Upload
vuduong
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Globalisasi merupakan proses integrasi internasional yang terjadi karena
pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan
lainnya. Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) atau Asean Economic of Community
(AEC) mulai diberlakukan tahun akhir tahun 2015, dengan tujuan untuk
mewujudkan ASEAN sebagai kawasan perekonomian yang solid yang
diperhitungkan dalam perekonomian internasional. Integrasi yang diterapkan
dalam MEA hanya pada kegiatan aliran bebas barang, jasa dan tenaga terampil
(skilled labor). MEA memiliki 4 pilar dasar yaitu: terbentuknya pasar dan basis
produksi tunggal, kawasan yang berdaya saing tinggi, kawasan dengan
pembangunan ekonomi yang merata, dan integritas dengan perekonomian dunia
(Kemendag RI, 2014).
Indonesia sebagai salah satu negara dengan penduduk terbanyak di
ASEAN merupakan pasar potensial untuk aliran masuk barang, jasa, dan tenaga
kerja bagi negara lain di ASEAN. Nilai tambah (value added) akan terasa apabila
produk Indonesia dapat juga mendapat manfaat dari akses ke pasar ASEAN.
Dampak positif yang timbul adalah penyerapan tenaga kerja dan peningkatan
realisasi investasi (Kemendag RI, 2014).
Salah satu program pilar MEA, yaitu tentang Kawasan Berdaya Saing
Tinggi, pelaksanaannya berfokus pada pembangunan infrastruktur. Pembangunan
1 1
ANALISIS STRATEGI BERSAING PT. ADHIMIX PRECAST INDONESIA PADA INDUSTRI READYMIXCONCRETE YUDI YUDISTIRAUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
infrastruktur berupa kerjasama transportasi, jaringan transportasi yang efisien,
aman dan terpadu di ASEAN sangat penting untuk merealisasikan potensi
kawasan perdagangan ASEAN secara penuh dan meningkatkan daya tarik
ASEAN sebagai kawasan produksi tunggal, tujuan wisata dan investasi serta
mempersempit kesenjangan pembangunan (ASEAN Economic Community Blue
Print, Departemen luar Negeri, 2009).
Pertumbuhan ekonomi di negara Indonesia, terus mengalami pertumbuhan
yang positif yakni 6,3% ditahun 2013 dan terget menjadi 6,4% di tahun 2014.
Laju pertumbuhan sektor industri konstruksi sebesar 6,3 % di tahun 2013 dengan
nilai PDB sebesar 907,3 triliun rupiah di tahun 2013 (Berita Resmi Statistik
No.16/02/Tahun. XVII, 5 Februari 2014).
Pemerintahan Indonesia saat ini tahun 2014, mencanangkan program
peningkatan pembangunan dengan fokus pembangunan infrastruktur. Beberapa
program yang dicanangkan diantaranya: Program aksi transportasi multimoda,
yaitu pembangunan jalan (akses) dan jalur kereta ke beberapa pelabuhan,
pengembangan jalur perkeretaapian dan sistem logistik nasional, yaitu
pembangunan pelabuhan hubungan internasional, pengembangan short sea
shipping dan pembuatan dam (Kementrian PPN/Bapennas, 2014).
2 2
ANALISIS STRATEGI BERSAING PT. ADHIMIX PRECAST INDONESIA PADA INDUSTRI READYMIXCONCRETE YUDI YUDISTIRAUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Gambar. 1.1 Data pertumbuhan konstruksi di wilayah Indonesia tahun 2012-2014 dan proyeksi pertumbuhan di tahun 2015
(Sumber: BCI Economics, 2015)
Berdasarkan Gambar 1.1 tentang data pertumbuhan konstruksi di
Indonesia, dapat dievaluasi bahwa konstruksi secara nasional di tahun 2014
mengalami pertumbuhan (growth) sebesar 5,74% dibanding tahun 2013, dan
diprediksi meningkat menjadi pertumbuhan (growth) sebesar 14,26% di tahun
2015. Konsentrasi pasar tahun 2015 diproyeksikan terbesar di wilayah Jakarta
29% dan Jawa Barat 11% dari total market size, dengan segmen terbesar pada
konstruksi infrastruktur (BCI economics, 2015).
