Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Perkembangan Industri
Perkembangan industri adalah suatu perubahan yang cepat dibidang
ekonomi, dari mulai kegiatan ekonomi agraris ke ekonomi industri yang
menggunakan mesin dalam mengolah bahan mentah menjadi bahan siap pakai.
Istilah perkembangan industri atau revolusi industri diperkenalkan oleh
Friedrich Engels dan Louis-Auguste Blanqui dipertengahan abad ke-19.
Revolusi industri telah mengubah cara kerja manusia yang awalnya
menggunakan tenaga manusia atau hewan menjadi menggunakan mesin dalam
kegiatan produksi. Revolusi industri mengakibatkan perubahan secara besar
besaran di bidang sosial, ekonomi, manufaktur, pertambangan, dan transportasi
di dunia. Perkembangan industri terjadi beberapa tahap yaitu perkembangan
industri pertama, perkembangan industri kedua, perkembangan industri ketiga,
dan perkembangan industri keempat (Muhammad Yahya, 2000). Tahapan
perkembangan revolusi industri dapat dilihat pada gambar 2.1.
Gambar 2.1 Tahapan Perkembangan Industri
(https://id.wikipedia.org)
6
2.1.1 Perkembangan Industri 1.0
Perkembangan industri pertama dimulai pada tahun 1782 ditandai dengan
ditemukannya mesin produksi bertenaga uap oleh James Watt. Mesin
bertenaga uap tersebut dalam sekejap mengubah secara fundamental yang
terjadi dalam industri tekstil dan pertambangan batu bara. Industri tekstil dan
pertambangan batu bara yang awalnya mampu menyerap tenaga kerja secara
massal saat itu mulai mengurangi jumlah pekerjanya. Industri mulai
meninggalkan tenaga hewan dan manusia dalam menjalankan roda bisnisnya.
Tenaga utama yang digunakan dalam roda bisnis di sektor tekstil dan
pertambangan batu bara digantikan oleh mesin-mesin mekanik bertenaga uap
dalam kegiatan produksi. Mesin-mesin mekanik bertenaga uap dalam kegiatan
produksi dianggap modernisasi dan sangat menunjang untuk meningkatkan
kuantitas dan kualitas sebuah produksi. Proses pengurangan jumlah tenaga
buruh atau pekerja saat itu tidak terlampau signifikan. Pada perkembangan
industri pertama tersebut mesin-mesin mekanik bertenaga uap mampu
memanusiakan buruh atau pekerja dalam suatu proses produksi (Muhammad
Yahya, 2000). Mesin produksi menggunakan tenaga uap dapat dilihat pada
gambar 2.2.
7
Gambar 2.2 Mesin Produksi Menggunakan Tenaga Uap
(https://id.wikipedia.org)
2.1.2 Perkembangan Industri 2.0
Perkembangan industri kedua dimulai pada tahun 1870 dimana keberadaan
mesin mulai menjadi ancaman bagi jumlah buruh atau pekerja dalam pabrik.
Perkembangan industri kedua ditandai dengan ditemukannya tenaga listrik
dalam kegiatan produksi. Penemuan tenaga listrik pada perkembangan industri
kedua tersebut akhirnya mulai perlahan menggantikan mesin-mesin uap dalam
proses produksi. Mesin bertenaga listrik tersebut secara meyakinkan mampu
memproduksi massal dan mulai tercipta jalur perakitan (assembly line)
(Muhammad Yahya, 2000). Mesin produksi dengan menggunakan tenaga
listrik dapat dilihat pada gambar 2.3
8
Gambar 2.3 Mesin Produksi Menggunakan Tenaga Listrik
(https://id.wikipedia.org/wiki/Industri_4.0)
2.1.3 Perkembangan Industri 3.0
Perkembangan industri ketiga ditandai dengan ditemukan komputer modern
pasca perang dunia ke II pada tahun 1954. Proses menyatukan mesin bertenaga
listrik dengan komputer modern menghasilkan otomasi dalam bidang industri. Pada
perkembangan industri ketiga ini terjadi pengurangan kebutuhan tenaga manusia
yang sangat besar. Pada industri sektor skill seperti sektor metal dan automotive
jumlah tenaga buruh cenderung akan berkurang. Hal ini terjadi karena proses
produksi cenderung menitik beratkan pada otomasi mesin bertenaga listrik.
