18
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Kecelakaan merupakan kejadian tidak terduga dan tidak diinginkan yang disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor dan dapat menimbulkan kerugian pada manusia berupa injury, kesakitan, kematian, kerusakan properti, ataupun gangguan pada proses kerja. Namun, ada beberapa hal penting yang perlu dipahami terkait dengan pendefinisian accident (kecelakaan). Bird dan Germain (1990) mengungkapkan tiga aspek penting dalam pemahaman accident, yaitu: a. Dampak yang ditimbulkan kecelakaan tidak hanya cedera, tetapi juga kesakitan, seperti gangguan mental, saraf, ataupun gangguan sistemik akibat pajanan. b. Terdapat perbedaan antara definisi “injurydan “accident”, dimana injury disebabkan oleh accidents, tetapi tidak semua accident menyebabkan injury. c. Apabila ada kejadian yang mengakibatkan kerusakan properti atau fasilitas, serta gangguan proses kerja, tetapi tidak menyebabkan injury , maka kejadian tersebut tetap dikategorikan sebagai accident . 1

BAB I-II-III

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I-II-III

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Kecelakaan merupakan kejadian tidak terduga dan tidak diinginkan yang

disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor dan dapat menimbulkan kerugian

pada manusia berupa injury, kesakitan, kematian, kerusakan properti, ataupun

gangguan pada proses kerja. Namun, ada beberapa hal penting yang perlu

dipahami terkait dengan pendefinisian accident (kecelakaan). Bird dan Germain

(1990) mengungkapkan tiga aspek penting dalam pemahaman accident, yaitu:

a. Dampak yang ditimbulkan kecelakaan tidak hanya cedera, tetapi juga

kesakitan, seperti gangguan mental, saraf, ataupun gangguan sistemik

akibat pajanan.

b. Terdapat perbedaan antara definisi “injury” dan “accident”, dimana injury

disebabkan oleh accidents, tetapi tidak semua accident menyebabkan

injury.

c. Apabila ada kejadian yang mengakibatkan kerusakan properti atau fasilitas,

serta gangguan proses kerja, tetapi tidak menyebabkan injury, maka

kejadian tersebut tetap dikategorikan sebagai accident.

Di negara maju, kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab utama

kematian untuk semua kelompok umur, kecuali untuk mereka yang sangat tua.

Gejala ini pun sekarang dialami oleh negara-negara berkembang. Pengamatan

umum menunjukan, bahwa tingkat keselamatan lalu lintas meningkat seiring

naiknya tingkat kepemilikan kendaraan. Tingkat keselamatan disini diukur dengan

banyaknya jumlah korban.

I.2 RUMUSAN MASALAH

Untuk mengetahui angka kejadian kecelakaan di RSUP Sanglah periode

Januari 2012 sampai Desember 2012

1

Page 2: BAB I-II-III

I.3 TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui Angka kecelakaan periode Januari 2012 sampai

Desember 2012

Untuk mengetahui Angka Jenis Kelamin terbanyak pada kecelakaan

periode Januari 2012 sampai Desember 2012

Untuk mengetahui Angka Usia terbanyak pada kecelakaan periode Januari

2012 sampai Desember 2012

Untuk mengetahui Angka lokasi trauma pada jenis kecelakaan periode

Januari 2012 sampai Desember 2012

1.4 MANFAAT PENELITIAN

BAB II

2

Page 3: BAB I-II-III

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 . Kecelakaan Lalu Lintas

1. Pengertian Kecelakaan Lalu Lintas

Lalu lintas di dalam Undang-undang No 22 tahun 2009 didefinisikan

sebagai gerak kendaraan dan orang di ruang lalu lintas jalan, sedang yang

dimaksud dengan ruang lalu lintas jalan adalah prasarana yang diperuntukkan

bagi gerak pindah kendaraan, orang, dan atau barang yang berupa jalan dan

fasilitas pendukung. Pemerintah mempunyai tujuan untuk mewujudkan lalu

lintas dan angkutan jalan yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib dan teratur,

nyaman dan efisien melalui manajemen lalu lintas danrekayasa lalu lintas.

