12
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah Kabupaten Badung Bali melalui Dinas Koperasi, Perindustrian, UMKM dan Perdagangan (Diskopperindag) Kabupaten Badung berupaya membangkitkan kerajinan patung kayu di kawasan yang menjadi sentra kerajinan patung kayu Kabupaten Badung, yaitu Desa Jagapati, Desa Angantaka, dan Desa Sedang (JAS). Produk kerajinan sentra patung kayu Kabupaten Badung ini memiliki ragam ukir yang tidak ditemukan di desa lain di Bali, bahkan di seluruh dunia. Beberapa patung yang sudah terdaftar sebagai kerajinan khas dari daerah ini adalah Patung Guwung, Patung Mencar, dan Patung Mancing. Beberapa ragam patung ini bahkan masih populer di artshop di daerah Ubud bahkan Kuta, meskipun produksi dari sentra patung kayu ini cenderung menurun bahkan hampir tidak produksi lagi karena para pengerajin sudah meninggalkan mata pencaharian di sektor kerajinan patung kayu ini sebagai mata pencaharian utama. Banyak hal menjadi penyebab lumpuhnya kerajinan patung kayu khas JAS ini. Bom Bali yang terjadi pada tahun 2002 dan 2005 merupakan salah satu penyebab yang memberikan dampak buruk luar biasa bagi sektor kerajinan di Bali. Berangsur-angsur pasar seni yang menjadi tumpuan barang-barang kerajinan mulai lumpuh. Selanjutnya pada masa pemulihan sektor pariwisata di Bali, banyak berkembang barang-barang pabrikasi menggantikan kerajinan handmade. Pemasaran untuk kerajinan patung kayu pun menjadi sulit. Sehingga, perlahan mulai ditinggalkannya mata pencaharian sebagai seniman patung kayu di Desa Jagapati, Desa Angantaka, dan Desa Sedang ini karena mata pencaharian lain, seperti bertani atau menjadi buruh bangunan lebih menjanjikan. Berikut adalah gambaran kondisi pasar seni terdekat, yaitu Pasar Seni Ubud yang didominasi oleh produk-produk pabrikasi, seperti gantungan kunci, hiasan ruangan, patung-patung pabrikasi, dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111886/potongan/S1-2017... · kayu di kawasan yang menjadi sentra kerajinan ... beberapa pasar seni

  • Upload
    ngonhu

  • View
    239

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111886/potongan/S1-2017... · kayu di kawasan yang menjadi sentra kerajinan ... beberapa pasar seni

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pemerintah Kabupaten Badung Bali melalui Dinas Koperasi, Perindustrian, UMKM dan

Perdagangan (Diskopperindag) Kabupaten Badung berupaya membangkitkan kerajinan patung

kayu di kawasan yang menjadi sentra kerajinan patung kayu Kabupaten Badung, yaitu Desa

Jagapati, Desa Angantaka, dan Desa Sedang (JAS). Produk kerajinan sentra patung kayu

Kabupaten Badung ini memiliki ragam ukir yang tidak ditemukan di desa lain di Bali, bahkan di

seluruh dunia. Beberapa patung yang sudah terdaftar sebagai kerajinan khas dari daerah ini adalah

Patung Guwung, Patung Mencar, dan Patung Mancing. Beberapa ragam patung ini bahkan masih

populer di artshop di daerah Ubud bahkan Kuta, meskipun produksi dari sentra patung kayu ini

cenderung menurun bahkan hampir tidak produksi lagi karena para pengerajin sudah meninggalkan

mata pencaharian di sektor kerajinan patung kayu ini sebagai mata pencaharian utama.

Banyak hal menjadi penyebab lumpuhnya kerajinan patung kayu khas JAS ini. Bom Bali

yang terjadi pada tahun 2002 dan 2005 merupakan salah satu penyebab yang memberikan dampak

buruk luar biasa bagi sektor kerajinan di Bali. Berangsur-angsur pasar seni yang menjadi tumpuan

barang-barang kerajinan mulai lumpuh. Selanjutnya pada masa pemulihan sektor pariwisata di

Bali, banyak berkembang barang-barang pabrikasi menggantikan kerajinan handmade. Pemasaran

untuk kerajinan patung kayu pun menjadi sulit. Sehingga, perlahan mulai ditinggalkannya mata

pencaharian sebagai seniman patung kayu di Desa Jagapati, Desa Angantaka, dan Desa Sedang ini

karena mata pencaharian lain, seperti bertani atau menjadi buruh bangunan lebih menjanjikan.

