Upload
dinhngoc
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laporan Kinerja (LKj) Instansi Pemerintah adalah dokumen yang berisi
gambaran perwujudan kewajiban suatu lembaga instansi untuk
mempertanggungjawabkan kinerja, keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan
Misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan
sebagaimana Rencana Strategis, dalam rangka perwujudan Good Govermance
dilingkungan Pemerintahan Kabupaten Buleleng . Selain dari tuntutan
akuntabilitas kinerja, LKj juga sebagai alat ukur keberhasilan suatu
organisasi dalam mencapai tujuan dan/ atau sasaran atau kegiatan utama
dan dapat digunakan sebagai fokus perbaikan kinerja di masa datang.
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Sebagai laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kinerja Dinas
Ketahanan Pangan Kabuputen Buleleng kepada Pemerintah Daerah
Kabupaten Buleleng.
2. Tujuan
Sebagai tolok ukur keberhasilan kinerja organisasi dalam mencapai
tujuan dan sasaran.
C. Gambaran Organisasi
1. Organisasi Perangkat Daerah
Kelembagaan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Buleleng selaku
Lembaga Teknis dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten
Buleleng Nomor 13 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Buleleng. Adapun Tugas Dinas Ketahanan
Pangan Kabupaten Buleleng adalah “ membantu Bupati melaksanakan
Urusan Pemerintahan di Bidang Ketahanan Pangan “, sedangkan
Fungsi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Buleleng adalah sebagai
berikut :
a. Perumusan kebijakan di bidang Ketahanan Pangan ;
b. Pelaksanaan kebijakan bidang Ketahanan Pangan ;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang Ketahanan Pangan ;
d. Pelaksanaan administrasi Dinas Ketahanan Pangan ;
e. Pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh Bupati .
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 2
Uraian tugas dari masing-masing Pejabat Struktural lingkup Dinas
Ketahanan Pangan Kabupaten Buleleng selengkapnya diuraikan sebagai
berikut :
1. Kepala Dinas mempunyai tugas dan fungsi :
a. menyusun rencana kegiatan Dinas Ketahanan Pangan berdasarkan
data, program dan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati serta
ketentuan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman
kerja;
b. merumuskan kebijakan teknis operasional dalam bidang Ketahanan
Pangan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. memimpin dan mengkoordinasikan bawahan agar pelaksanaan tugas
berjalan dengan harmonis dan saling mendukung sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
d. memberi petunjuk dan bimbingan kepada bawahan agar dalam
pelaksanaan tugas sesuai dengan yang diharapkan;
e. mengatur dan mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai
dengan bidang tugas da permasalahannya;
f. memeriksa dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dengan cara
mencocokkan dengan petunjuk kerja yang diberikan dan ketentuan
yang berlaku agar tercapai kesesuaian da kebenaran hasil kerja;
g. menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil yang dicapai
sebagai bahan pertimbangan dalam peningkatan karier;
h. perumusan kebijakan daerah di bidang ketersediaan pangan,
kerawanan pangan, distribusi pangan, cadagan pangan,
penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan;
i. pelaksanaan kebijakan daerah di bidang ketersediaan pangan,
kerawanan pangan, distribusi pangan, cadangan pangan,
penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan;
j. koordinasi penyediaan infrastruktur dan pendukung di bidang
ketersediaan pangan, kerawanan pangan, distribusi pangan,
cadangan pangan, penganekaragaman konsumsi dan keamanan
pangan;
k. peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang ketersediaan
pangan, kerawanan pangan, distribusi pangan, cadangan pangan,
penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan;
l. pemantauan, pengawasan, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan
di bidang ketersediaan pangan, kerawanan pangan, distribusi
pangan, cadangan pangan, penganekaragaman konsumsi dan
keamanan pangan;
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 3
m. melaksanakan koordinasi, pengendalian, pengawasan, monitoring
dan evaluasi seluruh pelaksanaan kegiatan di bidang Ketahanan
Pangan;
n. membina organisasi, ketatalaksanaan dan Kepegawaian di
lingkungan Dinas Ketahanan Pangan;
o. melaksanakan pengelolaan keuangan, ketatausahaan barang milik
pemerintah serta mempertanggung jawabkan keuangan Dinas
Ketahanan Pangan;
p. mengkoordinasikan, melaporkan pelaksanaan Reformasi Birokrasi
(RB) dan Sistem Pengawasan Iternal emerintah (SPIP) di lingkunagn
Dinas Ketahanan Pangan;
q. melaksanakan pemebinaan Unit Pelaksanaan Teknis Dinas;
r. mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan di bidang
tugasnya kepada atasan; dan
s. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
2. Sekretaris mempunyai tugas dan fungsi :
a. menyusun rencana kegiatan Sekretariat berdasarkan data dan
program Dinas Ketahanan Pangan dan ketentuan Perundang-
undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja;
b. memimpin dan mengkoordinasikan bawahan agar pelaksanaan tugas
berjalan dengan harmonis dan saling mendukung sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
c. memberi petunjuk dan bimbingan kepada bawahan agar dalam
pelaksanaan tugas sesuai dengan yang diharapakan;
d. mengatur dan mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai
dengan bidang tugas dan permasalahannya;
e. memeriksa dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dengan cara
mencocokkan dengan petunjuk kerja yag diberikan dan ketentuan
yang berlaku agar tercapai kesesuaian dan kebenaran kerja;
f. menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil yang dicapai
sebagai bahan pertimbangan dalam peningkatan karier;
g. memberikan pelayanan administrasi meliputi urusan surat
menyurat, tata usaha, keuangan, rumah tangga, perlengkapan,
kepegawaian, kehumasan, keprotokolan, dokumentasi, kearsipan
dan perpustakaan keada seluruh unit dilingkungan Dinas Ketahanan
Pangan;
h. melaksanakan pembinaan organisasi, tata laksana, keuangan dan
Kepegawaian di lingkungan Dinas Ketahanan Pangan;
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 4
i. mengkoordinasikan, menyusun rencana kerja, rencana anggaran dan
membuat laporan kegiatan Dinas dan laporan pertanggungjawaban
keuangan Dinas;
j. melaksanakan penatausahaan barang milik pemerintak dilingkungan
Dinas Ketahanan Pangan;
k. melaksanakan penyusunan dan evaluasi Analisa Jabatan (ANJAB)
dan Analisa Beban Kerja (ABK) di lingkungan Dias Ketahanan
Pangan;
l. melaksanakan penyusunan dan evaluasi rencana strategis
(RENSTRA), Indikator kinerja Utama (IKU), Perjanjian Kerja (PK),
Rencana Kerja Tahunan (RKT), dan laporan Akuntabilitas Koerja
Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Ketahanan Pangan;
m. melaksanakan dan menyusun laporan Survey Kepuasan Masyarakay
(SKM);
n. meyusun dan melaksanakan Standar Pelayanan (SP) dan Standar
Operasional Prosedur (SOP) Dinas Ketahanan Pangan;
o. mengkoordinasikan, melaksanakan dan melaporkan pelaksanaan
Reformasi Birokrasi (RB) dan Sistem Pengawasan Internal
Pemerintahan (SPIP) di lingkungan Dinas Ketahanan Pangan;
p. mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan di bidang
tugasnya kepada atasan; dan
q. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
Tugas dan fungsi Sekretariat selanjutnya dijabarkan ke dalam 3 Sub
Bagian sebagai berikut :
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas dan fungsi :
a. menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian berdasarkan data dan program Sekretariat dan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai
pedoman kerja;
b. memimpin dan mengkoordinasikan bawahan agar pelaksanaan
tugas berjalan dengan harmonis dan saling mendukung sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. memberi petunjuk dan bimbingan kepada bawahan agar dalam
pelaksanaan tugas sesuai dengan yang diharapkan;
d. mengatur dan mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai
dengan bidang tugas dan permasalahannya;
e. memeriksa dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dengan cara
mencocokkan dengan petunjuk kerja yang diberikan dan
ketentuan yang berlaku agar tercapai kesesuaian dan kebenaran
hasil kerja;
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 5
f. menilai prestasi kerja bawahan berdasarkn hasil kerja yang
dicapai sebagai bahan pertimbangan dalam peningkatan karier;
g. memberikan pelayanan administrasi meliputi urusan surat-
menyurat, tata usaha, rumah tangga, perlengkapan, kehumasan,
keprotokola, dokumentasi, kearsipan, dan perpustakaan keada
seluruh unit di lingkungan Dinas Ketahanan Pangan;
h. melaksanakan pebinaan organisasi, tata laksana, dan
kepegawaian dilingkungan Dinas Ketahanan Pangan dan UPT;
i. melaksanakan administrasi kepegawaian yang meliputi :
penyusunan daftar urut kepangkatan, formasi, bezeting pegawai,
menyusun data pegawai, pengusulan kenaikan pangkat, gaji
berkala, cuti dan pensiun;
j. menyusu rencana kebutuhan, pengembangan dan kesejahteraan
pegawai;
k. menyusun dan melaksanakan Analisa Jabatan (ANJAB) dan
Analisa Beban Kerja (ABK) di lingkungan Dinas Ketahanan
Pangan dan UPT;
l. melaksanakan dan melaporkan pelaksanaan Reformasi Birokrasi
(RB) dan Sistem Pengawasan Internal Pemerintahan (SPIP) di
lingkungan Dinas Ketahanan Pangan;
m. mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan di bidang
tugasnya kepada atasan; dan
n. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas dan fungsi :
a. menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Keuangan berdasakan
data dan program Sekretariat dan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja;
b. memimpin dan mengkoordinasikan bawahan agar pelaksanaan
tugas berjalan dengan harmonis dan saling mendukung sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. memberi petunjuk dan bimbingan kepada bawahan agar dalam
pelaksanaan tugas sesuai dengan yang diharapkan;
d. mengatur dan mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai
dengan bidang tugas dan permasalahannya;
e. memeriksa dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dengan cara
mencocokkan dengan petunjuk kerja yang diberikan dan
ketentuan yang berlaku agar tercapai kesesuaian dan kebenaran
hasil kerja;
f. menilai prestasi kerja bawahan berdasarkn hasil kerja yang
dicapai sebagai bahan pertimbangan dalam peningkatan karier;
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 6
g. menerima, menyimpan, mengeluarkan dan membuat laporan
pertanggungjawaban keuangan Dinas Ketahanan Pangan;
h. menyiapkan bahan, menyusun serta melaksanakan pencatatan
pembukuan, verifikasi serta perbendaharaan;
i. melaksanakan pengurusan administrasi keuangan yang meliputi
: enerbitan, meneliti kelengkapan dan mnyiapkan Surat
Penyediaan Dana (SPD), Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dan
Surat Perintah Membayar (SPM);
j. melaksanakan pembayaran gaji, tunjangan dan kesejahteraan
pegawai sesuai peraturan perundang-undangan;
k. membuat aporan keuangan Dinas Ketahanan Pangan serta
melaporkan keadaan kas kepada atasan setiap bulan dan
sewaktu-waktu sesuai kebutuhan/ keadaan;
l. melaksanakan penatausahaan barang milik pemerintah di
lingkungan Dinas Ketahanan Pangan;
m. mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan di bidang
tugasnya kepada atasan; dan
n. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
3) Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas dan fungsi :
a. menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Perencanaan
berdasarkan data dan program Sekretariat dan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja;
b. memimpin dan mengkoordinasikan bawahan agar pelaksanaan
tugas berjalan dengan harmonis dan saling mendukung sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. memberi petunjuk dan bimbingan kepada bawahan agar dalam
pelaksanaan tugas sesuai dengan yang diharapkan;
d. mengatur dan mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai
dengan bidang permasalahannya;
e. memeriksa dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dengan cara
mencocokkan dengan petunjuk kerja yang diberikan dan
ketentuan yang berlaku agar tercapai kesesuaian dan kebenaran
hasil kerja;
f. menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang
dicapai sebagai bahan pertimbangan dalam peningkatan karier;
g. melaksanakan evaluasi dan monitoring serta membuat laporan
kegiatan Dinas;
h. melaksanakan pengelolaan data dan informasi;
i. menghimpun, menyusun, mengkoordinasikan dan membuat
rencana kerja Dinas;
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 7
j. menghimpun, menyusun, mengkoordinasikan dan membuat
rencana anggaran Dinas dan UPT yang meliputi pembuatann
RKA dan DPA;
k. melaksanakan penyusunan dan evaluasi Rencana Strategik
(RENSTRA), Indikator Kinerja Utama (IKU), Perjanjian Kerja (PK),
Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Laporan Akunbilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas;
l. melaksanakan dan menyusun laporan Survey Kepuasan
Masyarakat (SKM);
m. melaksanakan penyusunan Standar Pelayanan (SP) dan Standar
Operasional Prosedur (SOP) Dinas Ketahanan Pangan;
n. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan;
3. Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan mempunyai tugas fungsi :
a. menyusun rencana kegiatan Bidang Ketersediaan dan Kerawanan
Pangan, berdasarkan data dan program Dinas Ketahanan Pangan
dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman
kerja;
b. memimpin dan mengkoordinasikan bawahan agar pelaksanaan
tugas berjalan dengan harmonis dan saling mendukung sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. memberi petunjuk dan bimbingan kepada bawahan agar dalam
pelaksanaan tugas sesuai dengan yang diharapkan;
d. mengatur dan mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai
dengan bidang permasalahannya;
e. memeriksa dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dengan cara
mencocokkan dengan petunjuk kerja yang diberikan dan ketentuan
yang berlaku agar tercapai kesesuaian dan kebenaran hasil kerja;
f. menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang
dicapai sebagai bahan pertimbangan dalam peningkatan karier;
g. penyiapan pelaksanaan koordinasi di bidang ketersediaan pangan,
penyediaan infrastruktur pangan dan sumber daya pendukung
ketahanan panga lainya serta penanganan kerawanan pangan;
h. penyiapan penyusunan bahan rumusan kebijakan daerah di bidang
ketersediaan pangan, penyediaan infrastruktur pangan dan sumber
daya pendukung ketahanan pangan lainya serta penanganan
kerawanan pangan;
i. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang ketersediaan pangan,
penyediaan infrastruktur pangan dan sumber daya pendukung
ketahanan pangan lainya serta penanganan kerawanan pangan;
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 8
j. pemberian pendampingan pelaksanaan kegiatan di bidang
ketersediaan pangan, penyediaan infrastruktur pangan dan sumber
daya pendukung ketahanan pangan lainya serta penanganan
kerawanan pangan;
k. penyiapan pemantapan program di bidang ketersediaan pangan,
penyediaan infrastruktur pangan dan sumber daya pendukung
ketahanan pangan lainya serta penanganan kerawanan pangan;
l. pelaksanaan pemantauan, evauasi dan pelaporan kegiatan di
bidang ketersediaan pangan, penyediaan infrastruktur pangan dan
sumber daya pendukung ketahanan pangan lainya serta
