Upload
ngodung
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Proses Kognitif
Arti kata “proses” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah runtutan
perubahan (peristiwa) dalam perkembangan sesuatu. Istilah “cognitive” berasal
dari kata cognition artinya adalah pengertian, mengerti. Pengertian yang
luasnya cognition (kognisi) adalah perolehan, penataan, dan penggunaan
pengetahuan. “Kognitif” artinya berhubungan dengan atau melibatkan kognisi.
“Kognisi” adalah kegiatan atau proses memperoleh pengetahuan (termasuk
kesadaran, perasaan dsb) atau usaha mengenali sesuatu melalui pengalaman
sendiri.
Menurut Monks (2006) kognisi adalah pengertian yang luas mengenai
berpikir dan mengamati, jadi tingkah laku yang mengakibatkan orang
memperoleh pengertian atau yang dibutuhkan untuk menggunakan pengertian.
Menurut Soemanto (1990) berpikir berarti meletakkan hubungan antarbagian
pengetahuan yang diperoleh manusia. Yang dimaksud dengan pengetahuan
disini mencakup segala konsep, gagasan dan pengertian yang telah dimiliki
atau diperoleh manusia.
Menurut Kuswana (2013) berpikir merupakan suatu istilah yang digunakan
dalam menggambarkan aktivitas mental, baik yang berupa tindakan yang
disadari maupun yang tidak sepenuhnya disadari yang merupakan tindakan
rutin, tetapi memerlukan perhatian la ngsung untuk bertindak ke arah
Deskripsi Proses Kognitif…, Siska Ayu Wulandari, FKIP UMP, 2016
6
lebih sadar secara sengaja dan refleksi atau membawa ke aspek-aspek
tertentu atas dasar pengalaman.
Diperkuat menurut Walgito (2004) aktivitas berpikir tidak pernah lepas dari
suatu situasi atau masalah. Gejala berpikir tidak berdiri sendiri, dalam
aktivitasnya membutuhkan bantuan dari gejala jiwa yang lain. Misalnya
pengamatan, tanggapan, ingatan dan sebagainya. Sifat dari berpikir adalah goal
directed yaitu berpikir tentang sesuatu, untuk memperoleh pemecahan masalah
atau untuk mendapatkan sesuatu yang baru. Berpikir juga dapat dipandang
sebagai pemrosesan informasi dari stimulus yang ada (starting position)
sampai pemecahan masalah (finishing position) atau goal state. Dengan
demikian dapat dikemukakan bahwa berpikir itu merupakan proses kognitif
yang berlangsung antara stimulus dan respons.
Begitu juga menurut Moosley (2005) istilah berpikir, dapat digunakan untuk
merujuk pada beberapa hal. Diantaranya yaitu menjelaskan mengenai aktivitas
mental, walaupun mungkin kita tidak sepenuhnya menyadari. Bentuk ini,
termasuk dalam berpikir yang setengah sadar. Kemudian, setiap hari pun kita
menerima informasi sesuatu, merenungkan sesuatu, melakukan sesuatu,
bertindak terhadap sesuatu, atau menceritakan sesuatu dari hasil pengalaman.
Semua hal itu, merupakan contoh-contoh yang erat kaitannya dengan proses
berpikir. Jadi proses kognitif adalah runtutan perubahan yang melibatkan
aktivitas mental, baik yang berupa tindakan yang disadari maupun yang tidak
sepenuhnya disadari untuk memperoleh pemecahan masalah atau untuk
mendapatkan sesuatu yang baru.
Deskripsi Proses Kognitif…, Siska Ayu Wulandari, FKIP UMP, 2016
7
Menurut Piaget (Santrock,2014) kemampuan kognitif untuk siswa SMP
sudah sampai pada tahap operasional formal. Pada tahap ini siswa melampaui
dunia nyata, pengalaman-pengalaman konkret dan berpikir secara abstrak dan
lebih logis. Sebagai pemikiran yang abstrak, remaja mengembangkan
gambaran yang ideal dan membayangkan kemungkinan-kemungkinan. Mereka
menyusun rencana untuk memecahkan masalah dan secara sistematis menguji
solusinya.
