30
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu kulminasi atau muara program yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memantapkan kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial dalam rangka memperbaiki atau meningkatkan mutu pembelajaran. Selain itu, PPL diharapkan dapat memberikan pengalaman pembelajaran, memperluas wawasan, melatih dan mengembangkan kompetensi yang diperlukan dalam bidangnya, meningkatkan keterampilan, kemandirian, tanggung jawab dan kemampuan memecahkan masalah-masalah kependidikan. Dengan demikian, pelaksanaan PPL melibatkan banyak pihak, yakni: lingkungan sekolah/madrasah, kepala sekolah/madrasah, guru pamong, DPL, dan mahasiswa. Keterlibatan berbagai pihak tersebut berpotensi menimbulkan terjadinya perbedaan persepsi dalam menangani pelaksanaan PPL. Untuk itu diperlukan pedoman pelaksanaan PPL agar semua pihak yang terlibat memiliki kesamaan persepsi yang pada akhirnya dapat mewujudkan proses dan hasil PPL yang diharapkan.

BAB I - erynajib.files.wordpress.com  · Web viewPembelajaran adalah proses yang ditata dan diatur menurut ... Adapun model pembelajaran yang digunakan dalam siklus ini adalah Word

  • Upload
    buidang

  • View
    213

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I - erynajib.files.wordpress.com  · Web viewPembelajaran adalah proses yang ditata dan diatur menurut ... Adapun model pembelajaran yang digunakan dalam siklus ini adalah Word

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu kulminasi

atau muara program yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk

memantapkan kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial

dalam rangka memperbaiki atau meningkatkan mutu pembelajaran. Selain itu,

PPL diharapkan dapat memberikan pengalaman pembelajaran, memperluas

wawasan, melatih dan mengembangkan kompetensi yang diperlukan dalam

bidangnya, meningkatkan keterampilan, kemandirian, tanggung jawab dan

kemampuan memecahkan masalah-masalah kependidikan.

Dengan demikian, pelaksanaan PPL melibatkan banyak pihak, yakni:

lingkungan sekolah/madrasah, kepala sekolah/madrasah, guru pamong, DPL,

dan mahasiswa. Keterlibatan berbagai pihak tersebut berpotensi menimbulkan

terjadinya perbedaan persepsi dalam menangani pelaksanaan PPL. Untuk itu

diperlukan pedoman pelaksanaan PPL agar semua pihak yang terlibat

memiliki kesamaan persepsi yang pada akhirnya dapat mewujudkan proses

dan hasil PPL yang diharapkan.

Dalam peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan khususnya terkait dengan penjelasan pada Bab V Pasal

26 Ayat 4 yang berbunyi ”Standar kompetensi lulusan pada jenjang

pendidikan tinggi bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi

anggota masyarakat yang berakhlak mulia, memiliki pengetahuan,

keterampilan, kemandirian dan sikap menemukan, mengembangkan, serta

menerapkan ilmu, teknologi, dan seni yang bermanfaat bagi kemanusiaan. ”Di

samping itu, pada Bab VI Pasal 28 Ayat 1 berbunyi ”Pendidik harus memiliki

kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat

jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan

pendidikan Nasional.”Penyelenggaraan PPL secara terpadu juga mengacu

pada Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, yakni

Page 2: BAB I - erynajib.files.wordpress.com  · Web viewPembelajaran adalah proses yang ditata dan diatur menurut ... Adapun model pembelajaran yang digunakan dalam siklus ini adalah Word

empat kompetensi guru, yakni kompetensi pedagogik, kompetensi

kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

Pelaksanaan PPL harus memberikan kesempatan agar terjadi interaksi-

interaksi tersebut yang menumbuhkembangkan kompetensi yang dimilki oleh

seorang calon guru. PPL diselenggarakan oleh kebanyakan LPTK

dilaksanakan secara individual, yaitu seorang mahasiswa/praktikan

mempersiapkan administrasi pembelajaran dan mengimplementasikannya

secara mandiri di bawah bimbingan guru pamong dan Dosen Pembimbing

Lapangan (DPL). PPL mahasiswa didesain untuk membangun kebersamaan

mahasiswa/praktikan dalam melaksanakan PPL.

Dalam kebersamaan ini diharapkan terjadi sharing pengalaman

pengetahuan dalam menyusun persiapan dan pelaksanaan

pembelajaran.Kebersamaan ini tidak akan mengurangi kemandirian praktikan,

karena praktikan tetap menyusun administrasi pembelajaran secara mandiri,

demikian pula harus memperbaikinya berdasarkan hasil diskusi/pembahasan

yang telah dilakukan. Dengan adanya kegiatan observasi akan memberikan

kesempatan kepada praktikanuntuk berlatih dan mengevaluasi pembelajaran

yang di dalamnya tersirat adanya keterampilan mengumpulkan data, mengolah

dan mengemukakan hasilnya. Kemampuan ini sangat penting bagi guru dalam

menjalankan tugasnya sehari-hari untuk senantiasa memperbaiki atau

meningkatkan mutu pembelajarannya yang didasarkan pada hasil observasi.

