76

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II PERENCANAAN KINERJA ...lpmpjogja.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2021/02/...Tabel II -1. Arah Kebijakan dan Strategi Pelaksanaan Tugas dan Fungsi 7 Tabel

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • II

    DAFTAR ISI Hal

    Kata Pengantar I

    Daftar Isi II

    Daftar Tabel III

    Daftar Gambar IV

    Daftar Singkatan V

    Ikhtisar Ekekutif VII

    BAB I PENDAHULUAN 1

    A. Tugas dan Fungsi ………………………………………………….

    B. Susunan Organisasi …………………………….…………………

    C. Peran Strategis …………………………………………………….

    D. Sistematika Pelaporan Kinerja …………………………………..

    1

    2

    3

    5

    BAB II PERENCANAAN KINERJA 6

    A. Perencanaan Strategis ………………………………..……………

    B. Rencana Kinerja Tahunan …………………………..……….........

    C. Perjanjian Kinerja ……………………………………..…………….

    6

    7

    7

    BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 8

    A. Capaian Indikator Kinerja (IKK) LPMP D.I Yogyakarta …………

    B. Realisasi Anggaran Tahun 2020……………….……….…………

    C. Program Inovasi ………………………………...………..…….…..

    8

    24

    25

    BAB IV PENUTUP 29

    LAMPIRAN

  • III

    DAFTAR TABEL

    Hal

    Tabel II -1. Arah Kebijakan dan Strategi Pelaksanaan Tugas dan Fungsi 7

    Tabel II -2. Perjanjian Kinerja Tahun 2020 7

    Tabel III-1. Capaian Kinerja IKK 1.1 : Persentase Satuan Pendidikan Jenjang SD,

    SMP, SMA, dan SLB yang memiliki indeks capaian sekolah minimal 75

    9

    Tabel III-2. Rekapitulasi Progress Pemetaan Mutu Sekolah Tahun 2020 Provinsi

    D.I. Yogyakarta Menggunakan Aplikasi Pemetaan Mutu Pendidikan.

    11

    Tabel III-3. Materi Pendampingan Fasilitasi Peningkatan Mutu Pembelajaran Jarak

    Jauh untuk Sekolah Binaan LPMP D.I. Yogyakarta Tahun 2020

    14

    Tabel III-4. Perhitungan Capaian Kesenjangan Nilai Assesmen Kompetensi

    Minimum (AKM) Antara Sekolah Berkinerja terburuk (berada pada nilai

    di bawah percentil 0,025) dan Sekolah dengan kinerja terbaik (berada

    diatas nilai percentil 0,975)

    16

    Tabel III-5. Perhitungan Capaian Kesenjangan Survey Karakter Antara Sekolah

    Berkinerja terburuk (berada pada nilai di bawah percentil 0,025) dan

    Sekolah dengan kinerja terbaik (berada diatas nilai percentil p0,975)

    17

    Tabel III-6. Capaian Kinerja IKK 1.3 : Persentase SD, SMP, SMA, dan SLB yang

    Memiliki data Pokok Pendidikan yang terbarukan Dibandingkan

    dengan Target Kinerja dan Renstra LPMP Provinsi D.I. Yogyakarta

    18

    Tabel III-7. Capaian Kinerja IKK 1.3 : Persentase SD, SMP, SMA, dan SLB yang

    Memiliki data Pokok Pendidikan yang terbarukan untuk Setiap Jenjang

    Sekolah dan Wilayah.

    19

    Tabel III-8. Capaian Nilai SAKIP LPMP Provinsi D.I. Yogyakarta Tahun 2020 20

    Tabel III-9. Nilai Capaian Evaluasi Kinerja Anggaran LPMP Provinsi D.I.

    Yogyakarta Tahun 2020

    23

    Tabel III-10. Rincian Realisasi Anggaran LPMP D.I. Yogyakarta untuk Setiap

    Sasaran Kinerja Tahun 2020.

    25

    Tabel III-11. Rekapitulasi Peserta Penulisan Best Practices kreatifitas dan inovasi

    pengelolaan pembelajaran jarak jauh di masa pandemi COVID-1 9

    27

    Tabel III-12. Daftar Kegiatan Kerjasama Kemitraan LPMP Provinsi D.I. Yogyakarta

    Tahun 2020

    28

  • IV

    DAFTAR GAMBAR

    Hal

    Gambar 1.1. Sejarah Berdirinya LPMP D.I. Yogyakarta 2

    Gambar 1.2. Struktur Organisasi LPMP D.I Yogyakarta 3

    Gambar 3.1. Capaian Kinerja IKK 1.1 : Persentase Satuan Pendidikan Jenjang SD,

    SMP, SMA, dan SLB yang memiliki indeks capaian sekolah minimal 75

    9

    Gambar 3.2. Capaian Kinerja IKK 1.1 : Persentase Satuan Pendidikan Jenjang SD,

    SMP, SMA, dan SLB yang memiliki indeks capaian sekolah minimal 75

    Tahun 2020

    10

    Gambar 3.3. Capaian Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan Oleh Satuan

    Pendidikan Jenjang SD, SMP, dan SMA di Provinsi D.I. Yogyakarta

    dengan nilai maksimal 7

    11

    Gambar 3.4. Progress pengisian, pengiriman, dan analisis hasil pemetaan menjadi

    rapor mutu sekolah seluruh provinsi se-Indonesia

    12

    Gambar 3.5. Desain Fasilitasi Peningkatan Mutu Pendidikan LPMP D.I. Yogyakarta

    Tahun 2020

    13

    Gambar 3.6. Perkembangan Pemahaman Kepala Sekolah dan Guru Terhadap

    Prinsip Belajar Dari Rumah (BDR) dan Strategi Pelaksanaan BDR

    15

    Gambar 3.7. Peningkatan Pemenuhan Indikator Persiapan Sekolah Melaksanakan

    Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada masa pembiasaan baru (new

    normal)

    15

    Gambar 3.8. Capaian Kinerja IKK 1.3 : Persentase Kabupaten/Kota yang Memiliki

    data Pokok Pendidikan yang terbarukan minimal 95%.

    19

    Gambar 3.9. Grafik Perolehan Nilai SAKIP LPMP Provinsi D.I. Yogyakarta Tahun

    2016 s.d. 2020

    21

    Gambar 3.10. Dokumentasi Apresiasi dan Penganugerahan Penghargaan LPMP

    Provinsi D.I. Yogyakarta Sebagai Satuan Kerja Berpredikat Zona

    Integritas-Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi

    21

    Gambar 3.11. Grafik Capaian Evaluasi Kinerja Anggaran (EKA) LPMP Provinsi D.I.

    Yogyakarta Tahun 2020

    23

    Gambar 3.12. Tren Realisasi Anggaran LPMP Provinsi D.I. Yogyakarta Tahun 2016

    s.d. 2020

    24

    Gambar 3.13. Grafik Kemampuan Peserta Kegiatan Literasi Teknologi Informasi

    untuk Pembelajaran Jarak Jauh sebelum (pra) dan sesudah (pasca)

    pelaksanaan pendampingan/asistensi

    27

  • V

    DAFTAR SINGKATAN

    AKM : Assesmen Kompetensi Minimum

    BDR : Belajar Dari Rumah

    COVID-19 : Corona Virus Desease 2019

    DAPODIK: Data Pokok Pendidikan

    DIKDASMEN: Pendidikan Dasar dan Menengah

    DIPA: Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran

    DITJEN: Direktorat Jenderal

    EKA : Evaluasi Kinerja Anggaran

    FPMP: Fasilitasi Peningkatan Mutu Pendidikan

    GTK: Guru dan Tenaga Kependidikan

    IKK: Indikator Kinerja Kegiatan

    KEMDIKBUD: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

    LAKIP: Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah

    LP2KS: Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah

    LPMP: Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan

    NUPTK: Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan

    P4TK: Pusat Pengembangan dan Pemberdayan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

    PERMENDIKBUD RI: Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

    PKG: Penilaian Kinerja Guru

    PMP: Penjaminan Mutu Pendidikan

    PMS: Pemetaan Mutu dan Supervisi

    PP: Peraturan Pemerintah

    PPG: Pendidikan Profesi Guru

    PTM : Pembelajaran Tatap Muka

    RENSTRA: Rencana Strategik

    SD: Sekolah Dasar

    SKL : Standar Kompetensi Minimal

    SI: Sistem Informasi

    SMK: Sekolah Menengah Kejuruan

    SNP: Standar Nasional Pendidikan

    SPME: Sistem Penjaminan Mutu Eksternal

  • VI

    SPMI: Sistem Penjaminan Mutu Internal

    SPMP: Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan

    UPT: Unit Pelaksana Teknis

    PJJ : Pembelajaran Jarak Jauh

    ZI-WBK : Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi

  • VII

    IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Kinerja Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Daerah Istimewa

    Yogyakarta, menyajikan tingkat pencapaian 2 (dua) sasaran kegiatan dengan 5 (lima)

    Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)sebagaimana ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Kepala

    LPMP Provinsi D.I. Yogyakarta tahun 2020. Secara umum ringkasan capaian untuk

    masing-masing Indikator Kinerja Kegiatan adalah sebagai berikut :

    Berdasarkan grafik di atas maka 4 (empat) dari 5 (lima) atau 80% Indikator Kinerja Kegiatan

    (IKK) telah melebihi target yang ditetapkan, dan hanya 1 (satu) indikator kinerja yang belum

  • VIII

    mencapai target yaitu IKK 1.2. Tren nilai SAKIP dari tahun selama 4 (empat) tahun terakhir

    selalu mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan kinerja LPMP Provinsi D.I. Yogyakarta

    semakin meningkat dan akuntabel. Selanjutnya capaian kinerja keuangan LPMP Provinsi D.I.

    Yogyakarta adalah sebagai berikut

    Secara mendetail tTingkat ketercapaian Indikator Kinerja Kegiatan dapat dilihat dalam BAB

    III laporan kinerja ini.

    Beberapa permasalahan/kendala yang dihadapi dalam upaya pencapaian target kinerja

    antara lain :

    1. Hasil pemetaan mutu sangat bergantung kepada unit eselon 1 (Satuan Tugas Penjaminan

    Mutu Pendidikan) sehingga proses dan hasil peta mutu terlambat diterima

    2. Kebijakan Assesmen Nasional, yang terdiri dari Assesmen Kompetensi Minimal (AKM)

    survey karakter, dan survey lingkungan belajar belum sepenuhnya dipahami oleh satuan

    pendidikan

    3. Alokasi anggaran untuk mendukung kebijakan AKM dan survey karakter kurang

    proporsional.

    4. Monitoring terhadap penyerapan anggaran belum optimal, sehingga penyerapan

    anggaran lebih rendah dibandingkan dengan kinerja keuangan tahun 2019

    5. Perencanaan kinerja belum berbasis data yang akurat, sehingga terdapat target kinerja

    yang pencapaiannya jauh di atas target

    Untuk meningkatkan kinerja organisasi, beberapa fokus perbaikan yang akan dilakukan ke

    depan antara lain :

    1. Mengusulkan kepada unit eselon 1 untuk mengabungkan pemetaan mutu dengan

    assesmen nasional ke dalam data pokok pendidikan. Aplikasi yang dikembangkan

    diharapkan langsung bisa dilihat oleh satuan pendidikan maupun stakeholder pendidikan

    yang lain

  • IX

    2. Sosialisasi yang lebih masif terkait kebijakan-kebijakan terbaru kementerian seperti

    merdeka belajar dan assesmen nasional

    3. Mengalokasikan anggaran pendukung kegiatan assesmen nasional (assesmen

    kompetensi minimum/AKM, survey karakter, dan survey lingkungan belajar)

    4. Melaksanakan monitoring dan pengukuran realisasi anggaran secara berkala minimal 1

    bulan sekali, dan segera menindaklanjuti hasil yang diperoleh

    5. Melakukan review rencana strategis berbasis data yang akurat.

  • LAPORAN KINERJA 2020| LPMP PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    1

    BAB I. PENDAHULUAN

    Reformasi birokrasi dilakukan guna mewujudkan penyelenggara negara yang memenuhi

    karakteristik good governance. Salah satu azas penyelenggaraan good governance menurut

    UU Nomor 28 Tahun 1999 adalah azas akuntabilitas yaitu bahwa setiap kegiatan dan hasil

    akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada

    masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan

    ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Salah satu bentuk akuntabilitas

    tersebut berupa Laporan Kinerja.

