Upload
stefanus-cendra-hogi
View
234
Download
13
Embed Size (px)
DESCRIPTION
BAB I KKN Merapi United
Citation preview
LAPORAN AKHIR
KULIAH KERJA NYATA TEMATIK
“PEDULI BENCANA MERAPI”
UNIVERSITAS ATMAJAYA YOGYAKARTA
SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2010/ 2011
PENYUSUN :
KELOMPOK : 2
PADUKUHAN : PUSMALANG
DESA : WUKIRSARI
KECAMATAN : CANGKRINGAN
KABUPATEN : SLEMAN
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
TAHUN 2011
LAPORAN AKHIR
KULIAH KERJA NYATA TEMATIK
“PEDULI BENCANA MERAPI”
UNIVERSITAS ATMAJAYA YOGYAKARTA
SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2010/ 2011
PENYUSUN :
KELOMPOK : 2
PADUKUHAN : PUSMALANG
DESA : WUKIRSARI
KECAMATAN : CANGKRINGAN
KABUPATEN : SLEMAN
1. Stefanus Cendra Hogi Sopacua 07 07 05194
2. Jofra Pratama Putra 04 05 08585
3. Frederick Winatan 07 11 16923
4. Rosalia Arum Kumalasanti 07 07 05223
5. Bimanova Dwi Satriawan S. 07 06 05467
6. Partogi Hutagalung 06 06 04950
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
TAHUN 2011
LAPORAN AKHIR KULIAH NYATA LOKASI INI
TELAH DIPERIKSA DAN DIUJI
DI YOGYAKARTA
TANGGAL : 19 APRIL 2011
OLEH :
DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN
(Benediktus Susanto, ST., MT. )
DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN
(Ir. Soesilo Boedi Leksono, MT.)
ASISTEN DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN
(Andreas M. Hudaya Pr.)
ASISTEN DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN
(Laurensius Filino Fatubun)
KATA PENGANTAR
Kegiatan KKN Tematik Semester Genap Tahun Ajaran 2010/2011 diawali dengan
pembekalan pada hari Kamis, 10 Maret 2011. Selanjutnya kegiatan KKN Tematik
Merapi dilaksanakan pada hari Senin, 14 Maret 2011 hingga 11 April 2011. Lokasi
kegiatan KKN Tematik Merapi berada di Padukuhan Pusmalang, Desa Wukirsari,
Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman Yogyakarta. Tema KKN Tematik
Semester Genap ini yaitu “ Peduli Bencana Merapi “.
Pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu baik dalam pelaksanaan padat karya maupun dalam
penyusunan laporan ini :
a. Rm. Petrus Sajiana, Pr., selaku Pastor Paroki Maria Asumpta Pakem.
b. Rm. Denny Sulistiawan, Pr., selaku Koordinator Sumur Kitiran Mas, Paroki
Maria Asumpta Pakem.
c. Bapak Martinus Fembrianto, S.E., selaku Krpala Divisi Pekerjaan Umum
Sumur Kitiran Mas, Paroki Maria Asumpta Pakem.
d. Bapak
e. Ibu Dr. MF. Shellyana, M.Si., selaku Ketua LPPM Universitas Atmajaya
Yogyakarta beserta staf.
f. Bapak Ir. Y. Hendra Suryadarma, M.T., selaku Koordinator Lapangan.
g. Bapak , Ir. Soesilo Boedi Leksono, MT., selaku Dosen Pembimbing
Lapangan.
h. Bapak Benediktus Susanto, ST., MT., selaku Dosen Pembimbing Lapangan.
i. Saudara, Laurensius Filino Fatubun selaku Asisten Dosen Pembimbing
Lapangan
j. Saudara, Andreas M. Hudaya Pr., selaku Asisten Dosen Pembimbing
Lapangan.
k. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Yogyakarta, April 2011
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata
Kelompok 3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR …………………………………………………………...... iv
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………... vi
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………….
vii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………
I.1. GAMBARAN UMUM DAN KEADAAN LOKASI ………………………….
I.1.1. Gambaran Umum Dan Keadaan Lokasi Desa Kepuharjo ………………..
I.1.2. Gambaran Umum dan Keadaan Lokasi Padukuhan Petung ……….........
I.2. GAMBARAN UMUM DAN KEADAAN LOKASI ……………………......
I.2.1. Gambaran Umum Dan Keadaan Lokasi Desa Wukirsari …………..........
I.2.2. Gambaran Umum dan Keadaan Lokasi Padukuhan Pusmalang ………..
