23
Adiartanti Setyono Putri, 2014 Pengaruh Personal Branding Terhadap Keberhasilan Usaha Clothing Company Peter Says Denim Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Globalisasi dan perdagangan bebas telah membuka peluang terhadap kemajuan usaha di berbagai negara. Dalam konteks globalisasi, daya saing merupakan kunci utama untuk bisa sukses dan bertahan. Daya saing menuntut para pelaku usaha untuk bisa menciptakan produk yang berkualitas, sehingga kualitas produk dapat diperoleh melalui pencitraan dan produk inovatif. Indonesia merupakan salah satu negara yang terus memperbaharui sistem perekonomiannya, baik mengadopsi dari sistem perekonomian negara lain maupun memperbaiki tatanan perekonomian yang telah ada seperti keinginan pemerintah. Untuk mencapai tatanan perekonomian negara yang lebih baik, maka pemerintah harus sepenuhnya mendukung masyarakat dalam berwirausaha, wirausaha merupakan salah satu pendukung yang menentukan kemajuan perekonomian suatu negara, Permasalahan ekonomi, pemerintahan dan sosial budaya yang terus berkembang secara dinamis selama Tahun 2013 telah menjadi catatan untuk dicarikan solusinya dengan melibatkan seluruh stakeholders, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/11291/4/S_MBS_0907328_Chapter1.pdf · Industri kreatif justru lebih banyak muncul dari kelompok industri kecil menengah,

  • Upload
    phamnhi

  • View
    221

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/11291/4/S_MBS_0907328_Chapter1.pdf · Industri kreatif justru lebih banyak muncul dari kelompok industri kecil menengah,

Adiartanti Setyono Putri, 2014 Pengaruh Personal Branding Terhadap Keberhasilan Usaha Clothing Company Peter Says Denim Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Globalisasi dan perdagangan bebas telah membuka peluang terhadap

kemajuan usaha di berbagai negara. Dalam konteks globalisasi, daya saing

merupakan kunci utama untuk bisa sukses dan bertahan. Daya saing menuntut

para pelaku usaha untuk bisa menciptakan produk yang berkualitas, sehingga

kualitas produk dapat diperoleh melalui pencitraan dan produk inovatif.

Indonesia merupakan salah satu negara yang terus memperbaharui sistem

perekonomiannya, baik mengadopsi dari sistem perekonomian negara lain

maupun memperbaiki tatanan perekonomian yang telah ada seperti keinginan

pemerintah. Untuk mencapai tatanan perekonomian negara yang lebih baik, maka

pemerintah harus sepenuhnya mendukung masyarakat dalam berwirausaha,

wirausaha merupakan salah satu pendukung yang menentukan kemajuan

perekonomian suatu negara,

Permasalahan ekonomi, pemerintahan dan sosial budaya yang terus

berkembang secara dinamis selama Tahun 2013 telah menjadi catatan untuk

dicarikan solusinya dengan melibatkan seluruh stakeholders, baik yang

dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/11291/4/S_MBS_0907328_Chapter1.pdf · Industri kreatif justru lebih banyak muncul dari kelompok industri kecil menengah,

2

Adiartanti Setyono Putri, 2014 Pengaruh Personal Branding Terhadap Keberhasilan Usaha Clothing Company Peter Says Denim Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengacu pada tujuan untuk

mencapai Visi Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013 yaitu

“Tercapainya Masyarakat yang Mandiri, Dinamis dan Sejahtera”.

Industri kreatif di Indonesia telah menjadi salah satu industri yang paling

berhasil dan menjanjikan sejak tahun 2002 (Kementerian Perdagangan RI mulai

mengakui keberadaan industri ini sehingga memetakan kontribusinya bagi

perekonomian sejak tahun 2002). Antara tahun 2009 dan 2015, kontribusi tahunan

industri kreatif terhadap ekspor diperkirakan mencapai 12 persen dan

menyediakan lapangan pekerjaan bagi 7 persen angkatan kerja.

Industri kreatif telah dikembangkan di berbagai negara dan menampilkan

hasil positif yang signifikan, antara lain berupa penyerapan tenaga kerja,

penambahan pendapatan daerah, hingga pencitraan wilayah di tingkat

internasional. Pencitraan wilayah muncul ketika suatu wilayah menjadi terkenal

karena produk kreatif yang dihasilkannya. Sebagai contoh, Kota Bandung yang

saat ini terkenal karena berbagai produk hand made seperti tas yang termasuk

dalam kategori produk dari kulit dan kulit buatan untuk keperluan pribadi

(Kementrian Perindustrian RI).

Berdasarkan analisis terhadap indikator makro ekonomi Jawa Barat,

dengan memperhatikan kondisi ekonomi nasional dan global, maka arah

pembangunan perekonomian Jawa Barat dapat diprioritaskan kepada beberapa

sektor yang dominan memberikan kontribusi terhadap PDRB yaitu sektor

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/11291/4/S_MBS_0907328_Chapter1.pdf · Industri kreatif justru lebih banyak muncul dari kelompok industri kecil menengah,

