksidan (O3), Amonia (NH3), Karbon
monoksida, Timah Hitam, H2S, Debu (TSP, PM10), kebisingan, pencahayaan, suhu dan
kelembaban.
Fasilitas Pendukung :
• Alat pengukur kualitas udara ruang dan udara ambien
• Alat pengukur intensitas radiasi pengion dan non pengion
▪ Gas detector untuk mendeteksi dan mengukur kadar gas CO, CO2, H2S, CH4, dan O2.
5. Instalasi Laboratorum Kimia Fisika Padatan, Material, dan Biomarker
Tugas :
Melakukan analisa kualitas padatan dan
biomarker secara kimia sesuai metode
analisa SNI dan akreditasi laboratorium
pengujian dan kalibrasi ISO/IEC 17025 :
2017. Dalam satu tahun rata-rata instalasi
ini melakukan pemeriksaan sebanyak
500 sampel. Instalasi diperkuat sumber
daya manusia sebanyak 2 orang analis
laboratorium yang ahli di bidangnya.
Kapasitas Laboratorium :
• Pengujian Toxicity Characteristic Leaching Procedure (TCLP) Anorganik (Terakreditasi)
Pemeriksaan Logam : plumbum (Pb), kadmium (Cd), kromium (Cr), copper (Cu), kobalt
(Co), nikel (Ni), seng (Zn), besi (Fe), mangan (Mn).
• Pengujian Kesuburan tanah (Terakreditasi)
Parameter : Kadar air, pH, Total Organic Carbon (TOC), Total Kjeldahl Nitrogen (TKN)
Proses Pengujian Kandungan Logam Berat Menggunakan Metode TCLP
• Total Logam dalam padatan
Parameter : plumbum (Pb), kadmium (Cd), kromium (Cr), copper (Cu), kobalt (Co),
nikel (Ni), seng (Zn), besi (Fe), mangan (Mn).
• Parameter lain disesuaikan dengan kemampuan laboratorium : Silika, kimia makanan
(boraks, formalin, nitrit)
6. Instalasi Laboratorium Pengembangan Teknologi Media dan Reagensia
Tugas :
Menyediakan kebutuhan instrumen pengambil sampel
dan media pemeriksaan biologi, serta menyediakan
reagensia kerja bagi laboratorium udara,air,air limbah,
dan padat cair. Penyiapan media dan reagensia
didukung oleh 4 orang dengan latar belakang analis
laboratorium kesehatan.
Kapasitas laboratorium :
• Pembuatan media mikrobiologi lingkungan
• Sterilisasi dan pemberian label pada peralatan
pengujian dan pengambilan contoh uji
• Pembuatan reagensia untuk analisa contoh uji
lingkungan
• Melakukan kendali mutu instrumen penunjang pengujian diantaranya uji fungsi
autoclave dan uji fungsi kelaikan bahan penunjang (alat, media dan reagensia)
• Mitra dalam pendidikan dan pelatihan baik siswa menengah atas maupun mahasiswa,
dan instansi
• Melakukan pengembangan metode diantaranya
• metode sterilisasi instrumen sampling (botol dengan tutup plastik bersegel),
pengembangan alat sampling makanan dengan kemasan yang lebih representatif, alat
ukur pengambilan swab sanitasi lingkungan, pengembangan botol sampel khusus
pemeriksaan polio.
Penyiapan botol media pengambilan contoh uji usap alat
7. Instalasi Pengembangan Metode, Kendali Mutu dan Kalibrasi
Tugas :
Melaksanakan kendali mutu, kalibrasi dan
melaksanakan uji banding. Laboratorium
kalibrasi BBTKLPP Surabaya didukung 3
orang SDM yang profesional di bidangnya
dan berpengalaman melakukan kalibrasi di
lingkungan laboratorium, rumah sakit dan
industri baik instansi pemerintah maupun
swasta. Laboratorium Kalibrasi BBTKLPP
Surabaya telah diakreditasi secara Nasional
oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan register No. LK-144-IDN, sesuai aturan
persyaratan standar ISO/IEC 17025:2017.
Kapasitas Laboratorium :
• Kalibrasi Enclosure, meliputi : Refrigerator, Bath, Inkubator, Oven
• Kalibrasi Termometer cairan dalam gelas
• Kalibrasi Termohygrometer
• Kalibrasi Massa (neraca elektronik)
• Kalibrasi Volumetrik glassware
• Kalibrasi pH meter
• Kalibrasi Conductivity meter
• Kalibrasi Spektrofotometer
Fasiltas Pendukung :
• Standar kalibrasi yaitu anak timbang kelas E2, termometer standar resolusi 0,1°C,
thermometer digital standar 12 channel resolusi 0,1°C, thermohygrometer standar
resolusi 0,001°C/0.01 %, filter standar (Holmium dan Didinium), neutral density
• Peralatan kalibrasi yaitu neraca analitik resolusi 0,1 mg, climatic chamber, waterbath.
Instalasi Laboratorium Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) BBTKLPP Surabaya di Nongkojajar – Kabupaten Pasuruan
Instalasi laboratorium pencegahan dan
pengendalian penyakit (P2P)
BBTKLPP Surabaya di Nongkojajar
KabupateN Pasuruan terdapat 4
instalasi yaitu Instalasi Laboratorium
Zoonosis dan Hewan Coba; Instalasi
Laboratorium Parasit, Vektor dan
Kecacingan; Instalasi Laboratorium
Virologi; dan Instalasi Uji Resistensi
Obat.
1. Instalasi Laboratorium Zoonosis dan Hewan Coba
Tugas :
Melakukan identifikasi reservoir dan vektor penyakit, pemeriksaan serologi, bakteriologi dan
biomolekular. Tugas tersebut dalam rangka mendukung program surveilans epidemiologi
penyakit bersumber binatang/Zoonosis khususnya Pes (Plague) dan Leptospirosis.
Pemeriksaan di tunjang peralatan laboratorium, sarana kandang hewan coba, IPAL, dan
Incenerator.
