Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
DPMD Provinsi Banten
i
Rencana Kerja Tahun 2019
KATA PENGANTAR
Sebagaimana Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun
2010 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan , Pengendalian, dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Rencana Kerja
(RENJA) adalah dokumen perencanaan satuan kerja perangkat daerah
untuk periode 1 tahun yang memuat kebijakan dan program/kegiatan
pembangunan baik yang dilakksanakan langsung oleh Pemerintah Daerah
maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.
Rencana kerja disusun sebagai acuan penyusunan rencana
kegiatan dan anggaran Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi
Banten tahun 2019 dan untuk mereview hasil evaluasi pelaksanaan
rencana kerja tahun lalu serta capaian tahun berjalan.
Dengan memohon Ridho Allah SWT, dan segala upaya dari
seluruh jajaran Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi
Banten, kami berharap agar seluruh target capaian kinerja yang telah
ditetapkan dapat direalisasikan secara optimal.
Serang, April 2019
KEPALA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN
DESA PROVINSI BANTEN
Dr. Dra. ENONG SUHAETI, SH, M.Si Pembina Utama Madya
NIP. 19630503 199103 2 005
DPMD Provinsi Banten
ii
Rencana Kerja Tahun 2019
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR ISI ..................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................... 1
I.1. Latar Belakang .................................................................. 1
I.2. Dasar Hukum Penyusunan ................................................. 3
I.3. Maksud dan Tujuan .......................................................... 9
I.4. Sistematika Penyusunan .................................................. 6
BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DAN DESA PROVINSI BANTEN TAHUN LALU…. 11
II.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa PROVINSI BANTEN Tahun Lalu (2018)
dan Capaian Renstra Tahun Berjalan (2017) .......................11
II.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD ....................................... 23
II.3. Isu-isi Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD . 28
BAB III. TUJUAN SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN.......................... 29
III.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional ……….................... 29
III.2. Tujuan dan Sasaran Renja Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa Provinsi Banten ................................................. 30
III.3. Program dan Kegiatan ….….............................................. 31
BAB IV.PENUTUP .............................................................................. 33
LAMPIRAN
DPMD Provinsi Banten
1
Rencana Kerja Tahun 2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Undang– Undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) Pasal 3 ayat 1
mengamanahkan bahwa Perencanaan Pembangunan Nasional
mencakup penyelenggaraan perencanaan makro semua fungsi
pemerintahan yang meliputi semua bidang kehidupan secara terpadu
dalam Wilayah Negara Republik Indonesia. Berkaitan dengan hal
tersebut, cakupan perencanaan pembangunan nasional perlu
memperhatikan tujuannya yang antara lain menjamin terciptanya
integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar daerah, antar ruang,
antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara Pusat dan
Daerah. Perencanaan menduduki peran penting dalam rangka
percepatan pencapaian visi dan misi dalam pembangunan suatu
wilayah, yang keseluruhannya akan menuju pada satu titik yaitu
kesejahteraan masyarakat. Perencanaan pembangunan nasional
dibangun secara makro oleh pemerintah pusat untuk kemudian
menjadi dasar bagi pemerintah daerah dalam menyusun perencanaan
dengan skala yang lebih spesifik.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali,
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah, keterpaduan pola perencanaan
pembangunan daerah menjadi poin yang penting dalam siklus
penyelenggaraan pemerintahan. Untuk itu diperlukan tata kelola
pemerintahan yang baik (Good Governance) yaitu penyelenggaraan
pemerintahan yang efektif, efisien, partisipatif, transparan dan
akuntabel. Sehingga dalam menyusun rencana pembangunan daerah
maka memperhatikan 10 Asas Umum
Penyelenggaraan Negara yaitu:
1. Asas Kepastian Hukum: mengutamakan landasan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan keadilan dalam setiap
kebijakan penyelenggara Negara;
DPMD Provinsi Banten
2
Rencana Kerja Tahun 2019
2. Asas Tertib Penyelenggara Negara: menjadi landasan keteraturan,
keserasian dan keseimbangan dalam pengendalian penyelenggara
Negara;
3. Asas Kepentingan Umum: mendahulukan kesejahteraan umum
dengan cara yang aspiratif, akomodatif dan selektif;
4. Asas Keterbukaan: membuka diri terhadap hak masyarakat untuk
memperoleh informasi yang benar, jujur dan tidak diskriminatif
tentang penyelenggaraan Negara dengan tetap memperhatikan
perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan dan rahasia
Negara;
5. Asas Proporsionalitas: mengutamakan keseimbangan antara hak
dan kewajiban penyelenggara Negara;
6. Asas Profesionalitas: mengutamakan keahlian yang berlandaskan
kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan;
7. Asas Akuntabilitas: setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan
penyelenggara Negara harus dapat dipertanggungjawabkan
kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan
tertinggi Negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
8. Asas Efisiensi: berorientasi pada minimalisasi penggunaan
sumberdaya dalam penyelenggaraan Negara untuk mencapai hasil
kerja yang terbaik;
9. Asas Efektifitas: berorientasi pada tujuan yag tepat guna dan
berdaya guna;
10. Asas Keadilan: setiap tindakan dalam penyelenggaraan Negara
harus mencerminkan keadilan secara proporsional bagi setiap
warga negara.
Renja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi
Banten mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Banten yang disusun
sebagai perwujudan bentuk pelaksanaan teknis Visi dan Misi yang
tertuang dalam RPJMD Provinsi Banten yaitu ” BANTEN YANG MAJU,
MANDIRI, BERDAYA SAING, SEJAHTERA DAN BERAKHLAQUL
KARIMAH ”, sedangkan Misi Pembangunan di Provinsi Banten adalah
Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance).
Dimana berlandaskan Visi dan Misi tersebut maka Pembangunan
DPMD Provinsi Banten
3
Rencana Kerja Tahun 2019
Banten diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap kemajuan,
kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Banten khususnya dan
bangsa Indonesia secara keseluruhan.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah digunakan sebagai
pedoman/acuan dalam penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah. Berkaitan dengan itu, maka Rencana Kerja
Pemerintah Daerah merupakan pedoman dalam penyusunan
Kebijakan Umum Anggaran - Prioritas dan Plafon Anggaran
Sementara, dalam rangka penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja
Daerah tahun berjalan.
Dengan mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah, Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa menyusun Rencana Kerja sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa. Rencana Kerja merupakan penjabaran dari Renstra dan dalam
penyusunannya mengacu pada Rancangan awal Rencana Kerja
Pemerintah Daerah. Rencana Kerja sebagai bahan masukan untuk
penyusunan Rencana Kerja Anggaran Perangkat Daerah, yang
selanjutnya menjadi acuan penyusunan Dokumen Pelaksanaan
Anggaran Perangkat Daerah. Rencana Kerja juga mengakomodir forum
Satuan Kerja Pemerintah Daerah, pokok-pokok pikiran Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah dan kebijakan pemerintah pusat.
Tahapan perencanaan pembangunan terdiri dari perencanaan
jangka panjang, menengah dan tahunan, yang dilaksanakan oleh
unsur penyelenggara pemerintahan dan masyarakat. Perencanaan
tahunan Perangkat Daerah atau disebut Rencana Kerja adalah
dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu)
tahun. Dalam Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah yang pelaksanaannya
diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010
tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008
disebutkan bahwa Rencana Kerja Pemerintah Daerah memuat
kebijakan, program dan kegiatan pembangunan baik yang
dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang
ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.
Seluruh dokumen pembangunan daerah merupakan satu
kesatuan yang saling berkaitan satu dengan yang lain. Rencana
DPMD Provinsi Banten
4
Rencana Kerja Tahun 2019
Pembangunan Jangka Panjang Daerah adalah dokumen yang menjadi
pedoman dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah yang merupakan penjabaran dari visi dan misi
Pemerintah Daerah. Sebagai bahan masukan penyusunan rancangan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah adalah Rancangan
Awal Rencana Strategis Perangkat Daerah. Selanjutnya setelah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah disahkan maka
menjadi acuan penyusunan Rencana Strategis Perangkat Daerah.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dijabarkan dalam
Rencana Kerja Pemerintah Daerah.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah digunakan sebagai
pedoman/acuan dalam penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah. Berkaitan dengan itu, maka Rencana Kerja
Pemerintah Daerah merupakan pedoman dalam penyusunan
Kebijakan Umum Anggaran - Prioritas dan Plafon Anggaran
Sementara, dalam rangka penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja
Daerah tahun berjalan.