    Laporan Kinerja LPMP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2020 disusun sebagai

    salah satu bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas, fungsi, dan penggunaan

    anggaran selama Tahun 2020 dalam rangka melaksanakan misi dan mencapai visi. Laporan

    Kinerja ini juga sebagai alat kendali untuk pengukuran kinerja dan evaluasi serta

    pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja

    sehingga dapat memacu peningkatan kinerja serta untuk mendapatkan masukan perbaikan

    kinerja.

    Selain untuk memenuhi prinsip akuntabilitas, Laporan Kinerja merupakan amanat PP Nomor

    8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan

    Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

    Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

    Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

    Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

    A. TUGAS DAN FUNGSI

    Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagai

    mana telah dirubah beberapa kali terakhir dengan PP Nomor 13 Tahun 2015 Tentang

    Perubahan Kedua PP 19 Tahun 2005, menyatakan bahwa Lembaga Penjaminan Mutu

    Pendidikan yang selanjutnya disebut LPMP adalah unit pelaksana teknis Kementerian

    Pendidikan dan Kebudayaan yang berkedudukan di provinsi dan bertugas untuk membantu

    Pemerintah Daerah dalam bentuk supervisi, bimbingan, arahan, saran, dan bantuan teknis

    kepada satuan pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan nonformal, dalam

    berbagai upaya penjaminan mutu satuan pendidikan untuk mencapai standar nasional

    pendidikan. LPMP Provinsi D.I. Yogyakarta merupakan revitalisasi Balai Penataran Guru

    (BPG), seperti gambar 1.1.

  • LAPORAN KINERJA 2020| LPMP PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    2

    Gambar 1.1. Sejarah Berdirinya LPMP Provinsi D.I. Yogyakarta yang merupakan revitalisasi dari Balai Penataran Guru (BPG) Yogyakarta

    Lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 26 Tahun 2020,

    tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan dan

    Kebudayaan, dinyatakan bahwa LPMP mempunyai tugas melaksanakan penjaminan mutu,

    pengembangan model dan kemitraan penjaminan mutu pendidikan dasar dan pendidikan

    menengah di provinsi berdasarkan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

    Dalam melaksanakan tugas penjaminan mutu pendidikan, LPMP menyelenggarakan fungsi :

    1. pemetaan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah;

    2. pelaksanaan supervisi satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah dalam

    penjaminan mutu pendidikan;

    3. pelaksanaan fasilitasi peningkatan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah

    dalam penjaminan mutu pendidikan nasional;

    4. pengembangan model penjaminan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah

    secara nasional;

    5. pengembangan dan pelaksanaan kemitraan di bidang penjaminan mutu pendidikan

    secara nasional;

    6. pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu pendidikan dasar dan

    pendidikan menengah; dan

    7. pelaksanaan urusan administrasi.

    B. SUSUNAN ORGANISASI

    Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 26 Tahun 2020,

    Susunan organisasi LPMP Provinsi D.I. Yogyakarta terdiri dari :

  • LAPORAN KINERJA 2020| LPMP PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    3

    a) Kepala;

    b) Subbagian Tata Usaha, dan

    c) Kelompok Jabatan Fungsional

    dengan susunan organisasi seperti disajikan dalam Gambar 1.1.

    Gambar 1.2. Struktur Organisasi LPMP D.I. Yogyakarta (Permendikbud No. 26 Tahun 2020)

    Struktur organisasi ini telah sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo yang

    disampaikan saat pelantikan pada 20 Oktober 2019, bahwa jabatan struktural akan

    disederhanakan menjadi dua level untuk mewujudkan birokrasi yang dinamis, lincah (agile),

    dan profesional dalam upaya peningkatan efektifitas dan efisiensi guna mendukung kinerja.

    Pada tahun 2020, jabatan struktural eselon 4 (pengawas) di LPMP Provinsi D.I. Yogyakarta

    telah dialihkan sejumlah 3 orang menjadi fungsional Widyaprada Ahli Muda (2 orang) dan

    Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Muda (1 orang). Pengalihan jabatan tersebut

    diharapkan ada cara kerja yang baru dengan mengutamakan kecepatan, sehingga

    pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat serta kualitas pelayanan kepada

    mitra kerja dan masyarakat semakin meningkat.

    C. PERAN STRATEGIS

    Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan kebijakan merdeka belajar untuk

    penguatan peran serta berbagai stakeholder pendidikan dalam memajukan pendidikan.

    1. Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai Kota Pelajar

    Predikat Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai kota pelajar dan barometer

    pendidikan di Indonesia ini. Predikat ini memberikan tantangan bagi LPMP Provinsi D.I.

    Yogyakarta bersama stakeholder pendidikan di D.I. Yogyakarta untuk berinovasi dalam

    rangka mempertahankan predikat tersebut.

    2. Pemetaan Mutu Pendidikan

    Pemetaan mutu pendidikan (capaian 8 Standar Nasional Pendidikan) untuk setiap

    wilayah sampai tingkat satuan pendidikan sangat diperlukan untuk menjadi tolok ukur mutu

    Kepala

    Sub.Bagian Tata Usaha

    KELOMPOK JABATAN

    FUNGSIONAL

  • LAPORAN KINERJA 2020| LPMP PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    4

    pendidikan di Indonesia, maupun sebagai salah satu data sumber data untuk pengambilan

    kebijakan oleh pemerintah di bidang pendidikan.

    3. Kebijakan Merdeka Belajar

    Kementerian pendidikan dan kebudayaan mengeluarkan kebijakan merdeka belajar

    untuk penguatan peran serta berbagai stakeholder pendidikan dalam memajukan

    pendidikan. Kebijakan merdeka belajar meliputi (1) memerdekakan pembelajaran sebagai

    beban menjadi sebagai pengalaman menyenangkan, (2) memerdekakan sistem pendidikan

    yang tertutup (pemangku kepentingan bertindak sendiri-sendiri) menjadi sistem pendidikan

    yang terbuka, (3) memerdekakan guru sebagai penerus pengetahuan menjadi guru sebagai

    fasilitator pembelajaran, (4). memerdekakan pedagogi, kurikulum, dan asesmen yang

    dikendalikan oleh konten menjadi berbasis kompetensi dan nilai-nilai, (5) memerdekakan

    pendekatan pedagogi yang bersifat pukul rata (one size fits all) menjadi berpusat pada

    peserta didik dan personalisasi, (6) memerdekakan pembelajaran manual/tatap muka

    menjadi pembelajaran yang difasilitasi oleh teknologi, (7) memerdekakan program-program

    pendidikan yang dikendalikan oleh pemerintah menjadi program yang relevan bagi industri,

    (8) memerdekakan pendidikan yang dibebani oleh perangkat administrasi menjadi bebas

    untuk berinovasi, (9) memerdekakan ekosistem pendidikan yang dikendalikan oleh

    pemerintahmenjadi ekosistem yang diwarnai oleh otonomi dan partisipasi aktif (agency)

    semua pemangku kepentingan.

    4. Paradigma Pembelajaran Abad 21

    Terkait dengan Perubahan Paradigma Pembelajaran, BNSP merumuskan 16

    prinsip pembelajaran yang harus dipenuhi dalam proses pendidikan abad ke-21, yaitu: (1)

    dari berpusat pada guru menuju berpusat pada peserta didik, (2) dari satu arah menuju

    interaktif, (3) dari isolasi menuju lingkungan jejaring, (4) dari pasif menuju aktif-menyelidiki,

    (5) dari maya/abstrak menuju konteks dunia nyata, (6) dari pribadi menuju pembelajaran

    berbasis tim, (7) dari luas menuju perilaku khas memberdayakan kaidah keterikatan, (8) dari

    stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke segala penjuru, (9) dari alat tunggal menuju alat

    multimedia, (10) dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif, (11) dari produksi

    massa menuju kebutuhan pelanggan, (12) dari usaha sadar tunggal menuju jamak, (13) dari

    satu ilmu dan teknologi bergeser menuju pengetahuan disiplin jamak, (14) dari kontrol

    terpusat menuju otonomi dan kepercayaan, (15) dari pemikiran faktual menuju kritis, dan

    (16) dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan.

    5. Penguatan Pendidikan Karakter

    Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) merupakan perubahan cara berpikir,

    bersikap, dan bertindak menjadi lebih baik. Nilai-nilai utama PPK adalah religius, nasionalis,

    mandiri, gotong royong, integritas. Nilai-nilai ini ingin ditanamkan dan dipraktikkan melalui

    sistem pendidikan nasional agar diketahui, dipahami, dan diterapkan di seluruh sendi

    kehidupan di sekolah dan di masyarakat. Penguatan Pendidikan Karakter harus

  • LAPORAN KINERJA 2020| LPMP PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    5

    dikembangkan sesuai dengan kebudayaan setempat dan tahapan tumbuh kembang peserta

    didik.

    6. Pengintegrasian Literasi dalam Pembelajaran

    Literasi merupakan bagian tidak terpisahkan dari dunia pendidikan. Literasi menjadi

    sarana siswa dalam mengenal, memahami, dan menerapkan ilmu yang didapatkannya di

    bangku sekolah. Literasi juga terkait dengan kehidupan siswa, baik di rumah maupun di

    lingkungan sekitarnya untuk menumbuhkan budi pekerti mulia.

    7. Penyelenggaraan Assesmen Nasional dan Program Sekolah Pengerak

    Penghapusan Ujian Nasional, dan digantikan dengan Assesmen Nasional yang

    terdiri dari Assesmen Kompetensi Minimum/Assesmen Literasi dan Numerasi, Survey

    Karakter, dan Survey Lingkungan Belajar menjadi kebijakan strategis yang harus dikawal

    implementasinya oleh pemerintah daerah dan persekolahan.

    Isu-isu strategis dan kebijakan di atas agar dapat berjalan dengan efektif dan efisien maka

    menjadikan LPMP Provinsi D.I. Yogyakarta memiliki peran strategis untuk memfasilitasi

    implementasi kebijakan dan program nasional dengan pemerintah daerah.

    D. SISTEMATIKA PELAPORAN KINERJA

    Sistematika penyajian Laporan Kinerja LPMP Provinsi D.I. Yogyakarta Tahun 2020 adalah

    sebagai berikut:

    1. Bab I Pendahuluan

    Pada bab ini disajikan penjelasan umum tentang tugas dan fungsi organisasi dan peran

    strategis LPMP Provinsi D.I. Yogyakarta.

    2. Bab II Perencanaan Kinerja

    Pada bab ini diuraikan mengenai rencana strategis, prioritas nasional, rencana kerja dan

    anggaran tahun 2020 serta diuraikan mengenai pengukuran kinerja organisasi.

    3. Bab III Akuntabilitas Kinerja

    b. Realisasi kinerja LPMP Provinsi D.I. Yogyakarta

    Pada subbab ini diuraikan realisasi kinerja LPMP Provinsi D.I. Yogyakarta

    berdasarkan Perjanjian Kinerja yang telah ditetapkan.

    c. Realisasi Anggaran

    Pada subbab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dalam mendukung

    tercapainya kinerja yang telah ditetapkan.

    d. Realisasi Kinerja lainnya

    Pada subbab ini disajikan capaian kinerja lainnya dalam rangka peningkatan mutu

    pendidikan di Daerah Istimewa Yogyakarta.

  • LAPORAN KINERJA 2020| LPMP PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    6

    BAB II PERENCANAAN KINERJA

    A. Perencanaan Strategis

    Sejalan dengan tugas pokok dan fungsinya, LPMP Daerah Istimewa Yogyakarta

    telah menetapkan visi, misi, dan tujuan strategis organisasi yang dimuat dalam rencana

    strategis LPMP Provinsi D.I. Yogyakarta Tahun 2020 -2024. Adapu visi, misi, dan tujuan

    strategis LPMP Provinsi D.I. Yogyakarta Tahun 2020 – 2024 adalah sebagai berikut.

