BAB II KAYU

Embed Size (px)

DESCRIPTION

uji material

Citation preview

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengenalan Bahan

Kayu adalah bahan konstruksi yang diperoleh dari tumbuhan di alam, yang juga tidak hanya merupakan bahan konstruksi pertama, tetapi juga mungkin yang terakhir dalam suatu konstruksi. Kayu merupakan bahan konstruksi yang dapat diperbaharui. Melihat dan luas dan pentingnya benda-benda yang terbuat dari kayu maka diperlukan keahlian dan teknik-teknik tertentu dalam proses pembuatan benda-benda konstruksi kayu tersebut.

Konstruksi kayu memiliki kegunaan antara lain sebagai berikut :

1. Sebagai konstruksi berat. Misalnya jembatan dan bangunan gedung tinggi

2. Sebagai konstruksi sedang. Misalnya bangunan rumah tinggal

3. Konstruksi komponen bangunan. Misalnya kusen pintu dan kusen jendela, daun pintu, jendela dan kuda-kuda

4. Konstruksi komponen bangunan. Misalnya meja, lemari, kursi dan lain-lain.Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengerjaan konstruksi kayu antara lain :

a. Industri bangunan

b. Teknologi kayu dan bahan-bahan

c. Alat-alat pengokoh

d. Pengetahuan alat-alat perkakas dan peralatan mesin

e. Sambungan-sambungan kayu

f. Konstruksi rangka atap dan rangka dinding

g. FinishingSebagai pengetahuan dasar, ada beberapa hal yang harus diperhatikan guna kesuksesan dalam pelaksanaan industri bangunan bagi ahli teknik seperti:

a. Pemahaman bahan-bahan bangunan yang digunakan

b. Pengetahuan praktis tentang konstruksi

c. Pengetahuan tentang pelaksanaan

d. Kemampuan dalam merencaana

e. Menguasai berbagai peralatan yang diperdagangkan di pasaran

Kayu untuk keperluan konstruksi mempunyai sifat yang menguntungkan dan merugikan yaitu :

Keuntungan kayu antara lain :

a. Mempunyai daya penahan tinggi terhadap pengaruh listrik dan bahan kimia

b. Kekuatan yang tinggi dan berat yang rendah

c. Mudah dalam pengerjaan

d. Mudah didapat dalam waktu yang relatif singkat

e. Murah dan dapat mudah diganti

f. Kayu dapat meredam getaran

g. Tidak menghantarkan panas dan listrik

h. Mempunyai tekstur yang bagus

Kerugian kayu antara lain :

a. Kurang homogen

b. Dapat memuai dan menyusut

c. Mudah terbakar

d. Perawatannya lebih sulit

e. Mudah lapuk karena serangga

f. Mudah dimakan rayap

g. Bersifat kurang awet dalam keadaan tertentu

h. Mempunyai cacat-cacat kayu

i. Kekuatan kayu tidak seragam walaupun dari jenis pohon yang sama

2.2 Klasifikasi Kayu

a. Kelas berdasarkan keawetan

Kelas awet kayu adalah kemampuan daya tahan kayu tehadap situasi tertentu. Berikut adalah tabel kelas awet kayu :

KELAS AWETIIIIIIIVV

a. Selalu berhubungan dengan tanah lembab8 tahun5 tahun3 tahunSangat pendekSangat pendek

b. Hanya terbuka terhadap angin dan iklim tetapi dilindungi terhadap air dan kelemasan.20 tahun15 tahun10 tahunBeberapa tahunSangat pendek

c. Di bawah atap tidak terkena dengan tanah lembab dan dilindungi terhadap kelemasanTak terbatasTak terbatasSangat lamaBeberapa tahunPendek

d. Seperti c, tetapi terpelihara dengan baik, dicatTak terbatasTak terbatasTak terbatas20 tahun20 tahun

e. Serangan oleh rayapTidakJarangAgak cepatSangat cepatSangat cepat

f. Serangan oleh bubuk kayu keringTidakTidakHampir tidakCepatSangat cepat

b. Kelas berdasarkan kekuatan atau kelas kuat

Kelas kuat ditentukan oleh :

1) berat jenis kering udara kayu.

2) keteguhan lentur mutlak kayu.

3) keteguhan tekan mutlak kayu. c. Kelas berdasarkan berat kayu atau kelas berat

Kelas berat ditentukan oleh faktor berat jenis kayu dan berat suatu benda ditentukan oleh massa dan volume tertentu :

Kelas berat

Berat jenis1) sangat berat

lebih berat dari 0,90

2) berat

0,75 0,90

3) agak berat

0,69 0,75

4) ringan

lebih kecil dari 0,65

2.3 Jenis-Jenis KayuJenis-jenis kayu yang terkenal dalam perdagangan :

1) Kayu jati

Warna coklat muda jika sudah lama terkena cahaya dan udara, warnanya menjadi sawo matang. Banyak digunakan untuk perabotan rumah tangga dan komponen bangunan.