3

Adiartanti Setyono Putri, 2014 Pengaruh Personal Branding Terhadap Keberhasilan Usaha Clothing Company Peter Says Denim Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pertanian, sektor industri pengolahan, Perdagangan, hotel dan restoran. Juga

kepada sektor yang memiliki prospek yang baik dimasa yang akan datang serta

tahan terhadap guncangan ekonomi yaitu sektor KUMKM dan Pariwisata. Dengan

dikembangkannya industri keratif di wilayah Jawa Barat, seperti yang dilakukan

di kota Bandung dengan slogan “Bandung Kreatif” dapat ikut serta meningkatkan

PDB terutama untuk wilayah Jawa Barat seperti yang ditunjukan pada Gambar 1.1

berikut:

sumber : http://www.indonesiakreatif.net/index.php/id/news/read/1162 akses pada

18/04/2013 pukul 16:04

GAMBAR 1.1

RATA-RATA KONTRIBUSI NILAI TAMBAH (PDB) JAWA

BARAT 2002-2012

Gambar 1.1 dapat dilihat bahwa industri kreatif berkontribusi terhadap

PDB Jawa Barat presentasenya cukup besar yaitu 7,74%, jumlahnya lebih besar

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/11291/4/S_MBS_0907328_Chapter1.pdf · Industri kreatif justru lebih banyak muncul dari kelompok industri kecil menengah,

4

Adiartanti Setyono Putri, 2014 Pengaruh Personal Branding Terhadap Keberhasilan Usaha Clothing Company Peter Says Denim Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dibandingkan presentase konstruksi (7,71%), keuangan, real estate & jasa

perusahaan (7,04%), pengangkutan dan komunikasi (6,27%), listrik, gas, dan air

bersih (0,89%). Presentase PDB industri kreatif yang cukup besar menunjukan

bahwa industri kreatif potensial.

Industri kreatif yang ada di jawa barat saat ini sedang tumbuh dengan

cukup baik. Berdasarkan RPJMD Provinsi Jawa Barat, tahun 2013 merupakan

tahap pertumbuhan pembangunan ekonomi yang merupakan rangkaian proses

berkesinambungan dari tahun 2012. Menurut peraturan daerah kota bandung

nomor 01 tahun 2013 Pasal 1 ayat 28 menyebutkan bahwa Industri kreatif adalah

industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan, serta bakat

individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan melalui

penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta individu.

Salah satu alasan dari pengembangan industri kreatif adalah adanya

dampak positif yang akan berpengaruh pada kehidupan sosial, iklim bisnis,

peningkatan ekonomi, dan juga berdampak para citra suatu kawasan tersebut.

Dalam konteks pengembangan industri kreatif pada kota-kota di Indonesia,

industri kreatif lebih berpotensi untuk berkembang pada kota-kota besar atau kota-

kota yang telah “dikenal”.

Lingkup kegiatan dari industri kreatif dapat mencakup banyak aspek.

Departemen Perdagangan (2008) mengidentifikasi setidaknya 14 sektor yang

termasuk dalam ekonomi kreatif, yaitu :

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/11291/4/S_MBS_0907328_Chapter1.pdf · Industri kreatif justru lebih banyak muncul dari kelompok industri kecil menengah,

5

Adiartanti Setyono Putri, 2014 Pengaruh Personal Branding Terhadap Keberhasilan Usaha Clothing Company Peter Says Denim Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Periklanan 8. Permainan interaktif

2. Arsitektur 9. Musik

3. Pasar barang seni 10. Seni Pertunjukan

4. Kerajinan (handicraft) 11. Penerbitan dan percetakan

5. Desain 12. Layanan computer dan piranti lunak

6. Fesyen 13. Radio dan televisi

7. Film, video, dan fotografi 14. Riset dan pengembangan

Dilihat dari luasan cakupan ekonomi kreatif tersebut, sebagian besar

merupakan sektor ekonomi yang tidak membutuhkan skala produksi dalam

jumlah besar. Tidak seperti industri manufaktur yang berorientasi pada kuantitas

produk, industri kreatif lebih bertumpu pada kualitas sumber daya manusia.

Industri kreatif justru lebih banyak muncul dari kelompok industri kecil

menengah, salah satu industri kreatif yang semakin banyak berkembang saat ini

adalah industri fesyen, menurut Departemen Perdagangan RI 2009 fesyen

merupakan kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain pakaian, desain alas

kaki, dan desain aksesoris mode lainnya, produksi pakaian mode dan

aksesorisnya, konsultansi lini produk fesyen, serta distribusi produk fesyen.

Seiring dengan perkembangan zaman, anak muda mulai menguasai pasar usaha

dibidang fesyen namun usaha di bidang fesyen mengalami kemunduran terlihat

dari data pertumbuhan jumlah perusahaan fesyen di Jawa Barat berikut ini:

TABEL 1.1

PERTUMBUHAN JUMLAH PERUSAHAAN FESYEN TAHUN 2011-

2013

Indikator Satuan 2011 2012 2013 Rata-rata

Berbasis Jumlah Perusahaan

a. Jumlah Perusahaan Perusahaan 1.548.549 1.373.247 1.233.577 1.384.925

b. Pertumbuhan Jumlah Persen 24,46% -11,34% -10,15% -3,84%

Perusahaan

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/11291/4/S_MBS_0907328_Chapter1.pdf · Industri kreatif justru lebih banyak muncul dari kelompok industri kecil menengah,

6

Adiartanti Setyono Putri, 2014 Pengaruh Personal Branding Terhadap Keberhasilan Usaha Clothing Company Peter Says Denim Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. % Jumlah Perusahaan thd

