23
5 BAB II KAJIAN TEORI A. Proses Kognitif Arti kata “proses” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah runtutan perubahan (peristiwa) dalam perkembangan sesuatu. Istilah “cognitive” berasal dari kata cognition artinya adalah pengertian, mengerti. Pengertian yang luasnya cognition (kognisi) adalah perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan. “Kognitif” artinya berhubungan dengan atau melibatkan kognisi. “Kognisi” adalah kegiatan atau proses memperoleh pengetahuan (termasuk kesadaran, perasaan dsb) atau usaha mengenali sesuatu melalui pengalaman sendiri. Menurut Monks (2006) kognisi adalah pengertian yang luas mengenai berpikir dan mengamati, jadi tingkah laku yang mengakibatkan orang memperoleh pengertian atau yang dibutuhkan untuk menggunakan pengertian. Menurut Soemanto (1990) berpikir berarti meletakkan hubungan antarbagian pengetahuan yang diperoleh manusia. Yang dimaksud dengan pengetahuan disini mencakup segala konsep, gagasan dan pengertian yang telah dimiliki atau diperoleh manusia. Menurut Kuswana (2013) berpikir merupakan suatu istilah yang digunakan dalam menggambarkan aktivitas mental, baik yang berupa tindakan yang disadari maupun yang tidak sepenuhnya disadari yang merupakan tindakan rutin, tetapi memerlukan perhatian la ngsung untuk bertindak ke arah Deskripsi Proses Kognitif…, Siska Ayu Wulandari, FKIP UMP, 2016

BAB II KAJIAN TEORI A. Proses Kognitifrepository.ump.ac.id/1053/3/BAB II_SISKA AYU WULANDARI_MATEMATIKA'16.pdf · 5 BAB II . KAJIAN TEORI . A. Proses Kognitif . Arti kata “proses”

  • Upload
    ngodung

  • View
    214

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI A. Proses Kognitifrepository.ump.ac.id/1053/3/BAB II_SISKA AYU WULANDARI_MATEMATIKA'16.pdf · 5 BAB II . KAJIAN TEORI . A. Proses Kognitif . Arti kata “proses”

5

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Proses Kognitif

Arti kata “proses” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah runtutan

perubahan (peristiwa) dalam perkembangan sesuatu. Istilah “cognitive” berasal

dari kata cognition artinya adalah pengertian, mengerti. Pengertian yang

luasnya cognition (kognisi) adalah perolehan, penataan, dan penggunaan

pengetahuan. “Kognitif” artinya berhubungan dengan atau melibatkan kognisi.

“Kognisi” adalah kegiatan atau proses memperoleh pengetahuan (termasuk

kesadaran, perasaan dsb) atau usaha mengenali sesuatu melalui pengalaman

sendiri.

Menurut Monks (2006) kognisi adalah pengertian yang luas mengenai

berpikir dan mengamati, jadi tingkah laku yang mengakibatkan orang

memperoleh pengertian atau yang dibutuhkan untuk menggunakan pengertian.

Menurut Soemanto (1990) berpikir berarti meletakkan hubungan antarbagian

pengetahuan yang diperoleh manusia. Yang dimaksud dengan pengetahuan

disini mencakup segala konsep, gagasan dan pengertian yang telah dimiliki

atau diperoleh manusia.

Menurut Kuswana (2013) berpikir merupakan suatu istilah yang digunakan

dalam menggambarkan aktivitas mental, baik yang berupa tindakan yang

disadari maupun yang tidak sepenuhnya disadari yang merupakan tindakan

rutin, tetapi memerlukan perhatian la ngsung untuk bertindak ke arah

Deskripsi Proses Kognitif…, Siska Ayu Wulandari, FKIP UMP, 2016

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI A. Proses Kognitifrepository.ump.ac.id/1053/3/BAB II_SISKA AYU WULANDARI_MATEMATIKA'16.pdf · 5 BAB II . KAJIAN TEORI . A. Proses Kognitif . Arti kata “proses”

6

lebih sadar secara sengaja dan refleksi atau membawa ke aspek-aspek

tertentu atas dasar pengalaman.

Diperkuat menurut Walgito (2004) aktivitas berpikir tidak pernah lepas dari

suatu situasi atau masalah. Gejala berpikir tidak berdiri sendiri, dalam

aktivitasnya membutuhkan bantuan dari gejala jiwa yang lain. Misalnya

pengamatan, tanggapan, ingatan dan sebagainya. Sifat dari berpikir adalah goal

directed yaitu berpikir tentang sesuatu, untuk memperoleh pemecahan masalah

atau untuk mendapatkan sesuatu yang baru. Berpikir juga dapat dipandang

sebagai pemrosesan informasi dari stimulus yang ada (starting position)

sampai pemecahan masalah (finishing position) atau goal state. Dengan

demikian dapat dikemukakan bahwa berpikir itu merupakan proses kognitif

yang berlangsung antara stimulus dan respons.