Peran dalam surveilans penyakit Pes dan
Leptospirosis :
• Laboratorium uji spesimen reservoir,
vektor dan specimen dari penderita
(tersangka Pes dan Leptospirosis),
setiap tahun tidak kurang dari 3000
spesimen serum dan 250 pool pinjal
tikus (rodent) untuk di periksa di
laboratorium. Surveilans Faktor Risiko Penyakit Dalam Rangka Sistem Kewaspadaan Dini Penyakit Zoonosis di Kabupaten Pasuruan
• Sampel dari surveilans penyakit pes diterima dari 5 (lima) Puskesmas di Kabupaten
Pasuruan yang memiliki wilayah pengamatan Pes yaitu Tosari, Nongkojajar,
Sumberpitu, Puspo dan Pasrepan sebagai informasi sistem kewaspadaan dini penyakit
pes dan hasil uji di laporkan setiap selesai pemeriksaan/setiap bulan.
• Sampel dari surveilans penyakit Leptospirosis di terima dari wilayah kerja BBTKLPP
Surabaya, jika ada kasus KLB dan hasil progam surveilan penyakit leptospirosis, hasil uji
di laporkan setiap selesai pemeriksaan/setiap bulan, sebagai informasi KLB juga
sebagai sistim kewaspadaan dini penyakit Leptospirosis.
• Menerima magang mahasiswa maupun instansi, dan bimbingan teknik laboratorium
zoonosis dan hewan coba dari seluruh wilayah Indonesia.
• Pengamatan reservoir, vektor dan faktor resiko penyakit zoonosis (Pes dan
Leptospirosis), serta pengembangan Teknologi Tepat Guna
2. Instalasi Laboratorium Parasit, Vektor dan Kecacingan
Tugas :
Instalasi Laboratorium Parasit, vektor, dan kecacingan bertugas dalam pemeriksaan
penyakit tular vektor, parasit, dan cacing. Instalasi laboratorium pasasitologi & entomologi
mempunyai kapasitas personal yang tersertifikasi nasional dan internasional di bidang
parasitologi dan pengendalian vektor.
Kapasitas Laboratorium :
• Pemeriksaan Malaria Mikroskopis
(Identifikasi Nyamuk , Densitas
Parasit) dan Pemeriksaan
Menggunakan Metode PCR
• Pemeriksaan Kecacingan dengan
Metode Langsung dan Pemekatan
• Pemeriksaan Filariasis Secara
Mikroskopis dan RDT
• Pemeriksaan resistensi obat kecacingan secara molekuler
Pembuatan Preparat pada Pemeriksaan Malaria Mikroskopis
• Survei Vektor Secara Spot Survei, Survei Longitudinal, Evaluasi Survey
• Uji Resistensi Insektisida, Uji Efektifitas Kelambu, Uji Efikasi Obat
• Survey Penemuan Penderita, Misalnya MBS, MFS, Migration Survey
• Uji Banding Antar Laboratorium Pengujian Untuk Parameter Mikroskopis Malaria, Bentuk
Kegiatan Memberi Dan Menerima Sediaan Darah Malaria untuk dilakukan pemeriksaan
silang
3. Instalasi Laboratorium Virologi
Tugas :
Melaksanakan identifikasi adanya infeksi
virus melalui pemeriksaan antigen dan
antibodi dengan metode PCR dan ELISA.
Pelayanan dilakukan untuk mendukung
program :
• Laboratorium Sub Regional Pengujian
Virus Avian Influenza (H5N1) dari Badan
Litbangkes Kementerian Kesehatan sejak
Tahun 2007
• Jejaring laboratorium Emerging Infectious Disease sejak Tahun 2010
• Laboratorium pendukung untuk beberapa kejadian luar biasa wabah, antara lain
Hepatitis A, Japanese Encephalitis, Avian Influenza, Mers CoV, DBD, Chikungunya, dan
Zika.
• Laboratorium pendukung sistem surveilans sentinel Arbovirosis (S3A) sejak 2017
• Laboratorium pendukung program surveilans biomolekuler virus dengue di wilayah
layanan BBTKLPP Surabaya Tahun 2012 – 2017.
Proses Pemeriksaan Basa Nitrogen Virus Menggunakan PCR Real Time
4. Instalasi Uji Resistensi Obat
Tugas :
Menyiapkan rancangan pelaksanaan identifikasi
resistensi mikroba terhadap antibiotik guna
mendukung kajian pencegahan dan
pengendalian penyakit prioritas nasional. Dalam
menjalankan tugasnya, instalasi didukung 3
orang sumberdaya manusia yang kompeten
dan profesional di bidang pengujian
mikrobiologi. Laboratorium ini dikembangkan
pertama kali oleh BBTKLPP Surabaya dan menajdi bagian dari penyediaan data resistensi
dengan dinas kesehatan, Direktorat Jenderal P2P, dan Global Antimicrobial Resistance
Surveilans System (GLASS).
Kapasitas Laboratorium:
Uji resistensi terhadap antibiotik pada penyakit yang disebabkan mikroorganisme
Eschericia coli dan Salmonella sp. Sebagai langkah awal, kerjasama dilakukan dengan
Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan, RSUD Bangil Pasuruan, dan empat (4) Puskesmas
di wilayah Kabupaten Pasuruan.
Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Uji Antimikrobial Resistant (AMR)
antara BBTKLPP Surabaya, Dinas Kesehatan, dan RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan
Identifikasi Mikrobiologi dan uji resistensi mikroba antibiotik menggunakan alat Sensititre secara cepat dan akurat
Fasilitas pendukung :
• Autoclave • Freezer (-400C )
• Incubator • Refrigerator
• Timbangan Analitik • Micropipet
• Thermohygrometer
• BSC
• ARIS Sentitre Microbiology Analizer untuk identifikasi
mikroorganisme dan menguji resistensi secara cepat dan akurat
H. Sumber Daya Manusia
Dalam menjalankan perannya pada kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit,
BBTKLPP Surabaya didukung 95 orang sumber daya manusia. Pegawai berdasarkan
strata pendidikan meliputi sarjana strata 3 sebanyak 2 orang, strata 2 sebanyak 26 orang,
strata 1 sebanyak 39 orang, D3/Akademi sebanyak 15 orang, dan sekolah menengah
sebanyak 13 orang.