Berikut adalah gambaran kondisi pasar seni terdekat, yaitu Pasar Seni Ubud yang didominasi oleh

produk-produk pabrikasi, seperti gantungan kunci, hiasan ruangan, patung-patung pabrikasi, dan

lain sebagainya.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111886/potongan/S1-2017... · kayu di kawasan yang menjadi sentra kerajinan ... beberapa pasar seni

2

Kerajinan di pasar seni di Bali kini didominasi oleh produk-produk pabrikasi. Produk

serupa juga menjadi tren pada pasar seni kota lain, seperti di Malioboro Yogyakarta dan Chinatown

Singapore. Berbeda dengan kerajinan patung kayu JAS merupakan kerajinan ukir handmade khas

Bali, dengan tingkat kerumitan yang cukup tinggi, maka hanya seniman terlatih yang mampu

membuatnya. Kerajinan ini hingga kini bahkan tidak dapat digantikan oleh mesin sepenuhnya.

Menjadi sebuah potensi karena kerajinan tersebut unik dan khas Bali, namun hal tersebut juga

menjadi salah satu penyebab kerajinan ini memiliki nilai jual yang cukup tinggi di pasaran.

Menghadapi krisis akibat tragedi Bom Bali tersebut, beberapa pasar seni mengalami kemunduran

dan berdampak pada penurunan penjualan kerajinan patung kayu. Berikut adalah gambar patung

kurungan, salah satu produk unggulan dari sentra kerajinan patung kayu di Desa Jagapati, Desa

Angantaka, dan Desa Sedang.

Gambar 1. 1 Kondisi Pasar Seni Ubud, didominasi oleh produk pabrikasi.

Sumber gambar: https://goo.gl/t45sBv

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111886/potongan/S1-2017... · kayu di kawasan yang menjadi sentra kerajinan ... beberapa pasar seni

3

Dengan menurunnya permintaan pasar, perlahan eksistensi sentra kerajinan patung kayu

milik Kabupaten Badung ini mulai menurun. Pemerintah daerah pun melakukan berbagai

kebijakan bertujuan mengajak kembali para pengrajin untuk melestarikan kerajinan tersebut,

namun yang terjadi hanya euforia sesaat. Kebijakan pemerintah daerah dinilai belum efektif dalam

membangkitkan sentra kerajinan ini. Pengrajin pada dasarnya membutuhkan fasilitas kerja serta

pasar yang berkelanjutan. Rencana jangka panjang juga perlu untuk menumbuhkan minat pada

generasi muda sebagai penerus dari kerajinan ini.

1.1.1. Pengerajin Butuh Fasilitas Kerja

Beberapa tokoh seniman memercayai adanya faktor lain yang menjadi penyebab

lumpuhnya sentra kerajinan patung kayu JAS ini. Salah satu faktornya adalah kurangnya

adaptasi dari seniman dalam menghadapi krisis akibat tragedi Bom Bali. Terbukti bahwa

beberapa seniman yang bertahan untuk dibidang kerajinan kayu hingga kini melakukan

berbagai penyesuaian terhadap permintaan pasar, seperti mengkombinasikan motif

kerajinan dengan produk-produk fungsional yang diperlukan “pasar”. Beberapa bahkan

Gambar 1. 2 Patung Kurungan, salah satu produk kerajinan JAS

Sumber gambar: https://goo.gl/rFFhKf

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111886/potongan/S1-2017... · kayu di kawasan yang menjadi sentra kerajinan ... beberapa pasar seni

4

beralih ke industri meuble/furniture dan menerapkan kemampuan ukir mereka disana. Oleh

karena itu, selain kreativitas diperlukan pula sebuah adaptasi terhadap permintaan pasar.

Setelah bertahun-tahun dampak krisis yang menyebabkan lumpuhnya sektor

kerajinan patung kayu ini, terjadi banyak perubahan yang membuat kondisi pengerajin

tidak kondusif lagi. Banyak ruang-ruang yang telah berubah, terlebih pada keanggotaan.