2) MerbauWarnaya coklat muda dan jika telah lama akan menjadi coklat tua. Banyak digunakan untuk bangunan di luar dan atap karena kuat serta tahan terhadap rayap dan pengembangan dan penyusutan kecil.

3) RasamalaWarnanya merah dan coklat kehitam-hitaman. Banyak digunakan untuik rangka atap, balok, loteng, tiang-tiang. Kayu ini tahan terhadap rayap dan jika terlindungi iklim tidak menyebabkan banyak perubahan kadar lengas terhadap bubuk.

4) MerawanWarnanya coklat muda yang lama kelamaan menjadi coklat tua. Banyak digunakn untuk bangunan rumah dan perabotan.

5) MerantiTerdiri dari dua jenis yakni meranti merah dan meranti putih dan banyak digunakan untuk kasau, reng, bangunan yang ringan, papan cetakan beton, tiang papan cetakan.

6) KamperBerwarna kuning kemerah-merahan dan banyak digunakan pada bangunan-bangunan bawah atap seperti rangka atap, balok, loteng, papan loteng.

7) Zeuging

Warnanya putih dan coklat muda dan banyak digunakan untuk bangunan sederhana dan baik sekali untuk bangunan dengan konstruksi paku namun kayunya agak lunak dan kembang susutnya sangat besar dan tahan terhadap rayap.

2.3 Teori Kayu

2.3.1 Persyaratan Teknis Kayu Sesuai dengan KegunaannyaKayu mempunyai sifat yang berbeda-beda seperti tingkat kelenturan, susut muai, berat, dan sifat-sifat lain. Untuk dapat mengatur, menyesuaikan, dan menentukan perlakuan kita terhadap kayu yang akan digunakan, kita harus dapat memperhitungkan untung ruginya, baik secara ekonomis ataupun secara pengerjaannya.2.3.2 Metode Penggergajian KayuTujuan dari penggergajian ini yaitu merubah kayu dolk yang panjangnya berkisar 4 5 meter menjadi ukuran-ukuran tertentu.

1) Penggergajian langsung (sawing through/tanguncut)

Kayu dolk diubah menjadi ukuran papan dengan menggergaji sejajar tanpa memutar kayu dolk. Keuntungannya yaitu cara yang cepat, murah dan mudah. Kerugiannya yaitu papan akan cenderung melengkung.

2) Penggergajian memutar (sawing around)Membelah pada kira-kira pada posisi tangensial terhadap lingkaran tahun. Cara ini menyangkut pemutaran dolk selama proses penggergajian. Keuntungannya yaitu tidak mudah pecah ketika dipaku dan tekstur serat kelihatan bagus. Kerugiannya yaitu cenderung untuk melengkung, cacat kayu kelihatan melintang dipermukaan kayu serta penyusutan terjadi pada arah melebar.

3) Penggergajian seperempat (quarter sawing)

Penggergajian ini bertujuan untuk mendapatkan papan yang terhidar dari melengkung dan cocok untuk sambungan lidah dan alur. Keuntungannya yaitu kayu sedikit mengalami perlengkungan. Kerugiannya yaitu kayu banyak terbuang oleh penggergajian, cenderung mudah pecah bila dipaku dari permukaan serta tesktur kayu kurang dekoratif.

2.3.3 Cacat-Cacat Kayu

Cacat kayu dapat menimbulkan akibat sampingan yang serius terhadap kekuatan, kekakuan dan keindahan kayu. Perubahan tersebut karena penyusutan, dapat kita tinjau dari tiga arah penampang kayu yaitu :

a. Tangensial

Penampang menyinggung arah melintang tumbuh dengan arah penyusutan bervariasi antara 4,3 14 %.

b. Radial

Penampang yang melintang lingkaran tumbuh dengan besar angka penyusutan antara 2,1 18 %.

c. Aksial

Penampang dalam arah memanjang kayu dengan besar angka arah penyusutan antara 0,1 0,3 %.

Macam-macam retakan pada kayu :

a. Retakan cekung

Retakan cekung bisa timbul memeanjang pada kayu. Hal ini disebabkan oleh benturan yang terjadi sewaktu pohon ditebang/terpaan angin kencang selagi pohon tumbuh. Pohon sebaiknya ditebang pada musim dingin sewaktu dahan-dahan sudah melepaskan daunnya, karena dalam keadaan demikian ia lebih ringan daripada di musim panas dan kerusakan kayu ketika membentur tanah akan berkurang.

b. Retakan hati kayu

Retakan hati kayu melintari jari-jari teras, hal ini disebakan karena kayu dibiarkan terlalu lama dalam bentuk gelondongan sebelum dilakukan pengubahan/karena proses pengurangan yang jelek.