Operator cukup mengoperasikan program produksi yang ada pada komputer
sehingga mesin akan bekerja dengan sendirinya sesuai dengan perintah atau kode
yang dimasukkan pada komputer tersebut. Perpaduan mesin produksi bertenaga
listrik dengan komputer (Muhammad Yahya, 2000).
9
Gambar 2.4 Perpaduan Mesin Produksi Bertenaga Listrik dengan
Komputer
(https://id.wikipedia.org)
2.1.4 Perkembangan industri 4.0
Perkembangan industri keempat dimulai dengan adanya pabrik pintar
(smart factory) atau biasa disebut juga eranya internet of things (IoT). Kegiatan
pabrik akan secara otomatis dikendalikan dan diawasi jarak jauh menggunakan
komputer yang ter koneksi dengan internet. Komputer yang ter koneksi dengan
internet yang dipasang di pabrik tersebut akan mampu mengambil keputusan
sendiri berdasarkan pada olahan input data. Perindustrian dunia saat ini sedang
bergerak menuju era Industri 4.0. Pasar tenaga kerja dan dunia kerja akan berubah
drastis sebagai dampak digitalisasi kegiatan ekonomi (Muhammad Yahya, 2000).
Mesin produksi dengan menggunakan internet of things (IOT) dapat dilihat pada
gambar 2.4.
10
Gambar 2.5 Mesin Produksi dengan menggunakan internet of things (IOT)
(https://id.wikipedia.org/wiki/Industri_4.0)
2.2 Industri 4.0
Istilah industri 4.0 secara resmi lahir di Jerman tepatnya pada saat diadakan
Hannover Fair pada tahun 2011. Negara Jerman memiliki kepentingan yang besar
terkait hal ini karena industri 4.0 menjadi bagian dari kebijakan rencana
pembangunannya yang disebut High-Tech Strategy 2020. Kebijakan tersebut
bertujuan untuk mempertahankan Jerman akan selalu menjadi terdepan dalam dunia
manufaktur. Beberapa negara lain juga turut serta dalam mewujudkan konsep
industri 4.0 namun menggunakan istilah yang berbeda seperti Smart factories,
Industri Internet of Things, Smart Industry, atau Advanced Manufacturing. Meski
memiliki beragam istilah yang berbeda, semua miliki tujuan yang sama yaitu untuk
meningkatkan daya saing industri tiap negara dalam menghadapi pasar global yang
sangan dinamis. Kondisi tersebut diakibatkan oleh pesatnya perkembangan
pemanfaatan teknologi digital di berbagai bidang. Sebagai pendapat mengenai
potensi manfaat industri 4.0 adalah mengenai perbaikan kecepatan fleksibilitas
11
produksi, peningkatan layanan kepada pelanggan dan peningkatan pendapatan.
Terwujudnya potensi manfaat tersebut akan memberi dampak positif terdapat
perekonomian suatu negara. Adapun definisi mengenai industri 4.0 beragam karena
dalam tahap pengembangan. Menurut Angela Merkel industri 4.0 adalah
transformasi komprehensif dari keseluruhan aspek produksi di industri melalui
penggabungan teknologi digital dan internet dengan industri konvensional.
