Bab i Komunitas

  • Upload
    gina-nd

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

keperawatan

Citation preview

4

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangKeberhasilan pembangunan kesehatan tidak semata-mata ditentukan oleh hasil kerja keras sektor kesehatan, tetapi sangat dipengaruhi oleh hasil kerja keras serta konstribusi positif pelbagai sektor pembangunan lainnya. Untuk optimalisasi hasil serta kontribusi positif tersebut, harus dapat diupayakan masuknya wawasan kesehatan sebagai asas pokok program pembangunan nasional. Dengan perkataan lain untuk dapat terwujudnya INDONESIA SEHAT , para penanggungjawab program pembangunan harus memasukkan pertimbanganpertimbangan kesehatan dalam semua kebijakan pembangunannya. Program pembangunan yang tidak berkontribusi positif terhadap kesehatan, apalagi yang berdampak negatif terhadap kesehatan, seyogyanya tidak diselenggarakan. Untuk dapat terlaksananya pembangunan nasional yang berkontribusi positif terhadap kesehatan seperti dimaksud diatas, maka seluruh elemen dari Sistem Kesehatan Nasional harus berperan sebagai penggerak utama pembangunan nasional berwawasan kesehatan.Kesehatan adalah tanggung jawab bersama dari setiap individu, masyarakat, pemerintah dan swasta. Apapun peran yang dimainkan oleh pemerintah, tanpa kesadaran individu dan masyarakat untuk secara mandiri menjaga kesehatan mereka, hanya sedikit yang akan dapat dicapai. Perilaku yang sehat dan kemampuan masyarakat untuk memilih dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu sangat menentukan keberhasilan pembangunan kesehatan. Oleh karena itu, salah satu upaya kesehatan pokok atau misi sektor kesehatan adalah mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.Untuk mencapai upaya tersebut Departemen Kesehatan RI menetapkan visi pembangunan kesehatan yaitu Masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat. Strategi yang dikembangkan adalah menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat, berupa memfasilitasi percepatan dan pencapaian derajat kesehatan setinggi-tingginya bagi seluruh penduduk dengan mengembangkan kesiap-siagaan di tingkat desa yang disebut dengan Desa Siaga.Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan secara mandiri. Pada intinya, desa siaga adalah memberdayakan masyarakat agar mau dan mampu untuk hidup sehat. Untuk dapat dan mampu hidup sehat, masyarakat perlu mengetahui masalah-masalah dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatannya, baik sebagai individu, keluarga, ataupun sebagai bagian dari anggota masyarakat.Beberapa determinan yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat adalah keturunan (heredity), keadaan gizi, gaya hidup, akses pelayanan kesehatan dan lingkungan fisik dan nonfisik. Heredity memegang peran dalam penentuan sifat dan karakteristik fisiologis seorang individu, seperti postur tubuh, warna kulit dan golongan darah. Lingkungan fisik meliputi lingkungan yang ada di sekitar manusia, seperti udara yang kita hirup, darat dan laut sebagai sumber kehidupan, termasuk rumah dan fasilitasnya serta ketersediaan pelayanan umum (air bersih, listrik dan jalan raya). Sedangkan faktor budaya akan mempengaruhi sikap masyarakat terhadap hidup sehat dan kesehatan secara keseluruhan.Seiring dengan program Desa Siaga yang dicanangkan oleh Departemen Kesehatan RI, pendidikan dan profesi keperawatan telah menerapkan standar perawatan komunitas yang mencakup berbagai unsur dan komponen seperti yang ada pada konsep Desa Siaga. Perawatan kesehatan masyarakat diterapkan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan populasi dimana prakteknya tersebut bersifat umum dan komprehensif yang ditujukan pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang memiliki kontribusi bagi kesehatan, pendidikan kesehatan dan manajemen serta koordinasi dan kontinuitas pelayanan holistik. Masalah kesehatan masyarakat dapat bermula dari perilaku individu, keluarga, kelompok dan masyarakat diantaranya berkaitan dengan masalah kesehatan lingkungan, kesehatan ibu anak, kesehatan remaja serta kesehatan lanjut usia (lansia),maupun pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan yang masih sangat rendah seperti pemeriksaan kesehatan, kehamilan, imunisasi, posyandu dan lain sebagainya.Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka Mahasiswa Program Studi Profesi Ners STIKep PPNI Jawa Barat Angkatan ke- 2 tahun 2014/2015 melaksanakan pengambilan data Keperawatan Komunitas di wilayah kerja RW 07 Desa Mekarjaya Kecamatan Arjasari dengan menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan keluarga dan pendekatan masyarakat, dalam rangka melakukan pembinan, mengatasi masalah kesehatan serta meningkatkan derajat kesehatan yang optimal secara mandiri, dimana dalam pelaksanaan praktek asuhan keperawatan komunitas menggunakan pendekatan proses keperawatan komunitas yang diawali dari pengkajian dengan cara mengumpulkan data, analisa, menentukan diagnosa atau permasalahan dan menyusun rencana sesuai peramasalahan yang ditemukan, kemudian pelaksanaan dan yang terakhir adalah melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan yang telah dilakukanB. Tujuan Penulisan Laporan 1. Tujuan umumMampu menerapkan asuhan keperawatan komunitas/masyarakat dengan menerapkan model dan proses keperawatan komunitas/masyrakat pada setiap area pelayanan di masyarakat.2. Tujuan khususDapat menerapkan asuhan keperawatan komunitas/masyarakat dengan menerapkan model keperawatan komunitas/masyarakat melalui tahap-tahap:a) Melaksanakan pengkajian keperawatan komunitas/masyarakat termasuk pada area khusus masyarakat sekolah dan pekerja dengan menerapkan model konseptual keperawatan community as partnerb) Membuat perencanaan keprawatan komunitas/masyarakat termasuk pada area khusus masyrakat sekolah dan pekerja dengan menyusun program keperawatan kesehatan masyrakatc) Mengimplementsikan perencanaan keperawatan komunitas/masyarakat termasuk pada area khusus masyarakat sekolah dan pekerja melalui strategi intervensi yang tepat berdasarkan factor resiko personal, social dan lingkungand) Melakukan evaluasi keperawatan komunitas/masyakat termasuk pada area khusus masyarakat sekolah dan pekerja melalui pendekatan evaluasi di program

1