Upload
phambao
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam lingkungan bisnis seringkali terjadi perubahan baik perubahan yang
disebabkan oleh teknologi, ekonomi, politik, sosial budaya, dan perubahan pasar.
Industri telekomunikasi selalu menjadi salah satu industri yang terus mengalami
perkembangan yang signifikan dalam setiap waktu. Salah satu perkembangan yang
signifikan tersebut terjadi secara spesifik pada bisnis operator telekomunikasi seluler.
Di Indonesia, saat ini terjadi kompetisi bisnis telekomunikasi seluler yang sangat ketat
dengan tingkat pertumbuhan terbesar bila dibandingkan dengan bisnis-bisnis
telekomunikasi lainnya.
Hadirnya kompetitor pada bisnis fixed wireless dan bisnis mobile turut menyumbang
ketatnya persaingan memperebukan pangsa pasar. Kehadiran Bakrie dengan Esianya
yang memperkenalkan tarif murah dengan istilah “Talk Time”, membawa paradigma
baru dalam penghitungan percakapan tarif telekomunikasi. Juga percakapan antar
sesamanya (on-net) yang dikenal murah dipasar, menciptakan persepsi yang kuat
dimata pelanggan. Tindakan Esia tersebut memicu operator lain baik operator GSM
maupun CDMA untuk melakukan “price war” dan inovasi produk serta membuat
strategi yang dapat memenangkan persaingan.
Fenomena persaingan tampaknya semakin mengarah ke makanisme pasar yang
memposisikan pemasar untuk selalu mengembangkan dan merebut market share
(pangsa pasar). Untuk bersaing dalam area bisnis yang dinamis, perusahaan harus
mengembangkan sistem manajemen yang efektif. Para eksekutif harus merancang dan
mengimplikasikan strategi lebih dari sekedar untuk mengatasi persoalan; mereka
harus mencari berbagai peluang untuk menghadapi perubahan tersebut.
1
Hal yang perlu menjadi pertimbangan dalam perubahan (Change) tersebut adalah :
• Competitor (Pesaing)
Apabila ada pesaing yang sanggup memuaskan pelanggan secara lebih baik, maka
pelangan akan beralih ke mereka. Oleh sebab itu setiap organisasi harus
memperhatikan faktor persaingan. Faktor tersebut meliputi siapa saja pesaing
perusahaan, strategi, kekuatan, kelemahan, kompetensi inti, reaksi serta future
intentions mereka.
• Customer (Pelanggan)
Pemasaran berawal dari kebutuhan dan keinginan pelanggan, serta berakhir
dengan keputusan dan loyalitas pelanggan. Pemasar wajib memahami siapa saja
pelanggannya, preferensi, karakteristik, kebutuhan dan keinginan, gaya hidup
serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pola konsumsi mereka. Tentunya
para pembeli akan mebeli dari perusahaan yang mereka yakini menawarkan nilai
tertinggi bagi pelanggan (Customer Delivered Value ).
• Company (Perusahaan)
Tujuan perusahaan (baik dalam bentuk laba, volume penjualan, pangsa pasar,
pertumbuhan, misi sosial, maupun tujuan lain) dicapai melalui upaya memuaskan
pelanggan. Caranya tidak semata-mata menekankan pada aspek transaksi, namun
justru lebih berfokus pada aspek relasional.
Bauran pemasaran (marketing mix) digunakan sebagai alat untuk menyusun strategi
jangka panjang dan merancang program taktik jangka pendek. Strategi ini mengubah
bisnis menjadi dynamic sustainable yang secara aktif ”sense-and-response” pada
pasar yang terus berubah.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji faktor-faktor penentu yang menentukan
”value” produk Telkom Flexi yang ditawarkan dari perusahaan kepada pelanggan,
Bagaimana strategi yang tepat bagi Divisi Regional III Jawa Barat & Banten, untuk
menjaga keberlangsungan hidup perusahaan (sustainable growth) dan
memaksimalkan keuntungan para stakeholder perusahaan dari sudut pandang
2
manajemen strategik. PT. Telkom Divre III memerlukan strategi yang tepat dan
dirumuskan dengan metodologi yang dapat dipertanggungjawabkan. Disamping itu
penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagaimana cara menganalisa
lingkungan bisnis sehingga mampu memilih strategi yang tepat dalam mensikapi
perubahan lingkungan bisnis.