penanganan kerawanan pangan;
m. mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan di bidang
tugasnya kepada atasan; dan
n. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
Tugas dan fungsi Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan
selanjutnya dijabarkan ke dalam 3 Seksi sebagai berikut :
2) Seksi Ketersediaan Pangan mempunyai tugas dan fungsi :
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Ketersediaan Pangan,
berdasarkan data dan program Bidang Ketersediaan dan
Kerawanan Pangan dan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku sebagai pedoman kerja;
b. memimpin dan mengkoordinasikan bawahan agar pelaksanaan
tugas berjalan dengan harmonis dan saling mendukung sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. memberikan petunjuk dan bimbingan kepada bawahan agar
dalam pelaksanaan tugas sesuai dengan yang diharapkan;
d. mengatur dan mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai
dengan bidang permasalahannya;
e. memeriksa dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dengan cara
mencocokkan dengan petunjuk kerja yang diberikan dan
ketentuan yang berlaku agar tercapai kesesuaian dan kebenaran
hasil kerja;
f. menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang
dicapai sebagai bahan pertimbangan dalam peningkatan karier;
g. melakukan penyiapan bahan koordinasi di bidang ketersediaan
pangan;
h. melakukan penyiapan bahan koordinasi ketersediaan pangan
dalam rangka menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional
(HBKN);
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 9
i. melakukan penyiapan bahan analisis di bidang ketersediaan
pangan;
j. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan
pelaksanaan kegiatan di bidang ketersediaan pangan;
k. melakukan penyiapan data dan informasi untuk penyusunan
Neraca Bahan Makanan (NBM);
l. melakukan penyiapan data dan informasi untuk penghitungan
Pola Pangan Harapan (PPH) ketersediaan pangan;
m. melakukan penyiapan bahan pengembangan jaringan infromasi
ketersediaan pangan;
n. melakukan penyiapan bahan pendampingan di bidang
ketersediaan pangan;
o. melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi, supervisi,
dan pelaporan kegiatan di bidang ketersediaan pangan;
p. mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan di bidang
tugasnya kepada atasan; dan
q. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
3) Seksi Sumber Daya Pangan mempunyai tugas dan fungsi :
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Sumber Daya Pangan,
berdasarkan data dan program Bidang Ketersediaan dan
Kerawanan Pangan dan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku sebagai pedoman kerja;
b. memimpin dan mengkoordinasikan bawahan agar pelaksanaan
tugas berjalan dengan harmonis dan saling mendukung sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. memberikan petunjuk dan bimbingan kepada bawahan agar
dalam pelaksanaan tugas sesuai dengan yang diharapkan;
d. mengatur dan mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai
dengan bidang permasalahannya;
e. memeriksa dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dengan cara
mencocokkan dengan petunjuk kerja yang diberikan dan
ketentuan yang berlaku agar tercapai kesesuaian dan kebenaran
hasil kerja;
f. menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang
dicapai sebagai bahan pertimbangan dalam peningkatan karier;
g. melakukan penyiapan bahan koordinasi penyediaan
infrastruktur pangan dan sumber daya pendukung ketahanan
pangan lainnya;
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 10
h. melakukan penyiapan bahan analisis penyediaan infrastruktur
pangan dan sumber daya pendukung ketahanan pangan
lainnya;
i. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan
pelaksanaan kegiatan penyediaan infrastruktur pangan dan
sumber daya pendukung ketahanan pangan lainnya;
j. melakukan penyiapan bahan pendamping kegiatan penyediaan
infrastruktur pangan dan sumber daya pendukung ketahanan
pangan lainnya;
k. melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan kegiatan penyediaan infrastruktur pangan dan
sumber daya pendukung ketahanan pangan lainnya;
l. mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan di bidang
tugasnya kepada atasan; dan
m. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
4) Seksi Kerawanan Pangan mempunyai tugas dan fungsi :
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Kerawanan Pangan,
berdasarkan data dan program Bidang Ketersediaan dan
Kerawanan Pangan dan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku sebagai pedoman kerja;
b. memimpin dan mengkoordinasikan bawahan agar pelaksanaan
tugas berjalan dengan harmonis dan saling mendukung sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. memberikan petunjuk dan bimbingan kepada bawahan agar
dalam pelaksanaan tugas sesuai dengan yang diharapkan;
d. mengatur dan mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai
dengan bidang permasalahannya;
e. memeriksa dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dengan cara
mencocokkan dengan petunjuk kerja yang diberikan dan
ketentuan yang berlaku agar tercapai kesesuaian dan kebenaran
hasil kerja;
f. menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang
dicapai sebagai bahan pertimbangan dalam peningkatan karier;
g. melakukan penyiapan bahan koordinasi penanganan kerawanan
pangan;
h. melakukan penyiapan bahan koordinasi penanganan kerawanan
pangan;
i. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan
pelaksanaan kegiatan penanganan kerawanan pangan;
j. melakukan penyiapan bahan intervensi daerah rawan pangan;
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 11
k. melakukan penyiapan bahan penyusunan dan analisis system
kewaspadaan pangan dan gizi;
l. melakukan penyiapan data dan informasi kerentaan dan
ketahanan pangan kabupaten/kota;
m. melakukan penyiapan bahan pendampingan di bidang
kerawanan pangan;
n. melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan kegiatan di bidang kerawanan pangan;
o. mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan di bidang
tugasnya kepada atasan; dan
p. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
4. Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan mempunyai tugas dan fungsi :
a. menyusun rencana kegiatan Bidang Distribusi Pangan, berdasarkan
data dan program Dinas Ketahanan Pangan dan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja;
b. memimpin dan mengkoordinasikan bawahan agar pelaksanaan
tugas berjalan dengan harmonis dan saling mendukung sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. memberi petunjuk dan bimbingan kepada bawahan agar dalam
pelaksanaan tugas sesuai dengan yang diharapkan;
d. mengatur dan mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai
dengan bidang permasalahannya;
e. memeriksa dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dengan cara
mencocokkan dengan petunjuk kerja yang diberikan dan ketentuan
yang berlaku agar tercapai kesesuaian dan kebenaran hasil kerja;
f. menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang
dicapai sebagai bahan pertimbangan dalam peningkatan karier;
g. penyiapan pelaksanaan koordinasi di bidang distribusi pangan,
harga pangan, dan cadangan pangan;
h. penyiapan penyusunan bahan rumusan kebijakan daerah di bidang
distribusi pangan, harga pangan, dan cadangan pangan;
i. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang distribusi pangan,
harga pangan, dan cadangan pangan;
j. pemberian pendampingan pelaksanaan kegiatan di bidang
distribusi pangan, harga pangan, dan cadangan pangan;
k. penyiapan pemantapan program di bidang distribusi pangan, harga
pangan, dan cadangan pangan;
l. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di
bidang distribusi pangan, harga pangan, dan cadangan pangan;
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 12
m. mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan di bidang
tugasnya kepada atasan; dan
n. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
Tugas dan fungsi Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan selanjutnya
dijabarkan ke dalam 3 Seksi sebagai berikut :
2) Seksi Distribusi Pangan mempunyai tugas dan fungsi :
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Distribusi Pangan,
berdasarkan data dan program Bidang Distribusi dan Cadangan
Pangan serta ketentuan perundang-undangan yang berlaku
sebagai pedoman kerja;
b. memimpin dan mengkoordinasikan bawahan agar pelaksanaan
tugas berjalan dengan harmonis dan saling mendukung sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. memberikan petunjuk dan bimbingan kepada bawahan agar
dalam pelaksanaan tugas sesuai dengan yang diharapkan;
d. mengatur dan mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai
dengan bidang permasalahannya;
e. memeriksa dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dengan cara
mencocokkan dengan petunjuk kerja yang diberikan dan
ketentuan yang berlaku agar tercapai kesesuaian dan kebenaran
hasil kerja;
f. menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang
dicapai sebagai bahan pertimbangan dalam peningkatan karier;
g. melakukan penyiapan bahan koordinasi di bidang distribusi
pangan;
h. melakukan penyiapan bahan analisis di bidang distribusi
pangan;
i. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan
pelaksanaan kegiatan di bidang distribusi pangan;
j. melakukan penyiapan data dan informasi rantai pasok dan
jaringan distribusi pangan;
k. melakukan penyiapan pengembangan kelembagaan distribusi
pangan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap
pangan;
l. melakukan penyiapan bahan pendamping di bidang distribusi
pangan;
m. melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan kegiatan di bidang distribusi pangan;
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 13
n. mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan di bidang
tugasnya kepada atasan; dan
o. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
3) Seksi Harga Pangan mempunyai tugas dan fungsi :
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Harga Pangan, berdasarkan
data dan program Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan serta
ketentuan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman
kerja;
b. memimpin dan mengkoordinasikan bawahan agar pelaksanaan
tugas berjalan dengan harmonis dan saling mendukung sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. memberikan petunjuk dan bimbingan kepada bawahan agar
dalam pelaksanaan tugas sesuai dengan yang diharapkan;
d. mengatur dan mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai
dengan bidang permasalahannya;
e. memeriksa dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dengan cara
mencocokkan dengan petunjuk kerja yang diberikan dan
ketentuan yang berlaku agar tercapai kesesuaian dan kebenaran
hasil kerja;
f. menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang
dicapai sebagai bahan pertimbangan dalam peningkatan karier;
g. melakukan penyiapan bahan koordinasi di bidang pasokan dan
harga pangan;
h. melakukan penyiapan bahan analisis di bidang pasokan dan
harga pangan;;
i. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan
pelaksanaan kegiatan di bidang pasokan dan harga pangan;
j. melakukan penyiapan bahan pengkajian di bidang pasokan dan
harga pangan;
k. melakukan penyiapan bahan penyusunan prognosa neraca
pangan
l. melakukan penyiapan pengumpuln data harga pangan di tingkat
produsen dan konsumen untuk panel harga;
m. melakukan penyiapan bahan pendamping di bidang pasokan dan
harga pangan;
n. melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan kegiatan di bidang pasokan dan harga pangan;
o. mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan di bidang
tugasnya kepada atasan; dan
p. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 14
4) Seksi Cadangan Pangan mempunyai tugas dan fungsi :
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Harga Pangan, berdasarkan
data dan program Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan serta
ketentuan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman
kerja;
b. memimpin dan mengkoordinasikan bawahan agar pelaksanaan
tugas berjalan dengan harmonis dan saling mendukung sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. memberikan petunjuk dan bimbingan kepada bawahan agar
dalam pelaksanaan tugas sesuai dengan yang diharapkan;
d. mengatur dan mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai
dengan bidang permasalahannya;
e. memeriksa dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dengan cara
mencocokkan dengan petunjuk kerja yang diberikan dan
ketentuan yang berlaku agar tercapai kesesuaian dan kebenaran
hasil kerja;
f. menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang
dicapai sebagai bahan pertimbangan dalam peningkatan karier;
g. melakukan penyiapan bahan koordinasi di bidang cadangan
pangan;
h. melakukan penyiapan bahan analisis di bidang cadangan
pangan;
i. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan
pelaksanaan kegiatan di bidang cadangan pangan;
j. melakukan penyiapan pengadaan, pengelolaan, dan penyaluran
cadangan pangan pemerintah kabupaten/kota (pangan pokok
dan pangan pokok local);
k. melakukan penyimpanan pemanfaatan cadangan pangan
pemerintah kabupaten/kota;
l. melakukan penyiapan bahan pendamping di bidang cadangan
pangan;
m. melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan kegiatan di bidang cadangan pangan;
n. mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan di bidang
tugasnya kepada atasan; dan
o. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
5. Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan mempunyai tugas
dan fungsi :
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 15
a. menyusun rencana kegiatan Bidang Konsumsi dan
Penganekaragaman Pangan, berdasarkan data dan program Dinas
Ketahanan Pangan dan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku sebagai pedoman kerja;
b. memimpin dan mengkoordinasikan bawahan agar pelaksanaan
tugas berjalan dengan harmonis dan saling mendukung sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. memberi petunjuk dan bimbingan kepada bawahan agar dalam
pelaksanaan tugas sesuai dengan yang diharapkan;
d. mengatur dan mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai
dengan bidang permasalahannya;
e. memeriksa dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dengan cara
mencocokkan dengan petunjuk kerja yang diberikan dan ketentuan
yang berlaku agar tercapai kesesuaian dan kebenaran hasil kerja;
f. menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang
dicapai sebagai bahan pertimbangan dalam peningkatan karier;
g. penyiapan pelaksanaan koordinasi di bidang konsumsi pangan,
promosi penganekaragaman konsumsi pangan, dan pengembangan
pangan lokal;
h. penyiapan penyusunan bahan rumusan kebijakan daerah di bidang
konsumsi pangan, promosi penganekaragaman konsumsi pangan,
dan pengembangan pangan lokal;
i. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang konsumsi pangan,
promosi penganekaragaman konsumsi pangan, dan pengembangan
pangan lokal;
j. pemberian pendampingan pelaksanaan kegiatan di bidang
konsumsi pangan, promosi penganekaragaman konsumsi pangan,
dan pengembangan pangan lokal;
k. penyiapan pemantapan program di bidang konsumsi pangan,
promosi penganekaragaman konsumsi pangan, dan pengembangan
pangan lokal;
l. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di
bidang konsumsi pangan, promosi penganekaragaman konsumsi