    Visi LPMP D. I. Yogyakarta

    Menjadi Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah yang Berkontribusi pada Peningkatan Mutu Pendidikan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

    Misi LPMP D. I. Yogyakarta

    1. Melaksanaan pemetaan mutu pendidikan dasar dan menengah

    2. Melaksanakan supervisi satuan pendidikan dasar dan menengah

    3. Melaksanakan fasilitasi peningkatan mutu pendidikan dasar dan menengah

    4. Melaksanakan pengembangan model penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah

    5. Melaksanakan kemitraan bidang penjaminan mutu pendidikan

    6. Melaksanakan pengembangan dan pengelolaan system informasi mutu pendidikan dasar

    dan menengah

    7. Melaksanakan tata kelola lembaga untuk mendukung pelaksanaan penjaminan mutu

    pendidikan

    Tujuan Strategis LPMP D. I. Yogyakarta

    1. Meningkatkan mutu Pendidikan dasar dan menengah di provinsi D.I. Yogyakarta yang

    memenuhi 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan

    2. Mewujudkan tata kelola dan kinerja Lembaga yang partisipasif, transparan dan akuntabel

    yang mendukung tugas penjaminan mutu pendidikan

    Arah Kebijakan LPMP D. I. Yogyakarta

    LPMP Provinsi D.I. Yogyakarta sebagai Unit Pelaksana Teknis Direktorat jenderal

    PAUD, Dikdas, dan Dikmen melaksanakan tugas penjaminan mutu pendidikan dasar dan

    pendidikan menengah di Daerah Istimewa Yogyakarta. Arah kebijakan dan strategi yang

    akan dilaksanakan pada periode 2020 – 2024 adalah seperti Tabel II-1 berikut.

  • LAPORAN KINERJA 2020| LPMP PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    7

    Tabel II-1. Arah kebijakan dan strategi Pelaksanaan Tugas dan Fungsi LPMP Provinsi D.I. Yogyakarta Tahun 2020 – 2024

    ARAH KEBIJAKAN STRATEGI

    Meningkatkan pemerataan layanan pendidikan yang berkualitas

    Penguatan penjaminan mutu untuk meningkatkan pemerataan mutu pendidikan dasar dan menengah di D.I. Yogyakarta melalui kegiatan pemetaan, supervisi, fasilitasi dan kemitraan dengan :

    1. menitik beratkan upaya pencapaian dan peningkatan mutu berdasarkan SNP yang bermuara pada peningkatan kualitas proses pembelajaran di kelas.

    2. memperkuat peran LPMP D.I. Yogyakarta dalam berbagai aktifitas peningkatan proses pembelajaran di kelas.

    3. Memberikan bantuan, bimbingan dan saran kepada para pemangku kepentingan di Provinsi D.I. Yogyakarta untuk mengidentifikasi langkah peningkatan mutu pembelajaran dari hasil praktik-praktik baik sesuai dengan kebutuhan sekolah.

    4. mengurangi kesenjangan kinerja antar sekolah dan antar wilayah dalam pencapaian standar nasional pendidikan denga basis data yang terverifikasi dan terbarukan.

    Revoluasi mental pembinaan pancasila untuk mewujudkan sumber daya aparatur yang, maju, modern, berkarakter dan berintegritas

    Revolusi mental dalam mewujudkan tatakelola birokrasi yang bersih, melayani, dan responsif melalui pengembangan sistem informasi mutu pendidikan, penguatan kerjasama dan kemitraan, serta pembangunan dan penerapan ZI-WBK

    B. Rencana Kinerja Tahunan

    Rencana kinerja tahunan (RKT) merupakan pembabakan dan penjabaran Renstra

    LPMP D.I Yogyakarta dan menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan selama satu tahun.

    Untuk dapat mengukur keberhasilan dari implementasi rencana kinerja tahunan (RKT) 2020,

    LPMP D.I. Yogyakarta menetapkan target untuk masing-masing sasaran yang harus dicapai.

    Rencana Kinerja Tahunan LPMP D.I Yogyakarta terlampir dalam laporan kinerja ini.

    C. Perjanjian Kinerja

    Dalam rangka mencapai tujuan strategis yang ditetapkan, LPMP Provinsi D.I

    Yogyakarta menetapkan target tahunan/target kinerja yang akan dicapai melalui Perjanjian

    Kinerja Tahun 2020. Adapun ringkasan Perjanjian Kinerja LPMP Provinsi D.I. Yogyakarta

    Tahun 2020 seperti dicantumkan dalam Tabel II-2.

    Tabel II-2. Perjanjian Kinerja LPMP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2020

    No Sasaran Kegiatan

    Indikator Kinerja Kegiatan Target Kinerja

    Anggaran

    1 Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di seluruh jenjang pendidikan

    1.1. Persentase satuanPendidikan Jenjang SD, SMP, SMA, dan SLB) yang memiliki kinerja sekoiah (indeks mutu) minimal 75

    26,5 % 204.210.000,00

    1.2. Persentase kesenjangan hasil AKM dan Survei Karakter antara sekoiah dengan kinerja terbaik dan kinerja terburuk

    5,0 % 2.437.496.000,00

    1.3. Persentase kab/kota yang memiliki data pokok pendidikan dasar dan menengah akurat, terbarukan dan berkeianjutan

    95 % 617.900.000,00

    2 Terwujudnya Tata Kelola LPMP yang baik

    2.1. Predikat SAKIP LPMP D.I. Yogyakarta BB

    20.608.018.000,00 2.2. Rata-rata nilai kinerja anggaran atas Pelaksanaan RKAKL

    81

    JUMLAH 23.867.624.000,00

  • LAPORAN KINERJA 2020| LPMP PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    8

    BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

    A. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK) TAHUN 2020

    Perjanjian kinerja LPMP Provinsi D.I. Yogyakarta tahun 2020 telah menetapkan 2

    (dua) sasaran dengan 5 (lima) Indikator Kinerja Kegiatan yaitu :

    Kode Sasaran Kegiatan Kode Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)

    Target

    Kinerja

    Tahun 2020

    SK-1

    Meningkatnya

    penjaminan mutu

    pendidikan jenjang

    PAUD, Dikdas, dan

    Dikmen

    IKK 1.1

    Persentase satuan pendidikan jenjang

    SD, SMP, SMA, dan SLB yang memiliki

    indeks capaian siswa minimal 75

    26,50%

    IKK 1.2

    Persentase kesenjangan hasil AKM dan

    Survey karakter antara sekolah dengan

    kinerja terbaik dan terburuk

    5%

    IKK 1.3

    Persentase kab/kota yang data pokok

    pendidikan dasar dan menengah akurat,

    terbarukan, dan berkelanjutan

    95%

    SK-2

    Meningkatnya tata

    kelola dan sistem

    pengendalian di

    LPMP DIY

    IKK 2.1 Rata-rata predikat SAKIP LPMP DIY. BB

    IKK 2.2 Rata-rata nilai kinerja anggaran atas

    Pelaksanaan RKAKL LPMP DIY 81

    Capaian kinerja untuk setiap Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) dapat diuraikan dalam paparan

    berikut.

    1. Sasaran Kinerja SK-1 : Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di seluruh

    jenjang pendidikan

    Keberhasilan penjaminan mutu pendidikan diukur dari nilai capaian 8 (delapan)

    Standar Nasional Pendidikan (indeks mutu) dari setiap satuan pendidikan. Untuk mengukur

    pencapaian pencapaian Sasaran kinerja tersebut ditetapkan 3 (Tiga) Indikator Kinerja

    Kegiatan yaitu persentase satuan pendidikan jenjang SD, SMP, SMA, dan SLB yang

    memiliki indeks capaian sekolah minimal 75 (IKK 1.1), persentase kesenjangan hasil AKM

    dan Survey karakter antara sekolah dengan kinerja terbaik dan terburuk (IKK 1.2), dan

    persentase kab/kota yang data pokok pendidikan dasar dan menengah akurat, terbarukan,

    dan berkelanjutan (IKK 1.3).

    a. Capaian Kinerja IKK 1.1 : Persentase Satuan Pendidikan Jenjang SD, SMP, SMA,

    dan SLB yang memiliki indeks capaian sekolah minimal 75 (Kategori Tinggi)

    Capaian Kinerja IKK 1.1. diukur dengan menggunakan data pemetaan mutu

    pendidikan yang dilaksanakan oleh LPMP D.I. Yogyakarta menggunakan aplikasi pemetaan

    mutu pendidikan. Tabel III-1 dan Gambar 3.1 memperlihatkan capaian kinerja untuk IKK 1.1.

  • LAPORAN KINERJA 2020| LPMP PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    9

    Tabel III-1. Capaian Kinerja IKK 1.1 : Persentase Satuan Pendidikan Jenjang SD, SMP, SMA, dan

    SLB yang memiliki indeks capaian sekolah minimal 75 (Skor pemetaan lebih besar 6,59 dengan skala 7) Tahun 2020 Dibandingkan dengan Target Kinerja dan Renstra LPMP Provinsi D.I. Yogyakarta (Sumber data : http://pmp.kemdikbud.go.id/ per 8 januari 2021).

    Jenjang

    TAHUN 2020 Target

    Renstra Tahun 2024

    Persentase Realisasi Terhadap Target Akhir

    Renstra 2024 Target Kinerja

    Realisasi % Realisasi Terhadap

    Target sek

    sek (>6,59)

    % sek (>6,59)

    SD 26,5% 1839 1227 66,7% 252,6% 30,1% 222,4%

    SMP 26,5% 444 314 71,4% 269,3% 30,1% 237,1%

    SMA 26,5% 160 118 73,3% 276,6% 30,1% 243,5%

    TOTAL 26,5% 2443 1659 68,2% 257,2% 30,1% 226,4%

    Keterangan :

    sek = jumlah sekolah total sek (>6,59) = jumlah sekolah dengan nilai capaian SNP lebih dari 6,59

    Gambar 3.1. Capaian Kinerja IKK 1.1 : Persentase Satuan Pendidikan Jenjang SD, SMP, SMA, dan SLB yang memiliki indeks capaian sekolah minimal 75 Tahun 2020 Dibandingkan dengan Target Kinerja dan Renstra LPMP Provinsi D.I. Yogyakarta (Sumber data : http://pmp.kemdikbud.go.id/ per 8 Januari 2021)

    Berdasarkan data yang disajikan dalam Tabel III-1 dan Gambar 3.1 dapat ditunjukkan

    bahwa untuk capaian indikator kinerja kegiatan IKK 1.1 : Persentase Satuan Pendidikan

    Jenjang SD, SMP, SMA, dan SLB yang memiliki indeks capaian sekolah minimal 75, telah

    melebihi target kinerja yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan nilai capaian pada tingkat

    nasional maupun dengan provinsi lain (Gambar 3.2), nilai capaian IKK1.1. oleh LPMP D.I.

    Yogyakarta tertinggi. Namun demikian untuk jenjang SLB capaian IKK ini belum dapat

    diinformasikan karena pemetaan mutu belum menyentuh jenjang SLB.

    0%

    50%

    100%

    150%

    200%

    250%

    300%

    SD SMP SMA TOTAL

    Target Kinerja 2020

    Realisasi 2020

    % Realisasi Terhadap Target2020

    Target Renstra Tahun 2024

    Persentase RealisasiTerhadap Target AkhirRenstra 2024

    http://pmp.kemdikbud.go.id/http://pmp.kemdikbud.go.id/

  • LAPORAN KINERJA 2020| LPMP PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    10

    Gambar 3.2. Capaian Kinerja IKK 1.1 : Persentase Satuan Pendidikan Jenjang SD, SMP, SMA, dan

    SLB yang memiliki indeks capaian sekolah minimal 75 Tahun 2020 oleh LPMP Provinsi D.I. Yogyakarta Dibandingkan dengan Capaian Nasional Maupun Provinsi Lain (Sumber data : Paparan Tim Perencanaan dan Anggaran Ditjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen)

    Upaya-upaya yang dilakukan oleh LPMP Provinsi D.I. Yogyakarta sehingga IKK ini dapat

    tercapai adalah :

    1) Pemetaan mutu pendidikan : kegiatan untuk memetakan capaian 8 (delapan) Standar

    Nasional Pendidikan (SNP) untuk mengidentifikasi aspek implementasi SNP yang

    sudah tercapai maupun yang masih memerlukan perbaikan.

    2) Supervisi penjaminan mutu pendidikan : pembimbingan dan pendampingan oleh LPMP

    Provinsi D.I. Yogyakarta bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan pengawas

    sekolah untuk menindaklanjuti hasil pemetaan mutu. Kegiatan ini berupa pembimbingan

    satuan pendidikan mengimplementasikan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan

    Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) untuk memperbaiki aspek-aspek

    implementasi SNP yang perlu perbaikan.

    3) Fasilitasi peningkatan mutu pendidikan : Fasilitasi terhadap sekolah binaan (sekolah

    model) oleh LPMP Provinsi D.I. Yogyakarta bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan

    pengawas sekolah, sehingga praktek-praktek pengelolaan manajemen sekolah maupun

    pelaksanaan pembelajaran dapat diadaptasi/diimbaskan kepada sekolah disekitarnya.

