Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Lembar Kerja Siswa ( LKS )
1. Pengertian LKS
Menurut Devi (2009) Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah lembaran–
lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Menurut
Rohaeti (2009), Lembar Kerja Siswa (LKS) termasuk media cetak hasil
pengembangan teknologi cetak yang berupa buku dan berisi materi
visual. LKS merupakan jenis handout yang dimaksudkan untuk
membantu siswa belajar secara terarah. Sedangkan menurut Trianto
(2010), Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah panduan siswa yang
digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan
masalah.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa LKS
adalah media cetak yang diberikan kepada para siswa di suatu kelas
untuk membantu siswa belajar secara terarah yang dapat dikembangkan
oleh guru sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran. LKS harus
disusun dengan tujuan dan prinsip yang jelas.
2. Manfaat Penggunaan LKS
Menurut Rianto (1997), dipergunakannya LKS dalam proses
pembelajaran dengan tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengecek tingkat pemahaman siswa terhadap materi
pelajaran.
6 Pengembangan Lembar Kerja Siswa..., Septiana Eka Budiarti, FKIP UMP, 2013
7
2. Memberi penguatan bagi yang berhasil menyelesaikan soal.
3. Memberikan bimbingan bagi siswa yang mengalami kesulitan.
3. Syarat LKS yang baik
Menurut Rohaeti (2009), LKS yang baik harus memenuhi berbagai
persyaratan, yaitu syarat didaktik, syarat kontruksi dan syarat teknis.
a) Syarat Didaktif
Syarat Didaktif mengatur tentang penggunaan LKS yang
bersifat universal, antara lain :
LKS dapat digunakan dengan baik untuk siswa yang lamban
maupun yang pandai.
LKS lebih menekankan pada proses untuk menemukan konsep-
konsep, dan yang terpenting dalam LKS ada variasi stimulus
melalui berbagai media dan kegiatan siswa.
LKS diharapkan mengutamakan pada pengembangan
kemampuan, komunikasi sosial, emosional, moral, dan estetika
sebab pengalaman belajar yang dialami siswa ditentukan oleh
tujuan pengembangan pribadi siswa.
b) Syarat Konstruksi
Yang dimaksud dengan syarat konstruksi adalah syarat-syarat
yang berkenaan dengan penggunaan bahasa, susuna kalimat, kosa
kata, tingkat kesukaran, dan kejelasan yang pada hakikatnya
haruslah tepat guna dalam arti dapat dimengerti oleh peserta didik.
Menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kedewasaan
Pengembangan Lembar Kerja Siswa..., Septiana Eka Budiarti, FKIP UMP, 2013
8
peserta didik
Menggunakan struktur kalimat yang jelas
Memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat
kemampun peserta didik
Menghindari pertanyaan yang terlalu terbuka
Menggunakan kalimat yang sederhana dan pendek
Memiliki tujuan belajar yang jelas serta manfaat dari pelajaran
itu sebagai sumber motivasi
Mempunyai identitas untuk memudahkan administrasinya.
c) Syarat teknis
a) Tulisan
Menggunakan huruf cetak dan tidak menggunakan huruf
latin atau romawi.
Menggunakan bingkai untuk membedakan materi dengan
pengambilan kesimpulan.
Mengusahakan agar perbandingan besarnya huruf dengan
besarnya gambar serasi.
b) Gambar
Gambar yang baik untuk LKS adalah yang dapat
menyampaikan pesan / isi dari gambar tersebut secara efektif
kepada pengguna LKS. Yang lebih penting adalah kejelasan isi
atau pesan dari gambar itu secara keseluruhan.
Pengembangan Lembar Kerja Siswa..., Septiana Eka Budiarti, FKIP UMP, 2013
9
c) Penampilan
Penampilan adalah hal yang sangat penting dalam sebuah
LKS. Apabila suatu LKS ditampilkan dengan penuh kata-kata,
kemudian ada sederetan pertanyaan yang harus dijawab oleh
peserta didik, hal ini akan menimbulkan kesan jenuh sehingga
membosankan atau tidak menarik. Apabila ditampilkan dengan
gambarnya saja, itu tidak mungkin karena sangat kecil
kemungkinan pesan atau isinya tersampaikan. Jadi LKS yang
baik adalah LKS yang memiliki kombinasi tampilan antara
gambar dan tulisan.