Dengan mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah,
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa menyusun Rencana Kerja
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa. Rencana Kerja merupakan penjabaran dari
Renstra dan dalam penyusunannya mengacu pada Rancangan awal
Rencana Kerja Pemerintah Daerah. Rencana Kerja sebagai bahan
masukan untuk penyusunan Rencana Kerja Anggaran Perangkat
Daerah. Yang selanjutnya menjadi acuan penyusunan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran Perangkat Daerah. Rencana Kerja juga
mengakomodir forum Satuan Kerja Pemerintah Daerah, pokok-pokok
pikiran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan kebijakan pemerintah
pusat.
DPMD Provinsi Banten
5
Rencana Kerja Tahun 2019
KETERKAITAN ANTAR DOKUMEN PERENCANAAN
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Banten
merupakan Organisasi Perangkat Daerah yang menangani bidang
pemberdayaan masyarakat dan desa sesuai dengan Peraturan Daerah
Provinsi Banten Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Penyusunan Perangkat Daerah Provinsi Banten, yang merubah Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Desa menjadi Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DMPD) Provinsi Banten, yang
mempunyai Urusan Wajib Non Pelayanan Dasar di Bidang
Penyelenggaraan Masyarakat dan Desa. Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Provinsi Banten memiliki tugas pokok dan
fungsi sebagai mana telah dituangkan dalam Peraturan Gubernur
Provinsi Banten Nomor 83 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Tugas
Pokok, Fungsi, Tipe, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat
Daerah Provinsi Banten. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
sebagaimana tercantum dalam Pasal 39 huruf j merupakan perangkat
daerah sebagai unsur pelaksana urusan pemerintahan daerah,
dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Gubernur.
Penyusunan Rencana Kerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa tahun 2017 mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah
Daerah Provinsi Banten tahun 2017 dan merupakan penjabaran dari
Rencana Strategis Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Tahun
2017-2022, yang tentunya mendukung Visi dan Misi Gubernur dan
Wakil Gubernur Banten sebagaimana dijabarkan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017-2022.
RPJ P D &
RTRW
RPJM Daerah
Ranwal RKP Daerah
Rencana Kerja SKPD
RENSTRA SKPD
RKA SKPD
RAPBD
APBD
DPA SKPD
Pedoman
Pedoman
Bahan
Bahan
Pedoman
Pedoman
Diacu
Dijabarkan
RKP Daerah
DPMD Provinsi Banten
6
Rencana Kerja Tahun 2019
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa membentuk Tim
Penyusun Rencana Kerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa,
yang menyusun Rancangan Awal Rencana Kerja sebagai bahan
penyusungan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2020. Setelah
terbit Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2017 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Banten Tahun
2017-2022, dan Keputusan Gubernur Banten Nomor: ………….
tentang Pengesahan Rencana Strategis Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Tahun 2017-2022. Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa menyusun Rancangan Akhir Rencana Kerja
yang meliputi program dan kegiatan, indikator kinerja, target capaian
program dan kegiatan, pendanaan indikatif, evaluasi pelaksanaan
tahun sebelumnya dan prakiraan maju. Dalam penyusunan
Rencana Kerja maka ada beberapa hal yang dilakukan yaitu
pengolahan data, evaluasi pelaksanaan Rencana Kerja tahun lalu,
analisis kinerja pelayanan, isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan
fungsi, review terhadap Rencana Kerja Pembangunan Daerah,
perumusan tujuan, sasaran, program dan kegiatan.
Selanjutnya Rencana Kerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa tahun 2017 ini akan menjadi bahan penyusunan Rencana
Kerja Anggaran dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa tahun 2017, serta menjadi
pedoman dan acuan dalam melaksanakan program dan kegiatan
selama tahun 2017 dan selanjutnya akan dievaluasi melalui penilaian
terhadap realisasi Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa untuk mengetahui realisasi
pencapaian target indikator kinerja, dan penyerapan anggaran.
1.2. Dasar Hukum Penyusunan
Penyusunan Rencana Kerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa tahun 2020 berpedoman pada :
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan
Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2000 Nomor 182 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
4010);
DPMD Provinsi Banten
7
Rencana Kerja Tahun 2019
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3815);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
UndangUndang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
8. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725) ;
9. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7);
10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
DPMD Provinsi Banten
8
Rencana Kerja Tahun 2019
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Reublik Indonesia Tahun
2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4578);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2007 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4737);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4741);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4817);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah;
16. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13
tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
(Berita Negara Tahun 2011 Nomor 310);
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 54
Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8
tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
DPMD Provinsi Banten
9
Rencana Kerja Tahun 2019
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Berita Negara Tahun 2010 Nomor 517);
19. Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 Tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah,
Tata Cara Evaluasi Rancangan Perda Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah
20. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Banten
Tahun 2005-2025;
21. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Banten
(Lembaran Daerah Nomor 8 Tahun 2016, Tambahan Lembaran
Daerah Provinsi Banten Nomor 66);
22. Peraturan Gubernur Banten Nomor 83 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi, Tipe, Susunan Organisasi dan
Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Banten.
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunan Rencana Kerja Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa adalah menguraikan rencana program dan
kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan tugas dan fungsi,
target yang akan dicapai dan kerangka pendanaannya sebagai dasar
pelaksanaan kegiatan pada tahun 2020.
Sedangkan tujuannya adalah:
1. sebagai pedoman atau acuan dalam melaksanakan program dan
kegiatan yang akan dikerjakan dalam 1 (satu) tahun anggaran.
2. memberikan masukan utama dan mendasar bagi perencanaan
ditingkat yang lebih tinggi.
3. menciptakan keterpaduan program dan kegiatan Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah.
DPMD Provinsi Banten
10
Rencana Kerja Tahun 2019
4. mengarahkan program dan kegiatan selama satu tahun dengan
berpedoman pada Rencana Strategis dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah;
5. sebagai bahan evaluasi kegiatan.
1.4. Sistematika Penyusunan
Bab I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Landasan Hukum
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Sistematika Penyusunan
Bab II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA TAHUN 2018
2.1 Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Tahun 2018 dan
Capaian Rencana Strategis Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa
2.2 Analisis Kinerja Pelayanan Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa
2.3 Isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
2.4 Review terhadap RKPD Tahun 2018.
2.5 Penelaahan usulan program dan kegiatan masyarakat
Bab III TUJUAN SASARAN PROGRRAM DAN KEGIATAN
3.1 Telaah terhadap Kebijakan Nasional
3.2 Tujuan dan sasaran Renja
3.3 Program dan Kegiatan
Bab IV PENUTUP.
DPMD Provinsi Banten
11
Rencana Kerja Tahun 2019
BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN
RENCANA KERJA TAHUN 2018
2.1 Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Tahun 2018 dan Capaian
Renstra
Program dan Kegiatan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Provinsi Banten yang dilaksanakan pada Tahun 2018 mengacu pada
RPJMD Tahun 2017 – 2022, Alokasi Anggaran Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa pada Tahun 2018 sesuai dengan rencana kerja
sebagaimana yang telah dituangkan dalam DPA-SKPD Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Banten Nomor : 915/032
– SK.PPKD/I/2018 tanggal 5 Januari 2018 adalah sebesar Rp.
29.038.400.000,- dan pada PAPBD TA 2018 Nomor : 915/139 –
SK.PPKD/X/2018 tanggal 15 Oktober 2018, menjadi sebesar
Rp. 24.498.950.000,-. atau berkurang sebesar Rp. 4.539.450.000,-
(15,63%), adapun alokasi anggaran dimaksud terinci untuk :
1. Belanja Tidak Langsung ( gaji pegawai) Rp. 9.540.000.000,-
2. Belanja Langsung Rp. 14.806.023.037,-
Sampai dengan Bulan Desember Tahun 2018 realisasi anggaran
setelah PAPBD pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi
Banten dari alokasi sebesar Rp. 24.498.950.000,- (untuk Belanja Tidak
Langsung/gaji dan Belanja Langsung), telah terealisasi sebesar Rp.
