Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Laporan Tugas Akhir BAB II
STT Telematika Telkom 14201015 5
BAB II
DASAR TEORI
2.1 PERBEDAAN PENULISAN SEBELUM DENGAN SEKARANG
Pada laporan sebelumnya sebagai acuan dengan judul Perancangan Jaringan
LAN Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan Software Cisco Packet
Tracer, penerbitan tahun 2013, penulis Dian Saiful Ramadhan dan Naemah
Mubarakah. Kelebihan dari laporan Perancangan Jaringan WAN EIGRP Dengan
Topologi Ring dan Mesh Menggunakan GNS3 2.0. Dimana jaringan WAN lebih
besar di bandingan jaringan LAN karena menggunakan sebanyak 9 router , 63
komputer dan 9 switch dengan routing protocol EIGRP. software GNS3 lebih baik
di bandingakan software sisco paket racer, karena software GNS3 sendiri
menggunakan perangkat sistem asli dari perangkat jaringan. Dari perhitungan
parameter laporan ini menghitung hingga 7 kali percobaan sehingga mendapatkan
nilai rata - rata perhitungan pada setiap block. Karena menggunakan jaringan WAN
sehingga dapat menghasilkan 8 hasil data dari setiap pengujian delay , packet loss,
dan throughput.[1]
2.2 JARINGAN KOMPUTER
Internetwork adalah kumpulan dari beberapa network yang terhubung
menjadikanya sebuah networking, mempunyai fungsi network yang besar.
Internetworking sendiri menjadi pilihan industry, produk, dan prosedure untuk
menentukan pembuatan dan administer internetworks. Pada gambar 2.1
menunjukan bahwa sebuah network terhubung dengan router dan peralatan
networking lainnya sehingga menjadikan internetwork.[2]
Server
PC
Token Ring
Ethernet
PC
PC
Switch
Router
Switch
Switch
Router
Router
PCPC
PC
Gambar 2.1 Internetwork[2]
Laporan Tugas Akhir BAB II
STT Telematika Telkom 14201015 6
Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer berjumlah banyak yang
terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya. Dua
buah komputer misalnya dikatakan terkoneksi bila keduanya dapat saling bertukar
informasi. Bentuk koneksi dapat melalui: kawat tembaga, serat optik, gelombang
mikro, satelit komunikasi.[3] Dalam suatu jaringan komputer pengguna harus secara
eksplisit:
1. Masuk atau log in ke sebuah mesin.
2. Menyampaikan tugas dari jauh.
3. Memindahkan file-file.
4. Menangani sendiri secara umum seluruh manajemen jaringan.
Jaringan komputer menjadi penting bagi manusia dan organisasinya karena
jaringan komputer mempunyai tujuan yang menguntungkan bagi mereka. Tujuan
jaringan komputer adalah untuk:
1. Resource sharing: seluruh program, peralatan dan data yang dapat digunakan oleh
setiap orang yang ada dijaringan tanpa dipengaruhi lokasi sesumber dan Pemakai
misalnya: Staff BIRO Akademik mengirimkan daftar mahasiswa baru ke
perpustakaan dalam bentuk printout dengan langsung mencetaknya di printer
perpustakaan dari komputer di BIRO akademik. Atau sebaliknya staff perpustakaan
mendapatkan langsung file daftar mahasiswa baru yang disimpan di komputer staff
BIRO akademik.
2. High reliability/kehandalan tinggi: tersedianya sumber-sumber alternatif kapanpun
diperlukan. Misalnya pada aplikasi perbankan atau militer, jikasalah satu mesin
tidak bekerja, kinerja organisasi tidak terganggu karena mesin lain mempunyai
sumber yang sama.
3. Menghemat uang: membangun jaringan dengan komputer-komputer kecil lebih
murah dibandingkan dengan menggunakan main frame. Data disimpan di sebuah
komputer yang bertindak sebagai server dan komputer lain yang menggunakan data
tersebut bertindak sebagai client. Bentuk ini disebut Client-server.
4. Scalability/Skalabilitas meningkatkan kinerja dengan menambahkan komputer
server atau client dengan mudah tanpa mengganggu kinerja komputer server atau
komputer client yang sudah ada lebih dulu.