B. Pendekatan Discovery
1. Pengertian Pendekatan Discovery
Menurut Roestiyah (2008), discovery atau penemuan terbimbing
ialah suatu pembelajaran yang melibatkan siswa dalam proses kegiatan
mental melalui tukar pendapat, diskusi, seminar, membaca sendiri dan
mencoba sendiri, agar anak dapat belajar sendiri. Menurut Rohani
(2010) pendekatan discovery (discovery approach) adalah berangkat
dari suatu pandangan bahwa peserta didik sebagai subjek di samping
sebagai objek pengajaran (belajar). Mereka memiliki kemampuan
dasar untuk berkembang secara optimal sesuai kemampuan yang
dimiliki. Menurut Suryosubroto (2009), discovery adalah proses
mental dimana siswa mengasimilasi sesuatu konsep atau suatu prinsip.
Dalam discovery, siswa dibiarkan menemukan sendiri, guru hanya
Pengembangan Lembar Kerja Siswa..., Septiana Eka Budiarti, FKIP UMP, 2013
10
membimbing dan memberikan instruksi.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan, definisi pendekatan
discovery adalah pendekatan yang merupakan hasil dari manipulasi
pembelajaran, penyusunan dan pentransformasian informasi sehingga
dapat ditemukan informasi baru. Proses pengajaran harus dipandang
sebagai stimulus / rangsangan yang dapat menantang peserta didik
untuk merasa terlibat / partisipasi dalam aktivitas pengajaran.
Sedangkan peranan guru hanyalah sebagai fasilitator dan pembimbing
atau pemimpin pengajaran yang demokratis, sehingga diharapkan
peserta didik lebih banyak melakukan kegiatan sendiri atau dalam
bentuk kelompok memecahkan masalah atas bimbingan guru. Guru
membantu siswa agar mempergunakan ide, konsep dan ketrampilan
siswa yang sudah mereka pelajari sebelumnya untuk mendapatkan
pengetahuan yang baru. Pengajuan pertanyaan yang tepat oleh guru
kepada siswa akan merangsang kreativitas siswa dan membantu
mereka dalam menemukan pengetahuan baru tersebut.
2. Prosedur (langkah-langkah) pendekatan discovery menurut
Rusyan (1994) adalah sebagai berikut :
a) Stimulation
Pengajuan persoalan, yaitu menyuruh peserta didik membaca atau
mendengarkan uaraian yang memuat permasalahan.
Contoh : Amati ilustrasi berikut.
Pengembangan Lembar Kerja Siswa..., Septiana Eka Budiarti, FKIP UMP, 2013
11
Aldi dan Dio membeli alat-alat tulis di koperasi sekolah.
Aldi membeli 4 buku, 2 pensil, 1 penggaris, dan memiliki sisa uang
sebanyak Rp 2.000,-. Sedangkan Dio membeli 5 buku, 1 pensil, 2
penggaris, dan uang Dio masih sisa Rp 1.500,-. Jika buku tulis
dinyatakan dengan x, pensil dinyatakan dengan y, penggaris
dinyatakan dengan z, dan sisa uang yang dimiliki tetap/konstan.
b) Problem statement
Peserta didik diberi kesempatan mengidentifikasi berbagai
permasalahan, sebanyak mungkin memilihnya yang dipandang
paling menarik dan fleksibel untuk dipecahkan. Permasalahan
yang dipilih ini selanjutnya harus dirumuskan dalam bentuk
pertanyaan atau hipotesis (pernyataan sebagai jawaban sementara
atas pertanyaan tersebut)
Contoh :
Dari ilustrasi tersebut dapat ditulis sebagai bentuk kalimat
matematika menjadi :
c) Data collection
Untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar-tidaknya
hipotesis itu, peserta didik diberi kesempatan untuk
mengumpulkan berbagai informasi yang relevan, dengan jelas
membaca literatur, mengamati objeknya, mewawancarai orang
sumber (guru), mencoba (uji coba) sendiri,dan sebagainya.
Contoh :
i. Aldi : ..... + ..... + ..... + .....
Pengembangan Lembar Kerja Siswa..., Septiana Eka Budiarti, FKIP UMP, 2013
12
ii. Dio: ..... + ..... + ..... + .....
d) Data prosessing
Semua informasi itu diolah, diacak, diklasifikasikan,
ditabulasikan, dihitung, serta ditafsirkan.
