Upload
ulul-azmi
View
23
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Gambaran umum aceh jaya
Citation preview
Buku Putih Sanitasi 2013
Gambaran Umum Wilayah II -14
BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH
2.1 Geografis, Administratif, dan Kondisi Fisik
Geografis
Kabupaten Aceh Jaya terletak pada kordinat 04022’-05016’ Lintang Utara dan 95002’-96003’ Bujur
Timur dengan luas daerah 3.727 Km2 atau 372.700 Ha. Kecamatan Sampoiniet merupakan kecamatan
terluas dengan luas wilayah sekitar 27 persen (1.011 Km2), sedangkan Kecamatan Panga mempunyai
luas wilayah terkecil yaitu sekitar 8 persen (307 Km2) dari wilayah kabupaten.
Secara geografi kecamatan-kecamatan di wilayah Kabupaten Aceh Jaya berbatasan langsung
dengan Samudera Indonesia. Jalur sepanjang pantai juga merupakan tempat permukiman penduduk
terpadat dibandingkan dengan daerah pemukiman yang jauh dari pantai. Jaringan jalan yang menyusuri
pinggir pantai yang menghubungkan Banda Aceh dengan kota-kota di bagian barat dan selatan provinsi
ini menjadi faktor yang sangat mendukung bagi penduduk untuk membangun permukiman di sepanjang
pantai. Pusat-pusat perdagangan dan berbagai aktivitas perekonomian lainnya pun pada umumnya
berlokasi di kota-kota kecamatan yang berada di sepanjang pantai wilayah ini.
Sampai saat ini, ada 16 pulau yang terdata dan mempunyai nama. Pulau-pulau tersebut tersebar di
empat kecamatan. Terdapat juga dua danau/rawa yang terletak di Kecamatan Teunom dan Panga.
Kondisi Fisik Dasar Wilayah
Kondisi umum iklim dan curah hujan.
Sebagaimana wilayah Indonesia atau wilayah tropis lainnya, Kabupaten Aceh Jaya juga beriklim
tropis (hangat dan lembab) dan dikenal 2 (dua) musim, yaitu musim hujan dengan gejolak gelombang laut
yang biasanya terjadi bulan September- Februari dengan jumlah hari hujan terbesar berkisar antara 120 -
170 hari, jumlah hujan rata-rata per tahun berkisar antaran 2000 - 4000 mm.
Suhu rata-rata di wilayah Kabupaten Aceh Jaya berkisar antara 25,8 0C – 26,9 0C dan kelembaban
antara 84-90,7 persen. Kecepatan angin maksimun berkisar antara 10 – 27 knot walaupun rata-rata
kecepatan angin hanya sebesar 2,8 – 3,7 knot. Hari hujan rata-rata perbulan 16 hari dengan rata-rata
curah hujan per bulan 328,1 mm.
Musim kemarau yang biasanya berlangsung antara bulan Meret-Agustus dengan tekanan udara
rata-rata berkisar antara 260-330 C pada siang hari dan 230-250 C malam hari dan kelembapan antara 84-
Buku Putih Sanitasi 2013
Gambaran Umum Wilayah II -15
92 %. Kecepatan angin maksimum berkisar antara 12-15 knot walaupun rata-rata kecepatan angin hanya
sebesar 0-4 knot. Berdasarkan kemiringan dan ketinggian daratan diatas 25 m dpl Kabupaten Aceh Jaya
memiliki daratan yang landai.
Topografi.
Secara topografi kondisi Kabupaten Aceh Jaya memiliki daratan yang berbukit-bukit, bergunung-
gunung dengan tebing terjal dan kemiringan yang tajam yang dialiri sungai besar dan kecil serta
dibedakan menjadi 2.000 – 2.500 Dpl, <2.000 berdasarkan kelompok ketinggian tersebut dominan
memiliki ketinggian <2.000 Dpl hanya Kecamatan Sampoiniet dan Kecamatan Darul Hikmah yang
memiliki ketinggian 2.000 - 2.500 Dpl.
Hidrologi
Dalam menunjang berbagai kegiatan seperti pertanian, industri rumah tangga dan lain sebagainya,
sumber daya air yang dapat dimanfaatkan antara lain sebagai berikut:
Danau
Danau yang tersedia di Kabupaten Aceh Jaya berpotensi untuk dijadikan sebagai obyek wisata,
danau-danau tersebut antara lain Geunang Laot Pinenung Suasa, Geunang Laot Bhee, dan Geunang
Paya Laot.
Daerah Aliran Sungai (DAS)
Untuk memenuhi kebutuhan akan sumber daya air, perairan terbuka yang dapat dimanfaatkan
yaitu sungai. DAS yang terdapat di Kabupaten Aceh Jaya meliputi: Krueng Teunom, Krueng Calang,
Krueng Sabee, Krueng Lageun, Krueng Masen, Krueng Panga, Krueng Pante Kuyun, Krueng Unga,
Krueng Woyla dan Krueng Lambesoi.
Beberapa Daerah Aliran Sungai dikelompokkan menjadi satu Wilayah Sungai berdasarkan
wilayah strategis nasional dan lintas kabupaten. Pengelompokkan ini didasari oleh Permen PU No. 11
A/PRT/M/2006 tanggal 26 Juni 2006 tentang pembagian Wilayah Sungai di Indonesia.
Luasan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang terdapat di Kabupaten Aceh Jaya yang menduduki
luasan tertinggi terdapat di Kecamatan Krueng Sabe dengan luas 73051,18 dan luasan terendah
terdapat di Kecamatan Pasie Raya yaitu seluas 27901,64 dari jumlah luas lahan di wilayah
Kabupaten Aceh Jaya. Untuk lebih jelasnya sebaran DAS di Kabupaten Aceh Jaya dapat dilihat pada
Tabel 2.1 : dan Peta 2.1.
Buku Putih Sanitasi 2013
Gambaran Umum Wilayah II -16
Tabel 2.1 : Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten Aceh Jaya
Nama DAS Luas (Ha)
DAS Babah Awe 3.462,14
DAS Crak Mong 5.453,16
DAS Inong 23.830,02
DAS Keueh 27,6
DAS Krueng Aceh 234,89
DAS Krueng Masen 48.770,46
DAS Lambeusoi 58.825,28
DAS Ie Item 35.226,26
DAS Ligan 29.205,04
DAS No 2.561,96
DAS Peyaba 55,46
DAS Pleng 0,68
DAS Pulau Kluang 11,06
DAS Pulau Raya 326,98
DAS Sabee 59.476,34
DAS Teunom 108.957,34
DAS Unga 15.679,46
DAS Woyla 12.202,67
DAS Gapa 401,49
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kab. Aceh Jaya
Wilayah Sungai (WS)
Berdasarkan klasifikasi WS yang melewati Kabupaten Aceh Jaya adalah WS Teunom-Lambesoi, WS
Krueng Aceh dan WS Woyla-Seunagan. WS Teunom-Lambeusoi terdiri dari Kecamatan Krueng Sabee,
Setia Bakti, Panga, Teunom, Pasie Raya, Indra Jaya, Jaya, Sampoiniet, Darul Hikmah, WS Krueng Aceh
terdiri dari Kecamatan Indra Jaya dan Jaya, dan WS Woyla-Seunagan terdiri dari Kecamatan Teunom dan
Pasie Raya.
