12
11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Keterampilan Berbicara/Kalam Berbicara adalah suatu kegiatan komunikatif atau bisa dilakukan dalam bentuk dialog antar dua orang atau lebih, seseorang mampu berbicara dengan baik dan lainnya mendengarkan, demikian secara bergantian saling bertukar peran. 13 Berbicara (kalam) secara etimologis yaitu suatu perkataan, percakapan, dan pembicaraan/ungkapan. 14 Jadi menurut peneliti berbicara adalah kegiatan yang dilakukan semua manusia sebagai cara untuk menyampaikan ide atau pikiran melalui dialog yang dapat dipahami oleh lawan bicara adapun dialog yang diucapkan dengan bahasa yang dapat dimengerti dan dapat dipahami. Kegiatan berbicara ini adalah kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari antar manusia karena sebagai alat untuk menyampaikan suatu kehendak. Menurut para ahli gramatika bahasa Arab, keterampilan berbicara (kalam) adalah lafadz yang memberikan suatu faedah atau manfaat yang dilakukan secara sengaja. Keterampilan berbicara (kalam) dalam pengertian terminologis adalah mengucapkan bunyi-bunyi bahasa Arab secara benar dan bunyi tersebut keluar dari makhraj al-huruf yang telah menjadi konsensus para pakar bahasa 15 . Konteks di atas dapat dicermati peneliti bahwa keterampilan berbicara mempunyai fungsinya sebagai suatu faedah, sehingga 13 Ahamad Fuad Efendy, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, (Malang: 2017), 149 14 Zulhannan, Teknik Pembelajaran Interaktif, (Jakarta: 2015), 95 15 Ibid, 95

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Keterampilan …eprints.umm.ac.id/50637/3/BAB II.pdf · 2019-08-22 · 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Keterampilan Berbicara/Kalam Berbicara

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Keterampilan …eprints.umm.ac.id/50637/3/BAB II.pdf · 2019-08-22 · 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Keterampilan Berbicara/Kalam Berbicara

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Keterampilan Berbicara/Kalam

Berbicara adalah suatu kegiatan komunikatif atau bisa dilakukan dalam

bentuk dialog antar dua orang atau lebih, seseorang mampu berbicara dengan

baik dan lainnya mendengarkan, demikian secara bergantian saling bertukar

peran.13 Berbicara (kalam) secara etimologis yaitu suatu perkataan,

percakapan, dan pembicaraan/ungkapan.14 Jadi menurut peneliti berbicara

adalah kegiatan yang dilakukan semua manusia sebagai cara untuk

menyampaikan ide atau pikiran melalui dialog yang dapat dipahami oleh

lawan bicara adapun dialog yang diucapkan dengan bahasa yang dapat

dimengerti dan dapat dipahami. Kegiatan berbicara ini adalah kegiatan yang

sangat penting dalam kehidupan sehari-hari antar manusia karena sebagai alat

untuk menyampaikan suatu kehendak.

Menurut para ahli gramatika bahasa Arab, keterampilan berbicara

(kalam) adalah lafadz yang memberikan suatu faedah atau manfaat yang

dilakukan secara sengaja. Keterampilan berbicara (kalam) dalam pengertian

terminologis adalah mengucapkan bunyi-bunyi bahasa Arab secara benar dan

bunyi tersebut keluar dari makhraj al-huruf yang telah menjadi konsensus

para pakar bahasa15. Konteks di atas dapat dicermati peneliti bahwa

keterampilan berbicara mempunyai fungsinya sebagai suatu faedah, sehingga

13 Ahamad Fuad Efendy, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, (Malang: 2017), 149 14 Zulhannan, Teknik Pembelajaran Interaktif, (Jakarta: 2015), 95 15 Ibid, 95

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Keterampilan …eprints.umm.ac.id/50637/3/BAB II.pdf · 2019-08-22 · 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Keterampilan Berbicara/Kalam Berbicara

12

tidak asal pengucapan melainkan pengucapan harus dengan makharijul huruf

yang benar dan keterampilan berbicara ini adalah suatu materi yang diajarkan

dalam setiap pembelajaran bahasa yang berfungsi untuk memahami sebuah

bahasa baru atau bukan bahasa ibu. Pendapat lain tentang keterampilan

berbicara yaitu:

“Keterampilan berbicara (maharah kalam) adalah kemampuan

mengungkapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk

mengekspresikan pikiran berupa ide, pendapat, keinginan atau

perasaan kepada mitra pembicara.”16

Keterampilan berbicara merupakan suatu keinginan seseorang

untuk menyampaikan maksud atau kehendak melalui ucapan lisan secara

langsung dan dapat didengar oleh lawan bicara dengan jelas dan baik.