Begitu juga menurut Moosley (2005) istilah berpikir, dapat digunakan untuk

merujuk pada beberapa hal. Diantaranya yaitu menjelaskan mengenai aktivitas

mental, walaupun mungkin kita tidak sepenuhnya menyadari. Bentuk ini,

termasuk dalam berpikir yang setengah sadar. Kemudian, setiap hari pun kita

menerima informasi sesuatu, merenungkan sesuatu, melakukan sesuatu,

bertindak terhadap sesuatu, atau menceritakan sesuatu dari hasil pengalaman.

Semua hal itu, merupakan contoh-contoh yang erat kaitannya dengan proses

berpikir. Jadi proses kognitif adalah runtutan perubahan yang melibatkan

aktivitas mental, baik yang berupa tindakan yang disadari maupun yang tidak

sepenuhnya disadari untuk memperoleh pemecahan masalah atau untuk

mendapatkan sesuatu yang baru.

Deskripsi Proses Kognitif…, Siska Ayu Wulandari, FKIP UMP, 2016

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI A. Proses Kognitifrepository.ump.ac.id/1053/3/BAB II_SISKA AYU WULANDARI_MATEMATIKA'16.pdf · 5 BAB II . KAJIAN TEORI . A. Proses Kognitif . Arti kata “proses”

7

Menurut Piaget (Santrock,2014) kemampuan kognitif untuk siswa SMP

sudah sampai pada tahap operasional formal. Pada tahap ini siswa melampaui

dunia nyata, pengalaman-pengalaman konkret dan berpikir secara abstrak dan

lebih logis. Sebagai pemikiran yang abstrak, remaja mengembangkan

gambaran yang ideal dan membayangkan kemungkinan-kemungkinan. Mereka

menyusun rencana untuk memecahkan masalah dan secara sistematis menguji

solusinya.

Dalam perkembangan kognitif tahap ini seorang remaja telah memiliki

kemampuan mengkoordinasikan baik secara simultan (serentak) maupun

berurutan dua ragam kemampuan kognitif, yaitu: kapasitas menggunakan

hipotesis dan kapasitas menggunakan prinsip-prinsip abstrak. Dengan kapasitas

menggunakan hipotesis seorang remaja akan mampu berpikir hipotesis artinya

berpikir mengenai sesuatu khususnya dalam hal pemecahan masalah dengan

menggunakan anggapan dasar yang relevan dengan lingkungan yang dia

respons, sedangkan dengan kapasitas menggunakan prinsip-prinsip abstrak

artinya remaja akan mampu mempelajari materi pelajaran yang abstrak seperti

ilmu matematika dengan luas dan lebih mendalam.

Kemampuan kognitif meliputi tujuan pendidikan yang berkenaan dengan

ingatan atau pengenalan terhadap pengetahuan dan pengembangan kemampuan

intelektual dan keterampilan berpikir. Taksonomi Bloom dapat digunakan

untuk merencanakan dan mengevaluasi kegiatan belajar sedemikian sehingga

siswa dapat mengembangkan kemampuan kognitif mereka sepenuhnya.

Menurut Hamzah (2014) evaluasi adalah sarana untuk mendapatkan informasi

Deskripsi Proses Kognitif…, Siska Ayu Wulandari, FKIP UMP, 2016

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI A. Proses Kognitifrepository.ump.ac.id/1053/3/BAB II_SISKA AYU WULANDARI_MATEMATIKA'16.pdf · 5 BAB II . KAJIAN TEORI . A. Proses Kognitif . Arti kata “proses”

8

yang diperoleh dari proses pengumpulan dan pengolahan data. Evaluasi dalam

kegiatan belajar meupakan penilaian kegiatan dan kemajuan belajar siswa yang

dilakukan secara berkala dalam bentuk ujian, tugas maupun pengamatan oleh

pengajar. Bentuk ujian meliputi ulangan harian, kuis, ulangan tengah semester,

ujian akhir semester dan sebagainya.

Pada tahun 1994, salah seorang murid Bloom, Lorin W. Anderson,

Krathwohl dan para ahli psikologi aliran kognitivisme memperbaiki taksonomi

Bloom agar sesuai dengan kemajuan zaman. Terdapat beberapa alasan

taksonomi Bloom yang lama perlu direvisi, yakni: (1) Taksonomi Bloom revisi

dibutuhkan oleh pendidik masa kini karena pendidikan masih terkait dengan

masalah-masalah desain pendidikan, penerapan program yang tepat, kurikulum

standar, dan asesmen autentik. (2) Adanya kebutuhan untuk memadukan

pengetahuan-pengetahuan dan pemikiran-pemikiran baru dalam sebuah

kerangka kategorisasi tujuan pendidikan. Hasil perbaikan tersebut baru

dipublikasikan pada tahun 2001 dengan nama Taksonomi Bloom Revisi. Revisi

hanya dilakukan pada ranah kognitif. Revisi tersebut meliputi:

Gambar 2.1

Perubahan-perubahan pada Taksonomi Bloom Revisi

Deskripsi Proses Kognitif…, Siska Ayu Wulandari, FKIP UMP, 2016

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI A. Proses Kognitifrepository.ump.ac.id/1053/3/BAB II_SISKA AYU WULANDARI_MATEMATIKA'16.pdf · 5 BAB II . KAJIAN TEORI . A. Proses Kognitif . Arti kata “proses”

9

1. Perubahan kata kunci dari kata benda menjadi kata kerja untuk setiap level

taksonomi. Alasan:

a. Kata kerja merepresentasikan proses-proses kognitif yang dijelaskan

dalam teori dan hasil penelitian kognitif.

b. Kata kerja merupakan jenis-jenis proses yang lazim dijumpai dalam

rumusan tujuan dan rencana unit pelajaran guru.