Industri Kreatif

Persen 53,30% 54,96% 56,37% 53,58%

d. % Jumlah Perusahaan thd

Jumlah Perusahaan Total

Persen 3,62% 3,30% 2,92% 3,29%

Sumber: Pengembangan Industri Kreatif Menteri Perdagangan 2009-2015

Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa pada tahun 2011-2013 pertumbuhan industri

fesyen berdasarkan indikator berbasis jumlah perusahaan semakin menurun,

ditunjukan dari penurunan jumlah perusahaan dari tahun 2011 sampai dengan

tahun 2013, pada tahun 2011 jumlah perusahaan yang bergerak pada bidang

fesyen berjumlah 1.548.549 perusahaan, pada tahun 2012 menurun menjadi

1.373.247 perusahaan dan jumlah terkecil pada tahun 2013 yaitu 1.233.577

perusahaan. Presentase jumlah perusahaan juga menurun, dari tahun 2011

pertumbuhannya mencapai 24,46%, pada tahun 2012 pertumbuhannya menurun

menjadi -11,34% dan menurun lagi pada tahun 2013 yaitu -10,15%.

Sebuah survei terbaru menunjukkan bahwa pelaku usaha yang bekerja di

industri fesyen, semakin merasa tidak puas dengan perannya dalam pekerjaan

pada tahun 2013. Hanya ada sekitar 48 persen dari mereka yang merasa puas,

turun dari tahun lalu yang mencapai 51 persen. Hanya sekitar 14 persen dari 1.300

karyawan yang disurvei merasa sangat puas dengan pekerjaannya. Mereka yang

sangat bahagia, biasanya mereka yang bekerja di industri fashion mewah,

sementara yang terendah di antaranya adalah mereka yang bekerja di label high

street. (sumber: http://www.bisnis-jabar.com/index.php/berita/pekerja-industri-

fashion-ternyata-tidak-bahagia akses pada 23/12/2013 pukul 1:13)

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/11291/4/S_MBS_0907328_Chapter1.pdf · Industri kreatif justru lebih banyak muncul dari kelompok industri kecil menengah,

7

Adiartanti Setyono Putri, 2014 Pengaruh Personal Branding Terhadap Keberhasilan Usaha Clothing Company Peter Says Denim Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lapangan usaha yang termasuk dalam Subsektor fesyen, yang

mengacu pada Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2005

diantaranya:

1. Industri Pakaian Jadi Rajutan

2. Industri Rajutan Kaos Kaki

3. Industri Barang Jadi Rajutan

4. Industri Pakaian Jadi dari Tekstil

5. Industri Pakaian Jadi (konveksi) dan Perlengkapan dari Kulit

6. Industri Pakaian Jadi/Barang Jadi dari Kulit Berbulu dan/ Aksesoris

7. Industri Alas Kaki untuk Keperluan Sehari-hari

8. Industri Sepatu olah raga

9. Industri Sepatu Teknik Lapangan/Keperluan Industri

10. Industri Alas Kaki

Dengan adanya slogan pemerintah untuk mencintai produk dalam negeri

dan rutin mengadakan event nasional untuk mengenalkan produk dalam negeri

tentu saja menguntungkan para pelaku usaha, termasuk para pelaku usaha yang

memproduksi tas lokal. Program pemerintah untuk mengajak masyarakat untuk

mencintai produk dalam negeri berdampak pada peningkatan daya saing produksi

diberbagai daerah di Indonesia, tiap masing-masing daerah menciptakan dan

meningkatkan hasil produksi unggulan agar tidak kalah dengan daerah lain.

Produk unggulan hasil dari pengembangan masing-masing daerah di Jawa Barat

dapat dilihat dari Tabel 1.1 berikut ini :

TABEL 1.2

TABEL POTENSI MASING-MASING DAERAH DI JAWA BARAT

No. Kawasan Kegiatan Utama

1 Bodebekpunjur (Bogor,

Depok, Bekasi, Puncak,

Cianjur)

Pariwisata, industri manufaktur, perikanan,

perdagangan, jasa, pertambangan, agribisnis

dan agrowisata

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/11291/4/S_MBS_0907328_Chapter1.pdf · Industri kreatif justru lebih banyak muncul dari kelompok industri kecil menengah,

8

Adiartanti Setyono Putri, 2014 Pengaruh Personal Branding Terhadap Keberhasilan Usaha Clothing Company Peter Says Denim Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Kawasan Kegiatan Utama

2 Purwasuka (Purwakarta,

Subang, Karawang)

Pertanian, perkebunan, kehutanan,

peternakan, perikanan, bisnis kelautan,

industri pengolahan, pariwisata dan

pertambangan.

3 Sukabumi, dsk Agribisnis, peternakan, pariwisata, dan bisnis

kelautan

4 Ciayumajakuning

(Cirebon, Indramayu,

Majalengka, Kuningan,

Sumedang)

Agribisnis, agroindustri, perikanan,

pertambangan dan pariwisata.

5 Priangan Timur-

Pangandaran

Pertanian, perkebunan, perikanan tangkap,

pariwisata, industri pengolahan,

6 Sukabumi dan sekitarnya Peternakan, pertanian, perkebunan, perikanan

tangkap, pariwisata, industri pengolahan dan

bisnis kelautan, serta pertambangan mineral.

