23
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri perbankan di Indonesia masih merupakan pasar yang menarik bagi investor untuk terjun ke dalam persaingan tersebut, terlebih lagi dengan Indonesia sebagai Negara kepulauan dengan luas wilayah sebesar 1,9 juta km persegi dengan jumlah penduduk yang mencapai ±241 juta jiwa sekaligus merupakan Negara keempat didunia yang memiliki jumlah penduduk terbesar setelah China, India dan Amerika. Dan dengan pertumbuhan ekonomi yang meningkat dari berbagai sektor membuat Indonesia merupakan peluang pasar industri perbankan yang cukup besar. Sejalan dengan pesatnya pertumbuhan industri perbankan di Indonesia memasuki tahun 2011, maka persaingan antar perusahaan perbankanpun semakin kompetitif. Hal tersebut disebabkan oleh banyaknya perusahaan perbankan yang beroperasi secara lokal maupun yang beroperasi dengan skala internasional yang memaksa setiap bank untuk lebih kreatif dan inovatif agar dapat bertahan dan mengembangkan dirinya. Industri perbankan merupakan sektor yang berperan cukup besar dalam pembangunan suatu Negara. Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam berbagai alternatif investasi. Sehubungan dengan fungsi penghimpun dana ini, bank senantiasa berkaitan dengan uang karena memang komoditi usahanya tersebut maka bank merupakan suatu segmen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65616/potongan/S2-2013... · jenis Kredit Konsumtif yang utama adalah fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65616/potongan/S2-2013... · jenis Kredit Konsumtif yang utama adalah fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Industri perbankan di Indonesia masih merupakan pasar yang menarik

bagi investor untuk terjun ke dalam persaingan tersebut, terlebih lagi dengan

Indonesia sebagai Negara kepulauan dengan luas wilayah sebesar 1,9 juta km

persegi dengan jumlah penduduk yang mencapai ±241 juta jiwa sekaligus

merupakan Negara keempat didunia yang memiliki jumlah penduduk terbesar

setelah China, India dan Amerika. Dan dengan pertumbuhan ekonomi yang

meningkat dari berbagai sektor membuat Indonesia merupakan peluang pasar

industri perbankan yang cukup besar. Sejalan dengan pesatnya pertumbuhan

industri perbankan di Indonesia memasuki tahun 2011, maka persaingan antar

perusahaan perbankanpun semakin kompetitif. Hal tersebut disebabkan oleh

banyaknya perusahaan perbankan yang beroperasi secara lokal maupun yang

beroperasi dengan skala internasional yang memaksa setiap bank untuk lebih

kreatif dan inovatif agar dapat bertahan dan mengembangkan dirinya. Industri

perbankan merupakan sektor yang berperan cukup besar dalam pembangunan

suatu Negara.

Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat

dan menyalurkannya kembali dalam berbagai alternatif investasi. Sehubungan

dengan fungsi penghimpun dana ini, bank senantiasa berkaitan dengan uang

karena memang komoditi usahanya tersebut maka bank merupakan suatu segmen

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65616/potongan/S2-2013... · jenis Kredit Konsumtif yang utama adalah fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

2

usaha yang kegiatannya diatur oleh pemerintah, selain itu bank juga

mempengaruhi jumlah uang yang beredar. Menurut undang-undang No.10 tahun

1998, yang dimaksud dengan bank umum adalah bank yang melaksanakan

kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang

dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Bank-bank yang dapat bertahan melalui masa krisis moneter maupun

bank-bank baru yang saat ini banyak sudah beroperasi mulai berlomba-lomba

dalam memberikan layanan yang terbaik kepada para nasabahnya melalui

berbagai macam produk perbankan seperti produk dana, produk pinjaman atau

produk jasa lainnya. Didalam produk pinjaman atau kredit perbankan, bank

memiliki beberapa jenis kredit yang umum ditawarkan kepada para nasabah

antara lain kredit korporasi, kredit modal kerja, kredit investasi, kredit konsumtif,

dan kredit mikro.

Untuk mempertahankan dan menumbuhkan sebuah bank maka dibutuhkan

dana masuk dan dana yang dipinjamkan. Tetapi yang memberikan keuntungan

lebih besar adalah pemberian pinjaman oleh bank atau kredit. Dengan

menyalurkan kredit, bank bisa meraih pendapatan bunga (interest income) atau

pendapatan biaya dasar (fee based income). Terdapat berbagai macam jenis kredit

yang umum dipasarkan oleh bank-bank yang beroperasi di Indonesia, untuk kredit

konsumtif antara lain kredit tanpa agunan (KTA), kredit pemilikan rumah (KPR),

kredit kendaraan bermotor (KKB), kredit multiguna (KMG), dan kartu kredit

(KK).

