Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian yang Relevan
Penelitian mengenai wacana pada iklan pernah diteliti oleh Vitri Chamdiah,
mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto (2012). Penelitiannya berjudul
“Analisis Struktur Wacana Iklan pada Tabloid Genie”. Penelitian lain pernah
dilakukan oleh Gian Lindiana, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto
(2014). Penelitiannya berjudul “Analisis Struktur Wacana Iklan pada Tabloid Nova
edisi Maret-Mei 2014”. Dalam kedua penelitian di atas dideskripsikan stuktur wacana
iklan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif.
Pada penelitian Vitri Chamdiah data penelitian berupa semua wacana iklan
yang terdapat pada tabloid Genie 2012. Adapun hasil penelitiannya Vitri Chamdiah
adalah dalam stuktur makro wacana iklan yang diteliti ditemukan tema yang berbeda-
beda.Pada superstruktur ditemukan skema yang disusun secara utuh dan berurutan.
Penataan gagasan dalam setiap wacananya menggunakan pola headline + lead + body
+ penutup.Dari wacana iklan dipeoleh struktur mikro yaitu semantik (latar, detail,
maksud, praanggapan), sintaksis (pemakaian koherensi, bentuk kalimat, kata ganti),
stilistika (pemakaian leksikon), retoris (ekspresi, grafis, metafora).
Sedangkan data penelitian dari Gian Lindiana adalah semua wacana iklan yang
terdapat pada tabloid Novaedisi Maret-Mei 2014. Hasil penelitiannya adalah dalam
stuktur makro wacana iklan yang diteliti ditemukan tema yang berbeda-beda.Pada
superstruktur ditemukan skema yang disusun secara utuh dan berurutan. Penataan
gagasan dalam setiap wacananya menggunakan pola headline + lead + body +
7
Analisis Struktur Wacana..., Nikmahtun Khasanah, FKIP UMP, 2016
8
penutup.Pada skripsi Gian Lindiana tidak dibahas mengenaiaspek yangketiga yakni
aspek struktur mikro wacana iklan.
Berdasarkan uraian tersebut, maka penelitian yang ditulis peneliti dengan judul
“Analisis Struktur Wacana Iklan Produk untuk Perawatan Tubuh pada Tabloid Nova
Edisi Februari-Maret 2016” berbeda dengan penelitian tersebut di atas. Perbedaannya
terletak pada data dan sumber data yang digunakan. Pada penelitian yang sudah
dilakukan oleh Vitri Chamdiah datanya adalah semuaiklan yang ada pada tablid
Genie. Sumber data yang dugunakan adalah tabloid Genie. kemudian pada penelitian
yang dilakukan oleh Gian Lindiana datanya adalah semua iklan yang ada pada tabloid
Nova. Sumber data yang digunakan adalaht abloid Nova akan tetapi terbitan edisi
tahun 2014.Dengan demikian, penelitian yang peneliti lakukan berbeda dengan
penelitian terdahulu yang sudah ada sehingga penelitian ini perlu dilakukan.
B. Landasan Teori
1. Wacana
a. Pengertian Wacana
Wacana adalah rangkaian ujar atau rangkaian tindak tutur yang
mengungkapkan suatu hal (subjek) yang disajikan secara teratur, sistematis, dalam
suatu kesatuan yang koheren. Dibentuk oleh unsur segmental maupun nonsegmental
bahasa (Sobur, 2009: 11). Menurut Chaer (2007: 267) wacana adalah satuan bahasa
yang lengkap. Sehingga dalam hierarki gramatikal merupakan satuan gramatikal
tertinggi. Dalam TataBahasaBakuBahasaIndonesia (Alwi dkk, 2003: 419) dijelaskan
bahwa wacana merupakan rentetan kalimat yang berkaitan yang menghubungkan
Analisis Struktur Wacana..., Nikmahtun Khasanah, FKIP UMP, 2016
9
proposisi yang satu dengan proposisi yang lain yang membentuk kesatuan. Dari
pendapat ahli bahasa tersebut dapat disimpulkan wacana adalah satuan bahasa yang
lengkap yang disusun secara teratur dan sistemis. Wacana merupakan kesatuan
gramatikal yang tertinggi dapat berupa rangkaian kalimat yang menghubungkan
proposisi yang satu dengan yang lain secara kohesif dan koherensif.
b. Jenis-Jenis Wacana
Menurut Mulyana (2005: 47) klasifikasi diperlukan untuk memahami,
mengurangi, dan menganalisis wacana secara tepat. Sebelum analisis dilakukan, perlu
diketahui terlebih dahulu jenis wacana yang dipahami. Klasifikasi atau pembagian
wacana tergantung pada aspek dan sudut pandang yang digunakan. Dalam hal ini,
wacana dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis. Pembagian jenis tersebut antara
lain berdasarkan media penyampaiannya.
1) Berdasarkan Media Penyampaian
Berdasarkan media penyampaiannya wacana dapat digolongkan menjadi dua,
yaitu wacan tulis dan wacana lisan. Wacana tulis (written discourse) adalah jenis
wacana yang disampaikan melalui tulisan. Yang termasuk wacana tulis antara lain
teks berita dalam surat kabar, dan wacana iklan di media cetak. Wacana lisan (spoken
discourse) adalah jenis wacana yang disampaikan secara lisan atau langsung dengan
bahasa verbal. Jenis wacan ini sering disebut sebagai tuturan atau ujaran. Contohnya
antara lain wacana pidato presiden, wacana iklan di media televisi, dan sebagainya
(Mulyana, 2005: 48).
Analisis Struktur Wacana..., Nikmahtun Khasanah, FKIP UMP, 2016
10
2) Berdasarkan Bentuknya
Berdasarkan bentuknya, wacana dibagi menjadi enam jenis, yaitu (a) wacana
naratif, adalah bentuk wacana yang banyak dipergunakan untuk menceritakan suatu
kisah. Uraiannya cenderung ringkas. Bagian yang dianggap penting sering diberi
tekanan atau diulang. (b) Wacana prosedural, wacana ini digunakan untuk
memberikan petunjuk atau keterangan bagaimana sesuatu harus dilaksanakan. (c)
Wacana ekspositori adalah wacana yang bersifat menjelaskan sesuatu secara
informatif, bahasa yang digunakan cenderung denotatif dan bersifat rasional. (d)
Wacana hortatori, wacana ini digunakan untuk mempengaruhi pendengar atau
pembaca agar tertarik terhadap pendapat yang dikemukakan. (e) Wacana dramatik
adalah bentuk wacana yang berisi percakapan antar penutur. Wacana ini sedapat
mungkin menghindari atau meminimalkan sifat narasi di dalamnya. (f) Wacana
epistoleri adalah wacana yang umumnya digunakan dalam surat menyurat. Pada
umumnya memiliki bentuk dan sistem tertentu yang sudah menjadi kebiasaan atau
aturan. (g) Wacana seremonial adalah bentuk wacana yang digunakan dalam
kesempatan seremonial (upacara). Wacana ini cenderung tidak digunakan sembarang
waktu (Mulyana, 2005: 48).
