93
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kesehatan bayi di Indonesia merupakan suatu masalah yang perlu mendapat perhatian khusus sejak dalam kandungan ibu sampai kelahirannya karena masa depan suatu bangsa itu tergantung pada generasi mudanya. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) yaitu berat badan bayi kurang dari 2500 gram pada saat kelahiran dan merupakan salah satu indikator utama untuk mengukur derajat kesehatan. Kematian perinatal pada bayi berat lahir rendah 8 kali lebih besar dari pada bayi normal pada umur kehamilan yang sama (Soeratmi,2011:1). Bayi berat lahir rendah merupakan masalah nasional yang multikompleks karena merupakan salah satu penyebab kematian bayi. Kelahiran preterm dan bayi berat lahir rendah berakibat kurang sempurnanya pertumbuhan alat- alat dalam tubuhnya yang pada akhirnya akan mengalami

BAB I Perbaikan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Report

Citation preview

Page 1: BAB I Perbaikan

1

BAB IPENDAHULUAN

A Latar Belakang

Masalah kesehatan bayi di Indonesia merupakan suatu masalah

yang perlu mendapat perhatian khusus sejak dalam kandungan ibu

sampai kelahirannya karena masa depan suatu bangsa itu tergantung

pada generasi mudanya

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) yaitu berat badan bayi kurang dari

2500 gram pada saat kelahiran dan merupakan salah satu indikator utama

untuk mengukur derajat kesehatan Kematian perinatal pada bayi berat

lahir rendah 8 kali lebih besar dari pada bayi normal pada umur kehamilan

yang sama (Soeratmi20111)

Bayi berat lahir rendah merupakan masalah nasional yang

multikompleks karena merupakan salah satu penyebab kematian bayi

Kelahiran preterm dan bayi berat lahir rendah berakibat kurang

sempurnanya pertumbuhan alat-alat dalam tubuhnya yang pada akhirnya

akan mengalami lebih banyak kesulitan untuk beradaptasi hidup di dunia

luar dan muda terjadi komplikasi

Makin rendah gestasi dan makin kecil bayi yang dilahirkan maka

tinggi kejadian morbiditas dan mortalitas pada bayi berat lahir

rendah(Ummul Khairat20111)

2

Prevalensi Bayi Berat lahir Rendah (BBLR) menurut WHO 2012

diperkirakan 15 dari seluruh kelahiran di dunia dengan batasan

33 -38 dan lebih sering terjadi di negara-negara berkembang atau

social ekonomi rendah Secara statistic menunjukan 90 kejadian BBLR

didapatkan di Negara- Negara berkembang atau social ekonomi rendah

Secara statistic menunjukkan 90 kejadian BBLR didapatkan di

Negara-Negara berkembang dan angka kematiannya 35 kali lebih tinggi

dibanding pada bayi dengan berat badan lahir lebih dari 2500 gram Hal

ini dapat terjadi dan dapat dipengaruhi oleh beberapa factor seperti ibu

mempunyai penyakit yang langsung berhubungan dengan kehamilan dan

usia ibu ( httpwordpresscom20080716prevalensi-bblr-WHO )diakses

tanggal 16 juni 2013

Di tingkat ASEAN angka kematian bayi di Indonesia tahun 2010

yaitu 31 per 1000 kelahiran hidup Angka itu 52 kali lebih tinggi

dibandingkan Malaysia juga 12 kali lebih tinggi dibandingkan Filipinadan

24 kali lebih tinggi jika dibandingkan dengan Thailand

Angka kejadian BBLR di Indonesia sangat bervariasi antara satu

daerah dengan daerah lain yaitu berkisar antara 9 - 30 hasil study 7

daerah multicenter diperoleh angka BBLR dengan rentang 21- 172

secara nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI angka BBLR sekitar

75 ( httpwwwkabarbisnincomread2816865-BBLR-ASEAN) diakses

tanggal 16 juni 2013

3

Di Indonesia Angka Kematian Bayi (AKB) masih tinggi sekitar 56

kematian terjadi pada periode yang sangat dini yaitu di masa neonatal

Sebagian besar kematian neonatal terjadi pada 0-6 hari (785) dan

prematuritas merupakan salah satu penyebab utama kematian (Direktorat

Bina Gizi Dan Kesehatan Ibu Dan Anak Kementrian Kesehatan

RI2011iii)

Dari hasil laporan pembinaan pelayanan kesehatan anak dines

kesehatan provinsi Sulawesi selatan tahun 2011 tercatat jumlah bayi baru

lahir adalah 148070 orang BBLR sebanyak 3370 orang (229) KJDR

sebanyak 1011 (068) (httpwwwprofil-dines-kesehatan-provinsi-

sulawesi-selatan-2011com) diakses tanggal 16 juni 2013

Kematian neonatal 0-7 hari di Sulawesi selatan akibat BBLR juga

tinggi yaitu sebanyak 3235 asfiksia sebanyak 3826 tetanus 181

pendarahan 013 ikterus 099 trauma 066 infeksi 230 kelainan

konginetal 542 hipotermi 131 dan penyebab lain 1658 (Profil

dinkes sul-sel) (httpwwwprofil-dines-kesehatan-provinsi-sulawesi-

selatan-2011com) diakses tanggal 16 juni 2013

Dari bagian pencatatan dan pelaporan RSKDIA SITI FATIMAH

Makassar pada tahun 2011 tercatat jumlah kelahiran hidup sebanyak

5004 orang dari jumlah tersebut didapatkan 394 bayi yang mengalami

bayi berat lahir rendah dan tahun 2012 tercatat jumlah kelahiran hidup

4

sebanyak 4216 orang Didapatkan 508 bayi yang mengalami bayi berat

lahir rendah dan 6 orang yang meninggal

Melihat masih tingginya angka kejadian bayi berat lahir rendah

tersebut dan dengan melihat dampak yang akan ditimbulkannya seperti

kecerdasan hambatan pertumbuhan serta respon imunitas yang rendah

sehingga penulis tertarik untuk melaksanakan studi kasus mengenai bayi

berat lahir rendah di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu Dan Anak Siti

Fatimah dengan penelitian yang berjudul ldquoManajemen Asuhan

Kebidanan Pada Bayi Ny ldquoJrdquo Dengan Bayi Berat Lahir Rendah Karena

Premature Di RSKDIA SITI FATIMAHrdquo

B Ruang Lingkup Penulisan

Adapun ruang lingkup dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah

Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Bayi Ny ldquoJrdquo Dengan Bayi Berat Lahir

Rendah Di RSKDIA Siti Fatimah Tanggal 25 sd 27 april 2013

C Tujuan Penulisan

1 Tujuan Umum

Diperolehnya informasi sekaligus pelayanan nyata tentang

proses Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Bayi Ny ldquoJrdquo Dengan

Bayi Berat Lahir Rendah Di RSKDIA Siti Fatimah tanggal 25 sd

27 april 2013

5

2 Tujuan Khusus

a Melaksanakan Pengkajian dan Analisa Data Dasar pada bayi

Ny ldquoJrdquo dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti

Fatimah tanggal 25 sd 27 april 2013

b Merumuskan DiagnosaMasalah Aktual pada Bayi Ny ldquoJrdquo

dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah

tanggal 25 sd 27 april 2013

c Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial pada bayi Ny ldquoJrdquo

dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah

tanggal 25 sd 27 april 2013

d Mengidentifikasi Tindakan Segera dan Kolaborasi pada bayi

Ny ldquoJrdquo dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti

Fatimah tanggal 25 sd 27 april 2013

e Merencanakan Asuhan Kebidanan pada Bayi Ny ldquoJrdquo dengan

Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah tanggal

25 sd 27 april 2013

f Melaksanakan Tindakan Asuhan Kebidanan pada bayi Ny ldquoJrdquo

dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah

tanggal 25 sd 27 april 2013

g Mengevaluasi Asuhan Kebidanan yang telah diberikan pada

bayi Ny ldquoJrdquo dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti

Fatimah tanggal 25 sd 27 april 2013

6

h Mendokumentasikan semua temuan Asuhan Kebidanan

yang telah dilaksanakan pada bayi Ny ldquoJrdquo dengan Bayi Berat

Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah tanggal 25 sd 27 april

2013

D Manfaat Penulisan

1 Manfaat Praktis

Dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta

tambahan pengalaman yang sangat berharga dalam penerapan

asuhan kebidanan dengan Bayi Berat Lahir Rendah

2 Manfaat Ilmiah

Merupakan kontribusi pemikiran bagi penulis dalam proses

penerapan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh khususnya

tentang Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

3 Manfaat Institusi

Sebagai masukan bagi institusi pendidikan dalam penerapan

proses asuhan kebidanan pada kasus bayi berat lahir rendah

4 Manfaat Bagi Penulis

Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan ujian akhir

jenjang pendidikan dan penerapan ilmu yang telah didapatkan

pada akademi kebidanan Nusantara Jaya Makassar

7

E Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini

adalah

1 Studi Kepustakaan Yaitu dengan membaca buku situs dan

makalah-makalah yang berkaitan dengan masalah yang dibahas

sebagai dasar teoritis yang digunakan dalam menyusun karya

tulis ini

2 Studi Kasus

Melaksanakan studi kasus dengan menggunakan

pendekatan proses manajemen asuhan kebidanan yang meliputi

7 Langkah Varney yaitu Identifikasi dan analisa data dasar

identifikasi diagnosamasalah aktual antisipasi diagnosa

masalah potensial melaksanakan tindakan segera dan

kolaborasi merencanakan asuhan kebidanan melaksanakan

asuhan kebidanan dan evaluasiPengumpulan data dilakukan

dengan cara

a Anamnesa wawancara

Penulis melakukan tanya jawab dengan klien dan

keluarganya guna mendapatkan data yang diperlukan untuk

memberikan asuhan kebidanan pada klien tersebut

8

b Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Fisik dilakukan secara sistematis mulai dari

kepala sampai ke kaki (head to toe) meliputi inspeksi

palpasi auskultasi dan perkusi

3 Studi Dokumentasi

Studi ini dilakukan dengan mempelajari status kesehatan

klien yang bersumber dari catatan dokter bidan perawat dan

petugas lab

4 Diskusi

Mengadakan konsultasi dengan dokter atau bidan yang

menangani langsung klien tersebut serta berdiskusi dengan

dosen pembimbing Karya Tulis Ilmiah mengenai klien

F Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dalam karya ilmiah ini adalah

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

B Ruang Lingkup Penulisan

C Tujuan Penulisan

1 Tujuan Umum

2 Tujuan Khusus

9

D Manfaat Penulisan

E Metodologi Penulisan

F Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Umum Tentang Bayi Berat Lahir Rendah

1 Pengertian BBLR

2 Karakteristik BBLR

a Karakteristik Bayi Prematur

b Karakteristik Bayi Dismatur

3 Diagnosis BBLR

4 Cara menilai BBLR

5 Faktor- factor yang mempengaruhi BBLR

6 Komplikasi BBLR

7 Perawatan BBLR

a Mempertahankan suhu tubuh bayi

b Pengaturan dan pengawasan intake nutrisi

c Pencegahan infeksi

d Penimbangan berat badan

e Pemberian oksigen

f Pengawasan jalan nafas

10

B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan

Kebidanan

1 Manajemen Asuhan Kebidanan

a Pengertian

b Proses Manajemen Kebidanan

2 Pendokumentasian Asuhan Kebidanan (SOAP)

a Pengertian

b Proses Manajemen SOAP

c Keterkaitan Manajemen Kebidanan Dan SOAP

BAB III STUDI KASUS

A Identifikasi data dasar

B Merumuskan diagnosamasalah aktual

C Merumuskan diagnosa masalah potensial

D Mengidentifikasi tindakan segera dan kolaborasi

E Rencana asuhan kebidanan

F Pelaksanaan tindakan asuhan kebidanan

G Evaluasi asuhan kebidanan

H Pendokumentasian hasil asuhan soap

11

BAB IV PEMBAHASAN

Pada bagian ini membahas tentang kesenjangan antara teori

dengan fakta yang ada dibahas secara sistematis mulai dari

langkah 1 sampai langkah 7

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

B Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

12

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Umum Tentang Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

Berikut ini akan dikemukakan konsep dasar medis tentang Bayi

Berat Lahir Rendah (BBLR) sebagai berikut

1 Pengertian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

a Bayi Berat Lahir Rendah adalah bayi dengan Berat Badan Lahir

kurang dari 2500 gram tanpa memandang umur kehamilan

( arief 2009 1 )

b Bayi berat lahir rendah adalah bayi baru lahir dengan berat

badan lahir kurang dari 2500 gram (Wahyuni Sari 201126)

c Istilah prematuritas telah di ganti dengan Bayi Berat Lahir

Rendah ( BBLR ) karena terdapat dua bentuk kelahiran bayi

dengan berat badan kurang dari 2500 gram atau karena umur

kehamilan kurang dari 37 minggu Bayi Berat Lahir Rendah dari

semestinya sekalipun umur cukup atau karena kombinasi

keadaannya( Proverawati Atika 2010 1)

Berdasarkan pengertian di atas maka bayi dengan Bayi Berat Lahir

Rendah ( BBLR ) dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu

a Prematuritas Murni yaitu

1 usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai

berat badan sesuai berat badan untuk masa gestasi itu

13

atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai dengan

masa kehamilam (NKB-SMK) (Sari201127)

2 Persalinan yang berlangsung pada umur kehamilan 20-

37 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir

(Sarwono 2010 668)

3 Persalinan pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu

atau berat badan lahir antara 500- 2499 gram (Asuhan

Kebidanan IV2010222)

b Dismaturus

Adalah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari berat

badan seharusnya untuk masa kehamilan Dismatur ini dapat

juga disebut neonatus kurang bulan ndash kecil untuk masa

kehamilan ( NKB ndash KMK ) ( Proverawati Atikah 2010 4)

2 Karakteristik BBLR

a Karakteristik Bayi Prematur

Tanda-tanda bayi kurang bulan adalah

1 Kulit tipis dan mengkilap

2 Tulang rawan telinga sangat lunak karena belum

terbentuk dengan sempurna

3 Lanugo (rambut haluslembut) masih banyak ditemukan

terutama pada punggung

4 Jaringan payudara belum terlihat putting masih berupa

titik karena jaringan kelenjar mammae masih kurang

14

akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak yang masih

kurang

5 Pada perempuan labia mayora belum menutupi labia

minora

6 Pada bayi laki-laki skrotum belum banyak lipatan testis

kadang belum turun

7 Kadang disertai dengan pernapasan yang tidak teratur

8 Aktivitas dan tangisan lemah

9 Refleks mengisap dan menelan tidak efektif atau lemah

(Atika20102)

Selain tanda yang disebutkan diatas ditambahkan pula

tanda-tanda yang lain menurut (Ika20108) yaitu

1 Umur kehamilan kurang dari 37 minggu

2 Berat badan kurang dari 2500 gram

3 Kuku panjangnya belum melewati ujung jari

4 Lingkar kepala kurang dari 33 cm

5 Panjang badan kurang dari 46 cm

6 Lingkar dada kurang dari 30 cm

7 Pada bayi perempuan klitoris menonjol labia minora

belum tertutup oleh labia mayora

8 Fungsi sarafnya belum atau kurang matang

mengakibatkan refleks hisap menelan dan batuk masih

lemah

15

Karakteristik yang lain menurut weni (200923) adalah

1 Masa gestasi kurang dari 37 minggu

2 Kulit tampak transparan

3 Kepala lebih besar dari badan

4 Ubun-ubun dan sutura lebar

5 Rambut tipis dan halus

b Karakteristik Bayi Dismatur

Tanda-tanda bayi kecil untuk masa kehamilan (KMK)

1 Umur bayi dapat cukup kurang atau lebih bulan tetapi

beratnya kurang dari 2500 gram

2 Gerakannya cukup aktif dan tangis cukup kuat

3 Kulit keriput lemak dibawah kulit tipis

4 Bayi perempuan cukup bulan labia mayora menutupi

labia minora

5 Bayi laki-laki testis mungkin telah turun

6 Mengisap cukup kuat (Atikah20103)

Ciri lain bayi dismatur menurut weni (200925) adalah tali

pusat berwarna kuning kehijauan

3 Diagnosis BBLR

Dalam mendiagnosis bayi dengan BBLR maka hal-hal yang

harus diperhatikan adalah

a Perhitungan HPHT (hari pertama haid terakhir)

16

b Penilaian secara klinis BB PBLD dan LK (Atikah

20104)

Menegakkan diagnosis BBLR adalah dengan menimbang

berat lahir bayi dalam jangka waktu 1 jam setelah lahir dapat

diketahui dengan dilakukan anamnesis pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan penunjang sebagai berikut

a Anamnesis

Riwayat yang perlu ditanyakan pada Ibu dalam anamnesis

untuk menegakkan mencari etiologi dan faktor-faktor yang

yang berpengaruh terjadinya BBLR yaitu umur Ibu riwayat

HPHT riwayat persalinan sebelumnya jarak kelahiran

sebelumnya kenaikan berat badan selama hamil aktivitas

penyakit yang diderita selama hamil obat-obatan yang

diminum selama hamil

b Pemeriksaan Fisik

Yang dapat dijumpai pada pemeriksaan fisik pada bayi BBLR

adalah

1 Berat badan

2 Tanda-tanda prematuritas (pada bayi kurang bulan)

3 Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (pada bayi kecil

untuk masa kehamilan)

17

c Pemeriksaan penunjang

1 Pemeriksaan skor ballard

2 Tes kocok (shake test) dianjurkan untuk bayi kurang

bulan

3 Darah rutin dan glukosa darah

4 Foto dada ataupun babygram

(Ika201053)

4 Cara Menilai BBLR ( WiknjosastroH 2008 )

Adapun cara menilai neorumuskular yaitu

a Posture dinilai bila bayi posisi terlentang dan tenang

b Square window tangan bayi di fleksikan antara ibu jari dan

telunjuk pemeriksaan di ukur sudut antara hypothenareminence

dengan foream

c Arm recoil lakukan fleksi dengan lengan bawah selama 5 detik

kemudian lengan tersebut diekstensikan dan dilepas Nilailah

derajat kembalinya ke posisi fleksi

d Pobliteal angel bayi tidur terlentang paha di pegang

sedemikian rupa sehingga terdapat posisi lutut ndash dada

( kneechest position ) setelah itu di lakukan ekstensi tungkai

bawah ukurlah sudut di bawah lutut tersebut

e Carf sign posisi terlentang peganglah salah satu lengan bayi

dan usahakan tangan tersebut mencapai leher posterior dari

18

bahu sisi lainnya angkat dan geserlah siku bayi di atas dadanya

dan lihat sampai di mana siku tersebut dapat di geser Makin

mudah bayi menggeser sikunya melewati garis tengah ke sisi

lain

f Hell to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke telinga dari

sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak mencapai telinga

dan ektensi lutut

Adapun penilaian dengan menggunakan sistem Ballard

Ballard menilai maturitas neonatus berdasarkan 7 tanda

kematangan fisik dan 6 tanda kematangan neuromuskuler Penilaian

dilakukan dengan cara

1 Menilai 7 tanda kematangan fisik

2 Menilai 6 tanda kematangan neurologic

3 Hasil penilaian aspek kematangan fisik dan neurologic dijumlah

4 Jumlah nilai kedua aspek kematangan tersebut dicocokkan

dengan tabel patokan tingkat kematangan menurut Ballard

(Pantiawati Ika2010hal20)

19

Tabel 1 Ciri Kematangan Fisik Pada Bayi Menurut Ballard

0 1 2 3 4 5

Kulit Merah transparan

Merah muda licin halus tampak vena

Permukaan mengelupas dengantanpa ruam sedikit vena

Daerah pucat retak-retak vena jarang

Seperti kertas kulit retak lebih dalam tidak ada vena

Seperti kulit retak-retak mengerut

Lanugo Tidak ada Banyak Menipis Menghilang

Umumnya tidak ada

Lipatan plantar

Tidak ada Tanda merah sangat sedikit

Hanya lipatan anterior yang melintang

Lipatan 23 anterior

Lipatan di seluruh telapak

Payudara

Hampir tidak ada

Areola datar tidak ada tonjolan

Areola seperti titik tonjolan 1-2 mm

Areola lebih jelas tonjolan 3-4 mm

Areola penuh tonjolan 5-10 mm

Daun telinga

Datar tetap terlipat

Sedikit melengkung lunak lambat membalik

Bentuknya lebih baik lunak mudah membalik

Bentuknya sempurna membalik seketika

Tulang rawan tebal telinga kaku

Kelamin laki-laki

Skrotum kosong tidak ada ruga

Testis turun sedikit ruga

Testis ke bawah ruganya

Testis bergantung ruganya

20

bagus dalam

Kelamin perempuan

Klitoris dan labia minora menonjol

Labia mayora dan minora sama-sama menonjol

Labia mayora besar labia minora kecil

Klitoris dan labia minora ditutupi labia mayora

(Sumber Pantiawati Ika 2010 hal 21)

Berdasarkan berat badannya bayi baru lahir dengan Berat

Lahir Rendah di kelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

a Bayi Berat Lahir Rendah ( Low Birth Weight Infant ) ialah bayi

dengan Berat badan Lahir 1500- kurang dari 2500 gram

b Bayi berat lahir sangat rendah ( Very Low Birthweight infant )

ialah bayi dengan berat badan lahir 1000-1500 gram

c Bayi berat lahir ekstrim rendah ( Extremely Very Low

birthweight infant ) ialah bayi lahir hidup dengan berat badan

lahir kurang dari 1000 gram(Muslihatun Nur Wali2010 hal 2)

5 Factor ndash factor yang mempengaruhi BBLR ( proverawati

Atikah 20105 ndash 6 )

Factor yang dapat menyebabkan terjadinya BBLR yaitu

a Faktor Ibu

1 Gizi saat hamil yang kurang

2 Umur kurang dari 20 tahun atau di atas 35 tahun

3 Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat

21

4 Penyakit manahun ibu hipertensi jantung yang

pembentukan darah

5 Faktor pekerjaan yang terlalu berat

b Factor kehamilan

1 Hamil dengan hidramnion

2 Hamil ganda

3 Perdarahan antepartum

4 Komplikasi hamil pre-eklamsia eklamsi

c Factor janin

1 Cacat bawaan

2 Infeksi dalam rahim

d Factor yang masih belum di ketahui

e Factor lingkungan dan tempat di antara tinggi radiasidan zat ndash

zat racun

Adapun penyebab yang lain adalah adanya riwayat pernah

melahirkan prematur sebelumnya berat badan ibu yang rendah

dan ibu hamil yang masih remaja (Atikah 20107)

6 Komplikasi pada BBLR

Adapun komplikasi pada BBLR jika bayi premature adalah

sebagai berikut

a Asfiksia

22

b Gangguan pernapasan yang sering menimbulkan penyakit

berat pada BBLR

c Hipotermia

d hipoglikemia

e Gangguan alat pencernaan dan Problema nutrisi

f Immature hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan

defistensi vitamin K

g Ginjal yang immature baik secara otomatis maupun fungsinya

h Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh

i Gangguan immunologic

( Wiknjosastro H 2008776 )

7 Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah ( Wiknjasostro H 2008

778 )

a Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi

Bayi prematur akan cepat mengalami kehilangan panas

badan dan menjadi hipotermi karena pusat pengaturan panas

badan belum berfungsi dengan baik metabolismenya rendah

dan permukaan badan relative luas Oleh karena itu bayi

prematur harus dirawat didalam incubator sehingga panas

badannya mendekati dalam rahim

Bila belum memiliki inkubator bayi premature dapat

dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol yang

23

berisi air panas atau menggunakan metode kanguru yaitu

perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru dalam kantung

Ibunya (Atika 201031)

Adapun pengaturan suhu inkubator disesuaikan dengan

berat badan sesuai dengan ketentuan dibawah ini

Tabel

Suhu Inkubator

Berat Badan Lahir 0-24 jam

(degC)

2-3 hari

(degC)

4-7 hari

(degC)

8 hari

(degC)

1500 gram 34-36 degC 33-35 degC 33-34 degC 32-33 degC

1501-2000 gram 33-34degC 33 degC 32-33 degC 32 degC

2001-2500 gram 33degC 32-33 degC 32 degC 32 degC

gt2500 garmgt 32-33degC 32 degC 31-32 degc 32 degC

Keterangan

Apabila suhu kamar 28-29 degC hendaknya diturunkan 1

degC setiap minggu dan apabila berat badan bayi sudah

mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat diluar incubator

dengan suhu 27degC (Aziz2009191)

b Pengaturan Dan Pengawasan Intake Nutrisi

24

ASI merupakan pilihan pertama jika bayi mampu mengisap

ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi yang tidak

cukup mengisap Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI

dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan

atau dengan memasang sonde ke lambung Pemberian minum

sedikit demi sedikit tetapi frekuensinya sering (Atika201033)

Table 01 Pedoman Pemberian Minum Bayi

Sumber Wiknjosastro H 2008 779

Umur 1 hari

Umur 2 hari

Umur 3 hari

Umur 4 hari

Umur 10 hari

Umur 14 hari

60 ml kg BB

80 ml kg BB

100 ml kg BB

120 ml kg BB

180 ml kg BB

200 ml kg BB

Bila bayi mengalami sianosis minum berikutnya ditunda

dan hari berikutnya jumlah tidak ditambah Bayi yang lebih kecil

dan yang mengalami distress diberi minum dengan teratur ke

lambung dengan pompa semprit atau dengan infuse larutan

asam amino glukosa elektrolit dan lemak namun tidak boleh

terlalu lama karena akan berbahaya

25

Pada bayi dengan berat diatas 1500 gram dapat di mulai

dengan 3 mlkg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan diberi

minum cairan lambung harus dikeluarkan pemberian minum

berikutnya dapat di tambah 1 ml-20 ml setiap kali minum

Berikutnya mungkin dapat di beri minum setiap 3 jam

Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka

jumlah susu yang akan di berikan harus dikurangi dengan jumlah

cairan yang akan dikeluarkan sebelumnya Kegagalan

pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan

yang lebih dari 10 yang disebabkan oleh pencemaran kuman

pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan

kebutuhan bayi

Menghitung jumlah minuman tiap kali pemberian dengan

memakai pedoman pengaturan minuman sebagai berikut

Untuk preterm (BBlt2500 gr) = 8 kalihari

BB perhari x kebutuhan dalam air =helliphelliphellipcc

Jumlah pemberian

c Pencegahan Infeksi

Memberi perlindungan pada bayi BBLR dari bahaya infeksi

dengan cara BBLR tidak boleh kontak dengan penderita infeksi

dalam bentuk apapun itu Digunakan masker dan baju khusus

dalam penanganan bayi perawatan luka tali pusat dan kulit

dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun

26

dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien

dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan

menghindari perawatan yang terlalu lama

Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya

tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih

kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah

201034)

Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan

kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system

imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi

IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup

rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada

trimester akhir pada trimester akhir

Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal

yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk

yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun

peningkatan resiko infeksi post natal

Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu

1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau

dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan

2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi

3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang

bayi

27

4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga

lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI

5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)

d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan

popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di

letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang

berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu

berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu

berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )

e Penimbangan Berat Badan

Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan

nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh

sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan

ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)

f Pemberian Oksigen

Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi

bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan

Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head

boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan

menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat

menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)

Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau

kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah

28

untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih

05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)

(Yuliasti 2010)

g Pengawasan Jalan Nafas

Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan

defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen

yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta

Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas

segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi

miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau

menjentik tumit

Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi

endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan

selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan

tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia

sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)

29

B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

1 Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang

EJ 2008121-126)

a Pengertian Manejemen Kebidanan

Menejemen kebidanan adakah metodebentuk

pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan

asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam

manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam

pemecahan masalah atau pengambilan keputusan

klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara

benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu

metode pendokumentasian

b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut

Varney terdiri dari 7 langkah

1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar

Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian

dengan mengumpulkan semua data dasar

yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan

klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang

pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu

pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya

30

melakukan pengukuran riwayat kesehatan

dan faktor perinatal apakah dia bblr atau

normal dilihat dari gestasi dan berat badannya

(Wafi nur2011)

2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap

diagnosis atau masalah berdasarkan

interpretasi yang benar atas data-data yang

telah dikumpulkanData dasar yang sudah

dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat

merumuskan diagnosis dan masalah yang

spesifik

3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial

Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah

potensial atau diagnosis potensial berdasarkan

diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi

Langkah ini membutuhkan antisipasi bila

memungkinkan dilakukan pencegahan

4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera

Kolaborasi

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh

bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau

ditangani bersama dengan anggota tim

31

kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi

klien

5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang

menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah

sebelumnya Langkah ini merupakan

kelanjutan manajemen terhadap diagnosa

atau masalah yang telah diidentifikasi atau

diantisipasi Pada langkah ini informasi data

dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi

Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya

meliputi apa yang sudah diidentifikasi

dari kondisi klien atau dari setiap masalah

yang berkaitan tetapi juga dari kerangka

pedoman antisipasi terhadap klien tersebut

seperti apa yang diperkirakan akan terjadi

berikutnya Dengan perkataan lain asuhan

terhadap klien tersebut sudah mencakup

setiap hal yang berkaitan dengan semua

aspek asuhan setiap rencana asuhan harus

disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh

bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan

32

efektif karena klien merupakan bagian dari

pelaksanaan rencana tersebut

6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan

Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh

secara efisien dan aman Perencanaan ini

bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-

bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan

lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-

kolaborasi dengan dokter untuk menangani

klien yang mengalami komplikasi maka

keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan

bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap

terlaksananya rencana asuhan yang

menyeluruh tersebut Manajemen yang

efesien akan menyangkut waktu dan biaya

serta meningkatkan mutu dan asuhan klien

7 Langkah VII Evaluasi

Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi

keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan

meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan

apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai

dengan kebutuhan sebagaimana telah

diidentifikasikan didalam masalah dan

33

diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap

efektif jika memang benar efektif

pelaksanaannya

2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )

a Pengertian Dokumentasi

Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)

Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara

tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil

pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada

pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap

semua asuhan yang telah diberikan

b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan

Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara

benar jelas singkat logis dalam suatu metode

pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu

1 Subjektif ( S )

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pengumpulan data klien melalui

anamnesis

34

2 Objektif (O)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pemeriksaan fisik klien hasil

laboratorium yang dirumuskan dalam

data fokus untuk mendukung asuhan

3 Assesment (A)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil analisis dan interpretasi data

subjektif dan objektif

4 Planning (P)

Menggambarkan pendokumentasian

dan tindakan serta evaluasi

perencanaan

35

36

37

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang

a Prenatal

1 GI P0 A0

2 HPHT tanggal 31 agustus 2012

3 HTP tanggal 7 juni 2013

4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari

5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan

TT 2x pada tanggal

a 13 januari 2013

b 10 februari 2013

6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200

dengan keluhan sakit perut tembus belakang

b Natal

1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43

cmlubang anus (+)

38

3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi

a Nutrisi Cairan

1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013

2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu

melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam

3 Produksi ASI masih kurang

4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam

inkubator

b Personal higyene

Bayi dalam keadaan bersih

c Pola tidur

Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar

d Pola eliminasi

1 BAK frekuensi 7 -8 x hari

2 BAB frekuensi 5- 6 x hari

3 Riwayat Kesehatan Ibu

a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol

b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil

c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria

4 Pemeriksaan umum

a Pemeriksaan umum

39

1 BBL PBL 1950 gram 43 cm

2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan

3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari

4 Apgar Score 79

b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital

1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )

2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )

3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)

c Pemeriksaan Fisik

1 Kepala

Pada kepala tidak ada caput suksedaneum

Tidak terdapat chepal hematoma

Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup

2 Mata

Simetris kiri dan kanan

Tidak ada perdarahan sub konjungtifa

Konjungtiva merah muda

Tidak ada tanda-tanda infeksi

3 Hidung

Hidung tampak bersih

pernapasan cuping hidung tidak ada

4 Mulut dan bibir

Refleks mengisap lemah

40

Refleks menelan lemah

Tidak ada labio palatum

Bibir merah muda

5 Telinga

Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan

Daun telinga normal dan lambat kembali

Ada lubang telinga

6 Leher

Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas

Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis

dan kelenjar tiroyd

7 Dada

Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan

pergerakan perut

Tidak ada fraktur klavikula

Frekuensi jantung normal

8 Ekstremitas atas

Kedua lengan bergerak dengan bebas

Jari-jari kedua tangan lengkap

Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus

9 Abdomen

Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada

Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat

41

10Genitalia

Testis sudah turun ke skrotum

anus (+)

11Ekstremitas bawah

Pergerakan baik

Jari kaki lengkap kiri dan kanan

Refleks Babynsky positif

12Punggung dan bokong

Tonjolan punggung baik

Lipatan kulit bokong bersih

Intergritas kulit tampak tipis dan longgar

Tidak adanya bercak mongol

13Kulit tampak bersih dan kemerahan

14Pemeriksaan pengukuran

a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )

b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )

c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)

d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)

5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi

a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji

b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan

mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan

dan dokter

42

c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta

mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan

bayinya terutama pemberian ASI

d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan

dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah

e Ibu tinggal serumah dengan orang tua

f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat

g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah

6 Data Tambahan

Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri

Salaf mata oxytetracyclin

LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR

a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012

b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013

Tanggal lahir 25 april 2013

BBL 1950 gram PBL 43 cm

43

Analisa dan Interpretasi Data

Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5

hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat

Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir

kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )

2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi

a Data Subjektif

1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis

kelamin laki-laki

2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit

b Data Objektif

1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan

sonde

2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm

c Analisa dan Interpretasi Data

Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah

karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot

pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit

sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat

( Wiknjosastro H 2008 H 785 )

44

LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi

Potensial terjadinya infeksi

1 Potensial terjadi hipotermi

a Data Subjektif -

b Data Objektif

BB 1950 gram suhu badan 365C

Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam

incubator

Kulit bayi tipis

Analisa dan Interpretasi Data

Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan

mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan

yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah

kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat

badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh

karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat

pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya

sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )

( wiknjosastro H 2008 H 786 )

45

2 Potensial terjadi infeksi

a Data Subjektif

Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

b Data objektif

Tali pusat belum puput dan masih basah

Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm

Suhu badan 36rsquo5C

Respirasi 42xmenit

c Analisa dan Interpretasi Data

Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada

minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita

infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga

bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput

lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup

bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN

KEBIDANAN

Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera

kolaborasi

46

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

Masalah potensial hipotermi dan infeksi

1 Tujuan

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi

b Berat badan bayi tidak turun

c Suhu dalam batas normal

d Reflex mengisap baik

e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi

2 kriteria

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan

pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam

b Berat badan bayi meningkat

c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)

d Reflex mengisap bayi baik

e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas

nyeri

f TTV dalam batas normal

1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c

2 Pernapasan 30 ndash 60xi

3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi

47

3 Rencana Tindakan

a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti

mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali

pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan

dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir

Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman

yang menyebabkan infeksi

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan dirawat dalam incubator

Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari

terjadinya hipotermi

b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin

Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama

sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor

mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan

diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung

c Timbang berat badan bayi setiap hari

Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan

kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan

kondisi bayi

d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan

frekuensi jantung

48

Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam

menentukan tindakan selanjutnya

e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah

Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu

badan bayi yang mengakibatkan evaporasi

f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang

Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat

mempengaruhi produksi dan kualitas ASI

LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita

2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan di rawat dalam incubator

4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya

5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram

6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit

7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang

49

LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0800

1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)

2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak

18 ml 2jam melalui sonde

3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm

4 Tanda ndash Tanda Vital

Suhu badan 365C

Pernapasan 50i

Frekuensi jantung 145xi

5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas

nyeri

6 Bayi terhindar dari ruam popok

7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan

50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013

No Rekam Medik 081838

Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita

Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1 Identitas

a Identitas bayi

Nama bayi Bayi ldquoJrdquo

Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita

Anak ke 1 ( pertama )

Umur 1 hari

Jenis kelamin laki-laki

b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )

Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo

Umur 35 tahun 34 tahun

Nikah 1x plusmn 1 tahun

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 2: BAB I Perbaikan

2

Prevalensi Bayi Berat lahir Rendah (BBLR) menurut WHO 2012

diperkirakan 15 dari seluruh kelahiran di dunia dengan batasan

33 -38 dan lebih sering terjadi di negara-negara berkembang atau

social ekonomi rendah Secara statistic menunjukan 90 kejadian BBLR

didapatkan di Negara- Negara berkembang atau social ekonomi rendah

Secara statistic menunjukkan 90 kejadian BBLR didapatkan di

Negara-Negara berkembang dan angka kematiannya 35 kali lebih tinggi

dibanding pada bayi dengan berat badan lahir lebih dari 2500 gram Hal

ini dapat terjadi dan dapat dipengaruhi oleh beberapa factor seperti ibu

mempunyai penyakit yang langsung berhubungan dengan kehamilan dan

usia ibu ( httpwordpresscom20080716prevalensi-bblr-WHO )diakses

tanggal 16 juni 2013

Di tingkat ASEAN angka kematian bayi di Indonesia tahun 2010

yaitu 31 per 1000 kelahiran hidup Angka itu 52 kali lebih tinggi

dibandingkan Malaysia juga 12 kali lebih tinggi dibandingkan Filipinadan

24 kali lebih tinggi jika dibandingkan dengan Thailand

Angka kejadian BBLR di Indonesia sangat bervariasi antara satu

daerah dengan daerah lain yaitu berkisar antara 9 - 30 hasil study 7

daerah multicenter diperoleh angka BBLR dengan rentang 21- 172

secara nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI angka BBLR sekitar

75 ( httpwwwkabarbisnincomread2816865-BBLR-ASEAN) diakses

tanggal 16 juni 2013

3

Di Indonesia Angka Kematian Bayi (AKB) masih tinggi sekitar 56

kematian terjadi pada periode yang sangat dini yaitu di masa neonatal

Sebagian besar kematian neonatal terjadi pada 0-6 hari (785) dan

prematuritas merupakan salah satu penyebab utama kematian (Direktorat

Bina Gizi Dan Kesehatan Ibu Dan Anak Kementrian Kesehatan

RI2011iii)

Dari hasil laporan pembinaan pelayanan kesehatan anak dines

kesehatan provinsi Sulawesi selatan tahun 2011 tercatat jumlah bayi baru

lahir adalah 148070 orang BBLR sebanyak 3370 orang (229) KJDR

sebanyak 1011 (068) (httpwwwprofil-dines-kesehatan-provinsi-

sulawesi-selatan-2011com) diakses tanggal 16 juni 2013

Kematian neonatal 0-7 hari di Sulawesi selatan akibat BBLR juga

tinggi yaitu sebanyak 3235 asfiksia sebanyak 3826 tetanus 181

pendarahan 013 ikterus 099 trauma 066 infeksi 230 kelainan

konginetal 542 hipotermi 131 dan penyebab lain 1658 (Profil

dinkes sul-sel) (httpwwwprofil-dines-kesehatan-provinsi-sulawesi-

selatan-2011com) diakses tanggal 16 juni 2013

Dari bagian pencatatan dan pelaporan RSKDIA SITI FATIMAH

Makassar pada tahun 2011 tercatat jumlah kelahiran hidup sebanyak

5004 orang dari jumlah tersebut didapatkan 394 bayi yang mengalami

bayi berat lahir rendah dan tahun 2012 tercatat jumlah kelahiran hidup

4

sebanyak 4216 orang Didapatkan 508 bayi yang mengalami bayi berat

lahir rendah dan 6 orang yang meninggal

Melihat masih tingginya angka kejadian bayi berat lahir rendah

tersebut dan dengan melihat dampak yang akan ditimbulkannya seperti

kecerdasan hambatan pertumbuhan serta respon imunitas yang rendah

sehingga penulis tertarik untuk melaksanakan studi kasus mengenai bayi

berat lahir rendah di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu Dan Anak Siti

Fatimah dengan penelitian yang berjudul ldquoManajemen Asuhan

Kebidanan Pada Bayi Ny ldquoJrdquo Dengan Bayi Berat Lahir Rendah Karena

Premature Di RSKDIA SITI FATIMAHrdquo

B Ruang Lingkup Penulisan

Adapun ruang lingkup dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah

Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Bayi Ny ldquoJrdquo Dengan Bayi Berat Lahir

Rendah Di RSKDIA Siti Fatimah Tanggal 25 sd 27 april 2013

C Tujuan Penulisan

1 Tujuan Umum

Diperolehnya informasi sekaligus pelayanan nyata tentang

proses Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Bayi Ny ldquoJrdquo Dengan

Bayi Berat Lahir Rendah Di RSKDIA Siti Fatimah tanggal 25 sd

27 april 2013

5

2 Tujuan Khusus

a Melaksanakan Pengkajian dan Analisa Data Dasar pada bayi

Ny ldquoJrdquo dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti

Fatimah tanggal 25 sd 27 april 2013

b Merumuskan DiagnosaMasalah Aktual pada Bayi Ny ldquoJrdquo

dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah

tanggal 25 sd 27 april 2013

c Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial pada bayi Ny ldquoJrdquo

dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah

tanggal 25 sd 27 april 2013

d Mengidentifikasi Tindakan Segera dan Kolaborasi pada bayi

Ny ldquoJrdquo dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti

Fatimah tanggal 25 sd 27 april 2013

e Merencanakan Asuhan Kebidanan pada Bayi Ny ldquoJrdquo dengan

Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah tanggal

25 sd 27 april 2013

f Melaksanakan Tindakan Asuhan Kebidanan pada bayi Ny ldquoJrdquo

dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah

tanggal 25 sd 27 april 2013

g Mengevaluasi Asuhan Kebidanan yang telah diberikan pada

bayi Ny ldquoJrdquo dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti

Fatimah tanggal 25 sd 27 april 2013

6

h Mendokumentasikan semua temuan Asuhan Kebidanan

yang telah dilaksanakan pada bayi Ny ldquoJrdquo dengan Bayi Berat

Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah tanggal 25 sd 27 april

2013

D Manfaat Penulisan

1 Manfaat Praktis

Dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta

tambahan pengalaman yang sangat berharga dalam penerapan

asuhan kebidanan dengan Bayi Berat Lahir Rendah

2 Manfaat Ilmiah

Merupakan kontribusi pemikiran bagi penulis dalam proses

penerapan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh khususnya

tentang Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

3 Manfaat Institusi

Sebagai masukan bagi institusi pendidikan dalam penerapan

proses asuhan kebidanan pada kasus bayi berat lahir rendah

4 Manfaat Bagi Penulis

Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan ujian akhir

jenjang pendidikan dan penerapan ilmu yang telah didapatkan

pada akademi kebidanan Nusantara Jaya Makassar

7

E Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini

adalah

1 Studi Kepustakaan Yaitu dengan membaca buku situs dan

makalah-makalah yang berkaitan dengan masalah yang dibahas

sebagai dasar teoritis yang digunakan dalam menyusun karya

tulis ini

2 Studi Kasus

Melaksanakan studi kasus dengan menggunakan

pendekatan proses manajemen asuhan kebidanan yang meliputi

7 Langkah Varney yaitu Identifikasi dan analisa data dasar

identifikasi diagnosamasalah aktual antisipasi diagnosa

masalah potensial melaksanakan tindakan segera dan

kolaborasi merencanakan asuhan kebidanan melaksanakan

asuhan kebidanan dan evaluasiPengumpulan data dilakukan

dengan cara

a Anamnesa wawancara

Penulis melakukan tanya jawab dengan klien dan

keluarganya guna mendapatkan data yang diperlukan untuk

memberikan asuhan kebidanan pada klien tersebut

8

b Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Fisik dilakukan secara sistematis mulai dari

kepala sampai ke kaki (head to toe) meliputi inspeksi

palpasi auskultasi dan perkusi

3 Studi Dokumentasi

Studi ini dilakukan dengan mempelajari status kesehatan

klien yang bersumber dari catatan dokter bidan perawat dan

petugas lab

4 Diskusi

Mengadakan konsultasi dengan dokter atau bidan yang

menangani langsung klien tersebut serta berdiskusi dengan

dosen pembimbing Karya Tulis Ilmiah mengenai klien

F Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dalam karya ilmiah ini adalah

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

B Ruang Lingkup Penulisan

C Tujuan Penulisan

1 Tujuan Umum

2 Tujuan Khusus

9

D Manfaat Penulisan

E Metodologi Penulisan

F Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Umum Tentang Bayi Berat Lahir Rendah

1 Pengertian BBLR

2 Karakteristik BBLR

a Karakteristik Bayi Prematur

b Karakteristik Bayi Dismatur

3 Diagnosis BBLR

4 Cara menilai BBLR

5 Faktor- factor yang mempengaruhi BBLR

6 Komplikasi BBLR

7 Perawatan BBLR

a Mempertahankan suhu tubuh bayi

b Pengaturan dan pengawasan intake nutrisi

c Pencegahan infeksi

d Penimbangan berat badan

e Pemberian oksigen

f Pengawasan jalan nafas

10

B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan

Kebidanan

1 Manajemen Asuhan Kebidanan

a Pengertian

b Proses Manajemen Kebidanan

2 Pendokumentasian Asuhan Kebidanan (SOAP)

a Pengertian

b Proses Manajemen SOAP

c Keterkaitan Manajemen Kebidanan Dan SOAP

BAB III STUDI KASUS

A Identifikasi data dasar

B Merumuskan diagnosamasalah aktual

C Merumuskan diagnosa masalah potensial

D Mengidentifikasi tindakan segera dan kolaborasi

E Rencana asuhan kebidanan

F Pelaksanaan tindakan asuhan kebidanan

G Evaluasi asuhan kebidanan

H Pendokumentasian hasil asuhan soap

11

BAB IV PEMBAHASAN

Pada bagian ini membahas tentang kesenjangan antara teori

dengan fakta yang ada dibahas secara sistematis mulai dari

langkah 1 sampai langkah 7

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

B Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

12

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Umum Tentang Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

Berikut ini akan dikemukakan konsep dasar medis tentang Bayi

Berat Lahir Rendah (BBLR) sebagai berikut

1 Pengertian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

a Bayi Berat Lahir Rendah adalah bayi dengan Berat Badan Lahir

kurang dari 2500 gram tanpa memandang umur kehamilan

( arief 2009 1 )

b Bayi berat lahir rendah adalah bayi baru lahir dengan berat

badan lahir kurang dari 2500 gram (Wahyuni Sari 201126)

c Istilah prematuritas telah di ganti dengan Bayi Berat Lahir

Rendah ( BBLR ) karena terdapat dua bentuk kelahiran bayi

dengan berat badan kurang dari 2500 gram atau karena umur

kehamilan kurang dari 37 minggu Bayi Berat Lahir Rendah dari

semestinya sekalipun umur cukup atau karena kombinasi

keadaannya( Proverawati Atika 2010 1)

Berdasarkan pengertian di atas maka bayi dengan Bayi Berat Lahir

Rendah ( BBLR ) dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu

a Prematuritas Murni yaitu

1 usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai

berat badan sesuai berat badan untuk masa gestasi itu

13

atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai dengan

masa kehamilam (NKB-SMK) (Sari201127)

2 Persalinan yang berlangsung pada umur kehamilan 20-

37 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir

(Sarwono 2010 668)

3 Persalinan pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu

atau berat badan lahir antara 500- 2499 gram (Asuhan

Kebidanan IV2010222)

b Dismaturus

Adalah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari berat

badan seharusnya untuk masa kehamilan Dismatur ini dapat

juga disebut neonatus kurang bulan ndash kecil untuk masa

kehamilan ( NKB ndash KMK ) ( Proverawati Atikah 2010 4)

2 Karakteristik BBLR

a Karakteristik Bayi Prematur

Tanda-tanda bayi kurang bulan adalah

1 Kulit tipis dan mengkilap

2 Tulang rawan telinga sangat lunak karena belum

terbentuk dengan sempurna

3 Lanugo (rambut haluslembut) masih banyak ditemukan

terutama pada punggung

4 Jaringan payudara belum terlihat putting masih berupa

titik karena jaringan kelenjar mammae masih kurang

14

akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak yang masih

kurang

5 Pada perempuan labia mayora belum menutupi labia

minora

6 Pada bayi laki-laki skrotum belum banyak lipatan testis

kadang belum turun

7 Kadang disertai dengan pernapasan yang tidak teratur

8 Aktivitas dan tangisan lemah

9 Refleks mengisap dan menelan tidak efektif atau lemah

(Atika20102)

Selain tanda yang disebutkan diatas ditambahkan pula

tanda-tanda yang lain menurut (Ika20108) yaitu

1 Umur kehamilan kurang dari 37 minggu

2 Berat badan kurang dari 2500 gram

3 Kuku panjangnya belum melewati ujung jari

4 Lingkar kepala kurang dari 33 cm

5 Panjang badan kurang dari 46 cm

6 Lingkar dada kurang dari 30 cm

7 Pada bayi perempuan klitoris menonjol labia minora

belum tertutup oleh labia mayora

8 Fungsi sarafnya belum atau kurang matang

mengakibatkan refleks hisap menelan dan batuk masih

lemah

15

Karakteristik yang lain menurut weni (200923) adalah

1 Masa gestasi kurang dari 37 minggu

2 Kulit tampak transparan

3 Kepala lebih besar dari badan

4 Ubun-ubun dan sutura lebar

5 Rambut tipis dan halus

b Karakteristik Bayi Dismatur

Tanda-tanda bayi kecil untuk masa kehamilan (KMK)

1 Umur bayi dapat cukup kurang atau lebih bulan tetapi

beratnya kurang dari 2500 gram

2 Gerakannya cukup aktif dan tangis cukup kuat

3 Kulit keriput lemak dibawah kulit tipis

4 Bayi perempuan cukup bulan labia mayora menutupi

labia minora

5 Bayi laki-laki testis mungkin telah turun

6 Mengisap cukup kuat (Atikah20103)

Ciri lain bayi dismatur menurut weni (200925) adalah tali

pusat berwarna kuning kehijauan

3 Diagnosis BBLR

Dalam mendiagnosis bayi dengan BBLR maka hal-hal yang

harus diperhatikan adalah

a Perhitungan HPHT (hari pertama haid terakhir)

16

b Penilaian secara klinis BB PBLD dan LK (Atikah

20104)

Menegakkan diagnosis BBLR adalah dengan menimbang

berat lahir bayi dalam jangka waktu 1 jam setelah lahir dapat

diketahui dengan dilakukan anamnesis pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan penunjang sebagai berikut

a Anamnesis

Riwayat yang perlu ditanyakan pada Ibu dalam anamnesis

untuk menegakkan mencari etiologi dan faktor-faktor yang

yang berpengaruh terjadinya BBLR yaitu umur Ibu riwayat

HPHT riwayat persalinan sebelumnya jarak kelahiran

sebelumnya kenaikan berat badan selama hamil aktivitas

penyakit yang diderita selama hamil obat-obatan yang

diminum selama hamil

b Pemeriksaan Fisik

Yang dapat dijumpai pada pemeriksaan fisik pada bayi BBLR

adalah

1 Berat badan

2 Tanda-tanda prematuritas (pada bayi kurang bulan)

3 Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (pada bayi kecil

untuk masa kehamilan)

17

c Pemeriksaan penunjang

1 Pemeriksaan skor ballard

2 Tes kocok (shake test) dianjurkan untuk bayi kurang

bulan

3 Darah rutin dan glukosa darah

4 Foto dada ataupun babygram

(Ika201053)

4 Cara Menilai BBLR ( WiknjosastroH 2008 )

Adapun cara menilai neorumuskular yaitu

a Posture dinilai bila bayi posisi terlentang dan tenang

b Square window tangan bayi di fleksikan antara ibu jari dan

telunjuk pemeriksaan di ukur sudut antara hypothenareminence

dengan foream

c Arm recoil lakukan fleksi dengan lengan bawah selama 5 detik

kemudian lengan tersebut diekstensikan dan dilepas Nilailah

derajat kembalinya ke posisi fleksi

d Pobliteal angel bayi tidur terlentang paha di pegang

sedemikian rupa sehingga terdapat posisi lutut ndash dada

( kneechest position ) setelah itu di lakukan ekstensi tungkai

bawah ukurlah sudut di bawah lutut tersebut

e Carf sign posisi terlentang peganglah salah satu lengan bayi

dan usahakan tangan tersebut mencapai leher posterior dari

18

bahu sisi lainnya angkat dan geserlah siku bayi di atas dadanya

dan lihat sampai di mana siku tersebut dapat di geser Makin

mudah bayi menggeser sikunya melewati garis tengah ke sisi

lain

f Hell to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke telinga dari

sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak mencapai telinga

dan ektensi lutut

Adapun penilaian dengan menggunakan sistem Ballard

Ballard menilai maturitas neonatus berdasarkan 7 tanda

kematangan fisik dan 6 tanda kematangan neuromuskuler Penilaian

dilakukan dengan cara

1 Menilai 7 tanda kematangan fisik

2 Menilai 6 tanda kematangan neurologic

3 Hasil penilaian aspek kematangan fisik dan neurologic dijumlah

4 Jumlah nilai kedua aspek kematangan tersebut dicocokkan

dengan tabel patokan tingkat kematangan menurut Ballard

(Pantiawati Ika2010hal20)

19

Tabel 1 Ciri Kematangan Fisik Pada Bayi Menurut Ballard

0 1 2 3 4 5

Kulit Merah transparan

Merah muda licin halus tampak vena

Permukaan mengelupas dengantanpa ruam sedikit vena

Daerah pucat retak-retak vena jarang

Seperti kertas kulit retak lebih dalam tidak ada vena

Seperti kulit retak-retak mengerut

Lanugo Tidak ada Banyak Menipis Menghilang

Umumnya tidak ada

Lipatan plantar

Tidak ada Tanda merah sangat sedikit

Hanya lipatan anterior yang melintang

Lipatan 23 anterior

Lipatan di seluruh telapak

Payudara

Hampir tidak ada

Areola datar tidak ada tonjolan

Areola seperti titik tonjolan 1-2 mm

Areola lebih jelas tonjolan 3-4 mm

Areola penuh tonjolan 5-10 mm

Daun telinga

Datar tetap terlipat

Sedikit melengkung lunak lambat membalik

Bentuknya lebih baik lunak mudah membalik

Bentuknya sempurna membalik seketika

Tulang rawan tebal telinga kaku

Kelamin laki-laki

Skrotum kosong tidak ada ruga

Testis turun sedikit ruga

Testis ke bawah ruganya

Testis bergantung ruganya

20

bagus dalam

Kelamin perempuan

Klitoris dan labia minora menonjol

Labia mayora dan minora sama-sama menonjol

Labia mayora besar labia minora kecil

Klitoris dan labia minora ditutupi labia mayora

(Sumber Pantiawati Ika 2010 hal 21)

Berdasarkan berat badannya bayi baru lahir dengan Berat

Lahir Rendah di kelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

a Bayi Berat Lahir Rendah ( Low Birth Weight Infant ) ialah bayi

dengan Berat badan Lahir 1500- kurang dari 2500 gram

b Bayi berat lahir sangat rendah ( Very Low Birthweight infant )

ialah bayi dengan berat badan lahir 1000-1500 gram

c Bayi berat lahir ekstrim rendah ( Extremely Very Low

birthweight infant ) ialah bayi lahir hidup dengan berat badan

lahir kurang dari 1000 gram(Muslihatun Nur Wali2010 hal 2)

5 Factor ndash factor yang mempengaruhi BBLR ( proverawati

Atikah 20105 ndash 6 )

Factor yang dapat menyebabkan terjadinya BBLR yaitu

a Faktor Ibu

1 Gizi saat hamil yang kurang

2 Umur kurang dari 20 tahun atau di atas 35 tahun

3 Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat

21

4 Penyakit manahun ibu hipertensi jantung yang

pembentukan darah

5 Faktor pekerjaan yang terlalu berat

b Factor kehamilan

1 Hamil dengan hidramnion

2 Hamil ganda

3 Perdarahan antepartum

4 Komplikasi hamil pre-eklamsia eklamsi

c Factor janin

1 Cacat bawaan

2 Infeksi dalam rahim

d Factor yang masih belum di ketahui

e Factor lingkungan dan tempat di antara tinggi radiasidan zat ndash

zat racun

Adapun penyebab yang lain adalah adanya riwayat pernah

melahirkan prematur sebelumnya berat badan ibu yang rendah

dan ibu hamil yang masih remaja (Atikah 20107)

6 Komplikasi pada BBLR

Adapun komplikasi pada BBLR jika bayi premature adalah

sebagai berikut

a Asfiksia

22

b Gangguan pernapasan yang sering menimbulkan penyakit

berat pada BBLR

c Hipotermia

d hipoglikemia

e Gangguan alat pencernaan dan Problema nutrisi

f Immature hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan

defistensi vitamin K

g Ginjal yang immature baik secara otomatis maupun fungsinya

h Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh

i Gangguan immunologic

( Wiknjosastro H 2008776 )

7 Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah ( Wiknjasostro H 2008

778 )

a Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi

Bayi prematur akan cepat mengalami kehilangan panas

badan dan menjadi hipotermi karena pusat pengaturan panas

badan belum berfungsi dengan baik metabolismenya rendah

dan permukaan badan relative luas Oleh karena itu bayi

prematur harus dirawat didalam incubator sehingga panas

badannya mendekati dalam rahim

Bila belum memiliki inkubator bayi premature dapat

dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol yang

23

berisi air panas atau menggunakan metode kanguru yaitu

perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru dalam kantung

Ibunya (Atika 201031)

Adapun pengaturan suhu inkubator disesuaikan dengan

berat badan sesuai dengan ketentuan dibawah ini

Tabel

Suhu Inkubator

Berat Badan Lahir 0-24 jam

(degC)

2-3 hari

(degC)

4-7 hari

(degC)

8 hari

(degC)

1500 gram 34-36 degC 33-35 degC 33-34 degC 32-33 degC

1501-2000 gram 33-34degC 33 degC 32-33 degC 32 degC

2001-2500 gram 33degC 32-33 degC 32 degC 32 degC

gt2500 garmgt 32-33degC 32 degC 31-32 degc 32 degC

Keterangan

Apabila suhu kamar 28-29 degC hendaknya diturunkan 1

degC setiap minggu dan apabila berat badan bayi sudah

mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat diluar incubator

dengan suhu 27degC (Aziz2009191)

b Pengaturan Dan Pengawasan Intake Nutrisi

24

ASI merupakan pilihan pertama jika bayi mampu mengisap

ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi yang tidak

cukup mengisap Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI

dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan

atau dengan memasang sonde ke lambung Pemberian minum

sedikit demi sedikit tetapi frekuensinya sering (Atika201033)

Table 01 Pedoman Pemberian Minum Bayi

Sumber Wiknjosastro H 2008 779

Umur 1 hari

Umur 2 hari

Umur 3 hari

Umur 4 hari

Umur 10 hari

Umur 14 hari

60 ml kg BB

80 ml kg BB

100 ml kg BB

120 ml kg BB

180 ml kg BB

200 ml kg BB

Bila bayi mengalami sianosis minum berikutnya ditunda

dan hari berikutnya jumlah tidak ditambah Bayi yang lebih kecil

dan yang mengalami distress diberi minum dengan teratur ke

lambung dengan pompa semprit atau dengan infuse larutan

asam amino glukosa elektrolit dan lemak namun tidak boleh

terlalu lama karena akan berbahaya

25

Pada bayi dengan berat diatas 1500 gram dapat di mulai

dengan 3 mlkg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan diberi

minum cairan lambung harus dikeluarkan pemberian minum

berikutnya dapat di tambah 1 ml-20 ml setiap kali minum

Berikutnya mungkin dapat di beri minum setiap 3 jam

Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka

jumlah susu yang akan di berikan harus dikurangi dengan jumlah

cairan yang akan dikeluarkan sebelumnya Kegagalan

pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan

yang lebih dari 10 yang disebabkan oleh pencemaran kuman

pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan

kebutuhan bayi

Menghitung jumlah minuman tiap kali pemberian dengan

memakai pedoman pengaturan minuman sebagai berikut

Untuk preterm (BBlt2500 gr) = 8 kalihari

BB perhari x kebutuhan dalam air =helliphelliphellipcc

Jumlah pemberian

c Pencegahan Infeksi

Memberi perlindungan pada bayi BBLR dari bahaya infeksi

dengan cara BBLR tidak boleh kontak dengan penderita infeksi

dalam bentuk apapun itu Digunakan masker dan baju khusus

dalam penanganan bayi perawatan luka tali pusat dan kulit

dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun

26

dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien

dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan

menghindari perawatan yang terlalu lama

Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya

tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih

kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah

201034)

Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan

kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system

imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi

IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup

rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada

trimester akhir pada trimester akhir

Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal

yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk

yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun

peningkatan resiko infeksi post natal

Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu

1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau

dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan

2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi

3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang

bayi

27

4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga

lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI

5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)

d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan

popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di

letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang

berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu

berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu

berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )

e Penimbangan Berat Badan

Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan

nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh

sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan

ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)

f Pemberian Oksigen

Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi

bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan

Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head

boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan

menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat

menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)

Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau

kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah

28

untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih

05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)

(Yuliasti 2010)

g Pengawasan Jalan Nafas

Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan

defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen

yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta

Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas

segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi

miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau

menjentik tumit

Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi

endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan

selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan

tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia

sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)

29

B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

1 Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang

EJ 2008121-126)

a Pengertian Manejemen Kebidanan

Menejemen kebidanan adakah metodebentuk

pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan

asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam

manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam

pemecahan masalah atau pengambilan keputusan

klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara

benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu

metode pendokumentasian

b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut

Varney terdiri dari 7 langkah

1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar

Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian

dengan mengumpulkan semua data dasar

yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan

klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang

pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu

pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya

30

melakukan pengukuran riwayat kesehatan

dan faktor perinatal apakah dia bblr atau

normal dilihat dari gestasi dan berat badannya

(Wafi nur2011)

2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap

diagnosis atau masalah berdasarkan

interpretasi yang benar atas data-data yang

telah dikumpulkanData dasar yang sudah

dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat

merumuskan diagnosis dan masalah yang

spesifik

3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial

Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah

potensial atau diagnosis potensial berdasarkan

diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi

Langkah ini membutuhkan antisipasi bila

memungkinkan dilakukan pencegahan

4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera

Kolaborasi

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh

bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau

ditangani bersama dengan anggota tim

31

kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi

klien

5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang

menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah

sebelumnya Langkah ini merupakan

kelanjutan manajemen terhadap diagnosa

atau masalah yang telah diidentifikasi atau

diantisipasi Pada langkah ini informasi data

dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi

Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya

meliputi apa yang sudah diidentifikasi

dari kondisi klien atau dari setiap masalah

yang berkaitan tetapi juga dari kerangka

pedoman antisipasi terhadap klien tersebut

seperti apa yang diperkirakan akan terjadi

berikutnya Dengan perkataan lain asuhan

terhadap klien tersebut sudah mencakup

setiap hal yang berkaitan dengan semua

aspek asuhan setiap rencana asuhan harus

disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh

bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan

32

efektif karena klien merupakan bagian dari

pelaksanaan rencana tersebut

6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan

Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh

secara efisien dan aman Perencanaan ini

bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-

bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan

lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-

kolaborasi dengan dokter untuk menangani

klien yang mengalami komplikasi maka

keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan

bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap

terlaksananya rencana asuhan yang

menyeluruh tersebut Manajemen yang

efesien akan menyangkut waktu dan biaya

serta meningkatkan mutu dan asuhan klien

7 Langkah VII Evaluasi

Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi

keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan

meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan

apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai

dengan kebutuhan sebagaimana telah

diidentifikasikan didalam masalah dan

33

diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap

efektif jika memang benar efektif

pelaksanaannya

2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )

a Pengertian Dokumentasi

Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)

Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara

tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil

pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada

pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap

semua asuhan yang telah diberikan

b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan

Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara

benar jelas singkat logis dalam suatu metode

pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu

1 Subjektif ( S )

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pengumpulan data klien melalui

anamnesis

34

2 Objektif (O)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pemeriksaan fisik klien hasil

laboratorium yang dirumuskan dalam

data fokus untuk mendukung asuhan

3 Assesment (A)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil analisis dan interpretasi data

subjektif dan objektif

4 Planning (P)

Menggambarkan pendokumentasian

dan tindakan serta evaluasi

perencanaan

35

36

37

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang

a Prenatal

1 GI P0 A0

2 HPHT tanggal 31 agustus 2012

3 HTP tanggal 7 juni 2013

4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari

5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan

TT 2x pada tanggal

a 13 januari 2013

b 10 februari 2013

6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200

dengan keluhan sakit perut tembus belakang

b Natal

1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43

cmlubang anus (+)

38

3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi

a Nutrisi Cairan

1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013

2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu

melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam

3 Produksi ASI masih kurang

4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam

inkubator

b Personal higyene

Bayi dalam keadaan bersih

c Pola tidur

Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar

d Pola eliminasi

1 BAK frekuensi 7 -8 x hari

2 BAB frekuensi 5- 6 x hari

3 Riwayat Kesehatan Ibu

a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol

b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil

c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria

4 Pemeriksaan umum

a Pemeriksaan umum

39

1 BBL PBL 1950 gram 43 cm

2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan

3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari

4 Apgar Score 79

b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital

1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )

2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )

3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)

c Pemeriksaan Fisik

1 Kepala

Pada kepala tidak ada caput suksedaneum

Tidak terdapat chepal hematoma

Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup

2 Mata

Simetris kiri dan kanan

Tidak ada perdarahan sub konjungtifa

Konjungtiva merah muda

Tidak ada tanda-tanda infeksi

3 Hidung

Hidung tampak bersih

pernapasan cuping hidung tidak ada

4 Mulut dan bibir

Refleks mengisap lemah

40

Refleks menelan lemah

Tidak ada labio palatum

Bibir merah muda

5 Telinga

Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan

Daun telinga normal dan lambat kembali

Ada lubang telinga

6 Leher

Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas

Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis

dan kelenjar tiroyd

7 Dada

Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan

pergerakan perut

Tidak ada fraktur klavikula

Frekuensi jantung normal

8 Ekstremitas atas

Kedua lengan bergerak dengan bebas

Jari-jari kedua tangan lengkap

Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus

9 Abdomen

Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada

Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat

41

10Genitalia

Testis sudah turun ke skrotum

anus (+)

11Ekstremitas bawah

Pergerakan baik

Jari kaki lengkap kiri dan kanan

Refleks Babynsky positif

12Punggung dan bokong

Tonjolan punggung baik

Lipatan kulit bokong bersih

Intergritas kulit tampak tipis dan longgar

Tidak adanya bercak mongol

13Kulit tampak bersih dan kemerahan

14Pemeriksaan pengukuran

a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )

b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )

c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)

d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)

5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi

a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji

b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan

mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan

dan dokter

42

c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta

mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan

bayinya terutama pemberian ASI

d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan

dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah

e Ibu tinggal serumah dengan orang tua

f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat

g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah

6 Data Tambahan

Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri

Salaf mata oxytetracyclin

LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR

a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012

b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013

Tanggal lahir 25 april 2013

BBL 1950 gram PBL 43 cm

43

Analisa dan Interpretasi Data

Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5

hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat

Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir

kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )

2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi

a Data Subjektif

1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis

kelamin laki-laki

2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit

b Data Objektif

1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan

sonde

2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm

c Analisa dan Interpretasi Data

Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah

karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot

pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit

sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat

( Wiknjosastro H 2008 H 785 )

44

LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi

Potensial terjadinya infeksi

1 Potensial terjadi hipotermi

a Data Subjektif -

b Data Objektif

BB 1950 gram suhu badan 365C

Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam

incubator

Kulit bayi tipis

Analisa dan Interpretasi Data

Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan

mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan

yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah

kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat

badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh

karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat

pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya

sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )

( wiknjosastro H 2008 H 786 )

45

2 Potensial terjadi infeksi

a Data Subjektif

Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

b Data objektif

Tali pusat belum puput dan masih basah

Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm

Suhu badan 36rsquo5C

Respirasi 42xmenit

c Analisa dan Interpretasi Data

Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada

minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita

infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga

bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput

lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup

bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN

KEBIDANAN

Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera

kolaborasi

46

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

Masalah potensial hipotermi dan infeksi

1 Tujuan

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi

b Berat badan bayi tidak turun

c Suhu dalam batas normal

d Reflex mengisap baik

e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi

2 kriteria

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan

pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam

b Berat badan bayi meningkat

c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)

d Reflex mengisap bayi baik

e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas

nyeri

f TTV dalam batas normal

1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c

2 Pernapasan 30 ndash 60xi

3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi

47

3 Rencana Tindakan

a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti

mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali

pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan

dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir

Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman

yang menyebabkan infeksi

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan dirawat dalam incubator

Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari

terjadinya hipotermi

b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin

Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama

sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor

mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan

diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung

c Timbang berat badan bayi setiap hari

Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan

kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan

kondisi bayi

d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan

frekuensi jantung

48

Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam

menentukan tindakan selanjutnya

e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah

Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu

badan bayi yang mengakibatkan evaporasi

f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang

Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat

mempengaruhi produksi dan kualitas ASI

LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita

2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan di rawat dalam incubator

4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya

5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram

6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit

7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang

49

LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0800

1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)

2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak

18 ml 2jam melalui sonde

3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm

4 Tanda ndash Tanda Vital

Suhu badan 365C

Pernapasan 50i

Frekuensi jantung 145xi

5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas

nyeri

6 Bayi terhindar dari ruam popok

7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan

50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013

No Rekam Medik 081838

Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita

Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1 Identitas

a Identitas bayi

Nama bayi Bayi ldquoJrdquo

Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita

Anak ke 1 ( pertama )

Umur 1 hari

Jenis kelamin laki-laki

b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )

Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo

Umur 35 tahun 34 tahun

Nikah 1x plusmn 1 tahun

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 3: BAB I Perbaikan

3

Di Indonesia Angka Kematian Bayi (AKB) masih tinggi sekitar 56

kematian terjadi pada periode yang sangat dini yaitu di masa neonatal

Sebagian besar kematian neonatal terjadi pada 0-6 hari (785) dan

prematuritas merupakan salah satu penyebab utama kematian (Direktorat

Bina Gizi Dan Kesehatan Ibu Dan Anak Kementrian Kesehatan

RI2011iii)

Dari hasil laporan pembinaan pelayanan kesehatan anak dines

kesehatan provinsi Sulawesi selatan tahun 2011 tercatat jumlah bayi baru

lahir adalah 148070 orang BBLR sebanyak 3370 orang (229) KJDR

sebanyak 1011 (068) (httpwwwprofil-dines-kesehatan-provinsi-

sulawesi-selatan-2011com) diakses tanggal 16 juni 2013

Kematian neonatal 0-7 hari di Sulawesi selatan akibat BBLR juga

tinggi yaitu sebanyak 3235 asfiksia sebanyak 3826 tetanus 181

pendarahan 013 ikterus 099 trauma 066 infeksi 230 kelainan

konginetal 542 hipotermi 131 dan penyebab lain 1658 (Profil

dinkes sul-sel) (httpwwwprofil-dines-kesehatan-provinsi-sulawesi-

selatan-2011com) diakses tanggal 16 juni 2013

Dari bagian pencatatan dan pelaporan RSKDIA SITI FATIMAH

Makassar pada tahun 2011 tercatat jumlah kelahiran hidup sebanyak

5004 orang dari jumlah tersebut didapatkan 394 bayi yang mengalami

bayi berat lahir rendah dan tahun 2012 tercatat jumlah kelahiran hidup

4

sebanyak 4216 orang Didapatkan 508 bayi yang mengalami bayi berat

lahir rendah dan 6 orang yang meninggal

Melihat masih tingginya angka kejadian bayi berat lahir rendah

tersebut dan dengan melihat dampak yang akan ditimbulkannya seperti

kecerdasan hambatan pertumbuhan serta respon imunitas yang rendah

sehingga penulis tertarik untuk melaksanakan studi kasus mengenai bayi

berat lahir rendah di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu Dan Anak Siti

Fatimah dengan penelitian yang berjudul ldquoManajemen Asuhan

Kebidanan Pada Bayi Ny ldquoJrdquo Dengan Bayi Berat Lahir Rendah Karena

Premature Di RSKDIA SITI FATIMAHrdquo

B Ruang Lingkup Penulisan

Adapun ruang lingkup dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah

Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Bayi Ny ldquoJrdquo Dengan Bayi Berat Lahir

Rendah Di RSKDIA Siti Fatimah Tanggal 25 sd 27 april 2013

C Tujuan Penulisan

1 Tujuan Umum

Diperolehnya informasi sekaligus pelayanan nyata tentang

proses Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Bayi Ny ldquoJrdquo Dengan

Bayi Berat Lahir Rendah Di RSKDIA Siti Fatimah tanggal 25 sd

27 april 2013

5

2 Tujuan Khusus

a Melaksanakan Pengkajian dan Analisa Data Dasar pada bayi

Ny ldquoJrdquo dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti

Fatimah tanggal 25 sd 27 april 2013

b Merumuskan DiagnosaMasalah Aktual pada Bayi Ny ldquoJrdquo

dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah

tanggal 25 sd 27 april 2013

c Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial pada bayi Ny ldquoJrdquo

dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah

tanggal 25 sd 27 april 2013

d Mengidentifikasi Tindakan Segera dan Kolaborasi pada bayi

Ny ldquoJrdquo dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti

Fatimah tanggal 25 sd 27 april 2013

e Merencanakan Asuhan Kebidanan pada Bayi Ny ldquoJrdquo dengan

Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah tanggal

25 sd 27 april 2013

f Melaksanakan Tindakan Asuhan Kebidanan pada bayi Ny ldquoJrdquo

dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah

tanggal 25 sd 27 april 2013

g Mengevaluasi Asuhan Kebidanan yang telah diberikan pada

bayi Ny ldquoJrdquo dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti

Fatimah tanggal 25 sd 27 april 2013

6

h Mendokumentasikan semua temuan Asuhan Kebidanan

yang telah dilaksanakan pada bayi Ny ldquoJrdquo dengan Bayi Berat

Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah tanggal 25 sd 27 april

2013

D Manfaat Penulisan

1 Manfaat Praktis

Dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta

tambahan pengalaman yang sangat berharga dalam penerapan

asuhan kebidanan dengan Bayi Berat Lahir Rendah

2 Manfaat Ilmiah

Merupakan kontribusi pemikiran bagi penulis dalam proses

penerapan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh khususnya

tentang Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

3 Manfaat Institusi

Sebagai masukan bagi institusi pendidikan dalam penerapan

proses asuhan kebidanan pada kasus bayi berat lahir rendah

4 Manfaat Bagi Penulis

Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan ujian akhir

jenjang pendidikan dan penerapan ilmu yang telah didapatkan

pada akademi kebidanan Nusantara Jaya Makassar

7

E Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini

adalah

1 Studi Kepustakaan Yaitu dengan membaca buku situs dan

makalah-makalah yang berkaitan dengan masalah yang dibahas

sebagai dasar teoritis yang digunakan dalam menyusun karya

tulis ini

2 Studi Kasus

Melaksanakan studi kasus dengan menggunakan

pendekatan proses manajemen asuhan kebidanan yang meliputi

7 Langkah Varney yaitu Identifikasi dan analisa data dasar

identifikasi diagnosamasalah aktual antisipasi diagnosa

masalah potensial melaksanakan tindakan segera dan

kolaborasi merencanakan asuhan kebidanan melaksanakan

asuhan kebidanan dan evaluasiPengumpulan data dilakukan

dengan cara

a Anamnesa wawancara

Penulis melakukan tanya jawab dengan klien dan

keluarganya guna mendapatkan data yang diperlukan untuk

memberikan asuhan kebidanan pada klien tersebut

8

b Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Fisik dilakukan secara sistematis mulai dari

kepala sampai ke kaki (head to toe) meliputi inspeksi

palpasi auskultasi dan perkusi

3 Studi Dokumentasi

Studi ini dilakukan dengan mempelajari status kesehatan

klien yang bersumber dari catatan dokter bidan perawat dan

petugas lab

4 Diskusi

Mengadakan konsultasi dengan dokter atau bidan yang

menangani langsung klien tersebut serta berdiskusi dengan

dosen pembimbing Karya Tulis Ilmiah mengenai klien

F Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dalam karya ilmiah ini adalah

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

B Ruang Lingkup Penulisan

C Tujuan Penulisan

1 Tujuan Umum

2 Tujuan Khusus

9

D Manfaat Penulisan

E Metodologi Penulisan

F Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Umum Tentang Bayi Berat Lahir Rendah

1 Pengertian BBLR

2 Karakteristik BBLR

a Karakteristik Bayi Prematur

b Karakteristik Bayi Dismatur

3 Diagnosis BBLR

4 Cara menilai BBLR

5 Faktor- factor yang mempengaruhi BBLR

6 Komplikasi BBLR

7 Perawatan BBLR

a Mempertahankan suhu tubuh bayi

b Pengaturan dan pengawasan intake nutrisi

c Pencegahan infeksi

d Penimbangan berat badan

e Pemberian oksigen

f Pengawasan jalan nafas

10

B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan

Kebidanan

1 Manajemen Asuhan Kebidanan

a Pengertian

b Proses Manajemen Kebidanan

2 Pendokumentasian Asuhan Kebidanan (SOAP)

a Pengertian

b Proses Manajemen SOAP

c Keterkaitan Manajemen Kebidanan Dan SOAP

BAB III STUDI KASUS

A Identifikasi data dasar

B Merumuskan diagnosamasalah aktual

C Merumuskan diagnosa masalah potensial

D Mengidentifikasi tindakan segera dan kolaborasi

E Rencana asuhan kebidanan

F Pelaksanaan tindakan asuhan kebidanan

G Evaluasi asuhan kebidanan

H Pendokumentasian hasil asuhan soap

11

BAB IV PEMBAHASAN

Pada bagian ini membahas tentang kesenjangan antara teori

dengan fakta yang ada dibahas secara sistematis mulai dari

langkah 1 sampai langkah 7

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

B Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

12

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Umum Tentang Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

Berikut ini akan dikemukakan konsep dasar medis tentang Bayi

Berat Lahir Rendah (BBLR) sebagai berikut

1 Pengertian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

a Bayi Berat Lahir Rendah adalah bayi dengan Berat Badan Lahir

kurang dari 2500 gram tanpa memandang umur kehamilan

( arief 2009 1 )

b Bayi berat lahir rendah adalah bayi baru lahir dengan berat

badan lahir kurang dari 2500 gram (Wahyuni Sari 201126)

c Istilah prematuritas telah di ganti dengan Bayi Berat Lahir

Rendah ( BBLR ) karena terdapat dua bentuk kelahiran bayi

dengan berat badan kurang dari 2500 gram atau karena umur

kehamilan kurang dari 37 minggu Bayi Berat Lahir Rendah dari

semestinya sekalipun umur cukup atau karena kombinasi

keadaannya( Proverawati Atika 2010 1)

Berdasarkan pengertian di atas maka bayi dengan Bayi Berat Lahir

Rendah ( BBLR ) dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu

a Prematuritas Murni yaitu

1 usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai

berat badan sesuai berat badan untuk masa gestasi itu

13

atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai dengan

masa kehamilam (NKB-SMK) (Sari201127)

2 Persalinan yang berlangsung pada umur kehamilan 20-

37 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir

(Sarwono 2010 668)

3 Persalinan pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu

atau berat badan lahir antara 500- 2499 gram (Asuhan

Kebidanan IV2010222)

b Dismaturus

Adalah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari berat

badan seharusnya untuk masa kehamilan Dismatur ini dapat

juga disebut neonatus kurang bulan ndash kecil untuk masa

kehamilan ( NKB ndash KMK ) ( Proverawati Atikah 2010 4)

2 Karakteristik BBLR

a Karakteristik Bayi Prematur

Tanda-tanda bayi kurang bulan adalah

1 Kulit tipis dan mengkilap

2 Tulang rawan telinga sangat lunak karena belum

terbentuk dengan sempurna

3 Lanugo (rambut haluslembut) masih banyak ditemukan

terutama pada punggung

4 Jaringan payudara belum terlihat putting masih berupa

titik karena jaringan kelenjar mammae masih kurang

14

akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak yang masih

kurang

5 Pada perempuan labia mayora belum menutupi labia

minora

6 Pada bayi laki-laki skrotum belum banyak lipatan testis

kadang belum turun

7 Kadang disertai dengan pernapasan yang tidak teratur

8 Aktivitas dan tangisan lemah

9 Refleks mengisap dan menelan tidak efektif atau lemah

(Atika20102)

Selain tanda yang disebutkan diatas ditambahkan pula

tanda-tanda yang lain menurut (Ika20108) yaitu

1 Umur kehamilan kurang dari 37 minggu

2 Berat badan kurang dari 2500 gram

3 Kuku panjangnya belum melewati ujung jari

4 Lingkar kepala kurang dari 33 cm

5 Panjang badan kurang dari 46 cm

6 Lingkar dada kurang dari 30 cm

7 Pada bayi perempuan klitoris menonjol labia minora

belum tertutup oleh labia mayora

8 Fungsi sarafnya belum atau kurang matang

mengakibatkan refleks hisap menelan dan batuk masih

lemah

15

Karakteristik yang lain menurut weni (200923) adalah

1 Masa gestasi kurang dari 37 minggu

2 Kulit tampak transparan

3 Kepala lebih besar dari badan

4 Ubun-ubun dan sutura lebar

5 Rambut tipis dan halus

b Karakteristik Bayi Dismatur

Tanda-tanda bayi kecil untuk masa kehamilan (KMK)

1 Umur bayi dapat cukup kurang atau lebih bulan tetapi

beratnya kurang dari 2500 gram

2 Gerakannya cukup aktif dan tangis cukup kuat

3 Kulit keriput lemak dibawah kulit tipis

4 Bayi perempuan cukup bulan labia mayora menutupi

labia minora

5 Bayi laki-laki testis mungkin telah turun

6 Mengisap cukup kuat (Atikah20103)

Ciri lain bayi dismatur menurut weni (200925) adalah tali

pusat berwarna kuning kehijauan

3 Diagnosis BBLR

Dalam mendiagnosis bayi dengan BBLR maka hal-hal yang

harus diperhatikan adalah

a Perhitungan HPHT (hari pertama haid terakhir)

16

b Penilaian secara klinis BB PBLD dan LK (Atikah

20104)

Menegakkan diagnosis BBLR adalah dengan menimbang

berat lahir bayi dalam jangka waktu 1 jam setelah lahir dapat

diketahui dengan dilakukan anamnesis pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan penunjang sebagai berikut

a Anamnesis

Riwayat yang perlu ditanyakan pada Ibu dalam anamnesis

untuk menegakkan mencari etiologi dan faktor-faktor yang

yang berpengaruh terjadinya BBLR yaitu umur Ibu riwayat

HPHT riwayat persalinan sebelumnya jarak kelahiran

sebelumnya kenaikan berat badan selama hamil aktivitas

penyakit yang diderita selama hamil obat-obatan yang

diminum selama hamil

b Pemeriksaan Fisik

Yang dapat dijumpai pada pemeriksaan fisik pada bayi BBLR

adalah

1 Berat badan

2 Tanda-tanda prematuritas (pada bayi kurang bulan)

3 Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (pada bayi kecil

untuk masa kehamilan)

17

c Pemeriksaan penunjang

1 Pemeriksaan skor ballard

2 Tes kocok (shake test) dianjurkan untuk bayi kurang

bulan

3 Darah rutin dan glukosa darah

4 Foto dada ataupun babygram

(Ika201053)

4 Cara Menilai BBLR ( WiknjosastroH 2008 )

Adapun cara menilai neorumuskular yaitu

a Posture dinilai bila bayi posisi terlentang dan tenang

b Square window tangan bayi di fleksikan antara ibu jari dan

telunjuk pemeriksaan di ukur sudut antara hypothenareminence

dengan foream

c Arm recoil lakukan fleksi dengan lengan bawah selama 5 detik

kemudian lengan tersebut diekstensikan dan dilepas Nilailah

derajat kembalinya ke posisi fleksi

d Pobliteal angel bayi tidur terlentang paha di pegang

sedemikian rupa sehingga terdapat posisi lutut ndash dada

( kneechest position ) setelah itu di lakukan ekstensi tungkai

bawah ukurlah sudut di bawah lutut tersebut

e Carf sign posisi terlentang peganglah salah satu lengan bayi

dan usahakan tangan tersebut mencapai leher posterior dari

18

bahu sisi lainnya angkat dan geserlah siku bayi di atas dadanya

dan lihat sampai di mana siku tersebut dapat di geser Makin

mudah bayi menggeser sikunya melewati garis tengah ke sisi

lain

f Hell to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke telinga dari

sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak mencapai telinga

dan ektensi lutut

Adapun penilaian dengan menggunakan sistem Ballard

Ballard menilai maturitas neonatus berdasarkan 7 tanda

kematangan fisik dan 6 tanda kematangan neuromuskuler Penilaian

dilakukan dengan cara

1 Menilai 7 tanda kematangan fisik

2 Menilai 6 tanda kematangan neurologic

3 Hasil penilaian aspek kematangan fisik dan neurologic dijumlah

4 Jumlah nilai kedua aspek kematangan tersebut dicocokkan

dengan tabel patokan tingkat kematangan menurut Ballard

(Pantiawati Ika2010hal20)