Buku Putih Sanitasi 2013
Gambaran Umum Wilayah II -17
Peta 2.1 : Peta Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten Aceh Jaya
Buku Putih Sanitasi 2013
Gambaran Umum Wilayah II -18
Administratif
Secara administratif Kabupaten Aceh Jaya terdiri dari 9 Kecamatan, 22 Mukim dan 172 Desa.
Kabupaten Aceh Jaya secara administratif dibatasi oleh:
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Aceh Besar dan Kabupaten Pidie;
Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia dan Kabupaten Aceh Barat;
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Pidie dan Kabupaten Aceh Barat;
Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Indonesia.
Tabel 2.2 : Nama, luas wilayah per-Kecamatan dan Jumlah Desa/Gampong
Sumber : RTRW Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2012 – 2032
Nama Kecamatan Jumlah Desa
/Gampong
Luas Wilayah
Administrasi Terbangun
(Ha) (%)thd total (Ha) (%)thd total
Jaya 34 45.091,46 11,64 % Tidak ada data Tidak ada data
Sampoiniet 19 44.969,27 11,61% Tidak ada data Tidak ada data
Setia Bakti 13 47.440,70 12,25% Tidak ada data Tidak ada data
Krueng Sabee 16 73.051,18 18,86% Tidak ada data Tidak ada data
Panga 19 50.195,19 12,96% Tidak ada data Tidak ada data
Teunom 24 28.475,69 7,35% Tidak ada data Tidak ada data
Pasie Raya 14 27.901,61 7,20% Tidak ada data Tidak ada data
Darul Hikmah 19 40.132,61 10,36% Tidak ada data Tidak ada data
Indra Jaya 14 30.012,19 7,75% Tidak ada data Tidak ada data
172 387.269,90 100 %
Buku Putih Sanitasi 2013
Gambaran Umum Wilayah II -19
Peta 2.2 : Peta Administrasi Kabupaten Aceh Jaya dan Cakupan Wilayah Kajian
Buku Putih Sanitasi 2013
Gambaran Umum Wilayah II -20
2.2 Demografi
Demografi merupakan gambaran ringkas kondisi kependudukan di tingkat kecamatan. Jumlah
penduduk dan kepadatan penduduk pada suatu wilayah dapat digunakan sebagai tolok ukur untuk
mengetahui kecenderungan penyebaran penduduk. Jumlah penduduk yang besar cenderung mengelompok
pada tempat-tempat tertentu sehingga menyebabkan pola penyebaran bervariasi. Kepadatan penduduk
yang tinggi pada umumnya dapat dijumpai pada daerah-daerah yang mempunyai aktifitas tinggi, adanya
sarana transportasi yang memadai, dan keadaan sosial ekonomi yang lebih baik. Sebaliknya kepadatan
penduduk yang rendah pada umumnya terdapat pada daerah-daerah yang aktifitas ekonomi yang relatif
masih rendah dan keadaan sarana transportasi yang masih sulit.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2012, penduduk Kabupaten
Aceh Jaya berjumlah 83.667 jiwa yang terdiri dari 44.662 jiwa laki-laki dan 39.185 jiwa perempuan,
sedangkan untuk konsentrasi jumlah penduduk di Kabupaten Aceh Jaya terdapat di Kecamatan Krueng
Sabe dengan proporsi terbesar yaitu 15.319 jiwa atau 18,55% lebih besar dari Kecamatan Jaya yang
mencapai 17,84% atau 14.555 jiwa dan jumlah penduduk terendah terdapat di Kecamatan Pasie Raya,
Kecamatan Darul Hikmah dan Kecamatan Indra Jaya yang besarannya tidak lebih7% dari jumlah penduduk
di Kabupaten Aceh Jaya.
Kepadatan penduduk berdasarkan luas wilayah Kabupaten Aceh Jaya yaitu dengan kepadatan 20
jiwa/Km2. Kepadatan tertinggi berada di Kecamatan Teunom yaitu sebesar 41 jiwa/Km2, sedangkan
kepadatan terrendah berada di Kecamatan Panga yang hanya mencapai 13 jiwa/Km2. Untuk lebih jelasnya
kepadatan penduduk berdasarkan luas wilayah dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Laju pertumbuhan penduduk
Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Aceh Jaya berdasarkan data Kabupaten Aceh Jaya dalam
angka tahun 2012 mengalami pertambahan dan penurunan dari tahun 1995 hingga tahun 2011. Penurunan
pertumbuhan penduduk yang sangat besar terdapat pada tahun 2004 hingga mencapai – 31,18%, hal ini
disebabkan oleh adanya bencana alam yang menimpa Kabupaten Aceh Jaya bahkan hampir seluruh
Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Aceh mengalami hal tersebut.
Buku Putih Sanitasi 2013
Gambaran Umum Wilayah II -21
Tabel 2.3 : Jumlah Penduduk dan Kepadatannya 3 – 5 Tahun terakhir
Sumber : BPSKabupaten Aceh Jaya 2013 Note : *) Tidak ada data disumber
Nama Kecamatan
Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat Pertumbuhan (%) Kepadatan Penduduk
(Jiwa/Km2)
Tahun Tahun Tahun Tahun
2013 2012 2011 2010 2009 2013 2012 2011 2010 2009 2013 2012 2011 2010 2009 2013 2012 2011 2010 2009
Jaya 14.555 14.505 14.630 21.074 23.092 4.146 4.104 4.161 6.115 *) 17.40 17.38 17.64 26.21 28.49 32 32 31 31 37
Sampoiniet 6.875 6.869 6.873 12.812 12.851 2.007 1.973 1.986 3.600 *) 8.22 8.23 8.29 15.94 15.85 15 15 14 12 13
Setia Bakti 7.876 7.822 7.691 7.306 7.434 2.318 2.282 2.224 2.100 *) 9.41 9.37 9.27 9.09 9.17 17 16 16 12 12
Krueng Sabee 15.319 15.230 14.860 13.589 12.176 4.661 4.586 4.486 4.001 *) 18.31 18.25 17.92 16.90 15.02 21 21 20 24 21
Panga 7.436 7.350 7.340 7.158 7.337 2.300 2.271 2.260 2.168 *) 8.89 8.81 8.85 8.90 9.05 15 15 13 21 24
Teunom 12.635 12.583 12.544 18.453 18.164 4.099 3.981 3.967 5.690 *) 15.10 15.08 15.13 22.95 22.41 44 44 41 30 32
Pasie Raya 6.027 6.186 6.138 Belum
pemekaran
Belum pemeka
ran
1.862 1.859 1.850 Belum
pemekaran
Belum pemeka
ran 7.20 7.41 7.40
Belum pemekaran
Belum pemekaran
22 22 21 Belum
pemekaran
Belum
pemekaran
Darul Hikmah 6.242 6.228 6.266 Belum
pemekaran
Belum pemeka
ran
1.724 1.703 1.714 Belum
pemekaran
Belum pemeka
ran 7.46 7.46 7.56
Belum pemekaran
Belum pemekaran
15 15 15 Belum
pemekaran
Belum
pemekaran
Indra Jaya 6.702 6.669 6.585 Belum
pemekaran
Belum pemeka
ran
2.082 2.078 2.058 Belum
pemekaran
Belum pemeka
ran 8.01 7.99 7.94
Belum pemekaran
Belum pemekaran
22 22 20 Belum
pemekaran
Belum
pemekaran
83.667 83.442 82.927 80.392 81.054 25.199 24.837 24.076 23.674 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 203 202 191 130 139
Buku Putih Sanitasi 2013
Gambaran Umum Wilayah II -22
Proyeksi jumlah penduduk Kabupaten Aceh Jaya sampai tahun 2018 dilakukan dengan
memproyeksikan jumlah penduduk setiap kecamatan agar diperoleh hasil yang lebih akurat. Dasar
pertimbangannya adalah bahwa setiap kecamatan memiliki karakteristik perkembangan yang berbeda-beda
dan terdapat faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi perkembangan penduduk wilayah tersebut. Jumlah
penduduk hasil proyeksi pada tahun-tahun perencanaan akan menjadi dasar dalam penentuan jumlah
sarana dan utilitas wilayah perencanaan, sehingga pemenuhan sarana-sarana akan menjadi lebih efesien
dan efektif.