I.3. KONDISI SOSIAL, EKONOMI, BUDAYA DAN PEMERINTAHAN .......
I.3.1. Kondisi Sosial, Ekonomi, Budaya dan Pemerintahan Desa Wukirsari .....
I.3.2. Kondisi Sosial, Ekonomi, Budaya dan Pemerintahan ..............................
Padukuhan Pusmalang
I.4. POTENSI WILAYAH .……………………………….....................................
I.4.1. Potensi Desa Wukirsari .………………………………............................
I.4.2. Potensi Padukuhan Pusmalang .………………………………………....
I.5. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI ………………………………........
I.5.1. Permasalahan Yang Dihadapi Desa Wukirsari …………………………..
I.5.2. Permasalahan Yang Dihadapi Padukuhan Pusmalang …………………..
I.6. DESAIN BANGUNAN DAN ANGGARAN PEMBANGUNAN …………..
I.6.1. Rancangan Desain Bangunan Awal ……………………………….........
I.6.2. Rancangan Anggaran Bangunan …………………………………..........
BAB II KEGIATAN PRA LOKASI …………………………………………
II.1. GAMBARAN UMUM KEGIATAN PRA LOKASI …………………… .
II.1.1.Pembekalan .………………………………………………………..
II.2. SURVAI LOKASI …………………………………..................................
BAB III PELAKSANAAN PROGRAM KERJA ……………………………
III.1. PELAKSANAAN KEGIATAN FISIK ………………………………
III.2. PELAKSANAAN KEGIATAN NON-FISIK …………………………
III.3. LOKASI PELAKSANAAN PADAT KARYA DAN ................................
PERUBAHAN DESAIN
BAB IV PENUTUP ……………………………………………………………
VI.1. EVALUASI ……………………………………………………………...
VI.1.1. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Padat Karya ………………………
VI.2. USUL DAN SARAN ……………………………………………………
VI.2.1. Usul …………………………………………………………………
VI.2.2. Saran ………………………………………………………………
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Tanggal 26 Oktober 2010 akhirnya Gunung Merapi meletus juga. Gunung Merapi
yang merupakan gunung berapi paling aktif di Indonesia ini meletus setelah
mengalami beberapa minggu mengalami kenaikan aktivitas. Walaupun jauh-jauh hari
persiapan menghadapi bencana ini telah diketahui dan dipersiapkan, namun ternyata
efek bencana ini lebih besar dari apa yang dipersiapkan. Banyak korban yang timbul
akibat bencana ini baik korban jiwa maupun harta benda. Bahkan di beberapa desa
sudah tidak mungkin lagi untuk ditempati lagi karena tertutup oleh debu dan material
merapi. Dari situ Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) melalui Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ikut serta dalam membantu korban
bencana merapi ini melalui pembangunan rumah tumbuh untuk warga korban
bencana merapi. Pembangunan ini dimasukkan oleh LPPM melalui program Kuliah
Kerja Nyata (KKN) mahasiswa tematik “Peduli Bencana Merapi”. Pelaksanaan KKN
“Peduli Bencana Merapi” ini dimulai dengan adanya pembekalan tanggal 10 Maret
2011, survey lokasi yang dilakukan tanggal 11 Maret 2011, dilanjutkan penerjunan di
mulai dari tanggal 14 Maret 2011 sampai 11 April 2011 pada lokasi pembangunan di
Padukuhan Pusmalang, Desa Wukirsari, Cangkringan, Sleman yang selanjutnya akan
ditempati oleh korban bencana merapi yang berasal dari Dukuh Petung, Desa
Kepuharjo, Cangkringan, Sleman.
I.1 GAMBARAN UMUM DAN KEADAAN LOKASI
I.1.1 Gambaran Umum Dan Keadaan Lokasi Desa Kepuharjo
1. Letak Goegrafis dan Batas Desa
Wilayah Desa Kepuharjo secara geografis berada di koordinat 07O40’42.7”LS –
07O43’00.9”LS dan 110O27’59.9”BT – 110O28’51.4”BT. Desa Kepuharjo yang
berada pada Kecamatan Cangkringan terletak 7 km dari utara pusat kecamatan serta
terletak 27 KM arah timur laut ibukota Sleman Kecamatan Cangkringan dan 27 Km
arah timur laut ibukota Sleman. Akses menuju Desa Kepuh harjo dapat ditempuh
dengan jalan darat dengan kualitas jalan yang sudah cukup baik.