3) Berdasarkan Tujuannya
Menurut Mahmudi (2013: 20-33) wacana dapat dikelompokkan menjadi lima,
yaitu (a) wacana narasi, adalah jenis wacana yang mengisahkan kejadian berdasarkan
urutan waktu. Wacana narasi terdiri atas narasi kejadian dan narasi runtut cerita.
Sedangkan berdasarkan jenis cerita, narasi dibagi menjadi narasi yang mengisahkan
peristiwa yang benar-benar terjadi dan cerita fiksi. (b) Wacana deskripsi adalah jenis
Analisis Struktur Wacana..., Nikmahtun Khasanah, FKIP UMP, 2016
11
wacana yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu berdasarkan pengalaman
semua panca indra dengan kata-kata secara jelas dan terperinci. Objek yang
dikembangkan dalam deskripsi berhubungan dengan ruang dan waktu. (c) Wacana
eksposisi, wacana ini merupakan karangan yang bertujuan untuk menginformasikan
sesuatu sehingga memperluas pengetahuan pembaca. Wacana ini bersifat ilmiah atau
nonfiksi. (d) Wacana persuasi, wacana ini merupakan suatu bentuk karangan yang
bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan
penulisnya. Agar tujuannya tercapai penelitiharus mampu mengemukakan pembuktian
dengan data dan fakta. (e) Wacana argumentasi adalah jenis wacana yang bertujuan
meyakinkan pembaca agar pembaca mau mengubah pandangan dan keyakinannya
kemudian mengikuti pandangan dan keyakinan penulis. Keberhasilan wacana ini
ditentukan oleh adanya pernyataan atau pendapat penulis, fakta, keseluruhan data,
atau alasan-alasan yang secara langsung dapat mendukung pendapat penulis.
c. Struktur Wacana
Struktur wacana adalah semua elemen yang merupakan suatu kesatuan.
Elemen tersebut kemudian saling berhubungan, dan saling mendukung satu sama
lainnya. Van Dijk (dalam Sobur, 2009: 73) melihat suatu wacana terdiri atas berbagai
struktur atau tingkatan. Tingkatan-tingkatan tersebut kemudian terbagi
menjadimasing-masing bagian yang saling mendukung. Van Dijk membaginya dalam
tiga tingkatan, yaitu: (1) struktur makro, (2) superstruktur, dan (3) struktur mikro.
Sedangkan Bolen (dalam Rani dkk, 2006: 67) wacana iklan mempunyai tiga
pembentuk struktur wacana yaitu (1) butir utama (headline), (2) badan (body), dan (3)
penutup (close).
Analisis Struktur Wacana..., Nikmahtun Khasanah, FKIP UMP, 2016
12
Menurut Bolen (dalam Rani dkk, 2006:67) pada butir utama tujuannya adalah
menarik perhatian. Isinya dapat berupa proposisi yang menekankan keuntungan calon
konsumen, atau proposisi yang membangkitkan rasa ingin tahu pada para calon
konsumen. Ada juga proposisi yang berupa pertanyaan yang menuntut perhatian lebih,
atau proposisi yang memberi komando atau perintah kepada calon konsumen. Pada
badan iklan tujuannya adalah menarik minat dan kesadaran calon konsumen. Bagian
badan iklanisinyaberupa alasan objektif (rasional) dan alasan subjektif (emosional).
Padabagian penutup tujuannya adalah mengubah tindakan tertentu pada diri
konsumen. Isinya dapat berupa informasi lain yang berhubungan dengan topik yang
diiklankan (Rani dkk, 2006: 67-79). Dari dua pendapat di atas kemudian peneliti
mengambilkesimpulan bahwa pada struktur wacana itu dibagi menjadi tiga tingkatan,
yaitu (1) struktur makro (topik). (2) superstruktur (headline, lead, body, dan penutup).
(3) struktur mikro (semantik, sintaksis, stilistik, retoris).
1) Struktur Makro
Struktur makro merupakan makna global atau umum dari suatu teks yang
dipahami dengan melihat topik teks tersebut. Elemen yang diamati dalam struktur
makro adalah tematik. Secara harfiah tema adalah sesuatu yang telah diuraikan, atau
sesuatu yang telah ditempatkan. Kata ini berasal dari kata Yunani tithenai yang berarti
“menempatkan atau meletakkan”. Sebuah tema bukan merupakan hasil dari sebuah
elemen yang spesifik, melainkan wujud kesatuan yang dapat kita lihat di dalam teks
atau cara yang kita lalui agar beraneka kode dapat terkumpul dan koheren (Sobur,
2009: 75). Kata tema kerap disandingkan dengan topik. Kata topik berasal dari kata
Yunani topoi yang berarti tempat. Dalam retorika modern, setiap penelitiyang ingin
Analisis Struktur Wacana..., Nikmahtun Khasanah, FKIP UMP, 2016
13
menyampaikan sesuatu, mula-mula harus mencari topik yang dapat dijadikan landasan
untuk menyampaikan maksudnya mengenai topik tadi.
Menurut Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, wacana yang baik biasanya
mempunyai topik. Topik adalah proposisi yang berwujud frasa atau kalimat yang
menjadi inti pembicaraan atau pembahasan (Alwi dkk, 2013: 435). Teun A. Van Dijk
mendefinisikan topik sebagai struktur makro dari suatu wacana. Dari topik, kita bisa
mengetahui masalah dan tindakan yang diambil oleh komunikator dalam mengatasi
suatu masalah. Struktur makro juga memberikan pandangan apa yang akan dilakukan
untuk mengatasi suatu masalah. Tindakan, keputusan, atau pendapat dapat diamati
pada struktur makro dari suatu wacana. Jadi dapat disimpulkan bahwa pada struktur
makro yang dianalisis adalah topik dari sebuah wacana iklan.