7 Kawasan khusus cekungan

Bandung

pertanian, hortikultura, industri nonpolutif,

industri kreatif, perdagangan, jasa, pariwisata

dan perkebunan, dengan meningkatkan

manajemen pembangunan yang berkarakter

lintas kabupaten/kota

Sumber: LPPD Provinsi Jawa Barat 2012

Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa kawasan Bandung merupakan satu-satnya

kawasan yang mempunyai kegiatan utama berupa industri kreatif selain kegiatan

utama lainnya berupa pertanian, hortikultura, industri nonpolutif, perdagangan,

jasa, pariwisata dan perkebunan. Wisata belanja pakaian kaos, tas, sweater, jaket,

mug, bahkan payung dengan berbagai model dan kualitas yang terjangkau di ibu

kota Jawa Barat. Sudah sejak puluhan tahun lalu kota Bandung menjadi pusat

perbelanjaan bagi masyarakat yang menginginkan hiburan dengan berbelanja

produk-produk fesyen.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/11291/4/S_MBS_0907328_Chapter1.pdf · Industri kreatif justru lebih banyak muncul dari kelompok industri kecil menengah,

9

Adiartanti Setyono Putri, 2014 Pengaruh Personal Branding Terhadap Keberhasilan Usaha Clothing Company Peter Says Denim Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kota Bandung merupakan salah satu kota yang cukup berhasil dalam

menerapkan strategi pengembangan industri kreatif dengan berbagai festival yang

sering diadakan, seperti Kick Fest, BandCloth dan pameran Handy Carft Jawa

Barat. Festival yang digelar satu tahun sekali tersebut mampu menarik sejumlah

turis untuk berkunjung dan melihat potensi industri kreatif yang ada di Bandung.

Brand pengisi stand pada event setahun sekali yang sama-sama bertemakan

clothing yaitu Kickfest dan Bandcloth diselenggarakan di Bandung dan setiap

tahun mengalami kenaikan, seperti yang terlihat pada Gambar 1.2 berikut:

0

50

100

150

200

250

300

2012 2013

Kickfest

BandCloth

Sumber: Pengolahan data sekunder 2013

GAMBAR 1.2

PENINGKATAN PESERTA FESTIVAL CLOTHING DI KOTA

BANDUNG TAHUN 2012-2013

Gambar 1.2 menunjukkan bahwa peserta atau pengisi stand yang ikut

berpartisipasi pada festival yang diselenggarakan di Kota Bandung meningkat dari

tahun 2011 sampai tahun 2013. Pada tahun 2012 jumlah peserta kickfest

berjumlah 150 peserta meningkat pada tahun 2013 menjadi 300 peserta,

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/11291/4/S_MBS_0907328_Chapter1.pdf · Industri kreatif justru lebih banyak muncul dari kelompok industri kecil menengah,

10

Adiartanti Setyono Putri, 2014 Pengaruh Personal Branding Terhadap Keberhasilan Usaha Clothing Company Peter Says Denim Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sedangkan untuk acara Bandcloth pada tahun 2012 berjumlah 220 peserta dan 250

peserta pada tahun 2013.

Selain mengenalkan potensi industri kreatif, pengembangan industri

kreatif yang dilakukan di kota Bandung berdampak juga pada peningkatan jumlah

industri kreatif dan penyerapan tenaga kerja di Bandung sehingga masyarakat

yang berada di kota Bandung mempunyai lapangan pekerjaan.

Tidak seperti industri manufaktur yang berorientasi pada kuantitas

produk, industri kreatif lebih bertumpu pada kualitas sumber daya manusia.

Industri kreatif justru lebih banyak muncul dari kelompok industri kecil

menengah. Sebagai contoh, industri kreatif berupa distro (distribution store)

atau clothing company yang sengaja memproduksi desain produk dalam

jumlah kecil. Hal tersebut lebih memunculkan kesan ekslusive bagi konsumen

sehingga produk distro dan clothing company menjadi layak untuk dibeli dan

bahkan dikoleksi. Distro merupakan distribution store atau distribution outlet

yang berfungsi menerima titipan dari berbagai macam clothing company lokal

yang memproduksi sendiri merknya. Kontribusi industri kreatif, termasuk

pakaian, terhadap perekonomian Bandung terus naik seperti yang terlihat pada

Gambar 1.3 berikut:

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/11291/4/S_MBS_0907328_Chapter1.pdf · Industri kreatif justru lebih banyak muncul dari kelompok industri kecil menengah,

11

Adiartanti Setyono Putri, 2014 Pengaruh Personal Branding Terhadap Keberhasilan Usaha Clothing Company Peter Says Denim Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0.0%

2.0%

4.0%

6.0%

8.0%

10.0%

12.0%

14.0%

16.0%

Tahun

2011

Tahun

2012

Tahun

2013

Kontribusi Nasional

Kontribusi DaerahBandung

Sumber: Laporan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Bandung 2013

GAMBAR 1.3

KONTRIBUSI NILAI TAMBAH (PDB) INDUSTRI KREATIF

BANDUNG DAN NASIONAL 2011-2013

Gambar 1.3 menunjukkan bahwa pada tahun 2011, kontribusi industri

kreatif untuk daerah Bandung sebesar 12,8 persen atau lebih tinggi daripada

nasional sebesar 8,8 persen. Pada tahun 2012, kontribusi industri kreatif di

Bandung meningkat menjadi 14,5 persen dan nasional 7,5 persen. Sedangkan

pada tahun 2013 kontribusi industri kreatif di Bandung meningkat menjadi

15,6 persen dan nasional 7,8 persen. Akan tetapi dengan semakin ketatnya

persaingan dalam bidang fesyen khususnya pakaian mengakibatkan

banyaknya pelaku usaha pakaian yang berada di kota Bandung yang

mengalami kemunduran bahkan menutup usahanya. Berdasarkan pencatatan

Kementrian Perindustrian RI pada tahun 2013 hanya terdapat 18 pakaian jadi

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/11291/4/S_MBS_0907328_Chapter1.pdf · Industri kreatif justru lebih banyak muncul dari kelompok industri kecil menengah,

