17
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Pembelajaran dan Belajar a. Belajar Winkel ,1996( Depdikbud, 2005) mendefinisikan belajar sebagai suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai, dan sikap. Perubahan itu bersifat tetap dan berbekas. Belajar dapat dipandang sebagai usaha untuk melakukan proses perubahan tingkah laku kearah menetap sebagai pengalaman berinteraksi dengan lingkungannya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Rumpak C, 2002 : 17 ) “ belajar “ adalah usaha untuk memperoleh kepandaian atau ilmu, perubahan tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Belajar merupakan usaha seseorang untuk membangun pengetahuan dalam dirinya. Dalam proses belajar terjadi perubahan dan peningkatan mutu kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan siswa, baik dari segi kognitif, psikomotor maupun afektif. Upaya Meningkatkan Prestasi..., Abdul Basir, FKIP UMP, 2012

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Pembelajaran dan ...repository.ump.ac.id/4806/3/ABDUL BASIR BAB II.pdf6 BAB II KAJIAN PUSTAKA ... c. Menyediakan media dan sumber belajar yang dibutuhkan

  • Upload
    haxuyen

  • View
    214

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Pembelajaran dan ...repository.ump.ac.id/4806/3/ABDUL BASIR BAB II.pdf6 BAB II KAJIAN PUSTAKA ... c. Menyediakan media dan sumber belajar yang dibutuhkan

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Pembelajaran dan Belajar

a. Belajar

Winkel ,1996( Depdikbud, 2005) mendefinisikan belajar sebagai

suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif

dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam

pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai, dan sikap. Perubahan itu

bersifat tetap dan berbekas. Belajar dapat dipandang sebagai usaha untuk

melakukan proses perubahan tingkah laku kearah menetap sebagai

pengalaman berinteraksi dengan lingkungannya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Rumpak C, 2002 : 17 )

“ belajar “ adalah usaha untuk memperoleh kepandaian atau ilmu,

perubahan tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh

pengalaman.

Belajar merupakan usaha seseorang untuk membangun

pengetahuan dalam dirinya. Dalam proses belajar terjadi perubahan dan

peningkatan mutu kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan siswa,

baik dari segi kognitif, psikomotor maupun afektif.

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Abdul Basir, FKIP UMP, 2012

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Pembelajaran dan ...repository.ump.ac.id/4806/3/ABDUL BASIR BAB II.pdf6 BAB II KAJIAN PUSTAKA ... c. Menyediakan media dan sumber belajar yang dibutuhkan

7

b. Pembelajaran

Menurut Rumpak C ( 2002 : 17 ) pembelajaran adalah proses,

cara perbuatan untuk menjadikan orang atau mahluk hidup belajar

Sedangkan menurut Joyce and Well ( Sugiyanto, 2009 : 3 )

Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Secara implisit

dalam pengertian ini terdapat kegiatan memilih, menetapkan,

mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang

diinginkan. Pemilihan, penetapan, dan pengembangan metode ini

didasarkan pada kondisi pembelajaran yang ada. Kegiatan-kegiatan ini

pada dasarnya merupakan inti dari perencanaan pembelajaran. Dalam hal

ini istilah pembelajaran memiliki hakekat perencanaan atau perancangan

(disain) sebagai upaya untuk membelajarkan siswa. Itulah sebabnya

dalam belajar, siswa tidak berinteraksi dengan guru sebagai salah satu

sumber belajar, tetapi berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar

yang mungkin dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena

itu pembelajaran menaruh perhatian pada “bagaimana membelajarkan

siswa”, dan bukan pada “äpa yang dipelajari siswa”. Dengan demikian

perlu diperhatikan adalah bagaimana cara mengorganisasi pembelajaran,

bagiaman cara menyampaikan isi pembelajaran, dan bagaimana menata

interaksi antara sumber-sumber belajar yang ada agar dapat berfungsi

secara optimal. Pembelajaran perlu direncanakan dan dirancang secara

optimal agar dapat memenuhi harapan dan tujuan.