c. Retakan bintang

Retakan bintang timbul jika beberapa retakan hati kayu mulai pada bagian yang sama pada hati kayu. Adanya retakan yang berbentuk bintang pada sebatang kayu gelondongan menunujakan bahwa kayu tersebut dibiarkan terlalu lam sebelum dilakukan pengubahan.d. Celah-celah

Celah-celah di bagian dalam disebabkan oleh cara pengeringan yang jelek. Ada kalanya kayu mengering tanpa menunjukan perubahan lebar asal. Ketika bagian dalam mengering ia akan menyusut, dan retakan biasa timbul di bagian dalam.

e. Pecah-pecah di bagian ujung

Pecah dimulai pada bagian ujung dan menjalar sepanjang permukaan kayu. Pecah-pecah ini biasa terjadi pada kayu yang dikeringkan secara alami.

f. Pecah-pecah pada permukaan

g. Pecah dangkal meluas sepanjan serat di permukaan pecah ini menyebabkan tektur permukaan menjadi jelek.

Macam-macam cacat kayu setelah penggergajian akibat penyusutan :

a. Spring yaitu perubahan bentuk melengkung arah memanjang pada bagian tepi/sisi kayu.

b. Bow (bentuk busur) yaitu perubahan bentuk melengkung arah memanjang pada bagian permukaan.

c. Cup (bentuk mangkuk) yaitu perubahan bentuk melengkung pada arah melebar kayu.

d. Twist (melenting) yaitu pemutiran melenting perubahan kayu berlawanan arah pada masing-masing ujung.

e. Pecah permukaan (surface checks) yaitu peceh-pecah dangkal yang meluas sepanjang serat kayu baik yang dipermukaan kayu maupun di ujung-ujung kayu.

f. Pecah ujung (end split) yaitu pecah yang mulai dari ujung hingga menjalar sepanjang pohon.Macam-macam cacat alami dari pohon :

a. Mata kayu sehat yaitu mata kayu yang tidak busuk, penampang keras, tumbuh kokoh dan rapat pada kayu, berwarna sama atau lebih gelap dengan kayu sekitarnya.

b. Mata kayu lepas yaitu mata kayu ayng tidak dapat tumbuh rapat, biasanya pada proses penggergajian mata kayu mudah lepas dan tidak ada gejala busuk.

c. Mata kayu busuk yaitu mata kayu yang biasanya bergerombol pada bagian-bagian kayu yang lunak atau rapuh berlainan dengan bagian-bagian kayu sekitarnya.

d. Hati rapuh yaitu cacat kayu yang dapat terjadi karena daya tahan yang patah kemudian patahan ini membusuk dan menjalar terus masuk ke dalam hati.

e. Serangga perusak kayu yaitu cacat kayu yang terjadi oleh binatang perusak antara lain : serangga, kumbang, ulat dan lebah.

f. Cacat kayu gubal yaitu cacat kayu yang terjadi bila pada saat penebangan belum cukup umur kemudian dalam jangka waktu yang lama sedang kulitnya tidak dikupas.Cacat-cacat kayu tersebut dapat mengakibatkan adanya perlemahan pada kayu. Untuk mengatasi perlemahan tersebut ada beberapa cara yaitu :

a. Mudah terbakar diatasi dengan diberi pelapis seperti cat dan penyimpanannya jauh dari api.

b. Kembang susut diatasi dengan pemasangan dengan cara berselang-seling.

c. Mudah lapuk karena serangga diatasi dengan merendam dlam suatu bahan yang dapat mengawetkan serta disemprot dengan cat.

d. Tidak homogen diatasi dengan sistem konveksi atau dengan pembelahan kayu.

e. Tidak tahan terhadap cuaca diatasi dengan menghindari tempat terbuka yang terlindungi dari panas dan hujan serta penumpukan yang sesuai dnegan ketentuan dan syarat-syaratnya.

2.3.4 Penyimpanan dan Pengawetan Kayu

Kayu mempunyai keawetan tinggi bila dapat mempunyai umur yang lama. Adapun faktor perusak kayu dapat digolongkan menjadi dua penyebab yaitu :

1) Penyebab non makhluk hidup

a. Faktor fisik (suhu udara, panas, air dan sebagainya)

b. Faktor mekanik (pukulan, gesekan, tarikan, tekanan dan sebagainya)

2) Faktor dari makhluk hidup

a. Jenis jamur ( menyebabkan pembusukan dan pelapukan)

b. Serangga Syarat-syarat penyusunan kayu yang baik yaitu :

a. Tempat harus datar dan rata yang bebas dari genangan air

b. Terlindung dari hujan dan cukup sirkulasi udara

c. Sumber hama dan penyakit kayu harus dihilangkan

d. Untuk papankering ganjalan boleh dipasang setiap delapan lapis dan maksimal 3 meter.

e. Jarak timbunan dari lantai 50 cm untuk sirkulasi udara.

f. Antara penumpukan harus ada pembatas untuk lalu lintas udara.

g. Antara kayu yang satu dengan kayu yang lain harus diberi jarak lebih kurang 2-5 cm.

