13
Model Pengunci Pintu Multi User dan Logger Menggunakan Kode Angka Berbasis Atmega 16 5 BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang mendukung. M ateri yang akan dibahas adalah mikrokontroler atmega 16, solenoid, LCD (Liquid Crystal Disp lay), RTC (Real Time Clock), keypad 4x4, IC NE555, Buzzer, Relay, dan perangkat lunak Bascom AVR. 2.1 Mikrokontroler Hal yang paling penting dan menjadi otak (processor ) adalah mikrokontroler ATMega16. ATMega16 merupakan salah satu dari keluarga ATMEL yang berfungsi sebagai pusat kendali dari suatu sistem yang dibuat. Tampilan dan konfigurasi kaki-kaki ATMega16 : 2.1.1 Port sebagai input/output digital ATMega16 mempunyai empat buah port yang bernama PORTA, PORTB, PORTC, dan PORTD. Keempat port tersebut merupakan jalur bidirectional dengan pilihan internal pull-up. Tiap port mempunyai tiga buah register bit, y aitu DDxn, PORTxn, dan PINxn. Bit DDxn terdapat p ada I/O address DDRx, bit PORTxn terdapat pada I/O address PORTx, dan bit PINxn terdapat pada I/O address PINx. Bit DDxn dalam register DDRx (Data Direction Register) menentukan arah pin. Bila DDxn diset 1 maka Px G ambar 2. 1 Mikrokontroler ATMega16

BAB II II DASAR TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/.../jbptppolban-gdl-gilanggian-3623-3-bab2--3.pdf · kapasitor dalam melakukan pengisian dan pengosongan berada diantara

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II II DASAR TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/.../jbptppolban-gdl-gilanggian-3623-3-bab2--3.pdf · kapasitor dalam melakukan pengisian dan pengosongan berada diantara

Model Pengunci Pintu Multi User dan Logger Menggunakan Kode Angka Berbasis Atmega 16 5

BAB II DASAR TEORI

Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang mendukung. Materi

yang akan dibahas adalah mikrokontroler atmega 16, solenoid, LCD (Liquid

Crystal Disp lay), RTC (Real Time Clock), keypad 4x4, IC NE555, Buzzer, Relay,

dan perangkat lunak Bascom AVR.

2.1 Mikrokontroler

Hal yang paling penting dan menjadi otak (processor) adalah

mikrokontroler ATMega16. ATMega16 merupakan salah satu dari keluarga

ATMEL yang berfungsi sebagai pusat kendali dari suatu sistem yang dibuat.

Tampilan dan konfigurasi kaki-kaki ATMega16 :

2.1.1 Port sebagai input/output digital

ATMega16 mempunyai empat buah port yang bernama PORTA,

PORTB, PORTC, dan PORTD. Keempat port tersebut merupakan jalur

bidirectional dengan pilihan internal pull-up. Tiap port mempunyai tiga

buah register bit, yaitu DDxn, PORTxn, dan PINxn. Bit DDxn terdapat pada

I/O address DDRx, bit PORTxn terdapat pada I/O address PORTx, dan bit

PINxn terdapat pada I/O address PINx. Bit DDxn dalam register DDRx

(Data Direction Register) menentukan arah pin. Bila DDxn diset 1 maka Px

Gambar 2.1 Mikrokontroler ATMega16

Pada

Crystal Disp lay), RTC (Real Time Clock), keypad 4x4, IC NE555, Buzzer, Relay,

dan perangkat lunak Bascom AVR.

Mikrokontroler

Crystal Disp lay), RTC (Real Time Clock), keypad 4x4, IC NE555, Buzzer, Relay,

dan perangkat lunak Bascom AVR.

2.1

PORT

bidirectional

ATMEL yang berfungsi sebagai pusat kendali dari suatu sistem yang dibuat.

Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang mendukung. Materi

Crystal Disp lay), RTC (Real Time Clock), keypad 4x4, IC NE555, Buzzer, Relay,

dan perangkat lunak Bascom AVR.

Mikrokontroler

ATMega16 mempunyai empat buah

PORTB, PORTB, PORT PORT

bidirectional dengan pilihan internal bidirectional dengan pilihan internal bidirectional

ATMEL yang berfungsi sebagai pusat kendali dari suatu sistem yang dibuat.

Tampilan dan konfigurasi kaki-kaki ATMega16 :

PINxn terdapat pada I/O

Data Direction

DASAR TEORI

bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang mendukung. Materi

Crystal Disp lay), RTC (Real Time Clock), keypad 4x4, IC NE555, Buzzer, Relay,

dan perangkat lunak Bascom AVR.

ATMega16 mempunyai empat buah

C, dan PORT

dengan pilihan internal

PINxn terdapat pada I/O

Register) menentukan arah pin. Bila DDxn diset 1 maka Px

ATMEL yang berfungsi sebagai pusat kendali dari suatu sistem yang dibuat.

Tampilan dan konfigurasi kaki-kaki ATMega16 :

DASAR TEORI

bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang mendukung. Materi bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang mendukung. Materi

Crystal Disp lay), RTC (Real Time Clock), keypad 4x4, IC NE555, Buzzer, Relay,

dan perangkat lunak Bascom AVR.

ATMega16 mempunyai empat buah

PORT

dengan pilihan internal

Gambar

address

) menentukan arah pin. Bila DDxn diset 1 maka Px

ATMEL yang berfungsi sebagai pusat kendali dari suatu sistem yang dibuat.

Tampilan dan konfigurasi kaki-kaki ATMega16 :

bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang mendukung. Materi

II DASAR TEORI

Crystal Disp lay), RTC (Real Time Clock), keypad 4x4, IC NE555, Buzzer, Relay,

ATMEL yang berfungsi sebagai pusat kendali dari suatu sistem yang dibuat.

Tampilan dan konfigurasi kaki-kaki ATMega16 :

ATMega16 mempunyai empat buah port

D. Keempat port

pull-up. Tiap

PINx. Bit DDxn dalam

) menentukan arah pin. Bila DDxn diset 1 maka Px

Mikrokontrole

bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang mendukung. Materi

Crystal Disp lay), RTC (Real Time Clock), keypad 4x4, IC NE555, Buzzer, Relay,

ATMEL yang berfungsi sebagai pusat kendali dari suatu sistem yang dibuat. ATMEL yang berfungsi sebagai pusat kendali dari suatu sistem yang dibuat.

Tampilan dan konfigurasi kaki-kaki ATMega16 :

yang bernama

tersebut merupakan jalur

port mempunyai tiga port mempunyai tiga port

port

port

. Tiap

PINx. Bit DDxn dalam

) menentukan arah pin. Bila DDxn diset 1 maka Px

r ATMega16

PINx. Bit DDxn dalam

) menentukan arah pin. Bila DDxn diset 1 maka Px

bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang mendukung. Materi bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang mendukung. Materi

Crystal Disp lay), RTC (Real Time Clock), keypad 4x4, IC NE555, Buzzer, Relay,

ATMEL yang berfungsi sebagai pusat kendali dari suatu sistem yang dibuat.

yang bernama

tersebut merupakan jalur

mempunyai tiga

PINx. Bit DDxn dalam register

) menentukan arah pin. Bila DDxn diset 1 maka Px

bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang mendukung. Materi

Crystal Disp lay), RTC (Real Time Clock), keypad 4x4, IC NE555, Buzzer, Relay,

ATMEL yang berfungsi sebagai pusat kendali dari suatu sistem yang dibuat.

PORTA, PORTA, PORT

tersebut merupakan jalur

mempunyai tiga

DDRx

) menentukan arah pin. Bila DDxn diset 1 maka Px

Page 2: BAB II II DASAR TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/.../jbptppolban-gdl-gilanggian-3623-3-bab2--3.pdf · kapasitor dalam melakukan pengisian dan pengosongan berada diantara

Model Pengunci Pintu Multi User dan Logger Menggunakan Kode Angka Berbasis Atmega 16 6

berfungsi sebagai pin output. Bila DDxn diset 0 maka Px berfungsi sebagai

pin input. Bila PORTxn diset 1 pada saat pin terkonfigurasi sebagai pin

input, maka resistor pull-up akan diaktifkan. Bila PORTxn diset 1 pada saat

pin terkonfigurasi sebagai pin output maka pin port akan berlogika 1. Dan

bila PORTxn diset 0 pada saat pin terkonfigurasi sebagai pin output maka

pin port akan berlogika 0.

Biasanya, kondisi pull-up enabled dapat diterima sepenuhnya, selama

lingkungan impedansi tinggi tidak memperhatikan perbedaan antara sebuah

strong high driver dengan sebuah pull-up. Jika ini bukan suatu masalah,

maka bit PUD pada register SFIOR dapat diset 1 untuk mematikan semua

pull-up dalam semua port. Peralihan dari kondisi input dengan pull-up ke

kondisi output low juga menimbulkan masalah yang sama. Maka harus

digunakan kondisi tri-state.