Pengerajin yang cenderung membentuk kelompok untuk mempermudah permodalan serta

pembagian kerja, saat ini menjadi kurang maksimal. Pengerjaan sebuah patung kayu pada

dasarnya melalui beberapa tahapan, seperti pengolahan bahan baku, rot (pembuatan raut

dasar), pembuatan detail, penghalusan, dan finishing. Semua tahapan tersebut umumnya

dilakukan oleh orang yang berbeda untuk mendapatan hasil yang maksimal, dikarenakan

kelengkapan peralatan dan spesialisasi masing-masing seniman berbeda. Dengan berbagai

keterbatasan tersebut, menyebabkan proses membangkitkan kembali kerajinan patung kayu

ini menjadi terhambat.

Hal terpenting dalam upaya membangkitkan kerajinan ini adalah meningkatkan

daya kreativitas dan inovasi dari para seniman. Para seniman membutuhkan ruang yang

mampu membuat mereka kreatif dan produktif. Para seniman membutuhkan literatur dan

Gambar 1. 3 Karya salah satu pengrajin, sebuah produk adaptasi ragam ukir JAS yang diminati pasar

Sumber: Dokumentasi I Nyoman Sutapa

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111886/potongan/S1-2017... · kayu di kawasan yang menjadi sentra kerajinan ... beberapa pasar seni

5

sarana edukasi mengenai adaptasi produk terhadap permintaan pasar saat ini. Edukasi

tersebut bukan bertujuan untuk membuat para seniman meninggalkan ragam seni terdahulu,

namun membuat para seniman mampu maksimal dalam mengembangkan desain mereka

agar lebih diminati pasar. Dan ruang yang dibutuhkan para seniman bukan untuk

memindahkan ruang kerja dari industri rumah tangga menjadi industri terpusat, tetapi

menyediakan wadah mereka untuk berkembang. Sebuah usaha untuk menstimulasi

perkembangan kerajinan agar dapat beradaptasi dengan permintaan pasar.

1.1.2. Pengerajin Butuh Pasar yang Berkelanjutan

Masalah kedua yang dihadapi pengerajin adalah kurangnya pemasaran produk.

Untuk menanggulangi hal tersebut, pemerintah Kabupaten Badung gencar mencari solusi

melalui berbagai pembinaan dan kebijakan pemerintah daerah. Salah satu kebijakan yang

telah dilaksanakan pemerintah Kabupaten Badung pada tahun 2013, bekerja sama dengan

Dekranasda Kabupaten Badung dan Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan

Perdagangan Kabupaten Badung melakukan MoU kepada hotel-hotel yang berada di

kawasan Kabupaten Badung untuk membeli produk kerajinan lokal sebagai persyaratan

mengurus perijinan. Melalui kebijakan tersebut mampu mengajak kembali seniman-

seniman patung yang telah diberi bantuan peralatan dan berbagai pembinaan untuk kembali

berkarya. Namun euforia tersebut tidak bertahan lama meskipun program tersebut masih

berjalan sampai sekarang, karena kebijakan tersebut dinilai tidak mampu menciptakan

peluang pasar yang berkelanjutan.

Kesepatakan Pemerintah Kabupaten Badung dengan pemilik hotel tersebut mampu

mengajak 150 pengrajin untuk kembali berkarya, namun permintaan produk rata-rata hanya

mencapai 10 patung tiap bulannya bagi seluruh pengerajin. Tidak sebanding dengan

kemampuan pengerajin dalam memproduksi barang seni yang bisa mencapai 1 produk tiap

tiga hari per-orangnya, atau 1.500 produk setiap bulannya. Oleh karena itu, peluang pasar

bagi kerajinan patung kayu ini masih belum maksimal untuk dapat membangkitkan kembali

sentra kerajinan patung kayu Kabupaten Badung ini. Pola penjualan juga dinilai kurang

maksimal. Para pembeli yang notabene merupakan pemilik hotel tidak digiring menuju

desa untuk membeli produk kerajinan, melainkan produk kerajinan patung kayu yang

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111886/potongan/S1-2017... · kayu di kawasan yang menjadi sentra kerajinan ... beberapa pasar seni

6

diantar ke Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung, sehingga kebijakan tersebut belum

memberikan dampak maksimal bagi perkembangan industri kerajinan rumah tangga ini.