Dengan demikian, pelaksanaan PPL merupakan wahana pembentukan

calon guru yang santri dan profesional dengan mengintegrasikan dan

mengimplementasikan ilmu yang telah dikuasai ke dalam praktek keguruan

yang pada akhirnya bisa terampil dalam mengoservasi kegiatan pembelajaran,

mengolah hasil observasi dan menyampaikannya secara sistematis.

B. Tujuan PPL

Melalui kegiatan PPL, mahasiswa diharapkan mampu :

1. Tujuan umum :

Melakukan pemantapan kemampuan akademik calon guru

Page 3: BAB I - erynajib.files.wordpress.com  · Web viewPembelajaran adalah proses yang ditata dan diatur menurut ... Adapun model pembelajaran yang digunakan dalam siklus ini adalah Word

2. Tujuan khusus :

a. Terampil dalam mengobservasi kegiatan pembelajaran,

mengolah hasil observasi dan menyampaikannya secara

sistematis

b. Menemukan permasalahan yang menghambat pembelajaran di

kelas dan mengatasi permaslahan pembelajaran tersebut secara

individu atau kelompok

c. Mendalami karakteristik dari peserta didik dalam rangka

memotifasi belajarnya

d. Menyusun aadministrasi pembelajaran yang baik dan mampu

mengimplementasikannya.

e. Melakukan pembelajaran yang berorentasi pada peserta didik

dalam mengembangkan potensinya.

f. Menerapkan pembelajaran inovatif, yang bertolak dari suatu

permasalahan pembelajaran.

g. Melakukan evalusi proses dan hasil pembelajaran.

h. Mampu mengkomunikasikan proses dan hsil pembelajarannya

secara lisan dan terulis.

i. Mampu bekerjasama dalam mengembangkan kepribadiannya

sebagai guru.

C. Manfaat Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

Hasil dari pelaksanaan PPL ini akan memberikan manfaat bagi

berbagai pihak seperti siswa, gurun dosen, dan juga bagi sekolah yang

bersangkutan. Berikut ini manfaat dari pelaksanaan Praktik Pengalaman

Lapangan (PPL) antara lain dilakukan agar dapat bermanfaat bagi penulis

juga bagi orang lain ataupun dunia akademik, adapun manfaat dari Praktik

Pengalaman Lapangan ini yaitu :

Page 4: BAB I - erynajib.files.wordpress.com  · Web viewPembelajaran adalah proses yang ditata dan diatur menurut ... Adapun model pembelajaran yang digunakan dalam siklus ini adalah Word

1. Manfaat Akademis

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai kebutuhan studi pada

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Hamzanwadi

Selong.

2. Manfaat Teoritis

a. Secara teoritis hasil pelaksanaan Praktik

Pengalaman Lapangan (PPL) ini diharapkan dapat memberikan

manfaat bagi khasanah ilmu pengetahuan, akademisi serta

mengembangkan konsep-konsep pendidikan dan tehnologi pada

lembaga pendidikan.

b. Hasil pelaksanaan PPL ini diharapkan dapat

memotivasi guru lain untuk mengembangkan proses pembelajaran

lebih lanjut tentang hal-hal yang belum terungkap dalam tujuan

dan pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan.

3. Manfaat Praktis

a. Hasil pelaksanaan Praktik Pengalaman

Lapangan (PPL) ini diharapkan dapat memberikan input atau

bahan masukan bagi kepala sekolah, guru, dan siswa SMPN 1

Selong.

b. Hasil pelaksanaan Praktik Pengalaman

Lapangan (PPL) ini diharapkan sebagai bahan masukan bagi pihak

pemerintah dalam hal ini lembaga pendidikan sebagai bahan

pertimbangan dalam menentukan kebijakan yang lebih konstruktif

terhadap kemajuan pendidikan.

c. Hasil pelaksanaan Praktik Pengalaman

Lapangan (PPL) ini diharapkan sebagai bahan masukan bagi dosen

untuk memberikan materi perkuliahan yang lebih baik dan efektif

kepada mahasiswa selaku calon guru yang tentunya sesuai dengan

keadaan di lapangan.

