19
Bab II Kista ovarium merupakan suatu tumor, baik kecil maupun yang besar, kistik atau padat, jinak atau ganas yang berada di ovarium. Dalam kehamilan, tumor ovarium yang dijumpai paling sering ialah kista dermoid, kista coklat atau kista lutein. 1 Kista ovarium merupakan perbesaran sederhana ovarium normal, folikel de graff atau korpus luteum atau kista ovarium dapat timbul akibat pertumbuhan dari epithelium ovarium. 2 Kistoma ovari adalah kista yang permukaannya rata dan halus, biasanya bertangkai, bilateral dan dapat menjadi besar. Dinding kista tipis berisi cairan serosa dan berwarna kuning. Pengumpulan cairan tersebut terjadi pada indung telur atau ovarium. 3 Jadi, dapat disimpulkan kista ovarium adalah kantong abnormal yang berisi cairan atau neoplasma yang timbul di ovarium yang bersifat jinak juga dapat menyebabkan keganasan. 2 = Dorland N. Dalam: Hartanto H, Koesoemawati H, Salim IN, dkk (eds). Kamus Kedokteran Dorland, Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2002. 1 = Winkjosastro H, Saifuddin AB, Rachimhadi T. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2009.p. 346-65. 3 = Mansjoer A, Triyanti K, Savitri R, Wardhani WI, Setiowulan W. Tumor Ovarium Neoplastik Jinak. Dalam: Kapita Selekta

Bab II (Dafus Blm Fix Van Kuper)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Bab II (Dafus Blm Fix Van Kuper)

Citation preview

Page 1: Bab II (Dafus Blm Fix Van Kuper)

Bab II

Kista ovarium merupakan suatu tumor, baik kecil maupun yang besar, kistik

atau padat, jinak atau ganas yang berada di ovarium. Dalam kehamilan, tumor

ovarium yang dijumpai paling sering ialah kista dermoid, kista coklat atau kista

lutein.1 Kista ovarium merupakan perbesaran sederhana ovarium normal, folikel de

graff atau korpus luteum atau kista ovarium dapat timbul akibat pertumbuhan dari

epithelium ovarium.2 Kistoma ovari adalah kista yang permukaannya rata dan halus,

biasanya bertangkai, bilateral dan dapat menjadi besar. Dinding kista tipis berisi

cairan serosa dan berwarna kuning. Pengumpulan cairan tersebut terjadi pada indung

telur atau ovarium.3 Jadi, dapat disimpulkan kista ovarium adalah kantong abnormal

yang berisi cairan atau neoplasma yang timbul di ovarium yang bersifat jinak juga

dapat menyebabkan keganasan.

2 = Dorland N. Dalam: Hartanto H, Koesoemawati H, Salim IN, dkk (eds). Kamus

Kedokteran Dorland, Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2002.

1 = Winkjosastro H, Saifuddin AB, Rachimhadi T. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina

Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2009.p. 346-65.

3 = Mansjoer A, Triyanti K, Savitri R, Wardhani WI, Setiowulan W. Tumor Ovarium

Neoplastik Jinak. Dalam: Kapita Selekta Kedokteran.Jilid I. Jakarta: Media Aesculapius

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2000.p. 388-9.

Page 2: Bab II (Dafus Blm Fix Van Kuper)

2.2. Etiologi

Etiologi dari kista ovarium belum diketahui secara pasti. Namun, secara umum

dapat digolongkan etiologi terhadap jenis kista yang dialami. Penyebab terjadinya

kista ovarium yaitu terjadinya gangguan pembentukan hormon pada hipotalamus,

hipofisis, atau indung telur itu sendiri. Kista indung telur timbul dari folikel yang

tidak berfungsi selama siklus menstruasi.

Kista ovarium terbentuk oleh bermacam sebab. Penyebab inilah yang nantinya

akan menentukan tipe kista. Diantara beberapa tipe kista ovarium, tipe folikuler

merupakan tipe kista yang peling banyak ditemukan. Kista jenis ini terbentuk oleh

karena pertumbuhan folikel ovarium yang tidak terkontrol. Cairan yang mengisi kista

dsebagian besar berupa darah yang keluar akibat perlukaan yang terjadi pada

pembuluh darah ovarium. Pada beberapa kasus dapat juga diisi oleh jaringan

abnormal tubuh seperti rambut dan gigi yang dinamakan kista dermoid.