STT Telematika Telkom 14201015 7
5. Medium komunikasi: memungkinkan kerjasama antar orang-orang yang saling
berjauhan melalui jaringan komputer baik untuk bertukar data maupun
berkomunikasi.
6. Akses informasi luas: dapat mengakses dan mendapatkan informasi dari jarak jauh.
Komunikasi orang-ke-orang: digunakan untuk berkomunikasi dari satu orang ke
orang yang lain.
7. Hiburan bisa di gunakan untuk bermain game bersama teman di lain tempat di saat
jenuh.
2.2.1 Jaringan Local Area Network (LAN)
Biasanya merupakan jaringan komputer untuk satu kantor yang digunakan untuk
koordinasi antar bagiannya yang bersifat lokal. Dengan memperhatikan kecepatan
transmisi datanya LAN dapat digolongkan dalam tiga kelompok, yaitu Low speed PC
Network (kurang dari 1 Mbps), Medium Speed Network (1-20 Mbps), High Speed
Network (lebih dari 20 Mbps).[4]
sejumlah komputer yang saling dihubungkan bersama di dalam satu area tertentu
semisal di dalam satu kantor atau gedung. ditunjukkan bahwa setiap komputer dapat
saling berhubungan menggunakan hub pada jarak yang tidak terlalu luas. Jaringan
LAN sendiri memberikan banyak keuntungan kepada user, memberikan akses untuk
membagikan printer atau apikasi, dapat bertukaran file antara komputer yang
terhubung dan dapat berkomunikasi melalui email dan apalikasi lainnya.[2]
2.2.2 Jaringan Metropolitan Area Network (MAN)
Jarak jangkauan 10 – 50 km. Biasanya merupakan jaringan komputer antar
perusahaan ataupun antar pabrik dalam satu wilayah kota. MAN biasanya mampu
menunjang data teks dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi
kabel.[4]
Jaringan ini mencakup area yang lebih luas dari jaringan LAN namun lebih kecil
dibandingkan WAN. Jaringan MAN dapat menjangkau antar wilayah dalam satu kota
atau satu provinsi.[5]
STT Telematika Telkom 14201015 8
2.2.3 Jaringan Wide Area Network (WAN)
Wide Area Networks (WAN) biasanya memiliki kecepatan yang lebih rendah
apabila dibandingkan dengan tipe LAN. Hal ini dikarenakan pengaruh jarak yang lebih
panjang dan luas. Jaringan ini biasanya digunakan untuk menghubungkan antar kota
yang berbeda, antar negara bahkan antar benua. Media transmisi biasanya
menggunakan router.[4]
Jaringan ini mencakup area yang luas dan mampu menjangkau batas propinsi
bahkan sampai negara yang ada dibelahan bumi lain. Jaringan WAN dapat
menghubungkan satu komputer dengan komputerlain dengan menggunakan satelit atau
kabel fiber optic. WAN sangat bergantung akan adanya akses internet. Switched WAN
akan berhubungan dengan router yang mampu memberikan koneksi terhadap jaringan
LAN ataupun jaringan WAN menggunakan transmisi dari penyedia layanan internet.[5]
Biasanya jaringan WAN digunakan untuk transmisi fasilitas dilakukan oleh
perusahan telekomunikasi.[2]
2.3 TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER
Topologi jaringan adalah hubungan fisik antara setiap device dari sebuah jaringan
computer yang terhubung ke personal computer (PC). Setiap node dapat berupa
modem, hub, bridge, ataupun sebuah komputer dalam sebuah jaringan komputer
biasanya memiliki satu atau lebih koneksi dengan node lainnya. Pemetaan dari
hubungan antara setiap node dalam jaringan komputer inilah yang menghasilkan
sebuah topologi jaringan. Topologi jaringan sendiri terbagi atas 2 jenis, physical
topology dan logical topologi.[6]
Dalam sebuah jaringan komputer jenis topologi yang dipilih akan mempengaruhi
biaya yang akan digunakan, model komunikasi yang akan diterapkan serta kecepatan
akses dalam jaringan tersebut.[7]
2.3.1 Jenis – Jenis Topologi Jaringan Komputer
1. Topologi Bus
Pada gambar 2.2 topologi linier atau bus merupakan topologi yang sering
digunakan. Dengan menggunakan T-Connector (terminator 50 ohm pada ujung
STT Telematika Telkom 14201015 9
kabelnya), maka sebuah perangkat komputer yang terdapat dalam jaringan biasa
dengan mudah dihubungkan dengan komputer yang lain.
