31
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Penyelenggaraan Diklat sebagai upaya pengembangan kualitas sumberdaya manusia (SDM) sering menjadi sorotan baik dari dalam organisasi itu sendiri maupun dari masyarakat luas. Program diklat sering ditinjau dari sudut pandang “kemaknaannya” terhadap kinerja alumni ketika mereka kembali ke tempat kerjanya. Dampak diklat ini menyatu pada benefit ataupun impact dimana diharapkan adanya keterkaitan antara apa yang didapat di tempat diklat dengan tingkat penerapannya di tempat kerja dalam rangka meningkatkan kinerja individu dan sekaligus kinerja organisasinya. . Pengembangan sumberdaya manusia (SDM) aparatur yang dilaksanakan melalui diklat merupakan upaya yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan kompetensi kerja aparatur agar mampu melaksanakan tugas secara profesional. Kegiatan Diklat yang akan dilaksanakan di Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang diharapkan sesuai dengan kebutuhan penyuluh yang ada dilapangan, maka pada tahun 2017 ini Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang akan melakukan kegiatan Identifikasi Kebutuhan Diklat (IKD) Teknis Mekanisasi Pertanian di wilayah kerja Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang yaitu Provinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Barat untuk mengetahui tingkat kompetensi yang dimiliki Penyuluh saat ini dan tingkat kebutuhan di tingkat lapangan. Dengan melakukan kegiatan IKD Teknis Teknis Mekanisasi Pertanian di wilayah kerja Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang yaitu di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalmantan Utara, dan Kalimantan Barat diharapkan tersusun kurikulum Diklat Teknis Teknis Mekanisasi Pertanian tahun 2017 diharapkan sesuai dengan tingkat keterampilan yang diperlukan dan tingkat kebutuhan di tingkat lapangan. B. Tujuan Identifikasi Kebutuhan Diklat (IKD) Diklat Teknis Mekanisasi Pertanian bertujuan untuk : 1. Mengetahui tingkat kemampuan yang dimiliki penyuluh saat ini dan tingkat kebutuhan tentang alat mesin pertanian. 2. Memprioritaskan mata latihan pada Diklat Teknis Mekanisasi Pertanian yang sesuai kebutuhan di tingkat dilapangan.

BAB I PENDAHULUAN - bbppbinuang.or.idbbppbinuang.or.id/wp-content/uploads/2018/05/Laporan-IKD... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Penyelenggaraan Diklat sebagai upaya pengembangan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - bbppbinuang.or.idbbppbinuang.or.id/wp-content/uploads/2018/05/Laporan-IKD... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Penyelenggaraan Diklat sebagai upaya pengembangan

1

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang.Penyelenggaraan Diklat sebagai upaya pengembangan kualitas sumberdaya manusia

(SDM) sering menjadi sorotan baik dari dalam organisasi itu sendiri maupun dari

masyarakat luas. Program diklat sering ditinjau dari sudut pandang “kemaknaannya”

terhadap kinerja alumni ketika mereka kembali ke tempat kerjanya. Dampak diklat ini

menyatu pada benefit ataupun impact dimana diharapkan adanya keterkaitan antara apa

yang didapat di tempat diklat dengan tingkat penerapannya di tempat kerja dalam rangka

meningkatkan kinerja individu dan sekaligus kinerja organisasinya.

. Pengembangan sumberdaya manusia (SDM) aparatur yang dilaksanakan melalui

diklat merupakan upaya yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan

kompetensi kerja aparatur agar mampu melaksanakan tugas secara profesional.

Kegiatan Diklat yang akan dilaksanakan di Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang

diharapkan sesuai dengan kebutuhan penyuluh yang ada dilapangan, maka pada tahun

2017 ini Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang akan melakukan kegiatan Identifikasi

Kebutuhan Diklat (IKD) Teknis Mekanisasi Pertanian di wilayah kerja Balai Besar Pelatihan

Pertanian Binuang yaitu Provinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan

Timur, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Barat untuk mengetahui tingkat kompetensi yang

dimiliki Penyuluh saat ini dan tingkat kebutuhan di tingkat lapangan.

Dengan melakukan kegiatan IKD Teknis Teknis Mekanisasi Pertanian di wilayah kerja

Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang yaitu di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah,

Kalimantan Timur, Kalmantan Utara, dan Kalimantan Barat diharapkan tersusun kurikulum

Diklat Teknis Teknis Mekanisasi Pertanian tahun 2017 diharapkan sesuai dengan tingkat

keterampilan yang diperlukan dan tingkat kebutuhan di tingkat lapangan.

B. TujuanIdentifikasi Kebutuhan Diklat (IKD) Diklat Teknis Mekanisasi Pertanian bertujuan untuk :

1. Mengetahui tingkat kemampuan yang dimiliki penyuluh saat ini dan tingkat kebutuhan

tentang alat mesin pertanian.

2. Memprioritaskan mata latihan pada Diklat Teknis Mekanisasi Pertanian yang sesuai

kebutuhan di tingkat dilapangan.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - bbppbinuang.or.idbbppbinuang.or.id/wp-content/uploads/2018/05/Laporan-IKD... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Penyelenggaraan Diklat sebagai upaya pengembangan

2

C. Keluaran.Hasil yang diharapkan dari kegiatan Identifikasi Kebutuhan Diklat (IKD) Diklat Teknis

Mekanisasi Pertanian adalah :

1. Terlaksananya Identifikasi Kebutuhan Diklat (IKD) Diklat Teknis Mekanisasi Pertanian

tahun 2017.

2. Tersedianya data dan informasi tentang materi diklat yang diperlukan pada Diklat

Teknis Mekansisasi Pertanian tahun 2017.

D. Dasar HukumDasar hukum pelaksanaan Identifikasi Kebutuhan Diklat (IKD) Teknis Mekanisasi

Pertanian adalah :

1. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Balai Besar Pelatihan

Pertanian Binuang Tahun Anggaran 2017 Nomor 018-10.2.239640/2017 tanggal 07

Desember 2016

2. Keputusan Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang Nomor :

47/KPA/I.16/01/2017 Tanggal 30 Januari 2017 tentang Pelaksanaan kegiatan

Identifikasi Kebutuhan Diklat (IKD) Teknis Mekanisasi PertanianTahun 2017.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - bbppbinuang.or.idbbppbinuang.or.id/wp-content/uploads/2018/05/Laporan-IKD... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Penyelenggaraan Diklat sebagai upaya pengembangan

3

BAB IIPELAKSANAAN

A.Waktu dan Tempat.1. Waktu.

Kegiatan Identifikasi Kebutuhan Diklat (IKD) Teknis Mekanisasi Pertanian pada Balai

Besar Pelatihan Pertanian Binuang yang dilaksanakan pada bulan Februari 2017.

2. Tempat.Kegiatan Identifikasi Kebutuhan Diklat (IKD) Teknis Mekanisasi Pertanian

dilaksanakan diwilayah kerja Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang yang mendapat

sarana prasana alsintan yaitu di Propinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah,

Kalimantan Timur, Kalimantan Barat dan Kalimantan Utara.

B. Organisasi penyelenggaraUntuk kelancaran pelaksanaan kegiatan Identifikasi Kebutuhan Diklat (IKD) Diklat

Teknis Mekanisasi Pertanian dibentuk dan disusun organisasi penyelenggara sebagai

berikut:

Pengarah : Kepala BBPP Binuang

(Ir. Anwar Syarif, M. Ed)

Penanggung jawab : Ir. M.Khairuddin

Pelaksana yang terdiri dari :

a. Ketua : Ir. DAD. Saraswati

b. Sekretaris : Misnawati, SST

c. Tim Penyusun kuesioner dan

Laporan

: 1. Ir. Marhaenis Budi Santoso, M.Si

2. Munanto Haris, SST, MP

3. Ir.Sukadi, MP

4. Ir. Mahyuni

5. Ir. Kusmayadi

6. Ramadhani Kurnia Adhi,SP,. MS

7. Susmawati, SP.,MP

8. Soleh Wahyudi, S.ST

9. Toni Nugraha, S.ST.

10. Adi Widiyanto, SP., MP

11. Budiono, SP., MP

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - bbppbinuang.or.idbbppbinuang.or.id/wp-content/uploads/2018/05/Laporan-IKD... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Penyelenggaraan Diklat sebagai upaya pengembangan

4

C. Petugas Pelaksana.Petugas pelaksana Identifikasi Kebutuhan Diklat (IKD) Teknis Mekanisasi Pertanian

pada Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang tahun 2017, terdiri dari

