BAB Ids

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ffffffffffeeeeeeeeeeeeeee

Citation preview

  • 5/22/2018 BAB Ids

    1/5

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1; Latar Belakang

    Pelayanan keperawatan merupakan Pelayanan profesional, sebagai

    bagian integral dari pelayanan kesehatan yang mempunyai daya ungkit besar

    terhadap pembangunan bidang kesehatan. Kualitas pelayanan kesehatan

    ditentukan salah satunya dari kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan oleh

    perawat yang berkualitas. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang RI o. !" th.

    #$$! tentang Kesehatan pada psl "! ayat %&' yang menyatakan( Pelaksanaan

    pengobatan dan)atau perawatan berdasarkan ilmu kedokteran atau ilmu

    keperawatan hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai

    keahlian dan kewenangan untuk itu %PPI, #$*#'.

    +entuk pelayanan keperawatan meliputi bio-psiko-sosio-spiritual yang

    komprehensif kepada indiidu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat

    yang menakup seluruh siklus kehidupan manusia %Hidayat, #$$"'. Pelayanan

    keperawatan diberikan seara menyeluruh, salah satunya memenuhi kebutuhaneliminasi %buang air keil'. indakan perawatan dalam hal ini salah satunya

    memasang foley kateter sesuai dengan protap yang berlaku %Rahmawati /./,

    #$$0'.

    1ebih dari 2 juta kateter urine dipasang setiap tahunnya di dunia

    %3aki4ambyah, #$$* diikutip dari Ko5ier et al, #$**'. 6umlah pasien yang

    dilakukan tindakan pemasangan foley kateter di +elanda menapai jumlah pasien

    !!!2 orang, dilihat dari *$ rumah sakit terbesar di +elanda dari tahun #$*$

    sampai dengan tahun #$**%+roek 7/ et al, #$**'.

    +erdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis pada tanggal

    "-8 maret #$*!, di ruang rawat intensif dewasa dan I9/ rumah sakit Rajawali

    +andung. 6umlah tindakan pemasangan kateter dari bulan :eptember #$*# sampai

    dengan ;ebruari #$*! sebanyak 22$ tindakan. Pemasangan foley kateter di rumah

    sakit Rajawali +andung sering dilakukan untuk kepentingan terapeutik, pasien-

    pasien yang mengalami gangguan dalam berkemih dan pasien yang dilakukan

    perawatan intensif yang memerlukan pengawasan produksi urin maupun pasien

    yang dilakukan operasi.

    Prosedur pemasangan foley kateter memiliki komplikasi lokal maupun

    sistemik.

  • 5/22/2018 BAB Ids

    2/5

    2

    terlatih untuk melakukan insersi foley kateter. Karena jika perawat tidak memiliki

    kemampuan yang baik dalam melakukan insersi foley kateter, akan menyebabkankomplikasi dan menambah efek samping nyeri yang dirasakan oleh pasien

    %Riadiono +, et al. #$$0'.

    Rasa nyeri dapat dirasakan dalam berbagai jenis rangsangan. :emua ini

    dikelompokan sebagai rangsangan nyeri mekanis, suhu, dan kimiawi. Pada

    umumnya, nyeri epat diperoleh melalui jenis rangsangan mekanis dan suhu,

    sedangkan nyeri lambat dapat diperoleh dari ketiga jenis tersebut. yeri bersifat

    indiidualistik, pengkajian nyeri harus dilakuakan kepada setiap indiidu.

    Pengkajian nyeri menggunakan skala ukur yang pasti dan bersifat objektif dari

    pasien sangat bermanfaat bagi perawat. Hal tersebut bertujuan untuk menentukan

    tipe terapi yang digunakan untuk mengatasi nyeri %Potter4Perry, #$$"'.

    Resiko mengalami efek samping nyeri pada tindakan pemasangan foley

    kateter diakibatkan karena adanya penekanan pada dinding urethra oleh benda

    asing yaitu selang kateter, sehingga dapat merangsang reseptor nyeri pada daerah

    urethra. Respon nyeri pada pemasangan foley kateter tidak dapat dihilangkan.

    amun dapat dikurangi dengan penggunaan jelly pada saat melakukan

    pemasangan foley kateter. indakan untuk mengurangi rasa nyeri pada saat

    pemasangan foley kateter di >merika :erikat dapat dilakukan tindakan sedatif dan

    memberikan jelly lidokain. ehnik tersebut dinilai ukup efektif untuk

    mengurangi rasa nyeri yang dialami oleh pasien %?lin 6, #$*$'.

    3enurut Potter4Perry %#$$"', penggunaan jelly pada saat melakukan

    pemasangan foley kateter dapat dilakukan dengan di oleskan disepanjang sisi

    ujung foley kateter. Untuk wanita #,2 sampai 2 m dari ujung foley kateter

    sedangkan untuk pria 8,2 sampai *#,2 m dari ujung kateter, hal ini untuk

    memudahkan insersi ujung kateter ke meatus urethra. Pengolesan jelly pada

    seluruh penampang kateter dinilai lebih efektif dibandingkan dengan pengolesanjelly hanya pada ujung kateter atau sebagian penampang kateter. Hal ini

    diakibatkan karena ketidak merataan pengolesan jelly pada penampang kateter

    dapat mengakibatkan iritasi pada dinding urethra dan berakibat bertambahnya

    sensasi nyeri yang dirasakan oleh pasien %Ri5kianto :, #$$0'.