21.095.419.843,- (86,11%), sehingga terdapat sisa anggaran sampai
dengan Bulan Desember 2018 sebesar Rp. 3.403.530.169,- (13,89 %)
yang merupakan sisa lebih pelaksanaan anggaran yang berprinsip pada
efisiensi dan kehati-hatian dalam pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Alokasi anggaran Belanja Langsung Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Provinsi Banten Tahun 2018 dipergunakan untuk
pelaksanaan 1 program tata kelola pemerintah dan 3 program
pembangunan yaitu :
1. Program Tata Kelola Pemerintahan;
2. Program Peningkatan Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan;
3. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun
Desa;
4. Program Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Desa
DPMD Provinsi Banten
12
Rencana Kerja Tahun 2019
Selengkapnya realisasi anggaran Belanja Langsung dan Belanja
Tidak Langsung Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Desa secara
lengkap dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.1 Komposisi Realisasi Belanja DPMD Provinsi Banten
Tahun Anggaran 2018
a. Belanja APBD Tahun Anggaran 2018
No Tolok Ukur/ Rincian Tolok Ukur
Pagu Anggaran (Rp)
Rencana Kegiatan
Realisasi Kegiatan s/d Bulan Desember
Fisik Fisik Keuangan
(%) (%) (RP) %
1 Belanja Tidak Langsung (BTL) 9,540,000,000.00 100 100 8,895,441,939.00 93,24
2 Penyediaan Barang dan Jasa
Perkantoran DPMD TA. 2018 2,674,462,000.00 100 100 1,985,034,249.00 74,22
3 Pengadaan Sarana dan Prasarana
Kantor DPMD TA. 2018 1.721,181,500.00 100 100 1.640,285,500.00 95,30
4 Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana Kantor DPMD TA.
2018
300,000,000.00 100 100 283,789,100.00 94,60
5 Peningkatan Kapasitas Aparatur 41,750,000.00 100 100 41,750,000.00 100
6 Koordinasi dan Konsultasi ke
Dalam dank e Luar Daerah 1.819,843,100.00 100 100 1.545,783,805.00 84,94
7 Peningkatan Pengelolaan
Kearsipan dan Pelayanan
Perpustakaan
25.000.000,00 100 100 24.000.000,00 96,00
8 Penyusunan Laporan Kinerja
Keuangan dan Neraca Asset 23,640,000.00 100 100 23,640,000.00 100
9 Perencanaan, Evaluasi dan
Pelaporan 185,800,000.00 100 100 165,070,000.00 88,84
10 Penyusunan Data Pembangunan
Sektoral 155.380.000 100 100 152.123.000,00 97,90
11 Penataan dan Pembinaan
Kelembagaan Desa Adat menuju
Desa Adat
133,200,000.00 100 100 131,600,000.00 98,80
12 Penataan, Pembinaan dan
Pengembangan Pemerintahan
Desa/Kelurahan
360,434,000.00 100 88,81 316,624,000.00 87,85
13 Penataan dan Pengembangan
Potensi Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa
392,340,000.00
100 100
315,900,000.00
80,52
14 Pembinaan dan Pengembangan
dalam Pemanfaatan TTG 1,030,300,000.00 100 100 808,072,000.00 78,43
15 Pembinaan dan Pengembangan
Masyarakat Desa 839,835,000.00 100 100 758,280,000.00 90,29
DPMD Provinsi Banten
13
Rencana Kerja Tahun 2019
16 Penataan dan Pengembangan
Pelaku Ekonomi Desa 325,000,000.00 100 100 311,610,000.00 95,88
17 Pendampingan Tenaga
Profesional terhadap Penyaluran
dan Penggunaan Dana Desa
256,552.400,00 100 100 230,141,250,00 89,71
18 Pembinaan dan Pemberdayaan
Lembaga Masyarakat dan Hukum
Adat
225,180,000,00 100 100 178,570,000,00 79,30
19 Pembinaan dan Advokasi
Lembaga Ketahanan Masyarakat
Desa/Kelurahan
4.001,820.000,00 100 100 3.011,432.000,00 75,25
20 Pembinaan dan Penataan Badan
Kerjasama Desa 183,240,000.00 100 86,65 49,481,000.00 27,00
21 Pembinaan dan Pengembangan
Partisipatif Pembangunan Desa 263.992.000,00 100 100 226.792.000,00 85,91
Jumlah Total 24,498,950,000.00 100 99,90 21,095,419,843.00 86,11
CAPAIAN KINERJA TAHUN 2018.
Dalam proses pengukuran kinerja, yang perlu diperhatikan adalah
membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang telah
ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa Provinsi Banten dengan realisasinya. Berdasarkan hasil
pengukurannya, Tingkat Capaian Kinerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa Provinsi Banten dapat diilustrasikan sebagai berikut :
Sasaran Strategis 1
Capaian Desa Tertinggal menjadi Berkembang
Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian
Mengurangi Jumlah Desa
Tertinggal 2 2 100 %
Pada Indikator Program 1 yaitu Cakupan Desa Tertinggal menjadi
Berkembang dari target RPJMD/Renstra 2017-2022 sebesar 2 Desa
Tertinggal telah tercapai pada Tahun Kedua sebesar 2 Desa atau tingkat
kemajuan pencapaian sebesar 100 %, Pencapaian Indikator kinerja Program
1 yaitu Capaian 2 Desa Tertinggal menjadi 2 Desa Berkembang, secara
operasional diwujudkan melalui pelaksanaan Program Peningkatan
Pemberdayaan Masyarakat Desa, dengan kegiatan Penataan dan
Pengembangan Pelaku Ekonomi Desa, dan Kegiatan Pembinaan dan
Pengembangan Masyarakat Desa, melalui kegiatan Penataan dan
Pengembangan Pelaku Ekonomi Desa dan Pembinaan dan Pengembangan
DPMD Provinsi Banten
14
Rencana Kerja Tahun 2019
Masyarakat Desa, telah terlaksana pemberdayaan komunitas masyarakat di
desa dengan tersedianya lembaga permodalan bagi masyarakat desa. Hal ini
mampu menciptakan iklim permodalan yang kondusif di pedesaan dan
mendorong pembangunan ekonomi masyarakat desa, sehingga kedepan
pengembangannya perlu terus didorong untuk penguatan ekonomi di
pedesaan.
NO KABUPATEN KECAMATAN DESA PENILAIAN
INDEKS SEMULA MENJADI
PENILAIAN
INDEKS
1 Lebak Sajira Maraya 51.89 Tertinggal Berkembang 64.54
2 Serang Padarincang Citasuk 58,51 Tertinggal Berkembang 63.43
DATA BUMDES SE-PROVINSI BANTEN
No Kabupaten
Data bumdes
Bantuan
pemerintah Bumdes Bumdes
aktif
Bumdes
tidak
aktif
Penyertaan
modal
bumdes
Jumlah
penyertaan
modal
Omset per
tahun
Keuntungan
per tahun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Serang 76 27 49 14 821,000,000
2 Pandeglang 326 185 141 8 443,434,700 49,000,000 15,500,000 50,000,000
3 Lebak 107 67 40 56 3,143,464,300 649,274,000 123,923,900 124,000,000
4 Tangerang 79 26 53 22 3,588,219,400 1,030,050,000 817,500,000
JUMLAH 588 305 283 100 7,996,118,400 1,728,324,000 956,923,900 174,000,000
Pemberdayaan BUMDesa dimaksudkan untuk memperkuat pendapatan
desa, peningkatan kesempatan berusaha, mengurangi pengganguran
sekaligus menjadi motor penggerak perekonomian desa. Pembentukan
BUMDesa juga ditujukan untuk mendorong, memfasilitasi, melindungi dan
memberdayakan kegiatan perekonomian di pedesaan yang didasarkan pada
potensi desa atau kegiatan yang berkembang menurut adat-istiadat dan
budaya masyarakat setempat. Penguatan kelembagaan ekonomi desa pada
akhirnya dimaksudkan untuk peningkatan kesejahteraan sosial ekonomi
masyarakat desa serta mendukung optimalisasi program penanggulangan
kemiskinan di Provinsi Banten.