Widyaiswara , dan Tenaga Struktural pada Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang,

nama dan lokasi petugas pelaksana tercantum tabel 1.berikut:

Tabel 1. Petugas pelaksana Identifikasi Kebutuhan Diklat (IKD) Teknis Mekanisasi Pertanian

No. Nama PetugasJabatan

Tujuan

1 2 3 4

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

1Agus Sumantri, SP

19700405 200003 1 002Ka.Sie Evaluasi danPelaporan Dinas Pertanian Kabupaten Balangan

2

M. Aini19610112 198202 1 001

Pengelolakerumahtanggaan dankerjasama

Dinas Pertanian Kabupaten Tabalong

3Herny. A

19620515 198302 002Petugas Materi danKurikulum

Dinas Pertanian Kabupaten Hulu SungaiUtara

4Septiana, SP

19810918 201503 2 001Calon Widyaiswara Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai

Tengah

5Widayatmi, SE

19770515 201101 2 004BendaharaPengeluaran

Dinas Pertanian Kabupaten Hulu SungaiSelatan dan

6Intan Kurnianingrum, SP

19870104 201503 2 004

PengadministrasiProgram danKerjasama

Dinas Pertanian Kabupaten Tapin

7 Endang R.I19620505 200112 2 001

Kepala Sub Bag.Kepegawaian & RT

Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian danPerikanan Kota Banjarbaru

Dinas Tanaman Pangan dan HortikulturaKabupaten Banjar

9Ir. Mahyuni

19591122 198903 1 002Widyaisawar AhliMadya

Dinas Pertanian Tanaman Pangan danHortikultura Kabupaten Barito Kuala

10

Adi Widianto, SP, MP19681205 200212 1 001

Widyaiswara AhliMuda

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura danPerkebunan Kabupaten Tanah Laut

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

1Ahmad Saihan, SE

19730708 200112 1 001Penyiap bahan dandata BINJUT dan EPD

Dinas Pertanian, Peternakan danPerkebunan Kabupaten Barito Timur

2Jerry Dwi Sambodo SP, SE

19710521 200112 1 001Ka. Sie. Program danKerjasama

Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian danPerikanan Kabupaten Barito Selatan

3Ayi Sukirman

19610419 198603 1 002Penata usaha BMN Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas

Dinas Pertanian Peternakan danPerkebunan Kabupaten Pulang Pisau

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - bbppbinuang.or.idbbppbinuang.or.id/wp-content/uploads/2018/05/Laporan-IKD... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Penyelenggaraan Diklat sebagai upaya pengembangan

5

4Misran, SE

19610112 199803 1 002

Ka. Sie. Pelatihan NonAparatur

Dinas Ketahanan Pangan dan PertanianKota Palangkaraya

Dinas Pertanian dan Ketahanan PanganKabupaten Gunung Mas

5M. Idrus

19640710 198603 1 002

Ka. Sub. Bag.Perlengkapan danInstalasi

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura danPerkebunan Kabupaten KotawaringinBaratDinas Pertanian dan Perikanan KabupatenLamandau

6Ir. Kusmayadi

19571024 198903 1 001

Widyaiswara AhliMuda

Dinas Pertanian Pangan dan PerikananKabupaten Katingan

7Ir. M. Khairudin,

19611117 199303 1 001

Ka. Bid.PenyelenggaraanPelatihan

Dinas Pertanian Kabupaten KotawaringinTimurDinas Ketahanan Pangan dan PertanianKabupaten Seruyan

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

1Budiono, SP, MM

19720609 2006004 1 028Widyaiswara AhliMuda

Dinas Pangan, Pertanian dan PerikananKota PontianakDinas Pertanian, Ketahanan Pangan danPerikanan Kelautan KabupatenMempawah

2 Ir. Marhaenis, M.Si19570504 198503 1 001

Widyaiswara AhliUtama

Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan danPerikanan Kota Singkawang

Dinas Pangan, Pertanian dan PerikananKabupaten Bengkayang

3Sukadi, SP, MP

19610324 1991 1 002Widyaiswara AhliMadya

Dinas Pertanian dan Ketahanan PanganKabupaten Sambas

4

Ramadhani Kurnia Adi, SP,MS19820711 200501 1 002

Widyaiswara AhliMadya

Dinas Ketahanan Pangan, TanamanPangan, Hortikultura dan PerikananKabupaten Sanggau

5

Munanto Haris19620703 198603 1 002

Widyaiswara AhliMadya

1.Dinas Pertanian dan PerkebunanKabupaten Sintang2.Dinas Pertanian dan PerikananKabupaten Melawi

6Saraswati

19630617 200112 2 001Kasie. Peny. NonAparatur

1.Dinas Pertanian dan Pangan KabupatenKapuas Hulu2.Dinas Pertanian Kabupaten Kubu Raya

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

1 Kaspuddin, SP19650207 199103 1 003

Kasie. Bag. Keuangan Dinas Pertanian dan PeternakanKabupaten Kutai Kartanegara

2Toni Nugraha

19861102 200912 1 001Widyaiswara AhliMuda Dinas Pertanian Kabupaten Paser

3 Soleh Wahyudi, SST198504262009121008

Widyaiswara AhliMuda

Dinas Pertanian, Perkebunan danKehutanan Kota Samarinda

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - bbppbinuang.or.idbbppbinuang.or.id/wp-content/uploads/2018/05/Laporan-IKD... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Penyelenggaraan Diklat sebagai upaya pengembangan

6

PROVINSI KALIMANTAN UTARA

1 Susmawati, SP, MP19750829 200212 2 001

Widyaiswara AhliMadya

Dinas Pertanian dan Ketahanan PanganKabupaten NunukanDinas Pertanian Kabupaten Bulungan

D. RespondenResponden pada Identifikasi Kebutuhan Diklat (IKD) Teknis Mekanisasi Pertanian

adalah sebanyak 95 responden merupakan penyuluh Pertanian yang diwilayah kerjanya

mendapatkan sarana alsintan pada tahun 2017. yaitu Kabupaten, Propinsi Kalimantan

Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat dan Kalimantan Utara

selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2 berikut:.

Table 2. Responden pada Identifikasi Kebutuhan Diklat (IKD) Teknis Mekanisasi

Pertanian

No. Propinsi JumalahResponden

A Kalimantan Selatan

1 Dinas Pertanian Kabupaten Balangan 3 orang

2 Dinas Pertanian Kabupaten Tabalong 3 orang

3 Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Utara 3 orang

4 Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Tengah 3 orang

5 Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan 3 orang

6 Dinas Pertanian Kabupaten Tapin 3 orang

7 Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjarbaru 3 orang

8 Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Banjar 3 orang

9

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten BaritoKuala 3 orang

10

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten TanahLaut 3 orang

Jumlah 30 orang

B Kalimantan Tengah

1Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Barito Timur 3 orang

2Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten BaritoSelatan

3 orang

3 Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas 2 orang

4Dinas Pertanian Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Pulang Pisau 2 orang

5Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Palangkaraya 2 orang

6 Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Gunung Mas 2 orang

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - bbppbinuang.or.idbbppbinuang.or.id/wp-content/uploads/2018/05/Laporan-IKD... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Penyelenggaraan Diklat sebagai upaya pengembangan

7

E. Sumber BiayaSeluruh biaya dari kegiatan Identifikasi Kebutuhan (IKD) Diklat Teknis Mekansisasi

Pertanian di Propinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur,

Kalimantan Barat dan Kalimantan Utara dibebankan pada DIPA Balai Besar Pelatihan

Pertanian (BBPP) Binuang Tahun Anggaran 2017.

7Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan KabupatenKotawaringin Barat 2 orang

8 Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Lamandau 2 orang

9 Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Katingan 3 orang

10 Dinas Pertanian Kabupaten Kotawaringin Timur 2 orang

11 Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Seruyan 2 orang

25 orang

C Kalimantan Barat

1 Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Pontianak 2 orang

2Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan KelautanKabupaten Mempawah 2 orang

3 Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Singkawang 2 orang

4 Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Bengkayang 2 orang

5 Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sambas 3 orang

6

Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura danPerikanan Kabupaten Sanggau 3 orang

7 Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang 2 orang

8 Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Melawi 2 orang

9 Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kapuas Hulu 2 orang

10 Dinas Pertanian Kabupaten Kubu Raya 2 orang

11 Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sekadau 3 Orang

25 orang

D Kalimantan Timur1 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Kartanegara 3 orang

2 Dinas Pertanian Kabupaten Paser 3 orang3 Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kota Samarinda 3 orang

9 orang

E Kalimantan Utara

1 Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Nunukan 3 orang

2 Dinas Pertanian Kabupaten Bulungan 3 orang

6 orangTotal Responden A + B + C + D + E 95 Orang

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - bbppbinuang.or.idbbppbinuang.or.id/wp-content/uploads/2018/05/Laporan-IKD... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Penyelenggaraan Diklat sebagai upaya pengembangan

8

F. MetodeUntuk memperoleh data yang diperlukan sesuai dengan tujuan Identfikasi

Kebutuhan (IKD) Diklat Teknis Mekanisasi Pertanian, maka pengumpulan data dilakukan

dengan cara:

1. Menyusun Instrumen IKD.

2. Melakukan observasi lapangan.

3. Melakukan wawancara dengan responden.

4. Tabulasi Data

5. Menganalisa Data

6. Menyimpulkan Hasil

G. Langkah Pelaksanaan IKD1. Orientasi Lokasi

Lokasi Identifikasi Kebutuhan (IKD) Diklat Teknis Teknis Mekanisasi Pertanian tahun

2017 dipilih berdasarkan Kabupaten yang menerima bantuan sarana prasaran alsintan

2017 di wilayah kerja Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang yaitu Propinsi

Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat dan

Kalimantan Utara.

2. Penyusunan Instrumen IKDInstrumen Identifikasi Kebutuhan (IKD) Diklat Teknis Mekanisasi Pertanian

dengan menggunakan kuesioner yang dibuat dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan

sesuai dengan kompetensi kerja untuk melaksanakan pekerjaan Teknis Mekanisasi

Pertanian, dari mulai alsintan pengolahan tanah hingga panen dan pasac panen

diantaranya adalah Traktor roda 2, Traktor roda 4, Rice Transplanter, Power Threser dan

Combine Harvester. Sedangkan bila ada materi yang belum tercantum dalam kuesioner

tetapi diperlukan dilapangan dapat ditambahkan atau dituliskan pada lembar yang

tersedia.

3. Pelaksanaan .Pelaksanaan Identifikasi Kebutuhan Diklat (IKD) Teknis Teknis Mekanisasi Pertanian

pada tahun 2017 adalah dengan mengambil sampel penyuluh pertanian di wilayah kerja

Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang yang mendapat bantuan alsintan.

Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengisian kuesioner yang sudah disiapkan,

wawancara langsung dengan responden, dan observasi lapangan.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - bbppbinuang.or.idbbppbinuang.or.id/wp-content/uploads/2018/05/Laporan-IKD... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Penyelenggaraan Diklat sebagai upaya pengembangan

9

BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pengumpulan data yang dilakukan dengan check list dan wawancara langsung

dengan responden serta observasi lapangan di wilayah kerja Balai Besar Pelatihan Pertanian

Binuang yaitu Propinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur,

Kalimantan Barat dan Kalimantan Utara, yang mendapat bantuan alsintan.

Pembahasan dengan cara membandingkan tingkat kemampuan yang dimiliki dan tingkat

kebutuhan diklat teknis mekanisasi pertanian dari jumlah responden yang tesebar di seluruh

Provinsi. Berdasarkan jumlah 96 responden yang di identifikasi kebutuhan diklat diperoleh

tingkat kemampuan penguasaan petugas saat ini pada setiap materi/ keterampilan teknis

mekanisasi pertanian, 31 responden berasal dari Propinsi Kalimantan Selatan, 25 resonden

dari Propinsi Kalimantan Tengah,25 Responden dari Kalimantan Barat dan 15 responden dari

Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Sesuai dengan RKA-KL pada DIPA BBPP BInuang

maka pelaksanaan diklat mekanisasi ini akan dilaksanakan sebanyak 4 Angkatan bagi

Aparatur, maka pembahasannya akan di jelaskan secara rinci disetiap Propinsi untuk

mendapatkan kurikulum serta materi yang lebih spesifik dan sesuai dengan kebutuhan calon

peserta diklat.

Dari sejumlah 48 pernyataan yang terdapat pada kuesioner yang dugunakan saat

pelaksanaan identifikasi kebutuhan diklat, maka untuk lebih memfokuskan materi berdasarlan

alat mesin pertanian, dan agar semua peserta mendapatkan materi yang lengkap yang di

mulai dari materi Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja hingga bagai mana

mengoperasionalkan dan merawat serta memelihara alat dan mesin pertanian tersebut, maka

setiap komponen yang masih berhubungan misalnya pada komponen kuesioner alsintan

traktor roda dua terdapat 4 komponen pernyataan yaitu: 1) pemilihan dan pemasangan

implemen, 2) mengoperasionalkan traktor roda dua, 3) melakukan pemeliharaan traktor roda

dua, 4) Mengatasi gangguan yang muncul pada waktu mengoperasionalkan traktor R2, maka

akan digabungkan dengan ” Pemilihan implement, mengoperasionalkan, memelihara serta

mengatasi gangguan pada Traktor Roda Dua” Karena pada pelaksanaan diklat akan dibahas

setiap alatnya secara lengkap dari empat komponen tersebut, begitu juga dengan alat mesin

pertanian yang lainnya.

Berikut hasil dan pembahasan kegiatan IKD di setiap propinsi:

A. Hasil dan Pembahasan IKD Propinsi Kalimantan SelatanPelaksanaan IKD Mekanisasi pertanian di wilayah propinsi Kalimantan selatan tersebar

atas 12 Kabupaten/Kota yang terdiri dari Kabupaten Banjar, Kota Banjarbaru, Barito Kuala

Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai utara, Tanah Laut, Tanah

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - bbppbinuang.or.idbbppbinuang.or.id/wp-content/uploads/2018/05/Laporan-IKD... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Penyelenggaraan Diklat sebagai upaya pengembangan

10

Bumbu, Kota Baru, Balangan, dan Tabalong. Responden merupakan Penyuluh Pertanian

yang memiliki binaan berupa Kelompok Tani, Gapoktan maupun Kelompok UPJA yang

memiliki inventaris Alat dan mesin pertanian, baik yang perolehannya melalui bantuan

maupun swadaya. Berdasarkan informasi bahwa hingga saat ini alsintan yang tersebar belum

dioperasionalkan secara optimal, bahkan ada sebagian alat yang tidak dioperasionalkan

karena tidak mengetahui standar operasional dan perawatan dan pemeliharaan yang kurang

baik, oleh karena itu untuk menjawab permasalah yang ada dilapangan tahun 2017 BBPP

Binuang menyelenggarakan Diklat mekanisasi. Agar pelaksanaan diklat mekanisasi sesuai

dengan kebutuhan peserta dilakukan identifikasi kebutuhan Diklat. Secara jelas dapat dilihat

pada tabel 3 berikut:

Tabel 3. Persentase Tingkat kemampuan responden terhadap materi mekanisasi pertaniandi Provinsi Kalimantan Selatan.

No Materi/ Keterampilan

Persentase Rata-rataKemampuan responden

(X)Rendah Sedang Tinggi

1 Komunikasi Efektif 38.7 61.3 0.0

2 Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja 46.7 46.7 6.6

2

Pemilihan implement, mengoperasionalkan,memelihara serta mengatasi gangguan pada TraktorRoda Dua 75.0 22.6 2.4

3

Pemilihan implement, mengoperasionalkan,memelihara serta mengatasi gangguan Traktor RodaEmpat 88.7 11.3 0.0

4Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Rice Transolanter 90.3 9.7 0.0

5Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Combine Haervester 87.1 12.9 0.0

6Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara serta

mengatasi gangguan pada Pompa Air 71.8 26.6 1.6

7Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Mesin Pengering 87.1 11.3 1.6

8Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Mesin Perontok 72.6 26.6 0.8

9Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Mesin Penggiling Padi 85.5 14.5 0.0

10 Pengelolaan UPJA 59.7 39.5 0.8Rata- Rata Kemampuan yang dimiliki 76,0 22,9 1,1

Dari 31 orang responden Identifikasi Kebutuhan Diklat (IKD) Teknis mekanisasi

pertanian dari Provinsi Kalimantan Selatan : yang tingkat kemampuannya masih rendah

dengan prosentase 76,0 %, untuk yang berkemampuan sedang sebanyak 22,9 % dan yang

menyatakan memiliki kemampuan tinggi hanya sebanyak 1,1 %. Sedangkan tingkat

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - bbppbinuang.or.idbbppbinuang.or.id/wp-content/uploads/2018/05/Laporan-IKD... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Penyelenggaraan Diklat sebagai upaya pengembangan

11

kebutuhan materi mekanisasi pertanian dari 30 responden berdasarkan tingkat kebutuhan

materi terlihat pada tabel 4 berikut.