Secara administrasi Desa Kepuharjo yang terletak di Kecamatan Cangkringan
Kabupaten Sleman memiliki batas sebelah utara yaitu Taman Nasional Gunung
Merapi, disebelah selatan yaitu Desa Wukirsari, pada sebelah barat yaitu dengan
Desa Umbulharjo, serta sebelah timur dengan Desa Glagaharjo
Wilayah Desa Kepuharjo terdiri dari 8 padukuhan yaitu Padukuhan :
1. Kaliadem terdiri 4 RT & 2 RW
2. Jambu terdiri 4 RT & 2 RW
3. Petung terdiri 4 RT & 2 RW
4. Kopeng terdiri 5 RT & 2 RW
5. Batur terdiri 4 RT & 2 RW
6. Pagerjurang terdiri 4 RT & 2 RW
7. Kepuh terdiri 4 RT & 2 RW
8. Manggong terdiri 4 RT & 2 RW
2. Luas Wilayah
Luas wilayah Desa Kepuharjo dengan sekitar 850-875 Ha terbagi dalam
beberapa peruntukan seperti secara umum berupa bangunan umum,sekolah, jalan,
ladang, permukiman, pekuburan, secara khusus di Kepuhharjo juga digunakan
sebagai tempat wisata, sehingga banyak penginapan, outbond, lapangan golf,
lapangan olah raga dan lain-lain. Dari Puncak Merapi bentang daerah ini berada pada
4 Km sampai 14 Km dari puncak. Pembagian peruntukkan lahan yang digunakan
bangunan umum adalah seluas 1.6880 m2, jalan sepanjang 5.2237 m2 sawah (-)
tegalan seluas 260.3075 m2, permukiman seluas 1.0600 m2, Pekarangan 188.1100 m2
pekuburan dan Sultan Ground (SG) seluas 7.4450 m2, dan peruntukkan lain-lain
termasuk lapangan olahraga seluas 1.2000 m2.
Berikut tabel keluasan wilayah Desa Kepuharjo per Padukuhan, dan grafik keluasan
lahan dan pekarangan :
NO
NAMA DUSUN
LUAS PEKARANGAN
LUAS TEGALAN
JUMLAH LUAS TOTAL
1 KALIADEM 420.82 296.6 717.422 JAMBU 375.975 218.25 594.2253 PETUNG 570.58 405.86 976.444 KOPENG 3.229.465 294.645 617.615 BATUR 371.505 318.865 691.37
6PAGERJURANG
227.495 322.325 549.82
7 KEPUH 255.795 400.325 65.612
8MANGGONG
174.93 256.815 431.745
JUMLAH TOTAL
5.626.565 2.513.685 4.644.242
3. Iklim
Desa Kepuharjo berada pada 600 – 1200 m dari permukaan air laut dengan
curah hujan rata-rata 2500 mm/tahun, serta suhu rata-rata per tahun adalah 16-17° C.
Dengan kondisi lingkungan seperti itu banyak warga dari desa Kepuharjo hidup
dengan cara bertani dan beternak. Selain itu warga juga bermata pencaharian sebagai
penambang pasir dan karena desa Kepuharjo dilewati oleh sungai Gendol.dimana
sungai ini berhulu di puncak merapi sehingga banyak membawa pasir dan batu dari
puncak. Namun pada musim hujan sungai ini juga sering menimbulkan bencana
banjir akibat dari material dari puncak gunung Merapi. Oleh sebab itu warga
bekerjasama dengan pemda dan instansi yang terkait untuk memberikan peringatan
sedini mungkin jika terjadi banjir di sungai Gendol.
4. Sarana Perhubungan
Perhubungan pada desa Kepuharjo diakses melalui jalan darat sehingga
banyak menggunakan sarana perhubungan berupa kendaraan roda dua maupun
kendaraan roda empat.
5. Kondisi Setelah Terjadi Erupsi
Pasca erupsi Merapi Oktober tahun lalu, Desa Kepuharjo termasuk adlah
salah satu dari beberapa daerah yang mengalami kerusakan yang cukup parah. ,
tercatat sebanyak 2.994 jiwa yang berasal dari Desa Kepuharjo terpaksa mengungsi
karena sebagian besar wilayah Desa Kepuharjo rata dengan tanah terkena awan panas
dan material vulkanik dari merapi. Sebelum erupsi daerah Kepuharjo merupakan
tempat yang sejuk karena selain berada pada pegunungan juga masih banyak
pepohonan yang tumbuh disana, namun setelah bencana merapi desa ini terlihat
seperti padang pasir karena semua tempat tertutup oleh abu vulkanik merapi selain
itu banyak fasilitas yang ada hancur akibat awan panas merapi.
