18
II - 1 Karakteristik fisik alam yang terdapat di Kelurahan Pedalangan sangat beragam yang dapat dikelompokkan kedalam beberapa aspek yaitu topografi, litologi, klimatologi, morfologi, hidrologi, hidrogeologi, stratigrafi, struktur geologi, dan rawan bencana. Berikut ini adalah gambaran umum dari Karakteristik Fisik Alam yang terdapat di Kelurahan Pedalangan. 2.1 Topografi Kelurahan Pedalangan memiliki tingkat kelerengan 0 2 % yang dikategorikan memiliki kelerengan tipe datar dan kelerengan 2 – 15 % yang dikategorikan tingkat kelerengan landai, tingkat kelerengan datar mendominasi hampir seluruh wilayah Kelurahan Pedalangan, tingkat kelerangan landai terdapat di wilayah bagian utara dan bagian selatan wilayah Kelurahan Pedalangan. Kemiringan yang demikian ini dimanfaatkan penduduk sebagai kawasan budidaya terutama untuk permukiman serta perdagangan dan jasa. Hal ini dikarenakan kondisi topografi yang datar maupun landai relatif aman dan mudah untuk aksesbilitasnya. Sumber : Dokumentasi Kelompok Studio Survei Pengolahan dan Pemetaan Tata Ruang, 2014 Gambar 2. 1 Kemiringan Lereng Datar di Kelurahan Pedalangan Tabel II. 1 Klasifikasi dan Persebaran Kemiringan Lereng Kelas Lereng Klasifikasi Kelerengan Tempat 0 - 2 % Datar Di hampir semua wilayah Kelurahan Pedalangan 2 - 15 % Landai Hanya di sebagian kecil wilayah Kelurahan Pedalangan bagian utara dan selatan Sumber : Bappeda Kota Semarang, 2011

Bab II Fisik Alam Kelurahan Pedalangan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kondisi fisik alam Kelurahan Pedalangan

Citation preview

Page 1: Bab II Fisik Alam Kelurahan Pedalangan

II - 1

Karakteristik fisik alam yang terdapat di Kelurahan Pedalangan sangat beragam yang dapat

dikelompokkan kedalam beberapa aspek yaitu topografi, litologi, klimatologi, morfologi, hidrologi,

hidrogeologi, stratigrafi, struktur geologi, dan rawan bencana. Berikut ini adalah gambaran umum dari

Karakteristik Fisik Alam yang terdapat di Kelurahan Pedalangan.

2.1 Topografi

Kelurahan Pedalangan memiliki

tingkat kelerengan 0 – 2 % yang

dikategorikan memiliki kelerengan tipe

datar dan kelerengan 2 – 15 % yang

dikategorikan tingkat kelerengan landai,

tingkat kelerengan datar mendominasi

hampir seluruh wilayah Kelurahan

Pedalangan, tingkat kelerangan landai

terdapat di wilayah bagian utara dan bagian

selatan wilayah Kelurahan Pedalangan.

Kemiringan yang demikian ini dimanfaatkan penduduk sebagai kawasan budidaya terutama untuk

permukiman serta perdagangan dan jasa. Hal ini dikarenakan kondisi topografi yang datar maupun

landai relatif aman dan mudah untuk aksesbilitasnya.

Sumber : Dokumentasi Kelompok Studio Survei Pengolahan dan Pemetaan Tata Ruang, 2014

Gambar 2. 1 Kemiringan Lereng Datar di Kelurahan Pedalangan

Tabel II. 1 Klasifikasi dan Persebaran Kemiringan Lereng

Kelas Lereng Klasifikasi

Kelerengan Tempat

0 - 2 % Datar Di hampir semua wilayah Kelurahan Pedalangan

2 - 15 % Landai

Hanya di sebagian kecil wilayah Kelurahan Pedalangan bagian utara dan selatan

Sumber : Bappeda Kota Semarang, 2011

Page 2: Bab II Fisik Alam Kelurahan Pedalangan

II - 2

Page 3: Bab II Fisik Alam Kelurahan Pedalangan

II - 3

Page 4: Bab II Fisik Alam Kelurahan Pedalangan

II - 4

2.2 Litologi

Karakteristik litologi di Kelurahan Pedalangan terbagi kedalam litologi batuan dan tanah.