1.1.1. Sejarah Berdirinya PT. Telkom
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. merupakan perusahaan informasi dan
komunikasi (InfoCom) serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap
(full service and network provider) yang terbesar di Indonesia. Telkom menyediakan
jasa telepon tetap kabel (fixed wire line), jasa telepon tetap nirkabel (fixed wireless),
jasa telepon bergerak (mobile service), data & internet serta jasa multimedia lainnya,
dan network & interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui perusahaan
asosiasi.
Kepemilikan saham PT. Telkom saat ini dimiliki oleh pemerintah RI (51,19%) dan
publik (48,81%). Sebagian dimiliki oleh investor asing (45,58%) dan sisanya oleh
investor lokal (3,23%) dengan kapitalisasi pasar untuk saham PT. Telkom saat ini
berkisar 15 % dari total kapitalisasi pasar di BEJ.
3
Sejarah singkat PT. Telkom dapat dilhat dari Tabel berikut ini.
Tabel 1.1. Sejarah Perkembangan PT. Telkom
1882 Pos-En Graafdlest. Badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegrap, didirikan jaman pemerintahan Belanda
1906 Jawatan Pos, Telegrap dan Telepon atau Post, Telegraph en Telephone Dienst/PTT
1961 Status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel).
1965 PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro), dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).
1974 PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel)
1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia
1995
Penawaran Umum perdana saham TELKOM (Initial Public Offering/IPO), tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), New York Stock Exchange (NYSE) dan London Stock Exchange (LSE). Saham TELKOM juga diperdagangkan tanpa pencatatan (Public Offering Without Listing/POWL) di Tokyo Stock Exchange.
1996
Implemantasi Kerja sama Operasi (KSO) wilayah Divisi Regional I Sumatra (mitra PT Pramindo); Divisi Regional III Jawa Barat dan Banten (mitra PT AriaWest); Divisi Regional IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta (mitra PT MGTI); Divisi Regional VI Kalimantan (mitra PT Dayamitra); dan Divisi Regional VII Kawasan Timur Indonesia (mitra PT Bukaka Singtel).
2001
PT. Telkom membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia, yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara TELKOM dengan Indosat. Dengan transaksi ini, TELKOM menguasai 72,72% saham Telkomsel. TELKOM membeli 90,32% saham Dayamitra dan mengkonsolidasikan laporan keuangan Dayamitra ke dalam laporan keuangan TELKOM
2002
TELKOM membeli seluruh saham Pramindo melalui 3 tahap, dan menjual 12,72% saham Telkomsel kepada Singapore Telecom, dan dengan demikian TELKOM memiliki 65% saham Telkomsel. Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.
Sumber : http://telkom.co.id
4
1.1.2. Visi, Misi dan Budaya Korporasi
Berdasarkan Keputusan Direksi No. KD24/PR180/CTG-00/2003 yang ditetapkan
tanggal 26 Maret 2003, menetapkan Visi, Misi dan Budaya Korporat PT. Telkom
adalah sebagai berikut :
• Visi Koporasi : “ To Become a Leading InfoCom Player in the Region “
Hal ini mencerminkan cita-cita TELKOM untuk menjadi perusahaan yang dapat
mengungguli perusahaan-perusahaan sejenis di kawasan regional Asia. Dengan
kata lain kinerja finansial, operasi dan pelayanan dari TELKOM memiliki
keunggulan komparatif terhadap operator telekomunikasi regional, serta
TELKOM juga bermaksud melakukan ekspansi bisnis pada kawasan tertentu di
kawasan regional.
• Misi Korporasi :
“To Provide One Stop Services with Excellent Quality and Competitive Price”
Misi TELKOM memberi makna bahwa TELKOM akan memberikan layanan
terbaik, yang memiliki nilai tinggi dan berorientasi kepada kemudahan layanan
bagi pelanggan, produk dan jaringan berkualitas dengan harga kompetitif.