Page 5: BAB I - erynajib.files.wordpress.com  · Web viewPembelajaran adalah proses yang ditata dan diatur menurut ... Adapun model pembelajaran yang digunakan dalam siklus ini adalah Word

BAB II

PELAKSANAAN PPL

A. Jadwal PPL

Dalam Pelaksanaan praktik pengalaman lapangan (PPL) sebagai

salah satu langkah konkrit untuk mencetak calon guru yang kompeten dalam

akademik maupun sosial dilaksanakan secara bertahap yaitu terdiri dari empat

siklus di tempat praktik. Kegiatan pelaksanaan PPL meliputi 4 tahapan yaitu,

(a) perencanaan (b) implementasi RPP, (c) observasi dan (d) refleksi. Empat

tahapan ini dilakukan melalui pengkajian bersama dengan kelompok guna

didalam menentukan strategi belajar mengajar yang akan digunakan agar

proses pembelajaran berjalan dengan efektif dan efisien, keempat kegiatan

tersebut dapat dipraktikkan melalui praktik mengajar di dalam kelas. Adapun

jadwal praktikan dalam kegiatan proses belajar mengajar (PBM) di SMPN 1

Selong sebagai berikut :

JADWAL KEGIATAN PBM SMESTER GENAP 2011/2012

GURU/PRAKTIKAN

KELAS VII IPS

SMPN 1 SELONG

HARI JAM KE WAKTU KELAS MAPEL

SELASA 3 - 4 08.45 – 10.15 VII E IPS TERPADU

KAMIS 6 - 7 11.00 – 12.25 VII E IPS TERPADU

B. Kegiatan Siklus I

1. Tahap Perencanaan (Pembahasan RPP)

a. Pengertian RPP

- Perkiraan atau proyeksi mengenai tindakan apa yang akan

dilakukan pada saat melaksanakan kegiatan pembelajaran

Page 6: BAB I - erynajib.files.wordpress.com  · Web viewPembelajaran adalah proses yang ditata dan diatur menurut ... Adapun model pembelajaran yang digunakan dalam siklus ini adalah Word

- Pembelajaran adalah proses yang ditata dan diatur menurut

langkah-langkah tertentu agar dalam pelaksanaannya dapat

mencapai hasil yang diharapkan

b. Prinsip-PrinsipPengembanganRPP

1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik

2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik

3. Mengembangkan buadaya membaca dan menulis proses

pembelajaran

4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut

5. Keterkaitan dan keterpaduan

6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi

c. Tujuan dan Manfaat

1. Memberikan landasan pokok bagi guru dan siswa dalam

mencapai kompetensi dasar dan indikator

2. Memberi gambaran mengenai acuan kerja jangka pendek

3. Karena disusun dengan menggunakan pendekatan sistem, memberi

pengaruh terhadap pengembangan individu siswa

4. Karena dirancang secara matang sebelum pembelajaran, berakibat

terhadap nurturant effect

d. Langkah-langkah Penyusunan RPP

- Mengisi kolom identitas

- Menentukan alokasi wajtu yang dibutuhkan untuk pertemuan

yang telah ditetapkan

- Menetukan SK, KD dan Indikator yang akan digunakan ( terdapat

pada silabus yang telah disusun)

- Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan SK,KD, dan

Indikator yang telah ditentukan.

- Mengidentifikasi materi ajar berdasrkan materi pokok atau

pembelajaran yang terdapat dalam silabus.

- Menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan

Page 7: BAB I - erynajib.files.wordpress.com  · Web viewPembelajaran adalah proses yang ditata dan diatur menurut ... Adapun model pembelajaran yang digunakan dalam siklus ini adalah Word

- Menentukan langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal,

inti, dan akhir

- Menentukan alat/bahan/sumber belajar Menyusun criteria

penilaian, lembar pengamatan, contoh soal, teknik penskoran, dll

Penyusunan RPP dilakukan pada waktu diberikan kesempatan

untuk melaksanakan observasi dari pihak sekolah selama dua minggu,

dimana minggu pertama melaksanakan observasi KBM di kelas untuk

mengidentifikasi masalah pembelajaran kemudian minggu ke dua

dilanjutkan dengan penyusunan administrasi ataupun perangkat

pembelajaran. Pada tahap pembahasan RPP yang dilaksanakan pada

tanggal 28 januari 2012, seperti yang sudah kami jadwalkan bahwa setiap

hari sabtu akhir pekan akan diadakan diskusi atau pembahasan RPP

dengan guru pamong masing-masing ataupun dengan teman satu jurusan.

Di SMPN 1 SELONG, saya dipercaya untuk memegang kelas VII E pada

mata pelajaran IPS Terpadu , dengan materi : Standar Kompetensi yaitu

Memahami usaha manusia untuk mengenali perkembangan lingkungannya

dengan empat kompetensi dasarnya. Analisis pertama mengenai RPP ke

dua semester genap dengan materi Membuat seketsa dan peta wilayah

yang menggambarkan objek geografi, menurut guru pamong saya yaitu

Bapak Sutikna, S.Pd bahwa di dalam RPP yang saya susun sudah cukup

baik hanya beliau menanyakan apakah Model pembelajaran yang saya

gunakan sudah mempertimbangkan kecocokan dengan tujuan dan materi

yang akan ajarkan berserta waktu pembelajarannya. Dalam RPP pertama

saya menggunakan metode ceramah, diskusi, observasi/pengamatan dan

demonstrasi, dengan model pembelajaran Picture and Picture untuk

pertemuan I dan Jigsaw untuk pertemuan ke II.