Contoh :
Bentuk tersebut memiliki :
o Lambang pengganti / peubah, yaitu : ..., ..., ..., yang didefinisikan
sebagai variabel
o Bilangan tetap/konstan : .........., yang didefinisikan sebagai
konstanta
o Faktor bilangan yang mengikuti peubah : ..., ..., ..., yang
didefinisikan sebagai koefisien
e) Verification
Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran atas informasi yang ada
tersebut (available information), pertanyaan atau hipotesis yang
telah dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab /
terbukti.
Contoh :
Bentuk-bentuk kalimat matematika i dan ii disebut sebagai bentuk
aljabar.
f) Generalization
Tahap selanjutnya, berdasarkan hasil verifikasi tadi siswa belajar
menarik kesimpulan.
Contoh :
Bentuk Aljabar adalah ……………………………………………
Variabel adalah …………….......................……………………..
Pengembangan Lembar Kerja Siswa..., Septiana Eka Budiarti, FKIP UMP, 2013
13
Konstanta adalah …………………………..…………………….
Koefisien adalah …………….………………..…………………..
3. Keunggulan pendekatan discovery menurut Roestiyah (2008)
antara lain :
a) Membantu siswa mengembangkan kesiapan serta penguasaan
ketrampilan dalam proses kognitif.
b) Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat
pribadi/individual sehingga dapat kokoh/mendalam tertinggal
dalam jiwa siswa tersebut.
c) Memberikan motivasi belajar kepada siswa.
d) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan
maju sesuai dengan kemampuannya.
e) Mampu mengarahkan cara siswa belajar.
f) Membantu siswa untuk memperkuat dan menambah kepercayaan
diri dengan proses penemuan sendiri.
g) Berpusat pada siswa, dan guru hanya sebagai teman belajar siswa
atau fasilitator untuk membantu bila diperlukan.
4. Kelemahan pendekatan discovery menurut Roestiyah (2008)
anatara lain :
a) Pada siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental untuk
cara belajar ini. Siswa harus berani dan berkeinginan untuk
mengetahui keadaaan sekitarnya dengan baik.
b) Bila kelas terlalu besar penggunaan pendekatan ini akan kurang
berhasil.
Pengembangan Lembar Kerja Siswa..., Septiana Eka Budiarti, FKIP UMP, 2013
14
c) Bagi guru dan siswa yang sudah terbiasa dengan perencanaan
dan pengajaran tradisional mungkin akan sangat sulit beradaptasi
bila diganti dengan pendekatan discovery.
d) Tidak semua materi cocok disajikan dalam penemuan
terbimbing, karena keterbatasan waktu yang diberikan untuk
setiap materi sehingga guru mencari alternatif pendekatan
pembelajaran yang sesuai dengan materi serta waktu yang
tersedia pula.
e) Proses pembelajaran memakan waktu yang lama dan tenaga
yang cukup banyak terutama bagi guru, disebabkan pekerjaan
siswa berbeda-beda satu sama lainnya, sehingga untuk
memeriksa hasil kerja siswa menimbulkan waktu dan tenaga
yang cukup banyak bagi guru.
C. Materi Faktorisasi suku aljabar
Faktorisasi suku aljabar merupakan salah satu materi lanjutan dari
materi aljabar di kelas VII SMP dan materi ini diberikan untuk kelas VIII
pada semester ganjil. Materi faktorisasi suku aljabar mencakup :
Kompetensi Dasar :
1.1 Menyelesaikan operasi bentuk aljabar :
Menyelesaikan operasi penjumlahan dan pengurangan pada bentuk
aljabar.
Menyelesaikan operasi perkalian dan pembagian pada bentuk
aljabar.
Pengembangan Lembar Kerja Siswa..., Septiana Eka Budiarti, FKIP UMP, 2013
15
Menyelesaikan pemangkatan bentuk aljabar suku satu dan suku dua.
1.2 Menguraikan bentuk aljabar kedalam faktor-faktornya :
Memfaktorkan bentuk aljabar dengan sifat distributif
Memfaktorkan bentuk aljabar 𝑥2 + 2𝑥𝑦 + 𝑦2 dan 𝑥2 − 2𝑥𝑦 + 𝑦2
Memfaktorkan bentuk selisih dua kuadrat : 𝑥2 − 𝑦2
Memfaktorkan bentuk aljabar 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 dengan 𝑎 = 1
Memfaktorkan bentuk aljabar 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 dengan 𝑎 ≠ 1
1.3 Menyelesaikan Operasi Pecahan Bentuk Aljabar
Menyelesaikan operasi penjumlahan dan pengurangan dari pecahan
bentuk aljabar
Menyelesaikan operasi perkalian, pembagian, dan perpangkatan
dari pecahan bentuk aljabar
Menyederhanakan pecahan bentuk aljabar
D. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Pengembangan perangkat pembelajaran adalah suatu proses
menentukan dan menciptakan suatu bahan ajar tertentu yang
menyebabkan siswa dapat berinteraksi sedemikian sehingga terjadi
pengambangan ketrampilan proses belajar. Dalam mengembangkan
perangkat pembelajaran terdapat beberapa model pengembangan yang
dapat dijadikan pegangan, salah satunya adalah model pengembangan
perangkat pembelajaran menurut Thiagarajan, Semmel dan Semmel.
