Upload
vonga
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
23
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Lips Make Up
Wanita dan make up merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
Penampilan dapat menjadi suatu pembeda antara satu orang dengan orang lain.
Perbedaan dalam penampilan dapat didukung dengan menggunakan pakaian,
sepatu, perhiasan, dan kosmetik, namun lipstik menjadi hal yang paling penting
karena akan sangat terlihat saat merubah penampilan (Lipstick History, 2017).
Pada jaman dahulu lipstik masih dibuat dengan menggunakan bahan-bahan
alami seperti buah berry dan tanaman untuk menambahkan pigmen warna pada
lipstik (Sherrow, 2001).
Hingga saat ini, terdapat beragam jenis lips make up yang memiliki
karakteristik dan fungsi tertentu menggunakan bahan – bahan yang lebih
beraneka ragam. Berikut adalah lips make up yang biasa digunakan dalam
aktivitas sehari – hari.
1. Lipstick
Lips make up ini berbahan dasar lilin (wax), pigmen pewarna, dan
minyak, namun ada juga beberapa merek yang memberikan vitamin
kedalam lipstik tersebut untuk menjaga kesehatan bibir. Hingga saat ini,
lipstick memiliki beragam jenis seperti, Matte Lip Cream/ Liquid Lipstik,
24
Matte Lipstick, Glossy Lipstick, Creamy Lipstick, Satin Lipstick yang
memiliki hasil pemakaian yang berbeda – beda.
2. Lip Gloss
Berfungsi untuk memberikan tampilan yang berkilau pada bibir. Efek
dari lip gloss adalah bibir yang basah dan terlihat lebih bervolume.
Namun jenis ini memiliki warna yang tidak terlalu pigmented (tidak
terlalu tebal/ mencolok).
3. Lip Liner
Berfungsi untuk memperjelas bentuk bibir agar terlihat lebih rapih dan
bervolume. Lip liner dapat ditemukan dalam bentuk pensil atau krayon.
2. Lip Stain & Tint
Perbedaan mendasar pada lip stain/ lip tint dengan jenis lainnya terletak
pada kandungan bahan yang digunakan. Jenis ini tidak mengandung lilin
sama sekali didalamnya. Bahan utama untuk membuat lip stain/ lip tint
adalah air, alkohol, gel, tanpa dicampur lilin atau minyak. Lip tint popular
pada produk kecantikan korea dan menjadi ciri khas bagi wanita Asia
dengan tampilan bibir yang segar, sehat, dan alami.
3. Lip Balm & Treatments
Berfungsi untuk melembabkan bibir dan merawat bibir yang kering/
pecah – pecah akibat penggunaan lipstik yang membuat bibir tersebut
menjadi kering. Lip balm yang ini memiliki dua jenis, yaitu ada yang
berwarna (warnanya samar – samar dan tidak tebal) dan tidak berwarna
sama sekali.
25
4. Lip Palette
Lips make up yang dikemas dalam bentuk palette, sehingga dalam satu
kemasan terdapat warna yang berbeda – beda dan diaplikasikan dengan
menggunakan kuas. Tekstur dari lip palette memiliki kesamaan seperti
lipstick karena memiliki kandungan yang sama. Lip palette ini biasa
digunakan untuk professional make up.
2.1.2 Produk
Produk adalah sekumpulan atribut yang nyata (tangible) dan tidak nyata
(intangible) yang didalamnya sudah tercakup warna, harga, kemasan, prestise
pabrik, prestise pengecer, dan pelayanan dari pabrik serta pengecer yang
mungkin diterima oleh pembeli sebagai sesuatu yang bisa memuaskan
keinginannya (Stanton, 2009:281 – 282). Menurut Kotler dan Keller (2012:325)
produk adalah apa saja yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan
kebutuhan ataupun keinginan. Produk yang dipasarkan berupa physical goods,
service, experiences, events, places, properties, organizations, informations
dan ideas. Kehadiran produk merupakan hal yang paling berpengaruh bagi
perusahaan karena memiliki dampak terhadap tingkat kelangsungan hidup,
profitabilitas dan pertumbuhan jangka panjang perusahaan itu sendiri.
Produk merupakan elemen yang paling penting dalam bauran pemasaran
dan harus dipahami dan dikelola dengan benar, karena tujuan yang pertama dari
perusahaan dalam menjalankan kegiatannya adalah untuk menghasilkan
produk, baik berupa barang ataupun jasa yang akan ditawarkan ke pasar untuk
dapat dimiliki, digunakan maupun dikonsumsi oleh konsumen. Selain itu
26
produk merupakan alat yang digunakan oleh perusahaan sebagai media untuk
memenuhi kebutuhan konsumen yang tidak hanya memberikan kepuasan
melainkan manfaat bagi penggunanya.