2. Tahap Pelaksanaan (Implementasi RPP)

Impelementasi RPP pertama di dalam kelas di mulai pada hari

kamis, 2 Februrai 2012, implementasi RPP yang pertama saya lakukan

saya terapkan sesuai dengan jadwal yang telah diberikan oleh guru

pamong dan wakasek kurikulum. Dalam proses implementasi RPP dengan

Page 8: BAB I - erynajib.files.wordpress.com  · Web viewPembelajaran adalah proses yang ditata dan diatur menurut ... Adapun model pembelajaran yang digunakan dalam siklus ini adalah Word

materi Membuat seketsa dan peta wilayah yang menggambarkan objek

geografi, kondisi kelas cukup tenang, siswa antusias menerima pelajaran,

siswa mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan apersepsi dan motivasi

yang diberikan, dalam kegiatan inti banyak siswa mulai bertanya tentang

hal-hal yang mereka tidak mengerti sehingga harus diulangi. Kegiatan

akhir dari implementasi RPP pertama berupa penugasan kepada siswa

untuk membuat sketsa sekolah SMPN 1 Selong dengan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk keluar kelas untuk melakukan

pengamatan. Pada akhir pembelajaran di dalam kelas, guru pamong

memberikan beberapa kritikan yaitu :

1. Kegiatan pembelajaran masih banyak yang tidak

sesuai dengan skenario di RPP.

2. Kegiatan awal terlalu lama sehingga waktu untuk

penyampaian materi menjadi berkurang.

Dari beberapa kritikan tersebut diharapkan pada proses implementasi RPP

berikutnya, tidak terjadi lagi.

3. Tahap Observasi/Pengamatan

Tahap observasi keadaan siswa, mulai dari sebelum disampaikan

materi pembelajaran sampai akhir pelajaran yaitu dapat digambarkan

seperti hal-hal berikut :

a. Kondisi atau keadaan siswa cukup tenang,

tidak ada siswa yang berkeliaran diluar, sehingga mereka siap untuk

menerima pelajaran

b. Dalam penyampaian apersepsi banyak dari

siswi-siswi menyampaikan pendapat mereka masing-masing dengan

versi mereka masing-masing. Sehingga begitu, dipertanyakan banyak

siswi-siswi nyeletuk mengungkapkan pendapatnya, sehingga suasana

kelas mulai sedikit ribut.

Pengukuran prestasi belajar siswa yang di dapatkan dari

pemberian tugas untuk membuat seketsa sekolah yang telah di buat

memperlihatkan bahwa prestasi belajar siswa pada siklus I masih termasuk

Page 9: BAB I - erynajib.files.wordpress.com  · Web viewPembelajaran adalah proses yang ditata dan diatur menurut ... Adapun model pembelajaran yang digunakan dalam siklus ini adalah Word

dalam kategori rendah hal ini dibuktikan masih banyak siswa yang tidak

dapat mengerjakannya dengan sempurna, selain itu juga terdapat

kekurangan-kekurangan dalam proses pembelajaran dalam siklus I yang

meliputi:

a. Faktor guru

1. Guru kurang memberikan motivasi dalam proses pembelajaran

sehingga siswa masih banyak yang kurang aktif.

2. Guru belum optimal dalam memberikan bimbingan kepada siswa

dalam proses pembelajaran.

b. Faktor siswa

1. Sebagian siswa tidak memiliki sarana belajar seperti buku paket

IPS atau buku penunjang lainnya

2. Motivasi belajar siswa yang masih sangat rendah.

3. Sebagian besar siswa belum memahami materi pembelajaran

4. Kurangnya minat siswa untuk membaca buku IPS yang berkaitan

dengan materi pembelajaran

5. Masih banyaknya siswa yang kurang memperhatikan saat guru

menjelaskan

4. Tahap Refleksi

Berdasarkan hasil yang di peroleh pada siklus I yang dilakukan

pada tanggal 2 dan 7 Februari 2012 yaitu persentase prestasi siswa belum

mencapai hasil yang diharapkan, maka penyusun melaksanakan tindakan

pada siklus II dengan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada

siklus I antara lain :

1. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar lebih aktif dan

bersemangat dalam mengikuti pelajaran IPS.

2. Memberikan kesempatan yang lebih banyak kepada siswa untuk

melakukan tanya jawab.

3. Mengupayakan bimbingan yang lebih optimal kepada setiap sisiwa

dalam proses pembelajaran, berdiskusi maupun pada saat pembeian

tugas pada siswa.