    0,00% 25,00% 50,00% 75,00% 100,00%

    Prov. Aceh

    Prov. Bali

    Prov. Banten

    Prov. Bengkulu

    Prov. D.I. Yogyakarta

    Prov. D.K.I. Jakarta

    Prov. Gorontalo

    Prov. Jambi

    Prov. Jawa Barat

    Prov. Jawa Tengah

    Prov. Jawa Timur

    Prov. Kalimantan Barat

    Prov. Kalimantan Selatan

    Prov. Kalimantan Tengah

    Prov. Kalimantan Timur

    Prov. Kalimantan Utara

    Prov. Kepulauan Bangka Belitung

    Prov. Kepulauan Riau

    Prov. Lampung

    Prov. Maluku

    Prov. Maluku Utara

    Prov. Nusa Tenggara Barat

    Prov. Nusa Tenggara Timur

    Prov. Papua

    Prov. Papua Barat

    Prov. Riau

    Prov. Sulawesi Barat

    Prov. Sulawesi Selatan

    Prov. Sulawesi Tengah

    Prov. Sulawesi Tenggara

    Prov. Sulawesi Utara

    Prov. Sumatera Barat

    Prov. Sumatera Selatan

    Prov. Sumatera Utara

    Nasional

  • LAPORAN KINERJA 2020| LPMP PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    11

    Pemetaan Mutu Pendidikan

    Pada tahun 2020 LPMP Provinsi D.I. Yogyakarta juga melaksanakan pemetaan

    mutu pendidikan untuk melihat implementasi 8 (delapan Standar Nasional Pendidikan)di

    satuan pendidikan. Pemetaan dilakukan untuk seluruh sekolah dengan menggunakan

    instrumen pemetaan mutu pendidikan yang disematkan pada aplikasi PMP. Tabel III-2

    memperlihatkan progress pengisian instrumen dan analisis hasil pemetaan menjadi rapor

    mutu satuan pendidikan.

    Tabel III-2. Rekapitulasi Progress Pemetaan Mutu Sekolah Tahun 2020 Provinsi D.I. Yogyakarta

    Menggunakan Aplikasi Pemetaan Mutu Pendidikan.

    Wilayah Sekolah Sekolah mengisi

    instrumen

    % Sekolah mengisi

    instrumen

    Sekolah punya

    Raport mutu

    % Sekolah punya Raport

    mutu*)

    Kota Yogyakarta 271 271 100,0% 208 76,8%

    Kab. Bantul 511 511 100,0% 456 89,2%

    Kab. Sleman 701 700 99,9% 627 89,4%

    Kab. Kulon Progo 427 427 100,0% 389 91,1%

    Kab. Gunungkidul 612 610 99,7% 451 73,7%

    Prov. D.I. Yogyakarta 2522 2519 99,9% 2131 84,5%

    Sumber = http://manajemen.pmp.kemdikbud.go.id/beranda *) Data per 20 Desember 2020

    Berdasarkan data pada Tabel III-2 dapat ditunjukkan bahwa 99,9% dari 2.522 sekolah

    jenjang SD, SMP, SMA, dan SLB sudah mengisi instrumen pemetaan mutu pendidikan dann

    mengirimkan ke http://pmp.dikdasmen.kemdikbud.go.id, serta hasil pemetaan dari 2.131

    sekolah (84,5%) telah dianalisis menjadi rapor mutu yang dapat diunduh dan digunakan

    sekolah sebagai salah satu data untuk menyusun program perbaikan mutu pendidikan.

    Perkembangan capaian mutu implementasi SNP tahun 2016 sampai 2020 sebagai berikut.

    Gambar 3.3. Capaian Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan Jenjang SD, SMP, dan SMA di Provinsi D.I. Yogyakarta dengan nilai maksimal 7 (Sumber = https://rapormutu.pmp.kemdikbud.go.id/?d=1)

    http://manajemen.pmp.kemdikbud.go.id/berandahttp://pmp.dikdasmen.kemdikbud.go.id/

  • LAPORAN KINERJA 2020| LPMP PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    12

    Capaian mutu pendidikan pada tahun 2020 menurun dibandingkan tahun 2019

    dimungkinkan karena adanya pandemi Covid-19 yang menyebabkan layanan pendidikan

    tidak optimal.

    Progress pengiriman data dan analisis hasil pemetaan menjadi rapor mutu di

    Provinsi D.I Yogyakarta tertinggi dibandingkan dengan wilayah lain di Indonesia, seperti

    diperlihatkan pada Gambar 3.4.

    (a) Progress pengisian dan pengiriman data (b) Progress analisis hasil pemetaan menjadi rapor mutu

    Gambar 3.4. Progress pengisian, pengiriman, dan analisis hasil pemetaan menjadi rapor mutu

    sekolah seluruh provinsi se-Indonesia (Sumber = http://manajemen.pmp.kemdikbud.go.id/beranda)

    Meskipun pemetaan mutu pendidikan di Provinsi D.I. Yogyakarta relatif lebih berhasil

    dibandingkan wilayah lain, namun masih terdapat hambatan dan permasalahan yang

    dihadapi dalam upaya peningkatan indeks mutu antara lain :

    a) Instrumen pemetaan mutu belum tersedia untuk jenjang SLB

    b) Aplikasi pemetaan dan penjaminan mutu pendidikan dari pusat dalam hal ini satgas

    penjaminan mutu pendidikan di Direktorat Jenderal PAUD, Dikdas dan Dikmen baru

    siap digunakan pada bulan September.

    c) Adanya wabah pandemi Covid-19 yang menghambat pelaksanaan supervisi dan

    fasilitasi penjaminan mutu pendidikan

    Beberapa langkah antisipasi yang dilakukan agar target indikator kinerja dapat tercapai

    antara lain:

    84,50%

    41,38%

    0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% 100,00%

    Prov. D.I. Yogyakarta

    Prov. D.K.I. Jakarta

    Prov. Sulawesi Selatan

    Prov. Bali

    Prov. Lampung

    Prov. Aceh

    Prov. Jawa Timur

    Prov. Sumatera Barat

    Prov. Jawa Barat

    Prov. Sulawesi Tenggara

    Prov. Kepulauan Riau

    Prov. Nusa Tenggara Barat

    Prov. Kepulauan Bangka Belitung

    Prov. Sumatera Selatan

    Prov. Riau

    Prov. Kalimantan Selatan

    Prov. Banten

    Prov. Kalimantan Barat

    Prov. Gorontalo

    Prov. Sulawesi Tengah

    Prov. Maluku

    Prov. Bengkulu

    Prov. Sulawesi Barat

    Prov. Kalimantan Utara

    Prov. Kalimantan Tengah

    Prov. Jawa Tengah

    Prov. Kalimantan Timur

    Prov. Sulawesi Utara

    Prov. Sumatera Utara

    Prov. Maluku Utara

    Prov. Papua Barat

    Prov. Jambi

    Prov. Nusa Tenggara Timur

    Prov. Papua

    Nasional

    http://manajemen.pmp.kemdikbud.go.id/beranda

  • LAPORAN KINERJA 2020| LPMP PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    13

    Membentuk Sekretariat pemetaan mutu dan Tim Penjaminan Mutu Pendidikan di

    Tingkat Provinsi D.I. Yogyakarta dan setiap kabupaten/kota dengan anggota terdiri dari

    pejabat struktural Dinas Pendidikan dan LPMP Provinsi D.I. Yogyakarta. Upaya ini

    berhasil mendorong satuan pendidikan melaksanakan siklus penjaminan mutu

    pendidikan.

    Melaksanakan kegiatan dengan metode daring/jarak jauh (melalui video conference)

    dikombinasikan dengan pendampingan secara luring oleh pengawas sekolah dan

    monitoring oleh LPMP Provinsi D.I. Yogyakarta.

    Supervisi dan Fasilitasi Peningkatan Mutu Pendidikan

    Supervisi dan fasilitasi peningkatan mutu pendidikan yang dilaksanakan oleh LPMP

    D.I Yogyakarta pada tahun 2020 difokuskan pada upaya membantu satuan pendidikan

    menyelenggarakan proses belajar mengajar pada masa pandemi covid-19. Muatan supervisi

    dan fasilitasi peningkatan mutu pendidikan mencakup perencanaan pembelajaran

    menggunakan kondisi khusus, pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (tatap muka maya/

    synchrounous e-learning maupun pemanfaatan kelas maya/ansynchrounous e-learning),

    maupun mempersiapkan sekolah melaksanakan pembelajaran tatap muka pada era

    kebiasaan baru (new normal). Supervisi dilaksanakan untuk seluruh SD, SMP, SMA, dan

    SMK se-D.I. Yogyakarta, sedangkan fasilitasi/pendampingan hanya dilakukan pada 100

    sekolah binaan dan 500 sekolah imbasnya.

    Fasilitasi Peningkatan Mutu Pendidikan

    Fasilitasi yang dilaksanakan oleh LPMP D.I. Yogyakarta difokuskan pada pendampingan

    melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ), dengan tujuan membantu guru melaksanakan

    pembelajaran di masa Pandemi Covid-19 dan memberikan alternatif model pembelajaran.

    Desain fasilitasi seperti gambar berikut.

    Gambar 3.5. Desain Fasilitasi Peningkatan Mutu Pendidikan LPMP D.I. Yogyakarta Tahun 2020 dengan Sasaran 100 Sekolah Binaan dan 500 Sekolah Imbas.

  • LAPORAN KINERJA 2020| LPMP PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    14

    Desain kegiatan diatas memberikan bekal ketrampilan kepada guru untuk praktek

    melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Adapun materi yang didampingkan kepada guru

    seperti dicantumkan dalam Tabel III-3.

    Tabel III-3. Materi Pendampingan Fasilitasi Peningkatan Mutu Pembelajaran Jarak Jauh untuk Sekolah Binaan LPMP D.I. Yogyakarta Tahun 2020

    NO MATERI OUTPUT

    In Service Learning 1 melalui Zoom meeting (3 Hari)

    Hari Pertama 1. Kebijakan SPMI 2. Implementasi SPMI 3. Orientasi pendampingan 4. Pembelajaran Jarak Jauh 5. Best Practice Hari Kedua 1. Analisis kompetensi 2. Model pembelajaran 3. LK dan modul pembelajaran 4. Evaluasi pembelajaran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

    (RPP) Hari Ke tiga 1. Implementasi Google Classroom 2. Google Meet 3. Rencana Tindak Lanjut

    Peserta memahami konsep penjaminan mutu pendidikan

    Peserta memahami prinsip penjaminan mutu pendidikan

    Peserta memahami komponen penjaminan mutu akademik

    Peserta memahami konsep dan cara penerapan pembelajaran jarak jauh

    Peserta memahami moda pembelajaran jarak jauh

    Peserta dapat menyusun perangkat pembelajaran moda pembelajaran jarak jauh.

    Peserta dapat mempresentasikan, menelaah, dan revisi perangkat pembelajaran.

    Peserta dapat melaksanakan pembelajaran

    Peserta dapat melalkukan refleksi pembelajaran

    Peserta memahami komponen yang perlu dievaluasi

    Peserta dapat mengembangkan instrumen evaluasi

    Asinkronous via Google Classroom

    1. Menyiapkan KD-KD yang akan diajarkan pada praktek pembelajaran

    2. Mengisi lembar kegiatan analisis kompetensi dasar

    3. Mengirim lembar kerja ke google classroom sebelum digunakan untuk praktek pembelajaran

    Tersusunnya Kompetensi dasar

    Lembar Kegiatan analisi kompetensi Dasar

    Terkirimnya Lembar Kerja melalui Google Class Room

    ON JOB LEARNING 1 (7 hari)

    1. Analisis Kompetensi 2. Penetapan Model Pembelajaran 3. Instrumen Penilaian 4. Menyusun RPP dan Kelengkapannya 5. Diskusi/Umpan Balik

    Peserta dapat menyusun analisis kompetensi

    Peserta dapat Menetapkan model pembelajaran

    Instrumen Penilaian

    RPP

    Asinkronous via Google Classroom (2 minggu)

    1. Peserta melengkapi dan mengirimkan draft RPP, model pembelajaran, lembar kegiatan dan instrumen penilaian dari KD-KD yang akan diajarkan pada praktek pembelajaran melalui Google Class Room.