Pertumbuhan konstruksi menunjukan potensi berkembang yang
merupakan daya tarik investor untuk berinvestasi di Indonesia. Rencana
pembangunan pemerintah yang sudah dicanangkan pada pemerintahan saat ini,
membuat peluang besar bagi pengusaha yang bergerak dibidang infrastruktur
konstruksi dalam mengembangkan bisnis mereka dan masuk dalam proyek-
3 3
ANALISIS STRATEGI BERSAING PT. ADHIMIX PRECAST INDONESIA PADA INDUSTRI READYMIXCONCRETE YUDI YUDISTIRAUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
proyek yang menjadi rencana pembangunan pemerintah. Selain pengusaha
konstruksi, pembangunan-pembangunan juga menjadi peluang bagi pengusaha
readymix untuk turut serta dalam pembangunan infrastruktur dalam penyediaan
jasa readymix concrete. Readymix concrete merupakan istilah beton yang sudah
siap untuk digunakan tanpa perlu lagi pengolahan dilapangan.
Dewasa ini, pengusaha di bidang infrastruktur konstruksi lebih memilih
menggunakan produk readymix concrete karena kemudahan dan kepraktisan
yang ditawarkan oleh readymix concrete. Keuntungan yang ditawarkan readymix
antara lain, tidak memerlukan lokasi yang luas, kualitas dapat terjamin dan
volume pengecoran yang cukup besar dalam waktu yang cepat. Perkembangan
teknologi beton dimasa ini menuntut dilakukannya usaha untuk meningkatkan
kinerja beton yang dihasilkan, hal ini tidak lepas dari tuntutan dan kebutuhan
masyarakat terhadap fasilitas infrastruktur yang semakin maju.
Permintaan akan produk beton yang semakin meningkat, telah menimbulkan
tumbuhnya beberapa perusahaan yang bergerak dalam industri readymix di
Indonesia. Perusahaan readymix yang ada saat ini, terdiri dari beberapa kategori
diantaranya: anak perusahaan dari produsen semen (subsidiary companies of
cement producer), pengusaha swasta dan kontraktor (private enterprise and
contractor), perusahaan pemerintah/BUMN (state owned companies), dan foreign
alliances atau perusahaan aliansi asing (Seminar Indocement-Heidelberg, 2015).
Perusahaan yang digolongkan kepada anak perusahaan dari produsen semen
(subsidiary companies of cement producer), diantaranya: PT. Pioneer Beton
(Indocement-Heidelberg), Holcim Readymix (Holcim Semen). Perusahaan
4 4
ANALISIS STRATEGI BERSAING PT. ADHIMIX PRECAST INDONESIA PADA INDUSTRI READYMIXCONCRETE YUDI YUDISTIRAUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
tersebut sudah beroperasi lebih dari 5 tahun di Indonesia. Perusahaan produsen
readymix yang relatif baru yang juga merupakan subsidiary companies of cement
producer diantaranya adalah: Semen Gresik Group/SGG Readymix (Semen
Indonesia) dan Motive Mulia (Semen Merah Putih). Perusahaan readymix yang
merupakan pengusaha swasta dan kontraktor (private enterprise and contractor),
diantaranya: Adhimix Readymix (PT. Adhimix Precast Indonesia), Merak Beton,
Farika Beton, dan terdapat beberapa produsen readymix lainnya. Beberapa BUMN
yang sudah mengembangkan bisnis readymix diantaranya: Waskita Beton (PT.
Waskita Karya). Sedangkan perusahaan readymix yang tergolong foreign
alliances atau perusahaan aliansi asing adalah Siam Cement Group/SCG Group
(Siam Cement, Thailand).
Meningkatnya alokasi dana pemerintah untuk pembangunan infrastruktur
dalam jasa konstruksi, secara langsung meningkatkan kebutuhan beton untuk
konstruksi di Indonesia. Hal ini merupakan daya tarik bagi produsen readymix
concrete maupun produsen semen untuk meningkatkan kemampuan melayani
kebutuhan akan beton maupun semen sebagai bahan utama produk beton.
Produsen semen maupun readymix merespon hal tersebut dengan meningkatkan
kapasitas produksi, jaminan kualitas dan pelayanan terhadap pelanggan. Kondisi
tersebut menciptakan persaingan yang sangat kompetitif diantara produsen semen
maupun readymix.