Untuk saat ini banyak warga desa Kepuharjo yang masih mengungsi di barak
maupun Shelter di sekitar wilayah Kecamatan Cangkringan. Ini dikarenakan Cuaca
di Desa Kepuharjo sulit sekali untuk diprediksi dimana suatu ketika terjadi panas
terik kemudian hujan lebat atau sebaliknya. Hal ini di tambah ketika cuaca mendung,
terkadang kabut tebal turun ke permukaan sehingga mengganggu dalam melakukan
perjalanan selain itu aliran listrik belum tersambung kembali sehingga belum ada
penerangan dan ketika malam akan terasa dingin.
I.1.2 Gambaran Umum dan Keadaan Lokasi Padukuhan Petung
1. Letak Goegrafis dan Batas Dukuh
Dukuh Petung merupakan bagian dari desa Kepuharjo kecamatan
Cangkringan, Sleman. Terletak sekitar 20 km utara kota Yogyakarta,
Jarak dari Kecamatan Cangkringan sekitar 5 Km.. Dukuh Petung terletak
pada ketinggian 850-900 meter diatas permukaan laut memiliki berbagai
daya tarik wisata alam perdesaan khas desa lereng Gunung Merapi
sehingga dusun petung ini merupakan salah satu bagian dari proyek desa
wisata.
2. Luas Wilayah
Dukuh Petung memiliki luas wilayah 976.440 m2 dibagi menjadi 2
bagian yaitu lahan pekarangan seluas 570.580 m2 dan lahan tegalan seluas
405.860 m2 .
3. Iklim
Dukuh Petung memiliki curah hujan rata-rata 2500 mm/tahun, dengan
suhu rata-rata per tahun adalah 16-17° C. Dengan iklim yang seperti ini
dukuh Petung banyak digunakan untuk perkebunan kopi. Dari tahun ke
tahun perkebunan kopi yang ada selalu mengalami perkembangan,dari
proses pembibitan sampai produksi hingga pemasaran.
4. Sarana Perhubungan
Karena merupakan bagian dari wilayah Desa Kepuharjo, dukuh petung
dapat diakses menggunakan kendaraan seperti sepeda, sepeda motor,
mobil, dan kendaraan bermotor lainnya.
5. Kondisi Setelah Terjadi Erupsi
Padukuhan Petung termasuk salah satu dari beberapa daerah yang
mengalami kerusakan yang cukup parah. Sama seperti keadaan
padukuhan lain di desa Kepuharjo. Sebagian besar wilayah Padukuhan
Petung rata dengan tanah. bantuan dari pemerintah juga cukup memadai
mulai dari penyediaan makanan, obat-obatan hingga rumah hunian
sementara yang terletak dibeberapa
Menurut keterangan yang diperoleh dari salah satu pengungsi warga
Petung yaitu Bapak Sudiono, suasana pada saat pengungsian cukup baik
karena ketersediaan kebutuhan makan dan pakaian memadai. Tidak ada
keluhan kesehatan yang diderita oleh anggota keluarganya, hanya saja
pada waktu berpindah dari satu tempat pengungsian ketempat lain
membutuhkan akomodasi dan kesiapan fisik yang kuat.
Sejauh ini peran pemerintah dalam memberikan bantuan dinilai cukup
baik salah satunya untuk kerugian ternak yang diakibatkan oleh bencana
Merapi sudah mendapatkan ganti rugi. Ganti rugi terhadap ternak Bapak
Sudiono untuk 5 ekor sapi adalah 30 juta rupiah.
Walaupun begitu beberapa warga Petung masih merasa kurang
Nyaman jika hanya tinggal pada hunian sementara, beberapa dari mereka
sepakat untuk membangun hunian baru. Salah satunya adalah rumah
tumbuh yang dibangun di daerah padukuhan Pusmalang, desa Wukirsari
bekerjasama dengan UAJY, Gereja Pakem, dan beberapa sponsor.
I.2. GAMBARAN UMUM DAN KEADAAN LOKASI
I.2.1. Gambaran Umum Dan Keadaan Lokasi Desa Wukirsari
1. Letak Geografi Dan Batas Desa
Koordinat desa Wukirsari terletak pada 7º 60’ 51” dan 7º 57’ 40”
Lintang Selatan dan 107º 35’ 03” dan 107º 29’ 40” Bujur Timur. Jarak
untuk mencapai pusat kecamatan sekitar 2 km, 17 km dari kota Sleman,
serta 22 km dari Kota Yogyakarta.