    2. Narasumber memberikan umpan balik di google classroom

    Draft RPP

    In Service 2 (1 hari) melalui zoom meeting

    Presentasi RPP yang akan digunakan untuk praktek pembelajaran

    RPP yang baku

    Asinkronus GC

    Guru memgimplementasikan RPP yang telah dibuat

    Real Teaching

    ON JOB LEARNING 2

    1. Pre Observation Conference 2. Pembelajaran 3. Post Obeservation Conference 4. Diskusi/Umpan Balik

    Evaluasi Implementasi RPP

    Inservice 3 (zoom meeting)

    Presentasi Laporan Proses Belajar Mengajar dalam bentuk Best Pracitice

    Best Practice dalam PJJ

  • LAPORAN KINERJA 2020| LPMP PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    15

    Supervisi Penjaminan Mutu Pendidikan

    Pandemi Covid-19 telah merubah tatanan kehidupan sosial masyarakat termasuk

    dalam dunia pendidikan. Oleh karenanya, LPMP D.I. Yogyakarta melakukan pemetaan

    pelaksanaan Belajar Dari rumah (BDR) dan Implementasi Kurikulum Darurat serta

    melakukan supervisi persiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada masa pembiasaan

    baru (new normal). Supervisi dilaksanakan bermitra dengan pengawas sekolah pembina

    dengan model supervisi online melalui zoom meeting dan monitoring langsung ke sekolah

    oleh pengawas sekolah pembina. Pengukuran pra dan pasca supervisi pada komponen

    pemahaman prinsip dan pelaksanaan BDR serta implementasi kurikulum pada kondisi

    khusus seperti gambar berikut.

    Gambar 3.6. Perkembangan Pemahaman Kepala Sekolah dan Guru Terhadap Prinsip Belajar Dari Rumah

    (BDR) dan Strategi Pelaksanaan BDR

    Gambar 3.6 di atas menunjukkan supervisi yang dilakukan mampu meningkatkan kepala

    sekolah dan guru dalam memenuhi prinsip dan pelaksanaan BDR menggunakan kurikulum

    kondisi khusus. Disamping mensupervisi danmendampingi guru melaksanaan prinsip BDR,

    supervisi juga dilakukan untuk membimbing sekolah mempersiapkan Pembelajaran Tatap

    Muka (PTM) Saat New Normal. Hasil supervisi dapat dilihat dengan membandingkan hasil

    pengukuran indikator persiapan PTM pada saat pra dan pasca supervisi.

    Keterangan : Range tingkat pemenuhan indikator:

  • LAPORAN KINERJA 2020| LPMP PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    16

    Hasil pengukuran pra dan pasca supervisi seperti dalam Gambar 3.7, memperlihatkan

    supervisi yang dilaksanakan oleh LPMP DIY bersama pengawas sekolah mampu

    meningkatkan sekolah dalam memenuhi indikator-indikator yang dipersyaratkan untuk

    melaksanakan PBM tatap muka. Hal ini ditunjukkan dari jumlah persentase sekolah yang

    memenuhi indikator persyaratan ptm di era pembiasaan baru setelah (pasca) supervisi lebih

    besar dari pada saat pengukuran sebelum (pra) supervisi.

    b. Capaian Kinerja IKK 1.2 : Persentase kesenjangan hasil AKM dan Survey karakter

    antara sekolah dengan kinerja terbaik dan terburuk

    Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan mengganti Ujian Nasional dengan

    Assesmen Nasional. Asesmen Nasional sebagai penanda perubahan paradigma evaluasi

    pendidikan dan menjadi bagian dari kebijakan Merdeka Belajar. Tujuan utamanya adalah

    mendorong perbaikan mutu pembelajaran dan hasil belajar peserta didik. Asesmen Nasional

    terdiri dari tiga bagian, yakni: Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan

    Survei Lingkungan Belajar. AKM dirancang untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil

    belajar kognitif, yaitu literasi dan numerasi. Kedua aspek kompetensi minimum ini menjadi

    syarat bagi peserta didik untuk berkontribusi di dalam masyarakat, terlepas dari bidang kerja

    dan karier yang ingin mereka tekuni di masa depan.

    Assesmen Kompetensi Minimum (AKM) baru akan dilaksanakan pada tahun 2021.

    Kegiatan pada tahun anggaran 2020 yang berkaitan dengan AKM adalah sosialisasi tentang

    kebijakan AKM pada kegiatan LPMP D.I. Yogyakarta dan pengukuran awal kompetensi

    minimum menggunakan hasil pemetaan mutu SNP. Hasil yang diperoleh sebagai baseline

    capaian renstra sampai tahun 2024. Untuk mengukur capaian IKK 1.2 : Persentase

    kesenjangan hasil AKM dan survey karakter antara sekolah dengan kinerja terbaik dan

    terburuk dihitung menggunakan rapor mutu hasil kegiatan pemetaan mutu pendidikan, yaitu

    dengan mencari nilai persentil 2,5% batas bawah (p0,025) dan persentil 97,5% batas atas

    (p0,975).

    Tabel III-4. Perhitungan Capaian Kesenjangan Nilai Assesmen Kompetensi Minimum (AKM) Antara Sekolah Berkinerja terburuk (berada pada nilai di bawah percentil 0,025) dan Sekolah dengan kinerja terbaik (berada diatas nilai percentil p0,975)

    TAHUN 2020

    Target Renstra

    Tahun 2024

    Persentase Realisasi Terhadap Target

    Akhir Renstra 2024 Target Kinerja

    Realisasi % Realisasi Terhadap

    Target Nilai

    p0,025 Nilai

    P0,975

    % Kesenjangan = (P0,975 –

    P0,025)/nilai maks

    5% 6,32 6,79 6,69% 72,63% 5% 72,63%

  • LAPORAN KINERJA 2020| LPMP PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    17

    Berdasarkan hasil perhitungan yang ditampilkan pada tabel III-4 dapat ditunjukan

    kesenjangan nilai sekolah berkinerja terburuk dan terbaik sebesar (6,79 – 6,32) = 0,47.

    Maka persentase kesenjangan adalah 0,47

    𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥100% =

    0,47

    7 𝑥 100% =6,69%. Nilai

    capaian ini masih lebih tinngi dari pada target kinerja yang ditetapkan sebesar 5,0%. Hal ini

    menunjukkan kesenjangan antara sekolah dengan mutu terbaik dan sekolah dengan mutu

    terburuk masih cukup jauh.

    Untuk mengukur capaian kesenjangan survey karakter antara sekolah kinerja

    terbaik dan sekolah berkinerja terburuk, digunakan hasil Pemetaan mutu pada Standar

    Kompetensi Lulusan (SKL) mencakup aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan

    Ketrampilan. Kompetensi sikap yang dipetakan meliputi beriman dan bertakwa, berkarakter,

    jujur, disiplin, santun, peduli, percaya diri, bertanggung jawab, serta pembelajaran sepanjang

    hayat. Kompetensi Ketrampilan yang dipetakan mencakup kreatifitas, produktifitas kerja

    sama, komunikatif, kritis, dan mandiri. Berdasarkan penjelasan ini maka untuk menghitung

    kesenjangan survey karakter, dapat digunakan rapor mutu pada Standar Kompotensi

    Lulusan, dengan menggunakan rumus perhitungan seperti yang dilakukan untuk menghitung

    kesenjangan AKM.

    Tabel III-5. Perhitungan Capaian Kesenjangan Survey Karakter Antara Sekolah Berkinerja terburuk

    (berada pada nilai di bawah percentil 0,025) dan Sekolah dengan kinerja terbaik (berada diatas nilai percentil p0,975)

    TAHUN 2020

    Target Renstra

    Tahun 2024

    Persentase Realisasi Terhadap Target

    Akhir Renstra 2024 Target Kinerja

    Realisasi % Realisasi Terhadap

    Target Nilai

    p0,025 Nilai

    P0,975

    % Kesenjangan = (P0,975 –

    P0,025)/nilai maks

    5% 6,80 6,99 2,86% 175% 5% 175%

    Berdasarkan hasil perhitungan yang ditampilkan pada tabel III-5 dapat ditunjukan

    kesenjangan nilai sekolah berkinerja terburuk dan terbaik sebesar (6,99 – 6,80) = 0,19.

    Maka persentase kesenjangan adalah 0,19

    𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥100% =

    0,19

    7 𝑥 100% = 2,86%. Nilai

    capaian ini lebih baik dari pada target kinerja yang ditetapkan sebesar 5,0%. Hal ini

    menunjukkan kesenjangan survey karakter antara sekolah dengan kinerja terbaik dan

    sekolah dengan terburuk semakin menyempit. Artinya karakter siswa sudah relatif sama.

    Hambatan dalam pencapaian IKK 1.2 : Persentase kesenjangan hasil AKM dan survey

    karakter antara sekolah dengan kinerja terbaik dan terburuk adalah :

    1. Pemahaman satuan pendidikan dan stakeholder pendidikan terhadap konsep AKM dan

    Survey karakter beragam terutama berkaitan dengan tujuan, manfaat, dan dampak AKM

    terhadap prestasi sekolah antara sekolah yang mengikuti AKM dan yang tidak.

  • LAPORAN KINERJA 2020| LPMP PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    18

    2. Budaya sekolah yang terbiasa menilai secara individual peserta didik, daripada evaluasi

    penyelenggaraan pendidikan oleh satuan pendidikan

    Upaya antisipasi yang dilakukan untuk meningkatkan capaian kinerja IKK 1.2 : Persentase

    kesenjangan hasil AKM dan survey karakter antara sekolah dengan kinerja terbaik dan

    terburuk adalah :

    1. Sosialisasi secara masif terkait konsep Assesmen Nasional : Assesmen Kompetensi

    Minimum (AKM), Survey Karakter dan Survey Lingkungan Belajar

    2. Bimbingan teknis dan pendampingan satuan pendidikan untuk dapat melaksanakan

    pembelajaran dan evaluasi hasil belajar yang mengarah pada peningkatan kemampuan

    literasi dan numerasi peserta didik.

    3. Advokasi kepada pemerintah daerah untuk mendukung kebijakan Assesmen Nasional,

    terutama Assesmen Kompetensi Minimum dan Survey Karakter.

    a. Capaian Kinerja IKK 1.3 : Persentase kab/kota yang memiliki data pokok

    pendidikan dasar dan menengah akurat, terbarukan, dan berkelanjutan

    Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 79 Tahun 2015 tentang

    Data Pokok Pendidikan menjadi dasar dimulainya era pendataan yang lebih terstruktur,

    massif, dan berkualitas. Kegiatan pendataan sekolah di lingkungan Ditjen PAUD, Dikdas,

    dan Dikmen terintegrasi menggunakan Aplikasi Dapodikdasmen yang mencakup pendidikan

    jenjang PAUD, PKBM/SKB, SD, SMP, SMA, dan SLB. Saat ini, Dapodik telah digunakan

    sebagai basis data untuk program-program unggulan Kemendikbud seperti Bantuan

    Operasional Sekolah, penyaluran tunjangan guru, Program Indonesia Pintar, Ujian Nasional,

    Akreditasi Sekolah dan program bantuan ke sekolah. Mengingat pentingnya data pokok

    pendidikan, maka data pokok pendidikan harus mudah diakses, lengkap, akurat dan

    terbarukan secara berkelanjutan, sehingga proses perencanaan, pelaksanaan, pelaporan

    dan evaluasi kinerja program-program pendidikan dapat terukur, efektif, efisien, dan

    berkelanjutan. Tabel III-6 dan Gambar 3.8 menyajikan capaian indikator ini

    Tabel III-6. Capaian Kinerja IKK 1.3 : Persentase SD, SMP, SMA, dan SLB yang Memiliki data Pokok

    Pendidikan yang terbarukan Dibandingkan dengan Target Kinerja dan Renstra LPMP Provinsi D.I. Yogyakarta (Sumber data = http://manajemen.pmp.kemdikbud.go.id/progres-pengiriman/1/040000)

    Jenjang

    TAHUN 2020 Target

    Renstra Tahun 2024

    Persentase Realisasi Terhadap Target

    Akhir Renstra 2024 Target Kinerja

    Realisasi % Realisasi

    Terhadap Target sek sek

    update % sek update

    SD 95,0% 1839 1838 99,95% 105,21% 95,8% 104,33%

    SMP 95,0% 444 444 100,00% 105,26% 95,8% 104,38%

    SMA 95,0% 160 160 100,00% 105,26% 95,8% 104,38%

    SLB 95,0% 79 77 97,47% 102,60% 95,8% 101,74%

    TOTAL 95,0% 2522 2519 99,88% 105,14% 95,8% 104,26%

    Keterangan :

    sek = Jumlah Sekolah sek update = Jumlah sekolah yang update dapodik

  • LAPORAN KINERJA 2020| LPMP PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    19

    Keterangan :

    Wilayah sek sek update

    % sek update

    G Kidul 271 271 100,0%

    K. Progo 511 511 100,0%

    Sleman 701 700 99,86%

    Bantul 427 427 100,0%

    Kota YK 612 610 99,67%

    DIY 2522 2519 99,88%

    Sumber data = http://manajemen.pmp.kemdikbud.go.id/progres-pengiriman/1/040000

    Gambar 3.8. Capaian Kinerja IKK 1.3 : Persentase Kabupaten/Kota yang Memiliki data Pokok

    Pendidikan yang terbarukan minimal 95%.