PT. Adhimix Precast Indonesia (PT. API) merupakan perusahaan yang
mempunyai bisnis utama dibidang industri readymix concrete. Perusahaan yang
sudah berdiri pada tahun 1986 dengan memfokuskan diri pada penyediaan produk
5 5
ANALISIS STRATEGI BERSAING PT. ADHIMIX PRECAST INDONESIA PADA INDUSTRI READYMIXCONCRETE YUDI YUDISTIRAUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
beton, untuk saat ini perusahaan menjual produk dan jasa readymix concrete di
Jabodetabek dan Bandung. PT. API mempunyai beberapa batching plant, yaitu
Plant Cipal, Plant Bandung Barat, Plant Bandung Timur, Plant Dawuan, Plant
Deltamas, Plant Cibitung, Plant Cakung, Plant Pulo Gadung, Plant Lenteng
Agung, Plant Sentul, Plant Tanah Abang, Plant Taman Anggrek, Plant
Kemayoran, Plant Cikupa, Plant Bandara, Plant Dadap, Plant Kebon Jeruk dan
Plant BSD. PT. API, sebagai salah satu produsen readymix concrete, secara
langsung merasakan efek dari persaingan tersebut. Pesaing-pesaing produsen
readymix subsidiary companies of cement producer seperti: PT. Pioneer Beton
(Indocement-Heidelberg), Holcim Readymix (Holcim Semen), Semen Gresik
Group/SGG Readymix (Semen Indonesia) dan Motive Mulia (Semen Merah
Putih); secara umum mempunyai jumlah alat yang banyak, kapasitas produksi dan
teknologi yang tinggi, sumber material dan jalur distribusi yang memadai, sumber
daya manusia yang terampil serta kemampuan finansial yang baik. Hal tersebut
menjadikan ancaman yang perlu dipertimbangkan dalam persaingan di industri
readymix yang ada saat ini.
Perkembangan pertumbuhan produksi maupun penjualan PT. API selama
kurun waktu tahun 2005-2014 dapat dilihat pada (Gambar 1.2).
6 6
ANALISIS STRATEGI BERSAING PT. ADHIMIX PRECAST INDONESIA PADA INDUSTRI READYMIXCONCRETE YUDI YUDISTIRAUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Gambar 1.2 Data pertumbuhan volume produksi PT. Adhimix Precast Indonesia Tahun 2005-2014
(Sumber: Data Internal PT. Adhimix Precast Indonesia, 2015)
Berdasarkan data pada Gambar 1.2 tentang data pertumbuhan volume
produksi readymix concrete PT. API, dapat dievaluasi bahwa pertumbuhan
volume produksi tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 mengalami peningkatan
tetapi di tahun 2014 mengalami penurunan menjadi hanya 5,62%.
Perkembangan pencapaian produksi di tahun 2015 sampai dengan bulan
Februari 2015 mengalami trend penurunan dibandingkan dengan rencana tahunan
ataupun dibandingkan dengan pencapaian produksi pada bulan yang sama di
tahun 2014. Rencana pertumbuhan produksi di bulan Januari 2015 sebesar 25%
dibandingkan dengan realisasi bulan Januari 2014 dan rencana pertumbuhan
produksi di bulan Februari 2015 sebesar 35,1% realisasi pencapaiannya untuk
bulan Januari 2015 sebesar -7,5% dan Februari 2015 sebesar -6,2% dibandingkan
dengan realisasi tahun 2014 (Gambar 1.3)
7 7
ANALISIS STRATEGI BERSAING PT. ADHIMIX PRECAST INDONESIA PADA INDUSTRI READYMIXCONCRETE YUDI YUDISTIRAUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Gambar 1.3 Data pertumbuhan volume produksi PT. Adhimix Precast IndonesiaTahun 2015
(Sumber: Data Internal PT. Adhimix Precast Indonesia, 2015)
Trend penurunan produksi diatas harus dicermati sebagai suatu indikasi
permasalahan dalam upaya tercapainya pertumbuhan keberlanjutan (sustainable
growth) perusahaan di masa yang akan datang. PT. API perlu mengetahui strategi
yang tepat dalam menghadapi kondisi terjadinya penurunan pertumbuhan
produksi dalam menghadapi persaingan di industri readymix concrete untuk
keberlangsungan perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
Unit bisnis readymix merupakan salah satu bisnis utama pada PT. API
selain unit bisnis precast. Bisnis readyimix merupakan bisnis pengolahan beton
yang memerlukan material pembentuk beton baik yang berupa aggregate material
alam seperti pasir, batu pecah (crush stone), maupun material pabrikan seperti
semen dan admixture. Komponen bahan baku merupakan komponen biaya
8 8
ANALISIS STRATEGI BERSAING PT. ADHIMIX PRECAST INDONESIA PADA INDUSTRI READYMIXCONCRETE YUDI YUDISTIRAUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
terbesar dalam perhitungan harga pokok produksi (70-75% dari harga jual).
