Upload
andre-kurniawan
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Ekuitas Merek
2.1.1 Pengartian Merek
Merek adalah sebuah nama, istilah, tanda atau symbol atau
rancangan, atau kombinasi dari semuanya yang dimaksudkan untuk
mengidentifikasi barang atau jasa penjualan untuk membedakan barang
atau jasa pesaing (Kotler dan Keller, 2007). Sedangkan menurut Suhadi
(2005) mengungkapkan merek adalah sebutan atau klaim yang diberikan
orang yang membuat produk pada produk yang baru di selesaikan atau
siap untuk dipasarkan oleh produsen.
Menurut Kotler dan Keller (2007), Ekuitas Merek adalah nilai
tambah yang diberikan produk dan jasa. Menurut Durianto et al., (2004)
Ekuitas Merek terbagi ke dalam empat ketegori yaitu : Kesadaran merek
(brand awareness), persepsi kualitas (perceived quality), asosiasi
merek(brand association), dan loyalitas merek (brand loyalty).
2.1.2 Brand Awareness
Menurut Eti Rochaety (2005) Brand awareness merupakan
kemampuan seseorang pelanggan untuk mengingat suatu merek tertentu
atau iklan tertentu secara spontan atau setelah dirancang dengan kata-kata
kunci. Kesadaran ini digunakan sebagai salah satu indikator efektivitas
pemasaran..Surachman (2008) mendefinisikan kesadaran merek adalah
kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat
kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk
tertentu.
2.1.3 Brand Association
Asosiasi merek adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
ingatan pada merek dan memuat arti penting suatu merek bagi konsumen
(Keller, 2005). Asosiasi merek adalah segala hal yang berkaitan tentang
merek dalam ingatan, tentu akan semakin kuat seiring dengan
bertambahnya pengalaman konsumsi atau ekspour dengan merek spesifik
(Tjiptono, 2005)
2.1.4 Brand Perceived Quality
Persepsi kualitas adalah penilaian konsumen terhadap keunggulan
atau superioritas produk secara keseluruhan dan didasarkan pada evaluasi
subjektif konsumen terhadap kualitas produk (Tjiptono, 2005)
2.1.5 Brand loyalty
Schiffman dan Kanuk (2008) mendifinisikan loyalitas merek
sebagai preferensi konsumen secara konsisten untuk melakukan
pembelian pada merek yang sama pada produk yang spesifik atau
kategori layanan tertentu. Loyalitas merek merupakan suatu ukuran
keterkaitan pelanggan sebuah merek (Durianto et al., 2004)
2.2 Keputusan Pembelian
Dalam pengambilan keputusan ada tahap-tahap yang harus dilakukan,
tahap-tahap tersebut adalah :
2.2.1 Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah
atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan
internal atau eksternal. Perilaku konsumen sangat menentukan proses
pengambilan keputusan dalam penelitian mereka.. Adanya kebutuhan
yang belum terpenuhi sring diketahui secara tiba-tiba pada saat
konsumen sedang berjalan-jalan ke toko atau sedang berbelanja asatu
memperoleh informasi dari sebuah iklan, media lain, tetangga ataupun
kawan.
2.2.2 Pencarian Berbagai Informasi
konsumen yang tergugah kebutuhannya akan mendorong untuk
mencari informasi yang lebih banyak. Kita dapat membaginya ke dalam
dua tingkat. Situasi pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan
perhatian yang menguat. Pada tingkat itu seorang hanya menjadi lebih
peka terhadap informasi tentang produk dan jasa. Kegiatan ini
menyangkut pda penilaian waktu, uang, dan informasi. Jika uang yang
tersedia tidak begitu banyak, sedangkan kebutuhan cukup besar, maka
konsumen akan lebih menyukai pembelian secara kredit. Menurut Kotler,
(2005) sumber-sumber informasi terdiri dari empat kelompok yaitu :
a. Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, dan kenalan
b. Sumber komersial : iklan, tenaga penjual, pedagang
perantara, pengemasan, dan pertunjukan.
c. Sumber umum : media masa, organisasi konsumen, dan
lain sebagainya.
d. Sumber pengalaman : penanganan, pengkajian, dan
pemakaian produk.