Desa Wukirsari ini berbatasan dengan Desa Umbulharjo dan
Kepuharjo disebelah utara, Desa Umbulmartani disebelah selatan, pada
sebelah barat desa Pakembinangun dan desa Argomulyo disebelah
timur.
2. Luas Wilayah
Wukirsari merupakan salah satu desa yang terletak di sebelah utara
Kota Yogyakarta, dengan luas wilayah 1456 Ha, dibagi menjadi 16 Dusun
dan 91 RT. Jumlah penduduk Wukirsari berdasarkan hasil registrasi
penduduk tahun 2010 sebanyak 3060 kepala keluarga dengan jumlah
penduduk sebanyak 10.083 jiwa.
3. Iklim
Kondisi iklim di sebagian besar wilayah Desa Wukirsari termasuk
daerah dataran rendah dengan curah hujan rata-rata 2000 - 3000
mm/tahun. Dengan curah hujan yang cukup tinggi, desa Wukirsari
memiliki ketersedian air tanah yang mencukupi dan keadaan tanah yang
lumayan subur, masih memungkinkan pengembangan sektor pertanian.
Suhu udara rata-rata di Desa Wukirsari adalah 29- 31ºC.
4. Sarana Perhubungan
Sarana perhubungan yang dimiliki Desa Wukirsari adalah jalan aspal
dan jalan setapak. Sebagian besar jalan Padukuhan sudah di aspal tetapi
sebagian lainnya masih berupa jalan setapka sehingga sedikit sulit
dilewati oleh kendaraan berat. Sarana transportasi yang digunakan oleh
warga adalah kendaraan roda dua seperti sepeda dan sepeda motor. Sarana
transportasi lain seperti mobil dan truk juga dapat melintasi jalan Sarana
transoprtasi mobil yang di gunakan warga kebanyakan jenis pick up yang
dapat membawa jerami, pakan ternak, dan ternak yang mana meunjang
mata pencaharian mereka sebagai petani.
I.2.2. Gambaran Umum Dan Keadaan Lokasi Padukuhan Pusmalang
1. Letak Geografi Dan Batas Dukuh
Terletak pada 7º 64’ 51” dan 7º 48’ 32” Lintang Selatan dan 107º
15’ 03” dan 107º 29’ 50” Bujur Timur.
Batas dukuh Pusmalang sebelah utara adalah dukuh Sintokan, Batas
sebelah timur adalah desa Sruni, sebelah barat adalah dukuh
Glagahwero, dan kecamatan Ngemplak di sebelah selatan.
Untuk sampai ke pusat desa Wukirsari dari Pusmalang diperlukan
waktu ± 5 menit menggunakan sepeda motor.
2. Luas Wilayah
Padukuhan Pusmalang ini memiliki luas wilayah pemukiman sekitar 7
hektar. Dengan luas Sawah 47 Hektar, Irigasi sepanjang 7 km, Pengairan
4 unit, Jalan Aspal 1700 m, dan Kolam 1000.
3. Iklim
Kondisi iklim di sebagian besar wilayah Padukuhan Pusmalang
termasuk daerah dataran rendah dengan curah hujan rata-rata 3000
mm/tahun. Ketersediaan air di Padukuhan Pusmalang cukup melimpah.
Padukuhan Pusmalang termasuk desa yang memiliki ketersedian air tanah
yang mencukupi dan keadaan tanah yang lumayan subur, masih
memungkinkan pengembangan sektor pertanian padi. Suhu udara rata-rata
di Padukuhan Pusmalang kurang berkisar antara 27º-29ºC.
4. Sarana Perhubungan
Sarana Perhubungan dukuh Pusmalang ssama dengan desa Wukirsari
yaitu sarana perhubungan darat baik berupa jalan raya maupun jalan
setapak.
