19
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberdayaan masyarakat merupakan sebuah konsep pembangunan ekonomi yang merangkum nilai-nilai sosial. Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Dengan kata lain, pemberdayaan adalah memampukan dan memandirikan masyarakat. Upaya pemberdayaan masyarakat dapat dilihat dari tiga sisi, yaitu: Pertama, menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang. Kedua, memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat. Ketiga, memberdayakan mengandung pula arti melindungi (Mardikanto, 2017:43). Salah satu sumber daya alam hayati di Indonesia terletak dibidang perikanan. Perikanan merupakan salah satu sumber pendapatan nasional dan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia. Definisi perikanan menurut Undang-Undang No. 31 Tahun 2004 tentang perikanan pasal 1 ayat (1), dijelaskan bahwa perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya mulai dari pra produksi, produksi, dan pengolahan sampai dengan pemasaran yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan. Sektor perikanan seharusnya menjadi andalan dalam pembangunan Indonesia, namun selama ini kurang mendapatkan perhatian sehingga kontribusi dan pemanfaatannya masih kecil.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41818/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberdayaan masyarakat merupakan sebuah konsep pembangunan ekonomi yang

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41818/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberdayaan masyarakat merupakan sebuah konsep pembangunan ekonomi yang

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemberdayaan masyarakat merupakan sebuah konsep pembangunan

ekonomi yang merangkum nilai-nilai sosial. Pemberdayaan masyarakat adalah

upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam

kondisi tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan

keterbelakangan. Dengan kata lain, pemberdayaan adalah memampukan dan

memandirikan masyarakat. Upaya pemberdayaan masyarakat dapat dilihat dari

tiga sisi, yaitu: Pertama, menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan

potensi masyarakat berkembang. Kedua, memperkuat potensi atau daya yang

dimiliki masyarakat. Ketiga, memberdayakan mengandung pula arti melindungi

(Mardikanto, 2017:43).

Salah satu sumber daya alam hayati di Indonesia terletak dibidang

perikanan. Perikanan merupakan salah satu sumber pendapatan nasional dan

lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia. Definisi perikanan menurut

Undang-Undang No. 31 Tahun 2004 tentang perikanan pasal 1 ayat (1), dijelaskan

bahwa perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan

dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya mulai dari pra produksi,

produksi, dan pengolahan sampai dengan pemasaran yang dilaksanakan dalam

suatu sistem bisnis perikanan. Sektor perikanan seharusnya menjadi andalan

dalam pembangunan Indonesia, namun selama ini kurang mendapatkan perhatian

sehingga kontribusi dan pemanfaatannya masih kecil.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41818/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberdayaan masyarakat merupakan sebuah konsep pembangunan ekonomi yang

2

Kabupaten Tulungagung mempunyai potensi sumber daya perikanan

berupa perairan laut, payau, perairan umum, dan budidaya ikan air tawar.

Kegiatan usaha perikanan dalam memanfaatkan potensi tersebut meliputi cabang-

cabang usaha tangkap laut dan perairan umum, budidaya udang di tambak,

budidaya ikan konsumsi, ikan hias air tawar di kolam pasangan atau kolam tanah

yang berupa pekarangan dan sawah. Kabupaten Tulungagung membuat kebijakan

perikanan diarahkan pada pembangunan perikanan rakyat pedesaan sehingga

harapan dapat meningkatkan serta mengangkat tingkat kehidupan pembudidaya

ikan dan nelayan ke arah yang lebih baik.

Upaya untuk mencapai tujuan agar lebih terarah maka kebijakan yang

ditempuh sebagai pelaksanaan operasional pembangunan perikanan adalah dititik

beratkan kepada peningkatan produksi dan produktivitas serta usaha perikanan

yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan pembudidaya ikan dan nelayan

melalui ekstensifikasi, intensifikasi dan rehabilitasi dengan produk orientasi pasar,

pembinaan mutu, dan pemilihan komoditas perikanan yang digemari.

Pembangunan sektor perikanan di Kabupaten Tulungagung berdasarkan rencana

operasional untuk meningkatkan produksi perikanan. Hal tersebut didasarkan pada

potensi sumber daya hayati perikanan yang ada, tenaga kerja yang cukup tersedia,

kebutuhan konsumsi penduduk, sehingga pada akhirnya diharapkan dapat

meningkatkan produksi pada masing-masing cabang usaha perikanan.