Berbicara sangatlah penting bagi setiap kalangan mulai dari anak-anak atau

pun orang dewasa semua membutuhkan untuk berbicara.17 Keterampilan

berbicara juga disebut seni, seni dalam berbicara yang mana seni tersebut

harus digunakan dengan penuturan kata yang sopan dan dapat dimengerti

oleh lawan bicaranya. Adapun dalam makna berbicara yang lebih luas yaitu

suatu tanda yang dapat didengar oleh lawan bicara dan mampu

berkomunikasi lisan secara baik dan wajar dengan bahasa yang dimengerti

oleh mereka.18 Maka dari itu peneliti berpendapat bahwa keterampilan

berbicara suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan

sehari-hari, keterampilan berbicara sudah dimiliki semuanya manusia sejak

16 Acep Hermawan, Metodelogi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung: 2014), 135 17 Fakhrur Rosikh, “Mengajarkan Keterampilan Berbicara Kepada Penutur Non Arab”,

Jurnal Ummul Qura, Vol. 3 No. 2, (Agustus: 2013), 10

M. Ivan Alfian, “Keterampilan Berbicara Dan Pengajarannya”, Jurnal Pendidikan

Bahasa Arab, Vol. 7 No. 2, (2015),

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Keterampilan …eprints.umm.ac.id/50637/3/BAB II.pdf · 2019-08-22 · 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Keterampilan Berbicara/Kalam Berbicara

13

kecil seperti halnya anak bayi yang belum bisa berbicara tetapi selalu

diajak bicara oleh orang tuanya maka anak bayi tersebut perlahan-lahan

mampu mengucapkan kata demi kata meskipun salah tetapi lama kelamaan

akan menjadi benar karena selalu didengarkan dan dilatih.

Keterampilan berbicara sering disebut juga dengan istilah ta’bir,

yang mana keduanya mempunyai penekanan yang berbeda, maharah

kalam terfokus kepada kemampuan lisan dan ta’bir di samping secara

lisan juga dapat diwujudkan dalam bentuk tulisan.19 Istilah ta’bir ini sama

saja dengan maharah keterampilan berbicara yang mana keduanya

mempunyai kesamaan mendasar yaitu sifat untuk menyatakan apa yang

ada di dalam pikiran melalui lisan. Namun ta’bir mempunyai fungsi lain,

selain ta’bir diwujudkan dengan lisan namun juga dapat melalui tulisan.

Dalam pembelajaran keterampilan berbicara bagi pemula pasti akan

diawali dengan latihan berbicara terlebih dahulu.

Penjelasan diatas peneliti dapat diambil kesimpulan bahwa

berbicara pada hakikatnya adalah suatu kegiatan tentang kemampuan

seseorang untuk menyampaikan suatu gagasan, ide/pokok pikiran,

kehendak, kebutuhan perasaan seseorang melalui ucapan lisan yang dapat

didengar dan dimengerti oleh lawan bicaranya dengan baik. Jadi,

keterampilan berbicara dalam bahasa Arab adalah kemampuan mahasiswa

dalam menyampaikan suatu ide pokok gagasan dalam bahasa Arab melalui

19 Syaiful Musthofa, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab, (Malang: 2011), 103

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Keterampilan …eprints.umm.ac.id/50637/3/BAB II.pdf · 2019-08-22 · 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Keterampilan Berbicara/Kalam Berbicara

14

lisan dengan menggunakan kosa kata bahasa Arab sederhana kepada lawan

bicara dengan makhraj yang sesuai dan dapat dimengerti.