I.3. KONDISI SOSIAL,EKONOMI,BUDAYA DAN PEMERINTAHAN
I.3.1. Kondisi Sosial,Ekonomi,Budaya,Dan Pemerintahan Desa Wukirsari
1. Kondisi Penduduk
a. Jumlah penduduk menurut umur
1. Kelompok Pendidikan
00 – 03 tahun : 323 orang
04 – 06 tahun : 393 orang
07 – 12 tahun : 749 orang
13 – 15 tahun : 412 orang
16 – 18 tahun : 738 orang
19 tahun keatas : 7468 orang
2. Kelompok tenaga kerja
10 – 14 tahun : 767 orang
15 – 19 tahun : 738 orang
20 – 26 tahun : 821 orang
27 – 40 tahun : 2543 orang
41 – 56 tahun : 1886 orang
57 tahun keatas : 1872 orang
b. Jumlah penduduk menurut jenis kelamin
Laki-laki : 4814 orang
Perempuan : 5269 orang
2. Kondisi Agama
a. Agama
Agama – agama yang berkembang di Desa Wukirsari adalah agama
Islam dan Kristen
b. Jumlah penganut
Islam : 9848 orang
Kristen : 93 orang
Khatolik : 142 orang
Hindu : 0 orang
Buddha : 0 orang
Kepercayaan lain : 0 orang
c. Sarana ibadah
Masjid : 35 buah
Mushola : 28 buah
Gereja : 3 buah
Vihara : 0 buah
Pura : 0 buah
d. Bidang Kemasyarakatan agama
Majelis Ta'lim : 35 Kelompok
Anggota : 525 Orang
Majelis Gereja : 2 Kelompok
Anggota : 15 Orang
Majelis Buddha : 0 Kelompok
Anggota : 0 Orang
Majelis Hindu : 0 Kelompok
Anggota : 0 Orang
Majelis Kepercayaan : 0 Kelompok
Anggota : 0 Orang
Remaja Masjid : 35 Kelompok
Anggota : 788 Orang
Remaja Gereja : 0 Kelompok
Anggota : 0 Orang
Remaja Buddha : 0 Kelompok
Anggota : 0 Orang
Remaja Hindu : 0 Kelompok
Anggota : 0 Orang
Remaja Kepercayaan : 0 Kelompok
Anggota : 0 Orang
3. Kondisi Pendidikan
a. Tingkat pendidikan
Tamat Taman Kanak-Kanak : 301 orang
Tamat SD/sederajat : 925 orang
Tamat SLTP/sederajat : 947 orang
Tamat SLTA/sederajat : 1509 orang
Tamat Akademi (D1-D3) : 164 orang
Tamat Sarjana (S1-S3) : 192 orang
b. Sarana pendidikan
Taman Kanak-Kanak : 5 buah
SD/sederajat : 8 buah
SMP/sederajat : 1 buah
SLTA/sederajat : 1 buah
Lembaga pendidikan agama : 2 buah
4. Kondisi Kesehatan
a. Prasarana dan sarana kesehatan
Prasarana dan sarana kesehatan milik umum yang tersedia di Desa
Wukirsari adalah 1 buah puskesmas pembantu. Untuk Posyandu
terdapat 26 Posyandu di 24 Padukuhan Wukirsari, selain itu juga maih
terdapat dukun bayi di desa Wukirsari dengan jumlah sebanyak 11
orang.
b. Sikap hidup sehat
Warga Desa Wukirsari masih kurang memperhatikan kesehatan
lingkungan di sekitar mereka. Sebagian besar warga Desa Wukirsari
memelihata ternak sapi di halaman belakang rumah mereka, tetapi
standar kandang yang baik seperti jarak kandang sapi ke rumah atau
jarak kandang sapi dengan sumber air belumbegitu diperhatikan.
Walaupun begitu kesadaran akan kesehatan bayi dan lansia cukup
baik dengan adanya Posyandu dan Poslansia.
5. Kondisi Sosial
Secara umum kondisi sosial di Desa Wukirsari sangat baik, banyak
organisasi sosial yang didirikan disetiap pedukuhan guna menunjang taraf
hidup masyarakat. Kepentingan untuk segmentasi usia terakomodasi
dalam berbagai kegiatan seperti PAUD untuk anak usia dini, PKK untuk
ibu-ibu, Karang Taruna untuk remaja, dan lain sebagainya. Selain itu
organisasi keagaamaanpun berjalan baik sepertinya adanya kelompo
majelis Ta’lim dan Kelompok Gereja.
6. Kondisi Ekonomi
Pada umumnya masyarakat Desa Wukirsari menggantungkan keadaan
perekonomiannya pada bidang pertanian, perkebunan, dan peternakan.
Sebagai wujud peran serta pemerintah dalam menunjang kondisi
perekonomian masyarakat Desa Wukirsari, dibentuklah LKM(Lembaga
Keuangan Mikro) yang bertugas mengelola uang bantuan dari pemerintah
kabupaten (terakhir kali diterima adalah sebesar kurang lebih 384 juta)
untuk dipinjamkan kepada masyarakat.
