Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perjudian telah menjadi masalah sosial yang telah ada sejak dahulu.
Perjudian ini semakin marak ketika terjadi perubahan keadaan sosial politik serta
krisis ekonomi yang melanda negara ini, dimana orang semakin sulit untuk
mendapatkan uang dan memenuhi kebutuhan hidupnya, oleh karena itu orang
menginginkan cara yang paling cepat untuk mendapatkan uang, yang salah
satunya dilakukan dengan cara berjudi. Disamping itu jika kita lihat disini yang
menjadi sebab utama perjudian dilarang ialah, bahwa aktivitas ini mengajarkan
manusia untuk senantiasa mencari keuntungan diatas kesusahan orang lain.
Pola berjudi itu mendorong orang untuk selalu merebut kemenangan, dan
menjadikan dirinya serakah serta gila kemenangan, namun akibatnya dia justru
menderita kekalahan. Ekses berjudi itu bisa merangsang orang untuk berbuat
kriminal contohnya mencuri, merampok, merampas, korupsi, menggelapkan uang
kas negara dan melakukan tindakan asusila lainnya.
Banyaknya kasus perjudian yang beraneka ragam di Indonesia pada
umumnya dan di wilayah Kota Pasuruan khususnya sangat membahayakan bagi
kelangsungan aktivitas perekonomian dan dapat mengarah pada peningkatan
dilakukannya tindak pidana lain di masyarakat.
Berbagai model perjudian yang ada seperti : cap jie kia, togel (toto gelap),
dadu kopyok, lotre, remi, poker, samgong, qiu qiu, dan lain sebagainya,
kelihatannya semakin marak di masyarakat. Pengaruh permainan ini dapat
2
menimbulkan penilaian yang tidak baik dari orang terhadap perbuatan tidak baik
lainnya, karena orang sering melihat adanya hubungan antara perjudian,
penyalahgunaan minuman keras, dan pelacuran.
Di dalam KUHP ada dua Pasal yang melarang tentang perjudian, yaitu
Pasal 303 KUHP berupa kejahatan dan Pasal 542 KUHP berupa pelanggarang,
pidana yang diancamkan dalam Pasal itu ringan saja, yaitu masing-masing pidana
penjara selamalamanya dua tahun delapan bulan atau denda sebanyak-banyaknya
sembilan ribu rupiah dan pidana kurungan atau denda sebanyak-banyaknya tujuh
ribu lima ratus rupiah.
Dengan diberlakukannya UU No. 7 Tahun 1974 tentang penertiban
perjudian yang dalam pertimbangan atau konsiderannya dapat diketahui. Bahwa
perjudian pada hakekatnya bertentangan dengan agama, kesusilaan, moral
pancasila, serta membahayakan bagi penghidupan dan kehidupan masyarakat,
Bangsa, dan Negara. Dalam ketentuan Pasal 1 Undang-Undang No. 7 Tahun
1974 Tentang penertiban Perjudian1, dinyatakan bahwa semua tindak pidana
perjudian dianggap sebagai kejahatan bukan pelanggaran.
Hasil observasi awal penulis (tanggal 29 Januari 2016), yang dilakukan
pada satuan reserse kriminal Polres Kota Pasuruan, menunjukan bahwa jumlah
tindak pidana perjudian yang terjadi di Kota Pasuruan pada tahun 2009 sebanyak
2 kasus, kemudian pada tahun 2010 mengalami peningkatan menjadi 3 kasus, dan
sampai bulan April 2011 tercatat sebanyak 5 kasus yang dilakukan oleh remaja
sehingga menimbulkan kekawatiran dan keresahan dari masyarakat terhadap
1 Pasal 1 Undang-Undang No. 7 Tahun 1974 Tentang penertiban Perjudian
3
perkembangan dan pertumbuhan anak Dengan alasan-alasan yang dikemukakan di
atas maka penulis terdorong untuk melakukan kajian secara mendalam tentang
tindak pidana perjudian dalam bentuk skripsi dengan mengangkat judul :
”Tinjauan Yuridis Sosiologis Tentang Tindakan Kepolisian Dalam
Meminimalisir Tindak Pindana Perjudian Di Kota Pasuruan “ ( Studi di Polres
Kota Pasuruan )
B. Rumusan Masalah.
1. Faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan terjadinya tindak pidana
perjudian di Kota Pasuruan?