2.1.2.1 Konsep produk
Menurut Kotler dan Keller (2012:18), konsep produk memiliki tujuan
untuk dapat menyediakan barang yang memiliki kualitas yang baik, kinerja
yang baik dan inovatif sehingga konsumen dapat menyukai dan menikmati
produk tersebut. Produk yang baik mempunyai peluang lebih besar untuk
direspon dengan baik oleh konsumen. Maka dari itu konsep produk
memusatkan perhatian pada usaha untuk menghasilkan produk yang unggul dan
terus menerus menyempurnakannya agar dapat memuaskan keinginan dan
memenuhi kebutuhan konsumen (Suyanto, 2007).
Menurut Mullins, Orville, Larreche, dan Boyd (2005:422) apabila
perusahaan ingin mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam pasar,
maka perusahaan harus mengerti aspek dimensi apa saja yang digunakan oleh
konsumen untuk membedakan produk yang dijual oleh perusahaan tersebut
dengan produk pesaingnya. Maka dari itu perlu bagi perusahaan untuk
menentukan dimensi apa saja yang sesuai untuk merencanakan pembuatan
suatu produk berdasarkan kebutuhan dan keinginan konsumen saat ini. Selain
itu perlu juga bagi perusahaan untuk menciptakan suatu produk yang memiliki
ciri khas yang dapat digunakan sebagai identitas produk tersebut agar lebih
mudah diingat oleh konsumen.
27
Suatu produk yang baru muncul dipasaran atau produk lama yang telah
dikembangkan tersebut tentunya tidak akan sukses apabila tidak didukung
dengan aktivitas bauran pemasaran lainnya seperti, penentuan harga, saluran
distribusi dan strategi pemasaran yang tepat. Mehrabi (2014:592) menyatakan
bahwa bauran pemasaran merupakan serangkaian alat pemasaran yang dapat
dikontrol oleh perusahaan guna merespon pasar atau juga dapat diartikan
sebagai hal yang dapat dilakukan perusahaan guna meningkatkan permintaan
akan produk. Maka dari itu perlu adanya rencana bauran pemasaran yang baik
agar konsumen atau target pasar tertarik dengan produk yang ditawarkan oleh
perusahaan.
2.1.3 Atribut Produk
Atribut produk merupakan sesuatu yang melekat pada suatu produk.
Atribut produk memegang peran yang sangat vital, karena atribut produk
merupakan salah satu faktor yang dijadikan bahan pertimbangan oleh konsumen
ketika akan membeli produk tersebut. Faktor – faktor yang dipertimbangkan
tersebut adalah harga, kualitas, kelengkapan fitur, desain layanan purna jual dan
hal – hal lain yang terkandung dalam produk tersebut (Simamora, 2005:147).
Menurut Kotler dan Armstrong (2008:283) dalam mengembangkan
produk atau jasa membutuhkan penyampaian manfaat yang akan ditawarkan
oleh suatu produk atau jasa kepada konsumen. Produk yang dihasilkan oleh
perusahaan harus memiliki ciri tertentu yang membedakannya dari perusahaan
lain, ciri atau unsur yang terdapat dalam produk tersebut merupakan atribut
28
produk. Konsumen akan melihat suatu produk berdasarkan kepada karakteristik
atau atribut dari produk tersebut.
Menurut Tjiptono (2008:103), atribut produk merupakan unsur – unsur
produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar
pengambilan keputusan pembelian. Menurut Shamser (2012:234) atribut
produk merupakan karakteristik dari suatu produk yang berfungsi sebagai
atribut evaluatif selama pengambilan keputusan. Atribut produk merupakan
komponen dalam strategi pemasaran. Penilaian terhadap atribut produk dapat
menggambarkan sikap konsumen terhadap suatu produk sekaligus
mencerminkan perilaku konsumen dalam mengkonsumsi produk atau jasa.
Menurut Akpoyomare, Adeosun, dan Ganiyu (2012:200) menyatakan
“Attributes play a vital role in the consumer decision-making process since
consumers evaluate and compare competitive products based on attributes. The
marketer uses product attributes to differentiate between his product and that
of the competitors and also develop a positioning strategy based on unique and
relevant attributes.” Pernyataan dari Akpoyomare, Adeosun, dan Ganiyu
(2012:200) diatas menjelaskan bahwa atribut produk memainkan peranan
penting dalam dasar proses keputusan pembelian konsumen, karena atribut
produk dinilai dan dievaluasi oleh konsumen. Pemasar menggunakan atribut
produk untuk membedakan produknya dengan produk pesaingnya. Atribut
produk pun dapat mengembangkan strategi positioning berdasarkan atribut
yang unik dan relevan.
29
Berdasarkan definisi dan pernyataan dari para ahli, maka pengertian dari
atribut produk adalah unsur-unsur dari sebuah produk yang dipandang penting
oleh konsumen dan mencerminkan pengembangan suatu produk untuk dapat
dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan pembelian.