Gambar 1. Distribusi Pegawai BBTKLPP Surabaya berdasarkan Strata Pendidikan
Pegawai BBTKLPP Surabaya berdasarkan jabatan meliputi jabatan struktural
sebanyak 12 orang, jabatan fungsional umum sebanyak 49 orang, dan jabatan fungsional
tertentu sebanyak 12 orang.
2%
27%
41%
16%
14%
Distribusi Pegawai Berdasarkan Strata Pendidikan
Strata 3
Strata 2
Strata 1
D3/Akademi
SMA dan SMP
Gambar 2. Distribusi Pegawai BBTKLPP Surabaya berdasarkan Jabatan pada Tahun 2018
Pegawai dengan jabatan fungsional tertentu dibedakan berdasarkan rumpun
keahlian, meliputi pranata laboratorium kesehatan sebanyak 14 orang, sanitarian sebanyak
13 orang, epidemiolog sebanyak 3 orang, dan entomolog sebanyak 1 orang.
Gambar 3. Distribusi Jabatan Fungsional Tertentu berdasarkan Rumpun Keahlian
49%
38%
13%
Distribusi Pegawai Berdasarkan Jabatan
JabatanFungsional Umum
JabatanFungsionalTertentu
45%
42%
10% 3%
Distribusi Jabatan Fungsional Tertentu Berdasarkan Rumpun Keahlian
Pranata LaboratoriumKesehatan
Sanitarian
Epidemiolog
Entomolog
I. Kapasitas Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi
Laboratorium Pengujian Contoh Uji Lingkungan dan Laboratorium Kalibrasi BBTKLPP
Surabaya telah mendapatkan sertifikasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN). Sertifikasi
menandakan BBTKLPP Surabaya telah menerapkan secara konsisten pengujian dan
kalibrasi sesuai SNI ISO/IEC 17025 : 2008 ( ISO/IEC 1705 : 2005). Sertifikat Akreditasi
Laboratorium Pengujian No. LP-241-IDN yang telah diperoleh semenjak 28 Januari 2005.
Sertifikat Akreditasi Laboratorium Kalibrasi No. LK-144-IDN telah diperoleh semenjak 20
Oktober 2011.
Sertifikat Akreditasi Laboratorium Pengujian No. LP-241-IDN
Sertifikat Akreditasi Laboratorium Kalibrasi No. LK-144-IDN
BAB III
CAPAIAN KINERJA KEGIATAN
Capaian kinerja 2018 sesuai indikator kinerja pada Perjanjian Kinerja BBTKLPP
Surabaya Tahun 2018. Capaian kinerja merupakan perbandingan antara target dengan
realisasi pada kegiatan surveilans dan karantina kesehatan, pencegahan dan pengendalian
penyakit tular vektor dan zoonotik, pencegahan dan pengendalian penyakit menular
langsung, pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular, dukungan manajemen
dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program pencegahan dan pengendalian
penyakit di wilayah layanan.
Tabel 2. Capaian Kinerja Berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2018
NO SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 Kabupaten/kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotensi kejadian luar biasa (KLB) dan melakukan respon penanggulangan terhadap sinyal KLB untuk mencegah terjadinya KLB
1. Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan BTKL
90 100 111
2. Jumlah sertifikat hasil uji laboratorium dan kalibrasi
12.000 sertifikat
21.179 sertifikat
176
3. Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium
20 rekomendasi
20 rekomendasi
100
4. Jumlah Teknologi Tepat Guna bidang P2P yang dihasilkan
9 unit 9 unit 100
2 Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik
5. Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik
13 rekomendasi
17 rekomendasi
131
NO SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
3 Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung
6. Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit menular langsung
2 rekomendasi
2 rekomendasi
100
4 Meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular
7. Jumlah laporan penilaian implementasi KTR oleh B/BTKLPP
1 laporan 1 laporan 100
5 Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
8. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya
14 Dokumen 14 Dokumen 100
9. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P
8 jenis 8 jenis 100
10. Jumlah pengadaan sarana prasarana
2 pengadaan
2 pengadaan
100
A. Surveilans dan Karantina Kesehatan
Kegiatan Prioritas Surveilans, Imunisasi, dan Kekarantinaan Kesehatan di
BBTKLPP Surabaya pada Tahun 2018 dilaksanakan melalui Kewaspadaan Dini Penyakit
Berpotensi KLB dan Respon terhadap KLB dan Wabah. Terdiri dari 4 (empat) indikator
kinerja yaitu persentase respon sinyal kewaspadaan dini (SKD), KLB dan bencana di
wilayah layanan BTKL, jumlah sertifikat hasil uji laboratorium dan kalibrasi, jumlah
rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan
berbasis laboratorium, dan jumlah Teknologi Tepat Guna bidang P2P yang dihasilkan.
1. Meningkatnya respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB, dan Bencana
Gambar 3.1 Respon Cepat Sinyal Kewaspadaan Dini, KLB, dan Bencana BBTKLPP
Surabaya Tahun 2015 – 2018
Pada tahun 2018 terdapat peningkatan pada kegiatan respon sinyal kewaspadaan dini,
KLB, dan Bencana jika dibandiingkan dengan tahun 2015 - 2017. Respon di Tahun 2018
naik sebesar 58 %, dari 14 respon menjadi 24 respon. Hal ini menunjukkan adanya
peningkatan kuantitas respon dan kemampuan BBTKLPP Surabaya dalam pelaksanakan
respon cepat KLB Wabah, Bencana, dan verifikasi rumor di wilayah layanan. Kegiatan
respon SKD KLB terdiri dari tiga hal yaitu respon cepat KLB Wabah, KLB Bencana, dan
Verifikasi rumor. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya merespon permohonan bantuan
dari institusi kesehatan daerah maupun institusi lainnya untuk melaksanakan verifikasi
rumor, penyelidikan epidemiologi, investigasi KLB wabah, maupun Rapid Health
Assessment pada situasi bencana dan matra.
