14
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Metode Kata metode berasal dari bahasa yunani “Methodos” yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan proses pembelajaran maka metode menyangkut masalah cara penyampaian pembelajaran untuk dapat dipahami oleh peserta didik. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan. Menurut Prof. Dr. Winarno Surakhmad dalam Suryobroto (1985:3) metode pembelajaran adalah cara-cara pelaksanaan daripada proses pengajaran, atau soal bagaimana teknisnya sesuatu bahan pelajaran diberikan kepada murid- murid disekolah. Nana Sudjana dan M.Sobri Sutikno dalam, http : //hipni.blogspot. com/2011/ 09/pengertian-definisi-metodepembelajaran.html pada tanggal 8 desember 2011, Menurut Nana Sudjana (2005: 76) metode pembelajaran adalah, “Metode pembelajaran ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran”. Sedangkan M. Sobri Sutikno (2009: 88) menyatakan, “Metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan”. Dari beberapa pengertian yang telah dijelaskan diatas penulis menyimpulkan metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. 2.1.2 Manfaat Metode Pembelajaran Proses pembelajaran adalah hal penting yang harus diperhatikan dalam dunia pendidikan. Dalam proses pembelajaran ada beberapa faktor-faktor yang mendukung keberhasilan pembelajaran itu sendiri,diantaranya adalah Metode pembelajaran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Metoderepository.uksw.edu/bitstream/123456789/775/3/T1_292008003_BAB II.pdf · Kata metode berasal dari bahasa yunani “Methodos”

  • Upload
    lydang

  • View
    225

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Metoderepository.uksw.edu/bitstream/123456789/775/3/T1_292008003_BAB II.pdf · Kata metode berasal dari bahasa yunani “Methodos”

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Pengertian Metode

Kata metode berasal dari bahasa yunani “Methodos” yang berarti cara atau

jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan proses pembelajaran maka metode

menyangkut masalah cara penyampaian pembelajaran untuk dapat dipahami oleh

peserta didik. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan.

Menurut Prof. Dr. Winarno Surakhmad dalam Suryobroto (1985:3)

metode pembelajaran adalah cara-cara pelaksanaan daripada proses pengajaran,

atau soal bagaimana teknisnya sesuatu bahan pelajaran diberikan kepada murid-

murid disekolah.

Nana Sudjana dan M.Sobri Sutikno dalam, http : //hipni.blogspot.

com/2011/ 09/pengertian-definisi-metodepembelajaran.html pada tanggal 8

desember 2011, Menurut Nana Sudjana (2005: 76) metode pembelajaran adalah,

“Metode pembelajaran ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan

hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran”. Sedangkan M.

Sobri Sutikno (2009: 88) menyatakan, “Metode pembelajaran adalah cara-cara

menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses

pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan”.

Dari beberapa pengertian yang telah dijelaskan diatas penulis

menyimpulkan metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan

rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk

mencapai tujuan pembelajaran.

2.1.2 Manfaat Metode Pembelajaran

Proses pembelajaran adalah hal penting yang harus diperhatikan dalam

dunia pendidikan. Dalam proses pembelajaran ada beberapa faktor-faktor yang

mendukung keberhasilan pembelajaran itu sendiri,diantaranya adalah Metode

pembelajaran.

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Metoderepository.uksw.edu/bitstream/123456789/775/3/T1_292008003_BAB II.pdf · Kata metode berasal dari bahasa yunani “Methodos”

7

Dalam dunia pendidikan di sekolah harus disadari akan pentingnya metode

dan model pembelajaran. Keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran sangat

bergantung pada metode-metode yang digunakan guru dalam penyampaian

materi. Dalam hal ini seorang guru diharapkan mampu memilih suatu metode

yang tepat untuk menyampaikan materi agar materi tersebut mudah dipahami oleh

peserta didik.

Peran seorang guru adalah untuk menciptakan suatu proses pembelajaran

yang mampu membuat peserta didik aktif,kreatif ,dan paham dengan materi yang

disampaikan oleh guru. oleh karena itu seorang guru harus memiliki pengetahuan

dan pemahaman yang cukup mengenai metode pembelajaran.