Tabel 4. Tingkat kebutuhan responden terhadap materi mekanisasi pertanian di Provinsi

Kalimantan Selatan.

No Materi/ KeterampilanPersentase Rata-rata

Kebutuhan responden (X)Rendah Sedang Tinggi

1 Komunikasi Efektif 13 35 52

2 Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja 12.9 25.8 61.3

3

Pemilihan implement, mengoperasionalkan,memelihara serta mengatasi gangguan pada TraktorRoda Dua 18.5 27.4 54.0

4

Pemilihan implement, mengoperasionalkan,memelihara serta mengatasi gangguan Traktor RodaEmpat 20.2 29.8 50.0

5Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Rice Transolanter 19.4 22.6 58.1

6Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Combine Haervester 19.4 21.0 59.7

7Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara serta

mengatasi gangguan pada Pompa Air 16.9 26.6 56.5

8Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Mesin Pengering 23.4 24.2 52.4

9Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Mesin Perontok 19.4 21.8 58.9

10Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Mesin Penggiling Padi 19.4 25.8 54.8

11 UPJA 12.9 24.2 62.9Rata-Rata 18.2 25.4 56.4

Dari 31 orang responden Identifikasi Kebutuhan Diklat (IKD) Teknis mekanisasi

pertanian dari Provinsi Kalimantan Selatan : rata-rata kebutuhan materi dengan kategori tinggi

memiliki prosentase 56,4 %, untuk yang membutuhkan dengan kategori sedang sebanyak

25,4 % dan yang menyatakan memiliki kebutuhan rendah terhadap materi sebanyak 18,2 %.

Namun secara rinci tingkat kebutuhan materi dapat dilihat pada gambar grafik dibawah ini:

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - bbppbinuang.or.idbbppbinuang.or.id/wp-content/uploads/2018/05/Laporan-IKD... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Penyelenggaraan Diklat sebagai upaya pengembangan

12

Gambar 1. sebaran Kebutuhan Materi Propinsi Kalimantan Selatan

Secara jelas posisi pertemuan titik koordinat secara keseluruhan rata-rata menunjukkan

bahwa kemampuan dan kebutuhan yang dimiliki oleh responden terdapat pada area 1 (satu)

artinya materi sangat dibutuhkan dan 2 (dua) artinya materi dibutuhkan, sehingga

memumngkinkan seluruh materi akan disampaikan pada pelaksanaan diklat mekanisasi

pertanian bagi aparatur. tabel 5 berikut merupakan tingkat kebutuhan materi berdasarkan

gambar pertemuan titik koordinat yang tergambar pada grafik 1 diatas.

Tabel 5. tabel kebutuhan berdasarkan gambar pertemuan titik koordinat

No Materi / Keteranpilan

KEBUTUHAN

SM M KM TM STM

1 Melakukan komunikasi efektif M

2 Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja M

3 Melakukan pemilihan dan pemasangan implemettraktor R2. SM

4 Mengoperasionalkan traktor R2 sesuai SOP SM5 Melakukan pemeliharaan traktor R2 M

6 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan traktor R2 SM

7 Melakukan pemilihan dan pemasangan implemettraktor R4. M

8 Mengoperasionalkan traktor R4 sesuai SOP M

1 2

23

4

5

4

4

Keterangan:

1. Sangat dibutuhkan

2. Dibutuhkan

3. Cukup dibutuhkan

4. Tidak dibutuhkan

5. Sangat tidak dibutuhkan

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - bbppbinuang.or.idbbppbinuang.or.id/wp-content/uploads/2018/05/Laporan-IKD... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Penyelenggaraan Diklat sebagai upaya pengembangan

13

9 Melakukan pemeliharaan traktor R4 M

10 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan traktor R4 M

11 Melakukan pengecekan sebelum mengoperasikan ricetransplanter SM

12 Mengoperasionalkan transplanter SM13 Melakukan pemeliharaan rice transplanter SM

14 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan rice transplanter SM

15 Melakukan pengecekan sebelum mengoperasikanCombine Harvester SM

16 Mengoperasionalkan Combine Harvester SM17 Melakukan pemeliharaan Combine Harvester SM

18 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan Combine Harvester

SM

19 Melakukan pengecekan sebelum mengoperasikanberbagai tipe Pompa Air SM

20 Mengoperasionalkan berbagai tipe Pompa AirSM

21 Melakukan pemeliharaan berbagai tipe Pompa Air SM

22 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan berbagai tipe Pompa Air SM

23 Melakukan pengecekan sebelum mengoperasikanMesin Pengering M

24 Mengoperasionalkan Mesin Pengering M25 Melakukan pemeliharaan Mesin Pengering M

26 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan mesin pengering M

27 Melakukan pengecekan sebelum mengoperasikanmesin perontok SM

28 Mengoperasionalkan Mesin Perontok M

29 Melakukan pemeliharaan Mesin Perontok M

30 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan Mesin Perontok SM

31 Melakukan pengecekan sebelum mengoperasikanberbagai tipe Mesin Penggiling Padi SM

32 Mengoperasionalkan berbagai tipe Mesin PenggilingPadi M

33 Melakukan pemeliharaan Mesin Penggiling Padi M

34 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan Mesin Penggiling Padi M

35 Menumbuhkembangkan organisasi UPJA M36 Menyusun perencanaan usaha Alsintan M

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - bbppbinuang.or.idbbppbinuang.or.id/wp-content/uploads/2018/05/Laporan-IKD... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Penyelenggaraan Diklat sebagai upaya pengembangan

14

37 Melakukan analisis kelayakan finansial M38 Menyusun rencana pemasaran UPJA M

Keterangan”

SM : Sangat Membutuhkan

M : Membutuhkan

KM :Kurang Membutuhkan

TM :Tidak Membutuhkan

STM :Sangat Tidak Membutuhkan.

B. Hasil dan Pembahasan IKD Propinsi Kalimantan TengahPelaksanaan IKD Mekanisasi pertanian di wilayah propinsi Kalimantan selatan tersebar

atas 11 Kabupaten/Kota yang terdiri dari Kabupaten Gunung Mas, Kota Palangkaraya,

Barito Selatan, Seruyan, Kotawaringin Timur, Katiingan, Kapuas, Pulang Pisau,

Kotawarigin Barat, Lamandau, dan Barito Timur. Responden merupakan Penyuluh

Pertanian yang memiliki binaan Kelompok Tani, Gapoktan maupun Kelompok UPJA

memiliki inventaris Alat dan mesin pertanian, baik yang perolehannya melalui bantuan

maupun swadaya. Berdasarkan informasi bahwa hingga saat ini alsintan yang tersebar

belum dioperasionalkan secara optimal, bahkan ada sebagian alat yang tidak

dioperasionalkan karena tidak mengetahui standar operasional dan perawatan dan

pemeliharaan yang kurang baik, oleh karena itu untuk menjawab permasalah yang ada

dilapangan tahun 2017 BBPP Binuang menyelenggarakan Diklat mekanisasi. Agar

pelaksanaan diklat mekanisasi propinsi kalimantan tengah sesuai dengan kebutuhan

peserta dilakukan identifikasi kebutuhan Diklat. Secara jelas dapat dilihat pada tabel 6

berikut:

Tabel 6. Tingkat kemampuan responden terhadap materi mekanisasi pertanian diProvinsi Kalimantan Tengah.

