27
1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Strategi Pemasaran Strategi pemasaran menurut Craven (2004), didefinisikan sebagai: Analisa strategi pengembangan dan pelaksanaan kegiatan dalam pemilihan strategi pasar sasaran produk atau jasa pada tiap unit bisnis, penetapan tujuan pemasaran dan pengembangan, pelaksanaan serta pengelolaan strategi program pemasaran penentuan posisi pasar yang dirancang untuk memenuhi keinginan konsumen pasar sasaran. Di dalam strategi pemasaran dikenal dengan Segmentasi Pasar (Segmentation), Target Pasar (Targeting), dan Posisi Produk (Positioning) dimana satu sama lain saling berhubungan. 1. Segmentasi Pasar (Segmentation) Menurut Craven (2004), Segmentasi Pasar (Segmentation) adalah proses menempatkan konsumen dalam sub kelompok di pasar produk sehingga para pembeli memiliki tanggapan yang hampir sama dengan strategi pemasaran dalam penentuan posisi perusahaan. Tanggapan yang hampir sama menunjukan jumlah dan frekuensi pembelian dan loyalitas terhadap merek tertentu. Oleh karena itu, segmentasi merupakan proses identifikasi yang bertujuan untuk mendapatkan pembeli dalam yang memiliki permintaan yang hampir sama.

BAB II fixed - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_11-67.pdf · Semua bagian dalam perusahaan seperti bagian produksi, bagian keuangan, bagian

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II fixed - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_11-67.pdf · Semua bagian dalam perusahaan seperti bagian produksi, bagian keuangan, bagian

1  

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran menurut Craven (2004), didefinisikan sebagai:

Analisa strategi pengembangan dan pelaksanaan kegiatan dalam

pemilihan strategi pasar sasaran produk atau jasa pada tiap unit bisnis,

penetapan tujuan pemasaran dan pengembangan, pelaksanaan serta pengelolaan

strategi program pemasaran penentuan posisi pasar yang dirancang untuk

memenuhi keinginan konsumen pasar sasaran.

Di dalam strategi pemasaran dikenal dengan Segmentasi Pasar

(Segmentation), Target Pasar (Targeting), dan Posisi Produk (Positioning)

dimana satu sama lain saling berhubungan.

1. Segmentasi Pasar (Segmentation)

Menurut Craven (2004), Segmentasi Pasar (Segmentation) adalah proses

menempatkan konsumen dalam sub kelompok di pasar produk sehingga para

pembeli memiliki tanggapan yang hampir sama dengan strategi pemasaran

dalam penentuan posisi perusahaan. Tanggapan yang hampir sama

menunjukan jumlah dan frekuensi pembelian dan loyalitas terhadap merek

tertentu. Oleh karena itu, segmentasi merupakan proses identifikasi yang

bertujuan untuk mendapatkan pembeli dalam yang memiliki permintaan

yang hampir sama.

Page 2: BAB II fixed - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_11-67.pdf · Semua bagian dalam perusahaan seperti bagian produksi, bagian keuangan, bagian

2  

Gambar 2.1 Proses Pemasaran Strategis

2. Penentuan pasar sasaran (Targeting)

Menurut Craven (2004), keputusan menentukan pasar mana yang akan

dilayani merupakan keputusan strategi bisnis yang paling menentukan.

Pilihan strategis ini diimplementasikan oleh keputusan manajemen tentang

bagaimana bersaing dalam setiap pasar produk yang diminati. Keputusan

pemasaran strategis adalah memilih pembeli mana yang akan dituju dalam

setiap pasar produk dan bagaimana menentukan posisi produk perusahaan

untuk setiap pasar sasaran.

3. Penentuan posisi produk (Positioning)

Strategi penentuan posisi pasar merupakan suatu proses dimulai dari

pemilihan konsep penentuan posisi, strategi penentuan posisi, penentuan

posisi merek, dan efektivitas penentuan posisi.

Page 3: BAB II fixed - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_11-67.pdf · Semua bagian dalam perusahaan seperti bagian produksi, bagian keuangan, bagian

3  

Gambar 2.2 Proses Penentuan Posisi Produk

2.2 Lingkungan Pemasaran

Lingkungan pemasaran suatu perusahaan terdiri atas 2 lingkungan:

lingkungan makro dan lingkungan mikro.