B. Tujuan Keterampilan Berbicara/Kalam

Tujuan pembelajaran berbicara (maharah kalam) adalah agar para pelajar

mampu berkomunikasi melalui lisan dengan baik dan wajar dengan

menggunakan bahasa yang dapat dimengerti oleh lawan bicaranya.20 Adapun

tujuan keterampilan berbicara menurut peneliti adalah agar peserta didik

mampu dengan baik dan wajar dalam berbicara bahasa Arab yang mudah

dan dapat dimengerti oleh lawan bicaranya dengan menggunakan makharijul

huruf yang tepat. Namun pengajar pada kegiatan berbicara bahasa Arab ini

harus melihat situasi dan kondisi peserta didik.

Adapun Tujuan lain dari pembelajaran keterampilan berbicara adalah:21

1. Kemudahan berbicara, peserta didik harus dilatih untuk mengembangkan

keterampilan berbicara agar terlatih kepercayaan diri dalam pengucapannya.

2. Kejelasan, untuk melatih peserta didik agar dapat berbicara dengan

artikulasi yang jelas dan tepat dalam pengucapan.

3. Bertanggung jawab, latihan untuk peserta didik agar berbicara dengan baik

dan dapat menempatkan pada situasi yang sesuai agar dapat bertanggung

jawab.

4. Membentuk pendengar yang kritis, melatih peserta didik dalam menyimak

lawan bicara dan mampu mengoreksi jika ada ucapan yang salah.

20 Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung: 2014), 136 21 Op. Cit, 139

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Keterampilan …eprints.umm.ac.id/50637/3/BAB II.pdf · 2019-08-22 · 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Keterampilan Berbicara/Kalam Berbicara

15

5. Membentuk kebiasaan, yaitu membiasakan peserta didik dalam

mengucapkan kosa kata atau kalimat sederhana secara baik dan ini juga

harus dibantu oleh lingkungan sekolah atau guru.

Tujuan tersebut dapat peneliti simpulkan bahwa belajar keterampilan

berbicara akan mempermudah peserta didik dalam berbicara dengan baik,

mampu bertanggung jawab atas apa yang diucapkan, mampu menjadi

pendengar yang baik dan tujuan yang terakhir yaitu kebiasaan, karena jika

belajar suatu bahasa tidak terbiasa untuk dilatih maka akan sulit bahkan bisa

lupa atau tidak membekas sama sekali.

Secara umum tujuan latihan berbicara untuk tingkatan pemula adalah

agar peserta didik mampu berkomunikasi dengan lisan secara sederhana di

dalam kehidupan sehari-hari.22 Jadi yang peneliti maksud tentang tujuan

pembelajaran keterampilan berbicara dalam bahasa Arab yaitu melatih

peserta didik dalam belajar berkomunikasi dengan lisan dan pengucapan yang

benar sesuai dengan makhraj huruf Arab dan dapat dimengerti oleh lawan

bicara.

C. Metode Pembelajaran Keterampilan Berbicara

Metode dalam bahasa Arab sering dipakai dengan istilah thariqah. metode

atau thariqah disini yakni cara untuk mempermudah pengajar dalam

mengajarkan kepada peserta didik belajar bahasa Arab, sehingga tujuan dari

pembelajaran tersebut akan mencapai hasil yang maksimal jika metodenya

22 Ahmad Fuad Efendy, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, (Malang: 2017), 150

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Keterampilan …eprints.umm.ac.id/50637/3/BAB II.pdf · 2019-08-22 · 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Keterampilan Berbicara/Kalam Berbicara

16

sudah sesuai. Seorang guru mempunyai kewajiban dalam mengarahkan

peserta didik dalam belajar bahasa Arab dengan memilih strategi, pendekatan

dan metode yang menyenangkan agar peserta didik tidak merasa jenuh dalam

belajar.23 Maka dari itu peneliti berpendapat bahwa penerapan suatu metode

terhadap pengajaran harus mempertimbangkan dan memperhatikan terlebih

dahulu dari berbagai macam kemungkinan dan ke-efektivitas metode tersebut,

jika tidak memperhatikannya maka akan menjadi proses belajar yang kurang

menyenangkan dan menghambat dari tujuan pembelajaran tersebut.