Sasaran Strategis 2
Capaian Desa Berkembang menjadi Mandiri
Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian
Meningkatkan Jumlah Desa Berkembang menjadi Mandiri
2 2 100 %
DPMD Provinsi Banten
15
Rencana Kerja Tahun 2019
Adapun pada Indikator Program 2 yaitu Cakupan 2 Desa Berkembang
menjadi 2 Desa Mandiri dari target RPJMD/Renstra 2017-2022 sebesar 2
Desa Berkembang menjadi Desa Mandiri dapat tercapai pada Tahun Kedua
atau tingkat kemajuan pencapaian sebesar 100 %, secara operasional
diwujudkan melalui pelaksanaan Program Peningkatan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, dengan kegiatan Penataan dan Pengembangan Pelaku
Ekonomi Desa, Pembinaan dan Pengembangan dalam Pemanfaatan Teknologi
Tepat Guna dan Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam
Membangun Desa melalui Kegiatan Penataan, Pembinaan dan Pengembangan
Lembaga Pemerintahan Desa/Kelurahan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Pembangunan Desa diantaranya :
a. Desa sudah bisa mendorong kemajuan wilayahnya sendiri;
b. Semakin beragamnya bahasa di tengah masyarakat desa, sebagai
indikasi cosmopolitan warga;
c. Tersedianya layanan logistic dan Pos;
d. Tersedianya Lembaga Perbankan dan BPR;
e. Ketersediaan Moda Angkutan Umum;
f. Berkembangnya Perdagangan;
g. Mudahnya akses Penduduk ke Pusat Perdagangan;
h. Tingginya kegiatan ekonomi Penduduk, sebagai indikasi kesempatan
berusaha;
i. Ketersediaan Pasar Desa;
j. Kemudahan akses Pendidikan SMP/MTs di bawah 6 Km;
k. Kemudahan akses Pendidikan SMA/SMK/MA di bawah 6 Km;
l. Jalan Desa dapat dilalui Kendaraan Bermotor Roda Empat atau lebih;
m. Keragaman Agama di antara warga desa, sebagai indikasi toleransi
beragama;
n. Ketersediaan lembaga ekonomi rakyat (Koperasi, BUMDES);
o. Kepemilikan warga akan telepon seluler dan keberadaan sinyal yang
kuat;
p. Ketersediaan akses ke Poskesdes, Polindes atau Posyandu;
untuk menjadikan Desa Berkembang menjadi Mandiri tidaklah mudah,
karena Program ini tidak dapat ditangani sendiri oleh Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa, tapi harus ada sinergitas program antara Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dengan OPD terkait sesuai dengan
Dimensi, Variabel dan Indikator Penyusunan Indeks Pembangunan Desa
DPMD Provinsi Banten
16
Rencana Kerja Tahun 2019
Sasaran Strategis 3
Cakupan Lembaga Kemasyarakatan Desa dalam Kategori Baik
Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian
Meningkatnya Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan desa
41 41 100 %
Pada Indikator Program 2 yaitu Cakupan Lembaga Kemasyarakatan Desa dalam
Kategori Baik dari target RPJMD/Renstra 2017-2022 sebesar 41 Lembaga
Kemasyarakatan Desa Kategori Baik telah tercapai pada Tahun Kedua
sebesar 100 %, secara operasional diwujudkan melalui pelaksanaan Program
Peningkatan Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan, melalui kegiatan
Penataan dan Pembinaan Lembaga Adat Menuju Desa Adat dan Pembinaan
dan Kegiatan Pemberdayaan Lembaga Masyarakat dan Hukum Adat serta
Kegiatan Pembinaan, Fasilitasi dan Advokasi Lembaga Ketahanan
Masyarakat Desa/Kelurahan telah terlaksana pemberdayaan komunitas
masyarakat di desa dengan tersedianya lembaga Kemasyarakatan desa
sesuai Permendagri No 18 Tahun 2018 tentang Lembaga Kemasyarakatan
Desa dan Lembaga Adat Desa. Kegiatan dilaksanakan melalui Pembinaan
dan Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan Desa yang diharapkan
mampu mendorong pengelolaan pembangunan dengan visi pemberdayaan,
yakni dengan menempatkan nilai, norma, adat dan tradisi, sebagai acuan
sekaligus kerangka tindakan dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat
di masing-masing daerah. Arah kebijakan yang dapat diambil dalam hal ini
adalah:
a. mempertahankan kekhasan adat istiadat masing-masing daerah,
b. melakukan penggalian, pendeskripsian, pengkodifikasian dan
pendokumentasian serta penyebarluasan produk budaya dari masing-
masing daerah maupun,
c. mengelolanya sebagai modal sosial dalam rangka pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat antara lain sebagai komoditas pariwisata di
daerah.
DPMD Provinsi Banten
17
Rencana Kerja Tahun 2019
NO NAMA
KASEPUHAN Nama Ketua Adat KAMPUNG DESA KECAMATAN KETERANGAN
1 Wewengkon Citorek Oyok didi Guradog Citorek timur Cibeber Pupuhu kasepuhan
2 Naga Aki Undikar Naga Citorek Tengah Cibeber Gurumulan
3 Cibengkung Olot Umar Cibengkung Citorek Barat Cibeber Gurumulan
4 Babakan Pasir Nangka Olot Sana Babakan Pasir Nangka Citorek Sabrang Cibeber Gurumulan
5 Babakan Inpres Olot Sukardi Sukamaju Citorek Sabrang Cibeber Gurumulan
6 Ciusul Aki Calo Ciusul Citorek Kidul Cibeber Gurumulan
7 Sampay Olot Sana Sampay Lebak Situ Lebak Gedong Gurumulan
8 Cirompang Olot Amir Cirompang Cirompang Sobang Sesepuh Kampung
9 Cibarani Olot arwata Cibarani Cibarani Cirinten Sesepuh Kampung
10 Guradog H. Ono rohadi Guradog Guradog Curug bitung Pupuhu Kasepuhan
11 Lembur Gede Aki Nurkib Lembur Gede Guradog Curug Bitung Gurumulan
12 CIBARANI Abah Dulhani Cibarani Cibarani Cirinten Sesepuh Kampung
13 Lebak Gadog Aki Sarbi Lebak Gadog Cikadu Cibeber Sesepuh Kampung
14 Cisungsang Aki Ipit Cisungsang Cisungsang Cibeber Sesepuh Kampung
15 Leembur Gede Uwa Adul Cisungsang Cisungsang Cibeber Sesepuh Kampung
16 Lebak Tipar Aki Wahid Lebak Tipar Wanasari Cibeber Sesepuh Kampung
17 Cimanggu Aki Suki Cimanggu Cikadu Cibeber Sesepuh Kampung
18 Waru Doyong Aki Apud Waru Doyong Girimukti Cibeber Sesepuh Kampung
19 Cikadu Aki Juhad Babakan Empang Cikadu Cibeber Sesepuh Kampung
20 Pasir Eurih Abah Aden S Pasir Eurih Sindang Laya Sobang Sesepuh Kampung
21 Cikareo Olot Asmin Cikareo Wangun Jaya Cigemblong Sesepuh Kampung
22 CIBEDUG Olot Asbaji CIBEDUG Citorek Barat Cibeber Sesepuh Kampung
23 Bayah Apa ujang Bungkeureuk Bayah timur Bayah Pupuhu kasepuhan
24 KARANG Olot Ariksan KARANG Jagaraksa Muncang Sesepuh Kampung
25 Cilunglum Olot Saltum Cilunglum Jagaraksa Muncang Sesepuh Kampung
26 Cikadu Olot Armat Cikadu Jagaraksa Muncang Sesepuh Kampung
27 Cibangkala Olot Jodi Cibangkala Jagaraksa Muncang Sesepuh Kampung
28 Wewengkon Sajira Abah naik Sajira Maraya Sajira Pupuhu kasepuhan
29 Cokel Pasirnangka Abah Yana Coktl Pasirnangka Curugbitung Curug Bitung Sesepuh Kampung
30 Cikawah Abah Usa Cikawah Sobang Sobang Sesepuh Kampung
31 Cokel Abah Jarsim Cokel Sekarwangi Curug Bitung Sesepuh Kampung
No Nama kasepuhan Nama ketua adat Kampung Desa Kecamatan Keterangan
32 Cicarucub Oyot Enjay Cicarucub Neglasari Cibeber Pupuhu kasepuhan
33 Babakan Mede Nurpatah Babakan Mede Neglasari Cibeber Sesepuh Kampung
34 Warung Banten Janata Warung Banten Warung Banten Cibeber Sesepuh Kampung
35 Cipancur Sutawi Cipancur Cisuren Bayah Sesepuh Kampung
36 Cibeber Oji Cibeber Mekarsari Cibeber Sesepuh Kampung
37 Cikareo Narheda Cikareo Girimukti Cilograng Sesepuh Kampung
38 Cisungsang Abah usep suyatma Sukarasa Cisungsang Cibeber Pupuhu kasepuhan
39 Lembur Gede Harun Lembur Gede Cisungsang Cibeber Rendangan
40 Lembur Gede Roni Lembur Gede Cisungsang Cibeber Rendangan
41 Lembur Gede Obay Lembur Gede Cisungsang Cibeber Rendangan
DPMD Provinsi Banten
18
Rencana Kerja Tahun 2019
Sasaran Strategis 4
Cakupan Kerjasama Desa yang meningkatkan Jumlah Desa Mandiri
Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian
Meningkatnya kapasitas Pemerintahan Desa/Kelurahan
2 2 100 %
Pada Indikator Program 3 yaitu Cakupan Kerjasama Desa yang
meningkatkan Jumlah Desa Mandiri dari target RPJMD/Renstra 2017-2022
sebesar 2 Desa Berkembang menjadi Desa Mandiri dapat tercapai pada
Tahun Kedua, karena kalau melihat dari definisi Desa Mandiri adalah Desa
yang telah terpenuhi SPM Desa mencakup beberapa aspek yaitu: kebutuhan
sosial dasar, infrastruktur dasar, sarana dasar, pelayanan umum, dan
penyelenggaraan pemerintahan desa, serta kelembagaan desa yang
keberlanjutan. Desa Mandiri adalah desa yang mempunyai ketersediaan
dan akses terhadap pelayanan dasar yang mencukupi, infrastruktur yang
memadai, aksesibilitas/transportasi yang tidak sulit, pelayanan umum yang
bagus, serta penyelenggaraan pemerintahan yang sudah sangat baik. Secara
teknis, desa mandiri merupakan desa dengan nilai IPD lebih dari 75.