2) Superstruktur
Superstruktur adalah kerangka suatu teks, yakni bagaimana struktur dan
elemen wacana itu disusun dalam teks secara utuh. Menurut van Dijk, pada elemen
ini yang diamati adalah skematik dari sebuah wacana, yakni bagaimana pendapat dari
sebuah wacana dapat disusun dan dirangkai. Skematik merupakan strategi dari
komunikator untuk mendukung makna umum dengan memberikan sejumlah alasan
pendukung. Apakah informasi penting disampaikan di awal atau pada kesimpulan,
bergantung pada makna yang didistribusikan dalam wacana. Dengan kata lain,
struktur skematik memberikan tekanan: bagian mana yang didahulukan, dan bagian
mana yang bisa dikemudiankan sebagai informasi untuk menyembunyikan informasi
penting maksudnya yakni informasi penting pada sebuah wacana iklan dipaparkan
secara ekspisist dengan menguraikan informasi lain terlebih dahulu (Sobur, 2009:
76).
Analisis Struktur Wacana..., Nikmahtun Khasanah, FKIP UMP, 2016
14
Dalam aspek superstruktur, struktur wacana yang berhubungan dengan
kerangka suatu teks mempunyai bagian-bagian teks yang tersusun kedalam wacana
secara utuh. Kerangka suatu teks tersebut seperti bagian headline, lead, body, dan
penutup (Sobur, 2009: 76). Headline adalah judul wacana. Elemen skema ini
merupakan elemen yang dianggap paling penting. Headline atau judul biasanya dibuat
semenarik mungkin. Judul iklan pada dasarnya mempunyai tiga fungsi yaitu,
mengiklankan suatu produk, meringkaskan atau mengikhtisarkan cerita, dan
memperbagus berita. Dalam judul tidak diizinkan untuk mencantumkan sesuatu yang
bersifat opini. Pada iklan perawatan tubuh headline disajikan untuk mengiklankan
suatu produk dengan penempatan yang beragam, ada yang di bagian atas wacana, ada
pula yang terletak di bagian tengah.
Lead merupakan intisari dari sebuah berita. Lead mempunyai tiga fungsi,
yakni: (1) menjawab rumusan 5W + 1H (who, what, where, when, why + how). (2)
menekankan newsfeature of the story dengan menempatkan pada posisi awal. (3)
memberikan identifikasi cepat tentang orang, tempat, dan kejadian yang dibutuhkan
bagi pemahaman cepat berita itu. Elemen lead biasanya disajikan dalam bentuk
visualisasi dari berita atau iklan barang dan jasa yang ditawarkan, baik dalam bentuk
gambar seutuhnya atau bagian penting dari barangnya, atau gambar mengenai
kegunaan barang atau jasa yang dimaksud.
Body merupakan keterangan tambahan atau keterangan yang melengkapi
informasi yang diperlukan. Body biasanya disajikan dalam bentuk keterangan lain
yang menjelaskan kondisi dan manfaat dari suatu barang atau jasa. Dengan
berdasarkan motif calon konsumen, body memiliki alasan objektif. Alasan tersebut
berupa informasi yang dapat diterima oleh nalar calon konsumen dan alasan subjektif
Analisis Struktur Wacana..., Nikmahtun Khasanah, FKIP UMP, 2016
15
berupa hal-hal yang dapat mengajak emosi calon konsumen.Selain headline, lead, dan
body juga terdapat penutup.
Bagian penutup suatu wacana dapat berisi informasi-informasi yang
berhubungan dengan topik yang diiklankan. Informasi jenis ini dinamakan butir pasif.
Informasi tersebut dapat berupa nomor telepon, cap dagang, dan tempat pelayanan.
Informasi tersebut pada hakekatnya merupakan informasi tambahan yang penting dan
apabila dihilangkan dapat menimbulkan masalah.Dalam mengembangkan bagian
penutup wacana iklan, ada dua hal yang perlu dipertimbangkan yaitu (a) pendekatan
penjualan (selling approach) dan (b) butir-butir pasif (pasive point). Pendekatan
penjualan yang dapat digunakan adalah dengan cara keras atau lemah. Pendekatan
penjualan dengan cara keras adalah bila pengiklan menuntut calon konsumen untuk
bertindak secara cepat. Sedangkan pendekatan penjualan dengan teknik lunak adalah
hanya dengan menekankan atau menegaskan bagian informasi yang telah disampaikan
pada badan iklan (Rani dkk, 2006: 78-82).
Teks atau wacana umumnya mempunyai skema atau alur dari pendahuluan
sampai akhir. Menurut Van Dijk (dalam Sobur, 2009: 78) arti penting dari skematik
adalah strategi untuk mendukung topik tertentu yang ingin disampaikan. Strategi
tersebut yakni dengan menyusun bagian-bagian dengan urutan-urutan tertentu.
Skematik memberikan tekanan mana yang didahulukan, dan bagian mana yang bisa
dikemudiankan. Tekanan tersebut sebagai strategi untuk menyembunyikan informasi
penting.
3) Struktur Mikro
Struktur mikro adalah makna wacana yang dapat diamati dengan menganalisis
kata, kalimat, proposisi, anak kalimat, parafrase yang dipakai dan gambar (Sobur,
Analisis Struktur Wacana..., Nikmahtun Khasanah, FKIP UMP, 2016
16
2009: 74). Dalam studi linguistik konvensional makna kata dihubungkan dengan arti
yang terdapat dalam kamus. Sedangkan dalam analisis wacana, makna kata adalah
praktik yang ingin dikomunikasikan sebagai suatu strategi. Dalam struktur mikro hal
yang diamati yaitu semantik, sintaksis, stilistik, dan retoris. Meski terdiri atas berbagai
elemen, semuaelemen itu merupakan suatu kesatuan, saling berhubungan dan
mendukung satu sama lainnya.
a) Semantik
Menurut Verhaar semantik adalah cabang ilmu yang membahas arti atau
makna (2012: 13). Sedangkan menurut Pateda (2010: 7) semantik adalah subdisiplin
linguis yang membicarakan makna. Dengan kata lain semantik berobjekkan makna.
Semantik dalam skema van Dijk dikategorikan sebagai makna lokal, yakni makna
yang muncul dari hubungan antar kalimat, hubungan antar proposisi yang membangun
makna tertentu dalam suatu bangunan teks. Analisis wacana banyak memusatkan pada
dimensi teks seperti makna eksplisit maupun makna implisit.
Dengan kata lain, semantik tidak hanya mendefinisikan bagian mana yang
penting dari struktur wacana, tetapi juga menggiring ke arah sisi tertentu dari suatu
peristiwa. Menurut Van Dijk elemen wacana dalam struktur mikro semantik yaitu
latar, detail, maksud, dan praanggapan. Latar merupakan elemen wacana yang dapat
menjadi alasan pembenaran gagasan yang diajukan dalam suatu teks. Latar teks
merupakan elemen yang dapat menunjukkan apa yang ingin disampaikan
komunikator. Dengan melihat latar yang ditampilkan dan bagaimana latar itu
disajikan, akan dapat diketahui ke arah mana pandangan khalayak akan dibawa.