PC PC PC
PC PC
Ethernet
Connector
Connector Connector Connector
Connector
Gambar 2.2 Topologi bus[7]
Dalam penggunaan kabel koaksial mempunyai masalah utama yaitu sulit untuk
mengukur apakah kabel koaksial yang digunakan betul-betul sesuai atau tidak.
Karena apabila tidak sesuai dengan diukur secara benar, maka akan merusak
NIC (Network Interface Card) yang digunakan, selain itu membuat kebocoran
sinyal yang diakibatakan oleh salah satu konektor, sehingga kinerja jaringan
terhambat atau tidak maksimal. Topologi ini juga sering digunakan pada
jaringan dengan basis fiber optic (yang kemudian digabungkan dengan topologi
star untuk menghubungkan dengan client).[7] Berikut ini adalah Kelebihan dan
kekurangan:
1. Node – node dihubungkan secara serial sepanjang kabel, dan pada kedua
ujung kabel ditutup dengan terminator.
2. Sangat sederhana dalam instalasi
3. Sangat ekonomis dalam biaya.
4. Paket-paket data saling bersimpangan pada suatu kabel.
5. Tidak diperlukan hub, yang banyak diperlukan adalah Tconnector pada
setiap ethernet card.
STT Telematika Telkom 14201015 10
2. Topologi Star/Bintang
Pada Gambar 2.3 topologi star jaringan banyak digunakan di berbagai tempat,
karena kemudahan untuk menambah atau mengurangi serta mudah untuk
mendeteksi kerusakan pada system jaringan yang ada.
PC PC
PC
PCPC
PC
HUB
Connector
ConnectorConnector
Connector
Connector
Connector
Connector
Gambar 2.3 Topologi Star.[7]
Selain itu, permasalahan panjang kabel yang harus sesuai (matching) juga tidak
menjadi suatu yang penting lagi. Dengan kelengkapan hub (yang masih baik
tentunya) maka bisa terhubunglah beberapa komputer dan sumber daya
jaringan secara mudah. Dengan berbekal crimtool (tang RJ), kabel UTP
(biasanya CAT 5E) dan connector, dengan mudah kita membuat sistem
jaringan. Tentu ada beberapa kerugian karena panjang kabel (loss effect)
maupun karena hukum konduksi, namun hampir bisa dikatakan semua itu bisa
diabaikan.[7] Berikut ini adalah Kelebihan dan kekurangan :
1. Setiap node berkomunikasi langsung dengan konsentrator (HUB).
2. Bila setiap paket data yang masuk ke consentrator (HUB) kemudian di
broadcastkeseluruh node yang terhubung sangat banyak (misalnya
memakai hub 32 port), maka kinerja jaringan akan semakin turun.
3. Sangat mudah dikembangkan.
STT Telematika Telkom 14201015 11
4. Jika salah satu ethernet card rusak, atau salah satu kabel pada terminal
putus, maka keseluruhhan jaringan masih tetap bisa berkomunikasi atau
tidak terjadi down pada jaringan keseluruhan tersebut.
5. Tipe kabel yang digunakan biasanya jenis UTP.
3. Topologi Ring/Cincin
PC PC
PC
PCPC
PC
Connector
ConnectorConnector
ConnectorConnector
Connector
Gambar 2.4 Topologi ring.[7]
Pada gambar 2.4 topologi ring memanfaatkan kurva tertutup, artinya informasi
dan data serta traffic disalurkan sedemikian rupa sehingga masing-masing node.
Umumnya fasilitas ini memanfaatkan fiber optic sebagai sarananya (walaupun ada
juga yang menggunakan twisted pair).[7] Berikut ini kelebihan dan kekurangan
topologi ring:
1. Node-node dihubungkan secara serial di sepanjang kabel, dengan bentuk
jaringan seperti lingkaran.
