80
14 BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN TEORI 1. Olahraga Atletik untuk Anak-anak (Kids Athletics) a. Hakikat Atletik Di dunia olahraga dikenal berbagai macam cabang olahraga yaitu Atletik, Renang, Senam, Sepakbola, Bolabasket, Bolavoli, Tinju, dan lain-lain. Di antara beberapa cabang olahraga tersebut yang ada kaitannya dengan penelitian ini adalah Atletik. Atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang diajarkan di sekolah dan sering dilombakan di ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) maupun Olimpiade Olahraga Siswa Nassional (O2SN). Atletik berasal dari bahasa Yunani athlon” artinya kontes, pertandingan, perlombaan, pergulatan atau perjuangan, sedangkan orang yang melakukannya dinamakan athleta (atlet). Menurut Yoyo Bahagia, dkk (2000: 4), “Istilah Atletik berasal dari beberapa sumber antara lain bahasa Yunani, yaitu “athlon” yang mempunyai pengertian berlomba atau bertanding. Istilah lain yang menggunakan Atletik adalah athletics (bahasa Inggris), athletiek (bahasa Belanda), athletique (bahasa Perancis) atau athletic (bahasa Jerman)”. Istilah lain yang mempunyai arti sama dengan istilah Atletik di Indonesia adalah “leichtatletik” (Jerman), athletismo” (Spanyol), “olahraga” (Malaysia), dan “track and field” (USA). Istilah Atletik yang digunakan di Indonesia saat ini diambil dari bahasa Inggris yaitu Athletics yang berarti cabang olahraga yang meliputi jalan, lari, lompat, dan lempar. Sementara di Amerika Serikat, istilah Atletik berarti olahraga pertandingan, dan istilah untuk menyebut Atletik adalah track and filed. Di Jerman, istilah Atletik diberi makna yang lebih luas yaitu berbagai cabang olahraga yang bersifat perlombaan atau pertandingan, termasuk cabang olahraga Renang, Bolabasket, Tenis, Sepakbola, Bolavoli, Senam, dan lain-lain. Atletik merupakan cabang olahraga pertama pada olimpiade pertama tahun 776 SM. Induk olahraga cabang Atletik tingkat internasional adalah IAAF (International Amateur Athletic Federation). Sedangkan induk organisasi untuk

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

14

BAB II

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

A. KAJIAN TEORI

1. Olahraga Atletik untuk Anak-anak (Kids Athletics)

a. Hakikat Atletik

Di dunia olahraga dikenal berbagai macam cabang olahraga yaitu Atletik,

Renang, Senam, Sepakbola, Bolabasket, Bolavoli, Tinju, dan lain-lain. Di antara

beberapa cabang olahraga tersebut yang ada kaitannya dengan penelitian ini

adalah Atletik. Atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang diajarkan di

sekolah dan sering dilombakan di ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA)

maupun Olimpiade Olahraga Siswa Nassional (O2SN).

Atletik berasal dari bahasa Yunani “athlon” artinya kontes, pertandingan,

perlombaan, pergulatan atau perjuangan, sedangkan orang yang melakukannya

dinamakan athleta (atlet). Menurut Yoyo Bahagia, dkk (2000: 4), “Istilah Atletik

berasal dari beberapa sumber antara lain bahasa Yunani, yaitu “athlon” yang

mempunyai pengertian berlomba atau bertanding. Istilah lain yang menggunakan

Atletik adalah athletics (bahasa Inggris), athletiek (bahasa Belanda), athletique

(bahasa Perancis) atau athletic (bahasa Jerman)”. Istilah lain yang mempunyai arti

sama dengan istilah Atletik di Indonesia adalah “leichtatletik” (Jerman),

“athletismo” (Spanyol), “olahraga” (Malaysia), dan “track and field” (USA).

Istilah Atletik yang digunakan di Indonesia saat ini diambil dari bahasa

Inggris yaitu Athletics yang berarti cabang olahraga yang meliputi jalan, lari,

lompat, dan lempar. Sementara di Amerika Serikat, istilah Atletik berarti olahraga

pertandingan, dan istilah untuk menyebut Atletik adalah track and filed. Di

Jerman, istilah Atletik diberi makna yang lebih luas yaitu berbagai cabang

olahraga yang bersifat perlombaan atau pertandingan, termasuk cabang olahraga

Renang, Bolabasket, Tenis, Sepakbola, Bolavoli, Senam, dan lain-lain.

Atletik merupakan cabang olahraga pertama pada olimpiade pertama tahun

776 SM. Induk olahraga cabang Atletik tingkat internasional adalah IAAF

(International Amateur Athletic Federation). Sedangkan induk organisasi untuk

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

15

olahraga Atletik di Indonesia adalah PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).

Atletik adalah satu cabang olahraga yang diperlombakan yang meliputi

nomor-nomor jalan, lari, lempar, lompat (Aip Syarifuddin, 1992: 2). Menurut

Munasifah (2008: 9), “Atletik adalah gabungan dari beberapa jenis olahraga yang

secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi lari, lempar, dan lompat”. Yoyo

Bahagia, dkk (2000: 16), juga berpendapat bahwa, “Secara umum ruang lingkup

pembelajaran Atletik di sekolah-sekolah meliputi nomor-nomor: jalan, lari,

lompat dan lempar”. Khomsin (2011: 2) mengemukakan bahwa, “Atletik adalah

aktivitas jasmani atau latihan fisik, berisikan gerak-gerak alamiah/wajar seperti

jalan, lari, lompat, dan lempar”. Dengan berbagai cara,Atletik telah dilakukan

sejak awal sejarah manusia. Berdasarkan sejarah, kita kembali ke zaman klasik-

purba pada saat Atletik dilakukan orang dalam bentuk olahraga yang rapi dan

teratur.

Olahraga Atletik sering dianggap sebagai “induk” dari olahraga Atletik

terdiri dari unsur–unsur gerak utama yang mendasari banyak cabang olahraga

yaitu lari, jalan, lompat, dan lempar. Olahraga Atletik adalah olahraga tertua. Di

setiap negara, Atletik berkembang menurut bahasanya masing-masing tetapi

pengertiannya sama bahwa olahraga ini menjadi dasar dari seluruh cabang

olahraga dan gerak dari Atletik seperti jalan, lari, lompat dan lempar adalah gerak

alamiah dari manusia. Sejak manusia ada di bumi, mereka telah melakukan

gerakan berjalan, berlari, melompat, dan melempar yang semuanya itu merupakan

gerakan alami yang dilakukan sehari-hari, baik dalam usahanya mempertahankan

hidup ataupun untuk menyelamatkan diri dari gangguan alam sekitarnya (Yoyo

Bahagia, dkk, 2000: 3).

Atletik merupakan dasar untuk melakukan bentuk-bentuk gerakan yang

terdapat di dalam cabang olahraga yang lainnya. Dengan mengikuti kegiatan

latihan Atletik, akan dapat diperoleh berbagai pengalaman yang sangat berguna

dan bermanfaat bagi kehidupan. Hal ini dikarenakan dalam melakukan kegiatan

Atletik, akan dilatih kekuatan, kecepatan, kelentukan, kelincahan, ketepatan, daya

tekan, koordinasi gerak, keuletan, kedisiplinan dan percaya diri serta bertanggung

jawab (Aip Syarifuddin, 1992: 60).

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

16

Dari beberapa pendapat di atas, dapat diartikan bahwa Atletik adalah

cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat.

Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan dalam lomba Atletik meliputi

nomor lari, lompat, dan lempar. Selain itu, terdapat nomor perlombaan khusus

yaitu jalan cepat, lari halang rintang, dan lari lintas alam. Ada pula berbagai

nomor perlombaan campuran seperti pancalomba, saptalomba, dan dasalomba

(Adi Winendra dkk, 2008: 4).

Di Indonesia, perlombaan-perlombaan dan perkumpulan Atletik baru

muncul sekitar tahun 1917. Baik atlet-atletnya maupun pengurusnya, sebagian

besar terdiri dari pemuda-pemuda atau orang-orang Belanda atau Indo-Belanda.

Baru pada tahun 1942, pada masa penjajahan Jepang, putra-putri Indonesia,

terutama pelajar-pelajarnya agak banyak melakukan kegiatan olahraga Atletik. Di

sekolah-sekolah mulai tingkat SD, SLTP, dan SLTA, serta sekolah-sekolah yang

lainnya. selain diajarkan I’a (senam iso ala Jepang) dan kyoren (baris-berbaris

banyak juga diberi pelajaran dan latihan Atletik). Perlombaan-perlombaan Atletik

antar sekolah dari lain kota pun sering diadakan.

Kemudian setelah bangsa Indonesia merdeka, baik dalam Pekan Olahraga

Nasional (PON) tahun 1948 di Surakarta maupun Pekan Olahraga Mahasiswa

(POM) I tahun 1951 di Yogyakarta, hampir seluruh nomor Atletik diperlombakan

seperti yang ada pada sekarang ini. PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia),

yaitu induk organisasi Atletik yang sekarang, baru resmi didirikan pada tanggal 2

September 1950 di Semarang Jawa Tengah.

Perkembangan Atletik masuk dalam dunia pendidikan dari zaman

penjajahan Jepang di Indonesia, dan sekarang Atletik telah masuk dalam

kurikulum pendidikan yang wajib diajarkan untuk jenjang SD, SMP dan SMA

atau sederajat. Atletik sudah masuk ke dalam kurikulum pendidikan jasmani

sehingga wajib diajarkan kepada siswa. Dengan demikian, Atletik dikenal dan

menyebar dikalangan pelajar yang ditunjang pula oleh penyelenggaraan

pertandingan Atletik antar pelajar seperti dalam arena POPSI. Upaya

pengembangan Atletik untuk menjadi bagian dalam pengalaman belajar siswa,

juga ditunjang oleh penyediaan tenaga guru olahraga atau guru penjas yang

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

17

berkualifikasi guru profesional yang telah dididik di lembaga pendidikan tenaga

guru, seperti SGPD, SGO, SMOA atau yang bertaraf perguruan tinggi yakni di

APD, FPD, BI & B II Penjas.

b. Hakikat Kids Athletics

Atletik adalah suatu cabang olah raga yang meliputi nomor-nomor lari,

lompat dan lempar. Atletik adalah cabang olahraga yang wajib diberikan di

semua jenjang pendidikan. Seperti diketahui bahwa Atletik dikenal sebagai

“mother of sport”. Itu sebabnya Atletik penting diajarkan sejak anak-anak usia

dini.

Kids Athletics menyuguhkan dan memberikan kegembiraan, latihan-

latihan, even baru, dan gerakan-gerakan wajib yang beragam memerlukan

penguasaan dalam lingkup satu tim atau regu pada lokasi yang berbeda-beda di

dalam arena lomba. Lebih dari itu, even ini memungkinkan bagi suatu jumlah

besar anak-anak untuk berpartisipasi di dalamnya dalam kemungkinan area yang

terdekat dan di dalam suatu periode waktu yang dapat diperhitungkan dengan

gerak dasar pada Kids Athletics yaitu seperti lari, lari daya tahan, lompat, dan

lempar dapat dilakukan dan dilatihkan dalam suatu susunan bermain (IAAF,

2000: 5).

Kids Athletics merupakan seperangkat permainan yang bersifat

menyenangkan yang ditujukan untuk aktivitas olahraga anak-anak. Sebagaimana

orang dewasa yang memerlukan fasilitas atau alat olahraga standar, anak-anak pun

memerlukan peralatan olahraga yang sama, namun yang sesuai dengan kebutuhan

mereka, atau disesuaikan dengan sifat, karakteristik, dan kemampuan anak-anak.

Tujuannya adalah untuk keperluan jasmani dan olahraga yang sesuai dengan

pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.

Kids Athletics ditujukan untuk anak-anak. Olahraga ini dibuat dengan

tujuan untuk memenuhi minat anak-anak dalam aktivitas gerak, mengenalkan

dasar-dasar gerakan Atletik dalam bentuk permainan, merangsang pertumbuhan

dan perkembangan jasmani, serta memelihara kesehatan, menghindari rasa bosan

pada anak-anak, dan memberikan solusi bagi anak-anak pecinta olahraga dalam

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

18

mendapatkan peralatan yang tepat. Dalam Kids Athletics, olahraga Atletik dibuat

lebih mudah dilakukan karena banyak mengandung permainan dan

dipertandingkan dalam nomor beregu sehingga tidak menimbulkan rasa bosan.

Selain itu juga tidak dibedakan kategori putra dan putri.

Anak-anak dalam kehidupannya hampir dari sebagian waktunya

dihabiskan untuk bermain dengan melakukan berbagai bentuk gerakan berlari,

melompat, dan melempar. Anak di kelas permulaan sekolah dasar (SD) akan

merasa senang bila mendapatkan pelajaran yang telah diketahui sebelumnya

seperti lari dan bermain sehingga mereka akan lebih tertarik dan terampil dalam

melakukannya. Dengan demikian, bentuk-bentuk gerakan dasar Atletik perlu

ditanamkan kepada anak-anak kelas permulaan SD agar anak-anak dapat

mengembangkan dan meningkatkan keterampilan gerak dasar Atletik tersebut.

Maka dari itu perlu ditanamkan berbagai cara melakukan gerakan dasar Atletik

yang benar seperti gerakan lari, lompat dan lempar kepada anak-anak.

Atletik sebenarnya adalah olahraga yang menyenangkan. Akan tetapi

seringkali anak-anak jenuh dan tidak senang dengan pelajaran Atletik karena yang

diajarkan sama dengan Atletik yang dilakukan oleh orang dewasa. Mereka akan

bosan dan menghindar dari kegiatan Atletik. Untuk anak-anak sekolah dasar,

materi Atletik berbeda dengan materi Atletik untuk orang dewasa. Agar

pembelajaran Atletik lebih menyenangkan, maka guru diharuskan untuk kreatif

dan inovatif dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Hal ini bisa dilakukan

dengan membuat model pembelajaran yang menyenangkan. Selain itu, bisa juga

dengan membuat modifikasi alat yang mudah digunakan dengan tampilan yang

menarik, aman dipakai, dan membuat anak-anak senang menggunakannya.

Anak merupakan investasi dan sumber dari masa depan perkembangan

sebuah bangsa. Pengelolaan dan perlakuan yang benar terhadap anak akan

mempertinggi peluang tercapainya kemajuan masa depan sebuah bangsa dan

negara. Aspek perkembangan jasmani merupakan sebuah faktor dominan yang

tidak dapat dikesampingkan. Bahkan perkembangan jasmani merupakan prioritas

untuk dikelola dengan benar dan optimal. Hal ini sesuai dengan semboyan yang

menyebutkan bahwa di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat pula.

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

19

”Mensana in corpore sano”. Melalui kegiatan di sekolah maupun di luar sekolah,

kegiatan jasmani merupakan sebuah kegiatan yang perlu diprogramkan dengan

pengelolaan yang benar melalui pendekatan pertumbuhan dan perkembangan

anak.

Anak bukanlah orang dewasa dalam ukuran kecil. Untuk itu, setiap anak

memiliki ciri dan sifat yang khas yang harus diberikan perlakuan yang khas pula.

Bila orang dewasa memiliki kegiatan jasmani dalam bentuk olah raga dengan

fasilitas yang standar, maka anak-anak memerlukan implementasi kegiatan

jasmani dengan segala peralatannya yang khas sesuai dengan ciri dan sifat anak

tersebut. Kondisi ini sangat diperlukan agar anak dapat melakukan kegiatan

jasmani dan olah raga sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya.Oleh

karena itu, diciptakanlah beberapa Peralatan Olahraga Anak (POA) yang telah

diteliti dan diujicobakan. Penciptaan ini diharapkan mampu memberikan peluang

yang optimal bagi pertumbuhan dan perkembangan anak melalui aktifitas jasmani

dan olahraga.

Peralatan Olahraga Anak (POA) sebagai perangkat pendidikan jasmani

dan olah raga, yang memiliki berbagai fungsi pendidikan, kepelatihan dan

pengembangan dasar gerak di bidang keolahragaan. Peralatan Olahraga Anak

(POA) sangat penting bagi pengguna untuk dapat mencapai tujuan yang ingin

dicapai. POA disusun dalam sebuah paket atau set yang berisi 6 jenis peralatan

yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai jenis kegiatan jasmani dan

olahraga seperti gerak lari, lompat, dan lempar (Atletik) serta kegiatan jasmani

lain yang dapat dilakukan dengan menggunakan alat tersebut. POA memiliki

beberapa manfaat dan tujuan di antaranya adalah:

1) Pemenuhan minat untuk bergerak.

2) Pengenalan dasar-dasar gerak Atletik dalam bentuk permainan.

3) Merangsang pertumbuhan dan perkembangan jasmani (bertambahnya

tinggi dan berat badan yang harmonis) serta perkembangan gerak.

4) Memelihara dan meningkatkan kesehatan serta kesegaran jasmani dan

membantu merehabilitasi kelainan gerak pada usia dini.

5) Menghindari kebosanan.

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

20

6) Menanggulangi masalah bagi anak-anak pecinta olahraga untuk

memdapatkan perlengkapan yang berkualitas baik dengan harga

terjangkau.

7) Meningkatkan kebutuhan anak-anak sekolah dasar akan perlengkapan

olahraga dan kesehatan di lingkungan.

Dengan diciptakannya POA tersebut, maka terciptalah Atletik yang dikhususkan

untuk anak-anak, khususnya anak usia sekolah dasar yang akhirnya diberi nama

Kids Athletics.

Peralatan olahraga yang digunakan dalam Kids Athletics adalah alat-alat

yang sifanya lebih ringan, yang ditujukan untuk aktivitas gerak seperti lari,

lompat, lempar, dan lain-lain. Peralatan Kids Athletics di antaranya adalah turbo

(mirip anak panah namun lebih ringan yang ditujukan untuk aktivitas lempar),

gawang (yang ditujukan untuk aktivitas lompat), matras, clapper, peluru

modifikasi, dan lain-lain.

Materi Kids Athletics ini telah diajarkan oleh guru PJOK hampir diseluruh

Indonesia dengan banyak pertimbangan. Selain lebih menyenangkan bagi peserta

didik karena merupakan hal yang baru, juga karena dalam pengadaan sarana dan

prasarana Kids Athletics ini jauh lebih murah karena dapat dibuat sendiri oleh

guru PJOK di sekolah masing-masing.

Seperti diketahui bahwa Atletik merupakan “mother of sport” sehingga

Atletik menjadi cabang olahraga yang wajib diajarkan kepada pelajar sekolah

dasar. Kids Athletics adalah jenis dari cabang olahraga Atletik yang diperuntukkan

khusus untuk sekolah dasar. Jenis cabang olahraga ini diperkenalkan pertama kali

oleh IAAF (International Association of Athletics Federation). Kemudian

disebarkan di sekolah-sekolah melalui berbagai pendidikan dan pelatihan oleh

Pusat Pembinaan Atletik Pelajar (PPAP). Dengan dijadikannya Kids Athletics

sebagai cabang olahraga resmi dalam APSSO (Asean Primary School Sport

Olympiade) ini, PB PASI (Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia)

telah berhasil mensosialisasikan Atletik di tingkat sekolah dasar baik di Indonesia

maupun di negara-negara Asia Tenggara. Kemudian Kids Athletics ini disebarkan

di sekolah-sekolah melalui berbagai pendidikan dan pelatihan oleh Pusat

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

21

Pembinaan Atletik Pelajar (PPAP). Melalui usaha ini, diharapkan Atletik semakin

digemari oleh anak-anak dan bibit-bibit baru semakin banyak ditemukan. Secara

bertahap Depdiknas harus menyediakan peralatan yang dibutuhkan di sekolah-

sekolah dan di provinsi-provinsi.

Kids Athletics adalah salah satu cabang olah raga yang di perlombakan

dalam even POPDA baik itu tingkat kecamatan, kabupaten bahkan provinsi.

Departemen Pendidikan Nasional pun menyetujui anjuran PB PASI agar cabang

Atletik yang dimainkan adalah Kids Athleticsya itu program pembinaan Atletik

bagi atlet usia pelajar sekolah dasar sesuai dengan kebijakan IAAF (International

Association of Athletics Federation). Dalam Kids Athletics, olahraga Atletik

dibuat lebih mudah dilakukan karena banyak mengandung permainan dan

dipertandingkan dalam nomor beregu sehingga tidak menimbulkan rasa bosan.

Selain juga tidak dibedakan kategori putra dan putri. Kids Athletics ini terdiri dari

beberapa cabang, di antaranya:

1) Sprint/Hurdles/Kanga’s Escape (Lari Halang Rintang).

2) Forward Squat Jumps (loncat Katak).

3) Kids Javelin Throwing (Lempar Turbo).

4) Sprint, Hurdles and Slalom Course (Formula One).

2. Kemampuan Kids Javelin Throwing

a. Definisi Kemampuan

Di dalam kamus bahasa Indonesia, kemampuan berasal dari kata “mampu”

yang berarti kuasa (bisa, sanggup, melakukan sesuatu, dapat, berada, kaya,

mempunyai harta berlebihan). Kemampuan adalah suatu kesanggupan dalam

melakukan sesuatu. Seseorang dikatakan mampu apabila ia bisa melakukan

sesuatu yang harus ia lakukan. Yang dimaksud kemampuan atau ability ialah

bakat yang melekat pada seseorang untuk melakukan suatu kegiatan secara fisik

atau mental yang ia peroleh sejak lahir, belajar, dan dari pengalaman (Soehardi,

2003: 24). Soelaiman (2007: 117) mengungkapkan bahwa, “Kemampuan adalah

sifat yang dibawa sejak lahir atau dipelajari yang memungkinkan seseorang dapat

menyelesaikan pekerjaannya, baik secara mental maupun fisik”. Kemampuan dan

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

22

keterampilan memainkan peranan utama dalam perilaku dan kinerja individu.