2.2.1 Lingkungan Makro

Lingkungan makro terdiri atas kekuatan kemasyarakatan yang besar, yang

mempengaruhi semua pelaku dalam lingkungan mikro perusahaan. Lingkungan

makro ini terdiri atas 6 kekuatan utama:

Page 4: BAB II fixed - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_11-67.pdf · Semua bagian dalam perusahaan seperti bagian produksi, bagian keuangan, bagian

4  

a. Demografis

Yang termasuk lingkungan ini adalah keadaan penduduk, jumlahnya,

komposisi umurnya, gaya hidup, dll.

b. Ekonomi

Yang termasuk lingkungan ini adalah faktor-faktor ekonomi seperti

inflasi, daya beli masyarakat, pola pengeluaran konsumen, dll.

c. Alam

Yang menyangkut alam adalah ketersediaan bahan baku, tingkat

pencemaran, dll.

d. Teknologi

Faktor ini sangat berpengaruh, misalnya dengan adanya internet maka

pola kehidupan masyarakat berubah.

e. Politik

Keadaan politik juga berpengaruh terhadap kegiatan suatu perusahaan.

Misalnya keadaan politik Indonesia yang tidak stabil sangat berpengaruh

terhadap kegiatan perusahaan. Salah satu contohnya yang paling signifikan

adalah krisis moneter yang terjadi di tahun 1997, dimana nasabahnya

menjadi panik dan beramai–ramai menarik dana mereka dari BCA (sumber

www.klikbca.com).

f. Budaya

Budaya juga merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi

kegiatan suatu perusahaan. Contoh BCA adalah salah satu perusahaan yang

menumbuhkan budaya menabung bagi masyarakat individualnya.

Page 5: BAB II fixed - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_11-67.pdf · Semua bagian dalam perusahaan seperti bagian produksi, bagian keuangan, bagian

5  

2.2.2 Lingkungan Mikro

Lingkungan mikro terdiri atas pelaku dalam lingkungan dekat perusahaan

yang mempengaruhi kesanggupan perusahaan untuk melayani pelanggannya.

Komponen lingkungan mikro perusahaan terdiri atas:

a. Perusahaan

Semua bagian dalam perusahaan seperti bagian produksi, bagian

keuangan, bagian penelitian, bagian logistik, dll, sangat berpengaruh

terhadap rencana dan tindakan bagian pemasaran. Seorang manajer

pemasaran yang baik harus dapat bekerja sama dengan semua manajer dari

bagian lain.

b. Pemasok

Pemasok adalah perusahaan atau individu yang menyediakan sumber-

sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan dan para pesaingnya dalam

memproduksi barang atau jasa. Para pemasok ini dapat mengakibatkan

dampak yang besar terhadap operasi pemasaran perusahaan, misalnya para

manajer pemasaran harus memperhatikan kecenderungan harga bahan baku

yang disediakan. Kenaikan biaya ini dapat mengakibatkan harga produk

menjadi lebih mahal sehingga dapat menekan tingkat volume penjualan.

c. Marketing Intermediaries

Marketing Intermediaries adalah perusahaan yang membantu perusahaan

di dalam mempromosikan, menjual, dan menyalurkan produk kepada

konsumen. Yang termasuk di dalam kelompok ini adalah para broker atau

Page 6: BAB II fixed - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_11-67.pdf · Semua bagian dalam perusahaan seperti bagian produksi, bagian keuangan, bagian

6  

pialang, perusahaan distribusi, biro jasa pemasaran contohnya biro iklan,

dan perusahaan yang menjadi perantara keuangan seperti bank, asuransi,

dll.

d. Konsumen

Konsumen bagi suatu perusahaan adalah orang yang sudah memakai dan

orang yang akan memakai produk perusahaan itu. Dalam hal ini perusahaan

harus mengenal pasar konsumennya dengan baik.

Ada 5 pasar konsumen yaitu:

• Pasar konsumen yaitu pasar perseorangan dan rumah tangga yang

membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi.

• Pasar produsen yaitu organisasi yang membeli barang dan jasa

untuk proses produksi

• Pasar reseller yaitu organisasi yang membeli barang dan jasa untuk

dijual kembali.

• Pasar pemerintah yaitu badan-badan pemerintah yang membeli

barang dan jasa untuk memproduksi pelayanan umum.

• Pasar international yaitu pembeli dari luar negeri termasuk

individual, produsen, reseller, dan pemerintah negara lain.

e. Pesaing

Pesaing adalah segala sesuatu yang telah dan akan mejadi lawan

penawaran suatu perusahaan yang diperhitungkan oleh konsumen. Setiap

perusahaan pada umumnya mempunyai pesaing dimana perusahaan

Page 7: BAB II fixed - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_11-67.pdf · Semua bagian dalam perusahaan seperti bagian produksi, bagian keuangan, bagian

7  

mempunyai prinsip pemasaran untuk menyediakan nilai dan kepuasan

kepada pelanggan melebihi pesaing.

f. Publik

Publik adalah setiap kelompok yang mempunyai kepentingan atau

pengaruh atas keberhasilan suatu organisasi untuk mencapai tujuannya.

Publik sendiri dibagi menjadi 7 kelompok:

• Publik yang berhubungan dengan keuangan, yang dapat

mempengaruhi perusahaan dalam memperoleh bantuan keuangan,

investasi, dll.

• Publik media, termasuk di dalamnya surat kabar, televisi, majalah

ataupun radio.