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65616/potongan/S2-2013... · jenis Kredit Konsumtif yang utama adalah fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

3

Pengertian kredit menurut pasal 1 ayat 11 UU.No 10 tahun 1998 tentang

perbankan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan

itu, berdasarkan persetujuan dan kesepakatan pinjam meminjam antar bank

dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya

setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Sedangkan pengertian

untuk kredit konsumtif adalah fasilitas kredit yang diberikan oleh bank kepada

konsumen, guna dipakai memenuhi kebutuhan sendiri. Kredit konsumtif ini

mendapatkan dana yang berguna untuk diberikan kepada debitur berasal dari dana

pihak ketiga (DPK). Dana pihak ketiga ini berupa tabungan dari masyarakat,

deposito, dan giro. Kredit itu sendiri dibagi menjadi dua bagian yaitu kredit

komersial dan kredit konsumtif. Yang menjadi wewenang kredit konsumtif itu

sendiri adalah kredit yang tujuan pemanfaatannya untuk kebutuhan konsumtif,

dengan kata lain bukanlah untuk usaha.

Kredit konsumtif merupakan jenis kredit yang ditujukan untuk nasabah

perseorangan dengan tujuan konsumtif, sehingga dengan hal tersebut bank harus

benar-benar melakukan seleksi ketat dan mengutamakan prinsip kehati-hatian

(prudential banking) dengan meyakinkan bahwa kualitas dari calon debitur

memenuhi persyaratan sehingga mampu untuk membayar kewajiban yang harus

dibayarkan oleh nasabah tersebut dan dengan demikian dapat meminimalkan

resiko default kredit oleh nasabah.

Diprediksikan dalam lima tahun ke depan, industri perbankan semakin

baik. Hal tersebut didukung fakta bahwa Pendapatan Domestik Bruto (PDB) per

kapita Indonesia telah mencapai US$ 3.015 pada 2010. Negara – Negara dengan

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65616/potongan/S2-2013... · jenis Kredit Konsumtif yang utama adalah fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

4

PDB diatas US$ 3.000 biasanya mempunyai akselerasi perekonomian luar biasa.

Berdasarkan survei Asian Development Bank, kalangan middle class adalah orang

yang berkonsumsi antara US$ 2–20 per hari. Di Indonesia saat ini populasi di atas

kelas A diperkirakan sebanyak 30 juta dan kelas menengah sekitar 131 juta orang.

Jadi total jumlah kalangan middle class sebanyak 161 juta orang. Dapat dikatakan

Indonesia sudah mengalami kenaikan dari low income country menjadi middle

income country. Dengan perkembangan ekonomi Indonesia yang semakin cepat,

fungsi perbankan akan semakin baik dalam mendukung perekonomian di Tanah

Air. Tumbuhnya kelas menengah merupakan peluang emas bagi bank BCA untuk

meningkatkan pangsa pasar produk kredit konsumtif dan layanan premium.

Memasuki tahun 2012 populasi kelas menengah di Indonesia diprediksi

akan terus meningkat. Hal ini dapat dilihat dari berbagai indikator, seperti

meningkatnya volume penjualan kendaraan bermotor dan maraknya industri

kreatif. Hal tersebut terungkap dalam seminar “The Rise of The Indonesian

Middle Class” yang diselenggarakan bank BCA di Grand Ballroom Hotel

Kempinski, Jakarta, awal Desember 2011. Komisaris bank BCA, Cyrillus

Harinowo, yang jadi pembicara mengungkapkan tingginya tingkat hunian hotel

dan penjualan di sektor properti saat ini yang semakin menggeliat dapat pula

dijadikan indikator. Dengan hal tersebut maka kelas menengah Indonesia akan

menuntut better education, better healthcare, more lifestyle, serta better product

and services. Semua hal tersebut akan mendorong tingginya permintaan terhadap

produk-produk dan layanan premium. Dan hal ini ini merupakan kesempatan

(opportunity) yang baik bagi bank BCA untuk meningkatkan kinerja

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65616/potongan/S2-2013... · jenis Kredit Konsumtif yang utama adalah fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

5

keuangannya. Dalam tujuh tahun terakhir tercipta 49 juta kelas menengah baru di

Indonesia. Berarti, setiap tahun ada tujuh juta rakyat yang naik kelas dari low

income population menjadi middle income population. Angka tujuh juta ini

jumlahnya dua kali lebih besar dari penduduk Singapura. Sementara 49 juta

populasi middle class Indonesia yang baru jumlahnya dua kali lebih besar dari

penduduk Malaysia. Kondisi ini memunculkan banyak kesempatan di konsumer

sektor yang bisa dijajaki oleh para pelaku ekonomi

Alimoesomaka.S selaku Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan

Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN menjelaskan bahwa jumlah penduduk

di Indonesia yang semakin hari semakin bertambah banyak, dengan perkiraan

pertumbuhan penduduk 1,49% pertahun, maka jumlah penduduk Indonesia akan

menjadi 250 Juta jiwa ditahun 2013 dikarenakan tidak seimbangnya angka

kelahiran dan kematian dan banyak pasangan yang tidak menggunakan KB.