7. Kondisi Budaya
Budaya Desa Wukirsari Kebudayaan daerah terutama kebudayaan
Jawa masih dilestarikan hingga saat ini. Hal ini dapat dilihat pada setiap
upacara-upacara pernikahan dan kematiannya yang masih kental dengan
budaya jawa. Selain itu kesenian daerah pun masih dikelola seperti
Kasidahan pada dusun tertentu dan pengajian rutin kesemuanya itu masih
aktif hingga sekarang.
8. Kondisi Pemerintahan
Pemerintah Desa Wukirsari dikepalai oleh seorang kepala desa dan
memiliki perangkat perangkat dibagian umum, pemerintahan,
pembangunan, perencanaan, keuangan, dan kemasyarakatan serta dibantu
24 kepala dukuh dalam mengkoordinasi masyarakat Desa Wukirsari.
Segala kebijakan yang diterima oleh pemerintah kabupaten diserahkan ke
pemerintah kecamatan Cangkringan baru kemudian diterima oleh
pemerintah Desa Wukirsari untuk selanjutnya dilaksanakan.
I.3.2. Kondisi Sosial,Ekonomi,Budaya, Dan Pemerintahan Padukuhan Pusmalang
1. Kondisi Penduduk
a. Jumlah penduduk menurut umur
Umur 0 - 12 bulan : 8 orang
Umur 1 - 5 tahun : 27 orang
Umur 5 - 7 tahun : 40 orang
Umur 7 - 15 tahun : 85 orang
Umur 15 - 56 tahun : 143 orang
Umur 56 tahun keatas : 164 orang
b. Jumlah penduduk menurut jenis kelamin
Laki-laki : 228 orang
Perempuan : 239 orang
2. Kondisi Agama
a. Agama
Mayoritas penduduk di padukuhan Pusmalang menganut agama
Islam, tetapi juga ada yang menganut Nasrani
b. Jumlah penganut
Islam : 465 orang
Kristen : 4 orang
Khatolik : 0 orang
Hindu : 0 orang
Buddha : 0 orang
Kepercayaan lain : 0 orang
c. Sarana ibadah
Masjid : 1 buah
Langgar / Surau : 2 buah
Gereja : 0 buah
Vihara : 0 buah
Pura : 0 buah
3. Kondisi Pendidikan
a. Tingkat pendidikan
Tamat SD/sederajat : 116 orang
Tamat SLTP/sederajat : 54 orang
Tamat SLTA/sederajat : 143 orang
Tamat Akademi (D1-D3) : 9 orang
Tamat Sarjana (S1-S3) : 29 orang
b. Sarana pendidikan
Taman Kanak-Kanak : 1 buah
SD/sederajat : 1 buah
SLTA/sederajat : 0 buah
Lembaga pendidikan agama : 0 buah
4. Kondisi Kesehatan
a. Prasarana dan sarana kesehatan
Prasarana dan sarana kesehatan milik umum yang tersedia di
Padukuhan Pusmalang adalah 1 posyandu dan 1 poslansia
b. Sikap hidup sehat
Secara garis besar sikap hidup dukuh Pusmalang sama dengan warga
desa Wukirsari umumnya.
5. Kondisi Sosial
Secara umum kondisi sosial di Padukuhan Pusmalang sangat baik,
banyak organisasi sosial yang didirikan disetiap pedukuhan guna
menunjang taraf hidup masyarakat. Kepentingan untuk segmentasi usia
terakomodasi dalam berbagai kegiatan seperti TPA untuk anak usia dini,
PKK untuk ibu-ibu, Posyandu balita dan lansia, serta masih terdapat
organisasi kepemudaan untuk menyalurkan minat dan bakat pemuda di
dukuh Pusmalang sendiri.
6. Kondisi Ekonomi
Pada umumnya masyarakat Padukuhan Pusmalang menggantungkan
keadaan perekonomiannya pada bidang pertanian, perkebunan, perikanan,
dan peternakan. Sebagai wujud peran serta pemerintah dalam menunjang
kondisi perekonomian masyarakat Padukuhan Pusmalang, dibentuklah
arisan warga yang dapat digunakan sebagai modal untuk warga
Pusmalang sendiri.
7. Kondisi Budaya
Budaya Jawa masih kental terasa dalam kehidupan sehari-hari di
daerah Pusmlang seperti sopan santun di lingkungan serta pada upacara-
upacara kematian.