2. Sangat sederhana dalam layout seperti jenis topologi bus.
3. Paket-paket data dapat mengalir dalam satu arah (kekiri atau kekanan)
sehingga collision dapat dihindarkan.
4. Topologi Mesh
Pada gambar 2.5 topologi Mesh dapat menghubungkan satu komputer ke
komputer yang lainnya sehingga jika terjadi collision maka dapat terhindari karena
memiliki banyak jalur.
STT Telematika Telkom 14201015 12
PC PC
PC PC
ConnectorConnector
Connector
Connector
Connector
Connector
Gambar 2.5 Topologi Mesh.[7]
Jika salah satu jalur terputus maka topologi masih dapat bekerja melalui jalur
lain yang terhubung ke setiap komputernya.[7] Berikut ini kelebihan dan kekurang
topologi mesh adalah:
1. Topologi mesh memiliki hubungan yang berlebihan antara peralatan-
peralatan yang ada.
2. Susunannya pada setiap peralatan yang ada didalam jaringan saling
terhubung satu sama lain.
3. jika jumlah peralatan yang terhubung sangat banyak, tentunya ini akan
sangat sulit sekali untuk dikendalikan dibandingkan hanya sedikit
peralatan saja yang terhubung.
2.4 ROUTING
Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan yang
dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh
paket. Semua router menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket. Agar
keputusan routing tersebut benar, router harus belajar bagaimana untuk mencapai
tujuan. Ketika router menggunakan routing dinamis, informasi ini dipelajari dari
router yang lain. Ketika menggunakan routing statis, seorang network administrator
mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang ingin dituju secara manual. [8]
STT Telematika Telkom 14201015 13
Jika routing yang digunakan adalah statis, maka konfigurasinya harus dilakukan
secara manual, administrator jaringan harus memasukkan atau menghapus rute statis
jika terjadi perubahan topologi. Pada jaringan skala besar, jika tetap menggunakan
routing statis, maka akan sangat membuang waktu administrator jaringan untuk
melakukan update table routing. Karena itu routing statis hanya mungkin dilakukan
untuk jaringan skala kecil. Sedangkan routing dinamis bias diterapkan di jaringan skala
besar dan membutuhkan kemampuan lebih dari administrator.[8]
2.4.1 Routing Statis
Seorang administrator harus menggunakan perintah ip route secara manual untuk
mengkonfigurasi router dengan routing statis.
Cara kerja routing statis dapat dibagi menjadi 3 bagian:
1. Administrator jaringan yang mengkonfigurasi router .
2. Router melakukan routing berdasarkan informasi dalam tabel routing.
3. Routing statis digunakan untuk melewatkan paket data.
Jika interface dari router down, rute tidak akan dimasukkan ke table routing.
Kadang-kadang routing statis digunakan untuk tujuan backup. Routing statis dapat
dikonfigurasi dalam router yang hanya akan digunakan ketika routing dinamis
mengalami kegagalan. Untuk menggunakan routing statis sebagai backup, harus
dilakukan seting administrative distance ke nilai yang lebih besar dari pada protokol
routing dinamis yang digunakan.[8]
2.4.2 Routing Dinamis
Routing protocol adalah berbeda dengan routed protocol. Routing protocol adalah
komunikasi antara router -router . Routing protocol mengijinkan router -router untuk
sharing informasi tentang jaringan dan koneksi antar router . Router menggunakan
informasi ini untuk membangun dan memperbaiki table routingnya.
Contoh routing protokol:
1. Routing Information Protocol (RIP).
2. Interior Gateway Routing Protocol (IGRP).
3. Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP).
STT Telematika Telkom 14201015 14
4. Open Shortest Path First (OSPF).
Routed protocol digunakan untuk trafik user langsung. Routed protocol
menyediakan informasi yang cukup dalam layer address jaringannya untuk
melewatkan paket yang akan diteruskan dari satu host ke host yang lain berdasarkan
alamatnya.[8]
2.4.3 Routing Protocol
1. RIP
RIP adalah routing protokol yang menggunakan Algoritma distance vector,
yaitu Algoritma Bellman-Ford yang menghitung jumlah hop (count hop) sebagai
routing metric. Jumlah maksimum dari hop yang diperbolehkan adalah 15 hop.