(DDxn=0, PORTxn=0) atau kondisi output high (DDxn=1,

PORTxn=0) sebagai kondisi transisi.

2.1.2 Konfigurasi Pin Atmega16

Konfigurasi pin Atmega secara fungsional adalah sebagai berikut :

a. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai input tegangan

b. GND merupakan pin ground.

c. PORTA ( PA0 – PA7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin

masukan ADC.

d. PORTB ( PB0 – PB7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi

khusus, yaitu timer/counter, komparator analog, dan timer

oscillator.

e. PORTC ( PC0 – PC 7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi

khusus, yaitu TWI, komparator analog, dan timer oscillator.

f. Port D ( PD0 – PD7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi

khusus, yaitu komparator analog, interupsi eksternal, dan

komunikasi serial.

g. RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset

mikrokontroller.

pin terkonfigurasi sebagai pin

bila

pin port

berfung

strong high driver

maka bit PUD pada

digunakan kondisi

PORT

pin terkonfigurasi sebagai pin

PORTxn diset 0 pada saat pin terkonfigurasi sebagai pin PORTxn diset 0 pada saat pin terkonfigurasi sebagai pin PORT

port akan berlogika 0. port akan berlogika 0. port

berfungsi sebagai pin berfungsi sebagai pin berfung

strong high driver

maka bit PUD pada

khusus, yaitu TWI, komparator analog, dan

f. Port D ( PD0 – PD7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi Port D ( PD0 – PD7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi Port

Konfigurasi pin Atmega secara fungsional adalah sebagai berikut :

a. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai

masukan ADC.

d. PORT

khusus, yaitu

digunakan kondisi

(DDxn=0,

PORTxn=0) sebagai kondisi transisi. PORTxn=0) sebagai kondisi transisi. PORT

g. RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset

mikrokontroller.

si sebagai pin output

pin terkonfigurasi sebagai pin

xn diset 0 pada saat pin terkonfigurasi sebagai pin

akan berlogika 0.

dengan sebuah

register

khusus, yaitu TWI, komparator analog, dan

D ( PD0 – PD7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi

Konfigurasi pin Atmega secara fungsional adalah sebagai berikut :

VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai

masukan ADC.

B ( PB0 – PB7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi

khusus, yaitu timer

RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset

mikrokontroller.

tri-state.

PORTxn=0) atau kondisi PORTxn=0) atau kondisi PORT

xn=0) sebagai kondisi transisi.

output. Bila DDxn diset 0 maka Px berfungsi sebagai output. Bila DDxn diset 0 maka Px berfungsi sebagai output

maka pin

xn diset 0 pada saat pin terkonfigurasi sebagai pin

pin terkonfigurasi sebagai pin

xn diset 0 pada saat pin terkonfigurasi sebagai pin

dengan sebuah

register SFIOR dapat diset 1 untuk mematikan semua

khusus, yaitu TWI, komparator analog, dan

D ( PD0 – PD7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi

Konfigurasi pin Atmega secara fungsional adalah sebagai berikut :

VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai

B ( PB0 – PB7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi

timer

RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset

tri-state.

xn=0) atau kondisi

xn=0) sebagai kondisi transisi.

maka pin

xn diset 0 pada saat pin terkonfigurasi sebagai pin

. Bila DDxn diset 0 maka Px berfungsi sebagai

pull-up. Jika ini bukan suatu masalah,

SFIOR dapat diset 1 untuk mematikan semua

Konfigurasi pin Atmega secara fungsional adalah sebagai berikut :

VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai

xn=0) atau kondisi

khusus, yaitu TWI, komparator analog, dan

D ( PD0 – PD7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi

RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset

B ( PB0 – PB7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi

counter, komparator analog, dan

akan berlogika 1. Dan

xn diset 0 pada saat pin terkonfigurasi sebagai pin

. Bila DDxn diset 0 maka Px berfungsi sebagai

. Jika ini bukan suatu masalah,

SFIOR dapat diset 1 untuk mematikan semua

output high

Konfigurasi pin Atmega secara fungsional adalah sebagai berikut :

input tegangan input tegangan input

timer oscillator

D ( PD0 – PD7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi

khusus, yaitu TWI, komparator analog, dan

D ( PD0 – PD7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi

RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset

B ( PB0 – PB7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi

, komparator analog, dan

RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset

akan berlogika 1. Dan

xn diset 0 pada saat pin terkonfigurasi sebagai pin output

akan berlogika 1. Dan

xn diset 0 pada saat pin terkonfigurasi sebagai pin

. Bila DDxn diset 0 maka Px berfungsi sebagai . Bila DDxn diset 0 maka Px berfungsi sebagai

. Jika ini bukan suatu masalah,

SFIOR dapat diset 1 untuk mematikan semua

high (DDxn=1,

Konfigurasi pin Atmega secara fungsional adalah sebagai berikut :

tegangan

oscillator

D ( PD0 – PD7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi

B ( PB0 – PB7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi

, komparator analog, dan

RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset

. Bila DDxn diset 0 maka Px berfungsi sebagai

akan berlogika 1. Dan

maka

. Jika ini bukan suatu masalah,

SFIOR dapat diset 1 untuk mematikan semua

(DDxn=1,

B ( PB0 – PB7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi

timer

D ( PD0 – PD7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi

RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset

Page 3: BAB II II DASAR TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/.../jbptppolban-gdl-gilanggian-3623-3-bab2--3.pdf · kapasitor dalam melakukan pengisian dan pengosongan berada diantara

Model Pengunci Pintu Multi User dan Logger Menggunakan Kode Angka Berbasis Atmega 16 7

h. XTAL dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.

i. AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC.

j. AREF merupakan pin masukan tegangan referensi ADC.

2.2 Solenoid

Solenoid adalah sebuah perangkat yang dapat difungsikan sebagai

aktuator. Perangkat ini terdiri dari 2 bagian utama, yaitu kumparan atau koil,

dan inti besi. Cara kerja dari perangkat ini adalah jika ada tegangan yang

mengalir di kumparan, maka di dalamnya akan menimbulkan medan

magnetis yang akan menarik besi masuk kedalam kumparan. Prinsip kerja

yang digunakan adalah prinsip elektromagnetik.

Solenoid yang digunakan membutuhkan tegangan sebesar 12Vdc

untuk bekerja.

2.3 Liquid Crystal Display (LCD) 4x20

LCD adalah perangkat output yang berfungsi menampilkan data

berupa teks, simbol dan gambar sederhana. LCD ini memiliki 4 baris yang

setiap barisnya terdiri dari 20 kolom atau biasa ditulis 4x20. Sehingga

memungkinkan untuk menampilkan 20 buah karakter di setiap barisnya.

Gambar 2.2 Solenoid 12Vdc

Solenoid 2.2

mengalir di kumparan, maka di dalamnya akan menimbulkan medan

magnetis yang akan menarik besi masuk kedalam kumparan. Prinsip kerja

berupa teks, simbol dan gambar sederhana. LCD ini memiliki 4 baris yang

setiap barisnya terdiri dari 20 kolom atau biasa ditulis 4x20. Sehingga

untuk bekerja.

Solenoid

Solenoid adalah sebuah perangkat yang dapat difungsikan sebagai

h. XTAL dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.

mengalir di kumparan, maka di dalamnya akan menimbulkan medan

magnetis yang akan menarik besi masuk kedalam kumparan. Prinsip kerja

LCD adalah perangkat

berupa teks, simbol dan gambar sederhana. LCD ini memiliki 4 baris yang

setiap barisnya terdiri dari 20 kolom atau biasa ditulis 4x20. Sehingga

Solenoid yang digunakan membutuhkan tegangan sebesar 12Vdc

untuk bekerja.

AL dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.

Solenoid adalah sebuah perangkat yang dapat difungsikan sebagai

mengalir di kumparan, maka di dalamnya akan menimbulkan medan

magnetis yang akan menarik besi masuk kedalam kumparan. Prinsip kerja

LCD adalah perangkat

berupa teks, simbol dan gambar sederhana. LCD ini memiliki 4 baris yang

setiap barisnya terdiri dari 20 kolom atau biasa ditulis 4x20. Sehingga

Solenoid yang digunakan membutuhkan tegangan sebesar 12Vdc

AL dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.