2. Perubahan hampir terjadi pada semua level, namun urutan level masih sama

yaitu dari urutan rendah hingga tertinggi. Perubahan mendasar terletak pada

level 5 dan 6. Perubahan-perubahan tersebut dapat dijelaskan sebagai

berikut:

Pada level 1, knowledge diubah menjadi remembering (mengingat)

Pada level 2, comperhension dipertegas menjadi understanding

(memahami)

Pada level 3, application diubah menjadi applying (mengaplikasikan)

Pada level 4, analysis menjadi analyzing (menganalisis)

Pada level 5, synthesis dinaikkan levelnya menjadi level 6 tetapi dengan

perubahan mendasar, yaitu creating (mencipta)

Pada level 6, evaluation turun posisinya menjadi level 6, dengan sebutan

evaluating (menilai).

Deskripsi Proses Kognitif…, Siska Ayu Wulandari, FKIP UMP, 2016

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI A. Proses Kognitifrepository.ump.ac.id/1053/3/BAB II_SISKA AYU WULANDARI_MATEMATIKA'16.pdf · 5 BAB II . KAJIAN TEORI . A. Proses Kognitif . Arti kata “proses”

10

Jadi proses kognitif siswa menurut taksonomi Bloom ada enam kategori

sebagai berikut:

1. Mengingat

Mengingat adalah mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari memori

jangka panjang. Diperkuat menurut Majid (2015) mengingat merupakan

usaha mendapatkan kembali pengetahuan dari memori atau ingatan yang

telah lampau, baik yang baru saja didapatkan maupun yang sudah lama

didapatkan. Menurut Sudjana (2001) ada beberapa cara untuk dapat

mengingat dan menyimpan dalam ingatan yaitu dibaca berulang-ulang

menggunakan teknik mengingat (teknik memo), jembatan keledai,

mengurutkan, dan membuat singkatan yang bermakna.

Mengingat merupakan proses kognitif yang paling rendah tingkatannya.

Pengetahuan mengingat penting sebagai bekal untuk belajar yang bermakna

dan menyelesaikan masalah karena pengetahuan tersebut dipakai dalam

tugas-tugas yang lebih kompleks. Misalnya hafal suatu rumus akan

menyebabkan paham bagaimana menggunakan rumus tersebut. Spesifikasi

proses kognitif yang berupa kata kerja untuk mendeskripsikan proses

kognitif mengingat adalah mengenali dan mengingat kembali.

a. Mengenali

Proses mengenali artinya mengambil pengetahuan yang dibutuhkan

dalam memori jangka panjang untuk membandingkan dengan informasi

yang baru saja diterima. Sedangkan menurut Majid (2015) mengenali

berkaitan dengan mengetahui pengetahuan masa lampau yang berkaitan

Deskripsi Proses Kognitif…, Siska Ayu Wulandari, FKIP UMP, 2016

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI A. Proses Kognitifrepository.ump.ac.id/1053/3/BAB II_SISKA AYU WULANDARI_MATEMATIKA'16.pdf · 5 BAB II . KAJIAN TEORI . A. Proses Kognitif . Arti kata “proses”

11

dengan hal-hal yang kongkret misalnya usia. Dalam mengenali, siswa

mencari di memori jangka panjang suatu informasi yang identik atau

mirip sekali dengan informasi yang baru diterima (seperti terjadi dalam

memori kerja). Jika menerima informasi baru, siswa menentukan apakah

informasi tersebut sesuai dengan pengetahuan yang telah dipelajari

sebelumnya atau tidak; siswa mencari kesesuaian di antara keduanya.

b. Mengingat kembali

Proses mengingat kembali adalah mengambil pengetahuan yang

dibutuhkan dari memori jangka panjang apabila terdapat petunjuk soal

yang menghendaki demikian. Begitu juga menurut Majid (2015)

memanggil kembali adalah proses kognitif yang membutuhkan

pengetahuan masa lampau secara cepat dan tepat. Dalam mengingat

kembali, siswa mencari informasi di memori jangka panjang dan

membawa informasi tersebut ke memori kerja untuk diproses.

2. Memahami

Memahami adalah mengkontruksi makna dari materi pembelajaran, baik

yang bersifat lisan, tulisan atau gambar/grafik yang disampaikan melalui

pengajaran oleh guru, buku ataupun layar komputer. Sedangkan menurut

Majid (2015) memahami berkaitan dengan membangun sebuah pengertian

dari berbagai sumber seperti pesan, bacaan, dan komunikasi. Diperkuat

menurut Sudjana (2010) memahami misalnya menjelaskan dengan susunan

kalimatnya sendiri sesuatu yang dibaca atau didengarnya, memberi contoh

Deskripsi Proses Kognitif…, Siska Ayu Wulandari, FKIP UMP, 2016

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI A. Proses Kognitifrepository.ump.ac.id/1053/3/BAB II_SISKA AYU WULANDARI_MATEMATIKA'16.pdf · 5 BAB II . KAJIAN TEORI . A. Proses Kognitif . Arti kata “proses”

12

lain dari yang telah dicontohkan atau menggunakan petunjuk penerapan

pada kasus lain.