Rumus untuk menghitung proyeksi penduduk 5 tahun:
Pn = Po (1 + r )n
Keterangan:
Pn = jumlah penduduk pada tahun n
Po = jumlah penduduk pada tahun awal
r = tingkat pertumbuhan penduduk (%)
n = jumlah tahun 0 ke n
Buku Putih Sanitasi 2013
Gambaran Umum Wilayah II -23
Tabel 2.4 : Jumlah dan Kepadatan penduduk saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun
Sumber : Hasil Perhitungan Pokja Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2013
Nama Kecamatan
Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat Pertumbuhan Kepadatan Penduduk
(Jiwa/Km2)
Tahun Tahun Tahun Tahun
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
Jaya 14.628 14.701 14.755 14.849 14.923 4.167 4.188 4.209 4.230 4.251 5,78 5,81 5,84 5,87 5,90 32,16 32,32 32,48 32,65 32,81
Sampoiniet 6.909 6.944 6.979 7.014 7.049 2.017 2.027 2.037 2.048 2.058 12,23 12,29 12,35 12,42 12,48 15,08 15,15 15,23 15,30 15,38
Setia Bakti 7.915 7.955 7.995 8.035 8.075 2.330 2.341 2.353 2.365 2.377 10,67 10,73 10,78 10,83 10,89 17,09 17,17 17,26 17,34 17,43
Krueng Sabee
15.936 15.473 15.550 15.628 15.707 4.684 4.708 4.731 4.755 4.779 5,49 5,51 5,54 5,57 5,60 21,11 21,21 21,32 21,42 21,53
Panga 7.473 7.511 7.548 7.586 7.624 2.312 2.323 2.335 2.346 2.358 11,31 11,36 11,42 11,48 11,53 15,08 15,15 15,23 15,30 15,38
Teunom 12.698 12.762 12.826 12.890 12.955 4.120 4.140 4.161 4.182 4.203 6,65 6,69 6,72 6,75 6,79 44,22 44,44 44,66 44,89 45,11
Pasie Raya 6.057 6.088 6.118 6.149 6.179 1.871 1.881 1.890 1.900 1.909 13,95 14,02 14,09 14,6 14,23 22,11 22,22 22,33 22,44 22,56
Darul Hikmah
6.273 6.305 6.336 6.368 6.400 1.733 1.741 1.750 1.759 1.768 13,47 13,53 13,60 13,67 13,74 15,08 15,15 15,23 15,30 15,38
Indra Jaya 6.736 6.769 6.803 6.837 6.872 2.092 2.103 2.113 2.124 2.135 12,54 12,61 12,67 12,73 12,80 22,11 22,22 22,33 22,44 22,56
84.086 84.507 84.931 85.356 85.784 25.325 25.452 25.580 25.708 25.837 92,09 92,55 93,01 93,48 93,95 204,02 205,04 206,07 207,10 208,14
Buku Putih Sanitasi 2013
Gambaran Umum Wilayah II -24
2.3 Keuangan dan Perekonomian Daerah
Keuangan daerah merupakan faktor strategis yang turut menentukan kualitas penyelenggaraan
pemerintahan daerah, mengingat kemampuannya akan mencerminkan daya dukung manajemen
pemerintahan daerah terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi tanggungjawabnya.
Tingkat kemampuan keuangan daerah, dapat diukur dari kapasitas pendapatan asli daerah, rasio
pendapatan asli daerah terhadap jumlah penduduk dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Untuk
memahami tingkat kemampuan keuangan daerah, maka perlu dicermati kondisi kinerja keuangan daerah,
baik kinerja keuangan masa lalu maupun kebijakan yang melandasi pengelolaannya.
Kebijakan keuangan pembangunan daerah merupakan bagian sentral yang menentukan suatu
program dapat di jalankan. Masalah pendanaan pembangunan sering terjadi permasalahan yang serius
dari tahun ke tahun, hal tersebut dikarenakan terbatasnya sumber pendapatan daerah yang digunakan
untuk belanja pembangunan yang begitu besar. Untuk menyikapi hal tersebut maka Pemerintah Kabupaten
Aceh Jaya harus menentukan arah kebijakan dalam pengelolaan keuangan dengan baik serta efektif dan
efiesien. Arah kebijakan pengelolaan keuangan Kabupaten Aceh Jaya yang berisikan sumber Pendapatan
Daerah, Belanja Daerah, dan Pembiayaan Daerah.
Arah kebijakan pengelolaan pendapatan daerah Kabupaten Aceh Jaya tahun 2013 harus dititik
beratkan pada penggalian dan pemanfaatan sumber-sumber PAD yang mampu menunjang jalannya
pembangunan yang masih sangat baru. Usaha ini menjadi indikator dalam mengukur kemandirian daerah
baik jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa arah kebijakan
yang harus dibuat oleh Pemerintah Daerah adalah pada sumber pendapatan maupun belanja yang
cenderung meningkat setiap tahun. Hal ini merupakan langkah yang harus ditempuh malalui mekanisme
yang sehat dan bersih guna menjamin tumbuhnya Kabupaten Aceh Jaya menjadi daerah yang mandiri dan
kuat sehingga mampu disandingkan dengan daerah-daerah lain di Propinsi Aceh.
Disamping itu, optimalisasi setiap satuan kerja perlu ditingkatkan guna memperoleh pendapatan.
Keselarasan ini perlu dicapai terutama pada sumber daya manusia yang handal dan profesional dalam
menjalankan fungsi serta wewenang yang telah diberikan. Seluruh komponen yang terlibat dalam setiap
satuan kerja harus ikut serta bertanggungjawab dan menciptakan kondisi yang sehat dari dan ke dalam
setiap program maupun kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan anggaran yang telah ditetapkan.
Buku Putih Sanitasi 2013
Gambaran Umum Wilayah II -25
Sumber penerimaan daerah Kabupaten Aceh Jaya terdiri atas: (1) Pendapatan Asli Daerah (PAD)
yang terdiri dari kelompok Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
dipisahkan dan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah; (2) Dana Perimbangan yang meliputi Dana
Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum; dan Dana Alokasi Khusus; dan (3) Lain-lain
pendapatan yang sah meliputi Pendapatan Hibah, Pendapatan Dana Darurat, Dana Bagi Hasil Pajak dari
Provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya, Dana Penyesuaian dan Dana Otonomi Khusus, Dana Bantuan
Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya, Dana Tambahan Penghasilan dan Tunjangan
Profesi guru PNSD serta Dana Percepatan Infrastruktur Pembangunan Daerah. Penerimaan pembiayaan
bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah Tahun Sebelumnya (SiLPA), Pencairan dana
Cadangan, Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang dipisahkan, Penerimaan Pinjaman Daerah, Penerimaan
kembali pemberian pinjaman daerah, dan penerimaan piutang daerah.