19

Tabel 1 Ciri Kematangan Fisik Pada Bayi Menurut Ballard

0 1 2 3 4 5

Kulit Merah transparan

Merah muda licin halus tampak vena

Permukaan mengelupas dengantanpa ruam sedikit vena

Daerah pucat retak-retak vena jarang

Seperti kertas kulit retak lebih dalam tidak ada vena

Seperti kulit retak-retak mengerut

Lanugo Tidak ada Banyak Menipis Menghilang

Umumnya tidak ada

Lipatan plantar

Tidak ada Tanda merah sangat sedikit

Hanya lipatan anterior yang melintang

Lipatan 23 anterior

Lipatan di seluruh telapak

Payudara

Hampir tidak ada

Areola datar tidak ada tonjolan

Areola seperti titik tonjolan 1-2 mm

Areola lebih jelas tonjolan 3-4 mm

Areola penuh tonjolan 5-10 mm

Daun telinga

Datar tetap terlipat

Sedikit melengkung lunak lambat membalik

Bentuknya lebih baik lunak mudah membalik

Bentuknya sempurna membalik seketika

Tulang rawan tebal telinga kaku

Kelamin laki-laki

Skrotum kosong tidak ada ruga

Testis turun sedikit ruga

Testis ke bawah ruganya

Testis bergantung ruganya

20

bagus dalam

Kelamin perempuan

Klitoris dan labia minora menonjol

Labia mayora dan minora sama-sama menonjol

Labia mayora besar labia minora kecil

Klitoris dan labia minora ditutupi labia mayora

(Sumber Pantiawati Ika 2010 hal 21)

Berdasarkan berat badannya bayi baru lahir dengan Berat

Lahir Rendah di kelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

a Bayi Berat Lahir Rendah ( Low Birth Weight Infant ) ialah bayi

dengan Berat badan Lahir 1500- kurang dari 2500 gram

b Bayi berat lahir sangat rendah ( Very Low Birthweight infant )

ialah bayi dengan berat badan lahir 1000-1500 gram

c Bayi berat lahir ekstrim rendah ( Extremely Very Low

birthweight infant ) ialah bayi lahir hidup dengan berat badan

lahir kurang dari 1000 gram(Muslihatun Nur Wali2010 hal 2)

5 Factor ndash factor yang mempengaruhi BBLR ( proverawati

Atikah 20105 ndash 6 )

Factor yang dapat menyebabkan terjadinya BBLR yaitu

a Faktor Ibu

1 Gizi saat hamil yang kurang

2 Umur kurang dari 20 tahun atau di atas 35 tahun

3 Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat

21

4 Penyakit manahun ibu hipertensi jantung yang

pembentukan darah

5 Faktor pekerjaan yang terlalu berat

b Factor kehamilan

1 Hamil dengan hidramnion

2 Hamil ganda

3 Perdarahan antepartum

4 Komplikasi hamil pre-eklamsia eklamsi

c Factor janin

1 Cacat bawaan

2 Infeksi dalam rahim

d Factor yang masih belum di ketahui

e Factor lingkungan dan tempat di antara tinggi radiasidan zat ndash

zat racun

Adapun penyebab yang lain adalah adanya riwayat pernah

melahirkan prematur sebelumnya berat badan ibu yang rendah

dan ibu hamil yang masih remaja (Atikah 20107)

6 Komplikasi pada BBLR

Adapun komplikasi pada BBLR jika bayi premature adalah

sebagai berikut

a Asfiksia

22

b Gangguan pernapasan yang sering menimbulkan penyakit

berat pada BBLR

c Hipotermia

d hipoglikemia

e Gangguan alat pencernaan dan Problema nutrisi

f Immature hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan

defistensi vitamin K

g Ginjal yang immature baik secara otomatis maupun fungsinya

h Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh

i Gangguan immunologic

( Wiknjosastro H 2008776 )

7 Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah ( Wiknjasostro H 2008

778 )

a Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi

Bayi prematur akan cepat mengalami kehilangan panas

badan dan menjadi hipotermi karena pusat pengaturan panas

badan belum berfungsi dengan baik metabolismenya rendah

dan permukaan badan relative luas Oleh karena itu bayi

prematur harus dirawat didalam incubator sehingga panas

badannya mendekati dalam rahim

Bila belum memiliki inkubator bayi premature dapat

dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol yang

23

berisi air panas atau menggunakan metode kanguru yaitu

perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru dalam kantung

Ibunya (Atika 201031)

Adapun pengaturan suhu inkubator disesuaikan dengan

berat badan sesuai dengan ketentuan dibawah ini

Tabel

Suhu Inkubator

Berat Badan Lahir 0-24 jam

(degC)

2-3 hari

(degC)

4-7 hari

(degC)

8 hari

(degC)

1500 gram 34-36 degC 33-35 degC 33-34 degC 32-33 degC

1501-2000 gram 33-34degC 33 degC 32-33 degC 32 degC

2001-2500 gram 33degC 32-33 degC 32 degC 32 degC

gt2500 garmgt 32-33degC 32 degC 31-32 degc 32 degC

Keterangan

Apabila suhu kamar 28-29 degC hendaknya diturunkan 1

degC setiap minggu dan apabila berat badan bayi sudah

mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat diluar incubator

dengan suhu 27degC (Aziz2009191)

b Pengaturan Dan Pengawasan Intake Nutrisi

24

ASI merupakan pilihan pertama jika bayi mampu mengisap

ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi yang tidak

cukup mengisap Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI

dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan

atau dengan memasang sonde ke lambung Pemberian minum

sedikit demi sedikit tetapi frekuensinya sering (Atika201033)

Table 01 Pedoman Pemberian Minum Bayi

Sumber Wiknjosastro H 2008 779

Umur 1 hari

Umur 2 hari

Umur 3 hari

Umur 4 hari

Umur 10 hari

Umur 14 hari

60 ml kg BB

80 ml kg BB

100 ml kg BB

120 ml kg BB

180 ml kg BB

200 ml kg BB

Bila bayi mengalami sianosis minum berikutnya ditunda

dan hari berikutnya jumlah tidak ditambah Bayi yang lebih kecil

dan yang mengalami distress diberi minum dengan teratur ke

lambung dengan pompa semprit atau dengan infuse larutan

asam amino glukosa elektrolit dan lemak namun tidak boleh

terlalu lama karena akan berbahaya

25

Pada bayi dengan berat diatas 1500 gram dapat di mulai

dengan 3 mlkg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan diberi

minum cairan lambung harus dikeluarkan pemberian minum

berikutnya dapat di tambah 1 ml-20 ml setiap kali minum

Berikutnya mungkin dapat di beri minum setiap 3 jam

Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka

jumlah susu yang akan di berikan harus dikurangi dengan jumlah

cairan yang akan dikeluarkan sebelumnya Kegagalan

pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan

yang lebih dari 10 yang disebabkan oleh pencemaran kuman

pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan

kebutuhan bayi

Menghitung jumlah minuman tiap kali pemberian dengan

memakai pedoman pengaturan minuman sebagai berikut

Untuk preterm (BBlt2500 gr) = 8 kalihari

BB perhari x kebutuhan dalam air =helliphelliphellipcc

Jumlah pemberian

c Pencegahan Infeksi

Memberi perlindungan pada bayi BBLR dari bahaya infeksi

dengan cara BBLR tidak boleh kontak dengan penderita infeksi

dalam bentuk apapun itu Digunakan masker dan baju khusus

dalam penanganan bayi perawatan luka tali pusat dan kulit

dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun

26

dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien

dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan

menghindari perawatan yang terlalu lama

Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya

tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih

kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah

201034)

Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan

kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system

imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi

IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup

rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada

trimester akhir pada trimester akhir

Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal

yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk

yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun

peningkatan resiko infeksi post natal

Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu

1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau

dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan

2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi

3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang

bayi

27

4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga

lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI

5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)

d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan

popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di

letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang

berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu

berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu

berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )

e Penimbangan Berat Badan

Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan

nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh

sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan

ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)

f Pemberian Oksigen

Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi

bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan

Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head

boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan

menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat

menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)

Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau

kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah

28

untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih

05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)

(Yuliasti 2010)

g Pengawasan Jalan Nafas

Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan

defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen

yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta

Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas

segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi

miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau

menjentik tumit

Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi

endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan

selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan

tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia

sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)

29

B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

1 Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang

EJ 2008121-126)

a Pengertian Manejemen Kebidanan

Menejemen kebidanan adakah metodebentuk

pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan

asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam

manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam

pemecahan masalah atau pengambilan keputusan

klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara

benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu

metode pendokumentasian

b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut

Varney terdiri dari 7 langkah

1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar

Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian

dengan mengumpulkan semua data dasar

yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan

klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang

pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu

pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya

30

melakukan pengukuran riwayat kesehatan

dan faktor perinatal apakah dia bblr atau

normal dilihat dari gestasi dan berat badannya

(Wafi nur2011)

2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap

diagnosis atau masalah berdasarkan

interpretasi yang benar atas data-data yang

telah dikumpulkanData dasar yang sudah

dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat

merumuskan diagnosis dan masalah yang

spesifik

3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial

Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah

potensial atau diagnosis potensial berdasarkan

diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi

Langkah ini membutuhkan antisipasi bila

memungkinkan dilakukan pencegahan

4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera

Kolaborasi

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh

bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau

ditangani bersama dengan anggota tim

31

kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi

klien

5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang

menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah

sebelumnya Langkah ini merupakan

kelanjutan manajemen terhadap diagnosa

atau masalah yang telah diidentifikasi atau

diantisipasi Pada langkah ini informasi data

dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi

Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya

meliputi apa yang sudah diidentifikasi

dari kondisi klien atau dari setiap masalah

yang berkaitan tetapi juga dari kerangka

pedoman antisipasi terhadap klien tersebut

seperti apa yang diperkirakan akan terjadi

berikutnya Dengan perkataan lain asuhan

terhadap klien tersebut sudah mencakup

setiap hal yang berkaitan dengan semua

aspek asuhan setiap rencana asuhan harus

disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh

bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan

32

efektif karena klien merupakan bagian dari

pelaksanaan rencana tersebut

6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan

Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh

secara efisien dan aman Perencanaan ini

bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-

bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan

lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-

kolaborasi dengan dokter untuk menangani

klien yang mengalami komplikasi maka

keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan

bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap

terlaksananya rencana asuhan yang

menyeluruh tersebut Manajemen yang

efesien akan menyangkut waktu dan biaya

serta meningkatkan mutu dan asuhan klien

7 Langkah VII Evaluasi

Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi

keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan

meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan

apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai

dengan kebutuhan sebagaimana telah

diidentifikasikan didalam masalah dan

33

diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap

efektif jika memang benar efektif

pelaksanaannya

2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )

a Pengertian Dokumentasi

Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)

Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara

tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil

pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada

pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap

semua asuhan yang telah diberikan

b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan

Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara

benar jelas singkat logis dalam suatu metode

pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu

1 Subjektif ( S )

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pengumpulan data klien melalui

anamnesis

34

2 Objektif (O)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pemeriksaan fisik klien hasil

laboratorium yang dirumuskan dalam

data fokus untuk mendukung asuhan

3 Assesment (A)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil analisis dan interpretasi data

subjektif dan objektif

4 Planning (P)

Menggambarkan pendokumentasian

dan tindakan serta evaluasi

perencanaan

35

36

37

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang

a Prenatal

1 GI P0 A0

2 HPHT tanggal 31 agustus 2012

3 HTP tanggal 7 juni 2013

4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari

5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan

TT 2x pada tanggal

a 13 januari 2013

b 10 februari 2013

6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200

dengan keluhan sakit perut tembus belakang

b Natal

1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43

cmlubang anus (+)

38

3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi

a Nutrisi Cairan

1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013

2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu

melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam

3 Produksi ASI masih kurang

4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam

inkubator

b Personal higyene

Bayi dalam keadaan bersih

c Pola tidur

Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar

d Pola eliminasi

1 BAK frekuensi 7 -8 x hari

2 BAB frekuensi 5- 6 x hari

3 Riwayat Kesehatan Ibu

a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol

b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil

c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria

4 Pemeriksaan umum

a Pemeriksaan umum

39

1 BBL PBL 1950 gram 43 cm

2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan

3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari

4 Apgar Score 79

b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital

1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )

2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )

3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)

c Pemeriksaan Fisik

1 Kepala

Pada kepala tidak ada caput suksedaneum

Tidak terdapat chepal hematoma

Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup

2 Mata

Simetris kiri dan kanan

Tidak ada perdarahan sub konjungtifa

Konjungtiva merah muda

Tidak ada tanda-tanda infeksi

3 Hidung

Hidung tampak bersih

pernapasan cuping hidung tidak ada

4 Mulut dan bibir

Refleks mengisap lemah

40

Refleks menelan lemah

Tidak ada labio palatum

Bibir merah muda

5 Telinga

Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan

Daun telinga normal dan lambat kembali

Ada lubang telinga

6 Leher

Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas

Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis

dan kelenjar tiroyd

7 Dada

Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan

pergerakan perut

Tidak ada fraktur klavikula

Frekuensi jantung normal

8 Ekstremitas atas

Kedua lengan bergerak dengan bebas

Jari-jari kedua tangan lengkap

Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus

9 Abdomen

Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada

Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat

41

10Genitalia

Testis sudah turun ke skrotum

anus (+)

11Ekstremitas bawah

Pergerakan baik

Jari kaki lengkap kiri dan kanan

Refleks Babynsky positif

12Punggung dan bokong

Tonjolan punggung baik

Lipatan kulit bokong bersih

Intergritas kulit tampak tipis dan longgar

Tidak adanya bercak mongol

13Kulit tampak bersih dan kemerahan

14Pemeriksaan pengukuran

a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )

b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )

c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)

d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)

5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi

a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji

b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan

mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan

dan dokter

42

c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta

mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan

bayinya terutama pemberian ASI

d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan

dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah

e Ibu tinggal serumah dengan orang tua

f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat

g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah

6 Data Tambahan

Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri

Salaf mata oxytetracyclin

LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR

a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012

b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013

Tanggal lahir 25 april 2013

BBL 1950 gram PBL 43 cm

43

Analisa dan Interpretasi Data

Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5

hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat

Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir

kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )

2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi

a Data Subjektif

1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis

kelamin laki-laki

2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit

b Data Objektif

1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan

sonde

2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm

c Analisa dan Interpretasi Data

Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah

karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot

pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit

sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat

( Wiknjosastro H 2008 H 785 )

44

LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi

Potensial terjadinya infeksi

1 Potensial terjadi hipotermi

a Data Subjektif -

b Data Objektif

BB 1950 gram suhu badan 365C

Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam

incubator

Kulit bayi tipis

Analisa dan Interpretasi Data

Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan

mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan

yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah

kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat

badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh

karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat

pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya

sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )

( wiknjosastro H 2008 H 786 )

45

2 Potensial terjadi infeksi

a Data Subjektif

Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

b Data objektif

Tali pusat belum puput dan masih basah

Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm

Suhu badan 36rsquo5C

Respirasi 42xmenit

c Analisa dan Interpretasi Data

Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada

minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita

infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga

bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput

lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup

bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN

KEBIDANAN

Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera

kolaborasi

46

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

Masalah potensial hipotermi dan infeksi

1 Tujuan

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi

b Berat badan bayi tidak turun

c Suhu dalam batas normal

d Reflex mengisap baik

e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi

2 kriteria

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan

pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam

b Berat badan bayi meningkat

c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)

d Reflex mengisap bayi baik

e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas

nyeri

f TTV dalam batas normal

1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c

2 Pernapasan 30 ndash 60xi

3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi

47

3 Rencana Tindakan

a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti

mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali

pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan

dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir

Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman

yang menyebabkan infeksi

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan dirawat dalam incubator

Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari

terjadinya hipotermi

b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin

Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama

sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor

mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan

diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung

c Timbang berat badan bayi setiap hari

Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan

kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan

kondisi bayi

d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan

frekuensi jantung

48

Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam

menentukan tindakan selanjutnya

e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah

Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu

badan bayi yang mengakibatkan evaporasi

f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang

Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat

mempengaruhi produksi dan kualitas ASI

LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita

2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan di rawat dalam incubator

4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya

5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram

6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit

7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang

49

LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0800

1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)

2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak

18 ml 2jam melalui sonde

3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm

4 Tanda ndash Tanda Vital

Suhu badan 365C

Pernapasan 50i

Frekuensi jantung 145xi

5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas

nyeri

6 Bayi terhindar dari ruam popok

7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan

50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013

No Rekam Medik 081838

Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita

Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1 Identitas

a Identitas bayi

Nama bayi Bayi ldquoJrdquo

Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita

Anak ke 1 ( pertama )

Umur 1 hari

Jenis kelamin laki-laki

b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )

Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo

Umur 35 tahun 34 tahun

Nikah 1x plusmn 1 tahun

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 4: BAB I Perbaikan

4

sebanyak 4216 orang Didapatkan 508 bayi yang mengalami bayi berat

lahir rendah dan 6 orang yang meninggal

Melihat masih tingginya angka kejadian bayi berat lahir rendah

tersebut dan dengan melihat dampak yang akan ditimbulkannya seperti

kecerdasan hambatan pertumbuhan serta respon imunitas yang rendah

sehingga penulis tertarik untuk melaksanakan studi kasus mengenai bayi

berat lahir rendah di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu Dan Anak Siti

Fatimah dengan penelitian yang berjudul ldquoManajemen Asuhan

Kebidanan Pada Bayi Ny ldquoJrdquo Dengan Bayi Berat Lahir Rendah Karena

Premature Di RSKDIA SITI FATIMAHrdquo

B Ruang Lingkup Penulisan

Adapun ruang lingkup dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah

Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Bayi Ny ldquoJrdquo Dengan Bayi Berat Lahir

Rendah Di RSKDIA Siti Fatimah Tanggal 25 sd 27 april 2013

C Tujuan Penulisan

1 Tujuan Umum

Diperolehnya informasi sekaligus pelayanan nyata tentang

proses Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Bayi Ny ldquoJrdquo Dengan

Bayi Berat Lahir Rendah Di RSKDIA Siti Fatimah tanggal 25 sd

27 april 2013

5

2 Tujuan Khusus

a Melaksanakan Pengkajian dan Analisa Data Dasar pada bayi

Ny ldquoJrdquo dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti

Fatimah tanggal 25 sd 27 april 2013

b Merumuskan DiagnosaMasalah Aktual pada Bayi Ny ldquoJrdquo

dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah

tanggal 25 sd 27 april 2013

c Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial pada bayi Ny ldquoJrdquo

dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah

tanggal 25 sd 27 april 2013

d Mengidentifikasi Tindakan Segera dan Kolaborasi pada bayi

Ny ldquoJrdquo dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti

Fatimah tanggal 25 sd 27 april 2013

e Merencanakan Asuhan Kebidanan pada Bayi Ny ldquoJrdquo dengan

Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah tanggal

25 sd 27 april 2013

f Melaksanakan Tindakan Asuhan Kebidanan pada bayi Ny ldquoJrdquo

dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah

tanggal 25 sd 27 april 2013

g Mengevaluasi Asuhan Kebidanan yang telah diberikan pada

bayi Ny ldquoJrdquo dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti

Fatimah tanggal 25 sd 27 april 2013

6

h Mendokumentasikan semua temuan Asuhan Kebidanan

yang telah dilaksanakan pada bayi Ny ldquoJrdquo dengan Bayi Berat

Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah tanggal 25 sd 27 april

2013

D Manfaat Penulisan

1 Manfaat Praktis

Dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta

tambahan pengalaman yang sangat berharga dalam penerapan

asuhan kebidanan dengan Bayi Berat Lahir Rendah

2 Manfaat Ilmiah

Merupakan kontribusi pemikiran bagi penulis dalam proses

penerapan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh khususnya

tentang Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

3 Manfaat Institusi

Sebagai masukan bagi institusi pendidikan dalam penerapan

proses asuhan kebidanan pada kasus bayi berat lahir rendah

4 Manfaat Bagi Penulis

Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan ujian akhir

jenjang pendidikan dan penerapan ilmu yang telah didapatkan

pada akademi kebidanan Nusantara Jaya Makassar

7

E Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini

adalah

1 Studi Kepustakaan Yaitu dengan membaca buku situs dan

makalah-makalah yang berkaitan dengan masalah yang dibahas

sebagai dasar teoritis yang digunakan dalam menyusun karya

tulis ini

2 Studi Kasus

Melaksanakan studi kasus dengan menggunakan

pendekatan proses manajemen asuhan kebidanan yang meliputi

7 Langkah Varney yaitu Identifikasi dan analisa data dasar

identifikasi diagnosamasalah aktual antisipasi diagnosa

masalah potensial melaksanakan tindakan segera dan

kolaborasi merencanakan asuhan kebidanan melaksanakan

asuhan kebidanan dan evaluasiPengumpulan data dilakukan

dengan cara

a Anamnesa wawancara

Penulis melakukan tanya jawab dengan klien dan

keluarganya guna mendapatkan data yang diperlukan untuk

memberikan asuhan kebidanan pada klien tersebut

8

b Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Fisik dilakukan secara sistematis mulai dari

kepala sampai ke kaki (head to toe) meliputi inspeksi

palpasi auskultasi dan perkusi

3 Studi Dokumentasi

Studi ini dilakukan dengan mempelajari status kesehatan

klien yang bersumber dari catatan dokter bidan perawat dan

petugas lab

4 Diskusi

Mengadakan konsultasi dengan dokter atau bidan yang

menangani langsung klien tersebut serta berdiskusi dengan

dosen pembimbing Karya Tulis Ilmiah mengenai klien

F Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dalam karya ilmiah ini adalah

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

B Ruang Lingkup Penulisan

C Tujuan Penulisan

1 Tujuan Umum

2 Tujuan Khusus

9

D Manfaat Penulisan

E Metodologi Penulisan

F Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Umum Tentang Bayi Berat Lahir Rendah

1 Pengertian BBLR

2 Karakteristik BBLR

a Karakteristik Bayi Prematur

b Karakteristik Bayi Dismatur

3 Diagnosis BBLR

4 Cara menilai BBLR

5 Faktor- factor yang mempengaruhi BBLR

6 Komplikasi BBLR

7 Perawatan BBLR

a Mempertahankan suhu tubuh bayi

b Pengaturan dan pengawasan intake nutrisi

c Pencegahan infeksi

d Penimbangan berat badan

e Pemberian oksigen

f Pengawasan jalan nafas

10

B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan

Kebidanan

1 Manajemen Asuhan Kebidanan

a Pengertian

b Proses Manajemen Kebidanan

2 Pendokumentasian Asuhan Kebidanan (SOAP)

a Pengertian

b Proses Manajemen SOAP

c Keterkaitan Manajemen Kebidanan Dan SOAP

BAB III STUDI KASUS

A Identifikasi data dasar

B Merumuskan diagnosamasalah aktual

C Merumuskan diagnosa masalah potensial

D Mengidentifikasi tindakan segera dan kolaborasi

E Rencana asuhan kebidanan

F Pelaksanaan tindakan asuhan kebidanan

G Evaluasi asuhan kebidanan

H Pendokumentasian hasil asuhan soap

11

BAB IV PEMBAHASAN

Pada bagian ini membahas tentang kesenjangan antara teori

dengan fakta yang ada dibahas secara sistematis mulai dari

langkah 1 sampai langkah 7

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

B Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

12

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Umum Tentang Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

Berikut ini akan dikemukakan konsep dasar medis tentang Bayi

Berat Lahir Rendah (BBLR) sebagai berikut

1 Pengertian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

a Bayi Berat Lahir Rendah adalah bayi dengan Berat Badan Lahir

kurang dari 2500 gram tanpa memandang umur kehamilan

( arief 2009 1 )

b Bayi berat lahir rendah adalah bayi baru lahir dengan berat

badan lahir kurang dari 2500 gram (Wahyuni Sari 201126)

c Istilah prematuritas telah di ganti dengan Bayi Berat Lahir

Rendah ( BBLR ) karena terdapat dua bentuk kelahiran bayi

dengan berat badan kurang dari 2500 gram atau karena umur

kehamilan kurang dari 37 minggu Bayi Berat Lahir Rendah dari

semestinya sekalipun umur cukup atau karena kombinasi

keadaannya( Proverawati Atika 2010 1)

Berdasarkan pengertian di atas maka bayi dengan Bayi Berat Lahir

Rendah ( BBLR ) dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu

a Prematuritas Murni yaitu

1 usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai

berat badan sesuai berat badan untuk masa gestasi itu

13

atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai dengan

masa kehamilam (NKB-SMK) (Sari201127)

2 Persalinan yang berlangsung pada umur kehamilan 20-

37 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir

(Sarwono 2010 668)

3 Persalinan pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu

atau berat badan lahir antara 500- 2499 gram (Asuhan

Kebidanan IV2010222)

b Dismaturus

Adalah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari berat

badan seharusnya untuk masa kehamilan Dismatur ini dapat

juga disebut neonatus kurang bulan ndash kecil untuk masa

kehamilan ( NKB ndash KMK ) ( Proverawati Atikah 2010 4)

2 Karakteristik BBLR

a Karakteristik Bayi Prematur

Tanda-tanda bayi kurang bulan adalah

1 Kulit tipis dan mengkilap

2 Tulang rawan telinga sangat lunak karena belum

terbentuk dengan sempurna

3 Lanugo (rambut haluslembut) masih banyak ditemukan

terutama pada punggung

4 Jaringan payudara belum terlihat putting masih berupa

titik karena jaringan kelenjar mammae masih kurang

14

akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak yang masih

kurang

5 Pada perempuan labia mayora belum menutupi labia

minora

6 Pada bayi laki-laki skrotum belum banyak lipatan testis

kadang belum turun

7 Kadang disertai dengan pernapasan yang tidak teratur

8 Aktivitas dan tangisan lemah

9 Refleks mengisap dan menelan tidak efektif atau lemah

(Atika20102)

Selain tanda yang disebutkan diatas ditambahkan pula

tanda-tanda yang lain menurut (Ika20108) yaitu

1 Umur kehamilan kurang dari 37 minggu

2 Berat badan kurang dari 2500 gram

3 Kuku panjangnya belum melewati ujung jari

4 Lingkar kepala kurang dari 33 cm

5 Panjang badan kurang dari 46 cm

6 Lingkar dada kurang dari 30 cm

7 Pada bayi perempuan klitoris menonjol labia minora

belum tertutup oleh labia mayora

8 Fungsi sarafnya belum atau kurang matang

mengakibatkan refleks hisap menelan dan batuk masih

lemah

15

Karakteristik yang lain menurut weni (200923) adalah

1 Masa gestasi kurang dari 37 minggu

2 Kulit tampak transparan

3 Kepala lebih besar dari badan

4 Ubun-ubun dan sutura lebar

5 Rambut tipis dan halus

b Karakteristik Bayi Dismatur

Tanda-tanda bayi kecil untuk masa kehamilan (KMK)

1 Umur bayi dapat cukup kurang atau lebih bulan tetapi

beratnya kurang dari 2500 gram

2 Gerakannya cukup aktif dan tangis cukup kuat

3 Kulit keriput lemak dibawah kulit tipis

4 Bayi perempuan cukup bulan labia mayora menutupi

labia minora

5 Bayi laki-laki testis mungkin telah turun

6 Mengisap cukup kuat (Atikah20103)

Ciri lain bayi dismatur menurut weni (200925) adalah tali

pusat berwarna kuning kehijauan

3 Diagnosis BBLR

Dalam mendiagnosis bayi dengan BBLR maka hal-hal yang

harus diperhatikan adalah

a Perhitungan HPHT (hari pertama haid terakhir)

16

b Penilaian secara klinis BB PBLD dan LK (Atikah

20104)

Menegakkan diagnosis BBLR adalah dengan menimbang

berat lahir bayi dalam jangka waktu 1 jam setelah lahir dapat

diketahui dengan dilakukan anamnesis pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan penunjang sebagai berikut

a Anamnesis

Riwayat yang perlu ditanyakan pada Ibu dalam anamnesis

untuk menegakkan mencari etiologi dan faktor-faktor yang

yang berpengaruh terjadinya BBLR yaitu umur Ibu riwayat

HPHT riwayat persalinan sebelumnya jarak kelahiran

sebelumnya kenaikan berat badan selama hamil aktivitas

penyakit yang diderita selama hamil obat-obatan yang

diminum selama hamil

b Pemeriksaan Fisik

Yang dapat dijumpai pada pemeriksaan fisik pada bayi BBLR

adalah

1 Berat badan

2 Tanda-tanda prematuritas (pada bayi kurang bulan)

3 Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (pada bayi kecil

untuk masa kehamilan)

17

c Pemeriksaan penunjang

1 Pemeriksaan skor ballard

2 Tes kocok (shake test) dianjurkan untuk bayi kurang

bulan

3 Darah rutin dan glukosa darah

4 Foto dada ataupun babygram

(Ika201053)

4 Cara Menilai BBLR ( WiknjosastroH 2008 )

Adapun cara menilai neorumuskular yaitu

a Posture dinilai bila bayi posisi terlentang dan tenang

b Square window tangan bayi di fleksikan antara ibu jari dan

telunjuk pemeriksaan di ukur sudut antara hypothenareminence

dengan foream

c Arm recoil lakukan fleksi dengan lengan bawah selama 5 detik

kemudian lengan tersebut diekstensikan dan dilepas Nilailah

derajat kembalinya ke posisi fleksi

d Pobliteal angel bayi tidur terlentang paha di pegang

sedemikian rupa sehingga terdapat posisi lutut ndash dada

( kneechest position ) setelah itu di lakukan ekstensi tungkai

bawah ukurlah sudut di bawah lutut tersebut

e Carf sign posisi terlentang peganglah salah satu lengan bayi

dan usahakan tangan tersebut mencapai leher posterior dari

18

bahu sisi lainnya angkat dan geserlah siku bayi di atas dadanya

dan lihat sampai di mana siku tersebut dapat di geser Makin

mudah bayi menggeser sikunya melewati garis tengah ke sisi

lain

f Hell to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke telinga dari

sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak mencapai telinga

dan ektensi lutut

Adapun penilaian dengan menggunakan sistem Ballard

Ballard menilai maturitas neonatus berdasarkan 7 tanda

kematangan fisik dan 6 tanda kematangan neuromuskuler Penilaian

dilakukan dengan cara

1 Menilai 7 tanda kematangan fisik

2 Menilai 6 tanda kematangan neurologic

3 Hasil penilaian aspek kematangan fisik dan neurologic dijumlah

4 Jumlah nilai kedua aspek kematangan tersebut dicocokkan

dengan tabel patokan tingkat kematangan menurut Ballard

(Pantiawati Ika2010hal20)

19

Tabel 1 Ciri Kematangan Fisik Pada Bayi Menurut Ballard

0 1 2 3 4 5

Kulit Merah transparan

Merah muda licin halus tampak vena

Permukaan mengelupas dengantanpa ruam sedikit vena

Daerah pucat retak-retak vena jarang

Seperti kertas kulit retak lebih dalam tidak ada vena

Seperti kulit retak-retak mengerut

Lanugo Tidak ada Banyak Menipis Menghilang

Umumnya tidak ada

Lipatan plantar

Tidak ada Tanda merah sangat sedikit

Hanya lipatan anterior yang melintang

Lipatan 23 anterior

Lipatan di seluruh telapak

Payudara

Hampir tidak ada

Areola datar tidak ada tonjolan

Areola seperti titik tonjolan 1-2 mm

Areola lebih jelas tonjolan 3-4 mm

Areola penuh tonjolan 5-10 mm

Daun telinga

Datar tetap terlipat

Sedikit melengkung lunak lambat membalik

Bentuknya lebih baik lunak mudah membalik

Bentuknya sempurna membalik seketika

Tulang rawan tebal telinga kaku

Kelamin laki-laki

Skrotum kosong tidak ada ruga

Testis turun sedikit ruga

Testis ke bawah ruganya

Testis bergantung ruganya

20

bagus dalam

Kelamin perempuan

Klitoris dan labia minora menonjol

Labia mayora dan minora sama-sama menonjol

Labia mayora besar labia minora kecil

Klitoris dan labia minora ditutupi labia mayora

(Sumber Pantiawati Ika 2010 hal 21)

Berdasarkan berat badannya bayi baru lahir dengan Berat

Lahir Rendah di kelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

a Bayi Berat Lahir Rendah ( Low Birth Weight Infant ) ialah bayi

dengan Berat badan Lahir 1500- kurang dari 2500 gram

b Bayi berat lahir sangat rendah ( Very Low Birthweight infant )

ialah bayi dengan berat badan lahir 1000-1500 gram

c Bayi berat lahir ekstrim rendah ( Extremely Very Low

birthweight infant ) ialah bayi lahir hidup dengan berat badan

lahir kurang dari 1000 gram(Muslihatun Nur Wali2010 hal 2)

5 Factor ndash factor yang mempengaruhi BBLR ( proverawati

Atikah 20105 ndash 6 )

Factor yang dapat menyebabkan terjadinya BBLR yaitu

a Faktor Ibu

1 Gizi saat hamil yang kurang

2 Umur kurang dari 20 tahun atau di atas 35 tahun

3 Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat

21

4 Penyakit manahun ibu hipertensi jantung yang

pembentukan darah

5 Faktor pekerjaan yang terlalu berat

b Factor kehamilan

1 Hamil dengan hidramnion

2 Hamil ganda

3 Perdarahan antepartum

4 Komplikasi hamil pre-eklamsia eklamsi

c Factor janin

1 Cacat bawaan

2 Infeksi dalam rahim

d Factor yang masih belum di ketahui

e Factor lingkungan dan tempat di antara tinggi radiasidan zat ndash

zat racun

Adapun penyebab yang lain adalah adanya riwayat pernah

melahirkan prematur sebelumnya berat badan ibu yang rendah

dan ibu hamil yang masih remaja (Atikah 20107)

6 Komplikasi pada BBLR

Adapun komplikasi pada BBLR jika bayi premature adalah

sebagai berikut

a Asfiksia

22

b Gangguan pernapasan yang sering menimbulkan penyakit

berat pada BBLR

c Hipotermia

d hipoglikemia

e Gangguan alat pencernaan dan Problema nutrisi

f Immature hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan

defistensi vitamin K

g Ginjal yang immature baik secara otomatis maupun fungsinya

h Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh

i Gangguan immunologic

( Wiknjosastro H 2008776 )

7 Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah ( Wiknjasostro H 2008

778 )

a Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi

Bayi prematur akan cepat mengalami kehilangan panas

badan dan menjadi hipotermi karena pusat pengaturan panas

badan belum berfungsi dengan baik metabolismenya rendah

dan permukaan badan relative luas Oleh karena itu bayi

prematur harus dirawat didalam incubator sehingga panas

badannya mendekati dalam rahim

Bila belum memiliki inkubator bayi premature dapat

dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol yang

23

berisi air panas atau menggunakan metode kanguru yaitu

perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru dalam kantung

Ibunya (Atika 201031)

Adapun pengaturan suhu inkubator disesuaikan dengan

berat badan sesuai dengan ketentuan dibawah ini

Tabel

Suhu Inkubator

Berat Badan Lahir 0-24 jam

(degC)

2-3 hari

(degC)

4-7 hari

(degC)

8 hari

(degC)

1500 gram 34-36 degC 33-35 degC 33-34 degC 32-33 degC

1501-2000 gram 33-34degC 33 degC 32-33 degC 32 degC

2001-2500 gram 33degC 32-33 degC 32 degC 32 degC

gt2500 garmgt 32-33degC 32 degC 31-32 degc 32 degC

Keterangan

Apabila suhu kamar 28-29 degC hendaknya diturunkan 1

degC setiap minggu dan apabila berat badan bayi sudah

mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat diluar incubator

dengan suhu 27degC (Aziz2009191)

b Pengaturan Dan Pengawasan Intake Nutrisi

24

ASI merupakan pilihan pertama jika bayi mampu mengisap

ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi yang tidak

cukup mengisap Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI

dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan

atau dengan memasang sonde ke lambung Pemberian minum

sedikit demi sedikit tetapi frekuensinya sering (Atika201033)

Table 01 Pedoman Pemberian Minum Bayi

Sumber Wiknjosastro H 2008 779

Umur 1 hari

Umur 2 hari

Umur 3 hari

Umur 4 hari

Umur 10 hari

Umur 14 hari

60 ml kg BB

80 ml kg BB

100 ml kg BB

120 ml kg BB

180 ml kg BB

200 ml kg BB

Bila bayi mengalami sianosis minum berikutnya ditunda

dan hari berikutnya jumlah tidak ditambah Bayi yang lebih kecil

dan yang mengalami distress diberi minum dengan teratur ke

lambung dengan pompa semprit atau dengan infuse larutan

asam amino glukosa elektrolit dan lemak namun tidak boleh

terlalu lama karena akan berbahaya

25

Pada bayi dengan berat diatas 1500 gram dapat di mulai

dengan 3 mlkg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan diberi

minum cairan lambung harus dikeluarkan pemberian minum

berikutnya dapat di tambah 1 ml-20 ml setiap kali minum

Berikutnya mungkin dapat di beri minum setiap 3 jam

Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka

jumlah susu yang akan di berikan harus dikurangi dengan jumlah

cairan yang akan dikeluarkan sebelumnya Kegagalan

pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan

yang lebih dari 10 yang disebabkan oleh pencemaran kuman

pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan

kebutuhan bayi

Menghitung jumlah minuman tiap kali pemberian dengan

memakai pedoman pengaturan minuman sebagai berikut

Untuk preterm (BBlt2500 gr) = 8 kalihari

BB perhari x kebutuhan dalam air =helliphelliphellipcc

Jumlah pemberian

c Pencegahan Infeksi

Memberi perlindungan pada bayi BBLR dari bahaya infeksi

dengan cara BBLR tidak boleh kontak dengan penderita infeksi

dalam bentuk apapun itu Digunakan masker dan baju khusus

dalam penanganan bayi perawatan luka tali pusat dan kulit

dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun

26

dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien

dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan

menghindari perawatan yang terlalu lama

Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya

tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih

kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah

201034)

Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan

kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system

imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi

IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup

rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada

trimester akhir pada trimester akhir

Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal

yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk

yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun

peningkatan resiko infeksi post natal

Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu

1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau

dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan

2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi

3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang

bayi

27

4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga

lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI

5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)

d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan

popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di

letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang

berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu

berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu

berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )

e Penimbangan Berat Badan

Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan

nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh

sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan

ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)

f Pemberian Oksigen

Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi

bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan

Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head

boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan

menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat

menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)

Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau

kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah

28

untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih

05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)

(Yuliasti 2010)

g Pengawasan Jalan Nafas

Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan

defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen

yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta

Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas

segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi

miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau

menjentik tumit

Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi

endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan

selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan

tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia

sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)

29

B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

1 Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang

EJ 2008121-126)

a Pengertian Manejemen Kebidanan

Menejemen kebidanan adakah metodebentuk

pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan

asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam

manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam

pemecahan masalah atau pengambilan keputusan

klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara

benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu

metode pendokumentasian

b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut

Varney terdiri dari 7 langkah

1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar

Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian

dengan mengumpulkan semua data dasar

yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan

klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang

pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu

pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya

30

melakukan pengukuran riwayat kesehatan

dan faktor perinatal apakah dia bblr atau

normal dilihat dari gestasi dan berat badannya

(Wafi nur2011)

2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap

diagnosis atau masalah berdasarkan

interpretasi yang benar atas data-data yang

telah dikumpulkanData dasar yang sudah

dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat

merumuskan diagnosis dan masalah yang

spesifik

3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial

Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah

potensial atau diagnosis potensial berdasarkan

diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi

Langkah ini membutuhkan antisipasi bila

memungkinkan dilakukan pencegahan

4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera

Kolaborasi

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh

bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau

ditangani bersama dengan anggota tim

31

kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi

klien

5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang

menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah

sebelumnya Langkah ini merupakan

kelanjutan manajemen terhadap diagnosa

atau masalah yang telah diidentifikasi atau

diantisipasi Pada langkah ini informasi data

dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi

Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya

meliputi apa yang sudah diidentifikasi

dari kondisi klien atau dari setiap masalah

yang berkaitan tetapi juga dari kerangka

pedoman antisipasi terhadap klien tersebut

seperti apa yang diperkirakan akan terjadi

berikutnya Dengan perkataan lain asuhan

terhadap klien tersebut sudah mencakup

setiap hal yang berkaitan dengan semua

aspek asuhan setiap rencana asuhan harus

disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh

bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan

32

efektif karena klien merupakan bagian dari

pelaksanaan rencana tersebut

6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan

Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh

secara efisien dan aman Perencanaan ini

bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-

bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan

lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-

kolaborasi dengan dokter untuk menangani

klien yang mengalami komplikasi maka

keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan

bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap

terlaksananya rencana asuhan yang

menyeluruh tersebut Manajemen yang

efesien akan menyangkut waktu dan biaya

serta meningkatkan mutu dan asuhan klien

7 Langkah VII Evaluasi

Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi

keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan

meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan

apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai

dengan kebutuhan sebagaimana telah

diidentifikasikan didalam masalah dan

33

diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap

efektif jika memang benar efektif

pelaksanaannya

2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )

a Pengertian Dokumentasi

Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)

Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara

tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil

pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada

pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap

semua asuhan yang telah diberikan

b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan

Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara

benar jelas singkat logis dalam suatu metode

pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu

1 Subjektif ( S )

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pengumpulan data klien melalui

anamnesis

34

2 Objektif (O)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pemeriksaan fisik klien hasil

laboratorium yang dirumuskan dalam

data fokus untuk mendukung asuhan

3 Assesment (A)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil analisis dan interpretasi data

subjektif dan objektif

4 Planning (P)

Menggambarkan pendokumentasian

dan tindakan serta evaluasi

perencanaan

35

36

37

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang

a Prenatal

1 GI P0 A0

2 HPHT tanggal 31 agustus 2012

3 HTP tanggal 7 juni 2013

4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari

5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan

TT 2x pada tanggal

a 13 januari 2013

b 10 februari 2013

6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200

dengan keluhan sakit perut tembus belakang

b Natal

1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43

cmlubang anus (+)

38

3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi

a Nutrisi Cairan

1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013

2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu

melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam

3 Produksi ASI masih kurang

4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam

inkubator

b Personal higyene

Bayi dalam keadaan bersih

c Pola tidur

Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar

d Pola eliminasi

1 BAK frekuensi 7 -8 x hari

2 BAB frekuensi 5- 6 x hari

3 Riwayat Kesehatan Ibu

a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol

b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil

c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria

4 Pemeriksaan umum

a Pemeriksaan umum

39

1 BBL PBL 1950 gram 43 cm

2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan

3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari

4 Apgar Score 79

b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital

1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )

2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )

3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)

c Pemeriksaan Fisik

1 Kepala

Pada kepala tidak ada caput suksedaneum

Tidak terdapat chepal hematoma

Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup

2 Mata

Simetris kiri dan kanan

Tidak ada perdarahan sub konjungtifa

Konjungtiva merah muda

Tidak ada tanda-tanda infeksi

3 Hidung

Hidung tampak bersih

pernapasan cuping hidung tidak ada

4 Mulut dan bibir

Refleks mengisap lemah

40

Refleks menelan lemah

Tidak ada labio palatum

Bibir merah muda

5 Telinga

Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan

Daun telinga normal dan lambat kembali

Ada lubang telinga

6 Leher

Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas

Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis

dan kelenjar tiroyd

7 Dada

Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan

pergerakan perut

Tidak ada fraktur klavikula

Frekuensi jantung normal

8 Ekstremitas atas

Kedua lengan bergerak dengan bebas

Jari-jari kedua tangan lengkap

Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus

9 Abdomen

Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada

Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat

41

10Genitalia

Testis sudah turun ke skrotum

anus (+)

11Ekstremitas bawah

Pergerakan baik

Jari kaki lengkap kiri dan kanan

Refleks Babynsky positif

12Punggung dan bokong

Tonjolan punggung baik

Lipatan kulit bokong bersih

Intergritas kulit tampak tipis dan longgar

Tidak adanya bercak mongol

13Kulit tampak bersih dan kemerahan

14Pemeriksaan pengukuran

a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )

b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )

c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)

d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)

5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi

a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji

b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan

mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan

dan dokter

42

c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta

mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan

bayinya terutama pemberian ASI

d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan

dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah

e Ibu tinggal serumah dengan orang tua

f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat

g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah

6 Data Tambahan

Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri

Salaf mata oxytetracyclin

LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR

a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012

b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013

Tanggal lahir 25 april 2013

BBL 1950 gram PBL 43 cm

43

Analisa dan Interpretasi Data

Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5

hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat

Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir

kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )

2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi

a Data Subjektif

1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis

kelamin laki-laki

2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit

b Data Objektif

1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan

sonde

2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm

c Analisa dan Interpretasi Data

Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah

karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot

pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit

sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat

( Wiknjosastro H 2008 H 785 )

44

LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi

Potensial terjadinya infeksi

1 Potensial terjadi hipotermi

a Data Subjektif -

b Data Objektif

BB 1950 gram suhu badan 365C

Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam

incubator

Kulit bayi tipis

Analisa dan Interpretasi Data

Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan

mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan

yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah

kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat

badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh

karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat

pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya

sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )

( wiknjosastro H 2008 H 786 )

45

2 Potensial terjadi infeksi

a Data Subjektif

Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

b Data objektif

Tali pusat belum puput dan masih basah

Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm

Suhu badan 36rsquo5C

Respirasi 42xmenit

c Analisa dan Interpretasi Data

Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada

minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita

infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga

bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput

lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup

bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN

KEBIDANAN

Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera

kolaborasi

46

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

Masalah potensial hipotermi dan infeksi

1 Tujuan

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi

b Berat badan bayi tidak turun

c Suhu dalam batas normal

d Reflex mengisap baik

e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi

2 kriteria

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan

pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam

b Berat badan bayi meningkat

c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)

d Reflex mengisap bayi baik

e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas

nyeri

f TTV dalam batas normal

1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c

2 Pernapasan 30 ndash 60xi

3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi

47

3 Rencana Tindakan

a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti

mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali

pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan

dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir

Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman

yang menyebabkan infeksi

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan dirawat dalam incubator

Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari

terjadinya hipotermi

b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin

Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama

sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor

mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan

diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung

c Timbang berat badan bayi setiap hari

Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan

kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan

kondisi bayi

d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan

frekuensi jantung

48

Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam

menentukan tindakan selanjutnya

e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah

Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu

badan bayi yang mengakibatkan evaporasi

f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang

Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat

mempengaruhi produksi dan kualitas ASI

LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita

2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan di rawat dalam incubator

4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya

5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram

6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit

7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang

49

LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0800

1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)

2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak

18 ml 2jam melalui sonde

3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm

4 Tanda ndash Tanda Vital

Suhu badan 365C

Pernapasan 50i

Frekuensi jantung 145xi

5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas

nyeri

6 Bayi terhindar dari ruam popok

7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan

50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013

No Rekam Medik 081838

Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita

Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1 Identitas

a Identitas bayi

Nama bayi Bayi ldquoJrdquo

Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita

Anak ke 1 ( pertama )

Umur 1 hari

Jenis kelamin laki-laki

b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )

Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo

Umur 35 tahun 34 tahun

Nikah 1x plusmn 1 tahun

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 5: BAB I Perbaikan

5

2 Tujuan Khusus

a Melaksanakan Pengkajian dan Analisa Data Dasar pada bayi

Ny ldquoJrdquo dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti

Fatimah tanggal 25 sd 27 april 2013

b Merumuskan DiagnosaMasalah Aktual pada Bayi Ny ldquoJrdquo

dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah

tanggal 25 sd 27 april 2013

c Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial pada bayi Ny ldquoJrdquo

dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah

tanggal 25 sd 27 april 2013

d Mengidentifikasi Tindakan Segera dan Kolaborasi pada bayi

Ny ldquoJrdquo dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti

Fatimah tanggal 25 sd 27 april 2013

e Merencanakan Asuhan Kebidanan pada Bayi Ny ldquoJrdquo dengan

Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah tanggal

25 sd 27 april 2013

f Melaksanakan Tindakan Asuhan Kebidanan pada bayi Ny ldquoJrdquo

dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah

tanggal 25 sd 27 april 2013

g Mengevaluasi Asuhan Kebidanan yang telah diberikan pada

bayi Ny ldquoJrdquo dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti

Fatimah tanggal 25 sd 27 april 2013

6

h Mendokumentasikan semua temuan Asuhan Kebidanan

yang telah dilaksanakan pada bayi Ny ldquoJrdquo dengan Bayi Berat

Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah tanggal 25 sd 27 april

2013

D Manfaat Penulisan

1 Manfaat Praktis

Dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta

tambahan pengalaman yang sangat berharga dalam penerapan

asuhan kebidanan dengan Bayi Berat Lahir Rendah

2 Manfaat Ilmiah

Merupakan kontribusi pemikiran bagi penulis dalam proses

penerapan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh khususnya

tentang Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

3 Manfaat Institusi

Sebagai masukan bagi institusi pendidikan dalam penerapan

proses asuhan kebidanan pada kasus bayi berat lahir rendah

4 Manfaat Bagi Penulis

Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan ujian akhir

jenjang pendidikan dan penerapan ilmu yang telah didapatkan

pada akademi kebidanan Nusantara Jaya Makassar

7

E Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini

adalah

1 Studi Kepustakaan Yaitu dengan membaca buku situs dan

makalah-makalah yang berkaitan dengan masalah yang dibahas

sebagai dasar teoritis yang digunakan dalam menyusun karya

tulis ini

2 Studi Kasus

Melaksanakan studi kasus dengan menggunakan

pendekatan proses manajemen asuhan kebidanan yang meliputi

7 Langkah Varney yaitu Identifikasi dan analisa data dasar

identifikasi diagnosamasalah aktual antisipasi diagnosa

masalah potensial melaksanakan tindakan segera dan

kolaborasi merencanakan asuhan kebidanan melaksanakan

asuhan kebidanan dan evaluasiPengumpulan data dilakukan

dengan cara

a Anamnesa wawancara

Penulis melakukan tanya jawab dengan klien dan

keluarganya guna mendapatkan data yang diperlukan untuk

memberikan asuhan kebidanan pada klien tersebut

8

b Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Fisik dilakukan secara sistematis mulai dari

kepala sampai ke kaki (head to toe) meliputi inspeksi

palpasi auskultasi dan perkusi

3 Studi Dokumentasi

Studi ini dilakukan dengan mempelajari status kesehatan

klien yang bersumber dari catatan dokter bidan perawat dan

petugas lab

4 Diskusi

Mengadakan konsultasi dengan dokter atau bidan yang

menangani langsung klien tersebut serta berdiskusi dengan

dosen pembimbing Karya Tulis Ilmiah mengenai klien

F Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dalam karya ilmiah ini adalah

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

B Ruang Lingkup Penulisan

C Tujuan Penulisan

1 Tujuan Umum

2 Tujuan Khusus

9

D Manfaat Penulisan

E Metodologi Penulisan

F Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Umum Tentang Bayi Berat Lahir Rendah

1 Pengertian BBLR

2 Karakteristik BBLR

a Karakteristik Bayi Prematur

b Karakteristik Bayi Dismatur

3 Diagnosis BBLR

4 Cara menilai BBLR

5 Faktor- factor yang mempengaruhi BBLR

6 Komplikasi BBLR

7 Perawatan BBLR

a Mempertahankan suhu tubuh bayi

b Pengaturan dan pengawasan intake nutrisi

c Pencegahan infeksi

d Penimbangan berat badan

e Pemberian oksigen

f Pengawasan jalan nafas

10

B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan

Kebidanan

1 Manajemen Asuhan Kebidanan

a Pengertian

b Proses Manajemen Kebidanan

2 Pendokumentasian Asuhan Kebidanan (SOAP)

a Pengertian

b Proses Manajemen SOAP

c Keterkaitan Manajemen Kebidanan Dan SOAP

BAB III STUDI KASUS

A Identifikasi data dasar

B Merumuskan diagnosamasalah aktual

C Merumuskan diagnosa masalah potensial

D Mengidentifikasi tindakan segera dan kolaborasi

E Rencana asuhan kebidanan

F Pelaksanaan tindakan asuhan kebidanan

G Evaluasi asuhan kebidanan

H Pendokumentasian hasil asuhan soap

11

BAB IV PEMBAHASAN

Pada bagian ini membahas tentang kesenjangan antara teori

dengan fakta yang ada dibahas secara sistematis mulai dari

langkah 1 sampai langkah 7

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

B Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

12

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Umum Tentang Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

Berikut ini akan dikemukakan konsep dasar medis tentang Bayi

Berat Lahir Rendah (BBLR) sebagai berikut

1 Pengertian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

a Bayi Berat Lahir Rendah adalah bayi dengan Berat Badan Lahir

kurang dari 2500 gram tanpa memandang umur kehamilan

( arief 2009 1 )

b Bayi berat lahir rendah adalah bayi baru lahir dengan berat

badan lahir kurang dari 2500 gram (Wahyuni Sari 201126)

c Istilah prematuritas telah di ganti dengan Bayi Berat Lahir

Rendah ( BBLR ) karena terdapat dua bentuk kelahiran bayi

dengan berat badan kurang dari 2500 gram atau karena umur

kehamilan kurang dari 37 minggu Bayi Berat Lahir Rendah dari

semestinya sekalipun umur cukup atau karena kombinasi

keadaannya( Proverawati Atika 2010 1)

Berdasarkan pengertian di atas maka bayi dengan Bayi Berat Lahir

Rendah ( BBLR ) dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu

a Prematuritas Murni yaitu

1 usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai

berat badan sesuai berat badan untuk masa gestasi itu

13

atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai dengan

masa kehamilam (NKB-SMK) (Sari201127)

2 Persalinan yang berlangsung pada umur kehamilan 20-

37 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir

(Sarwono 2010 668)

3 Persalinan pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu

atau berat badan lahir antara 500- 2499 gram (Asuhan

Kebidanan IV2010222)

b Dismaturus

Adalah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari berat

badan seharusnya untuk masa kehamilan Dismatur ini dapat

juga disebut neonatus kurang bulan ndash kecil untuk masa

kehamilan ( NKB ndash KMK ) ( Proverawati Atikah 2010 4)

2 Karakteristik BBLR

a Karakteristik Bayi Prematur

Tanda-tanda bayi kurang bulan adalah

1 Kulit tipis dan mengkilap

2 Tulang rawan telinga sangat lunak karena belum

terbentuk dengan sempurna

3 Lanugo (rambut haluslembut) masih banyak ditemukan

terutama pada punggung

4 Jaringan payudara belum terlihat putting masih berupa

titik karena jaringan kelenjar mammae masih kurang

14

akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak yang masih

kurang

5 Pada perempuan labia mayora belum menutupi labia

minora

6 Pada bayi laki-laki skrotum belum banyak lipatan testis

kadang belum turun

7 Kadang disertai dengan pernapasan yang tidak teratur

8 Aktivitas dan tangisan lemah

9 Refleks mengisap dan menelan tidak efektif atau lemah

(Atika20102)

Selain tanda yang disebutkan diatas ditambahkan pula

tanda-tanda yang lain menurut (Ika20108) yaitu

1 Umur kehamilan kurang dari 37 minggu

2 Berat badan kurang dari 2500 gram

3 Kuku panjangnya belum melewati ujung jari

4 Lingkar kepala kurang dari 33 cm

5 Panjang badan kurang dari 46 cm

6 Lingkar dada kurang dari 30 cm

7 Pada bayi perempuan klitoris menonjol labia minora

belum tertutup oleh labia mayora

8 Fungsi sarafnya belum atau kurang matang

mengakibatkan refleks hisap menelan dan batuk masih

lemah

15

Karakteristik yang lain menurut weni (200923) adalah

1 Masa gestasi kurang dari 37 minggu

2 Kulit tampak transparan

3 Kepala lebih besar dari badan

4 Ubun-ubun dan sutura lebar

5 Rambut tipis dan halus

b Karakteristik Bayi Dismatur

Tanda-tanda bayi kecil untuk masa kehamilan (KMK)

1 Umur bayi dapat cukup kurang atau lebih bulan tetapi

beratnya kurang dari 2500 gram

2 Gerakannya cukup aktif dan tangis cukup kuat

3 Kulit keriput lemak dibawah kulit tipis

4 Bayi perempuan cukup bulan labia mayora menutupi

labia minora

5 Bayi laki-laki testis mungkin telah turun

6 Mengisap cukup kuat (Atikah20103)

Ciri lain bayi dismatur menurut weni (200925) adalah tali

pusat berwarna kuning kehijauan

3 Diagnosis BBLR

Dalam mendiagnosis bayi dengan BBLR maka hal-hal yang

harus diperhatikan adalah

a Perhitungan HPHT (hari pertama haid terakhir)

16

b Penilaian secara klinis BB PBLD dan LK (Atikah

20104)

Menegakkan diagnosis BBLR adalah dengan menimbang

berat lahir bayi dalam jangka waktu 1 jam setelah lahir dapat

diketahui dengan dilakukan anamnesis pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan penunjang sebagai berikut

a Anamnesis

Riwayat yang perlu ditanyakan pada Ibu dalam anamnesis

untuk menegakkan mencari etiologi dan faktor-faktor yang

yang berpengaruh terjadinya BBLR yaitu umur Ibu riwayat

HPHT riwayat persalinan sebelumnya jarak kelahiran

sebelumnya kenaikan berat badan selama hamil aktivitas

penyakit yang diderita selama hamil obat-obatan yang

diminum selama hamil

b Pemeriksaan Fisik

Yang dapat dijumpai pada pemeriksaan fisik pada bayi BBLR

adalah

1 Berat badan

2 Tanda-tanda prematuritas (pada bayi kurang bulan)

3 Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (pada bayi kecil

untuk masa kehamilan)

17

c Pemeriksaan penunjang

1 Pemeriksaan skor ballard

2 Tes kocok (shake test) dianjurkan untuk bayi kurang

bulan

3 Darah rutin dan glukosa darah

4 Foto dada ataupun babygram

(Ika201053)

4 Cara Menilai BBLR ( WiknjosastroH 2008 )

Adapun cara menilai neorumuskular yaitu

a Posture dinilai bila bayi posisi terlentang dan tenang

b Square window tangan bayi di fleksikan antara ibu jari dan

telunjuk pemeriksaan di ukur sudut antara hypothenareminence

dengan foream

c Arm recoil lakukan fleksi dengan lengan bawah selama 5 detik

kemudian lengan tersebut diekstensikan dan dilepas Nilailah

derajat kembalinya ke posisi fleksi

d Pobliteal angel bayi tidur terlentang paha di pegang

sedemikian rupa sehingga terdapat posisi lutut ndash dada

( kneechest position ) setelah itu di lakukan ekstensi tungkai

bawah ukurlah sudut di bawah lutut tersebut

e Carf sign posisi terlentang peganglah salah satu lengan bayi

dan usahakan tangan tersebut mencapai leher posterior dari

18

bahu sisi lainnya angkat dan geserlah siku bayi di atas dadanya

dan lihat sampai di mana siku tersebut dapat di geser Makin

mudah bayi menggeser sikunya melewati garis tengah ke sisi

lain

f Hell to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke telinga dari

sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak mencapai telinga

dan ektensi lutut

Adapun penilaian dengan menggunakan sistem Ballard

Ballard menilai maturitas neonatus berdasarkan 7 tanda

kematangan fisik dan 6 tanda kematangan neuromuskuler Penilaian

dilakukan dengan cara

1 Menilai 7 tanda kematangan fisik

2 Menilai 6 tanda kematangan neurologic

3 Hasil penilaian aspek kematangan fisik dan neurologic dijumlah

4 Jumlah nilai kedua aspek kematangan tersebut dicocokkan

dengan tabel patokan tingkat kematangan menurut Ballard

(Pantiawati Ika2010hal20)

19

Tabel 1 Ciri Kematangan Fisik Pada Bayi Menurut Ballard

0 1 2 3 4 5

Kulit Merah transparan

Merah muda licin halus tampak vena

Permukaan mengelupas dengantanpa ruam sedikit vena

Daerah pucat retak-retak vena jarang

Seperti kertas kulit retak lebih dalam tidak ada vena

Seperti kulit retak-retak mengerut

Lanugo Tidak ada Banyak Menipis Menghilang

Umumnya tidak ada

Lipatan plantar

Tidak ada Tanda merah sangat sedikit

Hanya lipatan anterior yang melintang

Lipatan 23 anterior

Lipatan di seluruh telapak

Payudara

Hampir tidak ada

Areola datar tidak ada tonjolan

Areola seperti titik tonjolan 1-2 mm

Areola lebih jelas tonjolan 3-4 mm

Areola penuh tonjolan 5-10 mm

Daun telinga

Datar tetap terlipat

Sedikit melengkung lunak lambat membalik

Bentuknya lebih baik lunak mudah membalik

Bentuknya sempurna membalik seketika

Tulang rawan tebal telinga kaku

Kelamin laki-laki

Skrotum kosong tidak ada ruga

Testis turun sedikit ruga

Testis ke bawah ruganya

Testis bergantung ruganya

20

bagus dalam

Kelamin perempuan

Klitoris dan labia minora menonjol

Labia mayora dan minora sama-sama menonjol

Labia mayora besar labia minora kecil

Klitoris dan labia minora ditutupi labia mayora

(Sumber Pantiawati Ika 2010 hal 21)

Berdasarkan berat badannya bayi baru lahir dengan Berat

Lahir Rendah di kelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

a Bayi Berat Lahir Rendah ( Low Birth Weight Infant ) ialah bayi

dengan Berat badan Lahir 1500- kurang dari 2500 gram

b Bayi berat lahir sangat rendah ( Very Low Birthweight infant )

ialah bayi dengan berat badan lahir 1000-1500 gram

c Bayi berat lahir ekstrim rendah ( Extremely Very Low

birthweight infant ) ialah bayi lahir hidup dengan berat badan

lahir kurang dari 1000 gram(Muslihatun Nur Wali2010 hal 2)

5 Factor ndash factor yang mempengaruhi BBLR ( proverawati

Atikah 20105 ndash 6 )

Factor yang dapat menyebabkan terjadinya BBLR yaitu

a Faktor Ibu

1 Gizi saat hamil yang kurang

2 Umur kurang dari 20 tahun atau di atas 35 tahun

3 Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat

21

4 Penyakit manahun ibu hipertensi jantung yang

pembentukan darah

5 Faktor pekerjaan yang terlalu berat

b Factor kehamilan

1 Hamil dengan hidramnion

2 Hamil ganda

3 Perdarahan antepartum

4 Komplikasi hamil pre-eklamsia eklamsi

c Factor janin

1 Cacat bawaan

2 Infeksi dalam rahim

d Factor yang masih belum di ketahui

e Factor lingkungan dan tempat di antara tinggi radiasidan zat ndash

zat racun

Adapun penyebab yang lain adalah adanya riwayat pernah

melahirkan prematur sebelumnya berat badan ibu yang rendah

dan ibu hamil yang masih remaja (Atikah 20107)

6 Komplikasi pada BBLR

Adapun komplikasi pada BBLR jika bayi premature adalah

sebagai berikut

a Asfiksia

22

b Gangguan pernapasan yang sering menimbulkan penyakit

berat pada BBLR

c Hipotermia

d hipoglikemia

e Gangguan alat pencernaan dan Problema nutrisi

f Immature hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan

defistensi vitamin K

g Ginjal yang immature baik secara otomatis maupun fungsinya

h Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh

i Gangguan immunologic

( Wiknjosastro H 2008776 )

7 Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah ( Wiknjasostro H 2008

778 )

a Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi

Bayi prematur akan cepat mengalami kehilangan panas

badan dan menjadi hipotermi karena pusat pengaturan panas

badan belum berfungsi dengan baik metabolismenya rendah

dan permukaan badan relative luas Oleh karena itu bayi

prematur harus dirawat didalam incubator sehingga panas

badannya mendekati dalam rahim

Bila belum memiliki inkubator bayi premature dapat

dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol yang

23

berisi air panas atau menggunakan metode kanguru yaitu

perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru dalam kantung

Ibunya (Atika 201031)

Adapun pengaturan suhu inkubator disesuaikan dengan

berat badan sesuai dengan ketentuan dibawah ini

Tabel

Suhu Inkubator

Berat Badan Lahir 0-24 jam

(degC)

2-3 hari

(degC)

4-7 hari

(degC)

8 hari

(degC)

1500 gram 34-36 degC 33-35 degC 33-34 degC 32-33 degC

1501-2000 gram 33-34degC 33 degC 32-33 degC 32 degC

2001-2500 gram 33degC 32-33 degC 32 degC 32 degC

gt2500 garmgt 32-33degC 32 degC 31-32 degc 32 degC

Keterangan

Apabila suhu kamar 28-29 degC hendaknya diturunkan 1

degC setiap minggu dan apabila berat badan bayi sudah

mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat diluar incubator

dengan suhu 27degC (Aziz2009191)

b Pengaturan Dan Pengawasan Intake Nutrisi

24

ASI merupakan pilihan pertama jika bayi mampu mengisap

ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi yang tidak

cukup mengisap Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI

dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan

atau dengan memasang sonde ke lambung Pemberian minum

sedikit demi sedikit tetapi frekuensinya sering (Atika201033)

Table 01 Pedoman Pemberian Minum Bayi

Sumber Wiknjosastro H 2008 779

Umur 1 hari

Umur 2 hari

Umur 3 hari

Umur 4 hari

Umur 10 hari

Umur 14 hari

60 ml kg BB

80 ml kg BB

100 ml kg BB

120 ml kg BB

180 ml kg BB

200 ml kg BB

Bila bayi mengalami sianosis minum berikutnya ditunda

dan hari berikutnya jumlah tidak ditambah Bayi yang lebih kecil

dan yang mengalami distress diberi minum dengan teratur ke

lambung dengan pompa semprit atau dengan infuse larutan

asam amino glukosa elektrolit dan lemak namun tidak boleh

terlalu lama karena akan berbahaya

25

Pada bayi dengan berat diatas 1500 gram dapat di mulai

dengan 3 mlkg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan diberi

minum cairan lambung harus dikeluarkan pemberian minum

berikutnya dapat di tambah 1 ml-20 ml setiap kali minum

Berikutnya mungkin dapat di beri minum setiap 3 jam

Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka

jumlah susu yang akan di berikan harus dikurangi dengan jumlah

cairan yang akan dikeluarkan sebelumnya Kegagalan

pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan

yang lebih dari 10 yang disebabkan oleh pencemaran kuman

pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan

kebutuhan bayi

Menghitung jumlah minuman tiap kali pemberian dengan

memakai pedoman pengaturan minuman sebagai berikut

Untuk preterm (BBlt2500 gr) = 8 kalihari

BB perhari x kebutuhan dalam air =helliphelliphellipcc

Jumlah pemberian

c Pencegahan Infeksi

Memberi perlindungan pada bayi BBLR dari bahaya infeksi

dengan cara BBLR tidak boleh kontak dengan penderita infeksi

dalam bentuk apapun itu Digunakan masker dan baju khusus

dalam penanganan bayi perawatan luka tali pusat dan kulit

dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun

26

dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien

dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan

menghindari perawatan yang terlalu lama

Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya

tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih

kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah

201034)

Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan

kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system

imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi

IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup

rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada

trimester akhir pada trimester akhir

Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal

yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk

yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun

peningkatan resiko infeksi post natal

Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu

1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau

dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan

2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi

3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang

bayi

27

4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga

lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI

5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)

d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan

popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di

letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang

berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu

berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu

berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )

e Penimbangan Berat Badan

Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan

nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh

sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan

ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)

f Pemberian Oksigen

Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi

bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan

Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head

boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan

menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat

menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)

Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau

kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah

28

untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih

05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)

(Yuliasti 2010)

g Pengawasan Jalan Nafas

Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan

defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen

yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta

Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas

segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi

miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau

menjentik tumit

Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi

endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan

selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan

tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia

sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)

29

B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

1 Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang

EJ 2008121-126)

a Pengertian Manejemen Kebidanan

Menejemen kebidanan adakah metodebentuk

pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan

asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam

manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam

pemecahan masalah atau pengambilan keputusan

klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara

benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu

metode pendokumentasian

b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut

Varney terdiri dari 7 langkah

1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar

Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian

dengan mengumpulkan semua data dasar

yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan

klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang

pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu

pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya

30

melakukan pengukuran riwayat kesehatan

dan faktor perinatal apakah dia bblr atau

normal dilihat dari gestasi dan berat badannya

(Wafi nur2011)

2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap

diagnosis atau masalah berdasarkan

interpretasi yang benar atas data-data yang

telah dikumpulkanData dasar yang sudah

dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat

merumuskan diagnosis dan masalah yang

spesifik

3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial

Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah

potensial atau diagnosis potensial berdasarkan

diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi

Langkah ini membutuhkan antisipasi bila

memungkinkan dilakukan pencegahan

4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera

Kolaborasi

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh

bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau

ditangani bersama dengan anggota tim

31

kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi

klien

5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang

menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah

sebelumnya Langkah ini merupakan

kelanjutan manajemen terhadap diagnosa

atau masalah yang telah diidentifikasi atau

diantisipasi Pada langkah ini informasi data

dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi

Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya

meliputi apa yang sudah diidentifikasi

dari kondisi klien atau dari setiap masalah

yang berkaitan tetapi juga dari kerangka

pedoman antisipasi terhadap klien tersebut

seperti apa yang diperkirakan akan terjadi

berikutnya Dengan perkataan lain asuhan

terhadap klien tersebut sudah mencakup

setiap hal yang berkaitan dengan semua

aspek asuhan setiap rencana asuhan harus

disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh

bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan

32

efektif karena klien merupakan bagian dari

pelaksanaan rencana tersebut

6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan

Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh

secara efisien dan aman Perencanaan ini

bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-

bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan

lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-

kolaborasi dengan dokter untuk menangani

klien yang mengalami komplikasi maka

keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan

bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap

terlaksananya rencana asuhan yang

menyeluruh tersebut Manajemen yang

efesien akan menyangkut waktu dan biaya

serta meningkatkan mutu dan asuhan klien

7 Langkah VII Evaluasi

Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi

keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan

meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan

apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai

dengan kebutuhan sebagaimana telah

diidentifikasikan didalam masalah dan

33

diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap

efektif jika memang benar efektif

pelaksanaannya

2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )

a Pengertian Dokumentasi

Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)

Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara

tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil

pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada

pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap

semua asuhan yang telah diberikan

b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan

Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara

benar jelas singkat logis dalam suatu metode

pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu

1 Subjektif ( S )

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pengumpulan data klien melalui

anamnesis

34

2 Objektif (O)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pemeriksaan fisik klien hasil

laboratorium yang dirumuskan dalam

data fokus untuk mendukung asuhan

3 Assesment (A)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil analisis dan interpretasi data

subjektif dan objektif

4 Planning (P)

Menggambarkan pendokumentasian

dan tindakan serta evaluasi

perencanaan

35

36

37

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang

a Prenatal

1 GI P0 A0

2 HPHT tanggal 31 agustus 2012

3 HTP tanggal 7 juni 2013

4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari

5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan

TT 2x pada tanggal

a 13 januari 2013

b 10 februari 2013

6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200

dengan keluhan sakit perut tembus belakang

b Natal

1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43

cmlubang anus (+)

38

3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi

a Nutrisi Cairan

1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013

2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu

melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam

3 Produksi ASI masih kurang

4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam

inkubator

b Personal higyene

Bayi dalam keadaan bersih

c Pola tidur

Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar

d Pola eliminasi

1 BAK frekuensi 7 -8 x hari

2 BAB frekuensi 5- 6 x hari

3 Riwayat Kesehatan Ibu

a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol

b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil

c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria

4 Pemeriksaan umum

a Pemeriksaan umum

39

1 BBL PBL 1950 gram 43 cm

2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan

3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari

4 Apgar Score 79

b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital

1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )

2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )

3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)

c Pemeriksaan Fisik

1 Kepala

Pada kepala tidak ada caput suksedaneum

Tidak terdapat chepal hematoma

Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup

2 Mata

Simetris kiri dan kanan

Tidak ada perdarahan sub konjungtifa

Konjungtiva merah muda

Tidak ada tanda-tanda infeksi

3 Hidung

Hidung tampak bersih

pernapasan cuping hidung tidak ada

4 Mulut dan bibir

Refleks mengisap lemah

40

Refleks menelan lemah

Tidak ada labio palatum

Bibir merah muda

5 Telinga

Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan

Daun telinga normal dan lambat kembali

Ada lubang telinga

6 Leher

Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas

Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis

dan kelenjar tiroyd

7 Dada

Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan

pergerakan perut

Tidak ada fraktur klavikula

Frekuensi jantung normal

8 Ekstremitas atas

Kedua lengan bergerak dengan bebas

Jari-jari kedua tangan lengkap

Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus

9 Abdomen

Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada

Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat

41

10Genitalia

Testis sudah turun ke skrotum

anus (+)

11Ekstremitas bawah

Pergerakan baik

Jari kaki lengkap kiri dan kanan

Refleks Babynsky positif

12Punggung dan bokong

Tonjolan punggung baik

Lipatan kulit bokong bersih

Intergritas kulit tampak tipis dan longgar

Tidak adanya bercak mongol

13Kulit tampak bersih dan kemerahan

14Pemeriksaan pengukuran

a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )

b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )

c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)

d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)

5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi

a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji

b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan

mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan

dan dokter

42

c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta

mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan

bayinya terutama pemberian ASI

d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan

dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah

e Ibu tinggal serumah dengan orang tua

f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat

g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah

6 Data Tambahan

Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri

Salaf mata oxytetracyclin

LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR

a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012

b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013

Tanggal lahir 25 april 2013

BBL 1950 gram PBL 43 cm

43

Analisa dan Interpretasi Data

Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5

hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat

Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir

kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )

2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi

a Data Subjektif

1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis

kelamin laki-laki

2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit

b Data Objektif

1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan

sonde

2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm

c Analisa dan Interpretasi Data

Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah

karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot

pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit

sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat

( Wiknjosastro H 2008 H 785 )

44

LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi

Potensial terjadinya infeksi

1 Potensial terjadi hipotermi

a Data Subjektif -

b Data Objektif

BB 1950 gram suhu badan 365C

Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam

incubator

Kulit bayi tipis

Analisa dan Interpretasi Data

Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan

mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan

yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah

kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat

badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh

karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat

pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya

sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )

( wiknjosastro H 2008 H 786 )

45

2 Potensial terjadi infeksi

a Data Subjektif

Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

b Data objektif

Tali pusat belum puput dan masih basah

Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm

Suhu badan 36rsquo5C

Respirasi 42xmenit

c Analisa dan Interpretasi Data

Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada

minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita

infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga

bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput

lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup

bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN

KEBIDANAN

Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera

kolaborasi

46

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

Masalah potensial hipotermi dan infeksi

1 Tujuan

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi

b Berat badan bayi tidak turun

c Suhu dalam batas normal

d Reflex mengisap baik

e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi

2 kriteria

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan

pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam

b Berat badan bayi meningkat

c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)

d Reflex mengisap bayi baik

e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas

nyeri

f TTV dalam batas normal

1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c

2 Pernapasan 30 ndash 60xi

3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi

47

3 Rencana Tindakan

a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti

mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali

pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan

dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir

Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman

yang menyebabkan infeksi

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan dirawat dalam incubator

Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari

terjadinya hipotermi

b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin

Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama

sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor

mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan

diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung

c Timbang berat badan bayi setiap hari

Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan

kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan

kondisi bayi

d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan

frekuensi jantung

48

Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam

menentukan tindakan selanjutnya

e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah

Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu

badan bayi yang mengakibatkan evaporasi

f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang

Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat

mempengaruhi produksi dan kualitas ASI

LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita

2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan di rawat dalam incubator

4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya

5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram

6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit

7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang

49

LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0800

1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)

2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak

18 ml 2jam melalui sonde

3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm

4 Tanda ndash Tanda Vital

Suhu badan 365C

Pernapasan 50i

Frekuensi jantung 145xi

5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas

nyeri

6 Bayi terhindar dari ruam popok

7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan

50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013

No Rekam Medik 081838

Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita

Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1 Identitas

a Identitas bayi

Nama bayi Bayi ldquoJrdquo

Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita

Anak ke 1 ( pertama )

Umur 1 hari

Jenis kelamin laki-laki

b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )

Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo

Umur 35 tahun 34 tahun

Nikah 1x plusmn 1 tahun

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 6: BAB I Perbaikan

6

h Mendokumentasikan semua temuan Asuhan Kebidanan

yang telah dilaksanakan pada bayi Ny ldquoJrdquo dengan Bayi Berat

Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah tanggal 25 sd 27 april

2013

D Manfaat Penulisan

1 Manfaat Praktis

Dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta

tambahan pengalaman yang sangat berharga dalam penerapan

asuhan kebidanan dengan Bayi Berat Lahir Rendah

2 Manfaat Ilmiah

Merupakan kontribusi pemikiran bagi penulis dalam proses

penerapan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh khususnya

tentang Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

3 Manfaat Institusi

Sebagai masukan bagi institusi pendidikan dalam penerapan

proses asuhan kebidanan pada kasus bayi berat lahir rendah

4 Manfaat Bagi Penulis

Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan ujian akhir

jenjang pendidikan dan penerapan ilmu yang telah didapatkan

pada akademi kebidanan Nusantara Jaya Makassar

7

E Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini

adalah

1 Studi Kepustakaan Yaitu dengan membaca buku situs dan

makalah-makalah yang berkaitan dengan masalah yang dibahas

sebagai dasar teoritis yang digunakan dalam menyusun karya

tulis ini

2 Studi Kasus

Melaksanakan studi kasus dengan menggunakan

pendekatan proses manajemen asuhan kebidanan yang meliputi

7 Langkah Varney yaitu Identifikasi dan analisa data dasar

identifikasi diagnosamasalah aktual antisipasi diagnosa

masalah potensial melaksanakan tindakan segera dan

kolaborasi merencanakan asuhan kebidanan melaksanakan

asuhan kebidanan dan evaluasiPengumpulan data dilakukan

dengan cara

a Anamnesa wawancara

Penulis melakukan tanya jawab dengan klien dan

keluarganya guna mendapatkan data yang diperlukan untuk

memberikan asuhan kebidanan pada klien tersebut

8

b Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Fisik dilakukan secara sistematis mulai dari

kepala sampai ke kaki (head to toe) meliputi inspeksi

palpasi auskultasi dan perkusi

3 Studi Dokumentasi

Studi ini dilakukan dengan mempelajari status kesehatan

klien yang bersumber dari catatan dokter bidan perawat dan

petugas lab

4 Diskusi

Mengadakan konsultasi dengan dokter atau bidan yang

menangani langsung klien tersebut serta berdiskusi dengan

dosen pembimbing Karya Tulis Ilmiah mengenai klien

F Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dalam karya ilmiah ini adalah

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

B Ruang Lingkup Penulisan

C Tujuan Penulisan

1 Tujuan Umum

2 Tujuan Khusus

9

D Manfaat Penulisan

E Metodologi Penulisan

F Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Umum Tentang Bayi Berat Lahir Rendah

1 Pengertian BBLR

2 Karakteristik BBLR

a Karakteristik Bayi Prematur

b Karakteristik Bayi Dismatur

3 Diagnosis BBLR

4 Cara menilai BBLR

5 Faktor- factor yang mempengaruhi BBLR

6 Komplikasi BBLR

7 Perawatan BBLR

a Mempertahankan suhu tubuh bayi

b Pengaturan dan pengawasan intake nutrisi

c Pencegahan infeksi

d Penimbangan berat badan

e Pemberian oksigen

f Pengawasan jalan nafas

10

B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan

Kebidanan

1 Manajemen Asuhan Kebidanan

a Pengertian

b Proses Manajemen Kebidanan

2 Pendokumentasian Asuhan Kebidanan (SOAP)

a Pengertian

b Proses Manajemen SOAP

c Keterkaitan Manajemen Kebidanan Dan SOAP

BAB III STUDI KASUS

A Identifikasi data dasar

B Merumuskan diagnosamasalah aktual

C Merumuskan diagnosa masalah potensial

D Mengidentifikasi tindakan segera dan kolaborasi

E Rencana asuhan kebidanan

F Pelaksanaan tindakan asuhan kebidanan

G Evaluasi asuhan kebidanan

H Pendokumentasian hasil asuhan soap

11

BAB IV PEMBAHASAN

Pada bagian ini membahas tentang kesenjangan antara teori

dengan fakta yang ada dibahas secara sistematis mulai dari

langkah 1 sampai langkah 7

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

B Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

12

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Umum Tentang Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

Berikut ini akan dikemukakan konsep dasar medis tentang Bayi

Berat Lahir Rendah (BBLR) sebagai berikut

1 Pengertian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

a Bayi Berat Lahir Rendah adalah bayi dengan Berat Badan Lahir

kurang dari 2500 gram tanpa memandang umur kehamilan

( arief 2009 1 )

b Bayi berat lahir rendah adalah bayi baru lahir dengan berat

badan lahir kurang dari 2500 gram (Wahyuni Sari 201126)

c Istilah prematuritas telah di ganti dengan Bayi Berat Lahir

Rendah ( BBLR ) karena terdapat dua bentuk kelahiran bayi

dengan berat badan kurang dari 2500 gram atau karena umur

kehamilan kurang dari 37 minggu Bayi Berat Lahir Rendah dari

semestinya sekalipun umur cukup atau karena kombinasi

keadaannya( Proverawati Atika 2010 1)

Berdasarkan pengertian di atas maka bayi dengan Bayi Berat Lahir

Rendah ( BBLR ) dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu

a Prematuritas Murni yaitu

1 usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai

berat badan sesuai berat badan untuk masa gestasi itu

13

atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai dengan

masa kehamilam (NKB-SMK) (Sari201127)

2 Persalinan yang berlangsung pada umur kehamilan 20-

37 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir

(Sarwono 2010 668)

3 Persalinan pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu

atau berat badan lahir antara 500- 2499 gram (Asuhan

Kebidanan IV2010222)

b Dismaturus

Adalah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari berat

badan seharusnya untuk masa kehamilan Dismatur ini dapat

juga disebut neonatus kurang bulan ndash kecil untuk masa

kehamilan ( NKB ndash KMK ) ( Proverawati Atikah 2010 4)

2 Karakteristik BBLR

a Karakteristik Bayi Prematur

Tanda-tanda bayi kurang bulan adalah

1 Kulit tipis dan mengkilap

2 Tulang rawan telinga sangat lunak karena belum

terbentuk dengan sempurna

3 Lanugo (rambut haluslembut) masih banyak ditemukan

terutama pada punggung

4 Jaringan payudara belum terlihat putting masih berupa

titik karena jaringan kelenjar mammae masih kurang

14

akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak yang masih

kurang

5 Pada perempuan labia mayora belum menutupi labia

minora

6 Pada bayi laki-laki skrotum belum banyak lipatan testis

kadang belum turun

7 Kadang disertai dengan pernapasan yang tidak teratur

8 Aktivitas dan tangisan lemah

9 Refleks mengisap dan menelan tidak efektif atau lemah

(Atika20102)

Selain tanda yang disebutkan diatas ditambahkan pula

tanda-tanda yang lain menurut (Ika20108) yaitu

1 Umur kehamilan kurang dari 37 minggu

2 Berat badan kurang dari 2500 gram

3 Kuku panjangnya belum melewati ujung jari

4 Lingkar kepala kurang dari 33 cm

5 Panjang badan kurang dari 46 cm

6 Lingkar dada kurang dari 30 cm

7 Pada bayi perempuan klitoris menonjol labia minora

belum tertutup oleh labia mayora

8 Fungsi sarafnya belum atau kurang matang

mengakibatkan refleks hisap menelan dan batuk masih

lemah

15

Karakteristik yang lain menurut weni (200923) adalah

1 Masa gestasi kurang dari 37 minggu

2 Kulit tampak transparan

3 Kepala lebih besar dari badan

4 Ubun-ubun dan sutura lebar

5 Rambut tipis dan halus

b Karakteristik Bayi Dismatur

Tanda-tanda bayi kecil untuk masa kehamilan (KMK)

1 Umur bayi dapat cukup kurang atau lebih bulan tetapi

beratnya kurang dari 2500 gram

2 Gerakannya cukup aktif dan tangis cukup kuat

3 Kulit keriput lemak dibawah kulit tipis

4 Bayi perempuan cukup bulan labia mayora menutupi

labia minora

5 Bayi laki-laki testis mungkin telah turun

6 Mengisap cukup kuat (Atikah20103)

Ciri lain bayi dismatur menurut weni (200925) adalah tali

pusat berwarna kuning kehijauan

3 Diagnosis BBLR

Dalam mendiagnosis bayi dengan BBLR maka hal-hal yang

harus diperhatikan adalah

a Perhitungan HPHT (hari pertama haid terakhir)

16

b Penilaian secara klinis BB PBLD dan LK (Atikah

20104)

Menegakkan diagnosis BBLR adalah dengan menimbang

berat lahir bayi dalam jangka waktu 1 jam setelah lahir dapat

diketahui dengan dilakukan anamnesis pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan penunjang sebagai berikut

a Anamnesis

Riwayat yang perlu ditanyakan pada Ibu dalam anamnesis

untuk menegakkan mencari etiologi dan faktor-faktor yang

yang berpengaruh terjadinya BBLR yaitu umur Ibu riwayat

HPHT riwayat persalinan sebelumnya jarak kelahiran

sebelumnya kenaikan berat badan selama hamil aktivitas

penyakit yang diderita selama hamil obat-obatan yang

diminum selama hamil

b Pemeriksaan Fisik

Yang dapat dijumpai pada pemeriksaan fisik pada bayi BBLR

adalah

1 Berat badan

2 Tanda-tanda prematuritas (pada bayi kurang bulan)

3 Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (pada bayi kecil

untuk masa kehamilan)