Dalam perkembangan kognitif tahap ini seorang remaja telah memiliki
kemampuan mengkoordinasikan baik secara simultan (serentak) maupun
berurutan dua ragam kemampuan kognitif, yaitu: kapasitas menggunakan
hipotesis dan kapasitas menggunakan prinsip-prinsip abstrak. Dengan kapasitas
menggunakan hipotesis seorang remaja akan mampu berpikir hipotesis artinya
berpikir mengenai sesuatu khususnya dalam hal pemecahan masalah dengan
menggunakan anggapan dasar yang relevan dengan lingkungan yang dia
respons, sedangkan dengan kapasitas menggunakan prinsip-prinsip abstrak
artinya remaja akan mampu mempelajari materi pelajaran yang abstrak seperti
ilmu matematika dengan luas dan lebih mendalam.
Kemampuan kognitif meliputi tujuan pendidikan yang berkenaan dengan
ingatan atau pengenalan terhadap pengetahuan dan pengembangan kemampuan
intelektual dan keterampilan berpikir. Taksonomi Bloom dapat digunakan
untuk merencanakan dan mengevaluasi kegiatan belajar sedemikian sehingga
siswa dapat mengembangkan kemampuan kognitif mereka sepenuhnya.
Menurut Hamzah (2014) evaluasi adalah sarana untuk mendapatkan informasi
Deskripsi Proses Kognitif…, Siska Ayu Wulandari, FKIP UMP, 2016
8
yang diperoleh dari proses pengumpulan dan pengolahan data. Evaluasi dalam
kegiatan belajar meupakan penilaian kegiatan dan kemajuan belajar siswa yang
dilakukan secara berkala dalam bentuk ujian, tugas maupun pengamatan oleh
pengajar. Bentuk ujian meliputi ulangan harian, kuis, ulangan tengah semester,
ujian akhir semester dan sebagainya.
Pada tahun 1994, salah seorang murid Bloom, Lorin W. Anderson,
Krathwohl dan para ahli psikologi aliran kognitivisme memperbaiki taksonomi
Bloom agar sesuai dengan kemajuan zaman. Terdapat beberapa alasan
taksonomi Bloom yang lama perlu direvisi, yakni: (1) Taksonomi Bloom revisi
dibutuhkan oleh pendidik masa kini karena pendidikan masih terkait dengan
masalah-masalah desain pendidikan, penerapan program yang tepat, kurikulum
standar, dan asesmen autentik. (2) Adanya kebutuhan untuk memadukan
pengetahuan-pengetahuan dan pemikiran-pemikiran baru dalam sebuah
kerangka kategorisasi tujuan pendidikan. Hasil perbaikan tersebut baru
dipublikasikan pada tahun 2001 dengan nama Taksonomi Bloom Revisi. Revisi
hanya dilakukan pada ranah kognitif. Revisi tersebut meliputi:
Gambar 2.1
Perubahan-perubahan pada Taksonomi Bloom Revisi
Deskripsi Proses Kognitif…, Siska Ayu Wulandari, FKIP UMP, 2016
9
1. Perubahan kata kunci dari kata benda menjadi kata kerja untuk setiap level
taksonomi. Alasan:
a. Kata kerja merepresentasikan proses-proses kognitif yang dijelaskan
dalam teori dan hasil penelitian kognitif.
b. Kata kerja merupakan jenis-jenis proses yang lazim dijumpai dalam
rumusan tujuan dan rencana unit pelajaran guru.
2. Perubahan hampir terjadi pada semua level, namun urutan level masih sama
yaitu dari urutan rendah hingga tertinggi. Perubahan mendasar terletak pada
level 5 dan 6. Perubahan-perubahan tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Pada level 1, knowledge diubah menjadi remembering (mengingat)
Pada level 2, comperhension dipertegas menjadi understanding
(memahami)
Pada level 3, application diubah menjadi applying (mengaplikasikan)
Pada level 4, analysis menjadi analyzing (menganalisis)
Pada level 5, synthesis dinaikkan levelnya menjadi level 6 tetapi dengan
perubahan mendasar, yaitu creating (mencipta)
Pada level 6, evaluation turun posisinya menjadi level 6, dengan sebutan
evaluating (menilai).