Menurut Soekidjo (2003 : 59) dalam, http : //www. Google.co.id/#sclient =

1 &oq=%22manfaat+metode+pembelajaran+%22+pdf pada tanggal 8 desember

2011, dalam proses penyampaian materi pendidikan kepada sasaran pendidikan,

disamping kurikulum maka metode dan alat pendidikan turut memegang peranan

penting. Sebab bagaimanapun pandainya seorang pendidik dalam usahanya

mengubah tingkah laku, tidak terlepas dari metode dan alat bantu pendidikan yang

digunakan. Metode dan alat bantu pendidikan yang baik akan mempermudah

proses belajar dan mengajar.

2.1.3 Pendekatan Inquiri

Pendekatan inquiri adalah dimana siswa melakukan penemuan sendiri

terhadap suatu masalah dengan bimbingan dari guru.

Nana Sudjana (1989:154), pendekatan “inquiri” merupakan pendekatan

mengajar yang berusaha meletakkan dasar dan pengembangan cara berfikir

ilmiah. Pendekatan ini menempatkan siswa lebih banyak belajar sendiri,

mengembangkan kekreatifan dalam pemecahan masalah. Siswa betul-betul

ditempatkan pada subyek yang belajar. Peranan guru dalam pendekatan

“inquiri”adalah pembimbing belajar dan fasilitator belajar. Tugas utama guru

adalah memilih masalah yang perlu dilontarkan kepada kelas untuk dipecahkan

oleh siswa sendiri. tugas berikutnya dari guru adalah menyediakan sumber belajar

bagi siswa dalam rangka memecahkan masalah. Pendekatan inquiri dalam

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Metoderepository.uksw.edu/bitstream/123456789/775/3/T1_292008003_BAB II.pdf · Kata metode berasal dari bahasa yunani “Methodos”

8

mengajar termasuk pendekatan modern, yang sangat didambakan untuk

dilaksanakan disetiap sekolah. Amien (1987) dalam http : //www. Google.co.id

/#scient=psy-ab&hl=id&source=hp&q=”manfaat+metode+pembelajaran+”+pdf

pada tanggal 8 desember 2011, mengatakan bahwa inquiri adalah suatu perluasan

dari discovery yang digunakan dalam cara yang lebih dewasa.

tambahan dari prosese discovery, inquiri mengandung proses mental yang lebih

tinngi tingkatanya, misalnya merumuskan masalah, merancang eksperimen,

melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, menarik

kesimpulan, menumbuhkan sikap objektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka dan

sebagainya. Piaget (Sund dan Trowbridge,1973) inquiri adalah pembelajaran yang

mempersiapkan situasi bagi anak untuk melakukan eksperimen sendiri;dalam arti

luas ingin melihat apa yang terjadi,ingin melakukan sesuatu, ingin menggunakan

simbul-simbul dan mencari jawaban atas pertanyaan sendiri, menghubungkan

penemuan yang satu dengan penemuan yang lain membandingkan apa yang

ditemukan dan apa yang ditemukan orang lain.

Menurut Moedjiono dan Moh. Dimyati (1991:118-119), Ahli yang

menyusun model latihan inquiri adalah Ricard Suchman. Ia berpendapat bahwa

tiap individu memiliki keinginan meneliti secara alamiah. Keingintahuan yang ada

pada individu tidak terarah, oleh karena itu diperlukan latihan meneliti.

Model latihan inquiri dirancang untuk memperbesar keberanian meneliti

secara terarah. Latihan bertujuan untuk membantu siswa mengembangkan disiplin

berfikir dalam meneliti secara bebas. Model ini mengutamakan penguasaan proses

meneliti dan kesadaran tentang pentingnya penelitian.

Model latihan inquiri adalah pola belajar-mengajar yang dirancang untuk

melatih siswa melakukan proses penelitian. Penelitian itu dapat terjadi bila siswa

dihadapkan pada masalah yang mengandung tantangan intelektual secara bebas,

terarah ke dalam kegiatan meneliti untuk memperoleh pengetahuan.