Cara penumpukan kayu :

a. Penumpukan secara vertikal

1. Penumpukan standar (end pilling)

2. Penumpukan silang (end raaacking)

b. Penumpukan secara horizontal

c. Penumpukan sejajar

d. Penumpukan persegi

e. Penumpukan bersilang

f. Penumpukan segitiga

2.3.5 Tempat atau Lokasi KerjaSyarat-syarat tempat atau lokasi kerja :

a. Kering

Tempat pelaksanaan kerja kayu diutamakan tempat yang kering apabila tempat pelaksanaan lembab atau basah bukan tak mungkin dapat menyebabkan dan mempengaruhi bahan yang akan dikerjakan.

b. Atap

Tempat pelaksanaan juga diusahakan untuk memiliki atap agar bahan-bahan dan peralatan yang akan digunakan dapat terjaga dari berbagai kondisi cuaca.c. Sumber listrik

Sumber listrik harus sangat diperlukan terutama untuk menjalankan alat-alat yang berhubungan listrik.

d. Alat bantu (K3)

Dalam suatu lokasi kerja harus ada kotak k3 yang dalam hal ini sangat penting mengingat bila terjadi suatu kecelakaan.

e. Penerangan yang cukup

Penerangan sangat membantu dalam pelaksanaan kerja sehingga hasil pekerjaan kita rapi dan baik

f. Sirkulasi udara yang baik

Dalam lokasi kerja diperlukan udara yang cukup sehingga orang-orang yang bekerja di dalam ruangan tidak sukar atau sesak bernafas sehingga dapst bekerja dengan lancar.

g. Tidak menimbulkan suara yang bising

Tempat kita bekerja diusahakan untuk tidak mengeluarkan suara bising yang dapat mengganggu lingkungan sekitar.

h. Penyedot debu

Alat ini sangat diperlukan dalam pekerjaan sehingga udara di dalam ruangan tempat kita bekerja selalu bersih dan tidak mengganggu pernafasan.MACAM-MACAM CACAT ALAMI DARI POHON

Pecah permukaan

Pecah ujung

Cacat getah dalam

Mata kayu sehat

Mata kayu lepas

Mata kayu busuk

Mata kayu serangga

Cacat kayu gubal

MACAM-MACAM CACAT KAYU AKIBAT PENGGERGAJIAN DAN PENYUSUTAN

SPRING

BOW

MENGKUNG2.4 Peralatan-Peralatan Kerja Kayu

Kerja Kayu Menggunakan Alat-alat TanganA. Alat tempat menukang (meja kerja)

Digunakan sebagai tempat pengerjaan kayu, seperti penggergajian, pengetaman, dan pemahatan. Meja ini juga digunakan untuk menyimpan alat-alat. Ukuran tinggi meja kerja adalah im dan panjang 2.5m.B. Gergaji1. Gergaji tangan

Macam-macam gergaji tangan yaitu :

a. Gergaji Pemotong

Gergaji tangan pemotong dipergunakan untuk memotong kayu, dan arah menggergaji adalah tegak luruns terhadap urat kayu, sedangkan posisi gergaji berbentuk 4 derajat terhadap permukaan kayu.

b. Gergaji Pembelah

Gergaji tangan pembelah dipergunakan untuk membelah kayu dan arah menggergaji searah dengan arah urat kayu, sedangkan posisi gergaji berbentuk sudut 60 derajat terhadap permukaan kayu.2. Gergaji Punggung

Gergaji punggung terbuat dari baja yang sangat tipis dan pada bagian atasnya atau punggungnya diberi tulang. Tulang ini gunanya supaya daun gergaji cukup kaku. Gergaji punggung sering digunakan pada pekerjaan kayu yang kecil-kecil dan yang halus-halus, misalnya pada pembuatan purus, membuat serongan 45 derajat terutama pada pembuatan mebel.

C. KETAM

1. Ketam pendek kasar (Jack Plane)

Alat ini berguna untuk menghilangkan permukaan kayu yang kasar bekas gergajian atau bekas pemotongan.

2. Ketam pendek halus

Alat ini berguna untuk menghaluskan permukaan kayu yang sudah diketam terlebih dahulu barulah ketam pendek halus.

a. Ketam panjang

Alat ini berguna untuk menetam kayu yang panjang-panjang supaya permukaan kayu itu menjadi lebih kurus.

b. Ketam sponing

Ketam sponing terdapat dua macam yaitu :

1. Ketam sponing tetap, besarnya tidak dapat dirubah. Rumah ketam sponing macam ini mempunyai berbagai ukuran besarnya, sesuai dengan mata ketam. Ketam ini digunakan untuk membuat sponing untuk pada posisi sudut yang searah dengan arah urat kayu.