    Berdasarkan data pada Tabel III-6 dapat ditunjukkan 99,88% dari 2522 sekolah jenjang SD,

    SMP, SMA, dan SLB di Provinsi D.I. Yogyakarta telah menmperbarui data pokok pendidikan.

    Gambar 3.8 memperlihatkan persentase sekolah yang sudah memiliki dapodik yang

    terbarukan sudah lebih dari 95%, bahkan kab. Bantul, Kab. Kulon Progo, dan Kota

    Yogyakarta sudah mencapai 100%. Dengan kata lain target IKK 1.3 tahun 2020 sudah

    tercapai.

    Secara lebih mendetail dapat ditunjukkan pembaharuan data pokok pendidikan

    untuk setiap wilayah dan jenjang pendidikan seperti disajikan dalam Tabel III-7.

    Tabel III-7. Capaian Kinerja IKK 1.3 : Persentase SD, SMP, SMA, dan SLB yang Memiliki data Pokok

    Pendidikan yang terbarukan untuk Setiap Jenjang Sekolah dan Wilayah.

    Wilayah

    Pembaruan Data Pokok Pendidikan (Dapodik)

    SD SMP SMA SLB

    sek sek

    update %sek update

    sek sek

    update %sek update

    sek sek

    update %sek update

    sek sek

    update %sek update

    Kota Yogyakarta 164 164 100,0% 58 58 100,0% 40 40 100,0% 9 9 100,0%

    Kab. Bantul 364 364 100,0% 92 92 100,0% 35 35 100,0% 20 20 100,0%

    Kab. Sleman 509 509 100,0% 117 117 100,0% 46 46 100,0% 29 28 96,55%

    Kab. Kulon Progo 337 337 100,0% 65 65 100,0% 17 17 100,0% 8 8 100,0%

    Kab. Gunungkidul 465 464 99,78% 112 112 100,0% 22 22 100,0% 13 12 92,31%

    Prov. DIY 1839 1838 99,95% 444 444 100,0% 160 160 100,0% 79 77 97,47%

    Sumber data = http://manajemen.pmp.kemdikbud.go.id/progres-pengiriman/1/040000 Keterangan :

    sek = Jumlah Sekolah sek update = Jumlah sekolah yang update dapodik

    Data pembaruan data pokok pendidikan pada Tabel III-7 menunjukkan untuk setiap wilayah

    dan jenjang pendidikan sudah hampir mencapai 100% hanya untuk jenjang SLB Kabupaten

    Gunungkidul yang baru masih kurang 1 sekolah sehingga belum mencapai target 95%.

    100,00%

    100,00%

    99,86%

    100,00%

    99,67%

    99,88%

    90,00% 95,00% 100,00%

    Kota Yogyakarta

    Kab. Bantul

    Kab. Sleman

    Kab. Kulon Progo

    Kab. Gunungkidul

    Prov. D.I. Yogyakarta

    Jumlah Sekolah yang Dapodiknya Terupdate (%)

  • LAPORAN KINERJA 2020| LPMP PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    20

    Kendala yang dihadapi untuk dalam proses pembaruan dapodik agar data akurat

    dan berkelanjutan adalah aplikasi dapodik yang sering diperbaharui (update), dan jaringan

    yang kurang stabil terutama untuk sekolah dasar dan SLB di Kabupaten Gunungkidul.

    Upaya yang dilakukan LPMP D.I. Yogyakarta untuk antisipati kendala ini adalah :

    1. Mengoptimalkan fungsi koordinasi terutama sekretariat pemetaan mutu pendidikan pada

    masing-masing dinas pendidikan provinsi dan kab/kota.

    2. Melaksanakan bimbingan teknis bagi operator dapodik

    3. Membentuk forum diskusi dan koordinasi dalam bentuk Whatapps Grup (WAG) operator

    dapodik

    4. Sasaran Kinerja SK-2 : Meningkatnya tata kelola dan sistem pengendalian di

    LPMP DIY

    Capaian sasaran kinerja SK-2 ini diukur melalui 2 (dua) Indikator Kineja kegiatan, yaitu nilai

    rata-rata Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah/SAKIP berpredikat BB (IKK-2.1)

    dan rata-rata nilai kinerja anggaran atas pelaksanaan RKAKL minimal 81 (IKK-2.2).

    a. Capaian Kinerja IKK 2.1 : Nilai Rata-Rata Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

    Pemerintah/SAKIP Berpredikat BB (Nilai = 80)

    Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan, adalah sistem terintegrasi

    perencanaan, penganggaran dan pelaporan kinerja, yang selaras dengan pelaksanaan

    sistem akuntabilitas keuangan. Nilai SAKIP menggambarkan tingkat akuntabilitas atau

    pertanggungjawaban atas hasil (outcome) terhadap penggunaan anggaran dalam rangka

    mewujudkan pemerintahan yang berorientasi terhadap hasil (result oriented goverment).

    Perkembangan nilai SAKIP LPMP Provinsi D.I. Yogyakarta tahun 2016 sampai 2020 seperti

    ditunjukkan dalam Tabel Gambar 3.9.

    Tabel III-8. Capaian Nilai SAKIP LPMP Provinsi D.I. Yogyakarta Tahun 2020

    Realisasi 2019

    TAHUN 2020 Target

    Renstra Tahun 2024

    Persentase Realisasi Terhadap Target Akhir

    Renstra 2024 Target Kinerja

    Realisasi % Realisasi Terhadap

    Target

    BB (72,28) BB A Tercapai A (85) 94,3%

  • LAPORAN KINERJA 2020| LPMP PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    21

    Kategori Nilai SAKIP : Kategori AA (>90 - 100) Kategori A (>80 - 90) Kategori BB (>70 – 80) Kategori B (>60 – 70) Kategori CC (>50 – 60) Kategori C (>30 – 50) Kategori D (0 – 30)

    Gambar 3.9. Grafik Perolehan Nilai SAKIP LPMP Provinsi D.I. Yogyakarta Tahun 2016 s.d. 2020.

    Data nilai SAKIP pada Tabel III-8 dan Grafik pada Gambar 3.9. memperlihatkan nilai SAKIP

    LPMP Provinsi D.I. Yogyakarta selalu meningkat dari tahun 2016 s.d. 2020. Hal ini

    menunjukan adanya tren positif peningkatan akuntabilitas dan kinerja di LPMP Provinsi D.I.

    Yogyakarta. Pada Tahun 2020 nilai SAKIP LPMP Provinsi D.I. Yogyakarta sebesar 80,14

    dan telah mencapai target yang ditetapkan predikat BB (nilai 80). Nilai SAKIP yang diperoleh

    termasuk dalam kategori A menunjukkan bahwa kinerja LPMP DIY memuaskan, memimpin

    perubahan, berkinerja tinggi, dan sangat akuntabel.

    Disamping nilai SAKIP yang selalu meningkat, pada tahun 2020 LPMP Provinsi D.I.

    Yogyakarta mendapatkan apresiasi sebagai satuan kerja berpredikat Zona Integritas menuju

    Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK) dari KemenPANRB.

    Gambar 3.10. Dokumentasi Apresiasi dan Penganugerahan Penghargaan LPMP Provinsi D.I. Yogyakarta Sebagai Satuan Kerja Berpredikat Zona Integritas-Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi pada 21 Desember 2020

    60,52

    69,4972,28

    80,14

    50

    55

    60

    65

    70

    75

    80

    85

    1 2 3 42016 2017 2019 2020

  • LAPORAN KINERJA 2020| LPMP PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    22

    Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan penerapan sistem akuntabilitas kinerja,

    antara lain :

    1. Penyusunan perjanjian kinerja mulai dari level kepala sampai dengan individu pegawai

    termasuk distribusi target kinerja melalui proses cascading kinerja

    2. Penandatanganan pakta integritas pegawai di setiap awal tahun anggaran

    3. Peningkatan kualitas dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (Tim LAKIP dan Tim

    SPIP) melalui pendampingan maupun Bimbingan Teknis dalam Sistem Akuntansi

    Instansi (SAI), penyusunan perjanjian kinerja, rencana aksi, dan pelaporan kinerja

    4. Pengunaan aplikasi SAKTI, SMART, SIMPROKA dan aplikasi-aplikasi lain untuk proses

    penyusunan anggaran dan kinerja serta monitoring dan evaluasi pencapaian kinerja

    dilakukan dalam satu aplikasi terintegrasi (SIMPROKA)

    Agar akuntabilitas LPMP Provinsi D.I. Yogyakarta semakin meningkat maka perlu dilakukan

    perbaikan dalam perencanaan, pengukuran, pelaporan, evaluasi, dan pencapaian kinerja

    senbagai berikut :

    a. Perencanaan Kinerja

    1) Melengkapi tujuan yang telah ditetapkan dalam renstra dengan indikator tujuan dan

    target keberhasilan mengacu Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS/IKP) dan

    target Indikator Kinerja (target IKSS/IKP) pada akhir periode renstra pada unit kerja

    di atasnya,

    2) Melakukan review renstra secara berkala (minimal setahun sekali) untuk : (1)

    memastikan keselarasan rumusan tujuan/sasaran/indikator dengan tugas dan fungsi

    unit kerja, (2) untuk mengetahui tingkat capaian/realisasi target yang ditetapkan

    sampai dengan tahun berjalan dan target akhir renstra. Hasil review memuat hasil

    evaluasi capaian target renstra, kendala, permasalahan, dan rencana tindak lanjut

    tahun berikutnya

    b. Pengukuran Kinerja

    Pimpinan memanfaatkan Perjanjian kinerja untuk mengarahkan dan mengorganisasikan

    kegiatan dengan sosialisasi perjanjian kinerja kepada seluruh pegawai untuk dijadikan

    acuan penyusunan PK Individu, serta mendokumentasikan bukti pelaksanaan kegiatan.

    c. Pelaporan Kinerja

    Mencantumkan analisis efisiensi penggunaan sumber anggaran secara kuantifikasi.

    d. Evaluasi Kinerja

    1) Mengintensifkan evaluasi kinerja untuk memantau pencapaian target Perjanjian

    Kinerja menggunakan aplikasi e-kinerja maupun pertemuan secara berkala

    2) Menindaklanjuti rekomendasi evaluasi SAKIP untuk perbaikan penerapan SAKIP

    e. Pencapaian Kinerja :

    Melakukan perbaikan strategi dan inovasi dalam pelaksanaan program dan kegiatan

  • LAPORAN KINERJA 2020| LPMP PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    23

    b. Capaian Kinerja IKK 2.2 : Nilai Rata-Rata Kinerja Anggaran Atas Pelaksanaan

    RKAKL Minimal 81

    Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran adalah indikator untuk mengukur kualitas

    kinerja pelaksanaan anggaran dari sisi perencanaan, efektifitas pelaksanaan, efisiensi

    pelaksanaan dan kepatuhan terhadap regulasi. Capaian kinerja anggaran atas pelaksanaan

    Rencana Kerja, Kegiatan, dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKAKL) (IKK 2.2),

    merupakan penjumlahan nilai capaian Evaluasi Kinerja Anggaran (EKA) yang merupakan

    keluaran dari aplikasi SMART dan nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) yang

    merupakan keluaran dari aplikasi OM-SPAN dengan bobot 60% dan 40%. Nilai EKA terdiri

    atas komponen penyerapan anggaran, konsistensi atas Rencana Penarikan Dana (RPD)

    awal, konsistensi atas RPD akhir, capaian keluaran dan efisiensi anggaran.