Folikel adalah suatu rongga cairan yang normal terdapat dalam ovarium. Pada

keadaan normal, folikel yang berisi sel telur ini akan terbuka saat siklus menstruasi

untuk melepaskan sel telur. Namun, pada beberapa kasus, folikel ini tidak terbuka

sehingga menimbulkan bendungan cairan yang nantinya akan menjadi kista.

Kista folikuler secara tipikal kecil dan timbul dari folikel yang tidak sampai

saat menopause, sekresinya akan terlalu banyak mengandung estrogen sebagai respon

terhadap hipersekresi folikel stimulation hormon (FSH) dan luteinizing hormon (LH)

normalnya ditemui saat menopause berdiameter 1 -10 cm (folikel normal berukuran

maksimum 2,5 cm); berasal dari folikel ovarium yang gagal mengalami involusi atau

gagal meresorpsi cairan. Dapat multipel dan bilateral. Biasanya asimtomatik atau

tanpa gejala.

Kista granulosa lutein yang terjadi di dalam korpus luteum indung telur yang

fungsional dan membesar bukan karena tumor, disebabkan oleh penimbunan darah

yang berlebihan saat fase pendarahan dari siklus menstruasi.

Page 3: Bab II (Dafus Blm Fix Van Kuper)

Kista teka-lutein biasanya bersifat bilateral dan berisi cairan bening, berwarna

seperti jerami; biasanya berhubungan dengan tipe lain dari tumor indung telur, serta

terapi hormon.

Ada beberapa faktor risiko yang diduga berperan dalam pembentukan kista

ovarium :4

a. Pengobatan infertilitas

Pasien yang sedang diobati untuk infertilitas dengan induksi ovulasi dengan

gonadotropin atau bahan lainnya, seperti clomiphene citrate atau letrozole, dapat

membentuk kista ovary sebagai bagian dari ovarian hyperstimulation syndrome.

b. Tamoxifen

Tamoxifen dapat mengakibatkan kista ovari benigna fungsional yang biasanya

timbul setelah penghentian terapi.

c. Kehamilan

Pada wanita hamil, kista ovarium dapat terbentuk pada trimester kedua saat kadar

hCG tertinggi.

d. Hypothyroidism

Karena kemiripan antara subunit alpha thyroid-stimulating hormone (TSH) dan

hCG, hipotirodisme dapat menstimulasi pertumbuhan kista ovarii.

e. Gonadotropin maternal

Efek transplasental dari gonadotropin maternal dapat menyebabkan pembentukan

dari kista ovarii neonatal dan fetal.

f. Merokok

Risiko kista ovarii fungsional meningkat dengan merokok; resiko dari merokok

mungkin meningkat lebih jauh dengan penurunan indeks massa tubuh (IMT)

g. Ligasi tuba

kista fungsional telah dihubungkan dengan sterilisasi ligasi tuba

Anurogo D. 2009. Kista ovarium. Available from http://www.netsains.com. (accessed on 15 Juni 2013)

Page 4: Bab II (Dafus Blm Fix Van Kuper)

Kista ovarium dilihat menurut klasifikasinya yaitu tumor ovarium non-neoplastik dan

tumor ovarium neoplastik jinak maka pembagiannya adalah sebagai berikut:

1. Tumor Nonneoplastik

Tumor non-neoplastik jinak disebabkan karena ketidak seimbangan hormon

progesteron dan estrogen.

a. Tumor akibat radang

Termasuk disini abses ovarial, abses tubo-ovarial dan kista tuboovarial.

b. Tumor lain

1) Kista Folikel

Kista ini berasal dari folikel de graaf yang tidak sampai berovulasi, namun

tumbuh terus menjadi kista folikel atau dari beberapa folikel primer yang

setelah bertumbuh di bawah pengaruh estrogen tidak mengalami proses

atresia yang lazim melainkan menjadi membesar menjadi kista. Kista ini

berasal dari folikel yang menjadi besar semasa proses atresia folikuli.

Setiap bulan sejumlah besar follikel menjadi mati, disertai kematian ovum,

disusul dengan degenerasi dari epitel follikel. Pada masa ini tampaknya

sebagai kista-kista kecil. Tidak jarang ruangan follikel diisi dengan cairan

yang banyak, sehingga terbentuklah kista yang besar, yang dapat

ditemukan pada pemeriksaan klinis. Biasanya besarnya tidak melebihi

sebuah jeruk. Sering terjadi pada pubertas, climacterium, dan sesudah

salpingektomi.