Solenoid adalah sebuah perangkat yang dapat difungsikan sebagai Solenoid adalah sebuah perangkat yang dapat difungsikan sebagai

mengalir di kumparan, maka di dalamnya akan menimbulkan medan

magnetis yang akan menarik besi masuk kedalam kumparan. Prinsip kerja

LCD adalah perangkat

berupa teks, simbol dan gambar sederhana. LCD ini memiliki 4 baris yang

setiap barisnya terdiri dari 20 kolom atau biasa ditulis 4x20. Sehingga

Solenoid yang digunakan membutuhkan tegangan sebesar 12Vdc

Solenoid adalah sebuah perangkat yang dapat difungsikan sebagai

AL dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.

mengalir di kumparan, maka di dalamnya akan menimbulkan medan

magnetis yang akan menarik besi masuk kedalam kumparan. Prinsip kerja

yang berfungsi menampilkan data

berupa teks, simbol dan gambar sederhana. LCD ini memiliki 4 baris yang

setiap barisnya terdiri dari 20 kolom atau biasa ditulis 4x20. Sehingga

Solenoid yang digunakan membutuhkan tegangan sebesar 12Vdc

Solenoid adalah sebuah perangkat yang dapat difungsikan sebagai

AL dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.

mengalir di kumparan, maka di dalamnya akan menimbulkan medan

magnetis yang akan menarik besi masuk kedalam kumparan. Prinsip kerja

yang berfungsi menampilkan data

berupa teks, simbol dan gambar sederhana. LCD ini memiliki 4 baris yang

setiap barisnya terdiri dari 20 kolom atau biasa ditulis 4x20. Sehingga

yang berfungsi menampilkan data

berupa teks, simbol dan gambar sederhana. LCD ini memiliki 4 baris yang

setiap barisnya terdiri dari 20 kolom atau biasa ditulis 4x20. Sehingga

Solenoid yang digunakan membutuhkan tegangan sebesar 12Vdc

Solenoid adalah sebuah perangkat yang dapat difungsikan sebagai Solenoid adalah sebuah perangkat yang dapat difungsikan sebagai

AL dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal. AL dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.

mengalir di kumparan, maka di dalamnya akan menimbulkan medan

magnetis yang akan menarik besi masuk kedalam kumparan. Prinsip kerja

yang berfungsi menampilkan data

berupa teks, simbol dan gambar sederhana. LCD ini memiliki 4 baris yang

setiap barisnya terdiri dari 20 kolom atau biasa ditulis 4x20. Sehingga

Solenoid yang digunakan membutuhkan tegangan sebesar 12Vdc

Solenoid adalah sebuah perangkat yang dapat difungsikan sebagai

mengalir di kumparan, maka di dalamnya akan menimbulkan medan

magnetis yang akan menarik besi masuk kedalam kumparan. Prinsip kerja

Solenoid yang digunakan membutuhkan tegangan sebesar 12Vdc

yang berfungsi menampilkan data

berupa teks, simbol dan gambar sederhana. LCD ini memiliki 4 baris yang

setiap barisnya terdiri dari 20 kolom atau biasa ditulis 4x20. Sehingga

Page 4: BAB II II DASAR TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/.../jbptppolban-gdl-gilanggian-3623-3-bab2--3.pdf · kapasitor dalam melakukan pengisian dan pengosongan berada diantara

Model Pengunci Pintu Multi User dan Logger Menggunakan Kode Angka Berbasis Atmega 16 8

Bentuk fisik LCD 4x20 dapat dilihat pada gambar 2.3.

LCD 4x20 memiliki 16 buah pin, yang terdiri dari 8 buah pin data I/O

(DB0 – DB7), 2 pin untuk pengaturan backlight (LED+ dan LED-), 2 pin

untuk supply (VCC dan VSS), RS, R/W, E.

2.4 RTC (Real Time Clock)

RTC adalah jenis pewaktu yang bekerja berdasarkan waktu yang

sebenarnya atau dengan kata lain berdasarkan waktu yang ada pada jam.

Agar dapat berfungsi, pewaktu ini membutuhkan dua parameter utama

yang harus ditentukan, yaitu pada saat mulai (start) dan pada saat berhenti

(stop). RTC pada umumnya berupa sirkuit terpadu yang berfungsi sebagai

pemelihara waktu. RTC memiliki catu daya terpisah sehingga dapat tetap

berfungsi ketika catu daya utama terputus. Real Time Clock berhubungan

dengan waktu mulai dari detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan dan tahun.

Gambar 2.3 LCD 4x20 dengan backlight hijau

Tabel 2.1 Konfigurasi pin LCD 4x20

yang harus ditentukan, yaitu pada saat mulai (

stop

pemelihara waktu. RTC memiliki catu daya terpisah sehingga dapat tetap

RTC (Real Time Clock) 2.4

(DB0 – DB7), 2 pin untuk pengaturan backlight (LED+ dan LED-), 2 pin

untuk supply (VCC dan VSS), RS, R/W, E.

Bentuk fisik LCD 4x

yang harus ditentukan, yaitu pada saat mulai (

stop). RTC pada umumnya berupa sirkuit terpadu yang berfungsi sebagai

pemelihara waktu. RTC memiliki catu daya terpisah sehingga dapat tetap

RTC (Real Time Clock)

RTC adalah jenis pewaktu yang bekerja berdasarkan waktu yang

LCD 4x20 memiliki 16 buah pin, yang terdiri dari 8 buah pin data I/O

(DB0 – DB7), 2 pin untuk pengaturan backlight (LED+ dan LED-), 2 pin

untuk supply (VCC dan VSS), RS, R/W, E.

dengan waktu mulai dari detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan dan tahun.

Bentuk fisik LCD 4x

yang harus ditentukan, yaitu pada saat mulai (

). RTC pada umumnya berupa sirkuit terpadu yang berfungsi sebagai

pemelihara waktu. RTC memiliki catu daya terpisah sehingga dapat tetap

RTC (Real Time Clock)

RTC adalah jenis pewaktu yang bekerja berdasarkan waktu yang

dengan waktu mulai dari detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan dan tahun.

LCD 4x20 memiliki 16 buah pin, yang terdiri dari 8 buah pin data I/O

(DB0 – DB7), 2 pin untuk pengaturan backlight (LED+ dan LED-), 2 pin

untuk supply (VCC dan VSS), RS, R/W, E.

Bentuk fisik LCD 4x20 dapat dilihat pada gambar 2.3. Bentuk fisik LCD 4x20 dapat dilihat pada gambar 2.3. Bentuk fisik LCD 4x

yang harus ditentukan, yaitu pada saat mulai (

). RTC pada umumnya berupa sirkuit terpadu yang berfungsi sebagai

pemelihara waktu. RTC memiliki catu daya terpisah sehingga dapat tetap

RTC adalah jenis pewaktu yang bekerja berdasarkan waktu yang

dengan waktu mulai dari detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan dan tahun.

LCD 4x20 memiliki 16 buah pin, yang terdiri dari 8 buah pin data I/O

(DB0 – DB7), 2 pin untuk pengaturan backlight (LED+ dan LED-), 2 pin

untuk supply (VCC dan VSS), RS, R/W, E.

20 dapat dilihat pada gambar 2.3.

LCD 4x20 memiliki 16 buah pin, yang terdiri dari 8 buah pin data I/O

(DB0 – DB7), 2 pin untuk pengaturan backlight (LED+ dan LED-), 2 pin

untuk supply (VCC dan VSS), RS, R/W, E.

yang harus ditentukan, yaitu pada saat mulai (start

). RTC pada umumnya berupa sirkuit terpadu yang berfungsi sebagai

pemelihara waktu. RTC memiliki catu daya terpisah sehingga dapat tetap

dengan waktu mulai dari detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan dan tahun.

RTC adalah jenis pewaktu yang bekerja berdasarkan waktu yang

20 dapat dilihat pada gambar 2.3.

LCD 4x20 memiliki 16 buah pin, yang terdiri dari 8 buah pin data I/O

(DB0 – DB7), 2 pin untuk pengaturan backlight (LED+ dan LED-), 2 pin

LCD 4x20 memiliki 16 buah pin, yang terdiri dari 8 buah pin data I/O

(DB0 – DB7), 2 pin untuk pengaturan backlight (LED+ dan LED-), 2 pin

) dan pada saat berhenti

). RTC pada umumnya berupa sirkuit terpadu yang berfungsi sebagai

pemelihara waktu. RTC memiliki catu daya terpisah sehingga dapat tetap

start

). RTC pada umumnya berupa sirkuit terpadu yang berfungsi sebagai

pemelihara waktu. RTC memiliki catu daya terpisah sehingga dapat tetap

dengan waktu mulai dari detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan dan tahun.

RTC adalah jenis pewaktu yang bekerja berdasarkan waktu yang

dengan waktu mulai dari detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan dan tahun.

20 dapat dilihat pada gambar 2.3. 20 dapat dilihat pada gambar 2.3.

LCD 4x20 memiliki 16 buah pin, yang terdiri dari 8 buah pin data I/O

(DB0 – DB7), 2 pin untuk pengaturan backlight (LED+ dan LED-), 2 pin

) dan pada saat berhenti

). RTC pada umumnya berupa sirkuit terpadu yang berfungsi sebagai

pemelihara waktu. RTC memiliki catu daya terpisah sehingga dapat tetap

RTC adalah jenis pewaktu yang bekerja berdasarkan waktu yang

dengan waktu mulai dari detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan dan tahun.