2.2.3 Evaluasi Alternatif
Beberapa konsep dasar dalam evaluasi konsumen : pertama,
konsumen berusaha untuk memenuhi suatu kebutuhan. Kedua, konsumen
mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen
memandang masing-masing produk sebagai kumpulan antribut dengan
kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang
digunakan untuk memuasakan kebutuhan itu.
2.2.4 Keputusan Pembelian
Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi atas
merek-merek dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga mungkin
membentuk niat untuk membeli produk yang paling disukai. Dalam
keputusan pembelian, pembeli menjumpai serangkaian keputusan
menyangkut jenis produk, merek, penjual, kuantitas, waktu pemebelian,
dan cara pembayaran.
2.2.5 Perilaku Pasca Pembelian
Setelah membeli produk atau jasa, konsumen akan mengalami
level kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Tugas pemasar tidak berakhir
saat jasa atau produk dibeli, melainkan berlanjut hingga periode pasca
pembelian. Pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian,
tindakan pasca pembelian dan pemakaian produk pasca pembelian.
Perasaan dan perilaku sesudah pembelian sangat penting bagi
perusahaan.
2.3 Penelitian Terdahulu
Untuk lebih jelasnya berikut diterangkan melalui table 2.3
Nama peneliti(tahun)
Judul penelitian
Tujuan penelitian
Model Hasil penelitian
Ibrahim dan Khasanah (2013)
Analisis pengaruh ekuitas merek terhadap keputusan pembelian kartu prabayar im3
Untuk mengetahui dan analisis pengaruh kesadaran merek, asosiasi merek,persepsi dan loyalitas merek terhadap keputusan pembelian kartu prabayar
Regresi Berganda
Penelitian tersebut menggunakan model regresi berganda dengan metode analisis deskriptif dan analisis statistic yaitu uji F dan uji T. Kesimpulan
im3 dari penelitian tersebut adalah kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi, loyalitas merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
Sudarsono dan Kurniawati (2013)
Elemen ekuitas merek dalam keputusan pembelian laptop
penelitian ini untukmenguji pengaruh dari elemen-elemen ekuitas merek yang terdiri dari kesadaran merek,persepsi kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek terhadap keputusan pembelianlaptop Acer
Regresi Berganda
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekuitas merek yang terdiri dari kesadaran merek,persepsi kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek berpengaruh signifikan terhadapkeputusan pembelian secara parsial maupun secara simultan
Hngau, Pengaruh Penelitian ini Regresi Brand loyalty
Mintarti, dan Kuleh (2012)
Brand loyality dan Brand perceived quality terhadap keputusan pembelian handphone nokia
ingin menyelidiki pengaruh factor-faktor yang mempengaruhi pembelian ulang produk nokia.
Berganda dan Brand perceived sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pembelian.
Hanggadhika (2010)
analisis pengaruh ekuitas merek terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk handphone merek nokia di semarang
Menganalisis pengaruh kesadaran merek (brand awareness) terhadap keputusan pembelian konsumen
Regresi Berganda
Ekuitas merek berpengaruh terhadap pembelian konsumen
2.3 Pengembangan Hipotesis
2.3.1 Pengaruh Brand Awareness Terhadap keputusan Pembelian
Menurut Eti Rochaety (2005) Brand awareness merupakan
kemampuan seseorang pelanggan untuk mengingat suatu merek tertentu
atau iklan tertentu secara spontan atau setelah dirancang dengan kata-kata
kunci. Kesadaran ini digunakan sebagai salah satu indikator efektivitas
pemasaran.. Surachman (2008) mendefinisikan kesadaran merek adalah
kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat
kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk
tertentu.