Salah satu pola pengembangan perikanan yang dilaksanakan oleh Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulungagung adalah dengan pembentukan

Kelompok Pembudidaya Ikan (POKDAKAN) pada tiap-tiap kecamatan, guna

lebih mengefektivitaskan kegiatan pembinaan dan penyuluhan oleh Dinas

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41818/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberdayaan masyarakat merupakan sebuah konsep pembangunan ekonomi yang

3

Perikanan. Hal ini di buktikan dengan perkembangan yang signifikan dari

kegiatan usaha budidaya perikanan yang dilakukan oleh anggota kelompok, mulai

dari tingkat produksi, manajemen usaha budidaya, dan pemasaran. Perkembangan

budidaya ikan air tawar di Kabupaten Tulungagung dikelompokkan menjadi dua

usaha yaitu budidaya ikan hias dan budidaya ikan konsumsi.

Kabupaten Tulungagung terdiri dari 19 kecamatan dengan total penduduk

sebanyak 1.026.101 orang (https://tulungagungkab.bps.go.id). Jumlah

pembudidaya ikan hias di Kabupaten Tulungagung sebanyak 3.396 orang yang

terpusat di Kecamatan Sumbergempol, Kedungwaru, Boyolangu, dan

Tulungagung. Sedangkan jumlah pembudidaya ikan konsumsi sebanyak 12.220

orang yang tersebar di 12 kecamatan yaitu Kecamatan Ngunut, Rejotangan,

Sumbergempol, Kedungwaru, Ngantru, Tulungagung, Pakel, Kalidawir,

Karangrejo, Gondang, dan Kauman.

Persentase pembudidaya ikan hias sebanyak 0,33% dan pembudidaya ikan

konsumsi sebanyak 1,19%. Jadi jumlah persentase pembudidaya ikan sebanyak

1,52% dari jumlah penduduk di Kabupaten Tulungagung

(http://dkp.tulungagung.go.id). Ikan hias dari Kabupaten Tulungagung yang

dijadikan sebagai maskot yaitu hias mas koki jenis strain dan tosa. Pemasaran

ikan hias dari Kabupaten Tulungagung meliputi Jakarta, Bali, Bandung,

Yogyakarta, Tegal, Semarang, Surabaya, Purwokerto, Sumatera, dan Sulawesi.

Sedangkan untuk ekspor ikan hias telah menjalin kerja sama dengan eksportir dari

Bali dan Jakarta.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41818/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberdayaan masyarakat merupakan sebuah konsep pembangunan ekonomi yang

4

Perkembangan budidaya ikan hias di Desa Boyolangu semakin meningkat.

Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya masyarakat yang melakukan budidaya

ikan hias dan menambah luas kolam budidaya. Menurut Mispani yang merupakan

pendiri sekaligus pengurus Kelompok Tirta Kencana Agung, pada awalnya

pembudidaya kesulitan untuk mencari pedagang untuk menjual hasil budidaya

ikan hias. Masyarakat cenderung menjual hasil budidaya dengan harga yang

murah yang cenderung tidak stabil. Sehingga ada beberapa masyarakat ingin

membentuk kelompok guna memudahkan pembudidaya ikan untuk menjual hasil

budidaya ikan hias. Dengan bertambah banyaknya jumlah pembudidaya ikan,

maka dirasakan perlu membentuk suatu wadah atau kelompok. Ide pembentukan

kelompok berasal dari Yogi Ristiawan, Mujianto, Heri Susanto, dan Mispani.

Mereka mengajak masyarakat yang membudidaya ikan hias untuk membentuk

sebuah kelompok, lalu dibentuklah kelompok sebagai wadah bagi para

pembudidaya ikan yang di beri nama Kelompok Pembudidaya Ikan “TIRTA

KENCANA AGUNG”.