pangan, dan pengembangan pangan lokal;
m. mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan di bidang
tugasnya kepada atasan; dan
n. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
Tugas dan fungsi Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan selanjutnya
dijabarkan ke dalam 3 Seksi sebagai berikut :
2) Seksi Konsumsi Pangan mempunyai tugas dan fungsi :
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 16
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Konsumsi Pangan,
berdasarkan data dan program Bidang Konsumsi dan
Penganekaragaman Pangan serta ketentuan perundang-
undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja;
b. memimpin dan mengkoordinasikan bawahan agar pelaksanaan
tugas berjalan dengan harmonis dan saling mendukung sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. memberikan petunjuk dan bimbingan kepada bawahan agar
dalam pelaksanaan tugas sesuai dengan yang diharapkan;
d. mengatur dan mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai
dengan bidang permasalahannya;
e. memeriksa dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dengan cara
mencocokkan dengan petunjuk kerja yang diberikan dan
ketentuan yang berlaku agar tercapai kesesuaian dan kebenaran
hasil kerja;
f. menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang
dicapai sebagai bahan pertimbangan dalam peningkatan karier;
g. melakukan penyiapan bahan koordinasi di bidang konsumsi
pangan;
h. melakukan penyiapan bahan analisis di bidang konsumsi
pangan;
i. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan
pelaksanaan kegiatan di bidang konsumsi pangan;
j. melakukan penyiapan perhitungan angka kosumsi pangan per
komoditas per kapita per tahun;
k. melakukan penyiapan perhitungan tingkat konsumsi energy dan
protein masyarakat per kapita per tahun;
l. melakukan penyiapan baha pemanfaatan lahan pekarangan
untuk ketahanan pangan keluarga;
m. melakukan penyiapan bahan penyusunan peta pola konsumsi
pangan;
n. melakukan penyiapan bahan pendamping di bidang konsumsi
pangan;
o. melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan kegiatan di bidang konsumsi pangan;
p. mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan di bidang
tugasnya kepada atasan; dan
q. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 17
3) Seksi Promosi Penganekaragaman Konsumsi Pangan mempunyai
tugas dan fungsi :
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Promosi Penganekaragaman
Konsumsi Pangan, berdasarkan data dan program Bidang
Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan serta ketentuan
perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja;
b. memimpin dan mengkoordinasikan bawahan agar pelaksanaan
tugas berjalan dengan harmonis dan saling mendukung sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. memberikan petunjuk dan bimbingan kepada bawahan agar
dalam pelaksanaan tugas sesuai dengan yang diharapkan;
d. mengatur dan mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai
dengan bidang permasalahannya;
e. memeriksa dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dengan cara
mencocokkan dengan petunjuk kerja yang diberikan dan
ketentuan yang berlaku agar tercapai kesesuaian dan kebenaran
hasil kerja;
f. menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang
dicapai sebagai bahan pertimbangan dalam peningkatan karier;
g. melakukan penyiapan bahan koordinasi dalam rangka promosi
penganekaragaman konsumsi pangan;
h. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan
pelaksanaan kegiatan dalam rangka promosi penganekaragaman
konsumsi pangan;
i. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan
pelaksanaan kegiatan dalam rangka promosi penganekaragaman
konsumsi pangan;
j. melakukan penyiapan bahan promosi kosumsi pangan yang
Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) berbasis sumber
daya local;
k. melakukan penyiapan bahan pelaksanaan gerakan konsumsi
pangan non beras dan non terigu;
l. penyiapan pelaksanaan komunikasi, informasi dan edukasi
penganekaragaman konsumsi pangan;
m. melakukan penyiapan bahan kerja sama antar lembaga
pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam percepatan
penganekaragaman konsumsi pagan berbasis suber daya local;
n. melakukan penyiapan bahan pendamping dalam rangka promosi
penganekaragaman konsumsi pangan;
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 18
o. melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan kegiatan dalam rangka promosi penganekaragaman
konsumsi pangan;
p. mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan di bidang
tugasnya kepada atasan; dan
q. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
4) Seksi Pengembangan Pangan Lokal mempunyai tugas dan fungsi :
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Pengembangan Pangan Lokal,
berdasarkan data dan program Bidang Konsumsi dan
Penganekaragaman Pangan serta ketentuan perundang-
undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja;
b. memimpin dan mengkoordinasikan bawahan agar pelaksanaan
tugas berjalan dengan harmonis dan saling mendukung sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. memberikan petunjuk dan bimbingan kepada bawahan agar
dalam pelaksanaan tugas sesuai dengan yang diharapkan;
d. mengatur dan mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai
dengan bidang permasalahannya;
e. memeriksa dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dengan cara
mencocokkan dengan petunjuk kerja yang diberikan dan
ketentuan yang berlaku agar tercapai kesesuaian dan kebenaran
hasil kerja;
f. menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang
dicapai sebagai bahan pertimbangan dalam peningkatan karier;
g. penyiapan pelaksanaan koordinasi di bidang kelembagaan
keamanan pangan, pengawasan keamanan pangan, kerja sama
dan informasi keamanan pangan;
h. penyiapan pelaksanaan bahan rumusan kebijakan daerah di
bidang kelembagaan keamanan pangan, pengawasan keamanan
pangan, kerja sama dan informasi keamanan pangan;
i. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang kelembagaan
keamanan pangan, pengawasan keamanan pangan, kerja sama
dan informasi keamanan pangan;
j. penyiapan pemantapan program di bidang kelembagaan
keamanan pangan, pengawasan keamanan pangan, kerja sama
dan informasi keamanan pangan;
k. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan di
bidang kelembagaan keamanan pangan, pengawasan keamanan
pangan, kerja sama dan informasi keamanan pangan;
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 19
l. mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan di bidang
tugasnya kepada atasan; dan
m. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
6. Bidang Keamaman Pangan mempunyai tugas dan fungsi :
a. menyusun rencana kegiatan Bidang Keamanan Pangan,
berdasarkan data dan program Dinas Ketahanan Pangan dan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman
kerja;
b. memimpin dan mengkoordinasikan bawahan agar pelaksanaan
tugas berjalan dengan harmonis dan saling mendukung sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. memberi petunjuk dan bimbingan kepada bawahan agar dalam
pelaksanaan tugas sesuai dengan yang diharapkan;
d. mengatur dan mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai
dengan bidang permasalahannya;
e. memeriksa dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dengan cara
mencocokkan dengan petunjuk kerja yang diberikan dan ketentuan
yang berlaku agar tercapai kesesuaian dan kebenaran hasil kerja;
f. menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang
dicapai sebagai bahan pertimbangan dalam peningkatan karier;
g. penyiapan pelaksanaan koordinasi di bidang kelembagaan
keamanan pangan, pengawasan keamanan pangan, kerja sama dan
informasi keamanan pangan;
h. penyiapan penyusunan bahan rumusan kebijakan daerah di di
bidang kelembagaan keamanan pangan, pengawasan keamanan
pangan, kerja sama dan informasi keamanan pangan;
i. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang kelembagaan
keamanan pangan, pengawasan keamanan pangan, kerja sama dan
informasi keamanan pangan;
j. penyiapan pemantapan program di bidang kelembagaan keamanan
pangan, pengawasan keamanan pangan, kerja sama dan informasi
keamanan pangan;
k. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di
bidang kelembagaan keamanan pangan, pengawasan keamanan
pangan, kerja sama dan informasi keamanan pangan;
l. mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan di bidang
tugasnya kepada atasan; dan
m. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 20
Tugas dan fungsi Keamaman Pangan selanjutnya dijabarkan ke dalam 3
Seksi sebagai berikut :
2) Seksi Kelembagaan Keamanan mempunyai tugas dan fungsi :
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Kelembagaan Keamanan
Pangan, berdasarkan data dan program Bidang Keamanan
Pangan dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku
sebagai pedoman kerja;
b. memimpin dan mengkoordinasikan bawahan agar pelaksanaan
tugas berjalan dengan harmonis dan saling mendukung sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. memberikan petunjuk dan bimbingan kepada bawahan agar
dalam pelaksanaan tugas sesuai dengan yang diharapkan;
d. mengatur dan mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai
dengan bidang permasalahannya;
e. memeriksa dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dengan cara
mencocokkan dengan petunjuk kerja yang diberikan dan
ketentuan yang berlaku agar tercapai kesesuaian dan kebenaran
hasil kerja;
f. menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang
dicapai sebagai bahan pertimbangan dalam peningkatan karier;
g. melakukan penyiapan bahan koordinasi di bidang kelembagaan
keamanan pangan;
h. melakukan penyiapan bahan analisis di bidang kelembagaan
keamanan pangan;
i. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan
pelaksanaan kegiatan di bidang kelembagaan keamanan pangan;
j. melakukan penyiapan bahan untuk sertifikasi jaminan
keamanan pangan segar;
k. melakukan penyiapan bahan pendampingan di bidang
kelembagaan keamanan pangan;
l. melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan kegiatan di bidang kelembagaan keamanan pangan;
m. mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan di bidang
tugasnya kepada atasan; dan
n. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
3) Seksi Pengawasan Keamanan Pangan mempunyai tugas dan fungsi :
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Pengawasan Keamanan
Pangan, berdasarkan data dan program Bidang Keamanan
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 21
Pangan dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku
sebagai pedoman kerja;
b. memimpin dan mengkoordinasikan bawahan agar pelaksanaan
tugas berjalan dengan harmonis dan saling mendukung sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. memberikan petunjuk dan bimbingan kepada bawahan agar
dalam pelaksanaan tugas sesuai dengan yang diharapkan;
d. mengatur dan mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai
dengan bidang permasalahannya;
e. memeriksa dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dengan cara
mencocokkan dengan petunjuk kerja yang diberikan dan
ketentuan yang berlaku agar tercapai kesesuaian dan kebenaran
hasil kerja;
f. menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang
dicapai sebagai bahan pertimbangan dalam peningkatan karier;
g. melakukan penyiapan bahan koordinasi di bidang pengawasan
keamanan pangan;
h. melakukan penyiapan bahan analisis di bidang pengawasan
keamanan pangan;
i. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan
pelaksanaan kegiatan di bidang pengawasan keamanan pangan;
j. melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan pangan
segar yang beredar;
k. melakukan penyiapan bahan pendampingan di di bidang
pengawasan keamanan pangan;
l. melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan kegiatan di bidang pengawasan keamanan pangan;
m. mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan di bidang
tugasnya kepada atasan; dan
n. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
4) Seksi Kerjasama dan Informasi Keamanan Pangan mempunyai tugas
dan fungsi :
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Kerjasama dan Informasi
Keamanan Pangan, berdasarkan data dan program Bidang
Keamanan Pangan dan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku sebagai pedoman kerja;
b. memimpin dan mengkoordinasikan bawahan agar pelaksanaan
tugas berjalan dengan harmonis dan saling mendukung sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 22
c. memberikan petunjuk dan bimbingan kepada bawahan agar
dalam pelaksanaan tugas sesuai dengan yang diharapkan;
d. mengatur dan mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai
dengan bidang permasalahannya;
e. memeriksa dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dengan cara
mencocokkan dengan petunjuk kerja yang diberikan dan
ketentuan yang berlaku agar tercapai kesesuaian dan kebenaran
hasil kerja;
f. menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang
dicapai sebagai bahan pertimbangan dalam peningkatan karier;
g. melakukan penyiapan bahan koordinasi di bidang kerja sama
dan informasi keamanan pangan;
h. melakukan penyiapan bahan analisis di bidang kerja sama dan
informasi keamanan pangan;
i. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan
pelaksanaan kegiatan di bidang kerja sama dan informasi
keamanan pangan;
j. melakukan penyiapan bahan jejaring keamanan pangan daerah
(JKPD);
k. melakukan penyiapan bahan komunikasi, informasi dan edukasi
keamaan pangan;
l. melakukan penyiapan bahan pendamping di bidang kerja sama
dan informasi keamanan pangan;
m. melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan kegiatan di bidang kerja sama dan informasi
keamanan pangan;
n. mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan di bidang
tugasnya kepada atasan; dan
o. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
Sesuai dengan Peraturan Bupati Buleleng Nomor 75 Tahun 2016
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata
Kerja Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Buleleng . Dinas Ketahanan
Pangan Kab. Buleleng merupakan SKPD Tipe A, terdiri dari Kepala SKPD,
Sekretaris dengan tiga kasubag, Empat Kepala Bidang dengan masing-
masing tiga Kepala Seksi, Kelompok Jabatan Fungsional, Unit Pelaksana
Teknis. Adapun susunan organisasi selengkapnya sebagai berikut:
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 23
STRUKTUR ORGANISASI
DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BULELENG
BIDANG KONSUMSI
DAN
PENGANEKARAGAM
AN PANGAN
BIDANG
KEAMANAN
PANGAN
SEKSI KONSUMSI
PANGAN
SEKSI PROMOSI
PENGANEKARAGAM
AN PANGAN
SEKSI DISTRIBUSI
PANGAN
SEKSI
KELEMBAGAAN
KEAMANAN
PANGAN
SEKSI
PENGAWASAN
KEAMANAN
PANGAN
SUB BAGIAN
PERENCANA
AN
SEKSI KERJASAMA
DAN INFORMASI
KEAMANAN PANGAN
SUB BAGIAN
UMUM DAN KEPEGAWAIA
N
KEPALA
DINAS
SUB BAGIAN
KEUANGAN
SEKRETARIS KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
BIDANG
KETERSEDIAAN
DAN KERAWANAN
PANGAN
SEKSI
KETERSEDIAAN
PANGAN
SEKSI SUMBER
DAYA PANGAN
SEKSI
KERAWANAN
PANGAN
BIDANG DISTRIBUSI
DAN CADANGAN
PANGAN
UNIT PELAKSANA
TEKNIS ( UPT )
SEKSI DISTRIBUSI
PANGAN
SEKSI HARGA
PANGAN
SEKSI CADANGAN
PANGAN
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 24
D. Sumber Daya Manusia
Pegawai pada Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Buleleng meliputi
Pejabat Struktural , Tenaga Fungsional Umum dan Tenaga Kontrak.