Makmun (2005:233) dalam http : //skripsi-tesis-karyailmiah.blogspot.com

/2012/04/implementasi-pendekatan-inquiry-sebagai.html pada 7 januari 2012,

mengatakan pendekatan inquiri merupakan salah satu bentuk pendekatan yang

bertumpu pada aktivitas siswa, yang pada mulanya dikembangkan oleh bruner.

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Metoderepository.uksw.edu/bitstream/123456789/775/3/T1_292008003_BAB II.pdf · Kata metode berasal dari bahasa yunani “Methodos”

9

Pengertian pendekatan inquiri adalah pendekatan yang ditetapkan oleh

penemuan dan pencarian jawaban sendiri terhadap permasalahan yang dihadapi

secara aktif, sehingga dapat mengembangkan potensi intelektual siswa dan

menggunakan pola pikir kritis dan sistematis yang pada akhirnya akan

mendapatkan suatu penemuan yang bener-benar bernakna dan memberikan suatu

hasil yang baik untuk siswa (suryobroto,2007:89).

Dari beberapa pendapat tentang pengertian pendekatan inquiri peneliti

menyimpulkan pendekatan inquiri adalah kegiatan belajar mengajar yang berpusat

pada pesera didik, sehingga peserta didik dapat berfikir aktif dan kreatif untuk

mencari jawaban sendiri terhadap masalah yang sedang dihadapi melalui

percobaan-percobaan di dalam penelitian.

2.1.4 Metode Discovery

Dalam proses pembelajaran seorang guru harus mampu memilih metode

pembelajaran yang tepat, karena keaktifan anak dalam proses pembelajaran

sanggat bergantung dengan metode yang digunakan guru dalam pembelajaran

tersebut. Pembelajaran IPA misalnya,pada pelajaran ini peserta didik melakukan

percobaan-percobaan. Percobaan-percobaan tersebut dapat dilakukan dengan

metode discovery dan metode eksperimen dimana peserta didik bisa menemukan

sendiri hasil dari percobaan-percobaan tersebut.

Roestiyah (2001:20) menjelaskan tentang pengertian metode discovery

bahwa metode discovery adalah metode pembelajaran menggunakan teknik

penemuan. Rohani (2004:39) menjelaskan bahwa,metode discovery adalah

metode yang berangkat dari suatu pandangan bahwa peserta didik sebagai subyek

disamping sebagai obyek pembelajaran. Kemudian Mulyasa (2005:110)

menjelaskan bahwa metode penemuan merupakan metode yang lebih menekankan

pada pengalaman langsung.

Menurut SUND dalam suryobroto (1985:42) discovery adalah proses

mental dimana siswa mengasimilasikan sesuatu konsep atau sesuatu prinsip.

Proses mental tersebut misalnya : mengamati, menggolong-golongkan,membuat

dugaan,menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan, dan sebagainya.

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Metoderepository.uksw.edu/bitstream/123456789/775/3/T1_292008003_BAB II.pdf · Kata metode berasal dari bahasa yunani “Methodos”

10

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa metode

discovery adalah metode pembelajaran yang menggunakan teknik penemuan

sendiri,selain siswa sebagai subyek tetapi juga sebagai obyek pembelajaran.

Menurut suryobroto (2002:200) dalam Nilaika langkah-langkah metode discovery

adalah :

a. Mengidentifikasi kebutuhan siswa

b. Memilih pendahuluan terhadap prinsip-prinsip, pengertian, konsep

yang akan dipelajari

c. Memilih bahan, dan masalah

d. Membantu memperjelas masalah yang akan dipelajari siswa

e. Mempersiapkan alat-alat yang akan dipergunakan dalam proses

penemuan

f. Memeriksa pemahaman siswa terhadap masalah yang akan

dipecahkan dan tugas-tugas siswa

g. Siswa diberikan kesempatan untuk melakukan penemuan

h. Membantu siswa dengan informasi, data, jika diperlukan oleh siswa

i. Memimpin analisis sendiri dengan pertanyaan yang mengarahkan

dan mengidentifikasi proses

j. Merangsang terjadinya interaksi antar siswa dengan siswa

k. Memuji dan membesarkan siswa yang aktif dalam proses penemuan

l. Membantu siswa merumuskan prinsip-prinsip dan generalisasi atas

hasil penemuannya.