Deskripsi Proses Kognitif…, Siska Ayu Wulandari, FKIP UMP, 2016
10
Jadi proses kognitif siswa menurut taksonomi Bloom ada enam kategori
sebagai berikut:
1. Mengingat
Mengingat adalah mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari memori
jangka panjang. Diperkuat menurut Majid (2015) mengingat merupakan
usaha mendapatkan kembali pengetahuan dari memori atau ingatan yang
telah lampau, baik yang baru saja didapatkan maupun yang sudah lama
didapatkan. Menurut Sudjana (2001) ada beberapa cara untuk dapat
mengingat dan menyimpan dalam ingatan yaitu dibaca berulang-ulang
menggunakan teknik mengingat (teknik memo), jembatan keledai,
mengurutkan, dan membuat singkatan yang bermakna.
Mengingat merupakan proses kognitif yang paling rendah tingkatannya.
Pengetahuan mengingat penting sebagai bekal untuk belajar yang bermakna
dan menyelesaikan masalah karena pengetahuan tersebut dipakai dalam
tugas-tugas yang lebih kompleks. Misalnya hafal suatu rumus akan
menyebabkan paham bagaimana menggunakan rumus tersebut. Spesifikasi
proses kognitif yang berupa kata kerja untuk mendeskripsikan proses
kognitif mengingat adalah mengenali dan mengingat kembali.
a. Mengenali
Proses mengenali artinya mengambil pengetahuan yang dibutuhkan
dalam memori jangka panjang untuk membandingkan dengan informasi
yang baru saja diterima. Sedangkan menurut Majid (2015) mengenali
berkaitan dengan mengetahui pengetahuan masa lampau yang berkaitan
Deskripsi Proses Kognitif…, Siska Ayu Wulandari, FKIP UMP, 2016
11
dengan hal-hal yang kongkret misalnya usia. Dalam mengenali, siswa
mencari di memori jangka panjang suatu informasi yang identik atau
mirip sekali dengan informasi yang baru diterima (seperti terjadi dalam
memori kerja). Jika menerima informasi baru, siswa menentukan apakah
informasi tersebut sesuai dengan pengetahuan yang telah dipelajari
sebelumnya atau tidak; siswa mencari kesesuaian di antara keduanya.
b. Mengingat kembali
Proses mengingat kembali adalah mengambil pengetahuan yang
dibutuhkan dari memori jangka panjang apabila terdapat petunjuk soal
yang menghendaki demikian. Begitu juga menurut Majid (2015)
memanggil kembali adalah proses kognitif yang membutuhkan
pengetahuan masa lampau secara cepat dan tepat. Dalam mengingat
kembali, siswa mencari informasi di memori jangka panjang dan
membawa informasi tersebut ke memori kerja untuk diproses.
2. Memahami
Memahami adalah mengkontruksi makna dari materi pembelajaran, baik
yang bersifat lisan, tulisan atau gambar/grafik yang disampaikan melalui
pengajaran oleh guru, buku ataupun layar komputer. Sedangkan menurut
Majid (2015) memahami berkaitan dengan membangun sebuah pengertian
dari berbagai sumber seperti pesan, bacaan, dan komunikasi. Diperkuat
menurut Sudjana (2010) memahami misalnya menjelaskan dengan susunan
kalimatnya sendiri sesuatu yang dibaca atau didengarnya, memberi contoh
Deskripsi Proses Kognitif…, Siska Ayu Wulandari, FKIP UMP, 2016
12
lain dari yang telah dicontohkan atau menggunakan petunjuk penerapan
pada kasus lain.
Untuk dapat memahami, perlu terlebih dahulu mengenal atau mengingat
kembali. Siswa memahami ketika mereka menghubungkan pengetahuan
baru dan pengetahuan lama mereka. Lebih tepatnya, pengetahuan yang baru
masuk dipadukan dengan skema-skema dan kerangka-kerangka kognitif
yang telah ada. Lantaran konsep-konsep di otak seumpama blok-blok
bangunan yang didalamnya berisi skema-skema dan kerangka-kerangka
kognitif.