Masyarakat Desa Boyolangu menekuni budidaya ikan berawal dari krisis

moneter yang terjadi di Indonesia tahun 1998. Harga-harga kebutuhan semakin

meningkat, susah mendapat lapangan pekerjaan, dan maraknya pemutusan

hubungan kerja. Berawal dari situlah masyarakat mulai mempunyai inisiatif untuk

melakukan usaha. Masyarakat memilih budidaya ikan karena di desa mempunyai

lahan dan sumber daya air yang melimpah. Mereka melakukan budidaya secara

otodidak. Melihat peluang tersebut banyak masyarakat yang ikut menekuni

budidaya ikan. Awal pembentukannya kelompok ini terdiri dari 17 anggota.

Pembentukan kelompok ini di hadiri oleh pihak desa dan Petugas Penyuluh

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41818/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberdayaan masyarakat merupakan sebuah konsep pembangunan ekonomi yang

5

Lapang (PPL) dari Dinas Perikanan Kabupaten Tulungagung. Masyarakat

membentuk kelompok budidaya sebagai wadah memberdayakan diri dengan

memanfaatkan potensi dan kekuatan masyarakat untuk menjalankan usaha

sehingga perekonomian masyarakat meningkat. Sebelumnya penghasilan

masyarakat dari pertanian dan kuli bangunan, tetapi penghasilannya kurang

memadai. Lalu mereka beralih pekerjaan menjadi pembudidaya ikan karena

penghasilannya lebih besar dari bertani. Komitmen anggota kelompok sangat

menentukan dalam pengembangan usaha perikanan. Solidaritas antar anggota

terjalin dengan baik. Jenis ikan mas koki yang dikembangbiakkan antara lain

Oranda, Ryuki, dan Demekin.

Sumber dana atau modal Kelompok Tirta Kencana Agung berasal dari

internal dan eksternal. Modal internal berasal dari simpanan pokok yang

dibayarkan pada awal menjadi anggota dan simpanan wajib yang dibayarkan

setiap bulan. Sedangkan modal eksternal berasal dari pinjaman bank melalui

KKPE (Kredit Ketahanan Pangan dan Energi) Bank BRI, dan bantuan peralatan

dari Dinas Perikanan Tulungagung berupa beralatan budidaya, mesin pembuatan

bakan, dan kendaraan. Modal-modal tersebut digunakan untuk memenuhi

kebutuhan yang diperlukan dalam kelompok. Sehingga modal tersebut terus

berputar dan pembangunan kelompok secara berkelanjutan.

Usia para anggota Kelompok Tirta Kencana Agung mulai dari 26 tahun

sampai 56 tahun, dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda yaitu,

tamatan SMP, SMA, dan Sarjana. Kelompok Tirta Kencana Agung sudah dua kali

ganti kepengurusan. Pengurusan Pertama, kelompok lebih berfokus pada

mengajak masyarakat untuk budidaya, mengubah pemikiran masyarakat akan

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41818/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberdayaan masyarakat merupakan sebuah konsep pembangunan ekonomi yang

6

pentingnya berwirausaha, dan tidak selamanya masyarakat bekerja diluar.

Budidaya lebih menguntungkan karena hanya memerlukan waktu selama 4 jam

perhari dengan jam kerja sedikit dan hasilnya pun cukup baik. Masyarakat bisa

memanfaatkan lahan yang kurang produktif untuk dijadikan kolam budidaya.

Budidaya ikan juga bisa disampingi dengan usaha lainnya seperti beternak

kambing, ayam, dan membuka toko. Kedua, meningkatkan kualitas dan kuantitas

hasil budidaya ikan hias.

Kelompok Tirta Kencana Agung dalam upaya meningkatkan kemampuan

anggotanya melalui pelatihan serta mengirimkan beberapa perwakilan untuk

mengikuti pelatihan-pelatihan budidaya. Setelah mereka mengikuti pelatihan lalu

mereka menjelaskan pelatihan yang didapatkan kepada anggota yang lain. Selain

itu kelompok ini bekerja sama dengan penyuluh perikanan untuk mendapat

pengetahuan tentang budidaya yang baik guna untuk meningkatkan kualitas hasil

budidaya. Penyuluh perikanan membantu masyarakat dalam meningkatkan

pengetahuan masyarakat tentang budidaya yang baik, pembudidaya selalu

konsultasi kepada penyuluh perikanan terkait dengan masalah-masalah yang

terjadi saat budidaya. Penyuluh perikanan memberikan informasi-informasi bila

ada seminar atau pelatihan-pelatihan tentang budidaya perikanan. Penyuluh

menjadi jembatan antara pembudidaya dengan Dinas Perikanan.