No Materi/ Keterampilan

Persentase Rata-rataKemampuan responden

(X)Rendah Sedang Tinggi

1 Komunikasi Efektif 58.6 37.9 3.45

2 Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja 41.4 44.8 13.8

3

Pemilihan implement, mengoperasionalkan,memelihara serta mengatasi gangguan pada TraktorRoda Dua 68.1 29.3 2.6

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - bbppbinuang.or.idbbppbinuang.or.id/wp-content/uploads/2018/05/Laporan-IKD... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Penyelenggaraan Diklat sebagai upaya pengembangan

15

No Materi/ Keterampilan

Persentase Rata-rataKemampuan responden

(X)Rendah Sedang Tinggi

4

Pemilihan implement, mengoperasionalkan,memelihara serta mengatasi gangguan TraktorRoda Empat 88.8 11.2 0.0

5Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Rice Transolanter 86.2 13.8 0.0

6Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Combine Haervester 85.3 14.7 0.0

7Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara serta

mengatasi gangguan pada Pompa Air 65.5 31.9 2.6

8Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Mesin Pengering 87.9 10.3 1.7

9Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Mesin Perontok 65.5 27.6 6.9

10Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Mesin Penggiling Padi 81.0 19.0 0.0

11 Pengelolaan UPJA 65.5 31.9 2.6

Rata- Rata Kemampuan yang dimiliki 74.4 23.1 2.5

Dari 25 orang responden Identifikasi Kebutuhan Diklat (IKD) Teknis mekanisasi

pertanian dari Provinsi Kalimantan Selatan : yang tingkat kemampuannya masih

rendah dengan prosentase 74,4 %, untuk yang berkemampuan sedang sebanyak 23,1

% dan yang menyatakan memiliki kemampuan tinggi sebanyak 2,5 %.

Sedangkan tingkat kebutuhan materi mekanisasi pertanian dari 31 responden

berdasarkan tingkat kebutuhan materi bawang merah terlihat pada tabel 7.

Tabel 7. Tingkat kebutuhan responden terhadap materi mekanisasi pertanian di

Provinsi Kalimantan Tengah.

No Materi/ KeterampilanPersentase Rata-rata

Kebutuhan responden (X)Rendah Sedang Tinggi

1 Komunikasi Efektif 31 24.1 44.8

2 Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja 24.1 34.5 41.4

3

Pemilihan implement, mengoperasionalkan,memelihara serta mengatasi gangguan pada TraktorRoda Dua 41.4 13.8 44.8

4

Pemilihan implement, mengoperasionalkan,memelihara serta mengatasi gangguan Traktor RodaEmpat 41.4 11.2 47.4

5Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Rice Transolanter 47.4 7.8 44.8

6Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Combine Haervester 46.6 6.0 47.4

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - bbppbinuang.or.idbbppbinuang.or.id/wp-content/uploads/2018/05/Laporan-IKD... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Penyelenggaraan Diklat sebagai upaya pengembangan

16

7Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara serta

mengatasi gangguan pada Pompa Air 34.5 22.4 43.1

8Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Mesin Pengering 43.1 14.7 42.2

9Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Mesin Perontok 33.6 19.0 47.4

10Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Mesin Penggiling Padi 35.3 17.2 47.4

11 UPJA 34.5 14.7 50.9

Rata-Rata 38.5 15.6 45.9

Dari 25 orang responden Identifikasi Kebutuhan Diklat (IKD) Teknis mekanisasi

pertanian dari Provinsi Kalimantan Tengah, rata-rata kebutuhan materi dengan

kategori tinggi memiliki prosentase 45,9 %, untuk yang membutuhkan dengan kategori

sedang sebanyak 15,6 % dan yang menyatakan memiliki kebutuhan rendah terhadap

materi sebanyak 38,5 %. Namun secara rinci tingkat kebutuhan materi dapat dilihat

pada gambar grafik dibawah ini:

Berikut grafik 2. sebaran Kebutuhan Materi Propinsi Kalimantan Tengah

Secara jelas posisi pertemuan titik koordinat secara keseluruhan rata-rata

menunjukkan bahwa kemampuan dan kebutuhan yang dimiliki oleh responden terdapat pada

area 2 (dua) artinya materi dibutuhkan, sehingga memungkinkan seluruh materi akan

disampaikan pada pelaksanaan diklat mekanisasi pertanian bagi aparatur.Berikut tabel tingkat

kebutuhan materi berdasarkan gambar pertemuan titik koordinat pada grafik 2 diatas;

Tabel 8. tabel kebutuhan berdasarkan gambar pertemuan titik koordinat Propinsi Kalimantan

Tengah

1

2

3

5

4

Keterangan:

1) Sangat dibutuhkan

2) Dibutuhkan

3) Cukup dibutuhkan

4) Tidak dibutuhkan

5) Sangat tidak dibutuhkan

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - bbppbinuang.or.idbbppbinuang.or.id/wp-content/uploads/2018/05/Laporan-IKD... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Penyelenggaraan Diklat sebagai upaya pengembangan

17

No Materi / Keteranpilan

KEBUTUHAN

SM M KM TM STM

1 Melakukan komunikasi efektif M

2 Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja M

3 Melakukan pemilihan dan pemasangan implemettraktor R2.

M

4 Mengoperasionalkan traktor R2 sesuai SOP M

5 Melakukan pemeliharaan traktor R2 M

6 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan traktor R2

M

7 Melakukan pemilihan dan pemasangan implemettraktor R4.

M

8 Mengoperasionalkan traktor R4 sesuai SOP M

9 Melakukan pemeliharaan traktor R4 M

10 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan traktor R4

M

11 Melakukan pengecekan sebelum mengoperasikan ricetransplanter

M

12 Mengoperasionalkan transplanter M

13 Melakukan pemeliharaan rice transplanter M

14 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan rice transplanter

M

15 Melakukan pengecekan sebelum mengoperasikanCombine Harvester

M

16 Mengoperasionalkan Combine Harvester M

17 Melakukan pemeliharaan Combine Harvester M

18 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan Combine Harvester

M

19 Melakukan pengecekan sebelum mengoperasikanberbagai tipe Pompa Air

M

20 Mengoperasionalkan berbagai tipe Pompa AirM

21 Melakukan pemeliharaan berbagai tipe Pompa Air M

22 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan berbagai tipe Pompa Air

M

23 Melakukan pengecekan sebelum mengoperasikanMesin Pengering

M

Page 18: BAB I PENDAHULUAN - bbppbinuang.or.idbbppbinuang.or.id/wp-content/uploads/2018/05/Laporan-IKD... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Penyelenggaraan Diklat sebagai upaya pengembangan

18

No Materi / Keteranpilan

KEBUTUHAN

SM M KM TM STM

24 Mengoperasionalkan Mesin Pengering M

25 Melakukan pemeliharaan Mesin Pengering M

26 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan mesin pengering

M

27 Melakukan pengecekan sebelum mengoperasikanmesin perontok

M

28 Mengoperasionalkan Mesin Perontok M

29 Melakukan pemeliharaan Mesin Perontok M

30 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan Mesin Perontok

M

31 Melakukan pengecekan sebelum mengoperasikanberbagai tipe Mesin Penggiling Padi

M

32 Mengoperasionalkan berbagai tipe Mesin PenggilingPadi

M

33 Melakukan pemeliharaan Mesin Penggiling Padi M

34 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan Mesin Penggiling Padi

M

35 Menumbuhkembangkan organisasi UPJA M

36 Menyusun perencanaan usaha Alsintan M

37 Melakukan analisis kelayakan finansial M

38 Menyusun rencana pemasaran UPJA M

Keterangan”

SM : Sangat Membutuhkan

M : Membutuhkan

KM :Kurang Membutuhkan

TM :Tidak Membutuhkan

STM :Sangat Tidak Membutuhkan.

C. Hasil dan Pembahasan IKD Propinsi Kalimantan BaratPelaksanaan IKD Mekanisasi pertanian di wilayah propinsi Kalimantan Barat

sebanyak 25 Responden yang tersebar atas 11 Kabupaten/Kota yang terdiri dari

Kabupaten Sintang, Kota Pontianak, Mempawah, Kuburaya, Kapuas Hulu, Melawi,

Page 19: BAB I PENDAHULUAN - bbppbinuang.or.idbbppbinuang.or.id/wp-content/uploads/2018/05/Laporan-IKD... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Penyelenggaraan Diklat sebagai upaya pengembangan

19

Bengkayang, Singkawang, Sambas, Sekadau, dan Sanggau. Responden merupakan

Penyuluh Pertanian yang mana Kelompok Tani, Gapoktan maupun Kelompok UPJA

memiliki inventaris Alat dan mesin pertanian, baik yang perolehannya melalui bantuan

maupun swadaya. Berdasarkan informasi bahwa hingga saat ini alsintan yang tersebar

belum dioperasionalkan secara optimal, bahkan ada sebagian alat yang tidak

dioperasionalkan karena tidak mengetahui standar operasional dan perawatan dan

pemeliharaan yang kurang baik, oleh karena itu untuk menjawab permasalah yang ada

dilapangan tahun 2017 BBPP Binuang menyelenggarakan Diklat mekanisasi. Agar

pelaksanaan diklat mekanisasi sesuai dengan kebutuhan peserta dilakukan identifikasi

kebutuhan Diklat. Secara jelas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 9. Tingkat kemampuan responden terhadap materi mekanisasi pertanian diProvinsi Kalimantan Barat.