2. Apa saja hambatan-hambatan yang dialami Aparat Kepolisian Resort Kota
Pasuruan dalam meminimalisir Tindak Pidana Perjudian. ?
3. Bagaimana Tindakan Penyidikan yang dilakukan Kepolisian dalam
meminimalisir Tindak Pidana Perjudian di Kota Pasuruan?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang menyebabkan terjadinya tindak
pidana perjudian di Kota Pasuruan
2. Untuk mengetahui tindakan Kepolisian yang dilakukan dalam tindak pidana
perjudian?
3. Untuk mengetahui bagaimanakah upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak
Kepolisian dalam menanggulangi tindak pidana perjudian di Kota Pasuruan.
4
D. Manfaat dan Kegunaan
1. Manfaat Akademis :
1) Hasil penelitian dapat memberikan kegunaan untuk mengembangkan
ilmu hukum kususnya hukum pidana.
2) Dapat dijadikan sebagai pedoman dalam penelitian yang lain yang sesuai
dengan bidang penelitian yang penulis teliti.
2. Manfaat Praktis :
1) Diharapkan dapat digunakan sebagai informasi bagi masyarakat atau
praktisi hukum dan instansi terkait tentang tindak pidana perjudian.
2) Dengan dibuatnya penulisan ini diharapkan dapat memberikan masukan
kepada pihak Kepolisian Resort Kota Pasuruan dalam rangka
menanggulangi tindak pidana perjudian.
3. Kegunaan Penelitian :
a. Bagi Penulis
Selain sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana hukum,
harapannya melalui penelitian ini dapat menambah wawasan penulis
tentang faktor-faktor yang menyebabkan semakin maraknya terjadi kasus
tindak pidana perjudian di Kota Pasuruan dan, bagaimanakah upaya
aparat Kepolisian Resort Kota Pasuruan untuk menangani dan
menegakan hukum terhadap perjudian yang terjadi di lingkungan
masyarakat, sehingga mengakibatkan dampak buruk.
5
b. Bagi Penegak Hukum
Dengan diadakannya penelitian ini, harapannya penelitian ini akan
menjadi sebuah kebijakan dan informasi kepada para penegak hukum.
Menyajikan bahan pertimbangan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan dalam bidang reskrim.
c. Bagi Masyarakat
Dengan dilaksanakannya penelitian ini, harapannya masyarakat
dapat memahami lebih baik tentang tindak pidana perjudian.
E. Metode Penelitian.
Untuk memperoleh data-data yang dihubungkan dengan penulisan skripsi
ini, penulis mengunakan metode sebagai berikut :
1. Metode Pendekatan
Penelitian ini termasuk penelitian yuridis sosiologis, yaitu penelitian
yang terjun langsung di lapangan yang didukung oleh Undang-Undang dan
buku-buku terkait. Sedangkan dilihat dari sifatnya termasuk penelitian yang
deskriptif kualitatif, yaitu suatu penelitian yang bertujuan mendeskripsikan
tentang tindakan Kepolisian, kususnya Polres Kota Pasuruan dalam
penanggulangan tindak pidana perjudian.
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif, yaitu suatu
tata cara penelitian yang menghasilkan data diskriptif analitis. Data diskriptif
yaitu apa yang dinyatakan oleh responden secara tertulis atau lisan dan juga
perilakunya yang nyata, yang diteliti dan dipelajari sebagai sesuatu yang utuh.
6
Penelitian ini akan menggali pendapat-pendapat, ide-ide, pikiran-pikiran dari
pelaku peristiwa secara langsung dan mendalam sehingga diperoleh informasi
dan data-data yang akurat, yang penulis perlukan dalam penulisan ini.
