27
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Umum Dengan di susunnya laporan ini, diharapkan mahasiswa berminat mengikuti sekaligus melakukan praktek kayu sehingga mampu memahami serta mengaplikasikan materi praktek kayu dengan menggunakan peralatan praktek kayu yang terus berkembang.baik secara manual maupun masinal 1.2 Tujuan Khusus Tujuan khusus dari laporan ini, diharapkan mahsiswa dapat mengerti dan mampu melakukan tata cara penggunaan alat kayu dengan alat manual maupun dengan alat mesin kayu beserta cara pemeliharaan ringan alat untuk praktek kayu tersebut,tanpa harus mengabaikan factor keselamatan kerja. 1.3 Latar Belakang 1

BAB I-laporan praktek kerja kayu

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan praktek bengkel kerja kayu,program study manajemen rekayasa konstruksi politeknik negeri malang

Citation preview

Page 1: BAB I-laporan praktek kerja kayu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Umum

Dengan di susunnya laporan ini, diharapkan mahasiswa berminat mengikuti

sekaligus melakukan praktek kayu sehingga mampu memahami serta mengaplikasikan

materi praktek kayu dengan menggunakan peralatan praktek kayu yang terus

berkembang.baik secara manual maupun masinal

1.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari laporan ini, diharapkan mahsiswa dapat mengerti dan mampu

melakukan tata cara penggunaan alat kayu dengan alat manual maupun dengan alat mesin

kayu beserta cara pemeliharaan ringan alat untuk praktek kayu tersebut,tanpa harus

mengabaikan factor keselamatan kerja.

1.3 Latar Belakang

Penyusunan berlandaskan karena berkurangnya minat penggunaan bahan kayu pada

konstruksi bangunan,dan kurangnya pengetahuan tentang peremajaan peralatan praktek

kerja kayu baik yang manual maupun yang masinal.

Sehingga dengan di susunnya laporan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman

dan penjelasan kepada para mahasiswa secara garis besar tentang praktek kayu serta cara

evaluasi akhir praktek dengan baik1

Page 2: BAB I-laporan praktek kerja kayu

1.4 Tujuan

Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memberikan pengertian serta

penjelasan tentang :

a. Dasar pengetahuan kayu sebagai bahan utama kerja kayu

b. Latihan dasar mengetam dan menggergaji

c. Hubungan dan sambungan pada kerja kayu

d. Hubungan ibu pintu (kusen)

Namun semua poin tersebut diatas hanya dijelaskan secara garis besarnya saja. Pada

saat melaksanakan praktek kerja kayu di bengkel (workshop) diharapkan mahasiswa

dapat mengembangkan pengertian atau pemahaman serta ketrampilan dengan jalan

melakukan pengamatan serta penghayatan prosedur kerja dengan baik dan benar.

2

Page 3: BAB I-laporan praktek kerja kayu

BAB II

Dasar pengetahuan kayu sebagai bahan utama kerja

kayu

Kayu adalah suatu bahan konstruksi yang didapat dari tumbuhan alam, artinya kayu dapat

diperoleh di alam dengan mudah tanpa harus dibuat atau diolah di pabrik. Dari pohonnya

kayu dapat dibentuk berbagai macam ukuran, pemilihan atas suatu bahan bangunan

tergantung dari sifat-sifat teknis, ekonomis dan keindahannya, maka harus diketahui sifat dari

kayu sepenuhnya.

a. Sifat kayu yang menguntungkan, adalah sebagai berikut :

1. Mudah didapat dan ralatif murah harganya dibandingkan dengan bahan bangunan

lainnya seperti beton dan baja.

2. Mudah dikerjakan tanpa alat berat khusus.

3. Bentuknya indah alami.

4. Sebagai isolasi panas.

5. Sebagai isolasi listrik.

6. Tahan zat kimia seperti asam dan garam dapur.

7. Ringan, mengurangi berat sendiri dari bangunan.

8. Serba guna serta bekasnya masih dapat dimanfaatkan lagi.

b. Sifat kayu yang merugikan, adalah sebagai berikut :

1. Mudah terbakar dan menimbulkan api.

2. Kekuatan dan keawetan kayu sangat tergantung dari jenis dan umur pohon.

3. Cepat rusak oleh pengaruh alam.

4. Dapat dimakan oleh serangga kecil seperti rayap, kumbang dan lain-lain.

3

Page 4: BAB I-laporan praktek kerja kayu

5. Dapat berubah bentuknya, seperti menyusut/memuai tergantung dari kadar air yang

dikandungnya.