Tata cara berlalu lintas di jalan diatur dengan peraturan perundangan

menyangkut arah lalu lintas, perioritas menggunakan jalan, lajur lalu lintas,

jalur lalu lintas dan pengendalian arus dipersimpangan.

Kecelakan adalah suatu peristiwa dijalan yang tidak disangka-sangka

dan tidak disengaja melibatkan kendaraan yang sedang bergerak dengan atau

tanpa pengguna jalan lainya, mengakibatkan korban manusia atau kerugian

harta benda.

Korban kecelakaan lalu lintas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

disebutkan dalam Pasal 93 ayat (2), antara lain;

a. Korban mati

b. Korban luka berat

c. Korban luka ringan

Korban mati (Fatality), sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) adalah

korban yang pasti mati sebagai akibat kecelakaan lalu lintas dalam jangka

waktu paling lama 30 hari setelah kecelakaan tersebut. (ayat 3). Sedangkan

Kecelakaan disebut fatal apabila menimbulkan korban jiwa/meninggal dunia,

(Warpani, 2002; 118).

Korban luka berat (Serious Injury), sebagaimana dimaksud dalam

ayat (2) adalah korban yang karena luka-lukanya menderita cacat tetap atau

harus dirawat dalam jangka waktu 30 hari sejak terjadi kecelakaan. (ayat 4).

3

Page 4: BAB I-II-III

Korban luka ringan (Light Injury), sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)

adalah korban yang tidak masuk dalam pengertian diatas, (ayat 3) dan (ayat 4).

Secara teknis kecelakaan lalu lintas didefinisikan sebagai suatu

kejadian yang disebabkan oleh banyak faktor yang tidak sengaja terjadi

(Random Multy Factor Event). Dalam pengertian secara sederhana, bahwa

suatu kecelakaan lalu lintas terjadi apabila semua faktor keadaan tersebut

secara bersamaan pada satu titik waktu tertentu bertepatan terjadi. Hal ini

berarti memang sulit meramalkan secara pasti dimana dan kapan suatu

kecelakaan akan terjadi.

Pengertian lain yang bersifat filosofis merumuskan sebagai suatu

kejadian yang jarang terjadi, bersifat acak, melibatkan banyak faktor (multi

faktor), didahului oleh situasi dimana satu orang atau lebih melakukan

kesalahan dalam mengantisipasi kondisi lingkungan.

2. Faktor-faktor Penyebab Kecelakaan

Secara umum ada tiga faktor utama penyebab kecelakaan; Faktor

Pengemudi (Road User), Faktor Kendaraan (Vehicle), Faktor Lingkungan

Jalan (Road Environment). Kecelakaan yang terjadi pada umumnya tidak

hanya disebabkan oleh satu faktor saja, melainkan hasil interaksi antar faktor

lain.

Hal-hal yang tercakup dalam faktor-faktor tersebut antar lain:

a. Faktor Pengemudi; kondisi fisik (mabuk, lelah, sakit, dsb), kemampuan

mengemudi, penyebrang atau pejalan kaki yang lengah, dll.

b. Faktor Kendaraan ; kondisi mesin, rem, lampu, ban, muatan, dll.

c. Faktor Lingkungan Jalan ; desain jalan (median, gradien, alinyemen, jenis

permukaan, dsb), kontrol lalu lintas (marka, rambu, lampu lalu lintas), dll.

d. Faktor Cuaca ; hujan, kabut, asap, salju, dll. Pada dasarnya faktor-faktor

tersebut berkaitan atau saling menunjang bagi terjadinya kecelakaan.

Namun, dengan diketahuinya faktor penyebab kecelakaan yang utama

dapat ditentukan langkah-langkah penanggulangan untuk menurunkan

jumlah kecelakaan.