17

c Pemeriksaan penunjang

1 Pemeriksaan skor ballard

2 Tes kocok (shake test) dianjurkan untuk bayi kurang

bulan

3 Darah rutin dan glukosa darah

4 Foto dada ataupun babygram

(Ika201053)

4 Cara Menilai BBLR ( WiknjosastroH 2008 )

Adapun cara menilai neorumuskular yaitu

a Posture dinilai bila bayi posisi terlentang dan tenang

b Square window tangan bayi di fleksikan antara ibu jari dan

telunjuk pemeriksaan di ukur sudut antara hypothenareminence

dengan foream

c Arm recoil lakukan fleksi dengan lengan bawah selama 5 detik

kemudian lengan tersebut diekstensikan dan dilepas Nilailah

derajat kembalinya ke posisi fleksi

d Pobliteal angel bayi tidur terlentang paha di pegang

sedemikian rupa sehingga terdapat posisi lutut ndash dada

( kneechest position ) setelah itu di lakukan ekstensi tungkai

bawah ukurlah sudut di bawah lutut tersebut

e Carf sign posisi terlentang peganglah salah satu lengan bayi

dan usahakan tangan tersebut mencapai leher posterior dari

18

bahu sisi lainnya angkat dan geserlah siku bayi di atas dadanya

dan lihat sampai di mana siku tersebut dapat di geser Makin

mudah bayi menggeser sikunya melewati garis tengah ke sisi

lain

f Hell to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke telinga dari

sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak mencapai telinga

dan ektensi lutut

Adapun penilaian dengan menggunakan sistem Ballard

Ballard menilai maturitas neonatus berdasarkan 7 tanda

kematangan fisik dan 6 tanda kematangan neuromuskuler Penilaian

dilakukan dengan cara

1 Menilai 7 tanda kematangan fisik

2 Menilai 6 tanda kematangan neurologic

3 Hasil penilaian aspek kematangan fisik dan neurologic dijumlah

4 Jumlah nilai kedua aspek kematangan tersebut dicocokkan

dengan tabel patokan tingkat kematangan menurut Ballard

(Pantiawati Ika2010hal20)

19

Tabel 1 Ciri Kematangan Fisik Pada Bayi Menurut Ballard

0 1 2 3 4 5

Kulit Merah transparan

Merah muda licin halus tampak vena

Permukaan mengelupas dengantanpa ruam sedikit vena

Daerah pucat retak-retak vena jarang

Seperti kertas kulit retak lebih dalam tidak ada vena

Seperti kulit retak-retak mengerut

Lanugo Tidak ada Banyak Menipis Menghilang

Umumnya tidak ada

Lipatan plantar

Tidak ada Tanda merah sangat sedikit

Hanya lipatan anterior yang melintang

Lipatan 23 anterior

Lipatan di seluruh telapak

Payudara

Hampir tidak ada

Areola datar tidak ada tonjolan

Areola seperti titik tonjolan 1-2 mm

Areola lebih jelas tonjolan 3-4 mm

Areola penuh tonjolan 5-10 mm

Daun telinga

Datar tetap terlipat

Sedikit melengkung lunak lambat membalik

Bentuknya lebih baik lunak mudah membalik

Bentuknya sempurna membalik seketika

Tulang rawan tebal telinga kaku

Kelamin laki-laki

Skrotum kosong tidak ada ruga

Testis turun sedikit ruga

Testis ke bawah ruganya

Testis bergantung ruganya

20

bagus dalam

Kelamin perempuan

Klitoris dan labia minora menonjol

Labia mayora dan minora sama-sama menonjol

Labia mayora besar labia minora kecil

Klitoris dan labia minora ditutupi labia mayora

(Sumber Pantiawati Ika 2010 hal 21)

Berdasarkan berat badannya bayi baru lahir dengan Berat

Lahir Rendah di kelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

a Bayi Berat Lahir Rendah ( Low Birth Weight Infant ) ialah bayi

dengan Berat badan Lahir 1500- kurang dari 2500 gram

b Bayi berat lahir sangat rendah ( Very Low Birthweight infant )

ialah bayi dengan berat badan lahir 1000-1500 gram

c Bayi berat lahir ekstrim rendah ( Extremely Very Low

birthweight infant ) ialah bayi lahir hidup dengan berat badan

lahir kurang dari 1000 gram(Muslihatun Nur Wali2010 hal 2)

5 Factor ndash factor yang mempengaruhi BBLR ( proverawati

Atikah 20105 ndash 6 )

Factor yang dapat menyebabkan terjadinya BBLR yaitu

a Faktor Ibu

1 Gizi saat hamil yang kurang

2 Umur kurang dari 20 tahun atau di atas 35 tahun

3 Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat

21

4 Penyakit manahun ibu hipertensi jantung yang

pembentukan darah

5 Faktor pekerjaan yang terlalu berat

b Factor kehamilan

1 Hamil dengan hidramnion

2 Hamil ganda

3 Perdarahan antepartum

4 Komplikasi hamil pre-eklamsia eklamsi

c Factor janin

1 Cacat bawaan

2 Infeksi dalam rahim

d Factor yang masih belum di ketahui

e Factor lingkungan dan tempat di antara tinggi radiasidan zat ndash

zat racun

Adapun penyebab yang lain adalah adanya riwayat pernah

melahirkan prematur sebelumnya berat badan ibu yang rendah

dan ibu hamil yang masih remaja (Atikah 20107)

6 Komplikasi pada BBLR

Adapun komplikasi pada BBLR jika bayi premature adalah

sebagai berikut

a Asfiksia

22

b Gangguan pernapasan yang sering menimbulkan penyakit

berat pada BBLR

c Hipotermia

d hipoglikemia

e Gangguan alat pencernaan dan Problema nutrisi

f Immature hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan

defistensi vitamin K

g Ginjal yang immature baik secara otomatis maupun fungsinya

h Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh

i Gangguan immunologic

( Wiknjosastro H 2008776 )

7 Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah ( Wiknjasostro H 2008

778 )

a Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi

Bayi prematur akan cepat mengalami kehilangan panas

badan dan menjadi hipotermi karena pusat pengaturan panas

badan belum berfungsi dengan baik metabolismenya rendah

dan permukaan badan relative luas Oleh karena itu bayi

prematur harus dirawat didalam incubator sehingga panas

badannya mendekati dalam rahim

Bila belum memiliki inkubator bayi premature dapat

dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol yang

23

berisi air panas atau menggunakan metode kanguru yaitu

perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru dalam kantung

Ibunya (Atika 201031)

Adapun pengaturan suhu inkubator disesuaikan dengan

berat badan sesuai dengan ketentuan dibawah ini

Tabel

Suhu Inkubator

Berat Badan Lahir 0-24 jam

(degC)

2-3 hari

(degC)

4-7 hari

(degC)

8 hari

(degC)

1500 gram 34-36 degC 33-35 degC 33-34 degC 32-33 degC

1501-2000 gram 33-34degC 33 degC 32-33 degC 32 degC

2001-2500 gram 33degC 32-33 degC 32 degC 32 degC

gt2500 garmgt 32-33degC 32 degC 31-32 degc 32 degC

Keterangan

Apabila suhu kamar 28-29 degC hendaknya diturunkan 1

degC setiap minggu dan apabila berat badan bayi sudah

mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat diluar incubator

dengan suhu 27degC (Aziz2009191)

b Pengaturan Dan Pengawasan Intake Nutrisi

24

ASI merupakan pilihan pertama jika bayi mampu mengisap

ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi yang tidak

cukup mengisap Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI

dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan

atau dengan memasang sonde ke lambung Pemberian minum

sedikit demi sedikit tetapi frekuensinya sering (Atika201033)

Table 01 Pedoman Pemberian Minum Bayi

Sumber Wiknjosastro H 2008 779

Umur 1 hari

Umur 2 hari

Umur 3 hari

Umur 4 hari

Umur 10 hari

Umur 14 hari

60 ml kg BB

80 ml kg BB

100 ml kg BB

120 ml kg BB

180 ml kg BB

200 ml kg BB

Bila bayi mengalami sianosis minum berikutnya ditunda

dan hari berikutnya jumlah tidak ditambah Bayi yang lebih kecil

dan yang mengalami distress diberi minum dengan teratur ke

lambung dengan pompa semprit atau dengan infuse larutan

asam amino glukosa elektrolit dan lemak namun tidak boleh

terlalu lama karena akan berbahaya

25

Pada bayi dengan berat diatas 1500 gram dapat di mulai

dengan 3 mlkg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan diberi

minum cairan lambung harus dikeluarkan pemberian minum

berikutnya dapat di tambah 1 ml-20 ml setiap kali minum

Berikutnya mungkin dapat di beri minum setiap 3 jam

Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka

jumlah susu yang akan di berikan harus dikurangi dengan jumlah

cairan yang akan dikeluarkan sebelumnya Kegagalan

pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan

yang lebih dari 10 yang disebabkan oleh pencemaran kuman

pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan

kebutuhan bayi

Menghitung jumlah minuman tiap kali pemberian dengan

memakai pedoman pengaturan minuman sebagai berikut

Untuk preterm (BBlt2500 gr) = 8 kalihari

BB perhari x kebutuhan dalam air =helliphelliphellipcc

Jumlah pemberian

c Pencegahan Infeksi

Memberi perlindungan pada bayi BBLR dari bahaya infeksi

dengan cara BBLR tidak boleh kontak dengan penderita infeksi

dalam bentuk apapun itu Digunakan masker dan baju khusus

dalam penanganan bayi perawatan luka tali pusat dan kulit

dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun

26

dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien

dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan

menghindari perawatan yang terlalu lama

Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya

tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih

kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah

201034)

Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan

kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system

imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi

IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup

rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada

trimester akhir pada trimester akhir

Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal

yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk

yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun

peningkatan resiko infeksi post natal

Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu

1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau

dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan

2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi

3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang

bayi

27

4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga

lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI

5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)

d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan

popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di

letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang

berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu

berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu

berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )

e Penimbangan Berat Badan

Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan

nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh

sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan

ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)

f Pemberian Oksigen

Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi

bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan

Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head

boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan

menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat

menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)

Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau

kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah

28

untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih

05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)

(Yuliasti 2010)

g Pengawasan Jalan Nafas

Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan

defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen

yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta

Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas

segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi

miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau

menjentik tumit

Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi

endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan

selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan

tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia

sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)

29

B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

1 Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang

EJ 2008121-126)

a Pengertian Manejemen Kebidanan

Menejemen kebidanan adakah metodebentuk

pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan

asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam

manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam

pemecahan masalah atau pengambilan keputusan

klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara

benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu

metode pendokumentasian

b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut

Varney terdiri dari 7 langkah

1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar

Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian

dengan mengumpulkan semua data dasar

yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan

klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang

pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu

pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya

30

melakukan pengukuran riwayat kesehatan

dan faktor perinatal apakah dia bblr atau

normal dilihat dari gestasi dan berat badannya

(Wafi nur2011)

2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap

diagnosis atau masalah berdasarkan

interpretasi yang benar atas data-data yang

telah dikumpulkanData dasar yang sudah

dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat

merumuskan diagnosis dan masalah yang

spesifik

3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial

Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah

potensial atau diagnosis potensial berdasarkan

diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi

Langkah ini membutuhkan antisipasi bila

memungkinkan dilakukan pencegahan

4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera

Kolaborasi

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh

bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau

ditangani bersama dengan anggota tim

31

kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi

klien

5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang

menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah

sebelumnya Langkah ini merupakan

kelanjutan manajemen terhadap diagnosa

atau masalah yang telah diidentifikasi atau

diantisipasi Pada langkah ini informasi data

dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi

Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya

meliputi apa yang sudah diidentifikasi

dari kondisi klien atau dari setiap masalah

yang berkaitan tetapi juga dari kerangka

pedoman antisipasi terhadap klien tersebut

seperti apa yang diperkirakan akan terjadi

berikutnya Dengan perkataan lain asuhan

terhadap klien tersebut sudah mencakup

setiap hal yang berkaitan dengan semua

aspek asuhan setiap rencana asuhan harus

disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh

bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan

32

efektif karena klien merupakan bagian dari

pelaksanaan rencana tersebut

6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan

Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh

secara efisien dan aman Perencanaan ini

bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-

bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan

lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-

kolaborasi dengan dokter untuk menangani

klien yang mengalami komplikasi maka

keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan

bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap

terlaksananya rencana asuhan yang

menyeluruh tersebut Manajemen yang

efesien akan menyangkut waktu dan biaya

serta meningkatkan mutu dan asuhan klien

7 Langkah VII Evaluasi

Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi

keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan

meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan

apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai

dengan kebutuhan sebagaimana telah

diidentifikasikan didalam masalah dan

33

diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap

efektif jika memang benar efektif

pelaksanaannya

2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )

a Pengertian Dokumentasi

Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)

Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara

tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil

pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada

pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap

semua asuhan yang telah diberikan

b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan

Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara

benar jelas singkat logis dalam suatu metode

pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu

1 Subjektif ( S )

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pengumpulan data klien melalui

anamnesis

34

2 Objektif (O)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pemeriksaan fisik klien hasil

laboratorium yang dirumuskan dalam

data fokus untuk mendukung asuhan

3 Assesment (A)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil analisis dan interpretasi data

subjektif dan objektif

4 Planning (P)

Menggambarkan pendokumentasian

dan tindakan serta evaluasi

perencanaan

35

36

37

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang

a Prenatal

1 GI P0 A0

2 HPHT tanggal 31 agustus 2012

3 HTP tanggal 7 juni 2013

4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari

5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan

TT 2x pada tanggal

a 13 januari 2013

b 10 februari 2013

6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200

dengan keluhan sakit perut tembus belakang

b Natal

1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43

cmlubang anus (+)

38

3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi

a Nutrisi Cairan

1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013

2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu

melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam

3 Produksi ASI masih kurang

4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam

inkubator

b Personal higyene

Bayi dalam keadaan bersih

c Pola tidur

Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar

d Pola eliminasi

1 BAK frekuensi 7 -8 x hari

2 BAB frekuensi 5- 6 x hari

3 Riwayat Kesehatan Ibu

a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol

b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil

c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria

4 Pemeriksaan umum

a Pemeriksaan umum

39

1 BBL PBL 1950 gram 43 cm

2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan

3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari

4 Apgar Score 79

b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital

1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )

2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )

3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)

c Pemeriksaan Fisik

1 Kepala

Pada kepala tidak ada caput suksedaneum

Tidak terdapat chepal hematoma

Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup

2 Mata

Simetris kiri dan kanan

Tidak ada perdarahan sub konjungtifa

Konjungtiva merah muda

Tidak ada tanda-tanda infeksi

3 Hidung

Hidung tampak bersih

pernapasan cuping hidung tidak ada

4 Mulut dan bibir

Refleks mengisap lemah

40

Refleks menelan lemah

Tidak ada labio palatum

Bibir merah muda

5 Telinga

Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan

Daun telinga normal dan lambat kembali

Ada lubang telinga

6 Leher

Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas

Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis

dan kelenjar tiroyd

7 Dada

Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan

pergerakan perut

Tidak ada fraktur klavikula

Frekuensi jantung normal

8 Ekstremitas atas

Kedua lengan bergerak dengan bebas

Jari-jari kedua tangan lengkap

Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus

9 Abdomen

Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada

Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat

41

10Genitalia

Testis sudah turun ke skrotum

anus (+)

11Ekstremitas bawah

Pergerakan baik

Jari kaki lengkap kiri dan kanan

Refleks Babynsky positif

12Punggung dan bokong

Tonjolan punggung baik

Lipatan kulit bokong bersih

Intergritas kulit tampak tipis dan longgar

Tidak adanya bercak mongol

13Kulit tampak bersih dan kemerahan

14Pemeriksaan pengukuran

a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )

b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )

c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)

d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)

5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi

a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji

b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan

mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan

dan dokter

42

c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta

mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan

bayinya terutama pemberian ASI

d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan

dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah

e Ibu tinggal serumah dengan orang tua

f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat

g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah

6 Data Tambahan

Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri

Salaf mata oxytetracyclin

LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR

a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012

b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013

Tanggal lahir 25 april 2013

BBL 1950 gram PBL 43 cm

43

Analisa dan Interpretasi Data

Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5

hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat

Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir

kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )

2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi

a Data Subjektif

1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis

kelamin laki-laki

2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit

b Data Objektif

1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan

sonde

2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm

c Analisa dan Interpretasi Data

Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah

karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot

pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit

sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat

( Wiknjosastro H 2008 H 785 )

44

LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi

Potensial terjadinya infeksi

1 Potensial terjadi hipotermi

a Data Subjektif -

b Data Objektif

BB 1950 gram suhu badan 365C

Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam

incubator

Kulit bayi tipis

Analisa dan Interpretasi Data

Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan

mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan

yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah

kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat

badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh

karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat

pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya

sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )

( wiknjosastro H 2008 H 786 )

45

2 Potensial terjadi infeksi

a Data Subjektif

Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

b Data objektif

Tali pusat belum puput dan masih basah

Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm

Suhu badan 36rsquo5C

Respirasi 42xmenit

c Analisa dan Interpretasi Data

Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada

minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita

infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga

bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput

lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup

bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN

KEBIDANAN

Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera

kolaborasi

46

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

Masalah potensial hipotermi dan infeksi

1 Tujuan

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi

b Berat badan bayi tidak turun

c Suhu dalam batas normal

d Reflex mengisap baik

e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi

2 kriteria

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan

pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam

b Berat badan bayi meningkat

c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)

d Reflex mengisap bayi baik

e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas

nyeri

f TTV dalam batas normal

1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c

2 Pernapasan 30 ndash 60xi

3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi

47

3 Rencana Tindakan

a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti

mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali

pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan

dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir

Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman

yang menyebabkan infeksi

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan dirawat dalam incubator

Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari

terjadinya hipotermi

b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin

Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama

sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor

mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan

diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung

c Timbang berat badan bayi setiap hari

Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan

kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan

kondisi bayi

d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan

frekuensi jantung

48

Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam

menentukan tindakan selanjutnya

e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah

Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu

badan bayi yang mengakibatkan evaporasi

f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang

Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat

mempengaruhi produksi dan kualitas ASI

LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita

2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan di rawat dalam incubator

4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya

5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram

6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit

7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang

49

LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0800

1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)

2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak

18 ml 2jam melalui sonde

3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm

4 Tanda ndash Tanda Vital

Suhu badan 365C

Pernapasan 50i

Frekuensi jantung 145xi

5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas

nyeri

6 Bayi terhindar dari ruam popok

7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan

50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013

No Rekam Medik 081838

Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita

Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1 Identitas

a Identitas bayi

Nama bayi Bayi ldquoJrdquo

Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita

Anak ke 1 ( pertama )

Umur 1 hari

Jenis kelamin laki-laki

b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )

Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo

Umur 35 tahun 34 tahun

Nikah 1x plusmn 1 tahun

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 7: BAB I Perbaikan

7

E Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini

adalah

1 Studi Kepustakaan Yaitu dengan membaca buku situs dan

makalah-makalah yang berkaitan dengan masalah yang dibahas

sebagai dasar teoritis yang digunakan dalam menyusun karya

tulis ini

2 Studi Kasus

Melaksanakan studi kasus dengan menggunakan

pendekatan proses manajemen asuhan kebidanan yang meliputi

7 Langkah Varney yaitu Identifikasi dan analisa data dasar

identifikasi diagnosamasalah aktual antisipasi diagnosa

masalah potensial melaksanakan tindakan segera dan

kolaborasi merencanakan asuhan kebidanan melaksanakan

asuhan kebidanan dan evaluasiPengumpulan data dilakukan

dengan cara

a Anamnesa wawancara

Penulis melakukan tanya jawab dengan klien dan

keluarganya guna mendapatkan data yang diperlukan untuk

memberikan asuhan kebidanan pada klien tersebut

8

b Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Fisik dilakukan secara sistematis mulai dari

kepala sampai ke kaki (head to toe) meliputi inspeksi

palpasi auskultasi dan perkusi

3 Studi Dokumentasi

Studi ini dilakukan dengan mempelajari status kesehatan

klien yang bersumber dari catatan dokter bidan perawat dan

petugas lab

4 Diskusi

Mengadakan konsultasi dengan dokter atau bidan yang

menangani langsung klien tersebut serta berdiskusi dengan

dosen pembimbing Karya Tulis Ilmiah mengenai klien

F Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dalam karya ilmiah ini adalah

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

B Ruang Lingkup Penulisan

C Tujuan Penulisan

1 Tujuan Umum

2 Tujuan Khusus

9

D Manfaat Penulisan

E Metodologi Penulisan

F Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Umum Tentang Bayi Berat Lahir Rendah

1 Pengertian BBLR

2 Karakteristik BBLR

a Karakteristik Bayi Prematur

b Karakteristik Bayi Dismatur

3 Diagnosis BBLR

4 Cara menilai BBLR

5 Faktor- factor yang mempengaruhi BBLR

6 Komplikasi BBLR

7 Perawatan BBLR

a Mempertahankan suhu tubuh bayi

b Pengaturan dan pengawasan intake nutrisi

c Pencegahan infeksi

d Penimbangan berat badan

e Pemberian oksigen

f Pengawasan jalan nafas

10

B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan

Kebidanan

1 Manajemen Asuhan Kebidanan

a Pengertian

b Proses Manajemen Kebidanan

2 Pendokumentasian Asuhan Kebidanan (SOAP)

a Pengertian

b Proses Manajemen SOAP

c Keterkaitan Manajemen Kebidanan Dan SOAP

BAB III STUDI KASUS

A Identifikasi data dasar

B Merumuskan diagnosamasalah aktual

C Merumuskan diagnosa masalah potensial

D Mengidentifikasi tindakan segera dan kolaborasi

E Rencana asuhan kebidanan

F Pelaksanaan tindakan asuhan kebidanan

G Evaluasi asuhan kebidanan

H Pendokumentasian hasil asuhan soap

11

BAB IV PEMBAHASAN

Pada bagian ini membahas tentang kesenjangan antara teori

dengan fakta yang ada dibahas secara sistematis mulai dari

langkah 1 sampai langkah 7

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

B Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

12

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Umum Tentang Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

Berikut ini akan dikemukakan konsep dasar medis tentang Bayi

Berat Lahir Rendah (BBLR) sebagai berikut

1 Pengertian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

a Bayi Berat Lahir Rendah adalah bayi dengan Berat Badan Lahir

kurang dari 2500 gram tanpa memandang umur kehamilan

( arief 2009 1 )

b Bayi berat lahir rendah adalah bayi baru lahir dengan berat

badan lahir kurang dari 2500 gram (Wahyuni Sari 201126)

c Istilah prematuritas telah di ganti dengan Bayi Berat Lahir

Rendah ( BBLR ) karena terdapat dua bentuk kelahiran bayi

dengan berat badan kurang dari 2500 gram atau karena umur

kehamilan kurang dari 37 minggu Bayi Berat Lahir Rendah dari

semestinya sekalipun umur cukup atau karena kombinasi

keadaannya( Proverawati Atika 2010 1)

Berdasarkan pengertian di atas maka bayi dengan Bayi Berat Lahir

Rendah ( BBLR ) dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu

a Prematuritas Murni yaitu

1 usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai

berat badan sesuai berat badan untuk masa gestasi itu

13

atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai dengan

masa kehamilam (NKB-SMK) (Sari201127)

2 Persalinan yang berlangsung pada umur kehamilan 20-

37 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir

(Sarwono 2010 668)

3 Persalinan pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu

atau berat badan lahir antara 500- 2499 gram (Asuhan

Kebidanan IV2010222)

b Dismaturus

Adalah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari berat

badan seharusnya untuk masa kehamilan Dismatur ini dapat

juga disebut neonatus kurang bulan ndash kecil untuk masa

kehamilan ( NKB ndash KMK ) ( Proverawati Atikah 2010 4)

2 Karakteristik BBLR

a Karakteristik Bayi Prematur

Tanda-tanda bayi kurang bulan adalah

1 Kulit tipis dan mengkilap

2 Tulang rawan telinga sangat lunak karena belum

terbentuk dengan sempurna

3 Lanugo (rambut haluslembut) masih banyak ditemukan

terutama pada punggung

4 Jaringan payudara belum terlihat putting masih berupa

titik karena jaringan kelenjar mammae masih kurang

14

akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak yang masih

kurang

5 Pada perempuan labia mayora belum menutupi labia

minora

6 Pada bayi laki-laki skrotum belum banyak lipatan testis

kadang belum turun

7 Kadang disertai dengan pernapasan yang tidak teratur

8 Aktivitas dan tangisan lemah

9 Refleks mengisap dan menelan tidak efektif atau lemah

(Atika20102)

Selain tanda yang disebutkan diatas ditambahkan pula

tanda-tanda yang lain menurut (Ika20108) yaitu

1 Umur kehamilan kurang dari 37 minggu

2 Berat badan kurang dari 2500 gram

3 Kuku panjangnya belum melewati ujung jari

4 Lingkar kepala kurang dari 33 cm

5 Panjang badan kurang dari 46 cm

6 Lingkar dada kurang dari 30 cm

7 Pada bayi perempuan klitoris menonjol labia minora

belum tertutup oleh labia mayora

8 Fungsi sarafnya belum atau kurang matang

mengakibatkan refleks hisap menelan dan batuk masih

lemah

15

Karakteristik yang lain menurut weni (200923) adalah

1 Masa gestasi kurang dari 37 minggu

2 Kulit tampak transparan

3 Kepala lebih besar dari badan

4 Ubun-ubun dan sutura lebar

5 Rambut tipis dan halus

b Karakteristik Bayi Dismatur

Tanda-tanda bayi kecil untuk masa kehamilan (KMK)

1 Umur bayi dapat cukup kurang atau lebih bulan tetapi

beratnya kurang dari 2500 gram

2 Gerakannya cukup aktif dan tangis cukup kuat

3 Kulit keriput lemak dibawah kulit tipis

4 Bayi perempuan cukup bulan labia mayora menutupi

labia minora

5 Bayi laki-laki testis mungkin telah turun

6 Mengisap cukup kuat (Atikah20103)

Ciri lain bayi dismatur menurut weni (200925) adalah tali

pusat berwarna kuning kehijauan

3 Diagnosis BBLR

Dalam mendiagnosis bayi dengan BBLR maka hal-hal yang

harus diperhatikan adalah

a Perhitungan HPHT (hari pertama haid terakhir)

16

b Penilaian secara klinis BB PBLD dan LK (Atikah

20104)

Menegakkan diagnosis BBLR adalah dengan menimbang

berat lahir bayi dalam jangka waktu 1 jam setelah lahir dapat

diketahui dengan dilakukan anamnesis pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan penunjang sebagai berikut

a Anamnesis

Riwayat yang perlu ditanyakan pada Ibu dalam anamnesis

untuk menegakkan mencari etiologi dan faktor-faktor yang

yang berpengaruh terjadinya BBLR yaitu umur Ibu riwayat

HPHT riwayat persalinan sebelumnya jarak kelahiran

sebelumnya kenaikan berat badan selama hamil aktivitas

penyakit yang diderita selama hamil obat-obatan yang

diminum selama hamil

b Pemeriksaan Fisik

Yang dapat dijumpai pada pemeriksaan fisik pada bayi BBLR

adalah

1 Berat badan

2 Tanda-tanda prematuritas (pada bayi kurang bulan)

3 Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (pada bayi kecil

untuk masa kehamilan)

17

c Pemeriksaan penunjang

1 Pemeriksaan skor ballard

2 Tes kocok (shake test) dianjurkan untuk bayi kurang

bulan

3 Darah rutin dan glukosa darah

4 Foto dada ataupun babygram

(Ika201053)

4 Cara Menilai BBLR ( WiknjosastroH 2008 )

Adapun cara menilai neorumuskular yaitu

a Posture dinilai bila bayi posisi terlentang dan tenang

b Square window tangan bayi di fleksikan antara ibu jari dan

telunjuk pemeriksaan di ukur sudut antara hypothenareminence

dengan foream

c Arm recoil lakukan fleksi dengan lengan bawah selama 5 detik

kemudian lengan tersebut diekstensikan dan dilepas Nilailah

derajat kembalinya ke posisi fleksi

d Pobliteal angel bayi tidur terlentang paha di pegang

sedemikian rupa sehingga terdapat posisi lutut ndash dada

( kneechest position ) setelah itu di lakukan ekstensi tungkai

bawah ukurlah sudut di bawah lutut tersebut

e Carf sign posisi terlentang peganglah salah satu lengan bayi

dan usahakan tangan tersebut mencapai leher posterior dari

18

bahu sisi lainnya angkat dan geserlah siku bayi di atas dadanya

dan lihat sampai di mana siku tersebut dapat di geser Makin

mudah bayi menggeser sikunya melewati garis tengah ke sisi

lain

f Hell to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke telinga dari

sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak mencapai telinga

dan ektensi lutut

Adapun penilaian dengan menggunakan sistem Ballard

Ballard menilai maturitas neonatus berdasarkan 7 tanda

kematangan fisik dan 6 tanda kematangan neuromuskuler Penilaian

dilakukan dengan cara

1 Menilai 7 tanda kematangan fisik

2 Menilai 6 tanda kematangan neurologic

3 Hasil penilaian aspek kematangan fisik dan neurologic dijumlah

4 Jumlah nilai kedua aspek kematangan tersebut dicocokkan

dengan tabel patokan tingkat kematangan menurut Ballard

(Pantiawati Ika2010hal20)

19

Tabel 1 Ciri Kematangan Fisik Pada Bayi Menurut Ballard

0 1 2 3 4 5

Kulit Merah transparan

Merah muda licin halus tampak vena

Permukaan mengelupas dengantanpa ruam sedikit vena

Daerah pucat retak-retak vena jarang

Seperti kertas kulit retak lebih dalam tidak ada vena

Seperti kulit retak-retak mengerut

Lanugo Tidak ada Banyak Menipis Menghilang

Umumnya tidak ada

Lipatan plantar

Tidak ada Tanda merah sangat sedikit

Hanya lipatan anterior yang melintang

Lipatan 23 anterior

Lipatan di seluruh telapak

Payudara

Hampir tidak ada

Areola datar tidak ada tonjolan

Areola seperti titik tonjolan 1-2 mm

Areola lebih jelas tonjolan 3-4 mm

Areola penuh tonjolan 5-10 mm

Daun telinga

Datar tetap terlipat

Sedikit melengkung lunak lambat membalik

Bentuknya lebih baik lunak mudah membalik

Bentuknya sempurna membalik seketika

Tulang rawan tebal telinga kaku

Kelamin laki-laki

Skrotum kosong tidak ada ruga

Testis turun sedikit ruga

Testis ke bawah ruganya

Testis bergantung ruganya

20

bagus dalam

Kelamin perempuan

Klitoris dan labia minora menonjol

Labia mayora dan minora sama-sama menonjol

Labia mayora besar labia minora kecil

Klitoris dan labia minora ditutupi labia mayora

(Sumber Pantiawati Ika 2010 hal 21)

Berdasarkan berat badannya bayi baru lahir dengan Berat

Lahir Rendah di kelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

a Bayi Berat Lahir Rendah ( Low Birth Weight Infant ) ialah bayi

dengan Berat badan Lahir 1500- kurang dari 2500 gram

b Bayi berat lahir sangat rendah ( Very Low Birthweight infant )

ialah bayi dengan berat badan lahir 1000-1500 gram

c Bayi berat lahir ekstrim rendah ( Extremely Very Low

birthweight infant ) ialah bayi lahir hidup dengan berat badan

lahir kurang dari 1000 gram(Muslihatun Nur Wali2010 hal 2)

5 Factor ndash factor yang mempengaruhi BBLR ( proverawati

Atikah 20105 ndash 6 )

Factor yang dapat menyebabkan terjadinya BBLR yaitu

a Faktor Ibu

1 Gizi saat hamil yang kurang

2 Umur kurang dari 20 tahun atau di atas 35 tahun

3 Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat

21

4 Penyakit manahun ibu hipertensi jantung yang

pembentukan darah

5 Faktor pekerjaan yang terlalu berat

b Factor kehamilan

1 Hamil dengan hidramnion

2 Hamil ganda

3 Perdarahan antepartum

4 Komplikasi hamil pre-eklamsia eklamsi

c Factor janin

1 Cacat bawaan

2 Infeksi dalam rahim

d Factor yang masih belum di ketahui

e Factor lingkungan dan tempat di antara tinggi radiasidan zat ndash

zat racun

Adapun penyebab yang lain adalah adanya riwayat pernah

melahirkan prematur sebelumnya berat badan ibu yang rendah

dan ibu hamil yang masih remaja (Atikah 20107)

6 Komplikasi pada BBLR

Adapun komplikasi pada BBLR jika bayi premature adalah

sebagai berikut

a Asfiksia

22

b Gangguan pernapasan yang sering menimbulkan penyakit

berat pada BBLR

c Hipotermia

d hipoglikemia

e Gangguan alat pencernaan dan Problema nutrisi

f Immature hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan

defistensi vitamin K

g Ginjal yang immature baik secara otomatis maupun fungsinya

h Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh

i Gangguan immunologic

( Wiknjosastro H 2008776 )

7 Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah ( Wiknjasostro H 2008

778 )

a Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi

Bayi prematur akan cepat mengalami kehilangan panas

badan dan menjadi hipotermi karena pusat pengaturan panas

badan belum berfungsi dengan baik metabolismenya rendah

dan permukaan badan relative luas Oleh karena itu bayi

prematur harus dirawat didalam incubator sehingga panas

badannya mendekati dalam rahim

Bila belum memiliki inkubator bayi premature dapat

dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol yang

23

berisi air panas atau menggunakan metode kanguru yaitu

perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru dalam kantung

Ibunya (Atika 201031)

Adapun pengaturan suhu inkubator disesuaikan dengan

berat badan sesuai dengan ketentuan dibawah ini

Tabel

Suhu Inkubator

Berat Badan Lahir 0-24 jam

(degC)

2-3 hari

(degC)

4-7 hari

(degC)

8 hari

(degC)

1500 gram 34-36 degC 33-35 degC 33-34 degC 32-33 degC

1501-2000 gram 33-34degC 33 degC 32-33 degC 32 degC

2001-2500 gram 33degC 32-33 degC 32 degC 32 degC

gt2500 garmgt 32-33degC 32 degC 31-32 degc 32 degC

Keterangan

Apabila suhu kamar 28-29 degC hendaknya diturunkan 1

degC setiap minggu dan apabila berat badan bayi sudah

mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat diluar incubator

dengan suhu 27degC (Aziz2009191)

b Pengaturan Dan Pengawasan Intake Nutrisi

24

ASI merupakan pilihan pertama jika bayi mampu mengisap

ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi yang tidak

cukup mengisap Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI

dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan

atau dengan memasang sonde ke lambung Pemberian minum

sedikit demi sedikit tetapi frekuensinya sering (Atika201033)

Table 01 Pedoman Pemberian Minum Bayi

Sumber Wiknjosastro H 2008 779

Umur 1 hari

Umur 2 hari

Umur 3 hari

Umur 4 hari

Umur 10 hari

Umur 14 hari

60 ml kg BB

80 ml kg BB

100 ml kg BB

120 ml kg BB

180 ml kg BB

200 ml kg BB

Bila bayi mengalami sianosis minum berikutnya ditunda

dan hari berikutnya jumlah tidak ditambah Bayi yang lebih kecil

dan yang mengalami distress diberi minum dengan teratur ke

lambung dengan pompa semprit atau dengan infuse larutan

asam amino glukosa elektrolit dan lemak namun tidak boleh

terlalu lama karena akan berbahaya

25

Pada bayi dengan berat diatas 1500 gram dapat di mulai

dengan 3 mlkg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan diberi

minum cairan lambung harus dikeluarkan pemberian minum

berikutnya dapat di tambah 1 ml-20 ml setiap kali minum

Berikutnya mungkin dapat di beri minum setiap 3 jam

Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka

jumlah susu yang akan di berikan harus dikurangi dengan jumlah

cairan yang akan dikeluarkan sebelumnya Kegagalan

pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan

yang lebih dari 10 yang disebabkan oleh pencemaran kuman

pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan

kebutuhan bayi

Menghitung jumlah minuman tiap kali pemberian dengan

memakai pedoman pengaturan minuman sebagai berikut

Untuk preterm (BBlt2500 gr) = 8 kalihari

BB perhari x kebutuhan dalam air =helliphelliphellipcc

Jumlah pemberian

c Pencegahan Infeksi

Memberi perlindungan pada bayi BBLR dari bahaya infeksi

dengan cara BBLR tidak boleh kontak dengan penderita infeksi

dalam bentuk apapun itu Digunakan masker dan baju khusus

dalam penanganan bayi perawatan luka tali pusat dan kulit

dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun

26

dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien

dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan

menghindari perawatan yang terlalu lama

Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya

tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih

kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah

201034)

Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan

kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system

imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi

IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup

rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada

trimester akhir pada trimester akhir

Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal

yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk

yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun

peningkatan resiko infeksi post natal

Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu

1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau

dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan

2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi

3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang

bayi

27

4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga

lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI

5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)

d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan

popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di

letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang

berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu

berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu

berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )

e Penimbangan Berat Badan

Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan

nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh

sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan

ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)

f Pemberian Oksigen

Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi

bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan

Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head

boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan

menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat

menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)

Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau

kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah

28

untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih

05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)

(Yuliasti 2010)

g Pengawasan Jalan Nafas

Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan

defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen

yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta

Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas

segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi

miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau

menjentik tumit

Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi

endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan

selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan

tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia

sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)

29

B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

1 Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang

EJ 2008121-126)

a Pengertian Manejemen Kebidanan

Menejemen kebidanan adakah metodebentuk

pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan

asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam

manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam

pemecahan masalah atau pengambilan keputusan

klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara

benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu

metode pendokumentasian

b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut

Varney terdiri dari 7 langkah

1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar

Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian

dengan mengumpulkan semua data dasar

yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan

klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang

pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu

pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya

30

melakukan pengukuran riwayat kesehatan

dan faktor perinatal apakah dia bblr atau

normal dilihat dari gestasi dan berat badannya

(Wafi nur2011)

2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap

diagnosis atau masalah berdasarkan

interpretasi yang benar atas data-data yang

telah dikumpulkanData dasar yang sudah

dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat

merumuskan diagnosis dan masalah yang

spesifik

3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial

Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah

potensial atau diagnosis potensial berdasarkan

diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi

Langkah ini membutuhkan antisipasi bila

memungkinkan dilakukan pencegahan

4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera

Kolaborasi

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh

bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau

ditangani bersama dengan anggota tim

31

kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi

klien

5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang

menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah

sebelumnya Langkah ini merupakan

kelanjutan manajemen terhadap diagnosa

atau masalah yang telah diidentifikasi atau

diantisipasi Pada langkah ini informasi data

dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi

Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya

meliputi apa yang sudah diidentifikasi

dari kondisi klien atau dari setiap masalah

yang berkaitan tetapi juga dari kerangka

pedoman antisipasi terhadap klien tersebut

seperti apa yang diperkirakan akan terjadi

berikutnya Dengan perkataan lain asuhan

terhadap klien tersebut sudah mencakup

setiap hal yang berkaitan dengan semua

aspek asuhan setiap rencana asuhan harus

disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh

bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan

32

efektif karena klien merupakan bagian dari

pelaksanaan rencana tersebut

6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan

Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh

secara efisien dan aman Perencanaan ini

bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-

bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan

lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-

kolaborasi dengan dokter untuk menangani

klien yang mengalami komplikasi maka

keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan

bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap

terlaksananya rencana asuhan yang

menyeluruh tersebut Manajemen yang

efesien akan menyangkut waktu dan biaya

serta meningkatkan mutu dan asuhan klien

7 Langkah VII Evaluasi

Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi

keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan

meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan

apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai

dengan kebutuhan sebagaimana telah

diidentifikasikan didalam masalah dan

33

diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap

efektif jika memang benar efektif

pelaksanaannya

2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )

a Pengertian Dokumentasi

Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)

Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara

tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil

pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada

pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap

semua asuhan yang telah diberikan

b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan

Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara

benar jelas singkat logis dalam suatu metode

pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu

1 Subjektif ( S )

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pengumpulan data klien melalui

anamnesis

34

2 Objektif (O)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pemeriksaan fisik klien hasil

laboratorium yang dirumuskan dalam

data fokus untuk mendukung asuhan

3 Assesment (A)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil analisis dan interpretasi data

subjektif dan objektif

4 Planning (P)

Menggambarkan pendokumentasian

dan tindakan serta evaluasi

perencanaan

35

36

37

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang

a Prenatal

1 GI P0 A0

2 HPHT tanggal 31 agustus 2012

3 HTP tanggal 7 juni 2013

4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari

5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan

TT 2x pada tanggal

a 13 januari 2013

b 10 februari 2013

6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200

dengan keluhan sakit perut tembus belakang

b Natal

1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43

cmlubang anus (+)

38

3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi

a Nutrisi Cairan

1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013

2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu

melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam

3 Produksi ASI masih kurang

4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam

inkubator

b Personal higyene

Bayi dalam keadaan bersih

c Pola tidur

Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar

d Pola eliminasi

1 BAK frekuensi 7 -8 x hari

2 BAB frekuensi 5- 6 x hari

3 Riwayat Kesehatan Ibu

a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol

b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil

c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria

4 Pemeriksaan umum

a Pemeriksaan umum

39

1 BBL PBL 1950 gram 43 cm

2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan

3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari

4 Apgar Score 79

b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital

1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )

2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )

3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)

c Pemeriksaan Fisik

1 Kepala

Pada kepala tidak ada caput suksedaneum

Tidak terdapat chepal hematoma

Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup

2 Mata

Simetris kiri dan kanan

Tidak ada perdarahan sub konjungtifa

Konjungtiva merah muda

Tidak ada tanda-tanda infeksi

3 Hidung

Hidung tampak bersih

pernapasan cuping hidung tidak ada

4 Mulut dan bibir

Refleks mengisap lemah

40

Refleks menelan lemah

Tidak ada labio palatum

Bibir merah muda

5 Telinga

Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan

Daun telinga normal dan lambat kembali

Ada lubang telinga

6 Leher

Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas

Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis

dan kelenjar tiroyd

7 Dada

Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan

pergerakan perut

Tidak ada fraktur klavikula

Frekuensi jantung normal

8 Ekstremitas atas

Kedua lengan bergerak dengan bebas

Jari-jari kedua tangan lengkap

Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus

9 Abdomen

Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada

Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat

41

10Genitalia

Testis sudah turun ke skrotum

anus (+)

11Ekstremitas bawah

Pergerakan baik

Jari kaki lengkap kiri dan kanan

Refleks Babynsky positif

12Punggung dan bokong

Tonjolan punggung baik

Lipatan kulit bokong bersih

Intergritas kulit tampak tipis dan longgar

Tidak adanya bercak mongol

13Kulit tampak bersih dan kemerahan

14Pemeriksaan pengukuran

a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )

b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )

c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)

d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)

5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi

a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji

b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan

mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan

dan dokter

42

c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta

mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan

bayinya terutama pemberian ASI

d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan

dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah

e Ibu tinggal serumah dengan orang tua

f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat

g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah

6 Data Tambahan

Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri

Salaf mata oxytetracyclin

LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR

a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012

b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013

Tanggal lahir 25 april 2013

BBL 1950 gram PBL 43 cm

43

Analisa dan Interpretasi Data

Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5

hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat

Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir

kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )

2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi

a Data Subjektif

1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis

kelamin laki-laki

2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit

b Data Objektif

1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan

sonde

2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm

c Analisa dan Interpretasi Data

Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah

karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot

pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit

sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat

( Wiknjosastro H 2008 H 785 )

44

LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi

Potensial terjadinya infeksi

1 Potensial terjadi hipotermi

a Data Subjektif -

b Data Objektif

BB 1950 gram suhu badan 365C

Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam

incubator

Kulit bayi tipis

Analisa dan Interpretasi Data

Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan

mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan

yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah

kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat

badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh

karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat

pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya

sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )

( wiknjosastro H 2008 H 786 )

45

2 Potensial terjadi infeksi

a Data Subjektif

Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

b Data objektif

Tali pusat belum puput dan masih basah

Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm

Suhu badan 36rsquo5C

Respirasi 42xmenit

c Analisa dan Interpretasi Data

Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada

minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita

infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga

bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput

lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup

bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN

KEBIDANAN

Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera

kolaborasi

46

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

Masalah potensial hipotermi dan infeksi

1 Tujuan

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi

b Berat badan bayi tidak turun

c Suhu dalam batas normal

d Reflex mengisap baik

e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi

2 kriteria

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan

pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam

b Berat badan bayi meningkat

c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)

d Reflex mengisap bayi baik

e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas

nyeri

f TTV dalam batas normal

1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c

2 Pernapasan 30 ndash 60xi

3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi

47

3 Rencana Tindakan

a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti

mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali

pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan

dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir

Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman

yang menyebabkan infeksi

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan dirawat dalam incubator

Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari

terjadinya hipotermi

b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin

Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama

sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor

mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan

diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung

c Timbang berat badan bayi setiap hari

Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan

kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan

kondisi bayi

d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan

frekuensi jantung

48

Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam

menentukan tindakan selanjutnya

e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah

Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu

badan bayi yang mengakibatkan evaporasi

f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang

Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat

mempengaruhi produksi dan kualitas ASI

LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita

2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan di rawat dalam incubator

4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya

5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram

6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit

7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang

49

LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0800

1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)

2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak

18 ml 2jam melalui sonde

3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm

4 Tanda ndash Tanda Vital

Suhu badan 365C

Pernapasan 50i

Frekuensi jantung 145xi

5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas

nyeri

6 Bayi terhindar dari ruam popok

7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan

50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013

No Rekam Medik 081838

Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita

Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1 Identitas

a Identitas bayi

Nama bayi Bayi ldquoJrdquo

Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita

Anak ke 1 ( pertama )

Umur 1 hari

Jenis kelamin laki-laki

b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )

Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo

Umur 35 tahun 34 tahun

Nikah 1x plusmn 1 tahun

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 8: BAB I Perbaikan

8

b Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Fisik dilakukan secara sistematis mulai dari

kepala sampai ke kaki (head to toe) meliputi inspeksi

palpasi auskultasi dan perkusi

3 Studi Dokumentasi

Studi ini dilakukan dengan mempelajari status kesehatan

klien yang bersumber dari catatan dokter bidan perawat dan

petugas lab

4 Diskusi

Mengadakan konsultasi dengan dokter atau bidan yang

menangani langsung klien tersebut serta berdiskusi dengan

dosen pembimbing Karya Tulis Ilmiah mengenai klien

F Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dalam karya ilmiah ini adalah

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

B Ruang Lingkup Penulisan

C Tujuan Penulisan

1 Tujuan Umum

2 Tujuan Khusus

9

D Manfaat Penulisan

E Metodologi Penulisan

F Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Umum Tentang Bayi Berat Lahir Rendah

1 Pengertian BBLR

2 Karakteristik BBLR

a Karakteristik Bayi Prematur

b Karakteristik Bayi Dismatur

3 Diagnosis BBLR

4 Cara menilai BBLR

5 Faktor- factor yang mempengaruhi BBLR

6 Komplikasi BBLR

7 Perawatan BBLR

a Mempertahankan suhu tubuh bayi

b Pengaturan dan pengawasan intake nutrisi

c Pencegahan infeksi

d Penimbangan berat badan

e Pemberian oksigen

f Pengawasan jalan nafas

10

B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan

Kebidanan

1 Manajemen Asuhan Kebidanan

a Pengertian

b Proses Manajemen Kebidanan

2 Pendokumentasian Asuhan Kebidanan (SOAP)

a Pengertian

b Proses Manajemen SOAP

c Keterkaitan Manajemen Kebidanan Dan SOAP

BAB III STUDI KASUS

A Identifikasi data dasar

B Merumuskan diagnosamasalah aktual

C Merumuskan diagnosa masalah potensial

D Mengidentifikasi tindakan segera dan kolaborasi

E Rencana asuhan kebidanan

F Pelaksanaan tindakan asuhan kebidanan

G Evaluasi asuhan kebidanan

H Pendokumentasian hasil asuhan soap

11

BAB IV PEMBAHASAN

Pada bagian ini membahas tentang kesenjangan antara teori

dengan fakta yang ada dibahas secara sistematis mulai dari

langkah 1 sampai langkah 7

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

B Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

12

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Umum Tentang Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

Berikut ini akan dikemukakan konsep dasar medis tentang Bayi

Berat Lahir Rendah (BBLR) sebagai berikut

1 Pengertian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

a Bayi Berat Lahir Rendah adalah bayi dengan Berat Badan Lahir

kurang dari 2500 gram tanpa memandang umur kehamilan

( arief 2009 1 )

b Bayi berat lahir rendah adalah bayi baru lahir dengan berat

badan lahir kurang dari 2500 gram (Wahyuni Sari 201126)

c Istilah prematuritas telah di ganti dengan Bayi Berat Lahir

Rendah ( BBLR ) karena terdapat dua bentuk kelahiran bayi

dengan berat badan kurang dari 2500 gram atau karena umur

kehamilan kurang dari 37 minggu Bayi Berat Lahir Rendah dari

semestinya sekalipun umur cukup atau karena kombinasi

keadaannya( Proverawati Atika 2010 1)

Berdasarkan pengertian di atas maka bayi dengan Bayi Berat Lahir

Rendah ( BBLR ) dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu

a Prematuritas Murni yaitu

1 usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai

berat badan sesuai berat badan untuk masa gestasi itu

13

atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai dengan

masa kehamilam (NKB-SMK) (Sari201127)

2 Persalinan yang berlangsung pada umur kehamilan 20-

37 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir

(Sarwono 2010 668)

3 Persalinan pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu

atau berat badan lahir antara 500- 2499 gram (Asuhan

Kebidanan IV2010222)

b Dismaturus

Adalah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari berat

badan seharusnya untuk masa kehamilan Dismatur ini dapat

juga disebut neonatus kurang bulan ndash kecil untuk masa

kehamilan ( NKB ndash KMK ) ( Proverawati Atikah 2010 4)

2 Karakteristik BBLR

a Karakteristik Bayi Prematur

Tanda-tanda bayi kurang bulan adalah

1 Kulit tipis dan mengkilap

2 Tulang rawan telinga sangat lunak karena belum

terbentuk dengan sempurna

3 Lanugo (rambut haluslembut) masih banyak ditemukan

terutama pada punggung

4 Jaringan payudara belum terlihat putting masih berupa

titik karena jaringan kelenjar mammae masih kurang

14

akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak yang masih

kurang

5 Pada perempuan labia mayora belum menutupi labia

minora

6 Pada bayi laki-laki skrotum belum banyak lipatan testis

kadang belum turun

7 Kadang disertai dengan pernapasan yang tidak teratur

8 Aktivitas dan tangisan lemah

9 Refleks mengisap dan menelan tidak efektif atau lemah

(Atika20102)

Selain tanda yang disebutkan diatas ditambahkan pula

tanda-tanda yang lain menurut (Ika20108) yaitu

1 Umur kehamilan kurang dari 37 minggu

2 Berat badan kurang dari 2500 gram

3 Kuku panjangnya belum melewati ujung jari

4 Lingkar kepala kurang dari 33 cm

5 Panjang badan kurang dari 46 cm

6 Lingkar dada kurang dari 30 cm

7 Pada bayi perempuan klitoris menonjol labia minora

belum tertutup oleh labia mayora

8 Fungsi sarafnya belum atau kurang matang

mengakibatkan refleks hisap menelan dan batuk masih

lemah

15

Karakteristik yang lain menurut weni (200923) adalah

1 Masa gestasi kurang dari 37 minggu

2 Kulit tampak transparan

3 Kepala lebih besar dari badan

4 Ubun-ubun dan sutura lebar

5 Rambut tipis dan halus

b Karakteristik Bayi Dismatur

Tanda-tanda bayi kecil untuk masa kehamilan (KMK)

1 Umur bayi dapat cukup kurang atau lebih bulan tetapi

beratnya kurang dari 2500 gram

2 Gerakannya cukup aktif dan tangis cukup kuat

3 Kulit keriput lemak dibawah kulit tipis

4 Bayi perempuan cukup bulan labia mayora menutupi

labia minora

5 Bayi laki-laki testis mungkin telah turun

6 Mengisap cukup kuat (Atikah20103)

Ciri lain bayi dismatur menurut weni (200925) adalah tali

pusat berwarna kuning kehijauan

3 Diagnosis BBLR

Dalam mendiagnosis bayi dengan BBLR maka hal-hal yang

harus diperhatikan adalah

a Perhitungan HPHT (hari pertama haid terakhir)

16

b Penilaian secara klinis BB PBLD dan LK (Atikah

20104)

Menegakkan diagnosis BBLR adalah dengan menimbang

berat lahir bayi dalam jangka waktu 1 jam setelah lahir dapat

diketahui dengan dilakukan anamnesis pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan penunjang sebagai berikut

a Anamnesis

Riwayat yang perlu ditanyakan pada Ibu dalam anamnesis

untuk menegakkan mencari etiologi dan faktor-faktor yang

yang berpengaruh terjadinya BBLR yaitu umur Ibu riwayat

HPHT riwayat persalinan sebelumnya jarak kelahiran

sebelumnya kenaikan berat badan selama hamil aktivitas

penyakit yang diderita selama hamil obat-obatan yang

diminum selama hamil

b Pemeriksaan Fisik

Yang dapat dijumpai pada pemeriksaan fisik pada bayi BBLR

adalah

1 Berat badan

2 Tanda-tanda prematuritas (pada bayi kurang bulan)

3 Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (pada bayi kecil

untuk masa kehamilan)

17

c Pemeriksaan penunjang

1 Pemeriksaan skor ballard

2 Tes kocok (shake test) dianjurkan untuk bayi kurang

bulan

3 Darah rutin dan glukosa darah

4 Foto dada ataupun babygram

(Ika201053)

4 Cara Menilai BBLR ( WiknjosastroH 2008 )

Adapun cara menilai neorumuskular yaitu

a Posture dinilai bila bayi posisi terlentang dan tenang

b Square window tangan bayi di fleksikan antara ibu jari dan

telunjuk pemeriksaan di ukur sudut antara hypothenareminence

dengan foream

c Arm recoil lakukan fleksi dengan lengan bawah selama 5 detik

kemudian lengan tersebut diekstensikan dan dilepas Nilailah

derajat kembalinya ke posisi fleksi

d Pobliteal angel bayi tidur terlentang paha di pegang

sedemikian rupa sehingga terdapat posisi lutut ndash dada

( kneechest position ) setelah itu di lakukan ekstensi tungkai

bawah ukurlah sudut di bawah lutut tersebut

e Carf sign posisi terlentang peganglah salah satu lengan bayi

dan usahakan tangan tersebut mencapai leher posterior dari

18

bahu sisi lainnya angkat dan geserlah siku bayi di atas dadanya

dan lihat sampai di mana siku tersebut dapat di geser Makin

mudah bayi menggeser sikunya melewati garis tengah ke sisi

lain

f Hell to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke telinga dari

sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak mencapai telinga

dan ektensi lutut

Adapun penilaian dengan menggunakan sistem Ballard

Ballard menilai maturitas neonatus berdasarkan 7 tanda

kematangan fisik dan 6 tanda kematangan neuromuskuler Penilaian

dilakukan dengan cara

1 Menilai 7 tanda kematangan fisik

2 Menilai 6 tanda kematangan neurologic

3 Hasil penilaian aspek kematangan fisik dan neurologic dijumlah

4 Jumlah nilai kedua aspek kematangan tersebut dicocokkan

dengan tabel patokan tingkat kematangan menurut Ballard

(Pantiawati Ika2010hal20)

19

Tabel 1 Ciri Kematangan Fisik Pada Bayi Menurut Ballard

0 1 2 3 4 5

Kulit Merah transparan

Merah muda licin halus tampak vena

Permukaan mengelupas dengantanpa ruam sedikit vena

Daerah pucat retak-retak vena jarang

Seperti kertas kulit retak lebih dalam tidak ada vena

Seperti kulit retak-retak mengerut

Lanugo Tidak ada Banyak Menipis Menghilang

Umumnya tidak ada

Lipatan plantar

Tidak ada Tanda merah sangat sedikit

Hanya lipatan anterior yang melintang

Lipatan 23 anterior

Lipatan di seluruh telapak

Payudara

Hampir tidak ada

Areola datar tidak ada tonjolan

Areola seperti titik tonjolan 1-2 mm

Areola lebih jelas tonjolan 3-4 mm

Areola penuh tonjolan 5-10 mm

Daun telinga

Datar tetap terlipat

Sedikit melengkung lunak lambat membalik

Bentuknya lebih baik lunak mudah membalik

Bentuknya sempurna membalik seketika

Tulang rawan tebal telinga kaku

Kelamin laki-laki

Skrotum kosong tidak ada ruga

Testis turun sedikit ruga

Testis ke bawah ruganya

Testis bergantung ruganya

20

bagus dalam

Kelamin perempuan

Klitoris dan labia minora menonjol

Labia mayora dan minora sama-sama menonjol

Labia mayora besar labia minora kecil

Klitoris dan labia minora ditutupi labia mayora

(Sumber Pantiawati Ika 2010 hal 21)

Berdasarkan berat badannya bayi baru lahir dengan Berat

Lahir Rendah di kelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

a Bayi Berat Lahir Rendah ( Low Birth Weight Infant ) ialah bayi

dengan Berat badan Lahir 1500- kurang dari 2500 gram

b Bayi berat lahir sangat rendah ( Very Low Birthweight infant )

ialah bayi dengan berat badan lahir 1000-1500 gram

c Bayi berat lahir ekstrim rendah ( Extremely Very Low

birthweight infant ) ialah bayi lahir hidup dengan berat badan

lahir kurang dari 1000 gram(Muslihatun Nur Wali2010 hal 2)

5 Factor ndash factor yang mempengaruhi BBLR ( proverawati

Atikah 20105 ndash 6 )

Factor yang dapat menyebabkan terjadinya BBLR yaitu

a Faktor Ibu

1 Gizi saat hamil yang kurang

2 Umur kurang dari 20 tahun atau di atas 35 tahun

3 Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat

21

4 Penyakit manahun ibu hipertensi jantung yang

pembentukan darah

5 Faktor pekerjaan yang terlalu berat

b Factor kehamilan

1 Hamil dengan hidramnion

2 Hamil ganda

3 Perdarahan antepartum

4 Komplikasi hamil pre-eklamsia eklamsi

c Factor janin

1 Cacat bawaan

2 Infeksi dalam rahim

d Factor yang masih belum di ketahui

e Factor lingkungan dan tempat di antara tinggi radiasidan zat ndash

zat racun

Adapun penyebab yang lain adalah adanya riwayat pernah

melahirkan prematur sebelumnya berat badan ibu yang rendah

dan ibu hamil yang masih remaja (Atikah 20107)

6 Komplikasi pada BBLR

Adapun komplikasi pada BBLR jika bayi premature adalah

sebagai berikut

a Asfiksia

22

b Gangguan pernapasan yang sering menimbulkan penyakit

berat pada BBLR

c Hipotermia

d hipoglikemia

e Gangguan alat pencernaan dan Problema nutrisi

f Immature hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan

defistensi vitamin K

g Ginjal yang immature baik secara otomatis maupun fungsinya

h Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh

i Gangguan immunologic

( Wiknjosastro H 2008776 )

7 Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah ( Wiknjasostro H 2008

778 )

a Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi

Bayi prematur akan cepat mengalami kehilangan panas

badan dan menjadi hipotermi karena pusat pengaturan panas

badan belum berfungsi dengan baik metabolismenya rendah

dan permukaan badan relative luas Oleh karena itu bayi

prematur harus dirawat didalam incubator sehingga panas

badannya mendekati dalam rahim

Bila belum memiliki inkubator bayi premature dapat

dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol yang

23

berisi air panas atau menggunakan metode kanguru yaitu

perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru dalam kantung

Ibunya (Atika 201031)

Adapun pengaturan suhu inkubator disesuaikan dengan

berat badan sesuai dengan ketentuan dibawah ini

Tabel

Suhu Inkubator

Berat Badan Lahir 0-24 jam

(degC)

2-3 hari

(degC)

4-7 hari

(degC)

8 hari

(degC)

1500 gram 34-36 degC 33-35 degC 33-34 degC 32-33 degC

1501-2000 gram 33-34degC 33 degC 32-33 degC 32 degC

2001-2500 gram 33degC 32-33 degC 32 degC 32 degC

gt2500 garmgt 32-33degC 32 degC 31-32 degc 32 degC

Keterangan

Apabila suhu kamar 28-29 degC hendaknya diturunkan 1

degC setiap minggu dan apabila berat badan bayi sudah

mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat diluar incubator

dengan suhu 27degC (Aziz2009191)

b Pengaturan Dan Pengawasan Intake Nutrisi

24

ASI merupakan pilihan pertama jika bayi mampu mengisap

ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi yang tidak

cukup mengisap Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI

dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan

atau dengan memasang sonde ke lambung Pemberian minum

sedikit demi sedikit tetapi frekuensinya sering (Atika201033)

Table 01 Pedoman Pemberian Minum Bayi

Sumber Wiknjosastro H 2008 779

Umur 1 hari

Umur 2 hari

Umur 3 hari

Umur 4 hari

Umur 10 hari

Umur 14 hari

60 ml kg BB

80 ml kg BB

100 ml kg BB

120 ml kg BB

180 ml kg BB

200 ml kg BB

Bila bayi mengalami sianosis minum berikutnya ditunda

dan hari berikutnya jumlah tidak ditambah Bayi yang lebih kecil

dan yang mengalami distress diberi minum dengan teratur ke

lambung dengan pompa semprit atau dengan infuse larutan

asam amino glukosa elektrolit dan lemak namun tidak boleh

terlalu lama karena akan berbahaya

25

Pada bayi dengan berat diatas 1500 gram dapat di mulai

dengan 3 mlkg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan diberi

minum cairan lambung harus dikeluarkan pemberian minum

berikutnya dapat di tambah 1 ml-20 ml setiap kali minum

Berikutnya mungkin dapat di beri minum setiap 3 jam

Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka

jumlah susu yang akan di berikan harus dikurangi dengan jumlah

cairan yang akan dikeluarkan sebelumnya Kegagalan

pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan

yang lebih dari 10 yang disebabkan oleh pencemaran kuman

pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan

kebutuhan bayi

Menghitung jumlah minuman tiap kali pemberian dengan

memakai pedoman pengaturan minuman sebagai berikut

Untuk preterm (BBlt2500 gr) = 8 kalihari

BB perhari x kebutuhan dalam air =helliphelliphellipcc

Jumlah pemberian

c Pencegahan Infeksi

Memberi perlindungan pada bayi BBLR dari bahaya infeksi

dengan cara BBLR tidak boleh kontak dengan penderita infeksi

dalam bentuk apapun itu Digunakan masker dan baju khusus

dalam penanganan bayi perawatan luka tali pusat dan kulit

dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun

26

dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien

dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan

menghindari perawatan yang terlalu lama

Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya

tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih

kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah

201034)

Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan

kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system

imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi

IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup

rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada

trimester akhir pada trimester akhir

Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal

yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk

yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun

peningkatan resiko infeksi post natal

Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu

1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau

dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan

2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi

3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang

bayi

27

4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga

lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI

5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)

d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan

popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di

letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang

berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu

berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu

berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )

e Penimbangan Berat Badan

Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan

nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh

sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan

ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)

f Pemberian Oksigen

Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi

bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan

Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head

boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan

menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat

menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)

Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau

kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah

28

untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih

05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)

(Yuliasti 2010)

g Pengawasan Jalan Nafas

Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan

defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen

yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta

Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas

segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi

miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau

menjentik tumit

Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi

endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan

selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan

tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia

sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)

29

B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

1 Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang

EJ 2008121-126)

a Pengertian Manejemen Kebidanan

Menejemen kebidanan adakah metodebentuk

pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan

asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam

manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam

pemecahan masalah atau pengambilan keputusan

klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara

benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu

metode pendokumentasian

b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut

Varney terdiri dari 7 langkah

1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar

Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian

dengan mengumpulkan semua data dasar

yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan

klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang

pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu

pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya

30

melakukan pengukuran riwayat kesehatan

dan faktor perinatal apakah dia bblr atau

normal dilihat dari gestasi dan berat badannya

(Wafi nur2011)

2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap

diagnosis atau masalah berdasarkan

interpretasi yang benar atas data-data yang

telah dikumpulkanData dasar yang sudah

dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat

merumuskan diagnosis dan masalah yang

spesifik

3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial

Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah

potensial atau diagnosis potensial berdasarkan

diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi

Langkah ini membutuhkan antisipasi bila

memungkinkan dilakukan pencegahan

4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera

Kolaborasi

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh

bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau

ditangani bersama dengan anggota tim

31

kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi

klien

5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang

menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah

sebelumnya Langkah ini merupakan

kelanjutan manajemen terhadap diagnosa

atau masalah yang telah diidentifikasi atau

diantisipasi Pada langkah ini informasi data

dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi

Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya

meliputi apa yang sudah diidentifikasi

dari kondisi klien atau dari setiap masalah

yang berkaitan tetapi juga dari kerangka

pedoman antisipasi terhadap klien tersebut

seperti apa yang diperkirakan akan terjadi

berikutnya Dengan perkataan lain asuhan

terhadap klien tersebut sudah mencakup

setiap hal yang berkaitan dengan semua

aspek asuhan setiap rencana asuhan harus

disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh

bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan

32

efektif karena klien merupakan bagian dari

pelaksanaan rencana tersebut

6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan

Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh

secara efisien dan aman Perencanaan ini

bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-

bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan

lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-

kolaborasi dengan dokter untuk menangani

klien yang mengalami komplikasi maka

keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan

bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap

terlaksananya rencana asuhan yang

menyeluruh tersebut Manajemen yang

efesien akan menyangkut waktu dan biaya

serta meningkatkan mutu dan asuhan klien

7 Langkah VII Evaluasi

Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi

keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan

meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan

apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai

dengan kebutuhan sebagaimana telah

diidentifikasikan didalam masalah dan

33

diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap

efektif jika memang benar efektif

pelaksanaannya

2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )

a Pengertian Dokumentasi

Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)

Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara

tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil

pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada

pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap

semua asuhan yang telah diberikan

b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan

Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara

benar jelas singkat logis dalam suatu metode

pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu

1 Subjektif ( S )

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pengumpulan data klien melalui

anamnesis

34

2 Objektif (O)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pemeriksaan fisik klien hasil

laboratorium yang dirumuskan dalam

data fokus untuk mendukung asuhan

3 Assesment (A)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil analisis dan interpretasi data

subjektif dan objektif

4 Planning (P)

Menggambarkan pendokumentasian

dan tindakan serta evaluasi

perencanaan

35

36

37

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang

a Prenatal

1 GI P0 A0

2 HPHT tanggal 31 agustus 2012

3 HTP tanggal 7 juni 2013

4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari

5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan

TT 2x pada tanggal

a 13 januari 2013

b 10 februari 2013

6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200

dengan keluhan sakit perut tembus belakang

b Natal

1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43

cmlubang anus (+)

38

3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi

a Nutrisi Cairan

1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013

2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu

melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam

3 Produksi ASI masih kurang

4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam

inkubator

b Personal higyene

Bayi dalam keadaan bersih

c Pola tidur

Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar

d Pola eliminasi

1 BAK frekuensi 7 -8 x hari

2 BAB frekuensi 5- 6 x hari

3 Riwayat Kesehatan Ibu

a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol

b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil

c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria

4 Pemeriksaan umum

a Pemeriksaan umum

39

1 BBL PBL 1950 gram 43 cm

2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan

3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari

4 Apgar Score 79

b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital

1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )

2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )

3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)

c Pemeriksaan Fisik

1 Kepala

Pada kepala tidak ada caput suksedaneum

Tidak terdapat chepal hematoma

Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup

2 Mata

Simetris kiri dan kanan

Tidak ada perdarahan sub konjungtifa

Konjungtiva merah muda

Tidak ada tanda-tanda infeksi

3 Hidung

Hidung tampak bersih

pernapasan cuping hidung tidak ada

4 Mulut dan bibir

Refleks mengisap lemah

40

Refleks menelan lemah

Tidak ada labio palatum

Bibir merah muda

5 Telinga

Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan

Daun telinga normal dan lambat kembali

Ada lubang telinga

6 Leher

Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas

Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis

dan kelenjar tiroyd

7 Dada

Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan

pergerakan perut

Tidak ada fraktur klavikula

Frekuensi jantung normal

8 Ekstremitas atas

Kedua lengan bergerak dengan bebas

Jari-jari kedua tangan lengkap

Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus

9 Abdomen

Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada

Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat

41

10Genitalia

Testis sudah turun ke skrotum

anus (+)

11Ekstremitas bawah

Pergerakan baik

Jari kaki lengkap kiri dan kanan

Refleks Babynsky positif

12Punggung dan bokong

Tonjolan punggung baik

Lipatan kulit bokong bersih

Intergritas kulit tampak tipis dan longgar

Tidak adanya bercak mongol

13Kulit tampak bersih dan kemerahan

14Pemeriksaan pengukuran

a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )

b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )

c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)

d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)

5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi

a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji

b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan

mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan

dan dokter

42

c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta

mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan

bayinya terutama pemberian ASI

d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan

dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah

e Ibu tinggal serumah dengan orang tua

f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat

g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah

6 Data Tambahan

Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri

Salaf mata oxytetracyclin

LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR

a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012

b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013

Tanggal lahir 25 april 2013

BBL 1950 gram PBL 43 cm

43

Analisa dan Interpretasi Data

Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5

hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat

Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir

kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )

2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi

a Data Subjektif

1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis

kelamin laki-laki

2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit

b Data Objektif

1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan

sonde

2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm

c Analisa dan Interpretasi Data

Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah

karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot

pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit

sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat

( Wiknjosastro H 2008 H 785 )

44

LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi

Potensial terjadinya infeksi

1 Potensial terjadi hipotermi

a Data Subjektif -

b Data Objektif

BB 1950 gram suhu badan 365C

Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam

incubator

Kulit bayi tipis

Analisa dan Interpretasi Data

Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan

mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan

yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah

kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat

badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh

karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat

pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya

sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )

( wiknjosastro H 2008 H 786 )

45

2 Potensial terjadi infeksi

a Data Subjektif

Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

b Data objektif

Tali pusat belum puput dan masih basah

Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm

Suhu badan 36rsquo5C

Respirasi 42xmenit

c Analisa dan Interpretasi Data

Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada

minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita

infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga

bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput

lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup

bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN

KEBIDANAN

Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera

kolaborasi

46

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

Masalah potensial hipotermi dan infeksi

1 Tujuan

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi

b Berat badan bayi tidak turun

c Suhu dalam batas normal

d Reflex mengisap baik

e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi

2 kriteria

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan

pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam

b Berat badan bayi meningkat

c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)

d Reflex mengisap bayi baik

e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas

nyeri

f TTV dalam batas normal

1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c

2 Pernapasan 30 ndash 60xi

3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi

47

3 Rencana Tindakan

a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti

mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali

pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan

dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir

Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman

yang menyebabkan infeksi

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan dirawat dalam incubator

Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari

terjadinya hipotermi

b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin

Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama

sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor

mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan

diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung

c Timbang berat badan bayi setiap hari

Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan

kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan

kondisi bayi

d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan

frekuensi jantung

48

Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam

menentukan tindakan selanjutnya

e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah

Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu

badan bayi yang mengakibatkan evaporasi

f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang

Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat

mempengaruhi produksi dan kualitas ASI

LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita

2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan di rawat dalam incubator

4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya

5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram

6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit

7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang

49

LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0800

1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)

2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak

18 ml 2jam melalui sonde

3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm

4 Tanda ndash Tanda Vital

Suhu badan 365C

Pernapasan 50i

Frekuensi jantung 145xi

5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas

nyeri

6 Bayi terhindar dari ruam popok

7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan

50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013

No Rekam Medik 081838

Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita

Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1 Identitas

a Identitas bayi

Nama bayi Bayi ldquoJrdquo

Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita

Anak ke 1 ( pertama )

Umur 1 hari

Jenis kelamin laki-laki

b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )

Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo

Umur 35 tahun 34 tahun

Nikah 1x plusmn 1 tahun

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 9: BAB I Perbaikan

9

D Manfaat Penulisan

E Metodologi Penulisan

F Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Umum Tentang Bayi Berat Lahir Rendah

1 Pengertian BBLR

2 Karakteristik BBLR

a Karakteristik Bayi Prematur

b Karakteristik Bayi Dismatur

3 Diagnosis BBLR

4 Cara menilai BBLR

5 Faktor- factor yang mempengaruhi BBLR

6 Komplikasi BBLR

7 Perawatan BBLR

a Mempertahankan suhu tubuh bayi

b Pengaturan dan pengawasan intake nutrisi

c Pencegahan infeksi

d Penimbangan berat badan

e Pemberian oksigen

f Pengawasan jalan nafas

10

B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan

Kebidanan

1 Manajemen Asuhan Kebidanan

a Pengertian

b Proses Manajemen Kebidanan

2 Pendokumentasian Asuhan Kebidanan (SOAP)

a Pengertian

b Proses Manajemen SOAP

c Keterkaitan Manajemen Kebidanan Dan SOAP

BAB III STUDI KASUS

A Identifikasi data dasar

B Merumuskan diagnosamasalah aktual

C Merumuskan diagnosa masalah potensial

D Mengidentifikasi tindakan segera dan kolaborasi

E Rencana asuhan kebidanan

F Pelaksanaan tindakan asuhan kebidanan

G Evaluasi asuhan kebidanan

H Pendokumentasian hasil asuhan soap

11

BAB IV PEMBAHASAN

Pada bagian ini membahas tentang kesenjangan antara teori

dengan fakta yang ada dibahas secara sistematis mulai dari

langkah 1 sampai langkah 7

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

B Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

12

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Umum Tentang Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

Berikut ini akan dikemukakan konsep dasar medis tentang Bayi

Berat Lahir Rendah (BBLR) sebagai berikut

1 Pengertian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

a Bayi Berat Lahir Rendah adalah bayi dengan Berat Badan Lahir

kurang dari 2500 gram tanpa memandang umur kehamilan

( arief 2009 1 )

b Bayi berat lahir rendah adalah bayi baru lahir dengan berat

badan lahir kurang dari 2500 gram (Wahyuni Sari 201126)

c Istilah prematuritas telah di ganti dengan Bayi Berat Lahir

Rendah ( BBLR ) karena terdapat dua bentuk kelahiran bayi

dengan berat badan kurang dari 2500 gram atau karena umur

kehamilan kurang dari 37 minggu Bayi Berat Lahir Rendah dari

semestinya sekalipun umur cukup atau karena kombinasi

keadaannya( Proverawati Atika 2010 1)

Berdasarkan pengertian di atas maka bayi dengan Bayi Berat Lahir

Rendah ( BBLR ) dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu

a Prematuritas Murni yaitu

1 usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai

berat badan sesuai berat badan untuk masa gestasi itu

13

atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai dengan

masa kehamilam (NKB-SMK) (Sari201127)

2 Persalinan yang berlangsung pada umur kehamilan 20-

37 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir

(Sarwono 2010 668)

3 Persalinan pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu

atau berat badan lahir antara 500- 2499 gram (Asuhan

Kebidanan IV2010222)

b Dismaturus

Adalah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari berat

badan seharusnya untuk masa kehamilan Dismatur ini dapat

juga disebut neonatus kurang bulan ndash kecil untuk masa

kehamilan ( NKB ndash KMK ) ( Proverawati Atikah 2010 4)

2 Karakteristik BBLR

a Karakteristik Bayi Prematur

Tanda-tanda bayi kurang bulan adalah

1 Kulit tipis dan mengkilap

2 Tulang rawan telinga sangat lunak karena belum

terbentuk dengan sempurna

3 Lanugo (rambut haluslembut) masih banyak ditemukan

terutama pada punggung

4 Jaringan payudara belum terlihat putting masih berupa

titik karena jaringan kelenjar mammae masih kurang

14

akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak yang masih

kurang

5 Pada perempuan labia mayora belum menutupi labia

minora

6 Pada bayi laki-laki skrotum belum banyak lipatan testis

kadang belum turun

7 Kadang disertai dengan pernapasan yang tidak teratur

8 Aktivitas dan tangisan lemah

9 Refleks mengisap dan menelan tidak efektif atau lemah

(Atika20102)

Selain tanda yang disebutkan diatas ditambahkan pula

tanda-tanda yang lain menurut (Ika20108) yaitu

1 Umur kehamilan kurang dari 37 minggu

2 Berat badan kurang dari 2500 gram

3 Kuku panjangnya belum melewati ujung jari

4 Lingkar kepala kurang dari 33 cm

5 Panjang badan kurang dari 46 cm

6 Lingkar dada kurang dari 30 cm

7 Pada bayi perempuan klitoris menonjol labia minora

belum tertutup oleh labia mayora

8 Fungsi sarafnya belum atau kurang matang

mengakibatkan refleks hisap menelan dan batuk masih

lemah

15

Karakteristik yang lain menurut weni (200923) adalah

1 Masa gestasi kurang dari 37 minggu

2 Kulit tampak transparan

3 Kepala lebih besar dari badan

4 Ubun-ubun dan sutura lebar

5 Rambut tipis dan halus

b Karakteristik Bayi Dismatur

Tanda-tanda bayi kecil untuk masa kehamilan (KMK)

1 Umur bayi dapat cukup kurang atau lebih bulan tetapi

beratnya kurang dari 2500 gram

2 Gerakannya cukup aktif dan tangis cukup kuat

3 Kulit keriput lemak dibawah kulit tipis

4 Bayi perempuan cukup bulan labia mayora menutupi

labia minora

5 Bayi laki-laki testis mungkin telah turun

6 Mengisap cukup kuat (Atikah20103)

Ciri lain bayi dismatur menurut weni (200925) adalah tali

pusat berwarna kuning kehijauan

3 Diagnosis BBLR

Dalam mendiagnosis bayi dengan BBLR maka hal-hal yang

harus diperhatikan adalah

a Perhitungan HPHT (hari pertama haid terakhir)

16

b Penilaian secara klinis BB PBLD dan LK (Atikah

20104)

Menegakkan diagnosis BBLR adalah dengan menimbang

berat lahir bayi dalam jangka waktu 1 jam setelah lahir dapat

diketahui dengan dilakukan anamnesis pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan penunjang sebagai berikut

a Anamnesis

Riwayat yang perlu ditanyakan pada Ibu dalam anamnesis

untuk menegakkan mencari etiologi dan faktor-faktor yang

yang berpengaruh terjadinya BBLR yaitu umur Ibu riwayat

HPHT riwayat persalinan sebelumnya jarak kelahiran

sebelumnya kenaikan berat badan selama hamil aktivitas

penyakit yang diderita selama hamil obat-obatan yang

diminum selama hamil

b Pemeriksaan Fisik

Yang dapat dijumpai pada pemeriksaan fisik pada bayi BBLR

adalah

1 Berat badan

2 Tanda-tanda prematuritas (pada bayi kurang bulan)

3 Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (pada bayi kecil

untuk masa kehamilan)

17

c Pemeriksaan penunjang

1 Pemeriksaan skor ballard

2 Tes kocok (shake test) dianjurkan untuk bayi kurang

bulan

3 Darah rutin dan glukosa darah

4 Foto dada ataupun babygram

(Ika201053)

4 Cara Menilai BBLR ( WiknjosastroH 2008 )

Adapun cara menilai neorumuskular yaitu

a Posture dinilai bila bayi posisi terlentang dan tenang

b Square window tangan bayi di fleksikan antara ibu jari dan

telunjuk pemeriksaan di ukur sudut antara hypothenareminence

dengan foream

c Arm recoil lakukan fleksi dengan lengan bawah selama 5 detik

kemudian lengan tersebut diekstensikan dan dilepas Nilailah

derajat kembalinya ke posisi fleksi

d Pobliteal angel bayi tidur terlentang paha di pegang

sedemikian rupa sehingga terdapat posisi lutut ndash dada

( kneechest position ) setelah itu di lakukan ekstensi tungkai

bawah ukurlah sudut di bawah lutut tersebut

e Carf sign posisi terlentang peganglah salah satu lengan bayi

dan usahakan tangan tersebut mencapai leher posterior dari

18

bahu sisi lainnya angkat dan geserlah siku bayi di atas dadanya

dan lihat sampai di mana siku tersebut dapat di geser Makin

mudah bayi menggeser sikunya melewati garis tengah ke sisi

lain

f Hell to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke telinga dari

sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak mencapai telinga

dan ektensi lutut

Adapun penilaian dengan menggunakan sistem Ballard

Ballard menilai maturitas neonatus berdasarkan 7 tanda

kematangan fisik dan 6 tanda kematangan neuromuskuler Penilaian

dilakukan dengan cara

1 Menilai 7 tanda kematangan fisik

2 Menilai 6 tanda kematangan neurologic

3 Hasil penilaian aspek kematangan fisik dan neurologic dijumlah

4 Jumlah nilai kedua aspek kematangan tersebut dicocokkan

dengan tabel patokan tingkat kematangan menurut Ballard

(Pantiawati Ika2010hal20)

19

Tabel 1 Ciri Kematangan Fisik Pada Bayi Menurut Ballard

0 1 2 3 4 5

Kulit Merah transparan

Merah muda licin halus tampak vena

Permukaan mengelupas dengantanpa ruam sedikit vena

Daerah pucat retak-retak vena jarang

Seperti kertas kulit retak lebih dalam tidak ada vena

Seperti kulit retak-retak mengerut

Lanugo Tidak ada Banyak Menipis Menghilang

Umumnya tidak ada

Lipatan plantar

Tidak ada Tanda merah sangat sedikit

Hanya lipatan anterior yang melintang

Lipatan 23 anterior

Lipatan di seluruh telapak

Payudara

Hampir tidak ada

Areola datar tidak ada tonjolan

Areola seperti titik tonjolan 1-2 mm

Areola lebih jelas tonjolan 3-4 mm

Areola penuh tonjolan 5-10 mm

Daun telinga

Datar tetap terlipat

Sedikit melengkung lunak lambat membalik

Bentuknya lebih baik lunak mudah membalik

Bentuknya sempurna membalik seketika

Tulang rawan tebal telinga kaku

Kelamin laki-laki

Skrotum kosong tidak ada ruga

Testis turun sedikit ruga

Testis ke bawah ruganya

Testis bergantung ruganya

20

bagus dalam

Kelamin perempuan

Klitoris dan labia minora menonjol

Labia mayora dan minora sama-sama menonjol

Labia mayora besar labia minora kecil

Klitoris dan labia minora ditutupi labia mayora

(Sumber Pantiawati Ika 2010 hal 21)

Berdasarkan berat badannya bayi baru lahir dengan Berat

Lahir Rendah di kelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

a Bayi Berat Lahir Rendah ( Low Birth Weight Infant ) ialah bayi

dengan Berat badan Lahir 1500- kurang dari 2500 gram

b Bayi berat lahir sangat rendah ( Very Low Birthweight infant )

ialah bayi dengan berat badan lahir 1000-1500 gram

c Bayi berat lahir ekstrim rendah ( Extremely Very Low

birthweight infant ) ialah bayi lahir hidup dengan berat badan

lahir kurang dari 1000 gram(Muslihatun Nur Wali2010 hal 2)

5 Factor ndash factor yang mempengaruhi BBLR ( proverawati

Atikah 20105 ndash 6 )

Factor yang dapat menyebabkan terjadinya BBLR yaitu

a Faktor Ibu

1 Gizi saat hamil yang kurang

2 Umur kurang dari 20 tahun atau di atas 35 tahun

3 Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat

21

4 Penyakit manahun ibu hipertensi jantung yang

pembentukan darah

5 Faktor pekerjaan yang terlalu berat

b Factor kehamilan

1 Hamil dengan hidramnion

2 Hamil ganda

3 Perdarahan antepartum

4 Komplikasi hamil pre-eklamsia eklamsi

c Factor janin

1 Cacat bawaan

2 Infeksi dalam rahim

d Factor yang masih belum di ketahui

e Factor lingkungan dan tempat di antara tinggi radiasidan zat ndash

zat racun

Adapun penyebab yang lain adalah adanya riwayat pernah

melahirkan prematur sebelumnya berat badan ibu yang rendah

dan ibu hamil yang masih remaja (Atikah 20107)

6 Komplikasi pada BBLR

Adapun komplikasi pada BBLR jika bayi premature adalah

sebagai berikut

a Asfiksia

22

b Gangguan pernapasan yang sering menimbulkan penyakit

berat pada BBLR

c Hipotermia

d hipoglikemia

e Gangguan alat pencernaan dan Problema nutrisi

f Immature hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan

defistensi vitamin K

g Ginjal yang immature baik secara otomatis maupun fungsinya

h Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh

i Gangguan immunologic

( Wiknjosastro H 2008776 )

7 Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah ( Wiknjasostro H 2008

778 )

a Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi

Bayi prematur akan cepat mengalami kehilangan panas

badan dan menjadi hipotermi karena pusat pengaturan panas

badan belum berfungsi dengan baik metabolismenya rendah

dan permukaan badan relative luas Oleh karena itu bayi

prematur harus dirawat didalam incubator sehingga panas

badannya mendekati dalam rahim

Bila belum memiliki inkubator bayi premature dapat

dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol yang

23

berisi air panas atau menggunakan metode kanguru yaitu

perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru dalam kantung

Ibunya (Atika 201031)