Page 10: BAB I - erynajib.files.wordpress.com  · Web viewPembelajaran adalah proses yang ditata dan diatur menurut ... Adapun model pembelajaran yang digunakan dalam siklus ini adalah Word

Berdasarkan hasil pada siklus I yang menunjukkan hasil yang

masih kurang, maka penyusunan harus dilanjutkan dengan perbaikan pada

siklus ke II. Hal tersebut dimaksudkan agar dapat mencapai target yang

diinginkan sesuai dengan kreteria penilaian yang telah ditetapkan.

C. Kegiatan Siklus II

1. Tahap Perencanaan (Pembahasan RPP)

Pada tahap pembahasan RPP yang dilaksanakan pada tanggal 11

Februrai 2012, RPP yang dibahas pada siklus II ini adalah

Mendiskripsikan kondisi geografis dan penduduk pembahasan RPP

dengan teman-teman PPL dengan pegangan mata pelajaran yang sama

yang bertempat di Posko PPL di SMPN 1 Selong. Metode pembelajaran

yang digunakan pada siklus II ini yaitu, Ceramah berpariasi dan Tanya

jawab metode ini digunakan dengan harapan dapat meningkatkan motivasi

dan keaktifan siswa. Adapun model pembelajaran yang digunakan adalah

Talking Stick untuk pertemuan I dan Artikulis untuk pertemuan II.

2. Tahap Pelaksanaan (Implementasi RPP)

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II dilakukan pada tanggal

9 Februari 2012 ini, penyusun melaksanakan kegiatan pembelajaran

dengan pemberian materi yang lebih efektif dari pelaksanaan siklus I.

Pelaksanaan tindakan siklus II hampir sama dengan siklus I

namun lebih menitikberatkan pada poin-poin yang belum terpenuhi.

Dimana pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan scenario yang telah

dibuat dengan langkah-langkah perbaikan sesuai dengan hasil repleksi dan

evaluasi siklus I.

Dalam implementasi RPP pada siklus II ini, memang sudah

cukup lancar, dibandingkan dengan keadaan yang sebelumnya,

penyampaian materi sudah sesuai dengan RPP, kemudian alokasi waktu

dan disiplin waktu juga sesuai dengan RPP. Dalam proses pembelajaran,

siswa lebih cendrung aktif menulis penjelasan guru, dan saling membantu

atau berdiskusi dengan teman sebangku untuk mengerjakan soal latihan,

Page 11: BAB I - erynajib.files.wordpress.com  · Web viewPembelajaran adalah proses yang ditata dan diatur menurut ... Adapun model pembelajaran yang digunakan dalam siklus ini adalah Word

apabila siswa diperintahkan untuk maju kedepan mengerjakan soal atau

menjelaskan ulang penjelasan guru kepada temen-temenya atau Artikulis

yang di acak dengan memutar stick atau tongkat dalam hal ini

menggunakan Spidol sebagai pengganti tongkat dan, mereka tidak ada

yang menolak, mereka mengerjakan sesuai kemampuan mereka,

sedangkan siswa yang lain memperhatikan cara penyelesaiannya. Apabila

pekerjaan temannya keliru, maka siswa yang lain memberikan jawaban

yang sesuai dengan apa yang sebenarnya dan disetujui oleh siswa-siswi

lainnya.

3. Tahap Observasi / Pengamatan

Hasil pengamatan selama proses pembelajaran pada siklus II ini,

secara umum proses pembelajaran sudah berjalan denngan baik, dimana

kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I sebagian besar dapat

diperbaiki walaupun masih terdapat beberapa kekurangan-kekurangan.

Prestasi belajar siswa pada tahap siklus II sudah terlihat bahwa

siswa sudah mulai termotivasi dan antusias dalam mengikuti pembelajaran

IPS. Setelah dilakukan penyebaran tes maka diperoleh rata-rata sekor

prestasi belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan jika

dibandingkan rata-rata sekor pada siklus I.

Hal penting yang dapat dilihat dari hasil observasi pada siklus ke II

ini adalah :

1. Motivasi yang diberikan guru telah meningkatkan semangat belajar

siswa.

2. Bimbingan yang diberikan guru dapat membantu siswa dalam proses

pembelajaran, saat diskusi maupun pada penguasaan.

4. Tahap Refleksi

Setelah melihat hasil yang diperoleh pada siklus II ini, maka terjadi

peningkatan motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran yaitu hanya

1,5 dari siklus I. Berdasarkan kriteria penilaian pada siklus II masih belum

juga mencapai hasil yang diharapkan, dimana seluruh siswa mendapat

nilai 6,0 keatas untuk standar ketuntasan belajar ranah afektif atau di atas

Page 12: BAB I - erynajib.files.wordpress.com  · Web viewPembelajaran adalah proses yang ditata dan diatur menurut ... Adapun model pembelajaran yang digunakan dalam siklus ini adalah Word

75 % masih kurang. Peningkatan proses dan prestasi belajar yang telah

dicapai pada siklus II ini tidak terlepas dari upaya penyusun dalam

memperbaiki kekurangan-kekurangan pada siklus I dan juga adanya

masukan-masukan serta keritik dari guru pamong tentang kekurangan

selama proses pembelajaran untuk perbaikan pada siklus berikutnya,

sehingga mendapatkan hasil yang diinginkan sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

Berdasarkan hasil penyusunan tersebut, maka penyusunan harus

dilanjutkan dengan perbaikan pada siklus III, agar dapat mencapai target

yang diinginkan sesuai dengan kreteria penilaian.