Keterampilan adalah kecakapan yang berhubungan dengan tugas yang di miliki

dan dipergunakan oleh seseorang pada waktu yang tepat. Dengan kata lain,

kemampuan adalah karakteristik stabil yang berkaitan dengan kemampuan

maksimum fisik dan mental seseorang.

Kemampuan juga bisa disebut dengan kompetensi. Kata kompetensi

berasal dari bahasa Inggris “competence” yang berarti ability, power,authority,

skill, knowledge, dan kecakapan, kemampuan serta wewenang. Jadi kata

kompetensi dari kata competent yang berarti memiliki kemampuan dan

keterampilan dalam bidangnya sehingga ia mempunyai kewenangan atau atoritas

untuk melakukan sesuatu dalam batas ilmunya tersebut.

Kompetensi merupakan perpaduan dari tiga domain pendidikan yang

meliputi ranah pengetahuan, keterampilan dan sikap yang terbentuk dalam pola

berpikir dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari. Atas dasar ini, kompetensi

dapat berarti pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dikuasai oleh

seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya sehingga ia dapat melakukan

perilaku-perilaku kognitif, afektif dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya.

Dari pengertian-pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa

kemampuan adalah suatu kesanggupan dalam melakukan suatu kegiatan secara

fisik atau mental yang diperoleh sejak lahir, belajar, dan dari pengalaman. Secara

garis besar, kemampuan terdiri dari dua faktor yaitu kemampuan intelektual dan

kemampuan fisik. Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang mencakup

kapasitas untuk mengerjakan berbagai tugas kognitif yang dibutuhkan untuk

melakukan berbagai aktivitas mental, berpikir, menalar dan memecahkan masalah

yang mengacu pada kapasitas untuk mengerjakan tindakan-tindakan fisik.

Sedangkan kemampuan fisik mengacu pada kapasitas untuk mengerjakan

tindakan-tindakan fisik yang berupa tugas-tugas yang menuntut stamina,

keterampilan, kekuatan, dan karakteristik serupa.

b. Kids Javelin Throwing (Lempar Turbo)

Lempar merupakan salah satu nomor dalam Atletik dan menjadi bagian

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

23

keterampilan gerak dasar manipulatif yang dilakukan dengan anggota badan. Oleh

karena itu, guru sebagai fasilitator siswa dalam belajar perlu menciptakan

kesempatan yang merangsang anak-anak untuk mengembangkan kemampuan

melempar dalam suasana bermain yang bebas. Lempar lembing adalah salah satu

nomor yang terdapat dalam cabang olahraga Atletik yang menggunakan alat bulat

panjang yang berbentuk tombak dengan cara melempar sejauh-jauhnya. Untuk

memperoleh jauhnya lemparan diperlukan kekuatan dan kecepatan gerak serta

sudut yang tepat pada saat lembing lepas dari tangan.

Keseluruhan nomor yang dipertandingkan dalam cabang olahraga Kids

Athletics mempunyai sifat-sifat yang menyenangkan bagi peserta didik, terutama

untuk nomor Kids Javelin Throwing. Lempar merupakan salah satu komponen

dalam Atletik. Saputra (2002: 85) mengemukakan bahwa, “Lempar bagi siswa

sekolah dasar menjadi bagian keterampilan gerak dasar manipulatif yang

dilakukan dengan anggota badan”. Ria Lumintuarso (2008: 40) menyatakan

bahwa, “Lempar adalah salah satu kegiatan nomor lempar pada Kids Athletics,

yaitu kegiatan melempar dengan satu tangan untuk mencapai jarak tertentu”.

Tugas utama guru PJOK adalah menciptakan kesempatan yang merangsang anak-

anak untuk mengembangkan kemampuan melempar dalam suasana bermain yang

bebas.

Kids Javelin Throwing adalah olahraga Atletik yaitu nomor lempar

lembing bagi anak-anak. Kids Javelin Throwing adalah dasar dari lempar lembing.

Lempar lembing terdiri dari dua kata yaitu lempar dan lembing. Lempar yang

berarti usaha untuk membuang jauh-jauh, dan lembing adalah tongkat yang

berujung runcing yang dibuang jauh-jauh. Lempar turbo adalah salah satu

kegiatan nomor lempar pada Kids Athletics, yaitu kegiatan melempar dengan satu

tangan untuk mencapai jarak tertentu (Ria Lumintuarso, 2008: 40). Turbo atau

rudal adalah lembing yang terbuat dari pralon 1 dim dengan ujung dari kayu jati

dan ekor imprabot. Panjang turbo adalah 40 cm dengan massa yang cukup

ringan bagi anak usia sekolah dasar. Seperti lempar lembing dewasa, tata cara

melakukan lempar turbo diawali dengan awalan, kemudian greakan melempar

turbo tersebut ke daerah lemparan yang dibatasi garis lempar. Faktor keamanan

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

24

dalam pembelajaran turbo juga penting untuk diperhatikan seperti peraturan kapan

harus melempar turbo dan kapan mengambil turbo kembali harus dipatuhi oleh

seluruh siswa.

Berdasarkan pendapat di atas, Kids Javelin Throwing adalah salah satu

nomor yang terdapat dalam cabang olahraga Kids Athletics yang menggunakan

alat bulat agak panjang yang berbentuk menyerupai tombak yang memiliki sayap

pada sisinya yang terletak pada ujung belakang dan dilakukan dengan cara

melempar sejauh-jauhnya. Seperti halnya pelaksanaan nomor lempar lainnya,

penguasaan teknik yang sempurna akan menghasilkan lemparan maksimal. Pada

dasarnya teknik gerakan Kids Javelin Throwing diturunkan dari teknik gerak

lempar lembing hanya yang membedakan adalah sarana yang digunakan, baik dari

segi ukuran, bahan baku, maupun bentuknya. Hal ini dikarenakan sarana

pembelajaran Kids Javelin Throwing sudah dimodifikasi sedemikian rupa

sehingga sedikit berbeda dari bentuk lembing aslinya. Hal ini ditujukan untuk

mempermudah siswa dalam melaksakanan kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan sarana yang lebih ringan dan lebih mudah menggunakannya.

Dengan bentuknya yang unik membuat siswa senang menggunakannya selama

kegiatan pembelajaran.

1) Teknik Kids Javelin Throwing (Lempar Turbo)

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan teknik gerak

pelaksanaan Kids Javelin Throwing yaitu teknik memegang lembing, teknik

membawa lembing, dan teknik gerak pelaksaanaan melempar lembing.

a) Teknik Memegang Lembing

Pada nomor Kids Javelin Throwing, teknik memegang turbo (lembing

untuk anak-anak) hampir sama dengan teknik memegang lembing pada nomor

lempar lembing dewasa, yaitu ada cara memegang dengan gaya Finlandia, gaya

Amerika, dan gaya menjepit.

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

25

(1) Cara Memegang Lembing Gaya Finlandia

Pada gaya ini, lembing ditempatkan di telapak tangan dengan bagian ujung

lembing tersebut menyerong hingga hampir menyentuh badan. Selanjutnya, jari

tengah akan memegang bagian tepi dari tali pada belajang dan dibuat melingkar

dengan bantuan jempol atau ibu jari. Antara kedua jari tengah dan ibu jari

diletakkan pada bagian belakang balutan lembing, sedangkan jari telunjuk

diletakkan sewajarnya. Saat menggunakan gaya ini, pastikan jari telunjuk lemas

agar bisa membantu menahan lembing itu sendiri. Gaya Finlandia ini menekankan

pada peranan jari bagian tengah dan ibu jari dalam mendorong serta melempar

lembing. Teknik memegang lembing ini dapat diterapkan dalam memegang turbo

(lembing untuk anak-anak) pada nomor Kids Javelin Throwing.

Gambar 1. Cara Memegang Lembing Gaya Finlandia

(2) Cara Memegang Lembing Gaya Amerika

Pertama, lembing diletakkan tepat di telapak tangan dengan bagian ujung

atau mata lembing tersebut menyerong hingga mendekati badan. Selanjutnya, jari

telunjuk menggenggam erat bagian tepi atau pangkal belakang lembing, dan

dikontrol oleh ibu jari lalu diletakkan di bagian tepi belakang pegangan. Jari

telunjuk dan ibu jari diletakkan pada bagian belakang balutan lembing. Pastikan

lembing lurus. Pada pegangan Amerika ini, jari telunjuk dan ibu jari cukup

memegang peranan yang penting dalam hal mendorong lembing pada saat hendak

melempar. Teknik memegang lembing ini juga dapat diterapkan dalam memegang

turbo (lembing untuk anak-anak) pada nomor Kids Javelin Throwing.

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

26

Gambar 2. Cara Memegang Lembing Gaya Amerika

(3) Cara Memegang Lembing Gaya Menjepit

Gaya yang satu ini cukup sederhana, intinya hanya dengan menjepit

lembing di antara jari tengah dan telunjuk, sementara itu jari lainnya memegang

secara biasa.

Gambar 3. Cara Memegang Lembing Gaya Menjepit

Cara memegang lembing gaya Finlandia dan gaya Amerika dapat

diterapkan pada Kids Javelin Throwing, tetapi pada Kids Javelin Throwing teknik

memegang lembing dengan cara menjepit dengan jari tengah dan jari telunjuk

akan sulit diterapkan. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan ukuran antara turbo

dengan lembing. Turbo memiliki diameter yang relatif lebih besar dibandingkan

dengan lembing sehingga teknik memegang dengan gaya menjepit sulit diterapkan

pada turbo yang berdiameter besar sedangkan tangan anak yang memegang turbo

memiliki ukuran yang relatif lebih kecil dibandingkan tangan orang dewasa. Di

samping itu, ada beberapa pelatih yang menyarankan memegang turbo dengan

cara mengaitkan jari telunjuk di pangkal peralon di antara ekor turbo. Hal ini

Page 14: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

27

diyakini oleh beberapa pelatih dapat menunjang lemparan turbo yang lebih jauh

dibandingkan dengan cara memegang turbo dengan gaya Finlandia atau gaya

Amerika seperti pada cara memegang lembing.

b) Teknik Membawa Lembing

Untuk teknik membawa turbo relatif sama dengan cara membawa lembing

yaitu sebagai berikut:

(1) Lembing Dibawa dengan Ditaruh di Atas Pundak

Cara ini dipraktikkan dengan memegang lembing di atas pundak tepat di

samping kepala dimana mata lembing menyerong ke atas. Sementara itu siku

tangan terlipat atau ditekuk sehingga menuju ke arah depan. Cara ini biasanya

digunakan oleh atlet yang hendak menggunakan gaya hop-step atau gaya jangkit

sebagai awalan melempar.

(2) Lembing Dibawa dengan Ditaruh di Bawah

Cara ini dimulai dengan lengan bagian kanan yang harus lurus ke bawah.

Sementara itu, bagian mata lembing menyerong ke atas sehingga bagian ekornya

menyerong dan hampir menyentuh tanah.

(3) Lembing Dibawa di Depan Dada

Cara ini dilakukan dengan memposisikan lembing serong ke bawah

sementara itu ekornya serong pada bagian atas sehingga melewati pundak bagian

kanan.

c) Teknik Gerak Pelaksanaan Kids Javelin Throwing

Teknik gerak pelaksanaan lempar turbo pada dasarnya relatif mirip dengan

teknik gerak pelaksanaan pada lempar lembing. Pada lempar lembing, tahapan

gerak pelaksanaannya dibagi menjadi empat bagian yaitu awalan, sikap lempar,

lepas lembing, dan gerak lanjut atau sikap akhir.

Awalan pada lempar lembing adalah gerakan permulaan dalam melempar

lembing. Awalan dilakukan dengan cara langkah dan lari menuju ke batas tolakan.

Page 15: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

28

Awalan dilakukan pada lintasan selebar 4 meter yang terletak di belakang busur

batas lemparan. Panjang lintasan itu sangat beragam bergantung pada kecocokan

pelempar masing-masing. Namun panjang lintasan itu biasanya sekitar 20-40

meter. Awalan dilakukan dua tahap yaitu tujuh langkah pertama dengan kecepatan

rendah dan enam langkah berikutnya dengan langkah lebih cepat dan di akhiri tiga

langkah dengan langkah silang. Sementara lembing dipegang dan diarahkan ke

depan, pelempar berlari dengan kecepatan yang kian meningkat tetapi masih

terkendali. Hal ini penting karena pelempar harus mengatur langkahnya guna

mengambil sikap lempar yang mantap tanpa kehilangan kecepatan.

Sikap lempar dalam teknik dasar lempar lembing merupakan persiapan

untuk melepaskan lembing. Pada sikap ini lembing seolah-olah ditarik sejauh

mungkin ke belakang, sementara dada dan perut condong ke belakang dan diputar

menghadap ke depan. Kemudian dilakukan gerakan lecutan yang dimulai dengan

tolakan kaki belakang, putaran pinggul, perut, lengan, dan tangan. Pada saat ini

kaki atau bagian tubuh lainnya tidak boleh menyentuh busur atau tanah di depan

busur batas lemparan. Tahap ini dimulai dari tangan kanan yang membawa

lembing yang kemudian lembing dijulurkan langsung dari atas pundak di

belakang badan. Kaki kiri dilangkahkan jauh ke depan dengan badan diputar ke

kanan. Gerakan dilakukan bersamaan dengan gerakan lembing ke belakang.

Langkah ketiga dengan kaki kanan merupakan langkah untuk melempar lembing

ke atas serong ke depan. Sudut lemparan sekitar 45 derajat. Teknik dasar

melempar lembing khususnya saat lepasnya lembing dimulai dari kaki kiri

mendarat dengan ujung kaki menjurus ke arah lemparan, kaki kanan diputar dan

digerakan ke depan atas.

Sikap akhir dari pelaksanaan teknik gerak lempar lembing adalah menjaga

keseimbangan badan agar tidak terbawa ke depan yang dapat mengakibatkan

diskualifikasi. Hal yang dilakukan adalah mengerem lajunya badan menggunakan

kaki kanan membuat gerakan lanjutan putar badan ke kiri, dan kaki kiri ditarik ke

belakang atau agak ke samping.

Dalam perlombaan, ada beberapa persyaratan untuk suatu lemparan yang

sah yaitu:

Page 16: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

29

(1) Lembing harus dipegang pada bagian pegangannya, dan harus dilempar

lewat atas bahu atau bagian teratas dari lengan pelempar dan tidak dilempar

secara membandul.

(2) Lemparan itu tidak syah apabila mata lembing tidak menggores tanah

sebelum bagian lembing lainnya.

(3) Pelempar pada waktu membuat awalan lempar tidak boleh memotong salah

satu garis atau jalur paralel.

Pada nomor lempar lembing, ada dua gaya yang sering digunakan yaitu

gaya jingkat (hop step style) dan gaya menyilang (cross step style). Gaya dalam

lempar lembing sebenarnya bisa diterapkan pada Kids Javelin Throwing. Akan

tetapi, mengingat pembelajaran pada Kids Javelin Throwing adalah sebuah model

pembelajaran yang bersifat menyenangkan dengan unsur rekreatif, gaya dalam

lempar lembing tidak begitu mendapat perhatian dalam pembelajaran Kids Javelin

Throwing. Yang dititikberatkan adalah pada gerak pelaksanaannya.

Sedikit berbeda dengan lempar lembing, pada Kids Javelin Throwing,

teknik dasar yang diajarkan dapat dirinci menjadi tahapan-tahapan:

(1) Lari awalan.

(2) Lima langkah berirama untuk penarikan lembing/turbo.

(3) Lari lima langkah.

(4) Melepaskan lemparan lembing/turbo.

(5) Pemulihan.

Pada saat tahap gerak awalan, pelempar mempercepat gerakan atau

akselerasi. Dalam tahapan gerak lima langkah berirama, gerakan dipercepat lebih

lanjut dan pelempar mempersiapkan tahap pelepasan turbo. Dalam tahap

pelepasan turbo, dihasilkan kecepatan tambahan dan ditransfer kepada lembing

sebelum dilepaskan. Dalam tahap pemulihan, pelempar menahan dan menghindari

berbuat kesalahan.

(1) Tahap Lari Awalan (Ancang-Ancang)

Latihan pada fase ini bertujuan untuk mempercepat gerakan melempar

turbo. Oleh karena itu, sifat-sifat yang perlu diperhatikan oleh seorang pelempar

adalah:

Page 17: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

30

(a) Pada saat awalan, turbo dipegang horizontal di atas bahu;

(b) Bagian atas lembing/turbo dinaikkan di atas kepala;

(c) Lengan pada saat membawa lembing/turbo diupayakan tetap tenang dan stabil

(tidak bergerak ke muka atau belakang);

(d) Lari percepatan dilakukan secara rileks, terkontrol dan berirama (6–12

langkah);

(e) Lari percepatan dalam pengambilan awalan diupayakan sampai mencapai

kecepatan optimal, dan diperhatikan atau ditingkatkan dalam lari lima

langkah berirama.

(2) Tahap Lari Awalan 5 Langkah Berirama untuk Penarikan

Turbo

Pada fase lari lima langkah berirama ini pelempar akan berlatih bagaimana

melakukan awalan lima langkah berirama dengan tujuan untuk menempatkan

turbo secara benar pada saat akan dilempar. Oleh karena itu, sifat-sifat teknik

yang harus dipahami dalam latihan pada fase lima langkah berirama ini yang

harus diperhatikan oleh seorang pelempar adalah:

(a) Penarikan lembing/turbo dimulai pada saat kaki kiri melakukan pendaratan;

(b) Bahu kiri menghadap ke arah lemparan, sedangkan lengan kiri ditahan di

depan untuk keseimbangan;

(c) Lengan yang digunakan untuk melempar lembing/turbo diluruskan ke

belakang dengan dua langkah;

(d) Lengan yang digunakan untuk melempar ada pada setinggi bahu atau sedikit

lebih tinggi setelah penarikan.

(3) Tahap Lari Lima Langkah Berirama untuk Langkah Impuls

Pada fase lari lima langkah berirama untuk langkah impuls ini

dimaksudkan untuk menempatkan dan mempersiapkan badan pada saat akan

melakukan pelepasan turbo. Oleh karena itu, sifat-sifat teknik yang harus

diperhatikan oleh seorang pelempar di antarannya adalah sebagai berikut:

Page 18: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

31

(a) Dorongan kaki dilakukan secara aktif dan mendatar dari telapak kaki kiri. Hal

ini dilakukan agar tidak kehilangan kecepatan.

(b) Lutut kanan diayunkan ke depan (tidak ke atas).

(c) Badan dibawa condong ke belakang (kaki dan badan mengikuti turbo).

(d) Bahu kiri dan kepala menghadap ke arah lemparan.

(e) Proses lengan yang digunakan untuk melempar dan poros bahu adalah sejajar.

(f) Langkah impuls adalah dilakukan dengan lebih panjang dibandingkan dengan

langkah pelepasan.

(4) Tahap Melempar Turbo

Pada tahap melempar lembing dari tangan menuju ke sasaran, ada

beberapa hal yang harus diperhatikan sebagai berikut:

(a) Gerakan melempar ini segera dimulai sesaat setelah kaki belakang menyentuh

tanah mengikuti gerakan langkah menyilang.

(b) Berat badan hendaknya diletakkan di atas kaki belakang yang dibengkokkan

ata ditekuk dengan punggung didorong ke belakang.

(c) Tangan yang memegang lembing/turbo tetap direntangkan ke belakang dan

lengan hendaknya tetap lurus.

(d) Begitu kaki belakang mengarahkan gerak pinggul dan dada ke depan, kaki

kiri ditarik secepat mungkin kemudian ditempatkan lurus ke arah lemparan.

(e) Setelah menempatkan kaki kiri sedikit ditekuk, kokohkan sudut batang tubuh.

(f) Pada saat itu juga, seluruh tubuh bagian sisi kiri pelempar hendaknya

dikokohkan otot-ototnya dengan cara menarik lengan kiri dan

menempatkannya disisi pinggul kiri dalam posisi menyiku.

(g) Efek dari menghentikan gerak salah satu sisi tubuh sangat penting dalam

meningkatkan kecepatan gerak sisi lainnya. Di sisi gerakan tadi akan

menyebabkan pinggul kanan berputar dengan cepat.

(h) Begitu pinggul digerakkan kedepan dengan cepat, gerakan tangan melambai

atau mengayun lurus utnuk melempar segera dimulai.

(i) Sebelum lengan bawah direntangkan untuk memberikan tenaga akhir pada

turbo, lengan akan melewati kepala dengan siku lebih tinggi dari tangan.

Page 19: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

32

(j) Titik pelepasan turbo dapat dikatakan hampir tegak lurus di atas kepala kiri.