Jika hop count lebih dari 15, maka paket dibuang. Jadi hop count yang ke-16 tidak
dapat tercapai dan router akan memberikan pesan error destination is unreachable
(tujuan tidak tercapai). Tiap RIP router saling tukar informasi routing tiap 30
detik, melalui UDP port 520. Untuk menghindari loop routing, digunakan teknik
split horizon with poison reverse. RIP merupakan routing protocol yang paling
mudah untuk di konfigurasi.[9]
Versi open standard modern dari RIP atau yang lebih dikenal dengan IP RIP
dibahas lengkap di RFC 1058 dan standard internet lainnya (STD) 56. RIP
diklasifikasikan menjadi dua, RIP versi 1 (RIPv1), RIP versi 2 (RIPv2).
Penambahan fitur di RIPv2 antara lain:
1. Kemampuan untuk membawa tambahan informasi paket routing.
2. Mekanisme autentikasi untuk keamanan update table.
3. Mendukung variable-length subnet mask (VLSM)
Untuk mencegah routing loop, RIP mengimplementasikan batasan jumlah hop
jalur dari asal ke tujuan. Jumlah hop maksimum 15. ketika router menerima
update yang berisi perubahan isi table routing, nilai metric bertambah 1. jika nilai
metric lebih besar dari 15, maka jaringan yang dituju dianggap sebagai jaringan
unreachable. RIP juga berisi sejumlah fitur-fitur yang umum, misalnya split
horizon dan mekanisme hold down untuk mencegah propagasi informasi routing
yang salah.[8]
STT Telematika Telkom 14201015 15
Perintah untuk menjalankan RIP sebagai routing protokol adalah router rip.
Perintah network kemudian digunakan untuk menjelaskan interface mana yang
digunakan oleh RIP. Proses routing memasangkan interface yang bersangkutan
dengan alamat jaringan dan mulai mengirimkan dan menerima update RIP ke
interface tersebut.[8]
Interface Cisco router yang terhubung langsung ke jaringan 10.0.0.0 dan
192.168.13.0 mengirimkan dan menerima update RIP. Routing update ini
mengakibatkan router mempelajari topologi jaringan dari router yang terhubung
langsung yang juga menjalankan RIP sebagai protokol routing.[8]
Dasar RIP diterangkan dalam RFC 1058, dengan karakteristik sebagai berikut:
1. Routing protokol distance vector.
2. Metric berdasarkan jumlah lompatan (hop count) untuk pemilihan jalur.
3. Jika hop count lebih dari 15, paket dibuang - Update routing dilakukan secara
broadcast setiap 30 detik.
2. EIGRP
EIGRP merupakan versi lanjut dari IGRP, yang menawarkan efisiensi operasi
yang superior. EIGRP ini adalah protokol routing yang hanya di adopsi oleh
router cisco atau sering disebut sebagai Cisco Proprietary distance vector routing
protocol.[10]
EIGRP merupakan distance vector protocol yang merawat satu set metric yang
kompleks untuk jarak tempuh network-network lain. EIGRP menggabungkan juga
konsep link state protocol. Broadcast-broadcast di-update setiap 90 detik ke
semua EIGRP router berdekatan. Setiap update hanya memasukkan perubahan
network. EIGRP sangat cocok untuk network-network besar.[10]
EIGRP juga menggunakan konsep Diffusing Update ALgorithm (DUAL) untuk
menghasilkan jalan terbaik mencapai alamat tujuan. DUAL menggunakan dua
teknik yang memungkinkan EIGRP untuk melakukan konvergensi dengan cepat.