LCD 4x20 memiliki 16 buah pin, yang terdiri dari 8 buah pin data I/O

(DB0 – DB7), 2 pin untuk pengaturan backlight (LED+ dan LED-), 2 pin

RTC adalah jenis pewaktu yang bekerja berdasarkan waktu yang

) dan pada saat berhenti

). RTC pada umumnya berupa sirkuit terpadu yang berfungsi sebagai

pemelihara waktu. RTC memiliki catu daya terpisah sehingga dapat tetap

dengan waktu mulai dari detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan dan tahun.

Page 5: BAB II II DASAR TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/.../jbptppolban-gdl-gilanggian-3623-3-bab2--3.pdf · kapasitor dalam melakukan pengisian dan pengosongan berada diantara

Model Pengunci Pintu Multi User dan Logger Menggunakan Kode Angka Berbasis Atmega 16 9

RTC yang digunakan berjenis DS1307, yang merupakan salah satu

tipe IC RTC yang dapat bekerja dalam daya listrik rendah. Didalamnya

berisi waktu jam dan kalender dalam format BCD. Waktu jam dan

kalender memberikan informasi detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan, dan

tahun. Untuk bagian jam dapat berformat 24 jam atau 12 jam. Pendeteksi

sumber listrik juga disediakan untuk mendeteksi kegagalan sumber listrik

dan langsung mengalihkannya ke sumber baterai. DS1307 berkomunikasi

dengan menggunakan 2 kabel, yaitu SDA dan DSL. SQW/Out adalah

penghasil gelombang kotak yang frekuensinya tergantung dari control

register.

Gambar 2.4.Typical slave operating circuit

kalender memberikan informasi detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan, dan

tahun. Untuk bagian jam dapat berformat 24 jam atau 12 jam. Pendeteksi

sumber listrik juga disediakan untuk mendeteksi kegagalan sumber listrik

penghasil gelombang kotak yang frekuensinya tergantung dari control

register

kalender memberikan informasi detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan, dan

tahun. Untuk bagian jam dapat berformat 24 jam atau 12 jam. Pendeteksi

sumber listrik juga disediakan untuk mendeteksi kegagalan sumber listrik

RTC yang digunakan berjenis DS1307, yang merupakan salah satu

penghasil gelombang kotak yang frekuensinya tergantung dari control

register.

C yang digunakan berjenis DS1307, yang merupakan salah satu

kalender memberikan informasi detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan, dan

tahun. Untuk bagian jam dapat berformat 24 jam atau 12 jam. Pendeteksi

sumber listrik juga disediakan untuk mendeteksi kegagalan sumber listrik

penghasil gelombang kotak yang frekuensinya tergantung dari control

C yang digunakan berjenis DS1307, yang merupakan salah satu

kalender memberikan informasi detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan, dan

tahun. Untuk bagian jam dapat berformat 24 jam atau 12 jam. Pendeteksi

sumber listrik juga disediakan untuk mendeteksi kegagalan sumber listrik

kalender memberikan informasi detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan, dan

tahun. Untuk bagian jam dapat berformat 24 jam atau 12 jam. Pendeteksi

sumber listrik juga disediakan untuk mendeteksi kegagalan sumber listrik

penghasil gelombang kotak yang frekuensinya tergantung dari control

kalender memberikan informasi detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan, dan

tahun. Untuk bagian jam dapat berformat 24 jam atau 12 jam. Pendeteksi

sumber listrik juga disediakan untuk mendeteksi kegagalan sumber listrik

C yang digunakan berjenis DS1307, yang merupakan salah satu

penghasil gelombang kotak yang frekuensinya tergantung dari control

kalender memberikan informasi detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan, dan

tahun. Untuk bagian jam dapat berformat 24 jam atau 12 jam. Pendeteksi

sumber listrik juga disediakan untuk mendeteksi kegagalan sumber listrik

C yang digunakan berjenis DS1307, yang merupakan salah satu

penghasil gelombang kotak yang frekuensinya tergantung dari control

kalender memberikan informasi detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan, dan

tahun. Untuk bagian jam dapat berformat 24 jam atau 12 jam. Pendeteksi

sumber listrik juga disediakan untuk mendeteksi kegagalan sumber listrik

kalender memberikan informasi detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan, dan

tahun. Untuk bagian jam dapat berformat 24 jam atau 12 jam. Pendeteksi

sumber listrik juga disediakan untuk mendeteksi kegagalan sumber listrik

C yang digunakan berjenis DS1307, yang merupakan salah satu C yang digunakan berjenis DS1307, yang merupakan salah satu

penghasil gelombang kotak yang frekuensinya tergantung dari control

C yang digunakan berjenis DS1307, yang merupakan salah satu

kalender memberikan informasi detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan, dan

tahun. Untuk bagian jam dapat berformat 24 jam atau 12 jam. Pendeteksi

sumber listrik juga disediakan untuk mendeteksi kegagalan sumber listrik

penghasil gelombang kotak yang frekuensinya tergantung dari control

Page 6: BAB II II DASAR TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/.../jbptppolban-gdl-gilanggian-3623-3-bab2--3.pdf · kapasitor dalam melakukan pengisian dan pengosongan berada diantara

Model Pengunci Pintu Multi User dan Logger Menggunakan Kode Angka Berbasis Atmega 16 10

Gambar 2.5 Blok diagram IC 1307

IC 1307 terdiri dari 8 buah blok, yaitu blok osilator and driver, square

wave out, control logic, power control, serial bus interface ,address

register, RTC dan RAM. Blok osilator mengontrol kecepatan jam dan

pulsa keluaran dari blok square wave out, blok control logic mengatur

frekuensi yang dikeluarkan oleh blok square wave out, address register

menunjukan alamat dari RTC atau RAM berdasarkan input dari blok serial

bus interface dan control logic. Blok RTC berisi data mengenai jam

sedangkan RAM menyimpan data yang telah dituliskan sebelumnya.

Gambar 2.6 RTC DS1307

frekuensi yang dikeluarkan oleh blok

menunjukan alamat dari RTC atau RAM berdasarkan

bus interface dan control logic. Blok RTC berisi data mengenai jam

IC

wave out, control logic, power control, serial bus interface ,address

frekuensi yang dikeluarkan oleh blok

menunjukan alamat dari RTC atau RAM berdasarkan

bus interface dan control logic. Blok RTC berisi data mengenai jam

1307 terdiri dari 8 buah blok, yaitu blok

wave out, control logic, power control, serial bus interface ,address

frekuensi yang dikeluarkan oleh blok

menunjukan alamat dari RTC atau RAM berdasarkan

bus interface dan control logic. Blok RTC berisi data mengenai jam

1307 terdiri dari 8 buah blok, yaitu blok

wave out, control logic, power control, serial bus interface ,address

frekuensi yang dikeluarkan oleh blok

menunjukan alamat dari RTC atau RAM berdasarkan

bus interface dan control logic. Blok RTC berisi data mengenai jam

1307 terdiri dari 8 buah blok, yaitu blok

wave out, control logic, power control, serial bus interface ,address

frekuensi yang dikeluarkan oleh blok square wave out

menunjukan alamat dari RTC atau RAM berdasarkan

bus interface dan control logic. Blok RTC berisi data mengenai jam

1307 terdiri dari 8 buah blok, yaitu blok

wave out, control logic, power control, serial bus interface ,address

osilator and driver, square

wave out, control logic, power control, serial bus interface ,address

square wave out,

input

bus interface dan control logic. Blok RTC berisi data mengenai jam

wave out, control logic, power control, serial bus interface ,address

osilator and driver, square

wave out, control logic, power control, serial bus interface ,address

address register

input dari blok serial

bus interface dan control logic. Blok RTC berisi data mengenai jam

osilator and driver, square

wave out, control logic, power control, serial bus interface ,address

address register

dari blok serial

bus interface dan control logic. Blok RTC berisi data mengenai jam

Page 7: BAB II II DASAR TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/.../jbptppolban-gdl-gilanggian-3623-3-bab2--3.pdf · kapasitor dalam melakukan pengisian dan pengosongan berada diantara

Model Pengunci Pintu Multi User dan Logger Menggunakan Kode Angka Berbasis Atmega 16 11

2.4.1 Pin-pin pada IC DS1307

IC DS1307 juga memiliki 8 buah pin, yaitu :

X1, X2: dihubungkan dengan kristal quartz 32,768 kHz. Rangkaian

osilator internal ini didesain untuk beroperasi dengan sebuah

kristal yang mempunyai kapasitansi beban tertentu (CL) yakni 12,5

pF.

Vcc, GND: sebagai power supply utama. Vcc merupakan tegangan

input +5 Volt sedangkan GND merupakan ground. Ketika

tegangan 5 Volt digunakan pada batas normal, RTC dapat diakses

secara penuh dan data dapat ditulis dan dibaca. Ketika Vcc kurang

dari 1,25 x Vbat, proses penulisan dan pembacaan menjadi

terhalang. Namun demikian, proses penghitungan waktu tetap

berjalan. Pada saat Vcc kurang dari Vbat, RAM dan penghitung

waktu terhubung dengan batere 3 Volt.