Jumlah aparatur Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Buleleng untuk
mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi adalah sebanyak 93
orang. Adapun komposisi pegawai berdasarkan status kepegawaiannya
dapat dlihat pada gambar berikut ini :
Gambar : 1.1
Jumlah Pegawai Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Buleleng
Menurut Status Kepegawaian Berdasarkan Laporan Kepegawaian
Keadaan Sampai Dengan Bulan Desember 2017
Sumber : Sub.Bagian Umum dan Kepegawaian
Berdasarkan grafik diatas persentase komposisi status kepegawaian
yaitu : 1).Pejabat struktural berjumlah 21 orang atau 23% dari jumlah
keseluruhan pegawai yang meliputi Pejabat Eselon II = 1 orang, Pejabat
Eselon III = 5 orang, Pejabat Eselon IV = 15 orang. 2) Tenaga Fungsional
Umum berjumlah 18 orang atau 19% dari jumlah keseluruhan pegawai
yang penempatannya disebar ke masing-masing bidang dan sekretariat.
3). Tenaga Kontrak berjumlah 54 orang atau 58% dari jumlah keseluruhan
pegawai yang penempatannya disebar ke masing-masing bidang dan
sekretariat. Dilihat dari persentase jumlah pegawai terlihat jelas bahwa
Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Buleleng kekurangan pegawai PNS
sehingga perlu adanya usulan tambahan tenaga PNS ke lembaga/instansi
terkait.
Komposisi sumberdaya manusia, khususnya yang berstatus Pegawai
Negeri Sipil (PNS) menurut pangkat/golongan ruang dan pendidikan
adalah seperti terlihat pada tabel berikut ini :
PEJABAT STRUKTURAL :
21 orang23%
TENAGA FUNGSIONAL
UMUM : 18 orang
19%
TENAGA KONTRAK : 54 ORANG
58%
PEJABAT STRUKTURAL
TENAGA FUNGSIONALUMUM
TENAGA KONTRAK
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 25
Tabel : 1.1
Jumlah Pegawai PNS pada Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten
Buleleng Berdasarkan Pangkat / Golongan Ruang dan Pendidikan
Keadaan Sampai Dengan Bulan Desember 2017
N
o Pangkat/Golong
an Ruang
Pendidikan
Jumlah Ket S.2 S.1 D.3 SMA/
SMK
SLTP
(1
)
(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Golongan I - - - - 1 1 Orang
2. Golongan II - 1 3 5 - 9 Orang
3. Golongan III - 19 - 5 - 24 Orang
4. Golongan IV 3 2 - - - 5 Orang
JUMLAH : 3 22 3 10 1 39 Orang
Sumber : Sub.Bagian Umum dan Kepegawaian
Kapasitas dan kapabilitas karyawan berkaitan erat dengan tingkat
pendidikannya. Berdasarkan data yang ditampilkan pada Tabel 1.1
tingkat pendidikan karyawan/karyawati Dinas Ketahanan Pangan
Kabupaten Buleleng yang paling banyak adalah pendidikan S.1 sebanyak
22 orang (56,41%) dari jumlah keseluruhan pegawai. Tingkat pendidikan
bagian terbesar dari karyawan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten
Buleleng ini merupakan modal dasar yang penting dalam upaya
peningkatan kinerja Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Buleleng secara
umum.
Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan program dan Kegiatan
pada Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Buleleng selain tenaga PNS
tenaga kontrak sangat berperan membantu di dalamnya. Jumlah tenaga
kontrak hingga saat ini berjumlah 54 orang dengan Komposisi
kepegawaian disajikan seperti tabel sebagai berikut :
Tabel : 1.2
Jumlah Pegawai Kontrak pada Dinas Ketahahan Pangan Kabupaten
Buleleng Berdasarkan Jenjang Pendidikan Keadaan Sampai Dengan Bulan
Desember 2017
No Status
Pendidikan
Jumlah Ket S.2 S.1 D.3 SMA/
SMK SLTP SD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1. Tenaga Kontrak - 17 5 28 2 2 54
Orang
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 26
No Status
Pendidikan
Jumlah Ket S.2 S.1 D.3 SMA/ SMK
SLTP SD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
JUMLAH : - 17 5 28 2 2 54 Orang
Sumber : Sub.Bagian Umum dan Kepegawaian
Berdasarkan dari tabel 1.2 terlihat bahwa pegawai yang bekerja
sebagai tenaga kontrak yang paling banyak dari lulusan dari Sekolah
Pendidikan Menengah Atas atau SMA/SMK (51,85%), di ikuti dari lulusan
Sarjana (31,48%), lulusan Diploma/D3 (9,26%) dan terakhir lulusan SLTP
dan SD (7,41%). Kalau dilihat dari perbandingan jumlah Tenaga Kontrak
dengan Jumlah Tenaga Fungsional Umum PNS terlihat bahwa minat
masyarakat untuk melamar menjadi tanaga kontrak pada Pemerintah
Daerah sangat besar tetapi tidak sebanding dengan penyediaan anggaran
yang sangat terbatas. Untuk itu diusulkan upah jasa tenaga kontrak sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang pengelolaan
keuangan daerah dan dibukanya lowongan pekerjaan sebagai tenaga PNS.
E. Sarana dan Prasarana
Aset Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Buleleng yang digunakan
dalam upaya menunjang kegiatan operasional, tugas dan fungsi keadaan
sampai dengan bulan Desember 2017 sesuai dengan buku inventaris
barang milik daerah tercatat sebesar Rp. 2.298.234.458,69 ,- dengan
rincian sebagai berikut :
Tabel : 1.3 Sarana dan Prasarana Yang Digunakan pada Dinas Ketahanan Pangan
Kabupaten Buleleng Keadaan Sampai Dengan Bulan Desember 2017
No Nama Sarana dan Prasarana Jumlah
( unit )
Nilai Perolehan
( Rp)
1 2 3 4
1 Kendaraan Dinas Roda 4 3 413.213.000
2 Kendaraan Dinas Roda 2 13 209.177.600
3 Alat-alat Besar 1 3.993.000
4 Alat-Alat Kantor dan Rumah Tangga 532 1.023.815.171,55
5 Alat-alat studio dan komunikasi 10 34.752.857,14
6 Gedung dan Bangunan 7 244.530.000
7 Jalan Irigasi dan Jaringan 7 368.752.830
Total 573 2.298.234.458,69
Sumber : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Sarana Prasana Yang Tidak Dipergunakan / Rusak
No Nama Barang Jumlah (Unit) Nilai Perolehan
(Rp)
1 2 3 4
1 Mesin Ketik 1 2.400.000
2 Meja Rapat 1 975.000
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 27
No Nama Barang Jumlah (Unit) Nilai Perolehan (Rp)
3 Kursi Rapat 3 750.000
4 Kursi Kerja (Kursi Lipat) 3 960.000
5 Kursi Kerja (K. Putar) 1 1.487.000
6 Meja kerja 1 810.000
7 Korden 125 6.450.000
8 Rak Arsip 1 650.000
9 AC 1 6.240.000
10 Komputer Notebook 1 9.322.000
11 Meja Kerja 1 825.000
12 Televisi 1 15.000.000
13 Camera Digital 1 5.900.000
14 Handy Talky 2 4.642.857,14
15 Meja ½ biro 1 900.000
Total 144 57.311.857,14
Sumber : Sub Bagian Total Aset yang dikuasai
SKPD
:
Umum dan Kepegawaian Rp2.298.234.458,69
Total Aset yang
dipergunakan / kondisi
baik
: Rp2.240.922.601,55
Total Aset yang tidak
dipergunakan
: Rp57.311.857,14
F. Permasalahan Utama ( Strategic issued )
1) Ketergantungan masyarakat akan konsumsi pangan utama beras masih
tinggi.
2) Belum terpolanya distribusi bahan pangan antar antar daerah, dimana
arus keluar masuk bahan pangan melalui banyak pintu masuk sehingga
menyulitkan dalam pemantauan distribusi bahan pangan tersebut.
3) Bervariasinya kemampuan distribusi pangan antar wilayah, antar musim
yang menuntut kecermatan dalam mengelola sistem distribusi pangan
agar tersedia sepanjang waktu di tingkat konsumen.
4) Belum berperannya kelembagaan pangan secara baik dalam menyangga
kestabilan pasokan dan harga pangan.
5) Masih rendahnya pola konsumsi pangan masyarakat yang
beranekaragam dan seimbang serta aman dalam jumlah dan komposisi
yang cukup guna memenuhi kebutuhan gizi untuk mendukung hidup
sehat, aktif dan produktif.
6) Masih terdapatnya cemaran biologis, kimia atau benda lain pada pangan
segar yang beredar di masyarakat sehingga dapat menganggu,
merugikan, dan membahayakan manusia.
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 28
7) Penggunaan bahan tambahan pangan melebihi batas maksimal pada
pangan segar untuk keuntungan dirinya sendiri.
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 29
BAB. II
PERENCANAAN KINERJA
A. Perencanaan Strategis
1. Visi
Visi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Buleleng adalah “
TERWUJUDNYA MASYARAKAT BULELENG YANG MANDIRI,
SEJAHTERA, DAMAI DAN LESTARI BERLANDASKAN TRI HITA
KARANA “
2. Misi
Misi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Buleleng adalah “Percepatan
pembangunan ekonomi untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi
tinggi, merata dan berkualitas “.