2. Ketam sponing dapat diatur berfungsi sama dengan ketam sponing tetap

c. Ketam alur/bajak

Ketam alur/bajak tetap tidak mempunyai pengatur lebar, sedangkan ketam alur dapat diatur mempunyai pengatur lebar dan dalamnya pengetaman.

D. PAHAT

Pahat ialah suatu alat untuk memotong serat kayu. Berdasarkan pekerjaan pemotongan yang bermacam-macam, maka dibuatlah bentuk-bentuk pahat-pahat yang disesuikan dengan pekerjaan tersebut antara lain :

1. Pahat tusuk

gunanya untuk menusuk kayu.

sudut penajaman dari 30 hingga 35 derajat atau dapat juga dengan ketentuan lain yaitu dua kali tebal pahat.

sisi penusuk dari mata pahat dibuat lengkung sedikit, menjaga supaya sudut pahat tidak menusuk ke dalam.

ukuran pahat tusuk pada sisi lebarnya mulai dari 1/8 hingga 5/8 dengan kenaikan masing-masing 1/8 dan dari sampai dengan 2 dengan kenaikan masing-masing

2. Pahat Lubang

Pahat lubang terdiri dari :

a. pahat lubang tipis

b. pahat lubang berpunggung

c. pahat lubang besar

kepala tangkai pahat lubang dibuat demikian bentuknya untuk lebih mudahnya bila dipukul dengan palu kayu.

pahat lubang tiis gunanya untuk membuat lubang-lubang yang kecil-kecil, seperti halnya membuat lubang daun jendela atau pintu.

sudut mata pahat lubang sama dengan pahat tusuk yaitu 30 derajat sampai dengan 35 derajat.

pahat lubang berpunggung dan pahat lubang besar, dangkal seperti pekerjaan membuat lubang ambang kesen pintu atau jendela.

3. Pahat kuku

Guna dari pahat kuku cekung ialah untuk memahat tusuk sisi yang berbentuk cekung. Pahat cembung digunakan untuk membersihkan sisi-sisi alur yang dibuat bundaran buntu atau pekerjaan pemahatan lain.

4. Pahat engsel

Gunanya untuk memahat lubang yang sempit-sempit, seperti memasang engsel bersayap. Pahat ini tidak bertangkai. Bentuk pahat engsel ini mempunyai tiga punggung yang menonjol, sehingga ada ruangan diatara punggung-punggung itu untuk mengeluarkan sisi pemahatan.

5. Pahat pukul

Digunakan untuk membuat sambungan. Pada pahat pukul dilengkapi cincin pada gagangnya, ini berguna agar waktu kepala pahat dipukul tidak pecah.

E. Penggerek (Bor)

Macam-macam jenis penggerek yaitu :

1. Penggerek pusat

Terdapat sebuah pusat (point) yang menjadi titik pusat penggerekan.

Terdapat pisau muka (spur) sebagai pemotong urat kayu.

Terdapat sebuah pisau gerek yang mengeluarkan sisa kayu yang digerek.

Garis tengah batang gurdi lebih kecil daripada garis tengah badan bagian bawah sehingga lubang betul-betul lurus.

Pisau muka lebih rendah daripada pisau gerek, untuk mempercepat/melancarkan pengeboran.

Pemakaian penggerek pusat ini, diputar sambil ditekan untuk mendapatkan pengeboran terhadap kayu.

2. Penggerek pusat dapat diatur

Mempunyai sebuah pusat yang berbentuk ulir sekrup.

Dilengkapi pisau muka sebagai pemotongan urat dan serat kayu yang terpotong.

Terdapat pula pisau gerak yang berfungsi pengeruk sisa kayu yang digerakkan.

3. Penggerek pilin (Irwin Bor)

a. Penggerek pilin yang diputar dengan tungkat

Mempunyai sebuah pusat yang berbentuk ukuran sekrup.

Terdapat dua buah pisau muka guna memotong urat dan serat kayu.

Terdapat dua buah pisau gerek untuk mengeruk sisa kayu.

Batang berbentuk uliran sekrup dan mempunyai batang yang panjang.

Diameter batang dari atas samai yang paling bawah sama agar hasil pengerukan lubang lurus.

Pisau muka letaknya lebih rendah dari pisau gerek berfungsi sebagai pemotongan urat kayu.

Bagian atas batang terdapat cincin guna memmasukkan tongkat pemotar.

b. Penggerek pilin yang diputar dengan tangkai penggerek

Mempunyai dua buah isau gerek gunanya ntuk mengeruk kayu yang digerek.

Batangnya berbentuk sekrup.

Diameter batang dari ats hingga ke bawah sama.