Pertama, setiap router EIGRP menyimpan tabel routing tetangganya. Hal ini
memungkinkan router untuk menggunakan rute baru langsung ke tujuan jika rute
nya diketahui. Jika tidak ada rute yang diketahui berdasarkan informasi
Laporan Tugas Akhir BAB II
STT Telematika Telkom 14201015 16
dan mengirim pesan ke setiap router tetangga untuk mendapatkan rute alternatif
menuju tujuan tersebut. Pesan tersebut tetap akan terkirim sampai rute alternatif
ditemukan. Router yang tidak terpengaruh oleh perubahan topologi tidak akan
memberikan respon terhadap pesan yang dikirimkan.[10]
EIGRP akan meng-update tabel routing ketika terjadi perubahan. Informasi
perubahan tersebut hanya dikirimkan pada router yang terpengaruh langsung
akibat perubahan topologi. Karena itu EIGRP sangat efisien dalam penggunaan
bandwith. EIGRP menggunakan tambahan Berikut adalah karakteristik routing
EIGRP sebagai berikut: bandwith untuk protokol HELLO yang digunakan untuk
memonitor status koneksi dengan router tetangga.[10]
EIGRP melakukan proses routing untuk mencari jalur terbaik dengan
menghasilkan tiga buah informasi tabel, yaitu tabel neighbor berisikan informasi
mengenai semua router yang terhubung ke dirinya atau membentuk hubungan
bertetangga (neighbourship), kemudian tabel topologi yang menyimpan semua
informasi rute yang dihasilkan dari router tetangga, dan terakhir adalah tabel
routing yang memuat informasi mengenai semua router tetangga yang masih
terhubung dan jalur terbaik untuk mencapai router tersebut. Untuk pertama
kalinya ketika topologi jaringan dibangun, EIGRP akan mengenali router tetangga
dimana interface yang terhubung langsung ke router tetangga memiliki distance
nol dan akan bertambah satu jika telah berpindah ke router tetangga selanjutnya.
Semua informasi tersebut disimpan di dalam tabel routing.[10]
Setelah tabel routing terbentuk, langkah selanjutnya adalah EIGRP akan
mengirimkan hello packet untuk mengetahui kondisi semua router tetangganya
apakah masih hidup atau mati. Pesan hello packet ini dikirim secara simultan,
dimana dalam pesan tersebut terdapat hold time yaitu waktu maksimal yang
diberikan untuk menunggu balasan pesan dari router tetangga. Apabila router
tetangga tidak membalas pesan hello packet tersebut dalam rentang waktu yang
telah ditentukan, maka router tetangga tersebut dinyatakan mati. Hal ini
menyebabkan EIGRP akan melakukan update terhadap tabel routing-nya. Pada
EIGRP update tabel routing dilakukan apabila terjadi perubahan pada network,
Laporan Tugas Akhir BAB II
STT Telematika Telkom 14201015 17
dimana paket update memuat informasi perubahan jalur yang akan dikirimkan ke
router tetangga.[10]
Berikutnya dengan Algoritma DUAL (Diffusing Update Algorithm) EIGRP
akan menentukan jalur terbaik untuk mencapai tujuan. DUAL melakukan
perhitungan untuk menentukan router yang akan ditunjuk menjadi successor dan
menjadi feassible successor. Successor merupakan jalur utama dan jalur yang
terdekat serta paling efisien untuk menuju ke sebuah network tujuan. Feasible
successor adalah jalur backup atau jalur cadangan yang akan dipakai apabila
router successor-nya dalam keadaan down.[10]
3. OSPF
OSPF menggunakan protokol routing interior dengan algoritma linkstate,
OSPF menggunakan protokol routing link-state, dengan karakteristik sebagai
berikut :
1. Protokol routing link-state.Merupakan open standard protokol routing yang
dijelaskan di RFC 2328 Menggunakan Algoritma SPF untuk menghitung cost
terendah. Update routing dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan
topologi jaringan.
Algoritma link-state juga dikenal dengan algoritma diekstra atau Algoritma
shortest path first (SPF). Algoritma ini memperbaiki informasi database dari
informasi topologi. Algoritma distance vector memiliki informasi yang tidak
spesifik tentang distance network dan tidak mengetahui jarak router . Sedangkan
algortima link-state memperbaiki pengetahuan dari jarak router dan bagaimana
mereka inter-koneksi.[11]
Fitur-fitur yang dimiliki oleh routing link-state adalah:
1. Link-state advertisement (LSA) adalah paket kecil dari informasi routing yang
dikirim antar router .