(5) Tahap Gerak Pemulihan

Gerakan pemulihan setelah melempar turbo adalah tahap terakhir dari

serangkaian tahap gerakan Kids Javelin Throwing. Menurut Khomsin (2008: 107-

114), Ada beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dalam melakukan

gerakan kembali ke posisi semula adalah sebagai berikut:

(a) Gerakan kembali ke posisi semula dilakukan sesaat setelah lembing

dilemparkan dan lepas dari tangan;

(b) Gerakan kembali ke posisi semula sama sekali tidak boleh diabaikan sebelum

lembing lepas dari tangan;

(c) Gerakan kembali ke posisi semula, terjadi atas gerakan kaki kanan ke depan

dan mengambil langkah lari untuk menjaga tubuh tetap lurus;

(d) Berat badan pada kondisi ini langsung dipindahkan ke kaki kanan yang

ditekuk untuk mengurangi momentum ke depan

2) Peralatan yang Digunakan dalam Kids Javelin Throwing

Peralatan yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran

maupun perlombaan Kids Javelin Throwing meliputi:

(a) 2 buah lembing untuk anak-anak (turbo). Lembing yang dipergunakan

berbahan dasar pipa paralon dengan panjang 40 cm dan berat 200 gram. Di

bagian ujung dibuat lancip sehingga bila lemparan yang dilakukan benar

dapat menancap di tanah. Di sebelah pangkal dibuat sayap seperti rudal.

(b) Garis ukur yang telah dikalibrasi dengan meteran.

(c) Kartu lomba (Score Board).

Tabel 4. Kartu Lomba

No Nama Jarak Jarak Terbaik

Lemparan I Lemparan II

Page 20: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

33

3) Analisis Biomekanika Kids Javelin Throwing

Kids Javelin Throwing merupakan salah satu nomor yang dilombakan

dalam cabang olahraga Kids Athletics. Dalam pelaksanaannya Kids Javelin

Throwing bertujuan untuk melempar lembing (turbo) pada suatu daerah yang

ditentukan dengan menggunakan teknik tertentu dalam upaya mencapai lemparan

sejauh-jauhnya. Lemparan yang benar jika seorang pelempar melempar lembing

dengan sekuat tenaga dan jatuhnya lembing adalah tertancapnya atau

menyentuhnya ujung kepala turbo terlebih dahulu daripada dengan bagian turbo

lainnya.

Tahap lari awalan merupakan kerja dari otot-otot tungkai. Langkah

menyilang juga kerja dari otot-otot tungkai. Memposisikan tubuh merupakan

kerja dari bagian togok (trunk) dan terakhir melempar sebagai momentum penting

dalam menghasilkan lemparan meliputi kekuatan otot lengan atas dan bawah.

Kemudian ada bagian lain yang penting adalah pegangan lembing yang didukung

oleh wrist dan jari-jari tangan. Untuk dapat melakukan lemparan yang baik dalam

Kids Javelin Throwing, selain kemampuan fisik yang prima juga harus didukung

oleh teknik yang baik. Kemampuan fisik yang baik jika tidak didukung oleh

teknik yang sempurna, kegagalanlah yang akan diperoleh. Sebab salah sedikit

jatuhnya turbo, maka lemparan dinyatakan tidak sah.

a) Sistem Energi dalam Gerakan Kids Javellin Throwing

Energi adalah daya untuk melakukan kerja. Meskipun diketahui dalam

berbagai bentuk, energi umumnya diukur dengan satuan panas kilokalori (kkal).

Satu kkal adalah banyaknya panas yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur

1 liter air 1° Celcius. Energi ada dua bentuk, energi potensial dan energi kinetik.

Sumber energi potensial diperoleh di mana-mana. Pada hakikatnya gerakan pada

tubuh manusia membutuhkan energi. Sistem energi pada tiga bagian yaitu:

a) ATP-PC

b) Asam laktat

c) Sistem aerobik

Page 21: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

34

(1) ATP-PC

Sistem ATP-PC merupakan suatu sistem energi yang dapat dihasilkan

dengan relatif cepat.Semua aktivitas makhluk hidup termasuk manusia,

membutuhkan energi. Sumber utama energi adalah matahari. Dalam tubuh

manusia energi yang berasal dari makanan berada dalambentuk energi kimia yang

antara lain Adenosin Tri Phosfat (ATP), yang dapat diubah menjadi energi kinetik

atau gerak. Apabila ATP tersebut dipecahkan menjadi Adenosin Di Phosfat

(ADP) dan Phosfat Inorganik (PI) yang akan menghasilkan energi yang dapat

dipakai untuk kontraksi otot. Persediaan ATP di otot sangat terbatas, sehingga

untuk menjaga kelangsungan kontraksi otot, maka persediaan ATP harus segera

dipenuhi kembali. Upaya untuk membentuk kembali ATP dapat ditempuh dengan

sistem anaerob atau sistem aerob. Sistem anaerob berkaitan dengan sistem ATP

Phosphocreatin (ATP-PC) dan glikolisis anaerob yang berhasil akhirnya adalah

asam laktat sedangkan pada sistem aerob glukosa akan dipecah menjadi Co2 dan

Ho2 melalui proses glikolisis aerob dan siklus trikanboksilat.

Sistem ATP-PC dalam proses olah gerak, hanya dapat dipertahankan

selama 10 detik. Dengan demikian, sistem ATP-PC dipakai dalam gerakan yang

cepat, eksplosif, dan kuat. Pada glikolisis anaerob, dari 1 mol glukosa akan

menghasilkan 2 mol ATP dan asam laktat. Dalam proses olah gerak, proses

glikolisis anaerob dapat dipertahankan kelangsungan antara 1-3 menit energi

harus disediakan melalui proses glikolisis aerob yang memerlukan O2 sebagai

bahan utama untuk membentuk ATP.

(2) Asam Laktat

Sistem asam laktat sama artinya dengan glikolisis anaerobik, yang berarti

penguraian glikogen tanpa oksigen. Penguraian glikogen menghasilkan energi

utnuk meresintesis ATP. Produksi sampingannya adalah asam laktat sehingga

disebut dengan asam laktat. Asam laktat terakumulasi dalam darah dan otot akan

menimbulkan lelah awal. Sistem ini merupakan sistem yang berkerja setelah

sistem phosphagen habis jumlahnya. Akumulasi asam laktat akan diolah kembali

Page 22: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

35

dan menghasilkan ATP. Sistem ini hanya bekerja 1-3 menit saja, yakni ketika

asam laktat telah hasbis.

(3) Sistem Aerobik

Sistem ini disebut juga dengan sistem glikolisis aerobik yang prosesnya

membutuhkan oksigen. Sistem ini akan bekerja setelah oksigen di tubuh telah

mencukupi. Proses ini terjadi pada mitokondria atau disebut dengan powerhouses,

yaitu tempat aerobik membuat energi ATP. Dengan oksigen, 180 gram glikogen

diuraikan menjadi CO2 dan H2O dan energi yang cukup untuk meresistesis 39

mol ATP. Ada tiga rangkaian reaksi utama dalam sistem aerobik, yaitu:1)

glikolisis aerob; 2) siklus kreb; dan 3) sistem transpor elektron. Sistem ini akan

bekerja setelah dilakukan dalam waktu yang relatif lama.

Dalam lempar lembing, sistem yang dipergunakan adalah sistem

Phosphagen dengan kebutuhan ATP yang harus cepat. Hal ini disebabkan waktu

untuk melakukan lempar lembing hanya kurang lebih 10 detik saja.

Pemanfaatan latihan beban harus mengacu pada kerja anaerobik baik peningkatan

bebannya atau interval pelaksanaannya. Model latihan yang dilakukan harus

mengacu pada pembebanan di daerah anggota gerak atas sehingga kebutuhan fisik

pada lempar lembing dapat disesuikan dengan kebutuhan cabang olahraga

tersebut.

b) Biomekanika Gerak Kids Javelin Throwing

Gerak melempar pada nomor Kids Javelin Throwing merupakan bentuk

gerak lemparan yang kompleks. Gerak melempar kompleks biasanya dilakukan

untuk melempar sejauh-jauhnya dengan penggunaan tenaga yang besar. Dari

sudut pandang biomekanika teknik olahraga, tujuan utama mekanik Kids Javelin

Throwing termasuk dalam klasifikasi keterampilan melontarkan objek atau tubuh

sendiri untuk mencapai jarak tertentu. Setiap benda yang dilontarkan atau

dilemparkan ke udara membuat sudut dengan bidang horizontal, dan akan

menjalani suatu lintasan gerak yang dinamakan parabola. Lintasan berbentuk

parabola terjadi karena ada gaya tarik bumi (gravitasi) yang bekerja pada benda

Page 23: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

36

yang melayang di udara. Lembing atau turbo yang dilemparkan dengan sudut

lempar tertentu maka lembing atau turbo tersebutakan bergerak karena memiliki

tenaga gerak yang dipindahkan dari pelempar. Turbo juga mendapat daya tarik

bumi dan hambatan udara atau angin.

Tujuan utama dalam Kids Javelin Throwing adalah memperbesar gaya

atau momentum agar lembing atau turbo dapat bergerak dengan cepat sehingga

lembing atau turbo dapat dilempar sejauh mungkin. Untuk dapat memberi

rangsangan dalam mencapai prestasi optimal, perlu adanya penerapan khusus dari

prinsip gerak parabola dalam Kids Javelin Throwing. Ketika melempar, lembing

atau turbo lepas dari tangan dengan ketinggian tertentu di atas permukaan bumi ke

titik lembing atau turbo jatuh.

Rumus

berlaku untuk suatu jarak dari titik turbo

dilepaskan dari tangan sampai ke titik turbo jatuh pada dataran yang sama.

X = jarak

Vo = kecepatan awal benda

G = grafitasi bumi (9.80 m/det2 atau 10 m/det

2)

α = sudut lemparan (sudut elevasi)

Dari persamaan tersebut dapat diketahui bahwa jarak yang dicapai

dipengaruhi oleh:

(1) Kecepatan awal. Semakin tinggi kecepatan awal maka jarak yang dicapai

akan semakin jauh.

(2) Sudut elevasi. Dengan sudut elevasi 450 akan dapat dicapai jarak sejauh-

jauhnya. Namun, dalam lemparan atas tujuan utamanya adalah kecepatan,

jadi semakin kecil sudut elevasi makan akan semakin baik.

Sebagai contoh, jika turbo dilemparkan dengan arah atau sudut lemparan

300, diukur dari tanah sebagai bidang horizontal, dan jaraknya 65ft maka kita

dapat mengetahui kecepatan awal lemparan tersebut dengan menggunakan prinsip

gerak parabola, seperti dijabarkan dari perhitungan di bawah ini:

Diketahui:

α = 300

Page 24: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

37

sin 2 α = 0.866

X = 65 ft = 19.812 m

g = 10 m/det2

maka dengan menggunakan persamaan : X =

akan diperoleh hasil

19.812 =

0.866 V02

= 198.12

V02

=

V02

= 228.7759815

V0 = √

V0 = 15.125 m/det2

Dari hasil perhitungan di atas besarnya kecepatan awal yang diperlukan adalah

15.125 m/det2.

Dalam pelaksanaan Kids Javelin Throwing, komponen tubuh yang

melakukan Kids Javelin Throwing, daerah otot yang berkontraksi dan yang

memiliki dukungan yang sangat besar adalah kelompok anggota gerak atas.

Kelompok otot yang berkontraksi anggota gerak atas pada saat melakukan

lemparan. Jadi jauh tidaknya lemparan sangat didukung oleh daya ledak (power)

otot-otot lengan. Saat menarik lengan kebelakang dan fleksi lengan, otot yang

berfungsi adalah:

(1) Biceps brachii

(2) Deltoid

(3) Travezeus

(4) Serratus anterior

(5) Lattisimus dorsi

Sedangkan saat melempar dan ekstensi lengan, yang berkontraksi adalah:

(1) Tricep brachii

(2) Vektoralis mayor

(3) Lattisimus dorsi

(4) Deltoid anterior

Page 25: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

38

(5) Travezeus

Kekuatan lemparan hanya akan besar jika otot-otot tersebut dilatih dengan

latihan yang tepat dan khususnya peningkatan kekuatan. Karena gerakannya

membutuhkan power, maka latihan yang dilakukan juga harus mengacu pada

pengembangan power. Sedangkan memegang turbo merupakan dukungan dari

kelompok otot-otot lengan bagian bawah, dan jari-jari tangan.

Untuk melakukan latihan beban harus difokuskan pada anggota gerak atas.

Anggota gerak bawah berfungsi untuk melakukan awalan lari dan tumpuan pada

sikap siap melempar. Dalam Kids Javelin Throwing, awalan atau ancang-ancang

berbeda dengan lompat jauh. Kalau lompat jauh, kecepatan mutlak dibutuhkan

sebagai dasar untuk mendapatkan tolakan kaki yang sangat kuat. Sedangkan

dalam Kids Javelin Throwing, awalan hanya untuk mendapatkan posisi yang tepat

dan enak untuk melempar. Dengan demikian, fungsi awalan dalam Kids Javelin

Throwing bukanlah fungsi utama. Meskipun demikian gerakan ketika melempar,

anggota tubuh bagian bawah ketika melakukan lemparan berfungsi untuk

menunjang daya lempar dengan menolakkan kaki dengan putaran pada daerah

pinggang.

Secara lebih rinci akan dijelaskan analisis biomekanika gerakan melempar

dalam Kids Javelin Throwing dapat dilakukan dengan teknik gerakan lempar yang

dapat dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu:

(1) Lari awalan

(2) Lima langkah berirama untuk penarikan turbo

(3) Lari lima langkah

(4) Melepaskan lemparan turbo

(5) Pemulihan

(1) Lari Awalan (Approach)

Posisi awal, pelempar berdiri tegak menghadap ke arah lemparan dengan

kedua kaki sejajar. Lembing atau turbo dipegang pada ujung belakang balutan tali

memungkinkan suatu transfer kekuatan di belakang titik pusat gravitasi,

sedangkan jari-jari mengimbangi tahanan dengan baik. Lengan kanan atau yang

Page 26: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

39

digunakan untuk membawa lembing ditekuk dengan turbo dibawa setinggi kepala

dengan ujung turbo mengarah sedikit ke atas.

(2) Lari Awalan Lima Langkah Berirama untuk Penarikan Turbo

dan Lari Lima langkah

Yang dimaksud lari awalan di sini adalah sepanjang 5-8 langkah sesuai

dengan kemampuan dalam lari sprint, seperti suatu lari percepatan dah harus

dalam satu garis lurus. Turbo masih dibawa dalam posisi setinggi kepala dengan

kepala turbo tetap menunjuk sedikit ke atas. Punggung tangan menghadap ke arah

luar (lateral). Selama lari lengan yang membawa turbo bergerak hanya sedikit,

sedangkan lengan yang lain bergerak sesuai dengan irama lari. Lima langkah

mengikuti lari awalan yang siklis tanpa suatu gangguan/interupsi. Urutan langkah

itu adalah kanan – kiri – kanan – kiri – lempar.

Articulation merupakan sumbu ketika melakukan lompatan. Dan gerak

persendian ketika atlet tersebut berlari merupakan gerak berputar dengan pusat

putaran tersebut ada pada:

(1) Articulacion humeri merupakan sumbu putaran ketika mengayunkan tangan.

(2) Articulation coxae merupakan sumbu saat mengayunkan tungkai.

(3) Articulation genu merupakan sumbu ketika melakukan lompatan

Gerakan penarikan turbo dimulai pada saat kaki kiri mendarat, bahu kiri

menghadap ke arah lemparan, lengan kiri ditahan di depan untuk menjaga

keseimbangan. Sedangkan lengan yang melempar diluruskan ke belakang pada

waktu langkan 1 dan 2, dan lengan pelempar ada pada posisi setinggi bahu atau

sedikit lebih tinggi setelah penarikan, serta ujung mata turbo dikontrol selalu

dekat dengan kepala atau di samping telinga. Dalam hitungan ke tiga, turbo harus

benar-benar lurus dan hitungan ke empat lakukan silang atau dorongan aktif

dengan kaki kanan ke depan bukan ke atas menuju arah lemparan, badan condong

ke belakang, bahu kiri dan kepala menghadap ke arah lemparan, poros lengan

pelempar dan bahu paralel, dan langkah impuls adalah lebih panjang daripada

langkah pelepasan (delivery). Hitungan ke lima atau langkah ke lima mengikuti

Page 27: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

40

dengan menempatkan kaki kiri yang diluruskan dan dikuatkan pada tumit masuk

ke posisi power (power position).

Dalam posisi power, lengan pelempar dengan turbo benar-benar berada di

belakang, membentuk garis lurus dengan bahu. Poros turbo dan poros bahu adalah

paralel, sedangkan mata memandang ke depan. Pusat massa badan bergerak ke

arah lemparan lewat atas kaki kanan dan dikontrol oleh kaki yang diluruskan.

Sedangkan kaki kiri mengeblok separuh bagian kiri badan. Dada mendorong ke

depan dan menghasilkan ”tegangan seperti tali busur” yang memungkinkan

penggunaan sepenuhnya dari kaki, torso, dan lengan pelempar. Tegangan busur

meningkat dengan menahan lengan ke belakang.

(3) Pelepasan Turbo

Gerakan pelepasan lembing atau turbo adalah gerakan penting untuk suatu

lemparan yang baik. Bahu, lengan atas, dan tangan bergerak berurutan. Mula-

mula bahu melempar secara aktif di bawa ke depan dan lengan pelempar diputar,

sedangkan siku mendorong ke atas.

Pelepasan turbo itu terjadi di atas kaki kiri. Turbo lepas dari tangan pada

sudut lemparan kira-kira 45° dengan suatu gerakan seperti ketapel dari lengan

bawah tangan kanan. Kaki kanan meluncur seperti menyeret di tanah. Pada waktu

turbo lepas terjadi pada suatu garis lurus dapat digambarkan dari pinggang ke

tangan pelempar yang hanya sedikit ke luar garis vertikal, sedangkan kepala dan

tubuh/torso condong ke kiri pada saat tahap pelepasan turbo. Lengan kiri ditekuk

dan mengeblok selama pelepasan turbo.

Setiap benda yang ada di bumi akan dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi

meski seringan apapun benda tersebut. Inilah yang menjadi penyebab mengapa

setiap benda yang bergerak akan berhenti karena adanya gaya gravitasi tersebut.

Seperti halnya yang terjadi pada turbo, setelah melambung tinggi maka turbo

tersebut akan jatuh dan menancap di tanah.

Saat melempar turbo diperlukan keseimbangan untuk mempertahankan

posisi tubuh ketika melempar. Tubuh mengupayakan untuk menjaga

keseimbangan dengan memusatkannya pada satu kaki tumpuan teori yang tepat

Page 28: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

41

yaitu keseimbangan dipengaruhi oleh letak segmen-segmen anggota tubuh. Ketika

hendak melempar turbo melemparkan benda maka moment gaya juga harus kita

perbesar. Hal ini dikarenakan semakin besar moment gaya maka gaya yang

dihasilkan juga akan semakin besar jadi juga dapat menghasilkan lemparan yang

jauh. Semakin besar power kita dalam melempar benda, maka akan semakin besar

pula kecepatan benda tersebut.

(4) Pemulihan

Pemulihan terjadi sebelum garis batas dengan suatu pembalikan arah

lemparan ke kaki kanan. Lutut ditekuk secara signifikan dan pusat massa badan

diturunkan dengan membengkokkan badan bagian atas ke depan.

Berdasarkan ulasan di atas, berikut ini adalah beberapa hal yang perlu

diperhatikan dalam seluruh tahap gerak pelaksanaan Kids Javelin Throwing:

(1) Speed of release yaitu kecepatan melepaskan lembing (lemparan) didukung

oleh kekuatan dan kecepatan untuk memperoleh jarak yang maksimum.

(2) Angle of release yaitu proses sudut pelepasan turbo yang didukung kekuatan

dan kecepatan untuk memperoleh jarak yang maksimal.

(3) Height of release yaitu pelepasan tertinggi yang didukung oleh fisik dan

posisi.

(4) Aerodinamika (faktor yang berhubungan dengan ilmu dinamika udara) seperti

kecepatan angin, oleh penempatan sudut lempar yang benar, kecepatan

gerakan atau teknik.

c) Sendi yang Digunakan dalam Gerakan Kids Javelin Throwing

Untuk lebih jelasnya, articulatio yang berperan dalam gerakan lempar

Kids Javelin Throwing adalah:

(1) Articulatio humeri

(2) Articulatio cubiti

(3) Articulatio radiocarpea

(4) Articulationes carpometacarpea dan articulationes intermetacarpeae

(5) Articulatio metacarpopalangea

Page 29: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

42

(6) Articulatio interphalangea

(7) Articulatio coxae (sendi paha)

(8) Articulatio genu (sendi lutut)

(9) Articulatio tibiofibularis

(10) Articulatio talocrulalis

(11) Articulatio intertarsalia

(1) Articulatio Humeri

Articulatio humeri adalah persendian antara cingulum extremitatum

superior dan lengan atas atau disebut juga sendi bahu. Sendi ini dibentuk oleh

cavitas glenoidalis scapulae dengan caput humeri.

Sendi bahu mempunyai tiga axis gerak, maka gerakan yang terjadi dalam

gerakan Kids Javelin Throwing adalah:

(a) Antefleksi dan retrofleksi

(b) Abduksi dan adduksi

(c) Exorotasi dan endorotasi

(2) Articulatio Cubiti

Articulatio cubiti adalah persendian antara lengan atas dan lengan bawah

atau disebut juga sendi siku. Articulatio cubiti terdiri dari tiga macam hubungan

tulang, yaitu:

(a) Articulatio humeroulnaris yang dibentuk oleh trochlea humeri dan incisura

trochlearis ulnae

(b) Articulatio humeroradialisyangdibibentuk oleh capitulum humeri dengan

fovea capituli radii.

(c) Articulatio radioulnaris proximalis yang dibentuk oleh incisura radialis

ulnae dan circumferentia articularis capituli radii.