• Publik pemerintah, berkepentingan atas apakah tindakan-tindakan

yang diambil perusahaan sesuai dengan peraturan yang ada.

• Publik Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

• Publik lokal.

• Publik umum.

• Publik internal, misalnya karyawan, buruh, para manajer, sampai

para direktur.

2.3 Analisa Lingkungan Industri

Untuk menganalisa kekuatan kompetitif dalam suatu lingkungan industri,

Michael Porter (1996) mengembangkan suatu model guna mengidentifikasi

Page 8: BAB II fixed - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_11-67.pdf · Semua bagian dalam perusahaan seperti bagian produksi, bagian keuangan, bagian

8  

peluang dan ancaman yang dapat mempengaruhi perusahaan. Model ini dikenal

dengan nama Five Forces Model dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Five Forces Model

Porter (1996) berpendapat bahwa jika salah satu dari lima kekuatan tersebut

kuat, maka perusahaan tidak dapat meningkatkan harga dan memperoleh

keuntungan yang lebih besar. Kuat dan lemahnya model ini dapat berubah

seiring dengan perubahan pada kondisi industri.

Lima kekuatan pokok tersebut adalah:

a. Para pesaing dalam industri

Pesaing industri adalah faktor yang langsung berpengaruh dalam

persaingan. Perusahaan pesaing industri umumnya sudah lama bergerak di

Pendatang Baru Potensial

Para pesaing industri_____________________

Persaingan antara berbagai perusahaan

Pemasok Pembeli

Produk pengganti

Sumber: Michael E. Porter (1996)

Page 9: BAB II fixed - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_11-67.pdf · Semua bagian dalam perusahaan seperti bagian produksi, bagian keuangan, bagian

9  

dalam industri dan tentunya memiliki strategi bersaing yang kuat. Suatu

strategi pemasaran yang baru diterapkan, akan langsung dipelajari oleh para

pesaingnya dan dievaluasi sehingga menghasilkan strategi lain yang lebih

efektif untuk dilakukan. Persaingan akan semakin meningkat apabila

kondisi pertumbuhan industri lambat dan cenderung menurun, ditambah lagi

dengan adanya beberapa pesaing yang seimbang dalam persaingan industri.

b. Kekuatan pendatang baru potensial

Pendatang baru yang potensial serta pesaing lama yang telah ada di pasar

akan mempengaruhi rata-rata keuntungan dalam industri. Faktor penting

dalam mengantisipasi masuknya pendatang baru yang potensial ini adalah

dengan menciptakan suatu entry barriers. Pendatang baru ini tentu sudah

mempelajari kondisi persaingan yang sudah ada. Pendatang baru umumnya

masuk dengan teknologi yang baru dan strategi yang gencar. Salah satu

strategi yang dapat dilakukan oleh pendatang baru adalah dengan

menggunakan produk yang berbeda.

c. Kekuatan dari pemasok

Pemasok termasuk salah satu dari lima kekuatan dalam persaingan.

Pemasok dapat turut menentukan harga sehingga berpengaruh terhadap

aktifitas operasional perusahaan. Kekuatan dari pemasok ini akan

meningkat antara lain bila pemasok ini jumlahnya sedikit dan sangat

penting bagi perusahaan serta apabila perusahaan sangat bergantung pada

pemasoknya dan tidak ada alternatif pemasok lainnya. Menurut Porter

(1996), pemasok akan memiliki kekuatan apabila:

Page 10: BAB II fixed - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_11-67.pdf · Semua bagian dalam perusahaan seperti bagian produksi, bagian keuangan, bagian

10  

• Produk yang dijual pemasok memiliki produk substitusi dalam

jumlah sedikit dan sangat penting bagi perusahaan.

• Perusahaan bukan merupakan pelanggan yang penting bagi pemasok

sehingga keberadaan pemasok tidak bergantung pada perusahaan

tersebut dan juga pemasok memiliki sedikit insentif untuk

mengurangi harga dan meningkatkan kualitas.

d. Kekuatan dari Pembeli

Pembeli dapat dilihat sebagai ancaman yang kompetitif apabila mereka

dapat meminta harga yang rendah dari perusahaan atau meminta pelayanan

yang lebih baik. Menurut Porter (1996), pembeli memiliki kekuatan

apabila:

• Pembeli mendominasi perusahaan-perusahaan pemasok dimana

industri pemasok terdiri dari banyak perusahaan kecil dan pembeli

dalam jumlah kecil dan besar.

• Pembeli dapat menggunakan daya belinya sebagai kekuatan untuk

menawar harga rendah untuk pembelian dalam jumlah besar.

• Saat industri pemasok tergantung pada pembeli untuk persentase

dari jumlah pesanan yang besar.

• Pembeli dapat merubah pesanan antara perusahaan pemasok pada

biaya yang rendah, sehingga perusahaan-perusahaan akan bersaing

menurunkan harga.