2. Topological database adalah kumpulan informasi yang dari LSA-LSA.
3. SPF algorithm adalah hasil perhitungan pada database sebagai hasil dari pohon
SPF.
4. Routing table adalah daftar rute dan interface.
Laporan Tugas Akhir BAB II
STT Telematika Telkom 14201015 18
2.5 GNS3
GNS3 adalah software simulasi jaringan komputer berbasis GUI yang mirip
dengan Cisco Packet Tracer. Namun pada GNS3 memungkinkan simulasi jaringan
yang komplek, karena menggunakan operating system asli dari perangkat jaringan
seperti cisco dan juniper. Sehingga kita berada kondisi lebih nyata dalam
mengkonfigurasi router langsung daripada di Cisco Packet Tracer. GNS3 adalah
alat pelengkap yang sangat baik untuk laboratorium nyata bagi network engineer,
administrator dan orang-orang yang ingin belajar untuk sertifikasi seperti Cisco
CCNA, CCNP, CCIP dan CCIE serta Juniper JNCIA, JNCIS dan JNCIE.[12]
Fitur utama dari GNS3 adalah :
1. Desain kualitas tinggi dan topologi jaringan yang kompleks.
2. Mendukung banyak platform Cisco IOS router , IPS, PIX dan ASA firewall,
JUNOS.
2.6 PERFOMANSI JARINGAN
Performansi adalah mengukur sebuah jaringan network dan kelayakannya dari
segi delay, paket loss, dan Throughput. Jika sudah menghitung semua ini dapat di
ketahui bagaimana jaringan tersebut berkerja.[1] Berikut ini cara perhitungan untuk
mendapatkan nilai performansi:
1. Delay
Delay adalah waktu yang dibutuhkan data untuk menempuh jarak dari asal
ke tujuan. Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik atau juga waktu
proses yang lama. Pada tabel 2.1 adalah Kategori jaringan berdasarkan nilai
delay versi TIPHON. Berikut persamaan 2.1 untuk mencari nilai delay. [1]
Persamaan perhitungan Delay:
Delay=
............................................................. 2.1
Tabel 2.1 Kategori jaringan berdasarkan nilai delay versi TIPHON
Kategori Delay Besar Delay
Sangat bagus < 150 ms
Bagus < 250 ms
Sedang < 350 ms
Jelek < 450 ms
Laporan Tugas Akhir BAB II
STT Telematika Telkom 14201015 19
2. Packet Loss
Packet Loss merupakan suatu parameter yang menggambarkan suatu kondisi
yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang. Packet Loss dapat terjadi karena
sejumlah faktor, mencakup penurunan sinyal dalam media jaringan, melebihi batas
saturasi jaringan, paket yang corrupt yang menolak untuk transit, kesalahan
hardware jaringan sehingga paket tersebut tidak sampai pada penerima dan jaringa
yang terputus sehingga dapat sampai computer yang dituju. Pada tabel 2.2 adalah
Kategori jaringan berdasarkan nilai Packet Loss versi TIPHON. Berikut persamaan
2.2 untuk mencari nilai packet loss. [1]
Persamaan perhitungan Packet Loss:
Packet Loss=
....................... 2.2
Tabel 2.2Standar packet lossversiTHIPON
Kategori Packet Loss Packet Loss
Sangat bagus 0 %
Baik 3 %
Cukup 15 %
Buruk 25 %
Tabel 2.2 Standar packet loss versi THIPON
3. Throughput
Troughput adalah kemampuan sebenarnya suatu jaringan dalam melakukan
pengiriman data. Biasanya throughput selalu dikaitkan dengan bandwidth. Karena
throughput memang bisa disebut juga dengan bandwidth dalam kondisi yang
sebenarnya. Bandwidth lebih bersifat fix, sementara throughput sifatnya adalah
dinamis tergantung trafik yang sedang terjadi. Berikut persamaan 2.3 untuk mencari
nilai throughput.[1]
Persamaan perhitungan Throughput :
Troughput =
.................................................................... 2.3