Kelompok Tirta Kencana Agung mengadakan rapat rutin setiap awal bulan

untuk mengevaluasi kegiatan budidaya serta menyampaikan permasalahan-

permasalahan dari para anggota untuk mencari solusinya. Pertemuan rutin tersebut

dihadiri oleh penyuluh lapang perikanan untuk membantu masalah menyelesaikan

masalah budidaya anggota kelompok. Pemasaran hasil budidaya meliputi

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41818/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberdayaan masyarakat merupakan sebuah konsep pembangunan ekonomi yang

7

penggemar ikan hias yang datang langsung dari luar daerah, pedagang/pengepul,

dan online atau website. Dengan adanya kelompok ini masyarakat menjadi

berdaya dari segi pengetahuan, keterampilan, dan ekonomi. Selain itu juga rasa

kekerabatan dan gotong royong antar anggota begitu dekat.

Berdasarkan fenomena yang telah dipaparkan diatas peneliti tertarik untuk

mengkaji lebih dalam terkait dengan “Pemberdayaan Masyarakat Melalui

Kelompok Pembudidaya Ikan (POKDAKAN) Tirta Kencana Agung” yang ada di

Desa Boyolangu Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalahnya adalah:

Bagaimana pemberdayaan masyarakat melalui Kelompok Pembudidaya Ikan

(POKDAKAN) Tirta Kencana Agung di Desa Boyolangu Kabupaten

Tulungagung?

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui bagaimana pemberdayaan masyarakat melalui

Kelompok Pembudidaya Ikan (POKDAKAN) Tirta Kencana Agung di Desa

Boyolangu Kabupaten Tulungagung.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang kami lakukan mengenai bagaimana

pemberdayaan masyarakat Kelompok Pembudidaya Ikan Tirta Kencana Agung di

Desa Boyolangu Kabupaten Tulungagung diantaranya dapat kami kelompokkan

ke dalam dua kategori yaitu:

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41818/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberdayaan masyarakat merupakan sebuah konsep pembangunan ekonomi yang

8

1.4.1 Manfaat Teoritis

Manfaat teoritisnya adalah diharapkan dijadikan salah satu referensi atau

informasi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan lebih khususnya tentang

pemberdayaan masyarakat yang ada hubungannya dengan program studi

Sosiologi.

1.4.2 Manfaat Praktis

a. Bagi kelompok pembudidaya ikan Tirta Kencana Agung, sebagai saran untuk

mengembangkan dan meningkatkan usaha budidaya guna meningkatkan

pendapatan mereka.

b. Bagi peneliti dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam

melakukan penelitian serta membandingkan dengan teori yang telah didapat

peneliti di bangku kuliah.

c. Menjadi sumber informasi bagi berbagai pihak yang memerlukan hasil

penelitian tentang pemberdayaan masyarakat melalui kelompok pembudidaya

ikan hias khususnya di wilayah Kabupaten Tulungagung.

d. Bagi para pembaca dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan,

khususnya mengenai pemberdayaan masyarakat melalui kelompok

pembudidaya ikan.

1.5 Definisi Konseptual

Definisi konseptual merupakan definisi dari apa yang perlu dianalisis

dan memberikan pengertian yang jelas dari istilah supaya tidak terjadi

pemahaman yang salah dalam memahami judul. Penelitian akan memberikan

penjelasan definisi kenseptual terhadap variable-variabel yang terdapat pada

penelitian sebagai berikut:

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41818/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberdayaan masyarakat merupakan sebuah konsep pembangunan ekonomi yang

9

1.5.1 Pemberdayaan Masyarakat

Subejo dan Supriyanto (2004), pemberdayaan masyarakat adalah upaya

yang disengaja untuk memfasilitasi masyarakat lokal dalam merencanakan,

memutuskan, dan mengelola sumber daya lokal yang dimiliki melalui collective

action dan networking sehingga pada akhirnya mereka memiliki kamampuan dan

kemandirian secara ekonomi, ekologi, dan sosial. Pengertian yang lebih luas,

pemberdayaan masyarakat merupakan proses untuk memfasilitasi dan mendorong

masyarakat agar mampu menempatkan diri secara proporsional dan menjadi

pelaku utama dalam memanfaatkan lingkungan strategisnya untuk mencapai

sesuatu keberlanjutan dalam jangka panjang (Subejo dan Suprianto dalam

Mardikanto, 2017:45).