No Materi/ Keterampilan

Persentase Rata-rataKemampuan responden

(X)Rendah Sedang Tinggi

1 Komunikasi Efektif 20.0 64.0 16.0

2 Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja 32.0 56.0 12.0

3

Pemilihan implement, mengoperasionalkan,memelihara serta mengatasi gangguan pada TraktorRoda Dua 53.0 39.0 8.0

4

Pemilihan implement, mengoperasionalkan,memelihara serta mengatasi gangguan TraktorRoda Empat 87.0 12.0 1.0

5Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Rice Transolanter 77.0 19.0 4.0

6Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Combine Haervester 81.0 18.0 1.0

7Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara serta

mengatasi gangguan pada Pompa Air 52.0 46.0 2.0

8Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Mesin Pengering 83.0 16.0 1.0

9Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Mesin Perontok 39.0 52.0 9.0

10Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Mesin Penggiling Padi 67.0 30.0 3.0

11 Pengelolaan UPJA 46.0 47.0 7.0

Rata- Rata Kemampuan yang dimiliki 61.7 33.5 4.8

Dari 25 orang responden Identifikasi Kebutuhan Diklat (IKD) Teknis mekanisasi

pertanian dari Provinsi Kalimantan Selatan : yang tingkat kemampuannya masih

rendah dengan prosentase 61,7 %, untuk yang berkemampuan sedang sebanyak 33,5

% dan yang menyatakan memiliki kemampuan tinggi sebanyak 4,8 %.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN - bbppbinuang.or.idbbppbinuang.or.id/wp-content/uploads/2018/05/Laporan-IKD... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Penyelenggaraan Diklat sebagai upaya pengembangan

20

Sedangkan tingkat kebutuhan materi mekanisasi pertanian dari 25 responden

berdasarkan tingkat kebutuhan materi bawang merah terlihat pada tabel 10.

Tabel 10. Tingkat kebutuhan responden terhadap materi mekanisasi pertanian di

Provinsi Kalimantan Barat.

No Materi/ KeterampilanPersentase Rata-rata

Kebutuhan responden (X)Rendah Sedang Tinggi

1 Komunikasi Efektif 0.0 40.0 60.0

2 Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja 4.0 36.0 60.0

3

Pemilihan implement, mengoperasionalkan,memelihara serta mengatasi gangguan pada TraktorRoda Dua 5.0 38.0 57.0

4

Pemilihan implement, mengoperasionalkan,memelihara serta mengatasi gangguan Traktor RodaEmpat 16.0 42.0 42.0

5Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Rice Transolanter 12.0 27.0 61.0

6Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Combine Haervester 12.0 30.0 58.0

7Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara serta

mengatasi gangguan pada Pompa Air 7.0 41.0 52.0

8Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Mesin Pengering 17.0 38.0 45.0

9Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Mesin Perontok 3.0 31.0 66.0

10Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Mesin Penggiling Padi 10.0 25.0 65.0

11 UPJA 10.0 23.0 67.0

Rata-Rata 9.6 33.1 57.3

Dari 25 orang responden Identifikasi Kebutuhan Diklat (IKD) Teknis mekanisasi

pertanian dari Provinsi Kalimantan barat : rata-rata kebutuhan materi dengan kategori

tinggi memiliki prosentase 57,3 %, untuk yang membutuhkan dengan kategori sedang

sebanyak 33,1 % dan yang menyatakan memiliki kebutuhan rendah terhadap materi

sebanyak 9,6 %. Namun secara rinci tingkat kebutuhan materi dapat dilihat pada

gambar grafik dibawah ini:

Grafik 3 sebaran Kebutuhan Materi Propinsi Kalimantan Barat

Page 21: BAB I PENDAHULUAN - bbppbinuang.or.idbbppbinuang.or.id/wp-content/uploads/2018/05/Laporan-IKD... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Penyelenggaraan Diklat sebagai upaya pengembangan

21

Secara jelas posisi pertemuan titik koordinat secara keseluruhan rata-rata menunjukkan

bahwa kemampuan dan kebutuhan yang dimiliki oleh responden terdapat pada area 2 (dua)

artinya materi dibutuhkan, sehingga memungkinkan seluruh materi akan disampaikan pada

pelaksanaan diklat mekanisasi pertanian bagi aparatur. Berikut tabel kebutuhan berdasarkan

gambar pertemuan titik koordinat .

Table 11. tabel kebutuhan berdasarkan gambar pertemuan titik koordinat Propinsi Kalimantan

Barat

No Materi

Tingkat Kebutuhan

SM M KM TM STM

1 Melakukan komunikasi efektif M

2 Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja M

3 Melakukan pemilihan dan pemasangan implemettraktor R2. M

4 Mengoperasionalkan traktor R2 sesuai SOP M

5 Melakukan pemeliharaan traktor R2 M

6 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan traktor R2 M

7 Melakukan pemilihan dan pemasangan implemettraktor R4. SM

8 Mengoperasionalkan traktor R4 sesuai SOP SM

1

23

5

4

Keterangan:

1) Sangat dibutuhkan

2) Dibutuhkan

3) Cukup dibutuhkan

4) Tidak dibutuhkan

5) Sangat tidak dibutuhkan

Page 22: BAB I PENDAHULUAN - bbppbinuang.or.idbbppbinuang.or.id/wp-content/uploads/2018/05/Laporan-IKD... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Penyelenggaraan Diklat sebagai upaya pengembangan

22

9 Melakukan pemeliharaan traktor R4 SM

10 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan traktor R4 SM

11 Melakukan pengecekan sebelum mengoperasikan ricetransplanter SM

12 Mengoperasionalkan transplanter SM

13 Melakukan pemeliharaan rice transplanter SM

14 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan rice transplanter SM

15 Melakukan pengecekan sebelum mengoperasikanCombine Harvester SM

16 Mengoperasionalkan Combine Harvester SM

17 Melakukan pemeliharaan Combine Harvester SM

18 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan Combine Harvester SM

19 Melakukan pengecekan sebelum mengoperasikanberbagai tipe Pompa Air M

20 Mengoperasionalkan berbagai tipe Pompa Air M

21 Melakukan pemeliharaan berbagai tipe Pompa Air M

22 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan berbagai tipe Pompa Air M

23 Melakukan pengecekan sebelum mengoperasikanMesin Pengering SM

24 Mengoperasionalkan Mesin Pengering SM

25 Melakukan pemeliharaan Mesin Pengering SM

26 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan mesin pengering SM

27 Melakukan pengecekan sebelum mengoperasikanmesin perontok M

28 Mengoperasionalkan Mesin Perontok M

29 Melakukan pemeliharaan Mesin Perontok M

30 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan Mesin Perontok M

31 Melakukan pengecekan sebelum mengoperasikanberbagai tipe Mesin Penggiling Padi M

32 Mengoperasionalkan berbagai tipe Mesin PenggilingPadi SM

33 Melakukan pemeliharaan Mesin Penggiling Padi SM

34 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan Mesin Penggiling Padi SM

Page 23: BAB I PENDAHULUAN - bbppbinuang.or.idbbppbinuang.or.id/wp-content/uploads/2018/05/Laporan-IKD... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Penyelenggaraan Diklat sebagai upaya pengembangan

23

35 Menumbuhkembangkan organisasi UPJA M

36 Menyusun perencanaan usaha Alsintan M

37 Melakukan analisis kelayakan finansial M

38 Menyusun rencana pemasaran UPJA M

Keterangan”

SM : Sangat Membutuhkan

M : Membutuhkan

KM :Kurang Membutuhkan

TM :Tidak Membutuhkan

STM :Sangat Tidak Membutuhkan.