Skema, model dan teori ini merepresentasikan pengetahuan manusia
tentang bagaimana suatu materi kajian ditata dan distrukturkan, bagaimana
bagian-bagian atau bit-bit informasi saling berkaitan secara sistematis, dan
bagaimana bagian-bagian ini berfungsi bersama. Proses-proses kognitif
dalam kategori memahami meliputi menafsirkan, mencontohkan,
mengklasifikasikan, merangkum/meringkas, menyimpulkan, dan
membandingkan.
a. Menafsirkan
Menafsirkan terjadi ketika siswa dapat merubah informasi dari satu
bentuk ke bentuk lain, misalnya berupa pengubahan kata-kata menjadi
kata-kata lain, dari gambar menjadi kata-kata atau sebaliknya.
b. Mencontohkan
Proses kognitif mencontohkan terjadi jika siswa memberikan contoh
dari suatu konsep atau prinsip yang bersifat umum. Mencontohkan
Deskripsi Proses Kognitif…, Siska Ayu Wulandari, FKIP UMP, 2016
13
melibatkan proses identifikasi ciri-ciri pokok dari konsep atau prinsip
umum dan menggunakan ciri-ciri ini untuk memilih atau membuat
contoh.
c. Mengklasifikasikan
Proses kognitif mengklasifikasikan terjadi ketika siswa mengetahui
sesuatu (contoh, benda atau fenomena) termasuk dalam kategori tertentu.
Mengklasifikasikan melibatkan proses mendeteksi ciri-ciri atau pola yang
sesuai dengan contoh dan konsep atau prinsip tersebut.
Mengklasifikasikan adalah proses kognitif yang melengkapi proses
mencontohkan. Jika mencontohkan dimulai dengan konsep atau prinsip
umum dan mengharuskan siswa menemukan contoh tertentu,
mengklasifikasikan dimulai dengan contoh tertentu dan mengharuskan
siswa menemukan konsep atau prinsip umum.
d. Merangkum
Proses kognitif merangkum terjadi ketika siswa mengemukakan satu
kalimat yang merepresentasikan informasi yang diterima atau
mengabstraksikan sebuah tema. Merangkum melibatkan proses membuat
ringkasan informasi dan proses mengabstraksikan ringkasannya.
e. Menyimpulkan
Proses kognitif menyimpulkan menyertakan proses menemukan pola
dalam sejumlah contoh. Menyimpulkan terjadi ketika siswa dapat
mengabstraksikan sebuah konsep atau prinsip yang menerangkan contoh-
Deskripsi Proses Kognitif…, Siska Ayu Wulandari, FKIP UMP, 2016
14
contoh tersebut dengan mencermati ciri-ciri setiap contohnya dan yang
terpenting dengan menarik hubungan diantara ciri-ciri tersebut
f. Membandingkan
Proses kognitif membandingkan melibatkan proses mendeteksi
persamaan dan perbedaan antara dua atau lebih objek, peristiwa, ide,
masalah, atau situasi. Membandingkan meliputi pencarian korespondensi
satu-satu antara elemen-elemen dan pola-pola pada satu objek, peristiwa,
atau ide lain.
g. Menjelaskan
Proses kognitif menjelaskan berlangsung ketika siswa dapat membuat
dan menggunakan model sebab akibat dalam sebuah sistem. Model ini
dapat diturunkan dari teori atau didasarkan pada hasil penelitian atau
pengalaman. Penjelasan yang lengkap melibatkan proses membuat model
sebab-akibat, yang mencakup setiap bagian pokok dari suatu sistem atau
setiap peristiwa penting dalam rangkaian peristiwa dan proses
menggunakan model ini untuk menentukan bagaimana perubahan pada
satu bagian dalam sistem tadi atau sebuah peristiwa dalam rangkaian
peristiwa tersebut memengaruhi perubahan pada bagian lain.