1.5.2 Kelompok Pembudidaya Ikan (POKDAKAN)

Kelompok Pembudidaya Ikan (POKDAKAN) adalah kumpulan

pembudidaya ikan yang terorganisir, terbentuk dan tumbuh atas dasar adanya

kepentingan bersama dengan rasa saling percaya, keserasian, keakraban untuk

bekerja sama dalam memanfaatkan sumber daya, mengembangkan usaha, dan

dana untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya (Kementerian Kelautan dan

Perikanan RI).

1.6 Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Data yang diperoleh

melalui penelitian ini adalah data empiris (teramati) yang mempunyai kreteria

tertentu yaitu valid. Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan

secara sistematis dengan metode yang tepat sesuai dengan masalah yang dihadapi.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41818/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberdayaan masyarakat merupakan sebuah konsep pembangunan ekonomi yang

10

1.6.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif naturalistik. Pendekatan

kualitatif naturalistik dipilih karena obyek yang diteliti langsung dalam latar yang

wajar dan bertujuan untuk mengkaji, memahami, dan menjelaskan secara lebih

mendalam tentang pemberdayaan masyarakat yang ada di kelompok pembudidaya

ikan Tirta Kencana Agung.

Penelitian kualitatif berlandaskan pada filsafat postpositivisme yang

digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah dimana peneliti

adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara

triangulasi, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih

menekankan makna dari pada generalisasi (Sugiyono, 2014:9).

1.6.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research).

Penelitian lapangan yaitu penelitian kualitatif dimana peneliti mengamati dan

berpartisipasi secara langsung dalam penelitian skala sosial kecil dan mengamati

budaya setempat. Dalam penelitian lapangan, peneliti secara individu berbicara

dan mengamati secara langsung orang-orang yang sedang ditelitinya. Melalui

interaksi selama beberapa bulan atau tahun mempelajari tetang mereka, sejarah

hidup mereka, kebiasaan mereka, harapan, ketakutan, dan mimpi mereka.

Menurut Suryasubrata penelitian lapangan bertujuan mempelajari secara

intensif latar belakang, keadaan sekarang dan interaksi lingkungan suatu unit

sosial, individu, kelompok, lembaga dan masyarakat (Suryasubrata, 1998:22).

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41818/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberdayaan masyarakat merupakan sebuah konsep pembangunan ekonomi yang

11

1.6.3 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RW 02 Desa Boyolangu Kecamatan

Boyolangu Kabupaten Tulungagung. Lokasi penelitian ini dipilih sebagai tempat

penelitian didasarkan atas pertimbangan sebagai berikut:

a. Kelompok pembudidaya ikan Tirta Kencana Agung merupakan salah satu

kelompok pembudidaya ikan hias yang berprestasi di Kabupaten

Tulungagung.

b. Bidang penelitian yang akan dikaji terkait dengan Jurusan Sosiologi mengenai

pemberdayaan masyarakat melalui kelompok pembudidaya ikan.

POKDAKAN Tirta Kencana Agung telah melakukan usaha-usaha

pemberdayaan, sehingga tempat tersebut tepat untuk dijadikan tempat

penelitian.

1.6.4 Teknik Penentuan Subyek Penelitian

Subyek penelitian yang digunakan dipilih berdasarkan purposive

sampling, yakni pengambilan sumber data menggunakan pertimbangan tertentu.

Pertimbangan ini adalah orang yang dianggap paling tahu tentang informasi yang

diperlukan, sehingga memudahkan peneliti untuk mencari informasi. Peneliti

menentukan sendiri mengenai siapa-siapa yang memenuhi persyaratan untuk

dimaksud tentu juga populasinya agar benar-benar bisa mendapatkan sampel yang

sesuai dengan persyaratan atau tujuan peneliti sehingga mendapat atau

memperoleh data yang akurat (Sugiyono, 2014: 85).