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Abdul Basir, FKIP UMP, 2012

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Pembelajaran dan ...repository.ump.ac.id/4806/3/ABDUL BASIR BAB II.pdf6 BAB II KAJIAN PUSTAKA ... c. Menyediakan media dan sumber belajar yang dibutuhkan

8

Rancangan Pembelajaran hendaknya memperhatikan hal-hal

sebagai berikut :

a. Pembelajaran diselenggarakan dengan pengalaman nyata dan

lingkungan otentik, karena hal ini diperlukan untuk

memungkinkan seseorang berproses dalam belajar (belajar untuk

memahami, belajar untuk berkarya, dan melakukan kegiatan

nyata) secara maksimal.

b. Isi pembelajaran harus didesain agar relevan dengan karakteristik

siswa karena pembelajaran difungsikan sebagai mekanisme

adaptif dalam proses konstruksi, dekonstruksi dan rekonstruksi

pengetahuan, sikap, dan kemampuan.

c. Menyediakan media dan sumber belajar yang dibutuhkan.

Ketersediaan media dan sumber belajar yang memungkinkan

siswa memperoleh pengalaman belajar secara konkrit, luas, dan

mendalam, adalah hal yang perlu diupayakan oleh guru yang

profesional dan peduli terhadap keberhasilan belajar siswanya.

d. Penilaian hasil belajar terhadap siswa dilakukan secara formatif

sebagai diagnosis untuk menyediakan pengalaman belajar secara

berkesinambungan dan dalam bingkai belajar sepanjang hayat

(life long contiuning education).

Dari urian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah

kegiatan perencanaan atau perancangan (disain) sebagai upaya untuk

membelajarkan siswa.

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Abdul Basir, FKIP UMP, 2012

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Pembelajaran dan ...repository.ump.ac.id/4806/3/ABDUL BASIR BAB II.pdf6 BAB II KAJIAN PUSTAKA ... c. Menyediakan media dan sumber belajar yang dibutuhkan

9

B. Prestasi Belajar

Menurut Saifudin ( 2005:55 ) prestasi berarti hasil atau nilai yang

telah dicapai dari yang telah di lakukan atau dikerjakan. Menurut

Dalyono (2005 : 55 ) ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar yaitu faktor interen dan faktor eksteren. Faktor interen meliputi

kesehatan, intelegensi, bakat, minat dan motivasi, sedangkan faktor

eksteren meliputi keluarga, masyarakat, sekolah, dan lingkungan sekitar.

Faktor yang bersumber dari siswa yaitu kecerdasan, minat, motivasi, dan

kemampuan kognitif. Sedangkan faktor dari lingkungan keluarga yaitu

tingkat pendidikan orang tua dan jumlah anggota orang tua.

Prestasi belajar siswa merupakan hasil yang telah dicapai siswa

setelah belajar dan mengerjakan secara optimal yang telah diperoleh dari

hasil tes individu. Perbedaan kemampuan belajar siswa berpengaruh

kepada prestasi belajar yang dicapai dari setiap siswa karena faktor yang

mempengaruhi.

C. Pengertian Matematika

Dalam mempelajari matematika, tentunya wajar kalau di antara kita, atau

mungkin di antara para siswa kita belum mengerti apa yang dimaksud

matematika ( Depdiknas ,2005). Untuk dapat memberikan jawaban yang pasti

tentang arti dari matematika, sangatlah sulit. Definisi dari matematika makin

lama makin sukar untuk dibuat secara tepat dan singkat.

