7
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Paritas adalah jumlah kehamilan yang menghasilkan janin hidup bukan jumlah janin yang dilahirkan. Janin yang lahir atau mati setelah viabilitas dicapai tidak mempengaruhi paritas (Bobak, 2010). Beberapa peneliti mengaitkan tingginya angka mortalitas bayi tidak hanya terbatasnya pendidikan ibu, usia ibu yang muda, status tidak menikah, kemiskinan dan kurangnya perawatan prenatal tetapi juga karena faktor-faktor lain salah satunya adalah nutrisi yang buruk (Bobak Lowdermilk, 2005 : 4). Di Indonesia angka kematian ibu dan bayi masih menjadi prioritas utama. Ibu hamil dengan status gizi yang buruk atau sub optimal, cenderung melahirkan bayi dengan berat badan rendah dan dihadapkan pada kematian yang lebih besar dibanding dengan bayi yang dilahirkan oleh ibu dengan status gizi yang baik dan optimal. Ibu yang pernah hamil 1

BAB I.ARIP.doc

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I.ARIP.doc

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Paritas adalah jumlah kehamilan yang menghasilkan janin hidup bukan

jumlah janin yang dilahirkan. Janin yang lahir atau mati setelah viabilitas dicapai

tidak mempengaruhi paritas (Bobak, 2010). Beberapa peneliti mengaitkan

tingginya angka mortalitas bayi tidak hanya terbatasnya pendidikan ibu, usia ibu

yang muda, status tidak menikah, kemiskinan dan kurangnya perawatan prenatal

tetapi juga karena faktor-faktor lain salah satunya adalah nutrisi yang buruk

(Bobak Lowdermilk, 2005 : 4). Di Indonesia angka kematian ibu dan bayi masih

menjadi prioritas utama. Ibu hamil dengan status gizi yang buruk atau sub

optimal, cenderung melahirkan bayi dengan berat badan rendah dan dihadapkan

pada kematian yang lebih besar dibanding dengan bayi yang dilahirkan oleh ibu

dengan status gizi yang baik dan optimal. Ibu yang pernah hamil atau melahirkan

anak 4 kali atau lebih mempunyai kemungkinan ditemui keadaan kesehatan

terganggu antara lain anemia, kurang gizi, kekendoran pada dinding perut dan

dinding rahim serta tampak ibu dengan perut menggantung (FKM UI, 2007).

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, Prevalensi

risiko KEK wanita hamil umur 15–49 tahun, secara nasional sebanyak 24,2

persen. Prevalensi risiko KEK terendah di Bali (10,1%) dan tertinggi di Nusa

Tenggara Timur (45,5%). Status gizi ibu hamil dapat dilihat dari angka prevalensi

ibu hamil KEK dengan LLA <23.5 cm. Sedangkan survey awal yang dilakukan

1

Page 2: BAB I.ARIP.doc

peneliti di Poli KIA RS Aisyiyah Bojonegoro pada bulan Maret 2015 didapatkan

dari 79 ibu hamil terdapat 25 ibu primigravida (31,65%) dan 54 ibu multigravida

(68,35%) sedangkan dari jumlah seluruh ibu hamil terdapat 13 ibu hamil

(16,46%) dengan ukuran LLA kurang dari 23,5 cm memiliki resiko KEK. Maka

dapat disimpulkan status gizi kurang ibu hamil dan memiliki resiko KEK masih

cukup tinggi.