Gerak dari articulatio cubiti yang digunakan dalam analisis gerak Kids

Javelin Throwing adalah gerak fleksi sewaktu memegang turbo saat berlari, dan

retrofleksi sewaktu memegang turbo pada saat 5 langkah terakhir.

Page 30: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

43

(3) Articulatio Radiocarpea

Articulatio radiocarpea adalah persendian antara lengan bawah dan tangan

(pergelangan tangan). Sendi ini adalah sendi ovoid (ararticulatio ellipsoidea),

dibentuk oleh facies articularis carpea radii dan discuss articularis pada ujung

distal ulna, dengan deretan proximalcarpal (os scapoideum, os lunatum, dan os

triquetrum).

Persendian di sini termasuk articulatio plana, yang hanya memungkinkan

gerak menggelincir. Akan tetapi secara total gerak ini menghasilkan suatu gerak

seperti yang didapat pada sendi-sendi engsel pada articulatio meddiocarpea.

(4) Articulationes Carpometacarpea dan Articulationes

Intermetacarpeae

Yang khas di sini ialah articulatio carpametacarpea pollicis. Dibentuk

oleh tulang metacarpal I dan os trapesium. Termasuk sendi pelana.

Articulationes intermetacarpea adalah sendi-sendi antara basis tulang metacarpal

yang berbatasan. Termasuk sendi arthrodia. Terdapat dalam capsula articularis

dari articulatio carpometacarpal.

(5) Articulatio Metacarpopalangea

Sendi ini menghubungkan basis phalanx proximalis dengan ujung distal

metacarpal yang sesuai. Termasuk articulatio ellipsodea.

(6) Articulatio Interphalangea

Ini adalah sendi antara dua phalanx yang berdekatan, sehingga ada

articulatio interphalangea proximalis dan distalis.

(7) Articulatio Coxae (Sendi Paha)

Sendi ini termasuk articulatio spheroidea dan dibentuk oleh caput femoris

dan acetabulum. Oleh karena acetabulum menjadi lebih dalam dengan adanya

labrum ini, Caput femoris masuk ke dalamnya lebih dari separuh, maka sendi

peluru disini dinamakan enarthrosis.

Page 31: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

44

Gerak yang terjadi dalam articulatio coxae saat melakukan gerakan Kids

Javelin Throwing adalah fleksi ke belakang saat berlari untuk awalan Kids Javelin

Throwing dan anterofleksi ke depan juga saat berlari.

(8) Articulatio Genu (Sendi Lutut)

Articultio genus terdiri dari beberapa hubungan tulang, yaitu:

(a) Articulatio femoropatellaris

(b) Articulatio meniscofemoralis lateralis

(c) Articulatio meniscofemoralis medialis

(d) Articulatio meniscotibialis lateralis

(e) Articulatio meniscotibialis medialis

Pada articulatio ini juga terjadi gerakan fleksi dan retrofleksi.

(9) Articulatio Tibiofibularis

Hubungan antara tibia dan fibula terdiri atas:

(a) Articulatio tibio fibularis yang merupakan articulatio plana, yang dibentuk

oleh condylus lateralis tibiae dan caput fibulae.

(b) Syndesmosis tibio fibularis yang dibentuk oleh facies medialis ujung

distalfibula dan incisura fibularis tibiae.

(10) Articulatio Talocrulalis

Hubungan antara tungkai bawah dan kaki berupa articulatio talocruralis.

Dibentuk oleh facies articularis anferior tibiae, facies articularis melleoli tibiae,

facies articularis malleoli fibulae dan dataran atas talus, yaitu: facies superior,

facies malleolaris dan lateralis. Termasuk tipe sendi engsel (ginglymus).

(11) Articulatio Intertarsalia

Persendian pada kaki dibentuk oleh tulang-tulang tarsal, metatarsal, dan

phalanges pedis, yaitu:

(a) Articulatio talocalcanea

(b) Articulatio talocalcaneonaviculare

Page 32: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

45

(c) Articulatio talonaviculare

(d) Articulatio calcaneocuboidea

(e) Articulatio cuneonavicularis

(f) Articulatio intercuneiformis

(g) Articulatio cuneocuboidea

(h) Articulatio tasometatarsea

(i) Articulatio metatarsophalangealis

(j) Articulatio interphalangealis

d) Sumbu dan Bidang dalam Gerakan Kids Javelin Throwing

Sumbu dalam analisis gerakan Kids Javelin Throwing adalah sagital, yaitu

garis potong antara bidang sagital dan transfersal, yaitu ventral ke dorsal.Bidang

yang digunakan adalah bidang transversal, yaitu bidang yang memotong panjang

tubuh secara melintang dan membagi tubuh menjadi dua bagian yaitu atas dan

bawah. Dalam gerakan Kids Javelin Throwing tubuh bagian atas seperti bahu,

lengan atas, dan tangan. Kemudian untuk tubuh bagian bawah yang digunakan

mulai dari paha, tungkai, dan kaki.

Pengungkit pada gerakan Kids Javelin Throwing adalah gaya di antara

beban dan sumbu. Beban berada pada turbo itu sendiri, sumbu berada pada

articulatio humeri, dan gaya berada pada articulatio cubiti.

e) Otot-otot yang Berperan dalam Gerakan Kids Javelin Throwing

Otot-otot yang berperan dalam gerakan Kids Javelin Throwing terdiri dari:

(1) Otot-otot dari bagian belakang batang badan

(2) Otot-otot dari bagian depan batang badan

(3) Otot-otot bahu

(4) Otot-otot lengan atas

(5) Otot-otot lengan bawah

(6) Otot-otot tangan

(7) Otot-otot pangkal paha

(8) Otot-otot tungkai atas

Page 33: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

46

(9) Otot-otot tungkai bawah

(10) Otot-otot kaki

(1) Otot-otot dari Bagian Belakang Batang Badan

Otot-otot dari bagian belakang batang badan terdiri atas:

(a) Musculus trapezius

(b) Musculus rhomboidei minor et mayor

(c) Musculus levator scapulae

(d) Musculus latissimus dorsi

(2) Otot-otot dari Bagian Depan Batang Badan

Otot-otot dari bagian depan batang badan terdiri atas:

(a) Musculus subclsvius

(b) Musculus pectoralis minor

(c) Musculus serratus anterior

(d) Musculus pectoralis major

(e) Musculus rectus abdominis

(f) Musculus obliquus externus abdominis

(g) Musculus obliquus internus abdominis

(h) Musculus transfersus abdominis

(3) Otot-Otot Bahu

Otot-otot bahu terdiri atas:

(a) Musculus deltoideus

(b) Musculus supraspinatus

(c) Musculus infraspinatus

(d) Musculus teres minor

(e) Musculus teres major

(f) Musculus subscapularis

Page 34: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

47

(4) Otot-Otot Lengan Atas

Otot-otot lengan atas terdiri atas:

(a) Musculus biceps brachii

(b) Musculus coracobrachialis

(c) Musculus brachialis

(d) Musculus triceps brachii

(5) Otot-Otot Lengan Bawah

Otot-otot lengan bawah terdiri atas:

(a) Musculus pronator teres

(b) Musculus supinator

(c) Musculus pronator quadratus

(d) Musculus flexor carpi radialis

(e) Musculus palmaris longus

(f) Musculus flexor carpi ulnaris

(g) Musculus flexor digitorum profundus

(h) Musculus flexor pollicis longus

(i) Musculus brachioradialis

(j) Musculus extensor carpi radialis longus

(k) Musculus extensor carpi radialis brevis

(l) Musculus extensor carpi ulnaris

(m) Musculus anconeus

(n) Musculus extensor digitorum communis

(o) Musculus extensor digiti minimi

(p) Musculus abduktor pollicis longus

(q) Musculus extensor pollicis brevis

(r) Musculus extensor pollicis longus

(s) Musculus extensor indicis

(6) Otot-Otot Tangan

Otot-otot tangan terdiri atas:

Page 35: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

48

(a) Musculus abduktor pollicis brevis

(b) Musculus opponens pollicis

(c) Musculus palmalis brevis

(d) Musculus flexor pollicis brevis

(e) Musculus adduktor pollicis

(f) Musculus abduktor digiti V (minimi)

(g) Musculus flexor digiti V brevis

(h) Musculus opponen digiti V (minimi)

(i) Musculus lumbricales

(j) Musculus interossei volaris (3 buah)

(k) Musculus interossei dorsales (4 buah)

(7) Otot-Otot Pangkal Paha

Otot-otot pangkal paha terdiri atas:

(a) Musculus psoas minor

(b) Musculus psoas major

(c) Musculus illiacus

(d) Musculus tensor fasciae latae

(8) Otot-Otot Tungkai Atas

Otot-otot tungkai atas terdiri atas:

(a) Musculus sartorius

(b) Musculus quadriceps

(c) Musculus pectineus

(d) Musculus adduktor longus

(e) Musculus gracillis

(f) Musculus adduktor brevis

(g) Musculus adduktor magnus

(h) Musculus adduktor minimus

(i) Musculus semitendinosus

(j) Musculus semimembranosus

Page 36: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

49

(k) Musculus biceps femoris

(9) Otot-Otot Tungkai Bawah

Otot-otot tungkai bawah terdiri atas:

(a) Musculus tibialis anterior

(b) Musculus extensor digitorum longus

(c) Musculus extensor hallucis longus

(d) Musculus gastrocnemius

(e) Musculus soleus

(f) Musculus plantaris

(g) Musculus popliteus

(h) Musculus flexor digitorum longus

(i) Musculus lexor hallucis longus

(j) Musculus tibialis posterior

(k) Musculus peronaeus longus

(l) Musculus peronaeus brevis

(10) Otot-Otot Kaki

Otot-otot kaki terdiri atas:

(a) Musculus abductor hallucis

(b) Musculus abductor digiti minimus

(c) Musculus addukctor hallucis

(d) Musculus flexor digiti minimi brevis

(e) Musculus flexor halucis brevis

(f) Musculus interossei plantares (3 buah)

(g) Musculus interossei dorsales

3. Persepsi Kinestetik

a. Definisi Persepsi

Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan.

Penginderaan adalah merupakan suatu proses diterimanya stimulus oleh individu

Page 37: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

50

melalui alat penerima yaitu alat indera. Namun proses tersebut diteruskan oleh

syaraf ke otak sebagai pusat susunan syaraf, dan proses selanjutnya merupakan

proses persepsi. Oleh karena itu proses persepsi tidak dapat lepas dari proses

penginderaan, dan proses penginderaan merupakan proses yang mendahului

terjadinya persepsi. Proses penginderaan terjadi setiap saat, yaitu pada waktu

individu menerima stimulus yang mengenai dirinya melalui alat indera. Alat

indera merupakan penghubung antara individu dengan dunia luarnya.

Pada tubuh manusia terdapat lima sistem persepsi yaitu sistem visual,

sistem auditorik, sistem kimiawi, sistem propriseptif, dan sistem sematosensorik.

Pada sistem visual, indera yang terlibat adalah penglihatan. Pada sistem auditorik,

indera yang terlibat adalah pendengaran. Pada sistem kimiawi, indera yang

terlibat adalah pengecap dan penciuman. Pada sistem propriseptif, indera yang

terlibat adalah indera vestibular (sebagai indera untuk orientasi atau

keseimbangan) kinestetik (yang terletak di otot, sendi, dan tendon). Pada sistem

sematosensorik, indera yang terlibat adalah sentuhan, tekanan, hangat, dingin,

nyeri (serta kombinasi seperti gatal, geli, dan halus).

Persepsi adalah proses diterimanya stimulus atau rangsang sampai

rangsang itu disadari dan dimengerti penginderaan atau sensasi yang disebut

proses penerimaan rangsang. Persepsi merupakan proses yang berkorelasi antara

pengalaman sebelumnya dengan sekarang, dan mengintegrasikan sensasi dari

lebih dari satu sumber sensorik. Proses ini menjadi tatanan yang lebih tinggi

daripada sensasi. Menurut Drowatzky (1981: 16) “Persepsi adalah simulasi dari

organ sensorik yang menghasilkan sensasi untuk memberikan kontak dengan

dunia luar”.

Sensasi dengan sendirinya tidak membawa informasi yang cukup untuk

memahami dan menafsirkan lingkungan sekitar. Drowatzky (1981: 16)

mengungkapkan bahwa, “Pemahaman dan interpretasi muncul melalui persepsi a

high order proses di mana sensasi yang timbul lebih dari satu sumber yang

terintegrasi dan pengalaman sebelumnya berkorelasi dan dibandingkan dengan

situasi yang dihadapi”. Proses ini dipelajari dan tunduk pada hukum yang sama

dari proses belajar sebelumnnya.

Page 38: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

51

Persepsi merupakan proses yang subjektif. Persepsi yang dimiliki oleh

setiap orang tidaklah sama. Perbedaan persepsi antara orang-orang adalah produk

dari kapasitas sensorik yang berbeda dan karakteristik pribadi yang berbeda.

Weintraub dan Walkerr dalam Drowatzky (1981: 177) menyatakan bahwa,

“Persepsi adalah bersifat subjektif, pengalaman individual”.

Persepsi melibatkan integrasi informasi sensorik dari lebih dari satu jenis

alat indera. Diskusi ini terutama berkaitan dengan dua sensasi yang mengandalkan

paling berat untuk kinerja motor yaitu sensasi somesthetic (sensasi umum dari

tubuh, seperti suhu, tekanan, dan posisi) dan sensasi visual. Konsep-konsep umum

mengenai hubungan antara sensasi dan persepsi yang serupa untuk sistem sensorik

yang berbeda, meskipun reseptor yang berbeda, jalur, dan area otak mungkin

terlibat. Hal ini penting untuk menyadari bahwa penurunan nilai arti dapat

menghasilkan gangguan gerakan dan gangguan motorik. Sensasi muncul tidak

hanya dari daerah yang berbeda dari tubuh, tetapi rangsangan juga menuju ke area

yang berbeda dari sistem syaraf. Beberapa cabang syaraf sensorik berakhir di

tingkat yang lebih rendah dari sumsum tulang belakang menyebabkan gerak

reflek.

b. Definisi Persepsi Kinestetik

Kata kinestetik berasal dari Yunani yang berarti "bergerak" dan

"perasaan", yang berhubungan dengan perasaan gerak, seperti tegangan tekanan,

kekuatan dan orientasi tubuh dalam ruangan serta perbeaaan posisi dan gerak

anggota badan (George H. Sage, 1984: 178). Hal ini sesuai dengan pendapat

Anthony dan Diana (1973: 301), yang menyatakan kinestetik adalah perbedaan

posisi dan gerak bagian-bagian tubuh berdasarkan informasi visual, auditori dan

verbal. Istilah kinestetik umumnya menyatakan pengertian tentang informasi yang

berhubungan dengan posisi tubuh dalam ruangan dan hubungan bagian tubuh

yang satu dengan lainnya.

Yang dimaksud dengan persepsi kinestetik yaitu kemampuan seseorang

untuk dapat membayangkan dan menguasai gerak tubuh dalam ruang dan waktu.

Persepsi kinestetik merupakan suatu fungsi organ-organ tubuh manusia yang erat

Page 39: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

52

hubungannya dengan gerak tubuh serta anggota tubuh baik secara pasif maupun

secara aktif. Persepsi kinestetik adalah kemampuan untuk memahami posisi,

usaha, dan gerakan bagian tubuh atau seluruh tubuh selama kontraksi otot,

kadang-kadang disebut sebagai indera ke enam (Barry L. Johnson dan Jack K.

Nelson, 1986: 440).

Persepsi kinestetik mengacu pada masukan sensorik yang terjadi di dalam

tubuh. Informasi postural dan gerakan dikomunikasikan melalui sistem sensorik

oleh kontraksi dan kompresi otot dalam tubuh. Bahkan ketika tubuh tetap diam,

persepsi kinestetik dapat memantau posisinya. Menurut Drowatzky (1981: 189)

“Persepsi kinestetik merupakan pengetahuan tentang orientasi tubuh dalam ruang

dan hubungan spasial antara bagian tubuh tergantung pada informasi dari

proprioseptif, vestibular, dan reseptor visual”. Kemudian Rahantoknam (1988: l3),

menyatakan bahwa “Persepsi kinestetik adalah kecakapan untuk merasakan

gerakan tubuh secara tersendiri melalui alat - alat visual maupun auditori”.

Dari beberapa pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa

persepsi kinestetik adalah pengetahuan tentang orientasi tubuh dalam ruang dan

waktu serta hubungan spasial antara bagian tubuh tergantung pada informasi dari

proprioseptif, vestibular, dan reseptor visual untuk memahami posisi, usaha, dan

gerakan bagian tubuh atau seluruh tubuh selama aksi otot, mengacu pada masukan

sensorik yang terjadi di dalam tubuh.

Para Guru pendidikan jasmani telah lama mengakui pentingnya persepsi

kinestetik. Steinhaus dalam Barry L. Johnson dan Jack K. Nelson (1986: 440)

menyatakan bahwa “Otot-otot kita melihat lebih daripada mata kita”. Individu

yang dapat mengamati demonstrasi dan memandang pentingnya sequense dari

gerakan-gerakan akan mampu mengembangkan empati fisik, yang memungkinkan

untuk mempelajari gerakan yang jauh lebih cepat dari yang lain yang kemampuan

kinestetiknya tidak begitu berkembang. Persepsi kinestetik dapat ditingkatkan

melalui latihan. Para guru Pendidikan Jasmani dan pelatih secara konsisten

menuntut siswa ataupun atletnya untuk menyadari nuansa dari gerakan yang

benar, seperti posisi bagian tubuh, raket, atau bagian lain dari peralatan pada

berbagai titik dalam gerakan.

Page 40: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

53

Beberapa peneliti telah menyarankan bahwa persepsi kinestetik digunakan

dalam proses belajar gerak. Honzik dalam Drowatzky (1981: 189) menyimpulkan

bahwa “Persepsi kinestetik menjadi penting dalam belajar motorik setelah jenis

lain dari informasi sensorik telah memulai proses belajar”. Ingebritsen, Lashley

dan Ball dalam Drowatzky (1981: 190) juga menunjukkan bahwa persepsi

kinestetik bukan merupakan faktor utama dalam peroses belajar. Ini menunjukkan

bahwa rasa yang tepat yang dialami oleh atlet ataupun siswa harus diperoleh

dengan aspek-aspek performa lainnya. Hal ini juga didukung oleh Fleishman dan

Rich dalam Drowatzky (1981: 190), bahwa “Keterampilan dengan gerak

kompleks yang membaik, diikuti juga oleh persepsi kinestetiknya”.

Pada saat seseorang melakukan keterampilan atau mengamati dalam

situasi tertentu, menunjukkan perasaannya dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Kemampuan menghadapi atau mengabaikan faktor-faktor yang dapat

menguntungkan atau merugikan dalam melakukan tembakan sangat penting.

Semakin baik konsentrasi pada bola akan menghilangkan isyarat yang tidak

diperlukan. Sama halnya dengan keberhasilan seseorang dalam melakukan gerak

lempar lembing yang membutuhkan perhatian pada perasaan lepasnya lembing

dari tangan dan konsentrasi pada tempat melempar serta sudut lemparan yang

tepat agar menghasilkan lemparan yang maksimal. Sebenarnya jumlah informasi yang dihasilkan oleh saraf pada situasi

tertentu lebih dari apa yang diamati seseorang. Sejak diketahui ada banyak saluran

saraf misalnya saraf pendengaran, penglihatan, rabaan, maka banyak pula data

yang dapat dilihatkan kepada individu. Kemudian seorang atlet harus berusaha

untuk dapat menentukan atau mengetahui apa yang diperlukan untuk melakukan

keterampilan agar dapat berhasil dengan baik. Kemampuan tersebut sangat

diperlukan pada semua aktivitas gerak. Dengan uraian tersebut di atas, secara umum terdapat hubungan antara

kemampuan persepsi kinestetik dengan keterampilan gerak. Hal ini sesuai dengan

pendapat yang dikemukakan oleh beberapa peneliti tentang hubungan antara

kinestetik dengan aktivitas gerak. Persepsi kinestetik sangat penting pada awal

atau akhir maupun pada saat terjadi proses keterampilan gerak berlangsung

Page 41: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

54

(George H. Sage, 1984: 178).

Lepas dari perbedaan pendapat di atas, mekanisme perseptual merupakan

proses terhadap informasi yang terjadi dalam diri seseorang. Informasi yang

diterima seseorang kemudian dideteksi dan diseleksi untuk memperoleh

keputusan yang mutlak. Persepsi kinestetik merupakan fungsi yang berhubungan

dengan informasi kinestetik, yaitu informasi yang diperoleh dari gerakan otot dan

persendian sebagai umpan balik terhadap mekanisme cara yang sama dengan

informasi yang diperoleh dari lingkungan sekitarnya.

c. Peran Persepsi Kinestetik terhadap Kids Javelin Throwing

Kemampuan untuk menilai berat suatu benda adalah fungsi dari persepsi

kinestetik. Ketika seorang individu mengambil objek, ketegangan di ototnya

menghasilkan sinyal yang digunakan untuk mengatur postur. Hal ini tidak

beroperasi dalam isolasi dari indera lainnya. Misalnya, ukuran berat hasil ilusi

dalam ketidaksesuaian antara seberapa berat sebuah benda terlihat dan seberapa

berat otot "berpikir" itu harus. Secara umum, objek yang lebih besar dinilai lebih

berat dari benda-benda yang lebih kecil dengan berat yang sama.