2) Kista Korpus Luteum

Kista ini terjadi akibat perdarahan yang sering terjadi didalam korpus

luteum, berisi cairan yang berwarna merah coklat karena darah tua.

3) Kista Lutein

Kista ini biasanya bilateral dan menjadi membesar sebesar tinju.

Tumbuhnya kista ini adalah akibat dari pengaruh hormon

koriogonadotropin yang berlebihan. Kista ini dapat terjadi pada kehamilan,

lebih jarang di luar kehamilan. Kista lutein yang sesungguhnya, umumnya

berasal dari corpus luteum haematoma. Perdarahan ke dalam ruang corpus

selalu terjadi pada masa vaskularisasi. Bila perdarahan ini sangat banyak

jumlahnya, terjadilah corpus luteum haematoma, yang berdinding tipis dan

berwarna kekuning-kuningan. Secara perlahan-lahan terjadi resorpsi dari

Page 5: Bab II (Dafus Blm Fix Van Kuper)

unsur-unsur darah, sehingga akhirnya tersisa cairan yang jernih, atau

sedikit bercampur darah. Pada saat yang sama dibentuklah jaringan

fibroblast pada bagian dalam lapisan lutein sehingga pada kista korpus

lutein yang tua, sel-sel lutein terbenam dalam jaringan-jaringan perut.

4) Kista Inklusi Germinal

Kista ini terjadi karena invaginasi dan isolasi bagian – bagian kecil dari

epitel germinativum pada permukaan ovarium.

5) Kista Endometrium

Belum diketahui penyebabnya dan tidak ada hubungannya dengan

endometroid.

6) Kista Stein-Laventhal

Kista ini dikenal sebagai sindrom Stein-Laventhal dan kiranya disebabkan

oleh ketidakseimbangan hormonal. Biasanya kedua ovarium membesar

dan bersifat polikistik, permukaan rata, berwarna keabu-abuan dan

berdinding tebal. Pada pemeriksaan mikroskopis akan tampak tunika yang

tebal dan fibrotik. Dibawahnya tampak folikel dalam bermacam-macam

stadium, tetapi tidak ditemukan corpus luteum. Secara klinis memberikan

gejala yang disebut Stein-Leventhal Syndrom, yaitu yang terdiri dari

hirsutisme, sterilitas, obesitas dan oligomenorrhoe. Kecenderungan

virilisasi mungkin disebabkan hyperplasi dari tunica interna yang

menghasilkan zat androgenik. Kelainan ini merupakan penyakit herediter

yang autosomal dominan.

2. Tumor Neoplastik Jinak

Tumor neoplastik jinak terdiri dari :

a. Tumor Kistik

1) Kistoma ovarii simpleks

Kistoma ovarii simpleks diduga kista ini adalah suatu jenis kistadenoma

serosum yang kehilangan epitel kelenjarnya berhubung dengan tekanan

cairan dalam kista. Kista ini mempunyai permukaan rata dan halus,

biasanya bertangkai, seringkali bilateral, dan dapat menjadi besar. Dinding

kista tipis dan cairan di dalam kista jernih, serus, dan berwarna kuning.

Pada dinding kista tampak lapisan epitel kubik. Berhubung dengan adanya

tangkai, dapat terjadi torsi (putaran tangkai) dengan gejala-gejala

Page 6: Bab II (Dafus Blm Fix Van Kuper)

mendadak. Diduga bahwa kista ini suatu jenis kistadenoma serosum yang

kehilangan epitel kelenjarnya berhubung dengan tekanan cairan dalam

kista.

2) Kistadenoma Ovarii Musinosum

Asal kista ini belum pasti, menurut Mayer, mungkin kista ini berasal dari

suatu teratoma dimana dalam pertumbuhannya satu elemen mengalahkan

elemen lainnya. Ada penulis yang berpendapat bahwa tumor berasal dari

lapisan germinativum, sedang penulis lain menduga tumor ini mempunyai

asal yang sama dengan tumor Brenner.