Misi ini diarahkan untuk memantapkan ketahanan pangan masyarakat
di Kabupaten Buleleng melalui peningkatan ketersediaan,
keterjangkauan, cadangan dan akses pangan serta penanganan
kerawanan pangan untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi
3. Tujuan ,Sasaran ,Strategi dan Kebijakan Serta Program dan Kegiatan
3.1 Tujuan :
1. Terjaganya ketersediaan pangan untuk masyarakat/rumah tangga
2. Terjaganya stabilitas harga dan pasokan pangan strategis
3. Meningkatnya pola konsumsi pangan masyarakat yang beragam
,bergizi , seimbang dan aman
4. Meningkatnya Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan
3.2 Sasaran :
Sasaran Tujuan 1 :
1. Terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat /rumah tangga baik
kualitas maupun kuantitas
Indikator Kinerja :
a. Ketersediaan pangan beras
b. Cadangan pangan masyarakat
c. Cadangan pangan pemerintah
Sasaran Tujuan 2 :
1. Mewujudkan sistem distribusi yang efektif dan efisien untuk menjaga
ketersediaan pangan
Indikator Kinerja :
a. Persentase capaian ketersediaan Informasi harga dan pasokan
pangan
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 30
Sasaran Tujuan 3 :
1. Memantapkan atau membudayakan pola konsumsi pangan yang
beranekaragam dan seimbang serta aman untuk mendukung hidup
sehat, aktif dan produktif
Indikator Kinerja :
a. Skor PPH ( Pola Pangan Harapan ) konsumsi
Sasaran Tujuan 4 :
1. Mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan
benda lain yang menganggu, merugikan, dan membahayakan
manusia
Indikator Kinerja :
a. Persentase pangan segar yang aman
3.3 Strategi dan Kebijakan
Undang-Undang No. 18 Tahun 2012 tentang pangan mengamanatkan
bahwa penyelenggaraan pangan dilaksanakan untuk memenuhi
kebutuhan dasar manusia yang memberikan manfaat secara adil, merata
dan berkelanjutan berdasarkan kedaulatan pangan, kemandirian pangan
dan ketahanan pangan. Strategi dan arah kebijakan pembangunan
ketahanan pangan merupakan rumusan perencanaan komprehensif
berdasarkan arah kebijakan tahunan dalam mencapai tujuan dan
sasaran dengan efektif dan efisien.
Strategi dan Kebijakan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Buleleng
Tahun 2017
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan
Misi 1 : Percepatan pembangunan ekonomi untuk mewujudkan
pertumbuhan ekonomi tinggi, merata dan berkualitas.
Terjaganya
ketersediaan
pangan untuk
masyarakat/ruma
h tangga
Terpenuhinya
kebutuhan
pangan
masyarakat
/rumah tangga
baik kualitas
maupun
kuantitas
Meningkatkan
ketersediaan
pangan melalui
koordinasi sinergi
lintas sektor
dalam penyediaan
pangan
Peningkatan
Ketersediaan,
pengembangan
sumberdaya dan
infrastruktur
pangan
Meningkatkan
pengembangan
cadangan pangan
pemerintah dan
Pengembangan
Lumbung Pangan
Masyarakat
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 31
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan
masyarakat
Terjaganya
stabilitas harga
dan pasokan
pangan strategis
Mewujudkan
sistem
distribusi yang
efektif dan
efisien untuk
menjaga
ketersediaan
pangan
Meningkatkan
ketersediaan
informasi
pasokan, harga
dan akses pangan
di daerah
Pemantauan
pasokan dan
Harga Pangan
Strategis
Meningkatkan
sistem distribusi
pangan untuk
mengembangkan
akses pangan dan
stabilisasi harga.
Stabilisasi Harga
Pangan Strategis
Pemberdayaan
Masyarakat Desa
melalui Penguatan
Lembaga
Distribusi Pangan
Masyarakat
(LDPM),PUPM , TTI
dan Penguatan
Akses Pangan
Meningkatnya
pola konsumsi
pangan
masyarakat yang
beragam ,bergizi
dan berimbang
dan aman
Memantapkan
atau
membudayaka
n pola
konsumsi
pangan yang
beranekaragam
dan seimbang
serta aman
untuk
mendukung
hidup sehat,
aktif dan
Penganekaragama
n konsumsi
pangan berbasis
sumberdaya lokal
melalui
pemanfaatan
pekarangan dan
pengolahan
pangan berbasis
sumberdaya lokal
Pemanfaatan
Pekarangan dan
Pengenalan
Konsumsi Pangan
B2SA
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 32
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan
produktif
Pengembangan
industri
pengolahan
pangan berbasis
sumberdaya lokal
dan promosi
penganekaragama
n konsumsi
pangan
Meningkatnya
Pengawasan dan
Pembinaan
Keamanan Pangan
Mencegah
pangan dari
kemungkinan
cemaran
biologis, kimia,
dan benda lain
yang
menganggu,
merugikan,
dan
membahayaka
n manusia
Meningkatkan
kesadaran mutu
dan keamanan
produk pangan
kepada pelaku
usaha bidang
pangan serta
konsumen
Pembinaan Mutu
dan Keamanan
Pangan
Pengembangan
Sertifikasi dan
Pengawasan Batas
Maksimum Residu
(BMR) pada
Produk Pangan
Segar
Kerjasama dan
Informasi
Keamanan Pangan
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 33
3.4 Program dan Kegiatan
Program dan kegiatan yang dilaksanakan tahun 2017 ditetapkan 6
program dan 38 kegiatan dengan rincian sebagai berikut :
1. Program pelayanan administrasi perkantoran :
a. Penyediaan jasa surat menyurat
b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
c. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor
d. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan
dinas/operasional
e. Penyediaan jasa administrasi keuangan
f. Penyediaan jasa kebersihan kantor
g. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan
kantor
h. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
i. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
j. Penyediaan makanan dan minuman
k. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah/dalam
daerah
l. Penyediaan jasa administrasi kepegawaian
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur :
a. Pengadaan kendaraan dinas/operasional
b. Pengadaan mebeleur
c. Penyelenggaraan dan pengadaan sarana/prasarana upacara
d. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
e. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
f. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
g. Pendataan dan Inventarisasi aset barang milik daerah
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur :
a. Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan :
a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi
kinerja SKPD
5. Program Perencanaan Anggaran SKPD
a. Penyusunan anggaran SKPD
6. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/ Perkebunan
Program ini bertujuan meningkatkan ketahanan pangan
masyarakat/rumah tangga melalui pengembangan ketersediaan dan
kerawanan pangan, distribusi dan cadangan pangan , konsumsi dan
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 34
penganekaragam pangan , serta keamanan pangan secara
berkelanjutan. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan antara lain :
a. Penanganan daerah rawan pangan
b. Penyusunan data base potensi produk pangan
c. Analisis rasio jumlah penduduk terhadap jumlah kebutuhan
pangan
d. Pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan pangan
e. Pemanfaatan dan analisis akses harga pangan pokok
f. Pengembangan lumbung pangan desa
g. Pengembangan sistem informasi pasar
h. Peningkatan mutu dan keamanan pangan
i. Penyusunan neraca bahan makanan
j. Penyusunan Data Kerawanan dan Sistem Kewaspadaan Pangan
dan Gizi
k. Gerakan Pola Pangan Beragam Bergizi Seimbang dan Aman
l. Penyusunan Pola Pangan Harapan
m. Penyebaran Informasi dan Promosi Produk Pangan Lokal
n. Pengadaan Kelembagaan OKKPD
o. Pengembangan Sertifikasi Pangan Segar
p. Pengembangan Jejaring Keamanan Pangan
4. Perjanjian Kinerja
Perjanjian kinerja antara Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten
Buleleng dengan Bupati yang dituangkan didalam beberapa Sasaran
Strategis sesuai dengan Indikator Kinerja Utama ( IKU ) Tahun 2017
yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut :
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1 Terjaganya ketersediaan pangan untuk
masyarakat/rumah tangga
Ketersediaan pangan beras
114 kg/kapita/tahun
Cadangan pangan
masyarakat
18 Ton/tahun
Cadangan pangan pemerintah
2.000 ton/tahun
2 Terjaganya stabilitas harga dan pasokan
pangan strategis
Persentase capaian
ketersediaan Informasi harga
dan pasokan pangan
80%
3 Meningkatnya pola
konsumsi pangan
masyarakat yang beragam ,bergizi dan
seimbang dan aman
Persentase
peningkatan skor
PPH konsumsi
90%
4 Meningkatnya Pengawasan dan
Persentase pangan segar yang aman
60%
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 35
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
Pembinaan Keamanan Pangan
Penjelasan atas tabel diatas :
1. Sasaran strategis pertama yaitu : terjaganya ketersediaan pangan
untuk masyarakat/rumah tangga dengan tiga indikator kinerja,
indikator kinerja yang pertama adalah ketersediaan pangan utama
beras kg/kapita/tahun. Formula atas indikator kinerja ini adalah
jumlah ketersediaan pangan (beras) untuk dikonsumsi dibagi
Jumlah penduduk. Target di tahun 2017 adalah 114
kg/kapita/tahun. Indikator kinerja yang kedua adalah cadangan
pangan masyarakat. Formula atas indikator kinerja ini adalah
jumlah cadangan pangan pada masing-masing Lumbung Pangan
Masyarakat di kali dengan jumlah Lumbung Pangan Masyarakat
yang aktif. Target di tahun 2017 adalah 18 ton/tahun. Indikator
kinerja yang ketiga adalah cadangan pangan pemerintah. Cadangan
pangan pemerintah ini adalah cadangan pangan yang ada di Kantor
Bulog. Target di tahun 2017 adalah 2.000 ton/tahun. Dengan ketiga
indikator kinerja ini menggambarkan terjaganya ketersediaan pangan
beras di tingkat masyarakat untuk di konsumsi.
2. Sasaran strategis kedua yaitu : terjaganya stabilitas harga dan
pasokan pangan strategis dengan indikator kinerja persentase
capaian ketersediaan Informasi harga dan pasokan pangan. Target di
tahun 2017 adalah 80%. Formula atas kinerja ini adalah rata-rata
capaian informasi harga, pasokan dan akses pangan terhadap
komoditas pangan di lokasi berbeda.
3. Sasaran strategis ketiga yaitu : meningkatnya pola konsumsi pangan
masyarakat yang beragam ,bergizi dan seimbang dan aman dengan
indikator kinerja persentase peningkatan skor PPH konsumsi. Target
di tahun 2017 adalah 90% . Formula atas kinerja ini adalah Skor
PPH kelompok padi-padian + umbi-umbian + pangan hewani +
minyak dan lemak + buah/biji + kacang-kacangan + gula + sayur
dan buah +lain-lain. Mengukur tercapainya kinerja dalam indikator
ini adalah dengan cara menghitung perbandingan nilai/skor PPH
yang diperoleh dengan nilai/skor PPH yang ditargetkan. Pengukuran
Skor Pola Pangan Harapan (PPH) ini untuk menggambarkan tingkat
konsumsi energi, protein dan keanekaragaman pangan masyarakat
yang dikonsumsi.
4. Sasaran strategis ke empat yaitu : meningkatnya Pengawasan dan
Pembinaan Keamanan Pangan dengan indikator kinerja persentase
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 36
pangan segar yang aman. Formula atas kinerja ini adalah jumlah
pangan segar yang aman dibagi dengan jumlah pangan segar yang
diuji di kali 100%. Target di tahun 2017 adalah 60%. Keamanan
Pangan merupakan kondisi dan upaya yang diperlukan untuk
mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan
benda lain yang menganggu, merugikan, dan membahayakan
manusia.
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 37
BAB. III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi
1. Capaian Kinerja Tahun 2017
Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian organisasi pada
Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Buleleng sesuai dengan Indikator
Kinerja Utama ( IKU ) yang sudah diperjanjikan :
Tabel : 1.4
Capaian Kinerja Tahun 2017
N
o
Sasaran
Strategis
Indikator
Kinerja
Target Capaian
Target
Persentase
(%)
1 Terjaganya ketersediaan
pangan untuk masyarakat/
rumah tangga
Ketersediaan pangan beras
114 kg/kapita/
tahun
131 kg/kapita/
tahun
115%
Cadangan pangan
masyarakat
18 ton/tahun
18 ton/tahun
100%
Cadangan
pangan pemerintah
2.000
ton/tahun
2.000
ton/tahun
100%
2 Terjaganya
stabilitas harga dan
pasokan pangan
strategis
Persentase
capaian ketersediaan
Informasi harga dan
pasokan
pangan
80% 91,74% 113%
3 Meningkatnya pola konsumsi
pangan masyarakat
yang beragam ,bergizi dan
seimbang dan
aman
Persentase peningkatan
skor PPH konsumsi
90% 88% 98%
4 Meningkatnya Pengawasan
dan Pembinaan
Keamanan Pangan
Persentase pangan segar
yang aman
60% 75% 125%
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa :
1. Ketersediaan Pangan adalah tersedianya pangan dari hasil produksi
dalam negeri dan/atau sumber lain. Ketersediaan pangan berfungsi
menjamin pasokan pangan untuk memenuhi kebutuhan seluruh
penduduk, dari segi kuantitas, kualitas, keragaman dan keamanannya.