Berbicara kehidupan sehari-hari sangatlah penting karena mempunyai

dampak yang sangat besar untuk mengungkapkan pikiran atau gagasan dan

keinginan melalui lisan. Berbicara bahasa asing atau bukan bahasa ibu, ini

sangat membutuhkan sebuah keterampilan berbicara. Keterampilan berbicara

dalam bahasa asing merupakan dasar yang menjadi sebuah tujuan dari

beberapa tujuan pengajaran bahasa asing. Hal tersebut diperlukan beberapa

cara agar tercapainya tujuan kegiatan berbicara dapat berjalan dengan baik.

Adapun langkah-langkah yang bisa dilakukan guru dalam proses

pembelajaran keterampilan berbicara (maharah kalam) bagi pembelajar

pemula:24

1. Pengajar melatih peserta didik dalam berbicara melalui pertanyaan-

pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik.

2. Peserta didik diminta untuk belajar mengucapkan kata, menyusun kalimat

dan menyampaikan gagasan.

23 Suja’i, Inovasi Pembelajaran Bahasa Arab, (Semarang: 2008), 39 24 Abdul Hamid et al., Pembelajaran Bahasa Arab, (Malang: 2018), 42

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Keterampilan …eprints.umm.ac.id/50637/3/BAB II.pdf · 2019-08-22 · 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Keterampilan Berbicara/Kalam Berbicara

17

3. Pengajar memberikan pertanyaan secara berurutan yang kemudian akan

dijawab oleh peserta didik sehingga akan membentuk sebuah tema.

4. Pengajar menyuruh peserta didik untuk menghafal kosa kata baru

kemudian digunakan dalam berbicara, untuk melatih berbicara peserta

didik.

Dari langkah-langkah di atas dapat peneliti simpulkan bahwa guru harus

melatih peserta didik dengan menggunakan pertanyaan sederhana dan peserta

didik harus menjawab dengan benar, setelah itu peserta didik diminta untuk

mengucapkan kata-kata yang telah ditentukan dan peserta didik harus

menyusunnya dalam sebuah kalimat kemudian pengajar dengan sabar

mendengarkan ucapan-ucapan peserta didik dan tidak langsung untuk

membenarkan apabila itu salah dan yang terakhir pengajar menyuruh peserta

didik menghafal beberapa kosa kata baru. Adapun tahapan lainnya bisa

disesuaikan oleh pengajar dengan melihat situasi dan kondisi peserta didik

atau seorang pengajar mempunyai kreativitas dan inovasi dalam mengajar

keterampilan berbicara pada peserta didik pemula.

Proses pembelajaran bahasa asing khususnya bahasa Arab, tentu ada

tahapan-tahapan yang akan diajarkan oleh seorang pendidik yaitu tahapan

untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Tahapan-tahapan latihan berbicara

yaitu:25

1. Latihan Asosiasi dan Identifikasi Latihan ini dimaksudkan untuk melatih

peserta didik dengan kepekaan yang spontan dan kecepatan untuk

25 Ahmad Fuad Efendy, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, (Malang: 2017), 151

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Keterampilan …eprints.umm.ac.id/50637/3/BAB II.pdf · 2019-08-22 · 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Keterampilan Berbicara/Kalam Berbicara

18

mengidentifikasikan dan mengasosiasikan suatu makna yang didengar dan

memahaminya.

2. Latihan Pola Kalimat

Latihan ini mengacu pada teknik pengajaran struktur kalimat yang

akan diuraikan dengan berbagai macam model, yang akan dibagi menjadi

tiga jenis yaitu latihan mekanis, latihan bermakna, latihan komunikatif.

guru akan melatih ke peserta didik secara bertahap.

3. Latihan Percakapan

Latihan ini untuk melatih peserta didik agar lancar dalam

pengucapannya. Latihan percakapan ini mengambil beberapa topik yang

sesuai dengan kehidupan sehari-hari agar peserta didik memahami

percakapan tersebut. Dalam hal ini seorang guru melatih juga beberapa

aspek, seperti aspek sopan santun dalam berbicara, aspek bahasa tubuh dan

gerak gerik saat berbicara.

4. Bercerita

Latihan ini guru menyuruh peserta didik untuk bercerita dengan

menentukan topik pilihan dan guru agar membantu peserta didik dalam

bercerita sehingga peserta didik tidak merasa takut.