4

Page 5: BAB I-II-III

Berdasarkan penelitian yang dilakukan sebelumnya faktor penyebab

kecelakaan dapat dikomposisikan dalam tabel 2.1 berikut :

3. Klasifikasi Kecelakaan Lalu lintas

Klasifikasi yang seragam dari kecelakaan lalu lintas akan memberikan

arah hasil statistik kecelakaan yang seragam pula. Kadiyali didalam Karmawan

(1990) membagi kecelakaan menjadi :

a. Berdasarkan korban kecelakaan :

Kecelakaan luka fatal yaitu kecelakaan yang mengakibatkan seseorang

atau lebih meninggal dunia.

Kecelakaan luka berat yaitu kecelakaan yang mengakibatkan seseorang

mengalami luka berat.

Kecelakaan luka ringan yaitu kecelakaan yang mengakibatkan

seseorang mengalami luka ringan.

b. Berdasarkan posisi kecelakaan :

Tabrakan secara menyudut (Angle), terjadi antara kendaraan yang

berjalan pada arah yang berbeda tetapi juga bukan pada arah yang

berlawanan.

5

Page 6: BAB I-II-III

Menabrak bagian belakang (Rear End), kendaraan yang menabrak

bagian belakang kendaraan lain yang berjalan pada arah yang sama.

Menabrak bagian samping/menyerempet (Side Swipe), kendaraan

menabrak kendaraan lain dari bagian samping sambil berjalan pada

arah yang sama ataupun berlawanan.

Menabrak bagian depan (Head On), tabrakan antara kendaraan yang

berjalan pada arah yang berlawanan.

Menabrak secara mundur (Backing), kendaraan menabrak kendaraan

lain pada waktu kendaraan tersebut mundur.

c. Berdasarkan cara terjadinya kecelakaan :

Hilang kendali/selip (Running off road).

Tabrakan di jalan (Collision On Road).

Dengan pejalan kaki.

Dengan kendaraan lain yang sedang berjalan

Dengan kendaraan yang sedang berhenti.

Dengan kereta, binatang, dll.

4. Kerugian Akibat Kecelakaan

Kerugian yang diderita akibat terjadinya kecelakaan antara lain:

1) Kerusakan kendaraan dan isinya

2) Biaya rumah sakit dan pengobatannya

3) Jasa polisi dan pelayanan darurat

4) Kerusakan lainnya (rumah dll.)

5) Kehilangan anggota badan (tangan, kaki,dll.)

6) Kehilangan nyawa atau meninggal.

Kerugian nomor 1 sampai 4 tersebut diatas adalah kerugian yang dapat

dihitung dengan mudah, namun untuk nomor 5 dan 6 kerugiannya sangat sulit

dihitung karena sangat tergantung pada tingkat produktifitas (nilai waktu) dari

korban.

6

Page 7: BAB I-II-III

II.2 Kecelakaan Kerja

1. Pengertian kecelakaan kerja

Pengertian kecelakaan kerja berdasarkan Frank Bird Jr adalah

kejadian yang tidak diinginkan yang terjadi dan menyebabkan kerugian pada

manusia dan harta benda. Ada tiga jenis tingkat kecelakaan berdasarkan efek

yang ditimbulkan (Frank Bird Jr and George L Germain, “Practical Loss

Control Leadership”, Institute Publishing, USA 1990) :

a) Accident : adalah kejadian yang tidak diinginkan yang menimbulkan

kerugian baik bagi manusia maupun terhadap harta benda

b) Incident : adalah kejadian yang tidak diinginkan yang belum

menimbulkan kerugian

c) Near miss : adalah kejadian hampir celaka dengan kata lain kejadian

ini hampir menimbulkan kejadian incident ataupun accident.

Sedangkan berdasarkan sumber UU No 1 Tahun 1970 kecelakaan

kerja adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak dikehendaki,

yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktifitas dan dapat

menimbulkan kerugian baik korban manusia atau harta benda.