3. Mengaplikasikan
Proses kognitif mengaplikasikan melibatkan penggunaan suatu prosedur
tertentu untuk mengerjakan soal latihan atau menyelesaikan masalah. Soal
latihan adalah tugas yang prosedur penyelesaiannya telah diketahui siswa,
sehingga siswa menggunakannya secara rutin. Masalah adalah tugas yang
Deskripsi Proses Kognitif…, Siska Ayu Wulandari, FKIP UMP, 2016
15
prosedur penyelesaiannya belum diketahui siswa, sehingga siswa harus
mencari prosedur untuk menyelesaikan masalah tersebut. Kategori
mengaplikasikan terdiri dari dua proses kognitif, yaitu mengeksekusi dan
mengimplementasikan.
a. Mengeksekusi
Dalam mengeksekusi, siswa secara rutin menerapkan prosedur ketika
menghadapi tugas yang sudah familier. Menurut Majid(2015) siswa
dapat mengeksekusi ketika siswa sudah mengetahui informasi dalam soal
dan mampu menetapkan dengan pasti prosedur apa saja yang harus
dilakukan. Langkah-langkah yang digunakan untuk menyelesaikan tugas
harus dilalui dengan urutan tertentu, apabila langkah-langkah tersebut
dilakukan dengan benar, hasilnya adalah jawaban tertentu pula.
b. Mengimplementasikan
Mengimplementasikan berlangsung saat siswa memilih dan
menggunakan suatu prosedur untuk menyelesaikan tugas yang tidak
familier. Begitu juga menurut Majid (2015) mengimplementasikan
muncul apabila siswa memilih dan menggunakan prosedur untuk hal-hal
yang belum diketahui siswa atau masih asing. Karena siswa masih
merasa asing dengan hal ini maka siswa perlu mengenali dan memahami
permaasalahan terlebih dahulu kemudian baru menetapkan prosedur yang
tepat untuk menyelesaikan masalah.
Deskripsi Proses Kognitif…, Siska Ayu Wulandari, FKIP UMP, 2016
16
4. Menganalisis
Menganalisis melibatkan proses menguraikan suatu permasalahan atau
objek menjadi bagian-bagian kecil dan menentukan bagaimana saling
keterkaitan antara bagian dan struktur keseluruhannya. Kategori proses
menganalisis meliputi proses kognitif membedakan, mengorganisasi, dan
mengatribusikan.
a. Membedakan
Membedakan melibatkan proses memilah-milih bagian-bagian yang
relevan atau penting dari sebuah struktur. Membedakan terjadi sewaktu
siswa mendiskriminasikan informasi yang relevan dan tidak relevan,
yang penting dan tidak penting, dan kemudian memperhatikan informasi
yang relevan atau penting.
b. Mengorganisasi
Mengorganisasi melibatkan proses mengidentifikasi elemen-elemen
suatu keadaan dan mengenali bagaimana elemen-elemen tersebut
membentuk sebuah struktur yang koheren. Dalam mengorganisasi, siswa
membangun hubungan-hubungan yang sistematis dan koheren
antarpotongan informasi. Siswa mula-mula mengidentifikasi elemen-
elemen yang relevan atau penting dan kemudian menentukan sebuah
struktur yang terbentuk dari elemen-elemen itu.
c. Mengatribusikan
Mengatribusikan terjadi ketika siswa dapat menentukan sudut
pandang, pendapat, nilai atau tujuan dibalik komunikasi.
Deskripsi Proses Kognitif…, Siska Ayu Wulandari, FKIP UMP, 2016
17
Mengatribusikan melibatkan proses dekontruksi, yang didalamnya siswa
menentukan tujuan pengarang suatu tulisan yang diberikan oleh guru.
5. Mengevaluasi
Mengevaluasi merupakan kemampuan seseorang untuk membuat
keputusan berdasarkan kriteria dan standar yang ada. Kriteria-kriteria yang
paling sering digunakan adalah kualitas, efektivitas, efisiensi dan
konsistensi. Standar-standarnya bisa bersifat kualitatif atau kuantitatif.