Pertumbuhan konstruksi yang meningkat, berimplikasi langsung pada
pertumbuhan industri readymix concrete di Indonesia saat ini. Permasalahan yang
timbul yaitu pada saat trend pertumbuhan konstruksi meningkat, trend
pertumbuhan produksi di tahun 2014 mengalami penurunan, sehingga perlu
dilakukan analisa penyebab permasalahan tersebut dari beberapa aspek,
diantaranya persaingan yang terjadi dalam industri readymix saat ini, aspek
kondisi internal perusahaan dan eksternal di lingkungan perusahaan. Beberapa hal
penting yang berpengaruh dalam industri readymix concrete saat ini di Indonesia,
yaitu:
Pertama, peningkatan jumlah produsen baru baik lokal atau asing
berimplikasi pada tingkat persaingan produsen readymix concrete yang sangat
kompetitif, sehingga terjadi kondisi pasokan lebih besar dari permintaan, sehingga
produsen melakukan penetrasi harga untuk memperbesar tingkat penjualan produk
betonnya. Produsen semen yang merupakan subsidiary companies of cement
producer seperti: PT. Pioneer Beton (Indocement-Heidelberg), Holcim Readymix
(Holcim Semen), Semen Gresik Group/SGG Readymix (Semen Indonesia) dan
Motive Mulia (Semen Merah Putih), mempunyai kekuatan lebih dalam
penyediaan semen baik dari keterjaminan pasokan dan harga yang lebih
kompetitif dibandingkan produsen beton readymix lainnya. Semen merupakan
komponen biaya terbesar dalam komposisi penyusun produk beton. Sehingga
dengan harga semen yang lebih murah menghasilkan harga beton yang lebih
kompetitif.
9 9
ANALISIS STRATEGI BERSAING PT. ADHIMIX PRECAST INDONESIA PADA INDUSTRI READYMIXCONCRETE YUDI YUDISTIRAUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Kedua, ketersediaan sumber aggregate seperti batu pecah masih terbatas
dari segi kuantitas maupun kualitas. Hal tersebut disebabkan terdapat aturan
pemerintah yang membatasi alokasi eksplorasi material, dimana pembukaan izin
lahan baru memerlukan studi kelayakan yang cukup kompleks dan birokrasi
perizinan yang cukup rumit. Hal mengenai dampak terhadap lingkungan akibat
penambangan material juga merupakan isu penting terutama bagi masyarakat
sekitar tambang. Hal tersebut kurang menarik minat pemasok untuk
mengembangkan bisnis ekaplorasi material, sehingga hanya beberapa pemasok
dengan modal finansial yang besar yang mau berinvestasi. Dengan suplai lebih
rendah dari permintaan, meyebabkan harga material baik batu pecah maupun pasir
cenderung tinggi, sehingga meningkatkan harga produk beton.
Ketiga, industri beton readymix belum mempunyai aturan resmi dari
pemerintah dan tidak termasuk daftar negative investasi, sehingga menyebabkan
tidak ada entry barrier bagi investor baru, baik lokal maupun asing. Kondisi
tersebut menimbulkan semakin banyaknya jumlah pemain dalam industri
readymix yang berimplikasi pada meningkatnya tingkat persaingan industri
readymix. Kebijakan pemerintah dalam penentuan harga bahan bakar minyak
berimplikasi pada peningkatan biaya transportasi pengiriman produk ke
pelanggan.