D. Pelaksanaan siklus III

1. Tahap Perencanaan (Pembahasan RPP)

Pada tahap pembahasan RPP siklus III yang dilaksanakan pada

tanggal 18 Februrai 2012, RPP yang dibahas pada siklus III ini adalah

Mendiskripsikan gejala-gejala yang terjadi di atmosfer dan hidrosfer,

serta dampaknya terhadap kehidupan pembahasan RPP dengan teman-

teman PPL dengan pegangan mata pelajaran yang sama yang bertempat

di Posko PPL di SMPN 1 Selong. Metode pembelajaran yang digunakan

pada siklus II ini yaitu, Ceramah berpariasi, diskusi, dan Tanya jawab.

Adapun model pembelajaran yang digunakan dalam siklus ini adalah

Word Square untuk pertemuan I, Cooperative Script untuk pertemuan II,

Scramble untuk pertemuan III, dan Make A-Match untuk pertemuan IV.

Dengan harapan dari penerapan bebarapa model ini dapat mengurangi

kejenuhan siswa dalam belajar.

2. Tahap Pelaksanaan (Implementasi RPP)

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus III di lakukan pada

tanggal 21, 23, 28 Februrai, dan 1 Maret 2012. Penyusun melaksanakan

kegiatan pembelajara dengan materi yang lebih efektif dari pelaksanaan

siklus II.

Page 13: BAB I - erynajib.files.wordpress.com  · Web viewPembelajaran adalah proses yang ditata dan diatur menurut ... Adapun model pembelajaran yang digunakan dalam siklus ini adalah Word

Pelaksanaan tindakan siklus III hampir sama dengan siklus II

namun lebih menitik beratkan pada poin-poin yang terpenuhi. Dimana

pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan skenario yang telah dibuat

denngan langkah-langkah perbaikan sesuai dengan hasil refleksi dan

evaluasi siklus II.

3. Tahap Observasi / Pengamatan

Berdasarkan pemantauan pada siklus sebelumnya, maka penyusun

dapat merumuskan alternatif sebagae upaya meningkatkan prestasi belajar

siswa yaitu:

a) Memberikan motivasi dan bimbingan yang lebih terarah dan continue

pada siswa yang masih mengalami kesulitan belajar

b) Melaksanakan rencana pembelajaran lebih efektif dan terarah sehingga

lebih baik dari siklus sebelumnya

c) Memberikan tugas-tugas tambahan yang berkaitan denga materi

pembelajaran

Melakukan pendekatan-pendekatan pada siswa agar dalam

menerima dan penyempurnaan-penyempurnaan sebagaemana hasil pada

siklus I dan II. Dalam pelaksanaan tindakan pada siklus III, penyusun

melaksanakan kegiatan pembelajaran lebih terfokus lagi pada siswa yang

masih kurang. Hal ini di sebab kan karna kemampuan siswa berbeda-

beda. Siswa yang lebih mampu dapat membantu siswa yang lain dalam

menyelesaikan tugasnya terutama pada saat berdiskusi. Kegiatan ini sangat

membantu siswa yang kemampuannya masih kurang.

4. Tahap Refleksi

Motivasi belajar siswa pada siklus ke III ini, penyusun sudah

melihat adanya peningkatan hasil belajar siswa apabila dibandingkan pada

siklus ke I dan II. Dimana siswa mulai bersemangat dan antusias dalam

mengikuti proses pembelajaran ekomi, pengukuran prestasi belajar siswa

yang didapatkan dengan menggunakan tes pilihan ganda menunjukkan

adanya peningkatan yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dengan

Page 14: BAB I - erynajib.files.wordpress.com  · Web viewPembelajaran adalah proses yang ditata dan diatur menurut ... Adapun model pembelajaran yang digunakan dalam siklus ini adalah Word

adanya nilai yang di proleh siswa mengalami peningkatan yaitu nilai 75

keatas sudah mencapai 75%

Dengan melihat hasil motivasi belajar siswa yang sudah memenuhi

kreteria yang telah ditetapkan sejak awal, sudah dapat terpenuhi dimana

pelaksaannya dilakukan dalam III siklus, dan pada siklus III sudah

mencapai hasil yang diinginkan maka penyusun tidak perlu lagi

melakukan proses pembelajaran kesiklus berikutnya.