Pisau muka letaknya selalu lebih rendah dari pada pisau gerek, gunanya untuk mempercepat pengeboran.

c. Penggerek sendok

Tidak mempunai pusat oleh sebab itu agak sukar juga dalam menentukan suatu titik yang tepat sesuai dengan yang diinginkan.

Pemakaian pengegerek semacam ini selalu harus ditekan sambil diputar.

Digunakan untuk membuat lubang yang sangat kecil.

d. Penggerek lilit

Pengerek ini digunakan untuk membuat lubang pada tempat yang kecil.

Mempunyai sebuah pusat sehingga mudah ditempatkan pada suatu titik yang diingikan.

Sisa kayu hasil penggerek dengan mudah terbawa ke atas, karena mempunyai batang yang berkelit-kelit.

Mengasah bor ini dapat dikerjakan pada sisi bagian dalam ataupun pada sisi luar, terutama pada bagian mata tajamnya.

e. Penggerek sekrup

1. Penggerek sekrup bertangkai

Penggerek ini digunakan untuk menggerek lubang yang ecil-kecil.

Mempunyai sebuah pusat sehingga mudah ditempatkan terhadap sebuah titi yang dikehendaki.

Ditekan sambil diputar dengan tangan.

Sisa kayu hasil pengerekan mudah keluar.

2. Penggerek serup tidak bertangkai.

Batangnya lebih besar dan digerakkan diputar dengan menggunakan tangkai penggerek.

Gunanya untuk menggerek lubang-lubang sambungan pintu dan jendela.

f. Penggerek benam

Penggerek ini digunakan untuk menggerek serong atau membesarkan lubang guna menempatkan kepala sekrup sehingga terbenam dan rata pada permukaan kayu.

Diputar dengan tangkai penggerek

Mempunyai pusat sehingga mudah untuk menempatkan titik.g. Tangkai penggerek

1. Penggerek langsung

Kepala dan tangannya dibuat dari kayu yang kenyal dan padat. Tangaki dan bagian lainnya dibuat dari besi. Pada bagian bawahnya dari tangkai, terdapat alat penjepit penggerek yaitu sebuah chuck yang bagian dalamnya dilengkapi dengan sebuah tabung sekrup yang disebut rahang/raw. Untuk membuat lubang bersifat langsung. Untuk membuat lubang yang tegak lurus. Tangkai penggerek diputar dalam posisi yang tegak lurus terhadap bidang kayu yang akan dibor dengan menggunakan siku-siku.

2. Tangkai penggerek berderik

Kepala, tangan-tangan dan tangkai sama betuknya dengan tangkai penggerek langsung. Tombol dari tangkai penggerek berderik dipasang daam sebuah aling-aling peluru yang dapat diatur. Tangkai penggerek berderik dapat diputar ke kanan dan ke kiri.3. Tangkai penggerek incar/spiral

Selain tangkai penggerek terdapat pula tangkai penggerek incar/spiral yang terdiri dari satu batang lurus dan bergigi. Penggerek dapat diutar ke kanan dan ke kiri dengan memutar pegengan bolak-balik. Tangkai penggerek macam ini dipakai untuk membuat lubang kecil.

4. Tangkai penggerek roda gigi

Keistimewaan penggerek ini mempunyai batang yang berpenampang bulat dengan lilitan pada bagian bawahnya berdiameter sama dengan batangnya dan mempunyai satu titik pusat. Penggerek ini disebut juga Twist Drill.

Alat-Alat Bantu

1. Siku

Ada bermacam-macam jenis siku yaitu :

1.1. Siku biasa

Gunanya untuk menarik garis lukisan pada kayu pekerjaan di atas permuikaan dengan garis siku (90 derajat) terhadap bidang lain yang telah diberi tanda pating. Juga untuk memeriksa bidang permukaan kayu yang sedang diketam apa sudah lurus, rata dan siku erhadap bidang lain.1.2. Siku serong

Gunanya untuk menarik garis lukisan pada bidang atas kayu pekerjaandalam bentuk garis miring. Juga untuk alat pemeriksaan suatu pengetaman yang dibaut miring tehadap bidang tegak.1.3. Siku goyang/putar

Guna dari siku goyang ini untuk menarik garis lukisan pada bidang permukaan kayu pekerjaan dalam bentuk garis sudut 0 hingga 180 derajat.

2. Meteran

Ada bermacam-macam bentuk yaitu :

2.1. Meteran lurus/plat meter

Terbuat dari baja tipis yang panjangnya 30 cm, pada kedua sisinya terdapat satuan pengukuran dalam cm, inci. Meteran ini digunakan untuk pekerjaan yang kecil dan ringan.