Menurut Schlechtendahl menekankan definisi kepada usur kecepatan dari sistem
informasi, yaitu sebuah lingkungan industri di mana seluruh entitas selalu
terhubung dan mampu berbagai informasi satu denga yang lain. Menurut
Kagermann industri 4.0 adalah integrasi dari Cyber Physical System (CPS) dan
Internet of Things dan Service (IoT dan IoS) ke dalam proses industri meliputi
manufaktur dan logistik serta proses lainnya. CPS adalah untuk menghubungkan
antara dunia nyata dan dunia maya. Penggabungan ini dapat terwujud melalui
integrasi antara proses fisik dan komputasi (teknologi embedded computers dan
jaringan). Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, Industri 4.0 dapat diartikan
sebagai era industri di mana seluruh entitas yang ada di dalamnya dapat saling
berkomunikasi secara real time kapan saja dengan berlandaskan pemanfaatan
teknologi internet dan CPS guna mencapai tujuan tercapainya kreasi nilai baru
12
ataupun optimasi nilai yang sudah ada dari setiap proses di industri (Muhammad
Yahya, 2000).
Gambar 2.6 Industri 4.0
(https://id.wikipedia.org/wiki/Industri_4.0)
2.3 Sistem Produksi
Sistem produksi adalah suatu rangkaian dari beberapa elemen yang saling
berhubungan dan saling menunjang antara satu dengan yang lain untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Dengan demikian yang dimaksud dengan sistem produksi
adalah merupakan suatu gabungan dari beberapa unit atau elemen yang saling
berhubungan dan saling menunjang untuk melaksanakan proses produksi dalam
suatu perusahaan tertentu. Beberapa elemen tersebut antara lain adalah produk
perusahaan, lokasi pabrik, letak dari fasilitas produksi, lingkungan kerja dari para
karyawan serta standar produksi yang dipergunakan dalam perusahaan tersebut.
Dalam sistem produksi modern terjadi suatu proses transformasi nilai tambah yang
mengubah input menjadi output yang dapat dijual dengan harga kompetitif di pasar
(Ahyani, 1996).
13
Dari penjelasan sistem produksi di atas ada beberapa macam contoh sistem
produksi yang sering di aplikasikan sebuah perusahaan antara lainnya sebagai
berikut:
2.3.1 Sistem Produksi Tepat Waktu (Just In Time)
Sistem Produksi Tepat Waktu (Just In Time) adalah sistem produksi atau
sisi manajemen fabrikasi modern yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan
Jepang. Pada prinsipnya sistem produksi just in time hanya memproduksi jenis-
jenis barang yang diperlukan dan pada saat dibutuhkan oleh konsumen. Konsep just
in time adalah konsep dimana bahan baku yang digunakan untuk aktivitas produksi
didatangkan dari pemasok atau supplier tepat pada waktunya. Just in time adalah
suatu keseluruhan filosofi operasi manajemen dimana segenap sumber daya
termasuk bahan baku, suku cadang, personalia, dan fasilitas dipakai sebatas yang
dibutuhkan. Tujuannya adalah untuk mengangkat produktivitas dan mengurangi
pemborosan. Just in time didasarkan pada konsep arus produksi yang berkelanjutan
dan mensyaratkan setiap bagian proses produksi bekerja sama dengan komponen-
komponen lainnya (Ahyani, 1996).
14
Gambar 2.7 Just In Time
(sumber: http://ti.unpas.ac.id/2017/11/24/mengenal-sistem-produksi-tepat-
waktu-just-in-time-system/)
2.3.2 Sistem Tarik (Pull System)
Sistem Tarik (Pull System) adalah prose dimana barang yang dari proses
awal atau produk setengah jadi dapat diambil pada waktu yang tepat. Metode ini
menjamin pengangkutan barang just in time. Sampai “metode Oshikomi atau Push
System”, apabila proses awal sudah selesai secara otomatis barang akan dikirim
pada proses berikutnya, sehingga part yang tidak diperlukan diproses akhirnya akan
dikirimkan dan akan menjadi stok berlebih. Jika terjadi keterlambatan proses
produksi pada prose awal, misalnya karena part tidak dikirimkan maka akan terjadi
kekurangan part. Pada metode ini (pull system) hanya akan diambil sejumlah part
saat diperlukan untuk dilakukan proses berikutnya, tidak perlu mengambil part
berlebihan. Pada stok awal disimpan sejumlah stok minimal yang diperlukan.