10 11
14
24
0
5
10
15
20
25
30
2015 2016 2017 2018
Respon Sinyal Kewaspadaan Dini, KLB, dan BencanaTahun 2015 - 2018
Respon SinyalKewaspadaan Dini,KLB, dan Bencana
Gambar 3.2 Distribusi Kegiatan Respon Cepat KLB Wabah, Bencana, dan Verifikasi Rumor BBTKLPP Surabaya Tahun 2016 – 2018
Pada gambar 3.2 di atas memperlihatkan bahwa distribusi kegiatan respon cepat
KLB Wabah mengalami fluktuasi dari 2016 – 2018. Respon cepat KLB Wabah pada 2016
sebanyak 10 respon, menurun menjadi 6 respon, dan meningkat lagi menjadi 14 respon.
Hal ini menunjukkan adanya peningkatan permintaan bantuan dari daerah ke BBTKLPP
Surabaya. Adapun respon cepat KLB bencana tidak mengalami peningkatan, sebab respon
cepat KLB bencana hanya dilakukan apabila terjadi bencana seperti banjir di Sampang,
Erupsi Gunung Agung di Bali, dan Gempa Bumi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Respon Cepat Kejadian Luar Biasa Bencana Gempa Lombok dan Pemasangan Jamban Sehat
di Kawasan RSUD Kota Mataram
10
0
56
45
14
46
Respon Cepat KLBWabah
Respon Cepat KLBBencana
Verifikasi Rumor
Distribusi Kegiatan Respon Cepat KLB Wabah, Bencana, dan Verifikasi Rumor Tahun 2016 - 2018
2016 2017 2018
Verifikasi rumor yang ditangani BBTKLPP Surabaya selama 2016 – 2018
cenderung stabil, dengan sedikit peningkatan di tahun 2018 yaitu sebanyak 1 verifikasi
rumor, dari 5 verifikasi rumor di tahun 2016 dan 2017, menjadi 6 verifikasi rumor di tahun
2018. Verifikasi rumor terkait dengan kasus pencemaran lingkungan di Kabupaten
Mojokerto, semburan gas dan air tanah di Kabupaten Ngawi, keracunan gas di Kabupaten
Lamongan, dan verifikasi rumor suspek penyakit meningitis, zika, dan chikungunya.
Gambar 3.3 Distribusi Respon Cepat KLB Wabah yang ditanggulangi BBTKLPP Surabaya tahun 2016 – 2018
Pada gambar 3.3 di atas respon cepat KLB Wabah tertinggi adalah penyakit Malaria
di tahun 2018 sebanyak 4 kali. Hal tersebut dikarenakan malaria masih menjadi
permasalahan kesehatan di wilayah layanan BBTKLPP Surabaya, terutama di Jawa bagian
Selatan, Madura, NTB, dan NTT. Pada 2018, BBTKLPP Surabaya banyak melakukan
respon cepat KLB malaria banya di Nusa Tenggara Barat, hal tersebut karena terjadi
peningkatan jumlah kasus malaria pasca gempa bumi di Bulan Juli – Agustus 2018.
Peta Wilayah Cakupan Respon Cepat Kejadian Luar Biasa Wabah yang ditanggulangi
BBTKLPP Surabaya Tahun 2016 – 2018
Verifikasi Rumor Kejadian Semburan Air di Kabupaten Ngawi
Keracunan Gas Pada Kapal Penangkap Ikan di Kabupaten Lamongan
Selama tahun 2016 – 2018, BBTKLPP Surabaya melakukan penanggulangan KLB
Wabah Penyakit di seluruh wilayah layanan. Sebaran wilayah yang telah dicakup kegiatan
respon cepat KLB wabah penyakit dapat dicermati pada gambar 3.4 berikut :
2. Jumlah Sertifikat Hasil Uji Laboratorium dan Kalibrasi
Gambar 3.4 Jumlah Sertifikat Uji Laboratorium dan Kalibrasi BBTKLPP Surabaya Tahun 2015 – 2018
22000
2200 2200
12000
26400
16212
1974421179
0
5000
10000
15000
20000
25000
30000
2015 2016 2017 2018
Capaian Jumlah Setifikat Uji Laboratorium dan Kalibrasi BBTKLPP Surabaya Tahun 2015 - 2018
Target
Capaian
Jumlah sertifikat hasil uji laboratorum dan kalibrasi yang dihasilkan BBTKLPP
Surabaya terkait dengan jumlah contoh uji yang diperiksa di laboratorium pengujian dan
kalibrasi BBTKLPP Surabaya. Jumlah sertifikat uji laboratorium dan kalibrasi tahun 2015 –
2018 mengalami fluktuasi, meskipun pada 2016 – 2018 cenderung terus mengalami
kenaikan. Pada 2015 hasil uji dan kalibrasi sebanyak 26400 sertifikat, turun menjadi 16.212
pada 2016, naik menjadi 19.744 sertifikat, dan naik lagi menjadi 21179 di tahun 2018.
Setiap tahun, sertifikat hasil uji dan kalibrasi yang dihasilkan selalu melebihi target.
3. Rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan
Gambar 3.5 Surveilans dan Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Berbasis Laboratorium Tahun 2015 – 2018
Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan
lingkungan berbasis laboratorium pada tahun 2015 – 2018 yang dihasilkan BBTKLPP
Surabaya menunjukkan adanya kenaikan jumlah dari tahun 2017 ke 2018 dari 10 menjadi
20 rekomendasi atau sebanyak 100%. Jumlah tersebut masih lebih kecil jika dibandingkan
dengan yang dilakukan pada tahun 2015 dan 2016. Rekomendasi yang dihasilkan pada
2018 berupa :
30
34
10
20
0
5
10
15
20
25
30
35
40
2015 2016 2017 2018
Surveilans dan Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium
Tahun 2015 - 2018
a. Kajian pengawasan kualitas lingkungan di Kawasan Fasilitas Pelayanan Kesehatan di
3 kabupaten yaitu Ngawi, Blitar, dan Timor Tengah Selatan.
b. Analisis faktor risiko akibat pajanan pestisida di sentra pertanian di Kabupaten
Jombang dan Jembrana, Bali.
c. Kajian Depo Air Minum (DAMIU) di Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten Bondowoso
d. Pelaksanaan kajian faktor risiko kesehatan masyarakat dan lingkungan di
penambangan emas tanpa izin (PETI) di Kabupaten Sumbawa
e. Pelaksanaan Kajian Penyakit Legionella di Kabupaten Badung dan Denpasar
f. Kajian Pencemaran Udara pada Kawasan Tempat Tempat Umum di Kota Malang dan
Mataram.