2.1.3.1 Unsur – Unsur Atribut Produk
Atribut produk antara satu jenis produk dengan jenis produk lainnya
mungkin akan berbeda, karena atribut produk juga dapat memberikan suatu ciri
tertentu dari suatu produk. Atribut merupakan ciri atau karakteristik yang
terdapat dan melekat pada suatu produk. Menurut Kotler dan Armstrong
(2008:347) unsur – unsur atribut produk dikelompokkan menjadi tiga bagian,
yaitu :
1. Kualitas Produk (Product Quality)
Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan
fungsi – fungsinya. Kemampuan itu meliputi daya tahan, kehandalan,
ketelitian yang dihasilkan, kemudahan dioperasikan dan diperbaiki, dan
atribut lain yang berharga pada produk secara keseluruhan. Adapun
kualitas produk dianggap sebagai prioritas utama yang ditekankan oleh
organisasi maupun perusahaan, ini dikuatkan oleh Flynn (1994:26) yang
telah mengemukakan bahwa kualitas produk merupakan komponen
penting yang harus dipertimbangkan baik dalam proses produksi maupun
desain sebuah produk yang dapat menjadi nilai unggul dibandingkan
dengan pesaing. Agar dapat bersaing dipasar secara berhasil produk
harus memiliki mutu superior dibandingkan dengan produk – produk
30
pesaing lainnya. Hanya perusahaan yang memiliki kualitas terbaik yang
akan berhasil memenangkan persaingan.
Menurut Koutsimanis (2012:280) kualitas produk merupakan hal
penting yang harus diusahakan oleh setiap perusahaan apabila
menginginkan produk yang dihasilkan dapat bersaing di pasar. Dalam
melakukan pembelian suatu produk, konsumen selalu berekspetasi
bahwa produk yang mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan mereka merupakan produk dengan kualitas yang terbaik
(Dunk, 2007:28). Dewasa ini, karena kemampuan ekonomi dan juga
tingkat pendidikan masyarakat di Indonesia semakin meningkat,
menyebabkan sebagian masyarakat semakin kritis dan teliti dalam
membeli dan mengkonsumsi suatu produk. Konsumen selalu ingin
mendapatkan produk yang berkualitas sesuai dengan harga yang dibayar,
walaupun terdapat sebagian masyarakat yang berpendapat bahwa,
produk yang mahal adalah produk yang berkualitas.
Kualitas produk juga merupakan salah satu alat utama perusahaan
dalam penetapan posisi produk dibenak pelanggan. Kualitas memiliki
dampak langsung pada kinerja produk itu sendiri sehingga sangat terkait
dengan nilai dan kepuasan. Penilaian kualitas dari produk dapat dinilai
berdasarkan dimensi Garvin. Garvin (1987) membagi kualitas menjadi
delapan dimensi, yaitu:
31
1. Performance (Kinerja)
Performance atau kinerja diartikan sebagai kemampuan suatu
produk dalam menjalankan fungsi utamanya, disebut dengan
product’s primary operating characteristics.
2. Feature (Fitur)
Feature atau fitur adalah fungsi tambahan pada produk untuk
menambah nilai dari suatu produk dibandingkan dengan produk
sejenisnya. Fitur juga ditambahkan sebagai penunjang dimensi
performance dalam menjalankan fungsi utama.
3. Reliability (Keandalan)
Keandalan atau Reliability diartikan sebagai dimensi yang
merefleksikan kemungkinan suatu produk malfungsi atau gagal
dalam menjalankan fungsinya diluar dari batas waktu yang telah
ditentukan.
4. Conformance (Kesesuaian)
Conformance diartikan sebagai dimensi yang menyatakan
kesesuaian suatu produk dengan standar/spesifikasi yang telah ada
atau tidak ditemukannya cacat pada produk.
5. Durability (Daya Tahan)
Durability diartikan sebagai dimensi yang merefleksikan lama
waktu suatu produk dapat bertahan hingga periode yang telah
ditentukan. Durability menyatakan daya tahan suatu produk sampai
saat produk tersebut rusak dan harus diganti.
32
6. Serviceability
Dimensi serviceability berkaitan dengan kemudahan suatu produk
untuk diperbaiki.
7. Aesthetics (Estetika)
Dimensi aesthetics berkaitan dengan keindahan dari suatu produk.
Keindahan bersifat subjektif dapat dinilai dari penampilan, rasa,
suara, sentuhan, atau aroma yang dihasilkan dari produk tersebut.
8. Perceive Quality (Kesan Kualitas)
Dimensi perceive quality berkaitan dengan bagaimana suatu produk
diposisikan atau dipersepsikan di mata konsumen.
2. Fitur Produk (Product Features)
Fitur produk merupakan pelengkap dan tambahan dari fungsi dasar
produk itu sendiri. Fitur merupakan alat persaingan untuk
mendiferensiasikan produk perusahaan terhadap produk sejenis yang
menjadi pesaingnya. Sebuah produk dapat ditawarkan dengan beberapa
fitur. Perusahaan dapat menciptakan model tingkatan yang lebih tinggi
dengan menambahkan berbagai fitur. Beberapa produsen yang inovatif
selalu berusaha menciptakan fitur – fitur produk yang lebih menarik
dibandingkan dengan produk pesaing mereka, dan itu merupakan salah
satu cara efektif untuk memenangkan persaingan.