Secara detil jumlah anggaran pendapatan dan realisasi Pendapatan Kabupaten Aceh Jaya selama
lima tahun terakhir (2009-2013) disajikan dalam Tabel 2.5
Buku Putih Sanitasi 2013
Gambaran Umum Wilayah II -26
Tabel 2.5 : REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA KABUPATEN (APBK) KABUPATEN ACEH JAYA TAHUN 2009 – 2013
No Uraian
Tahun
Rata rata Pertumbuhan Realisasi Tahun
2009 (Rp.)
Realisasi Tahun 2010 (Rp.)
Realisasi Tahun 2011 (Rp.)
Realisasi Tahun 2012 (Rp.)
Tahun Berjalan 2013 (Rp.)
1. Pendapatan Daerah 316.433.514.220,40 360.589.884.052,03 427.072.148.192,51 410.315.642. 578, 29 465.036.596.708,00 378.602.797.260,81
1.1. Pendapatan Asli Daerah 11.718.685.037,40 15.408.391.655,03 14.032.804.237,51 15.193.808.668,07 17.697.650.000,00 14.810.267.919,60
1.1.1 Pajak Daerah 2.464.712.692,00 2.662.226.141,00 2.138.687.704,09 2.651.007.841,00 3.068.500.000,00 2.597.026.875,62
1.1.2 Retribusi Daerah 761.681.000,00 1.017.024.750,00 1.130.945.000,00 2.588.257. 922,16 4.828.150.000,00 2.065.211.734,43
1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan
2.876.393.305,40 3.123.068.582,46 2.438.511.693,24 2.917. 579.228,41 3.000.000.000,00 2.871.110.561,90
1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah
5.615.898.040,00 8.606.072.181,57 8.324.659.840,18 7.036.963. 676, 50 6.801.000.000,00 7.276.918.747,65
1.2 Dana Perimbangan 283.123.595.507,00 264.014.439.840,00 329.416.520.437,00 367.612. 599.168,00 422.512.791.134,00 333.335.989.217,20
1.2.1 Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak
28.042.843.507,00 37.018.946.840,00 35.312.843.437,00 33. 955.227.168,00 27.271.222.134,00 32.320.216.617,20
1.2.2 Dana Alokasi Umum 218.516.752.000,00 202.847.293.000,00 255.320.677.000,00 303.438.672.000,00 341.773.459.000,00 264.379.370.600,00
Buku Putih Sanitasi 2013
Gambaran Umum Wilayah II -27
No Uraian
Tahun Rata rata
Pertumbuhan Realisasi Tahun 2009 (Rp.)
Realisasi Tahun 2010 (Rp.)
Realisasi Tahun 2011 (Rp.)
Realisasi Tahun 2012 (Rp.)
Tahun Berjalan 2013 (Rp.)
1.2.3 Dana Alokasi Khusus 36.564.000.000,00 24.148.200.000,00 38.783.000.000,00 30.218.660.000,00 53.468.110.000,00 36.636.394.000,00
1.3 Lain-lain Pendapatan yang Sah 21.591.233.676,00 81.167.052.557,00 83.622.823.518,00 27.509.234. 742,22 24.826.155.574,00 47.743.300.013,44
1.3.1 Pendapatan Hibah 0 0 0 0 350.000.000,00 70.000.000,00
1.3.2 Pendapatan Dana Darurat 0 0 0 0 0 0
1.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya
12.581.433.676,00 6.370.474.225,00 9.170.540.414,00 10.155.272. 742,22 10.155.272.742,00 9.686.598.759,84
1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
4.009.800.000,00 59.692.959.132,00 43.411.514.880,00 17.353.962.000,00 14.320.882.832,00 27.757.823.768,80
1.3.5 Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintahan Daerah Lainnya
5.000.000.000,00 10.000.000.000,00 16.298.691.224,00 0 *) 6.259.738.244,80
1.3.6 Dana Tambahan Penghasilan dan Tunjangan Profesi Guru PNSD
0 5.103.619.200,00 0 0 *) 1.020.723.840,00
1.3.7 Dana Percepatan Infrastruktur Pembangunan Daerah
0 0 14.742.077.000,00 0 *) 2.948.415.400,00
2 Belanja Daerah 368.782.488.635,00 389.319.578.238,00 457.400.199.258,50 463.888.479. 569,00 *) 335.878.149.140,10
2.1 Belanja Tidak Langsung 137.340.766.289,00 174.457.046.990,00 248.432.508.939,00 271.1 79.014.181,00 *) 166.281.867.279,80
Buku Putih Sanitasi 2013
Gambaran Umum Wilayah II -28
No Uraian
Tahun Rata rata
Pertumbuhan Realisasi Tahun 2009 (Rp.)
Realisasi Tahun 2010 (Rp.)
Realisasi Tahun 2011 (Rp.)
Realisasi Tahun 2012 (Rp.)
Tahun Berjalan 2013 (Rp.)
2.1.1 Belanja Pegawai 108.612.712.839,00 132.498.420.125,00 204.825.078.323,00 236.158.213. 797,00 *) 136.418.885.016,80
2.1.2 Belanja Bunga 0 0 0 0 *) 0
2.1.3 Belanja Subsidi 707.487.538,00 0 0 0 *) 141.497.507,60
2.1.4 Belanja Hibah 6.047.547.240,00 10.122.684.129,00 12.437.001.599,00 10. 369.330. 437,00 *) 7.795.312.681,00
2.1.5 Belanja bantun Sosial 13.064.763.270,00 26.231.234.736,00 24.802.580.417,00 18.698.180.880,00 *) 16.559.351.860,660
2.1.6 Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa
0 0 0 0 *) 0
2.1.7 Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa
8.620.435.402,00 5.193.000.000,00 5.193.000.000,00 5. 519.380. 566,00 *) 4.905.163.193,60
2.1.8 Belanja Tidak Terduga 287.820.000,00 411.708.000,00 1.174.848.600,00 433. 908. 501,00 *) 461.657.020,20
2.2 Belanja Langsung 231.441.722.346,00 214.862.531.248,00 208.967.610.319,50 192. 709.465.388,00 *) 169.596.265.860,30
2.2.1 Belanja Pegawai 50.631.888.970,00 40.629.865.670,00 43.836.661.965,00 54.938.973.185,00 *) 38.007.477.958,00
2.2.2 Belanja Barang dan Jasa 50.794.951.137,00 42.450.246.747,00 38.978.539.248,50 47. 916.027. 948,00 *) 36.027.953.016,10
Buku Putih Sanitasi 2013
Gambaran Umum Wilayah II -29
No Uraian
Tahun Rata rata
Pertumbuhan Realisasi Tahun 2009 (Rp.)
Realisasi Tahun 2010 (Rp.)
Realisasi Tahun 2011 (Rp.)
Realisasi Tahun 2012 (Rp.)
Tahun Berjalan 2013 (Rp.)