g. Analisis data pasif pada parameter air minum, udara ambien, air limbah RS, dan udara
ruang rumah sakit.
h. Pelaksanaan Workshop Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon
Kajian Faktor Risiko Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kabupaten Sumbawa
Pemeriksaan Kandungan kolinesterase dalam darah dan tekanan darah pada Petani sayuran di Kabupaten Jombang
Kajian Depo Air Minum Isi Ulang di Kabupaten Bondowoso
Kajian Pencemaran Udara pada Kawasan Tempat Tempat Umum di Kota Malang
Jumlah rekomendasi pada tahun 2018 difokuskan pada memperdalam kajian,
kualitas rekomendasi yang dihasilkan, serta kesesuaian dengan tugas utama BBTKLPP
Surabaya dalam kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit. Kajian pengawasan
kualitas lingkungan misalnya pada 2018 dilakukan pada pelayanan kesehatan, berbeda
dengan tahun 2015 dan 2016 dengan melakukan kajian pengawasan kualitas lingkungan
kawasan wisata dan industri. Pada 2018 tidak lagi dilkaukan kajian kerentanan prubahan
iklim terhadap kesehatan, kajian adaptasi perubahan iklim, dan analisis faktor risiko
lingkungan di kawasan daerah aliran sungai.
Peta Wilayah Cakupan Kegiatan Surveilan atau Kajian Faktor Risiko Penyakit
dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2015 – 2018
4. Teknologi Tepat Guna bidang P2P yang dikembangkan BBTKLPP Surabaya Tahun
2015 – 2018
Gambar 3.6 TTG Bidang P2P BBTKLPP Surabaya Tahun 2015 – 2018
Teknologi tepat guna BBTKLPP Surabaya selama beberapa tahun terus mengalami
peningkatan, baik kuantitas maupun kualitas. Pada tahun 2018 terdapat 9 pengembangan
daninovasi teknologi tepat guna, yaitu Chlorine Diffuser, Alat Pengolah Air Payau , Alat
Pengendali Pinjal, Kajian Model Sistem Pengendalian Malaria di daerah DTPK , TTG RDT
Boraks, RDT Formalin, Pengendali Larva Nyamuk (Batok Pengendali Larva), RDT Mn
Dalam Air , dan Penyaring Udara Personal. Secara kualitas TTG pemeriksaan cepat (RDT)
Boraks dan Formalin telah memberikan kontribusi dalam merintis kawasan wisata sehat
tanpa boraks dan formalin di prigen, Kabupaten Pasuruan.
5
4
8
9
2015 2016 2017 2018
TTG Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di BBTKLPP Surabaya Tahun 2015 - 2018
Ragam Teknologi Tepat Guna Pengendali Vektor DBD
OVILARVATRAP BATOLA Pengembangan Ovitrap dan Larvatrap, nyamuk akan terjebak akibat zat atractant yang ditambahkan di dalamnya.
Pengembangan Larvitrap menggunakan bahan alami batok kelapa dan botol plastik bekas dilengkapi teknologi penjebak nyamuk di dalamnya.
Teknologi Tepat Guna Pengolahan Air Minum Berkualitas
CHLORINE DIFFUSER PENGOLAHAN AIR PAYAU MENJADI AIR SIAP MINUM
Alat untuk disinfeksi air minum dari cemaran bakteri E.coli dalam air minum menggunakan senyawa khlor. Mudah dibuat secara mandiri oleh masyarakat, murah, dan efektif membunuh kuman.
Teknologi tepat guna pengolahan air minum yang dapat dipakai di daerah payau hasil karya B/BTKLPP se-Indonesia. Sudah terpasang di Kecamatan Agats, Kabupaten Asmats, Papua Barat sebagai solusi pasca KLB Gizi Buruk dan Campak.
B. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik
Prioritas Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan
Zoonotik terdiri dari kegiatan pengendalian penyakit arbovirosis dan pencegahan
pengendalian penyakit zoonosis. Indikator kinerja kegiatan P2P adalah jumlah rekomendasi
surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis
laboratorium pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik.
Gambar 3.7 Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Tahun 2015 – 2018
Pada 2018 jumlah rekomendasi kegiatan P2P Tular Vektor dan Zoonotik meningkat
dari 9 di tahun 2017 menjadi 18 di tahun 2018 atau sebesar 100 %. Penyakit tular vektor
dan zoonotik yang masih menjadi masalah di wilayah layanan antara lain Malaria, Filaria,
Kecacingan, Rabies, DBD, Leptospirosis, Antraks dan Pes. Cakupan wilayah surveilans
atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium
pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik dapat dilihat pada gambar 3. berikut :
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
2015 2016 2017 2018
1
13
9
18
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik di BBTKLPP Surabaya Tahun 2015 - 2018
Peta Wilayah Cakupan Kegiatan Surveilans dan Kajian Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Tahun 2015 - 2018
On The Job Training Kader Kesehatan dalam rangka Surveilans Penyakit Leptospirosis di Kabupaten Jombang
Survei Prevalensi Kecacingan Pada Anak Usia Sekolah, Ibu Hamil, dan Balita Di Kabupaten Lombok Utara
Pemeriksaan Mass Blood Survey Malaria pada Pengungsi Gempa Lombok
Bedah Tikus dalam Rangka Surveilans Penyakit Leptospirosis
C. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung
Gambar 3.8 Jumlah Rekomendasi Surveilans Kajian Faktor Risiko Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular Langsung Tahun 2015 – 2018
Pada tahun 2018 kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung
dilakukan untuk penyakit Tuberculosis dan Kusta. Tuberkulosis dan Kusta merupakan
proyek prioritas Kegiatan Prioritas Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular.
Kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung di BBTKLPP Surabaya
pada tahun 2018 yaitu (1) Pelaksanaan Kajian Penemuan Kasus dan Pemantauan
Pengobatan TB Di Tempat Khusus (Ponpes) di Kabupaten Lamongan, Bangkalan dan
Jombang; (2) Pelaksanaan Workshop Kusta.