Metode discovery memiliki kebaikan-kebaikan seperti diungkapkan oleh

Suryosubroto (2002:200) yaitu:

a. Dapat membantu siswa mengembangkan ketrampilan dan proses

kognitif siswa. Kekuatan dari proses penemuan datang dari usaha

untuk menemukan, jadi seseorang belajar bagaimana belajar itu

b. Pengetahuan diperoleh dari strategi ini dan sifatnya sangat pribadi,

merupakan suatu pengetahuan yang sangat kukuh.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Metoderepository.uksw.edu/bitstream/123456789/775/3/T1_292008003_BAB II.pdf · Kata metode berasal dari bahasa yunani “Methodos”

11

c. Strategi penemuan membuat siswa semakin bersemangat dalam

melakukan percobaan, misalnya siswa merasakan jerih payah

penyelidikannya, menemukan keberhasilan dan kadang-kadang

kegagalan

d. Metode ini memberi kesempatan kepada siswa untuk bergerak maju

sesuai dengan kemampuannya sendiri

e. Metode ini membuat siswa mengarahkan sendiri cara belajarnya

sehingga ia lebih merasa terlibat dan bermotivasi sendiri untuk belajar,

paling sedikit pada suatu proyek penemuan khusus

f. Metode discovery dapat membantu memperkuat pribadi siswa dengan

bertambahnya kepercayaan pada diri sendiri melalui proses-proses

penemuan.

g. Metode ini berpusat pada siswa, misalnya memberi kesempatan pada

siswa dan guru hanya sebagai pembimbing dalam proses penemuan

yang jawaban nya belum diketahui oleh siswa sebelumnya

Kelemahan metode discovery Suryosubroto (2002:200) adalah:

a. Diharuskan adanya persiapan mental dalam metode ini atau untuk cara

belajar ini. Misalnya siswa yang lamban mungkin bingung dalam

usanya mengembangkan pikirannya jika berhadapan dengan hal-hal

yang abstrak, atau menemukan saling ketergantungan antara

pengertian dalam suatu subyek, atau dalam usahanya menyusun suatu

hasil penemuan dalam bentuk tertulis. Siswa yang lebih pandai

mungkin akan memonopoli penemuan dan akan menimbulkan frustasi

pada siswa yang lain

b. Metode ini kurang berhasil untuk mengajar kelas besar. Misalnya

sebagian besar waktu dapat hilang karena membantu seorang siswa

menemukan teori-teori, atau menemukan bagaimana ejaan dari bentuk

kata-kata tertentu.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Metoderepository.uksw.edu/bitstream/123456789/775/3/T1_292008003_BAB II.pdf · Kata metode berasal dari bahasa yunani “Methodos”

12

c. Harapan yang diinginkan pada strategi ini mungkin mengecewakan

guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran

secara tradisional

d. Terlalu mementingkan memperoleh pengertian dan kurang

memperhatikandiprrolehnya sikap dan ketrampilan. dan kurang

memperhatikan diperolehnya sikap dan ketrampilan.

e. Fasilitas yang digunakan untuk mencoba ide-ide mungkin tidak ada

f. Strategi ini mungkin tidak akan member kesempatan siswa untuk

berfikir aktif, kalau pengertian-pengertian yang akan ditemukan telah

disampaikan terlebih dahulu oleh guru, demikian pula proses-proses

di bawah pembinaannya. Tidak semua pemecahan masalah menjamin

penemuan yang penuh arti.