untuk menjadikan Desa Berkembang menjadi Mandiri tidaklah mudah,
karena Program ini tidak dapat ditangani sendiri oleh Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa, tapi harus ada sinergitas program antara Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dengan OPD terkait, dan Pemerintah
Pusat, Terutama dari Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi dan
Kementerian Dalam Negeri sesuai dengan Dimensi, Variabel dan Indikator
Penyusunan Indeks Pembangunan Desa
Kabupaten yang telah melakukan Kerjasama Desa
No Kabupaten Kecamatan Jumlah Desa yang telah
melakukan kerjasama Desa
1 Pandeglang Jiput dan Labuan 8 Desa
2 Pandeglang Kadu Hejo 10 Desa
DPMD Provinsi Banten
19
Rencana Kerja Tahun 2019
Sasaran Strategis 5
Peningkatan Pendampingan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa/Kelurahan yang diberdayakan
Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian
Meningkatnya kapasitas Pemerintahan
Desa/Kelurahan 48 48 100 %
Sedangkan Indikator Program 3 yaitu Cakupan jumlah Lembaga
Pemerintahan Desa/Kelurahan yang diberdayakan dari target
RPJMD/Renstra 2017-2022 sejumlah 2 Desa dapat tercapai atau 100 % pada
Tahun Kedua, Pencapaian kinerja Program 3 secara operasional diwujudkan
melalui pelaksanaan Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam
Membangun Desa, dengan kegiatan : Penataan, Pembinaan dan
Pengembangan Lembaga Pemerintahan Desa/Kelurahan dan Kegiatan
Pembinaan dan Pengembangan Partisipatif Pembangunan Desa.
Penataan, Pembinaan dan Pengembangan Lembaga Pemerintahan
Desa/Kelurahan dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauhmana
Perkembangan Desa/Kelurahan menyediakan data dan informasi primer
yang relevan, valid serta komprehensip sebagai rujukan perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan serta pemberdayaan masyarakat
desa/kelurahan.
Tabel 4.8
Lembaga Pemerintahan Desa/Kelurahan yang diberdayakan
No Kabupaten/Kota Kecamatan Desa Kategori Baik Keterangan
1 Tangerang Teluk Naga Pemenang Lomba Desa Penilaian Evaluasi
Perkembangan
Desa/kelurahan
2 Kota Tangerang Cipondoh
Makmur Pemenang Lomba Kelurahan
Penilaian Evaluasi
Perkembangan
Desa/kelurahan
A. Program dan Kegiatan
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dilakukan melalui 4 (empat)
program pembangunan yaitu :
a. Program Tata Kelola Pemerintahan;
b. Program Program Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Desa
c. Program Peningkatan Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan Desa;
d. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun
Desa. Adapun capaian kinerja adalah sebagai berikut :
DPMD Provinsi Banten
20
Rencana Kerja Tahun 2019
a) Program Tata Kelola Pemerintahan;
Program Tata Kelola Pemerintahan dengan indikator program Indeks Kepuasan
Masyarakat dari target tahun 2018 sebesar 2.8 %, terealisasi sebesar 2.8 % atau tingkat
capaian 100 %. Alokasi anggaran sebesar Rp. 15.427.117.100,- telah terealisasi
sebesar Rp. 14.588.226.743,- (94,56 %). Program ini didukung oleh pelaksanaan 9
kegiatan yaitu :
1. Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset, dengan Anggaran sebesar
Rp. 32.640.000,- realisasi sebesar Rp. 23.640.000,- atau 100% Dengan target kinerja
output Jumlah Dokumen sebanyak 5 Dokumen realisasi sebanyak 5 Dokumen atau
100%;
2. Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan, dengan Anggaran sebesar Rp. 185.800.000,-
realisasi sebesar Rp. 165.070.000,- atau 88,84 %, dengan target kinerja output jumlah
dokumen sebanyak 25 dokumen realisasi sebanyak 25 dokumen atau 100 %;
3. Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor, dengan Anggaran sebesar Rp.
1.721.181.500,- realisasi sebesar Rp. 1.640.285.500,- atau 95.30 %, dengan target
kinerja output 79 unit barang realisasi 79 unit barang atau 100 %;
4. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor, dengan Anggaran sebesar Rp.
300.000.000,- realisasi sebesar Rp. 283.789.100,- atau 94,60 %, dengan target kinerja
output 17 unit barang/tahun realisasi sebesar 17 unit barang/tahun;
5. Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran, dengan Anggaran sebesar Rp.
2.674.462.000,- realisasi sebesar Rp. 1.985.034.249,- atau 74.22 %, dengan target
kinerja output 12 bulan realisasi sebesar 12 bulan atau 100 %;
6. Peningkatan Kapasitas Aparatur, dengan Anggaran sebesar Rp. 41.750.000,-
realisasi sebesar Rp. 41.750.000,- atau 100 %, dengan target kinerja output 13
dokumen realisasi sebesar 13 dokumen atau 100 %;
7. Rapat Koordinasi ke Dalam dan Luar Daerah, dengan Anggaran sebesar Rp.
1.819.843.100,- realisasi sebesar Rp. 1.545.783.805,- atau 84.94 %, dengan target
kinerja output 12 bulan realisasi sebesar 12 bulan atau 100 %;
8. Peningkatan Pengelolaan Kearsipan dan Pelayanan Perpustakaan, dengan Anggaran
sebesar Rp. 25.000.000,- realisasi sebesar Rp. 24.000.000,- atau 96 %, dengan target
kinerja output 5 dokumen realisasi sebesar 5 dokumen atau 100 %;
9. Penyusunan Data Pembangunan Sektoral, dengan Anggaran sebesar Rp.
155.380.000,- realisasi sebesar Rp. 152.123.000,- atau 97.90 %, dengan target kinerja
output 6 dokumen realisasi sebesar 6 dokumen atau 100 %;
b) Program Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Desa
Program Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Desa dengan indikator program
DPMD Provinsi Banten
21
Rencana Kerja Tahun 2019
Mengentaskan 2 Desa Tertinggal menjadi Berkembang dan Meningkatkan 2 Desa
Berkembang menjadi Mandiri dari target tahun 2018 sebesar 2 Desa, terealisasi
sebesar 2 Desa atau tingkat capaian 100 %. Alokasi anggaran sebesar Rp.