3. Gaya dan Desain Produk (Product Style Design)
Cara lain untuk menambahkan nilai bagi pelanggan adalah melalui
gaya dan desain produk yang khas. Gaya mengedepankan tampilan luar
33
dan menjelaskan penampilan produk tertentu. Sedangkan desain yang
baik dapat memberikan kontribusi dalam hal kegunaan produk dan
penampilannya. Produk dengan desain yang canggih dapat menarik
minat pembelian. Gaya dan desain yang baik dapat menarik perhatian
dan memberikan keunggulan bersaing di pasar sasaran.
Sedangkan, unsur – unsur atribut produk menurut Tjiptono (2008:103), yaitu :
1. Merek (Brand)
Menurut Tjiptono (2008:104) merek adalah nama, istilah, tanda,
simbol/ lambang, desain, warna, gerak, atau kombinasi atribut – atribut
produk lainnya yang diharapkan dapat memberi identitas dan diferensiasi
dari produk pesaing. Pada dasarnya merek adalah janji penjual secara
konsisten menyampaikan serangkaian ciri – ciri, manfaat, dan jasa
tertentu kepada para pembeli.
Menurut Raj dan Jyothi (2011:26) merek merupakan gabungan
dari seluruh kesan yang akan diterima oleh konsumen dan akan
mengarahkan posisi produk di mata konsumen berdasarkan manfaat
fungsional dan emosional yang dirasakan. Pada dasarnya merek yang
baik juga merupakan janji penjual secara konsisten untuk menyampaikan
tampilan, manfaat, dan jasa tertentu kepada para pembeli. Merek
memiliki variasi kekuatan dan nilai yang dimilikinya di pasar, kesadaran
merek yang membuat pelanggan tidak akan menolak membelinya.
Merek yang baik dapat menyampaikan jaminan tambahan berupa
jaminan kualitas. Merek memegang peranan penting dalam pemasaran.
34
Merek sendiri digunakan untuk beberapa tujuan yaitu sebagai identitas,
alat promosi, membina citra, dan mengendalikan pasar.
Agar suatu merek dapat mencerminkan suatu makna yang ingin
disampaikan dan dimengerti oleh konsumen, maka ada beberapa
persyaratan dan ketentuan yang harus diperhatikan yaitu:
a. Merek harus unik.
b. Merek harus menggambarkan sesuatu mengenai manfaat produk
dan pemakaiannya.
c. Merek harus menggambarkan kualitas produk.
d. Merek harus mudah diucapkan, dikenali, dan diingat.
e. Merek tidak boleh megandung arti buruk di negara dan bahasa lain.
2. Kemasan (Package)
Kemasan merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan
dan pemuatan wadah (container) dan pembungkus (wrapper) untuk suatu
produk. Menurut Rundh (2005) kemasan dapat menarik perhatian
konsumen pada merek tertentu, meningkatkan citranya, dan
mempengaruhi persepsi konsumen tentang produk tersebut. Sehingga
perlu bagi perusahaan untuk merancang kemasan yang menarik dan
innovatif agar dapat memberikan keunggulan produk tersebut bagi
perusahaan terhadap pesaingnya. Terdapat beberapa fungsi utama
kemasan yaitu
a. Melindungi isi produk.
b. Memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi konsumen.
35
c. Memberikan kemudahan dalam penggunaan.
d. Bermanfaat dalam pemakaian ulang, misal untuk diisi kembali
atau untuk wadah lain.
e. Memberikan daya Tarik, misal dari aspek warna, bentuk maupun
desainnya.
f. Sebagai identitas produk, misal berkesan kokoh, awet dan mewah.
g. Mempermudah untuk mendistribusikan produk hingga ke
konsumen.
h. Informasi bagi konsumen yang berhubungan dengan isi dan
pemakaian.
i. Lebih mudah untuk mempromosikan produk kepada konsumen.
3. Pemberian Label (Labeling)
Labeling berkaitan erat dengan pengemasan. Label merupakan
bagian dari suatu produk yang menyampaikan informasi mengenai
produk dari penjual/ produsen. Secara garis besar terdapat tiga macam
label yaitu :
a. Pemberian Label
Merek yang diberikan pada produk atau dicantumkan pada produk
atau kemasan.
b. Descriptive Label
Label yang memberikan informasi objektif mengenai penggunaan
konstruksi atau pembuatan, perawatan atau perhatian dan kinerja
36
produk, serta karakteristik – karakteristik lainnya yang
berhubungan dengan produk.
c. Grade Label
Label yang mengidentifikasi penilaian kualitas produk dengan
suatu huruf, angka atau kata.
4. Layanan Pelengkap (Supplementary Service)
Layanan pelengkap dapat diklasifikasikan menjadi delapan
kelompok, yaitu informasi, konsultasi, ordertaking, hospitality,
caretaking, erpectiom, biffing, dan pembayaran.