Namun demikian, beberapa pandangan para ahli tentang matematika

akan memberikan gambaran tentang hakekat matematika termasuk cara

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Abdul Basir, FKIP UMP, 2012

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Pembelajaran dan ...repository.ump.ac.id/4806/3/ABDUL BASIR BAB II.pdf6 BAB II KAJIAN PUSTAKA ... c. Menyediakan media dan sumber belajar yang dibutuhkan

10

pencarian kebenaran dan cara berpikir matematika. Ebbutt dan Straker

(Depdiknas, 2005) mendefinisikan matematika sekolah yang selanjutnya

disebut sebagai matematika, sebagai berikut :

1. Matematika sebagai kegiatan penelusuran pola dan hubungan

Implikasi dari pandangan ini terhadap pembelajaran adalah (1)

memberi kesempatan siswa untuk melakukan kegiatan penemuan dan

penyelidikan pola-pola untuk menentukan hubungan (2) memberi

kesempatan siswa untuk melakukan percobaan dengan berbagai

percobaan (3) mendorong siswa untuk menemukan adanya urutan,

perbedaan, perbandingan, pengelompokkan (4) mendorong siswa

untuk menarik kesimpulan

2. Matematika sebagai kreativitas yang memerlukan imajinasi, intuisi

dan penemuan

Implikasi dari pandangan ini adalah (1) mendorong inisiatif

dan memberikan berfikir berbeda (2) mendorong rasa ingin tahu,

keinginan bertanya, kemampuan menyanggah dan kemampuan

memperkirakan (3) menghargai penemuan yang di luar perkiraan

sebagai hal yang bermanfaat (3) mendorong siswa menemukan

struktur dan desain

3. Matematika sebagai kegiatan pemecahan masalah (problem solving)

Implikasi dari pandangan ini adalah (1) menyediakan lingkungan

belajar matematika yang merangsang timbulnya persoalan

matematika (2) membantu siswa memecahkan masalah matematika

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Abdul Basir, FKIP UMP, 2012

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Pembelajaran dan ...repository.ump.ac.id/4806/3/ABDUL BASIR BAB II.pdf6 BAB II KAJIAN PUSTAKA ... c. Menyediakan media dan sumber belajar yang dibutuhkan

11

dengan caranya sendiri (3) membantu siswa mengetahui informasi

untuk memecahkan persoalan matematika (4) membantu siswa untuk

berfikir logis, konsisten, sistematis dan mengembangkan sistem

dokumentasi .

4. Matematika sebagai alat komunikasi

Implikasi dari pandangan ini adalah (1) mendorong siswa mengenal

sifat matematika (2) mendorong siswa untuk membuat contoh sifat

matematika (3) mendorong siswa menjelaskan sifat matematika (4)

mendorong siswa memberikan alasan sifat matematika

Matematika timbul karena pikiran manusia yang berhubungan dengan

ide, proses dan penalaran. Matematika terdiri dari empat wawasan yang luas,

ialah aritmetika, aljabar, geometri dan analisis.

Menurut Kline ,1973( Depdiknas, 2005), bahwa matematika itu bukan

pengetahuan yang menyendiri yang dapat sempurna untuk dirinya sendiri,

tetapi keberadaannya itu untuk membantu manusia dalam memahami dan

menguasai permasalahan sosial, ekonomi dan alam.

D. Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang

mengutamakan kerjasama di antara siswa untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Menurut Krismanto,2000 (Sidik F ,2009 : 23) Model

pengajaran kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

a. Setiap kelompok terdiri atas anggota yang heterogen (kemapuan, jenis

kelamin, dsb)

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Abdul Basir, FKIP UMP, 2012

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Pembelajaran dan ...repository.ump.ac.id/4806/3/ABDUL BASIR BAB II.pdf6 BAB II KAJIAN PUSTAKA ... c. Menyediakan media dan sumber belajar yang dibutuhkan

12

b.Ada ketergantungan yang positif di antara anggota –anggota

kelompok,karena setiap anggota kelompok bertanggungjawab atas

keberhasilan melaksanakan tugas kelompok dan akan diberi tugas

individu.

c. Kepemimpinan dipegang bersama, tetapi ada pembagian tugas selain

kepemimpinan.