Adapun pengaturan suhu inkubator disesuaikan dengan

berat badan sesuai dengan ketentuan dibawah ini

Tabel

Suhu Inkubator

Berat Badan Lahir 0-24 jam

(degC)

2-3 hari

(degC)

4-7 hari

(degC)

8 hari

(degC)

1500 gram 34-36 degC 33-35 degC 33-34 degC 32-33 degC

1501-2000 gram 33-34degC 33 degC 32-33 degC 32 degC

2001-2500 gram 33degC 32-33 degC 32 degC 32 degC

gt2500 garmgt 32-33degC 32 degC 31-32 degc 32 degC

Keterangan

Apabila suhu kamar 28-29 degC hendaknya diturunkan 1

degC setiap minggu dan apabila berat badan bayi sudah

mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat diluar incubator

dengan suhu 27degC (Aziz2009191)

b Pengaturan Dan Pengawasan Intake Nutrisi

24

ASI merupakan pilihan pertama jika bayi mampu mengisap

ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi yang tidak

cukup mengisap Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI

dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan

atau dengan memasang sonde ke lambung Pemberian minum

sedikit demi sedikit tetapi frekuensinya sering (Atika201033)

Table 01 Pedoman Pemberian Minum Bayi

Sumber Wiknjosastro H 2008 779

Umur 1 hari

Umur 2 hari

Umur 3 hari

Umur 4 hari

Umur 10 hari

Umur 14 hari

60 ml kg BB

80 ml kg BB

100 ml kg BB

120 ml kg BB

180 ml kg BB

200 ml kg BB

Bila bayi mengalami sianosis minum berikutnya ditunda

dan hari berikutnya jumlah tidak ditambah Bayi yang lebih kecil

dan yang mengalami distress diberi minum dengan teratur ke

lambung dengan pompa semprit atau dengan infuse larutan

asam amino glukosa elektrolit dan lemak namun tidak boleh

terlalu lama karena akan berbahaya

25

Pada bayi dengan berat diatas 1500 gram dapat di mulai

dengan 3 mlkg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan diberi

minum cairan lambung harus dikeluarkan pemberian minum

berikutnya dapat di tambah 1 ml-20 ml setiap kali minum

Berikutnya mungkin dapat di beri minum setiap 3 jam

Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka

jumlah susu yang akan di berikan harus dikurangi dengan jumlah

cairan yang akan dikeluarkan sebelumnya Kegagalan

pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan

yang lebih dari 10 yang disebabkan oleh pencemaran kuman

pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan

kebutuhan bayi

Menghitung jumlah minuman tiap kali pemberian dengan

memakai pedoman pengaturan minuman sebagai berikut

Untuk preterm (BBlt2500 gr) = 8 kalihari

BB perhari x kebutuhan dalam air =helliphelliphellipcc

Jumlah pemberian

c Pencegahan Infeksi

Memberi perlindungan pada bayi BBLR dari bahaya infeksi

dengan cara BBLR tidak boleh kontak dengan penderita infeksi

dalam bentuk apapun itu Digunakan masker dan baju khusus

dalam penanganan bayi perawatan luka tali pusat dan kulit

dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun

26

dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien

dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan

menghindari perawatan yang terlalu lama

Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya

tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih

kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah

201034)

Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan

kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system

imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi

IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup

rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada

trimester akhir pada trimester akhir

Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal

yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk

yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun

peningkatan resiko infeksi post natal

Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu

1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau

dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan

2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi

3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang

bayi

27

4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga

lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI

5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)

d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan

popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di

letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang

berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu

berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu

berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )

e Penimbangan Berat Badan

Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan

nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh

sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan

ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)

f Pemberian Oksigen

Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi

bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan

Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head

boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan

menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat

menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)

Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau

kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah

28

untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih

05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)

(Yuliasti 2010)

g Pengawasan Jalan Nafas

Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan

defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen

yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta

Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas

segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi

miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau

menjentik tumit

Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi

endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan

selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan

tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia

sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)

29

B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

1 Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang

EJ 2008121-126)

a Pengertian Manejemen Kebidanan

Menejemen kebidanan adakah metodebentuk

pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan

asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam

manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam

pemecahan masalah atau pengambilan keputusan

klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara

benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu

metode pendokumentasian

b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut

Varney terdiri dari 7 langkah

1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar

Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian

dengan mengumpulkan semua data dasar

yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan

klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang

pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu

pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya

30

melakukan pengukuran riwayat kesehatan

dan faktor perinatal apakah dia bblr atau

normal dilihat dari gestasi dan berat badannya

(Wafi nur2011)

2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap

diagnosis atau masalah berdasarkan

interpretasi yang benar atas data-data yang

telah dikumpulkanData dasar yang sudah

dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat

merumuskan diagnosis dan masalah yang

spesifik

3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial

Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah

potensial atau diagnosis potensial berdasarkan

diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi

Langkah ini membutuhkan antisipasi bila

memungkinkan dilakukan pencegahan

4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera

Kolaborasi

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh

bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau

ditangani bersama dengan anggota tim

31

kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi

klien

5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang

menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah

sebelumnya Langkah ini merupakan

kelanjutan manajemen terhadap diagnosa

atau masalah yang telah diidentifikasi atau

diantisipasi Pada langkah ini informasi data

dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi

Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya

meliputi apa yang sudah diidentifikasi

dari kondisi klien atau dari setiap masalah

yang berkaitan tetapi juga dari kerangka

pedoman antisipasi terhadap klien tersebut

seperti apa yang diperkirakan akan terjadi

berikutnya Dengan perkataan lain asuhan

terhadap klien tersebut sudah mencakup

setiap hal yang berkaitan dengan semua

aspek asuhan setiap rencana asuhan harus

disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh

bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan

32

efektif karena klien merupakan bagian dari

pelaksanaan rencana tersebut

6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan

Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh

secara efisien dan aman Perencanaan ini

bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-

bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan

lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-

kolaborasi dengan dokter untuk menangani

klien yang mengalami komplikasi maka

keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan

bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap

terlaksananya rencana asuhan yang

menyeluruh tersebut Manajemen yang

efesien akan menyangkut waktu dan biaya

serta meningkatkan mutu dan asuhan klien

7 Langkah VII Evaluasi

Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi

keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan

meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan

apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai

dengan kebutuhan sebagaimana telah

diidentifikasikan didalam masalah dan

33

diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap

efektif jika memang benar efektif

pelaksanaannya

2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )

a Pengertian Dokumentasi

Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)

Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara

tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil

pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada

pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap

semua asuhan yang telah diberikan

b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan

Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara

benar jelas singkat logis dalam suatu metode

pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu

1 Subjektif ( S )

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pengumpulan data klien melalui

anamnesis

34

2 Objektif (O)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pemeriksaan fisik klien hasil

laboratorium yang dirumuskan dalam

data fokus untuk mendukung asuhan

3 Assesment (A)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil analisis dan interpretasi data

subjektif dan objektif

4 Planning (P)

Menggambarkan pendokumentasian

dan tindakan serta evaluasi

perencanaan

35

36

37

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang

a Prenatal

1 GI P0 A0

2 HPHT tanggal 31 agustus 2012

3 HTP tanggal 7 juni 2013

4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari

5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan

TT 2x pada tanggal

a 13 januari 2013

b 10 februari 2013

6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200

dengan keluhan sakit perut tembus belakang

b Natal

1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43

cmlubang anus (+)

38

3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi

a Nutrisi Cairan

1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013

2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu

melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam

3 Produksi ASI masih kurang

4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam

inkubator

b Personal higyene

Bayi dalam keadaan bersih

c Pola tidur

Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar

d Pola eliminasi

1 BAK frekuensi 7 -8 x hari

2 BAB frekuensi 5- 6 x hari

3 Riwayat Kesehatan Ibu

a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol

b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil

c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria

4 Pemeriksaan umum

a Pemeriksaan umum

39

1 BBL PBL 1950 gram 43 cm

2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan

3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari

4 Apgar Score 79

b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital

1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )

2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )

3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)

c Pemeriksaan Fisik

1 Kepala

Pada kepala tidak ada caput suksedaneum

Tidak terdapat chepal hematoma

Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup

2 Mata

Simetris kiri dan kanan

Tidak ada perdarahan sub konjungtifa

Konjungtiva merah muda

Tidak ada tanda-tanda infeksi

3 Hidung

Hidung tampak bersih

pernapasan cuping hidung tidak ada

4 Mulut dan bibir

Refleks mengisap lemah

40

Refleks menelan lemah

Tidak ada labio palatum

Bibir merah muda

5 Telinga

Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan

Daun telinga normal dan lambat kembali

Ada lubang telinga

6 Leher

Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas

Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis

dan kelenjar tiroyd

7 Dada

Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan

pergerakan perut

Tidak ada fraktur klavikula

Frekuensi jantung normal

8 Ekstremitas atas

Kedua lengan bergerak dengan bebas

Jari-jari kedua tangan lengkap

Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus

9 Abdomen

Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada

Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat

41

10Genitalia

Testis sudah turun ke skrotum

anus (+)

11Ekstremitas bawah

Pergerakan baik

Jari kaki lengkap kiri dan kanan

Refleks Babynsky positif

12Punggung dan bokong

Tonjolan punggung baik

Lipatan kulit bokong bersih

Intergritas kulit tampak tipis dan longgar

Tidak adanya bercak mongol

13Kulit tampak bersih dan kemerahan

14Pemeriksaan pengukuran

a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )

b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )

c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)

d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)

5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi

a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji

b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan

mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan

dan dokter

42

c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta

mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan

bayinya terutama pemberian ASI

d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan

dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah

e Ibu tinggal serumah dengan orang tua

f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat

g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah

6 Data Tambahan

Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri

Salaf mata oxytetracyclin

LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR

a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012

b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013

Tanggal lahir 25 april 2013

BBL 1950 gram PBL 43 cm

43

Analisa dan Interpretasi Data

Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5

hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat

Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir

kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )

2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi

a Data Subjektif

1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis

kelamin laki-laki

2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit

b Data Objektif

1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan

sonde

2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm

c Analisa dan Interpretasi Data

Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah

karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot

pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit

sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat

( Wiknjosastro H 2008 H 785 )

44

LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi

Potensial terjadinya infeksi

1 Potensial terjadi hipotermi

a Data Subjektif -

b Data Objektif

BB 1950 gram suhu badan 365C

Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam

incubator

Kulit bayi tipis

Analisa dan Interpretasi Data

Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan

mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan

yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah

kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat

badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh

karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat

pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya

sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )

( wiknjosastro H 2008 H 786 )

45

2 Potensial terjadi infeksi

a Data Subjektif

Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

b Data objektif

Tali pusat belum puput dan masih basah

Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm

Suhu badan 36rsquo5C

Respirasi 42xmenit

c Analisa dan Interpretasi Data

Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada

minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita

infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga

bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput

lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup

bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN

KEBIDANAN

Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera

kolaborasi

46

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

Masalah potensial hipotermi dan infeksi

1 Tujuan

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi

b Berat badan bayi tidak turun

c Suhu dalam batas normal

d Reflex mengisap baik

e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi

2 kriteria

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan

pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam

b Berat badan bayi meningkat

c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)

d Reflex mengisap bayi baik

e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas

nyeri

f TTV dalam batas normal

1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c

2 Pernapasan 30 ndash 60xi

3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi

47

3 Rencana Tindakan

a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti

mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali

pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan

dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir

Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman

yang menyebabkan infeksi

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan dirawat dalam incubator

Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari

terjadinya hipotermi

b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin

Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama

sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor

mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan

diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung

c Timbang berat badan bayi setiap hari

Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan

kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan

kondisi bayi

d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan

frekuensi jantung

48

Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam

menentukan tindakan selanjutnya

e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah

Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu

badan bayi yang mengakibatkan evaporasi

f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang

Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat

mempengaruhi produksi dan kualitas ASI

LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita

2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan di rawat dalam incubator

4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya

5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram

6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit

7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang

49

LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0800

1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)

2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak

18 ml 2jam melalui sonde

3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm

4 Tanda ndash Tanda Vital

Suhu badan 365C

Pernapasan 50i

Frekuensi jantung 145xi

5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas

nyeri

6 Bayi terhindar dari ruam popok

7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan

50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013

No Rekam Medik 081838

Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita

Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1 Identitas

a Identitas bayi

Nama bayi Bayi ldquoJrdquo

Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita

Anak ke 1 ( pertama )

Umur 1 hari

Jenis kelamin laki-laki

b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )

Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo

Umur 35 tahun 34 tahun

Nikah 1x plusmn 1 tahun

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 10: BAB I Perbaikan

10

B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan

Kebidanan

1 Manajemen Asuhan Kebidanan

a Pengertian

b Proses Manajemen Kebidanan

2 Pendokumentasian Asuhan Kebidanan (SOAP)

a Pengertian

b Proses Manajemen SOAP

c Keterkaitan Manajemen Kebidanan Dan SOAP

BAB III STUDI KASUS

A Identifikasi data dasar

B Merumuskan diagnosamasalah aktual

C Merumuskan diagnosa masalah potensial

D Mengidentifikasi tindakan segera dan kolaborasi

E Rencana asuhan kebidanan

F Pelaksanaan tindakan asuhan kebidanan

G Evaluasi asuhan kebidanan

H Pendokumentasian hasil asuhan soap

11

BAB IV PEMBAHASAN

Pada bagian ini membahas tentang kesenjangan antara teori

dengan fakta yang ada dibahas secara sistematis mulai dari

langkah 1 sampai langkah 7

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

B Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

12

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Umum Tentang Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

Berikut ini akan dikemukakan konsep dasar medis tentang Bayi

Berat Lahir Rendah (BBLR) sebagai berikut

1 Pengertian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

a Bayi Berat Lahir Rendah adalah bayi dengan Berat Badan Lahir

kurang dari 2500 gram tanpa memandang umur kehamilan

( arief 2009 1 )

b Bayi berat lahir rendah adalah bayi baru lahir dengan berat

badan lahir kurang dari 2500 gram (Wahyuni Sari 201126)

c Istilah prematuritas telah di ganti dengan Bayi Berat Lahir

Rendah ( BBLR ) karena terdapat dua bentuk kelahiran bayi

dengan berat badan kurang dari 2500 gram atau karena umur

kehamilan kurang dari 37 minggu Bayi Berat Lahir Rendah dari

semestinya sekalipun umur cukup atau karena kombinasi

keadaannya( Proverawati Atika 2010 1)

Berdasarkan pengertian di atas maka bayi dengan Bayi Berat Lahir

Rendah ( BBLR ) dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu

a Prematuritas Murni yaitu

1 usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai

berat badan sesuai berat badan untuk masa gestasi itu

13

atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai dengan

masa kehamilam (NKB-SMK) (Sari201127)

2 Persalinan yang berlangsung pada umur kehamilan 20-

37 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir

(Sarwono 2010 668)

3 Persalinan pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu

atau berat badan lahir antara 500- 2499 gram (Asuhan

Kebidanan IV2010222)

b Dismaturus

Adalah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari berat

badan seharusnya untuk masa kehamilan Dismatur ini dapat

juga disebut neonatus kurang bulan ndash kecil untuk masa

kehamilan ( NKB ndash KMK ) ( Proverawati Atikah 2010 4)

2 Karakteristik BBLR

a Karakteristik Bayi Prematur

Tanda-tanda bayi kurang bulan adalah

1 Kulit tipis dan mengkilap

2 Tulang rawan telinga sangat lunak karena belum

terbentuk dengan sempurna

3 Lanugo (rambut haluslembut) masih banyak ditemukan

terutama pada punggung

4 Jaringan payudara belum terlihat putting masih berupa

titik karena jaringan kelenjar mammae masih kurang

14

akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak yang masih

kurang

5 Pada perempuan labia mayora belum menutupi labia

minora

6 Pada bayi laki-laki skrotum belum banyak lipatan testis

kadang belum turun

7 Kadang disertai dengan pernapasan yang tidak teratur

8 Aktivitas dan tangisan lemah

9 Refleks mengisap dan menelan tidak efektif atau lemah

(Atika20102)

Selain tanda yang disebutkan diatas ditambahkan pula

tanda-tanda yang lain menurut (Ika20108) yaitu

1 Umur kehamilan kurang dari 37 minggu

2 Berat badan kurang dari 2500 gram

3 Kuku panjangnya belum melewati ujung jari

4 Lingkar kepala kurang dari 33 cm

5 Panjang badan kurang dari 46 cm

6 Lingkar dada kurang dari 30 cm

7 Pada bayi perempuan klitoris menonjol labia minora

belum tertutup oleh labia mayora

8 Fungsi sarafnya belum atau kurang matang

mengakibatkan refleks hisap menelan dan batuk masih

lemah

15

Karakteristik yang lain menurut weni (200923) adalah

1 Masa gestasi kurang dari 37 minggu

2 Kulit tampak transparan

3 Kepala lebih besar dari badan

4 Ubun-ubun dan sutura lebar

5 Rambut tipis dan halus

b Karakteristik Bayi Dismatur

Tanda-tanda bayi kecil untuk masa kehamilan (KMK)

1 Umur bayi dapat cukup kurang atau lebih bulan tetapi

beratnya kurang dari 2500 gram

2 Gerakannya cukup aktif dan tangis cukup kuat

3 Kulit keriput lemak dibawah kulit tipis

4 Bayi perempuan cukup bulan labia mayora menutupi

labia minora

5 Bayi laki-laki testis mungkin telah turun

6 Mengisap cukup kuat (Atikah20103)

Ciri lain bayi dismatur menurut weni (200925) adalah tali

pusat berwarna kuning kehijauan

3 Diagnosis BBLR

Dalam mendiagnosis bayi dengan BBLR maka hal-hal yang

harus diperhatikan adalah

a Perhitungan HPHT (hari pertama haid terakhir)

16

b Penilaian secara klinis BB PBLD dan LK (Atikah

20104)

Menegakkan diagnosis BBLR adalah dengan menimbang

berat lahir bayi dalam jangka waktu 1 jam setelah lahir dapat

diketahui dengan dilakukan anamnesis pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan penunjang sebagai berikut

a Anamnesis

Riwayat yang perlu ditanyakan pada Ibu dalam anamnesis

untuk menegakkan mencari etiologi dan faktor-faktor yang

yang berpengaruh terjadinya BBLR yaitu umur Ibu riwayat

HPHT riwayat persalinan sebelumnya jarak kelahiran

sebelumnya kenaikan berat badan selama hamil aktivitas

penyakit yang diderita selama hamil obat-obatan yang

diminum selama hamil

b Pemeriksaan Fisik

Yang dapat dijumpai pada pemeriksaan fisik pada bayi BBLR

adalah

1 Berat badan

2 Tanda-tanda prematuritas (pada bayi kurang bulan)

3 Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (pada bayi kecil

untuk masa kehamilan)

17

c Pemeriksaan penunjang

1 Pemeriksaan skor ballard

2 Tes kocok (shake test) dianjurkan untuk bayi kurang

bulan

3 Darah rutin dan glukosa darah

4 Foto dada ataupun babygram

(Ika201053)

4 Cara Menilai BBLR ( WiknjosastroH 2008 )

Adapun cara menilai neorumuskular yaitu

a Posture dinilai bila bayi posisi terlentang dan tenang

b Square window tangan bayi di fleksikan antara ibu jari dan

telunjuk pemeriksaan di ukur sudut antara hypothenareminence

dengan foream

c Arm recoil lakukan fleksi dengan lengan bawah selama 5 detik

kemudian lengan tersebut diekstensikan dan dilepas Nilailah

derajat kembalinya ke posisi fleksi

d Pobliteal angel bayi tidur terlentang paha di pegang

sedemikian rupa sehingga terdapat posisi lutut ndash dada

( kneechest position ) setelah itu di lakukan ekstensi tungkai

bawah ukurlah sudut di bawah lutut tersebut

e Carf sign posisi terlentang peganglah salah satu lengan bayi

dan usahakan tangan tersebut mencapai leher posterior dari

18

bahu sisi lainnya angkat dan geserlah siku bayi di atas dadanya

dan lihat sampai di mana siku tersebut dapat di geser Makin

mudah bayi menggeser sikunya melewati garis tengah ke sisi

lain

f Hell to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke telinga dari

sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak mencapai telinga

dan ektensi lutut

Adapun penilaian dengan menggunakan sistem Ballard

Ballard menilai maturitas neonatus berdasarkan 7 tanda

kematangan fisik dan 6 tanda kematangan neuromuskuler Penilaian

dilakukan dengan cara

1 Menilai 7 tanda kematangan fisik

2 Menilai 6 tanda kematangan neurologic

3 Hasil penilaian aspek kematangan fisik dan neurologic dijumlah

4 Jumlah nilai kedua aspek kematangan tersebut dicocokkan

dengan tabel patokan tingkat kematangan menurut Ballard

(Pantiawati Ika2010hal20)

19

Tabel 1 Ciri Kematangan Fisik Pada Bayi Menurut Ballard

0 1 2 3 4 5

Kulit Merah transparan

Merah muda licin halus tampak vena

Permukaan mengelupas dengantanpa ruam sedikit vena

Daerah pucat retak-retak vena jarang

Seperti kertas kulit retak lebih dalam tidak ada vena

Seperti kulit retak-retak mengerut

Lanugo Tidak ada Banyak Menipis Menghilang

Umumnya tidak ada

Lipatan plantar

Tidak ada Tanda merah sangat sedikit

Hanya lipatan anterior yang melintang

Lipatan 23 anterior

Lipatan di seluruh telapak

Payudara

Hampir tidak ada

Areola datar tidak ada tonjolan

Areola seperti titik tonjolan 1-2 mm

Areola lebih jelas tonjolan 3-4 mm

Areola penuh tonjolan 5-10 mm

Daun telinga

Datar tetap terlipat

Sedikit melengkung lunak lambat membalik

Bentuknya lebih baik lunak mudah membalik

Bentuknya sempurna membalik seketika

Tulang rawan tebal telinga kaku

Kelamin laki-laki

Skrotum kosong tidak ada ruga

Testis turun sedikit ruga

Testis ke bawah ruganya

Testis bergantung ruganya

20

bagus dalam

Kelamin perempuan

Klitoris dan labia minora menonjol

Labia mayora dan minora sama-sama menonjol

Labia mayora besar labia minora kecil

Klitoris dan labia minora ditutupi labia mayora

(Sumber Pantiawati Ika 2010 hal 21)

Berdasarkan berat badannya bayi baru lahir dengan Berat

Lahir Rendah di kelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

a Bayi Berat Lahir Rendah ( Low Birth Weight Infant ) ialah bayi

dengan Berat badan Lahir 1500- kurang dari 2500 gram

b Bayi berat lahir sangat rendah ( Very Low Birthweight infant )

ialah bayi dengan berat badan lahir 1000-1500 gram

c Bayi berat lahir ekstrim rendah ( Extremely Very Low

birthweight infant ) ialah bayi lahir hidup dengan berat badan

lahir kurang dari 1000 gram(Muslihatun Nur Wali2010 hal 2)

5 Factor ndash factor yang mempengaruhi BBLR ( proverawati

Atikah 20105 ndash 6 )

Factor yang dapat menyebabkan terjadinya BBLR yaitu

a Faktor Ibu

1 Gizi saat hamil yang kurang

2 Umur kurang dari 20 tahun atau di atas 35 tahun

3 Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat

21

4 Penyakit manahun ibu hipertensi jantung yang

pembentukan darah

5 Faktor pekerjaan yang terlalu berat

b Factor kehamilan

1 Hamil dengan hidramnion

2 Hamil ganda

3 Perdarahan antepartum

4 Komplikasi hamil pre-eklamsia eklamsi

c Factor janin

1 Cacat bawaan

2 Infeksi dalam rahim

d Factor yang masih belum di ketahui

e Factor lingkungan dan tempat di antara tinggi radiasidan zat ndash

zat racun

Adapun penyebab yang lain adalah adanya riwayat pernah

melahirkan prematur sebelumnya berat badan ibu yang rendah

dan ibu hamil yang masih remaja (Atikah 20107)

6 Komplikasi pada BBLR

Adapun komplikasi pada BBLR jika bayi premature adalah

sebagai berikut

a Asfiksia

22

b Gangguan pernapasan yang sering menimbulkan penyakit

berat pada BBLR

c Hipotermia

d hipoglikemia

e Gangguan alat pencernaan dan Problema nutrisi

f Immature hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan

defistensi vitamin K

g Ginjal yang immature baik secara otomatis maupun fungsinya

h Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh

i Gangguan immunologic

( Wiknjosastro H 2008776 )

7 Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah ( Wiknjasostro H 2008

778 )

a Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi

Bayi prematur akan cepat mengalami kehilangan panas

badan dan menjadi hipotermi karena pusat pengaturan panas

badan belum berfungsi dengan baik metabolismenya rendah

dan permukaan badan relative luas Oleh karena itu bayi

prematur harus dirawat didalam incubator sehingga panas

badannya mendekati dalam rahim

Bila belum memiliki inkubator bayi premature dapat

dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol yang

23

berisi air panas atau menggunakan metode kanguru yaitu

perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru dalam kantung

Ibunya (Atika 201031)

Adapun pengaturan suhu inkubator disesuaikan dengan

berat badan sesuai dengan ketentuan dibawah ini

Tabel

Suhu Inkubator

Berat Badan Lahir 0-24 jam

(degC)

2-3 hari

(degC)

4-7 hari

(degC)

8 hari

(degC)

1500 gram 34-36 degC 33-35 degC 33-34 degC 32-33 degC

1501-2000 gram 33-34degC 33 degC 32-33 degC 32 degC

2001-2500 gram 33degC 32-33 degC 32 degC 32 degC

gt2500 garmgt 32-33degC 32 degC 31-32 degc 32 degC

Keterangan

Apabila suhu kamar 28-29 degC hendaknya diturunkan 1

degC setiap minggu dan apabila berat badan bayi sudah

mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat diluar incubator

dengan suhu 27degC (Aziz2009191)

b Pengaturan Dan Pengawasan Intake Nutrisi

24

ASI merupakan pilihan pertama jika bayi mampu mengisap

ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi yang tidak

cukup mengisap Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI

dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan

atau dengan memasang sonde ke lambung Pemberian minum

sedikit demi sedikit tetapi frekuensinya sering (Atika201033)

Table 01 Pedoman Pemberian Minum Bayi

Sumber Wiknjosastro H 2008 779

Umur 1 hari

Umur 2 hari

Umur 3 hari

Umur 4 hari

Umur 10 hari

Umur 14 hari

60 ml kg BB

80 ml kg BB

100 ml kg BB

120 ml kg BB

180 ml kg BB

200 ml kg BB

Bila bayi mengalami sianosis minum berikutnya ditunda

dan hari berikutnya jumlah tidak ditambah Bayi yang lebih kecil

dan yang mengalami distress diberi minum dengan teratur ke

lambung dengan pompa semprit atau dengan infuse larutan

asam amino glukosa elektrolit dan lemak namun tidak boleh

terlalu lama karena akan berbahaya

25

Pada bayi dengan berat diatas 1500 gram dapat di mulai

dengan 3 mlkg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan diberi

minum cairan lambung harus dikeluarkan pemberian minum

berikutnya dapat di tambah 1 ml-20 ml setiap kali minum

Berikutnya mungkin dapat di beri minum setiap 3 jam

Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka

jumlah susu yang akan di berikan harus dikurangi dengan jumlah

cairan yang akan dikeluarkan sebelumnya Kegagalan

pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan

yang lebih dari 10 yang disebabkan oleh pencemaran kuman

pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan

kebutuhan bayi

Menghitung jumlah minuman tiap kali pemberian dengan

memakai pedoman pengaturan minuman sebagai berikut

Untuk preterm (BBlt2500 gr) = 8 kalihari

BB perhari x kebutuhan dalam air =helliphelliphellipcc

Jumlah pemberian

c Pencegahan Infeksi

Memberi perlindungan pada bayi BBLR dari bahaya infeksi

dengan cara BBLR tidak boleh kontak dengan penderita infeksi

dalam bentuk apapun itu Digunakan masker dan baju khusus

dalam penanganan bayi perawatan luka tali pusat dan kulit

dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun

26

dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien

dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan

menghindari perawatan yang terlalu lama

Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya

tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih

kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah

201034)

Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan

kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system

imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi

IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup

rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada

trimester akhir pada trimester akhir

Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal

yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk

yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun

peningkatan resiko infeksi post natal

Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu

1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau

dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan

2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi

3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang

bayi

27

4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga

lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI

5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)

d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan

popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di

letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang

berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu

berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu

berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )

e Penimbangan Berat Badan

Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan

nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh

sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan

ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)

f Pemberian Oksigen

Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi

bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan

Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head

boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan

menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat

menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)

Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau

kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah

28

untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih

05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)

(Yuliasti 2010)

g Pengawasan Jalan Nafas

Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan

defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen

yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta

Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas

segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi

miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau

menjentik tumit

Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi

endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan

selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan

tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia

sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)

29

B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

1 Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang

EJ 2008121-126)

a Pengertian Manejemen Kebidanan

Menejemen kebidanan adakah metodebentuk

pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan

asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam

manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam

pemecahan masalah atau pengambilan keputusan

klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara

benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu

metode pendokumentasian

b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut

Varney terdiri dari 7 langkah

1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar

Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian

dengan mengumpulkan semua data dasar

yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan

klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang

pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu

pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya

30

melakukan pengukuran riwayat kesehatan

dan faktor perinatal apakah dia bblr atau

normal dilihat dari gestasi dan berat badannya

(Wafi nur2011)

2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap

diagnosis atau masalah berdasarkan

interpretasi yang benar atas data-data yang

telah dikumpulkanData dasar yang sudah

dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat

merumuskan diagnosis dan masalah yang

spesifik

3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial

Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah

potensial atau diagnosis potensial berdasarkan

diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi

Langkah ini membutuhkan antisipasi bila

memungkinkan dilakukan pencegahan

4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera

Kolaborasi

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh

bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau

ditangani bersama dengan anggota tim

31

kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi

klien

5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang

menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah

sebelumnya Langkah ini merupakan

kelanjutan manajemen terhadap diagnosa

atau masalah yang telah diidentifikasi atau

diantisipasi Pada langkah ini informasi data

dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi

Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya

meliputi apa yang sudah diidentifikasi

dari kondisi klien atau dari setiap masalah

yang berkaitan tetapi juga dari kerangka

pedoman antisipasi terhadap klien tersebut

seperti apa yang diperkirakan akan terjadi

berikutnya Dengan perkataan lain asuhan

terhadap klien tersebut sudah mencakup

setiap hal yang berkaitan dengan semua

aspek asuhan setiap rencana asuhan harus

disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh

bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan

32

efektif karena klien merupakan bagian dari

pelaksanaan rencana tersebut

6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan

Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh

secara efisien dan aman Perencanaan ini

bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-

bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan

lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-

kolaborasi dengan dokter untuk menangani

klien yang mengalami komplikasi maka

keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan

bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap

terlaksananya rencana asuhan yang

menyeluruh tersebut Manajemen yang

efesien akan menyangkut waktu dan biaya

serta meningkatkan mutu dan asuhan klien

7 Langkah VII Evaluasi

Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi

keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan

meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan

apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai

dengan kebutuhan sebagaimana telah

diidentifikasikan didalam masalah dan

33

diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap

efektif jika memang benar efektif

pelaksanaannya

2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )

a Pengertian Dokumentasi

Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)

Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara

tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil

pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada

pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap

semua asuhan yang telah diberikan

b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan

Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara

benar jelas singkat logis dalam suatu metode

pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu

1 Subjektif ( S )

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pengumpulan data klien melalui

anamnesis

34

2 Objektif (O)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pemeriksaan fisik klien hasil

laboratorium yang dirumuskan dalam

data fokus untuk mendukung asuhan

3 Assesment (A)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil analisis dan interpretasi data

subjektif dan objektif

4 Planning (P)

Menggambarkan pendokumentasian

dan tindakan serta evaluasi

perencanaan

35

36

37

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang

a Prenatal

1 GI P0 A0

2 HPHT tanggal 31 agustus 2012

3 HTP tanggal 7 juni 2013

4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari

5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan

TT 2x pada tanggal

a 13 januari 2013

b 10 februari 2013

6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200

dengan keluhan sakit perut tembus belakang

b Natal

1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43

cmlubang anus (+)

38

3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi

a Nutrisi Cairan

1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013

2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu

melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam

3 Produksi ASI masih kurang

4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam

inkubator

b Personal higyene

Bayi dalam keadaan bersih

c Pola tidur

Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar

d Pola eliminasi

1 BAK frekuensi 7 -8 x hari

2 BAB frekuensi 5- 6 x hari

3 Riwayat Kesehatan Ibu

a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol

b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil

c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria

4 Pemeriksaan umum

a Pemeriksaan umum

39

1 BBL PBL 1950 gram 43 cm

2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan

3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari

4 Apgar Score 79

b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital

1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )

2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )

3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)

c Pemeriksaan Fisik

1 Kepala

Pada kepala tidak ada caput suksedaneum

Tidak terdapat chepal hematoma

Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup

2 Mata

Simetris kiri dan kanan

Tidak ada perdarahan sub konjungtifa

Konjungtiva merah muda

Tidak ada tanda-tanda infeksi

3 Hidung

Hidung tampak bersih

pernapasan cuping hidung tidak ada

4 Mulut dan bibir

Refleks mengisap lemah

40

Refleks menelan lemah

Tidak ada labio palatum

Bibir merah muda

5 Telinga

Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan

Daun telinga normal dan lambat kembali

Ada lubang telinga

6 Leher

Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas

Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis

dan kelenjar tiroyd

7 Dada

Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan

pergerakan perut

Tidak ada fraktur klavikula

Frekuensi jantung normal

8 Ekstremitas atas

Kedua lengan bergerak dengan bebas

Jari-jari kedua tangan lengkap

Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus

9 Abdomen

Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada

Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat

41

10Genitalia

Testis sudah turun ke skrotum

anus (+)

11Ekstremitas bawah

Pergerakan baik

Jari kaki lengkap kiri dan kanan

Refleks Babynsky positif

12Punggung dan bokong

Tonjolan punggung baik

Lipatan kulit bokong bersih

Intergritas kulit tampak tipis dan longgar

Tidak adanya bercak mongol

13Kulit tampak bersih dan kemerahan

14Pemeriksaan pengukuran

a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )

b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )

c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)

d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)

5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi

a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji

b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan

mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan

dan dokter

42

c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta

mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan

bayinya terutama pemberian ASI

d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan

dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah

e Ibu tinggal serumah dengan orang tua

f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat

g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah

6 Data Tambahan

Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri

Salaf mata oxytetracyclin

LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR

a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012

b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013

Tanggal lahir 25 april 2013

BBL 1950 gram PBL 43 cm

43

Analisa dan Interpretasi Data

Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5

hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat

Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir

kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )

2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi

a Data Subjektif

1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis

kelamin laki-laki

2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit

b Data Objektif

1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan

sonde

2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm

c Analisa dan Interpretasi Data

Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah

karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot

pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit

sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat

( Wiknjosastro H 2008 H 785 )

44

LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi

Potensial terjadinya infeksi

1 Potensial terjadi hipotermi

a Data Subjektif -

b Data Objektif

BB 1950 gram suhu badan 365C

Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam

incubator

Kulit bayi tipis

Analisa dan Interpretasi Data

Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan

mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan

yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah

kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat

badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh

karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat

pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya

sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )

( wiknjosastro H 2008 H 786 )

45

2 Potensial terjadi infeksi

a Data Subjektif

Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

b Data objektif

Tali pusat belum puput dan masih basah

Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm

Suhu badan 36rsquo5C

Respirasi 42xmenit

c Analisa dan Interpretasi Data

Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada

minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita

infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga

bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput

lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup

bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN

KEBIDANAN

Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera

kolaborasi

46

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

Masalah potensial hipotermi dan infeksi

1 Tujuan

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi

b Berat badan bayi tidak turun

c Suhu dalam batas normal

d Reflex mengisap baik

e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi

2 kriteria

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan

pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam

b Berat badan bayi meningkat

c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)

d Reflex mengisap bayi baik

e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas

nyeri

f TTV dalam batas normal

1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c

2 Pernapasan 30 ndash 60xi

3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi

47

3 Rencana Tindakan

a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti

mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali

pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan

dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir

Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman

yang menyebabkan infeksi

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan dirawat dalam incubator

Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari

terjadinya hipotermi

b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin

Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama

sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor

mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan

diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung

c Timbang berat badan bayi setiap hari

Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan

kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan

kondisi bayi

d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan

frekuensi jantung

48

Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam

menentukan tindakan selanjutnya

e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah

Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu

badan bayi yang mengakibatkan evaporasi

f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang

Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat

mempengaruhi produksi dan kualitas ASI

LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita

2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan di rawat dalam incubator

4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya

5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram

6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit

7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang

49

LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0800

1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)

2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak

18 ml 2jam melalui sonde

3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm

4 Tanda ndash Tanda Vital

Suhu badan 365C

Pernapasan 50i

Frekuensi jantung 145xi

5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas

nyeri

6 Bayi terhindar dari ruam popok

7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan

50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013

No Rekam Medik 081838

Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita

Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1 Identitas

a Identitas bayi

Nama bayi Bayi ldquoJrdquo

Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita

Anak ke 1 ( pertama )

Umur 1 hari

Jenis kelamin laki-laki

b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )

Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo

Umur 35 tahun 34 tahun

Nikah 1x plusmn 1 tahun

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 11: BAB I Perbaikan

11

BAB IV PEMBAHASAN

Pada bagian ini membahas tentang kesenjangan antara teori

dengan fakta yang ada dibahas secara sistematis mulai dari

langkah 1 sampai langkah 7

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

B Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

12

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Umum Tentang Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

Berikut ini akan dikemukakan konsep dasar medis tentang Bayi

Berat Lahir Rendah (BBLR) sebagai berikut

1 Pengertian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

a Bayi Berat Lahir Rendah adalah bayi dengan Berat Badan Lahir

kurang dari 2500 gram tanpa memandang umur kehamilan

( arief 2009 1 )

b Bayi berat lahir rendah adalah bayi baru lahir dengan berat

badan lahir kurang dari 2500 gram (Wahyuni Sari 201126)

c Istilah prematuritas telah di ganti dengan Bayi Berat Lahir

Rendah ( BBLR ) karena terdapat dua bentuk kelahiran bayi

dengan berat badan kurang dari 2500 gram atau karena umur

kehamilan kurang dari 37 minggu Bayi Berat Lahir Rendah dari

semestinya sekalipun umur cukup atau karena kombinasi

keadaannya( Proverawati Atika 2010 1)

Berdasarkan pengertian di atas maka bayi dengan Bayi Berat Lahir

Rendah ( BBLR ) dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu

a Prematuritas Murni yaitu

1 usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai

berat badan sesuai berat badan untuk masa gestasi itu

13

atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai dengan

masa kehamilam (NKB-SMK) (Sari201127)

2 Persalinan yang berlangsung pada umur kehamilan 20-

37 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir

(Sarwono 2010 668)

3 Persalinan pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu

atau berat badan lahir antara 500- 2499 gram (Asuhan

Kebidanan IV2010222)

b Dismaturus

Adalah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari berat

badan seharusnya untuk masa kehamilan Dismatur ini dapat

juga disebut neonatus kurang bulan ndash kecil untuk masa

kehamilan ( NKB ndash KMK ) ( Proverawati Atikah 2010 4)

2 Karakteristik BBLR

a Karakteristik Bayi Prematur

Tanda-tanda bayi kurang bulan adalah

1 Kulit tipis dan mengkilap

2 Tulang rawan telinga sangat lunak karena belum

terbentuk dengan sempurna

3 Lanugo (rambut haluslembut) masih banyak ditemukan

terutama pada punggung

4 Jaringan payudara belum terlihat putting masih berupa

titik karena jaringan kelenjar mammae masih kurang

14

akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak yang masih

kurang

5 Pada perempuan labia mayora belum menutupi labia

minora

6 Pada bayi laki-laki skrotum belum banyak lipatan testis

kadang belum turun

7 Kadang disertai dengan pernapasan yang tidak teratur

8 Aktivitas dan tangisan lemah

9 Refleks mengisap dan menelan tidak efektif atau lemah

(Atika20102)

Selain tanda yang disebutkan diatas ditambahkan pula

tanda-tanda yang lain menurut (Ika20108) yaitu

1 Umur kehamilan kurang dari 37 minggu

2 Berat badan kurang dari 2500 gram

3 Kuku panjangnya belum melewati ujung jari

4 Lingkar kepala kurang dari 33 cm

5 Panjang badan kurang dari 46 cm

6 Lingkar dada kurang dari 30 cm

7 Pada bayi perempuan klitoris menonjol labia minora

belum tertutup oleh labia mayora

8 Fungsi sarafnya belum atau kurang matang

mengakibatkan refleks hisap menelan dan batuk masih

lemah

15

Karakteristik yang lain menurut weni (200923) adalah

1 Masa gestasi kurang dari 37 minggu

2 Kulit tampak transparan

3 Kepala lebih besar dari badan

4 Ubun-ubun dan sutura lebar

5 Rambut tipis dan halus

b Karakteristik Bayi Dismatur

Tanda-tanda bayi kecil untuk masa kehamilan (KMK)

1 Umur bayi dapat cukup kurang atau lebih bulan tetapi

beratnya kurang dari 2500 gram

2 Gerakannya cukup aktif dan tangis cukup kuat

3 Kulit keriput lemak dibawah kulit tipis

4 Bayi perempuan cukup bulan labia mayora menutupi

labia minora

5 Bayi laki-laki testis mungkin telah turun

6 Mengisap cukup kuat (Atikah20103)

Ciri lain bayi dismatur menurut weni (200925) adalah tali

pusat berwarna kuning kehijauan

3 Diagnosis BBLR

Dalam mendiagnosis bayi dengan BBLR maka hal-hal yang

harus diperhatikan adalah

a Perhitungan HPHT (hari pertama haid terakhir)

16

b Penilaian secara klinis BB PBLD dan LK (Atikah

20104)

Menegakkan diagnosis BBLR adalah dengan menimbang

berat lahir bayi dalam jangka waktu 1 jam setelah lahir dapat

diketahui dengan dilakukan anamnesis pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan penunjang sebagai berikut

a Anamnesis

Riwayat yang perlu ditanyakan pada Ibu dalam anamnesis

untuk menegakkan mencari etiologi dan faktor-faktor yang

yang berpengaruh terjadinya BBLR yaitu umur Ibu riwayat

HPHT riwayat persalinan sebelumnya jarak kelahiran

sebelumnya kenaikan berat badan selama hamil aktivitas

penyakit yang diderita selama hamil obat-obatan yang

diminum selama hamil

b Pemeriksaan Fisik

Yang dapat dijumpai pada pemeriksaan fisik pada bayi BBLR

adalah

1 Berat badan

2 Tanda-tanda prematuritas (pada bayi kurang bulan)

3 Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (pada bayi kecil

untuk masa kehamilan)

17

c Pemeriksaan penunjang

1 Pemeriksaan skor ballard

2 Tes kocok (shake test) dianjurkan untuk bayi kurang

bulan

3 Darah rutin dan glukosa darah

4 Foto dada ataupun babygram

(Ika201053)

4 Cara Menilai BBLR ( WiknjosastroH 2008 )

Adapun cara menilai neorumuskular yaitu

a Posture dinilai bila bayi posisi terlentang dan tenang

b Square window tangan bayi di fleksikan antara ibu jari dan

telunjuk pemeriksaan di ukur sudut antara hypothenareminence

dengan foream

c Arm recoil lakukan fleksi dengan lengan bawah selama 5 detik

kemudian lengan tersebut diekstensikan dan dilepas Nilailah

derajat kembalinya ke posisi fleksi

d Pobliteal angel bayi tidur terlentang paha di pegang

sedemikian rupa sehingga terdapat posisi lutut ndash dada

( kneechest position ) setelah itu di lakukan ekstensi tungkai

bawah ukurlah sudut di bawah lutut tersebut

e Carf sign posisi terlentang peganglah salah satu lengan bayi

dan usahakan tangan tersebut mencapai leher posterior dari

18

bahu sisi lainnya angkat dan geserlah siku bayi di atas dadanya

dan lihat sampai di mana siku tersebut dapat di geser Makin

mudah bayi menggeser sikunya melewati garis tengah ke sisi

lain

f Hell to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke telinga dari

sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak mencapai telinga

dan ektensi lutut

Adapun penilaian dengan menggunakan sistem Ballard

Ballard menilai maturitas neonatus berdasarkan 7 tanda

kematangan fisik dan 6 tanda kematangan neuromuskuler Penilaian

dilakukan dengan cara

1 Menilai 7 tanda kematangan fisik

2 Menilai 6 tanda kematangan neurologic

3 Hasil penilaian aspek kematangan fisik dan neurologic dijumlah

4 Jumlah nilai kedua aspek kematangan tersebut dicocokkan

dengan tabel patokan tingkat kematangan menurut Ballard

(Pantiawati Ika2010hal20)

19

Tabel 1 Ciri Kematangan Fisik Pada Bayi Menurut Ballard

0 1 2 3 4 5

Kulit Merah transparan

Merah muda licin halus tampak vena

Permukaan mengelupas dengantanpa ruam sedikit vena

Daerah pucat retak-retak vena jarang

Seperti kertas kulit retak lebih dalam tidak ada vena

Seperti kulit retak-retak mengerut

Lanugo Tidak ada Banyak Menipis Menghilang

Umumnya tidak ada

Lipatan plantar

Tidak ada Tanda merah sangat sedikit

Hanya lipatan anterior yang melintang

Lipatan 23 anterior

Lipatan di seluruh telapak

Payudara

Hampir tidak ada

Areola datar tidak ada tonjolan

Areola seperti titik tonjolan 1-2 mm

Areola lebih jelas tonjolan 3-4 mm

Areola penuh tonjolan 5-10 mm

Daun telinga

Datar tetap terlipat

Sedikit melengkung lunak lambat membalik

Bentuknya lebih baik lunak mudah membalik

Bentuknya sempurna membalik seketika

Tulang rawan tebal telinga kaku

Kelamin laki-laki

Skrotum kosong tidak ada ruga

Testis turun sedikit ruga

Testis ke bawah ruganya

Testis bergantung ruganya

20

bagus dalam

Kelamin perempuan

Klitoris dan labia minora menonjol

Labia mayora dan minora sama-sama menonjol

Labia mayora besar labia minora kecil

Klitoris dan labia minora ditutupi labia mayora

(Sumber Pantiawati Ika 2010 hal 21)

Berdasarkan berat badannya bayi baru lahir dengan Berat

Lahir Rendah di kelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

a Bayi Berat Lahir Rendah ( Low Birth Weight Infant ) ialah bayi

dengan Berat badan Lahir 1500- kurang dari 2500 gram

b Bayi berat lahir sangat rendah ( Very Low Birthweight infant )

ialah bayi dengan berat badan lahir 1000-1500 gram

c Bayi berat lahir ekstrim rendah ( Extremely Very Low

birthweight infant ) ialah bayi lahir hidup dengan berat badan

lahir kurang dari 1000 gram(Muslihatun Nur Wali2010 hal 2)

5 Factor ndash factor yang mempengaruhi BBLR ( proverawati

Atikah 20105 ndash 6 )

Factor yang dapat menyebabkan terjadinya BBLR yaitu

a Faktor Ibu

1 Gizi saat hamil yang kurang

2 Umur kurang dari 20 tahun atau di atas 35 tahun

3 Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat

21

4 Penyakit manahun ibu hipertensi jantung yang

pembentukan darah

5 Faktor pekerjaan yang terlalu berat

b Factor kehamilan

1 Hamil dengan hidramnion

2 Hamil ganda

3 Perdarahan antepartum

4 Komplikasi hamil pre-eklamsia eklamsi

c Factor janin

1 Cacat bawaan

2 Infeksi dalam rahim

d Factor yang masih belum di ketahui

e Factor lingkungan dan tempat di antara tinggi radiasidan zat ndash

zat racun

Adapun penyebab yang lain adalah adanya riwayat pernah

melahirkan prematur sebelumnya berat badan ibu yang rendah

dan ibu hamil yang masih remaja (Atikah 20107)

6 Komplikasi pada BBLR

Adapun komplikasi pada BBLR jika bayi premature adalah

sebagai berikut

a Asfiksia

22

b Gangguan pernapasan yang sering menimbulkan penyakit

berat pada BBLR

c Hipotermia

d hipoglikemia

e Gangguan alat pencernaan dan Problema nutrisi

f Immature hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan

defistensi vitamin K

g Ginjal yang immature baik secara otomatis maupun fungsinya

h Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh

i Gangguan immunologic

( Wiknjosastro H 2008776 )

7 Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah ( Wiknjasostro H 2008

778 )

a Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi

Bayi prematur akan cepat mengalami kehilangan panas

badan dan menjadi hipotermi karena pusat pengaturan panas

badan belum berfungsi dengan baik metabolismenya rendah

dan permukaan badan relative luas Oleh karena itu bayi

prematur harus dirawat didalam incubator sehingga panas

badannya mendekati dalam rahim

Bila belum memiliki inkubator bayi premature dapat

dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol yang

23

berisi air panas atau menggunakan metode kanguru yaitu

perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru dalam kantung

Ibunya (Atika 201031)

Adapun pengaturan suhu inkubator disesuaikan dengan

berat badan sesuai dengan ketentuan dibawah ini

Tabel

Suhu Inkubator

Berat Badan Lahir 0-24 jam

(degC)

2-3 hari

(degC)

4-7 hari

(degC)

8 hari

(degC)

1500 gram 34-36 degC 33-35 degC 33-34 degC 32-33 degC

1501-2000 gram 33-34degC 33 degC 32-33 degC 32 degC

2001-2500 gram 33degC 32-33 degC 32 degC 32 degC

gt2500 garmgt 32-33degC 32 degC 31-32 degc 32 degC

Keterangan

Apabila suhu kamar 28-29 degC hendaknya diturunkan 1

degC setiap minggu dan apabila berat badan bayi sudah

mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat diluar incubator

dengan suhu 27degC (Aziz2009191)

b Pengaturan Dan Pengawasan Intake Nutrisi

24

ASI merupakan pilihan pertama jika bayi mampu mengisap

ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi yang tidak

cukup mengisap Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI

dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan

atau dengan memasang sonde ke lambung Pemberian minum

sedikit demi sedikit tetapi frekuensinya sering (Atika201033)

Table 01 Pedoman Pemberian Minum Bayi

Sumber Wiknjosastro H 2008 779

Umur 1 hari

Umur 2 hari

Umur 3 hari

Umur 4 hari

Umur 10 hari

Umur 14 hari

60 ml kg BB

80 ml kg BB

100 ml kg BB

120 ml kg BB

180 ml kg BB

200 ml kg BB

Bila bayi mengalami sianosis minum berikutnya ditunda

dan hari berikutnya jumlah tidak ditambah Bayi yang lebih kecil

dan yang mengalami distress diberi minum dengan teratur ke

lambung dengan pompa semprit atau dengan infuse larutan

asam amino glukosa elektrolit dan lemak namun tidak boleh

terlalu lama karena akan berbahaya

25

Pada bayi dengan berat diatas 1500 gram dapat di mulai

dengan 3 mlkg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan diberi

minum cairan lambung harus dikeluarkan pemberian minum

berikutnya dapat di tambah 1 ml-20 ml setiap kali minum

Berikutnya mungkin dapat di beri minum setiap 3 jam

Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka

jumlah susu yang akan di berikan harus dikurangi dengan jumlah

cairan yang akan dikeluarkan sebelumnya Kegagalan

pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan

yang lebih dari 10 yang disebabkan oleh pencemaran kuman

pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan

kebutuhan bayi

Menghitung jumlah minuman tiap kali pemberian dengan

memakai pedoman pengaturan minuman sebagai berikut

Untuk preterm (BBlt2500 gr) = 8 kalihari

BB perhari x kebutuhan dalam air =helliphelliphellipcc

Jumlah pemberian

c Pencegahan Infeksi

Memberi perlindungan pada bayi BBLR dari bahaya infeksi

dengan cara BBLR tidak boleh kontak dengan penderita infeksi

dalam bentuk apapun itu Digunakan masker dan baju khusus

dalam penanganan bayi perawatan luka tali pusat dan kulit

dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun

26

dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien

dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan

menghindari perawatan yang terlalu lama

Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya

tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih

kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah

201034)

Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan

kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system

imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi

IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup

rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada

trimester akhir pada trimester akhir

Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal

yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk

yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun

peningkatan resiko infeksi post natal

Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu

1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau

dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan

2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi

3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang

bayi

27

4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga

lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI

5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)

d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan

popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di

letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang

berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu

berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu

berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )

e Penimbangan Berat Badan

Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan

nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh

sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan

ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)

f Pemberian Oksigen

Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi

bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan

Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head

boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan

menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat

menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)

Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau

kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah

28

untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih

05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)

(Yuliasti 2010)

g Pengawasan Jalan Nafas

Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan

defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen

yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta

Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas

segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi

miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau

menjentik tumit

Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi

endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan

selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan

tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia

sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)

29

B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

1 Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang

EJ 2008121-126)

a Pengertian Manejemen Kebidanan

Menejemen kebidanan adakah metodebentuk

pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan

asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam

manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam

pemecahan masalah atau pengambilan keputusan

klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara

benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu

metode pendokumentasian

b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut

Varney terdiri dari 7 langkah

1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar

Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian

dengan mengumpulkan semua data dasar

yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan

klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang

pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu

pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya

30

melakukan pengukuran riwayat kesehatan

dan faktor perinatal apakah dia bblr atau

normal dilihat dari gestasi dan berat badannya

(Wafi nur2011)

2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap

diagnosis atau masalah berdasarkan

interpretasi yang benar atas data-data yang

telah dikumpulkanData dasar yang sudah

dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat

merumuskan diagnosis dan masalah yang

spesifik

3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial

Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah

potensial atau diagnosis potensial berdasarkan

diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi

Langkah ini membutuhkan antisipasi bila

memungkinkan dilakukan pencegahan

4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera

Kolaborasi

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh

bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau

ditangani bersama dengan anggota tim

31

kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi

klien

5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang

menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah

sebelumnya Langkah ini merupakan

kelanjutan manajemen terhadap diagnosa

atau masalah yang telah diidentifikasi atau

diantisipasi Pada langkah ini informasi data

dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi

Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya

meliputi apa yang sudah diidentifikasi

dari kondisi klien atau dari setiap masalah

yang berkaitan tetapi juga dari kerangka

pedoman antisipasi terhadap klien tersebut

seperti apa yang diperkirakan akan terjadi

berikutnya Dengan perkataan lain asuhan

terhadap klien tersebut sudah mencakup

setiap hal yang berkaitan dengan semua

aspek asuhan setiap rencana asuhan harus

disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh

bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan

32

efektif karena klien merupakan bagian dari

pelaksanaan rencana tersebut

6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan

Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh

secara efisien dan aman Perencanaan ini

bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-

bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan

lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-

kolaborasi dengan dokter untuk menangani

klien yang mengalami komplikasi maka

keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan

bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap

terlaksananya rencana asuhan yang

menyeluruh tersebut Manajemen yang

efesien akan menyangkut waktu dan biaya

serta meningkatkan mutu dan asuhan klien

7 Langkah VII Evaluasi

Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi

keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan

meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan

apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai

dengan kebutuhan sebagaimana telah

diidentifikasikan didalam masalah dan

33

diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap

efektif jika memang benar efektif

pelaksanaannya

2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )

a Pengertian Dokumentasi

Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)

Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara

tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil

pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada

pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap

semua asuhan yang telah diberikan

b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan

Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara

benar jelas singkat logis dalam suatu metode

pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu

1 Subjektif ( S )

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pengumpulan data klien melalui

anamnesis

34

2 Objektif (O)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pemeriksaan fisik klien hasil

laboratorium yang dirumuskan dalam

data fokus untuk mendukung asuhan

3 Assesment (A)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil analisis dan interpretasi data

subjektif dan objektif

4 Planning (P)

Menggambarkan pendokumentasian

dan tindakan serta evaluasi

perencanaan

35

36

37

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang

a Prenatal

1 GI P0 A0

2 HPHT tanggal 31 agustus 2012

3 HTP tanggal 7 juni 2013

4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari

5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan

TT 2x pada tanggal

a 13 januari 2013

b 10 februari 2013

6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200

dengan keluhan sakit perut tembus belakang

b Natal

1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43

cmlubang anus (+)

38

3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi

a Nutrisi Cairan

1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013

2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu

melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam

3 Produksi ASI masih kurang

4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam

inkubator

b Personal higyene

Bayi dalam keadaan bersih

c Pola tidur

Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar

d Pola eliminasi

1 BAK frekuensi 7 -8 x hari

2 BAB frekuensi 5- 6 x hari

3 Riwayat Kesehatan Ibu

a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol

b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil

c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria

4 Pemeriksaan umum

a Pemeriksaan umum

39

1 BBL PBL 1950 gram 43 cm

2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan

3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari

4 Apgar Score 79

b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital

1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )

2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )

3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)

c Pemeriksaan Fisik

1 Kepala

Pada kepala tidak ada caput suksedaneum

Tidak terdapat chepal hematoma

Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup

2 Mata

Simetris kiri dan kanan

Tidak ada perdarahan sub konjungtifa

Konjungtiva merah muda

Tidak ada tanda-tanda infeksi

3 Hidung

Hidung tampak bersih

pernapasan cuping hidung tidak ada

4 Mulut dan bibir

Refleks mengisap lemah

40

Refleks menelan lemah

Tidak ada labio palatum

Bibir merah muda

5 Telinga

Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan

Daun telinga normal dan lambat kembali

Ada lubang telinga

6 Leher

Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas

Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis

dan kelenjar tiroyd

7 Dada

Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan

pergerakan perut

Tidak ada fraktur klavikula

Frekuensi jantung normal

8 Ekstremitas atas

Kedua lengan bergerak dengan bebas

Jari-jari kedua tangan lengkap

Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus

9 Abdomen

Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada

Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat

41

10Genitalia

Testis sudah turun ke skrotum

anus (+)

11Ekstremitas bawah

Pergerakan baik

Jari kaki lengkap kiri dan kanan

Refleks Babynsky positif

12Punggung dan bokong

Tonjolan punggung baik

Lipatan kulit bokong bersih

Intergritas kulit tampak tipis dan longgar

Tidak adanya bercak mongol

13Kulit tampak bersih dan kemerahan

14Pemeriksaan pengukuran

a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )

b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )

c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)

d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)

5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi

a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji

b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan

mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan

dan dokter

42

c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta

mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan

bayinya terutama pemberian ASI

d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan

dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah

e Ibu tinggal serumah dengan orang tua

f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat

g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah

6 Data Tambahan

Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri

Salaf mata oxytetracyclin

LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR

a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012

b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013

Tanggal lahir 25 april 2013

BBL 1950 gram PBL 43 cm

43

Analisa dan Interpretasi Data

Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5

hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat

Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir

kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )

2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi

a Data Subjektif

1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis

kelamin laki-laki

2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit

b Data Objektif

1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan

sonde

2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm

c Analisa dan Interpretasi Data

Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah

karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot

pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit

sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat

( Wiknjosastro H 2008 H 785 )

44

LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi

Potensial terjadinya infeksi

1 Potensial terjadi hipotermi

a Data Subjektif -

b Data Objektif

BB 1950 gram suhu badan 365C

Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam

incubator

Kulit bayi tipis

Analisa dan Interpretasi Data

Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan

mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan

yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah

kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat

badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh

karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat

pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya

sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )

( wiknjosastro H 2008 H 786 )

45

2 Potensial terjadi infeksi

a Data Subjektif

Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

b Data objektif

Tali pusat belum puput dan masih basah

Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm

Suhu badan 36rsquo5C

Respirasi 42xmenit

c Analisa dan Interpretasi Data

Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada

minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita

infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga

bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput

lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup

bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN

KEBIDANAN

Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera

kolaborasi

46

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

Masalah potensial hipotermi dan infeksi

1 Tujuan

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi

b Berat badan bayi tidak turun

c Suhu dalam batas normal

d Reflex mengisap baik

e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi

2 kriteria

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan

pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam

b Berat badan bayi meningkat

c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)

d Reflex mengisap bayi baik

e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas

nyeri

f TTV dalam batas normal

1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c

2 Pernapasan 30 ndash 60xi

3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi

47

3 Rencana Tindakan

a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti

mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali

pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan

dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir

Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman

yang menyebabkan infeksi

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan dirawat dalam incubator

Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari

terjadinya hipotermi

b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin

Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama

sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor

mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan

diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung

c Timbang berat badan bayi setiap hari

Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan

kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan

kondisi bayi

d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan

frekuensi jantung

48

Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam

menentukan tindakan selanjutnya

e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah

Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu

badan bayi yang mengakibatkan evaporasi

f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang

Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat

mempengaruhi produksi dan kualitas ASI

LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita

2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan di rawat dalam incubator

4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya

5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram

6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit

7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang

49

LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0800

1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)

2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak

18 ml 2jam melalui sonde

3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm

4 Tanda ndash Tanda Vital

Suhu badan 365C

Pernapasan 50i

Frekuensi jantung 145xi

5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas

nyeri

6 Bayi terhindar dari ruam popok

7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan

50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013

No Rekam Medik 081838

Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita

Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1 Identitas

a Identitas bayi

Nama bayi Bayi ldquoJrdquo

Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita

Anak ke 1 ( pertama )

Umur 1 hari

Jenis kelamin laki-laki

b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )

Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo

Umur 35 tahun 34 tahun

Nikah 1x plusmn 1 tahun

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 12: BAB I Perbaikan

12

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Umum Tentang Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

Berikut ini akan dikemukakan konsep dasar medis tentang Bayi

Berat Lahir Rendah (BBLR) sebagai berikut

1 Pengertian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

a Bayi Berat Lahir Rendah adalah bayi dengan Berat Badan Lahir

kurang dari 2500 gram tanpa memandang umur kehamilan

( arief 2009 1 )

b Bayi berat lahir rendah adalah bayi baru lahir dengan berat

badan lahir kurang dari 2500 gram (Wahyuni Sari 201126)

c Istilah prematuritas telah di ganti dengan Bayi Berat Lahir

Rendah ( BBLR ) karena terdapat dua bentuk kelahiran bayi

dengan berat badan kurang dari 2500 gram atau karena umur

kehamilan kurang dari 37 minggu Bayi Berat Lahir Rendah dari

semestinya sekalipun umur cukup atau karena kombinasi

keadaannya( Proverawati Atika 2010 1)

Berdasarkan pengertian di atas maka bayi dengan Bayi Berat Lahir

Rendah ( BBLR ) dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu

a Prematuritas Murni yaitu

1 usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai

berat badan sesuai berat badan untuk masa gestasi itu

13

atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai dengan

masa kehamilam (NKB-SMK) (Sari201127)

2 Persalinan yang berlangsung pada umur kehamilan 20-

37 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir

(Sarwono 2010 668)

3 Persalinan pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu

atau berat badan lahir antara 500- 2499 gram (Asuhan

Kebidanan IV2010222)

b Dismaturus

Adalah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari berat

badan seharusnya untuk masa kehamilan Dismatur ini dapat

juga disebut neonatus kurang bulan ndash kecil untuk masa

kehamilan ( NKB ndash KMK ) ( Proverawati Atikah 2010 4)

2 Karakteristik BBLR

a Karakteristik Bayi Prematur

Tanda-tanda bayi kurang bulan adalah

1 Kulit tipis dan mengkilap

2 Tulang rawan telinga sangat lunak karena belum

terbentuk dengan sempurna

3 Lanugo (rambut haluslembut) masih banyak ditemukan

terutama pada punggung

4 Jaringan payudara belum terlihat putting masih berupa

titik karena jaringan kelenjar mammae masih kurang

14

akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak yang masih

kurang

5 Pada perempuan labia mayora belum menutupi labia

minora

6 Pada bayi laki-laki skrotum belum banyak lipatan testis

kadang belum turun

7 Kadang disertai dengan pernapasan yang tidak teratur

8 Aktivitas dan tangisan lemah

9 Refleks mengisap dan menelan tidak efektif atau lemah

(Atika20102)

Selain tanda yang disebutkan diatas ditambahkan pula

tanda-tanda yang lain menurut (Ika20108) yaitu

1 Umur kehamilan kurang dari 37 minggu

2 Berat badan kurang dari 2500 gram

3 Kuku panjangnya belum melewati ujung jari

4 Lingkar kepala kurang dari 33 cm

5 Panjang badan kurang dari 46 cm

6 Lingkar dada kurang dari 30 cm

7 Pada bayi perempuan klitoris menonjol labia minora

belum tertutup oleh labia mayora

8 Fungsi sarafnya belum atau kurang matang

mengakibatkan refleks hisap menelan dan batuk masih

lemah

15

Karakteristik yang lain menurut weni (200923) adalah

1 Masa gestasi kurang dari 37 minggu

2 Kulit tampak transparan

3 Kepala lebih besar dari badan

4 Ubun-ubun dan sutura lebar

5 Rambut tipis dan halus

b Karakteristik Bayi Dismatur

Tanda-tanda bayi kecil untuk masa kehamilan (KMK)

1 Umur bayi dapat cukup kurang atau lebih bulan tetapi

beratnya kurang dari 2500 gram

2 Gerakannya cukup aktif dan tangis cukup kuat

3 Kulit keriput lemak dibawah kulit tipis

4 Bayi perempuan cukup bulan labia mayora menutupi

labia minora

5 Bayi laki-laki testis mungkin telah turun

6 Mengisap cukup kuat (Atikah20103)

Ciri lain bayi dismatur menurut weni (200925) adalah tali

pusat berwarna kuning kehijauan

3 Diagnosis BBLR

Dalam mendiagnosis bayi dengan BBLR maka hal-hal yang

harus diperhatikan adalah

a Perhitungan HPHT (hari pertama haid terakhir)

16

b Penilaian secara klinis BB PBLD dan LK (Atikah

20104)

Menegakkan diagnosis BBLR adalah dengan menimbang

berat lahir bayi dalam jangka waktu 1 jam setelah lahir dapat

diketahui dengan dilakukan anamnesis pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan penunjang sebagai berikut

a Anamnesis

Riwayat yang perlu ditanyakan pada Ibu dalam anamnesis

untuk menegakkan mencari etiologi dan faktor-faktor yang

yang berpengaruh terjadinya BBLR yaitu umur Ibu riwayat

HPHT riwayat persalinan sebelumnya jarak kelahiran

sebelumnya kenaikan berat badan selama hamil aktivitas

penyakit yang diderita selama hamil obat-obatan yang

diminum selama hamil

b Pemeriksaan Fisik

Yang dapat dijumpai pada pemeriksaan fisik pada bayi BBLR

adalah

1 Berat badan

2 Tanda-tanda prematuritas (pada bayi kurang bulan)

3 Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (pada bayi kecil

untuk masa kehamilan)

17

c Pemeriksaan penunjang

1 Pemeriksaan skor ballard

2 Tes kocok (shake test) dianjurkan untuk bayi kurang

bulan

3 Darah rutin dan glukosa darah

4 Foto dada ataupun babygram

(Ika201053)

4 Cara Menilai BBLR ( WiknjosastroH 2008 )

Adapun cara menilai neorumuskular yaitu

a Posture dinilai bila bayi posisi terlentang dan tenang

b Square window tangan bayi di fleksikan antara ibu jari dan

telunjuk pemeriksaan di ukur sudut antara hypothenareminence

dengan foream

c Arm recoil lakukan fleksi dengan lengan bawah selama 5 detik

kemudian lengan tersebut diekstensikan dan dilepas Nilailah

derajat kembalinya ke posisi fleksi

d Pobliteal angel bayi tidur terlentang paha di pegang

sedemikian rupa sehingga terdapat posisi lutut ndash dada

( kneechest position ) setelah itu di lakukan ekstensi tungkai

bawah ukurlah sudut di bawah lutut tersebut

e Carf sign posisi terlentang peganglah salah satu lengan bayi

dan usahakan tangan tersebut mencapai leher posterior dari

18

bahu sisi lainnya angkat dan geserlah siku bayi di atas dadanya

dan lihat sampai di mana siku tersebut dapat di geser Makin

mudah bayi menggeser sikunya melewati garis tengah ke sisi

lain

f Hell to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke telinga dari

sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak mencapai telinga

dan ektensi lutut

Adapun penilaian dengan menggunakan sistem Ballard

Ballard menilai maturitas neonatus berdasarkan 7 tanda

kematangan fisik dan 6 tanda kematangan neuromuskuler Penilaian

dilakukan dengan cara

1 Menilai 7 tanda kematangan fisik

2 Menilai 6 tanda kematangan neurologic

3 Hasil penilaian aspek kematangan fisik dan neurologic dijumlah

4 Jumlah nilai kedua aspek kematangan tersebut dicocokkan

dengan tabel patokan tingkat kematangan menurut Ballard

(Pantiawati Ika2010hal20)

19

Tabel 1 Ciri Kematangan Fisik Pada Bayi Menurut Ballard

0 1 2 3 4 5

Kulit Merah transparan

Merah muda licin halus tampak vena

Permukaan mengelupas dengantanpa ruam sedikit vena

Daerah pucat retak-retak vena jarang

Seperti kertas kulit retak lebih dalam tidak ada vena

Seperti kulit retak-retak mengerut

Lanugo Tidak ada Banyak Menipis Menghilang

Umumnya tidak ada

Lipatan plantar

Tidak ada Tanda merah sangat sedikit

Hanya lipatan anterior yang melintang

Lipatan 23 anterior

Lipatan di seluruh telapak

Payudara

Hampir tidak ada

Areola datar tidak ada tonjolan

Areola seperti titik tonjolan 1-2 mm

Areola lebih jelas tonjolan 3-4 mm

Areola penuh tonjolan 5-10 mm

Daun telinga

Datar tetap terlipat

Sedikit melengkung lunak lambat membalik

Bentuknya lebih baik lunak mudah membalik

Bentuknya sempurna membalik seketika

Tulang rawan tebal telinga kaku

Kelamin laki-laki

Skrotum kosong tidak ada ruga

Testis turun sedikit ruga

Testis ke bawah ruganya

Testis bergantung ruganya

20

bagus dalam

Kelamin perempuan

Klitoris dan labia minora menonjol

Labia mayora dan minora sama-sama menonjol

Labia mayora besar labia minora kecil

Klitoris dan labia minora ditutupi labia mayora

(Sumber Pantiawati Ika 2010 hal 21)

Berdasarkan berat badannya bayi baru lahir dengan Berat

Lahir Rendah di kelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

a Bayi Berat Lahir Rendah ( Low Birth Weight Infant ) ialah bayi

dengan Berat badan Lahir 1500- kurang dari 2500 gram

b Bayi berat lahir sangat rendah ( Very Low Birthweight infant )

ialah bayi dengan berat badan lahir 1000-1500 gram

c Bayi berat lahir ekstrim rendah ( Extremely Very Low

birthweight infant ) ialah bayi lahir hidup dengan berat badan

lahir kurang dari 1000 gram(Muslihatun Nur Wali2010 hal 2)

5 Factor ndash factor yang mempengaruhi BBLR ( proverawati

Atikah 20105 ndash 6 )

Factor yang dapat menyebabkan terjadinya BBLR yaitu

a Faktor Ibu

1 Gizi saat hamil yang kurang

2 Umur kurang dari 20 tahun atau di atas 35 tahun

3 Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat

21

4 Penyakit manahun ibu hipertensi jantung yang

pembentukan darah

5 Faktor pekerjaan yang terlalu berat

b Factor kehamilan

1 Hamil dengan hidramnion

2 Hamil ganda

3 Perdarahan antepartum

4 Komplikasi hamil pre-eklamsia eklamsi

c Factor janin

1 Cacat bawaan

2 Infeksi dalam rahim

d Factor yang masih belum di ketahui

e Factor lingkungan dan tempat di antara tinggi radiasidan zat ndash

zat racun

Adapun penyebab yang lain adalah adanya riwayat pernah

melahirkan prematur sebelumnya berat badan ibu yang rendah

dan ibu hamil yang masih remaja (Atikah 20107)

6 Komplikasi pada BBLR

Adapun komplikasi pada BBLR jika bayi premature adalah

sebagai berikut

a Asfiksia

22

b Gangguan pernapasan yang sering menimbulkan penyakit

berat pada BBLR

c Hipotermia

d hipoglikemia

e Gangguan alat pencernaan dan Problema nutrisi

f Immature hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan

defistensi vitamin K

g Ginjal yang immature baik secara otomatis maupun fungsinya

h Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh

i Gangguan immunologic

( Wiknjosastro H 2008776 )

7 Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah ( Wiknjasostro H 2008

778 )

a Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi

Bayi prematur akan cepat mengalami kehilangan panas

badan dan menjadi hipotermi karena pusat pengaturan panas

badan belum berfungsi dengan baik metabolismenya rendah

dan permukaan badan relative luas Oleh karena itu bayi

prematur harus dirawat didalam incubator sehingga panas

badannya mendekati dalam rahim

Bila belum memiliki inkubator bayi premature dapat

dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol yang

23

berisi air panas atau menggunakan metode kanguru yaitu

perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru dalam kantung

Ibunya (Atika 201031)

Adapun pengaturan suhu inkubator disesuaikan dengan

berat badan sesuai dengan ketentuan dibawah ini

Tabel

Suhu Inkubator

Berat Badan Lahir 0-24 jam

(degC)

2-3 hari

(degC)

4-7 hari

(degC)

8 hari

(degC)

1500 gram 34-36 degC 33-35 degC 33-34 degC 32-33 degC

1501-2000 gram 33-34degC 33 degC 32-33 degC 32 degC

2001-2500 gram 33degC 32-33 degC 32 degC 32 degC

gt2500 garmgt 32-33degC 32 degC 31-32 degc 32 degC

Keterangan

Apabila suhu kamar 28-29 degC hendaknya diturunkan 1

degC setiap minggu dan apabila berat badan bayi sudah

mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat diluar incubator

dengan suhu 27degC (Aziz2009191)

b Pengaturan Dan Pengawasan Intake Nutrisi

24

ASI merupakan pilihan pertama jika bayi mampu mengisap

ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi yang tidak

cukup mengisap Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI

dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan

atau dengan memasang sonde ke lambung Pemberian minum

sedikit demi sedikit tetapi frekuensinya sering (Atika201033)

Table 01 Pedoman Pemberian Minum Bayi

Sumber Wiknjosastro H 2008 779

Umur 1 hari

Umur 2 hari

Umur 3 hari

Umur 4 hari

Umur 10 hari

Umur 14 hari

60 ml kg BB

80 ml kg BB

100 ml kg BB

120 ml kg BB

180 ml kg BB

200 ml kg BB

Bila bayi mengalami sianosis minum berikutnya ditunda

dan hari berikutnya jumlah tidak ditambah Bayi yang lebih kecil

dan yang mengalami distress diberi minum dengan teratur ke

lambung dengan pompa semprit atau dengan infuse larutan

asam amino glukosa elektrolit dan lemak namun tidak boleh

terlalu lama karena akan berbahaya

25

Pada bayi dengan berat diatas 1500 gram dapat di mulai

dengan 3 mlkg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan diberi

minum cairan lambung harus dikeluarkan pemberian minum

berikutnya dapat di tambah 1 ml-20 ml setiap kali minum

Berikutnya mungkin dapat di beri minum setiap 3 jam

Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka

jumlah susu yang akan di berikan harus dikurangi dengan jumlah

cairan yang akan dikeluarkan sebelumnya Kegagalan

pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan

yang lebih dari 10 yang disebabkan oleh pencemaran kuman

pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan

kebutuhan bayi

Menghitung jumlah minuman tiap kali pemberian dengan

memakai pedoman pengaturan minuman sebagai berikut

Untuk preterm (BBlt2500 gr) = 8 kalihari

BB perhari x kebutuhan dalam air =helliphelliphellipcc

Jumlah pemberian

c Pencegahan Infeksi

Memberi perlindungan pada bayi BBLR dari bahaya infeksi

dengan cara BBLR tidak boleh kontak dengan penderita infeksi

dalam bentuk apapun itu Digunakan masker dan baju khusus

dalam penanganan bayi perawatan luka tali pusat dan kulit

dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun

26

dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien

dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan

menghindari perawatan yang terlalu lama

Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya

tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih

kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah

201034)

Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan

kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system

imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi

IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup

rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada

trimester akhir pada trimester akhir

Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal

yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk

yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun

peningkatan resiko infeksi post natal

Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu

1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau

dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan

2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi

3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang

bayi

27

4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga

lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI

5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)

d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan

popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di

letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang

berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu

berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu

berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )

e Penimbangan Berat Badan

Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan

nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh

sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan

ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)

f Pemberian Oksigen

Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi

bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan

Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head

boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan

menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat

menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)

Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau

kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah

28

untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih

05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)

(Yuliasti 2010)

g Pengawasan Jalan Nafas

Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan

defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen

yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta

Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas

segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi

miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau

menjentik tumit

Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi

endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan

selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan

tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia

sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)

29

B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

1 Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang

EJ 2008121-126)

a Pengertian Manejemen Kebidanan

Menejemen kebidanan adakah metodebentuk

pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan

asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam

manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam

pemecahan masalah atau pengambilan keputusan

klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara

benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu

metode pendokumentasian

b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut

Varney terdiri dari 7 langkah

1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar

Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian

dengan mengumpulkan semua data dasar

yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan

klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang

pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu

pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya

30

melakukan pengukuran riwayat kesehatan

dan faktor perinatal apakah dia bblr atau

normal dilihat dari gestasi dan berat badannya

(Wafi nur2011)

2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap

diagnosis atau masalah berdasarkan

interpretasi yang benar atas data-data yang

telah dikumpulkanData dasar yang sudah

dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat

merumuskan diagnosis dan masalah yang

spesifik

3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial

Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah

potensial atau diagnosis potensial berdasarkan

diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi

Langkah ini membutuhkan antisipasi bila

memungkinkan dilakukan pencegahan

4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera

Kolaborasi

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh

bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau

ditangani bersama dengan anggota tim

31

kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi

klien

5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang

menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah

sebelumnya Langkah ini merupakan

kelanjutan manajemen terhadap diagnosa

atau masalah yang telah diidentifikasi atau

diantisipasi Pada langkah ini informasi data

dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi

Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya

meliputi apa yang sudah diidentifikasi

dari kondisi klien atau dari setiap masalah

yang berkaitan tetapi juga dari kerangka

pedoman antisipasi terhadap klien tersebut

seperti apa yang diperkirakan akan terjadi

berikutnya Dengan perkataan lain asuhan

terhadap klien tersebut sudah mencakup

setiap hal yang berkaitan dengan semua

aspek asuhan setiap rencana asuhan harus

disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh

bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan

32

efektif karena klien merupakan bagian dari

pelaksanaan rencana tersebut

6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan

Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh

secara efisien dan aman Perencanaan ini

bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-

bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan

lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-

kolaborasi dengan dokter untuk menangani

klien yang mengalami komplikasi maka

keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan

bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap

terlaksananya rencana asuhan yang

menyeluruh tersebut Manajemen yang

efesien akan menyangkut waktu dan biaya

serta meningkatkan mutu dan asuhan klien

7 Langkah VII Evaluasi

Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi

keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan

meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan

apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai

dengan kebutuhan sebagaimana telah

diidentifikasikan didalam masalah dan

33

diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap

efektif jika memang benar efektif

pelaksanaannya

2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )

a Pengertian Dokumentasi

Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)

Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara

tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil

pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada

pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap

semua asuhan yang telah diberikan

b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan

Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara

benar jelas singkat logis dalam suatu metode

pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu

1 Subjektif ( S )

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pengumpulan data klien melalui

anamnesis

34

2 Objektif (O)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pemeriksaan fisik klien hasil

laboratorium yang dirumuskan dalam

data fokus untuk mendukung asuhan

3 Assesment (A)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil analisis dan interpretasi data

subjektif dan objektif

4 Planning (P)

Menggambarkan pendokumentasian

dan tindakan serta evaluasi

perencanaan

35

36

37

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang

a Prenatal

1 GI P0 A0

2 HPHT tanggal 31 agustus 2012

3 HTP tanggal 7 juni 2013

4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari

5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan

TT 2x pada tanggal

a 13 januari 2013

b 10 februari 2013

6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200

dengan keluhan sakit perut tembus belakang

b Natal

1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43

cmlubang anus (+)

38

3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi

a Nutrisi Cairan

1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013

2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu

melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam

3 Produksi ASI masih kurang

4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam

inkubator

b Personal higyene

Bayi dalam keadaan bersih

c Pola tidur

Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar

d Pola eliminasi

1 BAK frekuensi 7 -8 x hari

2 BAB frekuensi 5- 6 x hari

3 Riwayat Kesehatan Ibu

a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol

b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil

c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria

4 Pemeriksaan umum

a Pemeriksaan umum

39

1 BBL PBL 1950 gram 43 cm

2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan

3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari

4 Apgar Score 79

b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital

1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )

2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )

3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)

c Pemeriksaan Fisik

1 Kepala

Pada kepala tidak ada caput suksedaneum

Tidak terdapat chepal hematoma

Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup

2 Mata

Simetris kiri dan kanan

Tidak ada perdarahan sub konjungtifa

Konjungtiva merah muda

Tidak ada tanda-tanda infeksi

3 Hidung

Hidung tampak bersih

pernapasan cuping hidung tidak ada

4 Mulut dan bibir

Refleks mengisap lemah

40

Refleks menelan lemah

Tidak ada labio palatum

Bibir merah muda

5 Telinga

Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan

Daun telinga normal dan lambat kembali

Ada lubang telinga

6 Leher

Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas

Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis

dan kelenjar tiroyd

7 Dada

Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan

pergerakan perut

Tidak ada fraktur klavikula

Frekuensi jantung normal

8 Ekstremitas atas

Kedua lengan bergerak dengan bebas

Jari-jari kedua tangan lengkap

Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus

9 Abdomen

Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada

Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat

41

10Genitalia

Testis sudah turun ke skrotum

anus (+)

11Ekstremitas bawah

Pergerakan baik

Jari kaki lengkap kiri dan kanan

Refleks Babynsky positif

12Punggung dan bokong

Tonjolan punggung baik

Lipatan kulit bokong bersih

Intergritas kulit tampak tipis dan longgar

Tidak adanya bercak mongol

13Kulit tampak bersih dan kemerahan

14Pemeriksaan pengukuran

a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )

b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )

c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)

d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)

5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi

a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji

b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan

mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan

dan dokter

42

c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta

mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan

bayinya terutama pemberian ASI

d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan

dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah

e Ibu tinggal serumah dengan orang tua

f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat

g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah

6 Data Tambahan

Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri

Salaf mata oxytetracyclin

LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR

a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012

b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013

Tanggal lahir 25 april 2013

BBL 1950 gram PBL 43 cm

43

Analisa dan Interpretasi Data

Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5

hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat

Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir

kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )

2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi

a Data Subjektif

1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis

kelamin laki-laki

2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit

b Data Objektif

1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan

sonde

2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm

c Analisa dan Interpretasi Data

Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah

karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot

pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit

sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat

( Wiknjosastro H 2008 H 785 )

44

LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi

Potensial terjadinya infeksi

1 Potensial terjadi hipotermi

a Data Subjektif -

b Data Objektif

BB 1950 gram suhu badan 365C

Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam

incubator

Kulit bayi tipis

Analisa dan Interpretasi Data

Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan

mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan

yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah

kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat

badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh

karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat

pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya

sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )

( wiknjosastro H 2008 H 786 )

45

2 Potensial terjadi infeksi

a Data Subjektif

Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

b Data objektif

Tali pusat belum puput dan masih basah

Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm

Suhu badan 36rsquo5C

Respirasi 42xmenit

c Analisa dan Interpretasi Data

Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada

minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita

infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga

bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput

lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup

bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN

KEBIDANAN

Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera

kolaborasi

46

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

Masalah potensial hipotermi dan infeksi

1 Tujuan

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi

b Berat badan bayi tidak turun

c Suhu dalam batas normal

d Reflex mengisap baik

e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi

2 kriteria

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan

pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam

b Berat badan bayi meningkat

c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)

d Reflex mengisap bayi baik

e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas

nyeri

f TTV dalam batas normal

1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c

2 Pernapasan 30 ndash 60xi

3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi

47

3 Rencana Tindakan

a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti

mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali

pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan

dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir

Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman

yang menyebabkan infeksi

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan dirawat dalam incubator

Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari

terjadinya hipotermi

b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin

Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama

sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor

mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan

diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung

c Timbang berat badan bayi setiap hari

Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan

kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan

kondisi bayi

d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan

frekuensi jantung

48

Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam

menentukan tindakan selanjutnya

e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah

Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu

badan bayi yang mengakibatkan evaporasi

f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang

Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat

mempengaruhi produksi dan kualitas ASI

LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita

2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan di rawat dalam incubator

4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya

5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram

6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit

7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang

49

LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0800

1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)