“Managing Business Through Best Practices, Optimizing Superior Human
Resources, Competitive Technology, and Synergizing Business Partners.
PT. Telkom akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan
mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan teknologi
yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan
saling mendukung secara sinergi.
• Budaya Korporasi :
PT.Telkom mengembangkan budaya “The Telkom Way 135” sebagai budaya
korporasi yang merupakan bagian terpenting dari upaya perusahaan untuk
meneguhkan hati, merajut pikiran, dan menyerasikan langkah semua insan
PT.Telkom dalam menghadapi persaingan bisnis Infocom. Budaya korporasi
yang dikembangkan oleh PT.Telkom ini mencakup tiga tingkatan unsur yaitu :
5
o 1 (satu) asumsi dasar yang disebut “Commited 2U”
o 3 (tiga) nilai inti : Customer Value, Excellet Service dan Component people.
o 5 (lima) langkah perilaku untuk memenangkan persaingan, yang terdiri dari
Stretch the Goals, Simplify, Involve Everyone, Qualit is My Job, dan Reward
the Winner.
1.1.3. Struktur Organisasi PT. Telkom
Tujuan utama yang akan dicapai yaitu menjadi Full Network and Service Provider
terkemuka di bidang infokom dan dapat menyediakan kualitas pelayanan yang terbaik
dengan harga yang kompetitif menggunakan teknologi terkini dengan
memperhatiakan aspek-aspek cost efficiency, quality of service dan customer
satisfaction. Dalam mengelola organisasninya, PT. Telkom memiliki struktur
organisasi sebagai berikut :
Sumber : PT.Telkom
Gambar 1.1. Struktur Organisasi PT. Telkom
6
1.2. Lingkup Bidang Usaha PT.Telkom
Tabel 1.2. Pilar Bisnis PT. Telkom
Fixed Phone (TELKOMPhone) Personal Line, Corporate Line, Wartel & Telum
Mobile Phone (TELKOMSEL) Prepaid Service dan Postpaid Service
Network & Interconennection
(TELKOM Intercarier)
Interconnection Service & Network Leased Services
Internet & Data
Leased Channel Service (TELKOM Link), Internet Service (TELKOMNET & Speedy),
VOIP Service (TELKOMSave & Global 017), SMS Service
Fixe Wireless Access (TelkomFlexi)
Prepaid Service (Flexi Trendy) & Postpaid Service (Flexi Classy)
Sumber :PT.Telkoam
Beberapa teknologi yang digunakan dalam menjalankan 5 piliar bisnisnya, yaitu:
• Fixed Line
Fixed Line sering juga disebut “jaringan kabel” karena sebagian besar
menggunakan kabel. Teknologi yang digunakan adalah Pulse Code Modulation
(PCM), yang mengubah sinyal suara analog menjadi sinyal suara digital yang
sangat efisien untuk komunikasi suara.
• Fixed Wireless
Telkom meluncukan jasa telepon mobilitasnya dengan teknologi Fixed Wireless
Access CDMA 2000-1X. Untuk operasionalnya, produk ini mengunakan dua
band frekuensi, yaitu di 1.900 MHz (untuk Divre II dan Divre III) dan 800 MHz
(untuk Divre lainnya). Bulan Agustus 2007 direncanakan akan terjadi perpindahan
frekuensi dari 1900 MHz ke 800MHz.
• Mobile
Telkomsel sebagai anak perusahaan Telkom menyediakan jasa telepon seluler
dengan teknologi Global Sstem for Mobile Communication (GSM) pertama di
Indonesis. GSM mendukung layanan suara dan layanan data dengan kecepatan
tansmisi 9,6 sd 14,4 Kbps.
7
• Data & Internet
Telkom menggunakan teknologi Asimmetryc Digital Subscriber Line (ADSL)
untuk memberikan solusi atas kebutuhan komunikasi data yang semakin
meningkat.