Kreteria subyek penelitian yang dipilih sesuai dengan tujuan penelitian

yaitu: individu yang mengetahui proses pemberdayaan dari awal pembentukan

kelompok hingga saat ini. Oleh karena itu yang dipandang layak dijadikan subyek

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41818/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberdayaan masyarakat merupakan sebuah konsep pembangunan ekonomi yang

12

penelitian adalah pembina yaitu Petugas Penyuluh Lapang (PPL), ketua

kelompok, wakil kelompok, bendahara, dan anggota.

1.6.5 Sumber Data

Data dalam penelitian ini berarti informasi atau fakta yang diperoleh

melalui pengamatan atau penilaian di lapangan yang bisa dianalisis dalam rangka

memahami sebuah fenomena atau untuk mendukung sebuah teori. Adapun data

yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data yang sesuai dengan fokus

penelitian yaitu data dari pihak kelompok pembudidaya ikan Tirta Kencana

Agung.

Jenis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini dapat dibedakan

menjadi dua macam, yaitu:

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti

secara langsung sumber datanya (sumber pertama) (Sugiono, 2009:225). Data

primer diperoleh peneliti dari hasil wawancara mendalam dengan informan

kunci yang sudah dipilih secara purposive sampling. Dalam penelitian ini data

primer diperoleh peneliti dari hasil wawancara mendalam dengan pembina,

ketua kelompok, wakil kelompok, bendahara, dan anggota kelompok Tirta

Kencana Agung.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh

peneliti dari berbagai sumber yang telah ada atau bisa dikatakan bahwa data

sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber yang tidak langsung

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41818/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberdayaan masyarakat merupakan sebuah konsep pembangunan ekonomi yang

13

memberikan data kepada pengumpul data, misalkan lewat orang lain atau

lewat dokumen.

Dalam penelitian ini data digali dan diperoleh melalui dokumen-

dokumen, rekaman-rekaman, dan foto yang berhubungan dengan proses

pemberdayaan yang ada di kelompok pembudidaya ikan Tirta Kencana

Agung.

1.6.6 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk

memperoleh data (Tanzeh dan Suyitno, 2006:30). Tanpa teknik pengumpulan data

maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang

telah ditetapkan. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini bertujuan

untuk mendapatkan data dengan kredibilitas tinggi dilakukan berdasarkan cara

memperoleh datanya.

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan 3 teknik. Tiga

teknik tersebut sesuai dengan yang ditawarkan oleh Bogdan dan Biklen, yaitu:

observasi partisipan, wawancara mendalam dan dokumentasi. Peneliti akan

memaparkan secara jelas dari ketiga teknik pengumpulan data tersebut sebagai

berikut:

a. Observasi Partisipatif

Observasi Partisipatif merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan jalan pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis,

objektif, dan rasional mengenai beberapa fenomena, baik dalam situasi yang

sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu

(Zainal Arifin, 2011:231).

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41818/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberdayaan masyarakat merupakan sebuah konsep pembangunan ekonomi yang

14

Alasan peneliti menggunakan metode observasi partisipatif adalah

untuk memperoleh informasi atau data tentang kondisi yang sebenarnya secara

lengkap, mendalam, dan terperinci. Peneliti ikut serta dalam kegiatan

kelompok pembudidaya ikan Tirta Kencana Agung. Observasi dilakukan

untuk mengamati pemberdayaan masyarakat melalui kelompok pembudidaya

ikan hias Tirta Kencana Agung dalam kegiatannya. Peneliti dalam melakukan

observasi partisipatif menggunakan panduan observasi, perekam gambar

(kamera foto) dan catatan lapangan (field notes) sebagai dokumentasi yang

digunakan untuk mengabadikan beberapa momen yang relevan dengan fokus

penelitian. Dengan observasi partisipan ini, maka data yang diperolah peneliti

akan lebih lengkap, akurat, tajam dan sampai mengetahui pada tingkat makna

dari setiap perilaku yang nampak.

b. Wawancara Mendalam

Wawancara mendalam adalah suatu teknik pengumpulan data yang

digali dari sumber data yang langsung melalui percakapan atau tanya jawab

terbuka untuk memperoleh data atau informasi secara holistic dan jelas dari

informan dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang sudah disiapkan

oleh peneliti (Rulam Ahmadi, 2005:71).