Analisis Struktur Wacana..., Nikmahtun Khasanah, FKIP UMP, 2016
17
Detail merupakan elemen wacana yang berhubungan dengan kontrol informasi
yang ditampilkan seseorang (komunikator). Komunikator akan menampilkan secara
berlebihan informasi yang menguntungkan dirinya. Informasiyang menguntungkan
tersebut akan menciptakan citra yang baik. Sebaliknya, ia akan menampilkan
informasi yang tidak menguntungkan dalam jumlah sedikit. Bahkan jika tidak perlu
informasi yang tidak menguntungkan tidak perlu tidak disampaikan. Karena hal itu
akan merugikan kedudukannya.
Elemen maksud melihat apakah teks itu ditampilkan secara eksplisit atau tidak.
Kemudian pada fakta disajikan secara langsung atau tidak. Umumnya pada elemen
maksud, informasi yang menguntungkan komunikator akan diuraikan secara eksplisit
dan jelas. Sebaliknya yang merugikan akan diuraikan secara tersamar, implisit, dan
tersembunyi. Tujuan akhirnya adalah kepada publik hanya disajikan informasi yang
menguntungkan komunikator.
Elemen praanggapan adalah strategi lain yang dapat memberi citra tertentu
ketika diterima khalayak. Praanggapan hadir dengan memberi pernyataan yang
dipandang terpercaya sehingga tidak perlu dipertanyakan. Praanggapan ini
merupakan fakta yang belum terbukti kebenarannya. Meskipun belum terjadi
kebenarannya, hal tersebut tetap dijadikan dasar untuk mendukung gagasan tertentu.
Meskipun pada kenyataannya tidak ada (belum terjadi) pernyataan tersebut tetap tidak
dipertanyakan kebenarannya.
b) Sintaksis
Secara etimologis, kata sintaksis berasal dari kata Yunani (sun = „dengan‟ +
ttatein = „menempatkan‟). Jadi, kata sintaksis secara etimologis berarti menempatkan
Analisis Struktur Wacana..., Nikmahtun Khasanah, FKIP UMP, 2016
18
bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat (Sobur, 2009: 80).
Sedangkan menutur Verhaar (2012: 161) sintaksis merupakan tata bahasa yang
membahas hubungan antar kata dalam tuturan. Tuturan adalah apa yang dituturkan
orang. Salah satu satuan tuturan adalah kalimat. Menurut Van Dijk pada aspek
sintaksis hal yang diamati yaitu bagaimana kalimat (bentuk susunan) yang dipilih.
Elemen wacana dalam struktur mikro sintaksis yaitu kalimat, koherensi, dan kata
ganti.
Elmen yang pertama adalah bentuk kalimat yakni segi sintaksis yang
berhubungan dengan cara pikir logis, yaitu prinsip kausalitas. Dimana ia menanyakan
apakah A yang menjelaskan B, atau B yang menjelaskan A. Logika kausalitas ini
apabila diterjemahkan kedalam bahasa menjadi susunan subjek (yang menerangkan)
dan predikat (yang diterangkan).Bentuk kalimat ini bukan hanya persoalan teknis
kebenaran bahasa, tetapi menentukan makna yang dibentuk oleh susunan kalimat.
Dalam kalimat yang berstruktur aktif, seseorang menjadi subjek dari pernyataan,
sedangkan dalam kalimat pasif, seseorang menjadi objek dari pernyataan. Bentuk lain
adalah bagaimana proposisi-proposisi diatur dalam satu rangkaian kalimat. Proposisi
mana yang ditempatkan di awal kalimat, dan mana yang di akhir kalimat. Penempatan
itu dapat mempengaruhi makna yang timbul karena akan menunjukkan bagian elemen
yang lebih ditonjolkan kepada khalayak.
Elemen kedua adalah pemakaian koherensi. Menurut Tata Bahasa Baku
Bahasa Indonesia (Alwi dkk, 2003: 427-428) koherensi merupakan hubungan
perkaitan antarproposisi secara nyata yang dapat dilihat pada kalimat kalimat yang
mengungkapkannya. Keterkaitan antarproposisi-proposisi tersebut tidak diungkapkan
secara eksplisit melainkan secara nyata dalam kalimat-kalimat yang dipakai.
Sedangkan kohesi merupakan hubungan perkaitan antarproposisi yang dinyatakan
Analisis Struktur Wacana..., Nikmahtun Khasanah, FKIP UMP, 2016
19
secara eksplisit oleh unsur-unsur gramatikal dan semantik dalam kalimat-kalimat yang
membentuk wacana. Dua buah kalimat atau proposisi yang menggambarkan fakta
yang berbeda dapat dihubungkan dengan memakai koherensi, sehingga fakta yang
tidak berhubungan sekalipun dapat menjadi berhubungan ketika komunikator
menghubungkannya. Koherensi dapat ditampilkan melalui hubungan sebab akibat,
bisa juga sebagai penjelas. Koherensi secara mudah dapat diamati, diantaranya dari
kata hubung yang dipakai untuk menghubungkan fakta atau proposisi. Kata hubung
yang dipakai (dan, akibat, tetapi, lalu, karena, meskipun) menyebabkan makna yang
berlainan ketika hendak menghubungkan proposisi.
Elemen struktur mikro sintaksis yang ketiga yaitu kata ganti. Kata ganti
merupakan elemen untuk memanipulasi bahasa dengan menciptakan suatu komunitas
imajinatif. Maksudnya bahwa dalam bahasa sebuah kata yang mengacu pada manusia,
benda, atau suatu hal tidak akan dipergunakan berulang kali dalam sebuah konteks
yang sama. Pengulangan kata yang sama tanpa suatu tujuan yang jelas akan
menimbulkan rasa yang kurang enak. Pengulangan hanya diperkenankan jika kata itu
dipentingkan atau mendapat penekanan. Kata ganti merupakan alat yang dipakai
komunikator untuk menunjukkan dimana posisi seseorang dalam wacana. Dalam
mengungkapkan sikapnya, seseorang dapat menggunakan kata ganti “saya” atau
“kami” yang menggambarkan bahwa sikap tersebut merupakan sikap resmi
komunikator semata-mata.
c) Stilistik
Menurut Sudjiman (dalam Sobur, 2009: 82) pusat perhatian stilistika adalah
style, yaitu cara yang digunakan seorang pembicara atau penelitiuntuk menyatakan
Analisis Struktur Wacana..., Nikmahtun Khasanah, FKIP UMP, 2016
20
maksudnya dengan menggunakan bahasa sebagai sarana. Dengan demikian style dapat
diterjemahkan sebagai gaya bahasa. Sedangkan menurut Ratna (2009: 3) stilistika
(stylistic) adalah ilmu tentang gaya, dan stil (style) adalah cara-cara yang khas.