Hanggahika (2010) di dalam penelitiannya dalam salah satu
dimensi yang digunakan dalam mengukur ekuitas merek adalah brand
awareness. Penelitian dilakukan kepada mahasiswa Universitas Katolik
Widya Mandala Madiun. Berdasarkan hasil uji validitas yang dilakukan
terhadap item adalah valid.
Ibrahim & Khasanah (2013) yang meneliti tentang Analisis
pengaruh ekuitas merek terhadap pembelian kartu prabayar im3 dimana
studi kasus pada mahasiswa s1 Ekonomika dan bisnis undip Semarang
bahwa kesadaran merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian .
H1 Ekuitas merek yang diukur dengan brand awareness
berpengaruh positif yang signifikan terhadap keputusan pembelian
handphone Samsung android.
2.3.2.Pengaruh Brand Perceived Quality
Persepsi kualitas adalah penilaian konsumen terhadap keunggulan
atau superioritas produk secara keseluruhan dan didasarkan pada evaluasi
subjektif konsumen terhadap kualitas produk (Tjiptono, 2005)
Istiyono et al., (2007) di dalam penelitiannya terlihat bahwa
ekuitas merek yang diukur dengan brand perceived quality berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Hanggadhika (2010)
membuktikan bahwa persepsi kualitas mempunyai pengaruh terhadap
keputusan pembelian oleh karena itu di identifikasikan bahwa suatu
produk yang semakin berkualitas, maka dapat mempengaruhi keputusan
konsumen untuk menggunakan atau melakukan pembelian suatu merek.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dibuat hipotesis sebagai
berikut :
H2 Ekuitas merek yang diukur dengan brand perceived quality
berpengaruh positif yang signifikan terhadap keputusan pembelian
handphone Samsung android
2.3.3 Pengaruh Brand association terhadap keputusan pembelian
Asosiasi merek adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
ingatan pada merek dan memuat arti penting suatu merek bagi konsumen
(Kotler & Keller 2006). Asosiasi merek adalah segala hal yang berkaitan
tentang merek dalam ingatan, tentu akan semakin kuat seiring dengan
bertambahnya pengalaman konsumsi atau ekspour dengan merek spesifik
(Tjiptono, 2005)
Hanggadhika (2010) didalam penelitiannya terlihat bahwa dimensi
ketiga yang digunakan untuk mengukur ekuitas merek adalah brand
association yang berhubungan dengan pengetahuan konsumen tentang
atribut produk yang mereka gunakan. Brand association yang kuat akan
terbentuk ketika konsumen telah menggunakan merek dalam jangka
waktu yang relatif lama. Semakin kuat brand association akan
mendorong keputusan yang kuat untuk membeli.
H3 Ekuitas merek yang diukur dengan brand association
berpengaruh positif yang signifikan terhadap keputusan pembelian
handphone Samsung android
2.3.4 Pengaruh Brand Loyalty terhadap keputusan pembelian
Schiffman dan Kanuk (2008) mendifinisikan loyalitas merek
sebagai preferensi konsumen secara konsisten untuk melakukan
pembelian pada merek yang sama pada produk yang spesifik atau
kategori layanan tertentu
Hanggadhika (2010) di dalam penelitiannya ditemukan bahwa
dimensi paling tinggi dari ekuitas merek yaitu loyalitas merek
berpengaruh positif yang signifikan terhadap keputusan pembelian
hanphone merek nokia.
H4 Ekuitas merek yang diukur dengan brand loyalty berpengaruh
positif yang signifikan terhadap keputusan pembelian handphone
Samsung android
H1
H2
H3
H4
2.4 Kerangka Konseptual
Berdasarkan kepada landasan teori dan tinjauan literatur terdahulu,
maka dapat dibuat model penelitian yang dapat dipedomani sebagai
acuan dalam pengujian hipotesis seperti terlihat pada gambar di bawah
ini :
Ekuitas Merek (X)
Gambar 2 .Model Penelitiaan
Brand Awareness
(X1)
Keputusa Pembelian
(Y)
Brand Loyalty
(X4)
Brand Assosiation
(X3)
Brand Perceived Quality
(X2)