3) Kistadenoma Ovarii Serosum

Pada umumnya kista ini berasal dari epitel permukaan ovarium (germinal

ephitelium). Kista jenis ini tak mencapai ukuran yang amat besar

dibandingkan dengan kistadenoma musinosum. Permukaan tumor

biasanya licin, akan tetapi dapat pula berrbagala karena kista serosum pun

dapat berbentuk multilokuler, meskipun lazimnya berongga satu. Warna

kista putih keabu-abuan. Ciri khas kista ini adalah potensi pertumbuhan

papiler ke dalam rongga kista sebesar 50%, dan keluar pada permukaan

kista sebesar 5%. Isi kista cair, kuning, dan kadang-kadang coklat karena

campuran darah. Tidak jarang kistanya sendiri kecil, tetapi permukaannya

penuh dengan pertumbuhan papiler (solid papilloma).

4) Kista endometrioid

Kista ini biasanya unilateral dengan permukaan licin; pada dinding dalam

terdapat satu lapisan sel-sel, yang menyerupai lapisan epitel endometrium.

Kista ini, yang ditemukan oleh Sartesson dalam tahun 1969, tidak ada

hubungannya dengan endometriosis ovarii.

5) Kista dermoid

Kista dermoid suatu teratoma kistik yang jinak dimana struktur- struktur

ektodermal dengan diferensiasi sempurna, seperti epitel kulit, rambut, gigi

dan produk glandula sebasea berwarna putih kuning menyerupai lemak

nampak lebih menonjol daripada elemen – elemen endoderm dan

mesoderm. Bahan yang terdapat dalam rongga kista ini ialah produk dari

kelenjar sebasea berupa massa lembek seperti lemak bercampur dengan

rambut

Page 7: Bab II (Dafus Blm Fix Van Kuper)

Patofisiologi

Banyak tumor tidak menunjukkan gejala dan tanda, terutama tumor ovarium

yang kecil. Sebagian besar gejala dan tanda adalah akibat dari pertumbuhan, aktivitas

endokrin dan kompikasi tumor – tumor tersebut.5

1. Akibat pertumbuhan

Adanya tumor di dalam perut bagian bawah bisa menyebabkan pembenjolan

perut. Tekanan terhadap alat–alat disekitarnya disebabkan oleh besarnya tumor

atau posisisnya dalam perut. Apabila tumor mendesak kandung kemih dan dapat

menimbulkan gangguan miksi, sedang suatu kista yang lebih besar tetapi terletak

bebas di rongga perut kadang – kadang hanya menimbulkan rasa berat dalam

perut serta dapat juga mengakibatkan obstipasi, edema pada tungkai.

2. Akibat aktivitas hormonal

Pada umumnya tumor ovarium tidak mengubah pola haid kecuali jika tumor itu

sendiri mengeluarkan hormon.

3. Akibat komplikasi

a. Perdarahan ke dalam kista

Biasanya terjadi sedikit – sedikit sehingga berangsur-angsur menyebabkan

pembesaran luka dan hanya menimbulkan gejala-gejala klinik yang minimal.

Akan tetapi kalau perdarahan terjadi dalam jumlah yang banyak akan

menimbulkan nyeri di perut.

b. Putaran tangkai

Terjadi pada tumor bertangkai dengan diameter 5 cm atau lebih. Adanya

putaran tangkai menimbulkan tarikan melalui ligamentum

infundibulopelvikum terhadap peritoneum parietale dan ini menimbulkan rasa

sakit.

c. Infeksi pada tumor

Terjadi jika di dekat tumor ada sumber kuman patogen. Kista dermoid

cenderung mengalami peradangan disusul pernanahan.

d. Robek dinding kista

Terjadi pada torsi tangkai, akan tetapi dapat pula sebagai akibat trauma,

seperti jatuh atau pukulan pada perut dan lebih sering pada saat persetubuhan.

Page 8: Bab II (Dafus Blm Fix Van Kuper)

Jika, robekan kista disertai hemoragi yang timbul secara akut, maka

perdarahan bebas berlangsung ke uterus ke dalam rongga peritoneum dan

menimbulkan rasa nyeri terus menerus disertai tanda – tanda abdomen akut.

e. Perubahan keganasan

Setelah tumor diangkat perlu dilakukan pemeriksaan mikroskopis yang

seksama terhadap kemungkinan perubahan keganasan. Adanya asites dalam

hal ini mencurigakan, adanya anak sebar (metastasis) memperkuat diagnosa

keganasan.6

Helm, CW. Ovarian Cyst. 19 maret 2008. (Available at:

http://.emedicine.com/med/topic1699.htm, accessed on 15 Juni 2013)

Winkjosastro H, Saifuddin AB, Rachimhadi T. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina

Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2009. p. 346-65.