Penelitian hukum empiris ini dilakukan melalui observasi dan
wawancara mendalam (in depth interview) dengan para responden dan
narasumber yang berkompeten dan terkait dengan masalah yang diteliti
(objek yang diteliti), untuk mendapatkan data primer dan akan dilakukan pula
dengan studi kasus
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang dipilih oleh penulis adalah :
1. Kepolisian Resort Kota Pasuruan yang merupakan pelaksana di wilayah
Jawa Timur, alasan memilih lokasi tersebut adalah karena lokasi tersebut
yang penulis pilih terdapat fakta-fakta dan informasi masalah yang penulis
bahas dalam penelitian ini yaitu mengenai tindak pidana perjudian.
2. Tempat tempat yang digunakan untuk perjudian antara lain terminal,pojok-
pojok pasar, warung kopi, tempat pangkalan becak danlain sebagainya yang
ada di kota pasuruan.
3. Jenis dan Sumber Data
1. Data primer, adalah data yang diperoleh langsung dari masyarakat atau data
dasar.2 Adapun yang termasuk dalam data primer dalam penelitian ini
adalah pihak-pihak yang terkait dalam pengambilan tindakan
2Soerjono Soekanto., Pengantar Penelitian Hukum, UI Press. Jakarta. 1986. Hal 12
7
penanggulangan tindak pidana perjudian di wilayah hukum Kota Pasuruan
antara lain, Kasubag Reskrim Polresta Pasuruan, serta pihak yang terkait.
2. Data sekunder, adalah data yang berasal dari data-data yang sudah tersedia
misalnya, dokumen resmi, surat perjanjian atau buku-buku sumber data
yang akan dipergunakan dalam penelitian ini meliputi:
a. Sumber Data Primer
1. Sumber Data Primer adalah sumber data yang diperoleh secara
langsung dari lapangan yang meliputi keterangan atau data hasil
wawancara kepada pejabat yang berwenang dalam penanggulangan
tindak pidana perjudian di wilayah hukum Kota Pasuruan sumber data
primer adalah data atau keterangan yang diperoleh semua pihak terkait
langsung dengan permasalahan yang menjadi objek penelitian. Dalam
hal ini, bertindak sebagai informan adalah pejabat dan staf (Polisi) di
lingkungan, Kepolisian Resort Kota Pasuruan.
2. Sumber Data Sekunder sumber data yang didapatkan secara langsung
berupa keterangan yang mendukung data primer. Sumber data
sekunder merupakan pendapat para ahli, dokumen-dokumen, tulisan-
tulisan dalam buku ilmiah, dan literatur-literatur yang mendukung
data. data sekunder dalam penelitian yang berkaitan dengan bidang
hukum ini meliputi :
1. Bahan-bahan hukum Primer :
a) Undang-Undang Dasar 1945
8
b) Undang–Undang Nomor 7 Tahun 1974 tentang penertiban
perjudian.
c) Undang–Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia
2. Bahan hukum sekunder yaitu bahan hukum yang erat
hubungannya dengan bahan hukum primer dan dapat membantu
menganalisis dan memahami bahan hukum primer adalah :
a) Hasil penelitian yang berkaitan dengan masalah perjudian di
Indonesia;
b) Buku-buku tentang perjudian
3. Bahan hukum tersier yaitu bahan-bahan hukum yang memberikan
informasi tentang bahan hukum primer dan bahan sekunder,
misalnya:
a) Kamus besar bahasa Indonesia
b) Kamus umum lengkap Inggris–Indonesia, Indonesia-Inggris
c) Kamus hukum
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang akan dipergunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Penulis melakukan observasi di Kantor Kepolisian Resort Kota
Pasuruan, hal ini dilakukan penulis dengan cara pengamatan, pencatatan,
yang kemudian disimpulkan dan disajikan secara sistematis dengan
9
menggambarkan objek yang diteliti, hal-hal yang dijadikan sebagai objek
pengamatan dalam penelitian ini adalah: aktifitas di Kantor Kepolisian
Resort Kota Pasuruan.