5. Berdiskusi

Latihan berdiskusi ini bertujuan untuk melatih peserta didik

berbicara dengan teman sekelas dengan membahas suatu permasalahan.

beberapa model dalam berdiskusi adalah diskusi kelas dua kelompok

berhadapan, diskusi kelas bebas dan diskusi kelompok.

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Keterampilan …eprints.umm.ac.id/50637/3/BAB II.pdf · 2019-08-22 · 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Keterampilan Berbicara/Kalam Berbicara

19

6. Drama

Kegiatan ini merupakan kegiatan dan mengandung unsur rekreatif

dimana peserta menyukainya karena menyenangkan. Tetapi tidak semua

peserta didik mampu atau berminat dalam bermain drama. Maka dari itu

seorang guru harus melatih dan memotivasi peserta didik untuk bermain drama.

Itulah beberapa tahapan-tahapan dalam proses pengajaran keterampilan

berbicara. Maka dari itu seorang guru hendaknya mencoba tahapan-tahapan

tersebut guna menunjang dan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan

di dalam kelas, sehingga peserta didik tidak merasa bosan atau jenuh dalam

mengikuti pembelajaran tersebut. Jadi tahapan-tahapan tersebut dapat

digunakan oleh pengajar materi keterampilan berbicara sebagai acuan untuk

pembelajaran yang menarik khususnya bagi pemula dikarenakan pemula

belum terlalu banyak menguasai materi yang diajarkan.

D. Problematika Belajar Keterampilan Berbicara Bahasa Arab

Problematika adalah suatu pola yang menunjukan perbedaan struktur

antara satu bahasa dengan bahasa yang lainnya. Sedangkan problem dalam

pembelajaran bahasa Arab ialah faktor yang dapat menghambat dan

memperlambat proses pelaksaan belajar bahasa Arab.26 Problematika yang

dimaksud demikian ialah adanya suatu masalah untuk mencapai sesuatu,

sehingga tidak sesuai dengan harapan dan juga ada suatu hal yang belum

dapat diselesaikan.

26 Nandang Syarif Hidayat, “Problematika Belajar Bahasa Arab”, Jurnal Pemikiran

Islam, Vol. 37 No. 1 (Januari-Juni 2012), 84

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Keterampilan …eprints.umm.ac.id/50637/3/BAB II.pdf · 2019-08-22 · 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Keterampilan Berbicara/Kalam Berbicara

20

Kegiatan berbicara sebetulnya adalah kegiatan yang sangat menarik saat

berada di kelas bahasa, namun kadang terjadi sebaliknya. Kegiatan ini akan

menjadi tidak menarik karena penguasaan kosa kata dan kalimat peserta didik

yang masih sangat terbatas, ini adalah salah satu dari problematika dalam

belajar keterampilan berbicara. Adapun hal lainnya adalah tentang keberanian

peserta didik dan perasaan tidak takut salah, maka dari itu pengajar dituntut

untuk memberi semangat kepada peserta didik agar merasa percaya diri

ketika disuruh untuk berbicara bahasa Arab di depan kelas.27

Problematika yang ada dalam proses pembelajaran bahasa Arab terbagi

menjadi dua problem, yaitu problem kebahasaan/linguistik dan non

kebahasaan/non linguistik. Problem linguistik yaitu problem yang terkait

langsung dengan bahasa sedangkan non linguistik yaitu suatu hambatan atau

persoalan yang dapat mempengaruhi, bahkan bisa menghambat kesuksesan

program yang akan dicapai.28 Adapun problematika pada keterampilan

berbicara dibagi menjadi dua, yaitu problematika linguistik dan non

linguistik.