Kemudian “Masyarakat Indonesia dinilai sangat konsumtif, terbukti bahwa saat

ini Indonesia menduduki peringkat ke dua sebagai negara paling konsumtif di

dunia. Sementara di peringkat pertama adalah Singapura”. Perihal tersebut

diungkapkan Tranggono.H, Ketua Indonesian Islamic Business Forum (IIBF) saat

berbicara dalam sosialisasi "Gerakan Beli Indonesia" dan rencana "Kongres

Kebangkitan Ekonomi Indonesia" di Hotel Riyadi Palace, Senin (2/5/11).

Maka dengan besarnya jumlah penduduk, tipe masyarakat, dan

meningkatnya kalangan menengah di Indonesia menjadi faktor yang

mempengaruhi dalam berkembangnya industri perbankan di Indonesia. Dengan

jumlah penduduk Indonesia yang cukup signifikan, maka salah satu produk pada

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65616/potongan/S2-2013... · jenis Kredit Konsumtif yang utama adalah fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

6

jenis Kredit Konsumtif yang utama adalah fasilitas Kredit Pemilikan Rumah

(KPR). Karena rumah dapat dikatakan sudah menjadi suatu kebutuhan pokok bagi

semua lapisan masyarakat di Indonesia. Bagi sebagian orang, rumah dapat juga

dijadikan suatu peluang bisnis karena secara tidak langsung rumah merupakan

investasi yang nilainya tidak akan turun, sehingga mereka bisa menjualnya

kembali dengan harga yang lebih tinggi dari harga beli. Oleh sebab itu, banyak

bank di Indonesia baik itu bank umum maupun BPR memiliki fasilitas KPR pada

unit bisnisnya dan karena memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan

perbankan baik dalam bunga KPR maupun dari fee based income (non bunga) dan

merupakan kebutuhan yang belum tercukupi dari tahun ketahun sehingga

merupakan pasar yang potensial bagi perusahaan perbankan, ada beberapa bank

yang menjadi kompetitor terdekat BCA dalam persaingan penyaluran produk

KPR seperti Bank CIMB Niaga, Bank Mandiri, Bank Permata, Bank Panin dan

lainnya.

Grafik 1.1 Kinerja KPR Bank Umum tahun 2011 (dalam triliun Rp)

Sumber : Data Primer yang Diolah

05

1015202530

29,1 18,08

10 17,83 15,6 16,2

Kinerja KPR Bank Umum

Achievement

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65616/potongan/S2-2013... · jenis Kredit Konsumtif yang utama adalah fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

7

Grafik 1.1 memberikan gambaran kinerja kredit pemilikan rumah (KPR)

secara nasional dari beberapa closed competitor bank BCA sampai dengan akhir

tahun 2011, yang memberikan gambaran yang jelas bahwa produk KPR

merupakan kredit yang mempunyai potensi yang baik untuk perkembangan

perusahaan perbankan.

Banyaknya bank yang melirik potensi bisnis dan keuntungan yang bisa

didapat dari KPR ini, maka masing-masing bank memberikan keunggulan atau

manfaat yang lebih sehingga mampu menarik perhatian dari para calon debitur

yang hendak mengajukan kredit KPR agar memilih bank tersebut. Tabel dibawah

ini memberikan penjelasan lebih detail mengenai produk-produk yang dimiliki

oleh bank kompetitor.

Tabel 1.1 Produk KPR Bank Kompetitor

BCA Mandiri CIMB Niaga Permata Panin

Bunga 7,5% 11,75% 11,30% 12,00 10,68%

Fix 1 thn Fix 1 thn Fix 1 thn Fix 1 thn Fix 1Thn

Plafond 250 jt - 5M 45 jt – 5 M 100 jt – 5 M 100 jt – 5 M 100 jt – 5 M

Bank Finance 80% 80% 80% 80% 80%

Provisi 1% 1% 1% 1% 1% Biaya

Appraisal 450rb 350rb 300rb Free Free

Asuransi Jiwa Wajib Wajib Wajib Wajib Tidak Wajib

Asuransi Kebakaran Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib

Penalty Free 1% & 2% 3% & 2% 2% 500rb

Keunggulan Suku Bunga Kompetitif dan Brand

Image

Brand Image yang

Menjual

Direkomendasikan oleh Broker dan

Developer

Produk KPR yang Inovatif

Persyaratan yang Mudah dan Flexibel

Sumber : Data Primer yang Diolah dan Data Sekunder (Website masing-masing Bank)

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65616/potongan/S2-2013... · jenis Kredit Konsumtif yang utama adalah fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

8

Dengan berkembangnya perbankan indonesia dapat dilihat pula dari aset

perbankan nasional yang dapat dilihat pada tabel 1.2, dimana pada posisi bulan

desember 2011 tumbuh sebesar 21,4% yaitu sebesar Rp. 3.652 triliun

dibandingkan posisi akhir desember 2010 yaitu sebesar Rp.3.008 triliun, hal ini

dapat dilihat dari kepemilikannya, bank pemerintah (persero) menguasai aset

sebesar 36,4%, bank swasta (baik devisa maupun non devisa) sebesar 43%, bank

pembangunan daerah 8,3%, bank campuran sebesar 5% dan bank asing sebesar

7,3%.