6. Kekuatan kayu tidak seragam, walaupun dari jenis pohon yang sama hal ini

disebabkan karena adanya cacat kayu.

2.5 Cacat Kayu.

Cacat kayu dapat menimbulkan efek samping yang serius terhadap kekuatan kayu,

kekakuan dan keindahan kayu. Untuk mengenal posisi dari berbagai bentuk cacat kayu, kita

tentukan bentuk penampang kayu. Macam-macam cacat kayu dapat dikelompokkan dalam 4

(empat) kelompok :

2.5.1 Cacat Kayu Setelah Penggergajian Akibat Penyusutan.

Cacat atau kerusakkan ini pada dasarnya diakibatkan karena proses penyusutan

disamping menimbulkan perubahan bentuk juga menimbulkan perubahan dimensi. Perubahan

dimensi karena penyusutan dapat ditinjau dari 3 (tiga) arah penampang kayu, yaitu :

a. Tangensial : penampang menyinggung arah lingkaran tumbuh, besarnya angka

penyusutan berkisar antara 4,3 – 14 .

b. Radial : penampang yang melintang lingkaran tumbuh, besarnya angka penyusutan

berkisar antara 2,1 – 8,5 .

c. Aksial : penampang dalam arah memanjang kayu, besarnya angka penyusutan berkisar

antara 0,1 – 0,3 .

Macam-macam cacat akibat penyusutan, adalah sebagai berikut :

a. Sisi cembung (Spring), adalah : perubahan bentuk melengkung arah memanjang pada

bagian tepi/sisi kayu.

4

Page 5: BAB I-laporan praktek kerja kayu

b. Sisi membentuk busur (Bow), adalah : perubahan bentuk melengkung arah memanjang

pada bagian permukaan kayu.

c. Permukaan membentuk mangkok (Cup), adalah : perubahan bentuk melengkung pada

arah lebar kayu, cacat seperti ini sering terjadi pada penggergajian back sawing.

d. Melenting (Twist), adalah : pemuntiran melintang pada permukaan kayu yang berputar

berlawanan arah pada masing-masing ujung kayu.

e. Pecah permukaan (end splits), adalah : pecah dimulai pada bagian ujung dan mejalar

sepanjang papan.

Cacat akibat penyusutan seperti di atas sukar sekali dihindarkan, tetapi dapat dikurangi

dengan cara penumpukkan yang baik dan meletakkan beban pemberat pada bagian atas

tumpukkan serta tidak memberikan suhu yang tinggi selama proses pengeringan.

5

Page 6: BAB I-laporan praktek kerja kayu

2.5.2 Cacat Disebabkan Bahan Kimia (zat ekstraktif).

Kayu mempunyai kandungan beberapa zat, diantaranya zat ekstraktif. Melalui reaksi

kimia zat ini dapat mengakibatkan perubahan warna atau noda pada kayu.

2.5.3 Cacat Dari Pohon.

Cacat dari pohon dapat dibedakan menjadi 4 (empat), adalah sebagai berikut :

1. Cacat mata kayu.

Mata kayu adalah bagian dari cabang yang berada di dalam kayu, dapat dibedakan

menjadi :

a. Mata kayu sehat, adalah : mata kayu yang tidak busuk, berpenampang keras, tumbuh

kukuh dan rapat pada kayu, berwarna sama/lebih gelap dengan kayu sekitarnya.

b. Mata kayu lepas, adalah : mata kayu yang tidak tumbuh rapat pada kayu, biasanya

pada proses pengerjaan mata kayu ini mudah lepas dan tidak ada gejala busuk.

c. Mata kayu busuk bergerombol, adalah : mata kayu ini menunjukkan tanda

pembusukkan, biasanya bergerombol dan bagian kayunya lunak/lapuk, berlainan

dengan bagian kayu sekitarnya.