Spesifikasi proses kognitif yang berupa kata kerja untuk mendeskripsikan
proses kognitif mengevaluasi adalah memeriksa dan mengkritik.
a. Memeriksa
Memeriksa melibatkan proses menguji inkonsisten atau kesalahan
internal dalam suatu operasi atau produk. Misalnya, memeriksa terjadi
ketika siswa menguji apakah suatu kesimpulan sesuai dengan premis-
premisnya atau tidak, apakah data-datanya mendukung atau menolak
hipotesis, atau apakah suatu bahan pelajaran berisikan bagian-bagian
yang saling bertentangan. Dalam matematika, memeriksa terjadi ketika
siswa memeriksa apakah kesimpulan yang ditarik telah sesuai dengan
data yang ada.
b. Mengkritik
Mengkritik melibatkan proses penilaian suatu produk atau proses baik
kelebihan maupun kekurangannya berdasarkan kriteria dan standar
eksternal. Dalam mengkritik, siswa mencatat ciri-ciri positif dan negatif
dari suatu produk dan membuat keputusan setidaknya sebagian
Deskripsi Proses Kognitif…, Siska Ayu Wulandari, FKIP UMP, 2016
18
berdasarkan ciri-ciri tersebut. Dalam pelajaran matematika, misalnya
tujuannya adalah belajar menilai manakah dari dua metode yang lebih
efektif dan efisien untuk menyelesaikan masalah.
6. Mencipta
Mencipta melibatkan proses menyusun elemen-elemen menjadi sebuah
keseluruhan yang koheren dan fungsional. Proses mencipta(kreatif) dapat
dibagi menjadi tiga tahap: yang pertama penggambaran masalah yang
didalamnya siswa berusaha memahami tugas dan mencari solusinya, yang
kedua perencanaan solusi yang didalamnya siswa mengkaji kemungkinan-
kemungkinan dan membuat rencana yang dapat dilakukan, yang ketiga
eksekusi solusi yang didalamnya siswa berhasil merencanakan rencananya
dengan baik. Mencipta berisikan tiga proses kognitif yaitu : merumuskan,
merencanakan dan memproduksi.
a. Merumuskan
Merumuskan melibatkan proses menggambarkan suatu masalah dan
membuat pilihan atau hipotesis yang mengarah pada pemecahan masalah
tersebut.
b. Merencanakan
Merencanakan melibatkan proses merancang suatu metode atau
strategi penyelesaian masalah yang sesuai dengan kriteria-kriteria
masalahnya. Merencanakan adalah mempraktikan langkah-langkah untuk
menciptakan solusi yang nyata bagi suatu masalah.
c. Memproduksi
Deskripsi Proses Kognitif…, Siska Ayu Wulandari, FKIP UMP, 2016
19
Memproduksi melibatkan proses menjalankan rencana untuk
menyelesaikan masalah yang memenuhi spesifikasi-spesifikasi tertentu.
Berdasarkan pendapat Bloom yang disempurnakan oleh Lorin W. Anderson
maka dalam penelitian ini mengambil empat proses kognitif dengan deskripsi
sebagai berikut.
Proses Kognitif Deskripsi
Mengingat Kemampuan menyebutkan kembali informasi atau
pengetahuan dalam ingatan.
Memahami Kemampuan mengkontruksi pengertian/makna ide atau
konsep yang telah diajarkan baik dalam bentuk lisan
maupun tertulis.
Mengaplikasikan Kemampuan menggunakan prosedur tertentu untuk
menyelesaikan latihan soal atau menyelesaikan masalah.
Menganalisis Kemampuan menguraikan suatu permasalahan menjadi
bagian-bagian kecil dan menentukan keterkaitan dari tiap-
tiap bagian tersebut.
B. Materi Geometri
Menurut Adjie (2006) geometri sebagai salahsatu sistem matematika,
didalamnya memiliki banyak konsep, mulai dari unsur primitif atau unsur tak
terdefinisi, unsur yang terdefinisi aksioma atau postulat dan akhirnya pada
teorema atau dalil. Contoh unsur yang tak terdefinisi, misalnya titik, garis,
kurva dan bidang. Sedangkan beberapa unsur yang terdefinisi misalnya sinar,
setengah garis, ruas garis, kesejajaran, sudut, segitiga, poligon dan lain-lain.
Kemudian menurut Windayana (2007) geometri telah dianggap sebagai sebuah
abstraksi dari dunia nyata atau sebuah model yang membantu pikiran atau
logika. Jadi geometri merupakan bagian dari matematika yang dianggap
sebagai sebuah abstraksi dari dunia nyata yang membantu pikiran atau logika.