Unsur yang dominan di dalam olahraga adalah bakat. Bakat sangat

dipengaruhi oleh persepsi kinestetik dan bentuk tubuh yang baik serta tepat untuk

cabang olahraga tertentu. Persepsi kinestetik merupakan bakat yang dibawa sejak

lahir. Kemampuan seseorang untuk mempelajari gerak sangat ditentukan oleh

persepsi kinestetik tersebut. Persepsi kinestetik merupakan kemampuan

menggerakkan bagian-bagian tubuh atau keseluruhan tubuh dalam melakukan

gerak otot yang mengacu pada indra yang ada pada otot. Otot itu lebih dapat

melihat dan merasakan dari pada mata. Dalam olah raga ada unsur seni. Untuk

mendapatkan seni dalam berolahraga harus menguasai kordinasi indra dan saraf.

Koordinasi merupakan kemampuan untuk mengontrol gerakan tubuh,

seseorang dikatakan mempunyai koordinasi baik bila mampu bergerak dengan

mudah, dan lancar dalam rangkaian gerakan, iramanya terkontrol dengan baik,

serta mampu melakukan gerakan yang efisien. Analisis biomekanika mencakup

dua aspek kajian gerak yaitu kinematika dan kinetika. Kinematika memberikan

Page 42: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

55

informasi tentang gerak tubuh, lepas dari sumber gerak itu sendiri. Menurut Abdul

Kadir Ateng (1992: 65) “Kinetika menelaah sumber daya yang menggerakkan

tubuh”.

Seseorang yang mempunyai persepsi kinestetik yang baik akan dapat

dengan mudah membayangkan suatu gerak, dan apabila didukung oleh bentuk

tubuh yang sesuai, orang tersebut akan mudah mempelajari suatu keterampilan

gerak dalam olahraga. Karena persepsi kinestetik ini dibawa sejak lahir, maka

tidak semua orang dapat menjadi olahragawan yang berprestasi walaupun orang

tersebut rajin berlatih dan memiliki motivasi yang tinggi. Dengan demikian faktor

persepsi kinestetik seseorang sangat menentukan dalam penguasaan rangkaian

gerak yang diharapkan. Seseorang yang memiliki persepsi kinestetik yang baik

akan mudah mengekspresikan gerakan yang dia bayangkan ke dalam rangkaian

gerak fisik yang nyata karena orang tersebut dapat menguasai otot-ototnya.

Gerak dasar dalam cabang olahraga Kids Athletics khususnya nomor Kids

Javelin Throwing meliputi dua keterampilan yaitu keterampilan lokomotor dan

keterampilan manipulatif. Yang dimaksud dengan keterampilan lokomotor adalah

kemampuan seseorang untuk bergerak atau memindahkan berat badan dari posisi

badannya dari satu tempat ke tempat yang lain. Keterampilan dalam nomor Kids

Javelin Throwing mencakup gerakan berlari dan berjingkat ketika melakukan

awalan serta gerak lanjut setelah melakukan lemparan. Keterampilan manipulatif

merupakan kemampuan gerak menggunakan tangan untuk melempar turbo dalam

nomor Kids Javelin Throwing.

Kids Javelin Throwing juga membutuhkan kemampuan untuk

mempersepsi lembing atau turbo yang meliputi arah dan berat turbo ketika

dilempar. Berdasarkan persepsi tersebut sebagai bentuk stimulus atau rangsang

maka perlu disiapkan respon yang cocok untuk diterapkan menjadi konsep

persepsi dan aksi.

Gerak dapat dikembangkan melalui latihan-latihan secara terus menerus

sehingga dapat menemukan bermacam-macam gerak maupun posisi badan. Untuk

dapat melakukan sesuatu yang baru sangat dipengaruhi adanya pengalaman yang

telah dimiliki. Transfer mempunyai peranan yang sangat penting dalam belajar

Page 43: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

56

gerak. Apa yang dipelajari seseorang dan kecepatan pencapaiannya tergantung

dari situasi transfer yang bersifat positif maupun negatif.

Latihan keterampilan gerak pada salah satu anggota tubuh dapat

meningkatkan keterampilan gerak pada sisi anggota tubuh yang lain yang tidak

dilatih. Perkembangan otot terjadi secara sistematis antara anggota badan bagian

kanan dan bagian kiri, namun sisi yang dominan sedikit lebih kuat. Beberapa

penelitian mengenai waktu reaksi, waktu gerak dan kordinasi dalam hubungannya

dengan transfer adalah sebagai berikut:

1) Fairclough (1952) melaporkan bahwa peningkatan kecepatan gerak tangan

berpengaruh terhadap kecepatan kaki. Perbaikan waktu reaksi lebih mudah

terjadi transfer dibanding dengan perbaikan waktu gerak.

2) Hopper (1962) melaporkan bahwa latihan koordinasi mata tangan dan latihan

koordinasi mata-kaki pada satu sisi tubuh menghasilkan transfer pada sisi

tubuh lainnya. Tetapi latihan koordinasi mata tangan menghasilkan pengaruh

transfer negatif pada koordinasi mata-kaki.

Kondisi-kondisi yang sangat mempengaruhi terjadinya transfer dalam belajar

gerak yang utama adalah kesamaan atau keserupaan di antara kedua kegiatan

(Sugiyanto dan Sudjarwo, 1994: 345).

Dari beberapa pendapat di atas penulis mengasumsikan bahwa bagi siswa

yang mempunyai tingkat persepsi kinestetik tinggi akan mudah mentransfer dari

pengalaman gerak serupa yang pernah dilakukan dan akan mudah menelaah

sumber daya yang menggerakkan tubuh. Dengan banyak latihan maka akan terjadi

banyak transfer yang akan mempengaruhi siswa dapat melakukan gerak, baik

gerak tertutup maupun gerak terbuka dalam segala posisi dan kordinasi. Ketika

sebuah keterampilan diajarkan dengan tujuan pengalihan dari pengalaman yang

serupa, maka akan lebih mempercepat proses keberhasilan suatu latihan dan

mampu bergerak dalam segala bidang.

Page 44: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

57

4. Koordinasi Mata Tangan

a. Definisi Koordinasi

Koordinasi merupakan kemampuan seseorang untuk merangkaikan

bermacam-macam gerakan sedemikian rupa sehingga merupakan gerakan yang

bertautan.Selain merupakan salah satu komponen kondisi fisik, koordinasi juga

merupakan salah satu bagian dari kemampuan perseptual. Menurut A. J. Harrow

(1972: 34) “Kemampuan perseptual ialah kemampuan mengintepretasikan stimulus

yang ditangkap oleh indra”.

Dalam bukunya, M. Sajoto (1995: 9) mengemukakan bahwa, “Koordinasi

adalah kemampuan seseorang mengintegrasikan bermacam-macam gerak yang

ada ke dalam pola gerakan tunggal secara efektif”. Lebih lanjut, Mulyono (2001:

57) menyatakan bahwa, “Koordinasi adalah kemampuan untuk secara bersamaan

melakukan berbagai jenis gerak secara mulus dan akurat”. Dangsina Moeloek

(1984: 4) berpendapat bahwa, “Koordinasi menyatakan hubungan harmonis

berbagai faktor yang terjadi pada suatu gerakan”. Jadi apabila seseorang itu

mempunyai koordinasi yang baik maka ia akan dapat melaksanakan tugas dengan

mudah secara efektif.

Pengertian koordinasi menurut Suharno H. P. (1992: 39), “Koordinasi

adalah kemampuan seseorang untuk merangkaikan beberapa unsur gerak menjadi

satu gerakan yang selaras sesuai dengan tujuannya”. Barrow dan McGee yang

dikutip oleh Harsono (1988: 220) juga mengungkapkan bahwa,“Koordinasi

adalah kemampuan untuk memadukan berbagai macam gerakan ke dalam satu

atau lebih pola gerak khusus”.

Sukadiyanto (2010: 223) menyatakan bahwa, “Koordinasi merupakan

hasil perpaduan kinerja dari kualitas otot, tulang dan persendian dalam

menghasilkan satu gerak yang efektif dan efisien”. Koordinasi adalah hubungan

timbal balik antara pusat susunan gerakan dengan alat gerak dalam mengatur dan

mengendalikan impuls tenaga dan kerja otot serta proses-proses motorik yang

terjadi untuk pelaksanaan gerakan.

Dari sudut pandang fisiologi, koordinasi gerak dilihat sebagai pengaturan

terhadap proses motorik terutama terhadap kerja otot-otot diatur melalui sistem

Page 45: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

58

syaraf. Rusli Lutan, dkk (2000: 77) berpendapat bahwa, “Koordinasi adalah

kemampuan untuk melakukan gerakan dengan berbagai tingkat kesukaran dengan

cepat dan efisien dan penuh ketepatan”. Koordinasi dapat diartikan juga sebagai

kemampuan untuk melakukan gerakan dengan berbagai tingkat kesukaran dengan

cepat dan efisien dan penuh ketepatan.

Menurut Suharno H. P. (1982: 110), “Koordinasi adalah kemampuan

seseorang untuk merangkai beberapa unsur gerak menjadi suatu gerakan yang

selaras sesuai dengan tujuannya atau kemampuan menampilkan tugas gerak

dengan luwes dan akurat yang seringkali melibatkan perasaan dan serangkaian

koordinasi otot yang mempengaruhi gerakan”. Menurut M. Sajoto (1995: 59),

”Koordinasi berasal dari kata coordination adalah kemampuan seseorang dalam

mengintegrasikan gerakan yang berbeda ke dalam suatu pola gerakan tunggal

secara efektif”. Sedangkan Nossek (1982: 89) berpendapat bahwa, “Koordinasi

adalah kemampuan untuk memadukan berbagai macam gerakan ke dalam satu

atau lebih pola gerak khusus.

Menurut Bompa (2004: 43), “Coordination is a complex motor skill

necessary for high performance”. Koordinasi merupakan keterampilan motorik

yang kompleks yang diperlukan untuk penampilan yang tinggi. Rusli Lutan

(2000: 77), mengemukakan bahwa, ”Kordinasi adalah kemampuan melakukan

gerakan dengan berbagai tingkat kesukaran dengan cepat, efisien, dan penuh

ketepatan”. Sedangkan menurut Grana dan Kalenak (1991: 253) “Koordinasi

adalah kemampuan otot dalam mengontrok gerak dengan tepat agar dapat

mencapai suatu fungsi khusus”. Sementara Schmidt (1988: 265) berpendapat

bahwa, “Koordinasi adalah perpaduan gerak dari dua atau lebih persendian, yang

satu sama lainnya saling berkaitan dalam menghasilkan satu keterampilan gerak”.

Koordinasi merupakan hasil perpaduan kinerja dari kualitas otot, tulang, dan

persendian dalam menghasilkan satu gerak yang efektif dan efesien.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

koordinasi merupakan kemampuan tubuh mengombinasikan beberapa gerakan

menjadi satu gerakan dengan pola tertentu. Koordinasi merupakan salah satu

unsur yang penting untuk keterampilan gerak motorik. Tingkat koordinasi atau

Page 46: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

59

baik tidaknya koordinasi gerak seseorang dapat dilihat dari kemampuannya untuk

melakukan suatu gerakan secara mulus, tepat dan efisien. Dari definisi ini dapat

ditarik suatu pengertian bahwa koordinasi gerak meliputi pengkoordinasian kerja

otot-otot yang terlibat dalam pelaksanaan suatu gerakan dalam bentuk hubungan

timbal balik antara pusat susunan syaraf dengan alat gerak dalam mengatur dan

mengendalikan impuls tenaga dan kerja otot serta proses-proses motorik yang

terjadi untuk pelaksanaan gerakan dalam memadukan berbagai macam gerak yang

berbeda-beda, dengan kesulitan yang berbeda, tetapi dilakukan secara cepat dan

tepat. Pengertian dari sudut pandang biomekanik lebih diarahkan pada

penyesuaian antara pemberian impuls kekuatan pada otot dengan kebutuhan pada

setiap gerakan.

Koordinasi merupakan suatu kemampuan biomotorik yang sangat

komplek (Harsono, 1988: 219). Setiap orang untuk dapat melakukan gerakan atau

keterampilan baik dari yang mudah, sederhana sampai yang rumit, diatur dan

diperintah dari sistem syaraf pusat yang sudah disimpan di dalam memori terlebih

dahulu. Jadi untuk dapat melakukan gerakan koordinasi yang benar diperlukan

juga koordinasi sistem syaraf yang meliputi sistem syaraf pusat dan sistem syaraf

tepi dengan otot, tulang, dan sendi.

Koordinasi diperlukan hampir disemua cabang olahraga yang melibatkan

kegiatan fisik. Koordinasi juga penting bila berada dalam situasi dan lingkungan

yang asing, misalnya perubahan lapangan pertandingan, peralatan, cuaca, lampu

penerangan, dan lawan yang dihadapi. Tingkatan baik atau tidaknya koordinasi

gerak seseorang tercermin dalam kemampuannya untuk melakukan suatu gerakan

secara mulus, tepat, cepat, dan efisien.

Koordinasi yang baik dapat mengubah dan berpindah secara cepat dari

pola gerak satu ke pola gerak yang lain sehingga gerakannya menjadi efektif.

Koordinasi erat hubungannya dengan kecepatan, kekuatan, daya tahan, kelentukan

dan juga sangat penting untuk mempelajari dan menyempurnakan teknik dan

taktik. Seorang atlet dengan koordinasi yang baik tidak hanya mampu melakukan

suatu keterampilan secara sempurna, tetapi juga mudah dan cepat dalam

melakukan keterampilan yang masih baru baginya. Atlet tersebut juga dapat

Page 47: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

60

mengubah dan berpindah secara cepat dari pola gerak satu ke pola gerak yang lain

sehingga gerakannya efisien. Atlet yang tingkat koordinasinya kurang biasanya

melakukan gerakan-gerakan secara kaku dengan ketegangan dan dengan energi

yang berlebihan sehingga gerakannya tidak efisien.

Komponen gerak yang terdiri dari energi, kontraksi otot, syaraf, tulang dan

persendian merupakan koordinasi neuromaskuler, yaitu setiap gerak yang terjadi

dalam urutan dan waktu yang tepat serta gerakannya mengandung tenaga.

Terjadinya gerak tersebut ditimbulkan oleh adanya kontraksi otot, dan otot

berkontraksi karena adanya perintah yang diterima melalui sistem syaraf. Menurut

Sukadiyanto (2005: 139) “Koordinasi neuromuskuler adalah setiap gerak yang

terjadi dalam urutan dan waktu yang tepat serta gerakannya mengandung tenaga”.

Sebab terjadinya gerak timbul oleh kontraksi otot, dan otot berkontraksi karena

adanya perintah yang diterima melalui sistem syaraf.

Koordinasi neuromuskuler meliputi koordinasi intramuskuler dan

intermuskuler. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Pyke dalam Sukadiyanto

(2010: 223) bahwa, “Koordinasi neuromuskuler meliputi koordinasi intramaskuler

dan intermaskuler”. Koordinasi intramuskuler adalah kerja seluruh serabut syaraf

dan otot dalam setiap kerja otot yang berkontraksi secara maksimal. Koordinasi

intermuskuler melibatkan efektifitas otot-otot yang bekerjasama dalam

menampilkan satu gerak. Menurut Pyke (1991: 140), “Koordinasi intramuskuler

yaitu melibatkan efektivitas otot-otot bekerjasama dalam menampilkan satu gerak

sehingga dalam koordinasi intramuskuler kinerjanya tergantung dari interaksi

beberapa otot”. Pada koordinasi intramuskuler, kinerja dari seluruh serabut syaraf

dan otot dalam setiap kerja otot berkontraksi secara maksimum. Kinerja otot

tergantung dari interaksi serabut syaraf dan serabut otot di dalam otot itu sendiri.

Ciri orang yang memiliki koordinasi intramuskuler baik, dalam melakukan gerak

akan serasi, tepat, ekonomis, dan efektif.

Sukadiyanto (2005: 139) mengemukakan bahwa, “Pada koordinasi

intermuskuler melibatkan efektivitas otot-otot yang bekerjasama dalam

menampilkan satu gerak”. sSebagai contoh, pemain Sepakbola yang bermain di

posisi sayap dituntut untuk bisa melakukan crossing (passing atas secara

Page 48: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

61

menyilang) sambil berlari cepat atau sprint. Pemain Sepakbola yang memiliki

koordinasi baik sudah pasti bisa melakukan crossing bola dengan benar, tetapi

bagi pemain Sepakbola yang memiliki koordinasi buruk akan kesulitan dalam

melakukan crossing.

Menurut Bompa (1994: 322) “Pada dasarnya koordinasi dibedakan

menjadi dua macam, yaitu koordinasi umum dan koordinasi khusus”. Sage (1984:

279) menyatakan bahwa, “Koordinasi umum merupakan kemampuan seluruh

tubuh dalam menyesuaikan dan mengatur gerakan secara simultan pada saat

melakukan suatu gerak”. Artinya, bahwa setiap gerak yang dilakukan melibatkan

semua atau sebagian besar otot-otot, sistem syaraf, dan persendian. Untuk itu,

koordinasi umum ini diperlukan adanya keteraturan gerak dari beberapa anggota

badan yang lainnya, agar gerak yang dilakukan dapat harmonis dan efektif

sehingga dapat menguasai keterampilan gerak yang dipelajari. Koordinasi umum

merupakan unsur penting dalam penampilan motorik dan menunjukkan tingkat

kemampuan yang dimiliki seseorang.

Sage (1984: 278) mengemukakan bahwa, “Koordinasi khusus merupakan

koordinasi antar beberapa anggota badan, yaitu kemampuan untuk

mengkoordinasikan gerak dari sejumlah anggota badan secara simultan”. Pada

umumnya setiap teknik dalam cabang olahraga merupakan hasil perpaduan antara

pandangan mata tangan (hand eye coordination) dan kerja kaki (footwork).

Koordinasi khusus merupakan pengembangan dari koordinasi umum yang

dikombinasikan dengan kemampuan biomotor yang lain sesuai dengan

karakteristik cabang olahraga. Ciri-ciri orang yang memiliki koordinasi khusus

yang baik dalam menampilkan keterampilan teknik dapat secara harmonis, cepat,

mudah, sempurna, tepat, dan luwes.

Mengenai indikator koordinasi, Sukadiyanto (2005: 139) menyatakan

bahwa, “Indikator utama koordinasi adalah ketepatan dan gerak yang ekonomis”.

Dengan demikian koordinasi merupakan hasil perpaduan kinerja dari kualitas otot,

tulang, dan persendian dalam menghasilkan gerak yang efektif dan efisien.

Komponen gerak yang terdiri dari energi, kontraksi otot, syaraf, tulang dan

persendian merupakan koordinasi neuromuskuler.

Page 49: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

62

Kecepatan, kekuatan, daya tahan, power, kelentukan, persepsi kinestetik,

keseimbangan, dan ritme semua unsur tersebut memberikan pengaruh yang tidak

dapat diabaikan dalam koordinasi gerak. Bila salah satu unsur tidak ada atau

kurang berkembang, maka hal ini akan berpengaruh terhadap kesempurnaan

koordinasi. Keterampilan yang melibatkan koordinasi misalnya koordinasi mata

tangan pada softball yaitu teknik lemparan atas melempar bola ke suatu sasaran

tertentu. Pusat pengaturan koordinasi tubuh adalah pada ceribullum dan cortex

gyrus centralis anteri.

Beberapa faktor yang menjadi penentu dalam koordinasi yang baik

menurut Suharno H.P. (1992: 39):

1) Pengaturan saraf pusat dan saraf tepi, hal ini berdasarkan pembawaan

atlet dan hasil latihan-latihan.

2) Tergantung tonus dan elastisitas otot yang melakukan gerak.

3) Baik dan tidaknya keseimbangan, kelincahan dan kelentukan atlet.

4) Baik dan tidaknya koordinasi kerja saraf, otot dan indera.

Fungsi koordinasi adalah menghasilkan satu pola gerakan yang serasi,

berirama dan kompleks. Dengan demikian, fungsi latihan koordinasi sangat

penting untuk meningkatkan kemampuan tersebut. Hal ini dikarenakan koordinasi

adalah penyesuaian dan pengaturan yang baik. Suharno H.P. (1992: 39) juga

mengemukakan bahwa selain untuk mengkoordinasikan beberapa gerakan dengan

baik, koordinasi memiliki kegunaan lain seperti:

1) Efisien tenaga dan efektif.

2) Untuk menghindari terjadinya cedera.

3) Berlatih menguasai teknik akan lebih cepat.

4) Menjalankan taktik lebih komplet.

5) Kesiapan atlet lebih mantap.

b. Definisi Koordinasi Mata Tangan

Koordinasi pada umumnya merupakan kemampuan untuk

mengombinasikan beberapa gerakan tanpa ketegangan dengan urutan yang benar

dan melakukan gerakan yang kompleks secara lancar, efektif, dan efisien.

Koordinasi mata tangan merupakan gabungan antara kecermatan pandangan dan

melakukan gerakan tangan berdasarkan rangsangan yang diterima oleh mata.

Sadoso Sumosardjuno (1994: 125) menyatakan bahwa, “Koordinasi mata tangan

Page 50: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

63

merupakan suatu integrasi antara mata sebagai pemegang fungsi utama dan tangan

sebagai pemegang fungsi yang melakukan suatu gerakan tertentu”.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa gerakan-gerakan yang melibatkan

kecermatan pandangan dan keakuratan tangan melakukan gerakan menunjukkan

tingkat koordinasi mata tangan seseorang. Ini berarti koordinasi mata tangan

berkaitan dengan gerakan-gerakan melempar suatu benda atau objek ke suatu

sasaran. Harsono (1988: 220) menyatakan, “Gerakan-gerakan yang melibatkan

koordinasi mata tangan (eye-hand coordination) seperti misalnya dalam

kemampuan melempar suatu objek ke sasaran tertentu”.