12

Adiartanti Setyono Putri, 2014 Pengaruh Personal Branding Terhadap Keberhasilan Usaha Clothing Company Peter Says Denim Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dari tekstil yang ada di Kota Bandung. http://kemenperin.go.id/direktori-

perusahaan

Menurut ketua Kreative Independent Clothing Community (KICK) Ade

Andriansyah “Saat ini, industri clothing dan distro Kota Bandung sudah mulai

merambah pasar clothing internasional. Seperti halnya untuk pasar Singapura dan

Malaysia. Namun demikian, jumlah brand yang eksis di sana saat ini masih sangat

sedikit. Padahal pasar di luar negeri sendiri sangat mengakui kualitas produk

distro Kota Bandung”. (Sumber: http://www.klik-galamedia.com/kualitas-distro-

kota-bandung-diakui-dunia akses pada 12/12/2013 pukul 1:45)

Beberapa Clothing Company yang terdapat di Bandung dan memiliki

kualitas yang baik dan style yang banyak diminati oleh kaum muda menurut

majalah Red and White Magazine (edisi 14 januari 2014) dapat dilihat pada Tabel

1.3 berikut:

TABEL 1.3

DAFTAR CLOTHING COMPANY DI BANDUNG

NAMA USAHA ALAMAT TAHUN BERDIRI

DSVN (Dseven) Taman Kopo I Blok O2

Nomor 1 Bandung

2012

High Hype JL.Muararajeun Baru 1

no.11 Bandung

2012

Peter Says Denim Jl.Cibeunying Hegar III

No.9, Bandung 40191

2005

Pot Meets Pop Denim Jalan Bahureksa No.20

Bandung

2008

WADEZIG! JL. Sultan Agung No. 7, 2003

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/11291/4/S_MBS_0907328_Chapter1.pdf · Industri kreatif justru lebih banyak muncul dari kelompok industri kecil menengah,

13

Adiartanti Setyono Putri, 2014 Pengaruh Personal Branding Terhadap Keberhasilan Usaha Clothing Company Peter Says Denim Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

NAMA USAHA ALAMAT TAHUN BERDIRI

Bandung, Indonesia

Sumber: http://redandwhitemag.com/ akses pada 16/1/2014 pukul 3:27

Berdasarkan Tabel 1.3 terdapat lima usaha dalam bidang clothing

company yang kompetitif versi majalah Red and White diantaranya DSeven, High

Hype, Peter Says Denim, Pot Meets Pop Denim dan WADEZIG!. Dari kelima

nama usaha pakaian tersebut, Peter Says Denim, Pop Mets Pop Denim dan

WADEZIG! Telah berdiri lebih dari lima tahun , perbandingan data penjualan

untuk masing-masing usaha pakaian yang telah berdiri lebih dari lima tahun

tersebut bisa dilihat pada Tabel 1.4 berikut:

TABEL 1.4

DATA PENJUALAN CLOTHING COMPANY PADA TAHUN 2012 (UNIT)

No. Nama Usaha 2012

1 Peter Says Denim 191417

2 Pop Mets Pop Denim 113560

3 WADEZIG! 133950

Sumber: Hasil Pengolahan Data Sekunder

Tabel 1.4 menunjukkan bahwa Peter Says Denim memperoleh angka

penjualan lebih besar dibandingkan dengan usaha pakaian Pop Mets Pop Denim

dan WADEZIG!. Peter Says Denim memperoleh angka penjualan sebanyak

191.417 unit sedangkan WADEZIG! memperoleh angka penjualan sebanyak

133.950 unit dan terendah diperoleh Pop Mets Pop Denim yaitu 113.560 unit.

Hambatan yang dialami oleh para pelaku usaha komoditi pakaian di

Bandung yaitu persaingan usaha yang ketat dan menjamurnya usaha serupa

sehingga berdampak pada penurunan jumlah penjualan setiap tahun seperti yang

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/11291/4/S_MBS_0907328_Chapter1.pdf · Industri kreatif justru lebih banyak muncul dari kelompok industri kecil menengah,

14

Adiartanti Setyono Putri, 2014 Pengaruh Personal Branding Terhadap Keberhasilan Usaha Clothing Company Peter Says Denim Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dialami oleh CV. PETER GRUP atau lebih dikenal dengan merk Peter Says

Denim seperti yang terlihat pada Tabel 1.5 berikut:

TABEL 1.5

PENURUNAN PERMINTAAN PRODUK CLOTHING COMPANY

PETER SAYS DENIM TAHUN 2011 (UNIT)

No Jenis

Produk

Tahun 2011

I II III IV

1 Jeans 9821 9792 9754 9711

2 Kaos 10052 10012 9982 9912

3 Kemeja 8321 8257 8059 7897

4 Jaket 7865 7731 7659 7592

5 Topi 7756 7622 7614 7586

6 Tas 6197 6123 6097 5961

7 Aksesoris 5896 5824 5843 5807

Sumber: Hasil Pengolahan Data Sekunder

Tabel 1.5 dapat diketahui bahwa penjualan Peter Say Denim per triwulan

pada tahun 2011 mengalami penurunan, penurunan tertinggi terdapat pada jenis

produk yang dihasilkan berupa kemeja, meskipun ada beberapa jenis produk yang

dihasilkan oleh Peter Say Denim yang tidak terlalu mengalami penurunan drastis

namun secara keseluruhan penjualan Peter Say Denim mengalami penurunan.

