5
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pabrik kimia adalah susunan/rangkaian dari berbagai unit pengolahan yang terintegrasi satu sama lain secara sistematik dan rasional. Tujuan dari pengoperasian pabrik kimia secara keseluruhan adalah untuk mengubah (mengkonversi) bahan baku tertentu (input feedstock) mrenjadi produk yang diinginkan. Dalam pengoperasiannya, pabrik kimia akan selalu mengalami banyak ganggauan (disturbance) pada variabel prosesnya dari luar (eksternal), sehingga diperlukan pengendalian variabel proses tersebut agar tetap pada batasan yang dipersyaratkan (diizinkan) dalam operasinya. Pengendalian proses pada dasarnya adalah usaha untuk mencapai tujuan agar proses berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Proses tidak perlu dikendalikan jika memang tujuan proses tercapai tanpa unsur pengendalian. Contoh sederhana misalnya mempertahankan suhu air pada tekanan normal tetap pada 100 o C. Tanpa dikendalikan pun, air yang mendidih suhunya tetap 100 o C pada tekanan 1 atm. Sebaliknya, proses perlu dikendalikan jika untuk mencapai tujuan perlu pengawasan terus-menerus. Contoh sederhana adalah mempertahankan suhu air pada 40 o C dalan udara Bab I. Konsep Dasar Pengendalian Proses 1

BAB I Konsep Dasar Pengendalian Proses(1)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bab 1

Citation preview

Page 1: BAB I Konsep Dasar Pengendalian Proses(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pabrik kimia adalah susunan/rangkaian dari berbagai unit pengolahan yang

terintegrasi satu sama lain secara sistematik dan rasional. Tujuan dari pengoperasian

pabrik kimia secara keseluruhan adalah untuk mengubah (mengkonversi) bahan baku

tertentu (input feedstock) mrenjadi produk yang diinginkan.

Dalam pengoperasiannya, pabrik kimia akan selalu mengalami banyak

ganggauan (disturbance) pada variabel prosesnya dari luar (eksternal), sehingga

diperlukan pengendalian variabel proses tersebut agar tetap pada batasan yang

dipersyaratkan (diizinkan) dalam operasinya.

Pengendalian proses pada dasarnya adalah usaha untuk mencapai tujuan agar

proses berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Proses tidak perlu dikendalikan jika

memang tujuan proses tercapai tanpa unsur pengendalian. Contoh sederhana misalnya

mempertahankan suhu air pada tekanan normal tetap pada 100 oC. Tanpa

dikendalikan pun, air yang mendidih suhunya tetap 100 oC pada tekanan 1 atm.

Sebaliknya, proses perlu dikendalikan jika untuk mencapai tujuan perlu pengawasan

terus-menerus. Contoh sederhana adalah mempertahankan suhu air pada 40 oC dalan

udara yang bersuhu kamar dan tekanan normal. Begitupun pada sistem pengendalian

proses maupun pengendalian mutu pada pabrik semen, hal ini dilakukan agar proses

produksi pada industri semen dapat berjalan efektif dan efisien tanpa ada gangguan

dan hambatan dari luar, serta menjaga kualitas mutu produk semen itu sendiri,

Pengendalian proses dapat kita lakukan dengan mengidentifikasi variabel atau

parameter apa saja yang sangat berpengaruh pada proses produksi maupun pada

sistem pengendalian mutu produk akhir.

Ada berbagai macam sistem pengendalian proses maupun sistem

pengendalian mutu yang ada di industri semen, sebagai contoh Pengendalian operasi

proses produksi Pabrik Semen Tuban IV dari hulu sampai hilir menggunakan full

Bab I. Konsep Dasar Pengendalian Proses 1

Page 2: BAB I Konsep Dasar Pengendalian Proses(1)

otomatic, pengendalian proses produksi berbasis PLC, DCS (Distributed Control

System), LMS (Laboraroty Control System) dan PMS (Power Management System).

Didukung pula dengan teknologi smart MCC’s yang terintegrasi dengan Management

Information System (MIS). Peralatan ini mempermudah pengendalian operasi dengan

parameter operasi yang terukur, aman dan terdokumentasi dengan baik.