UU No. 3 tahun 1992 tentang jaminan sosial tenaga kerja, kecelakaan

kerja adalah kecelakaan terjadi dalam pekerjaan sejak berangkat dari rumah

menuju tempat kerja dan pulang kerumah melalui jalan yang biasa atau wajar

dilalui. Berdasarkan McCormick Jr (1985) kecelakaan adalah suatu kejadian

atau peristiwa tidak terduga atau bertentangan dengan yang diharapkan pada

suatu aktifitas proses produksi.

Dari ketiga pengertian kecelakaan yang dijabarkan para ahli

keselamatan kerja dan berdasarkan undang – undang mengenai keselamatan

dan kesehatan kerja dapat terlihat ada 3 aspek utama dari kecelekaan :

a. Keadaan apapun yang membahayakan pada tempat kerja maupun

dilingkungan kerja. Hazard ini untuk manusia menimbulkan cedera

(injury) dan sakit (illness)

7

Page 8: BAB I-II-III

b. Cedera dan sakit adalah hasil dari kecelakaan akan tetapi

kecelakaan tidak terbatas pada cedera atau sakit saja.

c. Jika dalam suatu kejadian menyebabkan kerusakan atau kerugian

(loss) tetapi tidak ada cedera pada manusia, hal ini termasuk juga

kecelakaan. Kecelakaan dapat menyebabkan hazard pada orang,

kerusakan pada peralatan atau barang dan terhentinya proses

pekerjaan

2. Efek Kecelakaan Kerja

Terjadinya kecelakaan dapat menimbulkan kerugian berupa cedera

atau kematian pada pekerja, harta benda (properti), kerusakan lingkungan,

proses. Kerugian dapat menimpa diri pekerja dan keluarga, perusahaan,

masyarakat dan pemerintah (Imam khasani, 1991).

Berikut adalah pengaturan mengenai kecelakaan kerja berdasarkan

Undang-Undang Kecelakaan 1947 :

Bagian I. Aturan-aturan umum.

Pasal 1

1. Di perusahaan yang diwajibkan memberi tunjangan, majikan berwajib

membayar ganti kerugian kepada buruh yang mendapat kecelakaan

berhubung dengan hubungan kerja pada perusahaan itu, menurut yang

ditetapkan dalam Undang-undang ini.

2. Penyakit yang timbul karena hubungan kerja dipandang sebagai

kecelakaan.

3. Jikalau buruh meninggal dunia karena akibat kecelakaan yang

demikian itu, maka kewajiban membayar kerugian itu berlaku terhadap

keluarga yang ditinggalkannya.

4. Jikalau hak atas perusahaan yang diwajibkan memberi tunjangan itu

beralih pada majikan lain, buruh dan keluarga buruh yang ditinggalkan

tetap mempunyai hak-hak seperti yang ditetapkan dalam undang-

undang ini yang harus dipenuhi oleh majikan baru.

8

Page 9: BAB I-II-III

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

III.1. Hasil Penelitian

Berdasarkan data-data kecelakaan yang terjadi selama periode 01

Januari sampai dengan 25 Desember 2012 yang telah kami kumpulkan pada

bagian Forensik RSU Pusat Sanglah, maka dapat kami simpulkan seperti

dalam tabel berikut :

Tabel 1.1 Total Jumlah Angka Kejadian Kecelakaan Periode Januari –

Desember 2012 Berdasarkan Jenis Kecelakaan.

Jenis Kecelakaan Jumlah Kasus

Kecelakaan Lalu Lintas 78

Kecelakaan Lain 4

Kecelakaan Kerja 43

Total Kasus Kecelakaan 125

Grafik 1.1Grafik Presentase Perbandingan Angka Kecelakaan

Berdasarkan Jenis Kecelakaan

62%

3%

34%

KLL

KL

KK

9

Page 10: BAB I-II-III

Tabel 1.2 Angka kejadian Kecelakaan Periode Januari – Desember

2012 Berdasarkan Jenis Kecelakaan yang dialami, Jenis Kelamin, Usia dan

Lokasi Trauma yang Diderita Korban.