Cakupan wilayah kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit menular
langsung tahun 2015 – 2018 dapat dicermati pada peta berikut :
2015 2016 2017 2018
3
11
14
2
Rekomendasi Surveilans Kajian Faktor Risiko Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular Langsung
Tahun 2015 - 2018
Peta Wilayah Cakupan Kegiatan Surveilans Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Menular Langsung Tahun 2015 – 2018
Workshop Peningkatan Kapasitas B/BTKLPP dan Dinas
Kesehatan di Wilayah Layanan dalam Program P2 Penyakit Kusta
Kajian Penemuan Kasus dan Pemantauan Pengobatan TB di Tempat Khusus
D. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular
Kegiatan pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular yang
dilaksanakan BBTKLPP Surabaya tahun 2015 – 2018 digambarkan pada grafik berikut ini :
Gambar 3.9 Jumlah Laporan Kegiatan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular di BBTKLPP Surabaya Tahun 2015 - 2018
Pada tahun 2018, kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular
dilakukan penilaian Implementasi Kawasan Tanpa Rokok di Kabupaten Bima, Lombok
1
0
2
1
0
0.5
1
1.5
2
2.5
2015 2016 2017 2018
Laporan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular di BBTKLPP Surabaya Tahun 2015 - 2018
Tengah, Ende, dan Manggarai. Berbeda dengan tahun 2018, kegiatan pencegahan dan
penanggulangan penyakit tidak menular di wilayah layanan pada 2015 - 2017
diselenggarakan dalam bentuk posbindu penyakit tidak menular pada kelompok khusus
dan evaluasi PERDA Kawasan Tanpa Rokok. Jumlah Kabupaten Kota di wilayah layanan
BBTKLPP Surabaya dengan kegiatan pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak
menular tahun 2015 - 2018 dapat dilihat pada gambar 3.10 berikut :
Gambar 3.10 Jumlah Kabupaten Kota di Wilayah layanan BBTKLPP Surabaya dengan Kegiatan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular tahun 2015 - 2018
Pada gambar 3.10 di atas terlihat adanya penurunan jumlah kabupaten dan jenis
kegiatan pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular di wilayah layanan.
Pada tahun 2015 hanya ada satu kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit tidak
menular yaitu Posbindu PTM pada kelompok khusus yang diselenggarakan di 9 kabupaten.
Jenis kegiatan pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular ditambah dengan
penilaian implementasi PERDA Kawasan Tanpa Rokok (KTR) pada tahun 2017. Pada
tahun 2018 hanya dilaksakan 1 jenis kegiatan pencegahan dan penanggulangan PTM yaitu
peilaian implementasi PERDA KTR di 4 kabupaten. Penurunan ini dikarenakan BBTKLPP
Surabaya hanya memperoleh anggaran terkait implementasi PERDA KTR dari unit utama.
2015 2016 2017 2018
9
0 1 0
0
01 4
Jumlah Kabupaten Kota di Wilayah Layanan dengan Kegiatan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular Tahun
2015 - 2018
Posbindu PTM pada kelompok Khusus Penilaian Implementasi PERDA KTR
Pemeriksaan Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular Masyarakat Banyuwangi Saat Germas Sepeda Nasional 2018
Penilaian Inpmlementasi Perda Kawasan Tanpa Rokok
di Kabupaten Lombok Tengah
Peta Wilayah Cakupan Kegiatan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular
di Wilayah Layanan BBTKLPP Surabaya Tahun 2015 – 2018
E. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program
pencegahan dan pengendalian penyakit di BBTKLPP Surabaya pada tahun 2018 termasuk
di dalamnya kegiatan penyiapan sumber daya anggaran, peningkatan kemampuan tenaga
kesehatan, peningkatan sarana dan pesarana yang sesuai standar, penyediaan alat tulis
kantor, pemeliharaan komputer dan jaringan internet, pemeliharaan gedung beserta
utilitasnya.
1. Dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya
Dokumen berupa penyiapan anggaran, perencanaan, monitoring dan evaluasi, serta
laporan pencapaian kinerja, sebagai berikut :
• RKAKL/DIPA TA. 2019 • Proposal PNBP Tahun 2019
• RKAKL/DIPA Revisi TA.2018 • Proposai PNBP Tahun 2020
• Laporan Tahunan • Kontrak Kinerja Pegawai
• Laporan Keuangan • Penilaian Kinerja Pegawai
• Laporan BMN • E MONEV DJA
• Laporan Kinerja • E MONEV BAPPENAS
• Profil • E Performance
Jejaring dan Koordinasi Kegiatan TA.2018 dengan Institusi Kesehatan dan Institusi Terkait
di Wilayah Layanan BBTKLPP Surabaya
2. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P
Peningkatan kapasitas dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan petugas baik
dalam kemampuan manajemen, teknis fungsional, dan teknis administrasi.
Peningkatan kapasitas SDM di BBTKLPP Surabaya diselenggarakan melalui 8
(delapan) metode yaitu :
a. Tugas Belajar strata 2 sebanyak 4 orang
b. Ijin Belajar strata 1 sebanyak 2 orang dan strata 2 sebanyak 1 orang
c. Pelatihan
Pelatihan teknis tata usaha sebanyak 6 orang dan pelatihan teknis fungsional
sebanyak 1 orang.
d. Kursus sebanyak 19 orang
e. Workshop sebanyak 69 orang
f. Sosialisasi sebanyak 4 orang
g. Bimbingan Teknis sebanyak 9 orang
h. Seminar sebanyak 4 orang
3. Kinerja Anggaran
44
97 90
96
138
81
99 98
2015 2016 2017 2018
Realisasi Anggaran DIPA dan PNBP BBTKLPP Surabaya Tahun 2015 - 2018
Realisasi Anggaran (%) Realisasi PNBP (%)
Pada Tahun Anggaran 2018 realisasi keuangan menunjukkan kemampuan sebesar
96,53 %, sedangkan sisa anggaran sebesar 9,74 % merupakan pengembalian dari
belanja modal yang diblokir, sisa belanja pegawai dan belanja barang/jasa.
BBTKLPP Surabaya juga merupakan satuan kerja yang memberikan layanan publik
dan menghasilkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dengan realisasi
pendapatan tahun 2018 mencapai Rp. 1.542.191.000,- dari target pendapatan sebesar
Rp. 1.000.000.000 atau mencapai 154 %. Realisasi penggunaan PNBP sebesar Rp.