Permintaan produk per triwulan pada tahun 2012 juga mengalami penurunan

seperti yang terlihat pada Tabel 1.6 berikut

TABEL 1.6

PENURUNAN PERMINTAAN PRODUK CLOTHING COMPANY

PETER SAYS DENIM TAHUN 2012 (UNIT)

No Nama Usaha Tahun 2012

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/11291/4/S_MBS_0907328_Chapter1.pdf · Industri kreatif justru lebih banyak muncul dari kelompok industri kecil menengah,

15

Adiartanti Setyono Putri, 2014 Pengaruh Personal Branding Terhadap Keberhasilan Usaha Clothing Company Peter Says Denim Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

I II III IV

1 Jeans 9682 9670 9652 9624

2 Kaos 9854 9873 9821 9734

3 Kemeja 7439 7324 7293 7137

4 Jaket 7428 7332 7397 7161

5 Topi 7354 7311 7329 6935

6 Tas 5743 5663 5602 5547

7 Aksesoris 3737 3678 3543 3461

Sumber: Pengolahan Data Sekunder

Tabel 1.6 dapat diketahui bahwa penjualan produk Clothing Company

Peter Say Denim per triwulan pada tahun 2012 di kota Bandung mengalami

penurunan. Penurunan produk yang dihasilkan berupa topi mengalami penurunan

yang lebih tinggi yaitu sebesar 104.75 unit rata-rata penurunan, untuk penurunan

permintaan jeans lebih sedikit dibandingkan dengan produk lain yang dihasilkan

yaitu 14.5 unit, namun secara keseluruhan produk yang dihasilkan Peter Say

Denim berupa jeans, kaos, kemeja, jaket, topi, tas dan aksesoris mengalami

penurunan pada tahun 2012.

Jika hal ini terus dibiarkan bukan tidak mungkin Peter Say Denim pusat

kota Bandung akan mengalami penurunan dan tidak dapat bersaing dengan

pesaingnya. Tentu dengan penurunan tersebut akan berdampak tidak baik bagi

keberhasian usaha Peter Say Denim itu sendiri. Berdasarkan hasil wawancara

dengan pemilik sekaligus pendiri Peter Say Denim yaitu Peter Firmansyah, beliau

menyadari betul bahwa bersaing dikota Bandung dengan usaha yang serupa yakni

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/11291/4/S_MBS_0907328_Chapter1.pdf · Industri kreatif justru lebih banyak muncul dari kelompok industri kecil menengah,

16

Adiartanti Setyono Putri, 2014 Pengaruh Personal Branding Terhadap Keberhasilan Usaha Clothing Company Peter Says Denim Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bergerak pada industri pakaian tidaklah mudah, maka dari itu Peter melakukan

beberapa strategi untuk meningkatkan keberhasilan usahanya yang berasal dari

kepribadiannya sebagi strategi utama yang diakui Peter sebagai karakter yang

berbeda dibandingkan dengan usaha pakaian lainnya. Strategi tersebut

diklasifikasikan sebagai personal branding seperti yang terlihat pada Tabel 1.7

berikut:

TABEL 1.7

STRATEGI PERSONAL BRANDING PETER FIRMANSYAH

No Strategi Aplikasi

1 Penggunaan Media Akun Twitter, Facebook, Web dan surat

elektronik untuk mengirim pesan keluar

negeri online hampir 24 jam

2 Memanfaatkan hobi

pribadi sebagai peluang

usaha

Dengan membentuk grup band Peter Say

Sory dapat memperluas pergaulan antara

sesama musisi terutama band beraliran rock

3 Menguatkan karakter

musik pada produk Peter

Say Denim

Menjadi sponsor band-band rock didalam

dan luar negeri

4 Menjalin komunikasi

yang baik dengan

karyawan

Karyawan yang bekerja pada Peter

memiliki ketertarikan yang sama

dibidang musik,

karyawan diberi kebebasan

dalam menggunakan baju kerja,

sering melakukan diskusi mengenai

desain produk

5 Konsisten dengan tujuan

perusahaan

Tujuan Peter dari awal pendirian

usahanya pada tahun 2008 adalah

menjadikan produk lokal dapat

bersaing dengan produk

mancanegara dan tetap

dipertahankan sampai sekarang

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/11291/4/S_MBS_0907328_Chapter1.pdf · Industri kreatif justru lebih banyak muncul dari kelompok industri kecil menengah,

17

Adiartanti Setyono Putri, 2014 Pengaruh Personal Branding Terhadap Keberhasilan Usaha Clothing Company Peter Says Denim Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Strategi Aplikasi

Mendirikan cabang pembelian online

dan ofline diluar negeri seperti di

Malaysia, USA, Australia dan

Philipina

6 Mengembangkan

Interpersonal Skill

Mampu berkomunikasi dengan

bahasa inggris sehingga

memudahkan Peter untuk menjalin

kerjasama dengan pihak luar negeri

Kemampuan Peter berkomunikasi

dan bergaul dengan kalangan anak

band memudahkannya untuk

memasarkan produk Peter Say

Denim

Usaha sepenuhnya dipimpin

langsung oleh Peter

Sumber: Pengolahan Data Sekunder

Tabel 1.7 merupakan upaya atau strategi utama yang dikembangkan oleh

Peter untuk mempertahankan usahanya dalam bidang industri pakaian. Strategi

yang digunakan berdasarkan pada kemampuan yang berasal dari kepribadian Peter

selaku pemilik Peter Say Denim, Peter menularkan kepribadiannya yang positif

pada sebuah usaha sehingga dapat meningkatkan keberhasilan usahanya.