Tabel 1.2 Perkembangan Aset Bank Umum (Rp Triliun)

Kelompok Bank Des’ 06 Des’07 Des’08 Des’09 Des’10 Des’11

Bank Persero 621,21 741,99 847,56 979,08 1.115,52 1.328,17

BUSN Devisa 663,00 768,73 883,47 958,55 1.203,37 1.464,01

BUSN Non Devisa 29,66 39,01 42,47 55,76 78,48 107,08

BPD 159,48 170,01 185,25 200,54 239,14 304,00

Bank Campuran 64,42 90,48 118,13 135,67 149,99 181,09

Bank Asing 156,08 176,28 233,67 204,50 222,35 268,48

Total 1.693,85 1.986,50 2.301,56 2.534,11 3.008,85 3.652,83

Sumber : Website Bank Indonesia (www.bi.go.id) diunduh 19 Agustus 2012

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65616/potongan/S2-2013... · jenis Kredit Konsumtif yang utama adalah fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

9

Apabila kita lihat lebih jelas lagi dengan urutan bank yang memiliki asset

tertinggi, maka dengan data-data yang tersaji pada tabel 1.3 yang memperlihatkan

peringkat bank berdasarkan asset, maka dapat dikatakan bahwa pada desember

2011 sepuluh bank papan atas mengalami peningkatan pada asset bank yang

mereka miliki, begitu pula bank BCA yang termasuk dalam peringkat 10 bank

papan atas. Pada akhir 2010 PT. Bank Permata Tbk mampu menggeser PT. BII

Tbk dan juga PT. BTN (Persero) dan mulai memimpin diurutan ke 8 pada

peringkat sepuluh bank terbesar dari sisi aset hingga Desember 2011. Secara

keseluruhan kesepuluh bank besar yang memiliki aset ini tidak mengalami banyak

perubahan.

Kemudian dapat dilihat pada tabel 1.3, bahwa bank pemerintah yaitu PT.

Bank Mandiri Tbk masih menduduki posisi puncak dengan raihan nilai aset

hingga Desember 2011 sejumlah Rp.493,05 triliun, secara nasional bank Mandiri

menguasai aset perbankan sebesar 13,50% kemudian diikuti oleh bank pemerintah

lainnya PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk dengan total asset Rp. 456,38 triliun

kemudian PT. Bank Central Asia, Tbk dengan nilai asset sebesar Rp. 380,93

triliun dan diposisi keempat diduduki oleh bank pemerintah lainnya PT. Bank

Negara Indonesia, Tbk dengan nilai asset Rp. 289,46 triliun dan kemudian diikuti

oleh bank besar lainnya.

Dapat dikalkulasikan bahwa kesepuluh bank besar ini dapat menguasai

lebih dari 63,30% total aset perbankan Indonesia, secara total aset kesepuluh bank

besar ini mencapai Rp.2.312,34 triliun per Desember 2011 dan kemungkinan akan

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65616/potongan/S2-2013... · jenis Kredit Konsumtif yang utama adalah fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

10

terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi di

Indonesia.

Tabel 1.3 Peringkat Bank Berdasarkan Aset

No Nama Bank

Des’09 Des’10 Des’11

Total

Aset(Rp

Triliun)

Pangsa Thd

Total Aset

Bank Umum

(%)

Total

Aset(Rp

Triliun)

Pangsa Thd

Total Aset

Bank Umum

(%)

Total

Aset(Rp

Triliun)

Pangsa Thd

Total Aset

Bank Umum

(%)

1 PT. Bank Mandiri

(Persero)Tbk

375.239 15,00 410.619 13,65 493.050 13,50

2 PT. BRI (Persero)Tbk 318.447 12,73 395.396 13,14 456.382 12,49

3 PT. Bank Central Asia,

Tbk

283.182 11,32 323.345 10,75 380.927 10,43

4 PT. BNI (Persero) Tbk 226.911 9,07 241.169 8,02 289.458 7,92

5 PT. CIMB Niaga Tbk 106.889 4,27 142.932 4,75 164.247 4,50

6 PT. Bank Danamon

Indonesia Tbk

96.806 3,87 113.861 3,78 127.128 3,48

7 PT. Pan Indonesia

Bank Tbk

76.270 3,05 106.508 3,54 118.991 3,26

8 PT. BII Tbk 58.737 2,35 72.030 2,39 91.335 2,50

9 PT. BTN (Persero) 58.481 2,34 68.334 2,27 89.277 2,44

10 PT. Bank Permata Tbk 56.213 2,25 74.040 2,46 101.540 2,78

Total 1.657.176 66,24 1.948.234 64,75 2.312.336 63,30

Sumber : Website Bank Indonesia (www.bi.go.id) diunduh 19 Agustus 2012

Sedangkan untuk perkembangan kredit secara umum nasional yang

disajikan pada tabel 1.4, mengalami pertumbuhan sebesar 19,74% hingga

Desember 2011. Menurut kelompok bank, bank swasta mengalami pertumbuhan

tertinggi mencapai 22,57% Sebaliknya kelompok bank pemerintah (persero)

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65616/potongan/S2-2013... · jenis Kredit Konsumtif yang utama adalah fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

11

tumbuh relatif rendah 17,26% dan bank BPD mengalami pertumbuhan mencapai

18,21%.

