BAB I KP riki rev

Embed Size (px)

DESCRIPTION

BAB I KP riki rev

Citation preview

Laporan Kerja Praktek, Wastewater Treatment PlantPT. Sari Dumai Sejati

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan ekonomi di era globalisasi menyebabkan pertambahan konsumsi energi di berbagai sektor kehidupan. Bukan hanya negara-negara maju, tapi hampir semua negara termasuk Indonesia mengalaminya. Ancaman menipisnya cadangan minyak dunia, mendorong pemerintah untuk mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 5 Tahun 2006 Tanggal 25 Januari tentang kebijakan energi nasional dan Instruksi Presiden (Inpres) No 1 Tahun 2006 tentang penyediaan dan pemanfaatan bahan bakar nabati (BBN) sebagai bahan bakar lain.

Industri pengolahan kelapa sawit merupakan salah satu agro industri yang pesat di Indonesia. Perkembangan ini terlihat dari luas areal tanaman sawit yang terus meningkat setiap tahunnya dengan laju penambahan areal 150.000 200.000 ha. (Lubis, 1994). Hal tersebut menunjukkan bahwa bisnis dan investasi kelapa sawit dalam mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Permintaan atas minyak nabati dan penyediaan biofuel telah mendorong peningkatan permintaan minyak nabati yang bersumber daricrude palm oil(CPO) yang berasal dari kelapa sawit. Hal ini disebabkan tanaman kelapa sawit memiliki potensi menghasilkan minyak sekitar 7 ton/hektar lebih tinggi dibandingkan dengan kedelai yang hanya 3 ton/hektar. Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam pengembangan perkebunan dan industri kelapa sawit karena memiliki potensi cadangan lahan yang cukup luas, ketersediaan tenaga kerja, dan kesesuaian agroklimat. Pada tahun 2005-2013, sektor perkebunan khususnya perkebunan kelapa sawit (Elaeis guinensis Jacq.) di Indonesia mengalami pertumbuhan yang intensif untuk menghasilkan produk. Di samping produk utama, sektor tersebut menghasilkan produk samping perkebunan berupa limbah padat dan cair dengan volume cukup tinggi (Henny et al., 2012). Limbah industri perkebunan tersebut memerlukan penanganan khusus yang terarah agar tidak mencemari lingkungan. Salah satu limbah industri minyak kelapa sawit berasal dari effluent yang disebut Palm Oil Mill Effluent (POME). POME mempunyai kandungan bahan organik atau Chemical Oxygen Demand (COD) dan Biologycal Oxygen Demand (BOD) masing-masing 50.000 mg/L dan 25.000 mg/L (Henny et al., 2012). Bahan organik POME terdiri atas karbohidrat, protein, lipid, mineral yang cukup tinggi dan dapat dimanfaatkan untuk kegunaan tertentu (Kamal et al., 2012 ; Nwoko and Ogunyemi, 2010).