2.844.027.400,- telah terealisasi sebesar Rp. 2.424.003.250,- (85,23 %). Program ini
didukung oleh pelaksanaan 5 kegiatan yaitu :
1. Pembinaan dan Pengembangan Masyarakat Desa, dengan Anggaran sebesar Rp.
839.835.000,- realisasi sebesar Rp. 758.280.000,- atau 90.29 %, dengan target kinerja
output 8 Desa Tertinggal yang diberdayakan realisasi sebesar 8 Desa Tertinggal yang
diberdayakan atau 100 %;
2. Penataan dan Pengembangan Potensi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, dengan
Anggaran sebesar Rp. 392.340.000,- realisasi sebesar Rp. 315.900.000,- atau 80.52
%, dengan target kinerja output 8 Desa Tertinggal yang diberdayakan realisasi
sebesar 8 Desa Tertinggal yang diberdayakan atau 100 %;
3. Penataan dan Pengembangan Pelaku Ekonomi Desa, dengan Anggaran sebesar Rp.
325.000.000,- realisasi sebesar Rp. 311.610.000,- atau 95.88 %, dengan target kinerja
output 31 Bumdes di 31 Desa Berkembang dan 8 Potensi Ekonomi Kreatif di 8 Desa
Berkembang yang diberdayakan realisasi sebesar 31 Bumdes di 31 Desa
Berkembang dan 8 Potensi Ekonomi Kreatif di 8 Desa Berkembang yang
diberdayakan atau 100 %;
4. Pendampingan Tenaga Profesional terhadap Penyaluran dan Penggunaan Dana Desa,
dengan Anggaran sebesar Rp. 256.552.400,- realisasi sebesar Rp. 230.141.250,- atau
89,71 %, dengan target kinerja output Bintek kepada 70 PLD dan Pembinaan,
Evaluasi dan Pengendalian terhadap Penyaluran dan Penggunaan Dana Desa kepada
349 PLD, realisasi sebesar 70 PLD yang dilatih terkait Pengelolaan Keuangan dan
Perencanaan Pembangunan Desa dan Pembinaan, Evaluasi dan Pengendalian
terhadap Penyaluran dan Penggunaan Dana Desa kepada 349 PLD, sehingga
Penyaluran dan Penggunaan Dana Desa Tahun 2018 dapat terlaporkan;
5. Pembinaan dan Pengembangan dalam Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna, dengan
Anggaran sebesar Rp. 1.030.300.000,- realisasi sebesar Rp. 808.072.000,- atau 78,43
%, dengan target kinerja output Pengembangan TTG kepada 8 Desa Berkembang,
Pembinaan dan Pengembangan Posyantek dan PosyantekDes kepada 118
Kecamatan, Penataan dan Pemanfaatan TTG kepada 8 Desa Berkembang, dan
Pengelolaan Potensi Desa melalui TTG kepada 8 Desa Berkembang, realisasi
Pembinaan kepada 8 Desa berkembang terkait Pengembangan dan Pemanfaatan
TTG, melalui Gelar Teknologi Tepat Guna tingkat Kabupaten/Kota dan Provinsi
serta Penataan dan Pemanfaatan hasil TTG tingkat Nasional mendapat Predikat Juara
Harapan 1 Stand Terbaik, Juara 1 Lomba Cipta TTG tingkat Nasional;
DPMD Provinsi Banten
22
Rencana Kerja Tahun 2019
c) Program Peningkatan Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan.
Program Peningkatan Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan dengan indikator
program Memberdayakan 41 Lembaga Masyarakat dan Lembaga masyarakat Hukum
Adat dari target tahun 2018 sebesar 41 Lembaga Masyarakat dan Lembaga masyarakat
Hukum Adat yang diberdayakan, realisasi sebesar 41 Lembaga Masyarakat dan
Lembaga masyarakat Hukum Adat yang diberdayakan atau tingkat capaian 100 %.
Alokasi anggaran sebesar Rp. 4.360.200.000,- telah terealisasi sebesar Rp.
3.321.602.000,- (76,18 %). Program ini didukung oleh pelaksanaan 3 kegiatan yaitu :
1. Pembinaan dan Pemberdayaan Lembaga Masyarakat dan Hukum Adat, dengan
Anggaran sebesar Rp. 225.180.000,- realisasi sebesar Rp. 178.570.000,- atau 79,30
%, dengan target kinerja output 41 Lembaga Masyarakat Hukum Adat yang
diberdayakan realisasi sebesar 41 Lembaga Masyarakat Hukum Adat yang
diberdayakan di Kabupaten Lebak sesuai Perda Kabupaten Lebak Nomor 8 Tahun
2015 tentang Pengakuan, Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat Hukum Adat
Kasepuhan, tercapai sebesar 100 %;
2. Penataan dan Pembinaan Lembaga Adat menuju Desa Adat, dengan Anggaran
sebesar Rp. 133.200.000,- realisasi sebesar Rp. 131.600.000,- atau 98,80 %, dengan
target kinerja output 20 Lembaga Adat yang diberdayakan realisasi sebesar 20
Lembaga Adat yang diberdayakan di Kabupaten Lebak sesuai Perda Kabupaten
Lebak Nomor 65 Tahun 2001 tentang Perlindungan atas Hak Ulayat Masyarakat
Baduy, tercapai sebesar 100 %;
3. Pembinaan dan Advokasi Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa/Kelurahan, dengan
Anggaran sebesar Rp. 4.001.820.000,- realisasi sebesar Rp. 3.011.432.000,- atau
75,25 %, dengan target kinerja output 8 Lembaga Kemasyarakatan Desa di 8 Desa
Tertinggal dan Penguatan Kelembagaan TP PKK Provinsi kepada 8 Kab/Kota,
realisasi sebesar 8 Lembaga Kemasyarakatan Desa yang dilatih terkait Perencanaan
Partisipatif Pembangunan Desa dan Pembinaan dan Penguatan Kelembagaan TPP
PKK Kab/Kota yang dilaksanakan oleh TP PKK Provinsi, dengan ketercapaian target
kinerja sebesar 100 %.
d) Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa
Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa dengan indikator
program Alokasi anggaran sebesar Rp. 807.666.000,- telah terealisasi sebesar Rp.
592.897.000,- (73,41 %). Program ini didukung oleh pelaksanaan 3 kegiatan yaitu :
1. Penataan, Pembinaan dan Pengembangan Lembaga Pemerintahan Desa/Kelurahan,
dengan Anggaran sebesar Rp. 360.434.000,- realisasi sebesar Rp. 316.624.000,- atau
DPMD Provinsi Banten
23
Rencana Kerja Tahun 2019
87,85 %, dengan target kinerja output Lembaga Pemerintahan Desa/Kelurahan yang
diberdayakan di 8 Desa/Kelurahan yang berkembang, dan Dokumen Penyusunan
Profil Desa/Kelurahan, serta Pelatihan kepada 204 Aparatur Desa dari target tahun
2018 sebesar 8 Lembaga Pemerintahan Desa/Kelurahan berkembang yang
diberdayakan, dan Penyusunan Profil Desa/Kelurahan, serta Pelatihan kepada 204
Aparatur Desa terkait Pemberdayaan Masyarakata dan Pemerintahan Desa realisasi
sebesar 8 Lembaga Pemerintahan Desa/Kelurahan yang diberdayakan, terdapat 4
Desa dan 7 Kelurahan yang masuk nominasi Desa/Kelurahan tingkat provinsi dan 1
Desa dan 1 Kelurahan tingkat Nasional, dan tersusunnya Profil Desa di 247 Desa,
serta terlatihnya 204 Aparatur Desa terkait Pemberdayaan Masyarakata dan
Pemerintahan Desa atau tingkat capaian 100 %.
2. Pembinaan dan Penataan Badan Kerjasama Desa, dengan Anggaran sebesar Rp.
183.240.000,- realisasi sebesar Rp. 49.481.000,- atau 27,00 %, dengan target kinerja
output 8 Badan Kerjasama Antar Desa di Desa Berkembang, dan Penyusunan Profil
Badan Kerjasama Antar Desa realisasi sebesar 8 Badan Kerjasama Antar Desa yang
diberdayakan, sedangkan Penyusunan Profil BKAD tidak dilaksanakan dengan
ketercapaian target kinerja sebesar 86,65 %.
3. Pembinaan dan Pengembangan Partisipatif Pembangunan Desa, dengan Anggaran
sebesar Rp. 263.992.000,- realisasi sebesar Rp. 226.792.000,- atau 85,91 %, dengan
target kinerja output Pembinaan kepada Lembaga Kemasyarakatan desa di 8 Desa
Berkembang terkait Perencanaan Partisipatif Lembaga Kemasyarakatan Desa dalam
Pembangunan Desa realisasi sebesar 8 Lembaga Kemasyarakatan Desa yang terlatih
dalam Perencanaan, Penganggaran dan Pengendalian Pembangunan Desa dengan
ketercapaian target kinerja sebesar 100 %.