2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak

18 ml 2jam melalui sonde

3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm

4 Tanda ndash Tanda Vital

Suhu badan 365C

Pernapasan 50i

Frekuensi jantung 145xi

5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas

nyeri

6 Bayi terhindar dari ruam popok

7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan

50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013

No Rekam Medik 081838

Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita

Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1 Identitas

a Identitas bayi

Nama bayi Bayi ldquoJrdquo

Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita

Anak ke 1 ( pertama )

Umur 1 hari

Jenis kelamin laki-laki

b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )

Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo

Umur 35 tahun 34 tahun

Nikah 1x plusmn 1 tahun

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 13: BAB I Perbaikan

13

atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai dengan

masa kehamilam (NKB-SMK) (Sari201127)

2 Persalinan yang berlangsung pada umur kehamilan 20-

37 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir

(Sarwono 2010 668)

3 Persalinan pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu

atau berat badan lahir antara 500- 2499 gram (Asuhan

Kebidanan IV2010222)

b Dismaturus

Adalah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari berat

badan seharusnya untuk masa kehamilan Dismatur ini dapat

juga disebut neonatus kurang bulan ndash kecil untuk masa

kehamilan ( NKB ndash KMK ) ( Proverawati Atikah 2010 4)

2 Karakteristik BBLR

a Karakteristik Bayi Prematur

Tanda-tanda bayi kurang bulan adalah

1 Kulit tipis dan mengkilap

2 Tulang rawan telinga sangat lunak karena belum

terbentuk dengan sempurna

3 Lanugo (rambut haluslembut) masih banyak ditemukan

terutama pada punggung

4 Jaringan payudara belum terlihat putting masih berupa

titik karena jaringan kelenjar mammae masih kurang

14

akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak yang masih

kurang

5 Pada perempuan labia mayora belum menutupi labia

minora

6 Pada bayi laki-laki skrotum belum banyak lipatan testis

kadang belum turun

7 Kadang disertai dengan pernapasan yang tidak teratur

8 Aktivitas dan tangisan lemah

9 Refleks mengisap dan menelan tidak efektif atau lemah

(Atika20102)

Selain tanda yang disebutkan diatas ditambahkan pula

tanda-tanda yang lain menurut (Ika20108) yaitu

1 Umur kehamilan kurang dari 37 minggu

2 Berat badan kurang dari 2500 gram

3 Kuku panjangnya belum melewati ujung jari

4 Lingkar kepala kurang dari 33 cm

5 Panjang badan kurang dari 46 cm

6 Lingkar dada kurang dari 30 cm

7 Pada bayi perempuan klitoris menonjol labia minora

belum tertutup oleh labia mayora

8 Fungsi sarafnya belum atau kurang matang

mengakibatkan refleks hisap menelan dan batuk masih

lemah

15

Karakteristik yang lain menurut weni (200923) adalah

1 Masa gestasi kurang dari 37 minggu

2 Kulit tampak transparan

3 Kepala lebih besar dari badan

4 Ubun-ubun dan sutura lebar

5 Rambut tipis dan halus

b Karakteristik Bayi Dismatur

Tanda-tanda bayi kecil untuk masa kehamilan (KMK)

1 Umur bayi dapat cukup kurang atau lebih bulan tetapi

beratnya kurang dari 2500 gram

2 Gerakannya cukup aktif dan tangis cukup kuat

3 Kulit keriput lemak dibawah kulit tipis

4 Bayi perempuan cukup bulan labia mayora menutupi

labia minora

5 Bayi laki-laki testis mungkin telah turun

6 Mengisap cukup kuat (Atikah20103)

Ciri lain bayi dismatur menurut weni (200925) adalah tali

pusat berwarna kuning kehijauan

3 Diagnosis BBLR

Dalam mendiagnosis bayi dengan BBLR maka hal-hal yang

harus diperhatikan adalah

a Perhitungan HPHT (hari pertama haid terakhir)

16

b Penilaian secara klinis BB PBLD dan LK (Atikah

20104)

Menegakkan diagnosis BBLR adalah dengan menimbang

berat lahir bayi dalam jangka waktu 1 jam setelah lahir dapat

diketahui dengan dilakukan anamnesis pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan penunjang sebagai berikut

a Anamnesis

Riwayat yang perlu ditanyakan pada Ibu dalam anamnesis

untuk menegakkan mencari etiologi dan faktor-faktor yang

yang berpengaruh terjadinya BBLR yaitu umur Ibu riwayat

HPHT riwayat persalinan sebelumnya jarak kelahiran

sebelumnya kenaikan berat badan selama hamil aktivitas

penyakit yang diderita selama hamil obat-obatan yang

diminum selama hamil

b Pemeriksaan Fisik

Yang dapat dijumpai pada pemeriksaan fisik pada bayi BBLR

adalah

1 Berat badan

2 Tanda-tanda prematuritas (pada bayi kurang bulan)

3 Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (pada bayi kecil

untuk masa kehamilan)

17

c Pemeriksaan penunjang

1 Pemeriksaan skor ballard

2 Tes kocok (shake test) dianjurkan untuk bayi kurang

bulan

3 Darah rutin dan glukosa darah

4 Foto dada ataupun babygram

(Ika201053)

4 Cara Menilai BBLR ( WiknjosastroH 2008 )

Adapun cara menilai neorumuskular yaitu

a Posture dinilai bila bayi posisi terlentang dan tenang

b Square window tangan bayi di fleksikan antara ibu jari dan

telunjuk pemeriksaan di ukur sudut antara hypothenareminence

dengan foream

c Arm recoil lakukan fleksi dengan lengan bawah selama 5 detik

kemudian lengan tersebut diekstensikan dan dilepas Nilailah

derajat kembalinya ke posisi fleksi

d Pobliteal angel bayi tidur terlentang paha di pegang

sedemikian rupa sehingga terdapat posisi lutut ndash dada

( kneechest position ) setelah itu di lakukan ekstensi tungkai

bawah ukurlah sudut di bawah lutut tersebut

e Carf sign posisi terlentang peganglah salah satu lengan bayi

dan usahakan tangan tersebut mencapai leher posterior dari

18

bahu sisi lainnya angkat dan geserlah siku bayi di atas dadanya

dan lihat sampai di mana siku tersebut dapat di geser Makin

mudah bayi menggeser sikunya melewati garis tengah ke sisi

lain

f Hell to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke telinga dari

sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak mencapai telinga

dan ektensi lutut

Adapun penilaian dengan menggunakan sistem Ballard

Ballard menilai maturitas neonatus berdasarkan 7 tanda

kematangan fisik dan 6 tanda kematangan neuromuskuler Penilaian

dilakukan dengan cara

1 Menilai 7 tanda kematangan fisik

2 Menilai 6 tanda kematangan neurologic

3 Hasil penilaian aspek kematangan fisik dan neurologic dijumlah

4 Jumlah nilai kedua aspek kematangan tersebut dicocokkan

dengan tabel patokan tingkat kematangan menurut Ballard

(Pantiawati Ika2010hal20)

19

Tabel 1 Ciri Kematangan Fisik Pada Bayi Menurut Ballard

0 1 2 3 4 5

Kulit Merah transparan

Merah muda licin halus tampak vena

Permukaan mengelupas dengantanpa ruam sedikit vena

Daerah pucat retak-retak vena jarang

Seperti kertas kulit retak lebih dalam tidak ada vena

Seperti kulit retak-retak mengerut

Lanugo Tidak ada Banyak Menipis Menghilang

Umumnya tidak ada

Lipatan plantar

Tidak ada Tanda merah sangat sedikit

Hanya lipatan anterior yang melintang

Lipatan 23 anterior

Lipatan di seluruh telapak

Payudara

Hampir tidak ada

Areola datar tidak ada tonjolan

Areola seperti titik tonjolan 1-2 mm

Areola lebih jelas tonjolan 3-4 mm

Areola penuh tonjolan 5-10 mm

Daun telinga

Datar tetap terlipat

Sedikit melengkung lunak lambat membalik

Bentuknya lebih baik lunak mudah membalik

Bentuknya sempurna membalik seketika

Tulang rawan tebal telinga kaku

Kelamin laki-laki

Skrotum kosong tidak ada ruga

Testis turun sedikit ruga

Testis ke bawah ruganya

Testis bergantung ruganya

20

bagus dalam

Kelamin perempuan

Klitoris dan labia minora menonjol

Labia mayora dan minora sama-sama menonjol

Labia mayora besar labia minora kecil

Klitoris dan labia minora ditutupi labia mayora

(Sumber Pantiawati Ika 2010 hal 21)

Berdasarkan berat badannya bayi baru lahir dengan Berat

Lahir Rendah di kelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

a Bayi Berat Lahir Rendah ( Low Birth Weight Infant ) ialah bayi

dengan Berat badan Lahir 1500- kurang dari 2500 gram

b Bayi berat lahir sangat rendah ( Very Low Birthweight infant )

ialah bayi dengan berat badan lahir 1000-1500 gram

c Bayi berat lahir ekstrim rendah ( Extremely Very Low

birthweight infant ) ialah bayi lahir hidup dengan berat badan

lahir kurang dari 1000 gram(Muslihatun Nur Wali2010 hal 2)

5 Factor ndash factor yang mempengaruhi BBLR ( proverawati

Atikah 20105 ndash 6 )

Factor yang dapat menyebabkan terjadinya BBLR yaitu

a Faktor Ibu

1 Gizi saat hamil yang kurang

2 Umur kurang dari 20 tahun atau di atas 35 tahun

3 Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat

21

4 Penyakit manahun ibu hipertensi jantung yang

pembentukan darah

5 Faktor pekerjaan yang terlalu berat

b Factor kehamilan

1 Hamil dengan hidramnion

2 Hamil ganda

3 Perdarahan antepartum

4 Komplikasi hamil pre-eklamsia eklamsi

c Factor janin

1 Cacat bawaan

2 Infeksi dalam rahim

d Factor yang masih belum di ketahui

e Factor lingkungan dan tempat di antara tinggi radiasidan zat ndash

zat racun

Adapun penyebab yang lain adalah adanya riwayat pernah

melahirkan prematur sebelumnya berat badan ibu yang rendah

dan ibu hamil yang masih remaja (Atikah 20107)

6 Komplikasi pada BBLR

Adapun komplikasi pada BBLR jika bayi premature adalah

sebagai berikut

a Asfiksia

22

b Gangguan pernapasan yang sering menimbulkan penyakit

berat pada BBLR

c Hipotermia

d hipoglikemia

e Gangguan alat pencernaan dan Problema nutrisi

f Immature hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan

defistensi vitamin K

g Ginjal yang immature baik secara otomatis maupun fungsinya

h Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh

i Gangguan immunologic

( Wiknjosastro H 2008776 )

7 Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah ( Wiknjasostro H 2008

778 )

a Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi

Bayi prematur akan cepat mengalami kehilangan panas

badan dan menjadi hipotermi karena pusat pengaturan panas

badan belum berfungsi dengan baik metabolismenya rendah

dan permukaan badan relative luas Oleh karena itu bayi

prematur harus dirawat didalam incubator sehingga panas

badannya mendekati dalam rahim

Bila belum memiliki inkubator bayi premature dapat

dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol yang

23

berisi air panas atau menggunakan metode kanguru yaitu

perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru dalam kantung

Ibunya (Atika 201031)

Adapun pengaturan suhu inkubator disesuaikan dengan

berat badan sesuai dengan ketentuan dibawah ini

Tabel

Suhu Inkubator

Berat Badan Lahir 0-24 jam

(degC)

2-3 hari

(degC)

4-7 hari

(degC)

8 hari

(degC)

1500 gram 34-36 degC 33-35 degC 33-34 degC 32-33 degC

1501-2000 gram 33-34degC 33 degC 32-33 degC 32 degC

2001-2500 gram 33degC 32-33 degC 32 degC 32 degC

gt2500 garmgt 32-33degC 32 degC 31-32 degc 32 degC

Keterangan

Apabila suhu kamar 28-29 degC hendaknya diturunkan 1

degC setiap minggu dan apabila berat badan bayi sudah

mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat diluar incubator

dengan suhu 27degC (Aziz2009191)

b Pengaturan Dan Pengawasan Intake Nutrisi

24

ASI merupakan pilihan pertama jika bayi mampu mengisap

ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi yang tidak

cukup mengisap Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI

dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan

atau dengan memasang sonde ke lambung Pemberian minum

sedikit demi sedikit tetapi frekuensinya sering (Atika201033)

Table 01 Pedoman Pemberian Minum Bayi

Sumber Wiknjosastro H 2008 779

Umur 1 hari

Umur 2 hari

Umur 3 hari

Umur 4 hari

Umur 10 hari

Umur 14 hari

60 ml kg BB

80 ml kg BB

100 ml kg BB

120 ml kg BB

180 ml kg BB

200 ml kg BB

Bila bayi mengalami sianosis minum berikutnya ditunda

dan hari berikutnya jumlah tidak ditambah Bayi yang lebih kecil

dan yang mengalami distress diberi minum dengan teratur ke

lambung dengan pompa semprit atau dengan infuse larutan

asam amino glukosa elektrolit dan lemak namun tidak boleh

terlalu lama karena akan berbahaya

25

Pada bayi dengan berat diatas 1500 gram dapat di mulai

dengan 3 mlkg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan diberi

minum cairan lambung harus dikeluarkan pemberian minum

berikutnya dapat di tambah 1 ml-20 ml setiap kali minum

Berikutnya mungkin dapat di beri minum setiap 3 jam

Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka

jumlah susu yang akan di berikan harus dikurangi dengan jumlah

cairan yang akan dikeluarkan sebelumnya Kegagalan

pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan

yang lebih dari 10 yang disebabkan oleh pencemaran kuman

pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan

kebutuhan bayi

Menghitung jumlah minuman tiap kali pemberian dengan

memakai pedoman pengaturan minuman sebagai berikut

Untuk preterm (BBlt2500 gr) = 8 kalihari

BB perhari x kebutuhan dalam air =helliphelliphellipcc

Jumlah pemberian

c Pencegahan Infeksi

Memberi perlindungan pada bayi BBLR dari bahaya infeksi

dengan cara BBLR tidak boleh kontak dengan penderita infeksi

dalam bentuk apapun itu Digunakan masker dan baju khusus

dalam penanganan bayi perawatan luka tali pusat dan kulit

dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun

26

dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien

dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan

menghindari perawatan yang terlalu lama

Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya

tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih

kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah

201034)

Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan

kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system

imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi

IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup

rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada

trimester akhir pada trimester akhir

Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal

yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk

yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun

peningkatan resiko infeksi post natal

Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu

1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau

dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan

2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi

3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang

bayi

27

4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga

lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI

5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)

d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan

popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di

letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang

berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu

berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu

berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )

e Penimbangan Berat Badan

Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan

nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh

sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan

ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)

f Pemberian Oksigen

Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi

bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan

Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head

boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan

menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat

menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)

Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau

kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah

28

untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih

05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)

(Yuliasti 2010)

g Pengawasan Jalan Nafas

Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan

defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen

yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta

Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas

segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi

miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau

menjentik tumit

Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi

endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan

selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan

tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia

sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)

29

B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

1 Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang

EJ 2008121-126)

a Pengertian Manejemen Kebidanan

Menejemen kebidanan adakah metodebentuk

pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan

asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam

manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam

pemecahan masalah atau pengambilan keputusan

klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara

benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu

metode pendokumentasian

b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut

Varney terdiri dari 7 langkah

1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar

Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian

dengan mengumpulkan semua data dasar

yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan

klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang

pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu

pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya

30

melakukan pengukuran riwayat kesehatan

dan faktor perinatal apakah dia bblr atau

normal dilihat dari gestasi dan berat badannya

(Wafi nur2011)

2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap

diagnosis atau masalah berdasarkan

interpretasi yang benar atas data-data yang

telah dikumpulkanData dasar yang sudah

dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat

merumuskan diagnosis dan masalah yang

spesifik

3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial

Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah

potensial atau diagnosis potensial berdasarkan

diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi

Langkah ini membutuhkan antisipasi bila

memungkinkan dilakukan pencegahan

4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera

Kolaborasi

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh

bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau

ditangani bersama dengan anggota tim

31

kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi

klien

5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang

menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah

sebelumnya Langkah ini merupakan

kelanjutan manajemen terhadap diagnosa

atau masalah yang telah diidentifikasi atau

diantisipasi Pada langkah ini informasi data

dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi

Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya

meliputi apa yang sudah diidentifikasi

dari kondisi klien atau dari setiap masalah

yang berkaitan tetapi juga dari kerangka

pedoman antisipasi terhadap klien tersebut

seperti apa yang diperkirakan akan terjadi

berikutnya Dengan perkataan lain asuhan

terhadap klien tersebut sudah mencakup

setiap hal yang berkaitan dengan semua

aspek asuhan setiap rencana asuhan harus

disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh

bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan

32

efektif karena klien merupakan bagian dari

pelaksanaan rencana tersebut

6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan

Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh

secara efisien dan aman Perencanaan ini

bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-

bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan

lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-

kolaborasi dengan dokter untuk menangani

klien yang mengalami komplikasi maka

keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan

bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap

terlaksananya rencana asuhan yang

menyeluruh tersebut Manajemen yang

efesien akan menyangkut waktu dan biaya

serta meningkatkan mutu dan asuhan klien

7 Langkah VII Evaluasi

Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi

keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan

meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan

apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai

dengan kebutuhan sebagaimana telah

diidentifikasikan didalam masalah dan

33

diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap

efektif jika memang benar efektif

pelaksanaannya

2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )

a Pengertian Dokumentasi

Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)

Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara

tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil

pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada

pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap

semua asuhan yang telah diberikan

b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan

Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara

benar jelas singkat logis dalam suatu metode

pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu

1 Subjektif ( S )

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pengumpulan data klien melalui

anamnesis

34

2 Objektif (O)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pemeriksaan fisik klien hasil

laboratorium yang dirumuskan dalam

data fokus untuk mendukung asuhan

3 Assesment (A)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil analisis dan interpretasi data

subjektif dan objektif

4 Planning (P)

Menggambarkan pendokumentasian

dan tindakan serta evaluasi

perencanaan

35

36

37

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang

a Prenatal

1 GI P0 A0

2 HPHT tanggal 31 agustus 2012

3 HTP tanggal 7 juni 2013

4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari

5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan

TT 2x pada tanggal

a 13 januari 2013

b 10 februari 2013

6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200

dengan keluhan sakit perut tembus belakang

b Natal

1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43

cmlubang anus (+)

38

3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi

a Nutrisi Cairan

1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013

2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu

melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam

3 Produksi ASI masih kurang

4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam

inkubator

b Personal higyene

Bayi dalam keadaan bersih

c Pola tidur

Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar

d Pola eliminasi

1 BAK frekuensi 7 -8 x hari

2 BAB frekuensi 5- 6 x hari

3 Riwayat Kesehatan Ibu

a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol

b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil

c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria

4 Pemeriksaan umum

a Pemeriksaan umum

39

1 BBL PBL 1950 gram 43 cm

2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan

3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari

4 Apgar Score 79

b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital

1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )

2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )

3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)

c Pemeriksaan Fisik

1 Kepala

Pada kepala tidak ada caput suksedaneum

Tidak terdapat chepal hematoma

Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup

2 Mata

Simetris kiri dan kanan

Tidak ada perdarahan sub konjungtifa

Konjungtiva merah muda

Tidak ada tanda-tanda infeksi

3 Hidung

Hidung tampak bersih

pernapasan cuping hidung tidak ada

4 Mulut dan bibir

Refleks mengisap lemah

40

Refleks menelan lemah

Tidak ada labio palatum

Bibir merah muda

5 Telinga

Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan

Daun telinga normal dan lambat kembali

Ada lubang telinga

6 Leher

Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas

Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis

dan kelenjar tiroyd

7 Dada

Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan

pergerakan perut

Tidak ada fraktur klavikula

Frekuensi jantung normal

8 Ekstremitas atas

Kedua lengan bergerak dengan bebas

Jari-jari kedua tangan lengkap

Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus

9 Abdomen

Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada

Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat

41

10Genitalia

Testis sudah turun ke skrotum

anus (+)

11Ekstremitas bawah

Pergerakan baik

Jari kaki lengkap kiri dan kanan

Refleks Babynsky positif

12Punggung dan bokong

Tonjolan punggung baik

Lipatan kulit bokong bersih

Intergritas kulit tampak tipis dan longgar

Tidak adanya bercak mongol

13Kulit tampak bersih dan kemerahan

14Pemeriksaan pengukuran

a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )

b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )

c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)

d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)

5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi

a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji

b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan

mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan

dan dokter

42

c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta

mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan

bayinya terutama pemberian ASI

d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan

dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah

e Ibu tinggal serumah dengan orang tua

f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat

g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah

6 Data Tambahan

Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri

Salaf mata oxytetracyclin

LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR

a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012

b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013

Tanggal lahir 25 april 2013

BBL 1950 gram PBL 43 cm

43

Analisa dan Interpretasi Data

Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5

hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat

Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir

kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )

2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi

a Data Subjektif

1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis

kelamin laki-laki

2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit

b Data Objektif

1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan

sonde

2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm

c Analisa dan Interpretasi Data

Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah

karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot

pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit

sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat

( Wiknjosastro H 2008 H 785 )

44

LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi

Potensial terjadinya infeksi

1 Potensial terjadi hipotermi

a Data Subjektif -

b Data Objektif

BB 1950 gram suhu badan 365C

Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam

incubator

Kulit bayi tipis

Analisa dan Interpretasi Data

Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan

mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan

yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah

kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat

badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh

karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat

pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya

sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )

( wiknjosastro H 2008 H 786 )

45

2 Potensial terjadi infeksi

a Data Subjektif

Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

b Data objektif

Tali pusat belum puput dan masih basah

Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm

Suhu badan 36rsquo5C

Respirasi 42xmenit

c Analisa dan Interpretasi Data

Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada

minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita

infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga

bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput

lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup

bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN

KEBIDANAN

Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera

kolaborasi

46

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

Masalah potensial hipotermi dan infeksi

1 Tujuan

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi

b Berat badan bayi tidak turun

c Suhu dalam batas normal

d Reflex mengisap baik

e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi

2 kriteria

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan

pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam

b Berat badan bayi meningkat

c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)

d Reflex mengisap bayi baik

e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas

nyeri

f TTV dalam batas normal

1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c

2 Pernapasan 30 ndash 60xi

3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi

47

3 Rencana Tindakan

a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti

mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali

pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan

dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir

Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman

yang menyebabkan infeksi

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan dirawat dalam incubator

Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari

terjadinya hipotermi

b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin

Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama

sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor

mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan

diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung

c Timbang berat badan bayi setiap hari

Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan

kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan

kondisi bayi

d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan

frekuensi jantung

48

Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam

menentukan tindakan selanjutnya

e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah

Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu

badan bayi yang mengakibatkan evaporasi

f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang

Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat

mempengaruhi produksi dan kualitas ASI

LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita

2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan di rawat dalam incubator

4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya

5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram

6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit

7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang

49

LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0800

1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)

2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak

18 ml 2jam melalui sonde

3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm

4 Tanda ndash Tanda Vital

Suhu badan 365C

Pernapasan 50i

Frekuensi jantung 145xi

5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas

nyeri

6 Bayi terhindar dari ruam popok

7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan

50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013

No Rekam Medik 081838

Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita

Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1 Identitas

a Identitas bayi

Nama bayi Bayi ldquoJrdquo

Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita

Anak ke 1 ( pertama )

Umur 1 hari

Jenis kelamin laki-laki

b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )

Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo

Umur 35 tahun 34 tahun

Nikah 1x plusmn 1 tahun

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 14: BAB I Perbaikan

14

akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak yang masih

kurang

5 Pada perempuan labia mayora belum menutupi labia

minora

6 Pada bayi laki-laki skrotum belum banyak lipatan testis

kadang belum turun

7 Kadang disertai dengan pernapasan yang tidak teratur

8 Aktivitas dan tangisan lemah

9 Refleks mengisap dan menelan tidak efektif atau lemah

(Atika20102)

Selain tanda yang disebutkan diatas ditambahkan pula

tanda-tanda yang lain menurut (Ika20108) yaitu

1 Umur kehamilan kurang dari 37 minggu

2 Berat badan kurang dari 2500 gram

3 Kuku panjangnya belum melewati ujung jari

4 Lingkar kepala kurang dari 33 cm

5 Panjang badan kurang dari 46 cm

6 Lingkar dada kurang dari 30 cm

7 Pada bayi perempuan klitoris menonjol labia minora

belum tertutup oleh labia mayora

8 Fungsi sarafnya belum atau kurang matang

mengakibatkan refleks hisap menelan dan batuk masih

lemah

15

Karakteristik yang lain menurut weni (200923) adalah

1 Masa gestasi kurang dari 37 minggu

2 Kulit tampak transparan

3 Kepala lebih besar dari badan

4 Ubun-ubun dan sutura lebar

5 Rambut tipis dan halus

b Karakteristik Bayi Dismatur

Tanda-tanda bayi kecil untuk masa kehamilan (KMK)

1 Umur bayi dapat cukup kurang atau lebih bulan tetapi

beratnya kurang dari 2500 gram

2 Gerakannya cukup aktif dan tangis cukup kuat

3 Kulit keriput lemak dibawah kulit tipis

4 Bayi perempuan cukup bulan labia mayora menutupi

labia minora

5 Bayi laki-laki testis mungkin telah turun

6 Mengisap cukup kuat (Atikah20103)

Ciri lain bayi dismatur menurut weni (200925) adalah tali

pusat berwarna kuning kehijauan

3 Diagnosis BBLR

Dalam mendiagnosis bayi dengan BBLR maka hal-hal yang

harus diperhatikan adalah

a Perhitungan HPHT (hari pertama haid terakhir)

16

b Penilaian secara klinis BB PBLD dan LK (Atikah

20104)

Menegakkan diagnosis BBLR adalah dengan menimbang

berat lahir bayi dalam jangka waktu 1 jam setelah lahir dapat

diketahui dengan dilakukan anamnesis pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan penunjang sebagai berikut

a Anamnesis

Riwayat yang perlu ditanyakan pada Ibu dalam anamnesis

untuk menegakkan mencari etiologi dan faktor-faktor yang

yang berpengaruh terjadinya BBLR yaitu umur Ibu riwayat

HPHT riwayat persalinan sebelumnya jarak kelahiran

sebelumnya kenaikan berat badan selama hamil aktivitas

penyakit yang diderita selama hamil obat-obatan yang

diminum selama hamil

b Pemeriksaan Fisik

Yang dapat dijumpai pada pemeriksaan fisik pada bayi BBLR

adalah

1 Berat badan

2 Tanda-tanda prematuritas (pada bayi kurang bulan)

3 Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (pada bayi kecil

untuk masa kehamilan)

17

c Pemeriksaan penunjang

1 Pemeriksaan skor ballard

2 Tes kocok (shake test) dianjurkan untuk bayi kurang

bulan

3 Darah rutin dan glukosa darah

4 Foto dada ataupun babygram

(Ika201053)

4 Cara Menilai BBLR ( WiknjosastroH 2008 )

Adapun cara menilai neorumuskular yaitu

a Posture dinilai bila bayi posisi terlentang dan tenang

b Square window tangan bayi di fleksikan antara ibu jari dan

telunjuk pemeriksaan di ukur sudut antara hypothenareminence

dengan foream

c Arm recoil lakukan fleksi dengan lengan bawah selama 5 detik

kemudian lengan tersebut diekstensikan dan dilepas Nilailah

derajat kembalinya ke posisi fleksi

d Pobliteal angel bayi tidur terlentang paha di pegang

sedemikian rupa sehingga terdapat posisi lutut ndash dada

( kneechest position ) setelah itu di lakukan ekstensi tungkai

bawah ukurlah sudut di bawah lutut tersebut

e Carf sign posisi terlentang peganglah salah satu lengan bayi

dan usahakan tangan tersebut mencapai leher posterior dari

18

bahu sisi lainnya angkat dan geserlah siku bayi di atas dadanya

dan lihat sampai di mana siku tersebut dapat di geser Makin

mudah bayi menggeser sikunya melewati garis tengah ke sisi

lain

f Hell to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke telinga dari

sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak mencapai telinga

dan ektensi lutut

Adapun penilaian dengan menggunakan sistem Ballard

Ballard menilai maturitas neonatus berdasarkan 7 tanda

kematangan fisik dan 6 tanda kematangan neuromuskuler Penilaian

dilakukan dengan cara

1 Menilai 7 tanda kematangan fisik

2 Menilai 6 tanda kematangan neurologic

3 Hasil penilaian aspek kematangan fisik dan neurologic dijumlah

4 Jumlah nilai kedua aspek kematangan tersebut dicocokkan

dengan tabel patokan tingkat kematangan menurut Ballard

(Pantiawati Ika2010hal20)

19

Tabel 1 Ciri Kematangan Fisik Pada Bayi Menurut Ballard

0 1 2 3 4 5

Kulit Merah transparan

Merah muda licin halus tampak vena

Permukaan mengelupas dengantanpa ruam sedikit vena

Daerah pucat retak-retak vena jarang

Seperti kertas kulit retak lebih dalam tidak ada vena

Seperti kulit retak-retak mengerut

Lanugo Tidak ada Banyak Menipis Menghilang

Umumnya tidak ada

Lipatan plantar

Tidak ada Tanda merah sangat sedikit

Hanya lipatan anterior yang melintang

Lipatan 23 anterior

Lipatan di seluruh telapak

Payudara

Hampir tidak ada

Areola datar tidak ada tonjolan

Areola seperti titik tonjolan 1-2 mm

Areola lebih jelas tonjolan 3-4 mm

Areola penuh tonjolan 5-10 mm

Daun telinga

Datar tetap terlipat

Sedikit melengkung lunak lambat membalik

Bentuknya lebih baik lunak mudah membalik

Bentuknya sempurna membalik seketika

Tulang rawan tebal telinga kaku

Kelamin laki-laki

Skrotum kosong tidak ada ruga

Testis turun sedikit ruga

Testis ke bawah ruganya

Testis bergantung ruganya

20

bagus dalam

Kelamin perempuan

Klitoris dan labia minora menonjol

Labia mayora dan minora sama-sama menonjol

Labia mayora besar labia minora kecil

Klitoris dan labia minora ditutupi labia mayora

(Sumber Pantiawati Ika 2010 hal 21)

Berdasarkan berat badannya bayi baru lahir dengan Berat

Lahir Rendah di kelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

a Bayi Berat Lahir Rendah ( Low Birth Weight Infant ) ialah bayi

dengan Berat badan Lahir 1500- kurang dari 2500 gram

b Bayi berat lahir sangat rendah ( Very Low Birthweight infant )

ialah bayi dengan berat badan lahir 1000-1500 gram

c Bayi berat lahir ekstrim rendah ( Extremely Very Low

birthweight infant ) ialah bayi lahir hidup dengan berat badan

lahir kurang dari 1000 gram(Muslihatun Nur Wali2010 hal 2)

5 Factor ndash factor yang mempengaruhi BBLR ( proverawati

Atikah 20105 ndash 6 )

Factor yang dapat menyebabkan terjadinya BBLR yaitu

a Faktor Ibu

1 Gizi saat hamil yang kurang

2 Umur kurang dari 20 tahun atau di atas 35 tahun

3 Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat

21

4 Penyakit manahun ibu hipertensi jantung yang

pembentukan darah

5 Faktor pekerjaan yang terlalu berat

b Factor kehamilan

1 Hamil dengan hidramnion

2 Hamil ganda

3 Perdarahan antepartum

4 Komplikasi hamil pre-eklamsia eklamsi

c Factor janin

1 Cacat bawaan

2 Infeksi dalam rahim

d Factor yang masih belum di ketahui

e Factor lingkungan dan tempat di antara tinggi radiasidan zat ndash

zat racun

Adapun penyebab yang lain adalah adanya riwayat pernah

melahirkan prematur sebelumnya berat badan ibu yang rendah

dan ibu hamil yang masih remaja (Atikah 20107)

6 Komplikasi pada BBLR

Adapun komplikasi pada BBLR jika bayi premature adalah

sebagai berikut

a Asfiksia

22

b Gangguan pernapasan yang sering menimbulkan penyakit

berat pada BBLR

c Hipotermia

d hipoglikemia

e Gangguan alat pencernaan dan Problema nutrisi

f Immature hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan

defistensi vitamin K

g Ginjal yang immature baik secara otomatis maupun fungsinya

h Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh

i Gangguan immunologic

( Wiknjosastro H 2008776 )

7 Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah ( Wiknjasostro H 2008

778 )

a Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi

Bayi prematur akan cepat mengalami kehilangan panas

badan dan menjadi hipotermi karena pusat pengaturan panas

badan belum berfungsi dengan baik metabolismenya rendah

dan permukaan badan relative luas Oleh karena itu bayi

prematur harus dirawat didalam incubator sehingga panas

badannya mendekati dalam rahim

Bila belum memiliki inkubator bayi premature dapat

dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol yang

23

berisi air panas atau menggunakan metode kanguru yaitu

perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru dalam kantung

Ibunya (Atika 201031)

Adapun pengaturan suhu inkubator disesuaikan dengan

berat badan sesuai dengan ketentuan dibawah ini

Tabel

Suhu Inkubator

Berat Badan Lahir 0-24 jam

(degC)

2-3 hari

(degC)

4-7 hari

(degC)

8 hari

(degC)

1500 gram 34-36 degC 33-35 degC 33-34 degC 32-33 degC

1501-2000 gram 33-34degC 33 degC 32-33 degC 32 degC

2001-2500 gram 33degC 32-33 degC 32 degC 32 degC

gt2500 garmgt 32-33degC 32 degC 31-32 degc 32 degC

Keterangan

Apabila suhu kamar 28-29 degC hendaknya diturunkan 1

degC setiap minggu dan apabila berat badan bayi sudah

mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat diluar incubator

dengan suhu 27degC (Aziz2009191)

b Pengaturan Dan Pengawasan Intake Nutrisi

24

ASI merupakan pilihan pertama jika bayi mampu mengisap

ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi yang tidak

cukup mengisap Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI

dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan

atau dengan memasang sonde ke lambung Pemberian minum

sedikit demi sedikit tetapi frekuensinya sering (Atika201033)

Table 01 Pedoman Pemberian Minum Bayi

Sumber Wiknjosastro H 2008 779

Umur 1 hari

Umur 2 hari

Umur 3 hari

Umur 4 hari

Umur 10 hari

Umur 14 hari

60 ml kg BB

80 ml kg BB

100 ml kg BB

120 ml kg BB

180 ml kg BB

200 ml kg BB

Bila bayi mengalami sianosis minum berikutnya ditunda

dan hari berikutnya jumlah tidak ditambah Bayi yang lebih kecil

dan yang mengalami distress diberi minum dengan teratur ke

lambung dengan pompa semprit atau dengan infuse larutan

asam amino glukosa elektrolit dan lemak namun tidak boleh

terlalu lama karena akan berbahaya

25

Pada bayi dengan berat diatas 1500 gram dapat di mulai

dengan 3 mlkg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan diberi

minum cairan lambung harus dikeluarkan pemberian minum

berikutnya dapat di tambah 1 ml-20 ml setiap kali minum

Berikutnya mungkin dapat di beri minum setiap 3 jam

Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka

jumlah susu yang akan di berikan harus dikurangi dengan jumlah

cairan yang akan dikeluarkan sebelumnya Kegagalan

pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan

yang lebih dari 10 yang disebabkan oleh pencemaran kuman

pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan

kebutuhan bayi

Menghitung jumlah minuman tiap kali pemberian dengan

memakai pedoman pengaturan minuman sebagai berikut

Untuk preterm (BBlt2500 gr) = 8 kalihari

BB perhari x kebutuhan dalam air =helliphelliphellipcc

Jumlah pemberian

c Pencegahan Infeksi

Memberi perlindungan pada bayi BBLR dari bahaya infeksi

dengan cara BBLR tidak boleh kontak dengan penderita infeksi

dalam bentuk apapun itu Digunakan masker dan baju khusus

dalam penanganan bayi perawatan luka tali pusat dan kulit

dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun

26

dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien

dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan

menghindari perawatan yang terlalu lama

Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya

tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih

kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah

201034)

Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan

kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system

imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi

IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup

rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada

trimester akhir pada trimester akhir

Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal

yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk

yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun

peningkatan resiko infeksi post natal

Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu

1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau

dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan

2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi

3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang

bayi

27

4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga

lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI

5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)

d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan

popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di

letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang

berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu

berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu

berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )

e Penimbangan Berat Badan

Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan

nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh

sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan

ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)

f Pemberian Oksigen

Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi

bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan

Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head

boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan

menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat

menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)

Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau

kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah

28

untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih

05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)

(Yuliasti 2010)

g Pengawasan Jalan Nafas

Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan

defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen

yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta

Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas

segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi

miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau

menjentik tumit

Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi

endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan

selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan

tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia

sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)

29

B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

1 Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang

EJ 2008121-126)

a Pengertian Manejemen Kebidanan

Menejemen kebidanan adakah metodebentuk

pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan

asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam

manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam

pemecahan masalah atau pengambilan keputusan

klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara

benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu

metode pendokumentasian

b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut

Varney terdiri dari 7 langkah

1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar

Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian

dengan mengumpulkan semua data dasar

yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan

klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang

pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu

pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya

30

melakukan pengukuran riwayat kesehatan

dan faktor perinatal apakah dia bblr atau

normal dilihat dari gestasi dan berat badannya

(Wafi nur2011)

2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap

diagnosis atau masalah berdasarkan

interpretasi yang benar atas data-data yang

telah dikumpulkanData dasar yang sudah

dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat

merumuskan diagnosis dan masalah yang

spesifik

3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial

Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah

potensial atau diagnosis potensial berdasarkan

diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi

Langkah ini membutuhkan antisipasi bila

memungkinkan dilakukan pencegahan

4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera

Kolaborasi

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh

bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau

ditangani bersama dengan anggota tim

31

kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi

klien

5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang

menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah

sebelumnya Langkah ini merupakan

kelanjutan manajemen terhadap diagnosa

atau masalah yang telah diidentifikasi atau

diantisipasi Pada langkah ini informasi data

dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi

Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya

meliputi apa yang sudah diidentifikasi

dari kondisi klien atau dari setiap masalah

yang berkaitan tetapi juga dari kerangka

pedoman antisipasi terhadap klien tersebut

seperti apa yang diperkirakan akan terjadi

berikutnya Dengan perkataan lain asuhan

terhadap klien tersebut sudah mencakup

setiap hal yang berkaitan dengan semua

aspek asuhan setiap rencana asuhan harus

disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh

bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan

32

efektif karena klien merupakan bagian dari

pelaksanaan rencana tersebut

6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan

Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh

secara efisien dan aman Perencanaan ini

bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-

bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan

lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-

kolaborasi dengan dokter untuk menangani

klien yang mengalami komplikasi maka

keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan

bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap

terlaksananya rencana asuhan yang

menyeluruh tersebut Manajemen yang

efesien akan menyangkut waktu dan biaya

serta meningkatkan mutu dan asuhan klien

7 Langkah VII Evaluasi

Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi

keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan

meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan

apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai

dengan kebutuhan sebagaimana telah

diidentifikasikan didalam masalah dan

33

diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap

efektif jika memang benar efektif

pelaksanaannya

2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )

a Pengertian Dokumentasi

Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)

Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara

tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil

pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada

pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap

semua asuhan yang telah diberikan

b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan

Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara

benar jelas singkat logis dalam suatu metode

pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu

1 Subjektif ( S )

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pengumpulan data klien melalui

anamnesis

34

2 Objektif (O)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pemeriksaan fisik klien hasil

laboratorium yang dirumuskan dalam

data fokus untuk mendukung asuhan

3 Assesment (A)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil analisis dan interpretasi data

subjektif dan objektif

4 Planning (P)

Menggambarkan pendokumentasian

dan tindakan serta evaluasi

perencanaan

35

36

37

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang

a Prenatal

1 GI P0 A0

2 HPHT tanggal 31 agustus 2012

3 HTP tanggal 7 juni 2013

4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari

5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan

TT 2x pada tanggal

a 13 januari 2013

b 10 februari 2013

6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200

dengan keluhan sakit perut tembus belakang

b Natal

1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43

cmlubang anus (+)

38

3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi

a Nutrisi Cairan

1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013

2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu

melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam

3 Produksi ASI masih kurang

4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam

inkubator

b Personal higyene

Bayi dalam keadaan bersih

c Pola tidur

Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar

d Pola eliminasi

1 BAK frekuensi 7 -8 x hari

2 BAB frekuensi 5- 6 x hari

3 Riwayat Kesehatan Ibu

a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol

b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil

c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria

4 Pemeriksaan umum

a Pemeriksaan umum

39

1 BBL PBL 1950 gram 43 cm

2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan

3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari

4 Apgar Score 79

b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital

1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )

2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )

3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)

c Pemeriksaan Fisik

1 Kepala

Pada kepala tidak ada caput suksedaneum

Tidak terdapat chepal hematoma

Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup

2 Mata

Simetris kiri dan kanan

Tidak ada perdarahan sub konjungtifa

Konjungtiva merah muda

Tidak ada tanda-tanda infeksi

3 Hidung

Hidung tampak bersih

pernapasan cuping hidung tidak ada

4 Mulut dan bibir

Refleks mengisap lemah

40

Refleks menelan lemah

Tidak ada labio palatum

Bibir merah muda

5 Telinga

Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan

Daun telinga normal dan lambat kembali

Ada lubang telinga

6 Leher

Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas

Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis

dan kelenjar tiroyd

7 Dada

Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan

pergerakan perut

Tidak ada fraktur klavikula

Frekuensi jantung normal

8 Ekstremitas atas

Kedua lengan bergerak dengan bebas

Jari-jari kedua tangan lengkap

Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus

9 Abdomen

Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada

Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat

41

10Genitalia

Testis sudah turun ke skrotum

anus (+)

11Ekstremitas bawah

Pergerakan baik

Jari kaki lengkap kiri dan kanan

Refleks Babynsky positif

12Punggung dan bokong

Tonjolan punggung baik

Lipatan kulit bokong bersih

Intergritas kulit tampak tipis dan longgar

Tidak adanya bercak mongol

13Kulit tampak bersih dan kemerahan

14Pemeriksaan pengukuran

a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )

b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )

c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)

d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)

5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi

a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji

b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan

mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan

dan dokter

42

c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta

mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan

bayinya terutama pemberian ASI

d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan

dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah

e Ibu tinggal serumah dengan orang tua

f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat

g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah

6 Data Tambahan

Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri

Salaf mata oxytetracyclin

LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR

a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012

b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013

Tanggal lahir 25 april 2013

BBL 1950 gram PBL 43 cm

43

Analisa dan Interpretasi Data

Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5

hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat

Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir

kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )

2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi

a Data Subjektif

1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis

kelamin laki-laki

2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit

b Data Objektif

1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan

sonde

2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm

c Analisa dan Interpretasi Data

Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah

karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot

pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit

sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat

( Wiknjosastro H 2008 H 785 )

44

LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi

Potensial terjadinya infeksi

1 Potensial terjadi hipotermi

a Data Subjektif -

b Data Objektif

BB 1950 gram suhu badan 365C

Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam

incubator

Kulit bayi tipis

Analisa dan Interpretasi Data

Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan

mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan

yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah

kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat

badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh

karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat

pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya

sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )

( wiknjosastro H 2008 H 786 )

45

2 Potensial terjadi infeksi

a Data Subjektif

Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

b Data objektif

Tali pusat belum puput dan masih basah

Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm

Suhu badan 36rsquo5C

Respirasi 42xmenit

c Analisa dan Interpretasi Data

Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada

minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita

infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga

bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput

lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup

bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN

KEBIDANAN

Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera

kolaborasi

46

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

Masalah potensial hipotermi dan infeksi

1 Tujuan

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi

b Berat badan bayi tidak turun

c Suhu dalam batas normal

d Reflex mengisap baik

e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi

2 kriteria

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan

pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam

b Berat badan bayi meningkat

c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)

d Reflex mengisap bayi baik

e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas

nyeri

f TTV dalam batas normal

1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c

2 Pernapasan 30 ndash 60xi

3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi

47

3 Rencana Tindakan

a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti

mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali

pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan

dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir

Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman

yang menyebabkan infeksi

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan dirawat dalam incubator

Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari

terjadinya hipotermi

b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin

Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama

sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor

mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan

diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung

c Timbang berat badan bayi setiap hari

Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan

kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan

kondisi bayi

d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan

frekuensi jantung

48

Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam

menentukan tindakan selanjutnya

e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah

Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu

badan bayi yang mengakibatkan evaporasi

f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang

Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat

mempengaruhi produksi dan kualitas ASI

LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita

2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan di rawat dalam incubator

4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya

5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram

6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit

7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang

49

LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0800

1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)

2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak

18 ml 2jam melalui sonde

3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm

4 Tanda ndash Tanda Vital

Suhu badan 365C

Pernapasan 50i

Frekuensi jantung 145xi

5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas

nyeri

6 Bayi terhindar dari ruam popok

7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan

50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013

No Rekam Medik 081838

Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita

Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1 Identitas

a Identitas bayi

Nama bayi Bayi ldquoJrdquo

Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita

Anak ke 1 ( pertama )

Umur 1 hari

Jenis kelamin laki-laki

b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )

Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo

Umur 35 tahun 34 tahun

Nikah 1x plusmn 1 tahun

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 15: BAB I Perbaikan

15

Karakteristik yang lain menurut weni (200923) adalah

1 Masa gestasi kurang dari 37 minggu

2 Kulit tampak transparan

3 Kepala lebih besar dari badan

4 Ubun-ubun dan sutura lebar

5 Rambut tipis dan halus

b Karakteristik Bayi Dismatur

Tanda-tanda bayi kecil untuk masa kehamilan (KMK)

1 Umur bayi dapat cukup kurang atau lebih bulan tetapi

beratnya kurang dari 2500 gram

2 Gerakannya cukup aktif dan tangis cukup kuat

3 Kulit keriput lemak dibawah kulit tipis

4 Bayi perempuan cukup bulan labia mayora menutupi

labia minora

5 Bayi laki-laki testis mungkin telah turun

6 Mengisap cukup kuat (Atikah20103)

Ciri lain bayi dismatur menurut weni (200925) adalah tali

pusat berwarna kuning kehijauan

3 Diagnosis BBLR

Dalam mendiagnosis bayi dengan BBLR maka hal-hal yang

harus diperhatikan adalah

a Perhitungan HPHT (hari pertama haid terakhir)

16

b Penilaian secara klinis BB PBLD dan LK (Atikah

20104)

Menegakkan diagnosis BBLR adalah dengan menimbang

berat lahir bayi dalam jangka waktu 1 jam setelah lahir dapat

diketahui dengan dilakukan anamnesis pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan penunjang sebagai berikut

a Anamnesis

Riwayat yang perlu ditanyakan pada Ibu dalam anamnesis

untuk menegakkan mencari etiologi dan faktor-faktor yang

yang berpengaruh terjadinya BBLR yaitu umur Ibu riwayat

HPHT riwayat persalinan sebelumnya jarak kelahiran

sebelumnya kenaikan berat badan selama hamil aktivitas

penyakit yang diderita selama hamil obat-obatan yang

diminum selama hamil

b Pemeriksaan Fisik

Yang dapat dijumpai pada pemeriksaan fisik pada bayi BBLR

adalah

1 Berat badan

2 Tanda-tanda prematuritas (pada bayi kurang bulan)

3 Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (pada bayi kecil

untuk masa kehamilan)

17

c Pemeriksaan penunjang

1 Pemeriksaan skor ballard

2 Tes kocok (shake test) dianjurkan untuk bayi kurang

bulan

3 Darah rutin dan glukosa darah

4 Foto dada ataupun babygram

(Ika201053)

4 Cara Menilai BBLR ( WiknjosastroH 2008 )

Adapun cara menilai neorumuskular yaitu

a Posture dinilai bila bayi posisi terlentang dan tenang

b Square window tangan bayi di fleksikan antara ibu jari dan

telunjuk pemeriksaan di ukur sudut antara hypothenareminence

dengan foream

c Arm recoil lakukan fleksi dengan lengan bawah selama 5 detik

kemudian lengan tersebut diekstensikan dan dilepas Nilailah

derajat kembalinya ke posisi fleksi

d Pobliteal angel bayi tidur terlentang paha di pegang

sedemikian rupa sehingga terdapat posisi lutut ndash dada

( kneechest position ) setelah itu di lakukan ekstensi tungkai

bawah ukurlah sudut di bawah lutut tersebut

e Carf sign posisi terlentang peganglah salah satu lengan bayi

dan usahakan tangan tersebut mencapai leher posterior dari

18

bahu sisi lainnya angkat dan geserlah siku bayi di atas dadanya

dan lihat sampai di mana siku tersebut dapat di geser Makin

mudah bayi menggeser sikunya melewati garis tengah ke sisi

lain

f Hell to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke telinga dari

sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak mencapai telinga

dan ektensi lutut

Adapun penilaian dengan menggunakan sistem Ballard

Ballard menilai maturitas neonatus berdasarkan 7 tanda

kematangan fisik dan 6 tanda kematangan neuromuskuler Penilaian

dilakukan dengan cara

1 Menilai 7 tanda kematangan fisik

2 Menilai 6 tanda kematangan neurologic

3 Hasil penilaian aspek kematangan fisik dan neurologic dijumlah

4 Jumlah nilai kedua aspek kematangan tersebut dicocokkan

dengan tabel patokan tingkat kematangan menurut Ballard

(Pantiawati Ika2010hal20)

19

Tabel 1 Ciri Kematangan Fisik Pada Bayi Menurut Ballard

0 1 2 3 4 5

Kulit Merah transparan

Merah muda licin halus tampak vena

Permukaan mengelupas dengantanpa ruam sedikit vena

Daerah pucat retak-retak vena jarang

Seperti kertas kulit retak lebih dalam tidak ada vena

Seperti kulit retak-retak mengerut

Lanugo Tidak ada Banyak Menipis Menghilang

Umumnya tidak ada

Lipatan plantar

Tidak ada Tanda merah sangat sedikit

Hanya lipatan anterior yang melintang

Lipatan 23 anterior

Lipatan di seluruh telapak

Payudara

Hampir tidak ada

Areola datar tidak ada tonjolan

Areola seperti titik tonjolan 1-2 mm

Areola lebih jelas tonjolan 3-4 mm

Areola penuh tonjolan 5-10 mm

Daun telinga

Datar tetap terlipat

Sedikit melengkung lunak lambat membalik

Bentuknya lebih baik lunak mudah membalik

Bentuknya sempurna membalik seketika

Tulang rawan tebal telinga kaku

Kelamin laki-laki

Skrotum kosong tidak ada ruga

Testis turun sedikit ruga

Testis ke bawah ruganya

Testis bergantung ruganya

20

bagus dalam

Kelamin perempuan

Klitoris dan labia minora menonjol

Labia mayora dan minora sama-sama menonjol

Labia mayora besar labia minora kecil

Klitoris dan labia minora ditutupi labia mayora

(Sumber Pantiawati Ika 2010 hal 21)

Berdasarkan berat badannya bayi baru lahir dengan Berat

Lahir Rendah di kelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

a Bayi Berat Lahir Rendah ( Low Birth Weight Infant ) ialah bayi

dengan Berat badan Lahir 1500- kurang dari 2500 gram

b Bayi berat lahir sangat rendah ( Very Low Birthweight infant )

ialah bayi dengan berat badan lahir 1000-1500 gram

c Bayi berat lahir ekstrim rendah ( Extremely Very Low

birthweight infant ) ialah bayi lahir hidup dengan berat badan

lahir kurang dari 1000 gram(Muslihatun Nur Wali2010 hal 2)

5 Factor ndash factor yang mempengaruhi BBLR ( proverawati

Atikah 20105 ndash 6 )

Factor yang dapat menyebabkan terjadinya BBLR yaitu

a Faktor Ibu

1 Gizi saat hamil yang kurang

2 Umur kurang dari 20 tahun atau di atas 35 tahun

3 Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat

21

4 Penyakit manahun ibu hipertensi jantung yang

pembentukan darah

5 Faktor pekerjaan yang terlalu berat

b Factor kehamilan

1 Hamil dengan hidramnion

2 Hamil ganda

3 Perdarahan antepartum

4 Komplikasi hamil pre-eklamsia eklamsi

c Factor janin

1 Cacat bawaan

2 Infeksi dalam rahim

d Factor yang masih belum di ketahui

e Factor lingkungan dan tempat di antara tinggi radiasidan zat ndash

zat racun

Adapun penyebab yang lain adalah adanya riwayat pernah

melahirkan prematur sebelumnya berat badan ibu yang rendah

dan ibu hamil yang masih remaja (Atikah 20107)

6 Komplikasi pada BBLR

Adapun komplikasi pada BBLR jika bayi premature adalah

sebagai berikut

a Asfiksia

22

b Gangguan pernapasan yang sering menimbulkan penyakit

berat pada BBLR

c Hipotermia

d hipoglikemia

e Gangguan alat pencernaan dan Problema nutrisi

f Immature hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan

defistensi vitamin K

g Ginjal yang immature baik secara otomatis maupun fungsinya

h Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh

i Gangguan immunologic

( Wiknjosastro H 2008776 )

7 Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah ( Wiknjasostro H 2008

778 )

a Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi

Bayi prematur akan cepat mengalami kehilangan panas

badan dan menjadi hipotermi karena pusat pengaturan panas

badan belum berfungsi dengan baik metabolismenya rendah

dan permukaan badan relative luas Oleh karena itu bayi

prematur harus dirawat didalam incubator sehingga panas

badannya mendekati dalam rahim

Bila belum memiliki inkubator bayi premature dapat

dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol yang

23

berisi air panas atau menggunakan metode kanguru yaitu

perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru dalam kantung

Ibunya (Atika 201031)

Adapun pengaturan suhu inkubator disesuaikan dengan

berat badan sesuai dengan ketentuan dibawah ini

Tabel

Suhu Inkubator

Berat Badan Lahir 0-24 jam

(degC)

2-3 hari

(degC)

4-7 hari

(degC)

8 hari

(degC)

1500 gram 34-36 degC 33-35 degC 33-34 degC 32-33 degC

1501-2000 gram 33-34degC 33 degC 32-33 degC 32 degC

2001-2500 gram 33degC 32-33 degC 32 degC 32 degC

gt2500 garmgt 32-33degC 32 degC 31-32 degc 32 degC

Keterangan

Apabila suhu kamar 28-29 degC hendaknya diturunkan 1

degC setiap minggu dan apabila berat badan bayi sudah

mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat diluar incubator

dengan suhu 27degC (Aziz2009191)

b Pengaturan Dan Pengawasan Intake Nutrisi

24

ASI merupakan pilihan pertama jika bayi mampu mengisap

ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi yang tidak

cukup mengisap Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI

dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan

atau dengan memasang sonde ke lambung Pemberian minum

sedikit demi sedikit tetapi frekuensinya sering (Atika201033)

Table 01 Pedoman Pemberian Minum Bayi

Sumber Wiknjosastro H 2008 779

Umur 1 hari

Umur 2 hari

Umur 3 hari

Umur 4 hari

Umur 10 hari

Umur 14 hari

60 ml kg BB

80 ml kg BB

100 ml kg BB

120 ml kg BB

180 ml kg BB

200 ml kg BB

Bila bayi mengalami sianosis minum berikutnya ditunda

dan hari berikutnya jumlah tidak ditambah Bayi yang lebih kecil

dan yang mengalami distress diberi minum dengan teratur ke

lambung dengan pompa semprit atau dengan infuse larutan

asam amino glukosa elektrolit dan lemak namun tidak boleh

terlalu lama karena akan berbahaya

25

Pada bayi dengan berat diatas 1500 gram dapat di mulai

dengan 3 mlkg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan diberi

minum cairan lambung harus dikeluarkan pemberian minum

berikutnya dapat di tambah 1 ml-20 ml setiap kali minum

Berikutnya mungkin dapat di beri minum setiap 3 jam

Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka

jumlah susu yang akan di berikan harus dikurangi dengan jumlah

cairan yang akan dikeluarkan sebelumnya Kegagalan

pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan

yang lebih dari 10 yang disebabkan oleh pencemaran kuman

pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan

kebutuhan bayi

Menghitung jumlah minuman tiap kali pemberian dengan

memakai pedoman pengaturan minuman sebagai berikut

Untuk preterm (BBlt2500 gr) = 8 kalihari

BB perhari x kebutuhan dalam air =helliphelliphellipcc

Jumlah pemberian

c Pencegahan Infeksi

Memberi perlindungan pada bayi BBLR dari bahaya infeksi

dengan cara BBLR tidak boleh kontak dengan penderita infeksi

dalam bentuk apapun itu Digunakan masker dan baju khusus

dalam penanganan bayi perawatan luka tali pusat dan kulit

dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun

26

dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien

dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan

menghindari perawatan yang terlalu lama

Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya

tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih

kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah

201034)

Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan

kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system

imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi

IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup

rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada

trimester akhir pada trimester akhir

Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal

yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk

yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun

peningkatan resiko infeksi post natal

Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu

1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau

dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan

2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi

3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang

bayi

27

4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga

lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI

5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)

d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan

popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di

letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang

berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu

berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu

berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )

e Penimbangan Berat Badan

Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan

nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh

sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan

ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)

f Pemberian Oksigen

Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi

bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan

Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head

boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan

menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat

menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)

Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau

kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah

28

untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih

05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)

(Yuliasti 2010)

g Pengawasan Jalan Nafas

Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan

defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen

yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta

Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas

segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi

miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau

menjentik tumit

Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi

endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan

selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan

tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia

sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)

29

B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

1 Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang

EJ 2008121-126)

a Pengertian Manejemen Kebidanan

Menejemen kebidanan adakah metodebentuk

pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan

asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam

manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam

pemecahan masalah atau pengambilan keputusan

klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara

benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu

metode pendokumentasian

b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut

Varney terdiri dari 7 langkah

1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar

Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian

dengan mengumpulkan semua data dasar

yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan

klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang

pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu

pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya

30

melakukan pengukuran riwayat kesehatan

dan faktor perinatal apakah dia bblr atau

normal dilihat dari gestasi dan berat badannya

(Wafi nur2011)

2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap

diagnosis atau masalah berdasarkan

interpretasi yang benar atas data-data yang

telah dikumpulkanData dasar yang sudah

dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat

merumuskan diagnosis dan masalah yang

spesifik

3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial

Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah

potensial atau diagnosis potensial berdasarkan

diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi

Langkah ini membutuhkan antisipasi bila

memungkinkan dilakukan pencegahan

4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera

Kolaborasi

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh

bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau

ditangani bersama dengan anggota tim

31

kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi

klien

5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang

menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah

sebelumnya Langkah ini merupakan

kelanjutan manajemen terhadap diagnosa

atau masalah yang telah diidentifikasi atau

diantisipasi Pada langkah ini informasi data

dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi

Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya

meliputi apa yang sudah diidentifikasi

dari kondisi klien atau dari setiap masalah

yang berkaitan tetapi juga dari kerangka

pedoman antisipasi terhadap klien tersebut

seperti apa yang diperkirakan akan terjadi

berikutnya Dengan perkataan lain asuhan

terhadap klien tersebut sudah mencakup

setiap hal yang berkaitan dengan semua

aspek asuhan setiap rencana asuhan harus

disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh

bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan

32

efektif karena klien merupakan bagian dari

pelaksanaan rencana tersebut

6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan

Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh

secara efisien dan aman Perencanaan ini

bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-

bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan

lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-

kolaborasi dengan dokter untuk menangani

klien yang mengalami komplikasi maka

keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan

bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap

terlaksananya rencana asuhan yang

menyeluruh tersebut Manajemen yang

efesien akan menyangkut waktu dan biaya

serta meningkatkan mutu dan asuhan klien

7 Langkah VII Evaluasi

Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi

keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan

meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan

apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai

dengan kebutuhan sebagaimana telah

diidentifikasikan didalam masalah dan

33

diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap

efektif jika memang benar efektif

pelaksanaannya

2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )

a Pengertian Dokumentasi

Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)

Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara

tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil

pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada

pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap

semua asuhan yang telah diberikan

b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan

Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara

benar jelas singkat logis dalam suatu metode

pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu

1 Subjektif ( S )

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pengumpulan data klien melalui

anamnesis

34

2 Objektif (O)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pemeriksaan fisik klien hasil

laboratorium yang dirumuskan dalam

data fokus untuk mendukung asuhan

3 Assesment (A)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil analisis dan interpretasi data

subjektif dan objektif

4 Planning (P)

Menggambarkan pendokumentasian

dan tindakan serta evaluasi

perencanaan

35

36

37

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang

a Prenatal

1 GI P0 A0

2 HPHT tanggal 31 agustus 2012

3 HTP tanggal 7 juni 2013

4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari

5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan

TT 2x pada tanggal

a 13 januari 2013

b 10 februari 2013

6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200

dengan keluhan sakit perut tembus belakang

b Natal

1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43

cmlubang anus (+)

38

3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi

a Nutrisi Cairan

1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013

2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu

melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam

3 Produksi ASI masih kurang

4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam

inkubator

b Personal higyene

Bayi dalam keadaan bersih

c Pola tidur

Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar

d Pola eliminasi

1 BAK frekuensi 7 -8 x hari

2 BAB frekuensi 5- 6 x hari

3 Riwayat Kesehatan Ibu

a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol

b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil

c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria

4 Pemeriksaan umum

a Pemeriksaan umum

39

1 BBL PBL 1950 gram 43 cm

2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan

3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari

4 Apgar Score 79

b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital

1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )

2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )

3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)

c Pemeriksaan Fisik

1 Kepala

Pada kepala tidak ada caput suksedaneum

Tidak terdapat chepal hematoma

Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup

2 Mata

Simetris kiri dan kanan

Tidak ada perdarahan sub konjungtifa

Konjungtiva merah muda

Tidak ada tanda-tanda infeksi

3 Hidung

Hidung tampak bersih

pernapasan cuping hidung tidak ada

4 Mulut dan bibir

Refleks mengisap lemah

40

Refleks menelan lemah

Tidak ada labio palatum

Bibir merah muda

5 Telinga

Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan

Daun telinga normal dan lambat kembali

Ada lubang telinga

6 Leher

Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas

Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis

dan kelenjar tiroyd

7 Dada

Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan

pergerakan perut

Tidak ada fraktur klavikula

Frekuensi jantung normal

8 Ekstremitas atas

Kedua lengan bergerak dengan bebas

Jari-jari kedua tangan lengkap

Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus

9 Abdomen

Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada

Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat

41

10Genitalia

Testis sudah turun ke skrotum

anus (+)

11Ekstremitas bawah

Pergerakan baik

Jari kaki lengkap kiri dan kanan

Refleks Babynsky positif

12Punggung dan bokong

Tonjolan punggung baik

Lipatan kulit bokong bersih

Intergritas kulit tampak tipis dan longgar

Tidak adanya bercak mongol

13Kulit tampak bersih dan kemerahan

14Pemeriksaan pengukuran

a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )

b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )

c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)

d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)

5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi

a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji

b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan

mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan

dan dokter

42

c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta

mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan

bayinya terutama pemberian ASI

d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan

dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah

e Ibu tinggal serumah dengan orang tua

f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat

g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah

6 Data Tambahan

Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri

Salaf mata oxytetracyclin

LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR

a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012

b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013

Tanggal lahir 25 april 2013

BBL 1950 gram PBL 43 cm

43

Analisa dan Interpretasi Data

Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5

hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat

Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir

kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )

2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi

a Data Subjektif

1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis

kelamin laki-laki

2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit

b Data Objektif

1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan

sonde

2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm

c Analisa dan Interpretasi Data

Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah

karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot

pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit

sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat

( Wiknjosastro H 2008 H 785 )

44

LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi

Potensial terjadinya infeksi

1 Potensial terjadi hipotermi

a Data Subjektif -

b Data Objektif

BB 1950 gram suhu badan 365C

Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam

incubator

Kulit bayi tipis

Analisa dan Interpretasi Data

Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan

mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan

yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah

kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat

badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh

karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat

pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya

sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )

( wiknjosastro H 2008 H 786 )

45

2 Potensial terjadi infeksi

a Data Subjektif

Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

b Data objektif

Tali pusat belum puput dan masih basah

Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm

Suhu badan 36rsquo5C

Respirasi 42xmenit

c Analisa dan Interpretasi Data

Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada

minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita

infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga

bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput

lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup

bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN

KEBIDANAN

Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera

kolaborasi

46

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

Masalah potensial hipotermi dan infeksi

1 Tujuan

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi

b Berat badan bayi tidak turun

c Suhu dalam batas normal

d Reflex mengisap baik

e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi

2 kriteria

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan

pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam

b Berat badan bayi meningkat

c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)

d Reflex mengisap bayi baik

e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas

nyeri

f TTV dalam batas normal

1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c

2 Pernapasan 30 ndash 60xi

3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi

47

3 Rencana Tindakan

a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti

mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali

pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan

dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir

Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman

yang menyebabkan infeksi

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan dirawat dalam incubator

Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari

terjadinya hipotermi

b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin

Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama

sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor

mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan

diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung

c Timbang berat badan bayi setiap hari

Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan

kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan

kondisi bayi

d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan

frekuensi jantung

48

Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam

menentukan tindakan selanjutnya

e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah

Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu

badan bayi yang mengakibatkan evaporasi

f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang

Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat

mempengaruhi produksi dan kualitas ASI

LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita

2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan di rawat dalam incubator

4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya

5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram

6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit

7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang

49

LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0800

1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)

2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak

18 ml 2jam melalui sonde

3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm

4 Tanda ndash Tanda Vital

Suhu badan 365C

Pernapasan 50i

Frekuensi jantung 145xi

5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas

nyeri

6 Bayi terhindar dari ruam popok

7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan

50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013

No Rekam Medik 081838

Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita

Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1 Identitas

a Identitas bayi

Nama bayi Bayi ldquoJrdquo

Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita

Anak ke 1 ( pertama )

Umur 1 hari

Jenis kelamin laki-laki

b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )

Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo

Umur 35 tahun 34 tahun

Nikah 1x plusmn 1 tahun

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 16: BAB I Perbaikan

16

b Penilaian secara klinis BB PBLD dan LK (Atikah

20104)

Menegakkan diagnosis BBLR adalah dengan menimbang

berat lahir bayi dalam jangka waktu 1 jam setelah lahir dapat

diketahui dengan dilakukan anamnesis pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan penunjang sebagai berikut

a Anamnesis

Riwayat yang perlu ditanyakan pada Ibu dalam anamnesis

untuk menegakkan mencari etiologi dan faktor-faktor yang

yang berpengaruh terjadinya BBLR yaitu umur Ibu riwayat

HPHT riwayat persalinan sebelumnya jarak kelahiran

sebelumnya kenaikan berat badan selama hamil aktivitas

penyakit yang diderita selama hamil obat-obatan yang

diminum selama hamil

b Pemeriksaan Fisik

Yang dapat dijumpai pada pemeriksaan fisik pada bayi BBLR

adalah

1 Berat badan

2 Tanda-tanda prematuritas (pada bayi kurang bulan)

3 Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (pada bayi kecil

untuk masa kehamilan)

17

c Pemeriksaan penunjang

1 Pemeriksaan skor ballard

2 Tes kocok (shake test) dianjurkan untuk bayi kurang

bulan

3 Darah rutin dan glukosa darah

4 Foto dada ataupun babygram

(Ika201053)

4 Cara Menilai BBLR ( WiknjosastroH 2008 )

Adapun cara menilai neorumuskular yaitu

a Posture dinilai bila bayi posisi terlentang dan tenang

b Square window tangan bayi di fleksikan antara ibu jari dan

telunjuk pemeriksaan di ukur sudut antara hypothenareminence

dengan foream

c Arm recoil lakukan fleksi dengan lengan bawah selama 5 detik

kemudian lengan tersebut diekstensikan dan dilepas Nilailah

derajat kembalinya ke posisi fleksi

d Pobliteal angel bayi tidur terlentang paha di pegang

sedemikian rupa sehingga terdapat posisi lutut ndash dada

( kneechest position ) setelah itu di lakukan ekstensi tungkai

bawah ukurlah sudut di bawah lutut tersebut

e Carf sign posisi terlentang peganglah salah satu lengan bayi

dan usahakan tangan tersebut mencapai leher posterior dari

18

bahu sisi lainnya angkat dan geserlah siku bayi di atas dadanya

dan lihat sampai di mana siku tersebut dapat di geser Makin

mudah bayi menggeser sikunya melewati garis tengah ke sisi

lain

f Hell to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke telinga dari

sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak mencapai telinga

dan ektensi lutut

Adapun penilaian dengan menggunakan sistem Ballard

Ballard menilai maturitas neonatus berdasarkan 7 tanda

kematangan fisik dan 6 tanda kematangan neuromuskuler Penilaian

dilakukan dengan cara

1 Menilai 7 tanda kematangan fisik

2 Menilai 6 tanda kematangan neurologic

3 Hasil penilaian aspek kematangan fisik dan neurologic dijumlah

4 Jumlah nilai kedua aspek kematangan tersebut dicocokkan

dengan tabel patokan tingkat kematangan menurut Ballard

(Pantiawati Ika2010hal20)

19

Tabel 1 Ciri Kematangan Fisik Pada Bayi Menurut Ballard

0 1 2 3 4 5

Kulit Merah transparan

Merah muda licin halus tampak vena

Permukaan mengelupas dengantanpa ruam sedikit vena

Daerah pucat retak-retak vena jarang

Seperti kertas kulit retak lebih dalam tidak ada vena

Seperti kulit retak-retak mengerut

Lanugo Tidak ada Banyak Menipis Menghilang

Umumnya tidak ada

Lipatan plantar

Tidak ada Tanda merah sangat sedikit

Hanya lipatan anterior yang melintang

Lipatan 23 anterior

Lipatan di seluruh telapak

Payudara

Hampir tidak ada

Areola datar tidak ada tonjolan

Areola seperti titik tonjolan 1-2 mm

Areola lebih jelas tonjolan 3-4 mm

Areola penuh tonjolan 5-10 mm

Daun telinga

Datar tetap terlipat

Sedikit melengkung lunak lambat membalik

Bentuknya lebih baik lunak mudah membalik

Bentuknya sempurna membalik seketika

Tulang rawan tebal telinga kaku

Kelamin laki-laki

Skrotum kosong tidak ada ruga

Testis turun sedikit ruga

Testis ke bawah ruganya

Testis bergantung ruganya

20

bagus dalam

Kelamin perempuan

Klitoris dan labia minora menonjol

Labia mayora dan minora sama-sama menonjol

Labia mayora besar labia minora kecil

Klitoris dan labia minora ditutupi labia mayora

(Sumber Pantiawati Ika 2010 hal 21)

Berdasarkan berat badannya bayi baru lahir dengan Berat

Lahir Rendah di kelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

a Bayi Berat Lahir Rendah ( Low Birth Weight Infant ) ialah bayi

dengan Berat badan Lahir 1500- kurang dari 2500 gram

b Bayi berat lahir sangat rendah ( Very Low Birthweight infant )

ialah bayi dengan berat badan lahir 1000-1500 gram

c Bayi berat lahir ekstrim rendah ( Extremely Very Low

birthweight infant ) ialah bayi lahir hidup dengan berat badan

lahir kurang dari 1000 gram(Muslihatun Nur Wali2010 hal 2)

5 Factor ndash factor yang mempengaruhi BBLR ( proverawati

Atikah 20105 ndash 6 )

Factor yang dapat menyebabkan terjadinya BBLR yaitu

a Faktor Ibu

1 Gizi saat hamil yang kurang

2 Umur kurang dari 20 tahun atau di atas 35 tahun

3 Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat

21

4 Penyakit manahun ibu hipertensi jantung yang

pembentukan darah

5 Faktor pekerjaan yang terlalu berat

b Factor kehamilan

1 Hamil dengan hidramnion

2 Hamil ganda

3 Perdarahan antepartum

4 Komplikasi hamil pre-eklamsia eklamsi

c Factor janin

1 Cacat bawaan

2 Infeksi dalam rahim

d Factor yang masih belum di ketahui

e Factor lingkungan dan tempat di antara tinggi radiasidan zat ndash

zat racun

Adapun penyebab yang lain adalah adanya riwayat pernah

melahirkan prematur sebelumnya berat badan ibu yang rendah

dan ibu hamil yang masih remaja (Atikah 20107)

6 Komplikasi pada BBLR

Adapun komplikasi pada BBLR jika bayi premature adalah

sebagai berikut

a Asfiksia

22

b Gangguan pernapasan yang sering menimbulkan penyakit

berat pada BBLR

c Hipotermia

d hipoglikemia

e Gangguan alat pencernaan dan Problema nutrisi

f Immature hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan

defistensi vitamin K

g Ginjal yang immature baik secara otomatis maupun fungsinya

h Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh

i Gangguan immunologic

( Wiknjosastro H 2008776 )

7 Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah ( Wiknjasostro H 2008

778 )

a Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi

Bayi prematur akan cepat mengalami kehilangan panas

badan dan menjadi hipotermi karena pusat pengaturan panas

badan belum berfungsi dengan baik metabolismenya rendah

dan permukaan badan relative luas Oleh karena itu bayi

prematur harus dirawat didalam incubator sehingga panas

badannya mendekati dalam rahim

Bila belum memiliki inkubator bayi premature dapat

dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol yang

23

berisi air panas atau menggunakan metode kanguru yaitu

perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru dalam kantung

Ibunya (Atika 201031)

Adapun pengaturan suhu inkubator disesuaikan dengan

berat badan sesuai dengan ketentuan dibawah ini

Tabel

Suhu Inkubator

Berat Badan Lahir 0-24 jam

(degC)

2-3 hari

(degC)

4-7 hari

(degC)

8 hari

(degC)

1500 gram 34-36 degC 33-35 degC 33-34 degC 32-33 degC

1501-2000 gram 33-34degC 33 degC 32-33 degC 32 degC

2001-2500 gram 33degC 32-33 degC 32 degC 32 degC

gt2500 garmgt 32-33degC 32 degC 31-32 degc 32 degC

Keterangan

Apabila suhu kamar 28-29 degC hendaknya diturunkan 1

degC setiap minggu dan apabila berat badan bayi sudah

mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat diluar incubator

dengan suhu 27degC (Aziz2009191)

b Pengaturan Dan Pengawasan Intake Nutrisi

24

ASI merupakan pilihan pertama jika bayi mampu mengisap

ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi yang tidak

cukup mengisap Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI

dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan

atau dengan memasang sonde ke lambung Pemberian minum

sedikit demi sedikit tetapi frekuensinya sering (Atika201033)

Table 01 Pedoman Pemberian Minum Bayi

Sumber Wiknjosastro H 2008 779

Umur 1 hari

Umur 2 hari

Umur 3 hari

Umur 4 hari

Umur 10 hari

Umur 14 hari

60 ml kg BB

80 ml kg BB

100 ml kg BB

120 ml kg BB

180 ml kg BB

200 ml kg BB

Bila bayi mengalami sianosis minum berikutnya ditunda

dan hari berikutnya jumlah tidak ditambah Bayi yang lebih kecil

dan yang mengalami distress diberi minum dengan teratur ke

lambung dengan pompa semprit atau dengan infuse larutan

asam amino glukosa elektrolit dan lemak namun tidak boleh

terlalu lama karena akan berbahaya

25

Pada bayi dengan berat diatas 1500 gram dapat di mulai

dengan 3 mlkg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan diberi

minum cairan lambung harus dikeluarkan pemberian minum

berikutnya dapat di tambah 1 ml-20 ml setiap kali minum

Berikutnya mungkin dapat di beri minum setiap 3 jam

Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka

jumlah susu yang akan di berikan harus dikurangi dengan jumlah

cairan yang akan dikeluarkan sebelumnya Kegagalan

pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan

yang lebih dari 10 yang disebabkan oleh pencemaran kuman

pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan

kebutuhan bayi

Menghitung jumlah minuman tiap kali pemberian dengan

memakai pedoman pengaturan minuman sebagai berikut

Untuk preterm (BBlt2500 gr) = 8 kalihari

BB perhari x kebutuhan dalam air =helliphelliphellipcc

Jumlah pemberian

c Pencegahan Infeksi

Memberi perlindungan pada bayi BBLR dari bahaya infeksi

dengan cara BBLR tidak boleh kontak dengan penderita infeksi

dalam bentuk apapun itu Digunakan masker dan baju khusus

dalam penanganan bayi perawatan luka tali pusat dan kulit

dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun

26

dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien

dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan

menghindari perawatan yang terlalu lama

Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya

tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih

kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah

201034)

Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan

kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system

imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi

IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup

rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada

trimester akhir pada trimester akhir

Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal

yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk

yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun

peningkatan resiko infeksi post natal

Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu

1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau

dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan

2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi

3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang

bayi

27

4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga

lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI

5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)

d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan

popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di

letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang

berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu

berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu

berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )

e Penimbangan Berat Badan

Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan

nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh

sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan

ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)

f Pemberian Oksigen

Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi

bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan

Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head

boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan

menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat

menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)

Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau

kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah

28

untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih

05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)

(Yuliasti 2010)

g Pengawasan Jalan Nafas

Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan

defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen

yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta

Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas

segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi

miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau

menjentik tumit

Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi

endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan

selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan

tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia

sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)

29

B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

1 Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang

EJ 2008121-126)

a Pengertian Manejemen Kebidanan

Menejemen kebidanan adakah metodebentuk

pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan

asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam

manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam

pemecahan masalah atau pengambilan keputusan

klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara

benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu

metode pendokumentasian

b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut

Varney terdiri dari 7 langkah

1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar

Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian

dengan mengumpulkan semua data dasar

yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan

klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang

pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu

pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya

30

melakukan pengukuran riwayat kesehatan

dan faktor perinatal apakah dia bblr atau

normal dilihat dari gestasi dan berat badannya

(Wafi nur2011)

2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap

diagnosis atau masalah berdasarkan

interpretasi yang benar atas data-data yang

telah dikumpulkanData dasar yang sudah

dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat

merumuskan diagnosis dan masalah yang

spesifik

3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial

Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah

potensial atau diagnosis potensial berdasarkan

diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi

Langkah ini membutuhkan antisipasi bila

memungkinkan dilakukan pencegahan

4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera

Kolaborasi

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh

bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau

ditangani bersama dengan anggota tim

31

kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi

klien

5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang

menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah

sebelumnya Langkah ini merupakan

kelanjutan manajemen terhadap diagnosa

atau masalah yang telah diidentifikasi atau

diantisipasi Pada langkah ini informasi data

dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi

Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya

meliputi apa yang sudah diidentifikasi

dari kondisi klien atau dari setiap masalah

yang berkaitan tetapi juga dari kerangka

pedoman antisipasi terhadap klien tersebut

seperti apa yang diperkirakan akan terjadi

berikutnya Dengan perkataan lain asuhan

terhadap klien tersebut sudah mencakup

setiap hal yang berkaitan dengan semua

aspek asuhan setiap rencana asuhan harus

disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh

bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan

32

efektif karena klien merupakan bagian dari

pelaksanaan rencana tersebut

6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan

Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh

secara efisien dan aman Perencanaan ini

bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-

bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan

lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-

kolaborasi dengan dokter untuk menangani

klien yang mengalami komplikasi maka

keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan

bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap

terlaksananya rencana asuhan yang

menyeluruh tersebut Manajemen yang

efesien akan menyangkut waktu dan biaya

serta meningkatkan mutu dan asuhan klien

7 Langkah VII Evaluasi

Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi

keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan

meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan

apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai

dengan kebutuhan sebagaimana telah

diidentifikasikan didalam masalah dan

33

diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap

efektif jika memang benar efektif

pelaksanaannya

2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )

a Pengertian Dokumentasi

Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)

Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara

tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil

pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada

pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap

semua asuhan yang telah diberikan

b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan

Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara

benar jelas singkat logis dalam suatu metode

pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu

1 Subjektif ( S )

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pengumpulan data klien melalui

anamnesis

34

2 Objektif (O)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pemeriksaan fisik klien hasil

laboratorium yang dirumuskan dalam

data fokus untuk mendukung asuhan

3 Assesment (A)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil analisis dan interpretasi data

subjektif dan objektif

4 Planning (P)

Menggambarkan pendokumentasian

dan tindakan serta evaluasi

perencanaan

35

36

37

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang

a Prenatal

1 GI P0 A0

2 HPHT tanggal 31 agustus 2012

3 HTP tanggal 7 juni 2013

4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari

5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan

TT 2x pada tanggal

a 13 januari 2013

b 10 februari 2013

6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200

dengan keluhan sakit perut tembus belakang

b Natal

1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43

cmlubang anus (+)

38

3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi

a Nutrisi Cairan

1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013

2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu

melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam

3 Produksi ASI masih kurang

4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam

inkubator

b Personal higyene

Bayi dalam keadaan bersih

c Pola tidur

Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar

d Pola eliminasi

1 BAK frekuensi 7 -8 x hari

2 BAB frekuensi 5- 6 x hari

3 Riwayat Kesehatan Ibu

a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol

b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil

c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria

4 Pemeriksaan umum

a Pemeriksaan umum

39

1 BBL PBL 1950 gram 43 cm

2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan

3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari

4 Apgar Score 79

b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital

1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )

2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )

3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)

c Pemeriksaan Fisik

1 Kepala

Pada kepala tidak ada caput suksedaneum

Tidak terdapat chepal hematoma

Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup

2 Mata

Simetris kiri dan kanan

Tidak ada perdarahan sub konjungtifa

Konjungtiva merah muda

Tidak ada tanda-tanda infeksi

3 Hidung

Hidung tampak bersih

pernapasan cuping hidung tidak ada

4 Mulut dan bibir

Refleks mengisap lemah

40

Refleks menelan lemah

Tidak ada labio palatum

Bibir merah muda

5 Telinga

Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan

Daun telinga normal dan lambat kembali

Ada lubang telinga

6 Leher

Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas

Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis

dan kelenjar tiroyd

7 Dada

Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan

pergerakan perut

Tidak ada fraktur klavikula

Frekuensi jantung normal

8 Ekstremitas atas

Kedua lengan bergerak dengan bebas

Jari-jari kedua tangan lengkap

Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus

9 Abdomen

Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada

Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat

41

10Genitalia

Testis sudah turun ke skrotum

anus (+)

11Ekstremitas bawah

Pergerakan baik

Jari kaki lengkap kiri dan kanan

Refleks Babynsky positif

12Punggung dan bokong

Tonjolan punggung baik

Lipatan kulit bokong bersih

Intergritas kulit tampak tipis dan longgar

Tidak adanya bercak mongol

13Kulit tampak bersih dan kemerahan

14Pemeriksaan pengukuran

a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )

b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )

c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)

d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)

5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi

a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji

b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan

mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan

dan dokter

42

c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta

mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan

bayinya terutama pemberian ASI

d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan

dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah

e Ibu tinggal serumah dengan orang tua

f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat

g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah

6 Data Tambahan

Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri

Salaf mata oxytetracyclin

LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR

a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012

b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013

Tanggal lahir 25 april 2013

BBL 1950 gram PBL 43 cm

43

Analisa dan Interpretasi Data

Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5

hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat

Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir

kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )

2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi

a Data Subjektif

1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis

kelamin laki-laki

2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit

b Data Objektif

1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan

sonde

2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm

c Analisa dan Interpretasi Data

Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah

karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot

pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit

sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat

( Wiknjosastro H 2008 H 785 )

44

LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi

Potensial terjadinya infeksi

1 Potensial terjadi hipotermi

a Data Subjektif -

b Data Objektif

BB 1950 gram suhu badan 365C

Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam

incubator

Kulit bayi tipis

Analisa dan Interpretasi Data

Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan

mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan

yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah

kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat

badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh

karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat

pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya

sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )

( wiknjosastro H 2008 H 786 )

45

2 Potensial terjadi infeksi

a Data Subjektif

Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

b Data objektif

Tali pusat belum puput dan masih basah

Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm

Suhu badan 36rsquo5C

Respirasi 42xmenit

c Analisa dan Interpretasi Data

Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada

minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita

infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga

bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput

lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup

bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN

KEBIDANAN

Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera

kolaborasi

46

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

Masalah potensial hipotermi dan infeksi

1 Tujuan

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi

b Berat badan bayi tidak turun

c Suhu dalam batas normal

d Reflex mengisap baik

e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi

2 kriteria

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan

pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam

b Berat badan bayi meningkat

c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)

d Reflex mengisap bayi baik

e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas

nyeri

f TTV dalam batas normal

1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c

2 Pernapasan 30 ndash 60xi

3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi

47

3 Rencana Tindakan

a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti

mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali

pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan

dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir

Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman

yang menyebabkan infeksi

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan dirawat dalam incubator

Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari

terjadinya hipotermi

b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin

Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama

sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor

mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan

diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung

c Timbang berat badan bayi setiap hari

Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan

kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan

kondisi bayi

d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan

frekuensi jantung

48

Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam

menentukan tindakan selanjutnya

e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah

Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu

badan bayi yang mengakibatkan evaporasi

f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang

Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat

mempengaruhi produksi dan kualitas ASI

LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita

2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan di rawat dalam incubator

4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya

5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram

6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit

7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang

49

LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0800

1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)

