4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komponen Kimia Kayu Kayu merupakan hasil hutan dari kekayaan alam, merupakan bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai kemajuan teknologi. Produk yang paling mentah adalah kayu secara kimia adalah pulp. Kayu dan komponen- komponennya tidak dapat dipisahkan dari stukturnya kayu tidak hanya merupakan gabungan dari ketiganya. Susunan kimia kayu digunakan sebagai pengenal ketahanan kayu terhadap serangan makhluk perusak kayu. Selain itu dapat juga menentukan pekerjaan dan pengadaan kayu dan mendapatkan hasil yang maksimal. Sel itu atau kayu terutama terdiri dari selulosa, hemiselulosa dan lignin. Dimana selulosa membentuk kerangka yang dikelilingi oleh senyawa-senyawa lain yang berfungsi sebagai matriks (hemiselulosa) dan bahan-bahan yang melapisi (liginin) ( Wulan, 2010). 2.2 Lignin Lignin merupakan komponen makromolekul kayu ketiga. Struktur molekul lignin sangat berbeda bila dibandingkan dengan polisakarida karena terdiri atas sistem aromatik yang tersusun atas unit-unit fenil propana. Selama perkembangan sel, lignin dimasukkan sebagai komponen

BAB II alfa selulosa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

.postingan kali ini mengenai lab alfa selulosa semoga bermanfaat ya ya paling tidak sebagai format penulisan..

Citation preview

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komponen Kimia Kayu Kayu merupakan hasil hutan dari kekayaan alam, merupakan bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai kemajuan teknologi. Produk yang paling mentah adalah kayu secara kimia adalah pulp. Kayu dan komponen- komponennya tidak dapat dipisahkan dari stukturnya kayu tidak hanya merupakan gabungan dari ketiganya.Susunan kimia kayu digunakan sebagai pengenal ketahanan kayu terhadap serangan makhluk perusak kayu. Selain itu dapat juga menentukan pekerjaan dan pengadaan kayu dan mendapatkan hasil yang maksimal. Sel itu atau kayu terutama terdiri dari selulosa, hemiselulosa dan lignin. Dimana selulosa membentuk kerangka yang dikelilingi oleh senyawa-senyawa lain yang berfungsi sebagai matriks (hemiselulosa) dan bahan-bahan yang melapisi (liginin) ( Wulan, 2010).

2.2 LigninLignin merupakan komponen makromolekul kayu ketiga. Struktur molekul lignin sangat berbeda bila dibandingkan dengan polisakarida karena terdiri atas sistem aromatik yang tersusun atas unit-unit fenil propana. Selama perkembangan sel, lignin dimasukkan sebagai komponen terakhir dalam dinding sel, menembus diantara fibril-fibril sehingga memperkuat dinding sel. P-hidroksinamil alkohol P-koumaril alkohol, koniferil alkohol dan sinapil alkohol merupakan senyawa induk (prekursor) primer dan prekursor tersebut merupakan unit pembentuk lignin.Lignin secara fisik membungkus mikrofibril selulosa dalam suatu matriks hidrofobik dan terikat secara kovalen baik pada selulosa maupun hemiselulosa. Lignin ada di dalam dinding sel maupun di daerah antar sel dan menyebabkan kayu menjadi keras dan kaku sehingga mampu menahan tekanan mekanis yang besar. Konsenterasi lignin tertinggi terdapat dalam dinding sel yaitu pada bagian lamela tengah dan akan semakin mengecil pada lapisan di dinding sekunder. Jumlah lignin yang terdapat dalam tumbuhan yang berbeda sangat bervariasi. Menurut Ensiklopedia Kehutanan Indonesia, kadar lignin di dalam kayu daun lebar berkisar antara 18 33 %, sedangkan pada kayu jarum berkisar antara 28 32 %. Distribusi lignin didalam dinding sel dan kandungan lignin bagian pohon yang berbeda tidak sama.

2.3 SelulosaSelulosa adalah polimer glukosa yang membentuk rantai linier dan dihubungkan oleh ikatan -1,4 glikosidik. Struktur yang linier menyebabkan selulosa bersifat kristalin dan tidak mudah larut. Selulosa tidak mudah didegradasi secara kimia maupun mekanis. Di alam, biasanya selulosa berasosiasi dengan polisakarida lain seperti hemiselulosa atau lignin membentuk kerangka utama dinding sel tumbuhan.Kebanyakan selulosa berasosiasi dengan lignin sehingga sering disebut sebagai lignoselulosa. Selulosa, hemiselulosa dan lignin dihasilkan dari proses fotosintesis. Pada saat yang sama, komponen - komponen utama penyusun tanaman ini diuraikan oleh aktivitas mikroorganisme. Beberapa mikroorganisme mampu menghidrolisis selulosa untuk digunakan sebagai sumber energi, seperti bakteri dan fungi (Subekti, 2006).

2.4 Alfa SelulosaPada awalnya, selulosa dicirikan sebagai polimer dengan unit-unit pembangun monosakarida. Tetapi awal 1900 Cross & Bevan mencirikan selulosa dengan cara melarutkan materi yang mengandung kombinasi selulosa kedalam natrium hidroksida. Mereka menamakan materi yang tidak larut sebagai alfa selulosa. Materi (yang larut dinamakan beta selulosa dan gamma selulosa) yang diketahui belakangan bukan merupakan selulosa, tetapi lebih sebagai gula-gula sederhana dan jenis karbohidrat lainnya. Besarnya kadar alfa selulosa merupakan indikator kemurnian selulosa ( Pasla, 2006).

2.5 Rimbang (Solonum torvum swartz)Tumbuhan ini termasukperdu dan masuk kedalam famili salonaceae. Tumbuhan ini tumbuh liar diberbagai daerah baik didaratan rendah maupun pergunungan. Perbayakan menggunakan biji yang banyak terdapat didalam buah. Tinggi tumbuhannya bisa mencapai 2 meter lebih dengan batang berwarna hijau kecoklatan penuh duri tajam dan berbulu halus. Daunnya besar bergerigi lebar dan permukaannya pun berbulu. Bunganya kecil berwarna putih dan berkelopak lima hingga enam dalam satu tangkai dengan buktinya berwarna kuning .Bila bunga dibuahi maka munculah bakal buah berwarna hijau dengan biji berwarna putih lunak. Bila buah sudah matang, berwarna putih kehitaman dengan biji berwarna kecoklatan dan keras. Pemeliharaan tanaman ini cukup mudah. Selain itu dapat hidup liar, tumbhan ini juga memerlukan cukup air dan penyiraman atau menjaga kelembapan tanah (Rahmat, 2009).Nama lain dari rimbang ini adalah terong pipit (melayu), pokak (jawa), terokak (sunda). Sedangkan dinegara lain sering juga disebut Turkey berry. Buah segar dan hijau dapat dimakan langsung atau dimakan dalam naskah. Ekstrak dari tanaman ini berguna untuk pengobatan penyakit kulit. Didaerah Sumatera Utara bauh rimbang sering ditambahkan kedalam masakan dam menjadi lalapan yang sangat digemari (Bulan, 2012).Persentase komposisi dari alfa selulosa pada rimbang sebesar 49,17%, lignin 24,75% (Yousaf, 2013).