Kemampuan Peter dalam menjalin komunikasi dan bergaul dapat dimanfaatkan

untuk memperluas kerjasama dan memasarkan produknya. Peter mampu

memposisikan dirinya sebagai pemilik usaha yang memiliki tujuan yang jelas

dalam hal membawa Peter Says Denim agar lebih diterima dan dikenal dikalangan

anak muda.

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/11291/4/S_MBS_0907328_Chapter1.pdf · Industri kreatif justru lebih banyak muncul dari kelompok industri kecil menengah,

18

Adiartanti Setyono Putri, 2014 Pengaruh Personal Branding Terhadap Keberhasilan Usaha Clothing Company Peter Says Denim Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hal yang dilakukan Peter dalam menjalankan usahanya sesuai dengan

pendapat McNally dalam jurnal Wee & Book (2010:52) :

To build a strong personal branding, you need to make a conscious effort

to manage the relationships in your life so that their interactions are

memorable for all the right reasons: because they are a distinctive

reflection of you, because they are relevant to someone else, and because

they are consistent enough that both parties develop a sense of stability

and predictability on which to build future interactions. reasons: because

they are a distinctive reflection of you.

Artinya meurut Peter (Wee & Book, 2010:52) untuk membangun personal

branding yang kuat, Anda perlu berusaha untuk mengelola cara hubungan dengan

orang lain dalam hidupnya, sehingga interaksi tersebut dapat meninggalkan kesan

pada orang lain, karena kesan yang diberikan oleh orang lain terhadap anda

merupakan cerminan dari ciri khas Anda.

Kelemahan yang sering dijumpai pada usaha kecil yang gagal adalah

dalam keorganisasian, keuangan, administrasi, dan pemasaran, dalam hal ini,

pengetahuan penyebab kegagalan tersebut berguna sekali sebagai bahan

pelajaran yang dapat membantu untuk menentukan pilihan dan cara-cara

mengurusnya (Singgih, 1986:2). Untuk mencapai keberhasilan usaha menurut

R.B. Suharta, (2012 :2), ada beberapa faktor yang harus diperhatikan , yang

meliputi: (1) faktor produksi alam, (2) faktor produksi manusia (tenaga

kerja), (3) faktor produksi modal, (4) faktor produksi manajemen (keahlian

pengelola), dan (50) faktor produksi lingkungan (sosial dan budaya).

Menurut Widjaja (1985:247), “Pengolahan sumber daya alam tidak

hanya membutuhkan teknologi dan modal, tetapi sekaligus membutuhkan

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/11291/4/S_MBS_0907328_Chapter1.pdf · Industri kreatif justru lebih banyak muncul dari kelompok industri kecil menengah,

19

Adiartanti Setyono Putri, 2014 Pengaruh Personal Branding Terhadap Keberhasilan Usaha Clothing Company Peter Says Denim Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

manusia yang terampil, mempunyai kemampuan untuk mengatur dan

memimpin.”. untuk memperoleh keuntungan usaha yang maksimum diperlukan

adanya tenaga kerja yang mempunyai pengetahuan, keterampilan, serta sikap

mental positif terhadap kegiatan pengembangan usaha.

Sering dikatakan bahwa usaha di bidang industri kreatif tidak memiliki

umur panjang, dengan berbagai hambatan yang ada, selain modal hambatan

tersebut dipengaruhi juga oleh sistem perekonomian dikelola oleh pemerintah,

apalagi semenjak diberlakukannya ACFTA (Kesepakatan Perdagangan Bebas

ASEAN-China) pada tanggal 1 Januari 2010 yang kini mulai memberikan dampak

negatif terhadap perusahaan di Indonesia terutama perusahaan kecil menengah

termasuk industri pakaian. (sumber: http://politik.kompasiana.com akses pada

4/5/2013 pukul 18:07)

Pengembangan sumber daya manusia atau tenaga kerja yang berhasil

terlihat dari perilaku wirausaha atau pelaku usaha itu sendiri, Peter dalam Suryana

(2001:7) mengungkapkan bahwa ciri-ciri perilaku kewirausahaan adalah sebagai

berikut:

1. Kepribadian, aspek ini bisa diamati dari segi kreativitas, disiplin diri,

kepercayaan diri, keberanian dalam menghadapi resiko, dorongan dan

kemampuan yang kuat.

2. Kemampuan hubungan, operasionalnya dapat dilihat dari indicator

komunikasi dan hubungan antar personal, kepemimpinan dan

manajemen.

3. Pemasaran, meliputi kemampuan dalam menentukan produk dan

harga, periklanan dan promosi.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/11291/4/S_MBS_0907328_Chapter1.pdf · Industri kreatif justru lebih banyak muncul dari kelompok industri kecil menengah,

20

Adiartanti Setyono Putri, 2014 Pengaruh Personal Branding Terhadap Keberhasilan Usaha Clothing Company Peter Says Denim Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kemampuan dalam menjalin komunikasi yang baik kepada mitra bisnis,

memiliki spesialisasi dan kemampuan memimpin karyawan merupakan bagian

dari personal branding yang dapat menunjang keberhasilan suatu usaha (Peter,

24:2002).