5. Jaminan (Guarantee)
Jaminan adalah janji yang merupakan kewajiban produsen atas
produknya kepada konsumen, dimana para konsumen akan diberi ganti
rugi atau service gratis apabila produk yang dibeli ternyata tidak bisa
berfungsi sebagaimana yang diharapkan atau dijanjikan. Pemberian
klaim ganti rugi dan service gratis terhadap produk tersebut sudah ada
perjanjian tertulis anatara produsen dan konsumen dalam kartu garansi
dari produk tersebut.
6. Harga (Price)
Menurut Kotler & Armstrong (2011:290) harga adalah jumlah uang
yang dikeluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan barang atau jasa.
Jumlah dan nilai-nilai yang ditukarkan oleh konsumen untuk manfaat
yang diterima dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa.
37
Menurut Narteh, Odoom, Braimah, dan Buame (2012:527) harga
adalah apa yang telah diberikan pelanggan untuk mendapatkan barang
atau jasa. Pelanggan bersedia membayar fluktuatif karena kebutuhan
mereka berbeda. Jadi persepsi harga yang sama untuk barang atau jasa
dapat berbeda – beda bagi masing – masing individu.
Harga merupakan satu – satunya unsur bauran pemasaran yang
menghasilkan pendapatan, sedangkan unsur – unsur bauran pemasaran
lainnya merupakan pengeluaran. Harga juga salah satu unsur bauran
pemasaran yang berubah dengan cepat. Harga memiliki dampak
langsung terhadap pendapatan perusahaan. Harga memiliki peranan
penting yakni harga dapat menciptakan nilai pelanggan dan membangun
hubungan pelanggan. Harga juga merupakan salah satu faktor penting
yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap suatu
produk (Koutsimanis, 2012:280).
2.1.3.2 Pendekatan Atribut Produk
Analisis pendekatan atribut menyatakan bahwa kepuasan seseorang
terhadap barang atau jasa yang dibeli sebenarnya bukan terletak pada barang
atau jasa itu sendiri, tetapi dari karakteristik atau atribut yang melekat pada
barang yang bersangkutan. Dengan kata lain, konsumen akan mencari manfaat
tertentu dan selanjutnya melihat kepada atribut produk. Konsumen akan
memberikan bobot yang berbeda untuk setiap atribut produk sesuai dengan
kepentingannya (Simamora, 2004:16-17).
38
Menurut Simamora (2004:17), proses evaluasi dalam diri konsumen
untuk memutuskan suatu keputusan pembelian berdasarkan atribut produk sulit
untuk diketahui, adapun penjelasan yang dapat dijabarkan dalam pemasaran
adalah asumsi – asumsi sebagai berikut:
1. Pertama, diasumsikan bahwa konsumen melihat produk sebagai
kumpulan atribut.
2. Kedua, tingkat kepentingan atribut berbeda – beda sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan masing – masing. Konsumen memiliki
penekanan yang berbeda – beda dalam menilai atribut apa yang paling
penting.
3. Ketiga, konsumen mengembangkan sejumlah kepercayaan tentang letak
produk pada setiap atribut.
4. Keempat, tingkat kepuasan konsumen terhadap produk akan beragam
sesuai dengan perbedaan atribut.
5. Kelima, konsumen akan sampai pada sikap terhadap merek yang
berbeda dengan atribut yang berbeda melalui prosedur evaluasi.
Dari penjabaran diatas dapat dikatakan bahwa bila terdapat beberapa
barang atau jasa yang akan dikonsumsi, pertimbangan pertama yang dilakukan
adalah membandingkan nilai – nilai atribut pada masing – masing barang atau
jasa tersebut.
2.2 Review Penelitian Terdahulu
Terdapat beberapa penelitian terdahulu mengenai atribut produk yang
dijadikan referensi dan perbandingan pada penelitian ini, diantaranya :
39
Nama Penulis,
Jurnal & Tahun
Tujuan Metode
Penelitian
Hasil Penelitian,
Kesimpulan & Saran
Persamaan &
Perbedaan
Penulis Skripsi
dengan Penulis
Sebelumnya
Oghojafor Ben
Akpoyomare,
Ladipo Patrick
Kunle Adeosun
and Rahim Ajao
Ganiyu
“The Influence
of Product
Attributes on
Consumer
Purchase
Decision in the
Nigerian Food
and Beverages
Industry: A
Study of Lagos
Metropolis” (2012)
Untuk
mengetahui
pengaruh atribut
produk terhadap
keputusan
pembelian
produk
makanan di
Nigeria
Regresi
Berganda
Penelitian
dilakukan
pada dua
perusahaan
makanan dan
respondennya
berjumlah 400
orang.
Adanya pengaruh antara
atribut produk pada
keputusan pembelian
produk makanan dan
minuman di Nigeria
Atribut memainkan peran
penting dalam pembuatan
keputusan konsumen
proses sejak konsumen
mengevaluasi dan
membandingkan produk
kompetitif berdasarkan
atribut. Pemasar
menggunakan atribut
produk untuk membedakan
antara produknya dan
pesaing dan juga
mengembangkan strategi
positioning berbasis pada
keunikan dan atribut yang
relevan.