Kehamilan merupakan permulaan saat kehidupan baru suatu periode

pertumbuhan. Nutrisi merupakan satu dari banyak faktor yang ikut mempengaruhi

hasil akhir kehamilan (Bobak Lowdermilk, 2005 : 200). Sedangkan faktor-faktor

yang mempengaruhi status gizi ibu hamil adalah status kesehatan, jarak kelahiran

bila yang dikandung bukan anak pertama, usia hamil pertama, paritas, faktor sosial

ekonomi, serta pekerjaan yang terlalu berat. Pada usia gestasi 20 minggu,

kebutuhan kalori dan protein pada diet sehari-hari wanita yang tidak hamil harus

ditambah 500 kalori dan 25 gram protein. Jika zat gizi yang diterima dari ibunya

tidak mencukupi maka janin tersebut akan mempunyai konsekuensi kurang

menguntungkan dalam kehidupan selanjutnya (Elly Nurahman, 2011). Kebutuhan

koreksi kalori dan protein tambahan diberikan pada 3 kategori kondisi nutrisi yang

teridentifikasi yaitu kurang gizi, berat badan rendah, stress nutrisi. apabila tidak

diperhatikan akan berakibat merugikan terhadap hasil kehamilan (Varney S, 2007).

Dampak yang muncul apabila gizi ibu selama hamil tidak terpenuhi maka

akan sangat berpengaruh terhadap dirinya, janin dan persalinannya. Bagi ibu dapat

menyebabkan resiko dan komplikasi antara lain anemia, perdarahan, berat badan

ibu tidak bertambah secara normal dan terkena penyakit infeksi. Terhadap

2

Page 3: BAB I.ARIP.doc

persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, premature, perdarahan

setelah persalinan serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat. Terhadap

janin dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan

keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia

pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan BBLR.

Mengingat banyaknya masalah yang muncul di atas. Maka sebagai tenaga

kesehatan memberikan penyuluhan kepada ibu hamil tentang pentingnya memenuhi

kebutuhan nutrisi saat kehamilan, mengumpulkan dan menganalisis data mengenai

kondisi ibu melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik serta menganjurkan untuk

mengunjungi tenaga kesehatan yang berhubungan dengan kehamilan tersebut,

mengikuti penyuluhan, posyandu dan bekerja sama dengan bidan desa. Dengan

demikian diharapkan ibu hamil memiliki pengetahuan yang meningkat khususnya

tentang pemenuhan nutrisi dan kecukupan gizi sehingga ibu hamil memiliki

kesadaran untuk memenuhinya. Dengan adanya kecukupan nutrisi dan gizi tidak

terjadi kematian ibu melahirkan dan bayi lahir dengan berat badan rendah.

Dengan adanya uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian “Hubungan Paritas Dengan Status Gizi Pada Ibu Hamil di Poli KIA

Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro Tahun 2015”.

1.2 Rumusan Masalah

Pertanyaan masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

“Apakah ada hubungan paritas dengan status gizi pada ibu hamil di Poli

KIA Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro Tahun 2015 ?”

3

Page 4: BAB I.ARIP.doc

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Mengetahui hubungan paritas dengan status gizi pada ibu hamil di Poli KIA

Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro Tahun 2015.

1.3.2 Tujuan khusus

1. Mengidentifikasi paritas ibu hamil di Poli KIA Rumah Sakit Aisyiyah

Bojonegoro Tahun 2015.

2. Mengidentifikasi status gizi pada ibu hamil di Poli KIA Rumah Sakit Aisyiyah

Bojonegoro Tahun 2015.

3. Menganalisis hubungan paritas dengan status gizi pada ibu hamil di Poli KIA

Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro Tahun 2015.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Praktis

1) Bagi responden

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah pengetahuan ibu

hamil dalam menjaga kebutuhan nutrisi ibu dan janin selama kehamilan.

2) Bagi masyarakat

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi masyarakat

untuk meningkatkan sikap dalam pemenuhan nutrisi saat kehamilan.

1.4.2 Manfaat Teoritis

1) Bagi ilmu keperawatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk perencanaan

keperawatan pada ibu hamil tentang pentingnya nutrisi saat kehamilan.

4

Page 5: BAB I.ARIP.doc

2) Bagi peneliti

Penelitian ini merupakan pengalaman dalam bidang penelitian dan

penelitian dapat digunakan sebagai data dasar untuk penelitian yang lebih

lanjut.

3) Bagi instansi

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai parameter dalam memberikan

perawatan pada ibu hamil dan untuk perkembangan IPTEK selanjutnya.

5