Page 9: Bab II (Dafus Blm Fix Van Kuper)

Diagnosis

a. Anamnesa

Diagnosis dimulai dari anamnesis berdasarkan keluhan pasien. Banyak tumor

ovarium tidak menunjukkan gejala dan tanda, terutama tumor ovarium yang kecil.

Adanya tumor bisa menyebabkan pembenjolan perut. Rasa sakit atau tidak nyaman

pada perut bagian bawah. Rasa sakit tersebut akan bertambah jika kista tersebut

terpuntir atau terjadi ruptur. Terdapat juga rasa penuh di perut. Tekanan terhadap alat-

alat di sekitarnya dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, gangguan miksi dan

defekasi. Dapat terjadi penekanan terhadapat kandung kemih sehingga menyebabkan

frekuensi berkemih menjadi sering.7

Kista ovarium dapat menyebabkan obstipasi karena pergerakan usus terganggu

atau dapat juga terjadi penekanan dan menyebabkan defekasi yang sering. Pasien juga

mengeluhkan ketidaknyamanan dalam coitus, yaitu pada penetrasi yang dalam. Pada

tumor yang besar dapat terjadi tidak adanya nafsu makan dan rasa enak dan rasa

sesak. Pada umumnya tumor ovarium tidak mengubah pola haid, kecuali jika tumor

tersebut mengeluarkan hormon. Ireguleritas siklus menstruasi dan pendarahan vagina

yang abnormal dapat terjadi. Pada anak muda, dapat menimbulkan menarche lebih

awal.

Polikistik ovari menimbulkan sindroma polistik ovari, terdiri dari hirsutism,

inferilitas, aligomenorrhea, obesitas dan acne. Pada keganasan, dapat ditemukan

penurunan berat badan yang drastis.

b. Pemeriksaan Fisik

Kista yang besar dapat teraba dalam palpasi abdomen. Walau pada wanita

premonopause yang kurus dapat teraba ovarium normal tetapi hal ini adalah

abnormal jika terdapat pada wanita postmenopause. Perabaan menjadi sulit pada

pasien yang gemuk. Teraba massa yang kistik, mobile, permukaan massa

umummnya rata. Serviks dan uterus dapat terdorong pada satu sisi. Dapat juga

teraba, massa lain, termasuk fibroid dan nodul pada ligamentum uterosakral, ini

merupakan keganasan atau endometriosis. Pada perkusi mungkin didapatkan

Page 10: Bab II (Dafus Blm Fix Van Kuper)

ascites yang pasif.

c. Pemeriksaan Penunjang

a. Laboratorium

Tidak ada tes laboratorium diagnostik untuk kista ovarium. Cancer antigen

125 (CA 125) adalah protein yang dihasilkan oleh membran sel ovarium

normal dan karsinoma ovarium. Level serum kurang dari 35 U/ml adalah

kadar CA 125 ditemukan meningkat pada 85% pasien dengan karsinoma epitel

ovarium. Terkadang CA 125 ditemukan meningkat pada kasus jinak dan pada

6% pasien sehat.

b. Laparoskopi

Mengetahui asal tumor dari ovarium atau tidak, dan menentukan sifat- sifat

tumor.

c. Ultrasonografi

Menentukan letak dan batas tumor kistik atau solid, cairan dalam rongga perut

yang bebas dan tidak. USG adalah alat diagnostik imaging yang utama untuk

kista ovarium. Kista simpleks bentuknya unilokular, dindingnya tipis, satu

cavitas yang didalamnya tidak terdapat internal echo. Biasanya jenis kista

seperti ini tidak ganas, dan merupakan kista fungsioal, kista luteal atau

mungkln juga kistadenoma serosa atau kista inklusi.