Membahas
tentang
pentingnya
atribut produk
akan respon dari
konsumen,
namun penelitian
ini membahas
juga mengenai
hubungan atribut
produk dengan
keputusan
pembelian.
Ahaiwe,
Emmanuel
Onyedikachi and
Ndubuisi,
Ugochukwu “The
Effect of
Packaging
Characteristics
on Brand
Preference for
Cosmetics
Products in Abia
State, Nigeria”
(2015)
Studi ini
menganalisa
karakteristik
kemasan dan
efeknya
terhadap
preferensi
merek
untuk produk
kosmetik di
Abia State,
Nigeria.
Karakteristik
kemasan yang
dipertimbangka
n adalah
ukuran
kemasan, warna
dan bentuk.
Ukuran
sampel 250
dipilih secara
sengaja untuk
penelitian.
Sampel
diambil dari
lima pasar
utama di Aba
metropolis of
the State.
Analisis data
dilakukan
dengan model
koefisien
korelasi karl
pearson.
Temuan menunjukkan
bahwa semua variabel
diperiksa (ukuran, warna,
dan bentuk) adalah faktor
positif dan signifikan yang
mempengaruhi merek
preferensi untuk produk
kosmetik.
Perusahaan harus membuat
strategi pengemasan yang
baik dengan
menggabungkan elemen
ukuran, warna dan bentuk
yang sesuai dengan
keinginan dari konsumen.
Atribut kemasan
memainkan peran penting
Membahas
tentang salah
satu dimensi dari
atribut produk
yaitu kemasan
(ukuran
kemasan, warna
dan bentuk) yang
tentunya sangat
penting dan
memengaruhi
preferensi
konsumen dalam
membeli sebuah
kosmetik.
40
dalam preferensi dan
adopsi produk bermerek
dari kosmetik.
H Onus Bodur,
Ting Gao, dan
Bianca Grohmann
“The Ethical
Attribute Stigma
: Understanding
Ehen Ethical
Attributes
Improve
Consumer
Respons es to
Product
Evaluations”
(2012)
Untuk melihat
bahwa apakah
etika pada
atribut produk
memiliki
keuntungan
secara
fungsional dan
juga
keuntungan
secara simbolik
dan juga
meneliti bahwa
atribut produk
bisa
meningkatkan
proses evaluasi
produk yang
dilakukan oleh
konsumen
Memberikan
kuisioner
kepada
responden dan
diminta untuk
menilai salah
satu dari 24
kategori yang
berbeda dari
sudut pandang
manfaat
fungsional,
manfaat
simbolik dan
juga tingkat
kontak antara
produk
dengan
responden.
Hasil akhir dari penelitian
tersebut menjelaskan
bahwa ternyata etika
produk yang sesuai dengan
harapan konsumen akan
meningkatkan proses
evaluasi produk yang
dilakukan oleh konsumen.
Sama – sama
meneliti atribut
produk, sehingga
mengetahui
apakah atribut
produk yang
sesuai dengan
harapan
konsumen akan
lebih cenderung
dipilih atau ada
pertimbangan
lainnya. Namun
elemen utama
yang menjadi
fokus peneliti
salah satunya
adalah harga.
Mohammad
Wartaka
“Analysis Of
The Consumers
Preferences Of
Lipstick Product
and Its
Relationship
With The
Segmentation Of
The Lipstick
Products”
(2016)
Untuk
mengetahui
atribut dan
kombinasi
atribut diantara
yang paling
disukai oleh
konsumen
berdasarkan
segmen usia
dan segmen
jumlah
pendapatan.
Analisis
Konjoin
Hasil penelitian
menunjukkan urutan bobot
kepentingan menurut
responden adalah atribut
kualitas (34,95%), jenis
warna (33,21%) dan
manfaat (31,84%),
sedangkan kombinasi
produk yang paling disukai
adalah lipstik tahan lama /
tahan air, sesuai dengan
warna kulit dan berfungsi
untuk melembapkan /
melindungi bibir.
Membahas
lipstik dan
bertujuan untuk
mengetahui
atribut penting
apa saja dan
kombinasi
atribut yang
paling banyak
disukai oleh
konsumen
wanita dalam
membeli sebuah
lipstik.
Aditya Wardhana
“Analisis
Perbandingan
Produk UMKM
Jenang
Murbarok dan
Jenang
Nurbarok di
Kabupaten”
Tujuan dari
penelitian ini
adalah untuk
mengetahui
perbedaan serta
seberapa besar
perbedaan
atribut produk
pada Jenang
Mann-
Whitney U-
Test
Terdapat perbedaan antara
produk jenang Mubarok
dengan jenang Nurbarok
pada UMKM di Kabupaten
Kudus.