Wawancara mendalam merupakan proses interaksi antara

pewawancara dan informan. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini

adalah wawancara terstruktur yaitu pertanyaan-pertanyaannya sudah

ditetapkan sebelumnya oleh pewawancara. Pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan bersifat terbuka untuk memunculkan pandangan informan.

Wawancara dilakukan kepada pembina, pengurus, dan anggota kelompok

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41818/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberdayaan masyarakat merupakan sebuah konsep pembangunan ekonomi yang

15

untuk menggali data secara lengkap tentang pemberdayaan masyarakat

melalui kelompok pembudidaya ikan Tirta Kencana Agung.

c. Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-barang

tertulis (Arikunto, 2006:158). Dengan teknik dokumentasi, peneliti dapat

memperoleh informasi bukan dari orang sebagai narasumber, tetapi mereka

memperoleh informasi dari macam-macam sumber tertulis atau dari dokumen

yang ada. Dokumentasi merupakan salah satu yang dapat dilakukan untuk

mendapatkan gambaran dari sudut informan melalui suatu media tertulis dan

dokumen lainnya yang ditulis atau dibuat langsung oleh informan yang

bersangkutan (Herdiansyah, 2011:34).

Dokumentasi yang dibutuhkan terkait penelitian pemberdayaan

masyarakat melalui kelompok pembudidaya ikan Tirta Kencana Agung adalah

dokumen arsip tertulis dan foto yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan

yang ada dikelompok. Dokumen foto yang diperoleh antara lain lokasi

budidaya ikan hias di Desa Boyolangu, pertemuan rutin bulanan, kunjungan

dari Dinas Kelautan dan Perikanan, pelatihan anggota, studi banding ke

kelompok lain, kontes ikan, piagam penghargaan, pembibitan benih,

pembesaran ikan, pemanenan hasil budidaya, proses pembuatan pakan, bakti

sosial, dan video kelompok Tirta Kencana Agung diliput media nasional

1.6.7 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah rangkaian kegiatan penelaahan, pengelompokan,

sistematisasi, penafsiran dan verifikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai

sosial, akademis dan ilmiah (Suprayogo, 2003:191).

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41818/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberdayaan masyarakat merupakan sebuah konsep pembangunan ekonomi yang

16

Menurut Miles dan Huberman (Zainal Arifin, 2011:172), mengemukakan

tahap kegiatan dalam menganalisis data kualitatif yaitu reduksi data (data

reduction), penyajian data (data display), dan menarik kesimpulan/verifikasi

(conclusion drawing). Adapun langkah-langkah analisis data adalah:

a. Reduksi Data

Reduksi data merupakan bentuk analisis yang menajamkan,

mengarahkan dan membuang yang tidak perlu. Kegiatan yang dilakukan pada

tahap ini adalah mengidentifikasi data, kemudian diklasifikasikan menjadi

beberapa kategori (Tanzeh, 2009:67).

Data yang sudah diperoleh disederhanakan dan diseleksi relevansinya

dengan masalah penelitian, sedangkan data yang tidak diperlukan dibuang.

Proses ini berlanjut sampai proses pengumpulan data dilapangan berakhir,

bahkan pada saat pembuatan laporan sehingga tersusun secara lengkap.

b. Penyajian Data

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengorganisasikan

data yang sudah direduksi. Data tersebut mula-mula disajikan terpisah antara

satu tahap dengan tahap yang lain, tetapi setelah kategori terakhir direduksi,

maka keseluruhan data dirangkum dan disajikan secara terpadu. Dengan

melihat penyajian data, maka dapat dipahami apa yang sedang terjadi dan apa

yang harus dilakukan. Display data ialah menyajikan data dalam bentuk

matriks, chart atau grafik, dan sebagainya dengan demikian peneliti dapat

menguasai data dan tidak terbenam dengan setumpuk data.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41818/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberdayaan masyarakat merupakan sebuah konsep pembangunan ekonomi yang

17

c. Menarik Kesimpulan

Kesimpulan/verifikasi adalah tahap akhir rangkaian analisis data

kualitatif. Proses penarikan kesimpulan dilakukan pengukuran sebab akibat,

menentukan kategori-kategori hasil penelitian. Kesimpulan ini sebaiknya

menjadi jawaban dari rumusan penelitian.