2.2.3 Belanja Modal 130.014.882.239,00 131.782.418.831,00 126.152.409.106,00 89.854.464.255,00 *) 95.560.834.886,20
Surplus/(Defisit) (52.348.974.414,60) (28.729.694.185,97) (30.327.971.065,99) 53. 572.836. 990, 71 *) (11.566.760.535,17)
3 Pembiayaan 113.104.499.694,90 59.530.947.680,30 30.801.253.494,33 43.686. 354. 393,34 *) 49.424.611.052,57
3.1 Penerimaan Pembiayaan Daerah 114.104.499.694,90 60.530.947.680,30 30.801.253.494,33 43.686. 354. 393,34 *) 49.424.611.052,57
3.1.1 Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA)
114.104.499.694,90 60.530.947.680,30 30.801.253.494,33 43.686. 354. 393,34 *) 49.424.611.052,57
3.1.2 Pencairan Dana Cadangan 0 0 0 0 *) 0
3.1.3 Hasil Penjaualn Kekayaan Daerah yang dipisahkan
0 0 0 0 *) 0
3.1.4 Penerimaan Pinjaman Daerah 0 0 0 0 *) 0
3.1.5 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah
0 0 0 0 *) 0
3.1.6 Penerimaan Piutang Daerah 0 0 0 0 *) 0
*)
3.2 Pengeluaran Daerah 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 0 0 *) 400.000.000,00
Buku Putih Sanitasi 2013
Gambaran Umum Wilayah II -30
No Uraian
Tahun Rata rata
Pertumbuhan Realisasi Tahun 2009 (Rp.)
Realisasi Tahun 2010 (Rp.)
Realisasi Tahun 2011 (Rp.)
Realisasi Tahun 2012 (Rp.)
Tahun Berjalan 2013 (Rp.)
3.2.1 Pembentukan Dana Cadangan 0 0 0 0 *) 0
3.2.2 Penyertaan Modal (investasi) Pemerintah Daerah
1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 0 0 *) 400.000.000,00
3.2.3 Pembayaran Pokok Hutang 0 0 0 0 *) 0
3.2.4 Pemberian Pinjaman Daerah 0 0 0 0 *) 0
Pembiayaan Netto 113.104.499.694,90 59.530.947.680,30 30.801.253.494,33 43.686. 354. 393,34 *) 49.424.611.052,57
3.3 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran 60.755.525.280,30 30.801.253.494,33 473.282.428,34 97.259.191.384,05 *) 37.857.850.517,40
Sumber : DPKKD Kabupaten Aceh Jaya 2012 (Data diolah) Note : *) Belum ada data
Buku Putih Sanitasi 2013
Gambaran Umum Wilayah II -31
Tabel 2.6 : REKAPITULASI REALISASI BELANJA SANITASI SKPK KABUPATEN ACEH JAYA TAHUN 2009 S/D 2013
No SKPK
Tahun
Rata rata Pertumbuhan
Realisasi Tahun 2009 Realisasi Tahun 2010 Realisasi Tahun 2011 Realisasi Tahun 2012 Tahun Berjalan 2013
1 PU - Cipta Karya 9.337.917.000,00 2.513.140.860,00 3.292.760.800,00 8.712.478.000,00 6.889.067.400,00 6.149.072.812,00
1.a Investasi 8.806.600.000,00 2.321.200.263,00 3.179.145.800,00
8.621.650.000,00
6.666.696.900,00 5.919.058.592,60
1.b Operasional/pemeliharaan (OM) 531.317.000,00 191.940.597,00 113.615.000,00 90.828.000,00 222.370.500,00
230.014.219,00
2 KLHKP2K 670.909.500,00 534.406.000,00 1.330.831.000,00 842.550.000,00 2.119.478.250,00 1.099.634.950,00
2.a Investasi 142.500.000,00 Tahun 2010 tidak ada kegiatan
783.950.000,00 842.550.000,00 828.314.250,00 519.462.850,00
2.b Operasional/pemeliharaan (OM) 528.409.500,00 534.406.000,00 546.881.000,00 Tahun 2012 tidak tersedia (belum)
1.291.164.000,00 580.172.100,00
3 Dinas Kesehatan 22.600.000,00 54.315.000 ,00 14.700.000 ,00 25.060.000,00 55.000.000 ,00 34.335.000,00
3.a Investasi 22.600.000,00 54.315.000 ,00 14.700.000 ,00 25.060.000,00 55.000.000 ,00 34.335.000,00
3.b Operasional/pemeliharaan (OM) 0 0 0 0 0 0
4 Bappeda 0 0 0 0 191.276.000,00 38.255.200,00
4.a Investasi 0 0 0 0 191.276.000,00 38.255.200,00
4.b Operasional/pemeliharaan (OM) 0 0 0 0 0 0
Buku Putih Sanitasi 2013
Gambaran Umum Wilayah II -32
5 Dinas Disdikpora 0 0 0 0 0 0
5.a Investasi 0 0 0 0 0 0
5.b Operasional/pemeliharaan (OM) 0 0 0 0 0 0
6 Belanja Sanitasi (1+2+3+4+5) 10.031.426.500,00 3.101.861.860,00 4.638.291.800,00 9.580.088.000,00 9.254.821.650,00 7.321.297.962,00
7 Pendanaan investasi sanitasi Total (1a+2a+3a+4a+5a)
8.971.700.000,00 2.375.515.263,00 3.977.795.800,00 9.489.260.000,00 7.741.287.150,00 6.511.111.642,60
8 Pendanaan OM (1b+2b+3b+4b+5b)
1.059.726.500,00 726.346.597,00 660.496.000,00 90.828.000,00 1.513.534.500,00 810.186.319,40
9 Belanja Langsung 231.441.722.346,00 214.862.531.248,00 208.967.610.319,50 192.709.465.388,00 274.965.080.850,00 224.589.282.021,30
10 Proporsi Belanja Sanitasi - Belanja Langsung (6/9)
-221.410.295.846,00 -211.760.669.388,00 -204.329.318.519,50 -183.129.377.388,00 -265.710.259.155,00 -217.267.984.059,30
11 Proporsi Investasi Sanitasi - total Belanja sanitasi (7/6)
-1.059.726.500,00 -726.346.597,00 -660.496.000,00 -90.828.000,00 -1.513.534.500,00 -810.186.319,40
12 Proporsi OM Sanitasi - Total Belanja Sanitasi (8/6)
-8.971.700.000,00 -2.375.515.263,00 -3.977.795.800,00 -9.489.260.000,00 -7.741.287.150,00 -6.511.111.642,60
Sumber : APBK Aceh Jaya Tahun 2012
Buku Putih Sanitasi 2013
Gambaran Umum Wilayah II -33
Tabel 2.7 : BELANJA SANITASI PERKAPITA KABUPATEN ACEH JAYA TAHUN 2009 S/D 2013
No Deskripsi
Tahun
Rata rata Realisasi Tahun
2009 Realisasi Tahun
2010 Realisasi Tahun
2011 Realisasi Tahun
2012 Tahun Berjalan
2013
1 Total Belanja Sanitasi Kabupaten 10.031.426.500,00 3.101.861.860,00 4.638.291.800,00 9.580.088.000,00 9.254.821.650,00 7.321.297.962,00
2 Jumlah Penduduk 83.667 83.442 82.927 80.392 81.054 82.296
Sumber : APBK Tahun 2012
Buku Putih Sanitasi 2013
Gambaran Umum Wilayah II -34
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Aceh Jaya tahun 2012 yang ditunjukkan oleh laju Pertumbuhan Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000
sebesar 4,11%. Jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi tahun 2009, dimana laju pertumbuhan sebesar 4,13%, maka pada tahun 2010 mengalami peningkatan.
Peningkatan ini dikarenakan pulihnya aktifitas masyarakat terutama di bidang pertanian sehingga memacu laju pertumbuhan ekonomi.