Untuk dapat memahami, perlu terlebih dahulu mengenal atau mengingat

kembali. Siswa memahami ketika mereka menghubungkan pengetahuan

baru dan pengetahuan lama mereka. Lebih tepatnya, pengetahuan yang baru

masuk dipadukan dengan skema-skema dan kerangka-kerangka kognitif

yang telah ada. Lantaran konsep-konsep di otak seumpama blok-blok

bangunan yang didalamnya berisi skema-skema dan kerangka-kerangka

kognitif.

Skema, model dan teori ini merepresentasikan pengetahuan manusia

tentang bagaimana suatu materi kajian ditata dan distrukturkan, bagaimana

bagian-bagian atau bit-bit informasi saling berkaitan secara sistematis, dan

bagaimana bagian-bagian ini berfungsi bersama. Proses-proses kognitif

dalam kategori memahami meliputi menafsirkan, mencontohkan,

mengklasifikasikan, merangkum/meringkas, menyimpulkan, dan

membandingkan.

a. Menafsirkan

Menafsirkan terjadi ketika siswa dapat merubah informasi dari satu

bentuk ke bentuk lain, misalnya berupa pengubahan kata-kata menjadi

kata-kata lain, dari gambar menjadi kata-kata atau sebaliknya.

b. Mencontohkan

Proses kognitif mencontohkan terjadi jika siswa memberikan contoh

dari suatu konsep atau prinsip yang bersifat umum. Mencontohkan

Deskripsi Proses Kognitif…, Siska Ayu Wulandari, FKIP UMP, 2016

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI A. Proses Kognitifrepository.ump.ac.id/1053/3/BAB II_SISKA AYU WULANDARI_MATEMATIKA'16.pdf · 5 BAB II . KAJIAN TEORI . A. Proses Kognitif . Arti kata “proses”

13

melibatkan proses identifikasi ciri-ciri pokok dari konsep atau prinsip

umum dan menggunakan ciri-ciri ini untuk memilih atau membuat

contoh.

c. Mengklasifikasikan

Proses kognitif mengklasifikasikan terjadi ketika siswa mengetahui

sesuatu (contoh, benda atau fenomena) termasuk dalam kategori tertentu.

Mengklasifikasikan melibatkan proses mendeteksi ciri-ciri atau pola yang

sesuai dengan contoh dan konsep atau prinsip tersebut.

Mengklasifikasikan adalah proses kognitif yang melengkapi proses

mencontohkan. Jika mencontohkan dimulai dengan konsep atau prinsip

umum dan mengharuskan siswa menemukan contoh tertentu,

mengklasifikasikan dimulai dengan contoh tertentu dan mengharuskan

siswa menemukan konsep atau prinsip umum.

d. Merangkum

Proses kognitif merangkum terjadi ketika siswa mengemukakan satu

kalimat yang merepresentasikan informasi yang diterima atau

mengabstraksikan sebuah tema. Merangkum melibatkan proses membuat

ringkasan informasi dan proses mengabstraksikan ringkasannya.

e. Menyimpulkan

Proses kognitif menyimpulkan menyertakan proses menemukan pola

dalam sejumlah contoh. Menyimpulkan terjadi ketika siswa dapat

mengabstraksikan sebuah konsep atau prinsip yang menerangkan contoh-

Deskripsi Proses Kognitif…, Siska Ayu Wulandari, FKIP UMP, 2016

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI A. Proses Kognitifrepository.ump.ac.id/1053/3/BAB II_SISKA AYU WULANDARI_MATEMATIKA'16.pdf · 5 BAB II . KAJIAN TEORI . A. Proses Kognitif . Arti kata “proses”

14

contoh tersebut dengan mencermati ciri-ciri setiap contohnya dan yang

terpenting dengan menarik hubungan diantara ciri-ciri tersebut

f. Membandingkan

Proses kognitif membandingkan melibatkan proses mendeteksi

persamaan dan perbedaan antara dua atau lebih objek, peristiwa, ide,

masalah, atau situasi. Membandingkan meliputi pencarian korespondensi

satu-satu antara elemen-elemen dan pola-pola pada satu objek, peristiwa,

atau ide lain.

g. Menjelaskan

Proses kognitif menjelaskan berlangsung ketika siswa dapat membuat

dan menggunakan model sebab akibat dalam sebuah sistem. Model ini

dapat diturunkan dari teori atau didasarkan pada hasil penelitian atau

pengalaman. Penjelasan yang lengkap melibatkan proses membuat model

sebab-akibat, yang mencakup setiap bagian pokok dari suatu sistem atau

setiap peristiwa penting dalam rangkaian peristiwa dan proses

menggunakan model ini untuk menentukan bagaimana perubahan pada

satu bagian dalam sistem tadi atau sebuah peristiwa dalam rangkaian

peristiwa tersebut memengaruhi perubahan pada bagian lain.