d. Guru mengamati kerja kelompok dan melakukan intervensi bila perlu.

e. Setiap anggota kelompok harus siap menyajikan hasil kerja kelompok

Pembelajaran kooperatif mempunyai tiga tujuan penting, yaitu sebagai

berikut.

a. Hasil belajar akademik

Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk meningkatkan kinerja

siswa dalam tugas-tugas akademik. Banyak ahli yang berpendapat bahwa

model kooperatif unggul dalam membantu siswa untuk memahami

konsep-konsep yang sulit.

b. Penerimaan terhadap keragaman

Model kooperatif bertujuan agar siswa dapat menerima teman -

temannya yang mempunyai berbagai macam perbedaan latar belakang.

Perbedaan tersebut antara lain perbedaan suku, agama, kemampuan

akademik, dan tingkat sosial.

c. Pengembangan keterampilan sosial

Model kooperatif bertujuan untuk mengembangkan keterampilan

sosial siswa. Keterampilan sosial yang dimaksud dalam pembelajaran

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Abdul Basir, FKIP UMP, 2012

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Pembelajaran dan ...repository.ump.ac.id/4806/3/ABDUL BASIR BAB II.pdf6 BAB II KAJIAN PUSTAKA ... c. Menyediakan media dan sumber belajar yang dibutuhkan

13

kooperatif antara lain adalah: berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai

pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya, mau menjelaskan

ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok, dan sebagainya.

Pada model pembelajaran kooperatif terdapat enam langkah

utama, dimulai dengan langkah guru menyampaikan tujuan pembelajaran

dan memotivasi siswa untuk belajar hingga diakhiri dengan langkah

memberi penghargaan terhadap usaha-usaha kelompok maupun individu.

Selanjutnya menurut Rachmadi W (2004:15) langkah-langkah

pembelajaran kooperatif dari awal hingga akhir dapat dilihat pada tabel

berikut ini.

Tabel 1.1. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Lang

kah

Indikator Altifitas/Kegiatan Guru

1 Menyampaikan tujuan

dan memotivasi siswa

Guru menyampaikan semua tujuan

pelajaran yang ingin dicapai pada

pelajaran tersebut dan memotivasi

siswa belajar.

2 Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada

siswa dengan jalan demonstrasi atau

lewat bahan pembelajaran.

3 Mengorganisasikan

siswa ke dalam

kelompok-kelompok

belajar

Guru menjelaskan kepada siswa

bagaimana caranya membentuk

kelompok belajar dan membantu setiap

kelompok agar melakukan transisi

secara efisien.

4 Membimbing

kelompok bekerja dan

Guru membimbing kelompok-

kelompok belajar pada saat mereka

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Abdul Basir, FKIP UMP, 2012

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Pembelajaran dan ...repository.ump.ac.id/4806/3/ABDUL BASIR BAB II.pdf6 BAB II KAJIAN PUSTAKA ... c. Menyediakan media dan sumber belajar yang dibutuhkan

14

belajar mengerjakan tugas.

5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar

tentang materi yang telah dipelajari

atau masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil kerjanya.

6 Memberikan

penghargaan

Guru mencari cara-cara untuk

menghargai upaya atau hasil belajar

individu maupun kelompok.

Bila diperhatikan langkah-langkah model pengajaran kooperatif pada

tabel di atas maka tampak bahwa proses demokrasi dan peran aktif siswa di

kelas sangat menonjol dibandingkan dengan model-model pengajaran yang lain.

E. Kooperatif Model Jigsaw

Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah pembelajaran dengan

menggunakan kelompok ahli. Pertama kali dikembangkan oleh Aronson dkk,

1978 (Sidik F, 2009:26 ). Langkah-langkah pada model ini adalah sebagai

berikut.

a. Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok dengan 4 – 6 orang pada setiap

kelompok. Setiap kelompok oleh Aronson dinamai kelompok Jigsaw (gigi

gergaji). Pelajaran dibagi dalam beberapa bagian sehingga setiap siswa

mempelajari salah satu bagian pelajaran tersebut.

b. Semua siswa dengan bagian pelajaran yang sama belajar bersama dalam

sebuah kelompok dan dikenal sebagai “counterpart group” atau

Kelompok Ahli (KA).