Tabel 2.8 TABEL PETA PEREKONOMIAN KABUPATEN ACEH JAYA TAHUN 2009 S/D 2013
No Deskripsi
Tahun
Realisasi Tahun 2009
Realisasi Tahun 2010
Realisasi Tahun 2011
Realisasi Tahun 2012 Tahun Berjalan 2013
1 PDRB harga konstan (struktur perekonomian)(Rp) 263.645.590.000 275.796.180.000 287.756.550.000 299.569.080.000 *)
2 Pendapatan Perkapita Kabupaten (Rp) 7.046 7.101 7.290 Tidak ada data
disumber *)
3 Pertumbuhan Ekonomi (%) 4,13 4,61 4,34 4,11 *)
Sumber : BPS Kabupaten Aceh Jaya 2013 Note : *) Belum ada data disumber
Buku Putih Sanitasi 2013
Gambaran Umum Wilayah II -35
2.4 Tata Ruang Wilayah
Kebijakan Penataan Ruang Kabupaten Aceh Jaya
Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten merupakan arah tindakan yang harus ditetapkan untuk
mencapai tujuan penataan ruang wilayah kabupaten.
Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten berfungsi sebagai:
1) sebagai dasar untuk memformulasikan strategi penataan ruang wilayah kabupaten;
2) sebagai dasar untuk merumuskan struktur dan pola ruang wilayah kabupaten;
3) memberikan arah bagi penyusunan indikasi program utama dalam RTRW kabupaten; dan
4) sebagai dasar dalam penetapan ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten.
Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten dirumuskan berdasarkan:
1) tujuan penataan ruang wilayah kabupaten;
2) karakteristik wilayah kabupaten;
3) kapasitas sumber daya wilayah kabupaten dalam mewujudkan tujuan penataan ruangnya; dan
4) ketentuan peraturan perundang-undangan terkait.
Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten dirumuskan dengan kriteria:
1) mengakomodasi kebijakan penataan ruang wilayah nasional dan kebijakan penataan ruang wilayah
provinsi yang berlaku pada wilayah kabupaten bersangkutan;
2) jelas, realistis, dan dapat diimplementasikan dalam jangka waktu perencanaan pada wilayah kabupaten
bersangkutan;
3) mampu menjawab isu-isu strategis baik yang ada sekarang maupun yang diperkirakan akan timbul di
masa yang akan datang; dan
4) tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah maka ditetapkan kebijakan penataan ruang
wilayah Kabupaten Aceh Jaya meliputi :
1) Pengembangan dan pemantapan fungsi-fungsi pusat kegiatan sesuai dengan struktur dan hirarkinya;
2) Peningkatan aksesibilitas dan sarana dan prasarana diseluruh wilayah kabupaten terutama pada pusat-
pusat kegiatan;
3) Pengembangan kawasan strategsi cepat tumbuh minapolitan, agropolitan, agroforestry, agroindustri,
pertambangan dan pariwisata;
Buku Putih Sanitasi 2013
Gambaran Umum Wilayah II -36
4) Pengembangan industri sesuai dengan sumber daya alam;
5) Pemanfaatan sumber daya alam dengan memperhatikan kelestarian lingkungan;dan
6) peningkatan fungsi kawasan pertahanan dan keamanan negara.
Wilayah Rawan Bencana
Kawasan rawan bencana alam yang terdapat di Kabupaten Aceh Jaya terdiri dari kawasan rawan
erosi, kawasan rawan Banjir, kawasan rawan tanah longsor, kawasan rawan tsunami, kawasan gempa
bumi, kawasan angin puting beliung. Sebaran kawasan tersebut terdapat di :
(1) Kawasan rawan erosi, meliputi:
a. Kecamatan Pasie Raya terdiri dari Gampong Sarah Raya, Ceuraceu, dan Alue Punti;
b. Kecamatan Panga terdiri dari Gampong Tuwi Kareung, Panton Krueng, Gle Putoh, Alue Pande,
Batee Meutudong, Gampong Harapan, Gunong Meulinteung, dan Tuwi Eumpeuk;
c. Kecamatan Krueng Sabee terdiri dari Gampong Keutapang, Panton Makmur, Buntha, Panggong
dan Curek, Alue Tho;
d. Kecamatan Setia Bakti terdiri dari Gampong Lhok Geulumpang, Gunong Meunasah, Lhok Timon,
Gampong Baro, Lok Buya, Lhok Bot dan Sawang;
e. Kecamatan Darul Hikmah terdiri dari Gampong Blang Dalam, Pajar, Reutang, Cot Pange, Unjong
Rimba, Masen dan Patek;
f. Kecamatan Sampoiniet terdiri dari Gampong Ie Jeureungeh, Ligan, Seumantok, Ranto Sabon,
Kuala Ligan, Babah Nipah, Cot Langsat, Pulo Raya, Lhok Kruet, Krueng No, Kuala Bakong, Crak
Mong dan Meunasah Kulam;
g. Kecamatan Indara Jaya terdiri dari Mendang Ghon, Kareung Ateuh dan Ceunampong;
h. Kecamatan Jaya terdiri dari Sabet, Sango, Mareu, Lam Alasan, Alue Rayeuk, Pasar Lamno,
Meunasah Weh, Bak Paoh, Putue, Gle Putoh dan Pante Keutapang; dan
i. Kecamatan Teunom terdir dari Gampong Blang Baro, Pasi Pawang, Rambong Payong, Pasi
Timon, Pasi Geulima dan Paya Baro.
(2) Kawasan rawan banjir, meliputi:
a. Kecamatan Pasie Raya terdiri dari Gampong Pulo Tinggi, Pasie Teubee, Lhok Guci, Tuwi Peuriya,
Sarah Raya, Alue Jang dan Bintah;
b. Kecamatan Teunom terdiri dari Gampong Alue Ambang, Panton, Pasi Tulak Bala, Gampong Baro,
Pasi Pawang, Paya Baro, Teupin Ara, Pasi Geulima, Padang Kleng, dan Tanoh Anoe;
Buku Putih Sanitasi 2013
Gambaran Umum Wilayah II -37
c. kecamatan Panga terdiri dari Gampong Kuta Tuha, Tuwi Kareung, Ladang Baro, Panton Krueng,
Glee Putoh, Alue Pande, Batee Meutudong, Gampong Harapan, Gunong Buloh, Tuwi Eumpeuk,
Alue Abet, Gunong Mantok, Alue Raya, Alue Teungoh, Babah Ceupan, Tuwi Kayee, Keude Panga,
dan Panton Kabu;
d. Kecamatan Krueng Sabee terdiri dari Gampong Keude Krueng Sabee, Datar Luas, Ranto Payang,
Buntha, Panggong, Curek, Alue Tho, Mon Mata, dan Paya Seumantok;
e. Kecamatan Setia Bakti terdiri dari Gampong Padang, Gunong Meunasah, Sapek, Pante Kuyun,
Glee Seubak, Gampong Baroh, Lhok Bot, Sawang dan Paya Laot;
f. Kecamatan Darul Hikmah terdiri dari Gampong Reuntang, Cot Pange, Arongan, Paya Santeut,
Krueng Tho, Panton Krueng, Alue Gajah, Sayeung, Gunong Cut, Ujong Rimba, Lam Teungoh, Gp.