Dengan menjalankan bisnisnya, PT. Telkom menerapkan strategi bisnis sbb :
Multi Service Bundling
Pelanggan tidak lagi mengenal PT Telkom hanya sebagai penyedia telepon tapi
sudah dapat menikmati berbagai layanan secara paket. Dalam hal ini akan
mengikutsertakan Telkom-Group, sehingga PT Telkom dapat memberikan
layanan yang terpadu.
Service Excellent
Layanan prima baik dari sisi kualitas produk, delivery, price dan layanan purna
jual menjadi bagian penting yang harus mendapat perhatian jajaran PT. Telkom.
Building Business Scale
Sebagai perusahaan National Company, membangun bisnis berskala besar
merupakan hal yang sangat penting. Central policy harus diperkuat dan produk
harus mencakup National Wide. Produk-produk dengan branding local dibuatkan
standarisasinya sehingga apabila diimplemntasikan secara nasional akan
membentuk Business Scale yang besar & kompetitif
Strong Financial Growth
Pertumbuhan perusahaan secara finansial sudah sangat perlu ditingkatkan dan
akan menjadi kunci kesinambungan dan pertumbuhan perusahaan.
Dengan Strategic objectivesnya adalah Value Creation, Pertumbuhan dan margin
yang berkelanjutan dan Quality excellent
8
1.3. Unit Analisis
Divisi Regional III Jawa Barat & Banten merupakan salah satu divisi bisnis PT.
Telkom yang menyelenggarakan jasa infokom di propinsi Jawa Barat dan Banten
(tidak termasuk Purwakarta, Karawang, Bekasi, Bogor, Tanggerang, Serang dan
Merak). Divre III yang berkantor pusat di Jl. Supratman 66A Bandung ini memiliki
karyawan sebanyak 1.574.
Area Pelayanan Divre III terdiri atas 14 daerah Kabupaten dan 3 Kotamadya dengan
luas wilayah operasinya kurang lebih 22.551 km2. Untuk dapat melayani area
tersebut, Divre III membawahi 5 Kantor Daerah Telekomunikasi (Kandatel), yaitu
Bandung, Cirebon, Sukabumi, Tasikmalaya dan Cianjur. Masing-masing Kandatel
tersebut memiliki Kantor Cabang Telekomunikasi (Kancatel) dan gugus depan
pelayanan pelanggan, service point yang lebih dikenal dengan nama Plasa Telkom.
HRC Area
Fiin Ctr Area
LD Area & RO
MM ROFWN Area
SM PROD & BUSS. PERF
SM ACCESS NW Plan & Perf
SM MARKETING & SALES
SM CUSTOMER CARE
SM GENERAL SUUPORT
ASM Product Perf ASM Access Plan ASM Marketing Planning
ASM Quality Service Mgt
ASM Log & Asset Mgt
ASM Bus. Plan ASM Capex Mgt ASM Sales ASM Legal
ASM Rev Ass ASM Acc Perf & QoS ASM Card & AD ASM Channel
Mgt ASM Comm Dev
ASM Q & Ch Mgt ASM Acc Data & Support
ASM Security & Safety
GM KANDATEL (1..n) OSM Billing Collection
EGM DIVREDEPUTI
Communication Sekretariat
Gambar 1.2. Struktur Organisasi Divre III
Visi dan misi DIVRE III selaras dengan visi dan misi perusahaan, DIVRE III
berkeinginan tetap menjadi leading infocom player di wilayah Jawa Barat dan Banten.
Visi DIVRE III :
o Menjadi market leader (dominan dalam market share user dan market share
usage) di wilayah Jawa Barat dan Banten,
9
o Performance indicator yang unggul terhadap pesaing di wilayah Jawa Barat dan
Banten, dan competitive terhadap divisi regional yang lain dalam perusahaan
yang sama (PT. Telkom).
Misi Divre III:
o Kepada Pelanggan, menyediakan jaringan, jasa informasi, komunikasi terbaik &
layanan terbaik (prima) berupa kemudahan, kualitas produk, kualitas jaringan
dengan harga yang kompetitif.
o Kepada Karyawan, meningkatkan kesejahteraan pegawai dan membentuk SDM
yang professional
o Kepada Pemilik, memberikan pertumbuhan & pencapaian laba yang signifikan
o Kepada Pemerintah, menyediakan fasilitas telekomunikasi nasional, pajak.
o Kepada Mitra Bisnis, bersama-sama memperoleh keuntungan.