    Tabel III-9. Nilai Capaian Evaluasi Kinerja Anggaran LPMP Provinsi D.I. Yogyakarta Tahun 2020

    (sumber aplikasi SIMPROKA per 19 Januari 2021)

    TAHUN 2020 Target

    Renstra Tahun 2024

    Persentase Realisasi Terhadap

    Target Akhir Renstra 2024

    Target Kinerja

    Realisasi % Realisasi Terhadap

    Target

    Nilai EKA

    Nilai IKPA

    Nilai Kinerja (60% EKA + 40% IKPA)

    81 98,78 94 96,87 119,6% 85 113,9%

    Gambar 3.11. Grafik Capaian Evaluasi Kinerja Anggaran (EKA) LPMP Provinsi D.I. Yogyakarta Tahun 2020 (sumber aplikasi SIMPROKA per 19 Januari 2021)

    Nilai capaian EKA pada Tabel III-9 dan Grafik pada Gambar 3.11 dapat ditunjukkan

    capaian nilai kinerja anggaran sebesar 98,78 (melebihi dari target kinerja yang ditetapkan

    sebesar 81). Meskipun demikan untuk penyerapan anggaran dan konsistensi RPD masih

    belum optimal.

    Hambatan dan kendala yang dihadapi untuk mencapai IKK ini adalh :

    1. Adanya pandemi covid 19 menyebabkan banyak kegiatan yang dirancang secara tatap

    muka dialihkan ke moda daring

    10092.03

    97.55

    20

    98.78

    0

    25

    50

    75

    100

    125

    CapaianOutput

    PenyerapanAnggaran

    Konsistensi Efisiensi Nilai EvaluasiKinerja

  • LAPORAN KINERJA 2020| LPMP PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    24

    2. Kebijakan pemerintah terkait penanganan pandemi covid-19 terutama realokasi anggaran

    menyebabkan banyak revisi yang harus dilakukan

    3. Terdapat alokasi tanggal darurat bencana alam, tetapi tidak disertai dengan panduan

    penggunaan dan pertanggung jawaban.

    Adapun upaya-upaya yang telah dilakukan untuk merealisasikan target yang telah

    ditetapkan adalah

    1. Melakukan rapat evaluasi awal tahun anggaran untuk mengidentifikasi kendala dan

    permasalahan dan solusi untuk perbaikan pelaksanaan program dan kegiatan

    selanjutnya

    2. Melakukan refocussing anggaran sesuai dengan kondisi pandemi dan kebijakan

    pemerintah. Kegiatan-kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan karena pandemi dialihkan

    menjadi kegiatan untuk membantu sekolah tetap melaksanakan pembelajaran meskipun

    dalam masa pandemi seperti asistensi pembelajaran jarak jauh dan pencetakan modul

    pembelajaran untuk diberikan kepada sekolah terpencil.

    3. Menyesuaikan strategi pelaksanaan kegiatan dengan mengkombinasikan pelaksanaan

    secara online/daring dan luar jaringan

    4. Melakukan evaluasi berkala penyerapan anggaran dan pelaksanaan program/kegiatan.

    B. REALISASI ANGGARAN TAHUN 2020

    PAGU anggaran LPMP Provinsi D.I. Yogyakarta dalam DIPA Tahun 2020 sebesar

    Rp. 23.867.624.000,00. Dari PAGU anggaran tersebut berhasil direalisasi sebesar Rp.

    21.966.011.270,00 dengan persentase daya serap sebesar 92,03%. Persentase realisasi ini

    lebih rendah daripada realisasi tahun sebelumnya sebesar 94,07%. Hal ini diakibatkan

    adanya pandemi Covid-19 menyebabkan refocussing dan perubahan strategi dari

    perencanaan awal. Tren realisasi anggaran 5 tahun terakhir seperti diperlihatkan dalam

    gambar berikut.

    Gambar 3.12. Tren Realisasi Anggaran LPMP Provinsi D.I. Yogyakarta Tahun 2016 s.d. 2020

    72,05%

    93,00%

    89,00%

    94,07%92,03%

    60%

    70%

    80%

    90%

    100%

    1 2 3 4 52016 2017 2019 2020 2018

  • LAPORAN KINERJA 2020| LPMP PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    25

    Berdasarkan grafik pada Gambar 3.12 dapat ditunjukkan bahwa penyerapan anggaran

    LPMP D.I. Yogyakarta selama 4 tahun terakhir pada kisaran 92%, serta penyerapan tahun

    2020 lebih rendah dibanding tahun 2019. Hal ini dikarenakan adanya pandemi COVID-19

    sejak bulan Maret 2020. Secara lebih terinci realisasi anggaran tahun 2020 seperti disajikan

    dalam Tabel III-10.

    PAGU sebesar Rp. 23.867.624.000,00 tersebut di atas digunakan untuk membiayai

    pencapaian 2 (dua) Sasaran Kegiatan dengan 3 (tiga) Indikator Kinerja Kegiatan. Berikut

    rincian penyerapan pada masing-masing sasaran kinerja.

    Tabel III-10. Rincian Realisasi Anggaran LPMP D.I. Yogyakarta untuk Setiap Sasaran Kinerja Tahun

    2020.

    Efisiensi Anggaran

    Pada tahun 2020, LPMP Provinsi D.I. Yogyakarta berhasil melakukan efisiensi anggaran

    sebesar Rp. 453.863,814,00. Hasil efisiensi tersebut diperoleh dari penghematan kegiatan,

    dan perjalanan dinas, dan penghematan belanja barang. Anggaran hasil efisiensi digunakan

    untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang lebih prioritas dan inovasi seperti fasilitasi dan

    bimbingan teknis pembelajaran jarak jauh dalam masa pandemi Covid-19 serta

    penggandaan modul literasi dan numerasi untuk sekolah terpencil.

    C. PROGRAM INOVASI TAHUN 2020

    1. Respon Cepat (Quick response) Pandemi Covid-19

    Adanya pandemi Covid-19 menyebabkan perubahan tatanan disegala bidang

    termasuk pendidikan. Kebijakan physical distancing dan pembatasan sosial mengharuskan

    Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan pelaksanaan pembelajaran jarak

    jauh, agar layanan pembelajaran bagi siswa tetap berlangsung. Untuk mendukung kebijakan

    ini dan sebagai respon ccepat LPMP Provinsi D.I. Yogyakarta terhadap pandemi Covid-19,

    dengan menggunakan anggaran hasil efisiensi LPMP Provinsi D.I. Yogyakarta

    NOSASARAN

    KEGIATAN (SK)KODE

    INDIKATOR KINERJA

    KEGIATAN (IKK)KEGIATAN/OUTPUT ANGGARAN REALISASI

    % Daya

    Serap

    IKK 1.1

    Persentase satuan pendidikan

    jenjang SD, SMP, SMA, dan SLB

    yang memiliki indeks capaian siswa

    minimal 75

    Satuan pendidikan yang telah dipetakan

    mutu pendidikannya 204.210.000,00 169.152.290,00 82,83%

    Satuan pendidikan yang telah disupervisi

    dalam pencapaian SNP 1.273.450.000,00 1.188.440.250,00 93,32%

    Satuan pendidikan yang telah difasilitasi

    berdasarkan 8 SNP 1.164.046.000,00 1.010.207.303,00 86,78%

    IKK 1.3

    Persentase kab/kota yang data

    pokok pendidikan dasar dan

    menengah akurat, terbarukan, dan

    berkelanjutan

    Satuan pendidikan yang terverifikasi

    mutu pendidikannya 617.900.000,00 477.397.250,00 77,26%

    IKK 2.1Rata-rata predikat SAKIP LPMP

    DIY.Layanan Sarana dan Prasarana Internal 518.171.000,00 504.439.554,00 97,35%

    Layanan Dukungan Manajemen Satker 2.583.259.000,00 1.867.535.707,00 72,29%

    Layanan Perkantoran 17.506.588.000,00 16.748.838.916,00 95,67%

    23.867.624.000,00 21.966.011.270,00 92,03%TOTAL

    1

    2

    Meningkatnya

    Penjaminan Mutu

    Pendidikan di seluruh

    Jenjang Pendidikan

    Terwujudnya Tata

    Kelola LPMP yang

    baik

    Persentase kesenjangan hasil AKM

    dan Survey karakter antara sekolah

    dengan kinerja terbaik dan terburuk

    IKK 2.2

    Rata-rata nilai kinerja anggaran

    atas Pelaksanaan RKAKL LPMP

    DIY

    IKK 1.2

  • LAPORAN KINERJA 2020| LPMP PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    26

    melaksanakan kegiatan : (1) Penulisan Best Practices Pengelolaan Pembelajaran Jarak

    Jauh di Masa Pandemi Covid-19, (2) Bimbingan Teknis Literasi Teknologi Informasi untuk

    Pembelajaran Jarak Jauh, dan (3) Pemberian Bantuan Modul Pembelajaran untuk Sekolah

    Terpencil.

    a. Penulisan Best Practices Pengelolaan Pembelajaran Jarak Jauh di Masa Pandemi

    Covid-19

    COVID-19 (corona virus desease 2019),

    memaksa dunia masuk pada tatanan sosial

    baru, termasuk di dunia pendidikan. Kebijakan

    physical distancing “melarang peserta didik

    belajar di sekolah” merupakan tantangan besar

    yang harus dihadapi oleh semua guru.

    Bagaimanapun kondisinya, pembelajaran harus

    tetap berlangsung meskipun harus Belajar Dari

    Rumah.

    Hal tersebut bukan perkara yang mudah, karena

    pembelajaran jarak jauh menuntut kreatifitas

    dan inovasi yang tinggi. Kondisi ini di satu sisi

    merupakan tantangan, namun di sisi lain

    sebenarnya sebuah peluang, dimana dapat

    menjadi wahana aktual bagi guru untuk

    melaksanakan pengembangan keprofesian guru

    berkelanjutan. Guru dituntut untuk terus

    mencoba, terus belajar dan berproses

    memunculkan ide-ide kreatif, inovatif, dan

    bahkan unik dengan sentuhan Teknologi Informasi dan Komunikasi sesuai dengan

    tuntutan pendidikan di era 4.0.

    Untuk mendorong dan memfasilitasi guru dalam menuliskan dan mempublikasikan

    pengalaman terbaiknya dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh, LPMP Provinsi

    D.I. Yogyakarta mengadakan kegiatan penulisan Best Practices Kreativitas dan Inovasi

    Pembelajaran dalam Kondisi Darurat COVID-19 tahun 2020 dengan tujuan :

    1. Mendorong kreatifitas dan inovasi guru dalam melaksanakan pembelajaran jarak

    jauh dalam kondisi darurat COVID-19.

    2. Menghimpun dan mempublikasikan best practices pembelajaran dalam kondisi

    darurat COVID-19 sebagai bagian dari pengembangan keprofesian guru.

    3. Memberikan penghargaan atas perjuangan guru dalam melaksanakan pembelajaran

    di masa pandemik COVID-19.

    Rekapitulasi jumlah peserta penulisan best practices ini sejumlah 270 orang dengan

    rincian seperti tabel berikut.

  • LAPORAN KINERJA 2020| LPMP PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    27

    Tabel III-11. Rekapitulasi Peserta Penulisan Best Practices kreatifitas dan inovasi pengelolaan pembelajaran jarak jauh di masa pandemi COVID-19.

    NO JENJANG JUMLAH

    TOTAL TEPAT WAKTU TERLAMBAT

    1 Sekolah Dasar 82 2 84

    2 Sekolah Menengah Pertama (SMA) 73 2 75

    3 Sekolah Menengah Atas (SMA) 56 56

    4 Sekolah Menengah Kejuruan 44 44

    5 Sekolah Luar Biasa 10 10

    6 Perguruan Tinggi 1 1

    Jumlah Peserta 266 4 270

    b. Bimbingan Teknis Literasi Teknologi Informasi untuk Pembelajaran Jarak Jauh

    Kegiatan Literasi Teknologi Informasi

    untuk pembelajaran jarak jauh

    bertujuan untuk memberikan tambahan

    pengetahuan, wawasan dan

    keterampilan para guru dalam

    penguasaan beberapa aplikasi

    komputer yang biasa digunakan untuk

    pembelajaran daring.

    Aplikasi tersebut diantaranya Google

    Classroom (untuk membuat kelas

    maya), Google Form dan Quizizz

    (untuk penilaian secara daring), Power

    Point, Kinemaster dan Movavi (untuk

    membuat video pembelajaran).