Baro Lam Teungoh, Babah Dua, Masen, Patek, Teupin Asan;
g. Kecamatan Sampoiniet terdiri dari Gampong Alue Gro,Meunasah Kulam, Kuala Ligan, Babah
Nipah, Cot Langsat, Blang Monlung, Ligan, Seumantok, Ie Jeureungeh, Ranto Sabon, Cot Punti,
Crak Mong, Krueng No, Mata Ie, Krueng Ayon, Kuala Bakong dan Jeumpheuk;
h. Kecamatan Indra Jaya terdiri dari Gampong Janguet, Meunasah Rayeuk, Mukhan, Meunasah
Teungoh, Meunasah Tutong, Babah Dua, Alue Mie, Teumareum, Kuala, Meudang Ghon, Kareung
Ateuh, Keude Unga dan Ceunamprongan; dan
i. Kecamatan Jaya terdiri dari Gampong Sabet, Sango, Mareu, Lam Asan, Alue Rayeuk, Sapek,
Lambaroh, Pasar Lamno, Meunasah Weh, Bak Paoh, Babah Krueng, Cot Dulang, Lam Durian,
Meutara dan Lhuet.
(3) Kawasan rawan tanah longsor seluas 23.036 Ha meliputi:
a. Kecamatan Pasie Raya terdiri dari Gampong Sarah Raya, Ceuraceu dan Alue Punti;
b. Kecamatan Panga terdiri dari Gampong Tuwi Kareung, Panton Krueng, Gle Putoh, Alue Pande,
Batee Meutudong, Gampong Harapan, Gunong Meulinteung dan Tuwi Eumpeuk;
c. Kecamatan Krueng Sabee terdiri dari Gampong Keutapang, Panton Makmur, Buntha, Panggong,
Curek dan Alue Tho;
d. Kecamatan Setia Bakti terdiri dari Gampong Lhok Geulumpang, Gunong Meunasah, Lhok Timon,
Gampong Baro, Lok Buya, Lhok Bot dan Sawang;
e. Kecamatan Darul Hikmah terdiri dari Gampong Blang Dalam, Pajar, Reutang, Cot Pange, Unjong
Rimba, Masen dan Patek;
f. Kecamatan Sampoiniet terdiri dari Gampong Krueng No , Pulo Raya, Blang Monlung dan Lhok
Kruet;
Buku Putih Sanitasi 2013
Gambaran Umum Wilayah II -38
g. Kecamatan Indara Jaya terdiri dari Mendang Ghon, Kareung Ateuh dan Ceunampong; dan
h. Kecamatan Jaya. terdiri dari Gampong Sabet, Sango, Mareu, Lam Alasan, Alue Rayeuk, Pasar
Lamno, Meunasah Weh, Bak Paoh, Putue, Gle Putoh dan Pante Keutapang.
(4) Kawasan rawan tsunami meliputi seluruh wilayah pantai di Kabupaten Aceh Jaya:
(5) Kawasan rawan Angin Puting Beliung, meliputi:
a. Kecamatan Teunom terdiri dari Gampong Cot Trap, Lueng Gayo;
b. Kecamatan Panga terdiri dari Gampong Kuta Tuha;
c. Kecamatan Krueng Sabee terdiri dari Gampong Sentosa, Dayah Baro, , Blang, Keutapang, Panton
Makmur, Kabong, Padang Datar, dan Mon Mata;
d. Kecamatan Setia Bakti Gampong Lhok Geulumpang, Lhok Timon, dan Gampong Baro;
e. Kecamatan Darul Hikmah terdiri dari Gampong Baro Patek, Blang Dalam dan Pajar;
f. Kecamatan Sampoiniet terdiri dari Gampong Pulo Raya, Meunasah Kulam dan Blang Monlueng;
g. Kecamatan Indra Jaya Gampong Janguet di;
h. Gampong Sango, Meudheun, Babah Ie, Ujong Sudheun, Krueng Tunong, Lamtui, Glee Jong,
Putue di kecamatan Jaya;
Buku Putih Sanitasi 2013
Gambaran Umum Wilayah II -39
Peta 2.3 : Rencana Pusat Layanan Kabupaten Aceh Jaya
Buku Putih Sanitasi 2013
Gambaran Umum Wilayah II -40
Peta 2.4 : Rencana Pola Ruang Kabupaten Aceh Jaya
Buku Putih Sanitasi 2013
Gambaran Umum Wilayah II -41
2.5 Sosial dan Budaya
Pendidikan merupakan salah satu unsur penting dalam memacu gerak laju pembangunan. Manusia
sebagai subjek pembangunan dengan tingkat pendidikan yang dimilikinya memegang peranan sangat
penting. Seringkali tingkat pendidikan seseorang dijadikan dasar untuk menentukan kedudukan seseorang
dalam bidang tugasnya.
Kualitas pendidikan yang memadai sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup
masyarakat. Ini dilakukan sebagai upaya untuk meminimalisir kontruksi dan meningkatkan mutu pendidikan.
Dilain pihak, salah satu kunci keberhasilan pembangunan di suatu daerah adalah tersedianya sumber daya
manusia (SDM) yang berkualitas. Peningkatan SDM di setiap daerah sekarang ini secara umum, lebih
difokuskan pada pemberian kesempatan kepada masyarakat untuk mendapatkan pendidikan, khususnya
penduduk kelompok usia sekolah (7-24 tahun).
Tabel 2.9 : Fasilitas Pendidikan yang tersedia di Kabupaten Aceh Jaya
Nama Kecamatan
Jumlah Sarana Pendidikan
Umum Agama
SDN/S SLTP SMAN/S SMKN/S MIN/S MTsN/S MAN/S
Jaya 16 4 2 1 1 1 1
Sampoiniet 13 3 2 - 1 2 1
Setia Bakti 12 4 2 1 - - -
Krueng Sabee 14 4 2 1 2 1 1
Panga 7 3 1 1 3 1 1
Teunom 13 3 1 1 2 1 1
Pasie Raya 7 3 - 1 1 - -
Darul Hikmah 9 3 - 1 - - -
Indra Jaya 7 2 - - - - - Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Aceh Jaya Tahun 2012
Buku Putih Sanitasi 2013
Gambaran Umum Wilayah II -42
Tabel 2.10 : Jumlah Penduduk miskin per Kecamatan
Nama Kecamatan Jumlah Keluarga miskin (KK)
Jaya 1.076
Sampoiniet 547
Setia Bakti 374
Krueng Sabee 476
Panga 731
Teunom 866
Pasie Raya 774
Darul Hikmah 736
Indra Jaya 351
Jumlah 5.931
Sumber : Data Raskin Bappeda Kab. Aceh Jaya Tahun 2012
Berdasarkan tabel di atas Kecamatan Jaya merupakan daerah dengan angka kemiskinan terbanyak
dengan jumlah KK miskin 1.076 dan Kecamatan Indra Jaya merupakan daerah dengan angka kemiskinan
terkecil dengan jumlah KK miskin 351. Sedangkan status kepemilikan rumah terbanyak berada di
Kecamatan Teunom yaitu 5.544 rumah, dimana daerah tersebut merupakan daerah padat permukiman.
Sedangkan status kepemilikan rumah yang masih sedikit berada di Kecamatan Darul Hikmah hanya 1.664
rumah.
Buku Putih Sanitasi 2013
Gambaran Umum Wilayah II -43
Tabel 2.11 : Jumlah Rumah Per Kecamatan
Nama Kecamatan Jumlah Rumah
Jaya 3.829
Sampoiniet 2.145
Setia Bakti 1.978
Krueng Sabee 3.688
Panga 2.130
Teunom 5.544
Pasie Raya 1.804
Darul Hikmah 1.664
Indra Jaya 2.519
Jumlah 25.301 Sumber : Data Raskin Bappeda Kab. Aceh Jaya Tahun 2012
2.6 Kelembagaan Pemerintahan Daerah
Pernyataan Visi pembangunan Kabupaten Aceh Jaya dalam jangka menengah merupakan
komitmen Kepala dan Wakil Kepala Daerah terpilih saat pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah langsung.