2.1.5 Metode Eksperimen

Moedjiono dan Moh. Dimyati (1991:77) ilmu-ilmu pengetahuan alam

telah lama mengembangkan metode eksperimen dengan hasil yang memuaskan

(husen,1998:128). Sebagai suatu metode pengembangan ilmu, metode eksperimen

patut diterapkan di sekolah-sekolah dasar. Hal ini dimaksudkan agar para siswa

sekolah dasar sejak dini mengenal dan mampu melaksanakan ekspeimen

sederhana. Mengingat betapa pentingnya metode eksperimen untuk

mengembangkan ilmu, sudah sepantasnya guru menggunakanya dalam proses

belajar-mengajar. Pemakaian metode eksperimen dalam kegiatan belajar-

mengajar, akan memberikan pengalaman kepada guru tentang adanya potensi

yang dapat dikembangkan pada diri siswa. Untuk dapat menggunakan metode

eksperimen dengan efektif, maka seorang guru harus dapat menjawab apa dan

bagaimana metode eksperimen dalam kegiatan belajar-mengajar.

Moedjiono dan Moh. Dimyati (1991:77) mengemukakan bahwa metode

eksperimen merupakan format interaksi belajar-mengajar yang melibatkan logika

induksi untuk menyimpulkan pengamatan terhapat proses dan hasil percobaan

yang dilakukan. Eksperimen yang dilakukan dalam metode eksperimen dapat

dilakukan secara perorangan maupun kelompok.

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Metoderepository.uksw.edu/bitstream/123456789/775/3/T1_292008003_BAB II.pdf · Kata metode berasal dari bahasa yunani “Methodos”

13

Dalam http://udhiexz.wordpress.com/2008/08/08/metode-demonstrasi-

dan-eksperimen/ pada tanggal 7 januari 2012, eksperimen adalah suatu metode

mengajar yang dilakukan murid untuk melakukan percobaan-percobaan pada mata

pelajaran tertentu.

Menurut Richard Scuhman dalam Suryobroto (1985:48) langkah-langkah

metode penemuan adalah sebagai berikut :

1. Identifikasi kebutuhan siswa.

2. Seleksi pendahuluan terhadap prinsip-prinsip, pengertian, konsep dan

generalisasi yang akan dipelajari.

3. Seleksi bahan, dan problem/tugas-tugas.

4. Membantu memperjelas tugas/ problem yang akan dipelajari dan peranan

masing-masing siswa.

5. Mempersiapkan setting kelas dan alat-alat yang diperlukan.

6. Mengecek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan

dan tugas-tugas siswa.

7. Member kesempatan pada siswa untuk melakukan penemuan.

8. Membantu siswa dengan informasi /data, jika diperklukan oleh siswa.

9. Memimpin analisa sendiri (self analysis) dengan pertanyaan yang

mengarahkan dan mengidentifikasi proses.

10. Merangsang terjadinya interaksi antar siswa dengan siswa.

11. Memuji dan membesarkan siswa yang bergiat dalam proses penemuan.

12. Membantu siswa merumuskan prinsip-prinsip dan generalisasi atas

hasil penemuan.

Menurut suryobroto (1985:48) metode penemuan mempunyai kebaikan dan

kelemahan.

1. Kebaikan metode penemuan :

a. Dianggap membantu siswa mengembangkan atau memperbanyak

persediaan dan penguasaan ketrampilan dan proses kogniktif siswa.

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Metoderepository.uksw.edu/bitstream/123456789/775/3/T1_292008003_BAB II.pdf · Kata metode berasal dari bahasa yunani “Methodos”

14

b. Pengetahuan yang diperoleh dari strategi ini sangat pribadi sifatnya dan

mungkin merupakan suatu pengetahuan yang sangat kukuh; dalam arti

pendalaman dari pengetahuan,retensi dan transfer.

c. Strategi penemuan membangkitkan gairah pada siswa, misalnya siswa

merasakan jerih payah penyelidikanya, menemukan keberhasilan dan

kadang-kadang kegagalan.

d. Metode ini member kesempatan pada siswa untuk bergerak maju sesuai

dengan kemampuanya sendiri.

e. Metode ini menyebabkan siswa mengarahkan sendiri cara belajarnya,

sehingga ia lebih merasa terlibat dan bermotivasi sendiri untuk belajar,

paling sedikit pada suatu proyek penemuan khusus.