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Abdul Basir, FKIP UMP, 2012

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Pembelajaran dan ...repository.ump.ac.id/4806/3/ABDUL BASIR BAB II.pdf6 BAB II KAJIAN PUSTAKA ... c. Menyediakan media dan sumber belajar yang dibutuhkan

15

c. Dalam setiap KA siswa berdiskusi dan mengklarifikasi bahan pelajaran dan

menyusun sebuah rencana bagaimana cara mereka mengajarkannya

kepada teman mereka sendiri.

d. Jika sudah siap, siswa kembali ke kelompok Jigsaw mereka, dan

mengajarkan bagian yang dipelajari masing-masing kepada temannya

dalam kelompok Jigsaw tersebut. Hal ini memberikan kemungkinan siswa

terlibat aktif dalam diskusi dan saling komunikasi baik di dalam grup

Jigsaw maupun KA. Keterampilan bekerja dan belajar secara kooperatif

dipelajari langsung di dalam kegiatan pada kedua jenis pengelompokan.

Siswa juga diberikan motivasi untuk selalu mengevaluasi proses

pembelajaran mereka

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Abdul Basir, FKIP UMP, 2012

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Pembelajaran dan ...repository.ump.ac.id/4806/3/ABDUL BASIR BAB II.pdf6 BAB II KAJIAN PUSTAKA ... c. Menyediakan media dan sumber belajar yang dibutuhkan

16

KELOMPOK AHLI

KELOMPOK ASAL / JIGSAW

Kelompok diskusi ahli akan membahas materi yang diberikan guru

berdasarkan sub BAB materi sampai semua anggota kelompok paham,

kemudian masing-masing anggota kelompok kembali ke kelompok asal

Setiap anggota kelompok asal akan menerangkan materi masing-masing

kepada anggota kelompok baru berdasarkan materi masing-masing yang

telah dibahas di kelompok sebelumnya

F. Kelebihan dan kelemahan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

a. Kelebihan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

1. Meningkatkan partisipasi

2. Komunikasi terarah dalam satu topik yang sama

kel.2

1

3

4

2

kel.1

1

1

1

1

kel.2

2

2

2

2

kel.1

1

3

4

2

kel.2

3

3

3

3

kel.2

1

3

4

2

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Abdul Basir, FKIP UMP, 2012

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Pembelajaran dan ...repository.ump.ac.id/4806/3/ABDUL BASIR BAB II.pdf6 BAB II KAJIAN PUSTAKA ... c. Menyediakan media dan sumber belajar yang dibutuhkan

17

3. Materi lebih cepat terselesaikan

4. Melatih siswa berdemokrasi, berbagi dan menghargai orang lain

b. Kelemahan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

1. Dibutuhkan siswa yang berkemampuan tinggi dalam satu

kelas

2. Dibutuhkan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang

lain

( Sugiyanto 2009 )

G. Materi Pembelajaran

Ukuran Pemusatan Data

1. Mean

Salah satu ukuran pemusatan data adalah mean atau rata-rata.

Mean suatu data adalah jumlah seluruh datum dibagi oleh banyaknya

datum. Mean dilambangkan dengan huruf kecil dengan garis diatasnya.

Misalnya ӯ . Akan tetapi, biasanya mean dilambangkan dengan �̅�𝑥 (dibaca

X bar). Jika suatu data terdiri atas n datum, yaitu x1, x2, ... xn, mean dari

data tersebut dirumuskan sebagai berikut.