Sebagai unit yang berhadapan langsung dengan end-user customer, Divre III
memfokuskan diri pada penataan peran dan fungsi unit-unit organisasi yang terkait
dengan pengelolaan produk, optimalisasi sumber daya dan koordinasi agar mengarah
pada tujuan bisnisnya.
Gambar 1.3. Aktifitas Marketing Divre III
STRATEGI MARKETING
• KOMPETISI• REGULASIKEMITRAAN
• SALES OUTSOURCE
• SALES PERFORMANCE• HASIL SURVEY
• DATA INTELIGEN
MARKETPLACEDemand
SEGMENTEDPOSITIONEDTARGETED
DIS-CHANNEL• PLASA/GERAI• SALESFORCE
• PAMERAN• OUTLET
• MITRA MODEM• MITRA PC• SINERGY
PRICE• PRICING
•BUNDLING• SUBSIDI• SEWA
PRODUCT• PRICING
•BUNDLING• SUBSIDI
PROMO• MEDIA• EVENT
•MESSAGE
KEBIJAKAN MANAJEMENKEBIJAKAN MANAJEMEN
CTI
WIRELESS275K
WIRELESS 275K
GOALGOAL
PROGRAM – ACTION -A VITY 2007SALESPLAN
• TARGET• TIMELINE
• PIC• REVENUE• BUDGET
• ARPU
PROMO PLAN
• MEDIA•
KUANTITAS
• TIMELINE• BUDGET
DC - PLAN• KEMITRAAN
•SALESFORCE• DIRECT MAIL
• OBC• BUDGET• TIMELINE
INSENTIF PLAN
•KUANTITAS• TIMELINE• REVENUE• BUDGET
PRICINGPLAN
• PROGRAM• DESKRIPSI• GIMMICK
• C & B• TIMELINE
MARCOM PLAN
• MEDIA• PROGRAM• TIMELINE
• PIC• BUDGET
•FREKUENSI
RESEARCH PLAN
•DMAND/SEGM
• PROFIL• 4P
• TIMELINE• BUDGET
Main Program
10
Perusahaan merancang dan melaksanakan berbagai kebijakan untuk meningkatkan
tingkat kompetitifnya sehingga target volume penjualan dan market share yang
diinginkan dapat tercapai.
Strategic Objective DIVRE III :
o Financial (performansi finansial yang tinggi)
o Customer (peningkatan jumlah pelanggan, usage, loyalitas, distribusi channel)
o Internal business process (implementasi best practise)
o Learning & Growth (peningkatan kualitas, performansi SDM).
1.4. Isu Bisnis
Beberapa isu bisnis yang dihadapi oleh PT. Telkom saat ini adalah :
1. Pergeseran situasi persingan.
Situasi persaingan yang semula hanya meliputi 2C ( Company & Customer) telah
meningkat menjadi 4C ( Company, Customer, Competitor dan Change). Customer
yang semula diperlakukan sebagai seorang pembeli dalam sebuah transaksi,
kemudian meningkat menjadi partner. Yang semula tidak ada Competitor menjadi
ada bahkan mengganas. Change (situasi persaingan) juga dipengaruhi oleh
perubahan lingkungan, dari tidak ada menjadi penuh dengan kejutan-kejutan
(surprising).
Pada saat ada perubahan lingkungan, pelanggan sudah sangat tercerahkan
(enlightened), punya kekuatan (empowered) dan punya informasi cukup banyak
(informationalized). Karena saat ini pelanggan sudah pintar sehingga seringkali
minta diperhatikan sebagai mitra.
2. Evolusi Bentuk Perusahaan.
Menghadapi perubahan, bentuk perusahaan-pun berubah, yang semula
production-oriented menjadi selling-oriented, marketing-oriented, market driven
sampi customer driven.