Peluang pasar yang paling strategis dalam mengembangkan sentra kerajinan patung

kayu adalah wisatawan. Terlebih wisatawan yang mengunjungi Pulau Bali tiap tahun

semakin meningkat. Pada periode Januari – Oktober 2016 terjadi peningkatan jumlah

wisatawan sebesar 21,18%, yaitu mencapai angka 4.071.907 kunjungan wisatawan, dimana

pada periode yang sama pada tahun 2015 sebesar 3.360.260 kunjungan. Potensi besar

wisatawan tersebut juga terpetakan dalam 10 besar kunjungan objek wisata di Bali, dimana

letaknya tidak jauh dari sentra kerajinan patung kayu Kabupaten Badung ini.

Peningkatan wisatawan menuju Pulau Bali merupakan sebuah potensi, ditambah

dengan lokasi Desa Jagapati, Desa Angantaka, dan Desa Sedang berada di sekitar jalur

wisata favorit di Bali. Desa yang menjadi Sentra Kerajinan Patung Kayu Kabupaten

Badung ini terletak di jalur yang menghubungkan pariwisata Bali Selatan dengan pariwisata

Bali Utara melalui desa wisata Ubud. Oleh karena itu, desa ini berpotensi untuk menarik

Gambar 1. 4 Potensi wisata pada sentra kerajinan patung kayu JAS.

Sumber: Analisis penulis berdasarkan informasi dari http://www.disparda.baliprov.go.id/id/Statistik3, diakses pada

25 Desember 2016, pukul 20.00

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111886/potongan/S1-2017... · kayu di kawasan yang menjadi sentra kerajinan ... beberapa pasar seni

7

minat wisatawan. Wisatawan yang berkunjung tentu memiliki peran penting bagi

bangkitnya sentra kerajinan ini, yaitu dengan mengapresiasi karya para pengerajin

memberikan peluang pasar yang sustainable.

1.1.3. Minimnya Minat Generasi Penerus

Dampak ditinggalkannya ragam kesenian patung kayu ini, mengkhawatirkan

pemerintah daerah Kabupaten Badung. Mengingat nihilnya angka generasi penerus,

dikhawatirkan ragam kerajinan ini akan punah. Selain itu, kerajinan seni patung kayu secara

umum di Provinsi Bali juga semakin menurun. Oleh karena itu, diperlukan sebuah media

untuk menginisiasi generasi muda agar dapat turut serta dalam upaya pelestarian kerajinan

seni tersebut.

Rendahnya minat generasi muda dalam sektor kerajinan patung kayu disebabkan

oleh mata pencaharian tersebut kurang menjanjikan secara finansial. Oleh karena itu, perlu

mengintegrasikan wadah pelestarian kerajinan dengan atraksi wisata menjadikan kerajinan

ini memiliki pasar yang kuat. Wadah ini selain menarik minat wisatawan, diharapkan

mampu menjadi sarana edukasi bagi generasi muda setempat. Dan dengan kuatnya sentra

kerajinan ini dan menjadi mata pencaharian yang menjanjikan lagi, maka generasi muda

pun tertarik.

1.1.4. Pentingnya Lokalitas dalam Perancangan

Kerajinan patung kayu yang berkembang di Desa Jagapati, Desa Angantaka, dan

Desa Sedang merupakan industri rumah tangga yang mempertahankan kearifan lokal.

Kearifan lokal tersebut terwujud dalam sistem kerja masyarakat yang sangat erat dengan

budaya ngayah atau gotong royong. Oleh karena itu, perancangan harus membaur

menjadikan desain sesuai dengan kebutuhan pengerajin, dan juga mampu menjadi solusi

atas masalah yang terjadi.

Dikatakan bahwa desain yg baik adalah desain yang mampu menjadi solusi atas

masalah. Namun, tidak hanya menyelesaikan masalah, perancangan harus juga selaras

dengan lingkungan agar tidak menimbulkan masalah yang baru. Perancangan Patung Kayu

Handicraft Centre selain menjadi solusi dengan mengintegrasikan wadah kerja pengerajin

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111886/potongan/S1-2017... · kayu di kawasan yang menjadi sentra kerajinan ... beberapa pasar seni

8

dan fasilitas wisata, juga menjadi fasilitas yang memperkuat citra/image kawasan. Oleh

karena itu, desain haruslah merespon lingkungan sekitar dengan harmonis.