Deskripsi Proses Kognitif…, Siska Ayu Wulandari, FKIP UMP, 2016
20
Menurut Silabus Kelas VIII Semester Genap untuk Materi
Pokok/Pembelajaan mengenai lingkaran, kubus, balok, prisma tegak dan limas.
Materi dalam penelitian ini mengenai kubus dan balok.
SK : 5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian
bagiannya, serta menentukan ukurannya.
Kompetensi Dasar Proses Kognitif Indikator Proses Kognitif pada
materi geometri
5.3 Menghitung luas
permukaan dan
volume kubus,balok,
prisma dan limas.
Mengingat 5.3.1 Mengenali, mengingat
kembali rumus luas
permukaan dan volume
bangun kubus dan balok.
Memahami 5.3.2 Memahami, menentukan luas
permukaan dan volume
bangun kubus dan balok.
Mengaplikasikan 5.3.3 Mengaplikasikan rumus luas
permukaan dan volume
bangun kubus dan balok.
Menganalisis 5.3.4 Menganalisis luas permukaan
dan volume kubus dan balok.
Contoh soal :
1. Tuliskan rumus volume kubus beserta keterangannya.
Penyelesaian:
Diketahui : kubus
Ditanya : rumus volume kubus
Jawab :
Volume Kubus
=
=
Ket :
Deskripsi Proses Kognitif…, Siska Ayu Wulandari, FKIP UMP, 2016
21
2. Panjang rusuk sebuah kubus 10 . Jika rusuk-rusuknya diperpendek
kalinya. Tentukan perbandingan volume kubus sebelum dan sesudah
rusuknya diperpendek.
Jawab :
Diketahui :
rusuk kubus sebelum = , volume kubus sebelum =
rusuk kubus sesudah = =
, volume kubus sesudah =
Ditanya : perbandingan volume kubus =
Jawab :
Menentukan
=
Menentukan
Perbandingan volume =
=
=
Jadi perbandingan volume kubus sebelum dan sesudah rusuknya
diperpendek adalah
𝑣 𝑟
𝑐𝑚
Menentukan 𝑣
Deskripsi Proses Kognitif…, Siska Ayu Wulandari, FKIP UMP, 2016
22
3.
Penyelesaian:
Diketahui :
rusuk kubus =
debit aliran air =
volume bak = volume kubus =
Ditanya : lama waktu mengisi air
Jawab :
=
=
=
=
Lama waktu mengisi air =
=
=
Jadi lama waktu mengisi air = .
4. Nisa dan Ayu pergi ke toko untuk membeli masing-masing sebuah kotak
kado berbentuk balok. Ukuran kotak kado Nisa yaitu tutup kotak Nisa
Sebuah bak mandi berbentuk kubus
dengan panjang rusuk bagian dalam
𝑐𝑚. Jika bak mandi tersebut diisi air
yang mengalir dengan debit liter/menit
sampai penuh, berapa lamakah waktu
yang dibutuhkan?
Deskripsi Proses Kognitif…, Siska Ayu Wulandari, FKIP UMP, 2016
23
mempunyai luas 120 , sisi depan mempunyai luas dan sisi
samping mempunyai luas . Sedangkan volume kotak kado Ayu yaitu
. Tentukan perbandingan volume antara kotak kado Nisa dan
Ayu.
Jawab :
Diketahui :
Ukuran kotak kado Nisa
luas tutup kotak
luas sisi depan kotak
luas sisi samping kotak
volume kotak kado Nisa
Volume kotak kado Ayu
Ditanya : perbandingan volume antara kotak kado Nisa dan Ayu.