Page 11: BAB II fixed - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_11-67.pdf · Semua bagian dalam perusahaan seperti bagian produksi, bagian keuangan, bagian

11  

e. Kekuatan dari Produk pengganti

Adanya produk pengganti dapat membuat pembeli atau konsumen

mempertimbangkan produk mana yang harus dikonsumsi. Konsumen akan

dapat membandingkan antara produk yang digunakan dengan produk

pengganti yang ada. Apabila ternyata produk pengganti ini lebih baik, maka

konsumen dapat berganti untuk menggunakan produk pengganti dan

meninggalkan produk lamanya. Selain itu konsumen juga dapat berpindah

menggunakan produk pengganti apabila dalam kapasitas yang sama, harga

produk pengganti lebih murah.

Kelima kekuatan diatas akan saling berpengaruh terhadap kondisi

persaingan di dalam suatu industri. Kekuatan yang sangat berpengaruh dan

paling dominan pengaruhnya, tentunya akan menjadi perhatian khusus untuk

dikembangkan oleh sebuah perusahaan.

Kelima kekuatan dalam lingkungan persaingan industri di atas dapat pula

menciptakan suatu strategi dan lingkungan bisnis yang lebih dinamis dan

kompetitif apabila kelima kekuatan tersebut dikolaborasikan menjadi suatu

strategi bisnis yang baik. Porter (1996) mengatakan bahwa kerjasama dalam

lingkungan industri penting untuk menciptakan dan mencapai sustainable

competitive advantage. Beberapa keuntungan yang bisa didapat dari kolaborasi

ini antara lain menghasilkan biaya produksi yang lebih rendah, dapat menjaga

hubungan baik dengan konsumen, pemasok, serta menciptakan lingkungan

bisnis yang lebih inovatif.

Page 12: BAB II fixed - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_11-67.pdf · Semua bagian dalam perusahaan seperti bagian produksi, bagian keuangan, bagian

12  

2.4 Analisa SWOT Dalam Perencanaan Strategi Pemasaran

Boone dan Kurtz (2005) menjelaskan bahwa analisa SWOT (Strengths.

Weaknesses, Opportunities, and Threats) adalah salah satu alat yang penting

sebagai pertimbangan dalam perencanaan strategi pemasaran. Analisa SWOT

membantu para pembuat strategi untuk mempertimbangkan kekuatan serta

kelemahan internal dalam organisasi dan juga kesempatan dan ancaman yang

datang dari eksternal organisasi.

Melalui analisa SWOT, perusahaan akan mendapatkan informasi

mengenai kondisinya di tengah lingkungan industri serta persaingan industri

yang dihadapinya. Informasi ini akan berisi gambaran kekuatan, kelemahan,

kesempatan serta ancaman yang akan datang dari lingkungan internal maupun

eksternal perusahaan.

Melalui Strengths Analysis perusahaan dapat mengetahui kondisi

kekuatan perusahaan di lingkungan industrinya. Analisa ini akan memberi

informasi mengenai kekuatan – kekuatan perusahaan seperti misalnya Brand

name yang sudah dikenal luas, konsumen yang loyal pada produk, hak paten

yang dimiliki, dan fasilitas perusahaan yang baik dan memadai. Seluruh

informasi yang didapat ini adalah informasi tentang kekuatan yang dimiliki

perusahaan baik dari sisi eksternal maupun internal perusahaan. Hasilnya tentu

saja akan menghasilkan strategi pemasaran untuk semakin meningkatkan

kekuatan perusahaan sehingga mampu bertahan dalam persaingan.

Page 13: BAB II fixed - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_11-67.pdf · Semua bagian dalam perusahaan seperti bagian produksi, bagian keuangan, bagian

13  

Selain analisa kekuatan diatas, analisa lainnya adalah Weaknesses

Analysis. Analisa ini akan menghasilkan informasi mengenai kelemahan yang

dimiliki oleh perusahaan. Beberapa contoh diataranya misalnya biaya

operasional yang tinggi, lemahnya brand image perusahaan di mata

masyarakat, terbatasnya modal dan lainnya. Hasil analisa terhadap kelemahan

ini akan melahirkan strategi pemasaran untuk mengatasi kelemahan-kelemahan

dalam perusahaan.

Analisa lainnya yang perlu dikembangkan adalah Opportunities Analysis.

Analisa ini akan menghasilkan informasi mengenai kesempatan-kesempatan

strategi pemasaran yang ada di pasar yang masih dapat diraih oleh perusahaan.

Umumnya kesempatan ini ada karena perusahaan lain dalam industri belum

melakukan strategi tersebut. Analisa kesempatan akan menghasilkan beberapa

keputusan strategis seperti membidik target pasar dan segmen yang baru,

menambah lini produk ataupun menggunakan teknologi yang baru dalam

berproduksi.