3. Mengaplikasikan

Proses kognitif mengaplikasikan melibatkan penggunaan suatu prosedur

tertentu untuk mengerjakan soal latihan atau menyelesaikan masalah. Soal

latihan adalah tugas yang prosedur penyelesaiannya telah diketahui siswa,

sehingga siswa menggunakannya secara rutin. Masalah adalah tugas yang

Deskripsi Proses Kognitif…, Siska Ayu Wulandari, FKIP UMP, 2016

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI A. Proses Kognitifrepository.ump.ac.id/1053/3/BAB II_SISKA AYU WULANDARI_MATEMATIKA'16.pdf · 5 BAB II . KAJIAN TEORI . A. Proses Kognitif . Arti kata “proses”

15

prosedur penyelesaiannya belum diketahui siswa, sehingga siswa harus

mencari prosedur untuk menyelesaikan masalah tersebut. Kategori

mengaplikasikan terdiri dari dua proses kognitif, yaitu mengeksekusi dan

mengimplementasikan.

a. Mengeksekusi

Dalam mengeksekusi, siswa secara rutin menerapkan prosedur ketika

menghadapi tugas yang sudah familier. Menurut Majid(2015) siswa

dapat mengeksekusi ketika siswa sudah mengetahui informasi dalam soal

dan mampu menetapkan dengan pasti prosedur apa saja yang harus

dilakukan. Langkah-langkah yang digunakan untuk menyelesaikan tugas

harus dilalui dengan urutan tertentu, apabila langkah-langkah tersebut

dilakukan dengan benar, hasilnya adalah jawaban tertentu pula.

b. Mengimplementasikan

Mengimplementasikan berlangsung saat siswa memilih dan

menggunakan suatu prosedur untuk menyelesaikan tugas yang tidak

familier. Begitu juga menurut Majid (2015) mengimplementasikan

muncul apabila siswa memilih dan menggunakan prosedur untuk hal-hal

yang belum diketahui siswa atau masih asing. Karena siswa masih

merasa asing dengan hal ini maka siswa perlu mengenali dan memahami

permaasalahan terlebih dahulu kemudian baru menetapkan prosedur yang

tepat untuk menyelesaikan masalah.

Deskripsi Proses Kognitif…, Siska Ayu Wulandari, FKIP UMP, 2016

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI A. Proses Kognitifrepository.ump.ac.id/1053/3/BAB II_SISKA AYU WULANDARI_MATEMATIKA'16.pdf · 5 BAB II . KAJIAN TEORI . A. Proses Kognitif . Arti kata “proses”

16

4. Menganalisis

Menganalisis melibatkan proses menguraikan suatu permasalahan atau

objek menjadi bagian-bagian kecil dan menentukan bagaimana saling

keterkaitan antara bagian dan struktur keseluruhannya. Kategori proses

menganalisis meliputi proses kognitif membedakan, mengorganisasi, dan

mengatribusikan.

a. Membedakan

Membedakan melibatkan proses memilah-milih bagian-bagian yang

relevan atau penting dari sebuah struktur. Membedakan terjadi sewaktu

siswa mendiskriminasikan informasi yang relevan dan tidak relevan,

yang penting dan tidak penting, dan kemudian memperhatikan informasi

yang relevan atau penting.

b. Mengorganisasi

Mengorganisasi melibatkan proses mengidentifikasi elemen-elemen

suatu keadaan dan mengenali bagaimana elemen-elemen tersebut

membentuk sebuah struktur yang koheren. Dalam mengorganisasi, siswa

membangun hubungan-hubungan yang sistematis dan koheren

antarpotongan informasi. Siswa mula-mula mengidentifikasi elemen-

elemen yang relevan atau penting dan kemudian menentukan sebuah

struktur yang terbentuk dari elemen-elemen itu.

c. Mengatribusikan

Mengatribusikan terjadi ketika siswa dapat menentukan sudut

pandang, pendapat, nilai atau tujuan dibalik komunikasi.

Deskripsi Proses Kognitif…, Siska Ayu Wulandari, FKIP UMP, 2016

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI A. Proses Kognitifrepository.ump.ac.id/1053/3/BAB II_SISKA AYU WULANDARI_MATEMATIKA'16.pdf · 5 BAB II . KAJIAN TEORI . A. Proses Kognitif . Arti kata “proses”

17

Mengatribusikan melibatkan proses dekontruksi, yang didalamnya siswa

menentukan tujuan pengarang suatu tulisan yang diberikan oleh guru.

5. Mengevaluasi

Mengevaluasi merupakan kemampuan seseorang untuk membuat

keputusan berdasarkan kriteria dan standar yang ada. Kriteria-kriteria yang

paling sering digunakan adalah kualitas, efektivitas, efisiensi dan

konsistensi. Standar-standarnya bisa bersifat kualitatif atau kuantitatif.