1.6.8 Pengecekan Keabsahan Data

Setiap penelitian membutuhkan adanya standar untuk melihat derajat

kepercayaan atau kebenaran terhadap hasil penelitian tersebut. Dalam penelitian

kualitatif, standar tersebut sering disebut dengan keabsahan data. Pengecekan

keabsahan data merupakan suatu langkah untuk mengurangi kesalahan dalam

proses memperoleh data penelitian yang tentunya berefek kepada kevalidan hasil

akhir suatu penelitian. Pengecekan keabsahan data ini dilakukan oleh peneliti

bertujuan untuk menghasilkan data yang dapat dipertanggung jawabkan dan

dipercaya secara ilmiah.

Data penelitian yang diperoleh dari lokasi penelitian di Desa Boyolangu

Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung bisa memperoleh keabsahan,

maka usaha yang dilakukan peneliti ketika semua data sudah terkumpul adalah

melakukan proses pengecekan keabsahan data kembali dengan datang ke Desa

Boyolangu Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung. Kedatangan peneliti

secara berulang-ulang dilokasi penelitian adalah untuk mengecek atau memeriksa

keabsahan data mengenai Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kelompok

Pembudidaya Ikan Tirta Kencana Agung ( Studi di Desa Boyolangu Kecamatan

Boyolangu Kabupaten Tulungagung)

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41818/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberdayaan masyarakat merupakan sebuah konsep pembangunan ekonomi yang

18

Teknik keabsahan data tersebut meliputi perpanjangan pengamatan,

triangulasi, ketekutan pengamatan, dan menggunakan refrensi. Adapun paparan

pengecekan data dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Perpanjangan Pengamatan

Posisi penulis sebagai instrumen utama dalam proses pengumpulan

data menuntut peran serta untuk terjun langsung dalam kelompok

pembudidaya ikan Tirta Kencana Agung di Desa Boyolangu Kecamatan

Boyolangu Kabupaten Tulungagung. Data yang diperlukan harus valid,

penulis memperpanjang waktu kehadiran di lokasi penelitian untuk melakukan

pengecekan validitas data. Metode ini sangat membantu penulis untuk

meminimalisir distori data. Hal ini menuntut penulis sebagai instrumen utama

dalam pengumpulan data untuk terjun ke lokasi penelitian dalam waktu yang

lebih panjang guna mendeteksi dan memperhitungkan distorsi yang mungkin

akan mengotori data.

b. Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan validitas data dengan

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu. Triangulasi dilakukan untuk

keperluan pengecekan atau pembanding data (Moleong, 2005:178). Dengan

triangulasi ini, penulis dapat menarik kesimpulan yang lebih baik karena

menggunakan lebih dari satu perspektif sehingga kebenaran data lebih dapat

terjamin.

Dalam prakteknya penulis menggunakan tiga model triangulasi.

Pertama, triangulasi sumber. Dalam hal ini penulis mencoba mengecek

kredibilitas data dengan beberapa sumber. Kedua, triangulasi teknik. Dalam

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41818/2/BAB I.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberdayaan masyarakat merupakan sebuah konsep pembangunan ekonomi yang

19

hal ini penulis menguji kredibilitas data dengan cara mengecek data kepada

sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Ketiga, triangulasi waktu,

yaitu dengan cara melakukan pengujian data dengan observasi dan teknik lain

secara berulang-ulang sehingga di dapatkan data yang dijamin kebenarannya

(Sugiyono, 2014:273).

Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi

sumber. Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dengan cara

mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Dasar

pertimbangan dalam pemilihan teknik triangulasi sumber, bahwa data yang

diperoleh dari satu sumber perlu di cross check dengan sumber sumber yang

lain sehingga data yang diperoleh memiliki derajat kepercayaan yang tinggi

(Sugiyono, 2014:273).

Peneliti menggunakan sumber yang berbeda yakni pembina, pengurus,

dan anggota kelompok pembudidaya ikan hias Tirta Kencana Agung.

c. Menggunakan Bahan Referensi

Bahan referensi adalah adanya pendukung untuk membuktikan data

yang telah ditemukan oleh peneliti (Sugiyono, 2014:275). Sebagai contoh,

data hasil wawancara, foto dan perekam sebagai bukti keautentikan sebuah

data.