Stilistika adalah ilmu yang menyelidiki pemakaian bahasa dalam karya sastra dengan
mempertimbangkan aspek-aspek keindahannya sekaligus latar belakang sosialnya.
Dalam stilistik elemen yang diamati adalah bagimana cara yang digunakan seseorang
pembicara atau peneliti untuk menyatakan maksudnya dengan menggunakan bahasa
sebagai sarana atau dengan kata lain pada elemen ini yang diamati adalah mengenai
pilihan kata yang dipakai dalam sebuah wacana.
Menurut Van Dijk elemen wacana pada aspek ini adalah pemilihan leksikon.
Pemilihan leksikon pada dasarnya menandakan bagaimana seseorang melakukan
pemilihan kata atau frase atas berbagai kemungkinan yang tersedia. Kata “meninggal”
misalnya, mempunyai pandangan yang lain. Artinya seperti: tewas, mati, gugur,
meninggal, terbunuh, menghembuskan nafas terakhir, dan sebagainya. Diantara
beberapa kata itu, seseorang dapat memilih diantara pilihan yang tersedia. Pilihan kata
atu frase yang dipakai menunjukkan sikap dan ideologi tertentu. Peristiwa sama dapat
digambarkan dengan pilihan kata yang berbeda-beda.
d) Retoris
Dalam retoris, hal yang diamati adalah bagaimana dan dengan cara apa
penekanan dilakukan. Dengan kata lain gaya bahasa apa yang digunakan. Retoris
mempunyai fungsi persuasi dan berhubungan erat dengan bagaiman pesan itu
disampaikan kepada khalayak (Sobur, 2009: 84). Elemen wacana dalam struktur
mikro retoris yaitu grafis, metafora, dan ekspresi. Elemen retoris yang pertama adalah
Analisis Struktur Wacana..., Nikmahtun Khasanah, FKIP UMP, 2016
21
grafis. Grafis adalalah elemen yang berfungsi untuk menunjukkan apa yang
ditekankan atau ditonjolkan. Misalnya, pemakaian huruf tebal, huruf miring,
pemakaian garis bawah, atau huruf yang dibuat dengan ukuran yang lebih besar.
Bagian-bagian ini menekankan kepada khalayak pentingnya bagian tersebut.
Dalam suatu wacana, seorang komunikator tidak hanya menyampaikan pesan
pokok, tetapi juga kiasan atau ungkapan. Elemen yang kedua dalam struktur mikro
retoris adalah metafora. Metafora yang dimaksud sebagai ornamen atau bumbu dari
suatu teks. Pemakaian metafora tertentu bisa menjadi petunjuk utama untuk mengerti
makna suatu informasi. Metafora tertentu dipakai oleh komunikator secara strategis
sebagai landasan berfikir atau alasan pembenar atas pendapat atau gagasan tertentu
kepada publik.
Elemen selanjutnya atau yang ketiga adalah ekspresi. Ekspresi dimaksudkan
untuk menonjolkan atau menghilangkan bagian tertentu. Bagian tersebut adalah
mengenai informasi yang disampaikan. Elemen ini ditampilkan dengan penggambaran
detail berbagai hal yang ingin ditonjolkan (Sobur, 2009: 84). Penonjolan tersebut
misalnya dengan media gambar, atau pesan-pesan kalimat yang disampaikan.
2. Iklan
a. Pengertian Iklan
Pengertian iklan menurur Dagun (2013: 600) adalah pesan-pesan yang bernada
bujukan. Pesan tersebut disampaikan perusahaan-perusahaan atau badan-badan
pemerintah lewat media cetak, televisi, atau papan reklame di jalan-jalan. Sedangkan
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 2007: 421) iklan adalah berita
pesanan (untuk mendorong, membujuk) kepada khalayak ramai mengenai barang atau
Analisis Struktur Wacana..., Nikmahtun Khasanah, FKIP UMP, 2016
22
jasa yang dijual, dipasang di media massa seperti surat kabar, dan majalah atau di
tempat umum. Menurut Jefkins (1997: 5) periklanan merupakan pesan-pesan
penjualan yang paling persuasif. Pesan-pesan tersebut diarahkan kepada para calon
pembeli yang paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya yang
semurah-murahnya.
Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa iklan adalah sarana
pemasaran dalam bentuk informasi. Iklan bersifat persuasif untuk membujuk khalayak
agar tertarik, penyajian barang dan jasanya dilakukan oleh perusahaan tertentu. Iklan
harus bisa menggugah perhatian calon konsumen terhadap barang atau jasa yang
ditawarkan. Para konsumen potensial dibuat untuk memperhatikan dan peduli
terhadap produk yang memberikan manfaat bagi mereka. Hal itu kemudian akan
memberikan alasan bagi mereka untuk membeli.
b. Jenis Iklanmenurut Jefkins
Jenis iklan menurut Jefkins (1997: 39) dibagi menjadi tujuh. Pembagian
tersebut meliputi iklan konsumen, iklan antarbisnis, iklan perdagangan, iklan eceran,
iklan bersama, ikankeuangan, dan iklan rekruitmen. Ketujuh iklan tersbut mempunyai
wilayah pasar yang berbeda-beda. Selain itu tujuan penawaran barangnya
jugaberbeda. Namun, pada dasarnya semua iklan di atas adalah untuk melayani
kebutuhan masyarakat sebagai konsumen. Ketujuh iklan tersebut yakni:
1) Iklan Konsumen (ConsumerAdvertising)
Iklan ini termasuk iklan yang mengiklankan produk yang sering digunakan
oleh masyarakat. Contoh jenis iklan ini seperti bahan makanan, shampo, sabun, dan
sebagainya. Contoh lain yakni barang tahan lama misalnya bangunan, tempat tinggal,
Analisis Struktur Wacana..., Nikmahtun Khasanah, FKIP UMP, 2016
23
mobil, perhiasan, dan sebagainya. Bersama dengan jasa konsumen semua macam
barang tersebut diiklankan lewat media. Pengiklanan tersebut sesuai lapisan sosial
tertentu yang hendak dibidik.
2) Iklan Antarbisnis (Business-to-BusinessAdvertising)
Iklan antarbisnis adalah iklan yang mempromosikan barang-barang dan jasa
non-konsumen. Artinya, baik pemasang maupun sasaran iklan sama-sama perusahaan.