2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak

18 ml 2jam melalui sonde

3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm

4 Tanda ndash Tanda Vital

Suhu badan 365C

Pernapasan 50i

Frekuensi jantung 145xi

5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas

nyeri

6 Bayi terhindar dari ruam popok

7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan

50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013

No Rekam Medik 081838

Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita

Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1 Identitas

a Identitas bayi

Nama bayi Bayi ldquoJrdquo

Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita

Anak ke 1 ( pertama )

Umur 1 hari

Jenis kelamin laki-laki

b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )

Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo

Umur 35 tahun 34 tahun

Nikah 1x plusmn 1 tahun

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 17: BAB I Perbaikan

17

c Pemeriksaan penunjang

1 Pemeriksaan skor ballard

2 Tes kocok (shake test) dianjurkan untuk bayi kurang

bulan

3 Darah rutin dan glukosa darah

4 Foto dada ataupun babygram

(Ika201053)

4 Cara Menilai BBLR ( WiknjosastroH 2008 )

Adapun cara menilai neorumuskular yaitu

a Posture dinilai bila bayi posisi terlentang dan tenang

b Square window tangan bayi di fleksikan antara ibu jari dan

telunjuk pemeriksaan di ukur sudut antara hypothenareminence

dengan foream

c Arm recoil lakukan fleksi dengan lengan bawah selama 5 detik

kemudian lengan tersebut diekstensikan dan dilepas Nilailah

derajat kembalinya ke posisi fleksi

d Pobliteal angel bayi tidur terlentang paha di pegang

sedemikian rupa sehingga terdapat posisi lutut ndash dada

( kneechest position ) setelah itu di lakukan ekstensi tungkai

bawah ukurlah sudut di bawah lutut tersebut

e Carf sign posisi terlentang peganglah salah satu lengan bayi

dan usahakan tangan tersebut mencapai leher posterior dari

18

bahu sisi lainnya angkat dan geserlah siku bayi di atas dadanya

dan lihat sampai di mana siku tersebut dapat di geser Makin

mudah bayi menggeser sikunya melewati garis tengah ke sisi

lain

f Hell to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke telinga dari

sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak mencapai telinga

dan ektensi lutut

Adapun penilaian dengan menggunakan sistem Ballard

Ballard menilai maturitas neonatus berdasarkan 7 tanda

kematangan fisik dan 6 tanda kematangan neuromuskuler Penilaian

dilakukan dengan cara

1 Menilai 7 tanda kematangan fisik

2 Menilai 6 tanda kematangan neurologic

3 Hasil penilaian aspek kematangan fisik dan neurologic dijumlah

4 Jumlah nilai kedua aspek kematangan tersebut dicocokkan

dengan tabel patokan tingkat kematangan menurut Ballard

(Pantiawati Ika2010hal20)

19

Tabel 1 Ciri Kematangan Fisik Pada Bayi Menurut Ballard

0 1 2 3 4 5

Kulit Merah transparan

Merah muda licin halus tampak vena

Permukaan mengelupas dengantanpa ruam sedikit vena

Daerah pucat retak-retak vena jarang

Seperti kertas kulit retak lebih dalam tidak ada vena

Seperti kulit retak-retak mengerut

Lanugo Tidak ada Banyak Menipis Menghilang

Umumnya tidak ada

Lipatan plantar

Tidak ada Tanda merah sangat sedikit

Hanya lipatan anterior yang melintang

Lipatan 23 anterior

Lipatan di seluruh telapak

Payudara

Hampir tidak ada

Areola datar tidak ada tonjolan

Areola seperti titik tonjolan 1-2 mm

Areola lebih jelas tonjolan 3-4 mm

Areola penuh tonjolan 5-10 mm

Daun telinga

Datar tetap terlipat

Sedikit melengkung lunak lambat membalik

Bentuknya lebih baik lunak mudah membalik

Bentuknya sempurna membalik seketika

Tulang rawan tebal telinga kaku

Kelamin laki-laki

Skrotum kosong tidak ada ruga

Testis turun sedikit ruga

Testis ke bawah ruganya

Testis bergantung ruganya

20

bagus dalam

Kelamin perempuan

Klitoris dan labia minora menonjol

Labia mayora dan minora sama-sama menonjol

Labia mayora besar labia minora kecil

Klitoris dan labia minora ditutupi labia mayora

(Sumber Pantiawati Ika 2010 hal 21)

Berdasarkan berat badannya bayi baru lahir dengan Berat

Lahir Rendah di kelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

a Bayi Berat Lahir Rendah ( Low Birth Weight Infant ) ialah bayi

dengan Berat badan Lahir 1500- kurang dari 2500 gram

b Bayi berat lahir sangat rendah ( Very Low Birthweight infant )

ialah bayi dengan berat badan lahir 1000-1500 gram

c Bayi berat lahir ekstrim rendah ( Extremely Very Low

birthweight infant ) ialah bayi lahir hidup dengan berat badan

lahir kurang dari 1000 gram(Muslihatun Nur Wali2010 hal 2)

5 Factor ndash factor yang mempengaruhi BBLR ( proverawati

Atikah 20105 ndash 6 )

Factor yang dapat menyebabkan terjadinya BBLR yaitu

a Faktor Ibu

1 Gizi saat hamil yang kurang

2 Umur kurang dari 20 tahun atau di atas 35 tahun

3 Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat

21

4 Penyakit manahun ibu hipertensi jantung yang

pembentukan darah

5 Faktor pekerjaan yang terlalu berat

b Factor kehamilan

1 Hamil dengan hidramnion

2 Hamil ganda

3 Perdarahan antepartum

4 Komplikasi hamil pre-eklamsia eklamsi

c Factor janin

1 Cacat bawaan

2 Infeksi dalam rahim

d Factor yang masih belum di ketahui

e Factor lingkungan dan tempat di antara tinggi radiasidan zat ndash

zat racun

Adapun penyebab yang lain adalah adanya riwayat pernah

melahirkan prematur sebelumnya berat badan ibu yang rendah

dan ibu hamil yang masih remaja (Atikah 20107)

6 Komplikasi pada BBLR

Adapun komplikasi pada BBLR jika bayi premature adalah

sebagai berikut

a Asfiksia

22

b Gangguan pernapasan yang sering menimbulkan penyakit

berat pada BBLR

c Hipotermia

d hipoglikemia

e Gangguan alat pencernaan dan Problema nutrisi

f Immature hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan

defistensi vitamin K

g Ginjal yang immature baik secara otomatis maupun fungsinya

h Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh

i Gangguan immunologic

( Wiknjosastro H 2008776 )

7 Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah ( Wiknjasostro H 2008

778 )

a Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi

Bayi prematur akan cepat mengalami kehilangan panas

badan dan menjadi hipotermi karena pusat pengaturan panas

badan belum berfungsi dengan baik metabolismenya rendah

dan permukaan badan relative luas Oleh karena itu bayi

prematur harus dirawat didalam incubator sehingga panas

badannya mendekati dalam rahim

Bila belum memiliki inkubator bayi premature dapat

dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol yang

23

berisi air panas atau menggunakan metode kanguru yaitu

perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru dalam kantung

Ibunya (Atika 201031)

Adapun pengaturan suhu inkubator disesuaikan dengan

berat badan sesuai dengan ketentuan dibawah ini

Tabel

Suhu Inkubator

Berat Badan Lahir 0-24 jam

(degC)

2-3 hari

(degC)

4-7 hari

(degC)

8 hari

(degC)

1500 gram 34-36 degC 33-35 degC 33-34 degC 32-33 degC

1501-2000 gram 33-34degC 33 degC 32-33 degC 32 degC

2001-2500 gram 33degC 32-33 degC 32 degC 32 degC

gt2500 garmgt 32-33degC 32 degC 31-32 degc 32 degC

Keterangan

Apabila suhu kamar 28-29 degC hendaknya diturunkan 1

degC setiap minggu dan apabila berat badan bayi sudah

mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat diluar incubator

dengan suhu 27degC (Aziz2009191)

b Pengaturan Dan Pengawasan Intake Nutrisi

24

ASI merupakan pilihan pertama jika bayi mampu mengisap

ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi yang tidak

cukup mengisap Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI

dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan

atau dengan memasang sonde ke lambung Pemberian minum

sedikit demi sedikit tetapi frekuensinya sering (Atika201033)

Table 01 Pedoman Pemberian Minum Bayi

Sumber Wiknjosastro H 2008 779

Umur 1 hari

Umur 2 hari

Umur 3 hari

Umur 4 hari

Umur 10 hari

Umur 14 hari

60 ml kg BB

80 ml kg BB

100 ml kg BB

120 ml kg BB

180 ml kg BB

200 ml kg BB

Bila bayi mengalami sianosis minum berikutnya ditunda

dan hari berikutnya jumlah tidak ditambah Bayi yang lebih kecil

dan yang mengalami distress diberi minum dengan teratur ke

lambung dengan pompa semprit atau dengan infuse larutan

asam amino glukosa elektrolit dan lemak namun tidak boleh

terlalu lama karena akan berbahaya

25

Pada bayi dengan berat diatas 1500 gram dapat di mulai

dengan 3 mlkg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan diberi

minum cairan lambung harus dikeluarkan pemberian minum

berikutnya dapat di tambah 1 ml-20 ml setiap kali minum

Berikutnya mungkin dapat di beri minum setiap 3 jam

Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka

jumlah susu yang akan di berikan harus dikurangi dengan jumlah

cairan yang akan dikeluarkan sebelumnya Kegagalan

pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan

yang lebih dari 10 yang disebabkan oleh pencemaran kuman

pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan

kebutuhan bayi

Menghitung jumlah minuman tiap kali pemberian dengan

memakai pedoman pengaturan minuman sebagai berikut

Untuk preterm (BBlt2500 gr) = 8 kalihari

BB perhari x kebutuhan dalam air =helliphelliphellipcc

Jumlah pemberian

c Pencegahan Infeksi

Memberi perlindungan pada bayi BBLR dari bahaya infeksi

dengan cara BBLR tidak boleh kontak dengan penderita infeksi

dalam bentuk apapun itu Digunakan masker dan baju khusus

dalam penanganan bayi perawatan luka tali pusat dan kulit

dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun

26

dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien

dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan

menghindari perawatan yang terlalu lama

Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya

tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih

kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah

201034)

Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan

kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system

imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi

IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup

rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada

trimester akhir pada trimester akhir

Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal

yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk

yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun

peningkatan resiko infeksi post natal

Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu

1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau

dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan

2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi

3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang

bayi

27

4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga

lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI

5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)

d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan

popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di

letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang

berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu

berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu

berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )

e Penimbangan Berat Badan

Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan

nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh

sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan

ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)

f Pemberian Oksigen

Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi

bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan

Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head

boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan

menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat

menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)

Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau

kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah

28

untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih

05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)

(Yuliasti 2010)

g Pengawasan Jalan Nafas

Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan

defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen

yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta

Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas

segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi

miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau

menjentik tumit

Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi

endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan

selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan

tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia

sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)

29

B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

1 Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang

EJ 2008121-126)

a Pengertian Manejemen Kebidanan

Menejemen kebidanan adakah metodebentuk

pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan

asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam

manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam

pemecahan masalah atau pengambilan keputusan

klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara

benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu

metode pendokumentasian

b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut

Varney terdiri dari 7 langkah

1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar

Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian

dengan mengumpulkan semua data dasar

yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan

klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang

pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu

pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya

30

melakukan pengukuran riwayat kesehatan

dan faktor perinatal apakah dia bblr atau

normal dilihat dari gestasi dan berat badannya

(Wafi nur2011)

2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap

diagnosis atau masalah berdasarkan

interpretasi yang benar atas data-data yang

telah dikumpulkanData dasar yang sudah

dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat

merumuskan diagnosis dan masalah yang

spesifik

3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial

Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah

potensial atau diagnosis potensial berdasarkan

diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi

Langkah ini membutuhkan antisipasi bila

memungkinkan dilakukan pencegahan

4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera

Kolaborasi

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh

bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau

ditangani bersama dengan anggota tim

31

kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi

klien

5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang

menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah

sebelumnya Langkah ini merupakan

kelanjutan manajemen terhadap diagnosa

atau masalah yang telah diidentifikasi atau

diantisipasi Pada langkah ini informasi data

dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi

Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya

meliputi apa yang sudah diidentifikasi

dari kondisi klien atau dari setiap masalah

yang berkaitan tetapi juga dari kerangka

pedoman antisipasi terhadap klien tersebut

seperti apa yang diperkirakan akan terjadi

berikutnya Dengan perkataan lain asuhan

terhadap klien tersebut sudah mencakup

setiap hal yang berkaitan dengan semua

aspek asuhan setiap rencana asuhan harus

disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh

bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan

32

efektif karena klien merupakan bagian dari

pelaksanaan rencana tersebut

6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan

Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh

secara efisien dan aman Perencanaan ini

bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-

bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan

lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-

kolaborasi dengan dokter untuk menangani

klien yang mengalami komplikasi maka

keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan

bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap

terlaksananya rencana asuhan yang

menyeluruh tersebut Manajemen yang

efesien akan menyangkut waktu dan biaya

serta meningkatkan mutu dan asuhan klien

7 Langkah VII Evaluasi

Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi

keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan

meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan

apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai

dengan kebutuhan sebagaimana telah

diidentifikasikan didalam masalah dan

33

diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap

efektif jika memang benar efektif

pelaksanaannya

2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )

a Pengertian Dokumentasi

Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)

Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara

tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil

pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada

pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap

semua asuhan yang telah diberikan

b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan

Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara

benar jelas singkat logis dalam suatu metode

pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu

1 Subjektif ( S )

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pengumpulan data klien melalui

anamnesis

34

2 Objektif (O)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pemeriksaan fisik klien hasil

laboratorium yang dirumuskan dalam

data fokus untuk mendukung asuhan

3 Assesment (A)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil analisis dan interpretasi data

subjektif dan objektif

4 Planning (P)

Menggambarkan pendokumentasian

dan tindakan serta evaluasi

perencanaan

35

36

37

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang

a Prenatal

1 GI P0 A0

2 HPHT tanggal 31 agustus 2012

3 HTP tanggal 7 juni 2013

4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari

5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan

TT 2x pada tanggal

a 13 januari 2013

b 10 februari 2013

6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200

dengan keluhan sakit perut tembus belakang

b Natal

1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43

cmlubang anus (+)

38

3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi

a Nutrisi Cairan

1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013

2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu

melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam

3 Produksi ASI masih kurang

4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam

inkubator

b Personal higyene

Bayi dalam keadaan bersih

c Pola tidur

Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar

d Pola eliminasi

1 BAK frekuensi 7 -8 x hari

2 BAB frekuensi 5- 6 x hari

3 Riwayat Kesehatan Ibu

a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol

b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil

c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria

4 Pemeriksaan umum

a Pemeriksaan umum

39

1 BBL PBL 1950 gram 43 cm

2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan

3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari

4 Apgar Score 79

b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital

1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )

2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )

3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)

c Pemeriksaan Fisik

1 Kepala

Pada kepala tidak ada caput suksedaneum

Tidak terdapat chepal hematoma

Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup

2 Mata

Simetris kiri dan kanan

Tidak ada perdarahan sub konjungtifa

Konjungtiva merah muda

Tidak ada tanda-tanda infeksi

3 Hidung

Hidung tampak bersih

pernapasan cuping hidung tidak ada

4 Mulut dan bibir

Refleks mengisap lemah

40

Refleks menelan lemah

Tidak ada labio palatum

Bibir merah muda

5 Telinga

Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan

Daun telinga normal dan lambat kembali

Ada lubang telinga

6 Leher

Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas

Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis

dan kelenjar tiroyd

7 Dada

Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan

pergerakan perut

Tidak ada fraktur klavikula

Frekuensi jantung normal

8 Ekstremitas atas

Kedua lengan bergerak dengan bebas

Jari-jari kedua tangan lengkap

Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus

9 Abdomen

Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada

Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat

41

10Genitalia

Testis sudah turun ke skrotum

anus (+)

11Ekstremitas bawah

Pergerakan baik

Jari kaki lengkap kiri dan kanan

Refleks Babynsky positif

12Punggung dan bokong

Tonjolan punggung baik

Lipatan kulit bokong bersih

Intergritas kulit tampak tipis dan longgar

Tidak adanya bercak mongol

13Kulit tampak bersih dan kemerahan

14Pemeriksaan pengukuran

a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )

b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )

c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)

d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)

5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi

a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji

b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan

mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan

dan dokter

42

c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta

mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan

bayinya terutama pemberian ASI

d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan

dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah

e Ibu tinggal serumah dengan orang tua

f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat

g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah

6 Data Tambahan

Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri

Salaf mata oxytetracyclin

LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR

a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012

b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013

Tanggal lahir 25 april 2013

BBL 1950 gram PBL 43 cm

43

Analisa dan Interpretasi Data

Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5

hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat

Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir

kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )

2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi

a Data Subjektif

1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis

kelamin laki-laki

2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit

b Data Objektif

1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan

sonde

2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm

c Analisa dan Interpretasi Data

Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah

karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot

pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit

sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat

( Wiknjosastro H 2008 H 785 )

44

LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi

Potensial terjadinya infeksi

1 Potensial terjadi hipotermi

a Data Subjektif -

b Data Objektif

BB 1950 gram suhu badan 365C

Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam

incubator

Kulit bayi tipis

Analisa dan Interpretasi Data

Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan

mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan

yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah

kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat

badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh

karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat

pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya

sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )

( wiknjosastro H 2008 H 786 )

45

2 Potensial terjadi infeksi

a Data Subjektif

Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

b Data objektif

Tali pusat belum puput dan masih basah

Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm

Suhu badan 36rsquo5C

Respirasi 42xmenit

c Analisa dan Interpretasi Data

Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada

minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita

infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga

bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput

lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup

bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN

KEBIDANAN

Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera

kolaborasi

46

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

Masalah potensial hipotermi dan infeksi

1 Tujuan

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi

b Berat badan bayi tidak turun

c Suhu dalam batas normal

d Reflex mengisap baik

e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi

2 kriteria

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan

pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam

b Berat badan bayi meningkat

c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)

d Reflex mengisap bayi baik

e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas

nyeri

f TTV dalam batas normal

1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c

2 Pernapasan 30 ndash 60xi

3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi

47

3 Rencana Tindakan

a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti

mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali

pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan

dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir

Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman

yang menyebabkan infeksi

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan dirawat dalam incubator

Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari

terjadinya hipotermi

b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin

Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama

sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor

mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan

diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung

c Timbang berat badan bayi setiap hari

Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan

kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan

kondisi bayi

d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan

frekuensi jantung

48

Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam

menentukan tindakan selanjutnya

e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah

Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu

badan bayi yang mengakibatkan evaporasi

f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang

Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat

mempengaruhi produksi dan kualitas ASI

LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita

2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan di rawat dalam incubator

4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya

5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram

6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit

7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang

49

LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0800

1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)

2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak

18 ml 2jam melalui sonde

3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm

4 Tanda ndash Tanda Vital

Suhu badan 365C

Pernapasan 50i

Frekuensi jantung 145xi

5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas

nyeri

6 Bayi terhindar dari ruam popok

7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan

50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013

No Rekam Medik 081838

Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita

Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1 Identitas

a Identitas bayi

Nama bayi Bayi ldquoJrdquo

Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita

Anak ke 1 ( pertama )

Umur 1 hari

Jenis kelamin laki-laki

b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )

Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo

Umur 35 tahun 34 tahun

Nikah 1x plusmn 1 tahun

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 18: BAB I Perbaikan

18

bahu sisi lainnya angkat dan geserlah siku bayi di atas dadanya

dan lihat sampai di mana siku tersebut dapat di geser Makin

mudah bayi menggeser sikunya melewati garis tengah ke sisi

lain

f Hell to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke telinga dari

sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak mencapai telinga

dan ektensi lutut

Adapun penilaian dengan menggunakan sistem Ballard

Ballard menilai maturitas neonatus berdasarkan 7 tanda

kematangan fisik dan 6 tanda kematangan neuromuskuler Penilaian

dilakukan dengan cara

1 Menilai 7 tanda kematangan fisik

2 Menilai 6 tanda kematangan neurologic

3 Hasil penilaian aspek kematangan fisik dan neurologic dijumlah

4 Jumlah nilai kedua aspek kematangan tersebut dicocokkan

dengan tabel patokan tingkat kematangan menurut Ballard

(Pantiawati Ika2010hal20)

19

Tabel 1 Ciri Kematangan Fisik Pada Bayi Menurut Ballard

0 1 2 3 4 5

Kulit Merah transparan

Merah muda licin halus tampak vena

Permukaan mengelupas dengantanpa ruam sedikit vena

Daerah pucat retak-retak vena jarang

Seperti kertas kulit retak lebih dalam tidak ada vena

Seperti kulit retak-retak mengerut

Lanugo Tidak ada Banyak Menipis Menghilang

Umumnya tidak ada

Lipatan plantar

Tidak ada Tanda merah sangat sedikit

Hanya lipatan anterior yang melintang

Lipatan 23 anterior

Lipatan di seluruh telapak

Payudara

Hampir tidak ada

Areola datar tidak ada tonjolan

Areola seperti titik tonjolan 1-2 mm

Areola lebih jelas tonjolan 3-4 mm

Areola penuh tonjolan 5-10 mm

Daun telinga

Datar tetap terlipat

Sedikit melengkung lunak lambat membalik

Bentuknya lebih baik lunak mudah membalik

Bentuknya sempurna membalik seketika

Tulang rawan tebal telinga kaku

Kelamin laki-laki

Skrotum kosong tidak ada ruga

Testis turun sedikit ruga

Testis ke bawah ruganya

Testis bergantung ruganya

20

bagus dalam

Kelamin perempuan

Klitoris dan labia minora menonjol

Labia mayora dan minora sama-sama menonjol

Labia mayora besar labia minora kecil

Klitoris dan labia minora ditutupi labia mayora

(Sumber Pantiawati Ika 2010 hal 21)

Berdasarkan berat badannya bayi baru lahir dengan Berat

Lahir Rendah di kelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

a Bayi Berat Lahir Rendah ( Low Birth Weight Infant ) ialah bayi

dengan Berat badan Lahir 1500- kurang dari 2500 gram

b Bayi berat lahir sangat rendah ( Very Low Birthweight infant )

ialah bayi dengan berat badan lahir 1000-1500 gram

c Bayi berat lahir ekstrim rendah ( Extremely Very Low

birthweight infant ) ialah bayi lahir hidup dengan berat badan

lahir kurang dari 1000 gram(Muslihatun Nur Wali2010 hal 2)

5 Factor ndash factor yang mempengaruhi BBLR ( proverawati

Atikah 20105 ndash 6 )

Factor yang dapat menyebabkan terjadinya BBLR yaitu

a Faktor Ibu

1 Gizi saat hamil yang kurang

2 Umur kurang dari 20 tahun atau di atas 35 tahun

3 Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat

21

4 Penyakit manahun ibu hipertensi jantung yang

pembentukan darah

5 Faktor pekerjaan yang terlalu berat

b Factor kehamilan

1 Hamil dengan hidramnion

2 Hamil ganda

3 Perdarahan antepartum

4 Komplikasi hamil pre-eklamsia eklamsi

c Factor janin

1 Cacat bawaan

2 Infeksi dalam rahim

d Factor yang masih belum di ketahui

e Factor lingkungan dan tempat di antara tinggi radiasidan zat ndash

zat racun

Adapun penyebab yang lain adalah adanya riwayat pernah

melahirkan prematur sebelumnya berat badan ibu yang rendah

dan ibu hamil yang masih remaja (Atikah 20107)

6 Komplikasi pada BBLR

Adapun komplikasi pada BBLR jika bayi premature adalah

sebagai berikut

a Asfiksia

22

b Gangguan pernapasan yang sering menimbulkan penyakit

berat pada BBLR

c Hipotermia

d hipoglikemia

e Gangguan alat pencernaan dan Problema nutrisi

f Immature hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan

defistensi vitamin K

g Ginjal yang immature baik secara otomatis maupun fungsinya

h Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh

i Gangguan immunologic

( Wiknjosastro H 2008776 )

7 Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah ( Wiknjasostro H 2008

778 )

a Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi

Bayi prematur akan cepat mengalami kehilangan panas

badan dan menjadi hipotermi karena pusat pengaturan panas

badan belum berfungsi dengan baik metabolismenya rendah

dan permukaan badan relative luas Oleh karena itu bayi

prematur harus dirawat didalam incubator sehingga panas

badannya mendekati dalam rahim

Bila belum memiliki inkubator bayi premature dapat

dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol yang

23

berisi air panas atau menggunakan metode kanguru yaitu

perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru dalam kantung

Ibunya (Atika 201031)

Adapun pengaturan suhu inkubator disesuaikan dengan

berat badan sesuai dengan ketentuan dibawah ini

Tabel

Suhu Inkubator

Berat Badan Lahir 0-24 jam

(degC)

2-3 hari

(degC)

4-7 hari

(degC)

8 hari

(degC)

1500 gram 34-36 degC 33-35 degC 33-34 degC 32-33 degC

1501-2000 gram 33-34degC 33 degC 32-33 degC 32 degC

2001-2500 gram 33degC 32-33 degC 32 degC 32 degC

gt2500 garmgt 32-33degC 32 degC 31-32 degc 32 degC

Keterangan

Apabila suhu kamar 28-29 degC hendaknya diturunkan 1

degC setiap minggu dan apabila berat badan bayi sudah

mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat diluar incubator

dengan suhu 27degC (Aziz2009191)

b Pengaturan Dan Pengawasan Intake Nutrisi

24

ASI merupakan pilihan pertama jika bayi mampu mengisap

ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi yang tidak

cukup mengisap Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI

dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan

atau dengan memasang sonde ke lambung Pemberian minum

sedikit demi sedikit tetapi frekuensinya sering (Atika201033)

Table 01 Pedoman Pemberian Minum Bayi

Sumber Wiknjosastro H 2008 779

Umur 1 hari

Umur 2 hari

Umur 3 hari

Umur 4 hari

Umur 10 hari

Umur 14 hari

60 ml kg BB

80 ml kg BB

100 ml kg BB

120 ml kg BB

180 ml kg BB

200 ml kg BB

Bila bayi mengalami sianosis minum berikutnya ditunda

dan hari berikutnya jumlah tidak ditambah Bayi yang lebih kecil

dan yang mengalami distress diberi minum dengan teratur ke

lambung dengan pompa semprit atau dengan infuse larutan

asam amino glukosa elektrolit dan lemak namun tidak boleh

terlalu lama karena akan berbahaya

25

Pada bayi dengan berat diatas 1500 gram dapat di mulai

dengan 3 mlkg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan diberi

minum cairan lambung harus dikeluarkan pemberian minum

berikutnya dapat di tambah 1 ml-20 ml setiap kali minum

Berikutnya mungkin dapat di beri minum setiap 3 jam

Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka

jumlah susu yang akan di berikan harus dikurangi dengan jumlah

cairan yang akan dikeluarkan sebelumnya Kegagalan

pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan

yang lebih dari 10 yang disebabkan oleh pencemaran kuman

pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan

kebutuhan bayi

Menghitung jumlah minuman tiap kali pemberian dengan

memakai pedoman pengaturan minuman sebagai berikut

Untuk preterm (BBlt2500 gr) = 8 kalihari

BB perhari x kebutuhan dalam air =helliphelliphellipcc

Jumlah pemberian

c Pencegahan Infeksi

Memberi perlindungan pada bayi BBLR dari bahaya infeksi

dengan cara BBLR tidak boleh kontak dengan penderita infeksi

dalam bentuk apapun itu Digunakan masker dan baju khusus

dalam penanganan bayi perawatan luka tali pusat dan kulit

dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun

26

dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien

dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan

menghindari perawatan yang terlalu lama

Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya

tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih

kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah

201034)

Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan

kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system

imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi

IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup

rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada

trimester akhir pada trimester akhir

Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal

yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk

yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun

peningkatan resiko infeksi post natal

Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu

1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau

dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan

2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi

3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang

bayi

27

4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga

lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI

5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)

d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan

popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di

letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang

berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu

berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu

berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )

e Penimbangan Berat Badan

Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan

nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh

sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan

ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)

f Pemberian Oksigen

Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi

bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan

Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head

boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan

menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat

menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)

Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau

kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah

28

untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih

05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)

(Yuliasti 2010)

g Pengawasan Jalan Nafas

Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan

defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen

yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta

Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas

segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi

miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau

menjentik tumit

Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi

endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan

selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan

tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia

sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)

29

B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

1 Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang

EJ 2008121-126)

a Pengertian Manejemen Kebidanan

Menejemen kebidanan adakah metodebentuk

pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan

asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam

manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam

pemecahan masalah atau pengambilan keputusan

klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara

benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu

metode pendokumentasian

b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut

Varney terdiri dari 7 langkah

1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar

Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian

dengan mengumpulkan semua data dasar

yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan

klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang

pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu

pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya

30

melakukan pengukuran riwayat kesehatan

dan faktor perinatal apakah dia bblr atau

normal dilihat dari gestasi dan berat badannya

(Wafi nur2011)

2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap

diagnosis atau masalah berdasarkan

interpretasi yang benar atas data-data yang

telah dikumpulkanData dasar yang sudah

dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat

merumuskan diagnosis dan masalah yang

spesifik

3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial

Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah

potensial atau diagnosis potensial berdasarkan

diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi

Langkah ini membutuhkan antisipasi bila

memungkinkan dilakukan pencegahan

4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera

Kolaborasi

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh

bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau

ditangani bersama dengan anggota tim

31

kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi

klien

5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang

menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah

sebelumnya Langkah ini merupakan

kelanjutan manajemen terhadap diagnosa

atau masalah yang telah diidentifikasi atau

diantisipasi Pada langkah ini informasi data

dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi

Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya

meliputi apa yang sudah diidentifikasi

dari kondisi klien atau dari setiap masalah

yang berkaitan tetapi juga dari kerangka

pedoman antisipasi terhadap klien tersebut

seperti apa yang diperkirakan akan terjadi

berikutnya Dengan perkataan lain asuhan

terhadap klien tersebut sudah mencakup

setiap hal yang berkaitan dengan semua

aspek asuhan setiap rencana asuhan harus

disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh

bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan

32

efektif karena klien merupakan bagian dari

pelaksanaan rencana tersebut

6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan

Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh

secara efisien dan aman Perencanaan ini

bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-

bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan

lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-

kolaborasi dengan dokter untuk menangani

klien yang mengalami komplikasi maka

keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan

bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap

terlaksananya rencana asuhan yang

menyeluruh tersebut Manajemen yang

efesien akan menyangkut waktu dan biaya

serta meningkatkan mutu dan asuhan klien

7 Langkah VII Evaluasi

Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi

keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan

meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan

apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai

dengan kebutuhan sebagaimana telah

diidentifikasikan didalam masalah dan

33

diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap

efektif jika memang benar efektif

pelaksanaannya

2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )

a Pengertian Dokumentasi

Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)

Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara

tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil

pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada

pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap

semua asuhan yang telah diberikan

b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan

Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara

benar jelas singkat logis dalam suatu metode

pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu

1 Subjektif ( S )

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pengumpulan data klien melalui

anamnesis

34

2 Objektif (O)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pemeriksaan fisik klien hasil

laboratorium yang dirumuskan dalam

data fokus untuk mendukung asuhan

3 Assesment (A)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil analisis dan interpretasi data

subjektif dan objektif

4 Planning (P)

Menggambarkan pendokumentasian

dan tindakan serta evaluasi

perencanaan

35

36

37

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang

a Prenatal

1 GI P0 A0

2 HPHT tanggal 31 agustus 2012

3 HTP tanggal 7 juni 2013

4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari

5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan

TT 2x pada tanggal

a 13 januari 2013

b 10 februari 2013

6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200

dengan keluhan sakit perut tembus belakang

b Natal

1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43

cmlubang anus (+)

38

3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi

a Nutrisi Cairan

1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013

2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu

melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam

3 Produksi ASI masih kurang

4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam

inkubator

b Personal higyene

Bayi dalam keadaan bersih

c Pola tidur

Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar

d Pola eliminasi

1 BAK frekuensi 7 -8 x hari

2 BAB frekuensi 5- 6 x hari

3 Riwayat Kesehatan Ibu

a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol

b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil

c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria

4 Pemeriksaan umum

a Pemeriksaan umum

39

1 BBL PBL 1950 gram 43 cm

2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan

3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari

4 Apgar Score 79

b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital

1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )

2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )

3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)

c Pemeriksaan Fisik

1 Kepala

Pada kepala tidak ada caput suksedaneum

Tidak terdapat chepal hematoma

Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup

2 Mata

Simetris kiri dan kanan

Tidak ada perdarahan sub konjungtifa

Konjungtiva merah muda

Tidak ada tanda-tanda infeksi

3 Hidung

Hidung tampak bersih

pernapasan cuping hidung tidak ada

4 Mulut dan bibir

Refleks mengisap lemah

40

Refleks menelan lemah

Tidak ada labio palatum

Bibir merah muda

5 Telinga

Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan

Daun telinga normal dan lambat kembali

Ada lubang telinga

6 Leher

Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas

Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis

dan kelenjar tiroyd

7 Dada

Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan

pergerakan perut

Tidak ada fraktur klavikula

Frekuensi jantung normal

8 Ekstremitas atas

Kedua lengan bergerak dengan bebas

Jari-jari kedua tangan lengkap

Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus

9 Abdomen

Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada

Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat

41

10Genitalia

Testis sudah turun ke skrotum

anus (+)

11Ekstremitas bawah

Pergerakan baik

Jari kaki lengkap kiri dan kanan

Refleks Babynsky positif

12Punggung dan bokong

Tonjolan punggung baik

Lipatan kulit bokong bersih

Intergritas kulit tampak tipis dan longgar

Tidak adanya bercak mongol

13Kulit tampak bersih dan kemerahan

14Pemeriksaan pengukuran

a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )

b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )

c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)

d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)

5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi

a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji

b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan

mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan

dan dokter

42

c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta

mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan

bayinya terutama pemberian ASI

d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan

dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah

e Ibu tinggal serumah dengan orang tua

f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat

g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah

6 Data Tambahan

Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri

Salaf mata oxytetracyclin

LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR

a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012

b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013

Tanggal lahir 25 april 2013

BBL 1950 gram PBL 43 cm

43

Analisa dan Interpretasi Data

Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5

hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat

Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir

kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )

2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi

a Data Subjektif

1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis

kelamin laki-laki

2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit

b Data Objektif

1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan

sonde

2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm

c Analisa dan Interpretasi Data

Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah

karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot

pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit

sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat

( Wiknjosastro H 2008 H 785 )

44

LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi

Potensial terjadinya infeksi

1 Potensial terjadi hipotermi

a Data Subjektif -

b Data Objektif

BB 1950 gram suhu badan 365C

Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam

incubator

Kulit bayi tipis

Analisa dan Interpretasi Data

Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan

mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan

yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah

kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat

badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh

karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat

pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya

sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )

( wiknjosastro H 2008 H 786 )

45

2 Potensial terjadi infeksi

a Data Subjektif

Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

b Data objektif

Tali pusat belum puput dan masih basah

Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm

Suhu badan 36rsquo5C

Respirasi 42xmenit

c Analisa dan Interpretasi Data

Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada

minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita

infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga

bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput

lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup

bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN

KEBIDANAN

Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera

kolaborasi

46

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

Masalah potensial hipotermi dan infeksi

1 Tujuan

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi

b Berat badan bayi tidak turun

c Suhu dalam batas normal

d Reflex mengisap baik

e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi

2 kriteria

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan

pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam

b Berat badan bayi meningkat

c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)

d Reflex mengisap bayi baik

e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas

nyeri

f TTV dalam batas normal

1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c

2 Pernapasan 30 ndash 60xi

3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi

47

3 Rencana Tindakan

a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti

mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali

pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan

dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir

Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman

yang menyebabkan infeksi

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan dirawat dalam incubator

Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari

terjadinya hipotermi

b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin

Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama

sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor

mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan

diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung

c Timbang berat badan bayi setiap hari

Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan

kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan

kondisi bayi

d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan

frekuensi jantung

48

Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam

menentukan tindakan selanjutnya

e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah

Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu

badan bayi yang mengakibatkan evaporasi

f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang

Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat

mempengaruhi produksi dan kualitas ASI

LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita

2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan di rawat dalam incubator

4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya

5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram

6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit

7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang

49

LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0800

1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)

2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak

18 ml 2jam melalui sonde

3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm

4 Tanda ndash Tanda Vital

Suhu badan 365C

Pernapasan 50i

Frekuensi jantung 145xi

5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas

nyeri

6 Bayi terhindar dari ruam popok

7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan

50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013

No Rekam Medik 081838

Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita

Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1 Identitas

a Identitas bayi

Nama bayi Bayi ldquoJrdquo

Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita

Anak ke 1 ( pertama )

Umur 1 hari

Jenis kelamin laki-laki

b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )

Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo

Umur 35 tahun 34 tahun

Nikah 1x plusmn 1 tahun

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 19: BAB I Perbaikan

19

Tabel 1 Ciri Kematangan Fisik Pada Bayi Menurut Ballard

0 1 2 3 4 5

Kulit Merah transparan

Merah muda licin halus tampak vena

Permukaan mengelupas dengantanpa ruam sedikit vena

Daerah pucat retak-retak vena jarang

Seperti kertas kulit retak lebih dalam tidak ada vena

Seperti kulit retak-retak mengerut

Lanugo Tidak ada Banyak Menipis Menghilang

Umumnya tidak ada

Lipatan plantar

Tidak ada Tanda merah sangat sedikit

Hanya lipatan anterior yang melintang

Lipatan 23 anterior

Lipatan di seluruh telapak

Payudara

Hampir tidak ada

Areola datar tidak ada tonjolan

Areola seperti titik tonjolan 1-2 mm

Areola lebih jelas tonjolan 3-4 mm

Areola penuh tonjolan 5-10 mm

Daun telinga

Datar tetap terlipat

Sedikit melengkung lunak lambat membalik

Bentuknya lebih baik lunak mudah membalik

Bentuknya sempurna membalik seketika

Tulang rawan tebal telinga kaku

Kelamin laki-laki

Skrotum kosong tidak ada ruga

Testis turun sedikit ruga

Testis ke bawah ruganya

Testis bergantung ruganya

20

bagus dalam

Kelamin perempuan

Klitoris dan labia minora menonjol

Labia mayora dan minora sama-sama menonjol

Labia mayora besar labia minora kecil

Klitoris dan labia minora ditutupi labia mayora

(Sumber Pantiawati Ika 2010 hal 21)

Berdasarkan berat badannya bayi baru lahir dengan Berat

Lahir Rendah di kelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

a Bayi Berat Lahir Rendah ( Low Birth Weight Infant ) ialah bayi

dengan Berat badan Lahir 1500- kurang dari 2500 gram

b Bayi berat lahir sangat rendah ( Very Low Birthweight infant )

ialah bayi dengan berat badan lahir 1000-1500 gram

c Bayi berat lahir ekstrim rendah ( Extremely Very Low

birthweight infant ) ialah bayi lahir hidup dengan berat badan

lahir kurang dari 1000 gram(Muslihatun Nur Wali2010 hal 2)

5 Factor ndash factor yang mempengaruhi BBLR ( proverawati

Atikah 20105 ndash 6 )

Factor yang dapat menyebabkan terjadinya BBLR yaitu

a Faktor Ibu

1 Gizi saat hamil yang kurang

2 Umur kurang dari 20 tahun atau di atas 35 tahun

3 Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat

21

4 Penyakit manahun ibu hipertensi jantung yang

pembentukan darah

5 Faktor pekerjaan yang terlalu berat

b Factor kehamilan

1 Hamil dengan hidramnion

2 Hamil ganda

3 Perdarahan antepartum

4 Komplikasi hamil pre-eklamsia eklamsi

c Factor janin

1 Cacat bawaan

2 Infeksi dalam rahim

d Factor yang masih belum di ketahui

e Factor lingkungan dan tempat di antara tinggi radiasidan zat ndash

zat racun

Adapun penyebab yang lain adalah adanya riwayat pernah

melahirkan prematur sebelumnya berat badan ibu yang rendah

dan ibu hamil yang masih remaja (Atikah 20107)

6 Komplikasi pada BBLR

Adapun komplikasi pada BBLR jika bayi premature adalah

sebagai berikut

a Asfiksia

22

b Gangguan pernapasan yang sering menimbulkan penyakit

berat pada BBLR

c Hipotermia

d hipoglikemia

e Gangguan alat pencernaan dan Problema nutrisi

f Immature hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan

defistensi vitamin K

g Ginjal yang immature baik secara otomatis maupun fungsinya

h Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh

i Gangguan immunologic

( Wiknjosastro H 2008776 )

7 Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah ( Wiknjasostro H 2008

778 )

a Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi

Bayi prematur akan cepat mengalami kehilangan panas

badan dan menjadi hipotermi karena pusat pengaturan panas

badan belum berfungsi dengan baik metabolismenya rendah

dan permukaan badan relative luas Oleh karena itu bayi

prematur harus dirawat didalam incubator sehingga panas

badannya mendekati dalam rahim

Bila belum memiliki inkubator bayi premature dapat

dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol yang

23

berisi air panas atau menggunakan metode kanguru yaitu

perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru dalam kantung

Ibunya (Atika 201031)

Adapun pengaturan suhu inkubator disesuaikan dengan

berat badan sesuai dengan ketentuan dibawah ini

Tabel

Suhu Inkubator

Berat Badan Lahir 0-24 jam

(degC)

2-3 hari

(degC)

4-7 hari

(degC)

8 hari

(degC)

1500 gram 34-36 degC 33-35 degC 33-34 degC 32-33 degC

1501-2000 gram 33-34degC 33 degC 32-33 degC 32 degC

2001-2500 gram 33degC 32-33 degC 32 degC 32 degC

gt2500 garmgt 32-33degC 32 degC 31-32 degc 32 degC

Keterangan

Apabila suhu kamar 28-29 degC hendaknya diturunkan 1

degC setiap minggu dan apabila berat badan bayi sudah

mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat diluar incubator

dengan suhu 27degC (Aziz2009191)

b Pengaturan Dan Pengawasan Intake Nutrisi

24

ASI merupakan pilihan pertama jika bayi mampu mengisap

ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi yang tidak

cukup mengisap Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI

dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan

atau dengan memasang sonde ke lambung Pemberian minum

sedikit demi sedikit tetapi frekuensinya sering (Atika201033)

Table 01 Pedoman Pemberian Minum Bayi

Sumber Wiknjosastro H 2008 779

Umur 1 hari

Umur 2 hari

Umur 3 hari

Umur 4 hari

Umur 10 hari

Umur 14 hari

60 ml kg BB

80 ml kg BB

100 ml kg BB

120 ml kg BB

180 ml kg BB

200 ml kg BB

Bila bayi mengalami sianosis minum berikutnya ditunda

dan hari berikutnya jumlah tidak ditambah Bayi yang lebih kecil

dan yang mengalami distress diberi minum dengan teratur ke

lambung dengan pompa semprit atau dengan infuse larutan

asam amino glukosa elektrolit dan lemak namun tidak boleh

terlalu lama karena akan berbahaya

25

Pada bayi dengan berat diatas 1500 gram dapat di mulai

dengan 3 mlkg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan diberi

minum cairan lambung harus dikeluarkan pemberian minum

berikutnya dapat di tambah 1 ml-20 ml setiap kali minum

Berikutnya mungkin dapat di beri minum setiap 3 jam

Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka

jumlah susu yang akan di berikan harus dikurangi dengan jumlah

cairan yang akan dikeluarkan sebelumnya Kegagalan

pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan

yang lebih dari 10 yang disebabkan oleh pencemaran kuman

pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan

kebutuhan bayi

Menghitung jumlah minuman tiap kali pemberian dengan

memakai pedoman pengaturan minuman sebagai berikut

Untuk preterm (BBlt2500 gr) = 8 kalihari

BB perhari x kebutuhan dalam air =helliphelliphellipcc

Jumlah pemberian

c Pencegahan Infeksi

Memberi perlindungan pada bayi BBLR dari bahaya infeksi

dengan cara BBLR tidak boleh kontak dengan penderita infeksi

dalam bentuk apapun itu Digunakan masker dan baju khusus

dalam penanganan bayi perawatan luka tali pusat dan kulit

dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun

26

dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien

dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan

menghindari perawatan yang terlalu lama

Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya

tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih

kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah

201034)

Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan

kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system

imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi

IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup

rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada

trimester akhir pada trimester akhir

Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal

yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk

yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun

peningkatan resiko infeksi post natal

Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu

1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau

dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan

2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi

3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang

bayi

27

4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga

lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI

5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)

d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan

popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di

letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang

berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu

berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu

berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )

e Penimbangan Berat Badan

Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan

nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh

sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan

ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)

f Pemberian Oksigen

Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi

bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan

Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head

boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan

menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat

menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)

Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau

kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah

28

untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih

05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)

(Yuliasti 2010)

g Pengawasan Jalan Nafas

Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan

defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen

yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta

Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas

segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi

miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau

menjentik tumit

Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi

endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan

selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan

tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia

sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)

29

B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

1 Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang

EJ 2008121-126)

a Pengertian Manejemen Kebidanan

Menejemen kebidanan adakah metodebentuk

pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan

asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam

manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam

pemecahan masalah atau pengambilan keputusan

klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara

benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu

metode pendokumentasian

b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut

Varney terdiri dari 7 langkah

1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar

Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian

dengan mengumpulkan semua data dasar

yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan

klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang

pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu

pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya

30

melakukan pengukuran riwayat kesehatan

dan faktor perinatal apakah dia bblr atau

normal dilihat dari gestasi dan berat badannya

(Wafi nur2011)

2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap

diagnosis atau masalah berdasarkan

interpretasi yang benar atas data-data yang

telah dikumpulkanData dasar yang sudah

dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat

merumuskan diagnosis dan masalah yang

spesifik

3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial

Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah

potensial atau diagnosis potensial berdasarkan

diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi

Langkah ini membutuhkan antisipasi bila

memungkinkan dilakukan pencegahan

4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera

Kolaborasi

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh

bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau

ditangani bersama dengan anggota tim

31

kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi

klien

5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang

menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah

sebelumnya Langkah ini merupakan

kelanjutan manajemen terhadap diagnosa

atau masalah yang telah diidentifikasi atau

diantisipasi Pada langkah ini informasi data

dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi

Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya

meliputi apa yang sudah diidentifikasi

dari kondisi klien atau dari setiap masalah

yang berkaitan tetapi juga dari kerangka

pedoman antisipasi terhadap klien tersebut

seperti apa yang diperkirakan akan terjadi

berikutnya Dengan perkataan lain asuhan

terhadap klien tersebut sudah mencakup

setiap hal yang berkaitan dengan semua

aspek asuhan setiap rencana asuhan harus

disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh

bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan

32

efektif karena klien merupakan bagian dari

pelaksanaan rencana tersebut

6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan

Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh

secara efisien dan aman Perencanaan ini

bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-

bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan

lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-

kolaborasi dengan dokter untuk menangani

klien yang mengalami komplikasi maka

keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan

bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap

terlaksananya rencana asuhan yang

menyeluruh tersebut Manajemen yang

efesien akan menyangkut waktu dan biaya

serta meningkatkan mutu dan asuhan klien

7 Langkah VII Evaluasi

Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi

keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan

meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan

apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai

dengan kebutuhan sebagaimana telah

diidentifikasikan didalam masalah dan

33

diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap

efektif jika memang benar efektif

pelaksanaannya

2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )

a Pengertian Dokumentasi

Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)

Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara

tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil

pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada

pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap

semua asuhan yang telah diberikan

b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan

Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara

benar jelas singkat logis dalam suatu metode

pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu

1 Subjektif ( S )

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pengumpulan data klien melalui

anamnesis

34

2 Objektif (O)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pemeriksaan fisik klien hasil

laboratorium yang dirumuskan dalam

data fokus untuk mendukung asuhan

3 Assesment (A)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil analisis dan interpretasi data

subjektif dan objektif

4 Planning (P)

Menggambarkan pendokumentasian

dan tindakan serta evaluasi

perencanaan

35

36

37

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang

a Prenatal

1 GI P0 A0

2 HPHT tanggal 31 agustus 2012

3 HTP tanggal 7 juni 2013

4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari

5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan

TT 2x pada tanggal

a 13 januari 2013

b 10 februari 2013

6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200

dengan keluhan sakit perut tembus belakang

b Natal

1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43

cmlubang anus (+)

38

3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi

a Nutrisi Cairan

1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013

2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu

melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam

3 Produksi ASI masih kurang

4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam

inkubator

b Personal higyene

Bayi dalam keadaan bersih

c Pola tidur

Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar

d Pola eliminasi

1 BAK frekuensi 7 -8 x hari

2 BAB frekuensi 5- 6 x hari

3 Riwayat Kesehatan Ibu

a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol

b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil

c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria

4 Pemeriksaan umum

a Pemeriksaan umum

39

1 BBL PBL 1950 gram 43 cm

2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan

3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari

4 Apgar Score 79

b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital

1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )

2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )

3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)

c Pemeriksaan Fisik

1 Kepala

Pada kepala tidak ada caput suksedaneum

Tidak terdapat chepal hematoma

Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup

2 Mata

Simetris kiri dan kanan

Tidak ada perdarahan sub konjungtifa

Konjungtiva merah muda

Tidak ada tanda-tanda infeksi

3 Hidung

Hidung tampak bersih

pernapasan cuping hidung tidak ada

4 Mulut dan bibir

Refleks mengisap lemah

40

Refleks menelan lemah

Tidak ada labio palatum

Bibir merah muda

5 Telinga

Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan

Daun telinga normal dan lambat kembali

Ada lubang telinga

6 Leher

Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas

Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis

dan kelenjar tiroyd

7 Dada

Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan

pergerakan perut

Tidak ada fraktur klavikula

Frekuensi jantung normal

8 Ekstremitas atas

Kedua lengan bergerak dengan bebas

Jari-jari kedua tangan lengkap

Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus

9 Abdomen

Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada

Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat

41

10Genitalia

Testis sudah turun ke skrotum

anus (+)

11Ekstremitas bawah

Pergerakan baik

Jari kaki lengkap kiri dan kanan

Refleks Babynsky positif

12Punggung dan bokong

Tonjolan punggung baik

Lipatan kulit bokong bersih

Intergritas kulit tampak tipis dan longgar

Tidak adanya bercak mongol

13Kulit tampak bersih dan kemerahan

14Pemeriksaan pengukuran

a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )

b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )

c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)

d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)

5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi

a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji

b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan

mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan

dan dokter

42

c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta

mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan

bayinya terutama pemberian ASI

d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan

dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah

e Ibu tinggal serumah dengan orang tua

f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat

g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah

6 Data Tambahan

Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri

Salaf mata oxytetracyclin

LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR

a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012

b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013

Tanggal lahir 25 april 2013

BBL 1950 gram PBL 43 cm

43

Analisa dan Interpretasi Data

Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5

hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat

Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir

kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )

2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi

a Data Subjektif

1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis

kelamin laki-laki

2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit

b Data Objektif

1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan

sonde

2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm

c Analisa dan Interpretasi Data

Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah

karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot

pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit

sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat

( Wiknjosastro H 2008 H 785 )

44

LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi

Potensial terjadinya infeksi

1 Potensial terjadi hipotermi

a Data Subjektif -

b Data Objektif

BB 1950 gram suhu badan 365C

Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam

incubator

Kulit bayi tipis

Analisa dan Interpretasi Data

Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan

mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan

yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah

kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat

badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh

karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat

pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya

sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )

( wiknjosastro H 2008 H 786 )

45

2 Potensial terjadi infeksi

a Data Subjektif

Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

b Data objektif

Tali pusat belum puput dan masih basah

Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm

Suhu badan 36rsquo5C

Respirasi 42xmenit

c Analisa dan Interpretasi Data

Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada

minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita

infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga

bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput

lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup

bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN

KEBIDANAN

Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera

kolaborasi

46

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

Masalah potensial hipotermi dan infeksi

1 Tujuan

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi

b Berat badan bayi tidak turun

c Suhu dalam batas normal

d Reflex mengisap baik

e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi

2 kriteria

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan

pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam

b Berat badan bayi meningkat

c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)

d Reflex mengisap bayi baik

e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas

nyeri

f TTV dalam batas normal

1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c

2 Pernapasan 30 ndash 60xi

3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi

47

3 Rencana Tindakan

a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti

mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali

pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan

dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir

Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman

yang menyebabkan infeksi

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan dirawat dalam incubator

Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari

terjadinya hipotermi

b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin

Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama

sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor

mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan

diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung

c Timbang berat badan bayi setiap hari

Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan

kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan

kondisi bayi

d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan

frekuensi jantung

48

Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam

menentukan tindakan selanjutnya

e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah

Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu

badan bayi yang mengakibatkan evaporasi

f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang

Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat

mempengaruhi produksi dan kualitas ASI

LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita

2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan di rawat dalam incubator

4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya

5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram

6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit

7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang

49

LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0800

1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)

2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak

18 ml 2jam melalui sonde

3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm

4 Tanda ndash Tanda Vital

Suhu badan 365C

Pernapasan 50i

Frekuensi jantung 145xi

5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas

nyeri

6 Bayi terhindar dari ruam popok

7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan

50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013

No Rekam Medik 081838

Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita

Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1 Identitas

a Identitas bayi

Nama bayi Bayi ldquoJrdquo

Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita

Anak ke 1 ( pertama )

Umur 1 hari

Jenis kelamin laki-laki

b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )

Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo

Umur 35 tahun 34 tahun

Nikah 1x plusmn 1 tahun

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 20: BAB I Perbaikan

20

bagus dalam

Kelamin perempuan

Klitoris dan labia minora menonjol

Labia mayora dan minora sama-sama menonjol

Labia mayora besar labia minora kecil

Klitoris dan labia minora ditutupi labia mayora

(Sumber Pantiawati Ika 2010 hal 21)

Berdasarkan berat badannya bayi baru lahir dengan Berat

Lahir Rendah di kelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

a Bayi Berat Lahir Rendah ( Low Birth Weight Infant ) ialah bayi

dengan Berat badan Lahir 1500- kurang dari 2500 gram

b Bayi berat lahir sangat rendah ( Very Low Birthweight infant )

ialah bayi dengan berat badan lahir 1000-1500 gram

c Bayi berat lahir ekstrim rendah ( Extremely Very Low

birthweight infant ) ialah bayi lahir hidup dengan berat badan

lahir kurang dari 1000 gram(Muslihatun Nur Wali2010 hal 2)

5 Factor ndash factor yang mempengaruhi BBLR ( proverawati

Atikah 20105 ndash 6 )

Factor yang dapat menyebabkan terjadinya BBLR yaitu

a Faktor Ibu

1 Gizi saat hamil yang kurang

2 Umur kurang dari 20 tahun atau di atas 35 tahun

3 Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat

21

4 Penyakit manahun ibu hipertensi jantung yang

pembentukan darah

5 Faktor pekerjaan yang terlalu berat

b Factor kehamilan

1 Hamil dengan hidramnion

2 Hamil ganda

3 Perdarahan antepartum

4 Komplikasi hamil pre-eklamsia eklamsi

c Factor janin

1 Cacat bawaan

2 Infeksi dalam rahim

d Factor yang masih belum di ketahui

e Factor lingkungan dan tempat di antara tinggi radiasidan zat ndash

zat racun

Adapun penyebab yang lain adalah adanya riwayat pernah

melahirkan prematur sebelumnya berat badan ibu yang rendah

dan ibu hamil yang masih remaja (Atikah 20107)

6 Komplikasi pada BBLR

Adapun komplikasi pada BBLR jika bayi premature adalah

sebagai berikut

a Asfiksia

22

b Gangguan pernapasan yang sering menimbulkan penyakit

berat pada BBLR

c Hipotermia

d hipoglikemia

e Gangguan alat pencernaan dan Problema nutrisi

f Immature hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan

defistensi vitamin K

g Ginjal yang immature baik secara otomatis maupun fungsinya

h Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh

i Gangguan immunologic

( Wiknjosastro H 2008776 )

7 Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah ( Wiknjasostro H 2008

778 )

a Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi

Bayi prematur akan cepat mengalami kehilangan panas

badan dan menjadi hipotermi karena pusat pengaturan panas

badan belum berfungsi dengan baik metabolismenya rendah

dan permukaan badan relative luas Oleh karena itu bayi

prematur harus dirawat didalam incubator sehingga panas

badannya mendekati dalam rahim

Bila belum memiliki inkubator bayi premature dapat

dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol yang

23

berisi air panas atau menggunakan metode kanguru yaitu

perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru dalam kantung

Ibunya (Atika 201031)

Adapun pengaturan suhu inkubator disesuaikan dengan

berat badan sesuai dengan ketentuan dibawah ini

Tabel

Suhu Inkubator

Berat Badan Lahir 0-24 jam

(degC)

2-3 hari

(degC)

4-7 hari

(degC)

8 hari

(degC)

1500 gram 34-36 degC 33-35 degC 33-34 degC 32-33 degC

1501-2000 gram 33-34degC 33 degC 32-33 degC 32 degC

2001-2500 gram 33degC 32-33 degC 32 degC 32 degC

gt2500 garmgt 32-33degC 32 degC 31-32 degc 32 degC

Keterangan

Apabila suhu kamar 28-29 degC hendaknya diturunkan 1

degC setiap minggu dan apabila berat badan bayi sudah

mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat diluar incubator

dengan suhu 27degC (Aziz2009191)

b Pengaturan Dan Pengawasan Intake Nutrisi

24

ASI merupakan pilihan pertama jika bayi mampu mengisap

ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi yang tidak

cukup mengisap Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI

dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan

atau dengan memasang sonde ke lambung Pemberian minum

sedikit demi sedikit tetapi frekuensinya sering (Atika201033)

Table 01 Pedoman Pemberian Minum Bayi

Sumber Wiknjosastro H 2008 779

Umur 1 hari

Umur 2 hari

Umur 3 hari

Umur 4 hari

Umur 10 hari

Umur 14 hari

60 ml kg BB

80 ml kg BB

100 ml kg BB

120 ml kg BB

180 ml kg BB

200 ml kg BB

Bila bayi mengalami sianosis minum berikutnya ditunda

dan hari berikutnya jumlah tidak ditambah Bayi yang lebih kecil

dan yang mengalami distress diberi minum dengan teratur ke

lambung dengan pompa semprit atau dengan infuse larutan

asam amino glukosa elektrolit dan lemak namun tidak boleh

terlalu lama karena akan berbahaya

25

Pada bayi dengan berat diatas 1500 gram dapat di mulai

dengan 3 mlkg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan diberi

minum cairan lambung harus dikeluarkan pemberian minum

berikutnya dapat di tambah 1 ml-20 ml setiap kali minum

Berikutnya mungkin dapat di beri minum setiap 3 jam

Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka

jumlah susu yang akan di berikan harus dikurangi dengan jumlah

cairan yang akan dikeluarkan sebelumnya Kegagalan

pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan

yang lebih dari 10 yang disebabkan oleh pencemaran kuman

pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan

kebutuhan bayi

Menghitung jumlah minuman tiap kali pemberian dengan

memakai pedoman pengaturan minuman sebagai berikut

Untuk preterm (BBlt2500 gr) = 8 kalihari

BB perhari x kebutuhan dalam air =helliphelliphellipcc

Jumlah pemberian

c Pencegahan Infeksi

Memberi perlindungan pada bayi BBLR dari bahaya infeksi

dengan cara BBLR tidak boleh kontak dengan penderita infeksi

dalam bentuk apapun itu Digunakan masker dan baju khusus

dalam penanganan bayi perawatan luka tali pusat dan kulit

dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun

26

dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien

dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan

menghindari perawatan yang terlalu lama

Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya

tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih

kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah

201034)

Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan

kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system

imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi

IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup

rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada

trimester akhir pada trimester akhir

Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal

yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk

yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun

peningkatan resiko infeksi post natal

Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu

1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau

dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan

2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi

3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang

bayi

27

4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga

lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI

5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)

d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan

popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di

letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang

berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu

berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu

berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )

e Penimbangan Berat Badan

Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan

nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh

sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan

ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)

f Pemberian Oksigen

Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi

bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan

Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head

boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan

menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat

menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)

Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau

kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah

28

untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih

05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)

(Yuliasti 2010)

g Pengawasan Jalan Nafas

Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan

defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen

yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta

Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas

segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi

miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau

menjentik tumit

Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi

endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan

selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan

tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia

sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)

29

B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

1 Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang

EJ 2008121-126)

a Pengertian Manejemen Kebidanan

Menejemen kebidanan adakah metodebentuk

pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan

asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam

manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam

pemecahan masalah atau pengambilan keputusan

klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara

benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu

metode pendokumentasian

b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut

Varney terdiri dari 7 langkah

1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar

Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian

dengan mengumpulkan semua data dasar

yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan

klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang

pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu

pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya

30

melakukan pengukuran riwayat kesehatan

dan faktor perinatal apakah dia bblr atau

normal dilihat dari gestasi dan berat badannya

(Wafi nur2011)

2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap

diagnosis atau masalah berdasarkan

interpretasi yang benar atas data-data yang

telah dikumpulkanData dasar yang sudah

dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat

merumuskan diagnosis dan masalah yang

spesifik

3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial

Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah

potensial atau diagnosis potensial berdasarkan

diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi

Langkah ini membutuhkan antisipasi bila

memungkinkan dilakukan pencegahan

4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera

Kolaborasi

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh

bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau

ditangani bersama dengan anggota tim

31

kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi

klien

5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang

menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah

sebelumnya Langkah ini merupakan

kelanjutan manajemen terhadap diagnosa

atau masalah yang telah diidentifikasi atau

diantisipasi Pada langkah ini informasi data

dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi

Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya

meliputi apa yang sudah diidentifikasi

dari kondisi klien atau dari setiap masalah

yang berkaitan tetapi juga dari kerangka

pedoman antisipasi terhadap klien tersebut

seperti apa yang diperkirakan akan terjadi

berikutnya Dengan perkataan lain asuhan

terhadap klien tersebut sudah mencakup

setiap hal yang berkaitan dengan semua

aspek asuhan setiap rencana asuhan harus

disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh

bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan

32

efektif karena klien merupakan bagian dari

pelaksanaan rencana tersebut

6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan

Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh

secara efisien dan aman Perencanaan ini

bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-

bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan

lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-

kolaborasi dengan dokter untuk menangani

klien yang mengalami komplikasi maka

keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan

bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap

terlaksananya rencana asuhan yang

menyeluruh tersebut Manajemen yang

efesien akan menyangkut waktu dan biaya

serta meningkatkan mutu dan asuhan klien

7 Langkah VII Evaluasi

Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi

keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan

meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan

apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai

dengan kebutuhan sebagaimana telah

diidentifikasikan didalam masalah dan

33

diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap

efektif jika memang benar efektif

pelaksanaannya

2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )

a Pengertian Dokumentasi

Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)

Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara

tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil

pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada

pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap

semua asuhan yang telah diberikan

b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan

Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara

benar jelas singkat logis dalam suatu metode

pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu

1 Subjektif ( S )

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pengumpulan data klien melalui

anamnesis

34

2 Objektif (O)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pemeriksaan fisik klien hasil

laboratorium yang dirumuskan dalam

data fokus untuk mendukung asuhan

3 Assesment (A)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil analisis dan interpretasi data

subjektif dan objektif

4 Planning (P)

Menggambarkan pendokumentasian

dan tindakan serta evaluasi

perencanaan

35

36

37

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang

a Prenatal

1 GI P0 A0

2 HPHT tanggal 31 agustus 2012

3 HTP tanggal 7 juni 2013

4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari

5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan

TT 2x pada tanggal

a 13 januari 2013

b 10 februari 2013

6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200

dengan keluhan sakit perut tembus belakang

b Natal

1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43

cmlubang anus (+)

38

3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi

a Nutrisi Cairan

1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013

2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu

melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam

3 Produksi ASI masih kurang

4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam

inkubator

b Personal higyene

Bayi dalam keadaan bersih

c Pola tidur

Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar

d Pola eliminasi

1 BAK frekuensi 7 -8 x hari

2 BAB frekuensi 5- 6 x hari

3 Riwayat Kesehatan Ibu

a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol

b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil

c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria

4 Pemeriksaan umum

a Pemeriksaan umum

39

1 BBL PBL 1950 gram 43 cm

2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan

3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari

4 Apgar Score 79

b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital

1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )

2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )

3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)

c Pemeriksaan Fisik

1 Kepala

Pada kepala tidak ada caput suksedaneum

Tidak terdapat chepal hematoma

Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup

2 Mata

Simetris kiri dan kanan

Tidak ada perdarahan sub konjungtifa

Konjungtiva merah muda

Tidak ada tanda-tanda infeksi

3 Hidung

Hidung tampak bersih

pernapasan cuping hidung tidak ada

4 Mulut dan bibir

Refleks mengisap lemah

40

Refleks menelan lemah

Tidak ada labio palatum

Bibir merah muda

5 Telinga

Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan

Daun telinga normal dan lambat kembali

Ada lubang telinga

6 Leher

Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas

Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis

dan kelenjar tiroyd

7 Dada

Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan

pergerakan perut

Tidak ada fraktur klavikula

Frekuensi jantung normal

8 Ekstremitas atas

Kedua lengan bergerak dengan bebas

Jari-jari kedua tangan lengkap

Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus

9 Abdomen

Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada

Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat

41

10Genitalia

Testis sudah turun ke skrotum

anus (+)

11Ekstremitas bawah

Pergerakan baik

Jari kaki lengkap kiri dan kanan

Refleks Babynsky positif

12Punggung dan bokong

Tonjolan punggung baik

Lipatan kulit bokong bersih

Intergritas kulit tampak tipis dan longgar

Tidak adanya bercak mongol

13Kulit tampak bersih dan kemerahan

14Pemeriksaan pengukuran

a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )

b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )

c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)

d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)

5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi

a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji

b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan

mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan

dan dokter

42

c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta

mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan

bayinya terutama pemberian ASI

d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan

dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah

e Ibu tinggal serumah dengan orang tua

f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat

g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah

6 Data Tambahan

Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri

Salaf mata oxytetracyclin

LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR

a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012

b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013

Tanggal lahir 25 april 2013

BBL 1950 gram PBL 43 cm

43

Analisa dan Interpretasi Data

Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5

hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat

Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir

kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )

2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi

a Data Subjektif

1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis

kelamin laki-laki

2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit

b Data Objektif

1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan

sonde

2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm

c Analisa dan Interpretasi Data

Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah

karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot

pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit

sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat

( Wiknjosastro H 2008 H 785 )

44

LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi

Potensial terjadinya infeksi

1 Potensial terjadi hipotermi

a Data Subjektif -

b Data Objektif

BB 1950 gram suhu badan 365C

Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam

incubator

Kulit bayi tipis

Analisa dan Interpretasi Data

Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan

mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan

yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah

kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat

badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh

karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat

pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya

sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )

( wiknjosastro H 2008 H 786 )

45

2 Potensial terjadi infeksi

a Data Subjektif

Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

b Data objektif

Tali pusat belum puput dan masih basah

Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm

Suhu badan 36rsquo5C

Respirasi 42xmenit

c Analisa dan Interpretasi Data

Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada

minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita

infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga

bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput

lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup

bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN

KEBIDANAN

Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera

kolaborasi

46

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

Masalah potensial hipotermi dan infeksi

1 Tujuan

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi

b Berat badan bayi tidak turun

c Suhu dalam batas normal

d Reflex mengisap baik

e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi

2 kriteria

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan

pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam

b Berat badan bayi meningkat

c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)

d Reflex mengisap bayi baik

e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas

nyeri

f TTV dalam batas normal

1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c

2 Pernapasan 30 ndash 60xi

3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi

47

3 Rencana Tindakan

a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti

mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali

pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan

dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir

Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman

yang menyebabkan infeksi

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan dirawat dalam incubator

Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari

terjadinya hipotermi

b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin

Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama

sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor

mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan

diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung

c Timbang berat badan bayi setiap hari

Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan

kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan

kondisi bayi

d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan

frekuensi jantung

48

Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam

menentukan tindakan selanjutnya

e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah

Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu

badan bayi yang mengakibatkan evaporasi

f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang

Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat

mempengaruhi produksi dan kualitas ASI

LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita

2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan di rawat dalam incubator

4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya

5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram

6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit

7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang

49

LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0800

1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)

2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak

18 ml 2jam melalui sonde

3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm

4 Tanda ndash Tanda Vital

Suhu badan 365C

Pernapasan 50i

Frekuensi jantung 145xi

5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas

nyeri

6 Bayi terhindar dari ruam popok

7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan

50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013

No Rekam Medik 081838

Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita

Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1 Identitas

a Identitas bayi

Nama bayi Bayi ldquoJrdquo

Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita

Anak ke 1 ( pertama )

Umur 1 hari

Jenis kelamin laki-laki

b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )

Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo

Umur 35 tahun 34 tahun

Nikah 1x plusmn 1 tahun

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 21: BAB I Perbaikan

21

4 Penyakit manahun ibu hipertensi jantung yang

pembentukan darah

5 Faktor pekerjaan yang terlalu berat

b Factor kehamilan

1 Hamil dengan hidramnion

2 Hamil ganda

3 Perdarahan antepartum

4 Komplikasi hamil pre-eklamsia eklamsi

c Factor janin

1 Cacat bawaan

2 Infeksi dalam rahim

d Factor yang masih belum di ketahui

e Factor lingkungan dan tempat di antara tinggi radiasidan zat ndash

zat racun

Adapun penyebab yang lain adalah adanya riwayat pernah

melahirkan prematur sebelumnya berat badan ibu yang rendah

dan ibu hamil yang masih remaja (Atikah 20107)

6 Komplikasi pada BBLR

Adapun komplikasi pada BBLR jika bayi premature adalah

sebagai berikut

a Asfiksia

22

b Gangguan pernapasan yang sering menimbulkan penyakit

berat pada BBLR

c Hipotermia

d hipoglikemia

e Gangguan alat pencernaan dan Problema nutrisi

f Immature hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan

defistensi vitamin K

g Ginjal yang immature baik secara otomatis maupun fungsinya

h Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh

i Gangguan immunologic

( Wiknjosastro H 2008776 )

7 Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah ( Wiknjasostro H 2008

778 )

a Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi

Bayi prematur akan cepat mengalami kehilangan panas

badan dan menjadi hipotermi karena pusat pengaturan panas

badan belum berfungsi dengan baik metabolismenya rendah

dan permukaan badan relative luas Oleh karena itu bayi

prematur harus dirawat didalam incubator sehingga panas

badannya mendekati dalam rahim

Bila belum memiliki inkubator bayi premature dapat

dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol yang

23

berisi air panas atau menggunakan metode kanguru yaitu

perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru dalam kantung

Ibunya (Atika 201031)

Adapun pengaturan suhu inkubator disesuaikan dengan

berat badan sesuai dengan ketentuan dibawah ini

Tabel

Suhu Inkubator

Berat Badan Lahir 0-24 jam

(degC)

2-3 hari

(degC)

4-7 hari

(degC)

8 hari

(degC)

1500 gram 34-36 degC 33-35 degC 33-34 degC 32-33 degC

1501-2000 gram 33-34degC 33 degC 32-33 degC 32 degC

2001-2500 gram 33degC 32-33 degC 32 degC 32 degC

gt2500 garmgt 32-33degC 32 degC 31-32 degc 32 degC

Keterangan

Apabila suhu kamar 28-29 degC hendaknya diturunkan 1

degC setiap minggu dan apabila berat badan bayi sudah

mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat diluar incubator

dengan suhu 27degC (Aziz2009191)

b Pengaturan Dan Pengawasan Intake Nutrisi

24

ASI merupakan pilihan pertama jika bayi mampu mengisap

ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi yang tidak

cukup mengisap Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI

dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan

atau dengan memasang sonde ke lambung Pemberian minum

sedikit demi sedikit tetapi frekuensinya sering (Atika201033)

Table 01 Pedoman Pemberian Minum Bayi

Sumber Wiknjosastro H 2008 779

Umur 1 hari

Umur 2 hari

Umur 3 hari

Umur 4 hari

Umur 10 hari

Umur 14 hari

60 ml kg BB

80 ml kg BB

100 ml kg BB

120 ml kg BB

180 ml kg BB

200 ml kg BB

Bila bayi mengalami sianosis minum berikutnya ditunda

dan hari berikutnya jumlah tidak ditambah Bayi yang lebih kecil

dan yang mengalami distress diberi minum dengan teratur ke

lambung dengan pompa semprit atau dengan infuse larutan

asam amino glukosa elektrolit dan lemak namun tidak boleh

terlalu lama karena akan berbahaya

25

Pada bayi dengan berat diatas 1500 gram dapat di mulai

dengan 3 mlkg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan diberi

minum cairan lambung harus dikeluarkan pemberian minum

berikutnya dapat di tambah 1 ml-20 ml setiap kali minum

Berikutnya mungkin dapat di beri minum setiap 3 jam

Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka

jumlah susu yang akan di berikan harus dikurangi dengan jumlah

cairan yang akan dikeluarkan sebelumnya Kegagalan

pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan

yang lebih dari 10 yang disebabkan oleh pencemaran kuman

pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan

kebutuhan bayi

Menghitung jumlah minuman tiap kali pemberian dengan

memakai pedoman pengaturan minuman sebagai berikut

Untuk preterm (BBlt2500 gr) = 8 kalihari

BB perhari x kebutuhan dalam air =helliphelliphellipcc

Jumlah pemberian

c Pencegahan Infeksi

Memberi perlindungan pada bayi BBLR dari bahaya infeksi

dengan cara BBLR tidak boleh kontak dengan penderita infeksi

dalam bentuk apapun itu Digunakan masker dan baju khusus

dalam penanganan bayi perawatan luka tali pusat dan kulit

dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun

26

dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien

dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan

menghindari perawatan yang terlalu lama

Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya

tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih

kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah

201034)

Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan

kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system

imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi

IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup

rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada

trimester akhir pada trimester akhir

Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal

yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk

yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun

peningkatan resiko infeksi post natal

Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu

1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau

dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan

2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi

3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang

bayi

27

4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga

lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI

5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)

d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan

popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di

letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang

berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu

berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu

berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )

e Penimbangan Berat Badan

Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan

nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh

sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan

ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)

f Pemberian Oksigen

Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi

bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan

Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head

boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan

menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat

menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)

Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau

kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah

28

untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih

05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)

(Yuliasti 2010)

g Pengawasan Jalan Nafas

Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan

defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen

yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta

Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas

segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi

miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau

menjentik tumit

Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi

endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan

selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan

tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia

sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)

29

B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

1 Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang

EJ 2008121-126)

a Pengertian Manejemen Kebidanan

Menejemen kebidanan adakah metodebentuk

pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan

asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam

manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam

pemecahan masalah atau pengambilan keputusan

klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara

benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu

metode pendokumentasian

b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut

Varney terdiri dari 7 langkah

1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar

Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian

dengan mengumpulkan semua data dasar

yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan

klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang

pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu

pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya

30

melakukan pengukuran riwayat kesehatan

dan faktor perinatal apakah dia bblr atau

normal dilihat dari gestasi dan berat badannya

(Wafi nur2011)

2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap

diagnosis atau masalah berdasarkan

interpretasi yang benar atas data-data yang

telah dikumpulkanData dasar yang sudah

dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat

merumuskan diagnosis dan masalah yang

spesifik

3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial

Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah

potensial atau diagnosis potensial berdasarkan

diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi

Langkah ini membutuhkan antisipasi bila

memungkinkan dilakukan pencegahan

4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera

Kolaborasi

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh

bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau

ditangani bersama dengan anggota tim

31

kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi

klien

5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang

menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah

sebelumnya Langkah ini merupakan

kelanjutan manajemen terhadap diagnosa

atau masalah yang telah diidentifikasi atau

diantisipasi Pada langkah ini informasi data

dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi

Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya

meliputi apa yang sudah diidentifikasi

dari kondisi klien atau dari setiap masalah

yang berkaitan tetapi juga dari kerangka

pedoman antisipasi terhadap klien tersebut

seperti apa yang diperkirakan akan terjadi

berikutnya Dengan perkataan lain asuhan

terhadap klien tersebut sudah mencakup

setiap hal yang berkaitan dengan semua

aspek asuhan setiap rencana asuhan harus

disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh

bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan

32

efektif karena klien merupakan bagian dari

pelaksanaan rencana tersebut

6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan

Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh

secara efisien dan aman Perencanaan ini

bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-

bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan

lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-

kolaborasi dengan dokter untuk menangani

klien yang mengalami komplikasi maka

keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan

bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap

terlaksananya rencana asuhan yang

menyeluruh tersebut Manajemen yang

efesien akan menyangkut waktu dan biaya

serta meningkatkan mutu dan asuhan klien

7 Langkah VII Evaluasi

Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi

keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan

meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan

apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai

dengan kebutuhan sebagaimana telah

diidentifikasikan didalam masalah dan

33

diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap

efektif jika memang benar efektif

pelaksanaannya

2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )

a Pengertian Dokumentasi

Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)

Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara

tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil

pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada

pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap

semua asuhan yang telah diberikan

b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan

Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara

benar jelas singkat logis dalam suatu metode

pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu

1 Subjektif ( S )

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pengumpulan data klien melalui

anamnesis

34

2 Objektif (O)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pemeriksaan fisik klien hasil

laboratorium yang dirumuskan dalam

data fokus untuk mendukung asuhan

3 Assesment (A)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil analisis dan interpretasi data

subjektif dan objektif

4 Planning (P)

Menggambarkan pendokumentasian

dan tindakan serta evaluasi

perencanaan

35

36

37

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang

a Prenatal

1 GI P0 A0

2 HPHT tanggal 31 agustus 2012

3 HTP tanggal 7 juni 2013

4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari

5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan

TT 2x pada tanggal

a 13 januari 2013

b 10 februari 2013

6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200

dengan keluhan sakit perut tembus belakang

b Natal

1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43

cmlubang anus (+)

38

3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi

a Nutrisi Cairan

1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013

2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu

melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam

3 Produksi ASI masih kurang

4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam

inkubator

b Personal higyene

Bayi dalam keadaan bersih

c Pola tidur

Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar

d Pola eliminasi

1 BAK frekuensi 7 -8 x hari

2 BAB frekuensi 5- 6 x hari

3 Riwayat Kesehatan Ibu

a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol

b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil

c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria

4 Pemeriksaan umum

a Pemeriksaan umum

39

1 BBL PBL 1950 gram 43 cm

2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan

3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari

4 Apgar Score 79

b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital

1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )

2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )

3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)

c Pemeriksaan Fisik

1 Kepala

Pada kepala tidak ada caput suksedaneum

Tidak terdapat chepal hematoma

Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup

2 Mata

Simetris kiri dan kanan

Tidak ada perdarahan sub konjungtifa

Konjungtiva merah muda

Tidak ada tanda-tanda infeksi

3 Hidung

Hidung tampak bersih

pernapasan cuping hidung tidak ada

4 Mulut dan bibir

Refleks mengisap lemah

40

Refleks menelan lemah

Tidak ada labio palatum

Bibir merah muda

5 Telinga

Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan

Daun telinga normal dan lambat kembali

Ada lubang telinga

6 Leher

Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas

Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis

dan kelenjar tiroyd

7 Dada

Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan

pergerakan perut

Tidak ada fraktur klavikula

Frekuensi jantung normal

8 Ekstremitas atas

Kedua lengan bergerak dengan bebas

Jari-jari kedua tangan lengkap

Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus

9 Abdomen

Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada

Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat

41

10Genitalia

Testis sudah turun ke skrotum

anus (+)

11Ekstremitas bawah

Pergerakan baik

Jari kaki lengkap kiri dan kanan

Refleks Babynsky positif

12Punggung dan bokong

Tonjolan punggung baik

Lipatan kulit bokong bersih

Intergritas kulit tampak tipis dan longgar

Tidak adanya bercak mongol

13Kulit tampak bersih dan kemerahan

14Pemeriksaan pengukuran

a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )

b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )

c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)

d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)

5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi

a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji

b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan

mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan

dan dokter

42

c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta

mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan

bayinya terutama pemberian ASI

d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan

dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah

e Ibu tinggal serumah dengan orang tua

f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat

g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah

6 Data Tambahan

Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri

Salaf mata oxytetracyclin

LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR

a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012

b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013

Tanggal lahir 25 april 2013

BBL 1950 gram PBL 43 cm

43

Analisa dan Interpretasi Data

Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5

hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat

Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir

kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )

2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi

a Data Subjektif

1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis

kelamin laki-laki

2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit

b Data Objektif

1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan

sonde

2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm

c Analisa dan Interpretasi Data

Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah

karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot

pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit

sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat

( Wiknjosastro H 2008 H 785 )

44

LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi

Potensial terjadinya infeksi

1 Potensial terjadi hipotermi

a Data Subjektif -

b Data Objektif

BB 1950 gram suhu badan 365C

Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam

incubator

Kulit bayi tipis

Analisa dan Interpretasi Data

Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan

mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan

yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah

kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat

badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh

karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat

pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya

sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )

( wiknjosastro H 2008 H 786 )

45

2 Potensial terjadi infeksi

a Data Subjektif

Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

b Data objektif

Tali pusat belum puput dan masih basah

Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm

Suhu badan 36rsquo5C

Respirasi 42xmenit

c Analisa dan Interpretasi Data

Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada

minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita

infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga

bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput

lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup

bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN

KEBIDANAN

Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera

kolaborasi

46

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

Masalah potensial hipotermi dan infeksi

1 Tujuan

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi

b Berat badan bayi tidak turun

c Suhu dalam batas normal

d Reflex mengisap baik

e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi

2 kriteria

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan

pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam

b Berat badan bayi meningkat

c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)

d Reflex mengisap bayi baik

e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas

nyeri

f TTV dalam batas normal

1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c

2 Pernapasan 30 ndash 60xi

3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi

47

3 Rencana Tindakan

a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti

mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali

pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan

dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir

Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman

yang menyebabkan infeksi

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan dirawat dalam incubator

Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari

terjadinya hipotermi

b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin

Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama

sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor

mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan

diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung

c Timbang berat badan bayi setiap hari

Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan

kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan

kondisi bayi

d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan

frekuensi jantung

48

Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam

menentukan tindakan selanjutnya

e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah

Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu

badan bayi yang mengakibatkan evaporasi

f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang

Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat

mempengaruhi produksi dan kualitas ASI

LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita

2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan di rawat dalam incubator

4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya

5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram

6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit

7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang

49

LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0800

1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)

2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak

18 ml 2jam melalui sonde

3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm

4 Tanda ndash Tanda Vital

Suhu badan 365C

Pernapasan 50i

Frekuensi jantung 145xi

5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas

nyeri

6 Bayi terhindar dari ruam popok

7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan

50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013

No Rekam Medik 081838

Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita

Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1 Identitas

a Identitas bayi

Nama bayi Bayi ldquoJrdquo

Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita

Anak ke 1 ( pertama )

Umur 1 hari

Jenis kelamin laki-laki

b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )

Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo

Umur 35 tahun 34 tahun

Nikah 1x plusmn 1 tahun

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 22: BAB I Perbaikan

22

b Gangguan pernapasan yang sering menimbulkan penyakit

berat pada BBLR

c Hipotermia

d hipoglikemia

e Gangguan alat pencernaan dan Problema nutrisi

f Immature hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan

defistensi vitamin K

g Ginjal yang immature baik secara otomatis maupun fungsinya

h Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh

i Gangguan immunologic

( Wiknjosastro H 2008776 )

7 Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah ( Wiknjasostro H 2008

778 )

a Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi

Bayi prematur akan cepat mengalami kehilangan panas

badan dan menjadi hipotermi karena pusat pengaturan panas

badan belum berfungsi dengan baik metabolismenya rendah

dan permukaan badan relative luas Oleh karena itu bayi

prematur harus dirawat didalam incubator sehingga panas

badannya mendekati dalam rahim

Bila belum memiliki inkubator bayi premature dapat

dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol yang

23

berisi air panas atau menggunakan metode kanguru yaitu

perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru dalam kantung

Ibunya (Atika 201031)

Adapun pengaturan suhu inkubator disesuaikan dengan

berat badan sesuai dengan ketentuan dibawah ini

Tabel

Suhu Inkubator

Berat Badan Lahir 0-24 jam

(degC)

2-3 hari

(degC)

4-7 hari

(degC)

8 hari

(degC)

1500 gram 34-36 degC 33-35 degC 33-34 degC 32-33 degC

1501-2000 gram 33-34degC 33 degC 32-33 degC 32 degC

2001-2500 gram 33degC 32-33 degC 32 degC 32 degC

gt2500 garmgt 32-33degC 32 degC 31-32 degc 32 degC

Keterangan

Apabila suhu kamar 28-29 degC hendaknya diturunkan 1

degC setiap minggu dan apabila berat badan bayi sudah

mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat diluar incubator

dengan suhu 27degC (Aziz2009191)

b Pengaturan Dan Pengawasan Intake Nutrisi

24

ASI merupakan pilihan pertama jika bayi mampu mengisap

ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi yang tidak

cukup mengisap Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI

dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan

atau dengan memasang sonde ke lambung Pemberian minum

sedikit demi sedikit tetapi frekuensinya sering (Atika201033)