Analisa terakhir dari SWOT Analysis adalah Threats analysis. Analisa ini

akan menghasilkan informasi mengenai ancaman-ancaman yang akan dihadapi

oleh perusahaan dalam persaingan. Ancaman ini dapat berupa masuknya

pesaing baru, produk baru dan pesaing lama, ataupun pindahnya pelanggan ke

produk lain karena pelayanan perusahaan lain lebih baik.

Analisa SWOT tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.4.

Page 14: BAB II fixed - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_11-67.pdf · Semua bagian dalam perusahaan seperti bagian produksi, bagian keuangan, bagian

14  

Gambar 2.4 Analisa SWOT

2.5 Pengembangan strategi dalam Persaingan Industri

Persaingan dalam suatu industri adalah suatu hal yang tidak dapat

dihindari. Setiap perusahaan berjuang untuk menjadi pemimpin yang terdepan

untuk menang dalam setiap persaingan dengan pesaing-pesaing yang ada dalam

industri. Persaingan yang ada kemudian menuntut adanya Pengembangan

Strategi yang lebih tepat lagi. Boone dan Kurtz (2005) menjelaskan ada 4

alternatif pengembangan strategi, yaitu berupa market penetration, market

development, product development, dan product diversification. Dapat dilihat

pada gambar 2.5.

Kekuatan :Kemampuan internal yang dapat membantu perusahaanmencapai tujuannya

Kelemahan :Keterbatasan internal yang dapat menggangu kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuan

Ancaman :Faktor eksternal yang muncul yang dapat mempegaruhikinerja perusahaan

Peluang :Faktor eksternal yangmemungkinkan perusahaanuntuk memanfaatkannya

positif negatif

internal

eksternal

Sumber : Philip Kotler , Gary Armstrong (2007 )

sebagai keuntungan

Page 15: BAB II fixed - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_11-67.pdf · Semua bagian dalam perusahaan seperti bagian produksi, bagian keuangan, bagian

15  

Gambar 2.5 Strategi Alternatif Pengembangan Produk

Strategi market penetration bertujuan untuk meningkatkan penjualan dari

existing products pada existing markets. Strategi ini dilakukan dengan

meningkatkan volume penjualan dari exisiting product. Hal ini dapat dilakukan

dengan menambah jumlah tenaga pemasaran perusahaan, ataupun dengan cara

menambah cabang dari perusahaan tersebut. Strategi ini akan berhasil dengan

efektif apabila didukung oleh tenaga penjualan yang hebat.

Strategi market development dilakukan dengan mengembangkan produk

yang baru pada existing market. Product development dapat berupa

meningkatkan kegunaan produk tersebut, menambah nilai produk dengan

menambah fungsi-fungsi tertentu, menambah layanan purna jual produk

ataupun mengubah tampilan produk tersebut.

Market Penetration Product Development

Market Development Product Diversification

Old Products New Products

Old market

New market

Sumber : Boone and Kurtz (2005 )

Page 16: BAB II fixed - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_11-67.pdf · Semua bagian dalam perusahaan seperti bagian produksi, bagian keuangan, bagian

16  

Strategi product diversification dilakukan pada new market dengan

meluncurkan produk baru diluar produk yang telah ada di pasar. Perusahaan

membidik target pasar yang baru untuk menjual produk ini.

2.6 Bauran Pemasaran

Ketika suatu saat perusahaan berusaha untuk mengembangkan strategi

pemasarannya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar sasarannya,

perusahaan tersebut harus memperhatikan bauran pemasarannya.

Seperti yang dikemukakan oleh Kotler dan Armstrong (2007):

“Marketing mix is the set of controllable, tactical marketing tools that the

firm blends to produce the response it wants in the target market. The

marketing mix conists of everything the firm can do to influence the demands

for its product.”

Berdasarkan definisi tersebut, bauran pemasaran adalah alat pemasaran

taktis dimana perusahaan menggabungkannya untuk menghasilkan respon yang

diinginkan dalam pasar yang dituju. Pemasaran ini terdiri dari campuran dari

hal-hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan atas

produk mereka. Bauran pemasaran ini terdiri dari 4 variabel yang dikenal

dengan “Four Ps”. Empat P ini terdiri dari produk (product),harga

(price),distribusi (place), dan promosi (promotion). Berikut dapat dilihat pada

Gambar 2.6

Page 17: BAB II fixed - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_11-67.pdf · Semua bagian dalam perusahaan seperti bagian produksi, bagian keuangan, bagian

17  

Gambar 2.6 Four Ps of the Marketing Mix

a. Produk (Product)

Kombinasi antara barang dan jasa yang akan ditawarkan kepada calon

konsumen. Suatu produk yang ditawarkan akan menarik dan diminati oleh

konsumen apabila produk tersebut berguna dan sesuai dengan kebutuhan

konsumen. Oleh karena itu, perusahaan perlu memperhatikan spesifikasi

dari setiap produk ataupun jasa yang dihasilkannya. Quality, services,

packaging, dan feature adalah beberapa hal yang perlu dijaga oleh

perusahaan sehingga calon konsumen akan tertarik dan setia dalam

penggunaan produk tersebut.