D. Hasil dan Pembahasan IKD Propinsi Kalimantan Timur dan UtaraPelaksanaan IKD Mekanisasi pertanian di wilayah propinsi Kalimantan Timur dan

kalimantan Utara. Propinsi Kalimantan Timur sebanyak 9 responden yang tersebar di

3 (tiga) Kabupaten yaitu Kabupaten paser, Kutai Kartanegara dan Kota Samarinda

sedangkan propinsi Kalimantan Utara sebanyak 6 Responden yang tersebar di 2

Kabupaten yaitu Kabupaten Nunukan dan Bulungan. Responden merupakan Penyuluh

Pertanian yang mana Kelompok Tani, Gapoktan maupun Kelompok UPJA memiliki

inventaris Alat dan mesin pertanian, baik yang perolehannya melalui bantuan maupun

swadaya. Berdasarkan informasi bahwa hingga saat ini alsintan yang tersebar belum

dioperasionalkan secara optimal, bahkan ada sebagian alat yang tidak

dioperasionalkan karena tidak mengetahui standar operasional dan perawatan dan

pemeliharaan yang kurang baik, oleh karena itu untuk menjawab permasalah yang ada

dilapangan tahun 2017 BBPP Binuang menyelenggarakan Diklat mekanisasi. Agar

pelaksanaan diklat mekanisasi sesuai dengan kebutuhan peserta yang berasal dari

Kalimantan Timur dan kalimantan utara dilakukan identifikasi kebutuhan Diklat. Secara

jelas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 12. Tingkat kemampuan responden terhadap materi mekanisasi pertanian diProvinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.

No Materi/ Keterampilan

Persentase Rata-rataKemampuan responden

(X)Rendah Sedang Tinggi

1 Komunikasi Efektif 33.3 53.3 13.3

2 Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja 66.7 26.7 6.7

Page 24: BAB I PENDAHULUAN - bbppbinuang.or.idbbppbinuang.or.id/wp-content/uploads/2018/05/Laporan-IKD... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Penyelenggaraan Diklat sebagai upaya pengembangan

24

3

Pemilihan implement, mengoperasionalkan,memelihara serta mengatasi gangguan pada TraktorRoda Dua 66.7 33.3 0.0

4

Pemilihan implement, mengoperasionalkan,memelihara serta mengatasi gangguan Traktor RodaEmpat 86.7 13.3 0.0

5Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Rice Transolanter 88.3 11.7 0.0

6Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Combine Haervester 86.7 13.3 0.0

7Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara serta

mengatasi gangguan pada Pompa Air 56.7 43.3 0.0

8Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Mesin Pengering 90.0 10.0 0.0

9Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Mesin Perontok 41.7 58.3 0.0

10Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Mesin Penggiling Padi 71.7 25.0 3.3

11 Pengelolaan UPJA 40.0 55.0 5.0

Rata- Rata Kemampuan yang dimiliki 66.2 31.2 2.6

Dari 15 orang responden Identifikasi Kebutuhan Diklat (IKD) Teknis mekanisasi

pertanian dari Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara; yang tingkat

kemampuannya masih rendah dengan prosentase 66,2 %, untuk yang berkemampuan

sedang sebanyak 31,2 % dan yang menyatakan memiliki kemampuan tinggi sebanyak

2,6 %.Sedangkan tingkat kebutuhan materi mekanisasi pertanian dari 15 responden

berdasarkan tingkat kebutuhan materi terlihat pada tabel 13.

Tabel 13. Tingkat kebutuhan responden terhadap materi mekanisasi pertanian di

Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.

No Materi/ KeterampilanPersentase Rata-rata

Kebutuhan responden (X)Rendah Sedang Tinggi

1 Komunikasi Efektif 13.3 40.0 46.7

2 Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja 13.3 40.0 46.7

3

Pemilihan implement, mengoperasionalkan,memelihara serta mengatasi gangguan pada TraktorRoda Dua 11.7 30.0 58.3

4

Pemilihan implement, mengoperasionalkan,memelihara serta mengatasi gangguan Traktor RodaEmpat 46.7 13.3 40.0

5Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Rice Transolanter 20.0 31.7 48.3

6Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Combine Haervester 18.3 26.7 55.0

Page 25: BAB I PENDAHULUAN - bbppbinuang.or.idbbppbinuang.or.id/wp-content/uploads/2018/05/Laporan-IKD... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Penyelenggaraan Diklat sebagai upaya pengembangan

25

7Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara serta

mengatasi gangguan pada Pompa Air 8.3 36.7 55.0

8Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Mesin Pengering 38.3 28.3 33.3

9Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Mesin Perontok 8.3 25.0 66.7

10Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Mesin Penggiling Padi 11.7 23.3 65.0

11 UPJA 6.7 30.0 63.3

Rata-Rata 17.9 29.5 52.6

grafik 4. sebaran Kebutuhan Materi Propinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara

Secara jelas posisi pertemuan titik koordinat secara keseluruhan rata-rata menunjukkan

bahwa kemampuan dan kebutuhan yang dimiliki oleh responden terdapat pada area 2 (dua)

artinya materi dibutuhkan, sehingga memungkinkan seluruh materi akan disampaikan pada

pelaksanaan diklat mekanisasi pertanian bagi aparatur. Berikut tabel kebutuhan berdasarkan

gambar pertemuan titik koordinat

Keterangan:

1) Sangat dibutuhkan

2) Dibutuhkan

3) Cukup dibutuhkan

4) Tidak dibutuhkan

5) Sangat tidak dibutuhkan

1

2

34

5

Page 26: BAB I PENDAHULUAN - bbppbinuang.or.idbbppbinuang.or.id/wp-content/uploads/2018/05/Laporan-IKD... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Penyelenggaraan Diklat sebagai upaya pengembangan

26

Tabel 14. tabel kebutuhan materi berdasarkan gambar pertemuan titik koordinat Propinsi

Kalimantan Timur dan Kalimnatn Utara

No Materi / Keteranpilan

KEBUTUHAN

SM M KM TM STM

1 Melakukan komunikasi efektif M

2 Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja M

3 Melakukan pemilihan dan pemasangan implemettraktor R2. M

4 Mengoperasionalkan traktor R2 sesuai SOP M

5 Melakukan pemeliharaan traktor R2 M

6 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan traktor R2 M

7 Melakukan pemilihan dan pemasangan implemettraktor R4. M

8 Mengoperasionalkan traktor R4 sesuai SOP M

9 Melakukan pemeliharaan traktor R4 M

10 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan traktor R4 M

11 Melakukan pengecekan sebelum mengoperasikan ricetransplanter M

12 Mengoperasionalkan transplanter M

13 Melakukan pemeliharaan rice transplanter M

14 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan rice transplanter M

15 Melakukan pengecekan sebelum mengoperasikanCombine Harvester M

16 Mengoperasionalkan Combine Harvester SM

17 Melakukan pemeliharaan Combine Harvester SM

18 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan Combine Harvester SM

19 Melakukan pengecekan sebelum mengoperasikanberbagai tipe Pompa Air M

20 Mengoperasionalkan berbagai tipe Pompa Air M

21 Melakukan pemeliharaan berbagai tipe Pompa Air M

Page 27: BAB I PENDAHULUAN - bbppbinuang.or.idbbppbinuang.or.id/wp-content/uploads/2018/05/Laporan-IKD... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Penyelenggaraan Diklat sebagai upaya pengembangan

27

22 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan berbagai tipe Pompa Air M

23 Melakukan pengecekan sebelum mengoperasikanMesin Pengering M

24 Mengoperasionalkan Mesin Pengering M

25 Melakukan pemeliharaan Mesin Pengering M

26 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan mesin pengering M

27 Melakukan pengecekan sebelum mengoperasikanmesin perontok M

28 Mengoperasionalkan Mesin Perontok M

29 Melakukan pemeliharaan Mesin Perontok M

30 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan Mesin Perontok M

31 Melakukan pengecekan sebelum mengoperasikanberbagai tipe Mesin Penggiling Padi M

32 Mengoperasionalkan berbagai tipe Mesin PenggilingPadi SM

33 Melakukan pemeliharaan Mesin Penggiling Padi M

34 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan Mesin Penggiling Padi M

35 Menumbuhkembangkan organisasi UPJA M

36 Menyusun perencanaan usaha Alsintan M

37 Melakukan analisis kelayakan finansial M

38 Menyusun rencana pemasaran UPJA M

Keterangan”

SM : Sangat Membutuhkan

M : Membutuhkan

KM :Kurang Membutuhkan

TM :Tidak Membutuhkan

STM :Sangat Tidak Membutuhkan.