Page 15: BAB I - erynajib.files.wordpress.com  · Web viewPembelajaran adalah proses yang ditata dan diatur menurut ... Adapun model pembelajaran yang digunakan dalam siklus ini adalah Word

BAB III

HAMBATAN DAN PEMECAHANNYA

Dalam pelaksanaan pembelajaran, sebagai seorang guru harus bisa

mengatur serta mengelola kelas sebagai wadah proses pembimbingan serta

pembelajaran siswa. Tugas guru yang paling berat yaitu, membimbing siswa-siswi

dengan berbagai karakter, dengan pola pikir yang berbeda-beda, tingkat

kemampuan serta minat yang berbeda-beda pula. Di hadapkan dengan kondisi

tersebut sebagai seorang guru tentunya harus bisa memberikan solusi yang tepat

dalam menyelesaikan persoalan pembelajaran dengan berbagai pendekatan

pemecahan masalah yang nantinya akan memberikan motivasi baru dalam proses

pelaksanaan pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran pelajaran IPS di lingkungan sekolah SMPN 1

Selong sebagai tempat PPL ditemukan beberapa hambatan yaitu sebagai berikut :

A. Hambatan Internal

Hambatan internal yaitu hambatan yang berasal dari lingkungan

sekolah yaitu :

1. Kondisi Siswa

Dalam proses kegiatan belajar dan pembelajaran, tentunya minat

belajar siswa sangat mempengaruhi. Rata-rata siswa di SMPN 1 Selong,

minat mereka untuk belajar kurang. Hal itu dibuktikan dengan beberapa

hal yaitu :

a. Apabila proses pembelajaran berlangsung sebagian besar siswa kurang

memperhatikan pelajaran yang diajarkan, kebanyakan mereka

bermain-main dalam kelas dan sulit sekali untuk di diatur.

b. Rasa keingintahuan siswa yang sangat kurang, sehingga dalam proses

pembelajaran mareka tidak aktif bertanya, kebanyakan mereka diam

entah mengerti atau tidak dengan meteri pembelajaran yang diajarkan.

Apabila diberikan tugas atau pekerjaan rumah (PR), mereka tidak

Page 16: BAB I - erynajib.files.wordpress.com  · Web viewPembelajaran adalah proses yang ditata dan diatur menurut ... Adapun model pembelajaran yang digunakan dalam siklus ini adalah Word

sungguh-sungguh mengerjakan sehingga harus dipaksa terlebih dahulu

untuk mengerjakannya, kesadaran mereka atas kewajiban mereka

untuk belajar itu sangat kurang.

Dari beberapa permasalahan tersebut, cara-cara untuk

mengatasinya adalah sebagai berikut, Dalam menghadapi siswa yang

kurang minat dalam belajar, hal dasar yang harus dibenahi adalah

memberikan motivasi efektif kepada siswa, dengan memberikan doktrin-

doktrin positif berupa memberikan penyadaran mengenai betapa

pentingnya pelajaran yang mereka harus pelajari dengan

mengimplementasikan dalam kehidupan mereka masing-masing (Widya

Hadi Prawira, 26). Dengan demikian, pemberian doktrin secara terus

menerus akan mengubah pemikiran mereka, sehingga nantinya timbul

kesadaran secara mandiri tanpa paksaan dari manapun. Hasilnya siswa

akan merasa senang untuk belajar, karena kesadaran mereka bahwa

belajar itu merupakan suatu kebutuhan, yang harus dipenuhi untuk

memberikan bekal mereka dimasa depan.

2. Waktu Pelaksanaan Pembelajaran.

Dalam pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas tentunya

sebagai seorang guru, disiplin waktu harus diperhatikan. Waktu yang

dibutuhkan atau digunakan untuk mengimplementasikan rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP), di dalam kelas harus sesuai juga dengan

alokasi waktu yang sudah ditetapkan di sekolah. Masalah yang timbul di

SMPN 1 Selong adalah kurangnya disiplin waktu, dalam pelaksanaan

pembelajaran dikelas, saat pergantian jam pelajaran, banyak guru-guru

yang masih mengajar walaupun bel tanda pergantian jam sudah berbunyi,

hal ini mengakibatkan pelaksanaan pembelajaran tidak sesuai dengan

alokasi waktu. Akibatnya penyampaian materi ajar kepada siswa akan

mengalami gangguan. Untuk menanggulangi masalah ini, kesadaran

masing-masing guru mata pelajaran akan pentingnya disiplin waktu harus

perlu ditingkatkan, sehingga perbenturan kepentingan tidak terjadi dan

Page 17: BAB I - erynajib.files.wordpress.com  · Web viewPembelajaran adalah proses yang ditata dan diatur menurut ... Adapun model pembelajaran yang digunakan dalam siklus ini adalah Word

proses penyampaian materi pun akan sesuai dengan alokasi waktu yang

sudah direncanakan sebelumnya.