Sementara untuk proses jaminan mutunya, Pabrik Tuban IV mengadopsi

system LMS (Laboratory Management System) yang memanfaatkan QCX. QCX

merupakan sistem analisis berbasis X-rays yang didukung teknologi tinggi

otomatisasi Robolab. Sistem ini menjamin akurasi mutu semen yang lebih baik dan

komposisi tepat.

1.2. Tinjauan Pustaka

Pabrik kimia, atau pabrik lain yang sejenis, harus beroperasi pada kondisi

operasi tertentu. Beberapa alasan yang menyebabkan pengendalian proses sangat

diperlukan dalam pengoperasian pabrik kimia antara lain:

1. Keamanan Operasi (Safety)

Keamanan dalam operasional suatu pabrik kimia merupakan kebutuhan primer

untuk orang-orang yang bekerja di pabrik tersebut dan bagi kelangsungan

perusahaan. Untuk menjaga terjaminnnya keamanan tersebut, berbagai kondisi

operasi pabrik seperti tekanan operasi, temperatur operqasi, konsentrasi bahan

kimia, ketinggian level cairan dalam tangki penyimpan dan lain-lain harus

dijaga tetap dalam batas-batas tertentu yang diizinkan.

2. Spesifikasi Produksi (Production Specifications)

Suatu pabrik kimia harus menghasilkan produk dalam jumlah dan dengan

kualitas tertentu yang dipersyaratkan, dengan demikian dibutuhkan suatu sistem

pengendali untuk menjaga tingkat produksi dan kualitas produk yang

diinginkan.

3. Kendala-kendala Operasional (Operational Constrains)

Peralatan-peralatan yang digunakan dalam operasi pabrik kimia memiliki

kendala-kendala operasional tertentu yang harus dipenuhi. Sebagai contoh, pada

Bab I. Konsep Dasar Pengendalian Proses 2

Page 3: BAB I Konsep Dasar Pengendalian Proses(1)

suatu pompa harus dipertahankan operasinya pada nilai Net Pisitive Suction

Head (NPSH) tertentu selama operasi; kolom destilasi harus dijaga agar tidak

sampai terjadi limpahan (flooded), isi dari tangki tidak boleh luber atau kering,

dan sebagainya.

4. Peraturan Lingkungan (Enviromental Regulations)

Terdapat berbagai peraturan lingkungan yang memberikan syarat-syarat tertentu

bagi berbagai buangan pabrik kimia

5. Faktor Ekonomi (Economics)

Operasi pabrik kimia ditujukan untuk memberikan keuntungan yang

maksimum, sehingga pabrik harus dijalankan pada kondisi yang memungkinkan

biaya bahan baku menjadi minimum dan laba yang diperoleh menjadi

maksimum tanpa mengabaikan faktor-faktor diatas.

Agar dapat memenuhi semua faktor dan persyaratan di atas, diperlukan

pengawasan (minitoring) yang terus menerus terhadap operasi pabrik kimia dan

intervensi dari luar (external intervention control) untuk menjamin tercapainya tujuan

operasi. Hal ini dapat terlaksana melalui suatu rangkaian peralatan (alat

ukur/intrumen, pengendali, katup kontrol dan komputer) dan intervensi manusia

(plant managerr, plant operator) yang secara bersama-sama membentuk “control

system”.

1.3. Tujuan

Sistem pengendali diterapkan antara lain agar :

1. Menekan Pengaruh Gangguan Luar (Eksternal)

2. Memastikan Kestabilan Suatu Proses Kimiawi

3. Optimasi Kinerja Proses Kimiawi

1.4. Manfaat

1. Mengetahui jenis parameter atau variabel yang berpengaruh pada proses

pembuatan semen

Bab I. Konsep Dasar Pengendalian Proses 3

Page 4: BAB I Konsep Dasar Pengendalian Proses(1)

2. Mengetahui jenis sistem pengendalian yang paling cocok digunakan pada

industri semen

3. Mengetahui langkah-langkah dan alat-alat instrumentasi pada sistem

pengendalian industri semen

Bab I. Konsep Dasar Pengendalian Proses 4