Produk yang ditawarkan adalah barang antara yang harus diolah atau menjadi unsur
produksi. Termasuk di sini adalah pengiklanan barang-barang mentah. Komponen
suku cadang dan pernak-pernik, fasilitas pabrik dan mesin, serta jasa-jasa seperti
asuransi, dan pasokan alat kantor.
3) Iklan Perdagangan (TradeAdvertising)
Iklan perdagangan secara khusus ditujukan kepada kalangan distributor.
Tujuan konsumennya adalah pedagang-pedagang kulakan besar, para agen, eksportir
atau importir, dan para pedagang besar dan kecil. Barang-barang yang diiklankan
adalah barang untuk dijual kembali. Tujuan iklan perdagangan adalah mendorong para
pemilik toko (baik yang berupa jaringan maupun usaha pribadi). Tujuan tersebut
untuk menjadikan produk tersebut sebagai stok, maka titik beratnya adalah
keuntungan yang bisa diraih dengan cara tersebut.
4) Iklan Eceran (RetailAdvertising)
Iklan ini adalah jenis iklan yang karakteristik dan sifat-sifatnya berada di
antara iklan perdagangan dan iklan barang konsumen. Contohnya adalah iklan yang
dilancarkan oleh pasar swalayan. Contoh lain pada toko-toko serba ada berukuran
Analisis Struktur Wacana..., Nikmahtun Khasanah, FKIP UMP, 2016
24
besar. Iklan ini dibuat dan disebarluaskan oleh pihak pemasok atau perusahaan atau
pabrik pembuat produk. Iklan ini biasanya ditempatkan di semua lokasi (toko, gerai
penjualan) yang menjual produk kepada para konsumen.
5) Iklan Bersama ( CooperativeAdvertising)
Iklan bersama adalah jenis iklan yang menawarkan dukungan yang diberikan
oleh pihak perusahaan atau pabrik kepada para pengecer produk-produknya. Tawaran
dukungan tersebut yang juga lazim disebut “kerja sama iklan secara vertikal”.
Misalnya, iklan bersama antara roti dan mentega. Contohlain adalah kerjasama antara
iklan industri atau iklan dagang. Kerja sama tersebut adalah kerjasama mengenai
sejumlah perusahaan sejenis yang membuat rancangan iklan bersama.
6) Iklan Keuangan (FinancialAdvertising)
Iklan keuangan meliputi iklan untuk bank, jasa tabungan, asuransi dan
investasi. Tujuan iklan keuangan biasanya adalah untuk menghimpun dana pinjaman
atau menawarkan modal. Modal tersebut baik dalam bentuk asuransi, penjualan
saham, surat obligasi, surat utang atau dana pensiun. Namun bisa juga iklan tersebut
hanya berupa pengumuman atau laporan keuangan dari suatu perusahaan kepada
publik. Hal tersebut dimaksudkan untuk menginformasikan kondisi keuangan
perusahaan kepada publik.
7) Iklan Rekruitmen (RecruitmentAdvertising)
Iklan jenis ini bertujuan merekrut calon pegawai (seperti anggota polisi,
angkatan bersenjata, perusahaan swasta, dan badan-badan umum lainnya). Bentuknya
Analisis Struktur Wacana..., Nikmahtun Khasanah, FKIP UMP, 2016
25
antara lain iklan kolom. Iklan ini menjanjikan kerahasiaan pelamar atau iklan
selebaran biasa. Iklan rekruitmen terdiri dari dua jenis. Pertama, iklan yang diisi oleh
para pencari kerja dengan menyertakan identitas atau kotak pos. Kedua, iklan
yang berasal dari lembaga, perusahaan atau biro-biro rekruitmen yang diberi
wewenang untuk mencari dan memilih calon untuk mengisi suatu lowongan yang
tersedia.
c. Jenis Iklan Menurut Swastha
Masih tentang jenis-jenis iklan, Swastha (1999: 249) membagi iklan menjadi
empat. Pembagian tersebut meliputi iklan barang, iklan kelembagaan, iklan nasional,
regional, dan lokal, dan iklan pasar. Keempat iklan tersebut mempunyai wilayah pasar
yang berbeda-beda. Barang yang ditaarkan juga berbeda-beda. Namun, pada dasarnya
tujuannya adalah memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai konsumen. Keempat iklan
tersebut yakni;
1) Iklan Barang (ProductAdvertising)
Iklan barang adalah iklan yang menawarkan segala barang. Barang terebut
baikbarang yang mempunyai merekdagang maupun yang tidak. Iklan barang dapat
dibagi menjadi dua yaitu (1) primary demand advertising merupakan periklanan yang
berusaha mendorong permintaan untuk suatu jenis produk secara keseluruhan. Pada
iklan ini dilakukan tanpa menyebutkan merek atau nama produsennya. Pengiklanan
seperti ini biasanya dilakukang oleh gabungan pengusaha atau asosiasi pedagang. (2)
selective demand advertising hampir sama dengan primary demand advertising hanya
saja dalam iklan ini disebutkan merek barang yang ditawarkan.
Analisis Struktur Wacana..., Nikmahtun Khasanah, FKIP UMP, 2016
26
2) Iklan Kelembagaan (InstitusionalAdvertising)
Iklan jenis ini disebut juga dengan cooperative-image advertising. Iklan ini
untuk menimbulkan rasa simpati terhadap penjual. Iklan ini bertujuan untuk
menunjukkan goodwill kepada perusahaan. Sasaran penjualannya adalah perusahaan-
perusahaan besar. Iklan kelembagaan dapat dibagi menjadi tiga yakni patronage
institusional advertisinig, public relation institutional adversiting, dan public service
institutional advertising.
3) Iklan Nasional, Regional, dan Lokal
Iklan nasional adalah iklan yang biasanya disponsori oleh produsen dengan
distribusi secara nasional. Sasaran iklan nasional adalah pasar nasional dan media
yang mempunyai sikulasi secara nasional. Iklan regional adalah iklan yang hanya
terbatas di daerah tertentu di sebuah negara misalnya hanya meliputi Pulau Jawa.
Biasanya periklanan seperti ini dilakukan oleh penjual atau perusahaan yang
mempunyai luas pasar pada wilayah regional. Iklan lokal biasanya dilakukan oleh
pengecer dan ditujukan kepada pasar lokal saja. Apabila periklanan ini dilakukan oleh
produsen, yang lebih dipentingkan adalah merek produknya; tetapi kalau periklanan
itu dilakukan eleh pengecer, maka yang lebih dipentingkan nama tokonya. Oleh
karena itu iklan lokal ini sering dilakukan bersama-sama antara produsen dengan para
pengecernya.