882.969.726 dari target penggunaan Rp. 900.000.000,- atau mencapai 98,11%.
Kondisi ini menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat dalam menggunakan jasa
layanan laboratorium BBTKLPP Surabaya selama tahun anggaran 2017 cukup baik.
BAB IV
KEGIATAN UNGGULAN
A. Kegiatan Inovasi dan Pemberdayaan Masyarakat
Pada tahun 2018, teknologi tepat guna yang selama ini dikembangkan dan diuji
coba keefektifitasnya mulai dikenalkan kepada masyarakat. Pemeriksaan cepat kandungan
boraks dan formalin pada makanan jajanan dinilai paling potensial dapat dirasakan
kemafaatannya oleh masyarakat. BBTKLPP Surabaya bekerjasama dengan Dinas
Kesehatan Kabupaten Pasuruan dalam pengembangan kawasan wisata sehat tanpa
boraks dan formalin di Kecamatan Prigen. Langkah-langkah kerjasama pengembangan
wisata sehat dimulai dengan penandatanganan kerjasama dengan Dinas Kesehatan
Pasuruan, pemberdayaan petugas kesehatan di puskesmas untuk secara mandiri
melakuka pemeriksaan dan pengawasan kandungan boraks formalin pada makanan
jajanan, uji kandungan boraks formalin secara berkelanjutan, dan pemberian label PKL
dengan jajanan sehat tanpa boraks dan formalin. Pencanangan Kawasan Wisata Sehat
Tanpa Boraks dan Formalin dilaksanakan pada 8 November 2018 oleh Direktur Jenderal
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI.
Pemeriksaan Kandungan Boraks dan Formalin pada makanan jajanan di kawasan wisata Prigen, Kabupaten Pasuruan
Pemberian label PKL Tanpa Boraks dan Formalin di Kawasan Wisata Prigen Kabupaten Pasuruan oleh Dirjen P2P Dr. Anung Sugihantono, M.Kes pada 8 November 2018
Proses pembuatan TTG Pemeriksaan Boraks dan Formalin Menggunakan Bahan Alami Kunyit di Laboratorium
B. Pelayanan Kepada Masyarakat
BBTKLPP Surabaya melayani pemeriksaan contoh uji dan kalibrasi melalui Unit
Pelayanan Prima (UPP). UPP diresmikan Menteri Kesehatan dr. Nafsiah Mboi, Sp.A.,
MPH pada 28 Oktober 2013. Pelayanan berupa jasa pengujian contoh uji lingkungan yaitu
air secara kimia dan mikrobiologi, limbah, udara, biomarker, padatan, benthos plankton,
dan kalibrasi (massa, volumetrik/glassware, dan thermometer/suhu).
Peningkatan pelayanan dilakukan dengan penyelenggaraan pengujian contoh uji
menggunakan sistem informasi manajemen laboratorium. Langkah awal penggunaan
sistem informasi manajemen dilakukan di Instalasi Laboratorium Biologi Media
Lingkungan dan Biomarker, selanjutnya dilaksanakan di laboratorium pengujian lainnya.
Dibarengi dengan transparansi pelayanan berupa kemudahan akses hasil survei
kepuasan masyarakat, jadwal pengambilan contoh uji, dan jadwal penyelesaian sampel di
website BBTKLPP Surabaya.
Penggunaan Sistem Infromasi Laboratorium dalam rangka Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di BBTKLPP Surabaya
Upaya peningkatan pelayanan dilakukan dengan workshop pelayanan prima
dengan mengundang narasumber dari Biro Komunikasi dan pelayanan masyarakat
Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan. Pelanggan juga diajak lebih sadar dengan
kesehatan serta menggaungkan Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS) melalui konsumsi
sayur dan buah-buahan melalui pemberian tanaman sayuran menggunakan metode
hidroponik.
Pembinaan Pelayanan Prima oleh Narasumber dari Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
0
5000
10000
15000
20000
25000
30000
20142015
20162017
2018
25733 22109
16212
1977421708
Jumlah Contoh Uji BBTKLPP Surabaya Tahun 2015 - 2018
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
9000
10000
Kimia Air KimiaLimbah
Biologi Udara Padatan MK Lain-lain
Jenis Contoh Uji yang Diperiksa di BBTKLPP Surabaya Tahun 2014 - 2018
2014 2015 2016 2017 2018
C. Media dan Publikasi
Website : www.btklsby.go.id
Terbitan Berkala : METRO (Media Teropong BBTKLPP Surabaya)
Pameran
1. Pertemuan Rencana Pelaksanaan Kegiatan BBTKLPP Surabaya Tahun 2017, 2018.
2. Perkemahan Nasional Saka Bhakti Husada (Pertinas SBH) V di Blitar, 17 – 23
Oktober 2016
3. Pameran pada Peringatan Hari HIV/AIDS Sedunia di Gedung Negara Grahadi
Surabaya, 01 Desember 2016
4. Pameran pada Rapat Kerja Kesehatan Nasional pada Maret 2018 di Jakarta.
5. Pameran GERMAS Sepeda Nasional Tahun 2018 di Kabupaten Banyuwangi, 12
Agustus 2018
6. Pameran Peringatan Hari Pengendalian Nayamuk Sedunia dan ASEAN DENGUE
DAY, September 2018.
Pameran Larvitrap pada Hari Pengendalian Nyamuk dan ASEAN Dengue Day Tahun 2018
Pameran pada GERMAS Sepeda Nasional Tahun 2018 di Kabupaten Banyuwangi
D. Pengembangan Kantor Berbasis Teknologi Informasi
BBTKLPP Surabaya melakukan inovasi sebagai bentuk peningkatan kualitas
pelayanan. Inovasi dilaksanakan secara menyeluruh untuk memberikan pelayanan terbaik
dalam lingkup internal maupun eksternal. Untuk memudahkan dan mempercepat kinerja,
BBTKLPP Surabaya menggunakan sistem informasi manajemen atau merintis sebuah
kantor berbasis teknologi informasi. Sistem ini merubah pekerjaan yang sebelumnya
dijalankan secara manual dan memakan waktu menjadi sistem digitalisasi dimana
penyelesaian pekerjaan lebih cepat. Beberapa sistem yang dikembangkan yaitu e-stock
untuk permintaan barang persediaan, e-log book untuk merekam kegiatan sehari-hari
pegawai BBTKLPP Surabaya, e-perjadin untuk menata dan mempersiapkan rencana
perjalanan dinas dan penarikan dana pelaksanaan kegiatan.