1) Dasar-dasar Latihan Koordinasi

Karakter umum latihan koordinasi adalah melakukan gerakan beraneka

ragam dalam satu satuan waktu. Misalnya gerakan lari di tempat bersamaan

dengan mendorong, tangan kanan ke atas dan tangan kiri ke depan. Berikut akan

disajikan petunjuk-petunjuk pengajaran latihan koodinasi mata, tangan, dan kaki

pada anak usia dini:

a) Ketinggian melemparkan harus tidak lebih tinggi dari pada di mana anak

nyaman bisa mencapai overhead.

b) Menangkap bola harus antara pinggang dan bahu (lebih dekat ke pinggang).

c) Menghadapi sekitar 2,5 kaki, dengan 3 kaki, dari dinding akan membantu

menstabilkan lemparan.

d) Bersikeras bahwa dua objek bilateral menyulap dengan konsistensi dalam

melempar tinggi serta ritme sebelum berkembang menjadi tiga objek

juggling.

e) Musik yang tepat dapat membantu untuk membangun irama juggling.

f) Mengatur jumlah lemparan dan menangkap rendah sehingga siswa pertama

dapat mengalami kesuksesan tanpa kehilangan kontrol dari objek. Ini akan

membantu untuk mengurangi kegagalan dengan lemparan konsisten.

g) Menahan diri ke fase baru sebelum menguasai tahap ini.

Page 51: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

64

h) Menetapkan 25 "melemparkan tangkapan" tanpa menjatuhkan sebuah benda

sebagai tujuan untuk setiap tahap sebelum pindah ke perkembangan

berikutnya.

i) Harus fokus pada puncak dari lemparan.

j) Keberhasilan awal sangat penting jika siswa harus intrensically termotivasi

untuk terus berlatih.

k) Mengajar harus memberi teladan bagi siswa.

Pengalaman yang dijelaskan sejauh ini dapat ditingkatkan melalui gerakan

yang juga bervariasi dari lambat ke cepat (yaitu objek dan orang) dan melalui

berbagai tingkat produksi kekuatan (lembut untuk keras). Berdasarkan petunjuk-

petunjuk latihan koordinasi mata, tangan, dan kaki di atas, maka dapat dibuat

salah satu model untuk mengembangkan koordinasi yakni permainan lempar dan

gelinding simpai untuk mengenal angka.

Dalam cabang olahraga Atletik, koordinasi digunakan atlet agar dapat

melakukan teknik gerakan dalam Atletik secara berkesinambungan. Misalnya

pada atlet lempar lembing yang dituntut untuk dapat melakukan lemparan yang

dikombinasikan dengan gaya lempar untuk menunjang lemparan. Melakukan

suatu gaya dalam melakukan lemparan adalah suatu teknik yang memerlukan

koordinasi yang baik. Jika gaya yang dilakukan tidak dikuasai dengan baik maka

akan berpengaruh terhadap hasil lemparan.

2) Latihan Koordinasi pada Anak Usia Dini atau Usia Sekolah Dasar

Setiap anak senang akan bermain, bergerak, dan beraktivitas. Hampir

setiap waktu dimanfaatkan untuk bermain dan atau bergerak. Anak-anak lebih

senang melakukan aktivitas bermain yang menantang seperti melompat,

memanjat, melempar, dan lain-lain. Dari aktivitas tersebut anak mendapatkan

informasi dan pengalaman yang berguna untuk kehidupan anak selanjutnya.

Menurut W. Rob dan E.J Leertouwer dalam Sukintaka, dkk (1979: 91), “Tingkat

umur pendidikan usia dini yaitu umur 0-6 tahun dan sekolah dasar dibagi menjadi

tiga, yaitu: kelompok umur pendidikan pertama antara 6 sampai 8 tahun,

Page 52: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

65

kelompok umur pendidikan kedua antara 8 sampai 10 tahun, dan kelompok umur

pendidikan ketiga antara 10 sampai 12 tahun”.

Kemampuan gerak dasar merupakan kemampuan yang biasa anak lakukan

guna meningkatkan kualitas hidup. Hendaknya bentuk latihan koordinasi yang

dipilih untuk anak-anak adalah gerakan-gerakan dasar yang mengarah pada

permainan, mengarah pada pertumbuhan dan perkembangan anak, dan secara

tidak langsung mengarah pada peningkatan keterampilan olahraga. Bentuk latihan

koordinasi yang diberikan pada anak usia sekolah dasar didasarkan pada tahap

gerak dasar yang menyenangkan, gerakan tersebut meliputi variasi lompat, variasi

loncat, dan variasi langkah kaki yang dipadukan dengan arah pandangan mata

serta ayunan lengan dan tangan.

Menurut Amung Ma’mun (2000: 20-21), “Kemampuan gerak dasar dibagi

menjadi tiga kategori, yaitu lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif”.

Kemampuan lokomotor digunakan untuk memindahkan tubuh dari satu tempat

ketempat yang lain atau mengangkat tubuh ke atas seperti berjalan, berlari,

melompat, dan meloncat. Kemampuan nonlokomotor dilakukan di tempat, tanpa

ada ruang gerak yang memadai, yang terdiri atas: menekuk dan meregang,

mendorong dan menarik, mengangkat dan menurunkan, melipat dan memutar.

Kemampuan manipulatif dikembangkan ketika anak tengah menguasai macam-

macam objek.

Dari pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pada usia dini dan

sekolah dasar dapat diberikan latihan koordinasinkarena pada usia-usia tersebut

anak mempunyai kecenderungan fisik yang mendukung ke arah perbaikan kualitas

koordinasinya. Keuntungan bagi anak usia sekolah dasar yang memiliki

kemampuan koordinasi baik, akan mampu menampilkan keterampilan dengan

sempurna dan dapat dengan cepat mengatasi permasalahan gerak pada saat latihan

maupun pertandingan. Dengan demikian, tanpa memiliki kemampuan koordinasi

bagus, atlet akan mengalami kesulitan dalam melakukan gerakan teknik yang

kompleks. Hal ini dikarenakan latihan koordinasi bagi anak usia sekolah dasar

amat baik diterapkan mengingat usia 8-12 tahun merupakan fase “development of

Page 53: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

66

skill”. Koordinasi yang baik akan menghasilkan eksekusi teknik prima di dalam

posisi sesulit apapun.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Koordinasi Mata Tangan

Koordinasi mata tangan dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik.

Faktor intrinsik meliputi intelegensi, aktivitas visual, persepsi visual, koordinasi

motorik, aktivitas gerak lengan, tangan, dan aktivitas penggunaan jari. Faktor

ekstrinsik yaitu pengalaman koordinasi antara mata dan tangan seperti menyusun

balok, bermain puzzle, mewarnai pada gambar yang telah tersedia, serta melempar

dan menangkap bola.

Intelegensi merupakan salah satu faktor intrinsik karena intelegensi sendiri

adalah koordinasi yang memberi struktur kepada tingkah laku suatu organisme

sebagai adaptasi mental terhadap situasi baru. Dalam arti sempit, intelegensi

sering kali diartikan sebagai intelegensi operasional, termasuk pula tahapan-

tahapan yang sejak dari periode sensori motorik sampai dengan opersional formal

misalnya saja pada fase sensorimotor, anak mengembangkan kemampuannya

untuk mempersepsi, melakukan sentuhan-sentuhan, melakukan berbagai gerakan,

dan secara perlahan-lahan belajar mengoordinasikan gerakannya.

Aktivitas dari kerja visual berpengaruh terhadap konsentrasi terhadap

objek ataupun penggunaan alat indra mata itu sendiri yang tidak mengalami

gangguan untuk digunakan dalam melihat suatu objek. Visual persepsi adalah

proses kemampuan dalam mengintregasikan input yang didapat secara visual.

Maksudnya, setelah suatu bentuk diterima oleh mata, maka kemampuan visual

persepsi di otak akan menjelaskan arti dari objek yang dimaksud sehingga

berpengaruh juga terhadap koordinasi karena koordinasi juga akan

memersepsikan suatu gambar yang berbentuk serta berbeda- beda polanya.

d. Peran Koordinasi Mata Tangan terhadap Kids Javelin Throwing

Pengertian koordinasi gerak dapat dilihat berdasar dari sudut pandang

anatomi dan fisiologi serta biomekanik. Koordinasi gerak adalah hubungan

timbal-balik antara pusat susunan gerakan dengan alat gerak dalam mengatur dan

Page 54: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

67

mengendalikan impuls tenaga dan kerja otot serta proses-proses motorik yang

terjadi untuk pelaksanaan gerakan. Koordinasi gerak dapat dilihat dari dari sudut

pandang anatomi dan fisiologi. Dari sudut pandang fisiologi, koordinasi gerak

dilihat sebagai pengaturan terhadap proses motorik terutama terhadap kerja otot-

otot diatur melalui sistim persyarafan. Dari definisi ini dapat ditarik suatu

pengertian bahwa koordinasi gerak meliputi pengoordinasian kerja otot-otot yang

terlibat dalam pelaksanaan suatu gerakan.

Pengertian koordinasi gerak dari sudut pandang biomekanik diarahkan

pada penyesuaian antara pemberian impuls kekuatan pada otot dengan kebutuhan

pada setiap gerakan. Dari sudut pandang di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

koordinasi gerak adalah hubungan timbal-balik antara pusat susunan syaraf

dengan alat gerak dalam mengatur dan mengendalikan impuls tenaga dan kerja

otot serta proses-proses motorik yang terjadi untuk pelaksanaan gerakan.

Koordinasi akan terarah pada target motor yang sama apabila dalam

gerakan terarah yang menghubungkan antara mata dan tangan, gerakan tersebut

melibatkan gerakan dari lengan, tangan, dan jari-jari sehingga fungsi otak bagian

koordinasi temporal mempunyai tugas antar anggota tubuh yang kompleks.

Pengalaman koordinasi antara mata dan tangan pada anak usia 7-8 tahun

berupa anak mampu fokus untuk keterampilan gerak koordinasi motorik berupa

mendorong, menangkap, memukul, melempar, dan memantul-mantulkan bola.

Pada anak usia 7-8 tahun sangat aktif dan secara fisik telah menikmati berbagai

tantangan yang menguji kekuatan serta ketangkasannya. Peningkatan kekuatan

fisik serta koordinasi mata tangan membuat anak mampu memukul bola dan

tulisan tangannya lebih terbaca terutama bagi anak perempuan.

Pengalaman koordinasi mata tangan pada anak usia di atasnya (9-10 tahun

dan 11-12 tahun) tentunya akan lebih berkembang kepada gerakan yang lebih

kompleks dari hanya sekedar melempar, menangkap, mendorong, memukul, dan

memantul-mantulkan bola, menjadi gerak memerlukan koordinasi dengan anggota

gerak tubuh yang lain seperti passing dan smash bola voli, melakukan forehand

dan backhand dalam permainan tenis meja, ataupun nomor-nomor lempar dalam

cabang olahraga Atletik yang memiliki tahap-tahap gerak pelaksanaan yang tidak

Page 55: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

68

sederhana.

Salah satu nomor dalam cabang olahraga Atletik, khususnya Kids Athletics

adalah Kids Javelin Throwing atau Lempar Turbo. Gerak pelaksaan Kids Javelin

Throwing termasuk dalam gerak kompleks yang memerlukan berbagai unsur yang

menunjang keberhasilan ataupun kesempurnaan geraknya. Gerak pelaksanaan

Kids Javelin Throwing memerlukan koordinasi mata tangan yang baik untuk

menunjang kesempurnaan gerak pelaksanaannya. Koordinasi gerak akan terarah

pada target motor yang sama apabila dalam gerakan terarah yang menghubungkan

antara mata dan tangan, gerakan tersebut melibatkan gerakan dari lengan, tangan,

dan jari-jari sehingga fungsi otak bagian koordinasi temporal mempunyai tugas

antar anggota tubuh yang kompleks. Target motor dalam hal ini adalah turbo atau

lembing.

Gerak melempar adalah gerak yang sederhana, tetapi ketika

pelaksanaannya dipadukan dengan beberapa gerakan seperti dalam Kids Javelin

Throwingyang terdiri dari awalan, sikap siap melempar, pelepasan lembing dan

diakhiri dengan gerak lanjut, maka gerakannya menjadi gerak kompleks yang

membutuhkan berbagai unsur yang menunjang tercapainya kesempurnaan gerak

untuk mendapatkan hasil lemparan yang maksimal.

Sumbangan koordinasi mata tangan dalam gerak pelaksanaan Kids Javelin

Throwing dapat dilihat pada tahap gerak siap melempar dan pelepasan turbo dari

tangan. Untuk dapat melakukan lemparan yang maksimal, koordinasi mata tangan

yang baik sangat diperlukan dalam gerak melempar yang sifatnya kompleks mulai

dari meluruskan lengan semaksimal mungkin ke belakang, dilanjutkan menarik

lengan ke depan dengan gerak berkesinambungan dari pergelangan tangan dan

telapak tangan serta jari-jari tangan yang menggenggam turbo untuk dilemparkan

dengan sudut yang tepat pada timing yang tepat pula agar dapat menghasilkan

lemparan yang maksimal.

Berkenaan dengan timing, Sadoso Sumosardjono (1990: 125) menyatakan

bahwa, “Fungsi koordinasi mata tangan adalah integrasi antara mata sebagai

pemegang utama, dan tangan sebagai pemegang fungsi yang melakukan suatu

gerakan tertentu. Dalam hal ini, kedua mata akan memberitahukan kapan bola

Page 56: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

69

berada di suatu titik agar tangan langsung mengayun untuk melakukan pukulan

yang tepat”. Hal ini juga dapat diterapkan dalam gerak pelaksaanaan Kids Javelin

Throwing, terutama pada saat sikap siap melempar yang dilanjutkan pelepasan

lembing dari genggaman tangan.

Seperti dijelaskan pada pembahasan sebelumnya bahwa dalam melakukan

lemparan, sektor lemparan dibatasi oleh garis batas yang digunakan sebagai batas

dalam pengukuran jauhnya lemparan yang dihasilkan. Timing dalam hal ini terjadi

ketika pelempar melakukan langkah terakhir mendekati garis batas sektor

lemparan sebagai tumpuan pada tahap gerakan sikap siap melempar. Ketika mata

melihat garis batas sektor lemparan sudah semakin dekat, maka langkah kaki

terakhir dilanjutkan sebagai tumpuan pada tahap gerak sikap siap melempar

dengan saat yang tepat agar gerakan yang terjadi berkesinambungan tanpa adanya

saat behenti yang dapat mengurangi momentum yang tepat untuk melempar.

Gerakan tersebut berupa tumpuan kaki yang dilanjutkan dengan meluruskan

lengan yang memegang turbo atau lembing ke belakang sebagai sikap siap

melempar yang diikuti putaran pinggul dan dilanjutkan dengan gerak melempar

pada saat yang tepat dan sudut yang tepat untuk melempar atau melepaskan turbo

dari genggaman tangan.

Koordinasi mata tangan merupakan biomotorik yang berhubungan

langsung dengan persyarafan dalam aktivitas yang dilakukan. Dengan demikian,

jika siswa memiliki koordinasi mata tangan yang baik, maka akan memiliki

kemampuan untuk mengendalikan organ-organ syaraf ototnya selama melakukan

gerakan melempar dengan perubahan titik berat badan yang cepat. Dan ini dapat

dilakukan dalam keadaan statis maupun dalam keadaan dinamis. Selain itu, siswa

atau pun atlet mampu untuk mempertahankan posisi badan pada saat bergerak

untuk melakukan lemparan sehingga mampu untuk mempertahan posisi yang baik

ketika melempar.

Page 57: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

70

5. Daya Ledak Otot (Muscular Power)

a. Hakikat Daya Ledak otot (Muscular Power)

Fisik merupakan salah satu faktor yang berfungsi untuk melakukan

gerakan. Agar dapat menghasilkan gerakan yang efektif dan efisien harus

didukung oleh kemampuan fisik yang baik. Macam-macam kemampuan fisik

antara lain kekuatan, daya tahan, kecepatan, fleksibilitas, dan ketajaman indra.

Daya ledak otot atau muscular power merupakan suatu unsur di antara

unsur-unsur komponen kemampuan fisik. Kemampuan fisik adalah kemampuan

tugas-tugas yang menuntut stamina, keterampilan, kekuatan, dan karakteristik

serupa. Menurut A. J. Harrow (1972: 35) “Kemampuan fisik adalah kemampuan

untuk memfungsikan sistem organ tubuh dalam melakukan gerak tubuh”. Menurut

Sugiyanto (1996: 221), “Kemampuan fisik adalah kemampuan memfungsikan

organ-organ tubuh dalam melakukan aktivitas fisik”. Kemampuan fisik sangat

penting untuk mendukung mengembangkan aktivitas psikomotor. Gerakan yang

terampil dapat dilakukan apabila kemampuan fisiknya memadai.

Penelitian terhadap berbagai persyaratan yang dibutuhkan dalam ratusan

aktivitas jasmani telah mengidentifikasi sembilan kemampuan dasar yang

tercakup dalam kinerja dari tugas-tugas fisik. Sembilan kemampuan dasar tersebut

identik dengan komponen-komponen dalam kondisi fisik, yaitu kemampuan

biomotorik manusia, yang dapat ditingkatkan sampai batas-batas tertentu dengan

melakukan latihan-latihan tertentu yang sesuai. Kemampuan-kemampuan itu

meliputi kekuatan, kecepatan, kelincahan, daya tahan, keseimbangan, kelenturan,

akurasi, koordinasi, dan daya ledak otot atau muscular power.

Daya ledak adalah suatu kemampuan seorang atlet untuk mengatasi suatu

hambatan dengan kecepatan kontraksi yang tinggi. Menurut Harsono (1988: 200)

“Power adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam

waktu yang sangat cepat”. Daya ledak ini diperlukan di beberapa gerakan asiklis,

misalnya pada atlet seperti melempar, menendang atau memukul. Lebih lanjut

Harre (1982: 102) menyatakan bahwa, “Daya ledak adalah kemampuan

olahragawan untuk mengatasi tahanan dengan suatu kecepatan kontraksi tinggi”.

Page 58: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

71

Daya ledak merupakan kombinasi dari kecepatan maksimal dan kekuatan

maksimal. Daya ledak otot ini harus ditunjukkan oleh perpindahan tubuh (dalam

tendangan jauh) atau benda (lembing yang dilempar) melintasi udara, ketika otot-

otot harus mengeluarkan kekuatan dengan kecepatan yang tinggi agar dapat

membawa tubuh atau objek pada saat pelaksanaan gerak untuk dapat mencapai

suatu jarak.

Daya ledak ialah kemampuan sebuah otot atau sekelompok otot untuk

mengatasi tahanan beban dengan kekuatan dan kecepatan tinggi dalam satu

gerakan yang utuh (Suharno HP, 1984: 11). Daya ledak atau explosive power

adalah kemampuan otot atau sekelompok otot seseorang untuk mempergunakan

kekuatan maksimal yang dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya atau

sesingkat-singkatnya. Unjuk kerja kekuatan maksimal yang dilakukan dalam

waktu singkat ini tercermin seperti dalam aktivitas smash, lempar lembing, serta

gerak lain yang bersifat eksplosif.

Daya ledak merupakan hasil perpaduan dari kekuatan dan kecepatan pada

kontraksi otot (Bompa, 1983: 231). Daya ledak merupakan salah satu dari

komponen gerak yang sangat penting untuk melakukan aktivitas yang sangat berat

karena dapat menentukan seberapa kuat orang memukul, seberapa jauh seseorang

dapat melempar, seberapa cepat seseorang dapat berlari dan sebagainya.

Daya ledak adalah faktor utama dalam pelaksanaan segala macam

ketrampilan gerak dalam berbagai cabang olahraga. Upaya dalam meningkatkan

unsur daya ledak dapat dilakukan dengan cara:

1) Meningkatkan kekuatan tanpa mengabaikan kecepatan atau menitikberatkan

pada kekuatan;

2) Meningkatkan kecepatan tanpa mengabaikan kekuatan atau menitik beratkan

pada kecepatan;

3) Meningkatkan keduanya sekaligus, kekuatan dan kecepatan dilatih secara

simultan.

Daya ledak otot adalah kemampuan seseorang untuk mempergunakan

kekuatan maksimum yang dikerjakan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya (M.

Sajoto, 1988: 58). Selanjutnya power dijelaskan oleh Matjan (2007: 14) bahwa:

Page 59: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

72

“Tenaga ledak otot (muscle power) adalah suatu tingkat kemampuan otot

melepaskan tenaga sebesar-besarnya dalam waktu yang singkat”. Dan menurut

Bucher (2004: 348) bahwa: “Muscular power is the ability to release maximum

force in the shortest period of time”. Maksud dari kalimat tersebut bahwa, “Daya

ledak otot adalah kemampuan seseorang untuk mempergunakan kekuatan

maksimal yang dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya”. Adapun

pengertian power oleh Harsono (2001: 24) disebutkan bahwa, “Power adalah

kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang amat

singkat”.