Sumber: Philip Kotler, Gary Armstrong (2007)

Product : • Variety• Quality• Design• Features • Brand name • Packaging • Services 

Price:• List Price• Discounts• Allowances• Payments period • Credit Term 

Promotion : • Advertising • Personal selling• Sales promotion • Public relations 

Place:• Channels• Coverage• Assortments • Locations• Inventory• Transportation • logistics

Target Customers

Page 18: BAB II fixed - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_11-67.pdf · Semua bagian dalam perusahaan seperti bagian produksi, bagian keuangan, bagian

18  

b. Harga (Price)

Sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk menikmati

sebuah produk mupun pelayanan jasa. Pada sisi konsumen, price adalah

harga yang harus dibayar. Harga harus diperhatikan oleh perusahaan agar

komposisinya tidak terlalu berlebih dan memberatkan konsumen.

c. Distribusi (Place)

Lokasi tempat diselenggarakannya aktivitas usaha. Lokasi usaha yang

strategis, bersih, dan nyaman akan mendukung kegiatan kerja suatu

perusahaan. Konsumen akan lebih tertarik apabila lokasi usaha mudah

dijangkau oleh sarana transportasi umum.

d. Promosi (Promotion)

Berhubungan dengan kegiatan dan aktivitas yang dilakukan oleh

perusahaan untuk memperkenalkan dan memasarkan produk serta layanan

jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Promosi dapat berupa aktivitas

pembagian brosur, pemasangan spanduk, promosi melalui periklanan, dan

aktivitas pemasaran lainnya.

2.7 Bank

2.7.1 Definisi Bank

Menurut undang-undang nomor 7 tentang perbankan tahun 1992,

seperti dikutip dari Simorangkir (2004, p.10) yaitu :

Page 19: BAB II fixed - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_11-67.pdf · Semua bagian dalam perusahaan seperti bagian produksi, bagian keuangan, bagian

19  

“Bank merupakan salah satu badan usaha lembaga keuangan yang

bertujuan memberikan kredit dan jasa-jasa. Adapun pemberian kredit itu

dilakukan baik dengan modal sendiri atau dengan dana-dana yang

dipercayakan oleh pihak ketiga ataupun dengan jalan mengedarkan alat-alat

pembayaran baru berupa uang giral”.

Menurut Siamat (2005, p.275) pengertian bank dapat dijabarkan

sebagai berikut:

“Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan

atau bentuk–bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup

masyarakat banyak”.

Menurut Siamat (2005, p.276) fungsi sebagai bank umum adalah:

a. Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam

kegiatan ekonomi.

b. Menciptakan uang.

c. Menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat.

d. Menawarkan jasa–jasa keuangan lain.

2.7.2 Jenis-Jenis Bank

Menurut undang-undang nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan

seperti dikutip dari Simorangkir (2004, p.12) yaitu:

Page 20: BAB II fixed - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_11-67.pdf · Semua bagian dalam perusahaan seperti bagian produksi, bagian keuangan, bagian

20  

a. Bank Sentral adalah bank yang memperoleh hak untuk mengedarkan uang

logam dan uang kertas.

b. Bank umum adalah bank yang di dalam usahanya menghimpun dana

terutama menerima simpanan dalam bentuk giro, deposito, tabungan, dan

atau bentuk lainnya. Di dalam usahanya bank umum terutama memberikan

kredit jangka pendek.

c. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang menerima simpanan

hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan/atau tabungan pada

bank lain.

2.7.3 Tugas-Tugas Bank

Menurut Verryn Stuart, tugas bank seperti dikutip Simorangkir (2004,

p.11), yaitu:

a. Sebagai perantara kredit, bank memberikan kredit dalam bentuk kertas bank

atau uang giral.

b. Bank umum yang dapat menciptakan uang giral.

Menurut Undang-undang nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan,

tugas-tugas bank seperti dikutip dari Simorangkir (2004, p 11) yaitu:

a. Operasi perkreditan secara aktif.

b. Operasi perkreditan secara pasif.

c. Usaha bank sebagai perantara pemberi kredit.

Page 21: BAB II fixed - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_11-67.pdf · Semua bagian dalam perusahaan seperti bagian produksi, bagian keuangan, bagian

21  

Yang dimaksud dengan operasi perkreditan aktif ialah tugas dalam

rangka menciptakan atau memberikan kredit yang dilakukan oleh bank.

Operasi perkreditan pasif ialah tugas menerima simpanan atau dana yang

dipercayakan oleh pihak ketiga.

