BAB I gg sensorineural

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 BAB I gg sensorineural

    1/2

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Menurut Khabori dan Khandekar, gangguan pendengaran yaitu kehilangan

    pendengaran di salah satu atau kedua telinga. Tingkat penurunan gangguan

    pendengaran terbagi menjadi beberapa yaitu ringan, sedang, sedang berat, berat, dan

    sangat berat. Tiga jenis gangguan pendengaran, yaitu konduktif, sensorineural, dan

    campuran. Sedangkan, Menurut Centers for Disease Control and Pre ention pada

    gangguan pendengaran konduktif terdapat masalah di dalam telinga luar dan telinga

    tengah, sedangkan pada gangguan pendengaran sensorineural terdapat masalah di

    telinga bagian dalam dan saraf pendengaran. Tuli sensorineural melibatkan kerusakan

    koklea atau saraf estibulokoklear. Salah satu penyebabnya adalah pemakaian obat!

    obatan ototoksik seperti streptomisin yang dapat merusak stria askularis.Menurut perkiraan "#$ %"orld #ealth $rgani&ation' pada tahun ())*

    terdapat (+ . . penderita gangguan pendengaran di seluruh dunia. Pada tahun

    + ( jumlah tersebut meningkat menjadi +* . . ji-a, +++. . ji-a

    diantaranya adalah orang de-asa dan sisanya anak berusia di ba-ah (* tahun.

    Penderita gangguan pendengaran tersebut kira!kira + / diantaranya berada di negara

    berkembang.Dari hasil "#$ Multi Centre Study, 0ndonesia termasuk empat negara di 1sia

    Tenggara dengan pre alensi gangguan pendengaran yang cukup tinggi %2,34', tiga

    negara lain Sri 5anka, Myanmar, dan 0ndia. Pada tahun + 6 "#$ menyatakan

    jumlah penduduk 0ndonesia yang mengalami gangguan dengar )./().7 ji-a.8angguan pendengaran dapat terjadi pada berbagai usia. 1danya gangguan

    pendengaran akan sangat mengganggu produkti itas dan membuat penderitanya

    terisolasi dari lingkungannya. Pada anak!anak, dampaknya lebih berat lagi karena

    1

  • 8/18/2019 BAB I gg sensorineural

    2/2

    mempengaruhi perkembangannya hingga de-asa. Data kementrian kesehatan

    menyatakan bah-a di 0ndonesia, pre alensi gangguan pendengaran dan ketulian

    cukup tinggi. Dampak yang ditimbulkan akibat gangguan ini cukup luas dan berat,

    yaitu mengganggu perkembangan kognitif, psikologi dan sosial. 1kibatnya kualitas

    Sumber Daya Manusia atau SDM juga rendah.Tingginya kasus gangguan pendengaran dan ketulian di 1sia Tenggara, "#$

    mencanangkan program Sound #earing + / . Tujuannya adalah agar setiap penduduk

    1sia Tenggara memiliki hak untuk memiliki derajat kesehatan telinga dan

    pendengaran yang optimal di tahun + / yang akan datang.

    1.2 Tujuan(. Mengetahui ilmu dasar gangguan pendengaran+. Mengetahui gangguan pendengaran yang terjadi pada bayi dan anak /. Mengetahui gangguan pendengaran yang terjadi pada remaja2. Mengetahui gangguan pendengaran yang terjadi pada de-asa*. Mengetahui gangguan pendengaran yang terjadi pada usia lanjut

    2