Mean = 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗 ℎ 𝑑𝑑𝑗𝑗𝑑𝑑𝑗𝑗𝑗𝑗

𝑏𝑏𝑗𝑗𝑏𝑏𝑏𝑏𝑗𝑗𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑗𝑗 𝑑𝑑𝑗𝑗𝑑𝑑𝑗𝑗𝑗𝑗= 𝑥𝑥1+𝑥𝑥2+𝑥𝑥3+ 𝑥𝑥4 +⋯+ 𝑥𝑥𝑏𝑏

𝑏𝑏

2. Median

Median adalah suatu nilai yang letaknya di tengah-tengah data

setelah data diurutkan dari yang terkecil sampai yang terbesar atau

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Abdul Basir, FKIP UMP, 2012

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Pembelajaran dan ...repository.ump.ac.id/4806/3/ABDUL BASIR BAB II.pdf6 BAB II KAJIAN PUSTAKA ... c. Menyediakan media dan sumber belajar yang dibutuhkan

18

sebaliknya dari yang terbesar sampai yang terkecil. Median dituliskan

dengan Me.

50% 50%

Median

Untuk mencari median, kita harus memperhatikan jumlah data

yang diketahui. Maksudnya apakah data yang ada ganjil atau genap. Jika

data yang diketahui itu ganjil, mediannya adalah data yang ada di tengah-

tengah setelah data diurutkan.

Jika data itu genap, mediannya adalah jumlah dua data yang

berada ditengah-tengah dibagi dua.

3. Modus

Modus adalah suatu nilai yang paling sering muncul (terjadi) atau

suatu nilai yang paling banyak frekuensinya. Modus dituliskan dengan

Mo.

4. Kuartil

Jangkauan suatu data adalah selisih antara datum terbesar dan

datum terkecil, yang dirumuskan sebagai berikut.

Jangkauan = datum terbesar – datum terkecil

Ada tiga jenis kuartil, yaitu kuartil pertama (kuartil bawah),

kuartil kedua (kuartil tengah atau median), dan kuartil ketiga (kuartil

atas). Kuartil-kuartil itu berturut-turut diberi notasi Q1, Q2, dan Q3.

Untuk lebih jelasnya, amati gambar pembagian data terurut

menjadi empat kelompok yang sama banyak berikut.

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Abdul Basir, FKIP UMP, 2012

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Pembelajaran dan ...repository.ump.ac.id/4806/3/ABDUL BASIR BAB II.pdf6 BAB II KAJIAN PUSTAKA ... c. Menyediakan media dan sumber belajar yang dibutuhkan

19

Kelompok 1 * Kelompok 2 * Kelompok 3 * Kelompok 4

¼ data ¼ data ¼ data ¼ data

Q1(kuartil bawah) Q2(kuartil tengah) Q3(kuartil atas)

Keterangan:

Banyak datum kelompok 1 = banyak datum kelompok 2 = banyak datum

kelompok 3 = banyak datum kelompok 4.

Jangkauan interkuartil adalah selisih antara kuartil atas dan

kuartil bawah. Jika jangkauan interkuartil dinotasikan dengan QR maka

QR = Q3 – Q1

Simpangan kuartil (jangkauan semiinterkuartil) adalah setengah

dari jangkauan interkuartil.

Jika jangkauan semiinterkuartil dinotasikan dengan Qd maka

Qd = ½ QR atau Qd = ½ (Q3 – Q1)

H. Kerangka Berfikir

Permasalahan yang dihadapi

1. kebanyakan siswa kurang mempersiapkan diri dalam mengikuti

pelajaran matematika.

2. saat guru menyampaikan materi pelajaran hanya sebagian kecil

siswa yang aktif.

3. saat membahas soal hanya beberapa siswa yang ikut aktif

4. saat diberikan soal yang sejenis sebagian besar siswa hanya diam

5. siswa yang kurang paham dalam materi tidak mau berusaha

mencari solusinya

6. kurangnya kegiatan diskusi dalam pembelajaran.