Power merupakan salah satu komponen kondisi fisik yang dibutuhkan

hampir semua cabang olahraga, terutama cabang olahraga yang menuntut atletnya

mempunyai daya ledak otot, seperti dalam cabang Atletik, bela diri, olahraga

permainan, dan sebagainya. Power penting terutama untuk cabang-cabang

olahraga yang atetnya harus menggerakkan tenaga yang eksplosif seperti smash,

nomor-nomor lempar dalam Atletik, dan gerakan melempar bola softball. Juga

dalam cabang-cabang olahraga yang mengharuskan atletnya untuk menolak

dengan kaki seperti nomor-nomor lompat dalam Atetik, sprint, Bolavoli (untuk

smash), dan nomor-nomor yang ada unsur akselerasi (percepatan) seperti balap

lari, balap sepeda, mendayung, renang dan sebagainya.

Daya ledak otot merupakan gabungan dari beberapa unsur fisik yaitu unsur

kekuatan dan unsur kecepatan. Power atau daya ledak otot merupakan

kemampuan mengeluarkan tenaga atau kekuatan maksimal dalam waktu yang

cepat. Dalam hal ini dapat dinyatakan bahwa daya ledak (power) = kekuatan

(strenght) × kecepatan (velocity). Hatfield dalam Ismaryati (2006: 59) menyatakan

bahwa, “Power merupakan hasil perkalian antara gaya (force) dan jarak (distance)

dibagi dengan waktu (time)”. Daya ledak adalah kekuatan dan kecepatan kontraksi

otot secara dinamis explosive dalam waktu yang cepat. Hal ini senada dengan

pendapat Dangsina Moeloek (1984: 7) bahwa, “Daya ledak otot (muscular

explosive power) adalah kemampuan otot atau sekelompok otot melakukan kerja

secara eksplosif”.

Page 60: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

73

Berdasarkan pengertian dan pendapat mengenai power, maka dapat

disimpulkan bahwa power adalah kombinasi antara kekuatan dengan kecepatan

untuk mengatasi beban dengan kecepatan kontraksi otot yang tinggi. Kekuatan

menggambarkan kemampuan otot untuk mengatasi beban. Sedangkan kecepatan

menunjukan kemampuan otot mengatasi beban dengan kontraksi yang sangat

cepat, kekuatan otot dan kontraksi otot merupakan ciri utama dari power. Dengan

kata lain, kekuatan dapat dikatakan power apabila dilakukan dengan sangat cepat.

Dengan demikian, dua unsur penting yang menentukan kualitas daya ledak adalah

kekuatan dan kecepatan. Secara singkat, power itu adalah gabungan antara

kekuatan dan kecepatan. Adapun kegunaan power menurut Suharno H.P. (1985:

59) adalah:

1) Untuk mencapai prestasi maksimal;

2) Dapat mengembangkan teknik bertanding dengan tempo cepat dan

gerak mendadak;

3) Memantapkan mental bertanding atlet;

4) Simpanan tenaga anaerobik cukup besar.

Dalam rangka peningkatan prestasi olahraga Atletik, komponen kondisi

fisik power perlu mendapatkan perhatian khusus, terutama power lengan dan

power tungkai. Untuk mencapai prestasi puncak tidak hanya kekuatan saja yang

diperlukan, tetapi juga diperlukan komponen kecepatan ini yang dipadukan

menjadi power. Kekuatan merupakan dasar untuk membentuk power. Sesuai

pendapat Harsono (2007: 177) bahwa “strength tetap merupakan dasar (basis) dari

power dan daya tahan otot”.

Banyak kita lihat orang yang memiliki otot yang besar, tetapi tidak mampu

bergerak dengan cepat atau sebaliknya mampu bergarak dengan cepat, tetapi tidak

mengatasi beban dengan gerakan yang cepat. Ini menandakan bahwa kekuatan

otot saja belum menjamin untuk menghasilkan power otot. Oleh sebab itu, maka

antara kekuatan dan kecepatan harus dilatih untuk menghasilkan power yang baik.

Power menurut Bompa (1983: 22) dibedakan menjadi dua, yaitu power

siklis dan power asiklis. Perbedaan kedua jenis power ini dapat dilihat dari segi

kesesuaian jenis gerakan atau ketrampilan gerak. Dalam kegiatan olahraga, power

tersebut dapat dikenali dari perannya pada suatu cabang olahraga. Cabang-cabang

Page 61: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

74

olahraga yang lebih dominan power siklisnya adalah lari cepat, dayung, renang,

bersepeda dan olahraga sejenisnya. Sedangkan olahraga seperti melempar,

menolak, dan melompat pada atletik, unsur-unsur gerakan senam, beladiri, loncat

indah, dan olahraga permainan lebih dominan power asiklisnya.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Power

Faktor-faktor yang mempengaruhi daya ledak (power) otot dapat dibagi

menjadi dua, yaitu faktor intern dan faktor ekstern:

1) Faktor Intern

Faktor intern merupakan kondisi dan atau perangsang yang bersumber atau

berada di luar dari individu, yaitu:

a) Usia

Seseorang saat berusia 5-15 tahun terjadi penambahan sarkomer otot

sehingga terjadi hipertrofi otot. Pada masa ini terjadi pertumbuhan fisik berupa

penambahan massa otot dan pematangan saraf. Saat usia 17-18 tahun terjadi

penambahan massa otot akibat dari adanya suatu proses latihan sehingga terjadi

hipertrofi yang ditandai dengan meningkatnya myofibril, aktin, myosin,

sarkoplasma, dan jaringan ikat. Selain ditentukan oleh pertumbuhan fisik,

kekuatan otot ini ditentukan oleh aktivitas ototnya. Laki-laki dan perempuan akan

mencapai puncak kekuatan otot pada usia 20-30 tahun. Kemudian di atas umur

tersebut mengalami penurunan, kecuali diberikan pelatihan. Namun umur di atas

65 tahun kekuatan otot sudah mulai berkurang sebanyak 20% dibandingkan

sewaktu muda.

b) Jenis Kelamin

Otot wanita dapat mencapai tekanan maksimum kontraksi yang dihasilkan

oleh pria, yaitu antara 3 dan 4 Kg/cm2. Oleh karena itu, sebagian besar perbedaan

penampilan otot secara keseluruhan terletak pada persentase tambahan tubuh pria

yaitu otot. Sedangkan kekuatan otot pada laki-laki sedikit lebih kuat dari pada

kekuatan otot perempuan pada usia 10-12 tahun. Perbedaan kekuatan yang

signifikan terjadi seiring pertambahan umur pada saat kekuatan otot laki-laki jauh

Page 62: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

75

lebih kuat daripada wanita. Dapat disimpulkan bahwa ukuran sebuah otot

merupakan faktor penentu kekuatan atau daya ledak (power) dari seseorang yakni

kaum pria lebih dominan dari pada wanita.

c) Berat Badan

Beberapa penelitian menentukan hubungan antara lemak tubuh dan

performa atlet pada pria usia muda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa derajat

kegemukan memiliki pengaruh yang besar terhadap performa dan tes-tes

kemampuan atlet. Penelitian lain menunjukkan bahwa kegemukan tubuh

berhubungan dengan keburukan performa seseorang pada berbagai tes antara lain

speed test, endurance test, balance dan agility test, serta vertical jumptest.

2) Faktor Ekstern

Faktor ekstern merupakan kondisi dan atau perangsang yang bersumber

atau berada di luar dari individu, yaitu:

a) Motivasi

Motivasi olahraga adalah keseluruhan daya penggerak (motif) di dalam

diri individu yang menimbulkan kegiatan berolahraga, menjamin kelangsungan

latihan, dan memberi arah pada kegiatan latihan untuk mencapai tujuan yang

dikehendaki. Dengan memberikan motivasi positif kepada individu dalam

pelaksanaan program latihan akan berdampak meningkatkan performa latihan

individu tersebut.

b) Latihan

Istilah latihan berasal dari kata dalam bahasa Inggris yang dapat

mengandung beberapa makna seperti practice, exercises, dan training. Pengertian

latihan yang berasal dari kata practise adalah aktivitas untuk meningkatkan

keterampilan (kemahiran) berolahraga dengan menggunakan berbagai peralatan

sesuai dengan tujuan dan kebutuhan cabang olahraganya. Pengertian latihan yang

berasal dari kata exercises adalah perangkat utama dalam proses latihan harian

untuk meningkatkan kualitas fungsi sistem organ tubuh manusia sehinga

Page 63: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

76

mempermudah olahragawan dalam penyempurnaan geraknya. Kemudian

exercises merupakan materi latihan yang dirancang dan disusun oleh pelatih untuk

satu sesi latihan atau satu kali tatap muka dalam latihan, misalnya susunan materi

latihan dalam satu kali tatap muka pada umumnya berisikan materi, yang terdiri

dari pembukaan/pengantar latihan, pemanasan (warming-up), latihan inti, latihan

tambahan (suplemen), dan cooling down atau penutup.

Power sangat berpengaruh dalam suatu aktivitas olahraga yang

membutuhkan gerakan eksplosif. Kekuatan dan kecepatan yang dikombinasikan

akan berperan penting dalam sebagian ketrampilan olahraga. Menurut Suharno H.

P. (1985: 38) faktor-faktor yang mempengaruhi power adalah sebagai berikut:

(1) Banyak sedikitnya macam fibril otot putih (phasic) dari atlet.

(2) Kekuatan dan kecepatan otot atlet.

(3) Waktu rangsangan dibatasi secara konkrit.

(4) Koordinasi gerakan yang harmonis.

(5) Tergantung banyak sedikitnya zat kimia dalam otot (ATP).

Daya ledak otot dipengaruhi oleh kekuatan otot dan kecepatan kontraksi

otot sehingga semua faktor yang mempengaruhi kedua hal tersebut akan

mempengaruhi daya otot. Jadi daya ledak otot adalah kualitas yang

memungkinkan otot atau sekelompok otot untuk melakukan kerja fisik secara

tiba-tiba. Pemakaian daya ledak otot ini dilakukan dengan tenaga maksimal dalam

waktu singkat dan pendek. Orang yang sering melakukan aktivitas fisik membuat

daya ledak ototnya menjadi baik. Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa

power ditentukan oleh unsur kekuatan dan kecepatan. Akan tetapi, ditinjau secara

lebih rinci perkembangan power dipengaruhi oleh banyaknya faktor. Kemampuan

daya ledak otot ditentukan oleh beberapa faktor antara lain: jenis serabut otot,

panjang otot, kekuatan otot, suhu otot, jenis kelamin, kelelahan, koordinasi

inttramuskuler, koordinasi intermuskuler, reaksi otot terhadap ransangan saraf dan

sudut sendi.

Kemudian faktor kedua yang mempengaruhi power otot adalah kecepatan

kontraksi otot yang terkait dalam hal ini yang berperan adalah jenis serabut otot

putih dan cepat, kemudian kecepatan kontraksi otot merupakan juga yang penting

karena power akan timbul apabila kekuatan otot dipadukan dengan kecepatan.

Page 64: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

77

Power juga ditentukan oleh besarnya beban, besarnya beban maka otot menjadi

lambat untuk bergerak, karena otot tidak mampu bergerak secara cepat.

Sebaliknya, jika beban terlalu kecil dan rendah otot tidak bisa berkembang.

Latihan kombinasi antara kekuatan dan kecepatan merupakan latihan

untuk meningkatkan kualitas kemampuan fisik dengan tujuan utama

meningkatkan daya ledak. Latihan tersebut memberikan pengaruh yang lebih baik

terhadap nilai dinamis jika dibandingkan dengan latihan kekuatan saja. Adapun

menurut Pyke (1980: 75) “Dalam mengembangkan daya ledak, beban latihan

tidak boleh terlalu berat sehingga gerakan yang dilakukan dapat berlangsung cepat

dan frekuensinya banyak”.

c. Mekanisme Daya Ledak Otot (Power)

Daya ledak otot dapat didefinisikan sebagai kekuatan × jarak / waktu atau

kekuatan × kecepatan. Force (kekuatan) memainkan peran kunci dalam produksi

daya ledak dan jika tidak dipertahankan dengan latihan dapat mengakibatkan

penurunan atau tidak ada perubahan dalam produksi daya ledak. Kekuatan

mengacu pada beban x percepatan sedangkan kecepatan adalah jarak dibagi waktu

dari gerakan.

Aksi konsentris otot tidak menghasilkan banyak kekuatan. Namun, output

daya ledak dapat ditingkatkan lebih besar ketika gerakan eksentrik dan konsentris

digunakan bersama-sama untuk mengambil keuntungan dari sifat elastis otot

dalam siklus stretch-shortening cycle (SSC). Siklus ini dimulai dengan gerakan

balasan yang cepat mengakibatkan peregangan otot target melalui aksi eksentrik.

Otot memiliki kemampuan untuk diregangkan karena memiliki komponen elastis,

yang terdiri dari jaringan ikat yang mengelilingi setiap lapisan jaringan otot.

Ketika otot diregangkan, mechanoreceptors khusus yang terletak di dalam otot

yang dikenal sebagai serat muscle spindle juga menggeliat dan mengirim umpan

balik ke sistem saraf pusat. Umpan balik ini menyebabkan sinyal langsung dari

serat otot untuk berkontraksi. Keterlibatan SSC dalam latihan memberikan output

daya ledak yang lebih besar.

Perekrutan motor unit memberikan dasar fisiologis untuk produksi

Page 65: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

78

kekuatan pada setiap kecepatan gerakan. Meskipun gerakan Atletik terjadi sebagai

akibat langsung dari tindakan otot rangka, hal itu terjadi dalam respon terhadap

berbagai sinyal yang dikirim dan diterima dari sistem saraf. Gerakan terkontrol

yang menghasilkan daya ledak selama aktivitas fisik dimulai pada korteks motorik

yang terletak di lobus frontalis otak besar. Sinyal-sinyal listrik yang membentuk

kuanta informasi yang kemudian diteruskan dari pusat otak yang lebih tinggi ke

bawah batang otak ke sumsum tulang belakang yang kemudian merangsang unit

motorik tertentu untuk mengontrol tindakan otot.

Jumlah motor unit yang direkrut untuk gerakan adalah salah satu faktor

penentu yang paling penting dari amplitudo daya ledak yang dihasilkan karena

menentukan jumlah luas penampang otot dan jumlah actin-myosin yang sesuai

yang akan digunakan dalam gerakan. Pada tingkat aktivasi terendah, hanya motor

unit yang terkecil yang direkrut dan menghasilkan daya ledak minimal. Saat

tingkat aktivasi meningkat, ambang rekrutmen motor unit yang lebih besar

terlampaui sehingga lebih banyak motor unit direkrut dan kekuatan bertahap

menjadi lebih besar dan produksi daya ledak meningkat signifikan. Pada tingkat

rangsangan tertentu, semua motor unit yang tersedia di dalam otot direkrut

sehingga menghasilkan daya ledak tertinggi.

Persentase jenis serat yang membentuk unit-unit fungsional dari motor

unit bervariasi oleh peran otot dalam gerakan manusia dan oleh individu.

Misalnya, otot di daerah perut yang terlibat terutama dengan dukungan postural

terdiri dari serat otot tipe I, sedangkan pada otot penggerak utama atau dalam otot

lokomotif seperti vastuslateralis biasanya melihat jenis serat mulai dari sekitar

40% sampai 60% tipe I dantipe II. Seorang pelari maraton profesional mungkin

memiliki lebih dari 80 sampai 90% serat otot tipe I. Hal ini memungkinkan

kemampuan fisiologis untuk melakukan olahraga maraton. Level tinggi dari daya

ledak tidak dapat diproduksi kecuali seorang atlet memiliki persentase otot tipe II

yang lebih tinggi dalam regio penggerak utama. Namun, persentase ekstrim serat

otot tipe II (misalnya> 70%) biasanya tidak ada.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa rangsangan listrik yang diberikan

menghasilkan output daya ledak yang lebih besar dibandingkan dengan kontraksi

Page 66: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

79

volunteer. Hal ini menunjukkan potensi output daya ledak maksimal otot

dihambat oleh proses fisiologis tertentu. Untuk meraih output daya ledak

maksimal mungkin akibat disinhibisi atau hilangnya inhibisi oleh proses tertentu

dalam tubuh.

Banyak penelitian telah difokuskan pada fenomena coactivation, atau

aktivasi otot antagonis bersama dengan otot-otot agonis dari gerakan. Karena otot-

otot antagonis yang digunakan dalam gerakan menentang arah gerakan, hal ini

dapat menghambat kontraksi maksimum otot. Meskipun dapat merugikan

terhadap output daya ledak maksimal, penelitian saat ini menunjukkan bahwa

kontraksi otot antagonis untuk menstabilkan sendi, memungkinkan untuk kontrol

yang lebih baik dari gerakan ini dan mencegah kerusakan jaringan dari

overextension.

Mekanisme mencegah cedera yang lainnya adalah melalui Golgi Tendon

Organ. Golgi Tendon Organ (GTO) adalah organ proprioceptor terletak di dalam

tendon yang melekatkan otot ke tulang dan mengontrol jumlah gaya yang

diterapkan pada tendon. Ketika kontraksi otot, menyebabkan tarikan pada tendon

untuk memindahkan tulang. Jika jumlah kekuatan yang terlalu besar pada tendon,

GTO diaktifkan dan menghambat otot untuk mencegah kerusakan pada otot,

tendon atau tulang. Meskipun GTO bertindak sebagai ukuran keamanan terhadap

cidera, tapi di sisi lain juga membatasi jumlah kekuatan yang dapat dikembangkan

oleh otot. Disinhibisi dari GTO telah secara teoritis mampu membantu

meningkatkan output daya ledak, tapi dengan kemungkinan mengorbankan

potensi cedera. Dengan demikian, mengurangi aktivitas GTO dengan

mempertimbangkan keamanan mungkin merupakan mekanisme potensial untuk

menghasilkan output daya ledak yang lebih baik.

Daya ledak adalah bagian dari banyak gerakan baik intensitas rendah

maupun intensitas tinggi. Mekanisme yang mendasari daya ledak melibatkan

sejumlah karakteristik fisiologis dalam sistem neuromuskuler individu. Komposisi

motor unit untuk ukuran serat otot, jenis dan jumlah memainkan peran penting

bagi seorang atlet. Latihan yang optimal berdasarkan pada pemahaman

bioenergetika pemulihan dan waktu sesi pelatihan merupakan masalah desain

Page 67: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

80

penting bagi pengembangan program latihan.

Power adalah kemampuan otot atau sekelompok otot seseorang untuk

mempergunakan kekuatan maksimal yang di kerahkan dalam waktu yang

sependek-pendeknya atau sesingkat-singkatnya. Unjuk kerja kekuatan maksimal

yang dilakukan dalam waktu singkat ini tercermin seperti dalam aktivitas

memukul keras, tendangan tinggi, tolak peluru serta gerak lain yang beserta gerak

lain yang bersifat eksplosif. Power merupakan salah satu dari komponen gerak

yang sangat penting untuk melakukan aktivitas yang sangat berat karena dapat

menentukan seberapa kuat orang memukul, seberapa jauh seseorang dapat

melempar, seberapa cepat seseorang dapat berlari dan lainnya.

d. Power Otot Lengan

Daya ledak atau power merupakan komponen kondisi fisik yang di

dalamnya terdapat dua unsur pokok yaitu kekuatan dan kecepatan. Berkaitan

dengan power, explosive power adalah kemampuan otot atlet untuk mengatasi

tahanan beban dengan kekuatan dan kecepatan maksimal dalam satu gerakan utuh.

Lengan merupakan anggota gerak atas yang terdiri dari seluruh lengan, mulai dari

pangkal lengan sampai ujung jari tangan. Rangka dari pada anggota gerak atas

dibagi menjadi 3 bagian besar:

1) Sceletion brachii,

2) Sceletion ante brachii,

3) Sceletion mani.

1) Tulang-tulang pada lengan tersebut dilapisi berbagai macam otot. Otot-otot

yang terdapat pada lengan sisi posterior dan lengan bawah terdiri atas:

(1) Otot deltoideus

2) Otot trisep

3) Otot brachioradialis,

4) Otot extensorcarpi radalis longus,

5) Otot extensordigitorum,

6) Otot extensor dan abductor ibu jari,

7) Otot anconectis,

Page 68: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

81

8) Otot extensor karpudnaris,

9) Otot extensor retinakulum”.

Secara lebih jelasnya, susunan anatomi lengan dapat dilihat pada gambar di bawah

ini.

Gambar 4. Susunan Anatomi Lengan Bawah

Gambar 5. Susunan Anatomi Lengan Atas

Gambar 6. Susunan Anatomi Lengan Fleksi dan Ekstensi

Page 69: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

82

Semakin besar kekuatan otot, tenaga ketahanan, kelincahan serta

kelenturan yang dimiliki, maka semakin cepat keterampilan (specifies skill), dan

semakin sempurna penampilan. Terjadinya kontraksi otot dalam tubuh manusia

akibat bekerja melawan beban yang diterimanya. Misalnya mendorong atau

menolak suatu benda, menahan benda, menarik benda dan lain sebagainya. Otot

dapat mengadakan kontraksi dengan cepat jika mendapat rangsangan dari luar.

Mekanisme kontraksi otot tidak sederhana, tetapi cukup kompleks. Hal terpenting

dan harus diperhatikan saat otot berkontraksi adalah dibutuhkan cadangan energi.

Kemampuan fisik yang baik selalu dibutuhkan dalam setiap cabang olahraga

termasuk Aletik.