2.8 Kredit

2.8.1 Definisi Kredit

Yang menjadi dasar dari kredit adalah kepercayaan maksudnya

sesorang atau suatu badan yang pemberi kedit (kreditur) percaya bahwa

penerima kredit (debitur) mampu memenuhi segala sesuatu yang telah

dijanjikan di masa yang akan datang.

Menurut Kent seperti dikutip dalam buku Thomas Suyatno (1989,

p.11) kredit adalah :

”Hak untuk menerima pembayaran atau kewajiban untuk melakukan

pembayaran pada waktu diminta, atau pada waktu yang akan datang, karena

penyerahan barang-barang sekarang”.

Maka dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur yang terdapat di dalam

kredit menurut Suyatno (1989, p.12-13) yaitu:

a. Kepercayaan

Keyakinan dari si pemberi kredit (kreditur) bahwa kredit yang diberikannya

baik dalam bentuk uang, barang atau jasa, pasti akan diterimanya kembali

dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang.

Page 22: BAB II fixed - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_11-67.pdf · Semua bagian dalam perusahaan seperti bagian produksi, bagian keuangan, bagian

22  

b. Waktu

Suatu masa yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan

kontraprestasi yang akan diterima di masa yang akan datang.

c. Degree of Risk

Suatu tingkat risiko yang akan dihadapi sebagai akibat dari adanya jangka

waktu yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontraprestasi

yang akan diterima di kemudian hari.

d. Prestasi

Yaitu objek kredit yang tidak hanya diberikan dalam bentuk uang tetapi

juga dalam bentuk jasa dan barang.

2.8.2 Fungsi Kredit

Fungsi kredit perbankan dalam kehidupan perekonomian dan

perbankan menurut Suyatno (1989, p.14-16) antara lain sebagai berikut :

a. Kredit pada hakekatnya dapat meningkatkan daya guna uang

Bagi para pemilik uang atau modal dapat menyimpan uangnya pada

lembaga-lembaga keuangan secara langsung dan uang tersebut akan

diberikan sebagai pinjaman kepada para pengusaha yang memerlukan,

untuk meningkatkan produksi atau untuk meningkatkan usahanya.

b. Kredit dapat meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang

Kredit uang yang disalurkan melalui rekening giro dapat menciptakan

pembayaran baru seperti cek, giro bilyet, dan wesel, sehingga dapat

meningkatkan peredaran uang giral.

Page 23: BAB II fixed - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_11-67.pdf · Semua bagian dalam perusahaan seperti bagian produksi, bagian keuangan, bagian

23  

c. Kredit dapat pula meningkatkan daya guna dan peredaran barang

Dengan mendapat kredit, para pengusaha dapat memproses bahan baku

menjadi barang jadi, sehingga daya guna barang tersebut menjadi

meningkat.

d. Kredit sebagai salah satu alat stabilitas ekonomi

Dalam keadaan ekonomi yang kurang sehat, kebijakan diarahkan kepada

usaha-usaha antara lain :

• Pengendalian inflasi,

• Peningkatan ekspor, dan

• Pemenuhan kebutuhan pokok rakyat.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan produksi dan memenuhi kebutuhan

dalam negeri agar bisa diekspor.

e. Kredit dapat meningkatkan kegairahan berusaha

Dengan adanya bantuan kredit yang diberikan oleh bank akan dapat

mengatasi ketidakmampuan para pengusaha di bidang permodalan tersebut,

sehingga para pengusaha akan dapat meningkatkan usahanya.

f. Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapatan

Dengan bantuan kredit dari bank, para pengusaha dapat memperluas

usahanya dan mendirikan proyek-proyek baru. Adanya peningkatan usaha

ini membutuhkan tenaga kerja untuk melaksanakan proyek-proyek tersebut

sehingga mereka akan memperoleh pendapatan.

Page 24: BAB II fixed - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_11-67.pdf · Semua bagian dalam perusahaan seperti bagian produksi, bagian keuangan, bagian

24  

g. Kredit sebagai alat untuk meningkatkan hubungan internasional

Bank-bank besar di luar negeri yang mempunyai jaringan usaha, dapat

memberikan bantuan dalam bentuk kredit, baik secara langsung maupun

tidak langsung kepada perusahaan-perusahaan di dalam negeri. Bantuan

dalam bentuk kredit ini tidak saja dapat mempererat hubungan ekonomi

antar negara yang bersangkutan tetapi juga dapat meningkatkan hubungan

internasional.

2.9 Kartu Plastik

2.9.1 Definisi Kartu Plastik

Menurut Siamat (2005, p.633) pengertian kartu kredit dapat dijabarkan

sebagai berikut :

“Kartu plastik pada dasarnya adalah kartu yang diterbitkan oleh bank

atau perusahaan tertentu yang dapat digunakan sebagai alat media

pembayaran atas transaksi barang atau jasa, menjamin keabsahan cek yang

dikeluarkan, dan untuk melakukan penarikan uang tunai”.