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Abdul Basir, FKIP UMP, 2012

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Pembelajaran dan ...repository.ump.ac.id/4806/3/ABDUL BASIR BAB II.pdf6 BAB II KAJIAN PUSTAKA ... c. Menyediakan media dan sumber belajar yang dibutuhkan

20

Tahap-tahap pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

1. menyampaikan ujuan pembelajaran, mengintruksikan model dan

menyampaikan apersepsi

2. menyajikan informasi

3. mengorganisasikan kedalam kelompok ahli dan kelompok asal

4. membimbing kelompok belajar dan bekerja

5. memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan

hasil kerja kelompok

6. memberikan penghargaan / umpan balik dan menutup diskusi

Keadaan yang diharapkan

1. turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya

2. aktif dalam pembelajaran

3. bertanya kepada teman atau guru tentang masalah yang belum

dipahami

4. melaksanakan diskusi kelompok berdasarkan petunjuk guru

5. melatih diri untuk memecahkan soal atau masalah yang sejenis

6. menggunakan apa yang diperolehnya untuk memyelesaikan tugas

atau persoalan yang dihadapi

Dengan adanya perlakuan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw diharapkan

masalah yang ada dalam kelas dapat diatasi yaitu prestasi belajar siswa

meningkat

Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw dilaksanakan melalui 6 tahap. Kegiatan inti dari

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Abdul Basir, FKIP UMP, 2012

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Pembelajaran dan ...repository.ump.ac.id/4806/3/ABDUL BASIR BAB II.pdf6 BAB II KAJIAN PUSTAKA ... c. Menyediakan media dan sumber belajar yang dibutuhkan

21

pembelajaran jigsaw digunakan untuk mengatasai masalah-masalah yang

ada.

Pada permasalahan yang ada di kelas terdapat permasalahan

yaitu: 1) kebanyakan siswa kurang mempersiapkan diri dalam mengikuti

pelajaran matematika, dilihat dari masih adanya siswa yang berbicara

sendiri dengan teman saat guru memulai pelajaran 2) saat guru

menyampaikan materi pelajaran hanya sebagian kecil siswa yang aktif,

sedangkan siswa yang lain diam bahkan berbicara dengan teman

sebangku 3) saat membahas soal hanya beberapa siswa yang ikut aktif

sedang yang lain diam dan menunggu jawaban dari guru 4) saat

diberikan soal yang sejenis sebagian besar siswa hanya diam bahkan

balik bertanya kepada gurunya bagaimana cara mengerjakannya pak ? .5)

siswa yang kurang paham dalam materi tidak mau berusaha mencari

solusinya 6)kurangnya kegiatan diskusi dalam pembelajaran. Masalah

tersebut dapat diatasi dengan tahap diskusi pada kelompok ahli dan

kelompok asal dimana pada saat diskusi kelompok ahli semua siswa

dituntut untuk memahami materi yang sedang dibahas untuk

disampaikan pada teman yang lain pada kelompok asal. Pada tahap

diskusi kelompok asal siswa akan terlibat aktif untuk dapat

menyampaikan hasil diskusi kelompok ahli yang selanjutnya akan

digunakan untuk menyelesaikan masalah atau soal dalam kelompok asal.

Dengan saling berbagi pengetahuan diharapkan siswa akan semakin

meningkat prestasi belajar matematikannya.

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Abdul Basir, FKIP UMP, 2012

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Pembelajaran dan ...repository.ump.ac.id/4806/3/ABDUL BASIR BAB II.pdf6 BAB II KAJIAN PUSTAKA ... c. Menyediakan media dan sumber belajar yang dibutuhkan

22

H. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis tindakan yang akan

diajukan adalah sebagai berikut : “ Melalui pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw maka prestasi belajar matematika siswa kelas IX C SMP Negeri 2

Purbalingga dapat ditingkatkan.”

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Abdul Basir, FKIP UMP, 2012