2.2 Analisis Kinerja Pelayanan
Tujuan pemberdayaan masyarakat pada hakekatnya adalah
membantu pengembangan kemampuan masyarakat yang lemah, rentan
miskin, marginal dan kaum muda pencari kerja serta kelompok
perempuan agar mereka bisa lebih mandiri, maka orientasi
pemberdayaan masyarakat juga diarahkan kepada masyarakat
perdesaan dengan menggunakan strategi pendekatan pemenuhan
kebutuhan dasar masyarakat (basic need approach), pengembangan
inspirasi dan partisipasi masyarakat (bottom up approach),
pengorganisasian dan pelembagaan masyarakat (community institusional
approach), berpihak pada pengembangan ekonomi rakyat (prosperity
approach), pendekatan lintas sektoral dan program (cross sectoral
DPMD Provinsi Banten
24
Rencana Kerja Tahun 2019
program approach), pendayagunaan teknologi tepat guna (appropite
technologi approach) serta pemberdayaan masyarakat perkotaan dan
perdesaan (rural and urban community approach).
Jumlah penduduk miskin Provinsi Banten saat ini masih relative
tinggi, hal ini membawa konsekwensi logis bahwa sasaran kegiatan
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa menjadi cukup besar pula,
kondisi ini diperberat dengan kondisi geografis Provinsi Banten
mengharuskan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi
Banten senantiasa meningkatkan kompetensi dan kapasitas
kelembagaannya. Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa didukung oleh sumberdaya
yang ada sebagai berikut :
2.2.1 Sumber Daya Manusia Aparatur
A. Kondisi Umum Pegawai
Jumlah SDM Aparatur Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa pada awal tahun 2017 sebanyak 73 0rang termasuk 23
orang tenaga kontrak. Jumlah ini relative kurang memadai
dibanding dengan volume tugas dan kewenangan, serta
cakupan wilayah kerja yang sangat luas yaitu tersebar di 1238
desa dan 118 Kecamatan. Secara rinci jumlah SDM Aparatur
dapat dilihat pada tabel-tabel dibawah ini.
Tabel 2.1
No PEGAWAI JUMLAH
(ORANG) %
1 PNS 50 68,49 %
2 CPNS - 0 %
3 KONTRAK/HONORER 14 19.17 %
4 PETUGAS KEAMANAN 4 5,47 %
5 TENAGA KEBERSIHAN 3 21,90 %
6 PENGEMUDI 2 2,73%
JUMLAH 73 100 %
Tabel diatas menunjukkan bahwa pegawai DPMD masih ada
yang belum diangkat menjadi pegawai negeri yaitu tenaga
honorer dan petugas keamanan. Sehingga penulisan tentang
DPMD Provinsi Banten
25
Rencana Kerja Tahun 2019
kondisi pegawai dibawah ini difokuskan hanya pada PNS
sebanyak 50 orang. Sedangkan kondisi ideal untuk
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Tugas Pokok dan
Fungsinya adalah sebesar 100 Pegawai, sehingga diperlukan
dukungan SDM yang memadai pada Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Provinsi Banten.
B. Jumlah Pegawai Yang Menduduki Jabatan Dan Staf
Sesuai dengan Perda nomor 12 tahun 2008 tentang
Pembentukan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Banten, maka
pengisian formasi jabatan struktural di DPMD terdiri dari
eselon II, III dan IV yaitu sebanyak 17 orang. Selengkapnya
dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 2.2
N0 Jabatan/Staf Jumlah (orang ) %
1. Eselon II 1 2
2. Eselon III 5 10
3. Eselon IV 11 22
4 Fungsional - -
5 Staf 33 66
Jumlah 50 100
C. Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan / Pangkat
Dari 50 jumlah Pegawai yang ada di DPMD terdapat 75,69%
pegawai yang berstatus golongan III sedangkan golongan IV
sebanyak 15,74 %. Namun masih ada pegawai yang
bersatatus golongan I yaitu 1,44 %. Selengkapnya dapat
dilihat sebagai berikut :
N0 Golongan Jumlah (orang ) %
1. IV 9 18
2. III 33 66
3. II 7 14
4. I 1 2
Jumlah 50 100
DPMD Provinsi Banten
26
Rencana Kerja Tahun 2019
D. Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan
Apabila dilihat dari tingkat Pendidikan pegawai DPMD yang
ada, maka status pendidikan dengan SLTA/SMK lebih
mendominasi yaitu sebesar 49%, sedangkan yang paling
rendah yaitu tingkat Sarjana Muda/D3 dan SLTP sebesar 3 %.
Selengkapnya dapat dilihat sebagai berikut :
N0 Pendidikan Jumlah (orang ) %
1. Strata-2 ( S2 ) 17 34
2. Strata-1 ( S1 ) 23 46
3. SLTA/SMK 9 18
4. SLTP 1 2
Jumlah 50 100
Data diatas menunjukkan bahwa tenaga di DPMD 47 %
tenaga dengan klasifikasi sarjana muda, sarjana dan magister.
Hal ini sebenarnya sudah merupakan hal yang baik bahwa
sumber daya manusia yang ada di DPMD umumnya tingkat
perguruan tinggi, sehingga produk pemberdayaan masyarakat
yang dihasilkan menjadi lebih baik.
1. Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kesarjanaan
Apabila dilihat dari jenis kesarjanaan/disiplin ilmu, terdapat
12,43 % pegawai dengan tingkat strata-2 dengan 4 jenis disiplin
ilmu, sedangkan strata-1 sebesar 21,42 % yang terdiri dari 7 jenis
disiplin ilmu. Sedangkan Perbankan hanya 2,85 % dengan latar
belakang sarjana muda. Selengkapnya dapat dilihat sebagai
berikut :
DPMD Provinsi Banten
27
Rencana Kerja Tahun 2019
N0 KESARJANAAN/DISIPLIN
ILMU
JUMLAH (orang )
B. MAGISTER 8
1. Ilmu Pemerintahan 4
2. Administrasi 1
3. Manajemen Hukum 2
4.Manajemen Pembangunan Daerah 1
N0 KESARJANAAN/DISIPLIN
ILMU
JUMLAH (orang )
C. SARJANA 15
1. Ilmu Pemerintahan 1
2. Sosial Politik 1
3. Sastra 1
4. Pertanian 1
5. Hukum 2
6. Pendidikan 1
7. Ekonomi 7
8. Geografi 1
D. SARJANA MUDA 2
1. Perbankan 2
E. KEJURUAN 23
F UMUM 22
Jumlah 70
Data diatas menunjukkan bahwa klasifikasi kedisipilnan
ilmu pegawai yang ada di DPMD menunjukkan hal yang
bervariasi, hal ini sangat dibutuhkan dalam perumusan
pemberdayaan masyarakat di Provinsi Banten. Dengan demikian
diharapkan kopetensi kedisiplinan ilmu yang ada menjadikan
pemberdayaan masyarakat di Provinsi Banten semakin
berkualitas.
DPMD Provinsi Banten
28
Rencana Kerja Tahun 2019
2. Jumlah Pegawai Yang Mengikuti Diklat Penjenjangan
Disamping tingkat pendidikan formal, pegawai yang ada di
DPMD, pegawai juga mendapat pelatihan penjenjangan maupun
non penjenjangan. Dari 79 pegawai DPMD terdapat 11,39 % yang
telah mengikuti penjenjangan Diklat PIM III atau sejenisnya,
sedangkan jenis penjenjangan PIM IV atau sejenisnya sebesar
10,13 % dapat dilihat sebagai berikut :
N0 Jabatan/Staf Jumlah (orang ) %
1. Spama/Diklat PIM III 9 12,86
2. Adum/Adumla/Diklat
PIM IV
8 11,42
Jumlah 17 24,28
2.3 Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas Dan Fungsi
2.3.1 Peluang
- Komitmen dan political will Pemerintah Provinsi Banten dalam
pemberdayaan masyarakat
- Regulasi tentang Pemberdayaan Masyarakat baik dari
Pemerintah Pusat dan Provinsi maupun daerah;
- Dukungan dari Perguruan Tinggi/ LSM;
- Partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
2.3.2 Tantangan
- Tuntutan kualitas penyelenggaraan pelayanan publik dan
akuntabilitas pemerintahan;
- Belum optimalnya koordinasi dengan dan antar Dinas Teknis
terkait;
- Masih rendahnya pemahaman masyarakat terhadap kebijakan
Pemerintah;
- Masih tingginya jumlah RTM;
- Luas wilayah dan kondisi geografis.