Limbah adalah kotoran atau buangan yang merupakan komponen pencemaran yang terdiri dari zat atau bahan yang tidak mempunyai kegunaan lagi bagi masyarakat. Limbah industri dapat digolongkan kedalam tiga golongan yaitu limbah cair, limbah padat, dan limbah gas yang dapat mencemari lingkungan. Proses pengolahan kelapa sawit menjadi minyak kelapa sawit akan menghasilkan limbah cair dalam jumlah yang cukup besar. Untuk menghasilkan satu ton minyak kelapa sawit dihasilkan dua setengah ton limbah cair pabrik kelapa sawit. Limbah cair tersebut berasal dari proses perebusan, klarifikasi dan hidrosiklon. Jumlah limbah cair yang dihasilkan oleh PMKS berkisar antara 600-700 liter/ton tandan buah segar (TBS). Limbah ini merupakan sumber pencemaran yang potensial bagi manusia dan lingkungan. Hal ini terjadi karena laju produksi limbah yang tinggi, minimnya pemanfaatan, harga limbah cair yang relatif murah, dan konsumen yang terbatas. Limbah cair menumpuk dalam kolam-kolam penampungan yang dalam jangka panjang mengganggu bahkan mengancam keseimbangan ekosistem darat, air dan udara. Sehingga Industri atau pabrik dituntut untuk mengolah limbah melalui pendekatan teknologi pengolahan limbah(end of the pipe).Diantara upaya tersebut adalah pemanfaatan limbah cair PMKS dengan proses digester aerob, digester anaerob, maupun kombinasi dari keduanya untuk memproduksi biogas.Pengembangan industri kelapa sawit yang diikuti dengan pembangunan pabrik dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan berupa pencemaran. Limbah cair pabrik kelapa sawit masih memiliki potensi sebagai pencemaran lingkungan karena berbau, berwarna, mengandung nilai COD, BOD serta padatan tersuspensi yang tinggi. Apabila limbah tersebut langsung dibuang ke badan penerima, maka sebagian akan mengendap, terurai secara perlahan, mengkonsumsi oksigen terlarut, menimbulkan kekeruhan, mengeluarkan bau yang tajam dan dapat merusak ekosistem badan penerima (Alaerts, G., 1987 dan Betty, J.S., 1996).Kepedulian pemerintah Indonesia terhadap lingkungan, terkait baku mutu limbah industri diatur melalui Perundang-undangan guna meningkaatkan kesadaran bagi pihak perusahaan atau industri mengenai penanganan limbah hasil produksi, peraturan tersebut diantaranya adalah Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 1995 tentang baku mutu limbah cair Industri.PT. Sari Dumai Sejati merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Refinery pengolahan kelapa sawit yang mengaplikasikan teknologi pengolahan limbah cair dari hasil kegiatan industrinya secara terpadu agar mencapai baku mutu air buangan yang telah ditetapkan, nantinya dapat digunakan kembali (reuse) untuk meningkatkan hasil produksi.Jurusan Teknik Lingkungan Universitas Riau mempunyai kurikulum pendidikan yang mendidik dan melatih mahasiswa agar menjadi sarjana yang baik dan terampil mengatasi tantangan-tantangan profesi yang akan dihadapinya dalam dunia kerja. Teori-teori yang didapat dari kuliah dan praktikum yang dilakukan harus dapat diterapkan di lapangan secara langsung. Penerapan ini memerlukan program bagi mahasiswa yang disesuaikan dengan kurikulum pendidikan secara khusus, yaitu mata kuliah Kerja Praktek.

1.2 Tujuan Kerja Praktek

Pelaksanaan Kerja Praktek dilakukan langsung di perusahaan dengan tujuan sebagai berikut:

1. Mengenal dan mengetahui pemanfaatan dan kegiatan operasional pengolahan limbah cair pada unit Wastewater Treatment Plant di PT. Sari Dumai Sejati2. Memberi masukan untuk pemecahan permasalahan lingkungan di PT. Sari Dumai Sejati 3. Agar mahasiswa dapat mengenal lebih jauh kondisi dalam dunia kerja.1.3 Tempat Dan Pelaksanaan Kerja Praktek

Pelaksanaan Kerja Praktek dilakukan pada tanggal 28 April sampai dengan 28 Mei 2014, Kerja Praktek di PT. Sari Dumai Sejati. Dalam hal penempatan mahasiswa kerja praktek sepenuhnya ditentukan oleh Seksi Job Training. Kerja praktek ini dimaksudkan agar ilmu dan teori yang diperoleh dibangku kuliah dapat dilihat dalam bentuk praktek atau sistem di lapangan sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang masalah industri pada umumnya, khususnya pada Keselamatan dan Kesehatan Kerja . Penulis mendapatkan tugas khusus Evaluasi Pengolahan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit PT. Sari Dumai Sejati - Kota Dumai.1.4 Ruang Lingkup Kerja PraktekRuang lingkup kerja praktek meliputi :

1. Sistem organisasi dan ketenaga kerjaan perusahaan

2. Sistem Pengolahan limbah cair secara umum3. Sistem manajemen Pengolahan limbah cair serta evaluasi terhadap pengolahan limbah cair4. Mengetahui dan mempelajari alat yang digunakan dalam pengukuran konsenterasi parameter yang diukur dalam menentukan kualitas air hasil treatment.

5. Mengetahui nilai konsenterasi parameter yang diuji dan pengendalian pengolahan limbah cair agar sesuai dengan Keputusan Menteri No. 51 Tahun 1995.\

Riki RahmadhanI - 3