8. Kondisi Pemerintahan
Pemerintah Padukuhan Pusmalang dikepalai oleh seorang kepala
dukuh yang dibantu oleh 2 orang kepala RW untuk membawahi sekitar
160 KK dukuh Pusmalang.
I.4. POTENSI WILAYAH
I.4.1. Po
tensi Desa Wukirsari
1. Bidang Pendidikan Dan Budaya
Sebagai salah satu daerah tujuan wisata, maka lebih baik jika tiap
warganya memiliki kemampuan penguasaan bahasa Inggris. Oleh sebab
itu kursus-kursus bahasa Inggris dasar akan membantu mereka dalam
mengembangkan pariwisatanya. Selain itu karena pertanian menjadi salah
satu mata pencaharian warganya, pendidikan mengenai pertanian yang
baik dan tidak merusak lingkungan diberikan sejak sekolah dasar agar
lingkungan desa tetap lestari.
Untuk Kebudayaan yang terpenting adalah mereka mampu menjaga
budaya jawa yang selama ini mereka ikuti. Karena ini bisa memberikan
keuntungan bagi mereka sendiri kedepannya.
2. Bidang Kesehatan Dan Lingkungan
Penyuluhan mengenai kesehatan melalui sekolah-sekolah, Posyandu, dan Pos
Lansia bisa dilakukan agar masyarakat lebih sadar mengenai kesehatan serta isu-
isu kesehatan yang sedang berlangsung.
Dengan lingkungan yang masih banyak berupa lahan pertanian maka
penerapan sistem pertanian yang berwawasan kelestarian lingkungan baik untuk
dilakukan di daerah Wukirsari.
3. Bidang Produksi Dan Industri
Pengembangan mengenai pengolahan hasil-hasil poertanian yang
memberikan nilai tambah yang lebih ekomis akan membantu
kesejahteraan warga seperti salak, kelapa, singkong dan lain-lain.
Pengembangan akan desa wisata pada bidang pertanian dan perikanan
cocok untuk dilakukan pada daerah Wukirsari
4. Bidang Administrasi Dan Pemerintahan
Pembuatan sistem administrasi pemerintahan yang terintegrasi dengan
komputer akan mempermudah warga dalam berhubungan dengan
pemerintahan sehingga administrasi pemerintahan sendiri bisa berjalan
efektif dan efisien sert tepat waktu
5. Bidang Sarana dan Prasarana
Perbaikan akan akses jalan serta pembuatan pusat studi pertanian dan
pusat studi perikanan cocok untuk diterapkan pada desa Wukirsari ini.\
6. Bidang Olahraga
Minat warga akan olahraga sangat besar seperti sepak bola, voli, bulu
tangkis, tenis meja. Pengembangan fasilitas olahraga akan lebih menarik
warga untuk lebih menjaga kesehatan melalui bidang olahraga.
I.4.2. Potensi Padukuhan Pusmalang
1. Bidang Pendidikan Dan Budaya
Adanya fasilitas SD dan TK
2. Bidang Kesehatan Dan Lingkungan
Adanya penyuluhan dan puskesmas
3. Bidang Produksi Dan Industri
Pengetahuan di bidang masing- masing seperti pengolahan dan pendistribusian.
4. Bidang Administrasi Dan Pemerintahan
5. Bidang Sarana dan Prasarana
Penerangan dan akses jalan aspal
6. Bidang Lain-lain
Olahraga : fasilitas seperti lapangan dan peralatan
I.5. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
I.5.1. Permasalahan Yang Dihadapi Desa Wukirsari
1. Bidang Pendidikan Dan Budaya
Keterbatasan biaya untuk melanjutkan pendidikan
2. Bidang Kesehatan Dan Lingkungan
Keterbatasan sarana kesehatan dan fasilitas pemerintahan seperti rumah sakit
danobat-obatan, tempat pembuangan sampah
3. Bidang Produksi Dan Industri
Pengetahuan di bidang masing- masing seperti pengolahan dan
pendistribusian
4. Bidang Administrasi Dan Pemerintahan
5. Bidang Sarana dan Prasarana
Penerangan dan akses jalan aspal
I.5.2. Permasalahan Yang Dihadapi Padukuhan Pusmalang
1. Bidang Pendidikan Dan Budaya
Tingkat pendidikan dan kemauan yang minim
2. Bidang Kesehatan Dan Lingkungan
Tidak adanya pengetahuan tentang pola hidup sehat, penanganan penyakit.
3. Bidang Produksi Dan Industri
4. Bidang Administrasi Dan Pemerintahan
5. Bidang Sarana dan Prasarana
1.5. DESAIN BANGUNAN DAN ANGGARAN PEMBANGUNAN
1.5.1. Rancangan Desain Bangunan Awal