B. Hambatan Eksternal

Hambatan eksternal yaitu hambatan yang berasal dari luar sekolah

yaitu :

1. Kekompakan Kelompok PPL

Pelaksanaan praktik pengalaman lapangan merupakan ajang

untuk menunjukkan kompetensi mahasiswa atau mahasiswi untuk menjadi

seorang guru. Namun dalam pelaksanaannya, dibutuhkan kerjasama yang

solid dalam menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di dalam sekolah

ataupun kelompok PPL. Namun dalam kenyataannya sikap yang selalu

menang sendiri, keras kepala, dan berbagai macam sifat lain tidak luput

keluar dari kami sebagai individu dalam kelompok. Hal ini akan

mempengaruhi kredibelitas kami sebagai seorang calon guru untuk

diperhatikan oleh pihak madrasah sebagai tempat PPL dan masyarakat

pada umumnya. Untuk menanggulangi masalah tersebut, sikap sabarlah

yang harus di utamakan, menyelesaikan masalah dengan kepala dingin,

berdiskusi dengan rekan-rekan PPL lain demi menjadi yang lebih baik,

apabila hal-hal tersebut dilakukan tentu tidak akan ada kesalahpahaman

antara individu dalam kelompok PPL.

2. Dosen Pembimbing Lapangan

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) sebagai sarana bimbingan

secara langsung akan dapat membimbing mahasiswa-mahasiswi yang

melaksanakan PPL di masing-masing sekolah atau madrasah. Dari pihak

panitia PPL STKIP Hamzanwadi, para DPL di harapkan berkunjung ke

masing-masing sekolah atau madrasah untuk memberikan bimbingan

kepada mahasiswa-mahasiswi sesuai dengan program studi masing-masing

dua minggu sekali. Tapi pada kenyataannya, para DPL datang sesuai

dengan keinginan mereka, mungkin karena kesibukan masing-masing,

ataupun hal lain yang sangat penting. Untuk mengatasi masalah tersebut

masalah bimbingan mengenai perangkat dan laporan, kami memperoleh

Page 18: BAB I - erynajib.files.wordpress.com  · Web viewPembelajaran adalah proses yang ditata dan diatur menurut ... Adapun model pembelajaran yang digunakan dalam siklus ini adalah Word

informasi dari rekan-rekan lain yang sudah dibimbing oleh DPL mereka

masing-masing, masalah perangkat pembelajaran langsung di

konsultasikan dengan guru pamong.

Page 19: BAB I - erynajib.files.wordpress.com  · Web viewPembelajaran adalah proses yang ditata dan diatur menurut ... Adapun model pembelajaran yang digunakan dalam siklus ini adalah Word

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari laporan hasil PPL STKIP Hamzanwadi Selong,

yaitu:

1. PPL (praktek pengalaman lapangan) sangat bermanfaat bagi mahasiswa

karena dapat menambah pemahaman dan penghayatan mahasiswa tentang

proses pendidikan dan pembelajaran di kelas.

2. Perencanaan yang baik dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran.

3. Keterampilan memilih pembelajaran, sangat menentukan keberhasilan

pembelajaran.

4. Pemilihan media pembelajaran yang tepat dan menarik akan memotivasi

siswa dalam belajar.

5. Penyampaian materi pembelajaran secara sistematis sesuai dengan

prosedur yang telah direncanakan sebelumnya akan memudahkan guru

mengontrol dirinya agar tidak menyimpang dari tujuan pembelajaran yang

hendak dicapai.

6. Penampilan guru di kelas sangat mempengaruhi motivasi siswa dalam

belajar.

B. Saran

1. Dosen Pembimbing Lapangan dan Tim Monev agar memperhatikan betul

peserta PPL STKIP Hamzanwadi Selong terutama dalam hal kunjungan

untuk bimbingan dan konsultasi.

2. Sebelum proses pembelajaran berlangsung sebaiknya praktikan menyusun

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

3. Evaluasi yang dilakukan hendaknya dapat menjamin obyektifitas sehingga

dapat mengukur kemampuan siswa.

4. Guru-guru di sekolah secara umum dan guru pamong secara khusus harus

benar-benar bisa membimbing mahasiswa PPL agar nantinya setelah PPL

Page 20: BAB I - erynajib.files.wordpress.com  · Web viewPembelajaran adalah proses yang ditata dan diatur menurut ... Adapun model pembelajaran yang digunakan dalam siklus ini adalah Word

mahasiswa benar-benar bisa merasakan dan menghayati Profesi guru itu

sendiri.

5. Diharapkan kepada pihak sekolah benar-benar membuka diri kepada para

mahasiswa supaya mahasiswa bisa belajar sesuai dengan profesinya.

6. Diharapkan juga untuk pengertiannya kepada pihak sekolah dengan

kondisi dari segi batas kemampuan dalam mengajar serta dengan

profesinya.