Pengaruh adanya mata kayu pada kayu, adalah :

1. Mengurangi sifat keteguhan kayu

2. Serat-serat disekeliling mata kayu umumnya tidak teratur (menyulitkan pengerjaan)

3. Menyulitkan pengerjaan karena kerasnya penampang mata kayu

4. Mengurangi keretakkan

5. Menyebabkan lubang pada hasil lebar finir.

2. Cacat hati rapuh.

Hati rapuh ini merupakan tanda khas yang umum dimiliki kayu daun lebar di daerah

tropis, misalnya : kayu meranti. Cacat ini mengurangi kekuatan terhadap kayu, biasanya

terdapat pada hati kayu (pusat lingkaran tumbuh kayu bulat).

6

Page 7: BAB I-laporan praktek kerja kayu

3. Serangga perusak kayu.

Serangga perusak kayu antara lain : rayap, kumbang kayu dan bubuk kayu, karena

pengaruhnya maka kekuatan kayu akan berkurang. Karena serangga tersebut merusak

kayu dengan membuat lubang-lubang terowongan di dalam kayu sebagai makanan dan

tempat tinggal serangga tersebut.

4. Cacat kayu gubal (sap wood).

Kayu gubal juga merupakan salah satu jenis cacat kayu, karena adanya kayu gubal pada

suatu potongan kayu, maka akan mempengaruhi kekuatan kayu (terutama untuk

konstruksi berat), keindahan dari kayu gubal ini merupakan sasaran utama serangga

perusak kayu.

2.6 Penyimpanan Kayu.

Penyimpanan kayu disini berarti penumpukkan kayu, kayu harus ditumpuk/disusun yang

baik agar kayu tetap dalam keadaan baik, bebas dari serangga perusak kayu dan serangga

jamur.

Agar didapat kayu dalam keadaan kering normal yaitu kekeringan kayu dengan kadar air

kesetimbangan antara 12 – 18 %, maka penumpukkan kayu itu erat kaitannya dengan

perawatan dan pengeringan kayu yang disimpan.

A. Syarat-syarat penumpukkan kayu yang baik, adalah sebagai berikut :

1. Tempat harus rata/datar dan bebas dari genangan air.

2. Sumber hama dan penyakit kayu harus dihilangkan.

3. Jarak timbunan dari lantai dianjurkan setinggi ± 50 cm untuk ruang kosong sirkulasi

udara.

4. Terlindung dari hujan dan cukup sirkulasi udara.

7

Page 8: BAB I-laporan praktek kerja kayu

5. Antara tumpukkan yang satu dengan yang lain harus ada ruang yang cukup untuk

sirkulasi udara dan untuk memudahkan pada waktu pengambilan dan penumpukkan.

6. Tinggi penyusunan dianjurkan jangan terlalu tinggi ± 3 meter.

7. Papan/balok disusun dengan menggunakan kayu ganjel/lat (sticker). Ganjel harus

dibuat dari kayu yang sehat (bebas cacat), keadaan kering, bentuk persegi dan

seragam.

8. Untuk papan yang sudah kering, ganjel (sticker) boleh dipasang pada setiap 8

(delapan) tumpuk papan. Ukuran ganjel (sticker) ditunjukkan pada Tabel 2.1.

9. Antara kayu/papan yang satu dengan yang lainnya pada suatu tumpukkan harus diberi

jarak antara 2 – 5 cm.

8

Page 9: BAB I-laporan praktek kerja kayu

BAB III

MATERI PRAKTEK KAYU

Tujuan Umum :

Tujuan umum pada bab ini, diharapkan mahasiswa mengerti dan dapat menjelaskan jenis

pekerjaan praktek kayu yang akan dikerjakan, dapat menjelaskan penggunaan perkakas dan

peralatan yang digunakan pekerjaan praktek kayu.

6.2 Tujuan Khusus :

Tujuan khusus pada bab ini, diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan fungsi dan

penggunaan perkakas yang digunakan pada pekerjaan praktek kayu, dapat melakukan praktek

kayu sesuai dengan materi praktek yang diberikan, dapat menentukan jenis finishing yang

akan digunakan, dapat membuat dan mengerjakan finishing pada pekerjaan kayu secara baik

dan benar.