4) Iklan Pasar
Iklan pasar adalah iklan yang berhubungan dengan pasar sasaran yang dituju.
Sasarannya yakni konsumen, perantara pedagang, atau pemakai industri. Jenis
Analisis Struktur Wacana..., Nikmahtun Khasanah, FKIP UMP, 2016
27
periklanan tersebut adalah consumer advertising, ditujukan kepada konsumen. Trade
advertising, ditujukan kepada perantara pedagang, terutama pengecer. Industrial
advertising, ditujukan kepada pemakai indusrti.
d. Fungsi Iklan
Iklan pada dasarnya mempunyai fungfi. Fungsi tersebut pada umumnya adalah
sebuah informasi kepada masyarakat. Informasi tersebut baikberupabarang maupun
jasa. Akan tetapi Swastha (1996: 246) menganggap bahwa iklan itu mempunyai
beberapa fungsi. Selain membri informasi ada juga fungsi iklan yang lainnya.
Penggolongan fungsi iklan menurut Swastha (1996: 246) adalah memberikan
informasi, membujuk atau mempengaruhi, mrnciptakan kesan, memuaskan keinginan,
dan merupakan alat komunikasi. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
1) Memberikan Informasi
Iklan dapat memberikan informasi lebih banyak dari yang lainnya. Informasi
tersebut baik tentang barangnya, harganya, maupun informasi yang lain yang
mempunyai kegunaan bagi konsumen. Tanpa adanya infomasi seperti itu orang akan
segan dan tidak akan mengetahui banyak informasi tentang suatu barang. Jika melihat
sebuah iklan surat kabar, pembaca akan mengetahui bahwa iklan dipakai untuk
memberitahu konsumen tentang penyediaan produk, lokasi, dan harga tertentu. Iklan
menyediakan alat bagi penjual dan pembeli untuk memberitahu kepada pihak lain
tentang kebutuhan dan keinginan mereka. Dari pertemuan tersebut kebutuhan dan
keinginan tersebut dapat dipenuhi dengan mengadakan pertukaran yang memuaskan.
Analisis Struktur Wacana..., Nikmahtun Khasanah, FKIP UMP, 2016
28
2) Membujuk atau Mempengaruhi
Iklan tidak hanya memberi tahu, melainkan juga membujuk pembeli agar
membeli suatu produk yang ditawarkan. Dalam hal ini, iklan yang sifatnya membujuk
tersebut dipasang pada media-media seperti televisi atau majalah. Iklan yang dipasang
pada televisi atau majalah dapat dengan mudah menarik perhatian konsumen untuk
membeli. Khususnya kepada pembeli yang potensial dengan menyatakan bahwa suatu
produk yang sedang ditawarkan merupakan produk yang lebih baik dari produk yang
lainnya. Dalam kenyataan terdapat iklan yang sifatnya membujuk dan bertujuan baik.
Misalnya mendorong orang untuk berhenti merokok, untuk pergi ke tempat ibadah,
untuk hidup bertetangga yang baik, untuk memperhatikan gizi, untuk merencanakan
dan membatasi jumlah kelahiran, dan sebagainya. Iklan seperti ini biasanya
menimbulkan pandangan yang positif pada masyarakat.
3) Menciptakan Kesan
Iklan dapat membuat orang mempunyai kesan tentang apa yang diiklankan.
Dalam hal ini, pemasangan iklan selalu berusaha untuk menciptakan iklan yang
sebaik-baiknya. Misalnya menggunakan ilustrasi, bentuk dan layout yang menarik.
Terkadang dalam pembelian sebuah barang tidak dilakukan secara rasional atau
memperhatikan nilai ekonomisnya, tetapi lebih mendorong untuk meningkatkan, atau
mempertahankan gengsi, seperti pembelian mobil, rumah yang megah dan sebagainya.
Dari segi lain periklanan juga dapat menciptakan kesan pada masyarakat untuk
melakukan pembelian secara rasionaldan ekonomis. Contoh yang lain dalam
pembedaan produk, dimana penjual atau produsen berusaha untuk memberikan kesan
kepada konsumen bahwa produknya berbeda dengan produk-produk lain.
Analisis Struktur Wacana..., Nikmahtun Khasanah, FKIP UMP, 2016
29
4) Memuaskan Keinginan
Sebelum membeli produk, orang lain terlebih dahulu ingin tahu tentang gizi,
vitamin, dan harga. Alat yang dipakai untuk mencapai suatu tujuan itu sendiri, yaitu
penukaran yang saling menguntungkan dan memuaskan atara pembeli dan penjual.
Dalam hal ini, pembeli dapat merasakan kepuasan yang sesuai dengan kebutuhan.
Sedangkan penjual mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan produk yang
ditawarkan. Jadi periklanan merupakan suatu alat yang dapat dipakai untuk mencapai
tujaun dan tujuan itu sendiri berupa pertukaran yang saling memuaskan.
5) Merupakan Alat Komunikasi
Periklanan merupakan suatu alat untuk melakukan komunikasi dua arah. Dua
arah tersebut yaitu antara pembeli dan penjual, sehingga keinginan mereka dapat
terpenuhi dengan cara yang efisien dan efektif. Selain itu periklanan tidak hanya
datang dari piha penjual saja, tetepi pembeli pun juga sering menggunakan iklan untuk
kepentingannya. Misalnya untuk mencari pekerjaan, mencari barang yang hilang,
mengemukakan keluhan-keluhan karena tidak sesuainya barang tersebut dengan apa
yang sebenarnya, dan sebagainya. Dengan iklan semacam ini dapat memberikan
kemungkinan kepada orang lain untuk menghubungi yang bersangkutan, sehingga
akan terjadi pembicaraan kedua pihak.
3. Tabloid Nova
Menurut Dagun (2013: 1749) tabloid adalah surat kabar yang berukuran
setengah kali surat kabar biasa yang memuat banyak gambar dan biasanya disertai
Analisis Struktur Wacana..., Nikmahtun Khasanah, FKIP UMP, 2016
30
dengan judul karangan yang serasi. Sedangkan menurut Kamus Besar
BahasaIndonesia (Depdikbud, 2007: 1117) tabloid merupakan surat kabar yang
berukuran kecil (setengah dari ukuran surat kabar biasa) yang banyak memuat berita
secara singkat, padat dan bergambar, mudah dibaca umum. Dari pernyataan di atas
dapat disimpulkan bahwa tabloid adalah surat kabar biasa yang memuat banyak
gambar yang disertai dengan judul karangan. Berukuran setengah kali dari surat kabar
biasa. Di Indonesia terdapat beberapa tabloid yang beredar untuk dikonsumsi
masyarakat, diantaranya seperti tabloid Genie, Gaul, Tempo, Aneka Yess,dantabloid
Nova.