Tabel 1.4 Perkembangan Kredit Bank Umum (Rp Triliun)

Kelompok Bank Des’ 06 Des’07 Des’08 Des’09 Des’10 Des’11

Bank Persero 287,91 356,15 470,66 544,87 642,72 776,83

BUSN Devisa 315,26 407,74 524,29 555,62 718,64 922,54

BUSN Non Devisa 19,11 23,86 27,12 35,70 48,76 68,14

BPD 55,95 71,88 96,38 120,75 143,71 175,70

Bank Campuran 40,83 58,52 75,85 80,98 99,02 120,39

Bank Asing 73,23 83,85 113,37 100,01 113,00 136,49

Total 792,29 1.002,00 1.307,67 1.437,93 1.765,85 2.200.09

Sumber : Website Bank Indonesia (www.bi.go.id) diunduh 19 Agustus 2012

Dengan data yang tersaji diatas maka dapat dikatakan bahwa dalam

penanganan dan pengembangan dalam sisi kredit, bank swasta berusaha secara

maksimal dan lebih serius dalam meningkatkan jumlah kreditnya untuk dapat

lebih unggul daripada bank-bank pemerintah dan bank asing yang dirasakan

bahwa saat ini mulai gencar dalam menawarkan produk-produk kreditnya.

Sementara untuk urutan atau peringkat bank dalam penyaluran kredit dapat dilihat

pada tabel 1.5 yang menjelaskan peringkat bank berdasarkan kredit.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65616/potongan/S2-2013... · jenis Kredit Konsumtif yang utama adalah fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

12

Tabel 1.5. Peringkat Bank Berdasarkan Kredit

No Nama Bank

Des’09 Des’10 Des’11

Total

Kredit (Rp

Triliun)

Pangsa Thd

Total Kredit

Bank Umum

(%)

Total Kredit

(Rp Triliun)

Pangsa Thd

Total Aset

Bank Umum

(%)

Total Kredit

(Rp Triliun)

Pangsa Thd

Total Kredit

Bank Umum

(%)

1 PT. BRI(Persero)

Tbk. 206.117 14,53 241.020 13,65 283.832 12,90

2

PT. Bank

Mandiri

(Persero) Tbk

178.043 12,55 217.809 12,33 272.197 12,37

3 PT. Bank Central

Asia, Tbk 122.991 8,67 153.116 8,67 199.487 9,07

4 PT. BNI

(Persero) Tbk 82.158 8,46 132.431 7,50 157.252 7,15

5 PT. Bank Cimb

Niaga, Tbk 82.158 5,79 102.715 5,82 122.179 5,55

6

PT. Bank

Danamon

Indonesia Tbk

60.162 4,24 75.264 4,26 87.185 3,96

7

PT. Pan

Indonesia Bank,

Tbk

41.284 2,91 55.705 3,15 68.733 3,12

8 PT. Bank

Permata, Tbk 41.243 2,91 51.529 2,92 67.180 3,05

9 PT. BTN

(Persero) 40.719 2,87 51.458 2,91 63.552 2,89

10 PT. BII Tbk 37.114 2,62 50.065 2,84 62.628 2,85

Total 929.822 65,53 1.131.112 64,06 1.384.226 62,92

Sumber : Website Bank Indonesia (www.bi.go.id) diunduh 19 Agustus 2012

Dapat dilihat diatas bahwa pada bulan desember 2011 hampir semua bank

mengalami kenaikan jumlah kredit, hal ini disebabkan bersamaan dengan

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65616/potongan/S2-2013... · jenis Kredit Konsumtif yang utama adalah fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

13

penurunan suku bunga, dan dapat dilihat dengan jelas bahwa konsistensi

pertumbuhan kredit dipegang oleh Bank BCA, Bank Mandiri dan Bank Rakyat

Indonesia.