2.9.2 Penggolongan Kartu Plastik

Berdasarkan fungsinya kartu plastik dapat dibedakan menjadi beberapa

bagian, yaitu:

a. Kartu Kredit (Credit Card)

Merupakan jenis kartu yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran

transaksi jual beli barang atau jasa dimana pelunasan atau pembayarannya

Page 25: BAB II fixed - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_11-67.pdf · Semua bagian dalam perusahaan seperti bagian produksi, bagian keuangan, bagian

25  

dapat dilakukan dengan sekaligus atau dengan cara mencicil sejumlah

minimum tertentu. Jumlah cicilan tersebut dihitung dari nilai saldo tagihan

ditambah bunga bulanan. Kartu kredit dapat digunakan pula untuk

melakukan penarikan uang tunai baik langsung melalui teller pada kantor

bank yang bersangkutan maupun dengan mesin ATM (Automatic Teller

Machine) dimana ada tertera logo atau nama kartu yang dimiliki, baik di

dalam maupun di luar negeri.

b. Kartu Tagihan (Charge Card)

Kartu Tagihan adalah kartu yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran

suatu transaksi jual beli barang atau jasa dimana nasabah harus membayar

kembali seluruh tagihan secara penuh pada akhir bulan atau bulan

berikutnya dengan atau tanpa biaya tambahan.

c. Kartu Debit (Debit Card)

Kartu Debit berbeda dengan kedua kartu plastik yang telah disebutkan di

atas. Pembayaran atas transaksi jual beli barang atau jasa dengan

menggunakan kartu debit ini pada prinsipnya merupakan transaksi tunai

dengan tidak menggunakan uang tunai akan tetapi pelunasannya atau

pembayarannya dilakukan dengan cara mendebit (mengurangi) secara

langsung saldo rekening simpanan pemegang kartu yang bersangkutan dan

dalam waktu yang sama mengkredit rekening penjual (merchant) sebesar

jumlah nilai transaksi pada bank penerbit (pengelola).

Page 26: BAB II fixed - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_11-67.pdf · Semua bagian dalam perusahaan seperti bagian produksi, bagian keuangan, bagian

26  

d. Kartu Tunai (Cash Card)

Kartu Tunai pada dasarnya adalah kartu yang memungkinkan pemegang

kartu untuk menarik uang tunai baik langsung pada kasir bank maupun

melalui mesin ATM (Automatic Teller Machine) bank tertentu yang

tersebar di tempat – tempat strategis. Dengan perjanjian kerjasama terlebih

dahulu, pemegang kartu tunai (cash card) salah satu bank dapat pula

menggunakannya pada bank lain. Berbeda dengan kartu kredit, kartu debit,

dan kartu tagihan, kartu tunai tidak dapat digunakan sebagai alat

pembayaran dalam melakukan transaksi jual beli barang atau jasa.

e. Kartu Jaminan Cek (Check Guarantee Card)

Kartu ini pada prinsipnya dapat digunakan sebagai jaminan dalam

penarikan cek oleh pemegang kartu. Kartu ini juga dapat digunakan dalam

melakukan penarikan uang tunai melalui mesin ATM (Automatic Teller

Machine).

Berdasarkan wilayah berlakunya kartu plastik, kartu plastik dapat

digolongkan menjadi :

a. Kartu Plastik Lokal

Kartu Plastik Lokal merupakan kartu plastik yang hanya berlaku dan dapat

digunakan di suatu wilayah tertentu saja, misalnya di Indonesia.

b. Kartu Plastik Internasional

Kartu Plastik Internasional adalah kartu yang dapat digunakan dan berlaku

sebagai alat pembayaran international. Pasar kartu kredit Internasional saat

Page 27: BAB II fixed - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_11-67.pdf · Semua bagian dalam perusahaan seperti bagian produksi, bagian keuangan, bagian

27  

ini didominasi oleh dua merek kartu yang memiliki jaringan antarbenua,

yaitu “Visa” dan “MasterCard”.

2.9.3 Fungsi Kartu Plastik

Fungsi kartu plastik sebagai instrumen dalam melakukan transaksi

pada prinsipnya dapat dibedakan sebagai berikut:

a. Sumber Kredit

Fungsi kartu plastik dapat digunakan sebagai instrumen untuk memperoleh

kredit.

b. Sumber Uang Tunai

Ada beberapa cara dimana kartu plastik ini dapat digunakan untuk

memperoleh uang tunai, melalui mesin ATM (Automatic Teller Machine)

atau menggunakan kartu sebagai jaminan atas cek yang ditarik (check

guarantee card).

c. Penjamin Cek

Kartu plastik yang diterbitkan beberapa bank dapat digunakan untuk

menjamin penarikan cek, menjamin setiap pembayaran dapat menggunakan

cek oleh pemegang kartu.