2.2.1 Batuan

Berdasarkan peta Bappeda Kota Semarang, jenis batuan

yang terdapat di Kelurahan Pedalangan adalah batuan breksi

sedimen yang tersebar menyeluruh di wilayah Kelurahan

Pedalangan. Jenis batuan ini termasuk dalam batuan sedimen

dan bersifat kokoh sehingga cocok dimanfaatkan sebagai

permukiman ataupun bangunan lainnya.

2.2.2 Tanah

Berdasarkan Peta Bappeda Kota Semarang, jenis tanah

yang terdapat pada Kelurahan Pedalangan adalah jenis tanah

latosol coklat kemerahan, yang tersebar diseluruh wilayah

Kelurahan Pedalangan. Jenis tanah ini berwarna coklat

kemerahan, agak lunak, dan mengandung tufa vulkan

intermedier. Walaupun jenis tanah ini memiliki sifat yang cukup

subur, akan tetapi masyarakat lebih memanfaatkannya sebagai

permukiman atau lahan terbangun lainnya, hanya sedikit

bagian yang dimanfaatkan untuk sektor pertanian atau

perkebunan. Namun, bukan berarti ini tidak sesuai, jenis tanah

ini juga memiliki sifat yang stabil.

2.3 Klimatologi

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh BMKG, Kelurahan Pedalangan memiliki suhu maksimum

sebesar 36ºC dan suhu minimum sebesar 27ºC atau suhu rata-rata hariannya sekitar 31ºC dengan tingkat

kelembaban berkisar antara 54 % - 90 % sedangkan kekuatan angin yang terdapat di Kelurahan adalah

26 km/jam, sehingga dalam Skala Beaufort, angin pada daerah Kelurahan Pedalangan termasuk ke

dalam angin segar.

2.4 Morfologi

Kelurahan Pedalangan Kecamatan Banyumanik merupakan wilayah daratan rendah yang

memiliki relief datar-landai. Pada peta dapat dilihat Kelurahan Pedalangan merupakan wilayah yang

memiliki bentang alam denudasional yang mengindikasi jika wilayah Kelurahan Pedalangan terbentuk

dari kumpulan proses degradasi, pelapukan dan pelepasan material permukaan karena adanya erosi dan

pergerakan tanah. Berdasarkan sayatan yang diambil dari bagian sebelah selatan hingga sebelah utara,

kondisi Keluarahan Pedalangan terlihat datar hingga landai.

Sumber : Dokumentasi Kelompok Studio Survei Pengolahan dan Pemetaan Tata Ruang, 2014

Gambar 2. 3 Tanah Latosol Coklat Kemerahan di Kelurahan Pedalangan

Sumber: Dokumentasi Kelompok Studio Survei Pengolahan dan Pemetaan Tata Ruang, 2014

Gambar 2.2 Batu Breksi di Kelurahan Pedalangan

Page 5: Bab II Fisik Alam Kelurahan Pedalangan

II - 5

Page 6: Bab II Fisik Alam Kelurahan Pedalangan

II - 6

Page 7: Bab II Fisik Alam Kelurahan Pedalangan
Page 8: Bab II Fisik Alam Kelurahan Pedalangan

II - 8

Page 9: Bab II Fisik Alam Kelurahan Pedalangan

II - 9

2.5 Strafigrafi

Berdasarkan Peta Geologi, formasi stratigrafi di Kelurahan Pedalangan merupakan Formasi

Damar yang tersebar di seluruh wilayah Kelurahan Pedalangan. Formasi damar yaitu formasi yang

berumur pleistiosen atas yang memiliki batuan penyusun berupa batu tufan, breksi, kerikil dan batu pasir

kasar.

2.6 Hidrologi

Pada Kelurahan Pedalangan, berdasarkan data

yang didapatkan dari Bappeda Kelurahan Pedalangan

memiliki intensitas curah hujan sekitar 27,7 – 34,8

mm/hari atau 1.500 mm/tahun yang digolongkan

memiliki tingkat curah hujan yang tinggi. Selain itu,

terdapat beberapa sungai kecil yang melintasi di

wilayah tersebut. Pada Kelurahan Pedalangan terdapat

4 aliran air sungai yang membentang diwilayah bagian

utara hingga wilayah bagian barat dan bercabang

hingga wilayah bagian selatan. Semua sungai ini

merupakan bagian dari DAS Babon.