Vbat: tegangan input batere lithium cell 3 Volt. Tegangan batere

harus berada antara 2,5 Volt sampai 3,5 Volt.

SCL (Serial Clock Input): digunakan untuk mensinkronkan

perubahan data pada antarmuka serial.

SDA (Serial Data Input/Output): merupakan pin input/output

untuk antarmuka serial 2 kawat. Pin SDA membutuhkan resistor

pull-up eksternal.

SQW/OUT (Square Wave/Output Driver)

2.5 Keypad 4x4

Keypad digunakan sebagai perangkat input untuk memasukkan

password. Keypad merupakan serangkaian push-button yang disusun secara

matrik sehingga memiliki kolom dan baris. Setiap kolom dan baris

dihubungkan dengan pin I/O dari Mikrokontroler sejumlah 8 pin, 4 pin

untuk kolom dan 4 pin untuk baris.

2.4.1

password. Keypad merupakan serangkaian push-button yang disusun secara

matrik sehingga memiliki kolom dan baris. Setiap kolom dan baris

dihubungkan dengan pin I/O dari Mikrokontroler sejumlah 8 pin, 4 pin

Keypad 4x4 2.5

osilator

kristal yang mempunyai kapasitansi beban tertentu (CL) yakni 12,5

pF.

Pin-pin pada IC DS1307

tegangan 5 Volt digunakan pada batas normal, RTC dapat diakses

secara penuh dan data dapat ditulis dan dibaca. Ketika Vcc kurang

password. Keypad merupakan serangkaian push-button yang disusun secara

matrik sehingga memiliki kolom dan baris. Setiap kolom dan baris

dihubungkan dengan pin I/O dari Mikrokontroler sejumlah 8 pin, 4 pin

SCL (

perubahan data pada antarmuka serial.

SDA (

SQW/OUT (

Keypad 4x4

berjalan. Pada saat Vcc kurang dari Vbat, RAM dan penghitung

waktu terhubung dengan batere 3 Volt.

Vbat:

-pin pada IC DS1307

internal ini didesain untuk beroperasi dengan sebuah internal ini didesain untuk beroperasi dengan sebuah internal

kristal yang mempunyai kapasitansi beban tertentu (CL) yakni 12,5

tegangan 5 Volt digunakan pada batas normal, RTC dapat diakses

secara penuh dan data dapat ditulis dan dibaca. Ketika Vcc kurang

password. Keypad merupakan serangkaian push-button yang disusun secara

matrik sehingga memiliki kolom dan baris. Setiap kolom dan baris

dihubungkan dengan pin I/O dari Mikrokontroler sejumlah 8 pin, 4 pin

Serial Clock Input

perubahan data pada antarmuka serial.

Serial Data Input/Output

SQW/OUT (Square Wave/Output Driver

berjalan. Pada saat Vcc kurang dari Vbat, RAM dan penghitung

waktu terhubung dengan batere 3 Volt.

tegangan input

-pin pada IC DS1307

ini didesain untuk beroperasi dengan sebuah

kristal yang mempunyai kapasitansi beban tertentu (CL) yakni 12,5

ini didesain untuk beroperasi dengan sebuah

kristal yang mempunyai kapasitansi beban tertentu (CL) yakni 12,5

tegangan 5 Volt digunakan pada batas normal, RTC dapat diakses

secara penuh dan data dapat ditulis dan dibaca. Ketika Vcc kurang

password. Keypad merupakan serangkaian push-button yang disusun secara

matrik sehingga memiliki kolom dan baris. Setiap kolom dan baris

dihubungkan dengan pin I/O dari Mikrokontroler sejumlah 8 pin, 4 pin

Serial Clock Input

perubahan data pada antarmuka serial.

Serial Data Input/Output

Square Wave/Output Driver

berjalan. Pada saat Vcc kurang dari Vbat, RAM dan penghitung

waktu terhubung dengan batere 3 Volt.

input batere input batere input

ini didesain untuk beroperasi dengan sebuah

kristal yang mempunyai kapasitansi beban tertentu (CL) yakni 12,5

tegangan 5 Volt digunakan pada batas normal, RTC dapat diakses

secara penuh dan data dapat ditulis dan dibaca. Ketika Vcc kurang

): digunakan untuk mensinkronkan

perubahan data pada antarmuka serial.

Serial Data Input/Output):Serial Data Input/Output):Serial Data Input/Output merupakan pin

berjalan. Pada saat Vcc kurang dari Vbat, RAM dan penghitung

waktu terhubung dengan batere 3 Volt.

lithium cel

password. Keypad merupakan serangkaian push-button yang disusun secara

matrik sehingga memiliki kolom dan baris. Setiap kolom dan baris

dihubungkan dengan pin I/O dari Mikrokontroler sejumlah 8 pin, 4 pin

Square Wave/Output Driver

ini didesain untuk beroperasi dengan sebuah

kristal yang mempunyai kapasitansi beban tertentu (CL) yakni 12,5

tegangan 5 Volt digunakan pada batas normal, RTC dapat diakses

secara penuh dan data dapat ditulis dan dibaca. Ketika Vcc kurang

berjalan. Pada saat Vcc kurang dari Vbat, RAM dan penghitung

l 3 Volt. Tegangan batere

merupakan pin

berjalan. Pada saat Vcc kurang dari Vbat, RAM dan penghitung

lithium cel

password. Keypad merupakan serangkaian push-button yang disusun secara

matrik sehingga memiliki kolom dan baris. Setiap kolom dan baris

dihubungkan dengan pin I/O dari Mikrokontroler sejumlah 8 pin, 4 pin

password. Keypad merupakan serangkaian push-button yang disusun secara

matrik sehingga memiliki kolom dan baris. Setiap kolom dan baris

dihubungkan dengan pin I/O dari Mikrokontroler sejumlah 8 pin, 4 pin

ini didesain untuk beroperasi dengan sebuah

kristal yang mempunyai kapasitansi beban tertentu (CL) yakni 12,5

ini didesain untuk beroperasi dengan sebuah

kristal yang mempunyai kapasitansi beban tertentu (CL) yakni 12,5

tegangan 5 Volt digunakan pada batas normal, RTC dapat diakses

secara penuh dan data dapat ditulis dan dibaca. Ketika Vcc kurang

berjalan. Pada saat Vcc kurang dari Vbat, RAM dan penghitung

l 3 Volt. Tegangan batere

merupakan pin input

password. Keypad merupakan serangkaian push-button yang disusun secara

matrik sehingga memiliki kolom dan baris. Setiap kolom dan baris

dihubungkan dengan pin I/O dari Mikrokontroler sejumlah 8 pin, 4 pin

ini didesain untuk beroperasi dengan sebuah

kristal yang mempunyai kapasitansi beban tertentu (CL) yakni 12,5

tegangan 5 Volt digunakan pada batas normal, RTC dapat diakses

secara penuh dan data dapat ditulis dan dibaca. Ketika Vcc kurang

berjalan. Pada saat Vcc kurang dari Vbat, RAM dan penghitung

l 3 Volt. Tegangan batere

digunakan untuk mensinkronkan

output

password. Keypad merupakan serangkaian push-button yang disusun secara

matrik sehingga memiliki kolom dan baris. Setiap kolom dan baris

dihubungkan dengan pin I/O dari Mikrokontroler sejumlah 8 pin, 4 pin

Page 8: BAB II II DASAR TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/.../jbptppolban-gdl-gilanggian-3623-3-bab2--3.pdf · kapasitor dalam melakukan pengisian dan pengosongan berada diantara

Model Pengunci Pintu Multi User dan Logger Menggunakan Kode Angka Berbasis Atmega 16 12

Berikut gambar keypad 4x4.

2.6 IC NE555

IC 555 merupakan jenis IC yang dapat membangkitkan sinyal

frekuensi, baik itu monostabil mulivibrator maupun astabil mutivibrator.

Pada alat ini (rangkaian transmitter) IC 555 digunakan sebagai pembangkit

sinyal frekuensi astabil multivibrator dengan frekuensi yang dihasilkan

sekitar 2,3 kHz.

Multivibrator astabil dapat menghasilkan aliran-aliran pulsa yang

berkelanjutan, berbentuk segi empat yang dapat berada pada dua keadaan.

Akan tetapi keadaan kedua pulsa-pulsa yang dihasilkan tidak berada

pada keadaan stabil, seperti terlihat pada gambar 2.9.

1 2 3 A

4 5 6 B

7 8 9 C

* 0 # D

47KRC1

47KRC2

47KRC3

47KRC4

47K

RR1

47K

RR2

47K

RR3

47K

RR4

C1 C2 C3 C4

R1

R2

R3

R4

C = KOLOMR = BARIS

Gambar 2.7 Keypad 4x4

Gambar 2.8 IC NE555

47RC1

C1

2.6

Pada alat ini (rangkaian transmitter) IC 555 digunakan sebagai pembangkit

sinyal frekuensi astabil multivibrator dengan frekuensi yang dihasilkan

sekitar 2,3 kHz.