Sekilas mengenai bank BCA, bank BCA secara resmi berdiri sejak tanggal

21 Februari 1957 dan dikenal baik oleh masyarakat sebagai bank transaksional

terbaik, dengan memberikan pelayanan yang luar biasa dan jaringan distribusi

yang luas sehingga mampu memenuhi kebutuhan semua nasabahnya. Dengan

kerja keras dan melalui berbagai rintangan membuat bank BCA menjadi bank

swasta terbesar, terdepan dan terpercaya yang telah diakui oleh berbagai pihak

terutama oleh nasabah setianya. Bank BCA sendiri dapat berhasil dan

berkembang karena semangat pantang menyerah yang dimiliki seluruh karyawan

dengan tujuan untuk meraih kesuksesan bersama melalui produk-produk yang

inovatif baik dari sisi pinjaman atau simpanan serta keunggulan teknologi dalam

memberikan kepuasan kepada nasabah. Dengan keunggulan yang dimiliki, maka

semua produk bank BCA yang bermanfaat bagi nasabah, akan terasa bermanfaat,

mudah dan efisien.

Keunggulan – keunggulan tersebut adalah:

1. Sumber Daya Manusia yang telah terlatih baik, berkomitmen dan selalu

berorientasi pada kebutuhan nasabah dengan menerapkan prinsip enhanced

relationship dan quality growth sehingga akan terus berusaha untuk

meningkatkan hubungan dan pertumbuhan perusahaan yang berkualitas.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65616/potongan/S2-2013... · jenis Kredit Konsumtif yang utama adalah fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

14

2. Manajemen yang handal dan professional yang telah melakukan

pengelolaan secara baik dan konsisten, serta berkomitmen untuk menjadi

lebih baik serta selalu mengikuti mengikuti kebijakan dan regulasi

perbankan baik nasional maupun internasional

3. Pemanfaatan teknologi yang maksimal secara cepat, aman dan real time

4. Ragam dan pengembangan produk dan jasa yang mampu memenuhi

kebutuhan nasabah

5. Jaringan yang luas dari kantor cabang, kantor cabang pembantu maupun

mesin tarik tunai otomatis.

Bank BCA sendiri merupakan bank swasta terkemuka penyedia kredit

pemilikan rumah di Indonesia. Berbagai macam strategi telah dilakukan untuk

menarik nasabah agar melakukan pembelian rumah melalui kredit bank BCA,

ketika akan memasuki tahun 2011 portofolio KPR bank BCA mendekati angka

20 triliun, tetapi pada awal tahun 2011 sempat mengalami penurunan yang

disebabkan adanya kredit macet, pelunasan awal dan selesainya masa kredit.

Tetapi pada triwulan kedua ditahun 2011 kredit pemilikan rumahan bank BCA

meningkat kembali seiring dengan turunnya suku bunga KPR sehingga banyak

nasabah yang tertarik dan menggunakan jasa kredit bank BCA, bank BCA sendiri

akan melakukan program suku bunga special disetiap hari ulang tahun perusahaan

tersebut. Dan di akhir tahun 2011 mencapai angka 29 triliun. Jumlah nasabah

KPR sendiri meningkat 19% menjadi 52.448 nasabah. Pada akhir tahun 2011,

pangsa pasar kredit KPR bank BCA adalah 18,75% dan berkontribusi sebesar

51,7% dari total kredit konsumer, bank BCA sendiri merupakan salah satu bank

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65616/potongan/S2-2013... · jenis Kredit Konsumtif yang utama adalah fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

15

pertama yang mengusung suku bunga KPR dibawah 10% pada tahun 2009. Secara

umum, permintaan pasar untuk kredit perumahan adalah suku bunga yang rendah,

apabila suku bunga sudah rendah maka hal tersebut akan diikuti kenaikan pasar

atau nasabah terutama bunga dibawah 10% dengan jangka waktu rata-rata 5

tahun. (Data Bank Indonesia dan Data Prime yang sudah diolah)

Dalam menjalankan bisnisnya bank BCA telah mengembangkan semua

produk dan layanan jasanya, sehingga mampu beradaptasi dan kompetitif didalam

persaingan industri perbankan. Untuk produk KPR sendiri, bank BCA telah

menyebarkan petugas khusus untuk menangani produk KPR tersebut agar dapat

diproses lebih cepat lagi, dan penyaluran KPR melalui pengembang (Developer)

maupun agen-agen pun terus bertambah. Sehingga hal tersebut mampu menaikkan

bank BCA untuk menjadi bank terdepan dalam produk KPR dan dengan hal

tersebut bank BCA mendapatkan penghargaan sebagai Bank terbaik untuk produk

KPR di tahun 2011 dengan memperoleh predikat “The Best Banking Technology

Application and Fastest Growth Mortgage Loan Facilities” yang dihelat pada

malam anugerah Indonesia Property and Bank Award (IPBA) 2011 di Hotel

Borobudur. Seperti yang terlihat pada gambar 1.1.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65616/potongan/S2-2013... · jenis Kredit Konsumtif yang utama adalah fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

16

Gambar 1.1 Menteri Perumahan Rakyat RI, Suharso Monoarfa menyerahkan

awards kepada CEO Bank BCA, Jahja Setiaatmadja.