Berdasarkan hasil
pengolahan dan analisis
pengujian hipotesis
Mencari
perbedaan atribut
produk dengan
jenis produk
yang sama,
namun berbeda
perusahaan yang
memproduksinya
dan merek yang
41
(2017) Mubarok dan
Nurbarok dari
UMKM yang
berbeda
berdasarkan
tanggapan dari
konsumen
jenang tersebut.
terhadap permasalahan
terkait atribut produk
jenang Mubarok dan
jenang nurbarok pada
UMKM di Kabupaten
Kudus diperoleh nilai skor
yang tidak jauh berbeda
yaitu atribut produk jenang
Mubarok memiliki nilai
sebesar 86,11% dan jenang
Nurbarok sebesar 78,20%.
Terlihat bahwa atribut
produk dari produk jenang
Mubarok memiliki
prosentase yang lebih besar
dibandingkan dengan
produk jenang Nurbarok.
berbeda. Hal ini
dilakukan karena
produk tersebut
diindikasi
terdapat adanya
kesamaan
sehingga
konsumen
menganggap
produk tersebut
sama saja
meskipun
mereknya
berbeda.
Selain itu
penelitian ini
juga mencari
keunggulan
dimensi dari
setiap produk.
Erna Ferrinadewi
“Atribut Produk
yang
Dipertimbangka
n dalam
Pembelian
Kosmetik dan
Pengaruhnya
pada Kepuasan
Konsumen di
Surabaya” (2005)
Untuk
menentukan
atribut produk
manakah yang
dinilai
konsumen
menjadi atribut
terpenting
dalam memilih
kosmetik.
Pendekatan
Gap Method
Analisis
regresi linier
sederhana
Terdapat 13 atribut produk
kosmetik.
Yang dikelompokan
menjadi tiga
kelompok yaitu
1. Faktor kualitas (bahan
tidak cepat
luntur, mudah dibersihkan,
samarkan noda hitam,
terasa
ringan di kulit, banyak
pilihan
warna, mengandung
vitamin,
mengandung perlindungan
UV,
wangi khas)
2. Faktor risiko (tidak
menimbulkan
alergi dan ada petunjuk
pemakaian)
3. Faktor merek (nama
merek dan
reputasi merek).
Sama – sama
meneliti
mengenai
kualitas, merek
dan atribut
lainnya yang
dipertimbangkan
oleh konsumen
saat membeli
sebuah kosmetik.
42
Dari ketiga faktor tersebut,
yang
paling dipentingkan
konsumen
adalah Faktor kualitas dan
Faktor
merek.
Resty Dwi
Priyantari dan Dr.
Tri Sudarwanto,
M.SM
“Pengaruh
Desain Produk,
Promosi, dan
Harga Terhadap
Keputusan
Pembelian
Purbasari
Lipstick Color
Matte di Toko
Sehat Cosmetic
Kota
Mojokerto”
(2017)
Penelitian ini
bertujuan untuk
mengetahui
seberapa besar
pengaruh desain
produk,
promosi, dan
harga terhadap
keputusan
pembelian
Purbasari
lipstick color
matte di Toko
Sehat Cosmetic
Mojokerto.
Teknik
analisis data
menggunakan
analisis
regresi linear
berganda,
koefisien
korelasi (R)
dan koefisien
determinasi
(R2),
sedangkan
untuk uji
hipotesisnya
menggunakan
uji t dan uji f.
Berdasar hasil analisis data
yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa
desain produk, promosi,
dan harga berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap keputusan
pembelian Purbasari
lipstick color matte di
Toko Sehat Cosmetic Kota
Mojokerto. Variabel yang
memberikan pengaruh
lebih dominan adalah
variabel promosi yaitu
sebesar 0,345.
Sama – sama
meneliti
mengenai desain
produk yang
termasuk
kedalam
komponen dari
kemasan sebuah
lipstik, serta
harga yang
tentunya
memengaruhi
konsumen dalam
melakukan
sebuah
keputusan untuk
membeli sebuah
lipstik.
2.3 Kerangka Pemikiran
Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh setiap organisasi dan
perusahaan harus selalu diorientasikan kepada kebutuhan dan juga keinginan
dari konsumen. Perusahaan harus mengerti hal – hal apa saja yang memang
menjadi kebutuhan dan juga keinginan dari konsumen yang selanjutnya
dijadikan pedoman dalam penyusunan serangkaian strategi, dimulai dari
perancangan produk yang memberikan manfaat sesuai dengan tren yang
dibutuhkan oleh konsumen hingga pembuatan produk dengan kualitas dan
manfaat yang maksimal sehingga sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
konsumen.
43
Atribut produk merupakan sesuatu yang melekat pada suatu produk.
Atribut produk memegang peran yang sangat vital, karena atribut produk
merupakan salah satu faktor yang dijadikan bahan pertimbangan oleh konsumen
ketika akan membeli produk tersebut. Atribut dapat dijadikan sebagai daya tarik
tersendiri bagi konsumen dalam melakukan pembelian karena atribut
merupakan jantung dari sebuah produk yang dapat mencerminkan kegunaan
sekaligus penampilan produk. Dengan pentingnya atribut produk pada
perusahaan, maka perusahaan harus dapat mengidentifikasi dengan menentukan
ataupun mengembangkan atribut produk secara tepat agar dapat memenuhi
harapan dan kebutuhan konsumen
Menurut Kotler & Armstrong (2011:267) melalui atribut produk atau
layanan dapat memberikan manfaat. Manfaat ini dikomunikasikan dan
disampaikan oleh atribut produk seperti kualitas, fitur, dan gaya dan desain.