2.7 Hidrogeologi

Berdasarkan Peta Bappeda kota Semarang,

jenis hidrogeologi yang terdapat di wilayah Kelurahan

Pedalangan adalah aquifer produktivitas setempat.

Jenis aquifer ini terdapat merata di seluruh wilayah

Kelurahan Pedalangan sehingga untuk pemenuhan

kebutuhan air tanah termasuk sedang.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara

kepada penduduk Kelurahan Pedalangan, kedalaman

sumur rata-rata berkisar antara 10 m hingga 15 m.

Walaupun ada beberapa warga yang menggunakan

sumur artatis dengan kedalaman sekitar 35 m.

2.8 Geologi

2.8.1 Struktur Geologi

Berdasarkan peta yang diperoleh dari Bappeda Kota Semarang, terdapat struktur geologi yang

berupa sesar yang berada di bagian barat wilayah Kelurahan Pedalangan. Hal ini tentu cukup

membahayakan penduduk sekitar karena berpotensi adanya bahaya geologi seperti gerakan tanah atau

lonsir. Namun, ketika dilakukan observasi, tidak ditemukan bukti fisik adanya sesar di bagian barat

wilayah Kelurahan Pedalangan.

Sumber : Dokumentasi Kelompok Studio Survei Pengolahan dan Pemetaan Tata Ruang , 2014

Gambar 2. 4 Anak Sungai Babon di Kelurahan Pedalangan

Sumber : Dokumentasi Kelompok Studio Survei Pengolahan dan Pemetaan Tata Ruang, 2014

Gambar 2. 5 Penggunaan Sumur di Kelurahan Pedalangan

Page 10: Bab II Fisik Alam Kelurahan Pedalangan

II - 10

Page 11: Bab II Fisik Alam Kelurahan Pedalangan

II - 11

Page 12: Bab II Fisik Alam Kelurahan Pedalangan

II - 12

Page 13: Bab II Fisik Alam Kelurahan Pedalangan

II - 13

Page 14: Bab II Fisik Alam Kelurahan Pedalangan

II - 14

Page 15: Bab II Fisik Alam Kelurahan Pedalangan

II - 15

2.8.2 Rawan Bencana

Kelurahan Pedalangan memiliki gerakan

tanah tingkat rendah dan sangat rendah. Hal ini

tidak menimbulkan bencana lanjutan seperti tanah

longsor. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara

di Kelurahan Pedalangan, hanya terdapat bencana

berupa genangan air yang tersebar dibeberapa titik

di Kelurahan Pedalangan. Genangan air ini hanya

terjadi sewaktu hujan besar dan hanya beberapa

saat saja.

Genangan air yang ditemukan di Kelurahan

Pedalangan terdapat dibeberapa titik. Genangan air

ini disebabkan oleh kurang optimalnya fungsi

drainase atau adanya perbaikan drainase dan hanya

bersifat sementara dan hanya pada saat hujan deras.

2.9 Analisis Fungsi Kawasan

Analisis fungsi kawasan di Kelurahan Pedalangan menggunakan alat analisis skoring dengan tiga

variabel yaitu kemiringan lereng, jenis tanah, dan curah hujan. Ketiga variabel tersebut kemudian diberi

skor berdasarkan kriterianya. Berikut ini pembahasannya :

2.9.1 Skoring Kemiringan Lereng

Kemiringan lereng di Kelurahan

Pedalangan terdiri dari 0 – 2 % (datar)

dengan nilai skor 20, kemiringan lereng

ini tersebar di hampir seluruh bagian di

Kelurahan Pedalangan. Kemiringan

lereng di Kelurahan Pedalangan terdiri

dari 2 – 15 % (landai) dengan nilai skor

40, kemiringan lereng ini tersebar di

sedikit di bagian Timur Laut dan bagian

Tenggara Kelurahan Pedalangan.

2.9.2 Skoring Jenis Tanah

Jenis tanah di Kelurahan

Pedalangan terdiri dari latosol coklat

kemerahan dengan nilai skor 30, jenis

tanah ini memiliki kepekaan erosi yang

kurang peka dan tersebar di seluruh

bagian di Kelurahan Pedalangan.