    Sasaran kegiatan ini SD di Kabupaten Gunungkidul dan Kulon Progo sejumlah 20

    sekolah sasaran dimana pada setiap sekolah diikuti sebanyak 10 guru peserta,

    dengan formasi 5 orang yang berasal dari sekolah yang ditunjuk dan 5 dari sekolah

    disekitarnya, sehingga guru peserta sejumlah 200 orang. Kegiatan ini mampu

    meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan Pembelajaran jarak jauh,

    seperti disajikan dalam grafik berikut

    Berdasarkan grafik disamping dapat

    ditunjukkan persentase jumlah guru

    yang menyatakan mampu dan sangat

    mampu melaksanakan Pembelajaran

    Jarak Jauh Sebelum dan sesudah

    kegiatan mengalami peningkatan.

    Gambar 3.13. Grafik Kemampuan Peserta Kegiatan Literasi Teknologi Informasi untuk Pembelajaran

    Jarak Jauh sebelum (pra) dan sesudah (pasca) pelaksanaan pendampingan/asistensi

  • LAPORAN KINERJA 2020| LPMP PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    28

    c. Pemberian Bantuan Modul Pembelajaran untuk Sekolah Terpencil

    Dalam rangka mempersiapkan Assesmen

    Kompetensi Minimal tahun 2021, LPMP

    Provinsi D.I. Yogyakarta memberikan

    bantuan modul pembelajaran literasi dan

    numerasi kepada 23 (dua puluh) SD

    Terpencil yang sulit mendapatkan sinyal

    internet dari Kab. Gunungkidul dan Kab.

    Kulon Progo. Modul yang diserahkan

    terdiri dari modul guru, modul siswa dan

    modul orang tua sejumlah 263 eksemplar

    per sekolah

    2. Kerjasama Kemitraan Peningkatan Mutu Pendidikan

    Peningkatan mutu pendidikan tidak akan dapat tercapai jika tidak ada kerjasama

    yang baik dari seluruh stakeholder pendidikan di D.I. Yogyakarta. Salah satu upaya yang

    dilakukan oleh LPMP Provinsi D.I. Yogyakarta adalah melaksanakan kerjasama kemitraan

    peningkatan mutu pendidikan dalam bentuk

    a. Seleksi Substansi Bakal Calon Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah

    b. Pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah

    c. Bimbingan Teknis Penelitian Tindakan Kelas (PTK)/Penelitan Tindakan Sekolah (PTS)

    d. Pendidikan dan pelatihan assesor Penilaian Kinerja Guru (PKG)

    e. Peningkatan kompetensi guru dalam pembelajaran

    Daftar kegiatan kerjasama dan kemitraan LPMP D.I. Yogyakarta tahun 2020 disajikan

    dalam tabel berikut.

    Tabel III-12. Daftar Kegiatan Kerjasama Kemitraan LPMP Provinsi D.I. Yogyakarta Tahun 2020

    No Nama Kegiatan Instansi Asal Jml Hasil

    1 Bimtek PTK/PTS Kec. Wates KKKS Wates 65 Guru dan KS berhasil menyusun karya tulis ilmiah yang bisa diangka kreditkan

    2 Bimtek PTK/PTS Kec. Temon KKKS Temon 37

    3 Bimtek PTK/PTS Kec. Jetis Korwil Jetis 80

    4 Bimtek PTK/PTS Kec. Bambanglipuro

    Korwil Bambanglipuro

    25

    5 Bimtek PTK/PTS Kec. Brosot KKKS Brosot 27

    6 Diklat calon asesor PKG Kemenag Bantul 30 Tersedianya asesor PKG yang kompeten 7 Diklat calon asesor PKG SMK N 2 Depok 15

    8 Penyusunan Perangkat Pembelajaran

    BKPP Sleman 30 Meningkatnya kompetensi guru

    9 Penyusunan Media Pembelajaran BKPP Sleman 30

    10 Seleksi substansi bakal calon KS Dikpora Bantul 30 Terpilihnya guru yang kompeten mengikuti diklat calon KS 11 Seleksi substansi bakal calon KS Dikpora G.kidul 60

    12 Seleksi substansi bakal calon PS Dikpora Bantul 39 Terpilihnya guru dan KS yang kompeten mengikuti diklat calon pengawas sekolah

    13 Seleksi substansi bakal calon PS Dikpora DIY 40

    14 Seleksi substansi bakal calon PS BKPP Sleman 40

    15 Diklat Calon Kepala Sekolah Dikpora Bantul 22 Terpilihnya guru yang kompeten sebagai kepala sekolah 16 Diklat Calon Kepala Sekolah Dikpora G. kidul 40

    17 Diklat Calon Pengawas Sekolah Dikpora Bantul 32 Terpilihnya guru dan kepala sekolah yang kompeten sebagai pengawas

    18 Diklat Calon Pengawas Sekolah Dikpora DIY 31

    19 Diklat Calon Pengawas Sekolah Dikbud Batang 15

  • LAPORAN KINERJA 2020| LPMP PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    29

    BAB IV. PENUTUP

    Selama tahun 2020 LPMP Provinsi D.I. Yogyakarta berhasil melaksanakan seluruh kegiatan

    untuk mendukung pencapaian target kinerja yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja.

    Ringkasan pencapaian Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) dan Kinerja keuangan adalah

    sebagai berikut.

    Kode Sasaran

    Kegiatan Kode

    Indikator Kinerja Kegiatan

    (IKK)

    Target

    Kinerja

    2020

    Capaian

    Kinerja

    %Capaian

    terhadap

    target

    SK-1 Meningkatnya

    penjaminan

    mutu

    pendidikan

    jenjang PAUD,

    Dikdas, dan

    Dikmen

    1.1 Persentase satuan pendidikan

    jenjang SD, SMP, SMA, dan

    SLB yang memiliki indeks

    capaian siswa minimal 75

    26,50% 68,20% 257,2%

    1.2 Persentase kesenjangan hasil

    AKM dan Survey karakter antara

    sekolah dengan kinerja terbaik

    dan terburuk

    5% 6,69% 72,63%

    1.3 Persentase kab/kota yang data

    pokok pendidikan dasar dan

    menengah akurat, terbarukan,

    dan berkelanjutan

    95% 99,88% 105,14%

    SK-2 Meningkatnya

    tata kelola dan

    sistem

    pengendalian

    2.1 Rata-rata predikat SAKIP BB A (80,14) 100,14%

    2.2 Rata-rata nilai kinerja anggaran

    atas Pelaksanaan 81 96,87 119,60%

    Capaian Indikator Kinerja Kegiatan

    Capaian Indikator Kinerja Keuangan

  • LAPORAN KINERJA 2020| LPMP PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    30

    Berdasarkan hasil evaluasi kinerja, beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian antara

    lain :

    1. Hasil pemetaan mutu sangat bergantung kepada unit eselon 1 (Satuan Tugas

    Penjaminan Mutu Pendidikan) sehingga proses dan hasil peta mutu terlambat diterima

    2. Kebijakan Assesmen Nasional, yang terdiri dari Assesmen Kompetensi Minimal (AKM)

    survey karakter, dan survey lingkungan belajar belum sepenuhnya dipahami oleh satuan

    pendidikan

    3. Alokasi anggaran untuk mendukung kebijakan AKM dan survey karakter kurang

    proporsional.

    4. Monitoring terhadap penyerapan anggaran belum optimal, sehingga penyerapan

    anggaran lebih rendah dibandingkan dengan kinerja keuangan tahun 2019

    5. Perencanaan kinerja belum berbasis data yang akurat, sehingga terdapat target kinerja

    yang pencapaiannya jauh di atas target

    Untuk meningkatkan kinerja organisasi, beberapa fokus perbaikan yang akan dilakukan ke

    depan antara lain :

    1. Mengusulkan kepada unit eselon 1 untuk mengabungkan pemetaan mutu dengan

    assesmen nasional ke dalam data pokok pendidikan. Aplikasi yang dikembangkan

    diharapkan langsung bisa dilihat oleh satuan pendidikan maupun stakeholder pendidikan

    yang lain

    2. Sosialisasi yang lebih masif terkait kebijakan-kebijakan terbaru kementerian seperti

    merdeka belajar dan assesmen nasional

    3. Mengalokasikan anggaran pendukung kegiatan assesmen nasional (assesmen

    kompetensi minimum/AKM, survey karakter, dan survey lingkungan belajar)

    4. Melaksanakan monitoring dan pengukuran realisasi anggaran secara berkala minimal 1

    bulan sekali, dan segera menindaklanjuti hasil yang diperoleh

    5. Melakukan review rencana strategis berbasis data yang akurat.

  • Perjanjian Kinerja Tahun 2020 Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP)

    D.I. Yogyakarta dengan

    Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

    Dalam rangka mewujudkan kinerja pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada basil, kami yang bertandatangan di bawah ini:

    Nama : MINHAJUL NGABIDIN Jabatan : Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) D.I. Yogyakarta untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

    Nama : HAMID MUHAMMAD Jabatan : Pit. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan

    Pendidikan Menengah selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebut PfHAK KEDUA

    PIHAK PERTAMA berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian kinerja Ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasiian dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.

    PIHAK KEDUA akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian kinerja ini dan melakukan tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

    Pit. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah,

    I

    Jakarta, Juni 2020

    Kepala Lembaga Penjaminan Mutu PendidikaniLPMP) D.I. Yogyakarta,

    HAMID MUHAMMAD MINf/AJUL NGABIDIN

  • TARGET KINERJA

    Sasaran Keglatan Indlkator Kinerja Keglatan Target Kinerja

    1 2 3 4

    1. Meningkatnya penjaminan ^ ^ 9\ .ft. .ft. - 1 * — 1 * 1 1.1. Persentase satuan pendidikan 26,5%

    mutu pendidikan di seluruh i * * 0* 1*^ 0^ ft ft ftft ft* ft ft ft _ l ft* • ftft \ Oenjang SD, SMP, SMA, dan SLB) jenjang pendidikan yang memiliki kinerja sekoiah

    (indeks mutu) minimal 75

    1.2. Persentase kesenjangan hasil AKM 5,0%

    dan Survei Karakter antara sekoiah

    dengan kinerja terbaik dan kinerja

    terburuk

    1.3. Persentase kab/kota yang memiliki 95,0%

    data pokok pendidikan dasar dan

    menengah akurat, terbarukan dan

    berkeianjutan

    2. Terwujudnya Tata Keiola 2.1. PredikatSAKiP LPMP D.i. BB

    LPMP yang baik Yoevakarta • *ftPJW*^"»*ft» w

    2.2. Niiai Kinerja Anggaran atas 81

    Pelaksanaan RKAKL

  • KEGIATAN DAN ANGGARAN

    NO ; Kegiatan/uutput Anggaran |Kpi

    1. Satuan Pendidikan yang telah dipetakan mutu pendidikannya 346.600.000

    2. i Satuan Pendidikan yang telah disupervisi dalam pencapaian SNP 1.316.950.000

    3. Satuan Pendidikan yang telah difasilitasi berdasarkan 8 SNP \

    1.060.900.000

    4. Satuan Pendidikan yang terverifikasi mutu pendidikannya 680.000.000

    5. ; Layanan Sarana dan Prasarana internal 518.171.000

    6. I Layanan Dukungan Manajemen Satker 3.150.372.000

    7. 1 Layanan Perkantoran i

    18.272.788.000

    Jumlah 25.345.781.000

    Pit. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah,

    Jakarta, Juni 2020

    Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) D.I. Yogyakartj

    I

    HAMID MUHAMMAD MINHAJXIL NGABIDIN

  • TW 1TW 2

    TW 3TW 4

    TW 1TW 2

    TW 3TW

    4

    Satu

    an P

    endi

    dika

    n ya

    ng te

    lah

    dipe

    taka

    n m

    utu

    pend

    idik

    anny

    a

    Jum

    lah

    pers

    enta

    se s

    atua

    n pe

    ndid

    ikan

    yan

    g te

    lah

    dipe

    taka

    n m

    utu

    pend

    idik

    anny

    a.

    Se

    kol

    ah

    -

    -

    -

    2,

    747

    254,

    082,

    000

    Satu

    an P

    endi

    dika

    n ya

    ng te

    lah

    disu

    perv

    isi d

    alam

    pen

    capa

    ian

    SNP

    Jum

    lah

    pers

    enta

    se s

    atua

    n pe

    ndid

    ikan

    yan

    g te

    lah

    disu

    perv

    isi d

    alam

    pen

    capa

    ian

    SNP

    Se

    kol

    ah

    -

    -

    -

    2,

    747

    1,4

    38,6

    38,5

    00

    Satu

    an P

    endi

    dika

    n ya

    ng te

    lah

    Difa

    silit

    asi B

    erda

    sark

    an 8

    SN

    P

    Jum

    lah

    pers

    enta

    se s

    atua