1. Problematika Linguistik

Problematika linguistik adalah kesulitan-kesulitan yang dihadapi

oleh peserta didik pada proses pembelajaran karena karakteristik bahasa

Arab bukan bahasa asli melainkan bahasa asing.29 Problematika dari

peserta didik adalah pengalaman latar belakang sekolah, kurangnya

27 Syaiful Musthafa, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif, (Malang: 2011), 136 28 Aziz Fahrurrozi, “Pembelajaran Bahasa Arab Problematika dan Solusinya”, Jurnal

Pendidikan Bahasa Arab dan kebahasa Araban, Vol. I No. 2 (Desember: 2014), 162 29 Nandang Syarif Hidayat, “Problematika Pembelajaran Bahasa Arab”, Jurnal Pemikiran

Islam, Vol. 37 No. 1 (Januari-Juni: 2012), 85

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Keterampilan …eprints.umm.ac.id/50637/3/BAB II.pdf · 2019-08-22 · 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Keterampilan Berbicara/Kalam Berbicara

21

penguasaan kosa kata bahasa Arab, adanya perbedaan dengan bahasa ibu

atau bahasa Indonesia, problematika lainnya adalah tulisan, kosakata dan

sistem bunyi.

Adapun menurut peneliti problematika linguistik adalah suatu

hambatan dan masalah dari internal bahasa itu sendiri dalam belajar

bahasa, adapun yang termasuk dalam problematika linguistik yaitu tentang

pola kalimat, sistematis penulisan dan penguasaan kosa kata.

2. Problematika Non Linguistik

Problematika non linguistik adalah problematika atau kesulitan yang

berasal dari zat bahasa tersebut. Seperti Guru, peserta didik dikarenakan

kurangnya motivasi untuk mengikuti pembelajaran materi keterampilan

berbicara, lingkungan keluarga dan sarana atau media yang kurang

memadai pada lembaga tersebut.30 Maksudnya yaitu problematika yang

berasal dari eksternal bahasa itu sendiri, yang meliputi tentang masalah

seperti motivasi peserta didik dalam belajar, lingkungan yang kurang

mendukung dan sarana prasana yang belum tersedia.

Adapun problematika lain selain problematika linguistik dan non linguistik

pada keterampilan berbicara dibagi menjadi dua, yaitu masalah bahasa

percakapan dan masalah pembetulan dan sistematika penilaian.31 Masalah

bahasa percakapan ini memperhatikan tentang bahasa yang dipakai sehari-

hari orang Arab adalah bahasa ‘Amiyah (dialek lokal) sedangkan yang

diajarkan oleh lembaga-lembaga lokal di Indonesia adalah bahasa Arab

30 Wa Muna, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta: 2011), 41 31 Fuad Ahmad Efendy, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, (Malang: 2017), 162

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Keterampilan …eprints.umm.ac.id/50637/3/BAB II.pdf · 2019-08-22 · 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Keterampilan Berbicara/Kalam Berbicara

22

fushah, oleh karena itu untuk menghindari pergeseran bahwa bahasa

persatuan Arab serta bahasa Al-Quran adalah bahasa Fushah, maka bahasa

yang diajarkan kepada peserta didik adalah bahasa Fushah lisan, yaitu bahasa

Arab standar. Selanjutnya adalah masalah pembetulan dan sistematika

penilaian, dalam latihan bercakap guru seringkali menemukan kesalahan

peserta didik dalam berbicara bahasa Arab kemudian langsung dibenarkan

oleh guru tersebut. Hal ini perlu disadari bahwa modal utama untuk

keterampilan berbicara adalah keberanian untuk berbicara maka dari itu

seorang guru untuk lebih bersabar agar tidak langsung membenarkan

sehingga membuat peserta didik takut untuk berbicara lagi.

Sedangkan problematika pembelajaran keterampilan berbicara di

Indonesia yaitu proses pembelajaran yang berlangsung kurang efektif dan

kreatif, sehingga akan menyebabkan proses pembelajaran menjadi

menegangkan penyebabnya karena kurangnya pengajar memperhatikan

kemampuan peserta didik atau materi yang diajarkan tidak sesuai dengan

tingkatan-tingkatan kelas siswa dan agar pengajar tidak langsung

menyalahkan peserta didik karena kesalahan gramatika atau qawaid bahasa

Arab.32 Maka dari itu seorang pengajar keterampilan berbicara dituntut untuk

lebih kreatif agar pembelajaran berjalan dengan baik dan menyenangkan.

Sehingga apabila pembelajaran menyenangkan akan meningkatkan

motivasi bahwa belajar bahasa Arab itu tidak membosankan tetapi malah

lebih menarik serta menyenangkan.

32 Syaiful Musthofa, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif, (Malang: 2011), 156