Atribut produk menunjukkan nilai kepada konsumen tidak dengan memberikan
produk itu sendiri tetapi juga memberikan konsekuensi yang akan didapat
dalam waktu konsumen menggunakan produk. Atribut memberikan keuntungan
bagi perusahaan karena dapat membantu kesadaran konsumen dan pengakuan
untuk produk tersebut. Dari atribut – atribut produk inilah suatu produk dapat
dibedakan dengan produk sejenis lainnya, dan setiap perusahaan akan
memberikan produk yang terbaik bagi para konsumennya. Atribut yang baik
akan menghasilkan hasil akhir yang dapat mempengaruhi persepsi konsumen.
Konsumen akan merasa bahwa produk tersebut memiliki kelebihan yang lebih
44
kuat dibandingkan dengan produk pembanding yang sejenis, sehingga produk
tersebut akan memiliki nilai tambah.
Namun demikian bagaimana sesungguhnya penilaian konsumen akan
produk kosmetik sehingga produk tersebut dinilai memiliki kemampuan
memenuhi kebutuhan konsumen untuk menjadi cantik. Salah satu cara pemasar
membedakan produknya dengan pesaing adalah dengan menyediakan atribut
produk yang unik oleh karena itu penting bagi pemasar untuk mengetahui
sejauh manakah atribut produknya mampu menghantarkan kebutuhan psikologi
yang diharapkan konsumen dalam memberikan perasaan puas (Ferinnadewi,
2005: 128). Oleh karena itu, bertanya kepada konsumen mengenai atribut mana
yang dianggap penting merupakan cara yang tepat untuk mengetahui
pertimbangan keputusan pembelian konsumen terhadap suatu produk.
Setelah adanya penjelasan dari beberapa ahli mengenai unsur – unsur
apa saja yang terdapat dalam atribut produk, maka berikut merupakan tabel
yang menjelaskan unsur – unsur atribut produk apa saja yang pada akhirnya
dipilih dan digunakan dalam penelitian ini :
Tabel 2. 1
Pemilihan Dimensi Atribut Matte Lip Cream
Tjiptono (2008:13) Kotler & Armstrong
(2008:347)
Dimensi Atribut
Produk yang dipilih
1. Merek
2. Kemasan
3. Pemberian Label
4. Layanan Pelengkap
5. Jaminan
6. Harga
1. Kualitas
2. Fitur
3. Gaya dan desain
1. Kualitas
2. Fitur
3. Merek
4. Kemasan
5. Harga
45
Pemilihan untuk unsur – unsur atribut produk Matte Lip Cream diatas
dipilih karena paling sesuai dengan atribut yang terkandung didalam sebuah
lipstik terutama pada jenis Matte Lip Cream, berdasarkan pra – survei yang
telah dilakukan kepada 206 responden, rata – rata para konsumen melihat atau
memilih sebuah lipstik dengan jenis Matte Lip Cream berdasarkan dari kualitas,
fitur, merek, kemasan dan harga yang ditawarkan dari produk tersebut. Selain
itu pemilihan terhadap unsur – unsur atribut produk tersebut juga disesuaikan
dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya mengenai
kosmetik dan lipstik yang dijadikan sebagai acuan untuk memilih unsur tersebut
dan menjadikannya model dalam melakukan penelitian ini.
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka dapat dibuat paradigma
penelitian sebagai berikut :
≠ ≠
≠
Keterangan : ≠ adalah Perbedaan
Gambar 2. 1 Paradigma Penelitian
Penelitian ini terdiri dari tiga variabel bebas yaitu, atribut Matte Lip
Cream Wardah, atribut Matte Lip Cream Revlon dan atribut Matte Lip Cream
Pixy yang diharapkan memiliki perbedaan atribut produk diantara ketiga merek
Atribut Matte Lip
Cream Wardah
1. Kualitas
2. Fitur
3. Merek
4. Kemasan
5. Harga
Atribut Matte Lip
Cream Revlon
1. Kualitas
2. Fitur
3. Merek
4. Kemasan
5. Harga
Atribut Matte Lip
Cream Pixy
1. Kualitas
2. Fitur
3. Merek
4. Kemasan
5. Harga
46
Matte Lip Cream tersebut berdasarkan tanggapan dari para konsumen yang
sedang menggunakan Matte Lip Cream tersebut. Karena setiap merek meskipun
memiliki jenis produk yang sama harus tetap memiliki perbedaan atribut yang
menjadikan produk tersebut mudah diingat dan memiliki ciri khas dimata
konsumen.
2.4 Hipotesis
Menurut Sugiyono (2017:63) hipotesis adalah jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah
dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan.
Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah diuraikan, maka hipotesis
dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
“Terdapat perbedaan atribut Matte Lip Cream pada merek Wardah,
Revlon dan Pixy”