2
BAB I PENDAHULUAN Bany ak kelai nan kaki muncul seba gai def ormita s yan g mun gki n aki bat cacat kongenital, ketida ksei mbangan otot, kelemahan ligamen, ata u ket ida ksta bil an sendi. Deformitas yang ada ini dipertahankan dan diperburuk oleh beban abnormal dan tekanan sepatu. Congenital Talipes Equino Varus (CTEV) yang uga dikenal sebagai ! club-foot " bukan merupakan malformasi embrionik. #aki yang pada mulanya normal akan menadi bengkok selama trimester kedua kehamilan. suatu kelainan ba$aan yang sering ditemukan pada bayi yang baru lahir, dengan koreksi yang sebenarnya sulit dilakukan. %ering ditemukan karena ketidaktahuan keluarga penderita, sehingga kelainan menadi terbengkalai. &angguan teradi  pada perkembangan ekstremitas inferior, terutama pada tulang calcaneus, talus, dan na'iculare. CTEV termasuk dalam sindromik bila kasus ini ditemukan bersamaan dengan gambaran klinik lain sebagai suatu bagian dari sindrom genetik, dapat ditemukan gangguan neuro logis dan neuromuskul ar, seperti spina bifida. *kan tetapi CTEV dapat timbu l sendi ri tanpa didampi ngi gambaran klinik lain, yaitu CTEV idiopati k. +ada enis idiopati k tidak ditemukan kelainan neuromuscular yang nyata, tetapi kemungkinan kecacatan disebabkan oleh ketidak seimbangan otot pada anin yang sedang berkembang. Te tapi bentuk yang paling sering ditemui adalah CTEV idiopatik. Clubfoot ditemukan pada hieroglif -esir dan dielaskan oleh ipokrates pada /00 %-. ipokrates menyarankan pera$atan dengan cara memanipulasi kaki dengan lembut untuk kemudian dipasang perban. -etode diatas masih digunakan hingga saat ini secara non operatif. 1nter' ensi operasi telah dilakuk an seak abad 23 dengan lorens *4hiles tenotomy hingga ditemukannya teknik manipulasi dan casting serial pada 2560 yang diperbaiki oleh

BAB I CTEV

Embed Size (px)

Citation preview

8/18/2019 BAB I CTEV

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-ctev 1/2

BAB I

PENDAHULUAN

Banyak kelainan kaki muncul sebagai deformitas yang mungkin akibat cacat

kongenital, ketidakseimbangan otot, kelemahan ligamen, atau ketidakstabilan sendi.

Deformitas yang ada ini dipertahankan dan diperburuk oleh beban abnormal dan tekanan

sepatu. Congenital Talipes Equino Varus (CTEV) yang uga dikenal sebagai !club-foot " bukan

merupakan malformasi embrionik. #aki yang pada mulanya normal akan menadi bengkok 

selama trimester kedua kehamilan. suatu kelainan ba$aan yang sering ditemukan pada bayi

yang baru lahir, dengan koreksi yang sebenarnya sulit dilakukan. %ering ditemukan karena

ketidaktahuan keluarga penderita, sehingga kelainan menadi terbengkalai. &angguan teradi

 pada perkembangan ekstremitas inferior, terutama pada tulang calcaneus, talus, dan

na'iculare. CTEV termasuk dalam sindromik bila kasus ini ditemukan bersamaan dengan

gambaran klinik lain sebagai suatu bagian dari sindrom genetik, dapat ditemukan gangguan

neurologis dan neuromuskular, seperti spina bifida. *kan tetapi CTEV dapat timbul sendiri

tanpa didampingi gambaran klinik lain, yaitu CTEV idiopatik. +ada enis idiopatik tidak 

ditemukan kelainan neuromuscular yang nyata, tetapi kemungkinan kecacatan disebabkan

oleh ketidak seimbangan otot pada anin yang sedang berkembang. Tetapi bentuk yang paling

sering ditemui adalah CTEV idiopatik.

Clubfoot ditemukan pada hieroglif -esir dan dielaskan oleh ipokrates pada /00

%-. ipokrates menyarankan pera$atan dengan cara memanipulasi kaki dengan lembut

untuk kemudian dipasang perban. -etode diatas masih digunakan hingga saat ini secara non

operatif. 1nter'ensi operasi telah dilakukan seak abad 23 dengan lorens *4hiles tenotomy

hingga ditemukannya teknik manipulasi dan casting serial pada 2560 yang diperbaiki oleh

8/18/2019 BAB I CTEV

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-ctev 2/2

1gnacio +onseti pada 2570 yaitu, manipulasi dan immobilisasi secara serial yang dilakukan

secara hatihati diikuti pemasangan gips #emungkinan mekanisme mobilisasi yang saat ini

 paling efektif adalah metode +onseti, dimana penggunaan metode ini dapat mengurangi

 perlunya dilakukan operasi. 8alaupun demikian, masih banyak kasus yang membutuhkan

terapi operatif.