IC NE555

5

8

Berikut gambar keypad 4x4. Berikut gambar keypad 4x4. Beri

47K47K47RC1

47K47K4RC2

C2

Multivibrator astabil dapat menghasilkan aliran-aliran pulsa yang

Pada alat ini (rangkaian transmitter) IC 555 digunakan sebagai pembangkit

sinyal frekuensi astabil multivibrator dengan frekuensi yang dihasilkan

sekitar 2,3 kHz.

IC NE555

IC 555 merupakan jenis IC yang dapat membangkitkan sinyal

pada keadaan stabil, seperti terlihat pada gambar 2.9.

kut gambar keypad 4x4.

B

C

47K47K4RC3

C3

Multivibrator astabil dapat menghasilkan aliran-aliran pulsa yang

Gambar

Pada alat ini (rangkaian transmitter) IC 555 digunakan sebagai pembangkit

sinyal frekuensi astabil multivibrator dengan frekuensi yang dihasilkan

pada keadaan stabil, seperti terlihat pada gambar 2.9.

IC 555 merupakan jenis IC yang dapat membangkitkan sinyal

kut gambar keypad 4x4.

47RC4

C4C4

Multivibrator astabil dapat menghasilkan aliran-aliran pulsa yang

Gambar

Pada alat ini (rangkaian transmitter) IC 555 digunakan sebagai pembangkit

sinyal frekuensi astabil multivibrator dengan frekuensi yang dihasilkan

pada keadaan stabil, seperti terlihat pada gambar 2.9.

IC 555 merupakan jenis IC yang dapat membangkitkan sinyal

R2

R3

R = BARIS

Pada alat ini (rangkaian transmitter) IC 555 digunakan sebagai pembangkit

sinyal frekuensi astabil multivibrator dengan frekuensi yang dihasilkan

IC 555 merupakan jenis IC yang dapat membangkitkan sinyal

Multivibrator astabil dapat menghasilkan aliran-aliran pulsa yang

NE555

pada keadaan stabil, seperti terlihat pada gambar 2.9.

IC 555 merupakan jenis IC yang dapat membangkitkan sinyal

sinyal frekuensi astabil multivibrator dengan frekuensi yang dihasilkan

IC 555 merupakan jenis IC yang dapat membangkitkan sinyal

Multivibrator astabil dapat menghasilkan aliran-aliran pulsa yang Multivibrator astabil dapat menghasilkan aliran-aliran pulsa yang

pada keadaan stabil, seperti terlihat pada gambar 2.9.

IC 555 merupakan jenis IC yang dapat membangkitkan sinyal

sinyal frekuensi astabil multivibrator dengan frekuensi yang dihasilkan

Multivibrator astabil dapat menghasilkan aliran-aliran pulsa yang

IC 555 merupakan jenis IC yang dapat membangkitkan sinyal

Pada alat ini (rangkaian transmitter) IC 555 digunakan sebagai pembangkit

sinyal frekuensi astabil multivibrator dengan frekuensi yang dihasilkan

Multivibrator astabil dapat menghasilkan aliran-aliran pulsa yang

Page 9: BAB II II DASAR TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/.../jbptppolban-gdl-gilanggian-3623-3-bab2--3.pdf · kapasitor dalam melakukan pengisian dan pengosongan berada diantara

Model Pengunci Pintu Multi User dan Logger Menggunakan Kode Angka Berbasis Atmega 16 13

Kapasitor C mengisi muatan melalui tahanan R1 dan R2, sedangkan

pengosongan muatan hanya melalui tahanan R2. Dalam mode ini, tegangan

kapasitor dalam melakukan pengisian dan pengosongan berada diantara 1/3

dan 2/3 Vcc. Saat kapasitor mengisi muatan melalui R1 dan R2 tegangan

naik secara eksponensial.

Perhitungan waktu pengisian pada saat output high adalah :

t1 =0,693 (R1 + R2) C1

Perhitungan waktu pengisian pada saat output low adalah :

t2 =0,693 (R2) C1

Maka total perioda (T) :

T= t1 + t2 = 0,693 (R1 + R2) C1

Untuk perhitungan frekuensi osilasi :

f =�

�=

�,��

(�� ����) ��

Dan untuk perhitungan Duty cycle :

D =R2

R1 + 2R2

Gambar 2.9 Rangkaian astabil multivibrator

Gambar 2.10 Bentuk gelombang astabil multivibrator

pengosongan muatan hanya melalui tahanan R2. Dalam mode ini, tegangan

naik secara eksponensial.

Kapasitor C mengisi muatan melalui tahanan R1 dan R2, sedangkan

pengosongan muatan hanya melalui tahanan R2. Dalam mode ini, tegangan

Maka total perioda (T) :

Dan unt

naik secara eksponensial.

Perhitungan waktu pengisian pada saat output high adalah :

asitor C mengisi muatan melalui tahanan R1 dan R2, sedangkan

pengosongan muatan hanya melalui tahanan R2. Dalam mode ini, tegangan

aka total perioda (T) :

uk perhitungan Duty cycle :

Gambar 2.10

naik secara eksponensial.

Perhitungan waktu pengisian pada saat output high adalah :

asitor C mengisi muatan melalui tahanan R1 dan R2, sedangkan

pengosongan muatan hanya melalui tahanan R2. Dalam mode ini, tegangan

aka total perioda (T) :

T= t1

uk perhitungan Duty cycle :

10 Bentuk

Perhitungan waktu pengisian pada saat output high adalah :

t1 =0,693 (R

asitor C mengisi muatan melalui tahanan R1 dan R2, sedangkan

pengosongan muatan hanya melalui tahanan R2. Dalam mode ini, tegangan

0,693 (R10,693 (R10,693 (R + R

Perhitungan waktu pengisian pada saat output high adalah :

=0,693 (R1 + R2 + R2 + R ) C1

gelombang astabil multivibrator

(�� ����) ��

uk perhitungan Duty cycle :

R2

asitor C mengisi muatan melalui tahanan R1 dan R2, sedangkan

pengosongan muatan hanya melalui tahanan R2. Dalam mode ini, tegangan

Perhitungan waktu pengisian pada saat output high adalah : Perhitungan waktu pengisian pada saat output high adalah :

1

gelombang astabil multivibratorgelombang astabil multivibrator

asitor C mengisi muatan melalui tahanan R1 dan R2, sedangkan

pengosongan muatan hanya melalui tahanan R2. Dalam mode ini, tegangan

Perhitungan waktu pengisian pada saat output high adalah :

gelombang astabil multivibrator

asitor C mengisi muatan melalui tahanan R1 dan R2, sedangkan

pengosongan muatan hanya melalui tahanan R2. Dalam mode ini, tegangan

Page 10: BAB II II DASAR TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/.../jbptppolban-gdl-gilanggian-3623-3-bab2--3.pdf · kapasitor dalam melakukan pengisian dan pengosongan berada diantara

Model Pengunci Pintu Multi User dan Logger Menggunakan Kode Angka Berbasis Atmega 16 14

2.7 Buzzer

Buzzer merupakan perangkat output yang menghasilkan suara, prinsip

kerjanya mirip dengan speaker biasa. Buzzer ini menjadi bagian dari

rangkaian alarm yang berperan untuk menghasilkan bunyi dengan nada

yang diatur di rangkaian sebelumnya.

Buzzer ini dapat bekerja dalam rentang tegangan dari 5Vdc hingga

15Vdc. Semakin tinggi tegangan yang disupply, maka bunyi keluaran akan

semakin keras.

2.9 Relay

Relay merupakan salah satu peralatan elektronik yang berfungsi

untuk memtuskan dan menghubungkan suatu rangkaian elektronik yang

satu dengan yang lainnya. Pada dasarnya relay adalah saklar

elektromagnetik yang akan bekerja apabila arus mengalir melalui

kumparan, lalu inti besi akan menjadi magnet dan akan menarik kontak-

kontak relay. Kontak-kontak dapat ditarik apabila garis magnet dapat

mengalahkan gaya pegas yang melawannya. Besarnya gaya magnet

bergantung dari medan di celah udara pada inti magnet, jumlah lilitan

kumparan, dan kuat arus yang mengalir. Untuk memperbesar kuat medan

magnet dibentuk sirkuit magnet.

Gambar 2.11 Buzzer

kerjanya mirip dengan speaker biasa. Buzzer ini menjadi bagian dari

rangkaian alarm yang berperan untuk menghasilkan bunyi dengan nada

yang diatur di rangkaian sebelumnya.

kumparan, dan kuat arus yang mengalir. Untuk memperbesar kuat medan

magnet dibentuk sirkuit magnet.