Jawab :
Ukuran kotak kado Nisa
Misal : panjang , lebar dan tinggi
………………..(1)
……………….(2)
…………………(3)
Subtitusikan persamaan (3) ke persamaan (1) :
Deskripsi Proses Kognitif…, Siska Ayu Wulandari, FKIP UMP, 2016
24
………………………(4)
Subtitusikan persamaan (2) ke persamaan (4) :
jadi
Jadi, ukuran kotak Nisa adalah , , dan
Perbandingan antara volume kotak Nisa dan Ayu
Jadi, perbandingan antara volume kotak Nisa dan Ayu adalah
Deskripsi Proses Kognitif…, Siska Ayu Wulandari, FKIP UMP, 2016
25
C. Penelitian Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Batul (2014) dengan judul representasi
proses berpikir matematik siswa dapat diambil kesimpulan bahwa proses
berpikir matematik siswa meliputi tahapan mengingat, memahami dan
mengaplikasikan. Siswa yang dapat mencapai tingkat kemampuan berpikir
matematik sampai tahap mengingat sebanyak tiga siswa atau 37,5%. Siswa
yang dapat mencapai tingkat kemampuan berpikir matematik sampai tahap
memahami sebanyak dua siswa atau 25%. Siswa yang dapat mencapai tingkat
kemampuan berpikir matematik sampai tahap mengaplikasikan sebanyak tiga
siswa atau 37,5%.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Mahmud Efendi (2012) dengan judul
analisis proses kognitif siswa dapat diambil kesimpulan untuk hasil analisis
proses kognitif dari 64 siswa, pada tahap kemampuan mengingat pencapaian
siswa cukup baik yaitu 75,52%, pada tahap kemampuan memahami pencapaian
siswa kurang baik yaitu 48,96%, pada tahap kemampuan mengaplikasikan
pencapaian siswa sangat kurang baik yaitu 34,90% dan pada tahap kemampuan
menganalisis pencapaian siswa tidak baik yaitu 3,13%.
D. Kerangka Pikir
Proses kognitif adalah runtutan perubahan yang melibatkan aktivitas mental,
baik yang berupa tindakan yang disadari maupun yang tidak sepenuhnya
disadari untuk memperoleh pemecahan masalah atau untuk mendapatkan
sesuatu yang baru. Taksonomi Bloom yang telah direvisi Lorin W. Anderson
Deskripsi Proses Kognitif…, Siska Ayu Wulandari, FKIP UMP, 2016
26
mengklasifikasikan proses kognitif meliputi mengingat, memahami,
mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Mengingat adalah
kemampuan menyebutkan kembali informasi atau pengetahuan dalam ingatan.
Memahami adalah mengkontruksi makna dari materi pembelajaran, baik yang
bersifat lisan, tulisan atau gambar/grafik yang disampaikan melalui pengajaran
oleh guru, buku ataupun layar komputer.
Proses kognitif mengaplikasikan melibatkan penggunaan suatu prosedur
tertentu untuk mengerjakan soal latihan atau menyelesaikan masalah.
Mengevaluasi merupakan kemampuan seseorang untuk membuat keputusan
berdasarkan kriteria dan standar yang ada. Mencipta melibatkan proses
menyusun elemen-elemen menjadi sebuah keseluruhan yang koheren dan
fungsional.
Penelitian ini kami akan membatasi tentang proses kognitif siswa untuk
tingkat SMP, hanya sampai pada tingkat menganalisis khususnya pada mata
pelajaran matematika. National Council Of Teacher Of Mathematics(2000)
telah menetapkan lima standar isi dalam matematika yaitu bilangan dan
operasinya, aljabar, geometri, pengukuran, analisis data dan peluang. Geometri
merupakan bagian dalam matematika. Materi geometri dalam penelitian ini
meliputi bangun kubus dan balok. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk
mendeskripsikan proses kognitif siswa sampai tahap menganalisis pada materi
geometri yang meliputi bangun kubus dan balok.
Penelitian ini akan dilakukan di kelas VIII SMP Negeri 4 Purwokerto.
Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan pra-riset untuk
Deskripsi Proses Kognitif…, Siska Ayu Wulandari, FKIP UMP, 2016
27
mendapatkan data awal siswa. Setelah itu membuat instrumen tes berupa soal
tes dan pedoman wawancara untuk melakukan pengumpulan atau pengambilan
data. Kemudian melakukan penelitian dengan memberikan soal tes dan untuk
melakukan penajaman analisa data yang belum terekam didalam sampel maka
dilakukan wawancara kepada sembilan siswa. Setelah data terkumpul, langkah
selanjutnya mereduksi data, menyajikan data dan menyimpulkan data.
Deskripsi Proses Kognitif…, Siska Ayu Wulandari, FKIP UMP, 2016