1.2. Permasalahan

Rumusan masalah yang diangkat dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut:

a. Bagaimanakah strategi dalam menyediakan wadah bagi seniman untuk

membangkitkan kerajinan Patung Kayu JAS?

b. Bagaimanakah strategi menciptakan pasar yang berkelanjutan bagi Sentra

Kerajinan Patung Kayu JAS?

c. Bagaimana strategi Patung Kayu Handicraft Centre untuk dapat menarik minat

generasi muda sekitar agar turut serta melestarikan kerajinan Patung Kayu JAS?

d. Bagaimanakah solusi perancangan agar memiliki kearifan lokal dan selaras dengan

lingkungan?

1.3. Tujuan & sasaran

Tujuan dalam penulisan ini adalah memberikan pandangan baru mengenai solusi

desain dalam mendukung upaya Pemerintah Kabupaten Badung untuk membangkitkan

sentra kerajinan patung kayu di Desa Jagapati, Desa Angantaka, dan Desa Sedang. Desain

mengupayakan respon yang efektif dan tepat sasaran dengan memerhatikan kondisi

seniman, potensi lokasi, dan faktor-faktor yang mampu membangkitkan kembali sentra

kerajinan patung kayu Kabupaten Badung ini.

Sasaran dari perancangan terbagi menjadi 3 kelompok utama. Sasaran pertama

adalah menggerakkan sektor kerajinan patung kayu dengan memanfaatkan seniman lama.

Sasaran kedua adalah memacu tumbuhnya generasi penerus dari kaum muda sekitar dengan

menyediakan fasilitas yang atraktif dan edukatif bagi generasi muda setempat serta melalui

pemberdayaan profesi seniman sehingga menjadi profesi yang menjanjikan di masa depan.

Sasaran ketiga adalam wisatawan, dengan menciptakan sebuah daya tarik wisata yang khas

memberikan pengalaman baru bagi wisatawan tentang kerajinan khas Bali, dan tentunya

berimbas pada pasar kerajinan yang diminati wisatawan.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111886/potongan/S1-2017... · kayu di kawasan yang menjadi sentra kerajinan ... beberapa pasar seni

9

1.4. Metode Perancangan

1.4.1. Metode Pengumpulan dan Analisis Data

Dalam perancangan Patung Kayu Handicraft Centre, dilakukan pengumpulan data

dan analisis data terlebih dahulu terhadap kondisi eksisting dan teori yang ideal bagi

tercapainya tujuan membangkitkan sentra kerajinan patung kayu Kabupaten Badung ini.

Metode tersebut dilakukan dengan berbagai macam, antara lain:

a. Metode Studi Pustaka

Metode studi pustaka dilakukan dengan cara mengkaji berbagai literatur yang

didapat, baik melalui buku, internet, surat kabar, artikel ilmiah, dan masih banyak

lagi.

b. Metode Observasi Lapangan

Metode observasi lapangan dilakukan dengan cara mengunjungi langsung untuk

mengetahui kondisi lapangan, dan mengobservasi aspek-aspek yang berkaitan

dengan perancangan.

c. Metode Wawancara

Metode wawancara dilakukan terhadap pihak-pihak terkait dalam perancangan,

seperti para pengrajin, tokoh desa terkait, dan pihak Diskopperindag selaku

pengawas perkembangan sentra kerajinan.

d. Metode Analisis Data

Metode analisis data berupaya mengolah data secara terpadu.

1.4.2. Metode Penyelesaian Masalah

Metode penyelesaian masalah merupakan metode yang bertujuan memberi respon berupa

solusi terhadap permasalahan perancangan yang didapat dalam metode pengumpulan data.

1.5. Keaslian Penulisan

Dalam perancangan solusi kebangkitan sentra kerajinan patung kayu Kabupaten

Badung, diperlukan beberapa kajian terhadap tipologi perancangan sejenis. Berikut adalah

beberapa karya tulis ilmiah dengan tipologi sejenis dan menjadi referensi dalam

perancangan Patung Kayu Handicraft Centre ini, adalah sebagai berikut:

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111886/potongan/S1-2017... · kayu di kawasan yang menjadi sentra kerajinan ... beberapa pasar seni

10

a. Tugas Akhir Agus Purwanto (94/96553/TK/19206) dengan judul: “Pusat

Informasi dan Promosi Industri Kayu di Klaten”

b. Tugas Akhir Lini Ocvenety (10/297724/TK/36321) dengan judul: “Museum Seni

Ukir Kayu di Jepara” 2014

Karya tulis ilmiah tersebut diatas merupakan tipologi untuk mengenalkan suatu

objek kepada masyarakat luas. Keunikan dari desain tersebut adalah diolah agar

menciptakan interaksi positif dari pengunjung terhadap objek desain. Namun perancangan