f. Metode ini dapat membantu memperkuat pribadi siswa dengan

bertambahnya kepercayaan pada diri sendiri melalui proses-proses

penemuan. Dapat memungkinkan siswa sanggup mengatasi kondisi yang

mengecewakan.

g. Strategi ini berpusat pada anak, misalnya member kesempatan pada

mereka dan guru berprestasi sebagai sesame dalam mengecek ide. Guru

menjadi teman belajar, terutama dalam situasi penemuan yang

“jawaban”-nya belum diketahui sebelumnya.

h. Membantu perkembangan siswa menuju skeptisisme yang sehat untuk

menemukan kebenaran akhir dan mutlak.

2. Kelemahan metode penemuan :

a. Dipersyaratkan keharusan adanya persiapan mental untuk cara belajar ini.

b. Metode ini kurang berhasil untuk mengajar kelas besar. Misalnya

sebagian besar waktu dapat hilang karena membantu seorang siswa

menemukan teori-teori, atau menemukan bagaimana ejaan bentuk kata-

kata tertentu.

c. Harapan yang ditumpahkan pada strategi ini mungkin mengecewakan

guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran

secara tradisional.

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Metoderepository.uksw.edu/bitstream/123456789/775/3/T1_292008003_BAB II.pdf · Kata metode berasal dari bahasa yunani “Methodos”

15

d. Mengajar dengan penemuan mungkin akan dipandang sebagai terlalu

mementingkan memperoleh pengertian dan kurang memperhatikan

diperolehnya sikap dan ketrampilan. Sedangkan sikap dan ketrampilan

diperlukan untuk memperoleh pengertian atau sebagai perkembangan

emosional sosial secara keseluruhan pada anak.

e. Dalam beberapa ilmu (misalnya IPA) fasilitas yang dibutuhkan untuk

mencoba ide-ide mungkin tidak ada.

f. Strategi ini mungkin tidak akan member kesempatan untuk berfikir

kreatif, kalau pengertian-pengertian yang akan ditemukan telah diseleksi

terlebih dahulu oleh guru, demikian proses-proses dibawah pembinaanya.

2.2 Hakekat Hasil Belajar

2.2.1 Pengertian Hasil Belajar

Prestasi belajar merupakan taraf keberhasilan murid atau santri dalam

mempelajari materi pelajaran atau pondok pesantren dinyatakan dalam bentuk

skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.

(Muhibbin Syah 1997:65).

Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu setelah

proses belajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku baik

pengetahuan, pemahaman, sikap dan ketrampilan siswa sehingga menjadi lebih

baik dari sebelumnya. Dalam http : //aaddesanjaya.blogspot.com/2011/03/

pengertian-definisi-hasil-belajar.html pada tanggal 8 januari 2012, hasil belajar

adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki seorang siswa setelah ia menerima

perlakuan dari pengajar (guru) seperti yang dikemukakan oleh sudjana. Hasil

belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima

pengalaman mengajarnya (sudjana, 2004:22).

Menurut, Poerwodarminto, (2001: 895) Hasil belajar adalah hasil yang

harus dicapai /dilakukan.

Wawan-junaidi-blogspot.com/2011/02/hasil-belajar.html pada tanggal 8

januari 2012, hasil belajar diperoleh pada akhir proses pembelajaran dan berkaitan

dengan kemampuan siswa dalam menyerap atau memahami suatu bahan yang

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Metoderepository.uksw.edu/bitstream/123456789/775/3/T1_292008003_BAB II.pdf · Kata metode berasal dari bahasa yunani “Methodos”

16

telah diajarkan. Menurut dimyati dan mudjiono (2006:3), hasil belajar merupakan

hasil dari suatu interaksi tindak belajar, dari sisi siswa hasil belajar merupakan

puncak proses belajar.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi/hasil

belajar adalah hasil yang dicapai dari suatu kegiatan atau usaha yang dapat

diartikan sebagai hasil dari proses belajar mengajar yang dapat diukur dengan tes

tertentu. Yang diungkap dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA siswa kelas

IV di SD N Sambongwangan 01 dan SD N Plosorejo 02 Kecamatan Randublatung

Kabupaten Blora.