Spesifikasi proses kognitif yang berupa kata kerja untuk mendeskripsikan

proses kognitif mengevaluasi adalah memeriksa dan mengkritik.

a. Memeriksa

Memeriksa melibatkan proses menguji inkonsisten atau kesalahan

internal dalam suatu operasi atau produk. Misalnya, memeriksa terjadi

ketika siswa menguji apakah suatu kesimpulan sesuai dengan premis-

premisnya atau tidak, apakah data-datanya mendukung atau menolak

hipotesis, atau apakah suatu bahan pelajaran berisikan bagian-bagian

yang saling bertentangan. Dalam matematika, memeriksa terjadi ketika

siswa memeriksa apakah kesimpulan yang ditarik telah sesuai dengan

data yang ada.

b. Mengkritik

Mengkritik melibatkan proses penilaian suatu produk atau proses baik

kelebihan maupun kekurangannya berdasarkan kriteria dan standar

eksternal. Dalam mengkritik, siswa mencatat ciri-ciri positif dan negatif

dari suatu produk dan membuat keputusan setidaknya sebagian

Deskripsi Proses Kognitif…, Siska Ayu Wulandari, FKIP UMP, 2016

Page 14: BAB II KAJIAN TEORI A. Proses Kognitifrepository.ump.ac.id/1053/3/BAB II_SISKA AYU WULANDARI_MATEMATIKA'16.pdf · 5 BAB II . KAJIAN TEORI . A. Proses Kognitif . Arti kata “proses”

18

berdasarkan ciri-ciri tersebut. Dalam pelajaran matematika, misalnya

tujuannya adalah belajar menilai manakah dari dua metode yang lebih

efektif dan efisien untuk menyelesaikan masalah.

6. Mencipta

Mencipta melibatkan proses menyusun elemen-elemen menjadi sebuah

keseluruhan yang koheren dan fungsional. Proses mencipta(kreatif) dapat

dibagi menjadi tiga tahap: yang pertama penggambaran masalah yang

didalamnya siswa berusaha memahami tugas dan mencari solusinya, yang

kedua perencanaan solusi yang didalamnya siswa mengkaji kemungkinan-

kemungkinan dan membuat rencana yang dapat dilakukan, yang ketiga

eksekusi solusi yang didalamnya siswa berhasil merencanakan rencananya

dengan baik. Mencipta berisikan tiga proses kognitif yaitu : merumuskan,

merencanakan dan memproduksi.

a. Merumuskan

Merumuskan melibatkan proses menggambarkan suatu masalah dan

membuat pilihan atau hipotesis yang mengarah pada pemecahan masalah

tersebut.

b. Merencanakan

Merencanakan melibatkan proses merancang suatu metode atau

strategi penyelesaian masalah yang sesuai dengan kriteria-kriteria

masalahnya. Merencanakan adalah mempraktikan langkah-langkah untuk

menciptakan solusi yang nyata bagi suatu masalah.

c. Memproduksi

Deskripsi Proses Kognitif…, Siska Ayu Wulandari, FKIP UMP, 2016

Page 15: BAB II KAJIAN TEORI A. Proses Kognitifrepository.ump.ac.id/1053/3/BAB II_SISKA AYU WULANDARI_MATEMATIKA'16.pdf · 5 BAB II . KAJIAN TEORI . A. Proses Kognitif . Arti kata “proses”

19

Memproduksi melibatkan proses menjalankan rencana untuk

menyelesaikan masalah yang memenuhi spesifikasi-spesifikasi tertentu.

Berdasarkan pendapat Bloom yang disempurnakan oleh Lorin W. Anderson

maka dalam penelitian ini mengambil empat proses kognitif dengan deskripsi

sebagai berikut.

Proses Kognitif Deskripsi

Mengingat Kemampuan menyebutkan kembali informasi atau

pengetahuan dalam ingatan.

Memahami Kemampuan mengkontruksi pengertian/makna ide atau

konsep yang telah diajarkan baik dalam bentuk lisan

maupun tertulis.

Mengaplikasikan Kemampuan menggunakan prosedur tertentu untuk

menyelesaikan latihan soal atau menyelesaikan masalah.

Menganalisis Kemampuan menguraikan suatu permasalahan menjadi

bagian-bagian kecil dan menentukan keterkaitan dari tiap-

tiap bagian tersebut.

B. Materi Geometri

Menurut Adjie (2006) geometri sebagai salahsatu sistem matematika,

didalamnya memiliki banyak konsep, mulai dari unsur primitif atau unsur tak

terdefinisi, unsur yang terdefinisi aksioma atau postulat dan akhirnya pada

teorema atau dalil. Contoh unsur yang tak terdefinisi, misalnya titik, garis,

kurva dan bidang. Sedangkan beberapa unsur yang terdefinisi misalnya sinar,

setengah garis, ruas garis, kesejajaran, sudut, segitiga, poligon dan lain-lain.

Kemudian menurut Windayana (2007) geometri telah dianggap sebagai sebuah

abstraksi dari dunia nyata atau sebuah model yang membantu pikiran atau

logika. Jadi geometri merupakan bagian dari matematika yang dianggap

sebagai sebuah abstraksi dari dunia nyata yang membantu pikiran atau logika.

Deskripsi Proses Kognitif…, Siska Ayu Wulandari, FKIP UMP, 2016

Page 16: BAB II KAJIAN TEORI A. Proses Kognitifrepository.ump.ac.id/1053/3/BAB II_SISKA AYU WULANDARI_MATEMATIKA'16.pdf · 5 BAB II . KAJIAN TEORI . A. Proses Kognitif . Arti kata “proses”

20

Menurut Silabus Kelas VIII Semester Genap untuk Materi

Pokok/Pembelajaan mengenai lingkaran, kubus, balok, prisma tegak dan limas.