2.9 Relay

elektromagnetik yang akan bekerja apabila arus mengalir melalui

kumparan, lalu inti besi akan menjadi magnet dan akan menarik kontak-

kontak

2.9 Relay

15Vdc. Semakin tinggi tegangan yang disupply, maka bunyi keluaran akan

kerjanya mirip dengan speaker biasa. Buzzer ini menjadi bagian dari

rangkaian alarm yang berperan untuk menghasilkan bunyi dengan nada

yang diatur di rangkaian sebelumnya.

kumparan, dan kuat arus yang mengalir. Untuk memperbesar kuat medan

magnet dibentuk sirkuit magnet.

2.9 Relay

Relay

elektromagnetik yang akan bekerja apabila arus mengalir melalui

kumparan, lalu inti besi akan menjadi magnet dan akan menarik kontak-

kontak relay

Buzzer ini dapat bekerja dalam rentang tegangan dari 5Vdc hingga

15Vdc. Semakin tinggi tegangan yang disupply, maka bunyi keluaran akan

kerjanya mirip dengan speaker biasa. Buzzer ini menjadi bagian dari

rangkaian alarm yang berperan untuk menghasilkan bunyi dengan nada

yang diatur di rangkaian sebelumnya.

kumparan, dan kuat arus yang mengalir. Untuk memperbesar kuat medan

magnet dibentuk sirkuit magnet.

merupakan salah satu peralatan elektronik yang berfungsi

elektromagnetik yang akan bekerja apabila arus mengalir melalui

kumparan, lalu inti besi akan menjadi magnet dan akan menarik kontak-

. Kontak-kontak dapat ditarik apabila garis magnet dapat

Buzzer ini dapat bekerja dalam rentang tegangan dari 5Vdc hingga

15Vdc. Semakin tinggi tegangan yang disupply, maka bunyi keluaran akan

Gambar

kerjanya mirip dengan speaker biasa. Buzzer ini menjadi bagian dari

rangkaian alarm yang berperan untuk menghasilkan bunyi dengan nada

kerjanya mirip dengan speaker biasa. Buzzer ini menjadi bagian dari

rangkaian alarm yang berperan untuk menghasilkan bunyi dengan nada

yang diatur di rangkaian sebelumnya.

kumparan, dan kuat arus yang mengalir. Untuk memperbesar kuat medan

magnet dibentuk sirkuit magnet.

merupakan salah satu peralatan elektronik yang berfungsi

elektromagnetik yang akan bekerja apabila arus mengalir melalui

kumparan, lalu inti besi akan menjadi magnet dan akan menarik kontak-

. Kontak-kontak dapat ditarik apabila garis magnet dapat

Buzzer ini dapat bekerja dalam rentang tegangan dari 5Vdc hingga

15Vdc. Semakin tinggi tegangan yang disupply, maka bunyi keluaran akan

Gambar

kerjanya mirip dengan speaker biasa. Buzzer ini menjadi bagian dari

rangkaian alarm yang berperan untuk menghasilkan bunyi dengan nada

merupakan salah satu peralatan elektronik yang berfungsi

Buzzer ini dapat bekerja dalam rentang tegangan dari 5Vdc hingga

15Vdc. Semakin tinggi tegangan yang disupply, maka bunyi keluaran akan

BuzzerBuzzerBuzz

kumparan, dan kuat arus yang mengalir. Untuk memperbesar kuat medan

elektromagnetik yang akan bekerja apabila arus mengalir melalui

kumparan, lalu inti besi akan menjadi magnet dan akan menarik kontak-

. Kontak-kontak dapat ditarik apabila garis magnet dapat

kerjanya mirip dengan speaker biasa. Buzzer ini menjadi bagian dari

rangkaian alarm yang berperan untuk menghasilkan bunyi dengan nada

Buzzer ini dapat bekerja dalam rentang tegangan dari 5Vdc hingga

15Vdc. Semakin tinggi tegangan yang disupply, maka bunyi keluaran akan

merupakan salah satu peralatan elektronik yang berfungsi

untuk memtuskan dan menghubungkan suatu rangkaian elektronik yang

Buzzer ini dapat bekerja dalam rentang tegangan dari 5Vdc hingga

15Vdc. Semakin tinggi tegangan yang disupply, maka bunyi keluaran akan

kumparan, dan kuat arus yang mengalir. Untuk memperbesar kuat medan kumparan, dan kuat arus yang mengalir. Untuk memperbesar kuat medan

elektromagnetik yang akan bekerja apabila arus mengalir melalui

kumparan, lalu inti besi akan menjadi magnet dan akan menarik kontak-

. Kontak-kontak dapat ditarik apabila garis magnet dapat

kerjanya mirip dengan speaker biasa. Buzzer ini menjadi bagian dari

rangkaian alarm yang berperan untuk menghasilkan bunyi dengan nada

kerjanya mirip dengan speaker biasa. Buzzer ini menjadi bagian dari

rangkaian alarm yang berperan untuk menghasilkan bunyi dengan nada

Buzzer ini dapat bekerja dalam rentang tegangan dari 5Vdc hingga

15Vdc. Semakin tinggi tegangan yang disupply, maka bunyi keluaran akan

merupakan salah satu peralatan elektronik yang berfungsi

untuk memtuskan dan menghubungkan suatu rangkaian elektronik yang

kumparan, dan kuat arus yang mengalir. Untuk memperbesar kuat medan

elektromagnetik yang akan bekerja apabila arus mengalir melalui

kumparan, lalu inti besi akan menjadi magnet dan akan menarik kontak-

. Kontak-kontak dapat ditarik apabila garis magnet dapat

kerjanya mirip dengan speaker biasa. Buzzer ini menjadi bagian dari

rangkaian alarm yang berperan untuk menghasilkan bunyi dengan nada

Buzzer ini dapat bekerja dalam rentang tegangan dari 5Vdc hingga

15Vdc. Semakin tinggi tegangan yang disupply, maka bunyi keluaran akan

merupakan salah satu peralatan elektronik yang berfungsi

elektromagnetik yang akan bekerja apabila arus mengalir melalui

kumparan, lalu inti besi akan menjadi magnet dan akan menarik kontak-

. Kontak-kontak dapat ditarik apabila garis magnet dapat

kumparan, dan kuat arus yang mengalir. Untuk memperbesar kuat medan

Page 11: BAB II II DASAR TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/.../jbptppolban-gdl-gilanggian-3623-3-bab2--3.pdf · kapasitor dalam melakukan pengisian dan pengosongan berada diantara

Model Pengunci Pintu Multi User dan Logger Menggunakan Kode Angka Berbasis Atmega 16 15

Kontak-kontak atau kutub-kutub dari relay umumnya memiliki tiga

dasar pemakaian yaitu :

1. Bila kumparan dialiri arus listrik maka kontaknya akan menutup dan

disebut sebagai kontak Normally Open (NO).

2. Bila kumparan dialiri arus listrik maka kontaknya akan membuka dan

disebut dengan kontak Normally Close (NC).

3. Tukar-sambung (Change Over/CO), jenis relay ini mempunyai kontak

tengah yang normalnya tertutup tetapi akan membuat kontak dengan

yang lain bila relay dialiri listrik.

Gambar 2.12 memperlihatkan beberapa bentuk kontak dari sebuah relay :

2.10 Perangkat Lunak

Perangkat lunak atau software yang digunakan pada proyek akhir

ini digunakan pemrograman BASCOM AVR untuk pemrograman pada

mikrokontroler. BASCOM AVR merupakan suatu program compiler

dengan bahasa pemrograman tingkat tinngi yang dilengkapi oleh simulasi

Gambar 2.12 Bentuk Kontak Relay

Gambar 2.13 Relay

2. Bila kumparan dialiri arus listrik maka kontaknya akan membuka dan

Gambar 2.12 memperlihatkan beberapa bentuk kontak dari sebuah

2.10 Perangkat Lunak

disebut sebagai kontak

2. Bila kumparan dialiri arus listrik maka kontaknya akan membuka dan

Kont

tengah yang normalnya tertutup tetapi akan membuat kontak dengan

yang lain bila

Gambar 2.12 memperlihatkan beberapa bentuk kontak dari sebuah

2.10 Perangkat Lunak

mikrokontroler. BASCOM AVR merupakan suatu program

dengan bahasa pemrograman tingkat tinngi yang dilengkapi oleh simulasi

ak-kontak atau kutub-kutub dari

disebut sebagai kontak

2. Bila kumparan dialiri arus listrik maka kontaknya akan membuka dan

tengah yang normalnya tertutup tetapi akan membuat kontak dengan

relay dialiri listrik.