Menurut Hansen (2007 : 13), “ Dalam kehidupan, seperti dalam bisnis,

branding lebih efektif, kuat dan berkelanjutan daripada penjualan dan pemasaran

dan cara yang efektif untuk menghilangkan pesaing.” Hansen (2007:13) juga

mengatakan bahwa, “Sukses Personal Branding memerlukan persepsi secara

efektif mengelola dan mengendalikan dan mempengaruhi bagaimana pandangan

orang lain terutama pelanggan.”

Untuk mencapai keberhasilan sebuah usaha para wirausaha harus memiliki

ciri-ciri perilaku kewirausahaan yakni kepribadian dan kemampuan hubungan

yang baik, salah satunya dalah dengan memperbaiki personal branding yang

dimiliki, personal branding adalah suatu persepsi atau emosi yang dipertahankan

oleh orang lain, dimana menunjukkan nilai- nilai, kemampuan dan perbuatan yang

diasosiasikan orang lain kepada diri seseorang (Romy Hidayat, 2012:18).

Personal branding merupakan sebuah gambaran mengenai diri sendiri yang

diinginkan dalam semua kegiatan yang dilakukan. Dengan personal branding

yang kuat usaha yang kita lakukan akan jauh diatas kompetitor lain dalam usaha

sehingga berbeda dan mempunyai ciri khas.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/11291/4/S_MBS_0907328_Chapter1.pdf · Industri kreatif justru lebih banyak muncul dari kelompok industri kecil menengah,

21

Adiartanti Setyono Putri, 2014 Pengaruh Personal Branding Terhadap Keberhasilan Usaha Clothing Company Peter Says Denim Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan uraian permasalahan yang telah dikemukakan maka dirasa

perlu dilakukan penelitian mengenai “Pengaruh Personal Branding Terhadap

Keberhasilan Usaha Clothing Company Peter Says Denim”

1.2 Identifikasi Masalah

Melihat dari fenomena yang telah diuraikan diatas, bidang industri kreatif

berpotensi untuk memiliki banyak pesaing, sehingga para pelaku usaha industri

kreatif harus memiliki berbagai cara untuk menjaga eksistensi usahanya dengan

upaya mengembangkan potensi diri salah satunya dengan meningkatkan Personal

Branding.

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut dapat diidentifikasikan ke

dalam tema sentral sebagai berikut.

Persaingan usaha pada saat ini semakin kuat, hal tersebut berdampak pula

pada persaingan industri kreatif terutama pada bidang fesyen. Pesaingan

usaha pada bidang usaha pakaian terlihat pada perbandingan angka

penjualan antara clothing company Peter Says Denim dengan

kompetitornya, meski pada tahun 2012 penjualan clothing company Peter

Says Denim bukan pada posisi terendah jika dibandingkan dengan

kompetitor lain, tetapi pada tahun 2013 clothing company Peter Says

Denim mengalami penurunan penjualan pada setiap produk yang

dihasilkannya. Untuk mengantisipasi penurunan penjualan pada penjualan

produk berikutnya, maka Peter Firmansyah selaku pemilik usaha clothing

company Peter Says Denim melakukan upaya dengan mengembangkan

potensi diri untuk meningkatkan keberhasilan usahanya.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang telah diuraikan pada latar belakang penelitian,

maka rumusan masalah untuk penelitian ini yaitu:

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/11291/4/S_MBS_0907328_Chapter1.pdf · Industri kreatif justru lebih banyak muncul dari kelompok industri kecil menengah,

22

Adiartanti Setyono Putri, 2014 Pengaruh Personal Branding Terhadap Keberhasilan Usaha Clothing Company Peter Says Denim Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Bagaimana gambaran Personal Branding pada clothing company Peter Says

Denim di kota Bandung

2. Bagaimana keberhasilan usaha industri kreatif pada clothing company Peter

Says Denim di kota Bandung

3. Bagaimana pengaruh personal branding terhadap keberhasilan usaha pada

clothing company Peter Says Denim di kota Bandung

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan dari penelitian ini yaitu untuk

memperoleh temuan mengenai:

1. Gambaran personal branding

2. Keberhasilan usaha clothing company Peter Says Denim di Kota Bandung

3. Pengaruh personal branding terhadap keberhasilan usaha clothing company

Peter Says Denim di Kota Bandung

1.5 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan

baik secara teoritik maupun praktis sebagai berikut:

1. Kegunaan Teoritik

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan yaitu bagi

perkembangan ilmu ekonomi, khususnya pada bidang kewirausahaan

mengenai masalah yang berkaitan dengan personal branding dan

keberhasilan usaha industri kreatif yang ada di Bandung.

Page 23: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/11291/4/S_MBS_0907328_Chapter1.pdf · Industri kreatif justru lebih banyak muncul dari kelompok industri kecil menengah,

23

Adiartanti Setyono Putri, 2014 Pengaruh Personal Branding Terhadap Keberhasilan Usaha Clothing Company Peter Says Denim Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Kegunaan Praktis

1) Bagi Clothing Company Peter Says Denim

Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi para pelaku usaha

industri kreatif terutama untuk Peter Says Denim, dan meningkatkan

kualitas usahanya.

2) Bagi Penulis

Hasil dari penelitian ini dapat menambah pengetahuan mengenai

kewirausahaan khususnya mengenai pengembangan personal branding

dan keberhasilan clothing company Peter Says Denim di Bandung.