Jenis Evaluasi Jenis KecelakaanJumlah

KasusKLL KL KK

Jenis Kelamin

Laki-laki

Perempuan

58 4 35 97

20 - 8 28

Usia

Dewasa

Anak-anak

12 - 6 18

65 4 36 105

Lokasi Trauma

R. Cranialis

R. Thorakhalis

R. Abdominalis

R. ekstremitas

Multiple Trauma

45 3 24 72

3 - - 3

4 - - 4

- - - -

27 1 17 45

Kelamin, Usi

III.2. Pembahasan

Dari data diatas dapat diinterpretasikan dari beberapa aspek penilaian :

1. Angka kecelakaan terbanyak yang terjadi selama periode Januari –

Desember 2012 adalah kecelakaan lalulintas dengan angka kejadian 63%

yaitu 78 kasus. Sedangkan kecelakaan kerja dan kecelakaan lain

berturut-berturut adalah 43 kasus dan 4 kasus.

2. Dari total angka kejadian kecelakaan lalu lintas yang terjadi yaitu

sebanyak 78 kasus, 58 kasus siantaranyya terjadi pada laki-laki dan 20

10

Page 11: BAB I-II-III

kasus lain terjadi pasa perempuan, 12 kasus terjadi pasa dewasa dan 66

kasus lainnya terjadi pada anak-anak (dengan batasan anak-anak dalam

hal ini adalah <18 tahun), dengan lokasi trauma terbanyak berturut-turut

adalah trauma Crainalis, Multiple trauma, Abdominal dan Thorakhal

dengan angka kejadian sebanyak 43, 27, 4 dan 3 kasus.

3. Pada kecelakaan kerja dengan jumlah total 43 kasus, 35 kasus

diantaranya terjadi pada laki-laki dan 8 diantaranya terjadi pada

perempuan. Sedangkan pada usia dewasa terjadi pada 6 kasus dan 36

kasus lainnya terjadi pada anak-anak. Dengan sebaran lokasi trauma

meliputi 24 kasus trauma cranialis dan 17 kasus multiple trauma.

4. Pada kecelakaan lain; adapun kecelakaan lain yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah segala kecelakaan yag terjadi dengan penyebab

selain kecelakaan lalu lintas dan kecelakaan kerja atau bunuh diri; terjadi

sebanyak 4 kasus dengan kesemuanya adalah laki-laki dan usia anak-

anak, dengan sebran trauma, 3 trauma pada cranialis dan 1 trauma

lainnya merupakan multiple trauma.

11

Page 12: BAB I-II-III

BAB IV

KESIMPULAN

Adapun beberapa kesimpulan yang bisa didapatkan dari penelitian diatas adalah :

Angka kejadian kecelakaan yang meliputi kecelakaan lalu lintas, kecelakaan

kerja dan kecelakaan lain yang terjadi di RSU Pusat SANGLAH selama

periode 01 Januari 2012 – 25 Desember 2012 adalah sebanyak 125 kasus.

Kasus terbanyak adalah kecelakaan lalu lintas dengan 78 kasus, kecelakaan

kerja sebanyak 43 kasus dan kecelakaan lain sebanyak 4 kasus.

Dari 125 kasus kecelakan yang terjadi baik kecelakan lalu lintas, kecelakan

kerja maupun kecelakaan lain, korban terbanyak berdasarkan jenis kelamin

adalah laki-laki yaitu pada 97 kasus kecelakaan. Korban terbanyak

berdasarkan usia adalah anak-anak dengan jumlah 105 kasus dan sebaran

trauma terbanyak adalah trauma daerah cranialis.

12