2.3 Kajian Penelitian Yang Relevan

Widiyastuti (2003:75) dalam penelitian yang berjudul Eksperimentasi

Pengajaran Metetatika dengan Metode Penemuan Melalui Tanya Jawab pada

pokok bahasan teorema phytagoras Ditinjau dari Aktifitas Belajar Anak.

Menyimpulkan bahwa (1) Ada dampak yang berarti antara metode mengajar guru

terhadap prestasi hasil belajar matematika, (2) Ada dampak yang berarti antara

aktifitas belajar anak terhadap prestasi belajar matematika, (3) Tidak ada dampak

yang berarti antara metode mengajar guru dengan aktifitas belajar dalam

mempengaruhi prestasi belajar matematika. Penelitian Ernawati (2005 :96) yang

berjudul Upaya Peningkatan Hasil Belajar dengan Metode Discovery Melalui

Media Gambar, menyimpulkan (1) Ada peningkatan motivasi anak dalam proses

pembelajaran matematika. Sebelum diadakan penelitian hanya 11 anak (33,33%).

Peningkatan prosentase dari putaran I dan putaran II mencapai 12,5 % dan pada

akhir penelitian peningkatanya mencapai 27,75%. Ada peningkatan keaktifan

anak dalam proses pembelajaran matematika. Sebelum diadakan penelitian hanya

tiga anak (9,09%), peningkatan prosentase dari putaran I dan II mencapai 5,2%

dan pada akhir penelitian peningkatanya mencapai 16,66%. (3) Ada peningkatan

kreatifitas anak paada percobaan yang dilakukan dalam proses pembelajaran

matematika. Sebelum diadakan penelitian hanya delapan anak (24,4%).

Peningkatan prosentase dari putaran I dan II mencapai (16,87%) dan pada akhir

penelitian peningkatanya mencapai 23,63%. (4) Ada peningkatan kemampuan

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Metoderepository.uksw.edu/bitstream/123456789/775/3/T1_292008003_BAB II.pdf · Kata metode berasal dari bahasa yunani “Methodos”

17

matematika anak selama proses pembelajaran matematika. Sebelun diadakan

penelitian hanya tujuh anak (21,21%). Peningkatan prosentase pada putaran I dan

II mencapai 13,33% dan pada akhir penelitian peningkatanya mencapai 36,05%.

Minarsih, Siti. (2010) yang berjudul Efektivitas Penggunaan Metode

Discovery Terhadap Prestasi Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Pada Siswa

Kelas IV SDN Tanggel 01 dan SDN Tanggel 02 Gugus Patimurra Kecamatan

Randublatung Kabupaten Blora Semester II Tahun Pelajaran 2009/2010.

Program Studi S1 PGSD FKIP Universitas Kristen Satya Wacana. Menyimpulkan

bahwa hasil analisis pada kelas eksperimen perhitungan menunjukan bahwa nilai

T hitung sebesar 43.924 dan T tabel sebesar 2.042272, jadi T hitung > T tabel

(43.924>2.042272), dan nilai probabilitas (0,000<0,05) maka Ho ditolak, jadi ada

perbedaan penggunaan metode discovery dengan pembelajaran tanpa

menggunakan metode discovery artinya metode discovery berpengaruh dalam

pembelajaran terhadap prestasi belajar IPA pokok bahasan gaya pada siswa kelas

IV SDN Tanggel 01 dan SDN Tanggel 02 Gugus Patimura Kecamatan

Randublatung Kabupaten Blora Semester II Tahun Pelajaran 200902010.