Hal ini tidak terlepas dari kondisi yang merupakan cita-cita sekaligus janji kepada masyarakat Kabupaten
Aceh Jaya yang akan diciptakan dalam periode lima tahun. Visi Pembangunan Kabupaten Aceh Jaya
sebagai Penjabaran Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2012 -
2017, yaitu :
“Kabupaten Aceh Jaya yang Maju, Damai, Sejahtera, dan Agamais yang didukung Sumber
Daya Manusia yang berkualitas, Beriman dan Bertaqwa, serta sandang dan pangan yang kuat
melalui Gerakan Pembangunan Rakyat Aceh Jaya (GERBANG RAJA)”
Misi Kabupaten Aceh Jaya
Misi pembangunan 2012-2017 adalah rumusan dari usaha-usaha yang diperlukan untuk mencapai
visi Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2017, yaitu Terwujudnya Kabupaten Aceh Jaya yang Maju, Damai,
Sejahtera, dan Agamais yang didukung Sumber Daya Manusia yang berkualitas, Beriman dan Bertaqwa,
serta sandang dan pangan yang kuat melalui Gerakan Pembangunan Rakyat Aceh Jaya (GERBANG
RAJA). Usaha-usaha Perwujudan visi Kabupaten Aceh Jaya 2017 akan dijabarkan dalam misi pemerintah
tahun 2012-2017 sebagai berikut :
Buku Putih Sanitasi 2013
Gambaran Umum Wilayah II -44
1. Meningkatkan pertahanan ekonomi melalui penguatan sektor pertanian, pemberdayaan dan
penyediaan Usaha Kecil Menengah (UKM) dengan mengembangkan muatan lokal serta penggerak
kegiatan investasi.
2. Memelihara dan meningkatkan pembangunan infrastrukur dalam rangka perbaikan sarana dan
prasarana termasuk daerah terpencil dan tertinggal untuk mengurangi potensi konflik akibat
pembangunan yang dijalankan.
3. Pembangunan Kabupaten Aceh Jaya diselenggarakan berdasarkan dukungan patisipatif masyarakat
sebagai perencana awal dan berperan dalam pengawasan dan evaluasi sebagai penerima manfaat.
4. Memberi kesempatan pendidikan, pelayanan akses kesehatan, mendorong kesempatan kerja,
peningkatan pertumbuhan perekonomian.
Secara institusi, Kabupaten Aceh Jaya terdiri dari Lembaga Eksekutif yaitu Pemerintah Daerah
Kabupaten Aceh Jaya secara susunan organisasi yang terdiri dari lembaga/instansi berupa 12 Dinas, 4
Badan dan 3 Kantor, Inspektorat, 1 Satuan, 5 Sekretariat serta 9 Sekretariat Kecamatan. Instansi berupa
Dinas dan Badan dikepalai oleh pejabat eselon II, sementara Kantor dikepalai oleh pejabat eselon III.
Sementara itu jumlah wakil rakyat yang duduk pada lembaga legislatif yaitu Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2011 sebanyak 20 orang, seluruhnya laki-laki.
Wakil rakyat tersebut merupakan hasil dari pemilihan umum yang telah berlangsung pada April 2010 lalu
dengan masa bakti 2010-2014.
Dari komposisi gender, terjadi penurunan keterwakilan kaum perempuan pada lembaga legislatif.
Bila pada periode 2004-2010 sudah mencapai 20 persen, maka pada periode kali ini malah tidak ada sama
sekali.
Secara organisasi, lembaga wakil rakyat ini pada periode kali ini hanya terdiri dari dua fraksi yaitu
Fraksi Partai Aceh dan Fraksi Gabungan. Fraksi Partai Aceh beranggotakan 14 orang sedangkan Fraksi
Gabungan beranggotakan sebanyak 6 orang.
Dalam menjalankan fungsinya dibentuk 4 komisi yaitu Komisi “A” Bidang Pemerintahan, Komisi “B”
Bidang Perekonomian dan Keuangan, Komisi “C” Bidang Pembangunan dan Komisi “D” Bidang
Kesejahteraan Rakyat dan Keistimewaan Aceh. Selain itu terdapat juga susunan tugas fungsi berupa
Panitia Anggaran dan Panitia Musyawarah yang masing-masing beranggotakan 11 orang.
Tercatat sebanyak 25 organisasi massa ataupun lembaga swadaya masyarakat yang terdaftar.
Sebagian besar berkecimpung di bidang sosial dan bidang politik.
Buku Putih Sanitasi 2013
Gambaran Umum Wilayah II -45
Nama Satuan Kerja Perangkat Daerah pemerintah Kabupaten Aceh Jaya yang masuk dalam
Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi PPSP Tahun 2013 adalah sebagai berikut : Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (BAPPEDA), Dinas Kesehatan (DINKES), Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Dinas
Perhubungan, Komunikasi, Informatika, Kebudayaan dan Pariwisata, Kantor Lingkungan Hidup,
Kebersihan, Pertamanan dan Pemadam Kebakaran, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga, Dinas
Pendapatan, Keuangan dan Kekayaan Daerah dan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan
Keluarga Sejahtera. Tugas dan tanggung jawab Kelompok Kerja berdasarkan SK Bupati Nomor 35.c Tahun
2013 tentang Pembentukan Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya Tahun Anggaran 2013.
Buku Putih Sanitasi 2013
Gambaran Umum Wilayah II -46
Gambar 2. 1 Struktur Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Jaya
Satpol PP dan WH
BUPATI WAKIL BUPATI
DPRK
SEKRETARIS DAERAH
DINAS DAERAH
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga
Dinas Kesehatan
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Mobilitas
Penduduk
Dinas Perhubungan, Komunilasi,
Informatika, Budaya dan Pariwisata
Dinas syariat Islam
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Dinas Kelautan dan Perikanan
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Dinas Pertanian dan Peternakan
Dinas Perindustrian, Perdagangan,
Koperasi dan UKM
Dinas Pendapatan, Kekayaan dan
Keuangan daerah
Dinas Pekerjaan Umum
LEMBAGA TEKNIS DAERAH
Bappeda
Inspektorat
BPBD
BPMPKS
Kesbangpol
KP2TSP
BP2KP
Sekretariat MPU
Sekretariat MPD
Sekretariat KORPRI
Sekretariat MAA
Sekretariat Baitul Mal
Kecamatan
Jaya
Indra Jaya
Darul Hikmah
Sampoiniet
Setia Bakti
Krueng Sabee
Panga
Teunom
Pasie Raya
Sekretaris DPRK
Asisten Pemerintahan
Bagian
Pemerintahan Bagian Hukum
Bagian Humas dan Protokol
-
Asisten Keistimewaan Aceh, Perekonomian Dan
Pembangunan
Bagian Perekonomian
Bagian Keistimewaan dan Kesejahteraan rakyat
Asisten Administrasi Umum
Bagian
Kepegawaian
Bagian
Administrasi
Pembangunan
Bagian Organisasi
Bagian Umum
Staf Ahli Staf Ahli Bidang,
Pemerintah, Hukum dan Politik
Staf Ahli Bidang Pembangunan Ekonomi dan Keuangan
Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM
Buku Putih Sanitasi dan Air Minum
2013
I - 47 Pendahuluan