Sumber: Dokumentasi Kelompok Studio Survei Pengolahan dan Pemetaan Tata Ruang, 2014

Gambar 2. 6 Titik Rawan Banjir di Kelurahan Pedalangan

Tabel II.2 Skoring Kemiringan Lereng Kelurahan Pedalangan

No Lereng

(%) Keterangan Skor Lokasi

1 0 – 2 Datar 20 Hampir seluruh bagian Kelurahan Pedalangan

2 2 – 15 Landai 40

Sedikit di bagian Timur Laut dan bagian Tenggara Kelurahan Pedalangan

Sumber : Analisis Kelompok Studio Survei Pengolahan dan Pemetaan Tata Ruang, 2014

Tabel II.3 Skoring Jenis Tanah Kelurahan Pedalangan

Jenis Tanah Skor Kepekaan

Erosi Lokasi

Latosol Coklat Kemerahan

30 Kurang

Peka

Seluruh bagian Kelurahan Pedalangan

Sumber : Analisis Kelompok Studio Survei Pengolahan dan Pemetaan Tata Ruang, 2014

Page 16: Bab II Fisik Alam Kelurahan Pedalangan

II - 16

2.9.3 Skoring Curah Hujan

Curah Hujan di Kelurahan Pedalangan

terdiri dari interval 27,7 – 34,8 mm/hari

dengan nilai skor 40, curah hujan ini termasuk

dalam kategori tinggi dan tersebar di seluruh

bagian di Kelurahan Pedalangan.

2.9.4 Skoring Total

Setelah dilakukan analisis skoring, diperoleh skor total 90 dan 110. Kedua skor ini termasuk dalam

kategori < 125 dan masuk dalam kriteria kawasan budidaya. Kawasan budidaya ini dapat dimanfaatkan

untuk permukiman, perumahan, perdagangan dan jasa, serta peggunaan lahan budidaya yang lain.

Tabel II. 5 Skoring Total Kelurahan Pedalangan

No Skor Kemiringan

Lereng Skor Jenis

Tanah Skor Curah

Hujan Skor Total

Fungsi Kawasan

Lokasi

1 20 30 40

90 Kawasan Budidaya

Seluruh bagian Kelurahan Pedalangan 2 40 110

Sumber : Analisis Kelompok Studio Survei Pengolahan dan Pemetaan Tata Ruang, 2014

2.10 Potensi dan Permasalahan

Kelurahan Pedalangan yang memiliki jenis tanah latosol coklat kemerahan dan jenis batuan

sedimen breksi merupakan salah satu potensi fisik alam yang ada di Kelurahan Pedalangan. Akan tetapi,

pada kelurahan tersebut juga terdapat permasalahan yang dapat mengganggu aktivitas penduduk

Kelurahan Pedalangan. Berikut merupakan potensi dan permasalahan fisik alam di Kelurahan

Pedalangan.

Tabel II.6 Potensi dan Permasalahan Fisik Alam di Kelurahan Pedalangan

Potensi Permasalahan

Kemiringan lereng yang sebagian besar datar, dapat dimanfaatkan untuk permukiman, perdagangan dan jasa, maupun penggunaan budidaya yang lain.

Jenis batuan sedimen breksi yang bersifat kokoh dan jenis tanah latosol coklat kemerahan yang kurang peka terhadap erosi. Hal ini cocok dimanfaatkan sebagai kawasan permukiman, maupun kawasan budidaya yang lainnya Keberadaan air tanah yang masuk dalam kategori aquier produktif setempat, hal ini memudahkan penduduk dalam memenuhi kebutuhan air bersih.

Terdapat titik-titik rawan genangan air di Kelurahan Pedalangan. Hal ini cukup mengganggu aktivitas penduduk Pedalangan.

Sumber: Analisis Kelompok Studio Survei Pengolahan dan Pemetaan Tata Ruang, 2014

Tabel II.4 Skoring Curah Hujan Kelurahan Pedalangan

Interval (mm/hari)

Keterangan Skor Lokasi

27,7 – 34.8 Tinggi 40 Seluruh bagian Kelurahan Pedalangan

Sumber : Analisis Kelompok Studio Survei Pengolahan dan Pemetaan Tata Ruang, 2014

Page 17: Bab II Fisik Alam Kelurahan Pedalangan

II - 17

Page 18: Bab II Fisik Alam Kelurahan Pedalangan

II - 18