2. Wawancara
Dalam studi lapangan ini penulis melaksanakan kegiatan
wawancara, yaitu suatu metode pengumpulan data dengan cara
mendapatkan keterangan secara lisan dari seorang responden dengan
bercakap-cakap secara langsung, wawancara ini bertujuan untuk
mengumpulkan keterangan tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan perjudian, dalam wawancara ini dilakukan dengan cara
mengadakan komunikasi langsung dengan Iptu Sulton selaku Kepala
Urusan Administrasi Dan Tata Usaha yang dapat mendukung
diperolehnya data yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti guna
memperoleh data baik lisan maupun tulisan atas sejumlah data yang
diperlukan.
3. Dokumentasi
Dalam studi ini penulis mengumpulkan data dengan cara observasi,
memahami dan mengumpulkan bahan-bahan hukum yang akan diteliti,
yaitu dengan membuat lembar dokumen yang berfungsi untuk mencatat
informasi atau bahan-bahan hukum yang diteliti yang berkaitan dengan
masalah penelitian yang sudah dirumuskan terhadap:
a) Buku-buku literatur.
10
b) Undang-Undang dan peraturan-peraturan yang ada hubungannya
dengan penelitian ini.
c) Dokumen
5. Teknik Analisis Data
Data yang telah terkumpul dengan lengkap dari lapangan di
analisis dan di olah dan dimanfaatkan sehingga dapat dipergunakan untuk
menjawab persoalan penelitian. Analisis data kualitatif adalah suatu cara
analisis yang menghasilkan data diskriptif analisis, yaitu apa yang
dinyatakan oleh responden secara tertulis atau lisan dan juga perilaku yang
nyata, yang diteliti dan dipelajari sebagai sesuatu yang utuh.
Dalam operasionalisnya, peneliti membatasi permasalahan yang
diteliti dan juga membatasi pada pertanyaan-pertanyaan pokok yang perlu
dijawab dalam penelitian. dari hasil penelitian tersebut data yang sudah
diperoleh disusun sesuai dengan pokok permasalahan yang diteliti kemudian
data tersebut diolah dalam bentuk sajian data. setelah pengumpulan data
selesai, peneliti melakukan penarikan kesimpulan atau verifikasi
berdasarkan semua hal yang terdapat dalam reduksi data maupun sajian
datanya. misalnya untuk mengetahui jawaban, tentang bagaimana tindakan
penanggulangan tindak pidana perjudian di wilayah hukum Kepolisian
Resort Kota Pasuruan ,maka penulis menanyakan langsung ke pokok
permasalahannya. kemudian dari jawaban yang diperoleh tersebut diolah
menjadi sajian data untuk kemudian dianalisis.
11
F. Sistematika Penulisan
Pada penelitian ini, penulis membagi pembahasan ke dalam empat bab, dimana
setiap bab dibagi atas beberapa sub-bab, sistematika penulisannya secara singkat
adalah sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan yang berisi tentang, latar belakang masalah,
perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian.
BABII : Tinjauan pustaka yang berisi tentang tinjauan umum tentang
peran, tugas, dan fungsi Kepolisian Republik Indonesia, terdiri
dari; peran pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia, tugas
pokok Kepolisian, serta proses penyelidikan, penyidikan,
penggeladahan, peyitaan serta fungsi Kepolisian, tinjauan umum
tentang hukum pidana dan tindak pidana terdiri dari, pengertian
hukum pidana, pengertian tindak pidana, tujuan pidana, unsur-
unsur tindak pidana, tinjauan umum tentang perjudian terdiri dari
; sejarah perjudian, definisi perjudian, unsur-unsur tindak pidana
perjudian, tinjauan hukum terhadap perjudian, pandangan
masyarakat mengenai perjudian dan dampak perjudian,
penanggulangan tindak pidana perjudian.
BAB III : Hasil penelitian dan pembahasan berisikan tentang hasil penelitian
mengenai tindakan Kepolisian dalam menanggulangi tindak
pidana perjudian,gambaran umum perjudian di KotaPasuruan
kususnya di Polres Kota Pasuruan,serta tindakan Kepolisian
dalam penanggulangan tindak pidana perjudian, hambatan-
12
hambatan yang muncul dalam upaya penanggulangan perjudian,
serta pembahasanya.
BAB IV : Penutup yang berisikan Kesimpulan, dan Saran.