Gambar 2.12 memperlihatkan beberapa bentuk kontak dari sebuah

2.10 Perangkat Lunak

mikrokontroler. BASCOM AVR merupakan suatu program

dengan bahasa pemrograman tingkat tinngi yang dilengkapi oleh simulasi

ak-kontak atau kutub-kutub dari

Normally Open

2. Bila kumparan dialiri arus listrik maka kontaknya akan membuka dan

disebut sebagai kontak Normally Open

2. Bila kumparan dialiri arus listrik maka kontaknya akan membuka dan

tengah yang normalnya tertutup tetapi akan membuat kontak dengan

dialiri listrik.

Gambar 2.12 memperlihatkan beberapa bentuk kontak dari sebuah

Gambar

mikrokontroler. BASCOM AVR merupakan suatu program

dengan bahasa pemrograman tingkat tinngi yang dilengkapi oleh simulasi

Normally Open (NO).

2. Bila kumparan dialiri arus listrik maka kontaknya akan membuka dan

ak-kontak atau kutub-kutub dari relay

tengah yang normalnya tertutup tetapi akan membuat kontak dengan

Gambar 2.12 memperlihatkan beberapa bentuk kontak dari sebuah

12 Bentuk Kontak

mikrokontroler. BASCOM AVR merupakan suatu program

dengan bahasa pemrograman tingkat tinngi yang dilengkapi oleh simulasi

2. Bila kumparan dialiri arus listrik maka kontaknya akan membuka dan

umumnya memiliki tiga

tengah yang normalnya tertutup tetapi akan membuat kontak dengan

Gambar 2.12 memperlihatkan beberapa bentuk kontak dari sebuah

Relay

mikrokontroler. BASCOM AVR merupakan suatu program

dengan bahasa pemrograman tingkat tinngi yang dilengkapi oleh simulasi

mikrokontroler. BASCOM AVR merupakan suatu program

dengan bahasa pemrograman tingkat tinngi yang dilengkapi oleh simulasi

2. Bila kumparan dialiri arus listrik maka kontaknya akan membuka dan 2. Bila kumparan dialiri arus listrik maka kontaknya akan membuka dan

umumnya memiliki tiga umumnya memiliki tiga

tengah yang normalnya tertutup tetapi akan membuat kontak dengan

Gambar 2.12 memperlihatkan beberapa bentuk kontak dari sebuah

mikrokontroler. BASCOM AVR merupakan suatu program

dengan bahasa pemrograman tingkat tinngi yang dilengkapi oleh simulasi

umumnya memiliki tiga

2. Bila kumparan dialiri arus listrik maka kontaknya akan membuka dan

tengah yang normalnya tertutup tetapi akan membuat kontak dengan

:

compiler

dengan bahasa pemrograman tingkat tinngi yang dilengkapi oleh simulasi

Page 12: BAB II II DASAR TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/.../jbptppolban-gdl-gilanggian-3623-3-bab2--3.pdf · kapasitor dalam melakukan pengisian dan pengosongan berada diantara

Model Pengunci Pintu Multi User dan Logger Menggunakan Kode Angka Berbasis Atmega 16 16

compiler ke bahasa mesin. BASCOM AVR terdiri dari main windows dan

simulator windows. Main windows merupakan jendela utama yang dapat

digunakan untuk membuat listing program.

Gambar 2.13 Jendala utama pada BASCOM AVR

Pemrograman BASCOM AVR memiliki beberapa jenis

variabel data dan

karakter. Jenis – jenis variabel data pada pemrograman BASCOM AVR

yaitu:

1. Bit (1/8 byte)

Sebuah bit hanya memiliki nilai 0 atau 1. Dimana 8 buah bit sama

dengan 1 byte.

2. Byte (1Byte)

Byte ini memiliki jumlah 8 bit-biner yang bernilai 0-255.

3. Integer (two Bytes)

Integer ini memiliki jumlah 16 bit-biner yang bernilai antara -32,768

sampaidengan +32,767.

4. Word (two bytes)

Word ini memiliki jumlah 16 bit-biner yang bernilai antara 0 sampai

dengan 65535.

5. Long (four bytes)

compil

3. Integer (two Bytes)

Integer ini memiliki jumlah 16 bit-biner yang bernilai antara -32,768

variabel data dan

karakter. Jenis – jenis variabel data pada pemrograman BASCOM AVR

Sebuah bit hanya memiliki nilai 0 atau 1. Dimana 8 buah bit sama

2. Byte (1Byte)

compiler compiler compil ke bahasa mesin. BASCOM AVR terdiri dari

3. Integer (two Bytes)

Integer ini memiliki jumlah 16 bit-biner yang bernilai antara -32,768

sampaidengan +32,767.

variabel data dan

karakter. Jenis – jenis variabel data pada pemrograman BASCOM AVR

Sebuah bit hanya memiliki nilai 0 atau 1. Dimana 8 buah bit sama

dengan 1 byte.

2. Byte (1Byte)

dengan 65535.

5. Long (four bytes)

ke bahasa mesin. BASCOM AVR terdiri dari

3. Integer (two Bytes)

Integer ini memiliki jumlah 16 bit-biner yang bernilai antara -32,768

sampaidengan +32,767.

karakter. Jenis – jenis variabel data pada pemrograman BASCOM AVR

Sebuah bit hanya memiliki nilai 0 atau 1. Dimana 8 buah bit sama

5. Long (four bytes)

ke bahasa mesin. BASCOM AVR terdiri dari

Integer ini memiliki jumlah 16 bit-biner yang bernilai antara -32,768

sampaidengan +32,767.

karakter. Jenis – jenis variabel data pada pemrograman BASCOM AVR

Sebuah bit hanya memiliki nilai 0 atau 1. Dimana 8 buah bit sama

ke bahasa mesin. BASCOM AVR terdiri dari

karakter. Jenis – jenis variabel data pada pemrograman BASCOM AVR

Integer ini memiliki jumlah 16 bit-biner yang bernilai antara -32,768

Sebuah bit hanya memiliki nilai 0 atau 1. Dimana 8 buah bit sama

ke bahasa mesin. BASCOM AVR terdiri dari main windows

karakter. Jenis – jenis variabel data pada pemrograman BASCOM AVR

Integer ini memiliki jumlah 16 bit-biner yang bernilai antara -32,768 Integer ini memiliki jumlah 16 bit-biner yang bernilai antara -32,768

Sebuah bit hanya memiliki nilai 0 atau 1. Dimana 8 buah bit sama

main windows main windows

karakter. Jenis – jenis variabel data pada pemrograman BASCOM AVR

Integer ini memiliki jumlah 16 bit-biner yang bernilai antara -32,768

Sebuah bit hanya memiliki nilai 0 atau 1. Dimana 8 buah bit sama

dan

karakter. Jenis – jenis variabel data pada pemrograman BASCOM AVR

Sebuah bit hanya memiliki nilai 0 atau 1. Dimana 8 buah bit sama

Integer ini memiliki jumlah 16 bit-biner yang bernilai antara -32,768

Page 13: BAB II II DASAR TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/.../jbptppolban-gdl-gilanggian-3623-3-bab2--3.pdf · kapasitor dalam melakukan pengisian dan pengosongan berada diantara

Model Pengunci Pintu Multi User dan Logger Menggunakan Kode Angka Berbasis Atmega 16 17

Long ini memiliki jumlah 32bit-biner yang bernilai antara -

2147483648 sampai dengan 2147483647.

6. Single

Single ini memiliki jumlah 32 bit-biner yang bernilai antara 1.5x1045

sampai dengan 3.4x1038.

7. String (up to 254 bytes)

String ini memiliki panjang dimensi sebanyak 10 byte.

6. Single 6. Single

Single ini memiliki jumlah 32 bit-biner yang bernilai antara 1.5x1045

sampai dengan 3.4x1038.

Long ini memiliki jumlah 32bit-biner yang bernilai antara -Long ini memiliki jumlah 32bit-biner yang bernilai antara -Long ini memiliki jumlah 32bit-biner yang bernilai antara -

Single ini memiliki jumlah 32 bit-biner yang bernilai antara 1.5x1045

sampai dengan 3.4x1038.

ini memiliki jumlah 32bit-biner yang bernilai antara -

Single ini memiliki jumlah 32 bit-biner yang bernilai antara 1.5x1045 Single ini memiliki jumlah 32 bit-biner yang bernilai antara 1.5x1045

sampai dengan 3.4x1038.

Single ini memiliki jumlah 32 bit-biner yang bernilai antara 1.5x1045

ini memiliki jumlah 32bit-biner yang bernilai antara -

Single ini memiliki jumlah 32 bit-biner yang bernilai antara 1.5x1045

ini memiliki jumlah 32bit-biner yang bernilai antara -

Single ini memiliki jumlah 32 bit-biner yang bernilai antara 1.5x1045 Single ini memiliki jumlah 32 bit-biner yang bernilai antara 1.5x1045

ini memiliki jumlah 32bit-biner yang bernilai antara - ini memiliki jumlah 32bit-biner yang bernilai antara - ini memiliki jumlah 32bit-biner yang bernilai antara -

Single ini memiliki jumlah 32 bit-biner yang bernilai antara 1.5x1045