Dalam penelitian ini, tabloid Nova lah yang akan diteliti oleh peneliti. Tabloid
Nova merupakan tabloid wanita terbesar di tanah air. Tabloid Nova memberikan
berbagai informasi seputar wanita. Pada umumnya tabloid ini mempunyai berbagai
ragam rubrik, diantaranya rubrik “Selebritis”, “Anak & Anda”, “Kabar Kabur”,
“Busana”, “Taktik Cantik”, “Isu Spesial”, “Kesehatan”, “Sedap Sekejap”, “Menu
Seminggu”, “Uji Dapur”, “Tips”, “Info Praktis”, “Galeri”, “Tanya Jawab”, “Tips
Oto”, “Anda & Karier”, “Anda & Pasangan”, “Profil”, “Kisah Sukses”, “Peristiwa”,
“Iklan Mungil‟, “Varia Warta”, “Etalase”, “Hijaberaksi”, “Traveling”, dan “Ragam”.
Iklan pada tabloid inilah yang akan diteliti oleh peneliti. Khususnya yakniiklan yang
menginformasikan tentang segala produk tentang perawatan untuk tubuh.
4. Perawatan Tubuh
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 2007:935) perawatan
berasal dari kata rawat. Kemudian mendapat awalan pe- dan akhiran –an. Kata rawat
mempunyai arti pelihara, urus, jaga. Setelah mendapat awalan pe- dan akhiran –an
Analisis Struktur Wacana..., Nikmahtun Khasanah, FKIP UMP, 2016
31
kata perawatan mempunyai arti proses, cara, perbuatan merawat. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 2007: 1214) tubuh adalah keseluruhan jasad
manusia atau binatang yang kelihatan dari bagian ujung kaki sampai ujung rambut.
Sedangkan dalam Kamus Besar Ilmu Pengetahuan tubuh diartikan sebagai
penampakan seluruh jasad manusia atau binatang; komposisi material dari manusia
untuk dibedakan dari pikiran, roh, atau jiwa (Dagun, 2013: 1858).
Kata tubuh sering diselaraskan dengan badan. Padahal dalam dunia medis
badan adalah sebagian dari anggota tubuh. Anggota tubuh dibagi menjadi beberapa
bagian seperti kepala yang menyangkut bagian rambut, wajah, mulut dan seisinya.
Bagian badan terbagi menjadi dua yakni badan atas dan badan bawah. Badan atas
meliputi dari leher hingga perut. Bagian badan bawah meliputi pinggang hingga
kemaluan. Bagian tangan meliputi lengan atas hingga jari dan telapak tangan. Bagian
kaki meliputi paha hingga telapak dan jari kaki. Sedangkan bagian umum meliputi
kulit, bulu, dan pori-pori. Ada juga bagian dalam tubuh yakni meliputi otak, darah,
daging, tulang, usus, jantung, paru-paru, lambung, ginjal, hati, dan pankreas (Lukluk,
2011: 78). Dari berbagai pengertian di atas, perawatan tubuh dapat diartikan sebagai
proses merawat seluruh jasad manusia dari kepala, bagian badan, tangan, hingga
bagian kaki.
5. Kerangka Pikir
Skripsi berjudul Analisis Struktur Wacana Iklan Produk untuk Perawatan
Tubuh pada Tabloid Nova edisi Februari-Maret 2016 ini menekankan pada analisis
struktur wacana. Hal tersebut karena yang dianalisis adalah tentang struktur wacana
iklan produk perawatran tubuh. Dalam hal ini hanya dibatasi tentang analisis struktur
Analisis Struktur Wacana..., Nikmahtun Khasanah, FKIP UMP, 2016
32
makro, superstruktur, dan struktur mikro. Selain itu, dalam penelitian ini juga meliputi
unsur-unsur fungsional ilmu bahasa lain seperti teori wacanabeserta jenis wacana di
dalamnya, teori iklan beserta jenis dan fungsi iklan itu sendiri. Penjelasanlain yakni
mengenai perawatan tubuh dan tabloid Nova sebagai sumber data pada penelitian ini.
Berdasarkan teori di atas dapat dilakukan analisis tentang Struktur Wacana
Iklan Produk Perawatan Tubuh pada Tabloid Nova edisi Februari-Maret 2016 yang
membahas tentang struktur wacana iklan perawatan tubuh. Pembahasan tersebut
meliputi, (a) struktur makro iklan perawatan tubuh tabloid Nova dengan elemen
penentunya yakni topik dari wacana iklan perawatan tubuh tabloid Nova edisi
Februari-Maret 2016. (b) superstruktur iklan perawatan tubuh tabloid Novadengan
elemen penentunya skematik wacana iklan perawatan tubuh tabloidNova. skematik
tersebut disusun dalam elemen yang menyangkut headline, lead, body, dan penutup.
(c) struktur mikro iklan perawatan tubuh tabloid Nova dengan elemen penentunya
yakni unsur semantik, sintaksis, stilistik, dan retoris. Pada penelitian ini data
digolongkan berdasarkan kategori yang meliputi, (1) iklan perawatan rambut (kepala),
(2) iklan perawatan wajah, (3) iklan perawatan mulut dan gigi, (4) iklan perawatan
payudara, (5) iklan perawatan ketiak, (6) iklan perawatan badan, tangan, dan kaki, dan
(7) iklan perawatan daerah kewanitaan.
Analisis Struktur Wacana..., Nikmahtun Khasanah, FKIP UMP, 2016
33
Bagan. 1 Kerangka Pikir
Analisis Wacana
Pengertian Wacana
Jenis Wacana
Struktur Wacana
Iklan
Berdasarkan Media
Penyampaian
Berdasarkan Bentuk
Berdasarkan Tujuan
Wacana Tulis
Wacana Lisan
Wacana Naratif
Wacana Ekspositori
Wacana Hortatori
Wacana Pragmatik
Wacana Episcoleri
Wacana Prosedural
Wacana Seremonial
Wacana Narasi
Wacana Deskripsi
Wacana Eksposisi
Wacana Persuasi
Wacana Argumentasi
Struktur Makro
Superstruktur
Struktur Mikro
Tematik
Skematik
Semantik
k
Sintaksis
Stilistik
Retoris
Pengerti
an Iklan
Jenis
Iklan
Fungsi
Iklan
Analisis Struktur Wacana Iklan Produk Perawatan Tubuh pada Tabloid Nova
Tabloid Nova
33
Analisis Struktur Wacana..., Nikmahtun Khasanah, FKIP UMP, 2016