2.2. Meteran lipat

Suatu meteran yang dapat dilipat dalam 4 @ 8 lipatan, pada umumnya terbuat dari kayu tipis dilengkapi dengan lipatan engsel dari abaj atau kuningan, panjangnya 1 @ 2 meter. Digunakan untuk pengukuran yang agak panjang dan besar dari dolok kayu yang akan dikerjakan.

2.3. Meteran gulung/rol meter

Seluruh bagian terbuat dari baja atau plastik, di dalam rumahnya terdapat pegas sehingga pita meter dapat ditarik dan menggulung kembali secara otomatis. Panjangnya 2 @ 5 meter. Digunakan untuk ukuran dari segala pekerjaan.3. Potlot dan Kraspen

Potlot tukang kayu bentuknya dibuat lain dari potlot menulis biasa. Bentuk penampang potlot ini berbentuk bulat telur, termasuk dalam golongan potlot keras. Digunakan untuk menggambar/melukis garis konstruksi di atas bidang permukaan kayu. Cara meruncingkannya ialah seperti bentuk pahat, sehingga menggaris dalam satu kali menarik. Adaapun kraspen terbuat dari kawat baja keras daam bentuk runcing tirus dan diberi tangkai pemegang dari kayu. Kraspen digunakan untuk menetapkan garsi lukis agar hasil pekerjaan tepat.

4. Palu

Ada bermacam-macam jenis palu yaitu :

4.1. Palu kayu

Terdiri dari dua bagian yaitu kepala dan tangkai. Bahan untuk kepala dan tangkainya harus dibuat dari kayu yang padat dan kenyal sehingga sukar untuk dapat belah . palu kayu digunakan untuk memukul benda kerja dari kayu.

4.2. Palu Besi

Menurut bentuknya terdapat dua jenis yaitu :Palu pantak dan palu kuku atau disebut palu kaki kambing.

4.3. Palu karet/plastic

5. Perusut

Perusut tunggal digunakan untuk melukis satu garis sejajar terhadap sisi bidang kayu memanjang yang telah diketam, sedangkan perusut kembar dapat melukis dua garis sejajar sesuai dengan jarak dua garis yang telah ditentukan, seperti menarik garis sponing dengan perusut tunggal sedang lebar lubang sambungan dengan perusut kembar.

6. Obeng

Obeng/pemutar sekrup ada bermacam-macam jenisnya yaitu :

6.1. Obeng Min

6.2. Obeng kembang/istimewa

Keistimewaan dari obeng macam ini ialah terletak dari bentuk matanya. Obeng ini matanya dibuat semata-mata hanya mempunyai alur silang, sehingga waktu obeng diputar tidak akan terpeleset/tergelincir dari alur sekrupnya.

7. Jangka

Gunanya untuk melukis lingkaran-lingkaran kecil dan dapat pula digunakan untuk memindahkan ukuran pada bidang permukaan kayu pekerjaan.

8. Kikir kayu

Kegunaannya yaitu untuk mengikir benda-benda pekerjaan yang sulit diketam ataupun dipahat sehubungan dengan terdapatnya serat-serat kayu yang bolak-balik atau pada bidang permukaan kayu yang terdapat mata kayu. Alat yang lebih baik dari kikir kayu ialah ketam parud.

9. Penjepit atau klem

Ada 3 macam bentuk klem yaitu :

9.1. Penjepit panjangBerukuran dari sampai 2 m panjangnya. Blok penahan dapat digeser-geser dengan dipaksa oleh sepotong besi bulat ke dalam lubang-lubang yang terdapat pada batang penjepit panjang sedang blok penjepit didorong oleh uliran yang dipasang pada kepala penjepit dengan diputar menggunakan tangkai pemutar. Alat ini digunakan untuk merapatkan suatu sambungan kayu yang lebarnya lebih dari 1 m samapai dengan 2 m.

9.2. Penjepit berbentuk huruf f dan c

Keduanya berfungsi sama sebagai alat penjepit dalam jaraj pendek atau sambungan sambungan pendek terdiri dari blok penahan tetap dan blok penjepit yang dapat diatur melalui batang ulir yang dihubungkan dengan tangkai pemutar.10. Pensil

Berfungsi untuk pemberian tanda gores atau penggambaran yang tidak membutuhkan ketelitian yang detail.