Produk dilakukan dengan menggunakan part yang diambil dari stok tersebut
sehingga tidak terjadi produksi berlebihan (Ahyani, 1996).
15
Gambar 2.8 Sistem Tarik
(sumber: http://ti.unpas.ac.id/2017/11/24/mengenal-sistem-produksi-tepat-waktu-
just-in-time-system/)
2.4 Basis data
Basis data adalah kumpulan suatu data yang tersimpan dan saling
berhubungan satu sama lain dalam satu konsep dan digunakan perangkat lunak
untuk memanipulasikan. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan
penyediaan informasi lebih lanjut dalam proses pengambilan keputusan.
Adapun manfaat dari basis data antara lain sebagai berikut:
• Kepegawaian, untuk berbagi perusahaan yang memiliki banyak pegawai.
• Pergudangan (inventori) dan penjualan, untuk pemasaran manufaktur
(pabrik), supermarket, apotek, dll.
• Akuntansi, untuk Bank dan perusahaan-perusahaan yang melibatkan uang.
• Reservasi, untuk hotel, pesawat, dan kereta api.
• Catatan Medis, untuk rumah sakit.
• Akademisi, untuk perguruan tinggi atau sekolah.
16
• Penggajian, untuk perusahaan yang memiliki pegawai yang cukup banyak,
dll.
2.5 Microsoft SQL Server
Microsoft SQL Server adalah salah satu software yang dibuat oleh
perusahaan Microsoft yang digunakan untuk membuat database yang dapat
diimplementasikan untuk Client Server. Client adalah setiap komponen dari
sebuah sistem yang meminta layanan atau sumber daya (resource) dari
komponen sistem. Server adalah setiap komponen sistem yang menyediakan
layanan atau sumber daya ke komponen sistem. Pada Microsoft SQL Server
terdapat sistem yang dinamakan sistem RDMS. RDMS adalah kependekan dari
Relational Database Management System. RDMS adalah program yang
melayani sistem basis data yang entitas utamanya terdiri dari tabel-tabel yang
mempunyai relasi dari satu tabel ke tabel yang lain. Suatu basis data yang
memodelkan satu unit produksi tersebut. Pemanfaatan basis data dalam prose
produksi memiliki banyak keuntungan, mulai dari hal yang paling sederhana
yaitu pendataan, sampai analisis bisnis mampu dilakukan oleh basis data. Pada
tugas akhir ini software database yang digunakan yaitu software Microsoft SQL
Server. Untuk menginstal software Microsoft SQL Server server terdapat
beberapa spesifikasi minimum yang harus dimiliki oleh setiap komputer.
Spesifikasi minimum yang harus dimiliki oleh setiap komputer mulai dari
hardware maupun software (Hidayatullah, 2015). Spesifikasi hardware
minimum untuk instalasi sql server dapat dilihat pada tabel 2.1 Spesifikasi
software minimum untuk instalasi dan penggunaan sql server dapat dilihat pada
tabel 2.2.
17
Komponen Spesifikasi Minimum
Prosesor
Tipe prosesor: intel Pentium IV, AMD athlon atau lebih
tinggi,
Kecepatan prosesor: 2.0 GHz atau lebih.
Memori 4 GB
Hard Drive
Database engine, data files, and replication: 811 MB,
SQL Server integration services (SSIS): 591 MB,
Client component: 1823 MB.
Tabel 2.1 Spesifikasi Hardware Minimum Untuk Instalasi SQL
Server.
(https://id.wikipedia.org)
Software Kebutuhan Minimum
Sistem Operasi
Windows Server 2008 64-bit
Windows 7 SPI 64- bit
Windows Vista SP2 64-bit
.Net Framework .Net 3.5 SPI
Internet Software Internet Explorer 7.0
Tabel 2.2 Spesifikasi Software Minimum Untuk Instalasi SQL Server.