Materi dalam penelitian ini mengenai kubus dan balok.

SK : 5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian

bagiannya, serta menentukan ukurannya.

Kompetensi Dasar Proses Kognitif Indikator Proses Kognitif pada

materi geometri

5.3 Menghitung luas

permukaan dan

volume kubus,balok,

prisma dan limas.

Mengingat 5.3.1 Mengenali, mengingat

kembali rumus luas

permukaan dan volume

bangun kubus dan balok.

Memahami 5.3.2 Memahami, menentukan luas

permukaan dan volume

bangun kubus dan balok.

Mengaplikasikan 5.3.3 Mengaplikasikan rumus luas

permukaan dan volume

bangun kubus dan balok.

Menganalisis 5.3.4 Menganalisis luas permukaan

dan volume kubus dan balok.

Contoh soal :

1. Tuliskan rumus volume kubus beserta keterangannya.

Penyelesaian:

Diketahui : kubus

Ditanya : rumus volume kubus

Jawab :

Volume Kubus

=

=

Ket :

Deskripsi Proses Kognitif…, Siska Ayu Wulandari, FKIP UMP, 2016

Page 17: BAB II KAJIAN TEORI A. Proses Kognitifrepository.ump.ac.id/1053/3/BAB II_SISKA AYU WULANDARI_MATEMATIKA'16.pdf · 5 BAB II . KAJIAN TEORI . A. Proses Kognitif . Arti kata “proses”

21

2. Panjang rusuk sebuah kubus 10 . Jika rusuk-rusuknya diperpendek

kalinya. Tentukan perbandingan volume kubus sebelum dan sesudah

rusuknya diperpendek.

Jawab :

Diketahui :

rusuk kubus sebelum = , volume kubus sebelum =

rusuk kubus sesudah = =

, volume kubus sesudah =

Ditanya : perbandingan volume kubus =

Jawab :

Menentukan

=

Menentukan

Perbandingan volume =

=

=

Jadi perbandingan volume kubus sebelum dan sesudah rusuknya

diperpendek adalah

𝑣 𝑟

𝑐𝑚

Menentukan 𝑣

Deskripsi Proses Kognitif…, Siska Ayu Wulandari, FKIP UMP, 2016

Page 18: BAB II KAJIAN TEORI A. Proses Kognitifrepository.ump.ac.id/1053/3/BAB II_SISKA AYU WULANDARI_MATEMATIKA'16.pdf · 5 BAB II . KAJIAN TEORI . A. Proses Kognitif . Arti kata “proses”

22

3.

Penyelesaian:

Diketahui :

rusuk kubus =

debit aliran air =

volume bak = volume kubus =

Ditanya : lama waktu mengisi air

Jawab :

=

=

=

=

Lama waktu mengisi air =

=

=

Jadi lama waktu mengisi air = .

4. Nisa dan Ayu pergi ke toko untuk membeli masing-masing sebuah kotak

kado berbentuk balok. Ukuran kotak kado Nisa yaitu tutup kotak Nisa

Sebuah bak mandi berbentuk kubus

dengan panjang rusuk bagian dalam

𝑐𝑚. Jika bak mandi tersebut diisi air

yang mengalir dengan debit liter/menit

sampai penuh, berapa lamakah waktu

yang dibutuhkan?

Deskripsi Proses Kognitif…, Siska Ayu Wulandari, FKIP UMP, 2016

Page 19: BAB II KAJIAN TEORI A. Proses Kognitifrepository.ump.ac.id/1053/3/BAB II_SISKA AYU WULANDARI_MATEMATIKA'16.pdf · 5 BAB II . KAJIAN TEORI . A. Proses Kognitif . Arti kata “proses”

23

mempunyai luas 120 , sisi depan mempunyai luas dan sisi

samping mempunyai luas . Sedangkan volume kotak kado Ayu yaitu

. Tentukan perbandingan volume antara kotak kado Nisa dan

Ayu.

Jawab :

Diketahui :

Ukuran kotak kado Nisa

luas tutup kotak

luas sisi depan kotak

luas sisi samping kotak

volume kotak kado Nisa

Volume kotak kado Ayu

Ditanya : perbandingan volume antara kotak kado Nisa dan Ayu.