11
3. Penurunan penjualan Flexi d Jawa Barat dimungkinkan karena belum optimalnya
strategi pemasaran dan munculnya pemain baru dalam struktur pasar yang
kompetitif, mengingat pasar telepon bergerak khususnya operator CDMA, baik
secara domestik maupun global tumbuh cukup tinggi.
4. Persaingan bisnis yang semakin terbuka, khususnya persaingan tarif, pertumbuhan
ekonomi masyarakat (6%-7%), kesenjangan ekonomi masyarakat yang
memungkinkan maraknya vandalisme, regulasi yang semakin sering berubah,
serta komposisi & jumlah SDM maka PT. Telkom harus memiliki Strategi yang
tepat, untuk itu perlu dilakukan analisa lingkungan eksternal dan internal untuk
kemudian menetapkan tujuan & sasaran serta alternatif strategi yang akan dipilih.
• Tujuan Penelitian :
o Perusahaan akan mendapatkan pemahaman yang lebih menyeluruh mengenai
berbagai faktor yang mempengaruhi daya kompetitif perusahaan dan
dampaknya pada perilaku pasar
o Perusahaan dapat mengetahaui apakah faktor-faktor tersebut merupakan faktor
yang dipertimbangkan oleh konsumen dalam mengambil keputusan memilih
Telkom Flexi sebagai layanan limited mobilitynya.
o Diantara faktor-faktor tersebut diatas, faktor apa yang mempunyai peranan
paling penting untuk dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan memilih
Telkom Flexi.
o Perusahaan akan dapat merancang kebijakan marketing yang lebih fokus &
mengena sasaran karena mengetahui apa yang dibutuhkan oleh pasar, sehingga
perusahaan dapat tumbuh dan terus menguasai pasar.
• Manfaat Peneliltian :
o Bagi penulis, penelitian ini berguna untuk mengaplikasikan teori dan ilmu
yang diperoleh dalam perkuliahan, sekaligus menambah pengetahuan dan
wawasan tentang manajemen pemasaran. Disamping itu juga penelitian ini
diharapkan dapat melatih kemampuan analisis dan berpikir sisematis dan
konseptual.
12
o Bagi PT. Telkom, penelitian ini berguna dalam hal :
- Mengidentifikasi pesaing melalui peta persaingan yang digambarkan
melalui persepsi konsumen.
- Mengembangkan strategi pemasaran yang secara unik membedakan PT
Telkom dengan pesaingnya.
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi
peneliti lanjutan dalam menerapkan teori dan konsep manajemen pemasaran.
• Sistematika Pelaporan :
Bab I Pendahuluan
Bagian ini berisi asal masalah yang berlangsung pada fenomena yang terjadi
sesuai dengan isu bisnis yang berkaitan, pemaparan mengenai sejarah perusahaan
yang dijadikan sebagai objek penelitian dan dasar penelitian yang berkaitan
dengan isu bisnis yang berlangsung.
Bab II Eksplorasi isu bisnis
Bagian ini memuat faktor-faktor yang diduga menjadi akar permasalahan dari isu
bisnis yang terjadi. Berbagai landasan teori yang relevan dengan konteks bisnis,
memperkuat kerangka konseptual dari penelitian isu bisnis yang sedang terjadi.
Kerangka tersebut disempurnakan kembali melalui analisis situasi dengan
menggunakan metode penelitian yang mengikuti ”sciencetific rules” yang berlaku
sehingga memberikan suatu solusi terhadap akar masalah yang sedang terjadi.
Bab III Solusi bisnis
Bagian ini memuat hasil analisis solusi yang berkaitan dengan isu bisnis yang ada,
dimana diharapkan mampu menjawab atau memberikan solusi daripada tujuan
penelitian yang berkaitan dengan isu bisnis yang berlangsung sesuai dengan kaitan
masalah yanga ada.
13
BAB IV. Rencana Implementasi dan Perbaikan
Bagian ini memuat pokok-pokok hasil analisis solusi yang berkaitan dengan isu
bisnis yang ada, dengan memberikan beberapa gambaran rencana implementasi
yang menjadi solusi awal sesuai dengan akar permasalahan yang ada dengan
melalui perumusan masalah penelitian isu bisnis yang ada.
14