4
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi persaingan bisnis menjadi sangat ketat, baik dipasar nasional maupun dipasar internasional. Persaingan bisnis tidak akan ada habisnya dan semakin berkembang. Apabila orientasi perusahaan adalah persaingan, maka perusahaan itu akan kehabisan energinya untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan hanya untuk bersaing sehingga fokus utamanya adalah menang dari persaingan. Padahal orientasi perusahaan seharusnya mengedepankan kepuasan pelanggan. Agar dapat bertahan dalam persaingan bisnis ini, perusahaan dituntut untuk bisa menghasilkan barang atau jasa yang mempunyai kualitas, memiliki keunggulan atau ciri khas dan dengan harga yang relatif lebih murah sehingga barang dan jasa tersebut diminati oleh

BAB I Latar Belakang

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Latar Belakang

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

1. Latar Belakang MasalahDalam era globalisasi persaingan bisnis menjadi sangat ketat, baik dipasar nasional maupun dipasar internasional. Persaingan bisnis tidak akan ada habisnya dan semakin berkembang. Apabila orientasi perusahaan adalah persaingan, maka perusahaan itu akan kehabisan energinya untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan hanya untuk bersaing sehingga fokus utamanya adalah menang dari persaingan. Padahal orientasi perusahaan seharusnya mengedepankan kepuasan pelanggan. Agar dapat bertahan dalam persaingan bisnis ini, perusahaan dituntut untuk bisa menghasilkan barang atau jasa yang mempunyai kualitas, memiliki keunggulan atau ciri khas dan dengan harga yang relatif lebih murah sehingga barang dan jasa tersebut diminati oleh konsumen. Oleh karena itu, setiap perusahaan kini berupaya memperbaiki kualitas produknya terus menerus.Memperbaiki kualitas secara terus menerus merupakan sesuatu yang penting dalam membangun bisnis yang berkelanjutan. Pertanyaan adalah bagaimana kualitas ini dapat diukur sehingga dapat digunakan sebagai alat perencanaan, pengendalian, atau bahkan pengambilan keputusan atas kualitas dari suatu produk yang dihasilkan. Pengukuran kualitas melalui biaya kualitas dapat dilakukan karena kualitas tidak hanya dapat ditentukan oleh gambaran fisik saja, tetapi juga dapat dilihat dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh produk yang berkualitas tersebut. Biaya kualitas adalah biaya yang mengacu pada biaya-biaya yang terjadi untuk mencegah atau biaya-biaya yang timbul sebagai hasil dari memproduksi suatu produk yang berkualitas. Biaya kualitas diggunakan sebagai indikator keberhasilan program kualitas yang dapat dihubungkan dengan keuntungan perusahaan. Biaya kualitas yang ada dalam suatu perusahaan dapat digunakan untuk mengetahui sampai sejauh mana fungsi sistem pengendalian kualitas yang diterapkan oleh perusahaan. Semakin rendahnya biaya kualitas menunjukkan semakin baiknya program perbaikan kualitas yang dijalankan oleh perusahaan. Dengan menekan biaya kualitas, total biaya produksi akan berkurang sehingga dapat meningkatkan laba perusahaan Dan tentunya semakin baik kualitas yang dihasilkan secara tidak langsung dapat meningkatkan nilai penjualan. Seiring dengan meningkatnya nilai penjualan maka tentu akan meningkatkan tingkat profitabilitas perusahaan. Dengan mempelajari dan mengaplikasikan system informasi biaya kualitas, diharapkan perusahaan mampu mengestimasi biaya kualits dengan baik. Informasi biaya kualitas dapat berguna untuk peusahaan dalam pengambilan keputusan, mengevaluasi kinerja program peningkatan kualitas secara menyeluruh dan membantu perbaikan .Karena begitu pentingnya biaya kualitas wajib bagi sebuah perusahaan untuk menelunsuri biaya kualitasnya. Selain daripada pentingnya biaya kualitas persahaan juga harus memperhatikan hubungan output maupun input dalam sebuah kegiatan produksi. Karena akan mempengaruhi harga, laba usaha, maupun total biaya produksi. Dengan demikian maka perusahaan akan mampu mengalokasikan biaya-biaya secara efektif dan efisien.