Sumber : Data internal perusahaan

Dengan diperolehnya penghargaan yang bergengsi yang diperoleh oleh

bank BCA sebagai bank penyedia kredit pemilikan rumah yang terkemuka di

Indonesia memotivasi perusahaan untuk lebih maju dan berkembang lagi, akan

tetapi masih banyak masyarakat yang berpendapat bahwa produk KPR yang

ditawarkan bank BCA lebih condong kepada lapisan masyarakat dengan ekonomi

menengah keatas, yang dapat diketahui dengan adanya kebijaksanaan mengenai

minimal peminjaman kredit pemilikan rumah sebesar Rp. 250 juta pada tahun

2010 silam sehingga harga rumah minimal yaitu diatas 358 juta rupiah. Hal ini

merupakan strategi yang diterapkan manajemen untuk mengurangi proses gagal

bayar sehingga BCA tidak dirugikan dan dengan hal tersebut masyarakat

menyimpulkan bahwa BCA lebih memprioritaskan untuk penyaluran produk

kredit pemilikan rumahnya pada kalangan menengah keatas. Hal tersebut

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65616/potongan/S2-2013... · jenis Kredit Konsumtif yang utama adalah fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

17

merupakan keuntungan dalam segi risiko sedangkan tantangan bagi para

karyawan yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan nasabah

yang memiliki target yang harus dipenuhi dalam jangka waktu tertentu sedangkan

diketahui bahwa banyak permintaan akan KPR yang belum terpenuhi dari tahun

ketahun.

Dengan adanya kebijaksanaan tersebut merupakan sebuah tantangan besar

untuk tenaga pemasar BCA yang memiliki daerah kerja/ operasi pada kota – kota

yang perekonomiannya belum banyak berkembang secara maksimal dimana para

pengembang banyak yang memasarkan dengan harga rumahnya rata-rata dibawah

Rp. 300 juta. Belum lagi dengan selalu meningkatnya angka yang harus dicapai

setiap tahunnya untuk produk kredit pemilikan rumah tersebut. Oleh sebab itu

penulis akan meneliti strategi bersaing apa yang telah diterapkan oleh bank BCA

dalam bisnis KPR sehingga mampu meraih posisi terbaik dan memberikan

alternatif strategi agar mampu meningkatkan daya saing.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi

kinerja perbankan, khususnya produk KPR. Dengan demikian dibutuhkan strategi

yang tepat mengingat perubahan iklim persaingan bisnis KPR sangat cepat dan

dinamis, dan menjadi catatan penting bagi bank BCA untuk terus

mempertahankan keunggulan yang dimilikinya serta tetap menggali keunggulan

yang potensial untuk meningkatkan pangsa pasarnya dalam bisnis KPR. Dari

uraian tersebut maka permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah

:

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65616/potongan/S2-2013... · jenis Kredit Konsumtif yang utama adalah fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

18

1. Apa faktor – faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan bisnis Bank

BCA dalam Produk KPR di Industri Perbankan ?

2. Apa faktor – faktor internal yang mempengaruhi perkembangan bisnis Bank

BCA dalam Produk KPR di Industri Perbankan ?

3. Apakah Strategi bersaing yang dibutuhkan untuk meningkatkan daya saing

Bank BCA sebagai penyedia layanan Produk Kredit Pemilikan Rumah ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka penelitian

ini bertujuan untuk:

1. Mengidentifikasi faktor- faktor internal dan eksternal bank BCA yang

berpengaruh pada perkembangan bisnis khususnya produk KPR.

2. Mengidentifikasi Key Success Factor yang dimiliki bank BCA dalam

menghadapi persaingan di industri perbankan khususnya pada kredit

pemilikan rumah.

3. Memberikan alternatif strategi bersaing yang tepat untuk produk KPR Bank

BCA agar dapat meningkatkan daya saing sehingga menjadi bank pilihan

utama masyarakat.

1.4 Manfaat Penelitian

Setelah melakukan penelitian maka penelitian ini diharapkan dapat

bermanfaat bagi bank BCA dalam mengevaluasi strategi yang sedang digunakan.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65616/potongan/S2-2013... · jenis Kredit Konsumtif yang utama adalah fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

19

Dari hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan peneliti, diharapkan akan

muncul usulan rekomendasi strategi alternatif yang sesuai bagi bank BCA

khususnya untuk produk KPR.

Selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti

sebagai penerapan teori yang telah didapat pada perkuliahan serta dapat

memberikan pemahaman mengenai penerapan strategi di sebuah perusahaan.

Sedangkan bagi praktisi sebagai masukan bagi pihak bank sebagai

penyedia layanan produk perbankan agar dapat mengetahui kekurangan –

kekurangannya sehingga dapat digunakan untuk mengatasi hambatan yang ada

maupun yang akan muncul dan mampu meningkatkan kinerja untuk dapat

mencapai target dengan implementasi strategi yang tepat dan terbaik sehingga

mampu menjaga eksistensi perusahaan agar terus berkembang dan memenangkan

persaingan.