    +erbeda dengan teori tehnik pemasangan foley kateter yang

    dikemukakan oleh Potter4Perry %#$$"'. 3enurut Ko5ier et al %#$**'

    mengemukakan bahwa untuk meminimalisir komplikasi trauma urethra dan

    mengurangi intensitas nyeri, dilakukan pemasangan foley kateter menggunakan

  • 5/22/2018 BAB Ids

    3/5

    3

    jelly dengan memasukan pada urethra. ehnik ini dinilai lebih efektif dalam

    mengurangi respon nyeri pasien %Risdionoet al

    , #$$0'. Reaksi anestesi padadinding urethra akan lebih maksimal pada tehnik ini, dimana setelah jelly

    dimasukan pada urethra didiamkan selama !-2 menit. :ehingga ketika melakukan

    pemasangan foley kateter nyeri yang dirasakan oleh pasien dapat berkurang

    %Imami R? et al, #$*#'.

    +erdasarkan studi lapangan yang dilakukan oleh peneliti di Rumah :akit

    Rajawali +andung, kedua tehnik penggunaan jelly ini masih menjadi opsi yang

    dipilih oleh perawat dalam melakukan pemasangan foley kateter. :@P yang

    berlaku pada pemasangan foley kateter di Rumah :akit Rajawali +andung yaitu

    tehnik pengolesan jelly pada penampang kateter. amun ada beberapa kepala

    ruangan inap yang menyarankan untuk menggunakan tehnik penggunaan jelly

    dimasukan pada urethra pada rekan perawat di ruangan yang dipimpinnya, dengan

    alasan tehnik tersebut lebih efektif dalam mengurangi respon nyeri dan keemasan

    pasien yang dilakukan pemasangan foley kateter.

    Hasil studi yang dilakukan oleh Imami R? et al %#$*#', dengan judul

    penelitian perbedaan efektiitas teknik pengolesan jelly pada kateter dan teknik

    memasukan jelly langsung ke meatus urethra terhadap skala nyeri pada

    pemasangan kateter urin pria. /engan jumlah responden sebanyak !# orang

    responden. 3enunjukan bahwa ada perbedaan efektiitas teknik pengolesan jelly

    pada kateter dan teknik memasukan jelly langsung pada meatus urethra terhadap

    skala nyeri pada pemasangan kateter urin pria. /imana teknik memasukan jelly

    langsung pada meatus urethra lebih efektif mengurangi nyeri daripada teknik

    pengolesan jelly pada kateter.

    +erdasarkan fenomena tersebut, peneliti tertarik untuk melihat perbedaan

    efektiitas tehnik pengolesan jelly pada kateter dan tehnik jelly dimasukan pada

    urethra terhadap respon nyeri pada pemasangan foley kateter di rumah sakitrajawali bandung

    1.2; Identifikasi Masalah

    indakan keperawatan pemasangan foley kateter dibutuhkan bagi pasien

    yang mengalami inkontinensia urine, mengalami obstruksi saluran kemih dan

    untuk mengkaji haluaran urine bagi pasien yang mengalami status haemodinamik

    yang tidak stabil. indakan pemasangan foley kateter dapat menimbulkan rasa

    tidak nyaman sampai rasa nyeri bagi pasien. yeri pada pemasangan foley kateter

  • 5/22/2018 BAB Ids

    4/5

    4

    tidak dapat dihilangkan. etapi dapat dikurangi, yaitu dengan menggunakan jelly

    pada saat melakukan insersi foley kateter pada saluran perkemihan.ehnik penggunaan jelly pada saat pemasangan foley kateter ada dua

    ara. Pertama dengan mengoleskan jelly pada foley kateter dan yang kedua

    dengan memasukan jelly pada urethra. >dakah perbedaan skala nyeri pada pasien,

    pada kedua tehnik penggunaan jelly dalam melakukan pemasangan foley

    kateterA.

    1.3; Rumusan Masalah

    +erdasarkan uraian latar belakang diatas maka perumusan masalah

    dalam penelitian ini adalah BPerbedaan

  • 5/22/2018 BAB Ids

    5/5

    5

    lebih efektif mengurangi respon nyeri dibandingkan dengan menggunakan tehnik

    jelly yang dioleskan pada kateter.

    1.6; Manfaat Penelitian

    1.6.1; 3anfaat teoritik

    Hasil penelitian ini, seara teoritik diharapkan dapat memberikan

    sumbangan ilmiah bagi keperawatan, khususnya keperawatan dalam prosedur

    pemasangan kateter urine.

    1.6.2; 3anfaat praktis

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan untuk

    rumah sakit untuk meranang :@P pemasangan kateter urin, sehingga dapat

    membantu meningkatkan kualitas pelayanan dari rumah sakit.