Jawab :

Ukuran kotak kado Nisa

Misal : panjang , lebar dan tinggi

………………..(1)

……………….(2)

…………………(3)

Subtitusikan persamaan (3) ke persamaan (1) :

Deskripsi Proses Kognitif…, Siska Ayu Wulandari, FKIP UMP, 2016

Page 20: BAB II KAJIAN TEORI A. Proses Kognitifrepository.ump.ac.id/1053/3/BAB II_SISKA AYU WULANDARI_MATEMATIKA'16.pdf · 5 BAB II . KAJIAN TEORI . A. Proses Kognitif . Arti kata “proses”

24

………………………(4)

Subtitusikan persamaan (2) ke persamaan (4) :

jadi

Jadi, ukuran kotak Nisa adalah , , dan

Perbandingan antara volume kotak Nisa dan Ayu

Jadi, perbandingan antara volume kotak Nisa dan Ayu adalah

Deskripsi Proses Kognitif…, Siska Ayu Wulandari, FKIP UMP, 2016

Page 21: BAB II KAJIAN TEORI A. Proses Kognitifrepository.ump.ac.id/1053/3/BAB II_SISKA AYU WULANDARI_MATEMATIKA'16.pdf · 5 BAB II . KAJIAN TEORI . A. Proses Kognitif . Arti kata “proses”

25

C. Penelitian Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Batul (2014) dengan judul representasi

proses berpikir matematik siswa dapat diambil kesimpulan bahwa proses

berpikir matematik siswa meliputi tahapan mengingat, memahami dan

mengaplikasikan. Siswa yang dapat mencapai tingkat kemampuan berpikir

matematik sampai tahap mengingat sebanyak tiga siswa atau 37,5%. Siswa

yang dapat mencapai tingkat kemampuan berpikir matematik sampai tahap

memahami sebanyak dua siswa atau 25%. Siswa yang dapat mencapai tingkat

kemampuan berpikir matematik sampai tahap mengaplikasikan sebanyak tiga

siswa atau 37,5%.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Mahmud Efendi (2012) dengan judul

analisis proses kognitif siswa dapat diambil kesimpulan untuk hasil analisis

proses kognitif dari 64 siswa, pada tahap kemampuan mengingat pencapaian

siswa cukup baik yaitu 75,52%, pada tahap kemampuan memahami pencapaian

siswa kurang baik yaitu 48,96%, pada tahap kemampuan mengaplikasikan

pencapaian siswa sangat kurang baik yaitu 34,90% dan pada tahap kemampuan

menganalisis pencapaian siswa tidak baik yaitu 3,13%.

D. Kerangka Pikir

Proses kognitif adalah runtutan perubahan yang melibatkan aktivitas mental,

baik yang berupa tindakan yang disadari maupun yang tidak sepenuhnya

disadari untuk memperoleh pemecahan masalah atau untuk mendapatkan

sesuatu yang baru. Taksonomi Bloom yang telah direvisi Lorin W. Anderson

Deskripsi Proses Kognitif…, Siska Ayu Wulandari, FKIP UMP, 2016

Page 22: BAB II KAJIAN TEORI A. Proses Kognitifrepository.ump.ac.id/1053/3/BAB II_SISKA AYU WULANDARI_MATEMATIKA'16.pdf · 5 BAB II . KAJIAN TEORI . A. Proses Kognitif . Arti kata “proses”

26

mengklasifikasikan proses kognitif meliputi mengingat, memahami,

mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Mengingat adalah

kemampuan menyebutkan kembali informasi atau pengetahuan dalam ingatan.

Memahami adalah mengkontruksi makna dari materi pembelajaran, baik yang

bersifat lisan, tulisan atau gambar/grafik yang disampaikan melalui pengajaran

oleh guru, buku ataupun layar komputer.

Proses kognitif mengaplikasikan melibatkan penggunaan suatu prosedur

tertentu untuk mengerjakan soal latihan atau menyelesaikan masalah.

Mengevaluasi merupakan kemampuan seseorang untuk membuat keputusan

berdasarkan kriteria dan standar yang ada. Mencipta melibatkan proses

menyusun elemen-elemen menjadi sebuah keseluruhan yang koheren dan

fungsional.

Penelitian ini kami akan membatasi tentang proses kognitif siswa untuk

tingkat SMP, hanya sampai pada tingkat menganalisis khususnya pada mata

pelajaran matematika. National Council Of Teacher Of Mathematics(2000)

telah menetapkan lima standar isi dalam matematika yaitu bilangan dan

operasinya, aljabar, geometri, pengukuran, analisis data dan peluang. Geometri

merupakan bagian dalam matematika. Materi geometri dalam penelitian ini

meliputi bangun kubus dan balok. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk

mendeskripsikan proses kognitif siswa sampai tahap menganalisis pada materi

geometri yang meliputi bangun kubus dan balok.

Penelitian ini akan dilakukan di kelas VIII SMP Negeri 4 Purwokerto.

Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan pra-riset untuk

Deskripsi Proses Kognitif…, Siska Ayu Wulandari, FKIP UMP, 2016

Page 23: BAB II KAJIAN TEORI A. Proses Kognitifrepository.ump.ac.id/1053/3/BAB II_SISKA AYU WULANDARI_MATEMATIKA'16.pdf · 5 BAB II . KAJIAN TEORI . A. Proses Kognitif . Arti kata “proses”

27

mendapatkan data awal siswa. Setelah itu membuat instrumen tes berupa soal

tes dan pedoman wawancara untuk melakukan pengumpulan atau pengambilan

data. Kemudian melakukan penelitian dengan memberikan soal tes dan untuk

melakukan penajaman analisa data yang belum terekam didalam sampel maka

dilakukan wawancara kepada sembilan siswa. Setelah data terkumpul, langkah

selanjutnya mereduksi data, menyajikan data dan menyimpulkan data.

Deskripsi Proses Kognitif…, Siska Ayu Wulandari, FKIP UMP, 2016