Upload
camilakamal
View
227
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
penelitian polio iv IKM
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tujuan program imunisasi adalah menurunkan angka kematian bayi akibat Penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Keberhasilan program imunisasi diukur dengan tenaga
pelaksana imunisasi di Puskesmas sementara kinerja tenaga pelaksana imunisasi dipengaruhi
oleh factor individu, factor psikologi dan factor organisasi yang terdiri dari kepemimpinan,
supervise, sumber daya, kompensasi, struktur dan desain pekerjaan.1
Kegiatan imunisasi di Indonesia dimulai di Pulau Jawa dengan vaksin cacar dimulai pada
tahun 1956. Pada tahun 1972, Indonesia telah berhasil membasmi cacar. Selanjutnya mulai
dikembangkan vaksinasi antara cacar dan BCG. Pelaksanaan vaksinasi ini ditetapkan secara
nasional pada tahun 1973. Bulan April 1974, Indonesia resmi dinyatakan bebas cacar oleh WHO.
Pada tahun 1972, juga dilakukan studi pencegahan terhadap Tetanus Neonatorum dengan
memberikan suntikan Tetanus Toxoid (TT) pada wanita dewasa di Jawa Tengah dan Jawa
Timur. Tahu 1976 mulai dilakukan pengembangan imunisasi DPT di beberapa kecamatan yang
didahului oleh Pulau Bangka di Sumatra Selatan. Tahun 1977 ditemukan sebagai fase persiapan
Pengembangan Program Imunisasi (PPI). Tahun 1980 program imunisasi terus dikembangkan
dengan mmeberikan tujuh jenis antigen yaitu, BCG, DPT, Polio, Campak, Hepatitis B, TT dan
DT.2
Sampai saat ini penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I) masih merupakan
masalah kesehatan masyarakat di Indonesia sebagai penyebab utama kematian bayi dan anak.
Tujuan Program Imunisasi adalah untuk menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan
yang disebabkan oleh PD3I dengan memberikan imunisasi kepada bayi sedini mungkin.2
Imunisasi polio merupakan imunisasi yang diberikan untuk mendapatkan kekebalan
teerhadap penyakit polio. Penyakit polio masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia,
mengingat masih adanya kasus dan wabah polio di beberapa daerah di Indonesia.3
Walaupun angka kematian polio sangat kecil namun kecacatan yang ditimbulkan menjadi
beban yang sangat berat bagi penderita, keluarga, maupun masyarakat.3
Dalam upaya untuk membebaskan Indonesia dari penyakit polio, pemerintah telah
melaksanakan program Eradikasi Polio (ERAPO) yang terdiri dari pemberian imunisasi polio
secara rutin, pemberian imunisasi missal pada anak Balita melalui PIN (Pekan Imunisasi
Nasional) dan surveilans polio.4
Pemerintah Kabupaten Magelang sendiri memasukan program imunisasi ke dalam
Standar Pelayanan Minimal (SPM) dalam program P2M, termasuk di dalamnya adalah imuniasai
polio IV. Cakupan hasil kegiatan imunisasi polio IV di Puskesmas Grabag 1 sebesar 93%.
Cakupan hasil tersebut belum memenuhi target Dinas Kesehatan (Dinkes) yaitu sebesar 95%.
Berdasarkan hasil tersebut, maka perlu dicari penyebab – penyebab masalah yang menimbulkan
rendahnya cakupan bayi yang mendapat imunisasi polio IV. Alasan penulis memilih Desa
Tlegorejo adalah karena Desa Tlegorejo memiliki jumlah persentasi yang rendah terhadap
jumlah bayi yang mendapat imunisasi polio IV yaitu sebesar 65% terhitung dari bulan Januari –
September 2015 dibangdingkan dengan desa lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang menyebabkan cakupan jumlah bayi yang mendapat imunisasi Polio IV
belum mencapai target?
2. Bagaimana alternative pemecahan masalah yang sesuai dengan penyebab
permasalahan tersebut?
3. Kegiatan apa saja yang dapat dilakukan untuk memecahkan permasalahan tersebut?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui, mengidentifikasi, mengevaluasi, serta mencari pemecahan masalah
rendahnya cakupan hasil kegiatan imunisasi polio IV di Desa Tlegorejo, Kecamatan Grabag,
Kabupaten Magelang.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. mengindentifikasi jum;ah cakupan bayi yang mendapat imunisasi polio IV di Desa
Tlegorejo.
2. Mencari penyebab masalah imunisasi polio IV di Desa Tlegorejo
3. Menentukan penyebab masalah yang paling mungkin mengenai imunisasi polio IV di
Desa Tlegorejo
4. Mencari alternative pemecahan masalah mengenai imunisasi polio IV di Desa
Tlegorejo menggunakan pendekatan manajemen.
5. Menentukan pemecahan masalah terpilih mengenai imunisasi polio IV di Desa
Tlegorejo
6. Membuat plan of action dari pemecahan masalah terpilih mengenai imunisasi polio IV
di Desa Tlegorejo
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Mahasiswa
1. Sebagai syarat untuk mengikuti ujian kepaniteraan klinik Ilmi Kesehatan Masyarakat.
2. Melatih kemampuan analisis dan pemecahan terhadap masalah yang ditemukan di
dalam survey yang dilaksanakan
3. Melatih kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat
1.4.2 Bagi Puskesmas
1. Mengetahui masalah atau upaya Puskesmas mengenai cakupan imunisasi polio IV
2. Membantu puskesmas dalam mengidentifikasi penyebab dari upaya puskesmas dalam
hal cakupan imunisasi polioIV yang tidak berjalan dengan maksimal
3. Membantu puskesmas dalam memberikan alternative penyelesaian terhadap masalah
cakupan imunisasi polio IV yang tidak berjalan dengan maksimal
1.4.3 Bagi Masyarakat
1. Dari hasil laporan ini diharapkan pengetahuan ibu – ibu akan pentingnya imunisasi
polio IV sebagai imunisasi wajib yang diberikan kepada bayi baru lahir.