Tampilan E-Log Book
E. Kantor Berhias
BBTKLPP Surabaya berpartisipasi aktif dalam mewujudkan kantor berbudaya hijau
dan sehat sesuai dengan Kepmenkes No. HK. 01.07/MENKES/153/2018. Untuk itu
dilakukan upaya-upaya monitoring penghematan penggunaan daya di kantor,
pemanfaatan lahan dan penghijauan dengan pemasangan instalasi hidroponik di berbagai
sudut kantor, pemanfaatan jurigen bekas contoh uji air menjadi pot tanaman hidroponik,
dan penataan arsip. Kantor Berhias memiliki dampak yang luas, antara lain penghematan
daya dan keuangan negara, pengurangan limbah plastik, budaya hidup sehat dengan rutin
konsumsi sayuran, serta aktif dalam Gerakan Nasional Tertib Arsip (GNSTA). Kantor
berhias dengan penghijauan lahan menggunakan hidroponik melibatkan masyarakat
dengan menggandeng kader-kader PKK Kelurahan Krembangan, kader kesehatan remaja
SMK KAL 1 Surabaya, Dharma Wanita Persatuan BBTKLPP Surabaya, pelanggan, dan
UPT Kemenkes di Surabaya. Pemberdayaan masyarakat ini dapat memperluas budaya
hidup sehat.
Kantor Berhias Turut Melestarikan Lingkungan dengan Pemanfaatan Limbah Plastik Bekas Wadah Contoh Uji Air
Salah satu Instalasi Hidroponik di Sudut BBTKLPP
Surabaya
Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Gerakan Nasional Sadar dan Tertib Arsip
Turut melibatkan Dharma Wanita Persatuan BBTKLPP Surabaya untuk berbagai gaya hidup sehat dengan
konsumsi sayuran
F. Sertifikat dan Penghargaan
Komitmen peningkatan pelayanan prima kepada masyarakat dimulai dengan peresmian Unit Pelayanan Prima oleh Menteri Kesehatan dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH pada 28 Oktober 2013
Pada era reformasi birokrasi penataan BMN menjadi prioritas Kementerian Kesehatan, termasuk BBTKLPP Surabaya. Tekad tersebut terbukti dengan terpilihnya BBTKLPP Surabaya sebagai Satker UPT Terbaik Pelaksana Laporan Barang Milik Negara Tahun Anggaran 2014 diterima pada tanggal 10 Mei 2015
Secara berkesinambungan BBTKLPP Surabaya berperan dalam surveilans pencegahan dan pengendalian Penyakit Pes, oleh karena itu pada 13 Maret 2017, BBTKLPP Surabaya mendapat Penghargaan atas Percepatan Eliminasi Pes Tahun 2016 dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Dalam rangka penguatan Jejaring Laboratorium Emerging Infectious Disease (EID) kerjasama Puslitbang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Balitbangkes, Kemenkes RI dengan WHO – Indonesia, BBTKLPP Surabaya mendapat penilaian MEMUASKAN pada Program External Quality Control (EQC) pada 7 Desember 2016
Dalam rangka menyelenggarakan Green Office di tataran kantor, BBTKLPP Surabaya berupaya menjalankan prinsip-prinsip kebersihan, kerapihan, dan kenyamanan lingkungan kerja . Komitmen tersebut menghasilkan pengakuan BBTKLPP Surabaya sebagai Pemenang Green Office Tingkat UPT Ditjen PP dan PL tanggal 12 November 2014 bersamaan dengan HKN ke-50
Bukti komitmen dalam penggunaan anggaran pencegahan dan pengendalian penyakit pada tahun 2018, BBTKLPP Surabaya mendapatkan penghargaan penyerapan anggaran tertinggi ditjen P2P periode 12 Desember 2018 kategori BTKLPP
BAB IV
PENUTUP
Buku Profil BBTKLPP Surabaya disusun sebagai bentuk transparansi dan
akuntabilitas dalam setiap proses penyelenggaraan kegiatan pencegahan dan
pengendalian penyakit di wilayah layanan pada Tahun 2018. Merupakan kewajiban
BBTKLPP Surabaya untuk secara terbuka mempublikasikan capaian kinerja dan sebagai
bagian dari upaya keterbukaan informasi publik guna menciptakan tata kelola pemerintah
yang baik. Informasi tentang suatu lembaga publik dan kinerja di bidang kesehatan yang
telah dicapai perlu disebarluaskan sehingga masyarakat memiliki akses dan secara mandiri
memenuhi hak atas informasi pelayanan publik.
Phillip Kotler, seorang pakar manajemen, menyatakan bahwa komunikasi menjadi
salah satu elemen penting dalam mengelola reputasi sebuah organisasi. Kinerja yang baik
dari suatu lembaga merupakan hal yang utama, namun yang tak kalah penting adalah
mengkomunikasikannya kepada masyarakat.
Kemampuan komunikasi publik semakin penting seiring dengan kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi saat ini. Akses terhadap internet telah memungkinkan publik
secara langsung merespon dan menyampaikan opininya tentang organisasi. Selain
menyampaikan informasi dalam bentuk buku profil, BBTKLPP Surabaya perlu mendorong
suatu bentuk komunikasi dua arah. Oleh karena itu, peran media informasi dan hubungan
masyarakat sebagai fungsi komunikasi organisasi memiliki peran strategis.
Kemajuan suatu organisasi tak pernah lepas dari saran dan masukan dari
masyarakat yang dilayaninya. Sebagai organisasi terbuka, BBTKLPP Surabaya menerima
segala masukan membangun demi terwujudkan masyarakat Indonesia yang sehat, mandiri,
dan berkeadilan serta upaya pencegahan dan pengendalian penyakit dan penyehatan
lingkungan secara nyata berhasil dan berdaya guna bagi masyarakat.