Patung Kayu Handicraft Centre memiliki beberapa tujuan yang berbeda, yaitu interaksi

yang terjadi tidak hanya satu arah. Hal tersebut dikarenakan untuk menggaet generasi

penerus, maka selain mengenalkan patung kayu, desain juga diharapkan menarik minat

masyarakat setempat untuk ikut berpartisipasi dalam melestarikan eksistensi sentra

kerajinan kayu Kabupaten Badung ini. Beberapa referensi tugas akhir juga memaparkan

tentang interaksi aktif dari penguna terhadap objek desain, adalah sebagai berikut:

a. Tugas Akhir Arsyi Arvin Afify (11/319722/TK/38839) dengan judul: “Integrasi

Workshop dan Showroom Industri Furniture Kayu di Yogyakarta” 2015

b. Tugas Akhir Arbi Surya Satria Ridwan (11/319713/TK/38831) dengan judul:

“Sanggar Kreativitas untuk Penyandang Disabilitas di Yogyakarta” 2015

c. Tugas Akhir Santi Widyandani (11/313059/TK/37774) dengan judul: “Sanggar

Seni Musik Keroncong di Surakarta dengan Pendekatan Konsep Penerapan

Karakter Musik Keroncong” 2015.

Berbeda dari ketiga desain tersebut di atas, Patung Kayu Handicraft Centre

memiliki misi berkelanjutan. Untuk menjaga eksistensi sentra kerajinan kayu Kabupaten

Badung ini maka diperlukan solusi yang membangkitkan seniman secara berkelanjutan.

Sehingga menumbuhkan interaksi saja tidak cukup, diperlukan juga meningkatkan

ketertarikan dan kepedulian pengunjung melalui desain. Sehingga dengan demikian, misi

untuk kelestarian sentra kerajinan kayu Kabupaten Badung ini.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111886/potongan/S1-2017... · kayu di kawasan yang menjadi sentra kerajinan ... beberapa pasar seni

11

1.6. Kerangka Pemikiran

Gambar 1. 5 Skema Kerangka Pemikiran dalam Perancangan Patung Kayu Handicraft Centre

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111886/potongan/S1-2017... · kayu di kawasan yang menjadi sentra kerajinan ... beberapa pasar seni

12

1.7. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan adalah sistematika pola 5 bab, dengan penjabaran

masing-masing bab adalah sebagai berikut:

Bab I: Pendahuluan

Penjelasan mengenai latar belakang dan permasalahan yang diangkat dalam perancangan

Patung Kayu Handicraft Centre ini. Selain itu dibahas pula mengenai tujuan dan sasaran

perancangan, metoda, keaslian penulisan, serta kerangka penulisan.

Bab II: Kajian Teori

Membahas berbagai macam teori terkait perancangan Patung Kayu Handicraft Centre dari

berbagai jenis literatur. Teori-teori yang dibahas antara lain adalah teori mengenai Ekonomi Kreatif

dan Sentra Kerajinan, Teori mengenai Kerajinan Patung Kayu (produk), teori mengenai arsitektur

lokal (arsitektur Bali) serta preseden-preseden terkait.

Bab III: Kajian Lapangan

Membahas mengenai tinjauan makro, meso, dan mikro. Tinjauan makro merupakan analisis

terhadap site skala kabupaten (Kabupaten Badung) berdasarkan kondisi lingkungan dan rencana

pengembangan dari pemerintah Kabupaten Badung. Tinjauan meso membahas mengenai potensi

lingkungan (alam, kondisi sosial, dan budaya) setempat dalam skala kecamatan (Kecamatan

Abiansemal). Tinjauan mikro membahas site dalam skala desa.

Bab IV: Analisis

Merupakan kumpulan analisis perancangan, yang membahas mengenai tapak, aktivitas dan

ruang, zonasi, pola sirkulasi, tata tapak, orientasi bangunan, bentuk dan masa bangunan, sistem

bangunan, standar ruang, dan analisis struktur bangunan.

Bab V: Konsep Perancangan

Membahas mengenai konsep perancangan, yang terbagi dalam konsep perancangan tapak

dan konsep perancangan bangunan.