Materi praktek (Job Sheet) kerja kayu yang akan dilakukan mahasiswa D-IV di Bengkel

(Workshop) terdiri dari :

1. Latihan Dasar Mengetam dan Menggergaji.

2. Membuat Sambungan Bibir Miring Berkait.

3. Membuat Hubungan ibu pintu (Kusen).

4. Penggunaan mesin kerja kayu.

9

Page 10: BAB I-laporan praktek kerja kayu

JOB SHEET-I

I. Tujuan :

Pada akhir praktek bengkel mahasiswa diharapkan terampil dalam :

a. Menggunakan perkakas tangan.

b. Mengetam kayu secara rata, lurus dan siku dengan baik.

c. Melukis atau memberi tanda (gambar) pada benda kerja.

d. Memotong dan membelah kayu dengan menggunakan gergaji tangan dengan baik dan

benar.

II. Instruksi Umum :

Pada praktek kerja topik ini dimaksudkan untuk memberikan latihan dasar mengetam dan

menggergaji dengan bahan kayu usuk/kaso ukuran 5/7 cm. periksalah kondisi dan ukuran

kayu tersebut serta ketajaman dari peralatan/perkakas yang akan digunakan.

III. Instruksi Kerja :

a. Simpanlah alat-alat kerja yang digunakan pada bangku kerja dengan baik dan teratur

apabila belum digunakan.

b. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah-langkah kerja dengan seksama dan

teliti.

c. Pusatkanlah perhatian atau pikiran pada waktu praktek.

d. Ikuti petunjuk-petunjuk dari Instruktur.

10

Page 11: BAB I-laporan praktek kerja kayu

IV.Gambar kerja :

11

Page 12: BAB I-laporan praktek kerja kayu

JOB SHEET-II

I. Tujuan :

Pada akhir praktek bengkel mahasiswa diharapkan terampil dalam :

a. Menggunakan perkakas tangan.

b. Membuat bentuk sambungan bibir miring berkait.

c. Memahami fungsi dan kegunaan dari sambungan tersebut.

d. Pemahatan, pengeboran dan melubangi kayu.

II. Instruksi Umum :

Sambungan ini dipergunakan jika pada suatu balok (gelagar) bekerja gaya tarik yang

saling berlawanan arah, maka pada setengah panjang bibir sambungan ditakik sehingga

berbentuk kait.

Panjang bibir sambungan = 2,5 – 3 h

h = tinggi kayu.

III. Instruksi Kerja :

a. Simpanlah alat-alat kerja yang digunakan pada bangku kerja dengan baik dan

teratur apabila belum digunakan.

b. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah-langkah kerja dengan seksama

dan teliti.

c. Pusatkanlah perhatian atau pikiran pada waktu praktek.

d. Ikuti petunjuk-petunjuk dari Instruktur.

12

Page 13: BAB I-laporan praktek kerja kayu

IV.Gambar kerja :

13

Page 14: BAB I-laporan praktek kerja kayu

JOB SHEET-III

I. Tujuan :

Pada akhir praktek bengkel mahasiswa diharapkan terampil dalam :

a. Menggunakan perkakas tangan.

b. Membuat bentuk hubungan ibu pintu tiang dengan ambang atas.

c. Memahami fungsi dan kegunaan dari sambungan tersebut.

d. Pemahatan, pengeboran dan melubangi kayu.

e. Menerangkan prinsip hubungan dan bentuk ibu pintu, serta bagian-bagian

hubungannya.

II. Instruksi Umum :

Sambungan/hubungan ibu pintu terdiri dari balok tegak dan datar, balok yang tegak

dinamakan tiang dan balok yang datar dinamakan ambang (ambang atas). Ukuran kayu

yang digunakan sebaiknya diperhitungkan atau disesuaikan dengan tebal dinding dan

lebar/besarnya pintu. Ukuran balok yang biasanya digunakan adalah 6/15. Untuk

pemasangan daun pintu diperlukan sponingan, sedangkan untuk mencegah agar tidak

bercelah dan kedudukan kusen tidak bergeser terhadap dinding maka kedua tiang pada sisi

luarnya dibuat alur kapur dengan lebar 5 – 6 cm dan dalam 1,5 – 2 cm. Alur ini dibuat

mulai ± 5 cm di bawah ambang atas. Hubungan tiang dengan ambang atas dibuat pen

sebesar 1/3 dari lebar kayu. Untuk mendapatkan hubungan yang kokoh ambang atas

diperpanjang 8 – 10 cm yang dinamai telinga.