(https://id.wikipedia.org)
Sql server tergolong bahasa program query language. Baha program query
language yaitu sebuah bahasa yang digunakan untuk mengakses data yang dalam
basis data relasional. Sql server digunakan untuk proses pembuatan basis data,
pemprosesan dan manipulasi RDMS. Keunggulan yang dimiliki sql server yaitu
menyediakan tool yang mudah untuk pengaturan database, mendukung windows
authentication, memiliki fungsional yang lengkap meliputi trigger, stored
procedure, fuction, extended indexes, transact SQL, data sangat terintegrasi dengan
18
visual studio (Hidayatullah, 2015). Berikut gambar tampilan Microsoft SQL Server
2014 dapat dilihat pada gambar 2.9.
Gambar 2.9 tampilan Microsoft SQL Server 2014
(sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Visual_Basic_.NET)
2.6 Visual Basic .NET
Visual Basic .Net adalah Visual Basic yang di rekayasa kembali untuk
digunakan pada platform .NET sehingga aplikasi yang dibuat menggunakan Visual
Basic .NET dapat berjalan pada sistem komputer apa pun, dan pada pengambilan
data server dengan tipe apa pun asalkan terinstal .NET Framework. Adapun
kelebihan dari Visual Basic (Hidayatullah, 2015) .NET adalah sebagai berikut:
1. Sederhana dan mudah dipahami. Seperti pada VB, bahasa yang digunakan
pada VB .NET sangat sederhana sehingga lebih muda dipahami bagi mereka
yang masih awam terhadap pemrograman.
2. Menyederhanakan pengembangan perangkat lunak. Ketika terjadi
kesalahan penulisan kode dari sisi sintak (bahasa), maka VB .NET langsung
19
menuliskan kesalahannya pada bagian Massage Windows sehingga
Programmer dapat memperbaiki kode dengan lebih cepat.
3. Mempermudah pengembangan aplikasi berbasis web. Karena di Visual
Basic tersedia desainer form web. Selain itu layanan web XML sehingga
memungkinkan suatu aplikasi “berkomunikasi” dengan aplikasi lainnya dari
berbagai platform menggunakan protokol internet terbuka.
4. Banyak digunakan oleh programmer-programmer di seluruh dunia. Salah
satu keuntungannya adalah jika kita miliki masalah/pertanyaan, maka kita
bisa bertanya pada programmer-programmer lain di seluruh dunia melalui
forum-forum di internet.
5. Mempermudah untuk menggunakan Visual Basic .NET karena di dalamnya
ada tool pemrograman yang terdapat pada paket Visual Studio .NET.
Gambar 2.7 Tampilan Visual Studio 2017
(sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Visual_Basic_.NET)
20
Dan ini cara-cara/tahapan-tahapan bagai mana menginstal Visual Studio 2017
sebagai berikut:
1. Bukalah setup.exe pada installer Visual Studio 2017 anda.
2. Pilihlah Install Microsoft Visual Studio 2017.
3. Tunggu untuk beberapa saat karena setup sedang memuat komponen-
komponen yang akan di instal. Setelah itu kelik Next.
4. Setelah itu, akan tampil software-software yang sudah terinstal dalam
komputer anda dan yang akan diinstal. Semakin banyak yang belum
terinstal, tentunya waktu instalasinya akan semakin lama. Setelah anda
membaca license agreement-nya, pilihlah I have read and accept the
license terms dan kilik Next.
5. Lalu anda bisa memilih opsi full yang berarti anda menginstal semua fitur
Visual Studio 2017 (termasuk Visual Basic, Visual C++, Visual C#, Visual
F#, dsb). Namun jika anda hanya ingin menginstal Visual Basic saja, pilih
custom dan klik tombol Next.
6. Pilihlah sesuai dengan kebutuhan anda kemudian tekan install.
7. Lay back and relax, sekarang proses instalasi Visual Studio 2017 sedang
berlangsung.
8. Tunggulah beberapa saat sampai muncul jendela finish page, kemudian
kilik tombol finish dan exit.