Ketersediaan pangan dapat dipenuhi dari tiga sumber yaitu: (1)
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 38
produksi dalam negeri; (2) pemasokan pangan; (3) pengelolaan
cadangan pangan. Ketersediaan pangan beras Kabupaten Buleleng dari
target 114 kg/kapita/tahun tercapai 131 kg/kapita/tahun artinya
ketersediaan beras di Kabupaten Buleleng surplus. Nilai 131
kg/kapita/tahun di peroleh dari data Neraca Bahan Makanan yaitu
jumlah penyediaan dalam negeri (produksi+perubahan
stok+impor+ekspor) sebesar 87.488 ton di kurangi pemakain dalam
negeri (pakan+bibit+bahan olahan+tercecer) sebesar 2.365 ton sehingga
mendapatkan ketersediaan beras sebesar 85.123 ton/tahun. Untuk
mendapatkan kg/kapita/tahun dibagi dengan jumlah penduduk
646.200 jiwa ( 85.123 : 646.200 = 0.131 ton, kemudian dikonversi
menjadi kg = 131 kg/kapita/tahun ) . Dari hasil analisis Necara Bahan
Makanan ketersediaan energi penduduk di Kabupaten Buleleng sebesar
3.186 kkal/kapita/hari dan ketersediaan protein sebesar 75,82
gram/kapita/hari artinya angka ini telah mencukupi standar angka
kecukupan gizi (AKE) yang telah di tetapkan di Indonesia melalui forum
Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WKNPG). Salah satu
rekomendasi WKNPG ke VIII tahun 2004 menetapkan tingkat
ketersediaan energi sebesar 2.200 Kkal/Kapita/Hari dan protein 57
Gram/Perkapita/Perhari. Namun demikian sumbangan bahan pangan
terhadap penyediaan kalori masih di dominasi olah kelompok bahan
padi-padian/Cereals artinya masyarakat kita masih ketergantungan
akan pangan beras. Ketersediaan energi dan protein penduduk di
Kabupaten Buleleng tahun 2017 telah dapat memenuhi kebutuhan
konsumsi bahkan berada diatas angka ketersediaan minimal untuk
dikonsumsi masyarakat. Ketersediaan energi untuk dikonsumsi sebesar
3.186 kkal/kapita/hari. Angka ini berada diatas angka ketersediaan
energi minimal adalah sebesar 2.200 kkal/kap/hari. Ketersediaan
protein untuk dikonsumsi tahun 2017 juga terlihat cukup stabil dengan
tingkat ketersediaan protein sebesar 75,82 gram/kap/hari. Angka ini
berada diatas angka ketersediaan minimal yaitu 57 gram/kapita /hari.
Tingkat ketersediaan energi dan protein untuk dikonsumsi masyarakat
Kabupaten Buleleng tahun 2017 dapat dilihat pada tabel berikut :
No
Komoditi
Ketersediaan
Energi
(kkal/kapita/hari)
Ketersediaan
Protein
(gram/kapita/hari
2017 2017
1 Padi-padian 1.552 36,94
2 Makanan berpati 64 0,28
3 Gula 6 0,02
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 39
No
Komoditi
Ketersediaan
Energi
(kkal/kapita/hari)
Ketersediaan
Protein
(gram/kapita/hari
2017 2017
4 Buah biji berminyak 207 6,17
5 Buah-buahan 143 1,65
6 Sayur –sayuran 14 0,68
7 Daging 695 24,66
8 Telur 6 0,37
9 Susu 8 0,41
10 Ikan 25 4,62
Total 3.186 75,82
Sumber : Dinas Ketahanan Pangan Kab.Buleleng (Data NBM angka
tetap 2016)
2. Jumlah penduduk yang besar dan kemampuan ekonomi relatif lemah,
maka kemauan untuk tetap menjadi bangsa yang mandiri di bidang
pangan harus terus diupayakan dari produk dalam negeri. Hal yang
perlu disadari adalah kemampuan memenuhi kebutuhan pangan dari
produksi sendiri, khususnya bahan pangan pokok juga menyangkut
harkat martabat dan kelanjutan eksistensi bangsa. Sedangkan impor
pangan merupakan pilihan akhir, apabila terjadi kelangkaan produksi
dalam negeri. Pengelolaan cadangan pangan harus dilakukan oleh
pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota,
pemerintah desa/kelurahan dan masyarakat, sesuai amanat Peraturan
Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002. Cadangan pangan merupakan salah
satu komponen penting dalam ketersediaan pangan, karena cadangan
pangan merupakan sumber pasokan untuk mengisi kesenjangan antara
produksi dan kebutuhan dalam negeri atau daerah dari waktu ke
waktu. Cadangan pangan terdiri dari cadangan pangan pemerintah dan
cadangan pangan masyarakat. Cadangan pangan pemerintah terdiri
dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah
kabupaten/kota, yang mencakup pangan tertentu yang bersifat pangan
pokok. Untuk cadangan pangan masyarakat meliputi rumah tangga,
pedagang dan industri pengolahan. Cadangan Pangan Masyarakat di
Kabupaten Buleleng dari target 18 ton tercapai 18 ton atau 100% . Nilai
ini diperoleh dari hasil perkalian Lumbung Pangan Masyarakat yang
ada mampu menyediakan cadangan pangan sebesar 2 ton/tahun
dengan jumlah LPM yang masih aktif sebanyak 9 LPM ( 2 ton/tahun x 9
LPM = 18 ton/tahun ). Sedangkan Cadangan pangan pemerintah dalam
hal ini Kantor Bulog dari target 2.000 ton/tahun tercapai 2.000
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 40
ton/tahun. Cadangan pangan pemerintah ini mendistribusikan beras
Rastra kepada penduduk yang berhak mendapatkannya selain untuk
mengantisipasi keperluan darurat.
3. Distribusi pangan berfungsi mewujudkan sistem distribusi yang efektif
dan efisien, sebagai prasyarat untuk menjamin agar seluruh rumah
tangga dapat memperoleh pangan dalam jumlah dan kualitas yang
cukup sepanjang waktu dengan harga yang terjangkau. Untuk
menjamin agar seluruh rumah tangga dapat memperoleh pangan yang
cukup dalam jumlah maupun kualitas secara berkelanjutan, sangat
sulit diwujudkan, mengingat masih ada sebagian masyarakat yang
tidak mampu mengakses pangan yang cukup, penyebab utamanya
adalah kemiskinan karena sebagian besar penduduk miskin tersebut
adalah petani di pedesaan yang berperan sebagai produsen dan
konsumen. Informasi harga, pasokan, dan akses pangan adalah
kumpulan data harga pangan, pasokan pangan, dan akses pangan
yang dipantau dan dikumpulkan secara rutin atau periodik oleh
provinsi maupun kabupaten/kota untuk dapat digunakan sebagai
bahan untuk membuat analisis perumusan kebijakan yang terkait
dengan masalah distribusi pangan. Dari gambaran di atas dapat
disampaikan bahwa distribusi, informasi harga, pasokan dan akses
pangan sangat berperan penting dalam mewujudkan ketahanan pangan
masyarakat yang berkelanjutan. Tahun 2017 capaian ketersediaan
informasi harga dan pasokan pangan dari target 80% tercapai 91,74%,
perhitungan ini diperoleh dari rata-rata capaian informasi harga,
pasokan dan akses pangan terhadap komoditas pangan di lokasi
berbeda . Kestabilan harga dan pasokan pangan dengan hasil bahwa
CV ( koefisien keragaman ) harga pangan dibawah 5 % dan tingkat
kestabilan harga pangan diatas 90 %. Hal ini berarti bahwa tingkat
pasokan untuk Kabupaten Buleleng telah terpenuhi untuk dikonsumsi
masyarakat. Dengan CV ( koefisien keragaman ) dibawah 5 % di
Kabupaten Buleleng tidak menunjukkan gejolak harga dan inflasi.
4. Pola konsumsi pangan berfungsi untuk mengarahkan agar pola
pemanfaatan pangan secara nasional memenuhi kaidah mutu,
keanekaragaman, kandungan gizi, keamanan dan kehalalan, disamping
juga efisiensi untuk mencegah pemborosan. Pola konsumsi dalam
rumah tangga dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain kondisi
ekonomi, sosial dan budaya setempat. Untuk itu penanaman kesadaran
pola konsumsi yang sehat perlu dilakukan sejak dini melalui
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 41
pendidikan formal dan non formal. Kesadaran yang baik akan lebih
menjamin terpenuhinya kebutuhan gizi masing-masing anggota
keluarga sesuai dengan tingkat usia dan aktivitasnya. Peningkatan pola
konsumsi masyarakat di tujukkan dengan nilai peningkatan Skor PPH
Konsumsi. Tahun 2017 persentase peningkatan Skor PPH Konsumsi
dari target 90% tercapai 88% artinya rata-rata dari hasil perhitungan
skor PPH di masing-masing kecamatan menunjukkan bahwa masih
terbatasnya konsumsi pada jenis bahan pangan yang bersumber dari
umbi-umbian ,sayur dan buah serta beberapa rumah tangga masih
adanya keterbatasan mengkonsumsi pangan hewani. Kedepan
diperlukan adanya gerakan percepatan penganekaragaman konsumsi
pangan nabati maupun hewani berbasis sumber daya lokal. Dengan
semakin banyaknya alih fungsi lahan dari pertanian ke non pertanian
maka pemerintah melirik lahan pekarangan keluarga yang belum
termanfaatkan secara optimal sebagai lahan penghasil pangan
keluarga. Dengan kegiatan optimalisasi pemanfaatan pekarangan
melalui konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari ( KRPL ) upaya
percepatan penganekaragaman konsumsi pangan masyarakat/rumah
tangga bisa cepat terwujud. Penganekaragaman Konsumsi Pangan
adalah upaya memantapkan atau membudayakan pola konsumsi
pangan yang beranekaragam dan seimbang serta aman dalam jumlah
dan komposisi yang cukup guna memenuhi kebutuhan gizi untuk
mendukung hidup sehat, aktif dan produktif. Skor PPH konsumsi
Tahun 2017 adalah 88% dan dari skor tersebut diperoleh konsumsi
energi perkapita sebesar 2.096 kkal/kapita/hari dan konsumsi protein
sebesar 51 gram/kapita/hari. Berdasarkan Permenkes Nomor 75
Tahun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan bagi
bangsa Indonesia, rata-rata kecukupan energi dan protein pada tingkat
konsumsi masing-masing sebesar 2.150 kkal/kapita/hari dan 57
gram/kapita/hari, sedangkan acuan untuk menilai tingkat keragaman
konsumsi pangan adalah Pola Pangan Harapan (PPH) dengan skor
100% sebagai pola yang ideal. Konsumsi Energi dan Protein Penduduk
Kabupaten Buleleng Tahun 2017 Terhadap Kelompok Bahan Pangan
seperti tabel berikut :
No
Kelompok Pangan
Konsumsi energi
(kkal/kapita/hari)
Konsumsi protein
(gram/kapita/hari)
2017 2017
I Padi-padian 1.086,5 21,5
1 Beras 1.120,4 20,5
2 Jagung 21,0 0,6
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 42
No
Kelompok Pangan
Konsumsi energi (kkal/kapita/hari)
Konsumsi protein (gram/kapita/hari)
3 Terigu 124,9 0,4
II Umbi-umbian 37,1 0,2
1 Singkong 17,8 0,1
2 Ubi jalar 9,8 0,0
3 Kentang 0,5 0,0
4 Sagu 3,2 0,1
5 Umbi lainnya 5,9 -
III Pangan Hewani 221,9 16,4
1 Daging Ruminansia 39,0 1,4
2 Daging unggas 77,0 4,5
3 Telur 28,9 2,2
4 Susu 34,3 1,5
5 Ikan 42,7 6,7
IV Minyak dan Lemak 249,2 0,0
1 Minyak kelapa 7,4 0,0
2 Minyak sawit 0,0 0,0
3 Minyak lainnya 241,7 0,0
V Buah/Biji berminyak 26,5 0,3
1 Kelapa 19,4 0,2
2 Kemiri 7,0 0,1
VI Kacang-kacangan 79,3 7,4
1 Kedelai 72,0 7,1
2 Kacang Tanah 7,2 0,4
3 Kacang hijau 0,0 0,0
4 Kacang lainnya 0,0 0,0
VII Gula 69,2 0,0
1 Gula pasir 66,0 0,0
2 Gula merah 3,1 0,0
VII
I
Sayur dan buah 115,2 3,9
1 Sayur 50,4 3,3
2 Buah 64,8 0,6
IX Lain-Lain 26,5 1,3
1 Minuman 26,5 1,0
2 Bumbu-bumbuan 5,0 0,3
Total 2.096,2 51
Sumber : Dinas Ketahanan Pangan Kab. Buleleng
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 43
Perkembangan Konsumsi Energi dan Protein Serta Skor PPH Tahun
2016 - 2017
Uraian
Tahun ke-
2016 2017
Konsumsi Energi (kkal/kap/hari) 2.085 2.096
Konsumsi Protein (gram/kap/hari) 59,5 51
Skor Pola Pangan Harapan (PPH) 85 88
Sumber : Dinas Ketahanan Pangan Kab. Buleleng
5. Keamanan Pangan merupakan kondisi dan upaya yang diperlukan
untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia,
dan benda lain yang menganggu, merugikan, dan membahayakan
manusia. Sasaran dari pengawasan keamanan pangan adalah 1)
terwujudnya ketersediaan pangan yang aman dan bermutu, 2)
meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang
keamanan dan mutu pangan yang baik ketersediaan maupun
konsumsi. Masalah utama keamanan pangan adalah 1) cemaran
mikroba karena rendahnya kondisi higiene dan sanitasi, 2) cemaran
kimia karena kondisi lingkungan yang kotor dan cemaran sarana
produksi, 3) penyalahgunaan bahan berbahaya yang dilarang untuk
pangan segar, 4) penggunaan bahan tambahan pangan melebihi batas
maksimal. Tahun 2017 dalam rangka pengawasan keamanan pangan
Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Buleleng melalui Bidang
Keamanan Pangan telah melakukan uji sampel pangan segar sebanyak
20 sampel pangan segar yang diperoleh dari 8 pasar yang tersebar di
wilayah Kabupaten Buleleng dengan menggunakan rapid tes kit. Hasil
dari uji langsung diperoleh data terdapat 5 jenis pangan segar yang
tidak memenuhi syarat. Persentase pangan segar yang aman dari target
60% tercapai 75% , perhitungan ini diperoleh dari Jumlah sampel
pangan yang aman dikonsumsi dibagi dengan Jumlah total sampel
pangan yang diuji sampelnya di kali 100%, artinya bahwa ada
peningkatan keamanan pangan terhadap ketersediaan pangan segar di
pasar-pasar tradisional. Persentase pangan aman berdasarkan Uji
Rapid Tes Kit Keamanan Pangan sebagai berikut :
Tahun Jumlah Pangan
Aman ( Memenuhi Syarat, MS )
Jumlah Sample
Yang Diuji
Persentase
Pangan Aman (%)
2017 15 sample 20 sample 75 %
Sumber : Dinas Ketahanan Pangan Kab. Buleleng
Dilihat dari tabel diatas menunjukkan bahwa masih terdapatnya
pangan segar yang mengandung pestisida sebanyak 5 sample ( hasil uji
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 44
rapid tes kit ), selanjutnya dari 5 sample pangan yang tidak aman diuji
kembali ke laboratorium untuk mengetahui lebih rinci kandungan
pestisida . Hasilnya semua aman, terbukti dari hasil uji laboratorium
yang menyatakan bahwa ke 5 sample Not Detection. Kelima sample
pangan tersebut adalah sayur kacang lilit, sayu daun bayam, bayam
cabut,buah apel manalagi dan tomat.