14

Page 15: BAB I-laporan praktek kerja kayu

III. Instruksi Kerja :

a. Simpanlah alat-alat kerja yang digunakan pada bangku kerja dengan baik dan teratur

apabila belum digunakan.

b. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah-langkah kerja dengan seksama dan

teliti.

c. Pusatkanlah perhatian atau pikiran pada waktu praktek.

d. Ikuti petunjuk-petunjuk dari Instruktur.

e. Gunakanlah pakaian kerja dengan lengkap dan disiplin pada waktu praktek di bengkel

(workshop).

15

Page 16: BAB I-laporan praktek kerja kayu

IV.Gambar kerja :

16

Page 17: BAB I-laporan praktek kerja kayu

JOB SHEET-IV

I. Tujuan :

Pada akhir praktek bengkel mahasiswa diharapkan terampil dalam :

a. Menggunakan mesin pengolah kayu.

b. Membuat sambungan berbentuk pen pada kursi panjang.

c. Memahami fungsi dan kegunaan dari hubungan pen pada kursi.

d. Pengetaman,pemotongan,dan melubangi dengan menggunakan mesin.

e. Menerangkan prinsip hubungan dan bentuk pen, serta bagian-bagian dari kursi.

II. Instruksi Umum :

Pada pengaplikasian kursi,hanya bentuk sambungan pen yang dominan di

gunakan.pergunakan gergaji belah untung membuat pen,sedangkan untuk membuat

lubangnya,pergunakan bor.setelah pen dan lubang sesuai ukurannya,lem terlebih dahulu ke

dua sisi,baik pen maupun lubang.setelah lem kering,bor dan pasang skrup,atu bias juga

menggunakan paku.

II. Instruksi Kerja :

a. Cek terlebih dahulu mesin yang akan di gunakan,apakah masih berfungsi dengan baik

atau tidak.

b. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah-langkah kerja dengan seksama dan

teliti.

c. Pusatkanlah perhatian atau pikiran pada waktu praktek.

17

Page 18: BAB I-laporan praktek kerja kayu

d. Ikuti petunjuk-petunjuk dari Instruktur.

e. Gunakanlah pakaian kerja dengan lengkap dan disiplin pada waktu praktek di bengkel

(workshop).

f. Bersihkan mesin kerja kayu setelah selesai menggunakan

IV.Gambar kerja :

18

Page 19: BAB I-laporan praktek kerja kayu

BAB IV

KESIMPULAN

19

Page 20: BAB I-laporan praktek kerja kayu

Dengan demikian,diharapkan mahasiswa mampu melakukan praktek kayu sehingga

mampu memahami serta mengaplikasikan materi praktek kayu dengan menggunakan

peralatan praktek kayu yang terus berkembang.baik secara manual maupun masinal

Disamping itu,diharapkan mahsiswa dapat mengerti dan mampu melakukan tata cara

penggunaan alat kayu dengan alat manual maupun masinal beserta cara pemeliharaan ringan

alat untuk praktek kayu tersebut,tanpa harus mengabaikan factor keselamatan kerja.

BAB V

PENUTUP

20

Page 21: BAB I-laporan praktek kerja kayu

Dengan demikian,diharapkan minat pada praktek kayu dapat meningkat,serta untuk

mempermudah pada saat memberikan pelajaran dan evaluasi setelah berakhirnya praktek

kayu.

Sehingga dengan di susunya laporan ini diharapkan dapat memberikan pengertian dan

penjelasan kepada para mahasiswa secara garis besar tentang praktek kayu serta cara evaluasi

akhir praktek dengan baik. Karena praktek kerja kayu ini erat kaitannya dengan dunia

perindustrian dalam hal ini industry meubel (furniture), dengan demikian mahasiswa

diharapkan mengerti dan jelas tentang apa yang dinamakan praktek kerja kayu itu.

21