Page 28: BAB I PENDAHULUAN - bbppbinuang.or.idbbppbinuang.or.id/wp-content/uploads/2018/05/Laporan-IKD... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Penyelenggaraan Diklat sebagai upaya pengembangan

28

BAB IVDAFTAR MATERI PELATIHAN TEKNIS MEKANISASI PERTANIAN

A. Materi Pelatihan Mekanisasi Pertanian Bagi AparaturHasil Analisa data instrumen identifikasi kebutuhan diklat teknis Mekanisasi Pertanian

yang dilaksanakan tahun 2017 merupakan dasar untuk menentukan materi yang akan

disampaikan saat pelaksanaan diklat, dari pelaksanaan identifikasi kebutuhan diklat ini

sebenarnya ingin menjaring kebutuhan materi dimasing-masing propinsi. Akan tetapi bila

dilihat dari data-data yang ada hampir tidak ada perbedaan hasil yang dapat disimpulkan

bahwa rata-rata responden memiliki kemampuan yang rendah. Pernyataan ini sangat

relevan dengan hasil analisa data yang dapat juga disimpulkan bahwa

responden/penyuluh membutuhkan semua elemen keterampilan yang terdapat pada

instrumen IKD tersebut.

Dari keterangan diatas maka materi/elemen keterampilan yang akan disampaikan pada

pelaksanaan diklat teknis yang akan dilaksanakan untuk calon peserta yang berasal dari

Propinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat dan Kalimantan

Timur dan Utara tidak terdapat perbedaan.

Berdasarkan data yang juga digali pada saat intrumen ini disebarkan, bahwa alat dan

mesin pertanian yang tersebar rata-rata serta mempunyai fungsi yang lebih dalam

rangka swasembada pangan nasional, terutama tanaman Padi, Jagung dan Kedelai

maka Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang membuat kebijakan bahwa alat dan

mesin pertanian yang akan diangkat dalam pelaksanaan diklat adalah :

1. Alat Pengolah Tanah ; yang terdiri dari Traktor Roda Empat dan Traktor Roda Dua;

2. Alat Tanam Padi yaitu Rice Transplanter;

3. Alat Panen Padi yaitu Rice Combine Harvester

4. Mesin Perontok baik padi, jagung maupun kedelai yaitu Power Threser.

Durasi Jumlah jam berlatih berdasarkan tingkat kerumitan materi teknis alat dan mesin

yang akan dipelajari, sedangkan lamanya hari diklat ditentukan berdasarkan jumlah

anggaran dipa dan waktu yang sudah diatur untuk pelaksanaan diklat aparatur ini.

Berikut tabel silabus materi diklat teknis mekanisasi pertanian bagi aparatur.

Page 29: BAB I PENDAHULUAN - bbppbinuang.or.idbbppbinuang.or.id/wp-content/uploads/2018/05/Laporan-IKD... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Penyelenggaraan Diklat sebagai upaya pengembangan

29

Tabel 15. Tabel ..Daftar Materi Pelatihan mekanisasi pertanian bagi aparatur

No Mata LatihanAlokasi Waktu ( 45 ’)

Teori Praktek

Jumlah

I Kelompok Dasar

1 Kebijakan pengembangan alsintan dalammemperkuat Program UPSUS Pajale 2 0 2

II Kelompok Inti

1 Pengenalan Alat dan Mesin Pertanian untukproduksi Pajale 4 4 8

2 Mengoperasikan dan memelihara Traktor RodaEmpat 4 14 18

3 Mengoperasikan dan memelihara RiceTransplanter 4 16 20

4 Mengoperasikan dan memelihara CombineHarvester 4 12 16

5 Mengoperasikan dan memelihara Traktor RodaDua 4 12 16

6 Mengoperasikan dan memelihara mesinperontok 4 6 10

7 Pengelolaan Jasa Alsintan 4 12 16III Kelmpok Penunjang1 Kontrak Belajar 2 2 42 Rencana Implementasi 2 0 2

34 78 112

B. Materi Pelatihan Mekanisasi Pertanian Bagi Non AparaturHasil Identifikasi kebutuhan diklat teknis Mekanisasi bagi Aparatur juga digunakan

sebagai acuan menentukan materi pada diklat mekanisasi bagi non aparatur, sehingga

hampir tidak ada materi yang berbeda diantara keduanya, hanya durasi waktu

pelaksanaan pelatihan bagi non aparatur yang lebih pendek hanya 56 JPL atau sekitar

7 hari pelaksanaan, sedangkan bagi aparatur sebanyalk 112 jam berlatih atau selama

14 hari. Langkah ini di lakukan berdasarkan materi-materi yang nantinya dilatihkan

kembali oleh penyuluh pertanian harus relevan dengan yang diterapkan langsung oleh

petani sehingga dengan demikian harapannya adanya sinergitas untuk saling

memperkuat dan mendukung agar pelatihan nantinya benar-benar dapat menimbulkan

dampak yang nyata dalam mendukung pembangunan pertanian diwilayah kerja Balai

Besar Pelatihan Pertanian Pada Khususnya dan Nasional pada umumnya.

Page 30: BAB I PENDAHULUAN - bbppbinuang.or.idbbppbinuang.or.id/wp-content/uploads/2018/05/Laporan-IKD... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Penyelenggaraan Diklat sebagai upaya pengembangan

30

Tabel 16. Daftar Materi Pelatihan Teknis Mekanisasi Pertanian Bagi Non Aparatur:

No Mata LatihanAlokasi Waktu ( 45 ’)

Teori Praktek JumlahI Kelompok Dasar

1 Kebijakan pengembangan alsintan dalammemperkuat Program UPSUS Pajale 2 0 2

2 Motivasi dan Etos Kerja 2 0 2II Kelompok Inti

1 Pengenalan Alat dan Mesin Pertanian untukproduksi Pajale 6 2 8

2 Mengoperasikan dan memelihara TraktorRoda Empat 1 5 6

3 Mengoperasikan dan memelihara RiceTransplanter 1 5 6

4 Mengoperasikan dan memelihara CombineHarvester 1 5 6

5 Mengoperasikan dan memelihara TraktorRoda Dua 1 5 6

6 Mengoperasikan dan memelihara mesinperontok 1 5 6

7 Pengelolaan Jasa Alsintan 4 6 10III Kelompok Penunjang1 Kontrak Belajar 2 0 22 Rencana Implementasi 2 0 2

23 33 56

Page 31: BAB I PENDAHULUAN - bbppbinuang.or.idbbppbinuang.or.id/wp-content/uploads/2018/05/Laporan-IKD... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Penyelenggaraan Diklat sebagai upaya pengembangan

31

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan1. Berdasarkan data dan fakta yang tergambar dari pengisian instrumen Identifikasi

kebutuhan diklat alat dan mesin pertanian tahun 2017 sebagaimana sudah dibahas

pada kesimpulan sebelumnya bahwa penyuluh/Responden baik dari wilayah propinsi

kalimantan selatan, kalimantan tengah, kalimantan barat, dan kalimantan timur serta

Kalimantan Utara menyatakan memiliki kompetensi atau kemampuan yang rendah

terhadap seluruh elemen keterampilan, serta menyatakan membutuhkan bahkan

seluruh komponen keterampilan didalam instrumen.

2. Bila dilihat pada data yang ada diseluruh propinsi,Secara umum penyuluh pertanian

rata-rata memiliki kemampuan rendah, terutama yang teknis operasional mesin,

pemeliharaan serta perawatanya, sehingga didalam penyusunan seharusnya semua

kompetensi baik pengoperasioalan Alat dan Mesin Pertanian harus muncul.

Sedangkan pada tingkat kebutuhan data-data yang ada menunjukkan tingginya

kebutuhan akan materi untuk peningkatan kemampuan kompetensi penyuluh

pertanian dalam pengelolaan alat dan mesin pertanian, baik operasional maupun

perawatan serta pemeliharaan alsintan. alat dan mesin pertanian yang akan diangkat

dalam pelaksanaan diklat adalah :

a. Alat Pengolah Tanah ; yang terdiri dari Traktor Roda Empat dan Traktor Roda

Dua;

b. Alat Tanam Padi yaitu Rice Transplanter;

c. Alat Panen Padi yaitu Rice Combine Harvester

d. Mesin Perontok baik padi, jagung maupun kedelai yaitu Power Threser.

Jumlah jam pelaksanaan pelatihan mekanisasi pertanian bagi aparatur durasi

waktunya sebanyak 112 Jam berlatih, sedangkan bagi Non aparatur sebanyak 56

Jam berlatih dimana hampir tidah terdapat perbedaan materi antara keduanya.

B. SaranDalam rangka pelaksanaan identifikasi kebutuhan Diklat kedepan sebaiknya ditangani

oleh tenaga yang lebih profesional agar materi yang dihasilkan merupakan materi

yang benar-benar dirasakan dilapangan, serta meminimalisir kesalahan sasaran calon

peserta.