2. Perbandingan Realisasi Capaian Kinerja s.d Akhir Periode Renstra
N
o
Tujuan
Sasaran
Indikator
Kinerja
Target
Akhir
Renstra
2017
Realisasi
Tahun
2017
Tingkat
Kemajuan
(%)
1 Terjaganya ketersediaan
pangan untuk
masyarakat /
rumah tangga
Terpenuhinya kebutuhan
pangan
masyarakat
/rumah tangga baik kualitas
maupun
kuantitas
Ketersediaan pangan beras
114 kg/ kapita/
tahun
131 kg/kapita
/ tahun
115%
Cadangan pangan
masyarakat
18 ton/ tahun
18 ton/tahun
100%
Cadangan
pangan
pemerintah
2.000
ton/
tahun
2.000
ton/tahun
100%
2 Terjaganya
stabilitas harga dan
pasokan
pangan strategis
Mewujudkan
sistem distribusi yang efektif dan
efisien untuk
menjaga ketersediaan
pangan
Persentase
capaian ketersediaan
Informasi harga
dan pasokan pangan
80% 91,74% 113%
3 Meningkatnya
pola konsumsi pangan
masyarakat
yang beragam ,bergizi dan
seimbang dan
aman
Memantapkan
atau membudayakan
pola konsumsi
pangan yang beranekaragam
dan seimbang
serta aman untuk
mendukung
hidup sehat, aktif
dan produktif
Skor PPH
( Pola Pangan Harapan )
konsumsi
90 88% 98%
4 Meningkatnya Pengawasan
dan
Pembinaan
Keamanan Pangan
Mencegah pangan dari
kemungkinan
cemaran biologis,
kimia, dan benda lain yang
menganggu,
merugikan, dan membahayakan
manusia
Persentase pangan segar
yang aman
60% 75% 125%
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 45
3. Capaian Kinerja Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Buleleng pada
Tahun 2017 yang mengacu pada RPJMD Kabupaten Buleleng Tahun
2012-2017 dapat digambarkan seperti tabel dibawah ini :
Tabel : 1.5
Capaian Indikator Sasaran Yang Mengacu pada RPJMD Kabupaten
Buleleng Tahun 2012-2017 Urusan Ketahanan Pangan
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja
Program (outcome)
Target RPJMD Tahun
2017
Realisasi Capaian Tahun
2017
Rasio Capaian
Pada Tahun 2017
Keterangan
K Rp K Rp K Rp.
Program Peningkatan Ketahanan
Pangan
Meningkatnya ketahanan
pangan
7 komoditas
3.424.952 13 komoditas
67.079.000 185% 1.958% Peningkatan anggaran dikarenakan adanya
perubahan kelembagan perangkat daerah di tahun 2017
sesuai dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Buleleng Nomor : 13 Tahun 2016 , Tanggal : 30
Nopember 2016, Tentang :
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Buleleng
Penjelasan atas tabel diatas :
Harga pangan sangat menentukan tingkat stabilitas ketahanan pangan
masyarakat. Harga yang tidak terpantau dan terkontrol dapat
mengakibatkan inflasi dan mempengaruhi daya beli masyarakat
semakin menurun. Komoditas yang di pantau dan tersampaikannya
informasi harganya pada target awal RPJMD adalah 7 komoditas
pangan yaitu beras premium, beras medium , jagung , kedelai, gula
pasir, bawang merah, cabai merah. Mengingat semakin berkembangnya
pola konsumsi masyarakat yang beragam dan menurut pantauan dan
analisis ada beberapa komoditas pangan tambahan yang menjadi
kebutuhan konsumsi masyarakat pada saat ini seperti daging ayam,
telur ayam , daging sapi, minyak goreng curah dan tepung terigu. Harga
komoditas pangan tambahan ini dirasakan dapat mempengaruhi daya
beli masyarakat sehingga perlu dipantau kestabilan harganya. Jadi
keseluruhan komoditas pangan yang di pantau dan tersampaikan
informasi harganya tahun 2017 sudah mencapai 13 komoditas atau
185%
4. Alternative solusi atas permasalahan yang telah dilakukan :
1) Mengadakan sosialisasi dan memberikan pemahaman kepada
masyarakat tentang konsumsi pangan bukan saja pada satu
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 46
pangan pokok yaitu beras tetapi ada beberapa pangan non
beras/terigu yang bisa di manfaatkan dan dikembangkan sebagai
pengganti beras yang berasal dari sumber bahan pangan
karbohidrat seperti jagung, umbi – umbian dan talas yang bisa
dijadikan bahan setengah jadi bentuk tepung dan beras analog
serta bahan jadi seperti beranekaragam jenis kudapan/kue non
beras melalui kegiatan model pengembangan pangan pokok lokal
(MP3L).
2) Penumbuhan dan pengembangan lumbung pangan masyarakat
berdampak pada semakin meningkatnya jumlah cadangan pangan
masyarakat, sehingga pada kondisi tertentu ( rawan/darurat )
cadangan pangan sudah dapat di manfaatkan. Semakin kuat
cadangan pangan daerah menunjukkan semakin mantapnya
ketahanan pangan masyarakat.
3) Pengembangan lembaga distribusi pangan yaitu pengembangan
usaha pangan masyarakat (PUPM) dengan sistem pemasaran Toko
Tani Indonesia (TTI). Jumlah PUPM sampai degan saat ini
berjumlah 2 unit dan TTI berjumlah 12 unit.
4) Memantapkan atau membudayakan pola konsumsi pangan yang
beranekaragam dan seimbang serta aman dalam jumlah dan
komposisi yang cukup guna memenuhi kebutuhan gizi untuk
mendukung hidup sehat, aktif dan produktif melalui gerakan pola
pangan beragam bergizi seimbang dan aman, optimalisasi
pemanfaatan lahan pekarangan keluarga melalui gerakan tanam (
Gertam ) tanaman pangan keluarga, pembinaan dan sosialisasi
konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) kepada PKK dan
kelompk wanita tani, mengadakan lomba cipta menu tingkat
kecamatan dan kabupaten serta mengadakan promosi
penganekaragaman konsumsi pangan non beras/terigu.
5) Melaksanakan penyuluhan dan pembinaan kepada masyarakat
umum maupun produsen tentang betapa pentingnya keamanan
pangan
6) Melaksanakan uji tes keamanan pangan terhadap pangan yang
diperdagangkan untuk mengetahui adanya cemaran kimia, biologis
dan benda lain yang dapat mengganggu kesehatan manusia
7) Meningkatkan sertifikasi mutu pangan segar
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 47
5. Analisis Penggunaan Sumber Daya Anggaran
Sebagai upaya mewujudkan kinerja yang baik, tentunya harus
didukung anggaran yang memadai serta dapat dipertanggungjawabkan
penggunaannya.