Keempat, PT. API mempunyai pelanggan beton readymix terbesar yaitu
perusahaan swasta dan BUMN. Strategi saat ini yang dilakukan adalah menjalin
hubungan eksklusif dengan pelanggan-pelanggan BUMN karena secara historis
PT. API awalnya merupakan Divisi Operasi pada perusahaan BUMN PT. Adhi
10 10
ANALISIS STRATEGI BERSAING PT. ADHIMIX PRECAST INDONESIA PADA INDUSTRI READYMIXCONCRETE YUDI YUDISTIRAUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Karya. Pelanggan BUMN yang awalnya merupakan pasar potensial, saat ini
mulai mengembangkan sendiri bisnis readymix concrete dengan pola pendirian
pabrik beton (batching plant) yang didirikan di proyek internal (site plant) untuk
pasokan internal. Perusahaan BUMN seperti PT. Waskita Karya, PT. PP, PT. HK,
sudah mengembangkan beberapa site plant di proyeknya. Hal tersebut
berimplikasi pada hilangnya pasar potensial untuk permintaan readymix.
Berdasarkan beberapa kondisi diatas, maka dapat disimpulkan beberapa
permasalahan yang dihadapi oleh PT. API dalam menghadapi persaingan di
industri readymix concrete, yaitu:
a. Terjadi penurunan pertumbuhan produksi di tahun 2014 yaitu sebesar 5,62%
dan penurunan produksi di tahun 2015 pada bulan Januari dan Februari
terhadap realisasi dibulan yang sama pada tahun 2014.
b. Terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap keberlangsungan usaha
PT. API dalam menghadapi persaingan industri readymix concrete, baik yang
berupa ancaman dari pesaing readymix saat ini dan pesaing readymix baru,
ketersediaan pasokan bahan baku untuk produk beton seperti pasir dan batu
pecah, dan pengembangan readymix pada beberapa pelanggan BUMN.
1.3 Pertanyaan Penelitian
a. Apakah strategi yang digunakan oleh perusahaan PT. API masih sesuai dalam
persaingan bisnis readymix concrete saat ini dan masa yang akan datang ?
b. Strategi apa yang paling tepat dalam menghadapi persaingan bisnis readymix
di PT. API ?
11 11
ANALISIS STRATEGI BERSAING PT. ADHIMIX PRECAST INDONESIA PADA INDUSTRI READYMIXCONCRETE YUDI YUDISTIRAUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian pendahuluan dan perumusan masalah, maka penelitian
ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :
a. Mengevaluasi kesesuaian strategi yang digunakan PT. API dengan
menganalisa kondisi internal dan eksternal untuk mengetahui kekuatan dan
kelemahan serta ancaman dan peluang unit bisnis readymix PT. API.
b. Menentukan pemilihan strategi bersaing yang paling sesuai dalam bisnis
readymix concrete di PT. API.
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil dan penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan dan
pengembangan bagi perusahaan dalam upaya mengimplementasikan strategi yang
direkomendasikan. Selain itu hasil akhir dari penelitian ini diharapkan dapat
diaplikasikan dalam pembuatan kebijakan perusahaan.
1.6 Lingkup Penelitian
Ruang lingkup adalah penelitian pada unit bisnis readymix pada PT. API
dengan batasan penelitian pada pembahasan analisis strategi bersaing dengan
menggunakan metode analisis SWOT, Matriks Internal-Eksternal (Matriks IE)
dan QSPM.
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
12 12
ANALISIS STRATEGI BERSAING PT. ADHIMIX PRECAST INDONESIA PADA INDUSTRI READYMIXCONCRETE YUDI YUDISTIRAUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
a. Bab I. Pendahuluan
Pada bab ini akan dijelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.
b. Bab II. Tinjauan Pustaka
Pada bab ini akan diuraikan mengenai konsep-konsep teori dan penerapannya
terhadap manajemen strategis beserta ulasan teori tentang analisis lingkungan
eksternal dan lingkungan internal, dan juga analisis SWOT.
c. Bab III. Metoda Penelitian Dan Profil Perusahaan
Pada bab ini akan dibahas tentang metoda penelitian seperti sumber data,
metoda pengumpulan data, kerangka penelitian, analisis data, metoda analisis
data. Dan juga pembahasan mengenai overview PT. API yang merupakan
perusahaan yang dijadikan sebagai obyek penelitian.
d. Bab IV. Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil pengambilan data, bagaimana
data tersebut diolah, dan pembahasan lainnya yang terkait dengan proses
penelitian.
e. Bab V. Kesimpulan dan Saran
Pada bab ini akan dipaparkan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian
beserta saran-saran untuk perusahaan PT. API dan pembaca.
13 13
ANALISIS STRATEGI BERSAING PT. ADHIMIX PRECAST INDONESIA PADA INDUSTRI READYMIXCONCRETE YUDI YUDISTIRAUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/