Bagi akademisi penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan

dalam aplikasi dan pengembangan konsep manajemen strategi, khususnya

implementasi strategi, serta meningkatkan wawasan dalam manajemen strategi

dan dapat menerapkan ilmu yang telah didapat selama perkuliahan ke dalam dunia

pekerjaan.

1.5 Batasan Masalah

Dalam melakukan penelitian ini, penulis melakukan pembatasan agar

penelitian ini dapat lebih terarah yaitu pada kinerja kredit konsumtif khususnya

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65616/potongan/S2-2013... · jenis Kredit Konsumtif yang utama adalah fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

20

produk Kredit Pemilikan Rumah. Mengingat terdapat 3 produk utama lainnya

pada kredit konsumtif.

1.6 Metode Penelitian

Metode penelitian sebagai suatu proses yang akan dilakukan untuk

mendapatkan jawaban atas permasalahan diatas yang diperoleh melalui

pengumpulan informasi yang dibutuhkan kemudian diolah sebagai dasar dalam

melakukan penelitian.

1.6.1 Metode Pengumpulan Data

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data yang dapat

dipercaya kebenarannya dan memberikan gambaran yang utuh tentang pokok

permasalahan secara keseluruhan dalam penyusunan penelitian ini.

1. Data primer merupakan data yang diperoleh oleh penulis secara langsung

dari perusahaan baik melalui observasi dilapangan, dokumentasi dan

wawancara dengan karyawan perusahaan maupun dengan nasabah.

2. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber lain diluar

perusahaan yang memiliki keterkaitan dengan penelitian ini, seperti

berbagai literature dan data dari berbagai lembaga terkait seperti peraturan

Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik, serta referensi terkait lainnya

seperti artikel, jurnal, buletin, internet, majalah, surat kabar, serta sumber

data lainnya yang berkaitan dengan penelitian. Observasi terhadap produk,

layanan dan sales activity yang dilakukan oleh kompetitor juga akan

dilakukan guna memperjelas gambaran persaingan yang terjadi pada

industri perbankan khususnya produk KPR.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65616/potongan/S2-2013... · jenis Kredit Konsumtif yang utama adalah fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

21

1.6.2. Metode Analisis Data

Untuk menyusun strategi bersaing bank BCA khususnya produk KPR agar

dapat meningkatkan pangsa pasarnya dan meraih posisi yang diinginkan maka alat

analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. PEST Analysis (Politic, Economy, Social, Technology) untuk analisis

lingkungan makro.

2. Porter’s Five Forces untuk analisis industri, yakni dengan meneliti

pengaruh dari pendatang baru, produk/ jasa substitusi, kekuatan pemasok,

kekuatan konsumen dan persaingan perusahaan dalam satu industri.

3. Key Success Factors untuk analisis keunggulan yang dimiliki perusahaan

agar dapat meraih kesuksesan.

4. SWOT analysis yakni Strength, Weakness, Opportunities and Threats;

untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan organisasi kemudian juga

peluang dan ancaman yang ada dari lingkungan eksternal tentunya

didapatkan dan disimpulkan dari analisis lingkungan dan industri yang

telah dilakukan sebelumnya. Dengan menganalisa kekuatan, kelemahan,

peluang, ancaman dalam suatu organisasi maka dapat disusun strategi

yang tepat dalam menyesuaikan keadaan internal dengan keadaan

eksternal suatu organisasi.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika yang dipaparkan adalah untuk menggambarkan penulisan

yang sistematik dan terarah sehingga mempermudah penelusuran yang

dikemukakan.

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65616/potongan/S2-2013... · jenis Kredit Konsumtif yang utama adalah fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

22

Peneliti membagi menjadi lima bagian (bab) dalam penulisan penelitian ini,

diantaranya adalah:

Bab I : PENDAHULUAN

Bab ini berisikan berbagai hal-hal yang mendasar mengenai penelitian

ini seperti yang dipaparkan dalam sub bab latar belakang, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penilitian, batasan masalah,

metode penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas mengenai landasan teori yang dipergunakan untuk

mendukung dan memperjelas pembahasan penelitian yang dikaitkan

dengan teori – teori yang melatarbelakangi.

Bab III: METODE PENELITIAN DAN PROFIL PERUSAHAAN

Bab ini akan mengulas mengenai metode penelitian yang digunakan

dalam penelitian, ditambah dengan pemaparan profil perusahaan yang

menjadi objek penelitian.

Bab IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan membahas hasil analisis dan pembahasan, mengevaluasi

strategi bersaing Produk KPR bank BCA, serta mengidentifikasikan

strategi bersaing alternatif yang dapat digunakan bank BCA untuk

produk KPR-nya.

Bab V: SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan penelitian mengenai hasil analisis

lingkungan eksternal dan internal, hasil evaluasi strategi bersaing saat

Page 23: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65616/potongan/S2-2013... · jenis Kredit Konsumtif yang utama adalah fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

23

ini, serta hasil identifikasi strategi bersaing alternatif yang dapat

digunakan bank BCA dalam menghadapi pesaing di kemudian hari.