Alat-Alat Mesin Kayu1. Mesin Gergaji Bundar (circular saw)

Kegunaan pada pekerjaan pokok :

a. Memotong kayu (cross cutting)

b. Membelah kayu (ripping)

c. Mengiris kayu (resawing)

Pekerjaan lain-lain :

a. Membuat champer atau bevel

b. Membuat sponing (rabbet)

c. Membuat alur (grove)

d. Membuat alur memotong urat kayu (dado)

e. Membuat tirus

f. Membuat purus

g. Membuat cekung

Konstruksi :

a. Badanb. Mejac. Motor dan sumbunya

Perlengkapan :

a. Pengantar pembelah (fence)b. Pengantar pemotong (mitter gauge)c. Tudung pengaman (safety guard)d. Pengantar pembuat purus (tenon jig)

Ukuran :

a. Ditentukan dengan maksimum garis tengah daun gergaji yang dapat dipasangb. Kecepatan tergantung dari garis tengah daun gergaji

2. Mesin Ketam Perata (surfacer)Kegunaannya :Pekerjaan pokok :

a. Mengetam rata dan lurus permukaan kayu

b. Mengetam rata dan lurus, siku-siku sisi tebal kayu

Pekerjaan-pekerjaan lain :

a. Mengetam miring

b. Mengetam sponing/les

c. Mengetam tirus

d. Mengetam cowakan

e. Mengetam kepala kayu

Konstruksi :

a. Rangka badanb. Meja kayu muka dan belakangc. Sumbu ketamd. MotorPerlengkapan :a. Pengantarb. Pengatur naik turun mejac. Tudung pengaman

Ukuran : Ukuran ditentukan oleh panjang sumbu ketam.3. Mesin bor tekan (Hollow chisel mortiser)

Gunanya :a. Membuat lubang bulat.

b. Membuat lubang persegi dengan perlengkapan khusus.

c. Mengamplas.

d. Menggerinda.

e. Mengerjakan profil pada pinggiran kayu.

Konstruksi :

a. Tiang dari bajab. Meja sebagai alas tempat duduknyac. Meja atas tempat meletakkan kayu pekerjaand. Motor Perlengkapan :

a. Bermacam-macam sumbu bor untuk disesuaikan dengan jenis pekerjaanb. Mata bor serta kunci pemeganganc. Perlengkapan lubang persegi

4. Jigsaw

Gunanya :

a. Memotong triplek/kayu tipis

b. Membuat potongan yang berbentuk

5. Mesin router

Gunanya :

a. Membuat sponingb. Membuat profilc. Membuat alurd. Membuat cowakane. Membuat sambungan ekor burung

Konstruksi :

a. Alas sebagai mejab. Rangka dipasang pada motor mur kupu-kupuc. Motor dengan ujung sumbunya dipasang chuck pemegang pisau d. Tutup pisau sekeliling untuk cincine. Cincin penentu dalam motor berulirf. Pisau g. Penghantar yang mempunyai satu ujung lurus dan satu ujung lagi lengkungh. Penentu dalam untuk menentukan keluarnya pisau router dari alasi. Acuanj. Cincin penghantar yang dipasang pada rangka bagian bawah

Sambungan-Sambungan KayuMacam-macam sambungan kayu :

1. Sambungan kayu arah memanjang

a. Sambungan bibir lurusb. Sambungan miring berkaitc. Sambungan bibir berkaitd. Sambungan pen miring

2. Sambungan kayu arah melebar

a. Sambungan alur dan lidah

b. Sambungan lidah lepas

c. Sambungan dengan sekrup

d. Sambungan mulut ikan

3. Sambungan kayu arah menyudut

a. Sambungan biasa

b. Sambungan jari

c. Sambungan ekor burung

4. Sambungan kayu bentuk rangka

Alat-alat pengokoh sambungan kayu antara lain :

1. Paku

2. Sekrup

3. Mur dan baut

4. Lem

5. Alat pengokoh modern antara lain : cincin, papan paku, dowel dan lain-lain

Cara pemasangan sekrup :

1. Jika kayu lunak, kayu dibor sebesar a dengan dalam c.

2. Jika kayu keras, kayu tersebut dibor sebesar a dengan dalam c lalu dibor kembali sebesar b dengan dalam lebih kurang dari d.

Cara pemasangan lem :

1. Untuk lem kuning digunakan pengencer thinner lalu dioleskan seluruhnya dan ditunggu sampai kering kemudian ditempelkan dengan kayu yang telah dioleskan dan langsung dipress dengan menggunakan klem.

2. Untuk lem putih digunakan pengencer air bening lalu dioleskan seluruhnya kemudian ditempelkan dengan kayu yang telah dioleskan dan langsung dipress dengan menggunakan klem.Finishing

Tujuan dari finishing yaitu :

a. Memperindah pekerjaan

Penghalusan dan pembersihan benda kerjab. Pengamplasan

Pekerjaan ini bertujuan untuk menghaluskan permukaan, memotong serat-serat kayu yang terdiri dan mendangkal lobang pori-pori. Dalam pengamplasan hendaknya kita perhatikan tingkatan dasar halusnya suatu benda kerja juga sebaliknya kita hindarkan goresan-goresan partikel amplas tersebut dan sebaiknya dengan kumparan yang lunak.c. Pembersihan bekas-bekas lem dengan cara menggunakan air hangat, bekas pensil, kapur dan sebagainya.d. Setelah pekerjaan pertama selesai baru dimulai dengan proses finishing.