Alokasi Per Sasaran Pembangunan
No Sasaran
Strategis
Indikator Kinerja Anggaran % Anggaran
1 Terjaganya ketersediaan
pangan untuk masyarakat/
rumah tangga
Ketersediaan pangan beras
175.955.000 4,86
Cadangan pangan
masyarakat
148.921.500 4,11
Cadangan pangan pemerintah
79.337.500 2,19
2 Terjaganya
stabilitas
harga dan pasokan
pangan strategis
Persentase capaian
ketersediaan Informasi
harga dan pasokan pangan
157.562.500 4,35
3 Meningkatnya
pola konsumsi pangan
masyarakat
yang beragam ,bergizi dan
seimbang dan aman
Persentase peningkatan
skor PPH konsumsi
584.148.900 16,14
4 Meningkatnya
Pengawasan dan
Pembinaan
Keamanan Pangan
Persentase pangan segar
yang aman
379.313.530 10,48
Perbandingan Pencapaian Kinerja dan Anggaran
No
Sasaran
Strategis
Indikator
Kinerja Kinerja Anggaran
Target Reali
sasi
Capai
an %
Alokasi
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Capaian
(%) 1 Terjaganya
ketersediaan pangan
untuk
masyarakat/ rumah
tangga
Ketersediaan
pangan beras
114
kg/kapit
a/ tahun
131
kg/ka
pita/ tahun
115% 175.955.000 165.372.000 93,99%
Cadangan pangan
masyarakat
18
ton/tahun
18
ton/tahun
100% 148.921.500 142.414.300 95,63%
Cadangan pangan
pemerintah
2.000 ton/tah
un
2.000 ton/ta
hun
100% 79.337.500 76.507.500 96,43%
2 Terjaganya
stabilitas
harga dan pasokan
pangan
strategis
Persentase
capaian
ketersediaan Informasi
harga dan
pasokan pangan
80% 91,74
%
113% 157.562.500 143.347.400 90,98%
3 Meningkat Persentase 90% 88% 98% 584.148.900 471.781.797 80,76%
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 48
No
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Kinerja Anggaran
Target Realisasi
Capaian %
Alokasi (Rp)
Realisasi (Rp)
Capaian(%)
nya pola
konsumsi
pangan
masyarakat yang
beragam
,bergizi dan
seimbang
dan aman
peningkatan
skor PPH
konsumsi
4 Meningkat
nya Pengawasa
n dan
Pembinaan Keamanan
Pangan
Persentase
pangan segar yang aman
60% 75% 125% 379.313.530 353.341.900 93,15%
Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
No Sasaran
Strategis
Indikator
Kinerja
% Capaian
Kinerja
%
Penyerapan Anggaran
Tingkat
Efisiensi (%)
1 Terjaganya ketersediaan
pangan untuk masyarakat/
rumah tangga
Ketersediaan pangan beras
115% 93,99% 21,01%
Cadangan
pangan masyarakat
100% 95,63% 4,37%
Cadangan
pangan pemerintah
100% 96,43% 3,57%
2 Terjaganya stabilitas
harga dan pasokan
pangan strategis
Persentase capaian
ketersediaan Informasi harga
dan pasokan pangan
113% 90,98% 22,02%
3 Meningkatnya
pola konsumsi
pangan masyarakat
yang beragam ,bergizi dan
seimbang dan aman
Persentase
peningkatan
skor PPH konsumsi
98% 80,76% 17,24%
4 Meningkatnya
Pengawasan
dan Pembinaan
Keamanan Pangan
Persentase
pangan segar
yang aman
125% 93,15% 31,85%
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 49
B. Realisasi Anggaran
Pelaksanaan urusan Ketahanan Pangan, pada tahun 2017 Dinas
Ketahanan Pangan Kabupaten Buleleng melaksanakan 6 ( enam ) Program
dengan 38 ( tiga puluh delapan ) Kegiatan. Kegiatan penunjang/sekretariat
5 ( lima ) program dan 22 ( dua puluh dua ) kegiatan dengan alokasi
anggaran sebesar Rp1.915.875.700,00 dan terealisasi sebesar
Rp1.821.391.352,00 atau 95,07% . Untuk kegiatan teknis melaksanakan
1 (satu) program yaitu Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan dan 16 (enam belas) kegiatan dengan alokasi
anggaran sebesar Rp1.703.900.230,00 dan terealisasi sebesar
Rp1.528.208.868,00 atau 89,69% . Total alokasi anggaran tahun 2017
untuk belanja langsung sebesar Rp3.619.775.930,00 terealisasi sebesar
Rp3.349.600.220,00 atau 92,54% . Serapan anggaran Tahun 2017 dapat
digambarkan seperti tabel berikut :
Tabel : 1.6
Pagu Anggaran dan Realisasi Anggaran Pada Program Sekretariat/Penunjang
No Program/Kegiat
an
Belanja Keluaran
Anggaran Realisasi Sisa
I PROGRAM
PELAYANAN
ADMINISTRASI
PERKANTORAN
1.118.719.400 1.053.376.120
(94,16%) 65.343.280
KEGIATAN :
1. Penyediaan jasa
surat menyurat
54.800.000 48.874.600
(89,19%)
5.925.400 Jumlah surat
masuk dan surat keluar
yang
teregistrasi
6.200
pucuk surat
2. Penyediaan jasa
komunikasi,sumber daya air dan
listrik
24.000.000 17.973.468
(74,89%)
6.026.532 Jumlah
rekening pembayaran
listrik,jasa
telpon dan air
12
rekening
3. Penyediaan jasa peralatan dan
perlengkapan
kantor
184.200.000 177.947.662 (96,61%)
6.252.338 Kendaraan operasional
untuk eselon
II dan eselon
III
2 unit
4. Penyediaan jasa pemeliharaan
dan perizinan
kendaraan
dinas/operasional
4.000.000 1.803.800 (45,10%)
2.196.200 Kendaraan operasional
kantor yang
diurus
perizinannya
7 unit
5. Penyediaan jasa
administrasi
keuangan
218.200.000 217.151.000
(99,52%)
1.049.000 Laporan dan
dokumen
keuangan SKPD yang
dapat
diselesaikan
55
dokume
n
6. Penyediaan jasa
kebersihan
89.200.000 84.743.600
(95,00%)
4.456.400 Sarana
kebersihan
20 jenis
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 50
No Program/Kegiat
an
Belanja Keluaran
Anggaran Realisasi Sisa
kantor kantor selama
1 tahun yang
disediakan
7. Penyediaan komponen
instalasi
listrik/penerangan bangunan
kantor
3.000.000 2.976.100 (99,20%)
23.900 Komponen instalasi listrik
selama 1
tahun yang disediakan
11 jenis
8. Penyediaan
peralatan dan
perlengkapan kantor
189.114.400 183.200.000
(96,87%)
5.914.400 Peralatan
kantor selama
1 tahun yang disediakan
6 jenis
9. Penyediaan bahan bacaan
dan peraturan
perundang-udangan
4.320.000 4.320.000 (100%)
0 Bahan bacaan selama 1
tahun yang
disediakan
2 jenis
10. Penyediaan makanan dan
minuman
26.285.000 24.375.500 (92,74%)
1.909.500 Makanan dan minuman
rapat dan
tamu yang disediakan
selama 1
tahun
9 jenis
11. Rapat-rapat
koordinasi dan konsultasi ke
luar
daerah/dalam daerah
220.200.000 202.141.090
(91,80%)
18.058.910 Penugasan
rapat yang di ikuti
60 kali
12. Penyediaan jasa administrasi
kepegawaian
101.400.000 87.869.300 (86,66%)
13.530.700 Tertatanya administrasi
kepegawaian
SKPD
92 orang
II PROGRAM
PENINGKATAN SARANA DAN
PRASANA
APARATUR
530.048.600 506.923.132
(95,64%)
23.125.468
KEGIATAN :
1. Pengadaan
kendaraan dinas/operasiona
l
324.080.000 324.080.000
(100%)
0 Jumlah
kendaraan dinas/operasio
nal mobil dan
motor yang diadakan
8 unit
2. Pengadaan mebeleur
49.268.600 49.268.600 (100%)
0 Mebeleur kantor
58 unit
3. Penyelenggaraan dan pengadaan
sarana/prasaran
a upacara
35.000.000 34.890.000 (99,69%)
110.000
Sarana prasarana
upacara
keagamaan
8 jenis
4. Pemeliharaan rutin/berkala
gedung kantor
9.000.000 9.000.000 (100%)
0 Gedung/kantor yang
mendapat
pemeliharaan
1 gedung
5. Pemeliharaan
rutin/berkala kendaraan
dinas/operasinal
25.000.000 10.039.032
(40,16%)
14.960.968 Kendaraan
dinas dalam kondisi layak
operasional
16 unit
6. Pemeliharaan
rutin/berkala
27.700.000 26.270.000
(94,84%)
1.430.000 Perlengkapan
kantor kondisi
15 unit
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 51
No Program/Kegiat
an
Belanja Keluaran
Anggaran Realisasi Sisa
perlengkapan
gedung kantor
baik
7. Pendataan dan
inventarisasi aset barang milik
daerah
60.000.000 53.375.500
(88,96%)
6.624.500 Aset barang
milik daerah yang
terinventarisir
450 unit
III PROGRAM
PENINGKATAN
DISPILIN APARATUR
45.270.500 45.270.500
(100%)
0
KEGIATAN :
1. Pengadaan pakaian khusus
hari-hari tertentu
45.270.500 45.270.500 (100%)
0 Tersedianya pakaian endek
dan pakaian
olah raga
103 stel
IV. PROGRAM
PENINGKATAN PENGEMBANGA
N SISTEM
PELAPORAN CAPAIAN
KINERJA DAN
KEUANGAN
108.187.600 106.404.600
(98,35%)
1.783.000
KEGIATAN :
1. Penyusunan
laporan capaian
kinerja dan ikhtisar realisasi
kinerja SKPD
108.187.600 106.404.600
(98,35%)
1.783.000 Laporan
kinerja SKPD
yang dapat diselesaikan
6
dokume
n
V. PROGRAM
PERENCANAAN
ANGGARAN SKPD
113.649.600 109.417.000
(96,28%)
4.232.600
KEGIATAN :
1. Penyusunan anggaran SKPD
113.649.600 109.417.000 (96,28%)
4.232.600 Dokumen pelaksanaan
anggaran
SKPD yang dapat
diselesaikan
5 dokume
n
Tabel : 1.7
Pagu Anggaran dan Realisasi Anggaran Pada Program Teknis
No Kegiatan Belanja
Keluaran Anggaran Realisasi Sisa
I PROGRAM
PENINGKATAN KETAHANAN
PANGAN
PERTANIAN / PERKEBUNAN
1.703.900.230 1.528.208.868
(89,69%)
175.691.362
KEGIATAN:
1 Penanganan daerah rawan
pangan
70.456.100 68.142.520 (96,72%)
2.313.580 Dokumen hasil
pemantauan
kerawanan pangan
1 dokume
n
2 Penyusunan data base
potensi produk
pangan
85.337.500 82.786.433 (97,01%)
2.551.067 Dokumen data base potensi
produk
pangan yang
1
dokume
n
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 52
No Kegiatan Belanja
Keluaran Anggaran Realisasi Sisa
dapat
diselesaikan
3 Analisis rasio
jumlah penduduk
terhadap
jumlah kebutuhan
pangan
79.337.500 76.507.500
(96,43%)
2.830.000 Dokumen
analisis rasio jumlah
penduduk
terhadap jumlah
kebutuhan
pangan yang
dapat diselesaikan
1
dokumn
4 Pemanfaatan
pekarangan
untuk
pengembangan pangan
151.590.900 145.254.600
(95,82%)
6.336.300 Pembinaan
pemanfaatan
pekarangan
keluarga dengan konsep
RPL ( rumah
pangan lestari )
5 KWT
5 Pemantauan
dan analisis
akses harga
pangan pokok
78.825.000 76.268.400
(96,76%)
2.556.600 Dokumen
analisis akses
harga pangan
pokok yang dapat
diselesaikan
1
dokume
n
6 Pengembangan
lumbung pangan desa
148.921.500 142.414.300
(95,63%)
6.507.200 Kelompok
lumbung pangan yang
di bina
16
kelompok
7 Pengembangan
sistem informasi
pasar
78.737.500 67.079.000
(85,19%)
11.658.500 Laporan
informasi
harga pangan yang
disampaikan
12
laporan
8 Peningkatan
mutu dan
keamanan pangan
151.755.900 138.706.150
(91,40%)
13.049.750 Sampel
pangan segar
yang diuji dengan rapid
tes kit
20
sampel
9 Penyusunan
neraca bahan
makanan
90.617.500 88.864.500
(98,07%)
1.753.000 Laporan
neraca bahan
makanan (NBM) yang
dapat
diselesaikan
12
laporan
10 Penyusunan
data kerawanan dan sistem
kewaspadaan
pangan dan gizi
76.815.000 76.583.340
(99,70%)
231.660 Dokumen
sistem kewaspadaan
pangan dan
gizi yang disampaikan
tepat waktu
1
dokumen
11 Gerakan pola
pangan
beragam bergizi seimbang dan
aman
133.915.900 88.080.600
(65,77%)
45.835.300 Lomba olahan
pangan lokal
9
kecamat
an
12 Penyusunan
pola pangan
harapan
90.612.500 58.942.048
(65,05%)
31.670.452 Dokumen PPH
( pola pangan
harapan )
1
dokume
n
13 Penyebaran
informasi dan
208.029.600 179.504.549
(86,29%)
28.525.051 Tersampaikan
nya informasi
5 kali
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 53
No Kegiatan Belanja
Keluaran Anggaran Realisasi Sisa
promosi produk
pangan lokal
produk
pangan lokal
14 Pengadaan
kelembagaan OKKPD
31.390.200 24.439.178
(77,86%)
6.951.022 Dokumen
analisi pembentukan
kelembagaan
OKKPD Kabupaten
yang dapat
diselesaikan
1
dokumen
15 Pengembangan
sertifikasi pangan segar
120.152.700 109.122.250
(90,82%)
11.030.450 Kelompok
usaha pangan yang dibina
dalam upaya
sertifikasi
/registrasi pangan segar
6
kelompok
16 Pengembangan
jejaring
keamanan pangan
107.404.930 105.513.500
(98,24%)
1.891.430 Kelompok
yang diberikan
informasi keamanan
pangan
9
sekolah
dan 2 pasar
C. Prestasi Tahun 2017
1. Juara I ( pertama ) dalam lomba pangan lokal tingkat Provinsi Bali
Tahun 2017 kepada KWT “ Widia Amerta “ Desa Gobleg, Kecamatan
Banjar – Kabupaten Buleleng.
2. Juara II ( dua ) dalam lomba cipta menu tingkat Provinsi Bali Tahun
2017 kepada Tim Penggerak PKK Desa Penglatan , Kecamatan Buleleng
– Kabupaten Buleleng.
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 56
BAB. IV
PENUTUP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) pada Dinas Ketahanan
Pangan Kabupaten Buleleng sebagai wujud mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta sebagai salah satu alat penilai
capaian kinerja atas tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan menuju
pemerintahan yang bersih, transparan dan akuntabel ( good govermance ).
Sesuai dengan mekanisme Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP) maka Laporan Kinerja (LKj ) ini merupakan ruang
pertanggungjawaban atas Perjanjian Kinerja yang telah ditetapkan dan
tertuang ke dalam tolak ukur Indikator Kinerja Utama ( IKU ) Dinas
Ketahanan Pangan Kabupaten Buleleng. Pelaporan kinerja juga mengacu pada
Renstra SKPD Tahun 2017 dan RPJMD Tahun 2012-2017.
Demikian LKj Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Buleleng Tahun 2017
ini kami laporkan. Tiada gading yang tak retak begitu pula tentunya kinerja
yang kami lakukan belum sempurna, masih ada kelemahan dan kekurangan
sehingga saran dan perbaikan sebagai penyempurnaan sangat kami
harapkan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan
Kabupaten Buleleng,
drh. Nyoman Surya Temaja, MP Pembina Utama Muda, IV/C
NIP. 19591207 199003 1 001
L KJ I P – DINAS KETAHANAN PANGAN – TH. 2017 57
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Adapun dokumen yang kami lampirkan sebagai dokumen pendukung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) pada Dinas Ketahanan Pangan
Kabupaten Buleleng Tahun Anggaran 2017 , sebagai berikut :
1. Perjanjian Kinerja ( PK ) Tahun 2017
2. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2017
3. Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kab. Buleleng Tahun 2017