Atik,KASRIYATI .(2010) yang berjudul Upaya Peningkatan Prestasi

Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Melalui Latihan Berulang dan

Eksperimen secara Kerja Kelompok bagi Siswa Kelas III SD Negeri Kalangrejo

Kwc. Kunduran Tahun Pelajaran 2009/2010. Program Pendidikan Jarak Jauh

Program Studi SI PGSD FKIP Universitas Kristen Satya Wacana. Menyimpulkan

dengan menerapkan metode latihan berulang dan eksperimen secara kerja

kelompok prestasi belajar IPA siswa kelas III mengalami peningkatan dari kondisi

awal KKM sekolah hanya 7 siswa yang tuntas (41,17%) pada siklus I menjadi 12

siswa (70,58%) dan pada siklus II menjadi 17 siswa (100%). Pembelajaran IPA

melalui latihan berulang dan eksperimen secara kerja kelompok dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa kelas III SSD N Kalangrejo Kecamatan

Kunduran Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2009/2010.

Berdasarkan penelitaian-penelitian sebelumnya yang meneliti tentang

upaya peningkatan hasil belajar dengan menggunakan metode discovery dan

metode eksperimen, sedangkan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Metoderepository.uksw.edu/bitstream/123456789/775/3/T1_292008003_BAB II.pdf · Kata metode berasal dari bahasa yunani “Methodos”

18

perbedaan pengaruh penggunaan pendekatan inquiri dengan menggunakan metode

discovery dan metode eksperimen terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV

Sekolah Dasar. Penelitian ini hanya sebatas untuk mengetahui ada tidaknya

perbedaan pengaruh penggunaan pendekatan inquiri dengan menggunakan metode

discovery dan metode eksperimen terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV di SD

Negeri Sambongwangan 01 dengan SD Negeri Plosorejo 02 Kecamatan

Randublatung Kabupaten Blora.

2.4 Kerangka Pikir

Kondisi awal kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dalam

kondisi seimbang hasil belajarnya. Kelompok eksperimen diberi pre-test

kemudian diberi pembelajaran dengan menggunakan metode discovery

selanjutnya diberi post-test. Kelompok kontrol diberi pre-test kemudian

melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen dan diberi

post-test. Membandingkan hasil belajar peserta didik antara yang diberi

pembelajaran dengan menggunakan metode discovery dan yang diberi

pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen adalah untuk mengetahui

seberapa besar perbedaan pengaruh penggunaan metode discovery dengan metode

eksperimen pada pelajaran IPA. Jika peserta didik yang diberi pembelajaran

menggunakan metode discovery mendapatkan hasil yang baik maka metode

discovery lebih efektif digunakan dalam pembelajaran IPA. Jika peserta didik

yang diberi pembelajaran dengan metode eksperimen mendapat hasil yang lebih

baik daripada yang menggunakan metode discovery maka metode eksperimen

lebih efektif digunakan untuk pembelajaran IPA.

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Metoderepository.uksw.edu/bitstream/123456789/775/3/T1_292008003_BAB II.pdf · Kata metode berasal dari bahasa yunani “Methodos”

19

Gambar 2.1 Alur Kerangka Berpikir

Bagan pada gambar 2.1 merupakan gambaran mengenai kondisi awal siswa

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang mempunyai kondisi hasil

belajar yang sama. Kelompok eksperimen diajar menggunakan metode discovery

sedangkan kelompok kontrol diajar menggunakan metode eksperimen, kemudian

diadakan post-test untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen. Dari hasil post-test

dapat dibandingkan adanya perbedaan hasil belajar antara kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol.

2.5 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir yang telah diuraikan diatas

maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini adalah:

a. Ho: Tidak ada perbedaan pengaruh yang positif dan signifikan antara

pendekatan inquiri dengan menggunakan metode discovery dan metode

eksperimen terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SD N Sambongwangan

01 dengan SD N Plosorejo 02 Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora.

b. Ha: Terdapat perbedaan pengaruh yang positif dan signifikan antara

pendekatan inquiri dengan menggunakan metode discovery dan metode

eksperimen terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SD N Sambongwangan

01 dengan SD N Plosorejo 02 Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora.

Kondisi Awal

Kelompok Eksperimen

Kelompok Kontrol

Perlakuandengan metode Discovery

Perlakuan dengan metode eksperimen

Hasil Belajar