Table 01 Pedoman Pemberian Minum Bayi

Sumber Wiknjosastro H 2008 779

Umur 1 hari

Umur 2 hari

Umur 3 hari

Umur 4 hari

Umur 10 hari

Umur 14 hari

60 ml kg BB

80 ml kg BB

100 ml kg BB

120 ml kg BB

180 ml kg BB

200 ml kg BB

Bila bayi mengalami sianosis minum berikutnya ditunda

dan hari berikutnya jumlah tidak ditambah Bayi yang lebih kecil

dan yang mengalami distress diberi minum dengan teratur ke

lambung dengan pompa semprit atau dengan infuse larutan

asam amino glukosa elektrolit dan lemak namun tidak boleh

terlalu lama karena akan berbahaya

25

Pada bayi dengan berat diatas 1500 gram dapat di mulai

dengan 3 mlkg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan diberi

minum cairan lambung harus dikeluarkan pemberian minum

berikutnya dapat di tambah 1 ml-20 ml setiap kali minum

Berikutnya mungkin dapat di beri minum setiap 3 jam

Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka

jumlah susu yang akan di berikan harus dikurangi dengan jumlah

cairan yang akan dikeluarkan sebelumnya Kegagalan

pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan

yang lebih dari 10 yang disebabkan oleh pencemaran kuman

pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan

kebutuhan bayi

Menghitung jumlah minuman tiap kali pemberian dengan

memakai pedoman pengaturan minuman sebagai berikut

Untuk preterm (BBlt2500 gr) = 8 kalihari

BB perhari x kebutuhan dalam air =helliphelliphellipcc

Jumlah pemberian

c Pencegahan Infeksi

Memberi perlindungan pada bayi BBLR dari bahaya infeksi

dengan cara BBLR tidak boleh kontak dengan penderita infeksi

dalam bentuk apapun itu Digunakan masker dan baju khusus

dalam penanganan bayi perawatan luka tali pusat dan kulit

dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun

26

dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien

dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan

menghindari perawatan yang terlalu lama

Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya

tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih

kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah

201034)

Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan

kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system

imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi

IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup

rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada

trimester akhir pada trimester akhir

Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal

yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk

yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun

peningkatan resiko infeksi post natal

Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu

1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau

dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan

2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi

3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang

bayi

27

4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga

lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI

5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)

d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan

popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di

letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang

berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu

berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu

berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )

e Penimbangan Berat Badan

Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan

nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh

sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan

ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)

f Pemberian Oksigen

Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi

bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan

Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head

boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan

menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat

menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)

Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau

kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah

28

untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih

05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)

(Yuliasti 2010)

g Pengawasan Jalan Nafas

Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan

defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen

yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta

Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas

segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi

miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau

menjentik tumit

Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi

endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan

selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan

tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia

sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)

29

B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

1 Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang

EJ 2008121-126)

a Pengertian Manejemen Kebidanan

Menejemen kebidanan adakah metodebentuk

pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan

asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam

manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam

pemecahan masalah atau pengambilan keputusan

klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara

benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu

metode pendokumentasian

b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut

Varney terdiri dari 7 langkah

1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar

Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian

dengan mengumpulkan semua data dasar

yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan

klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang

pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu

pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya

30

melakukan pengukuran riwayat kesehatan

dan faktor perinatal apakah dia bblr atau

normal dilihat dari gestasi dan berat badannya

(Wafi nur2011)

2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap

diagnosis atau masalah berdasarkan

interpretasi yang benar atas data-data yang

telah dikumpulkanData dasar yang sudah

dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat

merumuskan diagnosis dan masalah yang

spesifik

3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial

Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah

potensial atau diagnosis potensial berdasarkan

diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi

Langkah ini membutuhkan antisipasi bila

memungkinkan dilakukan pencegahan

4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera

Kolaborasi

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh

bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau

ditangani bersama dengan anggota tim

31

kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi

klien

5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang

menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah

sebelumnya Langkah ini merupakan

kelanjutan manajemen terhadap diagnosa

atau masalah yang telah diidentifikasi atau

diantisipasi Pada langkah ini informasi data

dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi

Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya

meliputi apa yang sudah diidentifikasi

dari kondisi klien atau dari setiap masalah

yang berkaitan tetapi juga dari kerangka

pedoman antisipasi terhadap klien tersebut

seperti apa yang diperkirakan akan terjadi

berikutnya Dengan perkataan lain asuhan

terhadap klien tersebut sudah mencakup

setiap hal yang berkaitan dengan semua

aspek asuhan setiap rencana asuhan harus

disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh

bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan

32

efektif karena klien merupakan bagian dari

pelaksanaan rencana tersebut

6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan

Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh

secara efisien dan aman Perencanaan ini

bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-

bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan

lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-

kolaborasi dengan dokter untuk menangani

klien yang mengalami komplikasi maka

keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan

bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap

terlaksananya rencana asuhan yang

menyeluruh tersebut Manajemen yang

efesien akan menyangkut waktu dan biaya

serta meningkatkan mutu dan asuhan klien

7 Langkah VII Evaluasi

Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi

keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan

meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan

apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai

dengan kebutuhan sebagaimana telah

diidentifikasikan didalam masalah dan

33

diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap

efektif jika memang benar efektif

pelaksanaannya

2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )

a Pengertian Dokumentasi

Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)

Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara

tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil

pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada

pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap

semua asuhan yang telah diberikan

b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan

Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara

benar jelas singkat logis dalam suatu metode

pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu

1 Subjektif ( S )

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pengumpulan data klien melalui

anamnesis

34

2 Objektif (O)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pemeriksaan fisik klien hasil

laboratorium yang dirumuskan dalam

data fokus untuk mendukung asuhan

3 Assesment (A)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil analisis dan interpretasi data

subjektif dan objektif

4 Planning (P)

Menggambarkan pendokumentasian

dan tindakan serta evaluasi

perencanaan

35

36

37

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang

a Prenatal

1 GI P0 A0

2 HPHT tanggal 31 agustus 2012

3 HTP tanggal 7 juni 2013

4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari

5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan

TT 2x pada tanggal

a 13 januari 2013

b 10 februari 2013

6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200

dengan keluhan sakit perut tembus belakang

b Natal

1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43

cmlubang anus (+)

38

3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi

a Nutrisi Cairan

1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013

2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu

melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam

3 Produksi ASI masih kurang

4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam

inkubator

b Personal higyene

Bayi dalam keadaan bersih

c Pola tidur

Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar

d Pola eliminasi

1 BAK frekuensi 7 -8 x hari

2 BAB frekuensi 5- 6 x hari

3 Riwayat Kesehatan Ibu

a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol

b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil

c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria

4 Pemeriksaan umum

a Pemeriksaan umum

39

1 BBL PBL 1950 gram 43 cm

2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan

3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari

4 Apgar Score 79

b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital

1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )

2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )

3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)

c Pemeriksaan Fisik

1 Kepala

Pada kepala tidak ada caput suksedaneum

Tidak terdapat chepal hematoma

Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup

2 Mata

Simetris kiri dan kanan

Tidak ada perdarahan sub konjungtifa

Konjungtiva merah muda

Tidak ada tanda-tanda infeksi

3 Hidung

Hidung tampak bersih

pernapasan cuping hidung tidak ada

4 Mulut dan bibir

Refleks mengisap lemah

40

Refleks menelan lemah

Tidak ada labio palatum

Bibir merah muda

5 Telinga

Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan

Daun telinga normal dan lambat kembali

Ada lubang telinga

6 Leher

Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas

Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis

dan kelenjar tiroyd

7 Dada

Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan

pergerakan perut

Tidak ada fraktur klavikula

Frekuensi jantung normal

8 Ekstremitas atas

Kedua lengan bergerak dengan bebas

Jari-jari kedua tangan lengkap

Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus

9 Abdomen

Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada

Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat

41

10Genitalia

Testis sudah turun ke skrotum

anus (+)

11Ekstremitas bawah

Pergerakan baik

Jari kaki lengkap kiri dan kanan

Refleks Babynsky positif

12Punggung dan bokong

Tonjolan punggung baik

Lipatan kulit bokong bersih

Intergritas kulit tampak tipis dan longgar

Tidak adanya bercak mongol

13Kulit tampak bersih dan kemerahan

14Pemeriksaan pengukuran

a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )

b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )

c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)

d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)

5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi

a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji

b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan

mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan

dan dokter

42

c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta

mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan

bayinya terutama pemberian ASI

d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan

dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah

e Ibu tinggal serumah dengan orang tua

f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat

g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah

6 Data Tambahan

Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri

Salaf mata oxytetracyclin

LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR

a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012

b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013

Tanggal lahir 25 april 2013

BBL 1950 gram PBL 43 cm

43

Analisa dan Interpretasi Data

Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5

hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat

Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir

kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )

2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi

a Data Subjektif

1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis

kelamin laki-laki

2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit

b Data Objektif

1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan

sonde

2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm

c Analisa dan Interpretasi Data

Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah

karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot

pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit

sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat

( Wiknjosastro H 2008 H 785 )

44

LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi

Potensial terjadinya infeksi

1 Potensial terjadi hipotermi

a Data Subjektif -

b Data Objektif

BB 1950 gram suhu badan 365C

Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam

incubator

Kulit bayi tipis

Analisa dan Interpretasi Data

Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan

mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan

yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah

kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat

badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh

karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat

pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya

sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )

( wiknjosastro H 2008 H 786 )

45

2 Potensial terjadi infeksi

a Data Subjektif

Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

b Data objektif

Tali pusat belum puput dan masih basah

Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm

Suhu badan 36rsquo5C

Respirasi 42xmenit

c Analisa dan Interpretasi Data

Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada

minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita

infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga

bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput

lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup

bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN

KEBIDANAN

Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera

kolaborasi

46

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

Masalah potensial hipotermi dan infeksi

1 Tujuan

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi

b Berat badan bayi tidak turun

c Suhu dalam batas normal

d Reflex mengisap baik

e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi

2 kriteria

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan

pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam

b Berat badan bayi meningkat

c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)

d Reflex mengisap bayi baik

e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas

nyeri

f TTV dalam batas normal

1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c

2 Pernapasan 30 ndash 60xi

3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi

47

3 Rencana Tindakan

a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti

mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali

pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan

dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir

Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman

yang menyebabkan infeksi

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan dirawat dalam incubator

Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari

terjadinya hipotermi

b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin

Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama

sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor

mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan

diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung

c Timbang berat badan bayi setiap hari

Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan

kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan

kondisi bayi

d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan

frekuensi jantung

48

Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam

menentukan tindakan selanjutnya

e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah

Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu

badan bayi yang mengakibatkan evaporasi

f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang

Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat

mempengaruhi produksi dan kualitas ASI

LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita

2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan di rawat dalam incubator

4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya

5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram

6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit

7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang

49

LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0800

1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)

2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak

18 ml 2jam melalui sonde

3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm

4 Tanda ndash Tanda Vital

Suhu badan 365C

Pernapasan 50i

Frekuensi jantung 145xi

5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas

nyeri

6 Bayi terhindar dari ruam popok

7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan

50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013

No Rekam Medik 081838

Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita

Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1 Identitas

a Identitas bayi

Nama bayi Bayi ldquoJrdquo

Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita

Anak ke 1 ( pertama )

Umur 1 hari

Jenis kelamin laki-laki

b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )

Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo

Umur 35 tahun 34 tahun

Nikah 1x plusmn 1 tahun

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 23: BAB I Perbaikan

23

berisi air panas atau menggunakan metode kanguru yaitu

perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru dalam kantung

Ibunya (Atika 201031)

Adapun pengaturan suhu inkubator disesuaikan dengan

berat badan sesuai dengan ketentuan dibawah ini

Tabel

Suhu Inkubator

Berat Badan Lahir 0-24 jam

(degC)

2-3 hari

(degC)

4-7 hari

(degC)

8 hari

(degC)

1500 gram 34-36 degC 33-35 degC 33-34 degC 32-33 degC

1501-2000 gram 33-34degC 33 degC 32-33 degC 32 degC

2001-2500 gram 33degC 32-33 degC 32 degC 32 degC

gt2500 garmgt 32-33degC 32 degC 31-32 degc 32 degC

Keterangan

Apabila suhu kamar 28-29 degC hendaknya diturunkan 1

degC setiap minggu dan apabila berat badan bayi sudah

mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat diluar incubator

dengan suhu 27degC (Aziz2009191)

b Pengaturan Dan Pengawasan Intake Nutrisi

24

ASI merupakan pilihan pertama jika bayi mampu mengisap

ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi yang tidak

cukup mengisap Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI

dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan

atau dengan memasang sonde ke lambung Pemberian minum

sedikit demi sedikit tetapi frekuensinya sering (Atika201033)

Table 01 Pedoman Pemberian Minum Bayi

Sumber Wiknjosastro H 2008 779

Umur 1 hari

Umur 2 hari

Umur 3 hari

Umur 4 hari

Umur 10 hari

Umur 14 hari

60 ml kg BB

80 ml kg BB

100 ml kg BB

120 ml kg BB

180 ml kg BB

200 ml kg BB

Bila bayi mengalami sianosis minum berikutnya ditunda

dan hari berikutnya jumlah tidak ditambah Bayi yang lebih kecil

dan yang mengalami distress diberi minum dengan teratur ke

lambung dengan pompa semprit atau dengan infuse larutan

asam amino glukosa elektrolit dan lemak namun tidak boleh

terlalu lama karena akan berbahaya

25

Pada bayi dengan berat diatas 1500 gram dapat di mulai

dengan 3 mlkg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan diberi

minum cairan lambung harus dikeluarkan pemberian minum

berikutnya dapat di tambah 1 ml-20 ml setiap kali minum

Berikutnya mungkin dapat di beri minum setiap 3 jam

Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka

jumlah susu yang akan di berikan harus dikurangi dengan jumlah

cairan yang akan dikeluarkan sebelumnya Kegagalan

pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan

yang lebih dari 10 yang disebabkan oleh pencemaran kuman

pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan

kebutuhan bayi

Menghitung jumlah minuman tiap kali pemberian dengan

memakai pedoman pengaturan minuman sebagai berikut

Untuk preterm (BBlt2500 gr) = 8 kalihari

BB perhari x kebutuhan dalam air =helliphelliphellipcc

Jumlah pemberian

c Pencegahan Infeksi

Memberi perlindungan pada bayi BBLR dari bahaya infeksi

dengan cara BBLR tidak boleh kontak dengan penderita infeksi

dalam bentuk apapun itu Digunakan masker dan baju khusus

dalam penanganan bayi perawatan luka tali pusat dan kulit

dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun

26

dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien

dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan

menghindari perawatan yang terlalu lama

Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya

tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih

kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah

201034)

Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan

kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system

imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi

IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup

rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada

trimester akhir pada trimester akhir

Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal

yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk

yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun

peningkatan resiko infeksi post natal

Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu

1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau

dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan

2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi

3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang

bayi

27

4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga

lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI

5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)

d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan

popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di

letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang

berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu

berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu

berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )

e Penimbangan Berat Badan

Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan

nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh

sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan

ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)

f Pemberian Oksigen

Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi

bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan

Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head

boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan

menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat

menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)

Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau

kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah

28

untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih

05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)

(Yuliasti 2010)

g Pengawasan Jalan Nafas

Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan

defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen

yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta

Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas

segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi

miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau

menjentik tumit

Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi

endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan

selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan

tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia

sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)

29

B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

1 Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang

EJ 2008121-126)

a Pengertian Manejemen Kebidanan

Menejemen kebidanan adakah metodebentuk

pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan

asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam

manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam

pemecahan masalah atau pengambilan keputusan

klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara

benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu

metode pendokumentasian

b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut

Varney terdiri dari 7 langkah

1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar

Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian

dengan mengumpulkan semua data dasar

yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan

klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang

pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu

pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya

30

melakukan pengukuran riwayat kesehatan

dan faktor perinatal apakah dia bblr atau

normal dilihat dari gestasi dan berat badannya

(Wafi nur2011)

2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap

diagnosis atau masalah berdasarkan

interpretasi yang benar atas data-data yang

telah dikumpulkanData dasar yang sudah

dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat

merumuskan diagnosis dan masalah yang

spesifik

3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial

Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah

potensial atau diagnosis potensial berdasarkan

diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi

Langkah ini membutuhkan antisipasi bila

memungkinkan dilakukan pencegahan

4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera

Kolaborasi

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh

bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau

ditangani bersama dengan anggota tim

31

kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi

klien

5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang

menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah

sebelumnya Langkah ini merupakan

kelanjutan manajemen terhadap diagnosa

atau masalah yang telah diidentifikasi atau

diantisipasi Pada langkah ini informasi data

dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi

Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya

meliputi apa yang sudah diidentifikasi

dari kondisi klien atau dari setiap masalah

yang berkaitan tetapi juga dari kerangka

pedoman antisipasi terhadap klien tersebut

seperti apa yang diperkirakan akan terjadi

berikutnya Dengan perkataan lain asuhan

terhadap klien tersebut sudah mencakup

setiap hal yang berkaitan dengan semua

aspek asuhan setiap rencana asuhan harus

disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh

bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan

32

efektif karena klien merupakan bagian dari

pelaksanaan rencana tersebut

6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan

Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh

secara efisien dan aman Perencanaan ini

bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-

bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan

lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-

kolaborasi dengan dokter untuk menangani

klien yang mengalami komplikasi maka

keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan

bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap

terlaksananya rencana asuhan yang

menyeluruh tersebut Manajemen yang

efesien akan menyangkut waktu dan biaya

serta meningkatkan mutu dan asuhan klien

7 Langkah VII Evaluasi

Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi

keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan

meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan

apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai

dengan kebutuhan sebagaimana telah

diidentifikasikan didalam masalah dan

33

diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap

efektif jika memang benar efektif

pelaksanaannya

2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )

a Pengertian Dokumentasi

Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)

Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara

tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil

pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada

pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap

semua asuhan yang telah diberikan

b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan

Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara

benar jelas singkat logis dalam suatu metode

pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu

1 Subjektif ( S )

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pengumpulan data klien melalui

anamnesis

34

2 Objektif (O)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pemeriksaan fisik klien hasil

laboratorium yang dirumuskan dalam

data fokus untuk mendukung asuhan

3 Assesment (A)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil analisis dan interpretasi data

subjektif dan objektif

4 Planning (P)

Menggambarkan pendokumentasian

dan tindakan serta evaluasi

perencanaan

35

36

37

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang

a Prenatal

1 GI P0 A0

2 HPHT tanggal 31 agustus 2012

3 HTP tanggal 7 juni 2013

4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari

5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan

TT 2x pada tanggal

a 13 januari 2013

b 10 februari 2013

6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200

dengan keluhan sakit perut tembus belakang

b Natal

1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43

cmlubang anus (+)

38

3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi

a Nutrisi Cairan

1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013

2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu

melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam

3 Produksi ASI masih kurang

4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam

inkubator

b Personal higyene

Bayi dalam keadaan bersih

c Pola tidur

Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar

d Pola eliminasi

1 BAK frekuensi 7 -8 x hari

2 BAB frekuensi 5- 6 x hari

3 Riwayat Kesehatan Ibu

a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol

b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil

c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria

4 Pemeriksaan umum

a Pemeriksaan umum

39

1 BBL PBL 1950 gram 43 cm

2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan

3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari

4 Apgar Score 79

b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital

1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )

2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )

3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)

c Pemeriksaan Fisik

1 Kepala

Pada kepala tidak ada caput suksedaneum

Tidak terdapat chepal hematoma

Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup

2 Mata

Simetris kiri dan kanan

Tidak ada perdarahan sub konjungtifa

Konjungtiva merah muda

Tidak ada tanda-tanda infeksi

3 Hidung

Hidung tampak bersih

pernapasan cuping hidung tidak ada

4 Mulut dan bibir

Refleks mengisap lemah

40

Refleks menelan lemah

Tidak ada labio palatum

Bibir merah muda

5 Telinga

Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan

Daun telinga normal dan lambat kembali

Ada lubang telinga

6 Leher

Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas

Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis

dan kelenjar tiroyd

7 Dada

Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan

pergerakan perut

Tidak ada fraktur klavikula

Frekuensi jantung normal

8 Ekstremitas atas

Kedua lengan bergerak dengan bebas

Jari-jari kedua tangan lengkap

Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus

9 Abdomen

Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada

Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat

41

10Genitalia

Testis sudah turun ke skrotum

anus (+)

11Ekstremitas bawah

Pergerakan baik

Jari kaki lengkap kiri dan kanan

Refleks Babynsky positif

12Punggung dan bokong

Tonjolan punggung baik

Lipatan kulit bokong bersih

Intergritas kulit tampak tipis dan longgar

Tidak adanya bercak mongol

13Kulit tampak bersih dan kemerahan

14Pemeriksaan pengukuran

a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )

b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )

c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)

d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)

5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi

a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji

b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan

mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan

dan dokter

42

c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta

mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan

bayinya terutama pemberian ASI

d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan

dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah

e Ibu tinggal serumah dengan orang tua

f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat

g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah

6 Data Tambahan

Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri

Salaf mata oxytetracyclin

LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR

a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012

b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013

Tanggal lahir 25 april 2013

BBL 1950 gram PBL 43 cm

43

Analisa dan Interpretasi Data

Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5

hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat

Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir

kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )

2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi

a Data Subjektif

1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis

kelamin laki-laki

2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit

b Data Objektif

1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan

sonde

2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm

c Analisa dan Interpretasi Data

Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah

karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot

pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit

sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat

( Wiknjosastro H 2008 H 785 )

44

LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi

Potensial terjadinya infeksi

1 Potensial terjadi hipotermi

a Data Subjektif -

b Data Objektif

BB 1950 gram suhu badan 365C

Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam

incubator

Kulit bayi tipis

Analisa dan Interpretasi Data

Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan

mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan

yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah

kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat

badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh

karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat

pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya

sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )

( wiknjosastro H 2008 H 786 )

45

2 Potensial terjadi infeksi

a Data Subjektif

Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

b Data objektif

Tali pusat belum puput dan masih basah

Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm

Suhu badan 36rsquo5C

Respirasi 42xmenit

c Analisa dan Interpretasi Data

Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada

minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita

infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga

bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput

lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup

bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN

KEBIDANAN

Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera

kolaborasi

46

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

Masalah potensial hipotermi dan infeksi

1 Tujuan

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi

b Berat badan bayi tidak turun

c Suhu dalam batas normal

d Reflex mengisap baik

e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi

2 kriteria

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan

pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam

b Berat badan bayi meningkat

c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)

d Reflex mengisap bayi baik

e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas

nyeri

f TTV dalam batas normal

1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c

2 Pernapasan 30 ndash 60xi

3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi

47

3 Rencana Tindakan

a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti

mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali

pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan

dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir

Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman

yang menyebabkan infeksi

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan dirawat dalam incubator

Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari

terjadinya hipotermi

b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin

Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama

sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor

mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan

diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung

c Timbang berat badan bayi setiap hari

Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan

kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan

kondisi bayi

d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan

frekuensi jantung

48

Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam

menentukan tindakan selanjutnya

e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah

Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu

badan bayi yang mengakibatkan evaporasi

f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang

Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat

mempengaruhi produksi dan kualitas ASI

LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita

2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan di rawat dalam incubator

4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya

5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram

6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit

7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang

49

LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0800

1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)

2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak

18 ml 2jam melalui sonde

3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm

4 Tanda ndash Tanda Vital

Suhu badan 365C

Pernapasan 50i

Frekuensi jantung 145xi

5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas

nyeri

6 Bayi terhindar dari ruam popok

7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan

50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013

No Rekam Medik 081838

Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita

Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1 Identitas

a Identitas bayi

Nama bayi Bayi ldquoJrdquo

Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita

Anak ke 1 ( pertama )

Umur 1 hari

Jenis kelamin laki-laki

b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )

Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo

Umur 35 tahun 34 tahun

Nikah 1x plusmn 1 tahun

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 24: BAB I Perbaikan

24

ASI merupakan pilihan pertama jika bayi mampu mengisap

ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi yang tidak

cukup mengisap Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI

dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan

atau dengan memasang sonde ke lambung Pemberian minum

sedikit demi sedikit tetapi frekuensinya sering (Atika201033)

Table 01 Pedoman Pemberian Minum Bayi

Sumber Wiknjosastro H 2008 779

Umur 1 hari

Umur 2 hari

Umur 3 hari

Umur 4 hari

Umur 10 hari

Umur 14 hari

60 ml kg BB

80 ml kg BB

100 ml kg BB

120 ml kg BB

180 ml kg BB

200 ml kg BB

Bila bayi mengalami sianosis minum berikutnya ditunda

dan hari berikutnya jumlah tidak ditambah Bayi yang lebih kecil

dan yang mengalami distress diberi minum dengan teratur ke

lambung dengan pompa semprit atau dengan infuse larutan

asam amino glukosa elektrolit dan lemak namun tidak boleh

terlalu lama karena akan berbahaya

25

Pada bayi dengan berat diatas 1500 gram dapat di mulai

dengan 3 mlkg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan diberi

minum cairan lambung harus dikeluarkan pemberian minum

berikutnya dapat di tambah 1 ml-20 ml setiap kali minum

Berikutnya mungkin dapat di beri minum setiap 3 jam

Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka

jumlah susu yang akan di berikan harus dikurangi dengan jumlah

cairan yang akan dikeluarkan sebelumnya Kegagalan

pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan

yang lebih dari 10 yang disebabkan oleh pencemaran kuman

pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan

kebutuhan bayi

Menghitung jumlah minuman tiap kali pemberian dengan

memakai pedoman pengaturan minuman sebagai berikut

Untuk preterm (BBlt2500 gr) = 8 kalihari

BB perhari x kebutuhan dalam air =helliphelliphellipcc

Jumlah pemberian

c Pencegahan Infeksi

Memberi perlindungan pada bayi BBLR dari bahaya infeksi

dengan cara BBLR tidak boleh kontak dengan penderita infeksi

dalam bentuk apapun itu Digunakan masker dan baju khusus

dalam penanganan bayi perawatan luka tali pusat dan kulit

dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun

26

dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien

dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan

menghindari perawatan yang terlalu lama

Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya

tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih

kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah

201034)

Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan

kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system

imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi

IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup

rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada

trimester akhir pada trimester akhir

Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal

yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk

yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun

peningkatan resiko infeksi post natal

Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu

1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau

dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan

2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi

3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang

bayi

27

4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga

lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI

5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)

d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan

popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di

letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang

berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu

berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu

berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )

e Penimbangan Berat Badan

Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan

nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh

sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan

ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)

f Pemberian Oksigen

Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi

bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan

Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head

boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan

menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat

menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)

Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau

kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah

28

untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih

05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)

(Yuliasti 2010)

g Pengawasan Jalan Nafas

Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan

defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen

yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta

Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas

segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi

miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau

menjentik tumit

Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi

endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan

selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan

tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia

sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)

29

B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

1 Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang

EJ 2008121-126)

a Pengertian Manejemen Kebidanan

Menejemen kebidanan adakah metodebentuk

pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan

asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam

manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam

pemecahan masalah atau pengambilan keputusan

klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara

benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu

metode pendokumentasian

b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut

Varney terdiri dari 7 langkah

1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar

Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian

dengan mengumpulkan semua data dasar

yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan

klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang

pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu

pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya

30

melakukan pengukuran riwayat kesehatan

dan faktor perinatal apakah dia bblr atau

normal dilihat dari gestasi dan berat badannya

(Wafi nur2011)

2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap

diagnosis atau masalah berdasarkan

interpretasi yang benar atas data-data yang

telah dikumpulkanData dasar yang sudah

dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat

merumuskan diagnosis dan masalah yang

spesifik

3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial

Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah

potensial atau diagnosis potensial berdasarkan

diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi

Langkah ini membutuhkan antisipasi bila

memungkinkan dilakukan pencegahan

4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera

Kolaborasi

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh

bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau

ditangani bersama dengan anggota tim

31

kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi

klien

5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang

menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah

sebelumnya Langkah ini merupakan

kelanjutan manajemen terhadap diagnosa

atau masalah yang telah diidentifikasi atau

diantisipasi Pada langkah ini informasi data

dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi

Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya

meliputi apa yang sudah diidentifikasi

dari kondisi klien atau dari setiap masalah

yang berkaitan tetapi juga dari kerangka

pedoman antisipasi terhadap klien tersebut

seperti apa yang diperkirakan akan terjadi

berikutnya Dengan perkataan lain asuhan

terhadap klien tersebut sudah mencakup

setiap hal yang berkaitan dengan semua

aspek asuhan setiap rencana asuhan harus

disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh

bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan

32

efektif karena klien merupakan bagian dari

pelaksanaan rencana tersebut

6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan

Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh

secara efisien dan aman Perencanaan ini

bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-

bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan

lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-

kolaborasi dengan dokter untuk menangani

klien yang mengalami komplikasi maka

keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan

bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap

terlaksananya rencana asuhan yang

menyeluruh tersebut Manajemen yang

efesien akan menyangkut waktu dan biaya

serta meningkatkan mutu dan asuhan klien

7 Langkah VII Evaluasi

Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi

keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan

meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan

apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai

dengan kebutuhan sebagaimana telah

diidentifikasikan didalam masalah dan

33

diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap

efektif jika memang benar efektif

pelaksanaannya

2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )

a Pengertian Dokumentasi

Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)

Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara

tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil

pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada

pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap

semua asuhan yang telah diberikan

b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan

Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara

benar jelas singkat logis dalam suatu metode

pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu

1 Subjektif ( S )

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pengumpulan data klien melalui

anamnesis

34

2 Objektif (O)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pemeriksaan fisik klien hasil

laboratorium yang dirumuskan dalam

data fokus untuk mendukung asuhan

3 Assesment (A)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil analisis dan interpretasi data

subjektif dan objektif

4 Planning (P)

Menggambarkan pendokumentasian

dan tindakan serta evaluasi

perencanaan

35

36

37

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang

a Prenatal

1 GI P0 A0

2 HPHT tanggal 31 agustus 2012

3 HTP tanggal 7 juni 2013

4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari

5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan

TT 2x pada tanggal

a 13 januari 2013

b 10 februari 2013

6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200

dengan keluhan sakit perut tembus belakang

b Natal

1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43

cmlubang anus (+)

38

3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi

a Nutrisi Cairan

1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013

2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu

melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam

3 Produksi ASI masih kurang

4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam

inkubator

b Personal higyene

Bayi dalam keadaan bersih

c Pola tidur

Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar

d Pola eliminasi

1 BAK frekuensi 7 -8 x hari

2 BAB frekuensi 5- 6 x hari

3 Riwayat Kesehatan Ibu

a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol

b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil

c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria

4 Pemeriksaan umum

a Pemeriksaan umum

39

1 BBL PBL 1950 gram 43 cm

2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan

3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari

4 Apgar Score 79

b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital

1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )

2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )

3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)

c Pemeriksaan Fisik

1 Kepala

Pada kepala tidak ada caput suksedaneum

Tidak terdapat chepal hematoma

Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup

2 Mata

Simetris kiri dan kanan

Tidak ada perdarahan sub konjungtifa

Konjungtiva merah muda

Tidak ada tanda-tanda infeksi

3 Hidung

Hidung tampak bersih

pernapasan cuping hidung tidak ada

4 Mulut dan bibir

Refleks mengisap lemah

40

Refleks menelan lemah

Tidak ada labio palatum

Bibir merah muda

5 Telinga

Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan

Daun telinga normal dan lambat kembali

Ada lubang telinga

6 Leher

Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas

Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis

dan kelenjar tiroyd

7 Dada

Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan

pergerakan perut

Tidak ada fraktur klavikula

Frekuensi jantung normal

8 Ekstremitas atas

Kedua lengan bergerak dengan bebas

Jari-jari kedua tangan lengkap

Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus

9 Abdomen

Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada

Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat

41

10Genitalia

Testis sudah turun ke skrotum

anus (+)

11Ekstremitas bawah

Pergerakan baik

Jari kaki lengkap kiri dan kanan

Refleks Babynsky positif

12Punggung dan bokong

Tonjolan punggung baik

Lipatan kulit bokong bersih

Intergritas kulit tampak tipis dan longgar

Tidak adanya bercak mongol

13Kulit tampak bersih dan kemerahan

14Pemeriksaan pengukuran

a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )

b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )

c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)

d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)

5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi

a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji

b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan

mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan

dan dokter

42

c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta

mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan

bayinya terutama pemberian ASI

d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan

dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah

e Ibu tinggal serumah dengan orang tua

f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat

g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah

6 Data Tambahan

Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri

Salaf mata oxytetracyclin

LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR

a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012

b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013

Tanggal lahir 25 april 2013

BBL 1950 gram PBL 43 cm

43

Analisa dan Interpretasi Data

Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5

hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat

Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir

kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )

2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi

a Data Subjektif

1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis

kelamin laki-laki

2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit

b Data Objektif

1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan

sonde

2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm

c Analisa dan Interpretasi Data

Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah

karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot

pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit

sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat

( Wiknjosastro H 2008 H 785 )

44

LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi

Potensial terjadinya infeksi

1 Potensial terjadi hipotermi

a Data Subjektif -

b Data Objektif

BB 1950 gram suhu badan 365C

Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam

incubator

Kulit bayi tipis

Analisa dan Interpretasi Data

Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan

mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan

yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah

kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat

badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh

karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat

pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya

sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )

( wiknjosastro H 2008 H 786 )

45

2 Potensial terjadi infeksi

a Data Subjektif

Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

b Data objektif

Tali pusat belum puput dan masih basah

Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm

Suhu badan 36rsquo5C

Respirasi 42xmenit

c Analisa dan Interpretasi Data

Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada

minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita

infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga

bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput

lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup

bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN

KEBIDANAN

Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera

kolaborasi

46

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

Masalah potensial hipotermi dan infeksi

1 Tujuan

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi

b Berat badan bayi tidak turun

c Suhu dalam batas normal

d Reflex mengisap baik

e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi

2 kriteria

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan

pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam

b Berat badan bayi meningkat

c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)

d Reflex mengisap bayi baik

e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas

nyeri

f TTV dalam batas normal

1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c

2 Pernapasan 30 ndash 60xi

3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi

47

3 Rencana Tindakan

a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti

mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali

pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan

dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir

Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman

yang menyebabkan infeksi

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan dirawat dalam incubator

Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari

terjadinya hipotermi

b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin

Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama

sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor

mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan

diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung

c Timbang berat badan bayi setiap hari

Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan

kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan

kondisi bayi

d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan

frekuensi jantung

48

Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam

menentukan tindakan selanjutnya

e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah

Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu

badan bayi yang mengakibatkan evaporasi

f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang

Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat

mempengaruhi produksi dan kualitas ASI

LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita

2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan di rawat dalam incubator

4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya

5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram

6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit

7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang

49

LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0800

1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)

2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak

18 ml 2jam melalui sonde

3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm

4 Tanda ndash Tanda Vital

Suhu badan 365C

Pernapasan 50i

Frekuensi jantung 145xi

5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas

nyeri

6 Bayi terhindar dari ruam popok

7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan

50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013

No Rekam Medik 081838

Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita

Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1 Identitas

a Identitas bayi

Nama bayi Bayi ldquoJrdquo

Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita

Anak ke 1 ( pertama )

Umur 1 hari

Jenis kelamin laki-laki

b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )

Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo

Umur 35 tahun 34 tahun

Nikah 1x plusmn 1 tahun

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 25: BAB I Perbaikan

25

Pada bayi dengan berat diatas 1500 gram dapat di mulai

dengan 3 mlkg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan diberi

minum cairan lambung harus dikeluarkan pemberian minum

berikutnya dapat di tambah 1 ml-20 ml setiap kali minum

Berikutnya mungkin dapat di beri minum setiap 3 jam

Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka

jumlah susu yang akan di berikan harus dikurangi dengan jumlah

cairan yang akan dikeluarkan sebelumnya Kegagalan

pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan

yang lebih dari 10 yang disebabkan oleh pencemaran kuman

pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan

kebutuhan bayi

Menghitung jumlah minuman tiap kali pemberian dengan

memakai pedoman pengaturan minuman sebagai berikut

Untuk preterm (BBlt2500 gr) = 8 kalihari

BB perhari x kebutuhan dalam air =helliphelliphellipcc

Jumlah pemberian

c Pencegahan Infeksi

Memberi perlindungan pada bayi BBLR dari bahaya infeksi

dengan cara BBLR tidak boleh kontak dengan penderita infeksi

dalam bentuk apapun itu Digunakan masker dan baju khusus

dalam penanganan bayi perawatan luka tali pusat dan kulit

dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun

26

dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien

dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan

menghindari perawatan yang terlalu lama

Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya

tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih

kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah

201034)

Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan

kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system

imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi

IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup

rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada

trimester akhir pada trimester akhir

Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal

yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk

yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun

peningkatan resiko infeksi post natal

Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu

1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau

dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan

2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi

3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang

bayi

27

4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga

lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI

5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)

d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan

popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di

letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang

berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu

berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu

berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )

e Penimbangan Berat Badan

Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan

nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh

sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan

ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)

f Pemberian Oksigen

Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi

bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan

Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head

boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan

menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat

menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)

Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau

kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah

28

untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih

05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)

(Yuliasti 2010)

g Pengawasan Jalan Nafas

Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan

defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen

yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta

Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas

segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi

miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau

menjentik tumit

Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi

endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan

selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan

tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia

sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)

29

B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

1 Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang

EJ 2008121-126)

a Pengertian Manejemen Kebidanan

Menejemen kebidanan adakah metodebentuk

pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan

asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam

manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam

pemecahan masalah atau pengambilan keputusan

klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara

benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu

metode pendokumentasian

b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut

Varney terdiri dari 7 langkah

1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar

Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian

dengan mengumpulkan semua data dasar

yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan

klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang

pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu

pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya

30

melakukan pengukuran riwayat kesehatan

dan faktor perinatal apakah dia bblr atau

normal dilihat dari gestasi dan berat badannya

(Wafi nur2011)

2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap

diagnosis atau masalah berdasarkan

interpretasi yang benar atas data-data yang

telah dikumpulkanData dasar yang sudah

dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat

merumuskan diagnosis dan masalah yang

spesifik

3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial

Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah

potensial atau diagnosis potensial berdasarkan

diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi

Langkah ini membutuhkan antisipasi bila

memungkinkan dilakukan pencegahan

4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera

Kolaborasi

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh

bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau

ditangani bersama dengan anggota tim

31

kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi

klien

5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang

menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah

sebelumnya Langkah ini merupakan

kelanjutan manajemen terhadap diagnosa

atau masalah yang telah diidentifikasi atau

diantisipasi Pada langkah ini informasi data

dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi

Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya

meliputi apa yang sudah diidentifikasi

dari kondisi klien atau dari setiap masalah

yang berkaitan tetapi juga dari kerangka

pedoman antisipasi terhadap klien tersebut

seperti apa yang diperkirakan akan terjadi

berikutnya Dengan perkataan lain asuhan

terhadap klien tersebut sudah mencakup

setiap hal yang berkaitan dengan semua

aspek asuhan setiap rencana asuhan harus

disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh

bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan

32

efektif karena klien merupakan bagian dari

pelaksanaan rencana tersebut

6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan

Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh

secara efisien dan aman Perencanaan ini

bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-

bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan

lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-

kolaborasi dengan dokter untuk menangani

klien yang mengalami komplikasi maka

keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan

bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap

terlaksananya rencana asuhan yang

menyeluruh tersebut Manajemen yang

efesien akan menyangkut waktu dan biaya

serta meningkatkan mutu dan asuhan klien

7 Langkah VII Evaluasi

Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi

keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan

meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan

apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai

dengan kebutuhan sebagaimana telah

diidentifikasikan didalam masalah dan

33

diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap

efektif jika memang benar efektif

pelaksanaannya

2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )

a Pengertian Dokumentasi

Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)

Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara

tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil

pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada

pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap

semua asuhan yang telah diberikan

b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan

Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara

benar jelas singkat logis dalam suatu metode

pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu

1 Subjektif ( S )

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pengumpulan data klien melalui

anamnesis

34

2 Objektif (O)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pemeriksaan fisik klien hasil

laboratorium yang dirumuskan dalam

data fokus untuk mendukung asuhan

3 Assesment (A)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil analisis dan interpretasi data

subjektif dan objektif

4 Planning (P)

Menggambarkan pendokumentasian

dan tindakan serta evaluasi

perencanaan

35

36

37

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang

a Prenatal

1 GI P0 A0

2 HPHT tanggal 31 agustus 2012

3 HTP tanggal 7 juni 2013

4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari

5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan

TT 2x pada tanggal

a 13 januari 2013

b 10 februari 2013

6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200

dengan keluhan sakit perut tembus belakang

b Natal

1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43

cmlubang anus (+)

38

3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi

a Nutrisi Cairan

1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013

2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu

melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam

3 Produksi ASI masih kurang

4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam

inkubator

b Personal higyene

Bayi dalam keadaan bersih

c Pola tidur

Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar

d Pola eliminasi

1 BAK frekuensi 7 -8 x hari

2 BAB frekuensi 5- 6 x hari

3 Riwayat Kesehatan Ibu

a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol

b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil

c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria

4 Pemeriksaan umum

a Pemeriksaan umum

39

1 BBL PBL 1950 gram 43 cm

2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan

3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari

4 Apgar Score 79

b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital

1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )

2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )

3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)

c Pemeriksaan Fisik

1 Kepala

Pada kepala tidak ada caput suksedaneum

Tidak terdapat chepal hematoma

Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup

2 Mata

Simetris kiri dan kanan

Tidak ada perdarahan sub konjungtifa

Konjungtiva merah muda

Tidak ada tanda-tanda infeksi

3 Hidung

Hidung tampak bersih

pernapasan cuping hidung tidak ada

4 Mulut dan bibir

Refleks mengisap lemah

40

Refleks menelan lemah

Tidak ada labio palatum

Bibir merah muda

5 Telinga

Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan

Daun telinga normal dan lambat kembali

Ada lubang telinga

6 Leher

Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas

Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis

dan kelenjar tiroyd

7 Dada

Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan

pergerakan perut

Tidak ada fraktur klavikula

Frekuensi jantung normal

8 Ekstremitas atas

Kedua lengan bergerak dengan bebas

Jari-jari kedua tangan lengkap

Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus

9 Abdomen

Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada

Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat

41

10Genitalia

Testis sudah turun ke skrotum

anus (+)

11Ekstremitas bawah

Pergerakan baik

Jari kaki lengkap kiri dan kanan

Refleks Babynsky positif

12Punggung dan bokong

Tonjolan punggung baik

Lipatan kulit bokong bersih

Intergritas kulit tampak tipis dan longgar

Tidak adanya bercak mongol

13Kulit tampak bersih dan kemerahan

14Pemeriksaan pengukuran

a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )

b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )

c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)

d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)

5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi

a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji

b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan

mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan

dan dokter

42

c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta

mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan

bayinya terutama pemberian ASI

d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan

dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah

e Ibu tinggal serumah dengan orang tua

f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat

g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah

6 Data Tambahan

Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri

Salaf mata oxytetracyclin

LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR

a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012

b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013

Tanggal lahir 25 april 2013

BBL 1950 gram PBL 43 cm

43

Analisa dan Interpretasi Data

Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5

hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat

Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir

kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )

2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi

a Data Subjektif

1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis

kelamin laki-laki

2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit

b Data Objektif

1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan

sonde

2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm

c Analisa dan Interpretasi Data

Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah

karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot

pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit

sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat

( Wiknjosastro H 2008 H 785 )

44

LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi

Potensial terjadinya infeksi

1 Potensial terjadi hipotermi

a Data Subjektif -

b Data Objektif

BB 1950 gram suhu badan 365C

Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam

incubator

Kulit bayi tipis

Analisa dan Interpretasi Data

Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan

mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan

yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah

kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat

badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh

karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat

pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya

sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )

( wiknjosastro H 2008 H 786 )

45

2 Potensial terjadi infeksi

a Data Subjektif

Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

b Data objektif

Tali pusat belum puput dan masih basah

Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm

Suhu badan 36rsquo5C

Respirasi 42xmenit

c Analisa dan Interpretasi Data

Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada

minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita

infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga

bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput

lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup

bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN

KEBIDANAN

Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera

kolaborasi

46

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

Masalah potensial hipotermi dan infeksi

1 Tujuan

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi

b Berat badan bayi tidak turun

c Suhu dalam batas normal

d Reflex mengisap baik

e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi

2 kriteria

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan

pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam

b Berat badan bayi meningkat

c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)

d Reflex mengisap bayi baik

e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas

nyeri

f TTV dalam batas normal

1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c

2 Pernapasan 30 ndash 60xi

3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi

47

3 Rencana Tindakan

a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti

mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali

pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan

dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir

Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman

yang menyebabkan infeksi

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan dirawat dalam incubator

Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari

terjadinya hipotermi

b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin

Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama

sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor

mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan

diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung

c Timbang berat badan bayi setiap hari

Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan

kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan

kondisi bayi

d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan

frekuensi jantung

48

Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam

menentukan tindakan selanjutnya

e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah

Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu

badan bayi yang mengakibatkan evaporasi

f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang

Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat

mempengaruhi produksi dan kualitas ASI

LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita

2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan di rawat dalam incubator

4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya

5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram

6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit

7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang

49

LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0800

1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)

2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak

18 ml 2jam melalui sonde

3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm

4 Tanda ndash Tanda Vital

Suhu badan 365C

Pernapasan 50i

Frekuensi jantung 145xi

5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas

nyeri

6 Bayi terhindar dari ruam popok

7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan

50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013

No Rekam Medik 081838

Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita

Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1 Identitas

a Identitas bayi

Nama bayi Bayi ldquoJrdquo

Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita

Anak ke 1 ( pertama )

Umur 1 hari

Jenis kelamin laki-laki

b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )

Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo

Umur 35 tahun 34 tahun

Nikah 1x plusmn 1 tahun

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 26: BAB I Perbaikan

26

dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien

dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan

menghindari perawatan yang terlalu lama

Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya

tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih

kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah

201034)

Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan

kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system

imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi

IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup

rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada

trimester akhir pada trimester akhir

Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal

yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk

yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun

peningkatan resiko infeksi post natal

Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu

1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau

dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan

2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi

3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang

bayi

27

4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga

lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI

5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)

d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan

popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di

letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang

berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu

berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu

berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )

e Penimbangan Berat Badan

Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan

nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh

sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan

ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)

f Pemberian Oksigen

Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi

bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan

Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head

boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan

menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat

menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)

Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau

kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah

28

untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih

05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)

(Yuliasti 2010)

g Pengawasan Jalan Nafas

Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan

defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen

yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta

Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas

segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi

miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau

menjentik tumit

Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi

endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan

selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan

tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia

sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)

29

B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

1 Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang

EJ 2008121-126)

a Pengertian Manejemen Kebidanan

Menejemen kebidanan adakah metodebentuk

pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan

asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam

manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam

pemecahan masalah atau pengambilan keputusan

klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara

benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu

metode pendokumentasian

b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut

Varney terdiri dari 7 langkah

1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar

Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian

dengan mengumpulkan semua data dasar

yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan

klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang

pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu

pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya

30

melakukan pengukuran riwayat kesehatan

dan faktor perinatal apakah dia bblr atau

normal dilihat dari gestasi dan berat badannya

(Wafi nur2011)

2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap

diagnosis atau masalah berdasarkan

interpretasi yang benar atas data-data yang

telah dikumpulkanData dasar yang sudah

dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat

merumuskan diagnosis dan masalah yang

spesifik

3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial

Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah

potensial atau diagnosis potensial berdasarkan

diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi

Langkah ini membutuhkan antisipasi bila

memungkinkan dilakukan pencegahan

4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera

Kolaborasi

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh

bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau

ditangani bersama dengan anggota tim

31

kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi

klien

5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang

menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah

sebelumnya Langkah ini merupakan

kelanjutan manajemen terhadap diagnosa

atau masalah yang telah diidentifikasi atau

diantisipasi Pada langkah ini informasi data

dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi

Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya

meliputi apa yang sudah diidentifikasi

dari kondisi klien atau dari setiap masalah

yang berkaitan tetapi juga dari kerangka

pedoman antisipasi terhadap klien tersebut

seperti apa yang diperkirakan akan terjadi

berikutnya Dengan perkataan lain asuhan

terhadap klien tersebut sudah mencakup

setiap hal yang berkaitan dengan semua

aspek asuhan setiap rencana asuhan harus

disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh

bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan

32

efektif karena klien merupakan bagian dari

pelaksanaan rencana tersebut

6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan

Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh

secara efisien dan aman Perencanaan ini

bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-

bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan

lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-

kolaborasi dengan dokter untuk menangani

klien yang mengalami komplikasi maka

keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan

bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap

terlaksananya rencana asuhan yang

menyeluruh tersebut Manajemen yang

efesien akan menyangkut waktu dan biaya

serta meningkatkan mutu dan asuhan klien

7 Langkah VII Evaluasi

Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi

keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan

meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan

apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai

dengan kebutuhan sebagaimana telah

diidentifikasikan didalam masalah dan

33

diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap

efektif jika memang benar efektif

pelaksanaannya

2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )

a Pengertian Dokumentasi

Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)

Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara

tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil

pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada

pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap

semua asuhan yang telah diberikan

b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan

Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara

benar jelas singkat logis dalam suatu metode

pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu

1 Subjektif ( S )

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pengumpulan data klien melalui

anamnesis

34

2 Objektif (O)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pemeriksaan fisik klien hasil

laboratorium yang dirumuskan dalam

data fokus untuk mendukung asuhan

3 Assesment (A)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil analisis dan interpretasi data

subjektif dan objektif

4 Planning (P)

Menggambarkan pendokumentasian

dan tindakan serta evaluasi

perencanaan

35

36

37

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang

a Prenatal

1 GI P0 A0

2 HPHT tanggal 31 agustus 2012

3 HTP tanggal 7 juni 2013

4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari

5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan

TT 2x pada tanggal

a 13 januari 2013

b 10 februari 2013

6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200

dengan keluhan sakit perut tembus belakang

b Natal

1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43

cmlubang anus (+)

38

3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi

a Nutrisi Cairan

1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013

2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu

melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam

3 Produksi ASI masih kurang

4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam

inkubator

b Personal higyene

Bayi dalam keadaan bersih

c Pola tidur

Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar

d Pola eliminasi

1 BAK frekuensi 7 -8 x hari

2 BAB frekuensi 5- 6 x hari

3 Riwayat Kesehatan Ibu

a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol

b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil

c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria

4 Pemeriksaan umum

a Pemeriksaan umum

39

1 BBL PBL 1950 gram 43 cm

2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan

3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari

4 Apgar Score 79

b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital

1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )

2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )

3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)

c Pemeriksaan Fisik

1 Kepala

Pada kepala tidak ada caput suksedaneum

Tidak terdapat chepal hematoma

Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup

2 Mata

Simetris kiri dan kanan

Tidak ada perdarahan sub konjungtifa

Konjungtiva merah muda

Tidak ada tanda-tanda infeksi

3 Hidung

Hidung tampak bersih

pernapasan cuping hidung tidak ada

4 Mulut dan bibir

Refleks mengisap lemah

40

Refleks menelan lemah

Tidak ada labio palatum

Bibir merah muda

5 Telinga

Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan

Daun telinga normal dan lambat kembali

Ada lubang telinga

6 Leher

Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas

Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis

dan kelenjar tiroyd

7 Dada

Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan

pergerakan perut

Tidak ada fraktur klavikula

Frekuensi jantung normal

8 Ekstremitas atas

Kedua lengan bergerak dengan bebas

Jari-jari kedua tangan lengkap

Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus

9 Abdomen

Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada

Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat

41

10Genitalia

Testis sudah turun ke skrotum

anus (+)

11Ekstremitas bawah

Pergerakan baik

Jari kaki lengkap kiri dan kanan

Refleks Babynsky positif

12Punggung dan bokong

Tonjolan punggung baik

Lipatan kulit bokong bersih

Intergritas kulit tampak tipis dan longgar

Tidak adanya bercak mongol

13Kulit tampak bersih dan kemerahan

14Pemeriksaan pengukuran

a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )

b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )

c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)

d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)

5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi

a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji

b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan

mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan

dan dokter

42

c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta

mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan

bayinya terutama pemberian ASI

d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan

dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah

e Ibu tinggal serumah dengan orang tua

f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat

g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah

6 Data Tambahan

Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri

Salaf mata oxytetracyclin

LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR

a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012

b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013

Tanggal lahir 25 april 2013

BBL 1950 gram PBL 43 cm

43

Analisa dan Interpretasi Data

Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5

hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat

Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir

kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )

2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi

a Data Subjektif

1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis

kelamin laki-laki

2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit

b Data Objektif

1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan

sonde

2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm

c Analisa dan Interpretasi Data

Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah

karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot

pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit

sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat

( Wiknjosastro H 2008 H 785 )

44

LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi

Potensial terjadinya infeksi

1 Potensial terjadi hipotermi

a Data Subjektif -

b Data Objektif

BB 1950 gram suhu badan 365C

Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam

incubator

Kulit bayi tipis

Analisa dan Interpretasi Data

Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan

mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan

yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah

kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat

badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh

karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat

pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya

sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )

( wiknjosastro H 2008 H 786 )

45

2 Potensial terjadi infeksi

a Data Subjektif

Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

b Data objektif

Tali pusat belum puput dan masih basah

Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm

Suhu badan 36rsquo5C

Respirasi 42xmenit

c Analisa dan Interpretasi Data

Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada

minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita

infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga

bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput

lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup

bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN

KEBIDANAN

Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera

kolaborasi

46

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

Masalah potensial hipotermi dan infeksi

1 Tujuan

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi

b Berat badan bayi tidak turun

c Suhu dalam batas normal

d Reflex mengisap baik

e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi

2 kriteria

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan

pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam

b Berat badan bayi meningkat

c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)

d Reflex mengisap bayi baik

e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas

nyeri

f TTV dalam batas normal

1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c

2 Pernapasan 30 ndash 60xi

3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi

47

3 Rencana Tindakan

a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti

mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali

pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan

dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir

Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman

yang menyebabkan infeksi

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan dirawat dalam incubator

Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari

terjadinya hipotermi

b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin

Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama

sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor

mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan

diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung

c Timbang berat badan bayi setiap hari

Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan

kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan

kondisi bayi

d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan

frekuensi jantung

48

Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam

menentukan tindakan selanjutnya

e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah

Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu

badan bayi yang mengakibatkan evaporasi

f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang

Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat

mempengaruhi produksi dan kualitas ASI

LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita

2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan di rawat dalam incubator

4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya

5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram

6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit

7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang

49

LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0800

1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)

2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak

18 ml 2jam melalui sonde

3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm

4 Tanda ndash Tanda Vital

Suhu badan 365C

Pernapasan 50i

Frekuensi jantung 145xi

5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas

nyeri

6 Bayi terhindar dari ruam popok

7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan

50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013

No Rekam Medik 081838

Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita

Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1 Identitas

a Identitas bayi

Nama bayi Bayi ldquoJrdquo

Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita

Anak ke 1 ( pertama )

Umur 1 hari

Jenis kelamin laki-laki

b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )

Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo

Umur 35 tahun 34 tahun

Nikah 1x plusmn 1 tahun

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 27: BAB I Perbaikan

27

4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga

lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI

5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)

d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan

popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di

letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang

berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu

berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu

berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )

e Penimbangan Berat Badan

Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan

nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh

sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan

ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)

f Pemberian Oksigen

Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi

bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan

Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head

boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan

menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat

menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)

Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau

kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah

28

untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih

05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)

(Yuliasti 2010)

g Pengawasan Jalan Nafas

Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan

defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen

yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta

Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas

segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi

miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau

menjentik tumit

Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi

endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan

selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan

tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia

sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)

29

B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

1 Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang

EJ 2008121-126)

a Pengertian Manejemen Kebidanan

Menejemen kebidanan adakah metodebentuk

pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan

asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam

manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam

pemecahan masalah atau pengambilan keputusan

klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara

benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu

metode pendokumentasian

b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut

Varney terdiri dari 7 langkah

1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar

Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian

dengan mengumpulkan semua data dasar

yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan

klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang

pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu

pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya

30

melakukan pengukuran riwayat kesehatan

dan faktor perinatal apakah dia bblr atau

normal dilihat dari gestasi dan berat badannya

(Wafi nur2011)

2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap

diagnosis atau masalah berdasarkan

interpretasi yang benar atas data-data yang

telah dikumpulkanData dasar yang sudah

dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat

merumuskan diagnosis dan masalah yang

spesifik

3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial

Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah

potensial atau diagnosis potensial berdasarkan

diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi

Langkah ini membutuhkan antisipasi bila

memungkinkan dilakukan pencegahan

4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera

Kolaborasi

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh

bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau

ditangani bersama dengan anggota tim

31

kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi

klien

5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang

menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah

sebelumnya Langkah ini merupakan

kelanjutan manajemen terhadap diagnosa

atau masalah yang telah diidentifikasi atau

diantisipasi Pada langkah ini informasi data

dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi

Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya

meliputi apa yang sudah diidentifikasi

dari kondisi klien atau dari setiap masalah

yang berkaitan tetapi juga dari kerangka

pedoman antisipasi terhadap klien tersebut

seperti apa yang diperkirakan akan terjadi

berikutnya Dengan perkataan lain asuhan

terhadap klien tersebut sudah mencakup

setiap hal yang berkaitan dengan semua

aspek asuhan setiap rencana asuhan harus

disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh

bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan

32

efektif karena klien merupakan bagian dari

pelaksanaan rencana tersebut

6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan

Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh

secara efisien dan aman Perencanaan ini

bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-

bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan

lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-

kolaborasi dengan dokter untuk menangani

klien yang mengalami komplikasi maka

keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan

bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap

terlaksananya rencana asuhan yang

menyeluruh tersebut Manajemen yang

efesien akan menyangkut waktu dan biaya

serta meningkatkan mutu dan asuhan klien

7 Langkah VII Evaluasi

Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi

keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan

meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan

apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai

dengan kebutuhan sebagaimana telah

diidentifikasikan didalam masalah dan

33

diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap

efektif jika memang benar efektif

pelaksanaannya

2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )

a Pengertian Dokumentasi

Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)

Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara

tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil

pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada

pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap

semua asuhan yang telah diberikan

b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan

Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara

benar jelas singkat logis dalam suatu metode

pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu

1 Subjektif ( S )

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pengumpulan data klien melalui

anamnesis

34

2 Objektif (O)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pemeriksaan fisik klien hasil

laboratorium yang dirumuskan dalam

data fokus untuk mendukung asuhan

3 Assesment (A)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil analisis dan interpretasi data

subjektif dan objektif

4 Planning (P)

Menggambarkan pendokumentasian

dan tindakan serta evaluasi

perencanaan

35

36

37

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang

a Prenatal

1 GI P0 A0

2 HPHT tanggal 31 agustus 2012

3 HTP tanggal 7 juni 2013

4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari

5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan

TT 2x pada tanggal

a 13 januari 2013

b 10 februari 2013

6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200

dengan keluhan sakit perut tembus belakang

b Natal

1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43

cmlubang anus (+)

38

3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi

a Nutrisi Cairan

1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013

2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu

melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam

3 Produksi ASI masih kurang

4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam

inkubator

b Personal higyene

Bayi dalam keadaan bersih

c Pola tidur

Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar

d Pola eliminasi

1 BAK frekuensi 7 -8 x hari

2 BAB frekuensi 5- 6 x hari

3 Riwayat Kesehatan Ibu

a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol

b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil

c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria

4 Pemeriksaan umum

a Pemeriksaan umum

39

1 BBL PBL 1950 gram 43 cm

2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan

3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari

4 Apgar Score 79

b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital

1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )

2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )

3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)

c Pemeriksaan Fisik

1 Kepala

Pada kepala tidak ada caput suksedaneum

Tidak terdapat chepal hematoma

Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup

2 Mata

Simetris kiri dan kanan

Tidak ada perdarahan sub konjungtifa

Konjungtiva merah muda

Tidak ada tanda-tanda infeksi

3 Hidung

Hidung tampak bersih

pernapasan cuping hidung tidak ada

4 Mulut dan bibir

Refleks mengisap lemah

40

Refleks menelan lemah

Tidak ada labio palatum

Bibir merah muda

5 Telinga

Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan

Daun telinga normal dan lambat kembali

Ada lubang telinga

6 Leher

Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas

Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis

dan kelenjar tiroyd

7 Dada

Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan

pergerakan perut

Tidak ada fraktur klavikula

Frekuensi jantung normal

8 Ekstremitas atas

Kedua lengan bergerak dengan bebas

Jari-jari kedua tangan lengkap

Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus

9 Abdomen

Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada

Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat

41

10Genitalia

Testis sudah turun ke skrotum

anus (+)

11Ekstremitas bawah

Pergerakan baik

Jari kaki lengkap kiri dan kanan

Refleks Babynsky positif

12Punggung dan bokong

Tonjolan punggung baik

Lipatan kulit bokong bersih

Intergritas kulit tampak tipis dan longgar

Tidak adanya bercak mongol

13Kulit tampak bersih dan kemerahan

14Pemeriksaan pengukuran

a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )

b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )

c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)

d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)

5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi

a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji

b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan

mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan

dan dokter

42

c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta

mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan

bayinya terutama pemberian ASI

d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan

dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah

e Ibu tinggal serumah dengan orang tua

f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat

g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah

6 Data Tambahan

Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri

Salaf mata oxytetracyclin

LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR

a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012

b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013

Tanggal lahir 25 april 2013

BBL 1950 gram PBL 43 cm

43

Analisa dan Interpretasi Data

Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5

hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat

Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir

kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )

2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi

a Data Subjektif

1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis

kelamin laki-laki

2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit

b Data Objektif

1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan

sonde

2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm

c Analisa dan Interpretasi Data

Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah

karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot

pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit

sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat

( Wiknjosastro H 2008 H 785 )

44

LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi

Potensial terjadinya infeksi

1 Potensial terjadi hipotermi

a Data Subjektif -

b Data Objektif

BB 1950 gram suhu badan 365C

Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam

incubator

Kulit bayi tipis

Analisa dan Interpretasi Data

Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan

mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan

yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah

kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat

badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh

karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat

pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya

sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )

( wiknjosastro H 2008 H 786 )

45

2 Potensial terjadi infeksi

a Data Subjektif

Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

b Data objektif

Tali pusat belum puput dan masih basah

Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm

Suhu badan 36rsquo5C

Respirasi 42xmenit

c Analisa dan Interpretasi Data

Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada

minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita

infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga

bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput

lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup

bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN

KEBIDANAN

Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera

kolaborasi

46

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

Masalah potensial hipotermi dan infeksi

1 Tujuan

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi

b Berat badan bayi tidak turun

c Suhu dalam batas normal

d Reflex mengisap baik

e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi

2 kriteria

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan

pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam

b Berat badan bayi meningkat

c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)

d Reflex mengisap bayi baik

e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas

nyeri

f TTV dalam batas normal

1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c

2 Pernapasan 30 ndash 60xi

3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi

47

3 Rencana Tindakan

a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti

mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali

pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan

dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir

Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman

yang menyebabkan infeksi

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan dirawat dalam incubator

Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari

terjadinya hipotermi

b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin

Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama

sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor

mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan

diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung

c Timbang berat badan bayi setiap hari

Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan

kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan

kondisi bayi

d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan

frekuensi jantung

48

Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam

menentukan tindakan selanjutnya

e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah

Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu

badan bayi yang mengakibatkan evaporasi

f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang

Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat

mempengaruhi produksi dan kualitas ASI

LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita

2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan di rawat dalam incubator

4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya

5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram

6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit

7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang

49

LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0800

1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)

2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak

18 ml 2jam melalui sonde

3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm

4 Tanda ndash Tanda Vital

Suhu badan 365C

Pernapasan 50i

Frekuensi jantung 145xi

5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas

nyeri

6 Bayi terhindar dari ruam popok

7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan

50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013

No Rekam Medik 081838

Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita

Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1 Identitas

a Identitas bayi

Nama bayi Bayi ldquoJrdquo

Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita

Anak ke 1 ( pertama )

Umur 1 hari

Jenis kelamin laki-laki

b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )

Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo

Umur 35 tahun 34 tahun

Nikah 1x plusmn 1 tahun

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 28: BAB I Perbaikan

28

untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih

05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)

(Yuliasti 2010)

g Pengawasan Jalan Nafas

Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan

defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen

yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta

Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas

segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi

miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau

menjentik tumit

Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi

endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan

selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan

tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia

sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)

29

B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

1 Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang

EJ 2008121-126)

a Pengertian Manejemen Kebidanan

Menejemen kebidanan adakah metodebentuk

pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan

asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam

manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam

pemecahan masalah atau pengambilan keputusan

klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara

benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu

metode pendokumentasian

b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut

Varney terdiri dari 7 langkah

1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar

Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian

dengan mengumpulkan semua data dasar

yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan

klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang

pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu

pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya

30

melakukan pengukuran riwayat kesehatan

dan faktor perinatal apakah dia bblr atau

normal dilihat dari gestasi dan berat badannya

(Wafi nur2011)

2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap

diagnosis atau masalah berdasarkan

interpretasi yang benar atas data-data yang

telah dikumpulkanData dasar yang sudah

dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat

merumuskan diagnosis dan masalah yang

spesifik

3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial

Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah

potensial atau diagnosis potensial berdasarkan

diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi

Langkah ini membutuhkan antisipasi bila

memungkinkan dilakukan pencegahan

4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera

Kolaborasi

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh

bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau

ditangani bersama dengan anggota tim

31

kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi

klien

5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang

menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah

sebelumnya Langkah ini merupakan

kelanjutan manajemen terhadap diagnosa

atau masalah yang telah diidentifikasi atau

diantisipasi Pada langkah ini informasi data

dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi

Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya

meliputi apa yang sudah diidentifikasi

dari kondisi klien atau dari setiap masalah

yang berkaitan tetapi juga dari kerangka

pedoman antisipasi terhadap klien tersebut

seperti apa yang diperkirakan akan terjadi

berikutnya Dengan perkataan lain asuhan

terhadap klien tersebut sudah mencakup

setiap hal yang berkaitan dengan semua

aspek asuhan setiap rencana asuhan harus

disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh

bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan

32

efektif karena klien merupakan bagian dari

pelaksanaan rencana tersebut

6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan

Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh

secara efisien dan aman Perencanaan ini

bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-

bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan

lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-

kolaborasi dengan dokter untuk menangani

klien yang mengalami komplikasi maka

keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan

bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap

terlaksananya rencana asuhan yang

menyeluruh tersebut Manajemen yang

efesien akan menyangkut waktu dan biaya

serta meningkatkan mutu dan asuhan klien

7 Langkah VII Evaluasi

Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi

keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan

meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan

apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai

dengan kebutuhan sebagaimana telah

diidentifikasikan didalam masalah dan

33

diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap

efektif jika memang benar efektif

pelaksanaannya

2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )

a Pengertian Dokumentasi

Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)

Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara

tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil

pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada

pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap

semua asuhan yang telah diberikan

b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan

Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara

benar jelas singkat logis dalam suatu metode

pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu

1 Subjektif ( S )

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pengumpulan data klien melalui

anamnesis

34

2 Objektif (O)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pemeriksaan fisik klien hasil

laboratorium yang dirumuskan dalam

data fokus untuk mendukung asuhan

3 Assesment (A)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil analisis dan interpretasi data

subjektif dan objektif

4 Planning (P)

Menggambarkan pendokumentasian

dan tindakan serta evaluasi

perencanaan

35

36

37

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang

a Prenatal

1 GI P0 A0

2 HPHT tanggal 31 agustus 2012

3 HTP tanggal 7 juni 2013

4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari

5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan

TT 2x pada tanggal

a 13 januari 2013

b 10 februari 2013

6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200

dengan keluhan sakit perut tembus belakang

b Natal

1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43

cmlubang anus (+)

38

3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi

a Nutrisi Cairan

1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013

2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu

melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam

3 Produksi ASI masih kurang

4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam

inkubator

b Personal higyene

Bayi dalam keadaan bersih

c Pola tidur

Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar

d Pola eliminasi

1 BAK frekuensi 7 -8 x hari

2 BAB frekuensi 5- 6 x hari

3 Riwayat Kesehatan Ibu

a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol

b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil

c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria

4 Pemeriksaan umum

a Pemeriksaan umum

39

1 BBL PBL 1950 gram 43 cm

2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan

3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari

4 Apgar Score 79

b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital

1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )

2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )

3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)

c Pemeriksaan Fisik

1 Kepala

Pada kepala tidak ada caput suksedaneum

Tidak terdapat chepal hematoma

Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup

2 Mata

Simetris kiri dan kanan

Tidak ada perdarahan sub konjungtifa

Konjungtiva merah muda

Tidak ada tanda-tanda infeksi

3 Hidung

Hidung tampak bersih

pernapasan cuping hidung tidak ada

4 Mulut dan bibir

Refleks mengisap lemah

40

Refleks menelan lemah

Tidak ada labio palatum

Bibir merah muda

5 Telinga

Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan

Daun telinga normal dan lambat kembali

Ada lubang telinga

6 Leher

Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas

Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis

dan kelenjar tiroyd

7 Dada

Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan

pergerakan perut

Tidak ada fraktur klavikula

Frekuensi jantung normal

8 Ekstremitas atas

Kedua lengan bergerak dengan bebas

Jari-jari kedua tangan lengkap

Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus

9 Abdomen

Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada

Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat

41

10Genitalia

Testis sudah turun ke skrotum

anus (+)

11Ekstremitas bawah

Pergerakan baik

Jari kaki lengkap kiri dan kanan

Refleks Babynsky positif

12Punggung dan bokong

Tonjolan punggung baik

Lipatan kulit bokong bersih

Intergritas kulit tampak tipis dan longgar

Tidak adanya bercak mongol

13Kulit tampak bersih dan kemerahan

14Pemeriksaan pengukuran

a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )

b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )

c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)

d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)

5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi

a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji

b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan

mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan

dan dokter

42

c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta

mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan

bayinya terutama pemberian ASI

d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan

dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah

e Ibu tinggal serumah dengan orang tua

f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat

g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah

6 Data Tambahan

Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri

Salaf mata oxytetracyclin

LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR

a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012

b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013

Tanggal lahir 25 april 2013

BBL 1950 gram PBL 43 cm

43

Analisa dan Interpretasi Data

Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5

hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat

Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir

kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )

2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi

a Data Subjektif

1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis

kelamin laki-laki

2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit

b Data Objektif

1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan

sonde

2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm

c Analisa dan Interpretasi Data

Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah

karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot

pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit

sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat

( Wiknjosastro H 2008 H 785 )

44

LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi

Potensial terjadinya infeksi

1 Potensial terjadi hipotermi

a Data Subjektif -

b Data Objektif

BB 1950 gram suhu badan 365C

Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam

incubator

Kulit bayi tipis

Analisa dan Interpretasi Data

Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan

mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan

yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah

kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat

badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh

karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat

pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya

sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )

( wiknjosastro H 2008 H 786 )

45

2 Potensial terjadi infeksi

a Data Subjektif

Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

b Data objektif

Tali pusat belum puput dan masih basah

Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm

Suhu badan 36rsquo5C

Respirasi 42xmenit

c Analisa dan Interpretasi Data

Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada

minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita

infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga

bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput

lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup

bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN

KEBIDANAN

Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera

kolaborasi

46

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

Masalah potensial hipotermi dan infeksi

1 Tujuan

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi

b Berat badan bayi tidak turun

c Suhu dalam batas normal

d Reflex mengisap baik

e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi

2 kriteria

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan

pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam

b Berat badan bayi meningkat

c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)

d Reflex mengisap bayi baik

e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas

nyeri

f TTV dalam batas normal

1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c

2 Pernapasan 30 ndash 60xi

3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi

47

3 Rencana Tindakan

a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti

mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali

pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan

dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir

Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman

yang menyebabkan infeksi

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan dirawat dalam incubator

Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari

terjadinya hipotermi

b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin

Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama

sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor

mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan

diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung

c Timbang berat badan bayi setiap hari

Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan

kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan

kondisi bayi

d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan

frekuensi jantung

48

Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam

menentukan tindakan selanjutnya

e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah

Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu

badan bayi yang mengakibatkan evaporasi

f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang

Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat

mempengaruhi produksi dan kualitas ASI

LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita

2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan di rawat dalam incubator

4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya

5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram

6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit

7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang

49

LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0800

1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)

2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak

18 ml 2jam melalui sonde

3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm

4 Tanda ndash Tanda Vital

Suhu badan 365C

Pernapasan 50i

Frekuensi jantung 145xi

5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas

nyeri

6 Bayi terhindar dari ruam popok

7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan

50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013

No Rekam Medik 081838

Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita

Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1 Identitas

a Identitas bayi

Nama bayi Bayi ldquoJrdquo

Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita

Anak ke 1 ( pertama )

Umur 1 hari

Jenis kelamin laki-laki

b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )

Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo

Umur 35 tahun 34 tahun

Nikah 1x plusmn 1 tahun

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 29: BAB I Perbaikan

29

B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

1 Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang

EJ 2008121-126)

a Pengertian Manejemen Kebidanan

Menejemen kebidanan adakah metodebentuk

pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan

asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam

manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam

pemecahan masalah atau pengambilan keputusan

klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara

benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu

metode pendokumentasian

b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut

Varney terdiri dari 7 langkah

1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar

Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian

dengan mengumpulkan semua data dasar

yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan

klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang

pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu

pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya

30

melakukan pengukuran riwayat kesehatan

dan faktor perinatal apakah dia bblr atau

normal dilihat dari gestasi dan berat badannya

(Wafi nur2011)

2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap

diagnosis atau masalah berdasarkan

interpretasi yang benar atas data-data yang

telah dikumpulkanData dasar yang sudah

dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat

merumuskan diagnosis dan masalah yang

spesifik

3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial

Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah

potensial atau diagnosis potensial berdasarkan

diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi

Langkah ini membutuhkan antisipasi bila

memungkinkan dilakukan pencegahan

4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera

Kolaborasi

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh

bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau

ditangani bersama dengan anggota tim

31

kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi

klien

5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang

menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah

sebelumnya Langkah ini merupakan

kelanjutan manajemen terhadap diagnosa

atau masalah yang telah diidentifikasi atau

diantisipasi Pada langkah ini informasi data

dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi

Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya

meliputi apa yang sudah diidentifikasi

dari kondisi klien atau dari setiap masalah

yang berkaitan tetapi juga dari kerangka

pedoman antisipasi terhadap klien tersebut

seperti apa yang diperkirakan akan terjadi

berikutnya Dengan perkataan lain asuhan

terhadap klien tersebut sudah mencakup

setiap hal yang berkaitan dengan semua

aspek asuhan setiap rencana asuhan harus

disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh

bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan

32

efektif karena klien merupakan bagian dari

pelaksanaan rencana tersebut

6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan

Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh

secara efisien dan aman Perencanaan ini

bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-

bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan

lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-

kolaborasi dengan dokter untuk menangani

klien yang mengalami komplikasi maka

keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan

bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap

terlaksananya rencana asuhan yang

menyeluruh tersebut Manajemen yang

efesien akan menyangkut waktu dan biaya

serta meningkatkan mutu dan asuhan klien

7 Langkah VII Evaluasi

Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi

keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan

meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan

apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai

dengan kebutuhan sebagaimana telah

diidentifikasikan didalam masalah dan

33

diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap

efektif jika memang benar efektif

pelaksanaannya

2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )

a Pengertian Dokumentasi

Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)

Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara

tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil

pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada

pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap

semua asuhan yang telah diberikan

b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan

Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara

benar jelas singkat logis dalam suatu metode

pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu

1 Subjektif ( S )

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pengumpulan data klien melalui

anamnesis

34

2 Objektif (O)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pemeriksaan fisik klien hasil

laboratorium yang dirumuskan dalam

data fokus untuk mendukung asuhan

3 Assesment (A)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil analisis dan interpretasi data

subjektif dan objektif

4 Planning (P)

Menggambarkan pendokumentasian

dan tindakan serta evaluasi

perencanaan

35

36

37

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang

a Prenatal

1 GI P0 A0

2 HPHT tanggal 31 agustus 2012

3 HTP tanggal 7 juni 2013

4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari

5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan

TT 2x pada tanggal

a 13 januari 2013

b 10 februari 2013

6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200

dengan keluhan sakit perut tembus belakang

b Natal

1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43

cmlubang anus (+)

38

3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi

a Nutrisi Cairan

1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013

2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu

melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam

3 Produksi ASI masih kurang

4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam

inkubator

b Personal higyene

Bayi dalam keadaan bersih

c Pola tidur

Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar

d Pola eliminasi

1 BAK frekuensi 7 -8 x hari

2 BAB frekuensi 5- 6 x hari

3 Riwayat Kesehatan Ibu

a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol

b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil

c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria

4 Pemeriksaan umum

a Pemeriksaan umum

39

1 BBL PBL 1950 gram 43 cm

2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan

3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari

4 Apgar Score 79

b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital

1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )

2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )

3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)

c Pemeriksaan Fisik

1 Kepala

Pada kepala tidak ada caput suksedaneum

Tidak terdapat chepal hematoma

Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup

2 Mata

Simetris kiri dan kanan

Tidak ada perdarahan sub konjungtifa

Konjungtiva merah muda

Tidak ada tanda-tanda infeksi

3 Hidung

Hidung tampak bersih

pernapasan cuping hidung tidak ada

4 Mulut dan bibir

Refleks mengisap lemah

40

Refleks menelan lemah

Tidak ada labio palatum

Bibir merah muda

5 Telinga

Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan

Daun telinga normal dan lambat kembali

Ada lubang telinga

6 Leher

Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas

Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis

dan kelenjar tiroyd

7 Dada

Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan

pergerakan perut

Tidak ada fraktur klavikula

Frekuensi jantung normal

8 Ekstremitas atas

Kedua lengan bergerak dengan bebas

Jari-jari kedua tangan lengkap

Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus

9 Abdomen

Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada

Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat

41

10Genitalia

Testis sudah turun ke skrotum

anus (+)

11Ekstremitas bawah

Pergerakan baik

Jari kaki lengkap kiri dan kanan

Refleks Babynsky positif

12Punggung dan bokong

Tonjolan punggung baik

Lipatan kulit bokong bersih

Intergritas kulit tampak tipis dan longgar

Tidak adanya bercak mongol

13Kulit tampak bersih dan kemerahan

14Pemeriksaan pengukuran

a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )

b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )

c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)

d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)

5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi

a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji

b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan

mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan

dan dokter

42

c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta

mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan

bayinya terutama pemberian ASI

d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan

dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah

e Ibu tinggal serumah dengan orang tua

f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat

g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah

6 Data Tambahan

Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri

Salaf mata oxytetracyclin

LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR

a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012

b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013

Tanggal lahir 25 april 2013

BBL 1950 gram PBL 43 cm

43

Analisa dan Interpretasi Data

Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5

hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat

Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir

kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )

2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi

a Data Subjektif

1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis

kelamin laki-laki

2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit

b Data Objektif

1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan

sonde

2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm

c Analisa dan Interpretasi Data

Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah

karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot

pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit

sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat

( Wiknjosastro H 2008 H 785 )

44

LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi

Potensial terjadinya infeksi

1 Potensial terjadi hipotermi

a Data Subjektif -

b Data Objektif

BB 1950 gram suhu badan 365C

Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam

incubator

Kulit bayi tipis

Analisa dan Interpretasi Data

Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan

mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan

yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah

kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat

badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh

karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat

pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya

sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )

( wiknjosastro H 2008 H 786 )

45

2 Potensial terjadi infeksi

a Data Subjektif

Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

b Data objektif

Tali pusat belum puput dan masih basah

Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm

Suhu badan 36rsquo5C

Respirasi 42xmenit

c Analisa dan Interpretasi Data

Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada

minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita

infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga

bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput

lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup

bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN

KEBIDANAN

Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera

kolaborasi

46

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

Masalah potensial hipotermi dan infeksi

1 Tujuan

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi

b Berat badan bayi tidak turun

c Suhu dalam batas normal

d Reflex mengisap baik

e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi

2 kriteria

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan

pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam

b Berat badan bayi meningkat

c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)

d Reflex mengisap bayi baik

e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas

nyeri

f TTV dalam batas normal

1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c

2 Pernapasan 30 ndash 60xi

3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi

47

3 Rencana Tindakan

a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti

mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali

pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan

dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir

Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman

yang menyebabkan infeksi

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan dirawat dalam incubator

Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari

terjadinya hipotermi

b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin

Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama

sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor

mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan

diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung

c Timbang berat badan bayi setiap hari

Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan

kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan

kondisi bayi

d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan

frekuensi jantung

48

Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam

menentukan tindakan selanjutnya

e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah

Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu

badan bayi yang mengakibatkan evaporasi

f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang

Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat

mempengaruhi produksi dan kualitas ASI

LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita

2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan di rawat dalam incubator

4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya

5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram

6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit

7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang

49

LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0800

1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)

2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak

18 ml 2jam melalui sonde

3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm

4 Tanda ndash Tanda Vital

Suhu badan 365C

Pernapasan 50i

Frekuensi jantung 145xi

5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas

nyeri

6 Bayi terhindar dari ruam popok

7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan

50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013

No Rekam Medik 081838

Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita

Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1 Identitas

a Identitas bayi

Nama bayi Bayi ldquoJrdquo

Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita

Anak ke 1 ( pertama )

Umur 1 hari

Jenis kelamin laki-laki

b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )

Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo

Umur 35 tahun 34 tahun

Nikah 1x plusmn 1 tahun

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 30: BAB I Perbaikan

30

melakukan pengukuran riwayat kesehatan

dan faktor perinatal apakah dia bblr atau

normal dilihat dari gestasi dan berat badannya

(Wafi nur2011)

2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap

diagnosis atau masalah berdasarkan

interpretasi yang benar atas data-data yang

telah dikumpulkanData dasar yang sudah

dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat

merumuskan diagnosis dan masalah yang

spesifik

3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial

Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah

potensial atau diagnosis potensial berdasarkan

diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi

Langkah ini membutuhkan antisipasi bila

memungkinkan dilakukan pencegahan

4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera

Kolaborasi

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh

bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau

ditangani bersama dengan anggota tim

31

kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi

klien

5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang

menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah

sebelumnya Langkah ini merupakan

kelanjutan manajemen terhadap diagnosa

atau masalah yang telah diidentifikasi atau

diantisipasi Pada langkah ini informasi data

dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi

Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya

meliputi apa yang sudah diidentifikasi

dari kondisi klien atau dari setiap masalah

yang berkaitan tetapi juga dari kerangka

pedoman antisipasi terhadap klien tersebut

seperti apa yang diperkirakan akan terjadi

berikutnya Dengan perkataan lain asuhan

terhadap klien tersebut sudah mencakup

setiap hal yang berkaitan dengan semua

aspek asuhan setiap rencana asuhan harus

disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh

bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan

32

efektif karena klien merupakan bagian dari

pelaksanaan rencana tersebut

6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan

Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh

secara efisien dan aman Perencanaan ini

bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-

bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan

lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-

kolaborasi dengan dokter untuk menangani

klien yang mengalami komplikasi maka

keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan

bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap

terlaksananya rencana asuhan yang

menyeluruh tersebut Manajemen yang

efesien akan menyangkut waktu dan biaya

serta meningkatkan mutu dan asuhan klien

7 Langkah VII Evaluasi

Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi

keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan

meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan

apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai

dengan kebutuhan sebagaimana telah

diidentifikasikan didalam masalah dan

33

diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap

efektif jika memang benar efektif

pelaksanaannya

2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )

a Pengertian Dokumentasi

Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)

Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara

tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil

pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada

pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap

semua asuhan yang telah diberikan

b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan

Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara

benar jelas singkat logis dalam suatu metode

pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu

1 Subjektif ( S )

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pengumpulan data klien melalui

anamnesis

34

2 Objektif (O)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pemeriksaan fisik klien hasil

laboratorium yang dirumuskan dalam

data fokus untuk mendukung asuhan

3 Assesment (A)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil analisis dan interpretasi data

subjektif dan objektif

4 Planning (P)

Menggambarkan pendokumentasian

dan tindakan serta evaluasi

perencanaan

35

36

37

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang

a Prenatal

1 GI P0 A0

2 HPHT tanggal 31 agustus 2012

3 HTP tanggal 7 juni 2013

4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari

5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan

TT 2x pada tanggal

a 13 januari 2013

b 10 februari 2013

6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200

dengan keluhan sakit perut tembus belakang

b Natal

1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43

cmlubang anus (+)

38

3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi

a Nutrisi Cairan

1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013

2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu

melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam

3 Produksi ASI masih kurang

4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam

inkubator

b Personal higyene

Bayi dalam keadaan bersih

c Pola tidur

Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar

d Pola eliminasi

1 BAK frekuensi 7 -8 x hari

2 BAB frekuensi 5- 6 x hari

3 Riwayat Kesehatan Ibu

a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol

b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil

c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria

4 Pemeriksaan umum

a Pemeriksaan umum

39

1 BBL PBL 1950 gram 43 cm

2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan

3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari

4 Apgar Score 79

b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital

1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )

2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )

3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)

c Pemeriksaan Fisik

1 Kepala

Pada kepala tidak ada caput suksedaneum

Tidak terdapat chepal hematoma

Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup

2 Mata

Simetris kiri dan kanan

Tidak ada perdarahan sub konjungtifa

Konjungtiva merah muda

Tidak ada tanda-tanda infeksi

3 Hidung

Hidung tampak bersih

pernapasan cuping hidung tidak ada

4 Mulut dan bibir

Refleks mengisap lemah

40

Refleks menelan lemah

Tidak ada labio palatum

Bibir merah muda

5 Telinga

Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan

Daun telinga normal dan lambat kembali

Ada lubang telinga

6 Leher

Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas

Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis

dan kelenjar tiroyd

7 Dada

Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan

pergerakan perut

Tidak ada fraktur klavikula

Frekuensi jantung normal

8 Ekstremitas atas

Kedua lengan bergerak dengan bebas

Jari-jari kedua tangan lengkap

Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus

9 Abdomen

Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada

Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat

41

10Genitalia

Testis sudah turun ke skrotum

anus (+)

11Ekstremitas bawah

Pergerakan baik

Jari kaki lengkap kiri dan kanan

Refleks Babynsky positif

12Punggung dan bokong

Tonjolan punggung baik

Lipatan kulit bokong bersih

Intergritas kulit tampak tipis dan longgar

Tidak adanya bercak mongol

13Kulit tampak bersih dan kemerahan

14Pemeriksaan pengukuran

a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )

b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )

c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)

d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)

5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi

a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji

b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan

mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan

dan dokter

42

c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta

mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan

bayinya terutama pemberian ASI

d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan

dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah

e Ibu tinggal serumah dengan orang tua

f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat

g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah

6 Data Tambahan

Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri

Salaf mata oxytetracyclin

LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR

a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012

b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013

Tanggal lahir 25 april 2013

BBL 1950 gram PBL 43 cm

43

Analisa dan Interpretasi Data

Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5

hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat

Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir

kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )

2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi

a Data Subjektif

1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis

kelamin laki-laki

2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit

b Data Objektif

1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan

sonde

2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm

c Analisa dan Interpretasi Data

Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah

karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot

pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit

sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat

( Wiknjosastro H 2008 H 785 )

44

LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi

Potensial terjadinya infeksi

1 Potensial terjadi hipotermi

a Data Subjektif -

b Data Objektif

BB 1950 gram suhu badan 365C

Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam

incubator

Kulit bayi tipis

Analisa dan Interpretasi Data

Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan

mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan

yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah

kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat

badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh

karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat

pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya

sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )

( wiknjosastro H 2008 H 786 )

45

2 Potensial terjadi infeksi

a Data Subjektif

Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

b Data objektif

Tali pusat belum puput dan masih basah

Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm

Suhu badan 36rsquo5C

Respirasi 42xmenit

c Analisa dan Interpretasi Data

Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada

minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita

infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga

bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput

lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup

bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN

KEBIDANAN

Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera

kolaborasi

46

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

Masalah potensial hipotermi dan infeksi

1 Tujuan

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi

b Berat badan bayi tidak turun

c Suhu dalam batas normal

d Reflex mengisap baik

e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi

2 kriteria

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan

pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam

b Berat badan bayi meningkat

c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)

d Reflex mengisap bayi baik

e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas

nyeri

f TTV dalam batas normal

1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c

2 Pernapasan 30 ndash 60xi

3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi

47

3 Rencana Tindakan

a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti

mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali

pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan

dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir

Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman

yang menyebabkan infeksi

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan dirawat dalam incubator

Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari

terjadinya hipotermi

b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin

Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama

sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor

mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan

diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung

c Timbang berat badan bayi setiap hari

Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan

kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan

kondisi bayi

d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan

frekuensi jantung

48

Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam

menentukan tindakan selanjutnya

e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah

Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu

badan bayi yang mengakibatkan evaporasi

f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang

Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat

mempengaruhi produksi dan kualitas ASI

LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita

2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan di rawat dalam incubator

4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya

5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram

6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit

7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang

49

LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0800

1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)

2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak

18 ml 2jam melalui sonde

3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm

4 Tanda ndash Tanda Vital

Suhu badan 365C

Pernapasan 50i

Frekuensi jantung 145xi

5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas

nyeri

6 Bayi terhindar dari ruam popok

7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan

50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013

No Rekam Medik 081838

Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita

Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1 Identitas

a Identitas bayi

Nama bayi Bayi ldquoJrdquo

Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita

Anak ke 1 ( pertama )

Umur 1 hari

Jenis kelamin laki-laki

b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )

Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo

Umur 35 tahun 34 tahun

Nikah 1x plusmn 1 tahun

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 31: BAB I Perbaikan

31

kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi

klien

5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang

menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah

sebelumnya Langkah ini merupakan

kelanjutan manajemen terhadap diagnosa

atau masalah yang telah diidentifikasi atau

diantisipasi Pada langkah ini informasi data

dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi

Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya

meliputi apa yang sudah diidentifikasi

dari kondisi klien atau dari setiap masalah

yang berkaitan tetapi juga dari kerangka

pedoman antisipasi terhadap klien tersebut

seperti apa yang diperkirakan akan terjadi

berikutnya Dengan perkataan lain asuhan

terhadap klien tersebut sudah mencakup

setiap hal yang berkaitan dengan semua

aspek asuhan setiap rencana asuhan harus

disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh

bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan

32

efektif karena klien merupakan bagian dari

pelaksanaan rencana tersebut

6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan

Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh

secara efisien dan aman Perencanaan ini

bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-

bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan

lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-

kolaborasi dengan dokter untuk menangani

klien yang mengalami komplikasi maka

keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan

bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap

terlaksananya rencana asuhan yang

menyeluruh tersebut Manajemen yang

efesien akan menyangkut waktu dan biaya

serta meningkatkan mutu dan asuhan klien

7 Langkah VII Evaluasi

Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi

keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan

meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan

apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai

dengan kebutuhan sebagaimana telah

diidentifikasikan didalam masalah dan

33

diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap

efektif jika memang benar efektif

pelaksanaannya

2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )

a Pengertian Dokumentasi

Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)

Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara

tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil

pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada

pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap

semua asuhan yang telah diberikan

b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan

Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara

benar jelas singkat logis dalam suatu metode

pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu

1 Subjektif ( S )

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pengumpulan data klien melalui

anamnesis

34

2 Objektif (O)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pemeriksaan fisik klien hasil

laboratorium yang dirumuskan dalam

data fokus untuk mendukung asuhan

3 Assesment (A)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil analisis dan interpretasi data

subjektif dan objektif

4 Planning (P)

Menggambarkan pendokumentasian

dan tindakan serta evaluasi

perencanaan

35

36

37

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang

a Prenatal

1 GI P0 A0

2 HPHT tanggal 31 agustus 2012

3 HTP tanggal 7 juni 2013

4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari

5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan

TT 2x pada tanggal

a 13 januari 2013

b 10 februari 2013

6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200

dengan keluhan sakit perut tembus belakang

b Natal

1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43

cmlubang anus (+)

38

3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi

a Nutrisi Cairan

1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013

2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu

melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam

3 Produksi ASI masih kurang

4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam

inkubator

b Personal higyene

Bayi dalam keadaan bersih

c Pola tidur

Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar

d Pola eliminasi

1 BAK frekuensi 7 -8 x hari

2 BAB frekuensi 5- 6 x hari

3 Riwayat Kesehatan Ibu

a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol

b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil

c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria

4 Pemeriksaan umum

a Pemeriksaan umum

39

1 BBL PBL 1950 gram 43 cm

2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan

3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari

4 Apgar Score 79

b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital

1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )

2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )

3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)

c Pemeriksaan Fisik

1 Kepala

Pada kepala tidak ada caput suksedaneum

Tidak terdapat chepal hematoma

Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup

2 Mata

Simetris kiri dan kanan

Tidak ada perdarahan sub konjungtifa

Konjungtiva merah muda

Tidak ada tanda-tanda infeksi

3 Hidung

Hidung tampak bersih

pernapasan cuping hidung tidak ada

4 Mulut dan bibir

Refleks mengisap lemah

40

Refleks menelan lemah

Tidak ada labio palatum

Bibir merah muda

5 Telinga

Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan

Daun telinga normal dan lambat kembali

Ada lubang telinga

6 Leher

Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas

Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis

dan kelenjar tiroyd

7 Dada

Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan

pergerakan perut

Tidak ada fraktur klavikula

Frekuensi jantung normal

8 Ekstremitas atas

Kedua lengan bergerak dengan bebas

Jari-jari kedua tangan lengkap

Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus

9 Abdomen

Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada

Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat

41

10Genitalia

Testis sudah turun ke skrotum

anus (+)

11Ekstremitas bawah

Pergerakan baik

Jari kaki lengkap kiri dan kanan

Refleks Babynsky positif

12Punggung dan bokong

Tonjolan punggung baik

Lipatan kulit bokong bersih

Intergritas kulit tampak tipis dan longgar

Tidak adanya bercak mongol

13Kulit tampak bersih dan kemerahan

14Pemeriksaan pengukuran

a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )

b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )

c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)

d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)

5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi

a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji

b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan

mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan

dan dokter

42

c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta

mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan

bayinya terutama pemberian ASI

d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan

dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah

e Ibu tinggal serumah dengan orang tua

f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat

g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah

6 Data Tambahan

Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri

Salaf mata oxytetracyclin

LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR

a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012

b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013

Tanggal lahir 25 april 2013

BBL 1950 gram PBL 43 cm

43

Analisa dan Interpretasi Data

Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5

hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat

Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir

kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )

2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi

a Data Subjektif

1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis

kelamin laki-laki

2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit

b Data Objektif

1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan

sonde

2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm

c Analisa dan Interpretasi Data

Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah

karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot

pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit

sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat

( Wiknjosastro H 2008 H 785 )

44

LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi

Potensial terjadinya infeksi

1 Potensial terjadi hipotermi

a Data Subjektif -

b Data Objektif

BB 1950 gram suhu badan 365C

Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam

incubator

Kulit bayi tipis

Analisa dan Interpretasi Data

Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan

mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan

yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah

kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat

badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh

karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat

pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya

sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )

( wiknjosastro H 2008 H 786 )

45

2 Potensial terjadi infeksi

a Data Subjektif

Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

b Data objektif

Tali pusat belum puput dan masih basah

Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm

Suhu badan 36rsquo5C

Respirasi 42xmenit

c Analisa dan Interpretasi Data

Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada

minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita

infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga

bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput

lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup

bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN

KEBIDANAN

Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera

kolaborasi

46

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

Masalah potensial hipotermi dan infeksi

1 Tujuan

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi

b Berat badan bayi tidak turun

c Suhu dalam batas normal

d Reflex mengisap baik

e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi

2 kriteria

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan

pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam

b Berat badan bayi meningkat

c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)

d Reflex mengisap bayi baik

e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas

nyeri

f TTV dalam batas normal

1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c

2 Pernapasan 30 ndash 60xi

3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi

47

3 Rencana Tindakan

a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti

mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali

pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan

dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir

Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman

yang menyebabkan infeksi

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan dirawat dalam incubator

Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari

terjadinya hipotermi

b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin

Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama

sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor

mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan

diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung

c Timbang berat badan bayi setiap hari

Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan

kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan

kondisi bayi

d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan

frekuensi jantung

48

Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam

menentukan tindakan selanjutnya

e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah

Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu

badan bayi yang mengakibatkan evaporasi

f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang

Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat

mempengaruhi produksi dan kualitas ASI

LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita

2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan di rawat dalam incubator

4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya

5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram

6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit

7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang

49

LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0800

1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)

2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak

18 ml 2jam melalui sonde

3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm

4 Tanda ndash Tanda Vital

Suhu badan 365C

Pernapasan 50i

Frekuensi jantung 145xi

5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas

nyeri

6 Bayi terhindar dari ruam popok

7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan

50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013

No Rekam Medik 081838

Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita

Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1 Identitas

a Identitas bayi

Nama bayi Bayi ldquoJrdquo

Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita

Anak ke 1 ( pertama )

Umur 1 hari

Jenis kelamin laki-laki

b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )

Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo

Umur 35 tahun 34 tahun

Nikah 1x plusmn 1 tahun

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 32: BAB I Perbaikan

32

efektif karena klien merupakan bagian dari

pelaksanaan rencana tersebut

6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan

Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh

secara efisien dan aman Perencanaan ini

bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-

bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan

lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-

kolaborasi dengan dokter untuk menangani

klien yang mengalami komplikasi maka

keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan

bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap

terlaksananya rencana asuhan yang

menyeluruh tersebut Manajemen yang

efesien akan menyangkut waktu dan biaya

serta meningkatkan mutu dan asuhan klien

7 Langkah VII Evaluasi

Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi

keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan

meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan

apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai

dengan kebutuhan sebagaimana telah

diidentifikasikan didalam masalah dan

33

diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap

efektif jika memang benar efektif

pelaksanaannya

2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )

a Pengertian Dokumentasi

Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)

Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara

tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil

pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada

pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap

semua asuhan yang telah diberikan

b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan

Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara

benar jelas singkat logis dalam suatu metode

pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu

1 Subjektif ( S )

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pengumpulan data klien melalui

anamnesis

34

2 Objektif (O)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pemeriksaan fisik klien hasil

laboratorium yang dirumuskan dalam

data fokus untuk mendukung asuhan

3 Assesment (A)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil analisis dan interpretasi data

subjektif dan objektif

4 Planning (P)

Menggambarkan pendokumentasian

dan tindakan serta evaluasi

perencanaan

35

36

37

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang

a Prenatal

1 GI P0 A0

2 HPHT tanggal 31 agustus 2012

3 HTP tanggal 7 juni 2013

4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari

5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan

TT 2x pada tanggal

a 13 januari 2013

b 10 februari 2013

6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200

dengan keluhan sakit perut tembus belakang

b Natal

1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43

cmlubang anus (+)

38

3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi

a Nutrisi Cairan

1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013

2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu

melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam

3 Produksi ASI masih kurang

4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam

inkubator

b Personal higyene

Bayi dalam keadaan bersih

c Pola tidur

Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar

d Pola eliminasi

1 BAK frekuensi 7 -8 x hari

2 BAB frekuensi 5- 6 x hari

3 Riwayat Kesehatan Ibu

a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol

b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil

c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria

4 Pemeriksaan umum

a Pemeriksaan umum

39

1 BBL PBL 1950 gram 43 cm

2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan

3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari

4 Apgar Score 79

b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital

1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )

2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )

3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)

c Pemeriksaan Fisik

1 Kepala

Pada kepala tidak ada caput suksedaneum

Tidak terdapat chepal hematoma

Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup

2 Mata

Simetris kiri dan kanan

Tidak ada perdarahan sub konjungtifa

Konjungtiva merah muda

Tidak ada tanda-tanda infeksi

3 Hidung

Hidung tampak bersih

pernapasan cuping hidung tidak ada

4 Mulut dan bibir

Refleks mengisap lemah

40

Refleks menelan lemah

Tidak ada labio palatum

Bibir merah muda

5 Telinga

Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan

Daun telinga normal dan lambat kembali

Ada lubang telinga

6 Leher

Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas

Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis

dan kelenjar tiroyd

7 Dada

Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan

pergerakan perut

Tidak ada fraktur klavikula

Frekuensi jantung normal

8 Ekstremitas atas

Kedua lengan bergerak dengan bebas

Jari-jari kedua tangan lengkap

Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus

9 Abdomen

Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada

Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat

41

10Genitalia

Testis sudah turun ke skrotum

anus (+)

11Ekstremitas bawah

Pergerakan baik

Jari kaki lengkap kiri dan kanan

Refleks Babynsky positif

12Punggung dan bokong

Tonjolan punggung baik

Lipatan kulit bokong bersih

Intergritas kulit tampak tipis dan longgar

Tidak adanya bercak mongol

13Kulit tampak bersih dan kemerahan

14Pemeriksaan pengukuran

a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )

b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )

c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)

d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)

5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi

a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji

b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan

mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan

dan dokter

42

c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta

mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan

bayinya terutama pemberian ASI

d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan

dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah

e Ibu tinggal serumah dengan orang tua

f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat

g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah

6 Data Tambahan

Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri

Salaf mata oxytetracyclin

LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR

a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012

b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013

Tanggal lahir 25 april 2013

BBL 1950 gram PBL 43 cm

43

Analisa dan Interpretasi Data

Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5

hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat

Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir

kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )

2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi

a Data Subjektif

1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis

kelamin laki-laki

2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit

b Data Objektif

1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan

sonde

2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm

c Analisa dan Interpretasi Data

Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah

karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot

pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit

sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat

( Wiknjosastro H 2008 H 785 )

44

LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi

Potensial terjadinya infeksi

1 Potensial terjadi hipotermi

a Data Subjektif -

b Data Objektif

BB 1950 gram suhu badan 365C

Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam

incubator

Kulit bayi tipis

Analisa dan Interpretasi Data

Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan

mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan

yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah

kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat

badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh

karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat

pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya

sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )

( wiknjosastro H 2008 H 786 )

45

2 Potensial terjadi infeksi

a Data Subjektif

Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

b Data objektif

Tali pusat belum puput dan masih basah

Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm

Suhu badan 36rsquo5C

Respirasi 42xmenit

c Analisa dan Interpretasi Data

Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada

minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita

infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga

bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput

lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup

bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN

KEBIDANAN

Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera

kolaborasi

46

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

Masalah potensial hipotermi dan infeksi

1 Tujuan

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi

b Berat badan bayi tidak turun

c Suhu dalam batas normal

d Reflex mengisap baik

e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi

2 kriteria

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan

pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam

b Berat badan bayi meningkat

c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)

d Reflex mengisap bayi baik

e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas

nyeri

f TTV dalam batas normal

1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c

2 Pernapasan 30 ndash 60xi

3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi

47

3 Rencana Tindakan

a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti

mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali

pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan

dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir

Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman

yang menyebabkan infeksi

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan dirawat dalam incubator

Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari

terjadinya hipotermi

b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin

Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama

sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor

mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan

diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung

c Timbang berat badan bayi setiap hari

Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan

kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan

kondisi bayi

d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan

frekuensi jantung

48

Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam

menentukan tindakan selanjutnya

e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah

Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu

badan bayi yang mengakibatkan evaporasi

f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang

Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat

mempengaruhi produksi dan kualitas ASI

LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita

2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan di rawat dalam incubator

4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya

5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram

6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit

7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang

49

LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0800

1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)

2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak

18 ml 2jam melalui sonde

3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm

4 Tanda ndash Tanda Vital

Suhu badan 365C

Pernapasan 50i

Frekuensi jantung 145xi

5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas

nyeri

6 Bayi terhindar dari ruam popok

7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan

50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013

No Rekam Medik 081838

Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita

Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1 Identitas

a Identitas bayi

Nama bayi Bayi ldquoJrdquo

Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita

Anak ke 1 ( pertama )

Umur 1 hari

Jenis kelamin laki-laki

b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )

Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo

Umur 35 tahun 34 tahun

Nikah 1x plusmn 1 tahun

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 33: BAB I Perbaikan

33

diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap

efektif jika memang benar efektif

pelaksanaannya

2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )

a Pengertian Dokumentasi

Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)

Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara

tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil

pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada

pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap

semua asuhan yang telah diberikan

b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan

Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara

benar jelas singkat logis dalam suatu metode

pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu

1 Subjektif ( S )

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pengumpulan data klien melalui

anamnesis

34

2 Objektif (O)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pemeriksaan fisik klien hasil

laboratorium yang dirumuskan dalam

data fokus untuk mendukung asuhan

3 Assesment (A)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil analisis dan interpretasi data

subjektif dan objektif

4 Planning (P)

Menggambarkan pendokumentasian

dan tindakan serta evaluasi

perencanaan

35

36

37

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang

a Prenatal

1 GI P0 A0

2 HPHT tanggal 31 agustus 2012

3 HTP tanggal 7 juni 2013

4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari

5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan

TT 2x pada tanggal

a 13 januari 2013

b 10 februari 2013

6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200

dengan keluhan sakit perut tembus belakang

b Natal

1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43

cmlubang anus (+)

38

3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi

a Nutrisi Cairan

1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013

2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu

melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam

3 Produksi ASI masih kurang

4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam

inkubator

b Personal higyene

Bayi dalam keadaan bersih

c Pola tidur

Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar

d Pola eliminasi

1 BAK frekuensi 7 -8 x hari

2 BAB frekuensi 5- 6 x hari

3 Riwayat Kesehatan Ibu

a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol

b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil

c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria

4 Pemeriksaan umum

a Pemeriksaan umum

39

1 BBL PBL 1950 gram 43 cm

2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan

3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari

4 Apgar Score 79

b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital

1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )

2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )

3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)

c Pemeriksaan Fisik

1 Kepala

Pada kepala tidak ada caput suksedaneum

Tidak terdapat chepal hematoma

Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup

2 Mata

Simetris kiri dan kanan

Tidak ada perdarahan sub konjungtifa

Konjungtiva merah muda

Tidak ada tanda-tanda infeksi

3 Hidung

Hidung tampak bersih

pernapasan cuping hidung tidak ada

4 Mulut dan bibir

Refleks mengisap lemah

40

Refleks menelan lemah

Tidak ada labio palatum

Bibir merah muda

5 Telinga

Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan

Daun telinga normal dan lambat kembali

Ada lubang telinga

6 Leher

Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas

Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis

dan kelenjar tiroyd

7 Dada

Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan

pergerakan perut

Tidak ada fraktur klavikula

Frekuensi jantung normal

8 Ekstremitas atas

Kedua lengan bergerak dengan bebas

Jari-jari kedua tangan lengkap

Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus

9 Abdomen

Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada

Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat

41

10Genitalia

Testis sudah turun ke skrotum

anus (+)

11Ekstremitas bawah

Pergerakan baik

Jari kaki lengkap kiri dan kanan

Refleks Babynsky positif

12Punggung dan bokong

Tonjolan punggung baik

Lipatan kulit bokong bersih

Intergritas kulit tampak tipis dan longgar

Tidak adanya bercak mongol

13Kulit tampak bersih dan kemerahan

14Pemeriksaan pengukuran

a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )

b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )

c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)

d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)

5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi

a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji

b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan

mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan

dan dokter

42

c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta

mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan

bayinya terutama pemberian ASI

d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan

dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah

e Ibu tinggal serumah dengan orang tua

f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat

g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah

6 Data Tambahan

Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri

Salaf mata oxytetracyclin

LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR

a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012

b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013

Tanggal lahir 25 april 2013

BBL 1950 gram PBL 43 cm

43

Analisa dan Interpretasi Data

Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5

hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat

Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir

kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )

2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi

a Data Subjektif

1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis

kelamin laki-laki

2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit

b Data Objektif

1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan

sonde

2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm

c Analisa dan Interpretasi Data

Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah

karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot

pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit

sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat

( Wiknjosastro H 2008 H 785 )

44

LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi

Potensial terjadinya infeksi

1 Potensial terjadi hipotermi

a Data Subjektif -

b Data Objektif

BB 1950 gram suhu badan 365C

Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam

incubator

Kulit bayi tipis

Analisa dan Interpretasi Data

Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan

mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan

yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah

kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat

badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh

karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat

pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya

sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )

( wiknjosastro H 2008 H 786 )

45

2 Potensial terjadi infeksi

a Data Subjektif

Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

b Data objektif

Tali pusat belum puput dan masih basah

Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm

Suhu badan 36rsquo5C

Respirasi 42xmenit

c Analisa dan Interpretasi Data

Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada

minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita

infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga

bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput

lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup

bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN

KEBIDANAN

Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera

kolaborasi

46

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

Masalah potensial hipotermi dan infeksi

1 Tujuan

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi

b Berat badan bayi tidak turun

c Suhu dalam batas normal

d Reflex mengisap baik

e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi

2 kriteria

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan

pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam

b Berat badan bayi meningkat

c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)

d Reflex mengisap bayi baik

e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas

nyeri

f TTV dalam batas normal

1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c

2 Pernapasan 30 ndash 60xi

3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi

47

3 Rencana Tindakan

a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti

mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali

pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan

dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir

Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman

yang menyebabkan infeksi

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan dirawat dalam incubator

Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari

terjadinya hipotermi

b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin

Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama

sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor

mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan

diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung

c Timbang berat badan bayi setiap hari

Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan

kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan

kondisi bayi

d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan

frekuensi jantung

48

Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam

menentukan tindakan selanjutnya

e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah

Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu

badan bayi yang mengakibatkan evaporasi

f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang

Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat

mempengaruhi produksi dan kualitas ASI

LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita

2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan di rawat dalam incubator

4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya

5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram

6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit

7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang

49

LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0800

1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)

2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak

18 ml 2jam melalui sonde

3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm

4 Tanda ndash Tanda Vital

Suhu badan 365C

Pernapasan 50i

Frekuensi jantung 145xi

5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas

nyeri

6 Bayi terhindar dari ruam popok

7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan

50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013

No Rekam Medik 081838

Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita

Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1 Identitas

a Identitas bayi

Nama bayi Bayi ldquoJrdquo

Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita

Anak ke 1 ( pertama )

Umur 1 hari

Jenis kelamin laki-laki

b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )

Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo

Umur 35 tahun 34 tahun

Nikah 1x plusmn 1 tahun

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 34: BAB I Perbaikan

34

2 Objektif (O)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil pemeriksaan fisik klien hasil

laboratorium yang dirumuskan dalam

data fokus untuk mendukung asuhan

3 Assesment (A)

Menggambarkan pendokumentasian

hasil analisis dan interpretasi data

subjektif dan objektif

4 Planning (P)

Menggambarkan pendokumentasian

dan tindakan serta evaluasi

perencanaan

35

36

37

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang

a Prenatal

1 GI P0 A0

2 HPHT tanggal 31 agustus 2012

3 HTP tanggal 7 juni 2013

4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari

5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan

TT 2x pada tanggal

a 13 januari 2013

b 10 februari 2013

6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200

dengan keluhan sakit perut tembus belakang

b Natal

1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43

cmlubang anus (+)

38

3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi

a Nutrisi Cairan

1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013

2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu

melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam

3 Produksi ASI masih kurang

4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam

inkubator

b Personal higyene

Bayi dalam keadaan bersih

c Pola tidur

Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar

d Pola eliminasi

1 BAK frekuensi 7 -8 x hari

2 BAB frekuensi 5- 6 x hari

3 Riwayat Kesehatan Ibu

a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol

b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil

c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria

4 Pemeriksaan umum

a Pemeriksaan umum

39

1 BBL PBL 1950 gram 43 cm

2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan

3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari

4 Apgar Score 79

b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital

1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )

2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )

3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)

c Pemeriksaan Fisik

1 Kepala

Pada kepala tidak ada caput suksedaneum

Tidak terdapat chepal hematoma

Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup

2 Mata

Simetris kiri dan kanan

Tidak ada perdarahan sub konjungtifa

Konjungtiva merah muda

Tidak ada tanda-tanda infeksi

3 Hidung

Hidung tampak bersih

pernapasan cuping hidung tidak ada

4 Mulut dan bibir

Refleks mengisap lemah

40

Refleks menelan lemah

Tidak ada labio palatum

Bibir merah muda

5 Telinga

Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan

Daun telinga normal dan lambat kembali

Ada lubang telinga

6 Leher

Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas

Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis

dan kelenjar tiroyd

7 Dada

Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan

pergerakan perut

Tidak ada fraktur klavikula

Frekuensi jantung normal

8 Ekstremitas atas

Kedua lengan bergerak dengan bebas

Jari-jari kedua tangan lengkap

Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus

9 Abdomen

Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada

Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat

41

10Genitalia

Testis sudah turun ke skrotum

anus (+)

11Ekstremitas bawah

Pergerakan baik

Jari kaki lengkap kiri dan kanan

Refleks Babynsky positif

12Punggung dan bokong

Tonjolan punggung baik

Lipatan kulit bokong bersih

Intergritas kulit tampak tipis dan longgar

Tidak adanya bercak mongol

13Kulit tampak bersih dan kemerahan

14Pemeriksaan pengukuran

a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )

b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )

c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)

d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)

5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi

a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji

b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan

mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan

dan dokter

42

c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta

mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan

bayinya terutama pemberian ASI

d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan

dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah

e Ibu tinggal serumah dengan orang tua

f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat

g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah

6 Data Tambahan

Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri

Salaf mata oxytetracyclin

LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR

a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012

b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013

Tanggal lahir 25 april 2013

BBL 1950 gram PBL 43 cm

43

Analisa dan Interpretasi Data

Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5

hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat

Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir

kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )

2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi

a Data Subjektif

1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis

kelamin laki-laki

2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit

b Data Objektif

1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan

sonde

2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm

c Analisa dan Interpretasi Data

Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah

karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot

pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit

sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat

( Wiknjosastro H 2008 H 785 )

44

LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi

Potensial terjadinya infeksi

1 Potensial terjadi hipotermi

a Data Subjektif -

b Data Objektif

BB 1950 gram suhu badan 365C

Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam

incubator

Kulit bayi tipis

Analisa dan Interpretasi Data

Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan

mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan

yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah

kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat

badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh

karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat

pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya

sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )

( wiknjosastro H 2008 H 786 )

45

2 Potensial terjadi infeksi

a Data Subjektif

Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

b Data objektif

Tali pusat belum puput dan masih basah

Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm

Suhu badan 36rsquo5C

Respirasi 42xmenit

c Analisa dan Interpretasi Data

Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada

minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita

infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga

bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput

lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup

bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN

KEBIDANAN

Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera

kolaborasi

46

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

Masalah potensial hipotermi dan infeksi

1 Tujuan

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi

b Berat badan bayi tidak turun

c Suhu dalam batas normal

d Reflex mengisap baik

e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi

2 kriteria

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan

pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam

b Berat badan bayi meningkat

c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)

d Reflex mengisap bayi baik

e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas

nyeri

f TTV dalam batas normal

1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c

2 Pernapasan 30 ndash 60xi

3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi

47

3 Rencana Tindakan

a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti

mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali

pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan

dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir

Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman

yang menyebabkan infeksi

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan dirawat dalam incubator

Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari

terjadinya hipotermi

b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin

Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama

sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor

mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan

diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung

c Timbang berat badan bayi setiap hari

Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan

kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan

kondisi bayi

d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan

frekuensi jantung

48

Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam

menentukan tindakan selanjutnya

e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah

Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu

badan bayi yang mengakibatkan evaporasi

f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang

Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat

mempengaruhi produksi dan kualitas ASI

LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita

2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan di rawat dalam incubator

4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya

5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram

6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit

7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang

49

LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0800

1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)

2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak

18 ml 2jam melalui sonde

3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm

4 Tanda ndash Tanda Vital

Suhu badan 365C

Pernapasan 50i

Frekuensi jantung 145xi

5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas

nyeri

6 Bayi terhindar dari ruam popok

7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan

50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013

No Rekam Medik 081838

Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita

Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1 Identitas

a Identitas bayi

Nama bayi Bayi ldquoJrdquo

Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita

Anak ke 1 ( pertama )

Umur 1 hari

Jenis kelamin laki-laki

b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )

Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo

Umur 35 tahun 34 tahun

Nikah 1x plusmn 1 tahun

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 35: BAB I Perbaikan

35

36

37

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang

a Prenatal

1 GI P0 A0

2 HPHT tanggal 31 agustus 2012

3 HTP tanggal 7 juni 2013

4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari

5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan

TT 2x pada tanggal

a 13 januari 2013

b 10 februari 2013

6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200

dengan keluhan sakit perut tembus belakang

b Natal

1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43

cmlubang anus (+)

38

3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi

a Nutrisi Cairan

1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013

2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu

melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam

3 Produksi ASI masih kurang

4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam

inkubator

b Personal higyene

Bayi dalam keadaan bersih

c Pola tidur

Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar

d Pola eliminasi

1 BAK frekuensi 7 -8 x hari

2 BAB frekuensi 5- 6 x hari

3 Riwayat Kesehatan Ibu

a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol

b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil

c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria

4 Pemeriksaan umum

a Pemeriksaan umum

39

1 BBL PBL 1950 gram 43 cm

2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan

3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari

4 Apgar Score 79

b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital

1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )

2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )

3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)

c Pemeriksaan Fisik

1 Kepala

Pada kepala tidak ada caput suksedaneum

Tidak terdapat chepal hematoma

Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup

2 Mata

Simetris kiri dan kanan

Tidak ada perdarahan sub konjungtifa

Konjungtiva merah muda

Tidak ada tanda-tanda infeksi

3 Hidung

Hidung tampak bersih

pernapasan cuping hidung tidak ada

4 Mulut dan bibir

Refleks mengisap lemah

40

Refleks menelan lemah

Tidak ada labio palatum

Bibir merah muda

5 Telinga

Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan

Daun telinga normal dan lambat kembali

Ada lubang telinga

6 Leher

Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas

Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis

dan kelenjar tiroyd

7 Dada

Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan

pergerakan perut

Tidak ada fraktur klavikula

Frekuensi jantung normal

8 Ekstremitas atas

Kedua lengan bergerak dengan bebas

Jari-jari kedua tangan lengkap

Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus

9 Abdomen

Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada

Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat

41

10Genitalia

Testis sudah turun ke skrotum

anus (+)

11Ekstremitas bawah

Pergerakan baik

Jari kaki lengkap kiri dan kanan

Refleks Babynsky positif

12Punggung dan bokong

Tonjolan punggung baik

Lipatan kulit bokong bersih

Intergritas kulit tampak tipis dan longgar

Tidak adanya bercak mongol

13Kulit tampak bersih dan kemerahan

14Pemeriksaan pengukuran

a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )

b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )

c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)

d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)

5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi

a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji

b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan

mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan

dan dokter

42

c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta

mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan

bayinya terutama pemberian ASI

d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan

dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah

e Ibu tinggal serumah dengan orang tua

f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat

g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah

6 Data Tambahan

Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri

Salaf mata oxytetracyclin

LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR

a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012

b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013

Tanggal lahir 25 april 2013

BBL 1950 gram PBL 43 cm

43

Analisa dan Interpretasi Data

Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5

hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat

Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir

kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )

2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi

a Data Subjektif

1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis

kelamin laki-laki

2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit

b Data Objektif

1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan

sonde

2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm

c Analisa dan Interpretasi Data

Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah

karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot

pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit

sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat

( Wiknjosastro H 2008 H 785 )

44

LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi

Potensial terjadinya infeksi

1 Potensial terjadi hipotermi

a Data Subjektif -

b Data Objektif

BB 1950 gram suhu badan 365C

Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam

incubator

Kulit bayi tipis

Analisa dan Interpretasi Data

Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan

mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan

yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah

kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat

badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh

karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat

pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya

sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )

( wiknjosastro H 2008 H 786 )

45

2 Potensial terjadi infeksi

a Data Subjektif

Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

b Data objektif

Tali pusat belum puput dan masih basah

Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm

Suhu badan 36rsquo5C

Respirasi 42xmenit

c Analisa dan Interpretasi Data

Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada

minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita

infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga

bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput

lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup

bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN

KEBIDANAN

Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera

kolaborasi

46

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

Masalah potensial hipotermi dan infeksi

1 Tujuan

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi

b Berat badan bayi tidak turun

c Suhu dalam batas normal

d Reflex mengisap baik

e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi

2 kriteria

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan

pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam

b Berat badan bayi meningkat

c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)

d Reflex mengisap bayi baik

e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas

nyeri

f TTV dalam batas normal

1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c

2 Pernapasan 30 ndash 60xi

3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi

47

3 Rencana Tindakan

a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti

mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali

pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan

dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir

Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman

yang menyebabkan infeksi

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan dirawat dalam incubator

Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari

terjadinya hipotermi

b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin

Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama

sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor

mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan

diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung

c Timbang berat badan bayi setiap hari

Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan

kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan

kondisi bayi

d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan

frekuensi jantung

48

Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam

menentukan tindakan selanjutnya

e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah

Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu

badan bayi yang mengakibatkan evaporasi

f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang

Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat

mempengaruhi produksi dan kualitas ASI

LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita

2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan di rawat dalam incubator

4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya

5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram

6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit

7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang

49

LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0800

1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)

2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak

18 ml 2jam melalui sonde

3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm

4 Tanda ndash Tanda Vital

Suhu badan 365C

Pernapasan 50i

Frekuensi jantung 145xi

5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas

nyeri

6 Bayi terhindar dari ruam popok

7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan

50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013

No Rekam Medik 081838

Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita

Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1 Identitas

a Identitas bayi

Nama bayi Bayi ldquoJrdquo

Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita

Anak ke 1 ( pertama )

Umur 1 hari

Jenis kelamin laki-laki

b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )

Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo

Umur 35 tahun 34 tahun

Nikah 1x plusmn 1 tahun

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 36: BAB I Perbaikan

36

37

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang

a Prenatal

1 GI P0 A0

2 HPHT tanggal 31 agustus 2012

3 HTP tanggal 7 juni 2013

4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari

5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan

TT 2x pada tanggal

a 13 januari 2013

b 10 februari 2013

6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200

dengan keluhan sakit perut tembus belakang

b Natal

1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43

cmlubang anus (+)

38

3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi

a Nutrisi Cairan

1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013

2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu

melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam

3 Produksi ASI masih kurang

4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam

inkubator

b Personal higyene

Bayi dalam keadaan bersih

c Pola tidur

Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar

d Pola eliminasi

1 BAK frekuensi 7 -8 x hari

2 BAB frekuensi 5- 6 x hari

3 Riwayat Kesehatan Ibu

a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol

b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil

c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria

4 Pemeriksaan umum

a Pemeriksaan umum

39

1 BBL PBL 1950 gram 43 cm

2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan

3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari

4 Apgar Score 79

b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital

1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )

2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )

3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)

c Pemeriksaan Fisik

1 Kepala

Pada kepala tidak ada caput suksedaneum

Tidak terdapat chepal hematoma

Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup

2 Mata

Simetris kiri dan kanan

Tidak ada perdarahan sub konjungtifa

Konjungtiva merah muda

Tidak ada tanda-tanda infeksi

3 Hidung

Hidung tampak bersih

pernapasan cuping hidung tidak ada

4 Mulut dan bibir

Refleks mengisap lemah

40

Refleks menelan lemah

Tidak ada labio palatum

Bibir merah muda

5 Telinga

Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan

Daun telinga normal dan lambat kembali

Ada lubang telinga

6 Leher

Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas

Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis

dan kelenjar tiroyd

7 Dada

Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan

pergerakan perut

Tidak ada fraktur klavikula

Frekuensi jantung normal

8 Ekstremitas atas

Kedua lengan bergerak dengan bebas

Jari-jari kedua tangan lengkap

Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus

9 Abdomen

Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada

Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat

41

10Genitalia

Testis sudah turun ke skrotum

anus (+)

11Ekstremitas bawah

Pergerakan baik

Jari kaki lengkap kiri dan kanan

Refleks Babynsky positif

12Punggung dan bokong

Tonjolan punggung baik

Lipatan kulit bokong bersih

Intergritas kulit tampak tipis dan longgar

Tidak adanya bercak mongol

13Kulit tampak bersih dan kemerahan

14Pemeriksaan pengukuran

a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )

b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )

c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)

d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)

5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi

a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji

b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan

mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan

dan dokter

42

c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta

mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan

bayinya terutama pemberian ASI

d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan

dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah

e Ibu tinggal serumah dengan orang tua

f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat

g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah

6 Data Tambahan

Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri

Salaf mata oxytetracyclin

LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR

a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012

b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013

Tanggal lahir 25 april 2013

BBL 1950 gram PBL 43 cm

43

Analisa dan Interpretasi Data

Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5

hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat

Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir

kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )

2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi

a Data Subjektif

1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis

kelamin laki-laki

2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit

b Data Objektif

1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan

sonde

2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm

c Analisa dan Interpretasi Data

Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah

karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot

pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit

sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat

( Wiknjosastro H 2008 H 785 )

44

LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi

Potensial terjadinya infeksi

1 Potensial terjadi hipotermi

a Data Subjektif -

b Data Objektif

BB 1950 gram suhu badan 365C

Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam

incubator

Kulit bayi tipis

Analisa dan Interpretasi Data

Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan

mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan

yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah

kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat

badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh

karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat

pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya

sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )

( wiknjosastro H 2008 H 786 )

45

2 Potensial terjadi infeksi

a Data Subjektif

Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

b Data objektif

Tali pusat belum puput dan masih basah

Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm

Suhu badan 36rsquo5C

Respirasi 42xmenit

c Analisa dan Interpretasi Data

Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada

minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita

infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga

bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput

lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup

bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN

KEBIDANAN

Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera

kolaborasi

46

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

Masalah potensial hipotermi dan infeksi

1 Tujuan

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi

b Berat badan bayi tidak turun

c Suhu dalam batas normal

d Reflex mengisap baik

e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi

2 kriteria

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan

pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam

b Berat badan bayi meningkat

c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)

d Reflex mengisap bayi baik

e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas

nyeri

f TTV dalam batas normal

1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c

2 Pernapasan 30 ndash 60xi

3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi

47

3 Rencana Tindakan

a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti

mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali

pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan

dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir

Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman

yang menyebabkan infeksi

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan dirawat dalam incubator

Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari

terjadinya hipotermi

b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin

Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama

sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor

mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan

diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung

c Timbang berat badan bayi setiap hari

Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan

kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan

kondisi bayi

d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan

frekuensi jantung

48

Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam

menentukan tindakan selanjutnya

e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah

Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu

badan bayi yang mengakibatkan evaporasi

f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang

Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat

mempengaruhi produksi dan kualitas ASI

LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita

2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan di rawat dalam incubator

4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya

5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram

6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit

7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang

49

LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0800

1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)

2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak

18 ml 2jam melalui sonde

3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm

4 Tanda ndash Tanda Vital

Suhu badan 365C

Pernapasan 50i

Frekuensi jantung 145xi

5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas

nyeri

6 Bayi terhindar dari ruam popok

7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan

50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013

No Rekam Medik 081838

Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita

Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1 Identitas

a Identitas bayi

Nama bayi Bayi ldquoJrdquo

Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita

Anak ke 1 ( pertama )

Umur 1 hari

Jenis kelamin laki-laki

b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )

Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo

Umur 35 tahun 34 tahun

Nikah 1x plusmn 1 tahun

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 37: BAB I Perbaikan

37

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang

a Prenatal

1 GI P0 A0

2 HPHT tanggal 31 agustus 2012

3 HTP tanggal 7 juni 2013

4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari

5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan

TT 2x pada tanggal

a 13 januari 2013

b 10 februari 2013

6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200

dengan keluhan sakit perut tembus belakang

b Natal

1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43

cmlubang anus (+)

38

3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi

a Nutrisi Cairan

1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013

2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu

melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam

3 Produksi ASI masih kurang

4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam

inkubator

b Personal higyene

Bayi dalam keadaan bersih

c Pola tidur

Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar

d Pola eliminasi

1 BAK frekuensi 7 -8 x hari

2 BAB frekuensi 5- 6 x hari

3 Riwayat Kesehatan Ibu

a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol

b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil

c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria

4 Pemeriksaan umum

a Pemeriksaan umum

39

1 BBL PBL 1950 gram 43 cm

2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan

3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari

4 Apgar Score 79

b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital

1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )

2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )

3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)

c Pemeriksaan Fisik

1 Kepala

Pada kepala tidak ada caput suksedaneum

Tidak terdapat chepal hematoma

Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup

2 Mata

Simetris kiri dan kanan

Tidak ada perdarahan sub konjungtifa

Konjungtiva merah muda

Tidak ada tanda-tanda infeksi

3 Hidung

Hidung tampak bersih

pernapasan cuping hidung tidak ada

4 Mulut dan bibir

Refleks mengisap lemah

40

Refleks menelan lemah

Tidak ada labio palatum

Bibir merah muda

5 Telinga

Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan

Daun telinga normal dan lambat kembali

Ada lubang telinga

6 Leher

Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas

Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis

dan kelenjar tiroyd

7 Dada

Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan

pergerakan perut

Tidak ada fraktur klavikula

Frekuensi jantung normal

8 Ekstremitas atas

Kedua lengan bergerak dengan bebas

Jari-jari kedua tangan lengkap

Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus

9 Abdomen

Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada

Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat

41

10Genitalia

Testis sudah turun ke skrotum

anus (+)

11Ekstremitas bawah

Pergerakan baik

Jari kaki lengkap kiri dan kanan

Refleks Babynsky positif

12Punggung dan bokong

Tonjolan punggung baik

Lipatan kulit bokong bersih

Intergritas kulit tampak tipis dan longgar

Tidak adanya bercak mongol

13Kulit tampak bersih dan kemerahan

14Pemeriksaan pengukuran

a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )

b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )

c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)

d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)

5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi

a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji

b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan

mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan

dan dokter

42

c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta

mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan

bayinya terutama pemberian ASI

d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan

dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah

e Ibu tinggal serumah dengan orang tua

f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat

g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah

6 Data Tambahan

Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri

Salaf mata oxytetracyclin

LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR

a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012

b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013

Tanggal lahir 25 april 2013

BBL 1950 gram PBL 43 cm

43

Analisa dan Interpretasi Data

Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5

hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat

Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir

kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )

2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi

a Data Subjektif

1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis

kelamin laki-laki

2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit

b Data Objektif

1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan

sonde

2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm

c Analisa dan Interpretasi Data

Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah

karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot

pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit

sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat

( Wiknjosastro H 2008 H 785 )

44

LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi

Potensial terjadinya infeksi

1 Potensial terjadi hipotermi

a Data Subjektif -

b Data Objektif

BB 1950 gram suhu badan 365C

Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam

incubator

Kulit bayi tipis

Analisa dan Interpretasi Data

Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan

mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan

yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah

kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat

badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh

karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat

pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya

sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )

( wiknjosastro H 2008 H 786 )

45

2 Potensial terjadi infeksi

a Data Subjektif

Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

b Data objektif

Tali pusat belum puput dan masih basah

Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm

Suhu badan 36rsquo5C

Respirasi 42xmenit

c Analisa dan Interpretasi Data

Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada

minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita

infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga

bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput

lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup

bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN

KEBIDANAN

Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera

kolaborasi

46

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

Masalah potensial hipotermi dan infeksi

1 Tujuan

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi

b Berat badan bayi tidak turun

c Suhu dalam batas normal

d Reflex mengisap baik

e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi

2 kriteria

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan

pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam

b Berat badan bayi meningkat

c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)

d Reflex mengisap bayi baik

e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas

nyeri

f TTV dalam batas normal

1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c

2 Pernapasan 30 ndash 60xi

3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi

47

3 Rencana Tindakan

a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti

mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali

pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan

dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir

Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman

yang menyebabkan infeksi

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan dirawat dalam incubator

Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari

terjadinya hipotermi

b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin

Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama

sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor

mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan

diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung

c Timbang berat badan bayi setiap hari

Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan

kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan

kondisi bayi

d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan

frekuensi jantung

48

Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam

menentukan tindakan selanjutnya

e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah

Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu

badan bayi yang mengakibatkan evaporasi

f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang

Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat

mempengaruhi produksi dan kualitas ASI

LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita

2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan di rawat dalam incubator

4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya

5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram

6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit

7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang

49

LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0800

1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)

2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak

18 ml 2jam melalui sonde

3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm

4 Tanda ndash Tanda Vital

Suhu badan 365C

Pernapasan 50i

Frekuensi jantung 145xi

5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas

nyeri

6 Bayi terhindar dari ruam popok

7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan

50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013

No Rekam Medik 081838

Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita

Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1 Identitas

a Identitas bayi

Nama bayi Bayi ldquoJrdquo

Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita

Anak ke 1 ( pertama )

Umur 1 hari

Jenis kelamin laki-laki

b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )

Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo

Umur 35 tahun 34 tahun

Nikah 1x plusmn 1 tahun

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 38: BAB I Perbaikan

38

3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi

a Nutrisi Cairan

1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013

2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu

melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam

3 Produksi ASI masih kurang

4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam

inkubator

b Personal higyene

Bayi dalam keadaan bersih

c Pola tidur

Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar

d Pola eliminasi

1 BAK frekuensi 7 -8 x hari

2 BAB frekuensi 5- 6 x hari

3 Riwayat Kesehatan Ibu

a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol

b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil

c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria

4 Pemeriksaan umum

a Pemeriksaan umum

39

1 BBL PBL 1950 gram 43 cm

2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan

3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari

4 Apgar Score 79

b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital

1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )

2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )

3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)

c Pemeriksaan Fisik

1 Kepala

Pada kepala tidak ada caput suksedaneum

Tidak terdapat chepal hematoma

Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup

2 Mata

Simetris kiri dan kanan

Tidak ada perdarahan sub konjungtifa

Konjungtiva merah muda

Tidak ada tanda-tanda infeksi

3 Hidung

Hidung tampak bersih

pernapasan cuping hidung tidak ada

4 Mulut dan bibir

Refleks mengisap lemah

40

Refleks menelan lemah

Tidak ada labio palatum

Bibir merah muda

5 Telinga

Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan

Daun telinga normal dan lambat kembali

Ada lubang telinga

6 Leher

Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas

Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis

dan kelenjar tiroyd

7 Dada

Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan

pergerakan perut

Tidak ada fraktur klavikula

Frekuensi jantung normal

8 Ekstremitas atas

Kedua lengan bergerak dengan bebas

Jari-jari kedua tangan lengkap

Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus

9 Abdomen

Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada

Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat

41

10Genitalia

Testis sudah turun ke skrotum

anus (+)

11Ekstremitas bawah

Pergerakan baik

Jari kaki lengkap kiri dan kanan

Refleks Babynsky positif

12Punggung dan bokong

Tonjolan punggung baik

Lipatan kulit bokong bersih

Intergritas kulit tampak tipis dan longgar

Tidak adanya bercak mongol

13Kulit tampak bersih dan kemerahan

14Pemeriksaan pengukuran

a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )

b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )

c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)

d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)

5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi

a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji

b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan

mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan

dan dokter

42

c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta

mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan

bayinya terutama pemberian ASI

d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan

dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah

e Ibu tinggal serumah dengan orang tua

f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat

g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah

6 Data Tambahan

Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri

Salaf mata oxytetracyclin

LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR

a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012

b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013

Tanggal lahir 25 april 2013

BBL 1950 gram PBL 43 cm

43

Analisa dan Interpretasi Data

Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5

hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat

Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir

kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )

2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi

a Data Subjektif

1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis

kelamin laki-laki

2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit

b Data Objektif

1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan

sonde

2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm

c Analisa dan Interpretasi Data

Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah

karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot

pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit

sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat

( Wiknjosastro H 2008 H 785 )

44

LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi

Potensial terjadinya infeksi

1 Potensial terjadi hipotermi

a Data Subjektif -

b Data Objektif

BB 1950 gram suhu badan 365C

Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam

incubator

Kulit bayi tipis

Analisa dan Interpretasi Data

Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan

mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan

yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah

kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat

badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh

karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat

pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya

sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )

( wiknjosastro H 2008 H 786 )

45

2 Potensial terjadi infeksi

a Data Subjektif

Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

b Data objektif

Tali pusat belum puput dan masih basah

Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm

Suhu badan 36rsquo5C

Respirasi 42xmenit

c Analisa dan Interpretasi Data

Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada

minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita

infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga

bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput

lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup

bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN

KEBIDANAN

Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera

kolaborasi

46

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

Masalah potensial hipotermi dan infeksi

1 Tujuan

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi

b Berat badan bayi tidak turun

c Suhu dalam batas normal

d Reflex mengisap baik

e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi

2 kriteria

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan

pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam

b Berat badan bayi meningkat

c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)

d Reflex mengisap bayi baik

e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas

nyeri

f TTV dalam batas normal

1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c

2 Pernapasan 30 ndash 60xi

3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi

47

3 Rencana Tindakan

a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti

mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali

pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan

dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir

Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman

yang menyebabkan infeksi

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan dirawat dalam incubator

Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari

terjadinya hipotermi

b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin

Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama

sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor

mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan

diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung

c Timbang berat badan bayi setiap hari

Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan

kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan

kondisi bayi

d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan

frekuensi jantung

48

Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam

menentukan tindakan selanjutnya

e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah

Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu

badan bayi yang mengakibatkan evaporasi

f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang

Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat

mempengaruhi produksi dan kualitas ASI

LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita

2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan di rawat dalam incubator

4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya

5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram

6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit

7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang

49

LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0800

1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)

2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak

18 ml 2jam melalui sonde

3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm

4 Tanda ndash Tanda Vital

Suhu badan 365C

Pernapasan 50i

Frekuensi jantung 145xi

5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas

nyeri

6 Bayi terhindar dari ruam popok

7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan

50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013

No Rekam Medik 081838

Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita

Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1 Identitas

a Identitas bayi

Nama bayi Bayi ldquoJrdquo

Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita

Anak ke 1 ( pertama )

Umur 1 hari

Jenis kelamin laki-laki

b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )

Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo

Umur 35 tahun 34 tahun

Nikah 1x plusmn 1 tahun

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 39: BAB I Perbaikan

39

1 BBL PBL 1950 gram 43 cm

2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan

3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari

4 Apgar Score 79

b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital

1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )

2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )

3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)

c Pemeriksaan Fisik

1 Kepala

Pada kepala tidak ada caput suksedaneum

Tidak terdapat chepal hematoma

Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup

2 Mata

Simetris kiri dan kanan

Tidak ada perdarahan sub konjungtifa

Konjungtiva merah muda

Tidak ada tanda-tanda infeksi

3 Hidung

Hidung tampak bersih

pernapasan cuping hidung tidak ada

4 Mulut dan bibir

Refleks mengisap lemah

40

Refleks menelan lemah

Tidak ada labio palatum

Bibir merah muda

5 Telinga

Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan

Daun telinga normal dan lambat kembali

Ada lubang telinga

6 Leher

Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas

Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis

dan kelenjar tiroyd

7 Dada

Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan

pergerakan perut

Tidak ada fraktur klavikula

Frekuensi jantung normal

8 Ekstremitas atas

Kedua lengan bergerak dengan bebas

Jari-jari kedua tangan lengkap

Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus

9 Abdomen

Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada

Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat

41

10Genitalia

Testis sudah turun ke skrotum

anus (+)

11Ekstremitas bawah

Pergerakan baik

Jari kaki lengkap kiri dan kanan

Refleks Babynsky positif

12Punggung dan bokong

Tonjolan punggung baik

Lipatan kulit bokong bersih

Intergritas kulit tampak tipis dan longgar

Tidak adanya bercak mongol

13Kulit tampak bersih dan kemerahan

14Pemeriksaan pengukuran

a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )

b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )

c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)

d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)

5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi

a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji

b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan

mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan

dan dokter

42

c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta

mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan

bayinya terutama pemberian ASI

d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan

dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah

e Ibu tinggal serumah dengan orang tua

f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat

g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah

6 Data Tambahan

Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri

Salaf mata oxytetracyclin

LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR

a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012

b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013

Tanggal lahir 25 april 2013

BBL 1950 gram PBL 43 cm

43

Analisa dan Interpretasi Data

Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5

hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat

Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir

kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )

2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi

a Data Subjektif

1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis

kelamin laki-laki

2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit

b Data Objektif

1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan

sonde

2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm

c Analisa dan Interpretasi Data

Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah

karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot

pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit

sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat

( Wiknjosastro H 2008 H 785 )

44

LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi

Potensial terjadinya infeksi

1 Potensial terjadi hipotermi

a Data Subjektif -

b Data Objektif

BB 1950 gram suhu badan 365C

Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam

incubator

Kulit bayi tipis

Analisa dan Interpretasi Data

Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan

mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan

yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah

kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat

badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh

karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat

pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya

sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )

( wiknjosastro H 2008 H 786 )

45

2 Potensial terjadi infeksi

a Data Subjektif

Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

b Data objektif

Tali pusat belum puput dan masih basah

Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm

Suhu badan 36rsquo5C

Respirasi 42xmenit

c Analisa dan Interpretasi Data

Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada

minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita

infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga

bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput

lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup

bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN

KEBIDANAN

Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera

kolaborasi

46

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

Masalah potensial hipotermi dan infeksi

1 Tujuan

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi

b Berat badan bayi tidak turun

c Suhu dalam batas normal

d Reflex mengisap baik

e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi

2 kriteria

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan

pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam

b Berat badan bayi meningkat

c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)

d Reflex mengisap bayi baik

e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas

nyeri

f TTV dalam batas normal

1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c

2 Pernapasan 30 ndash 60xi

3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi

47

3 Rencana Tindakan

a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti

mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali

pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan

dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir

Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman

yang menyebabkan infeksi

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan dirawat dalam incubator

Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari

terjadinya hipotermi

b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin

Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama

sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor

mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan

diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung

c Timbang berat badan bayi setiap hari

Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan

kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan

kondisi bayi

d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan

frekuensi jantung

48

Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam

menentukan tindakan selanjutnya

e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah

Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu

badan bayi yang mengakibatkan evaporasi

f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang

Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat

mempengaruhi produksi dan kualitas ASI

LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita

2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan di rawat dalam incubator

4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya

5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram

6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit

7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang

49

LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0800

1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)

2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak

18 ml 2jam melalui sonde

3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm

4 Tanda ndash Tanda Vital

Suhu badan 365C

Pernapasan 50i

Frekuensi jantung 145xi

5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas

nyeri

6 Bayi terhindar dari ruam popok

7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan

50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013

No Rekam Medik 081838

Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita

Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1 Identitas

a Identitas bayi

Nama bayi Bayi ldquoJrdquo

Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita

Anak ke 1 ( pertama )

Umur 1 hari

Jenis kelamin laki-laki

b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )

Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo

Umur 35 tahun 34 tahun

Nikah 1x plusmn 1 tahun

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 40: BAB I Perbaikan

40

Refleks menelan lemah

Tidak ada labio palatum

Bibir merah muda

5 Telinga

Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan

Daun telinga normal dan lambat kembali

Ada lubang telinga

6 Leher

Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas

Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis

dan kelenjar tiroyd

7 Dada

Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan

pergerakan perut

Tidak ada fraktur klavikula

Frekuensi jantung normal

8 Ekstremitas atas

Kedua lengan bergerak dengan bebas

Jari-jari kedua tangan lengkap

Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus

9 Abdomen

Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada

Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat

41

10Genitalia

Testis sudah turun ke skrotum

anus (+)

11Ekstremitas bawah

Pergerakan baik

Jari kaki lengkap kiri dan kanan

Refleks Babynsky positif

12Punggung dan bokong

Tonjolan punggung baik

Lipatan kulit bokong bersih

Intergritas kulit tampak tipis dan longgar

Tidak adanya bercak mongol

13Kulit tampak bersih dan kemerahan

14Pemeriksaan pengukuran

a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )

b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )

c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)

d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)

5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi

a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji

b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan

mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan

dan dokter

42

c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta

mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan

bayinya terutama pemberian ASI

d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan

dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah

e Ibu tinggal serumah dengan orang tua

f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat

g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah

6 Data Tambahan

Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri

Salaf mata oxytetracyclin

LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR

a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012

b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013

Tanggal lahir 25 april 2013

BBL 1950 gram PBL 43 cm

43

Analisa dan Interpretasi Data

Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5

hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat

Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir

kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )

2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi

a Data Subjektif

1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis

kelamin laki-laki

2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit

b Data Objektif

1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan

sonde

2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm

c Analisa dan Interpretasi Data

Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah

karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot

pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit

sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat

( Wiknjosastro H 2008 H 785 )

44

LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi

Potensial terjadinya infeksi

1 Potensial terjadi hipotermi

a Data Subjektif -

b Data Objektif

BB 1950 gram suhu badan 365C

Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam

incubator

Kulit bayi tipis

Analisa dan Interpretasi Data

Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan

mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan

yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah

kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat

badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh

karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat

pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya

sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )

( wiknjosastro H 2008 H 786 )

45

2 Potensial terjadi infeksi

a Data Subjektif

Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

b Data objektif

Tali pusat belum puput dan masih basah

Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm

Suhu badan 36rsquo5C

Respirasi 42xmenit

c Analisa dan Interpretasi Data

Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada

minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita

infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga

bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput

lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup

bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN

KEBIDANAN

Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera

kolaborasi

46

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

Masalah potensial hipotermi dan infeksi

1 Tujuan

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi

b Berat badan bayi tidak turun

c Suhu dalam batas normal

d Reflex mengisap baik

e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi

2 kriteria

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan

pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam

b Berat badan bayi meningkat

c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)

d Reflex mengisap bayi baik

e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas

nyeri

f TTV dalam batas normal

1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c

2 Pernapasan 30 ndash 60xi

3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi

47

3 Rencana Tindakan

a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti

mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali

pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan

dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir

Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman

yang menyebabkan infeksi

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan dirawat dalam incubator

Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari

terjadinya hipotermi

b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin

Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama

sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor

mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan

diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung

c Timbang berat badan bayi setiap hari

Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan

kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan

kondisi bayi

d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan

frekuensi jantung

48

Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam

menentukan tindakan selanjutnya

e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah

Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu

badan bayi yang mengakibatkan evaporasi

f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang

Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat

mempengaruhi produksi dan kualitas ASI

LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita

2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan di rawat dalam incubator

4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya

5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram

6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit

7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang

49

LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0800

1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)

2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak

18 ml 2jam melalui sonde

3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm

4 Tanda ndash Tanda Vital

Suhu badan 365C

Pernapasan 50i

Frekuensi jantung 145xi

5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas

nyeri

6 Bayi terhindar dari ruam popok

7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan

50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013

No Rekam Medik 081838

Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita

Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1 Identitas

a Identitas bayi

Nama bayi Bayi ldquoJrdquo

Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita

Anak ke 1 ( pertama )

Umur 1 hari

Jenis kelamin laki-laki

b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )

Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo

Umur 35 tahun 34 tahun

Nikah 1x plusmn 1 tahun

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 41: BAB I Perbaikan

41

10Genitalia

Testis sudah turun ke skrotum

anus (+)

11Ekstremitas bawah

Pergerakan baik

Jari kaki lengkap kiri dan kanan

Refleks Babynsky positif

12Punggung dan bokong

Tonjolan punggung baik

Lipatan kulit bokong bersih

Intergritas kulit tampak tipis dan longgar

Tidak adanya bercak mongol

13Kulit tampak bersih dan kemerahan

14Pemeriksaan pengukuran

a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )

b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )

c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)

d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)

5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi

a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji

b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan

mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan

dan dokter

42

c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta

mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan

bayinya terutama pemberian ASI

d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan

dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah

e Ibu tinggal serumah dengan orang tua

f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat

g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah

6 Data Tambahan

Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri

Salaf mata oxytetracyclin

LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR

a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012

b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013

Tanggal lahir 25 april 2013

BBL 1950 gram PBL 43 cm

43

Analisa dan Interpretasi Data

Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5

hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat

Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir

kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )

2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi

a Data Subjektif

1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis

kelamin laki-laki

2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit

b Data Objektif

1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan

sonde

2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm

c Analisa dan Interpretasi Data

Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah

karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot

pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit

sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat

( Wiknjosastro H 2008 H 785 )

44

LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi

Potensial terjadinya infeksi

1 Potensial terjadi hipotermi

a Data Subjektif -

b Data Objektif

BB 1950 gram suhu badan 365C

Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam

incubator

Kulit bayi tipis

Analisa dan Interpretasi Data

Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan

mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan

yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah

kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat

badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh

karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat

pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya

sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )

( wiknjosastro H 2008 H 786 )

45

2 Potensial terjadi infeksi

a Data Subjektif

Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

b Data objektif

Tali pusat belum puput dan masih basah

Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm

Suhu badan 36rsquo5C

Respirasi 42xmenit

c Analisa dan Interpretasi Data

Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada

minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita

infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga

bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput

lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup

bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN

KEBIDANAN

Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera

kolaborasi

46

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

Masalah potensial hipotermi dan infeksi

1 Tujuan

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi

b Berat badan bayi tidak turun

c Suhu dalam batas normal

d Reflex mengisap baik

e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi

2 kriteria

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan

pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam

b Berat badan bayi meningkat

c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)

d Reflex mengisap bayi baik

e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas

nyeri

f TTV dalam batas normal

1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c

2 Pernapasan 30 ndash 60xi

3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi

47

3 Rencana Tindakan

a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti

mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali

pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan

dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir

Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman

yang menyebabkan infeksi

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan dirawat dalam incubator

Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari

terjadinya hipotermi

b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin

Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama

sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor

mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan

diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung

c Timbang berat badan bayi setiap hari

Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan

kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan

kondisi bayi

d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan

frekuensi jantung

48

Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam

menentukan tindakan selanjutnya

e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah

Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu

badan bayi yang mengakibatkan evaporasi

f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang

Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat

mempengaruhi produksi dan kualitas ASI

LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita

2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan di rawat dalam incubator

4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya

5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram

6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit

7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang

49

LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0800

1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)

2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak

18 ml 2jam melalui sonde

3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm

4 Tanda ndash Tanda Vital

Suhu badan 365C

Pernapasan 50i

Frekuensi jantung 145xi

5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas

nyeri

6 Bayi terhindar dari ruam popok

7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan

50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013

No Rekam Medik 081838

Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita

Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1 Identitas

a Identitas bayi

Nama bayi Bayi ldquoJrdquo

Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita

Anak ke 1 ( pertama )

Umur 1 hari

Jenis kelamin laki-laki

b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )

Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo

Umur 35 tahun 34 tahun

Nikah 1x plusmn 1 tahun

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 42: BAB I Perbaikan

42

c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta

mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan

bayinya terutama pemberian ASI

d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan

dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah

e Ibu tinggal serumah dengan orang tua

f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat

g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah

6 Data Tambahan

Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri

Salaf mata oxytetracyclin

LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR

a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012

b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013

Tanggal lahir 25 april 2013

BBL 1950 gram PBL 43 cm

43

Analisa dan Interpretasi Data

Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5

hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat

Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir

kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )

2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi

a Data Subjektif

1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis

kelamin laki-laki

2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit

b Data Objektif

1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan

sonde

2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm

c Analisa dan Interpretasi Data

Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah

karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot

pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit

sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat

( Wiknjosastro H 2008 H 785 )

44

LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi

Potensial terjadinya infeksi

1 Potensial terjadi hipotermi

a Data Subjektif -

b Data Objektif

BB 1950 gram suhu badan 365C

Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam

incubator

Kulit bayi tipis

Analisa dan Interpretasi Data

Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan

mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan

yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah

kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat

badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh

karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat

pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya

sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )

( wiknjosastro H 2008 H 786 )

45

2 Potensial terjadi infeksi

a Data Subjektif

Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

b Data objektif

Tali pusat belum puput dan masih basah

Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm

Suhu badan 36rsquo5C

Respirasi 42xmenit

c Analisa dan Interpretasi Data

Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada

minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita

infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga

bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput

lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup

bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN

KEBIDANAN

Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera

kolaborasi

46

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

Masalah potensial hipotermi dan infeksi

1 Tujuan

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi

b Berat badan bayi tidak turun

c Suhu dalam batas normal

d Reflex mengisap baik

e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi

2 kriteria

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan

pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam

b Berat badan bayi meningkat

c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)

d Reflex mengisap bayi baik

e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas

nyeri

f TTV dalam batas normal

1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c

2 Pernapasan 30 ndash 60xi

3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi

47

3 Rencana Tindakan

a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti

mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali

pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan

dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir

Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman

yang menyebabkan infeksi

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan dirawat dalam incubator

Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari

terjadinya hipotermi

b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin

Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama

sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor

mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan

diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung

c Timbang berat badan bayi setiap hari

Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan

kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan

kondisi bayi

d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan

frekuensi jantung

48

Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam

menentukan tindakan selanjutnya

e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah

Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu

badan bayi yang mengakibatkan evaporasi

f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang

Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat

mempengaruhi produksi dan kualitas ASI

LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita

2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan di rawat dalam incubator

4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya

5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram

6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit

7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang

49

LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0800

1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)

2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak

18 ml 2jam melalui sonde

3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm

4 Tanda ndash Tanda Vital

Suhu badan 365C

Pernapasan 50i

Frekuensi jantung 145xi

5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas

nyeri

6 Bayi terhindar dari ruam popok

7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan

50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013

No Rekam Medik 081838

Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita

Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1 Identitas

a Identitas bayi

Nama bayi Bayi ldquoJrdquo

Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita

Anak ke 1 ( pertama )

Umur 1 hari

Jenis kelamin laki-laki

b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )

Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo

Umur 35 tahun 34 tahun

Nikah 1x plusmn 1 tahun

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 43: BAB I Perbaikan

43

Analisa dan Interpretasi Data

Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5

hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat

Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir

kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )

2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi

a Data Subjektif

1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis

kelamin laki-laki

2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit

b Data Objektif

1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan

sonde

2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm

c Analisa dan Interpretasi Data

Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah

karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot

pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit

sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat

( Wiknjosastro H 2008 H 785 )

44

LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi

Potensial terjadinya infeksi

1 Potensial terjadi hipotermi

a Data Subjektif -

b Data Objektif

BB 1950 gram suhu badan 365C

Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam

incubator

Kulit bayi tipis

Analisa dan Interpretasi Data

Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan

mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan

yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah

kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat

badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh

karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat

pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya

sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )

( wiknjosastro H 2008 H 786 )

45

2 Potensial terjadi infeksi

a Data Subjektif

Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

b Data objektif

Tali pusat belum puput dan masih basah

Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm

Suhu badan 36rsquo5C

Respirasi 42xmenit

c Analisa dan Interpretasi Data

Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada

minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita

infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga

bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput

lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup

bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN

KEBIDANAN

Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera

kolaborasi

46

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

Masalah potensial hipotermi dan infeksi

1 Tujuan

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi

b Berat badan bayi tidak turun

c Suhu dalam batas normal

d Reflex mengisap baik

e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi

2 kriteria

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan

pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam

b Berat badan bayi meningkat

c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)

d Reflex mengisap bayi baik

e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas

nyeri

f TTV dalam batas normal

1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c

2 Pernapasan 30 ndash 60xi

3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi

47

3 Rencana Tindakan

a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti

mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali

pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan

dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir

Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman

yang menyebabkan infeksi

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan dirawat dalam incubator

Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari

terjadinya hipotermi

b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin

Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama

sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor

mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan

diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung

c Timbang berat badan bayi setiap hari

Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan

kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan

kondisi bayi

d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan

frekuensi jantung

48

Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam

menentukan tindakan selanjutnya

e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah

Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu

badan bayi yang mengakibatkan evaporasi

f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang

Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat

mempengaruhi produksi dan kualitas ASI

LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita

2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan di rawat dalam incubator

4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya

5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram

6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit

7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang

49

LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0800

1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)

2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak

18 ml 2jam melalui sonde

3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm

4 Tanda ndash Tanda Vital

Suhu badan 365C

Pernapasan 50i

Frekuensi jantung 145xi

5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas

nyeri

6 Bayi terhindar dari ruam popok

7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan

50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013

No Rekam Medik 081838

Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita

Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1 Identitas

a Identitas bayi

Nama bayi Bayi ldquoJrdquo

Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita

Anak ke 1 ( pertama )

Umur 1 hari

Jenis kelamin laki-laki

b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )

Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo

Umur 35 tahun 34 tahun

Nikah 1x plusmn 1 tahun

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 44: BAB I Perbaikan

44

LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi

Potensial terjadinya infeksi

1 Potensial terjadi hipotermi

a Data Subjektif -

b Data Objektif

BB 1950 gram suhu badan 365C

Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam

incubator

Kulit bayi tipis

Analisa dan Interpretasi Data

Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan

mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan

yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah

kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat

badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh

karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat

pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya

sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )

( wiknjosastro H 2008 H 786 )

45

2 Potensial terjadi infeksi

a Data Subjektif

Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

b Data objektif

Tali pusat belum puput dan masih basah

Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm

Suhu badan 36rsquo5C

Respirasi 42xmenit

c Analisa dan Interpretasi Data

Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada

minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita

infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga

bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput

lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup

bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN

KEBIDANAN

Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera

kolaborasi

46

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

Masalah potensial hipotermi dan infeksi

1 Tujuan

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi

b Berat badan bayi tidak turun

c Suhu dalam batas normal

d Reflex mengisap baik

e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi

2 kriteria

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan

pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam

b Berat badan bayi meningkat

c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)

d Reflex mengisap bayi baik

e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas

nyeri

f TTV dalam batas normal

1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c

2 Pernapasan 30 ndash 60xi

3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi

47

3 Rencana Tindakan

a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti

mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali

pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan

dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir

Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman

yang menyebabkan infeksi

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan dirawat dalam incubator

Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari

terjadinya hipotermi

b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin

Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama

sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor

mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan

diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung

c Timbang berat badan bayi setiap hari

Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan

kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan

kondisi bayi

d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan

frekuensi jantung

48

Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam

menentukan tindakan selanjutnya

e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah

Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu

badan bayi yang mengakibatkan evaporasi

f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang

Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat

mempengaruhi produksi dan kualitas ASI

LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita

2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan di rawat dalam incubator

4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya

5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram

6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit

7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang

49

LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0800

1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)

2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak

18 ml 2jam melalui sonde

3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm

4 Tanda ndash Tanda Vital

Suhu badan 365C

Pernapasan 50i

Frekuensi jantung 145xi

5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas

nyeri

6 Bayi terhindar dari ruam popok

7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan

50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013

No Rekam Medik 081838

Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita

Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1 Identitas

a Identitas bayi

Nama bayi Bayi ldquoJrdquo

Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita

Anak ke 1 ( pertama )

Umur 1 hari

Jenis kelamin laki-laki

b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )

Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo

Umur 35 tahun 34 tahun

Nikah 1x plusmn 1 tahun

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 45: BAB I Perbaikan

45

2 Potensial terjadi infeksi

a Data Subjektif

Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

b Data objektif

Tali pusat belum puput dan masih basah

Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm

Suhu badan 36rsquo5C

Respirasi 42xmenit

c Analisa dan Interpretasi Data

Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada

minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita

infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga

bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput

lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup

bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN

KEBIDANAN

Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera

kolaborasi

46

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

Masalah potensial hipotermi dan infeksi

1 Tujuan

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi

b Berat badan bayi tidak turun

c Suhu dalam batas normal

d Reflex mengisap baik

e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi

2 kriteria

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan

pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam

b Berat badan bayi meningkat

c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)

d Reflex mengisap bayi baik

e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas

nyeri

f TTV dalam batas normal

1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c

2 Pernapasan 30 ndash 60xi

3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi

47

3 Rencana Tindakan

a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti

mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali

pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan

dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir

Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman

yang menyebabkan infeksi

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan dirawat dalam incubator

Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari

terjadinya hipotermi

b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin

Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama

sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor

mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan

diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung

c Timbang berat badan bayi setiap hari

Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan

kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan

kondisi bayi

d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan

frekuensi jantung

48

Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam

menentukan tindakan selanjutnya

e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah

Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu

badan bayi yang mengakibatkan evaporasi

f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang

Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat

mempengaruhi produksi dan kualitas ASI

LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita

2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan di rawat dalam incubator

4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya

5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram

6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit

7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang

49

LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0800

1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)

2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak

18 ml 2jam melalui sonde

3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm

4 Tanda ndash Tanda Vital

Suhu badan 365C

Pernapasan 50i

Frekuensi jantung 145xi

5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas

nyeri

6 Bayi terhindar dari ruam popok

7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan

50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013

No Rekam Medik 081838

Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita

Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1 Identitas

a Identitas bayi

Nama bayi Bayi ldquoJrdquo

Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita

Anak ke 1 ( pertama )

Umur 1 hari

Jenis kelamin laki-laki

b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )

Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo

Umur 35 tahun 34 tahun

Nikah 1x plusmn 1 tahun

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 46: BAB I Perbaikan

46

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari

Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi

Masalah potensial hipotermi dan infeksi

1 Tujuan

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi

b Berat badan bayi tidak turun

c Suhu dalam batas normal

d Reflex mengisap baik

e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi

2 kriteria

a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan

pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam

b Berat badan bayi meningkat

c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)

d Reflex mengisap bayi baik

e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas

nyeri

f TTV dalam batas normal

1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c

2 Pernapasan 30 ndash 60xi

3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi

47

3 Rencana Tindakan

a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti

mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali

pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan

dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir

Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman

yang menyebabkan infeksi

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan dirawat dalam incubator

Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari

terjadinya hipotermi

b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin

Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama

sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor

mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan

diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung

c Timbang berat badan bayi setiap hari

Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan

kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan

kondisi bayi

d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan

frekuensi jantung

48

Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam

menentukan tindakan selanjutnya

e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah

Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu

badan bayi yang mengakibatkan evaporasi

f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang

Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat

mempengaruhi produksi dan kualitas ASI

LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita

2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan di rawat dalam incubator

4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya

5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram

6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit

7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang

49

LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0800

1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)

2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak

18 ml 2jam melalui sonde

3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm

4 Tanda ndash Tanda Vital

Suhu badan 365C

Pernapasan 50i

Frekuensi jantung 145xi

5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas

nyeri

6 Bayi terhindar dari ruam popok

7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan

50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013

No Rekam Medik 081838

Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita

Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1 Identitas

a Identitas bayi

Nama bayi Bayi ldquoJrdquo

Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita

Anak ke 1 ( pertama )

Umur 1 hari

Jenis kelamin laki-laki

b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )

Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo

Umur 35 tahun 34 tahun

Nikah 1x plusmn 1 tahun

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 47: BAB I Perbaikan

47

3 Rencana Tindakan

a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti

mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali

pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan

dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir

Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman

yang menyebabkan infeksi

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan dirawat dalam incubator

Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari

terjadinya hipotermi

b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin

Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama

sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor

mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan

diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung

c Timbang berat badan bayi setiap hari

Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan

kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan

kondisi bayi

d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan

frekuensi jantung

48

Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam

menentukan tindakan selanjutnya

e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah

Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu

badan bayi yang mengakibatkan evaporasi

f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang

Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat

mempengaruhi produksi dan kualitas ASI

LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita

2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan di rawat dalam incubator

4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya

5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram

6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit

7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang

49

LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0800

1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)

2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak

18 ml 2jam melalui sonde

3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm

4 Tanda ndash Tanda Vital

Suhu badan 365C

Pernapasan 50i

Frekuensi jantung 145xi

5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas

nyeri

6 Bayi terhindar dari ruam popok

7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan

50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013

No Rekam Medik 081838

Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita

Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1 Identitas

a Identitas bayi

Nama bayi Bayi ldquoJrdquo

Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita

Anak ke 1 ( pertama )

Umur 1 hari

Jenis kelamin laki-laki

b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )

Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo

Umur 35 tahun 34 tahun

Nikah 1x plusmn 1 tahun

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 48: BAB I Perbaikan

48

Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam

menentukan tindakan selanjutnya

e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah

Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu

badan bayi yang mengakibatkan evaporasi

f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang

Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat

mempengaruhi produksi dan kualitas ASI

LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita

2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara

bedong dan di rawat dalam incubator

4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya

5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram

6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit

7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang

49

LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0800

1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)

2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak

18 ml 2jam melalui sonde

3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm

4 Tanda ndash Tanda Vital

Suhu badan 365C

Pernapasan 50i

Frekuensi jantung 145xi

5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas

nyeri

6 Bayi terhindar dari ruam popok

7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan

50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013

No Rekam Medik 081838

Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita

Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1 Identitas

a Identitas bayi

Nama bayi Bayi ldquoJrdquo

Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita

Anak ke 1 ( pertama )

Umur 1 hari

Jenis kelamin laki-laki

b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )

Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo

Umur 35 tahun 34 tahun

Nikah 1x plusmn 1 tahun

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 49: BAB I Perbaikan

49

LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN

Tanggal 25 april 2013 jam 0800

1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)

2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak

18 ml 2jam melalui sonde

3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm

4 Tanda ndash Tanda Vital

Suhu badan 365C

Pernapasan 50i

Frekuensi jantung 145xi

5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas

nyeri

6 Bayi terhindar dari ruam popok

7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan

50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013

No Rekam Medik 081838

Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita

Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1 Identitas

a Identitas bayi

Nama bayi Bayi ldquoJrdquo

Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita

Anak ke 1 ( pertama )

Umur 1 hari

Jenis kelamin laki-laki

b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )

Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo

Umur 35 tahun 34 tahun

Nikah 1x plusmn 1 tahun

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 50: BAB I Perbaikan

50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013

No Rekam Medik 081838

Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita

Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1 Identitas

a Identitas bayi

Nama bayi Bayi ldquoJrdquo

Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita

Anak ke 1 ( pertama )

Umur 1 hari

Jenis kelamin laki-laki

b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )

Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo

Umur 35 tahun 34 tahun

Nikah 1x plusmn 1 tahun

Suku Makassar Makassar

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SD

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 51: BAB I Perbaikan

51

1 Data subjektif

a P1 A0

b HPHT Tanggal 31 agustus 2012

c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya

d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol

e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )

f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan

asma

g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950

gram

h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam

i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar

2 Objektif

a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK

pretrm spontan

b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43

cm lubang anus (+)

c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam

incubator

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 52: BAB I Perbaikan

52

d Pemeriksaan fisik

a BBL PBL 1950 gram 43 cm

b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )

c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )

e Tanda ndash Tanda Vital

Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )

Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x

menit )

Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)

3 Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

4 Planning

Tanggal 25 april 2013

a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah

susu formula secara teratur

c Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 25 juni 1950 gram

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 53: BAB I Perbaikan

53

d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC

pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit

e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah

f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 54: BAB I Perbaikan

54

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 148x menit

b Pernapasan 42x menit

c Suhu 366C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 55: BAB I Perbaikan

55

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 26 april 2013

1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap

terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator

2 Menimbang berat badan bayi setiap hari

- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram

3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c

pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit

4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu

tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula

sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde

5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui

yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa

yang di anjurkan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 56: BAB I Perbaikan

56

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013

A Data Subyektif

1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula

dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam

pemberian

2 Bayi masih dirawat dalam inkubator

3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan

dengan kemarin

B Data Obyektif

1 Berat badan 2000 gram

2 Tanda ndash tanda vital

a Frekuensi jantung 150x menit

b Pernapasan 44x menit

c Suhu 373 0C

3 Konjungtiva tampak merah muda

4 Reflex mengisap kurang baik

5 Kulit berwarna kemerahan

6 Tonus otot leher baik

7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi

8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 57: BAB I Perbaikan

57

9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik

C Assesment

Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi

33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali

pusat

D Planning

Tanggal 27 april 2013 jam 1100

1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam

melalui sonde

2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan

perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku

tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis

3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi

bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah

4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )

5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di

anjurkan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 58: BAB I Perbaikan

58

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 59: BAB I Perbaikan

59

Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih

memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan

keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh

dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat

memberikan informasi

Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo

di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan

Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual

Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang

ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas

Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah

adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram

dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi

yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada

kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012

sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5

hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang

menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan

panjang badan 43 cm

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 60: BAB I Perbaikan

60

Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi

kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa

Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna

dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di

berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya

masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui

sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara

teori dengan fakta yang ditemukan

Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial

Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada

kasus ini adalah

1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir

rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang

belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar

dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang

sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan

mengalami hipotermi

2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat

lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap

infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk

antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 61: BAB I Perbaikan

61

baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah

yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya

mikroorganisme

Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu

pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin

muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini

tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial

yang diangkat

Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan

tindakan

Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR

mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat

pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat

Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan

di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara

eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu

tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam

incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan

pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 62: BAB I Perbaikan

62

menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah

kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi

Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam

pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga

sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari

berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang

Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya

prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam

penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan

tindakan dengan yang seharusnya menurut teori

Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir

rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang

normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena

keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang dialami

Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan

menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan

pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI

Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 63: BAB I Perbaikan

63

Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori

karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat

dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan

tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada

kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta

yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan

Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan

praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi

dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian

bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang

lembut dan hangat

Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah

dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya

kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan

manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua

perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif

yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan yang dilakukan oleh penulis

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 64: BAB I Perbaikan

64

Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang

penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar

telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

dalam masalah dan diagnose

Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan

kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram

menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari

hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak

ditemukan adanya kesenjangan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 65: BAB I Perbaikan

65

BAB VPENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan

bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini

penulis menarik kesimpulan

A Kesimpulan

1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan

usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan

sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang

bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)

2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa

bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor

gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan

fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta

kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani

dengan baik

3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau

masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33

minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 66: BAB I Perbaikan

66

nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan

infeksi tali pusat

4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP

adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan

digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam

rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan

B Saran

1 Bagi Klien

a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu

waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam

kehamilan

b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat

terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat

2 Bagi masyarakat

Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan

janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan

setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih

pakaian serta alat yang digunakan bersih

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 67: BAB I Perbaikan

67

3 Bagi tenaga kesehatan

a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat

utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada

standar pelayanan kebidanan yang berlaku

b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan

dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi

khususnya bayi berat lahir rendah

4 Untuk institusi

a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan

masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan

mutu pelayanan tenaga kesehatan

b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya

penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan

penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium

sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan

profesional

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Page 68: BAB I Perbaikan

68

5 Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan

yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

berkualitas