Bertolak dari pengertian-pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan

daya ledak otot lengan adalah kemampuan otot atau sekelompok otot lengan untuk

menghasilkan kerja fisik dengan mengerahkan kekuatan-kekuatan dari otot-otot

lengan secara maksimal dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Daya ledak otot

lengan dan kecepatan gerak lengan ini penting untuk cabang-cabang olahraga

yang mengarahkan tenaga secara eksplosif dari otot-otot lengan. Termasuk pada

nomor Kids Javelin Throwing pada cabang olahraga Kids Athletics.

e. Power Otot Tungkai

Power merupakan salah satu komponen kondisi fisik yang dibutuhkan

hampir semua cabang olahraga, terutama cabang olahraga yang menuntut atletnya

mempunyai daya ledak otot seperti dalam cabang Atletik, bela diri, olahraga

permainan, dan sebagainya.

Power terutama penting untuk cabang-cabang olahraga yang atletnya harus

menggerakkan tenaga yang eksplosif seperti nomor-nomor lempar dalam cabang

olahraga Atletik. Juga dalam cabang-cabang olahraga yang mengharuskan

atletnya untuk menolak dengan kaki, seperti nomor-nomor lompat dalam Atletik,

sprint, Bolavoli (untuk smash), dan nomor-nomor yang ada unsur akselerasi

(percepatan) seperti balap lari, balap sepeda, mendayung, renang dan sebagainya.

Page 70: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

83

Tungkai adalah anggota tubuh bagian bawah (lower body) yang tersusun

oleh tulang paha atau tungkai atas, tulang tempurung lutut, tulang kering, tulang

betis, tulang pangkal kaki, tulang telapak kaki, dan tulang jari-jari kaki. Fungsinya

sebagai penahan beban anggota tubuh bagian atas (upper body) dan segala bentuk

gerakan ambulasi. Adapun fungsi tungkai menurut Ahmad Damiri (2003: 5)

menyatakan bahwa, “Tungkai sesuai fungsinya sebagai alat gerak, ia menahan

berat badan bagian atas, ia memindahkan tubuh (bergerak), ia dapat

menggerakkan tubuh keatas, dan ia dapat menendang, dan lain sebagainya”.

Otot tungkai atau dikenal dengan musculus quadriceps adalah gabungan

dari kekuatan otot tungkai paha (atas) dan otot tungkai bawah saat berkontraksi

hingga relaksasi yang diperlukan dalam melakukan lompatan setinggi mungkin

secara explosive. Otot tungkai terdiri atas otot tungkai atas dan otot tungkai

bawah.

Otot tungkai atas terdiri dari tiga bagian yaitu: flexores, exeterisores dan

adductors, yang terdiri dari tricep femoris dan bicep femoris. Otot-otot tersebut

terletak pada batas pangkal paha sampai sendi lutut. Otot tungkai bawah terdiri

dari tiga bagian yaitu: flexores, extensors, dan perinci otot. Ketiga otot tersebut

pada batas bagian lutut bawah. Bentuk tungkai dan otot-ototnya dapat dilihat pada

gambar di bawah ini.

Gambar 7. Susunan Anatomi Tungkai Anterior

Page 71: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

84

Gambar 8. Susunan Anatomi Tungkai dari Lateral

Berkaitan dengan hal tersebut, maka tungkai sebagai penggerak dalam

cabang olahraga Atletik nomor lempar perlu memiliki power, yaitu otot yang

selain kuat juga mampu menampilkan gerakan yang cepat. Hal ini dibutuhkan

agar atlet dapat melakukan lemparan atau lompatan yang jauh. Selain itu untuk

menahan beban tubuhnya dan juga pengaruh gravitasi bumi sehingga menjadi

beban ganda yang harus diterima tungkai tersebut.

Tidak dapat dipungkiri kenyataannya bahwa power tungkai mempunyai

keterkaitan dengan prestasi dalam cabang olahraga Atletik. Oleh sebab itu,

sebelum atlet diterjunkan dalam perlombaan, atlet tersebut harus sudah memiliki

tingkat kemampuan fisik yang baik, dalam hal ini kemampuan daya ledak (power)

otot tungkai. Agar otot tungkai memiliki power yang tinggi, maka harus diberi

latihan-latihan yang sesuai dengan tuntutan tersebut, misalnya dalam metode

latihan pliometrik seperti latihan lompat kodok (frog leaps), jingkat (hopping),

bounding strides,dan bounding drives. Dan dalam metode weight training seperti

squat jump, heel raise, step-up, dan sebagainya, dengan menerapkan prinsip-

prinsip latihan secara benar, peningkatan kondisi fisik atlet dapat tercapai.

Banyak cabang-cabang olahraga yang membutuhkan kondisi fisik,

khususnya exsplosive power dalam mencapai hasil yang baik. Di antara sekian

banyak cabang olahraga tersebut salah satunya olahraga Atletik. Untuk melatih

Page 72: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

85

daya ledak otot tungkai dapat dilakukan dengan berbagai cara dan memperhatikan

aturan bebannya, terutama yang berkenaan dengan intensitas, volume, durasi,

interval dan tempat gerakan. Daya ledak otot dapat dikembangkan melalui latihan-

latihan dengan ketentuan bentuk dan metode latihan, intensitas beban, durasi

pembebanan, repetisi, istirahat, dan fase latihan.

Di bawah ini dijelaskan bentuk-bentuk latihan untuk meningkatkan

kemampuan daya ledak otot tungkai:

1) Loncat di tempat ( bisa pakai skiping)

2) Loncat maju, ke samping, mundur, ke kiri dan ke kanan.

3) Loncat naik turun tangga.

4) Lari sprint di pantai.

f. Peran Power terhadap Kids Javelin Throwing

Berdasarkan jenisnya, power dibedakan menjadi dua macam. Bompa

(1990: 285) mengemukakan bahwa, ”Power dibedakan dalam dua bentuk yakni

power acyclic dan power cyclic”. Jenis power ini dibedakan dari segi kesesuaian

jenis latihan dan keterampilan gerak. Dalam kegiatan olahraga, power acyclic dan

cyclic dapat dikenali dari peranannya pada suatu cabangolahraga.

Daya ledak atau power acyclic adalah daya ledak dalam waktu singkat

yang dihasilkan dari aktivitas gerakan. Cabang-cabang olahraga yang memerlukan

power acyclic secara dominan adalah cabang olahraga yang dalam penampilannya

terdapat gerakan melempar, menolak dan melompat seperti pada cabang Atletik,

unsur-unsur gerakan pada senam, loncat indah, dan permainan. Sedangkan power

cyclic adalah daya ledak yang berlangsung dalam waktu tertentu dengan gerakan

berturut-turut atau berulang-ulang. Power cyclic lebih dominan untuk cabang

olahraga yang dalam aktivitasnya terdapat gerak maju seluruh badan seperti lari

cepat, dayung, renang, bersepeda dan sejenisnya.

Berdasarkan jenisnya, power yang berperan dalam nomor Kids Javelin

Throwing adalah power acylic.

Page 73: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

86

1) Peran Power Otot Lengan terhadap Kids Javelin Throwing

Jauhnya lemparan dalam Kids Javelin Throwing didukung oleh koordinasi

gerak seluruh tubuh yang berakhir dalam bentuk gerakan melempar pada timing

yang tepat dan sudut yang tepat yang didukung oleh power otot lengan.

Penerapannya pada gerak pelaksanaan Kids Javelin Throwing terutama pada

tahap gerak siap melempar yang dilanjutkan gerak pelepasan turbo dari

genggaman tangan secara kontinu dan berkesinambungan dengan timing yang

tepat pada sudut yang tepat untuk menghasilkan lemparan yang maksimal.

Pada saat gerak siap melempar, lengan yang memegang turbo diluruskan

ke belakang kemudian diayunkan ke depan dengan timing yang tepat dibantu

dorongan tungkai. Ketika ayunan lengan mencapai sudut lemparan yang tepat,

pergelangan tangan dilecutkan dengan power maksimal ke sektor lemparan diikuti

gerak lanjut. Pada gerak melempar hingga lepasnya turbo dari genggaman tangan

ini lah power otot lengan memegang peranan penting dalam menghasilkan

lemparan sejauh-jauhnya.

2) Peran Power Otot Tungkai terhadap Kids Javelin Throwing

Seperti halnya power otot lengan, power otot tungkai juga memiliki peran

dalam gelak pelaksanaan Kids Javelin Throwing. Penerapannya pada gerak

pelaksanaan Kids Javelin Throwing dimulai ada tahap awalan berlari dan

terutama pada tahap gerak siap melempar ketika mengambil langkah terakhir

sesaat sebelum melempar untuk melakukan tumpuan sekaligus dorongan tungkai

yang menjadi titik berat badan sebelum dipindah sesaat sebelum melakukan

gerakan melempar. Tumpuan ini sangat penting pada tahap ini untuk menjaga

posisi tubuh pada saat meluruskan lengan yang memegang turbo ke belakang.

Pada saat lengan mulai ditarik untuk melakukan gerakan melempar,

tungkai yang menjadi titik berat badan ketika menumpu membantu memberi gaya

dorong dengan timing yang hampir bersamaan dengan memindahkan titik berat

badan ke tungkai yang di depan untuk menambah gaya dorong lengan. Dengan

demikian, power otot tungkai yang baik akan membantu memberikan gaya

dorong maksimal bagi lengan ketika melakukan gerak melempar. Power otot

Page 74: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

87

tungkai ini sangat penting dalam pelaksanaan Kids Javelin Throwing mengingat

dalam gerak pelaksanaan, gaya yang terjadi dimulai dari dorongan kaki yang

kemudian mengalir ke lengan yang akan melempar turbo. Semakin besar

kemampuan power otot tungkai yang dihasilkan tentu saja menghasilkan gaya

yang mengalir semakin besar pula.

6. Karakteristik Anak Usia Sekolah Dasar

Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui penyediaan

pengalaman belajar kepada siswa berupa aktivitas jasmani, bermain dan

berolahraga yang direncanakan secara sistematis guna merangsang pertumbuhan

dan perkembangan fisik, keterampilan motorik, keterampilan berpikir, emosional,

sosial, moral, pola hidup dan pengenalan terhadap lingkungan. Anak usia sekolah

dasar sangat membutuhkan pengalaman bergerak yang bermacam-macam, karena

gerak merupakan kebutuhan dasar pada setiap makhluk hidup. Bermain

merupakan hal yang sangat dibutuhkan dalam rangka pertumbuhan. Model

olahraga permainan merupakan salah satu model yang paling disukai oleh anak

usia sekolah dasar.

Siswa sekolah dasar merupakan kelompok anak yang berusia 7-12

tahun.Secara fisik anak laki-laki cenderung lebih baik daripada anak perempuan.

Di antara keduanya, secara fisik belum begitu tampak perbedaan otot-otot tubuh

yang menonjol. Adapun karakteristik anak usia sekolah dasar adalah sebagai

berikut:

a. Senang bermain. Karakteristik ini menuntut guru SD untuk melaksanakan

kegiatan pendidikan yang bermuatan permainan,terutama untuk kelas rendah.

b. Senang bergerak. Siswa SD dapat duduk dengan tenang paling lama hanya

sekitar 30 menit. Oleh karena itu, guru hendaknya merancang model

pembelajaran yang memungkinkan siswa berpindah atau bergerak.

c. Senang bekerja dalam kelompok. Guru dapat meminta siswa untuk membentuk

kelompok kecil dengan anggota 3-4 orang untuk mempelajari atau

menyelesaikan suatu tugas secara kelompok.

d. Senang merasakan atau melakukan atau memperagakan sesuatu secara

Page 75: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

88

langsung. Ditinjau dari teori perkembangan kognitif, siswa SD memasuki tahap

operasional. Bagi siswa SD, penjelasan guru tentang materi pelajaran akan

lebih dipahami jika siswa melaksanakan sendiri.

Karakteristik jasmani siswa sekolah dasar menurut Sukintaka (1992: 42)

adalah sebagai berikut:

a. Perbaikan koordinasi dalam keterampilan gerak.

b. Daya tahan berkembang.

c. Pertumbuhan tetap.

d. Koordinasi mata dan tangan baik.

e. Sikap tubuh yang tidak baik mungkin diperlihatkan.

f. Perbedaan jenis kelamin tidak menimbulkan konsekuensi yang besar.

g. Secara fisiologik putri pada umumnya mencapai kematangan lebih

dahulu dari pada anak laki-laki.

h. Gigi tetap, mulai tumbuh.

i. Perbedaan secara perorangan dapat dibedakan dengan nyata.

j. Kecelakaan cenderung memacu mobilitas.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dibutuhkan untuk mendukung kajian teoritis yang

dikemukakan. Sampai saat ini telah banyak penelitian ilmiah yang dilakukan

khususnya yang terkait dengan korelasi antara persepsi kinestetik, koordinasi mata

tangan, power otot lengan, dan power otot tungkai dengan keterampilan berbagai

cabang olahraga. Berikut adalah beberapa penelitian yang relevan dengan

penelitian ini:

1. Penelitian Panjimas (2013) yang berjudul “Pembelajaran Lempar Turbo

Menggunakan Permainan Lempar Sasaran Siswa Kelas IV SD” dengan hasil

penelitian:adanya peningkatan hasil belajar lempar turbo melalui permainan

lempar sasaran. Pada siklus I sebesar 60% siswa yang mencapai nilai

ketuntasan minimal. Pada siklus II sebesar 82% siswa yang mencapai nilai

ketuntasan minimal.

2. Penelitian Elsye Sinai (2013) yang berjudul “Hubungan Koordinasi Mata-

tangan, Power Otot Lengan, dan Kelentukan Otot Punggung Terhadap

Kemampuan Lemparan Atas Bola Softball” dengan hasil penelitian: adanya

hubungan antara koordinasi mata-tangan, power otot lengan, dan kelenturan

otot punggung terhadap kemampuan lemparan atas bola softball pada

Page 76: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

89

mahasiswa putra pembinaan prestasi softball. Adapun dari hasil uji anova

menghasilkan angka Fhitung sebesar 10,252(Ftabel = 4,49) dengan taraf

signifikansi sebesar 0.001. Nilai tersebut lebih kecil dari taraf signifikansi yang

telah ditentukan yaitu 0.05. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa

terdapat hubungan yang signifikan antara koordinasi mata tangan, power otot

lengan dan kelentukan otot punggung terhadap kemampuan lemparan atas bola

softball dapat diterima kebenarannya.

C. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan di atas, maka dapat

dirumuskan kerangka pemikiran sebagai berikut:

1. Hubungan antara Persepsi Kinestetik dengan Kemampuan Kids Javelin

Throwing

Persepsi kinestetik adalah kemampuan seseorang untuk dapat

membayangkan dan menguasai gerak tubuh dalam ruang dan waktu. Seseorang

yang mempunyai persepsi kinestetik yang baik akan dapat dengan mudah

membayangkan suatu gerak, dan apabila didukung oleh bentuk tubuh yang sesuai,

orang tersebut akan mudah mempelajari olahraga khususnya Kids Javelin

Throwing. Persepsi kinestetik yang dimiliki oleh atlet akan mempengaruhi

performa maupun pencapaian prestasi pada cabang olahraga Kids Athletics,

khususnya nomor Kids Javelin Throwing. Hal ini dikarenakan dalam penguasaan

teknik Kids Javelin Throwing ada beberapa tahap gerak pelaksanaan yang

membutuhkan persepsi kinestetik yang baik terutama pada tahap awalan dan

persiapan untuk melempar. Semakin baik persepsi kinestetik yang dimiliki oleh

atlet Kids Javelin Throwing, maka teknik gerak pelaksanaan Kids Javelin

Throwing akan lebih sempurna untuk menghasilkan jarak lemparan yang

maksimal.

Page 77: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

90

2. Hubungan antara Koordinasi Mata Tangan dengan Kemampuan Kids

Javelin Throwing

Koordinasi merupakan kemampuan seseorang untuk merangkaikan

bermacam-macam gerakan sedemikian rupa sehingga merupakan gerakan yang

bertautan. Koordinasi matatangan merupakan gabungan antara kecermatan

pandangan dan melakukan gerakan tangan berdasarkan rangsangan yang diterima

oleh mata. Dengan koordinasi mata tangan yang baik, seorang atlet Kids Javelin

Throwing akan dapat melaksanakan rangkaian gerak dalam tahapan-tahapan

teknik gerak pelaksanaan Kids Javelin Throwing dengan sempurna, khususnya

pada tahap gerak melempar lembing untuk menghasilkan sudut dan arah lemparan

yang tepat sehingga menunjang pencapaian hasil lemparan yang maksimal. Untuk

dapat melakukan lemparan yang maksimal, koordinasi mata tangan yang baik

sangat diperlukan dalam gerak melempar yang sifatnya kompleks mulai dari

meluruskan lengan semaksimal mungkin ke belakang, dilanjutkan menarik lengan

ke depan diikuti putaran pinggul, dengan gerak berkesinambungan dari

pergelangan tangan dan telapak tangan serta jari-jari tangan yang menggenggam

turbo untuk dilemparkan dengan sudut yang tepat pada timing yang tepat pula

agar dapat menghasilkan lemparan yang maksimal.

3. Hubungan antara Power Otot Lengan dengan Kemampuan Kids Javelin

Throwing

Daya ledak atau power merupakan kemampuan otot atlet untuk mengatasi

tahan beban dengan kekuatan dan kecepatan maksimal dalam satu gerakan utuh.

Lengan merupakan anggota gerak atas yang terdiri dari seluruh lengan, mulai dari

pangkal lengan sampai ujung jari tangan yang merupakan penggerak utama dalam

pelaksanaan teknik Kids Javelin Throwing. Semakin besarpower otot lengan yang

dimiliki oleh latlet, maka akan semakin jauh pula lemparan yang dihasilkan.

Page 78: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

91

4. Hubungan antara Power Otot Tungkai dengan Kemampuan Kids Javelin

Throwing

Tungkai adalah anggota tubuh bagian bawah (lower body) yang tersusun

oleh tulang paha atau tungkai atas, tulang tempurung lutut, tulang kering, tulang

betis, tulang pangkal kaki, tulang tapak kaki, dan tulang jari-jari kaki. Fungsinya

sebagai penahan beban anggota tubuh bagian atas (upper body) dan segala bentuk

gerakan ambulasi. Dalam teknik gerak Kids Javelin Throwing, tungkai memiliki

peran dalam melakukan tahap awalan dan sikap siap melempar untuk melakukan

tumpuan dan dorongan ketika melempar. Dengan demikian, semakin besar power

otot tungkai yang dimiliki oleh atlet, semakin besar daya dorong yang dihasilkan

dalam membantu lemparan untuk mencapai jarak lemparan yang maksimal.

5. Hubungan antara Persepsi Kinestetik, Koordinasi Mata Tangan, Power

Otot Lengan, dan Power Otot Tungkai dengan Kemampuan Kids Javelin

Throwing

Semakin baik persepsi kinestetik yang dimiliki oleh atlet Kids Javelin

Throwing, maka teknik gerak pelaksanaan Kids Javelin Throwing akan lebih

sempurna. Dengan adanya koordinasi tangan yang baik, maka teknik gerak

pelaksanaan Kids Javelin Throwing khususnya pada tahap sikap melempar akan

menghasilkan sudut dan arah lemparan yang tepat yang menunjang pencapaian

jarak lemparan yang lebih maksimal. Atlet yang memiliki persepsi kinestetik yang

baik jika didukung dengan adanya power otot lengan yang dimiliki oleh latlet,

maka akan semakin jauh pula lemparan yang dihasilkan. Besarnya power otot

tungkai yang dimiliki oleh atlet akan membantu dalam pelaksanaan teknik gerak

pelaksanaan Kids Javelin Throwing, khususnya pada tahap awalan dan sikap siap

melempar ketika tungkai diharuskan dapat melakukan tolakan ataupun tumpuan

yang kuat untuk membantu menghasilkan daya dorong lemparan yang kuat.

Untuk lebih jelasnya, kerangka pemikiran penelitian ini dapat dilihat pada

gambar di bawah ini.

Page 79: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

92

Gambar 9. Bagan Kerangka Pemikiran

D. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan,

maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Ada hubungan antara persepsi kinestetik dengan kemampuan Kids Javelin

Throwing. Hubungan antara persepsi kinestetik dengan kemampuan Kids

Javelin Throwing memiliki arah hubungan yang negatif atau berlawanan

dengan tingkat keeratan hubungan yang rendah.

2. Ada hubungan antara koordinasi mata tangan dengan kemampuan Kids

Javelin Throwing. Hubungan koordinasi mata tangan dengan kemampuan

Kids Javelin Throwing memiliki arah yang positif dengan tingkat keeratan

hubungan yang sedang.

3. Ada hubungan antara power otot lengan dengan kemampuan Kids Javelin

Throwing. Hubungan antara power otot lengan dengan kemampuan Kids

Javelin Throwing memiliki arah yang positif dengan tingkat keeratan

hubungan yang kuat.

4. Ada hubungan antara power otot tungkai dengan kemampuan Kids Javelin

Throwing. Hubungan antara power otot tungkai dengan kemampuan Kids

Persepsi

Kinestetik

Power

Otot lengan

Power

Otot Tungkai

Koordinasi

Mata Tangan Kemampuan

Kids Javelin

Throwing

Page 80: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. KAJIAN … · cabang olahraga yang terdiri dari beberapa nomor seperti lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan

93

Javelin Throwing memiliki arah yang positif dengan tingkat keeratan

hubungan yang kuat.

5. Ada hubungan antara persepsi kinestetik, koordinasi mata tangan, power otot

lengan, dan power otot tungkai dengan kemampuan Kids Javelin Throwing.

Hubungan antara antara persepsi kinestetik, koordinasi mata tangan, power

otot lengan, dan power otot tungkai dengan kemampuan Kids Javelin

Throwing memiliki arah yang positif dengan tingkat keeratan hubungan yang

kuat.