DPMD Provinsi Banten
29
Rencana Kerja Tahun 2019
BAB III
TUJUAN SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN
3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional
Guna mendukung tercapainya sasaran pembangunan nasional
tahun 2019, dibutuhkan peran serta daerah dalam percepatan
pertumbuhan ekonomi dan pengurangan pengangguran dan
kemiskinan yang dapat dijabarkan ke dalam prioritas program daerah.
Keselarasan program-program pembangunan di daerah dengan
program prioritas nasional/provinsi perlu terus ditingkatkan untuk
mendukung pencapaian sasaran pembangunan nasional/provinsi.
Provinsi Banten mendukung Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional dalam :
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan
wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan
sumber daya maritime, dan mencerminkan kepribadian Indonesia
sebagai Negara kepulauan;
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis
berlandaskan hukum;
3. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju
dan sejahtera; serta
4. Mewujudkan masyarakatyang berkepribadian dalam
berkebudayaan.
Keterpaduan perencanaan wilayah dilaksanakan antara teknokratik,
aspiratif (dari masyarakat) dan politisi (dari Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah). Adapun beberapa kebijakan umum yang terkait dengan
pengentasan kemiskinan, pengembangan industri wisata, dan
meningkatkan kualitas lingkungan hidup, yaitu:
1. Pengentasan kemiskinan melalui pembukaan lapangan pekerjaan
berbasis industri masyarakat (UMKM);
2. Pengentasan kemiskinan melalui Bumdes;
3. Peningkatan perekonomian guna mengentaskan kemiskinan melalui
pembukaan sentra industri kreatif;
4. Pengentasan kemiskinan melalui fasilitasi kegiatan kerja padat
karya;
5. Pengentasan kemiskinan melalui kegiatan pengembangan
keterampilan kepada penduduk miskin;
DPMD Provinsi Banten
30
Rencana Kerja Tahun 2019
6. Pengembangan branding destinasi wisata;
7. Memaksimalkan potensi wisata berbasis lingkungan hidup
(Ekowisata);
8. Pengembangan wisata berbasis budaya kearifan local;
9. Meningkatkan sarana edukasi dalam industri wisata (Agropolitan,
Minapolitan);
10. Pemanfaatan lingkungan hidup guna kesejahteraan masyarakat;
11. Pengawasan kualitas lingkungan hidup;
12. Perbaikan kualitas lingkungan hidup;
13. Pembangunan berkelanjutan yang berorientasi lingkungan pada
lingkungan hidup.
3.2. Tujuan dan Sasaran Renja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa
a. Tujuan
- Mendukung Terwujudnya peningkatan kemampuan sumber daya
manusia aparatur pemerintahan desa/Kelurahan dan masyarakat
melalui potensi dan sarana yang ada;
- Mendukung terwujudnya pengembangan usaha ekonomi
Kerakyatan di sektor informal dengan mendayagunakan potensi
ekonomi desa, peningkatan Lembaga ekonomi dan stimulan dana
pembangunan sebagai upaya pengentasan kemiskinan;
- Mendukung Terwujudnya pengembangan dan pemanfaatan TTG
secara optimal dan Sumber daya desa melalui kerjasama antar
lembaga;
- Mendukung Terwujudnya optimalisasi lembaga kemasyarakatan
termasuk peran perempuan dalam upaya peningkatan partisipasi
masyarakat;
- Mendukung Terwujudnya peningkatan kompetensi aparatur yang
berdaya guna dan berhasil guna melalui budaya kerja yang disiplin
dan profesional.
b. Sasaran
- Optimalisasi kapasitas SDM Aparatur Pemdes, Validasi data dasar
dan pelaku pembangunan desa dan keswadayaan masyarakat;
- Optimalisasi kapasitas kelembagaan masyarakat desa
DPMD Provinsi Banten
31
Rencana Kerja Tahun 2019
- Optimalisasi kapasitas lembaga ekonomi desa (BUMDes dan pasar
desa), dan fasilitasi kelompok perempuan pedesaan
- Optimalisasi pemasyarakatan dan penggunaan TTG bagi
Kelompok masyarakat , identifikasi potensi SDD.
3.3 Program dan Kegiatan
Untuk mewujudkan tujuan serta sasaran Pembangunan
Provinsi Banten, maka pada tahun 2019 Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Provinsi Banten melaksanakan 4 program dan 20
kegiatan, termasuk rutin dengan rincian sebagai berikut:
3.3.1. Program
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur;
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur;
5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan;
6. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan;
7. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan;
8. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun
Desa;
9. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa;
10. Program Peningkatan Peran Perempuan di Perdesaan.
3.3.2. Kegiatan
1. Penyediaan jasa surat menyurat;
2. Penyediaan jasa administrasi keuangan;
3. Penyediaan jasa kebersihan kantor;
4. Penyediaan alat tulis kantor;
5. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan;
6. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan
kantor;
7. Penyediaan bahan bacaan dan Peraturan Perundang-undangan;
8. Penyediaan makanan dan minuman;
9. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah ;
10. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah ;
11. Pengadaan peralatan gedung kantor;
DPMD Provinsi Banten
32
Rencana Kerja Tahun 2019
12. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor;
13. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional;
14. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor;
15. Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu ;
16. Pendidikan dan pelatihan formal;
17. Penyusunan laporan capaian kinerja dan Ikhtisar realisasi kinerja
SKPD;
18. Penyusunan laporan keuangan semesteran;
19. Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran;
20. Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun;
21. Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Perdesaan;
22. Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis dan
Masyarakat;
23. Penyelenggaraan Diseminasi Informasi bagi Masyarakat Desa;
24. Pelatihan Ketrampilan Manajemen Badan Usaha Milik Desa;
25. Pembinaan Kelompok Masyarakat Pembangunan Desa;
26. Pelaksanaan Musyawarah Pembangunan Desa;
27. Pemberian Stimulan Pembangunan Desa;
28. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan (Pelantikan Kepala Desa);
29. Pelatihan Aparatur Pemerintah Desa dalam Bidang Pembangunan
Kawasan Perdesaan;
30. Pelatihan Aparatur Pemerintah Desa dalam Bidang Pengelolaan
Keuangan Desa;
31. Pelatihan Aparatur Pemerintah Desa dalam Bidang Manajemen
Pemerintahan Desa;
32. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan (Pemilihan Kepala Desa);
33. Pelatihan Perempuan di Perdesaan dalam Bidang Usaha Ekonomi
Produktif.
Program dan kegiatan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Provinsi Banten masih tetap mengacu pada Permendagri Nomor 13 Tahun
2006, dan disesuaikan dengan kewenangan dan tugas pokok sebagaimana
tabel di bawah ini.
DPMD Provinsi Banten
33
Rencana Kerja Tahun 2019
BAB IV
P E N U T U P
Rencana Kerja sangat penting artinya sebagai bentuk komitmen
pemerintah dalam mengadopsi berbagai kebutuhan masyarakat dengan
keterlibatan lebih banyak pelaku pembangunan (stakeholders) dalam
menciptakan Good Gavernance, yang pada gilirannya akan mampu
menciptakan kebijakan yang dampaknya berpengaruh ke bawah sehingga
keberpihakan pada masyarakat benar-benar dikedepankan.
Pada tahun 2017 terdapat program/kegiatan sebanyak 10 program dan
33 kegiatan. Jika dalam proses perkembangan pelaksanaan
program/kegiatan terjadi perubahan disebabkan adanya kebijakankebijakan
baru, kebutuhan atau adanya peraturan-peraturan baru maka
dimungkinkan untuk terjadinya perubahan dengan mekanisme diusulkan
dalam perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah.
Demikian Rencana Kerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Tahun 2017 ini dibuat untuk digunakan sebagai pedoman dalam
melaksanakan program/kegiatan selama satu tahun dan sebagai penjabaran
dari Rencana Strategis Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi
Bantenserta mengacu pada Rencana Kerja Pembangunan Daerah Provinsi
Bantentahun 2017.
Demikian untuk dilaksanakan.
Plt. KEPALA DINAS
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
TTD
Dr. Dra. ENONG SUHAETI, M.Si Pembina Utama Madya
NIP. 19630503 199103 2 005