Menurut Thiagarajan, Semmel dan Semmel (Trianto, 2010) bahwa model
pengembangan perangkat pembelajaran terdiri dari 4 tahap yang dikenal
Pengembangan Lembar Kerja Siswa..., Septiana Eka Budiarti, FKIP UMP, 2013
16
dengan sebutan Four-D model (4D), yaitu tahap pendefinisian (Define),
perancangan (Design), pengembangan (Develop), dan penyebaran
(Dissaminate). Model ini dapat digambarkan seperti diagram berikut :
Diagram 2.1 Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran 4-D
Thiagarajan (Trianto, 2010)
Pera
nca
ngan
P
eny
ebara
n
Pen
gem
ban
gan
P
end
efinisia
n
Analisis Awal Akhir
Analisis Siswa
Analisis Konsep Analisis Tugas
Spesifikasi Tujuan
Penyusunan Tes
Pemilihan Media
Pemilihan Format
Rancangan Awal
Validasi Ahli
Uji Pengembangan
Uji Validasi
Pengemasan
Penyebaran dan Pengadopsian
Pengembangan Lembar Kerja Siswa..., Septiana Eka Budiarti, FKIP UMP, 2013
17
Model ini terdiri atas empat tahap, yaitu : Define, Design, Develop,
dan Disseminate.
1. Tahap Pendefinisian (Define)
Tujuan tahap ini adalah menetapkan dan mendefinisikan syarat-
syarat pembelajaran di awali dengan analisis tujuan dan batasan materi
yang dikembangkan perangkatnya. Tahap ini meliputi 5 langkah pokok
yaitu :
a) Analisis Awal-Akhir
Analisis awal-akhir dimaksudkan untuk menentukan
masalah dasar yang diperlukan dalam pengembangan materi
pelajaran.
b) Analisis Siswa
Tujuan analisis siswa adalah menelaah karakteristik siswa
yang sesuai dengan rancangan dan perkembangan materi pelajaran.
c) Analisis Konsep
Analisis konsep bertujuan untuk mengidentifikasi, merinci
dan menyusun secara sistematis konsep-konsep yang relevan yang
akan diajarkan berdasarkan analisis awal-akhir.
d) Analisis Tugas
Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasikan
ketrampilan akademis utama yang akan dikembangkan dalam
model pembelajaran.
Pengembangan Lembar Kerja Siswa..., Septiana Eka Budiarti, FKIP UMP, 2013
18
e) Spesifikasi Tujuan Pembelajaran
Spesifikasi tujuan pembelajaran ditujukan untuk mengkonversikan
tujuan dari analisis tugas dan analisis konsep menjadi tujuan-tujuan
pembelajaran khusus, yang dinyatakan dengan tingkah laku.
2. Tahap Perancangan (Design)
Tujuan tahap ini adalah untuk merancang propotipe
pendekatan pembelajaran yang meliputi tiga langkah, yaitu :
a) Penyusunan tes
b) Pemilihan media
c) Pemilihan format
d) Desain awal (rancangan awal)
3. Tahap Pengembangan (Develop)
Tujuan pengembangan adalah untuk menghasilkan draft
perangkat pembelajaran yang telah direvisi berdasarkan masukan para
ahli data yang diperoleh dari uji coba. Pada tahap pengembangan ini
terdapat dua langkah kegiatan, yaitu penilaian para ahli dan uji coba.
4. Tahap Penyebaran (Disseminate)
Maksud dari tahap ini adalah menyebarkan perangkat
pembelajaran dan instrument penelitian setelah direvisi berdasarkan
hasil validasi para ahli dan hasil uji coba.
Pengembangan Lembar Kerja Siswa..., Septiana Eka Budiarti, FKIP UMP, 2013