Kista kompleks multilokular, dindingnya menebal terdapat papul ke dalam

lumen. Kista seperti ini biasanya maligna atau mungkin juga kista neoplasma

benigna. USG sulit membedakan kista ovarium dengan hidrosalfing,

paraovarian dan kista tuba. USG endovaginal dapat memberikan pemeriksaan

morfologi yang jelas dari struktur pelvis. Pemeriksaana ini tidak memerlukan

kandung kemih yang penuh. USG transabdominal lebih baik dari endovaginal

untuk mengevaluasi massa yang besar dan organ intrabdomen lain, seperti

ginjal, hati dan ascites. Ini memerlukan kandung kemih yang penuh.

d. MRI

MRI memberikan gambaran jaringan lunak lebih baik dari CT scan, dapat

memberikan gambaran massa ginekologik yang lebih baik. MRI ini biasanya

tidak diperlukan

e. CT Scan

Page 11: Bab II (Dafus Blm Fix Van Kuper)

Untuk mengidentifikasi kista ovarium dan massa pelvik, CT Scan kurang baik

bila dibanding dengan MRI. CT Scan dapat dipakai untukmengidentifikasi

organ intraabdomen dan retroperitoneum dalam kasus keganasan ovarium.

f. Foto Rontgen

Menentukan adanya hidrotoraks. Pada kista dermoid kadang dapat terlihat

gigi.

g. Parasentesis

Pungsi pada asites berguna untuk menentukan sebab asites.

h. Tes kehamilan

Dan HCG negatif, kecuali bila terjadi kehamilan.

Diagnosis kista ovarium dapat ditegakkan bila ditemukan hal-hal berikut yaitu

pada anamnesa menunjukkan gejala seperti yang disebutkan diatas disertai pada

pemeriksaan fisik:

1. Ditemukan tumor di rongga perut bagian depan dengan ukuran >5cm

2. Pada pemeriksaan dalam, letak tumor di parametrium kiri atau kanan atau mengisi

kavum douglasi

3. Konsistensi kistik, mobile, permukaan tumor umumnya rata.

DeChemey AH, Pernoll ML. Current Obstetric and Gynecologic Diagnosis and Treatment 8th edition.

Norwalk : Appleton & Lange; 1994. p. 744-51.

Tatalaksana (tia)

Pada prinsipnya, tumor ovarium memerlukan pembedahan, tetapi ada beberapa

kista benigna yang pada umumnya tidak memerlukan pembedahan seperti kista folikel de

graaf, kista korpus luteum dan kista endometrium. Penatalaksanaan pada tumor berbeda-

beda tergantung jenis tumor neoplastik atau tidak.8

1. Tumor ovarium non neoplastik

Page 12: Bab II (Dafus Blm Fix Van Kuper)

Tumor ovarium yang tidak memberikan gejala atau keluhan pada penderita dan yang

besarnya tidak melebihi jeruk nipis dengan diameter kurang dari 5 cm termasuk tumor

non neoplastik. Tidak jarang tumor-tumor tersebut mengalami pengecilan secara

spontan hingga menghilang.

Maka tindakan yang dilakukan ialah: 9

a. Menunggu selama 2 sampai 3 bulan.

b. Mengadakan pemeriksaan ginekologik berulang.

c. Mengamati peningkatan pertumbuhan tumor.

d. Mempertimbangkan tindakan operatif, apabila kesimpulan dari hasil observasi

tumor tersebut bersifat neoplastik.

2. Tumor ovarium neoplastik tidak ganas

Tindakan yang dilakukan pada tumor ovarium neoplastik yang tidak ganas ialah :

a. Pengangkatan tumor ini adalah dengan pengangkatan reseksi pada bagian

ovarium yang mengandung tumor.

b. Jika tumornya besar atau ada komplikasi perlu dilakukan pengangkatan ovarium

disertai dengan pengangkatan tuba.

c. Operasi kedua dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah ditemukan tumor

pada satu atau dua ovarium.

d. Operasi tumor ovarium yang diangkat harus terbuka, untuk mengetahui apakah

ada keganasan atau tidak. Jika keadaan meragukan, perlu pada saat operasi

dilakukan pemeriksaan sediaan yang dibekukan (frozen section) oleh seorang ahli

patologi anatomik untuk mendapatkan kepastian apakah tumor tersebut ganas

atau tidak.

Page 13: Bab II (Dafus Blm Fix Van Kuper)

3. Histerektomi dan salpingo-ooforektomi bilateral

Operasi yang tepat jika terdapat keganasan adalah dengan histerektomi dan salpingo-

ooforektomi bilateral (pengangkatan kedua tuba). Pada wanita muda yang masih ingin

mempunyai keturunan dan dengan tingkat keganasan tumor yang rendah (misalnya

tumor sel granulosa), dapat dipertanggungjawabkan untuk mengambil risiko dengan

melakukan operasi yang tidak bersifat radikal.10